DISLOKASI

9
DISLOKASI a. Pengertian dislokasi Dislokasi sendi adalah suatu keadaan dimana permukaan sendi tulang yang membentuk sendi tidak lagi dalam hubungan anatomis. Secara kasar tulang “lepas dari sendi” ( Smeltzer & Bare, 2002 ). Pengertian dislokasi adalah gangguan yang terjadi karena pergesaran tulang penyusun sendi dari posisi awal karena jaringan ligament yang sobek atau tertarik. Gambar 1 : sendi normal Gambar 2 : sendi mengalami dislokasi

description

ifrnirciwur

Transcript of DISLOKASI

Page 1: DISLOKASI

DISLOKASI

a. Pengertian dislokasi

Dislokasi sendi adalah suatu keadaan dimana permukaan sendi tulang yang

membentuk sendi tidak lagi dalam hubungan anatomis. Secara kasar tulang

“lepas dari sendi” ( Smeltzer & Bare, 2002 ). Pengertian dislokasi adalah

gangguan yang terjadi karena pergesaran tulang penyusun sendi dari posisi awal

karena jaringan ligament yang sobek atau tertarik.

Gambar 1 : sendi normal Gambar 2 : sendi mengalami dislokasi

(Sumber : www.webmd.com) (Sumber : Pediatricinfo.wordpress.com)

b. Etiologi

Sedangakan, penyebab terjadinya dislokasi disebabkan oleh beberapa faktor,

yaitu:

Page 2: DISLOKASI

1. Kongenital : terjadi sejak lahir, akibat kesalahan pertumbuhan,

paling sering terlihat pada pinggul.

2. Spontan atau patologik : akibat penyakit struktur sendi dan jaringan sekitar

sendi atau komplikasi dari infeksi, paralisis, artritis reumatoid, atau

osteoartritis.

3. Traumatik : kedaruratan ortopedi, karena struktur sendi yang terlibat,

pasokan darah, dan saraf rusak susunannya dan mengalami stress berat.

Bila dislokasi tidak ditangani segera, dapat terjadi, nekrosis avaskuler

( kematian jaringan akibat anoksia dan hilangnya pasokan darah ) dan

paralisis saraf , akibat cedera di mana sendi mengalami kerusakan akibat

kekerasan (Smeltzer & Bare, 2002).

a. Klasifikasi

Sedangkan dislokasi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu berdasarkan lokasi

terjadinya dan tipe kliniknya.

a. Berdasarkan lokasi terjadinya terdiri dari :

1) Dislokasi Sendi Rahang

Dislokasi sendi rahang dapat terjadi

karena :

- Menguap atau terlalu lebar.

- Terkena pukulan keras ketika

rahang sedang terbuka, akibatnya

penderita tidak dapat menutup

mulutnya kembali.

Sumber : www.google.com

2) Dislokasi Sendi Jari.

Sendi jari mudah mengalami dislokasi

dan bila tidak ditolong dengan segera

sendi tersebut akan menjadi kaku

kelak. Sendi jari dapat mengalami

dislokasi ke arah telapak tangan atau

punggung tangan.

Page 3: DISLOKASI

Susumber :

www.bone.co.id

3) .Dislokasi Sendi Bahu

Dislokasi yang sering ke depan. Yaitu

kepala lengan atas terpeleset ke arah

dada. tetapi kemampuan arah dislokasi

tersebut ia akan menyebabkan gerakan

yang terbatas dan rasa nyeri yang

hebat bila bahu digerakkan.

4) Dislokasi Sendi Siku.

Jatuh pada tangan dapat menimbulkan dislokasi sendi siku ke arah posterior.

Reposisi dilanjutkan dengan membatasi gerakan dalam sling atau gips selama

tiga minggu untuk memberikan kesembuhan pada sumpai sendi.

5) Dislokasi Sendi Metacarpophalangeal dan Inter Phalangeal

Dislokasi ini disebabkan oleh hiperekstensi – ekstensi persendian. Reposisi

secara hati – hati dengan tindakan manipulasi tetapi pembedahan terbuka

mungkin diperlukan untuk mengeluarkan jaringan lunak yang terjepit di antara

permukaan sendi.

6) Dislokasi Sendi Pangkal Paha.

Diperlukan gaya yang kuat untuk menimbulkan dislokasi sendi ini dan

umumnya

dislokasi ini terjadi akibat kecelakaan lalu lintas (tabrakan mobil).

b. Berdasarkan tipe kliniknya dibagi menjadi :

1) Dislokasi Akut

Umumnya terjadi pada bahu, siku, dan panggul. Disertai nyeri akut

dan pembengkakan di sekitar sendi.

