dinkes

198
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2. Tujuan Kegiatan 1.2.1 Tujuan Umum Mengetahui bagaimana pembinaan Posyandu dan KIA di Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui program wajib dan pengembangan Puskesmas Desa Binjai 2. Untuk mengetahui kegiatan posyandu 3. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang dijalankan di Posyandu 4. Untuk mengetahui masalah yang terdapat di program KIA di Puskesmas Tegal sari 5. Untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan KIA di Puskesmas Tegal Sari 1.3. Prosedur Kerja Kepaniteraan Klinik Senior yang dilaksanakan di Puskesmas Tuntangan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Mencatat kegiataan geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas Tuntungan.

description

tgs

Transcript of dinkes

142

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

1.2. Tujuan Kegiatan1.2.1 Tujuan UmumMengetahui bagaimana pembinaan Posyandu dan KIA di Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai.1.2.2 Tujuan Khusus1. Untuk mengetahui program wajib dan pengembangan Puskesmas Desa Binjai2. Untuk mengetahui kegiatan posyandu3. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang dijalankan di Posyandu4. Untuk mengetahui masalah yang terdapat di program KIA di Puskesmas Tegal sari5. Untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan KIA di Puskesmas Tegal Sari

1.3. Prosedur KerjaKepaniteraan Klinik Senior yang dilaksanakan di Puskesmas Tuntangan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :1. Mencatat kegiataan geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas Tuntungan.2. Pendataan sistem pelaksanaan upaya pokok kesehatan dan administrasi yang dilaksanakan di Puskesmas melalui : Mencatat data dan laporan yang ada di Puskesmas. Melakukan wawancara dengan tenaga kesehatan maupun staf administrasi Puskesmas.3. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut berperan serta dalam pelayanan kesehatan

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Puskesmas2.1.1. Pengertian PuskesmasPuskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 , puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.

1. Unit Pelaksanaan TeknisSebagai Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota (UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelakksanaan tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.2. Pembangunan KesehatanPembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesedaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.3. Pertanggungjawaban PenyelenggaraanPenanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota, sedangkan Puskesmas bertanggung-jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemammpuannya.4. Wilayah KerjaSecara nasional, standart wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan. Tetapi apabila disatu kecamatan terdapat lebih satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah ( desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

2.1.2. Tujuan PuskesmasTujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujudnya kecamatan sehat.

2.1.3 Fungsi PuskesmasPuskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas yang dimaksud, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:a. penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya; danb. penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKM, Puskesmas berwenang untuk:a. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait;e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;f. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;h. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dani. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKP, Puskesmas berwenang untuk:a. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif;c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;e. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;f. melaksanakan rekam medis;g. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan;h. melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;i. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; danj. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.

Selain menyelenggarakan fungsi diatas, Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.

2.2 Visi dan Misi Puskesmas2.2.1. Visi PuskesmasVisi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakata kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata seta memiliki derajat kesehatan yang setingi-tingginya.Indikator kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan setempat.

2.2.2. Misi PuskesmasMisi Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembanguan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarkat beserta lingkungannya.Pusekesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan Puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari yang bersangkutan.

2.3 Asas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas2.3.1 Asas Penyelenggaraan PuskesmasPenyelenggaran upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Azas penyelenggaraan Puskesmas yang dimaksud adalah:1.Azas Pertanggungjawaban WilayahAzas penyelenggaraan Puskesmas yang pertama adalah pertanggungjawaban wilayah. Dalam arti Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah kerjanya. Untuk ini Puskesmas harus melakukan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan terjangkau diwilayah kerjanya.Diselenggarakan upaya kesehatan strata pertama oleh Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling, Bidan di-Desa serta berbagai upaya kesehatan diluar gedung Puskesmas lainnya (outreach activities) pada dasarnya merupakan realisasi dari pelaksanaan azas pertanggung-jawaban wilayah.

2.Azas Pemberdayaan MasyarakatAzas penyelenggaraan Puskesmas yang kedua adalah pemberdayaan masyarakat. Dalam arti Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga, dan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas. Untuk ini, beberapa potensi masyarakat (BPP) beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain:a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak: Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)b. Upaya Pengobatan: Posyandu, Pos Obat Desa (POD)c. Upaya Perbaikan Gizi: Posyandu, Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)d. Upaya Kesehatan Sekolah: dokter kecil, penyertaan guru dan orang tua/wali murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)e. Upaya Kesehatan Lingkungan: Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)f. Upaya Kesehatan Usia Lanjut: Posyandu Usila, Panti Wredag. Upaya Kesehatan Kerja: Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)h. Upaya Kesehatan Jiwa: Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM)i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional: Taman Obat Keluarga (TOGA), Pembinaan Pengobat Tradisional (Battra)j. Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (inovatif): dana sehat, Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), mobilisasi dana keagamaan.

3.Azas KeterpaduanAzas penyelenggaraan Puskesmas yang ketiga adalah keterpaduan. Untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya serta diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaran setiap upaya Puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu, jika mungkin sejak tahap perencanaan. Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni:

a. Keterpaduan Lintas ProgramKeterpaduan lintas program adalah upaya memadukan penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab Pusekesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara lain:1. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS): keterpaduan KIA dengan P2M, Gizi, Promosi Kesehatan, Pengobatan.2. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS): keterpaduan kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.3. Puskesmas Keliling: keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi, promosi kesehatan, kesehatan gigi4. Posyandu: keterpaduan KIA dengan KB, gizi, P2M, kesehatan jiwa, promosi kesehatan.b. Keterpaduan Lintas SektorKeterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan penyelenggaraan upaya Puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain: 1. Upaya kesehatan sekolah: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama.2. Upaya Promosi Kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama, pertanian3. Upaya Kesehatan Ibu dan anak: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK, PLKB4. Upaya perbaikan gizi: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama, koperasi, dunia usaha, PKK, PKLB5. Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga koperasi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan6. Upaya Kesehatan Kerja: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, dunia usaha.

4.Azas RujukanAzas penyelenggaraan Puskesmas yang keempat adalah rujukan. Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh Puskesmas terbatas. Padahal Puskesmas berahadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai permasalahan kesehatannya. Untuk membantu Puskesmas meneyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) harus ditopang oleh azas rujukan.Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertkal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama.Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas ada dua macam rujukan yang dikenal yakni:

a. Rujukan Upaya Kesehatan PeroranganCakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit. Apabila suatu Puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka Puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horizontal maupun vertikal). Sebaliknya pasien pasca rawat inap yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana, di rujuk ke Puskesmas.Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam:1.) Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik ( misal operasi) dan lain-lain.2.) Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.3.) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga Puskesmas dan ataupun menyelenggarakan pelayanan medik di Puskesmas.b. Rujukan Upaya Kesehatan masyarakatCakupan rujukan pelayan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan, dan bencana. Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu Puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu Puskesmas tidak mampu menanggulangi masalah kesehatan masyarakat dan atau tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat, maka Puskesmas wajib merujuknya ke dinas kesehatan kabupaten/kota.

Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam:1.) Rujukan sarana dan logistik, antaralain peminjaman perlatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan bahan makanan.2.) Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena bencana alam.3.) Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan tanggungjawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaran upaya kesehatan masyarakat (antara lain Usaha kesehatan Sekolah, Usaha Kesehatan Kerja, Usaha Kesehatan Jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Rujukan opersional diselenggarakan apabila Puskesmas tidak mampu.

