Disaster Plan - Tanah Longsor Di Karawang

download Disaster Plan - Tanah Longsor Di Karawang

of 4

description

gdfdfg

Transcript of Disaster Plan - Tanah Longsor Di Karawang

HANA AMALIA030.08.113FK TRISAKTI

DISASTER PLANSkenario : Tanah Longsor padaTahun 2014Rekayasa Kasuskeadaan pulau-pulau di Indonesia, tampak adanya berbagai macam bentuk muka bumi. Bentuk muka bumi pada umumnya, dan Indonesia pada khususnya dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan , Bukit yang merupakan bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah di sekelilingnya, dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti gunung.Kabupaten Karawang memiliki penduduk yang berjumlah 2.125.234 jiwa pada tahun 2012 menurut Departemen Dalam Negeri, kabupaten Karawang memiliki luas 1.737,53 km2, dengan kepadatan 1.223 jiwa per km2 ,wilayah kabupaten karawang sebagian besar dataran pantai yang luas dan di sebagian kecil di wilayah selatan berupa dataran tinggiPada tahun 2014 telah terjadi bencana tanah longsor di Kp. Gunung Bubut, Ds. Cintawangi, Kec. Loji, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Tanah longsor yang cukup hebat pada Tebing tanah setinggi 150 meter dengan lebar 50 meter akibat hujan deras dalam beberapa hari ini terjadi Pada tanggal 15 Februari 2014 pukul 17.00 WIB. Kejadian tersebut tidak menimbulkan korban meninggal maupun luka-luka. Terjadi pengungsian sebanyak + 50 KK di Desa Cintawargi yang ditampung di tempat kerabat dan tetangga.. Hazard Mapping

Vulnerability FisikLokasi perumahan warg yang berada di daerah lereng gunung rawan terkena longsor, terdapat banyak bangunan yang sudah mulai rapuh, terdapat banyak lahan pertanian dan perkebunan serta peternakan. Selain itu terdapat juga lansia dan anak anak. SosialInstitusi lokal yang bergerak di bidang penanggulangan terhadap bencana yang kurang memadai dan tingkat pendidikan masyarakat yang sebagian besar rendah serta banyaknya populasi penduduk di sekitar perbukitan. EkonomiTingkat pendapatan yang rendah. TeknologiTeknologi komunikasi antar masyarakat yang masih tergolong rendah untuk memperingatkan adanya tanda bahaya tanah longsor.

CapacityKapasitas yang dimiliki oleh Institusi dan masyrakat yang tinggal di kabupaten karawang dalam menghadapi ancaman tanah longsor antara lain : Tingkat gotongroyong masyarakat tinggi dalam menghadapi bencana. Institusi dan tokoh masyarakat yang bergerak dalam bidang penanggulangan bencana bekerja secara cepat. Terdapatnya tempat pengungsian untuk para korban tanah longsor.

RencanaPenanggulanganBencanaGunungMeletus Pencegahan Memberikan himbauan dan memberi penjelasan mengenai tanda-tanda tanah longsor dan tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi tanah longsor kepada masyarakat yang tinggal di sekitar perbukitan KesiagaanMemperkiran kebutuhan-kebutuhan yang harus ada dalam keadaan darurat misalnya sumber makanan dan minuman, obat-obatan, pakaian, tempat mengungsi serta air bersih Penanganan daruratMenyelamatkan jiwa terlebih dahulu dan selanjutnya menangani gangguan kerusakan dan dampak lain akibat tanah longsor Pemulihan Rehabilitasi : membuat tempat pengungsian sementara selama rumah penduduk belum aman dari ancaman tanah longsor. Rekonstruksi : pembangunan kembali bangunan atau infrastruktur yang rusak akibat tanah longsor MitigasiLahan desa ditata kembali

RencanaPenanggulanganKesehatanBencanaGunungMeletusdi PUSKESMAS Bekerjasama dengan Tim SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, mahasiswa kedokteran, tim medis, warga, maupun relawan untuk mengevakuasi korban-korban bencana Menunjuk pemimpin komando di PUSKESMAS Memastikan PUSKESMAS aman sebagai sentra pelayanan kesehatan pasca bencana tanah longsor Menentukan tempat yang aman untuk pengungsian misal: sekolah, masjid, balai desa atau bangunan lain yang kokoh Membuat jalur dan lokasi evakuasi bencana Mengumpulkan obat-obatan dan alat-alat medis penunjang dan meminta bantuan dinas kesehatan setempat bila ada obat-obatan atau alat penunjang yang kurang Meminta bantuan dari mantri-mantri desa dan bidan-bidan desa untuk membantu PUSKESMAS Membagi ruangan/tempat khusus di PUSKESMAS untuk pasien-pasien berdasarkan prioritas Membuat papan informasi di depan puskesmas berisi tentang data korban yang berada di puskesmas sebagai sumber informasi untuk keluarga/masyarakat