2) Dislokasi Kronik

3) Dislokasi Berulang

Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya

biasanya menjadi kendor. Akibanya, sendi itu akan mudah mengalami

dislokasi kembali. Umumnya terjadi pada sendi bahu dan sendi

patella.

Page 4: DISLOKASI

b. Manifestasi klinis

Manifestasi klinis yang diperlihatkan dari dislokasi adalah :

1. Nyeri

Nyeri dirasakan langsung setelah terjadi trauma. Hal ini dikarenakan

adanya spasme otot tekanan dari patahan tulang atau kerusakan jaringan

sekitarnya.

2. Perubahan kontur sendi

Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya

biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi

lagi.

3. Perubahan panjang ekstremitas

Abnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari kecelakaan atau trauma

dan pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi abnormal,

akan menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya.

4. Kehilangan mobilitas normal

pergerakan yang terjadi pada bagian-bagian yang pada kondisi normalnya

tidak terjadi pergerakan. (Smeltzer & Bare, 2002).

Sumber : http://www.google.co.id/imglanding?

http://reksamedja.blogspot.com

Page 5: DISLOKASI

c. Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan pada klien dengan dislokasi sama dengan pada klien dengan

fraktur yang digunakan untuk menegakkan diagnosa yaitu pemeriksaan sinar-X.

Sendi yang terkena harus diimmobilisasi saat pasien dipindahkan. Dislokasi

direduksi (misalnya bagian yang yang bergeser dikembalikan ketempat semula

yang normal), biasanya dibawah anestesia. Kaput tulang yang mengalami

dislokasi harus dimanipulasi dikembalikan kerongga sendi. Sendi kemudian

diimmobilisasi dengan pembalut, bidai, gips, atau traksi dan dijaga tetap dalam

posisi stabil. Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi, gerakan aktif lembut

tiga atau empat kali sehari dapat mengembalikan kisaran gerak sendi. Sendi harus

tetap disangga di antara dua saat latihan.

Gambar Dislokasi pada sendi panggul

d. Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaa medis untuk dislokasi sama dengan penatalaksanaan pada

fraktur. Sendi yang terkena harus diimmobilisasi saat pasien dipindahkan.

Dislokasi direduksi (misalnya bagian yang yang bergeser dikembalikan ketempat

semula yang normal), biasanya dibawah anestesia. Kaput tulang yang mengalami

dislokasi harus dimanipulasi dikembalikan kerongga sendi. Sendi kemudian

diimmobilisasi dengan pembalut, bidai, gips, atau traksi dan dijaga tetap dalam

posisi stabil. Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi, gerakan aktif lembut

tiga atau empat kali sehari dapat mengembalikan kisaran gerak sendi. Sendi harus

tetap disangga di antara dua saat latihan.

Penatalakasanaan dislokasi sendi rahang

Page 6: DISLOKASI

Rahang ditekan kebawah dengan mempergunakan ibu jari yang sudah

dilindungi balutan

Ibu jari tersebut diletakkan pada geraham paling belakan

Tekanan tersebut harus mantap tetapi pelan-pelan bersamaan dengan

penekanan jari-jari yang lain mengangkat dagu penderita keata

Tindakan dikatakan berhasil bila rahang tersebut menutup dengan cepat

dan keras

Untuk beberapa saat penderita tidak boleh membuka mulut lebar

Penatalaksanaan sendi bahu:

Teknik Hennipen

Secara perlahan dielevasikan sehingga bongkol sendi masuk kedalam

mangkok sendi. Pasien duduk atau tidur dengan posisi 450 , siku pasien

ditahan oleh tangan kanan penolong dan tangan kiri penolong melakukan

rotasi arah keluar (eksterna) sampai 900 dengan lembut dan perlahan, jika

korban merasa nyeri, rotasi eksterna sementara dihentikan sampai terjadi

relaksasi otot, kemudian dilanjutkan. Sesudah relaksasi eksterna mencapai

900 maka reposisi akan terjadi.

Teknik Stimson

Pasien tidur tengkurap, kemudian tangan yang dislokasi digantung tempat

tidur diberi beban 10-15 pound selama 30 menit biasanya akan terjadi

reposisi jika tidak berhasil dapat ditolong dengan pergerakan rotasi dan

kemudian interna