Secara skematis pelaksanaan azas rujukan dapat digambarkan sebagai berikut :

2.3.3. Upaya Penyelengaraan PuskesmasUpaya tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat. Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari system kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni :1. Upaya Kesehatan WajibUpaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus di selenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia.Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:a.Upaya promosi Kesehatan b.Upaya Kesehatan Lingkunganc.Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencanad. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakate. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menularf. Upaya Pengobatan2. Upaya Kesehatan PengembanganUpaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang di tetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari dafttar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yakni:a. Upaya Kesehatan Sekolahb. Upaya Kesehatan Olah Ragac. Upaya perawatan Kesehatan masyarakatd. Upaya Kesehatan Kerjae. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulutf. Upaya Kesehatan Jiwag. Upaya Kesehatan Matah. Upaya kesehatan Usia Lanjuti. Upaya pembinaan Pengobatan TradisionalUpaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas.Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadiikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan.Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat tercapainya visi Puskesmas.Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib Puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan Puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Dalam keadaan tertentu upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kesehatan kabupaten/kotaApabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggungjawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat inap. Untuk ini di Puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut, yang dalam pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.Lebih lanjut, di beberapa daerah tertentu telah muncul pula kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan medik spesialistik. Dalam keadaan ini, apabila ada kemampuan, di Puuskesmas dapat dikembangkan pelayanan medik spesialistik di Puskesmas hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat yang membutuhkan. Status dokter dan atau tenaga tetap fungsional Puskesmas yang diatur oleh dinas kesehatan kabupaten/kota setempat.Perlu diinggat meskipun Puskesmas menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik dan memiliki tenaga spesialis, kedudukan dan fungsi Puskesmas tetap sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.

2.4. Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas2.4.1 Kedudukan PuskesmasKedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah:1. Sistem Kesehatan NasionalKedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.2. Sistem Kesehatan Kabupaten/KotaKedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagai tugas pembangunan kesehatan Kabupaten/kota diwilayah kerjanya.3. Sistem Pemerintahan DaerahKedudukan Puskesmas dalan Sistem Pemerintahan Daerah adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/kota bidang kesehatan ditingkat kecamatan.4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata PertamaDiwilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan Puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra . Di wilayah kerja Puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan Puskesmas diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai Pembina.

2.4.2 Organisasi Puskesmas1. Struktur Organisasi Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas disatu kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.

Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai berikut:a. Kepala Puskesmasb. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan: Data dan Informasi Perencanaan dan Penelitian Keuangan Umum dan Kepegawaianc. Unit Pelaksanaan Teknis Fungsional Puskesmas: Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM Upaya Kesehatan Perorangand. Jaringan Pelayanan Puskesmas: Unit Puskesmas Pembantu Unit Puskesmas Keliling Unit Bidan di Desa/Komunitas2. Kriteria PersonaliaKriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikan mancakup kesehatan masyarakat.3. Eselon Kepala PuskesmasKepala Puskesmas adalah Penanggungjawab pembangunan kesehatan ditingkat Kecamatan Sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan maka jabatan Kepala Puskesmas setingkat dengan eselon III-B. Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat jabatan eselon III-B, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikan mencakup bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan penjabat tetap.

2.4.3 Tata Kerja Puskesmas1. Dengan Kantor KecamatanDalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan kantor Kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselelnggarakan ditingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, pergerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalia serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumberdaya masyarakat oleh Puskesmas, koordinasi dengan kantor Kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/KotaPuskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota dengan demikian secara teknis dan administrasi. Puskesmas bertanggungjawab kepada Dinas kesehatan kabupaten/kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan administrasi dan teknis kepada Puskesmas.3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata PertamaSebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan bersumberdaya dan rujukan sesuai kebutuhan.4.Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan RujukanDalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti rumah sakit (Kabupaten/Kota), dan berbagai balaikesehatan masyarakat (Balai Pengobatan, Pengobatan Penyakit Paru-Paru, Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat). Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat . Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi dinas kesehatan kabupaten/kota.5. Dengan Lintas SektorTanggungjawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah menyelenggarakan sebagai tugas pembangunan kesehatan yang dibebakan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota. Untuk hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada ditingkat kecamatan tersebut mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan dipihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain ditingkat kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.6. Dengan MasyarakatSebagai penanggungjawab penyelenggarakaan pembangunan kesehatan di wilayah kerjaya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek daan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP), yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra. Puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

BAB 3GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

3.1. Sejarah Singkat PuskesmasPuskesmas Desa Binjai berdiri pada tahun ?, dengan kepala puskesmas dr.Raharjo, kemudian kepala puskesmas dilanjutkan dengan dr. Widi Raharjo,dr. Mk. Ependi Pulungan, dr. Fauziah (2006 sampai dengan Mei 2013), dr. Ernasari 2013

3.2. Wilayah KerjaDalam melaksanakan kegiatan Puskesmas Desa Binjai mempunyai wilayah meliputi:a. Luas wilayah kerja adalah ? hektar dengan kepadatan penduduk sebesar 10.200 KKb. Jumlah penduduk 53.507 jiwa

3.3 Data Wilayah/ Data GeografisPuskesmas Desa Binjai berada di Jalan M. Nawi Harahap Blok II/2, Kelurahan Desa Binjai Kecamatan Medan Denai. Dimana wilayah kerja Puskesmas terdiri dari satu kelurahan, dengan jumlah lingkungan ?Batas wilayahnya yaitu: - Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari Mandala III/ Kelurahan Tanjung Sari II- Sebelah Selatan:Berbatasan dengan Kelurahan Siderejo III- Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kelurahan Denai/ Kelurahan Menteng- Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari II/ Pasar Merah

3.4. Data Kependudukan/ Demografi

Tabel 3.4.1 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2015NoJenis KelaminJumlah Penduduk (Jiwa)%

1.Laki-laki21.95041%

2.Perempuan31.55759%

JUMLAH53.507100

Keterangan Tabel 3.4.1Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak di Kelurahan Desa Binjai adalah perempuan sebesar 31.557 jiwa (59%).

Tabel 3.4.2 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2015NoAgamaJumlah Penduduk (Jiwa)%

1.Islam

2.Kristen

3.Katolik

4.Budha

JUMLAH53.507100

Keterangan Tabel 3.4.2Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah mayoritas penduduk Kelurahan Desa Binjai adalah beragama Islam ? jiwa (58%).

Tabel 3.4.3 Menurut Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Medan Denai 2015Jenis KelaminUmurJumlah JiwaPersentase

Laki-laki 65 tahun

Perempuan65 tahun

Jumlah53.507100%

Tabel 3.4 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Medan Denai 2015No.KeteranganJumlah Jiwa

1.PNS

2.ABRI/TNI

3.Wiraswasta

4.Pensiun

5.Pedagang

6.Buruh/Tani

7.Lain-lain\

Keterangan tabel 3.4Berdasarkan tabel diatas mata pencaharian masyarakat terbanyak di wilayah Kecamatan Medan Denai adalah wiraswasta yaitu bequmlah 4.935 jiwa

3.5. Data Kesehatan3.5.1. Sarana FisikTabel 3.5.1.1 Data Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai Tahun 2015

NoTingkat PendidikanStatus (Jumlah)

NegeriSwasta

1TK

2SD

3SMP

4SMA

5Perguruan Tinggi

Tabel. 3.5.1.2 Data Murid TK di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Denai th Ajaran 2014/2015NoNama SekolahJumlah Murid

1

2

3

4

5

6

7

8

Tabel. 3.5.1.3 Data Murid SD di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Denai th Ajaran 2014/2015NoNama SekolahJumlah Murid

1

2

3

4

5

6

7

Tabel. 3.5.1.4 Data Murid SLTP di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Denai th Ajaran 2014/2015NoNama SekolahJumlah Murid

1

2

3

4

5

6

7

8

Tabel. 3.5.1.5 Data Murid SLTA di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Denai th Ajaran 2014/2015NoNama SekolahJumlah Murid

1

2

3

4

5

6

7

8

3.5.2. Sarana IbadahTabel 3.5.2 Sarana Ibadah Di wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Denai 2015LingkunganMesjidMushollaGereja

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

X

XI

XII

XIII

XIV

XV

JUMLAH

3.5.3. Sarana KesehatanTabel 3.5.3.1 Praktek Dokter Umum / Spesialis/ Gii di wilayah kerja Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2015NO

NAMA DOKTERALAMATPEMILIK/PENANGGUNG JAWABKELURAHAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Tabel 3.5.3.2 Balai Pengobatan di wilayah kerja Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2015NO

NAMA BALAI PENGOBATANALAMATPEMILIK/PENANGGUNG JAWABKELURAHAN

1

2

3

4

Tabel.3.5.3.3 Rumah bersalin di wilayah kerja Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2015NO

NAMA RUMAH BERSALINALAMATPEMILIK/PENANGGUNG JAWABKELURAHAN

1

2

3

4

Tabel 3.5.3.4. BALAI PENGOBATAN TRADISIONAL DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TEGAL SARI KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2015NO

