DISLOKASI
-
Upload
shafrina-agustia -
Category
Documents
-
view
20 -
download
4
description
Transcript of DISLOKASI
DISLOKASI
a. Pengertian dislokasi
Dislokasi sendi adalah suatu keadaan dimana permukaan sendi tulang yang
membentuk sendi tidak lagi dalam hubungan anatomis. Secara kasar tulang
“lepas dari sendi” ( Smeltzer & Bare, 2002 ). Pengertian dislokasi adalah
gangguan yang terjadi karena pergesaran tulang penyusun sendi dari posisi awal
karena jaringan ligament yang sobek atau tertarik.
Gambar 1 : sendi normal Gambar 2 : sendi mengalami dislokasi
(Sumber : www.webmd.com) (Sumber : Pediatricinfo.wordpress.com)
b. Etiologi
Sedangakan, penyebab terjadinya dislokasi disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu:
1. Kongenital : terjadi sejak lahir, akibat kesalahan pertumbuhan,
paling sering terlihat pada pinggul.
2. Spontan atau patologik : akibat penyakit struktur sendi dan jaringan sekitar
sendi atau komplikasi dari infeksi, paralisis, artritis reumatoid, atau
osteoartritis.
3. Traumatik : kedaruratan ortopedi, karena struktur sendi yang terlibat,
pasokan darah, dan saraf rusak susunannya dan mengalami stress berat.
Bila dislokasi tidak ditangani segera, dapat terjadi, nekrosis avaskuler
( kematian jaringan akibat anoksia dan hilangnya pasokan darah ) dan
paralisis saraf , akibat cedera di mana sendi mengalami kerusakan akibat
kekerasan (Smeltzer & Bare, 2002).
a. Klasifikasi
Sedangkan dislokasi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu berdasarkan lokasi
terjadinya dan tipe kliniknya.
a. Berdasarkan lokasi terjadinya terdiri dari :
1) Dislokasi Sendi Rahang
Dislokasi sendi rahang dapat terjadi
karena :
- Menguap atau terlalu lebar.
- Terkena pukulan keras ketika
rahang sedang terbuka, akibatnya
penderita tidak dapat menutup
mulutnya kembali.
Sumber : www.google.com
2) Dislokasi Sendi Jari.
Sendi jari mudah mengalami dislokasi
dan bila tidak ditolong dengan segera
sendi tersebut akan menjadi kaku
kelak. Sendi jari dapat mengalami
dislokasi ke arah telapak tangan atau
punggung tangan.
Susumber :
www.bone.co.id
3) .Dislokasi Sendi Bahu
Dislokasi yang sering ke depan. Yaitu
kepala lengan atas terpeleset ke arah
dada. tetapi kemampuan arah dislokasi
tersebut ia akan menyebabkan gerakan
yang terbatas dan rasa nyeri yang
hebat bila bahu digerakkan.
4) Dislokasi Sendi Siku.
Jatuh pada tangan dapat menimbulkan dislokasi sendi siku ke arah posterior.
Reposisi dilanjutkan dengan membatasi gerakan dalam sling atau gips selama
tiga minggu untuk memberikan kesembuhan pada sumpai sendi.
5) Dislokasi Sendi Metacarpophalangeal dan Inter Phalangeal
Dislokasi ini disebabkan oleh hiperekstensi – ekstensi persendian. Reposisi
secara hati – hati dengan tindakan manipulasi tetapi pembedahan terbuka
mungkin diperlukan untuk mengeluarkan jaringan lunak yang terjepit di antara
permukaan sendi.
6) Dislokasi Sendi Pangkal Paha.
Diperlukan gaya yang kuat untuk menimbulkan dislokasi sendi ini dan
umumnya
dislokasi ini terjadi akibat kecelakaan lalu lintas (tabrakan mobil).
b. Berdasarkan tipe kliniknya dibagi menjadi :
1) Dislokasi Akut
Umumnya terjadi pada bahu, siku, dan panggul. Disertai nyeri akut
dan pembengkakan di sekitar sendi.