NAMA BALAI PENGOBATANALAMATPEMILIK/PENANGGUNG JAWABKELURAHAN

1

2

3.5.4. Sarana Pendukung Kesehatan

Tabel 3.5.4.1.DEPOT AIR DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TEGAL SARIKECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2013

NONAMA DEPOT AIR MINUMALAMATNAMA PEMILIKJLH KARYAWANMEMILIKI IZIN USAHAMEMILIKI LAIK SEHAT

YATIDAKYA TIDAK

1--

2--

3--

4--

5--

6--

3.6. Tenaga Kesehatan Puskesmas1. Dokter umum: 32. Dokter gigi: 23. Bidan: 24. Skm (promkes): 25. Perawat: 6. Asisten apoteker:7.Tata usaha:8. Petugas gii:9. Analisis:10.Jumlah:

Tabel 3.6.1 DATA KETENAGAAN KESEHATAN PUSKESMAS TEGAL SARI KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2013NoNama

NIPGOlJabatanPendidikan

1Dr. Fera M.Manalu197007022002122001IV/dKepala PuskesmasFK

2Megawati Sitorus,SKM197011031993032004III/cKTUSKM

3Dr. Nurmalahayati Harahap19760119 200502 2 002III/cDokter Umum

4Dr. Sinta Hendarti Siregar19770826 200701 2 007III/cDokter Umum

5Dr. Rina Tirta Maya Sari19770312 200801 2 026III/ cDokter Umum

6Normal Siregar19720710 199303 2 003III/cKTU / KIA

Hj. Marlena Harahap19580213 197802 2 001III/cKoordinator Imunisasi

6Menti Sipahutar19670315 198802 2 001III/cPerawat Gigi

7Sondang D.Simamora19680311 199203 2 002III/cPerizinan / SDM

8Dahniar Aprillaida19660412 199403 2 005III/cUKS / Bendahara Jamkesmas

9Fertika Sari, S.Kep. Ns19801011 200502 2 007III/cPoli Umum/ ISPA

10Mardiyah Sinaga19750310 199603 2 002III/bLaboratorium

11Fitrie Agustina Siregar19800821 200502 2 008III/ aLansia/ TPM/

12Mariatul Kaftia Piliang19830921 200604 2 004III/aGizi/ DDTK

13Kartini Hutagaol19800421 200312 2 003II/cTB Paru

14Romi Indra C Debataraja19760824 201201 1 013II/cKesling/ Surveilens

15Sri Erlita Sitepu19811029 201201 2 014II/cSP2TP

16Nurhamidah19630306 198503 2 002II/cStaf

19Maria Magdalena19770222 200312 2 010II/cDBD/ Diare

20Habibah LimbongH o n o r-Kartu

21Albert SiregarH o n o r-Satpam

3.7. Struktur Organisasi3.7.1 Fungsi Struktur Organisasia. Kepala PuskesmasMempunyai tugas pokok dan fungsi yaitu : memimpin, mengawasi, dan mengkoordinasi kesalahan puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan structural fungsional.b. PenanggungjawabBertanggungjawab atas segala sesuatu kegiatan/program puskesmas: Unit IMempunyai tugas pokok dan fungsi, yaitu melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak KB dan perbaikan gizi. Unit IIMempunyai tugas pokok dan fungsi, yaitu melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit khususnya immunisasi, kesejahteraan lingkungan. Unit IIIMempunyai tiga pokok dan fungsi, yaitu melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan penyuluhan kesehatan masyarakat. Unit IVMempunyai tugas pokok dan fungsi, yaitu : melaksanakan kegiatan gigi dan mulut dan usaha kesehatan sekolah. Unit VMempunyai tugas pokok dan fungsi, yaitu: mencatat semua hasil penyalahan farmasi dan laboraturium. Unit VIMempunyai tugas pokok dan fungsi, yaitu: mencatat semua hasil penerimaan pengeluaran puskesmas

Struktur Organisasi Puskesmas Desa Binjai Tahun 2015

3.8. Fasilitas Fisik PuskesmasPuskesmas Desa Binjai dalam menjalankan kegiatannya didukung oleh fasilitas fisik meliputi :1. Ruangan rawat jalan2. Ruangan dilengkapi dengan alat kesehatan yang sesuai3. Mempunyai SPAL4. Fasilitas administrasi5. Fasilitas imunisasi6. Fasilitas obat-obatan

3.8.1. Fasilitas Gedung PuskesmasPuskesmas Desa Binjai terdiri dari :1. Ruangan kepala puskesmas: 1 buah2. Ruang periksa pasien: 1 buah3. Ruang periksa gigi dan mulut: 1 buah4. Ruang obat / apotik: 1 buah5. Ruang KIA / KB/ Gizi: 1 buah6. Ruang tunggu: 1 buah7. Ruang kartu/komputer: 1 buah8. Ruang imunisasi: 1 buah9. Kamar mandi / WC: 2 buah10. Kenderaan roda empat: 1 buah11. Kenderaan roda dua: 4 buah

3.8.2. Sumber Daya Manusia

Tabel 3.8.2.1DATA KETENAGAAN KESEHATAN PUSKESMAS TEGAL SARIKECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2013

3.8.3 Fasilitas Administrasi Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokok dalam bidang pencatatan dan pelporan data, maka Puskesmas Desa Binjai didukung oleh fasilitas administrasi antara lain :a. Kartu Laporanb. Kartu berobat pasienc. Buku catatan pasiend. Lemari/rak bukue. Stempelf. Arsipg. Buku bendahara.h. Surat rujukani. Meja dan kursi

3.8.4. Fasilitas ImunisasiFasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Desa Binjai antara lain:1. Lemari pendingin.2. Alat-alat imunisasi.3. Vaksin, seperti : BCG, DPT, Polio, Campak, DT, TT dan Hepatitis B.

3.8.5. Fasilitas Alat-Alat KesehatanAdapun peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Desa Binjai, antara lain :1. Alat-alat pemeriksaan pasien, sepertia. Stetoskopb. Tensimeterc. KIA KITd. Temperatur2. Alat-alat suntik dan P3K3. Timbangan bayi dan dewasa4. Lemari pendingin penyimpanan bahan-bahan imunisasi

3.8.6. Fasilitas Obat-Obatan

Tabel 3.8.6.1 Daftar Nama Obat di Puskesmas Desa Binjai di Kecamatan Denai

NoGolonganNamaJenis sediaanKemasan

IAntibiotik1. AmoksisilinKapsul 250 mgKapsul

Sirup kering 125mg/5 mlBotol

2. AmpisilinKaplet 500 mgSirup kering 125 mg/ 5ml

KapsulBotol

3. Fenoximetil PenicilinaTablet250 mg,500 mgTablet

4. KloramfenikolKapsul 250 mgSalep mata 1%Tetes telinga 3%KapsulTubeBotol

5. CotrimoxazoleTablet kombinasiTablet pediatrikSuspenseTabletTabletBotol

6. Tetrasiklin HCLKapsul 250 mgTablet

7. OksitetrasiklinSalep mata 1%Salep 3%TubeTube

2AntiparasitAntielmentik1. metronidazole2. pirentil pamoatTablet 250 mgTablet250mgbasaTabletTablet

3Analgetik-antipiretik1. Antalgin2. Paracetamol

3. Asam mefenamatTablet 500 mgTablet 500 mgSirup125mg /5 mlTabletTabletTabletBotolTablet

4Kortikosteroid1. Deksametason2. Hidrokortison3. PrednisonTablet 0,5 mg5 mg/ml IMKrim 2,5%Tablet 5 mgTabletAmpulTubeTablet

5Vitamin1. Asam askorbat(Vit C)2. Vit K3. Vit B64. Vit B125. Vit B1Tablet 50 mgTablet salut 10mgInjeksi 10 mg/mlTablet 10 mgInjeksi 500 mg/mlTablet 50 mgTabletTabletAmpulTabletAmpulTablet

BAB 4PROGRAM KERJA PUSKESMAS

4.1. Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmasas4.1.1.Upaya Kesehatan WajibUpaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap Puskesmas.Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan wajib puskesmas ada tujuh program wajib (basic seven), yaitu :1. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM = GIZI )5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)6. Upaya Pengobatan7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan (SP2TP)

4.1.2.Upaya Kesehatan Pengembanganupaya kesehatan pengembangan :1. Upaya Kesehatan Sekolah2. Upaya Kesehatan Olahraga3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat4. Upaya Kesehatan Kerja5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut6. UpayaKesehatan Jiwa7. UpayaKesehatan Mata8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut9. UpayaPembinaan Pengobatan tradisionalUpaya Kesehatan Penunjang terdiri dari : Laboratorium Sederhana

4.2. Program Prioritas Puskesmas4.2.1.Upaya Promosi KesehatanTujuan :1. Agar individu, kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan prilaku hidup sehat.2. Agar individu, kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-upaya kesehatan, ikut dalam perencanaan dan penyelenggaraan posyandu.Sasaran : 1. Tatanan rumah tangga2. Tatanan institusi pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan pondok pesantren3. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik dan lain-lain)4. Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal, tempat ibadah, tempat hiburan, restoran dan lain-lain.5. Tatanan institusi kesehatan (Puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain)Kegiatan :1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, gizi keluarga, KB, imunisasi, posyandu dan sebagainya bertempat di : Balai Kelurahan dan Kecamatan Sekolah SD, SMP, SMA Rumah Ibadah Posyandu2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet dan brosur.3. Pembinaan generasi muda untuk hidup di dalam kegiatan antara lain berupa gotong royong dan olahraga.4. Kegiatan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas maupun di lapangan yaitu: mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada yang memberikan keterangan penyuluhan terhadap :a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.b. Hygiene dan sanitasi lingkungan.c. Perbaikan gizi.d. Kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah.e. Tanaman obat keluarga.5. Mewujudkan peran serta masyarakat melalui Posyandu, kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah serta Tanaman Obat-obatan keluarga (Toga). Cara-cara yang dilakukan dengan mengadakan penyuluhan perorangan, perkelompok dan masal. Metode yang dilaksanakan yaitu, bimbingan atau konseling, ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, dan lain-lain.

4.2.1.1 PosyanduPosyandu merupakan sebagai forum komunikasi alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat dari, oleh dan untuk masyarakat, yang mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.Sasaran:Bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia Subur)Tujuan: Mempercepat penurunan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) dan anak balita Menurunkan angka kelahiran Meningkatkan Pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR Mempercepat penerimaan NKKBS Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehatMenurut tingkatnya Posyandu di bagi 4 strata: PratamaKegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap bulannya, juga terbatas jumlah kadernya. MadyaKegiatan posyandu strata ini 8 kali dalam setahun, mempunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana sehat. PurnamaKegiatan posyandu strata ini lebih dari 8 kali dalam setahun dengan kader lebih dari 5 orang, dengan cakupan baik dan telah memiliki dana sehat. MandiriKegiatan Posyandu strata ini sebanyak 12 kali dalam setahun jumlah kader lebih dari 5 orang, dengan cakupan baik dan dana sehat telah tersedia untuk lebih dari 50% KK.

Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu: Meja I: Pendaftaran Meja II: Penimbangan Bayi dan Balita Meja III: Pengisian KMS Meja IV: Penyuluhan perorangan dan Pencatatan1. Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis tinggi2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI eksklusif dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui3. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau tablet busa Meja V: Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB, imunisasi dan pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.

Tabel 4.2.2.1DATA POSYANDU KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA INoKelurahanPosyanduAlamat PosyanduNama Kader PosyanduJadwalPetugas

1Lingk 1/Pelin GurusingaANGGREKJl.AR.Hakim Gg.Spoor No.3 (Lingk 1)Martha,Nursiyah,Golda,Imelda,SiskaJumat (Minggu I)Kartini

2Lingk II/David HamNUSA INDAHJl.Pukat Gg.ApolloSyamsiah,Intan Purnasari,Barneke,Sri ayu, SainiSenin,Minggu IIKartini

3Lingk III/Munir ChaniagoMAWARJl.AR.Hakim Gg. Aman no.59 (Lingk.III)Daswita,Helmiati,Deby,Helvina Sendy,Dinda PratamaSelasa Minggu IIFitri

4Lingk. IV/Marlon BlandoMELATIJl.Selam I No.67 (Lingk.IV)Ernita,Hj.Baheram,Evi Suyanti,Arnalia,WeniRabu Minggu IISri Erlita

5Lingk V/Darwis SiergarLILIJl.Selam II No.39Debora,D.Samosir,Rita,Wihelmia,KiranaKamis Minggu IIFitri

6Lingk VI/Rusli IskandarKENANGAJl.Selam II No.26Sumiatun,Niar,Susi,Hajuarti,YeniJumat Minggu IISri Erlita

7Lingk VII/M.Hadi NstKAMBOJAJl.Rawa Gg.Pribadi I No.3ANurhaisyif,Darmita,Darlena,Mestiawati,MichraniSenin Minggu IIIMaria

8Lingk VIII/ErwinsyahTERATAIJl.Selam V No.13Dewanti,Yuslidar,Halimah,Farida,ErniSelasa Minggu IIIMaria

9Lingk IX/SaidKEMUNINGJl.Selam VII No.50Zulaina,Gusti,Nur Kasih,Khairatunnisa,SitiRabu Minggu IIIFerlita

10Lingk X/RubiantoKARDIOLJl.Rawa Gg.Sayur No.8Sumiati,Ernita,Desi,Susi,SalmiahKamis Minggu IIISri Erlita

11Lingk XI/M.KasimROSJl.T.Bongkar X No.3CMasriana,Tini Mardiati,Ratna,Juli,SamsiahTiap tanggal 27Maria

12Lingk XII/Ridwan NstMELURJl.T.Bongkar XI No.41Asnida,Sari,Sugiati,Wahyuni,DarnisDenin Minggu IVKartini

4.2.2 Upaya Kesehatan LingkunganKegiatan: Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat kesehatan. Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup: Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga. Mendata sarana air minum. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan. Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatan. Higiene dan sanitasi lingkungan,berupa pengawasan kesehatan tempat- tempat umum serta tempat pengolahan dan penyajian.

Sasaran: Daerah yang rawan air bersih. Daerah yang rawan penyakit menular. Daerah percontohan dan pemukiman baru. Tempat tempat umum seperti terminal, pasar swalayan dan lain lain. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.

Tabel 4.2.2.1Distribusi Perumahan Penduduk di Wilayah KerjaPuskesmas Tegal Sari Kecamatan Denai Tahun 2013LingkunganBentuk Rumah

PermanenSemi

Permanen

I22030

II16510

III13038

IV190160

V413100

VI373102

VII415173

VIII103240

IX22550

X315201

XI673200

XII400110

XIII690210

XIV19060

XV220121

JUMLAH 5,651 1,605

Keterangan Tabel 4.2.2.1 Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa :Dari tabel di atas didapatkan bahwa kontruksi perumahan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari terbanyak adalah perumahan permanen.

Tabel. 4.2.2.2Distribusi Sarana Penyediaan Air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal SariKecamatan Medan Denai 2013LingkunganSumber Air

PAMSumur

I43010

II1405

III1208

IV1606

V4605

VI3175

VII36510

VIII104220

IX2156

X4608

XI6735

XII3606

XIII2145

XIV1673

XV515

JUMLAH 5,174 107

Keterangan Tabel 4.2.2.2 Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa :Distribusi Sarana Penyediaan air bersih di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai 2013 Sumber Air yang paling banyak digunakan adalah PAM.