2) Dislokasi Kronik
3) Dislokasi Berulang
Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya
biasanya menjadi kendor. Akibanya, sendi itu akan mudah mengalami
dislokasi kembali. Umumnya terjadi pada sendi bahu dan sendi
patella.
b. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis yang diperlihatkan dari dislokasi adalah :
1. Nyeri
Nyeri dirasakan langsung setelah terjadi trauma. Hal ini dikarenakan
adanya spasme otot tekanan dari patahan tulang atau kerusakan jaringan
sekitarnya.
2. Perubahan kontur sendi
Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya
biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi
lagi.
3. Perubahan panjang ekstremitas
Abnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari kecelakaan atau trauma
dan pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi abnormal,
akan menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya.
4. Kehilangan mobilitas normal
pergerakan yang terjadi pada bagian-bagian yang pada kondisi normalnya
tidak terjadi pergerakan. (Smeltzer & Bare, 2002).
Sumber : http://www.google.co.id/imglanding?
http://reksamedja.blogspot.com
c. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan pada klien dengan dislokasi sama dengan pada klien dengan
fraktur yang digunakan untuk menegakkan diagnosa yaitu pemeriksaan sinar-X.
Sendi yang terkena harus diimmobilisasi saat pasien dipindahkan. Dislokasi
direduksi (misalnya bagian yang yang bergeser dikembalikan ketempat semula
yang normal), biasanya dibawah anestesia. Kaput tulang yang mengalami
dislokasi harus dimanipulasi dikembalikan kerongga sendi. Sendi kemudian
diimmobilisasi dengan pembalut, bidai, gips, atau traksi dan dijaga tetap dalam
posisi stabil. Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi, gerakan aktif lembut
tiga atau empat kali sehari dapat mengembalikan kisaran gerak sendi. Sendi harus
tetap disangga di antara dua saat latihan.
Gambar Dislokasi pada sendi panggul
d. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaa medis untuk dislokasi sama dengan penatalaksanaan pada
fraktur. Sendi yang terkena harus diimmobilisasi saat pasien dipindahkan.
Dislokasi direduksi (misalnya bagian yang yang bergeser dikembalikan ketempat
semula yang normal), biasanya dibawah anestesia. Kaput tulang yang mengalami
dislokasi harus dimanipulasi dikembalikan kerongga sendi. Sendi kemudian
diimmobilisasi dengan pembalut, bidai, gips, atau traksi dan dijaga tetap dalam
posisi stabil. Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi, gerakan aktif lembut
tiga atau empat kali sehari dapat mengembalikan kisaran gerak sendi. Sendi harus
tetap disangga di antara dua saat latihan.
Penatalakasanaan dislokasi sendi rahang
Rahang ditekan kebawah dengan mempergunakan ibu jari yang sudah
dilindungi balutan
Ibu jari tersebut diletakkan pada geraham paling belakan
Tekanan tersebut harus mantap tetapi pelan-pelan bersamaan dengan
penekanan jari-jari yang lain mengangkat dagu penderita keata
Tindakan dikatakan berhasil bila rahang tersebut menutup dengan cepat
dan keras
Untuk beberapa saat penderita tidak boleh membuka mulut lebar
Penatalaksanaan sendi bahu:
Teknik Hennipen
Secara perlahan dielevasikan sehingga bongkol sendi masuk kedalam
mangkok sendi. Pasien duduk atau tidur dengan posisi 450 , siku pasien
ditahan oleh tangan kanan penolong dan tangan kiri penolong melakukan
rotasi arah keluar (eksterna) sampai 900 dengan lembut dan perlahan, jika
korban merasa nyeri, rotasi eksterna sementara dihentikan sampai terjadi
relaksasi otot, kemudian dilanjutkan. Sesudah relaksasi eksterna mencapai
900 maka reposisi akan terjadi.
Teknik Stimson
Pasien tidur tengkurap, kemudian tangan yang dislokasi digantung tempat
tidur diberi beban 10-15 pound selama 30 menit biasanya akan terjadi
reposisi jika tidak berhasil dapat ditolong dengan pergerakan rotasi dan
kemudian interna