Tabel 4.2.2.3.Distribusi Sarana Pembuangan Sampah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal SariKecamatan Medan Denai 2013

LingkunganPembuanganSampahSPALJamban

I200267267

II150112112

III105168168

IV300300300

V403415415

VI205400400

VII60356356

VIII165352352

IX306274274

X175350350

XI38368368

XII350850850

XIII142232232

XIV125288218

XV000

JUMLAH 2,724 4,732 4,662

Keterangan Tabel 4.2.2.3 Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa :Distribusi Sarana Pembuangan Sampah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal SariKecamatan Medan Denai 2013 terbanyak pada lingkungan V

Tabel 4.2.2.4.LAPORAN BULANAN PETUGAS KESEHATAN LINGKUNGANBIDANG PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN

PUSKESMAS: TEGAL SARIKECAMATAN: MEDAN DENAIBULAN/TAHUN: JANUARI SEPTEMBER 2013NOKEGIATANJUMLAH YANG DIPERIKSA

JanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptember

1.Penyehatan tempat-tempat umum : (salon, hotel, rumah ibadah, pasar/plaza, kolam renang111111111

2.Penyehatan tempat pengolohan makanan (TPM) : (rumah makan, kedai kopi, cathering, restaurant111111111

3.Jumlah sarana air bersih yang di inspeksi sanitasi (PAM, SGL, SPT)304040253540342520

4.Jumlah saranana pembunangan kotoran yang di inspeksai sanitasi304040253540342520

5.Jumlah penyehatan lingkungan pemukiman (perumahan sehat) yang diinspeksi sanitasi304040253540342520

6.Pemeriksaan TPS/TPA000000000

7.Pemeriksaan sanitasi rumah sakit000000000

8.Pembinaan DPLS000000000

9.Jumlah pasien/ klien di klinik sanitasi000000000

10.Pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)304040403540402520

11.Penyuluhan kesehatan lingkungan (kelompok)

12.Penyuluhan kesehatan di sekolah000000000

13.Jumlah Tempat pengeloaan/ penjualan (TP2) pestisida yang di periksa000000000

14.Pengawasan Industri non makanan000000000

Keterangan Tabel 4.2.2.3 Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa :Laporan Bulanan Petugas Kesehatan Lingkungan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Kegiatan Terbanyak Adalah Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn).

4.2.3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana4.2.3.1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)PengertianKesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharan ibu hamil,ibu bersalin,bayi dan balita serta anak prasekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas,dalam rangka meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.Sasaran Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah.Tujuan Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu : timbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet tambah darah, serta vitamin A. Melaksanakan penyuluhan pada ibu hamil keadaan gizi, perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB. Membina Posyandu. Merujuk pasien ke rumah sakit, apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di Puskesmas. Pencatatan dan pelaporan KPIA (Kelompok Pembina Belajar Ibu dan Anak). Pemberian Imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan calon pengantin.

Kegiatan Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui. Pertolongan persalinan di luar rumah sakit. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak. Imunisasi dasar dan revaksinasi. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare dengan pemberian cairan perorang. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak. Bimbingan kesehatan jiwa anak. Menjalankan kunjungan rumah. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Kursus dukun. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Sasaran Bumil : 830Sasaran Bulin : 792Sasaran Neonatus : 742Sasaran DRT: 166

Dari tabel diatas didapatkan bahwa jumlah kunjunganTarget K1: 8/12 x 95%= 63.3%Target K4: 8/12 x 95% = 63,3%Target Neonatus: 8/12 x 90%=60%Target Persalinan: 8/12 x 90%= 60%

1. K1

Pencapaian : Jumlah kunjungan K1 kurang dari target yaitu 62,04% dari target 63,3% , berarti kurang 1,26%

2. K4

Pencapaian : Jumlah kunjungan K4 kurang dari target yaitu 54,2 % dari 63,3%, berarti kurang 9,1%

3. DRT

Pencapaian : Jumlah resiko tinggi ibu hamil kurang dari target yaitu 17,46 % dari 20%, berarti kurang 2,54%

4. Persalinan Nakes

Pencapaian : Jumlah kunjungan Persalinan tenaga kesehatan kurang dari target yaitu 51% daritarget 60%, berartikurang 9%

5. KN 1

x 100%

Pencapaian : Jumlah kunjungan KN1 kurang dari target yaitu 49,6%dari target 60%, berarti kurang 10,4%

6. KN 3

x 100%

Pencapaian : Jumlah kunjungan KN3 kurang dari target yaitu 48,65%dari target 60%,berarti kurang 11,35%

Tabel 4.2.3.1.1.Laporan KIA Wilayah Kerja Puskesmas Tegal sari Kecamatan Medan Denai 2013SASARAN

NO

KEGIATAN

Januari%Februari%Maret%April

%

BUMIL1Kunjungan K11067,6111015,5211023,4211431,61

2Kunjungan K41017,2610915,0911223,1311231,18

3Deteksi Resiko Tinggi897,0440,7241,0141,29

4Persalinan oleh Tenaga Kesehatan896,709914,1510025,5710229,35

NEONATUS1KN (Kunjungan Neonatus 0-24jam)897,049914,8610022,7710230,83

2KN (Kunjungan Neonatus 2-7 hr)876,889714,5510022,4510230,51

3KN (Kunjungan Neonatus 7-28 hr)866,809714,479722,1310130,12

Mei%Juni%Juli%Agustus%Sept%Okt

%

10939,4410947,4110655,0312063,6511772,1511880,53

11039,0811147,0510554,6011562,8611871,3411479,53

41,5851,9462,3742,6642,9543,23

9936,7910144,3910252,0711258,9911969,4510877,85

9938,6610146,6410254,7011263,5811972,9610881,50

9938,349946,1710253,9110862,4511971,8610880,40

9537,639545,1410153,1210861,9811571,0710780,79

Keterangan tabel 4.2.3.1.1. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa :Laporan kia wilayah kerja puskesmas tegal sari kecamatan medan denai 2013 terbanyak yaitu pada (kunjungan neonatus 0-24jam) 80,79%.

4.2.3.1.2 Program ImunisasiPengertianImunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh terhadap penyakit tertentu.Sasaran Bayi, Balita, ibu hamil, anak sekolah dan pasangan usia subur (PUS).Tujuan1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian2. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil, dan pencegahan penyakit.Macam-macam imunisasi1. BCGGunanya : Menghindari dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC terhadap anak.Cara pemberian :a. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.b. Lokasi pemberian pada lengan kanan atasc. Dengan injeksi Subkutand. Dosis 0.5 cc.2. DPTGunanya : Untuk mencegah Difteri, Pertusis, Tetanus.Cara pemberian :a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kalib. Dosis 0,5 ml dengan minimal 4 minggu, sebanyak 3 kali suntikanc. Lokasi suntikan dipaha luard. Injeksi IM3. PolioGunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Polio.Cara pemberian :a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kalib. Diberikan dengan meneteskan ke dalam mulut.4. CampakGunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campakCara pemberian :a. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kalib. Lokasi pemberian pada lengan kiric. Dengan injeksi subkutand. Dosis 0,5 ml.5. TTGunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus.Cara pemberian : Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS), diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu.6. Hepatitis BGunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.Cara pemberian :a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, diberikan 3 kali dengan interval minimal 4 minggu.b. Dengan injeksi IM

Tabel 4.2.3.1.2. Laporan Imunisasi Wilayah Kerja Puskesmas Tegal sari Kecamatan Medan DenaiBAYI BARU LAHIRJENIS IMUNISASIJanuari%Februari%Maret%April%

HB0 (065 TahunJumlah KasusJumlah Kunjungan

LPLPLPLPLPLPLPLP

1Glaukoma

2Katarak 1112235

3Kebutaan & penglihatan kurang

4a. Konjunctivitis Non Purulentab. Konjunctivitis Purulenta1415112116915

5Kekeruhan Kornea

6Radang sal.Kel.Air Mata

7Juling & Kel.Gerak Bola Mata134225712

8Kelainan Refraksi/Akomodasi

9Radang Kelopak Mata

10Penyakit Mata Laina.Keratitisb.Aphakisc.Pterygium/pingukulad.Hordeolum & kalazione.Lain-lain (Retinopathi)

1

2

12

12

11Trakoma & akibat trakoma

12Defisiensi Vit.A111

13Trauma Mata & Co.Alineum

KASUS MENURUT UMUR (FEBRUARI 2013)

NOLB 1O-1 Tahun1-4 Tahun5-14 Tahun15-44 Tahun45-54 Tahun55-64 Tahun>65 TahunJumlah KasusJumlah Kunjungan

LPLPLPLPLPLPLPLP

1Glaukoma

2Katarak 122235

3Kebutaan & penglihatan kurang222

4a. Konjunctivitis Non Purulentab. Konjunctivitis Purulenta112

5Kekeruhan Kornea

6Radang sal.Kel.Air Mata

7Juling & Kel.Gerak Bola Mata

8Kelainan Refraksi/Akomodasi14111133912

9Radang Kelopak Mata

10Penyakit Mata Laina.Keratitisb.Aphakisc.Pterygium/pingukulad.Hordeolum & kalazione.Lain-lain

1

21

1

121

1

122

11Trakoma & akibat trakoma

12Defisiensi Vit.A111

13Trauma Mata & Co.Alineum

KASUS MENURUT UMUR (MARET 2013)

NOLB 1O-1 Tahun1-4 Tahun5-14 Tahun15-44 Tahun45-54 Tahun55-64 Tahun>65 TahunJumlah KasusJumlah Kunjungan

LPLPLPLPLPLPLPLP

1Glaukoma 111

2Katarak 1112235

3Kebutaan & penglihatan kurang222

4a. Konjunctivitis Non Purulentab. Konjunctivitis Purulenta111

5Kekeruhan Kornea

6Radang sal.Kel.Air Mata

7Juling & Kel.Gerak Bola Mata124222159

8Kelainan Refraksi/Akomodasi

9Radang Kelopak Mata

10Penyakit Mata Laina.Keratitisb.Aphakisc.Pterygium/pingukulad.Hordeolum & kalazione.Lain-lain

1

1

1

1

1

1

11Trakoma & akibat trakoma

12Defisiensi Vit.A

13Trauma Mata & Co.Alineum

KASUS MENURUT UMUR (APRIL 2013)

NOLB 1O-1 Tahun1-4 Tahun5-14 Tahun15-44 Tahun45-54 Tahun55-64 Tahun>65 TahunJumlah KasusJumlah Kunjungan

LPLPLPLPLPLPLPLP

1Glaukoma 222

2Katarak 11112

3Kebutaan & penglihatan kurang2

4a. Konjunctivitis Non Purulentab. Konjunctivitis Purulenta112122639

5Kekeruhan Kornea

6Radang sal.Kel.Air Mata

7Juling & Kel.Gerak Bola Mata

8Kelainan Refraksi/Akomodasi126312141216

9Radang Kelopak Mata

10Penyakit Mata Laina.Keratitisb.Aphakisc.Pterygium/pingukulad.Hordeolum & kalazione.Lain-lain

2

1

1

3

1

4

11Trakoma & akibat trakoma

12Defisiensi Vit.A

13Trauma Mata & Co.Alineum

KASUS MENURUT UMUR (MEI 2013)

NOLB 1O-1 Tahun1-4 Tahun5-14 Tahun15-44 Tahun45-54 Tahun55-64 Tahun>65 TahunJumlah KasusJumlah Kunjungan

LPLPLPLPLPLPLPLP

1Glaukoma 333

2Katarak 11112

3Kebutaan & penglihatan kurang

4a. Konjunctivitis Non Purulentab. Konjunctivitis Purulenta22124125914

5Kekeruhan Kornea

6Radang sal.Kel.Air Mata

7Juling & Kel.Gerak Bola Mata311121459

8Kelainan Refraksi/Akomodasi

9Radang Kelopak Mata

10Penyakit Mata Laina.Keratitisb.Aphakisc.Pterygium/pingukulad.Hordeolum & kalazione.Lain-lain

1

1

1

11Trakoma & akibat trakoma

12Defisiensi Vit.A

13Trauma Mata & Co.Alineum

KASUS MENURUT UMUR (JUNI 2013)

NOLB 1O-1 Tahun1-4 Tahun5-14 Tahun15-44 Tahun45-54 Tahun55-64 Tahun>65 TahunJumlah KasusJumlah Kunjungan

LPLPLPLPLPLPLPLP

1Glaukoma 111

2Katarak

3Kebutaan & penglihatan kurang

4a. Konjunctivitis Non Purulentab. Konjunctivitis Purulenta1111134

5Kekeruhan Kornea

6Radang sal.Kel.Air Mata

7Juling & Kel.Gerak Bola Mata1111121268

8Kelainan Refraksi/Akomodasi

9Radang Kelopak Mata

10Penyakit Mata Laina.Keratitisb.Aphakisc.Pterygium/pingukulad.Hordeolum & kalazione.Lain-lain

11Trakoma & akibat trakoma

12Defisiensi Vit.A

13Trauma Mata & Co.Alineum

KASUS MENURUT UMUR (JULI 2013)

NOLB 1O-1 Tahun1-4 Tahun5-14 Tahun15-44 Tahun45-54 Tahun55-64 Tahun>65 TahunJumlah KasusJumlah Kunjungan

LPLPLPLPLPLPLPLP

1Glaukoma

2Katarak 222

3Kebutaan & penglihatan kurang

4a. Konjunctivitis Non Purulentab. Konjunctivitis Purulenta111123

5Kekeruhan Kornea

6Radang sal.Kel.Air Mata

7Juling & Kel.Gerak Bola Mata

8Kelainan Refraksi/Akomodasi12311448

9Radang Kelopak Mata111

10Penyakit Mata Laina.Keratitisb.Aphakisc.Pterygium/pingukulad.Hordeolum & kalazione.Lain-lain

11Trakoma & akibat trakoma

12Defisiensi Vit.A

13Trauma Mata & Co.Alineum

KASUS MENURUT UMUR (AGUSTUS 2013)

NOLB 1O-1 Tahun1-4 Tahun5-14 Tahun15-44 Tahun45-54 Tahun55-64 Tahun>65 TahunJumlah KasusJumlah Kunjungan

LPLPLPLPLPLPLPLP

1Glaukoma

2Katarak 1344

3Kebutaan & penglihatan kurang

4a. Konjunctivitis Non Purulentab. Konjunctivitis Purulenta31134

5Kekeruhan Kornea

6Radang sal.Kel.Air Mata

7Juling & Kel.Gerak Bola Mata131121459

8Kelainan Refraksi/Akomodasi

9Radang Kelopak Mata

10Penyakit Mata Laina.Keratitisb.Aphakisc.Pterygium/pingukulad.Hordeolum & kalazione.Lain-lain

11Trakoma & akibat trakoma

12Defisiensi Vit.A

13Trauma Mata & Co.Alineum

KASUS MENURUT UMUR (SEPTEMBER 2013)

NOLB 1O-1 Tahun1-4 Tahun5-14 Tahun15-44 Tahun45-54 Tahun55-64 Tahun>65 TahunJumlah KasusJumlah Kunjungan

LPLPLPLPLPLPLPLP

1Glaukoma 312516

2Katarak

3Kebutaan & penglihatan kurang21123

4a. Konjunctivitis Non Purulentab. Konjunctivitis Purulenta

5Kekeruhan Kornea

6Radang sal.Kel.Air Mata

7Juling & Kel.Gerak Bola Mata2111315510

8Kelainan Refraksi/Akomodasi

9Radang Kelopak Mata

10Penyakit Mata Laina.Keratitisb.Aphakisc.Pterygium/pingukulad.Hordeolum & kalazione.Lain-lain

11Trakoma & akibat trakoma

12Defisiensi Vit.A111

13Trauma Mata & Co.Alineum

Keterangan Tabel 4.3.6.1:Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari januari sampai September 2013 penyakit yang paling banyak di derita adalah juling dan kelainan gerakan bola mata.

4.3.7. Upaya Kesehatan Lanjut UsiaKegiatan kegiatan lanjut usia di Puskesmas adalah :

Pelayanan Kesehatan Lanjut UsiaUpaya promotif yaitu upaya menggairahkan semangat hidup usia lanjut agar mereka tetap berguna untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan tentang :1. Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.2. Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.3. Meningkatkan kegiatan sosial dimasyarakat.

Tabel 4.3.7.REKAPITULASI HASIL PENCATATAN KESEHATAN DI KELOMPOK/ POSYANDU USIA LANJUT

PUSKESMAS : TEGAL SARI

KECAMATAN : MEDAN DENAI

BULAN : SEPTEMBER

TAHUN : 2013

JUMLAH PRA USILA DI WILAYAH PUSKESMAS : 5726 jiwa

LaporanUmurKehadiran

45-5960-69>70

BaruLamaLkPrLkPrLkPrABC

345678910111213

332193

21271212

Jumlah Usia Lanjut Denagn Kelainan

GangguanIMTTDAnemiaDMGangguan GinjalPenyakit

KehadiranJumlah Usia Lanjut Dengan Kelahiran

Gangguan MentalIMTTDAnemiaDMGangguan GinjalPenyakit

ABCLKTR

111213141516171819202122

80102

52

MentalLKTR

141516171819202122

1221

7

PengobatanKasu KonselingPenyuluhanKatarak

DiobatiDitunjukBaruLamaSelesaiYaTidak

2324252627282930

33YA

14YA

KABUPATEN :PROVINSI : SUMATERA UTARA

TRIWULAN : FEBRUARITAHUN : 2013

JUMLAH KELOMPOK USIA LANJUT YANG DIBINA ...:.

JUMLAH PRA USIA LANJUT / USIA LANJUT DIWILAYAH PUSKESMAS :

Nama Kelompok Kunjungan UmurKehadiran

70

BaruLamaLkPrLkPrLkPrABC

2345678910111213

Tegal Sari Mandala I332193

Tegal Sari Mandala III21271212

Jumlah Usia Lanjut Denagn Kelainan

GangguanIMTTDAnemiaDMGangguan GinjalPenyakit

MentalLKTR

141516171819202122

1221

7

PengobatanKasu KonselingPenyuluhanKatarak

DiobatiDitunjukBaruLamaSelesaiYaTidak

2324252627282930

33YA

14YA

4.3.7.Laboratorium SederhanaLaboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas adalah pelayanan laboratorium sederhana dasar yang merupakan pelayanan dasar esensial di bidang laboratorium kesehatan yang diperlukan di tingkat Puskesmas dan diselenggarakan secara khusus atau terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya.Fungsi lab sederhana di Puskesmas Tegal antara lain untuk melaksanakan penyaringan (screening) ibu hamil, melaksanakan pemeriksaan lab untuk mendukung program lain seperti (TB, IgM, glukosa darah, kolesterol darah).

JENIS PEMERIKSAANJANUARIFEBRUARIMARETAPRILMEIJUNIJULIAGUSTUSSEPTEMBEROKTOBERJUMLAH

HB1111---715632

ASAM URAT-------33-6

CHOLESTROL-------12-3

KGD24249---12232810119

Keterangan tabel 4.3.7Analisa data: dari pemeriksaan laboratorium sederhana di puskesmas tegal sari pemeriksaan yang terbanyak adalah pemeriksaan kadar gula darah (KGD)Karena meningkatnya ilmu pengetahuan,sehingga masyarakat berantisipasi untuk memeriksakan KGD secara dini.

BAB 5LAPORAN KEGIATAN

NoHari/TanggalJenis Kegiatan

1Senin, 11 November 2013Perkenalan Kapus beserta staf di puskesmas Tegal Sari

Poli umum : anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

Pelayanan Askes

2selasa, 12 Novenber 2013Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

pelayanan askes

Mengukur BB dan TB balita

3Rabu, 13 November 2013Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

Penyuluhan DBD di -Posyandu Lingkungan XII

Partisipasi Posyandu di lingkugan XI-

4Kamis, 14 November 2013Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

mengambil data kependudukan di kelurahan TSM III Mandala

5Jumat, 15 November 2013Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

penyuluhan tentang Kanker Serviks di Puskesmas Tegal Sari

6Sabtu, 16 November 2013 Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

7Senin, 18 November 2013Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

partisipasi kegiatan UKS pemeriksaan gigi, berat badan, tinggi badan dan telinga

8Selasa, 19 November 2013Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

partisipasi kegiatan UKS pemeriksaan gigi, berat badan, tinggi badan dan telinga

partisipasi posyandu di TSM I

9Rabu, 20 November 2013Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

partisipasi kegiatan UKS pemeriksaan gigi, berat badan, tinggi badan dan telinga di SD Himatul Fadhilah, Yayasan Nurul hidayah

10Kamis, 21 November 2013Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

BAB 6 PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

6.1. Posyandu6.1.1. Pengertian PosyanduPosyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.Shakira (2009) menyebutkan, Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga Berencana Kesehatan di tingkat desa. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). Istilah Posyandu yang dikenal sebagai Pos Pelayanan Terpadu adalah suatu tempat yang kegiatannya tidak dilakukan setiap hari melainkan satu bulan sekali diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan dan terdiri dari beberapa pelayanan kesehatan yaitu: 1. Pelayanan Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita 2. Pelayanan Imunisasi 3. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Pelayanan Ibu berupa pelayanan ANC (Antenatal Care), kunjungan pasca persalianan (Nifas) sementara Pelayanan Anak berupa Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita dengan maksud menemukan secara dini kelainan-kelainan pada balita dan melakukan intervensi segera. 4. Pecegahahan dan Penanggulangan diare Dan Pelayanan Kesehatan lainnya Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat yang pada dasarnya merupakan salah satu wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, tempat masyarakat dapat memperoleh pelayanan KB kesehatan ibu dan anak (KIA), Gizi, Imunisasi,dan penanggulangan diare pada waktu dan tempat yang sama Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan, yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari tim puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. 6.1.2. Tujuan Posyandu6.1.2.1. Tujuan UmumMenunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.6.1.2.2. Tujuan Khususa. Meningkatnya peran serta mesyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.b. Meningkatnya peran lintas sector dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

6.1.3. Fungsi Posyandua. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesame masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI dan AKB. b. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

6.1.4. Manfaat Posyandu6.1.4.1. Bagi Masyarakat1). Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.2). Memperoleh bantuan secara professional dalam pemecahan masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.3). Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu kesehatan dan sector lain terkait.

6.1.4.2. Bagi Kader, Pengurus Posyandu dan Tokoh Masyarakat1). Mendapatkan informasi terdahulu tentang upaya kesehatan yang terkait dengan penurunan AKI dan AKB.2). Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI dan AKB.

6.1.4.3. Bagi Puskesmas1). Optimalisasi fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama.2). Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.3). Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana melalui pemberian pelayanan secara terpadu.

6.1.4.4. Bagi Sektor Lain1). Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah sector terkait,utamanya yang terkait dengan upaya penurunan AKI dan AKB sesuai kondisi setempat. 2). Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu sesuai tupoksi masing-masing sector.

6.1.5. Penyelenggaraan Posyandu Pada hakikatnya Posyandu didirikan dari, oleh dan untuk masyarakat dalam mencapai pelayanan kesehatan yang baik. Penyelenggaraannya dilakukan oleh kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan KB dan keanggotaannya berasal dari PKK, tokoh masyarakat, dan pemuda atau pemudi. Pengelola Posyandu sendiri adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari kader PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut (Effendy, 1998). Kader kesehatan merupakan kader-kader yang dipilih masyarakat menjadi penyelenggara Posyandu. Para ahli mengemukakan pendapat tentang kader kesehatan. Menurut Gunawan dalam Hasdi (2007), kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehtan desa (prokes) adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat. Pendapat ini diperkuat oleh pendapat Dirjen Depkes RI yang menyebutkan kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela. Para kader kesehatan masyarakat itu hendaknya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup sehingga memungkinkan mereka untuk membaca, menulis dan menghitung secara sederhana. Tujuan pembentukan kader adalah untuk mengikutsertakan masyarakat secara aktif dan bertanggung jawab. Keikutsertaan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi pelayanan adalah dasar terbatasnya daya dan adanya dalam operasional Posyandu yang akan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat secara optimal. Tugas-tugas kader berbeda-beda antara satu tempat dan tempat yang lainnya. Tugas-tugas tersebut meliputi pelayanan kesehatan dan pembangunan masyarakat, tetapi yang harus mereka lakukan itu terbatas pada bidang-bidang atau tugas-tugas yang pernah diajarkan kepada mereka (Heru, 1995).

6.1.6. Lokasi PosyanduPosyandu berlokasi di setiap desa/ kelurahan/ negeri. Bila diperlukan dan memiliki kemampuan, dimugnkinkan untuk didirikan di RW, dusun atau sebulan lainnya yang sesuai.

6.1.7. Kedudukan Posyandu6.1.7.1. Kedudukan Posyandu Terhadap Pemerintahan Desa/ KelurahanPemerintahan desa/ kelurahan adalah instansi pemerintah yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan di desa/ kelurahan. Kedudukan posyandu terhadap pemeirntahan desa/ keelurahan adalah sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang yang secara kelembagaan dibina oleh pemerintah desa/ kelurahan.

6.1.7.2. Kedudukan Posyandu Terhadap Pokja PosyanduPokja posyandu adalah kelompok kerja yang dibentuk di desa/ kelurahan, yang anggotanya terdiri dari aparat pemerintahan desa/ kelurahan dan tokoh masyarakat yang bertanggung jawab membina posyandu. Kedudukan posyandu terhadap pokja adalah sebagai satuan organisasi yang mendapat binaan aspek administrative, keuangan, dan program dari pokja.

6.1.7.3. Kedudukan Posyandu Terhadap Berbagai UKBMUKBM adalah bentuk umum wadah pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan, yang salah satu diantaranya adalah posyandu. Kedudukan posyandu terhadap UKBM dan pelbagai lembaga kemasyarakatan/LSM desa/kelurahan yang bergerak di bidang kesehatan adalah sebagai mitra.

6.1.7.4. Kedudukan Posyandu Terhadap Konsil Kesehatan KecamatanKonsil kesehatan kecamatan adalah wadah pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat dikecamatan yang berfungsi manaungi dan mengkoordinasi setiap u[aya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM). Keuddukan posyandu terhadap puskesmas adalah sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang secara teknis medis dibina oleh puskesmas.

6.8. Aktivitas Operasional PosyanduBeberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu antara lain: 1). Kesehatan Ibu dan Anak, yang termasuk didalamnya Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita dan anak prasekolah; Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral; Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya; Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA. 2). Keluarga Berencana, mencakup: Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi; Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya. 3). Immunisasi. Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x, polio 3x, dan campak 1x pada bayi. 4). Peningkatan gizi dengan cara Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat; Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui; Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun. 5). Penanggulangan Diare

Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan Posyandu (Sapta Krida Posyandu), yaitu: 1). Kesehatan Ibu dan Anak2). Keluarga Berencana 3). Immunisasi 4). Peningkatan gizi 5). Penanggulangan Diare 6). Sanitasi dasar Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan air limbah yang benar, pengolahan makanan dan minuman.7). Penyediaan obat essensial Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, tim penggerak PKK Desa/ Kelurahan dan petugas kesehatan dari Puskesmas. Kegiatan pelayanan masyarakat dilakukan dengan sistem 5 (lima) meja, yaitu: Meja Pertama disebut meja pendaftaran Meja Kedua disebut meja penimbangan balita Meja Ketiga adalah meja pengisian KMS Meja Keempat adalah Penyuluhan Kesehatan Meja Kelima adalah Meja pemberian paket pertolongan gizi. Untuk meja satu sampai empat dilakukan oleh kader kesehatan dan meja lima dilaksananak oleh petugas kesehatan seperti, dokter, bidan, perawat, juru imunisasi dan sebagainya (Arali, 2008).

6.1.4. Pengorganisasian Posyandu 6.1.4.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi posyandu ditetapkan oleh musyawarah masyarakat pada saat pembentukan posyangu. Struktur organisai tersebut bersifat fleksibel, sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan suberdaya. Struktur organisasi minimal terdiri dari ketua, sekretaris, dan bedahara dan kader posyandu yang merangkap sebagai anggota. Bebrapa posyandu yang ada di suatu wilayah (kelurahan/ desa atau dengan sebutan lain), selayaknya dikelola oleh suatu unit/ kelompok pengelola posyandu yang keanggotaanya dipilih dari kalangan masyarakat setempat. Unit pengelolaan posyandu tersebut dipimpin oleh seorang ketua, yang dipilih dari para anggotanya. Bentuk organisasi unit pengelola posyandu, tugas dan tanggung jawab masing-masing unsure pengelola posyandu, tugas dan tanggung jawab masing-masing unsure pengelola posyandu, disepakati dalam unit/ kelompok pengelola posyandu bersama masyarakat setempat.

6.1.4.2. Pengelolaan PosyanduPengelolaan posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawarah pembentukan posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua, sekretaris dan bendahara. Criteria pengelola posyandu antara lain sebagai berikut:a. Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh masyarakat setempat.b. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu memotovasi masyarakat.c. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.

6.1.4.3. Kader PosyanduKader di Indonesia merupakan sosok insane yang menarik perhatian khalayak. Kesederhanaanya dan asalnya yang dari masyarakat setwmpat, telah membuat kader begitu dekat dengan masyarakat. Keberadaanya yang selalu dekat dengan masyarakat membuat alih pengetahuan dan olah keterampilan dari kader kepada tetangganya demikian mudah. Kedekatanya dengan petugas puskesmas telah membuat mereka menjadi penghubung yang andal antara petugas kesehatan dengan masyarakat. Pndu atau kader PKK adalah wanita. Tim eran PKK (Pembina Kesejahteraan Keluarga) dalam kader inisangat besar, karena hamper seluruhnya kader posyandu adalah wanita. Tim penggerak PKK dari mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten/ kota, kecamatan dan desa/ kelurahan, selalu berupaya melakukan penggerak dan pembinaan intensif terhadap kader PKK yang menjadi tulang punggung kegiatan posyandu.

6.1.4. Tugas dan Tanggung Jawab PelaksanaTerselenggaranya pelayanan posyandu melibatkan banyak pihak. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam menyelenggarakan posyandu adalah sebagai berikut:a. Kader 1). Menyiapkan tempat pelaksanaan, peralatan, sarana dan prasarana posyandu termasuk penyiapan makanan tambahan (PMT).2). Melaksanakan pendaftaran pengunjung posyandu.3). Melaksanakan penimbangan balita dan ibu hamil yang berkunjung ke posyandu.b. Petugas PuskesmasKehadiran tenaga kesehatan puskesmas yang diwajibkan di posyandu hanya satu kali dalam sebulan. Dengan perkataan lain kehadiran tenaga kesehatan puskesmas tidak setiap hari buka posyandu (untuk posyandu buka lebih dari 1 kali dalam sebulan). Peran petugas puskesmas pada hari buka posyandu antara lain sebagai berikut:1). Menimbang kader dalam penyelenggaraan posyandu2). Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan keluarga berencana di meja 5. Sesuai dengan kehadiran wajib petugas puskesmas, pelayanan kesehata dan KB oleh petugas puskesmas lain jika hari buka posyandu lebih dari satu kali dalam sebulan, pelayanan tersebut diselenggarakan hanya oleh kader posyandu sesuai dengan kewenanganya.3). Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, KB, dan gizi kepada pengunjung posyandu dan masyarakat luas.4). Menganalisa hasil kegiatan posyandu, melaporkan hasilnya kepada puskesmas serta menyusun rencana kerja dan melaksanakan upaya perbaikan sesuai dengan kebutuhan posyndu.c. Stakeholder (Pemangku /kepentingan)1. Camat, selaku penanggung jawab pokjanal posyandu kecamatan:a. Mengkoordinasikan hasil kegiatan posyandub. Memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan kinerja posyanduc. Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan posyandu secara teratur2. Lurah/ kepala desa selaku penanggung jawab pokja posyandu kelurahan desaa. Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk penyelenggaraan posyandub. Mengkoordinasikan penggerak masyarakat untuk dapat hadir pada hari buka posyanduc. Mengkoordinasikan peran kader posyandu, pengurus posyandu, pengurus posyandu dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan posyandu.d. Menindaklanjuti hasil kegiatan posyandu bersama LKMD/ LPM/ LKD.e. Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan posyandu secara teratur. 3. Instansi/ lembaga terkait:a. Dinas/ Badan/ Kantor Pemberdayaan masyarakat dan desa (PMD) berperan dalam fungsi koordinsi penyelenggaraan pembinaan, pengegerak peran serta masyarakat, pengembangan jaringan, kemitraan, pengembangan metode pendampingan masyarakat, teknis advokasi, fasilitas, pemantauan dan sebagainya.b. Dinas kesehatan, berperan dalam membantu pemenuhan pelayanan sarana dan prasarana kesehatan (pengadaan alat timbangan, distribusi KMS, obat-obatan dan vitamin) sertadukungan bimbingantenaga teknis kesehatan.c. BKKBN/PPLKB, berperan dalam penyuluhan, penggerakan peran serta masyarakat dan sebagainya.d. BAPPEDA, berperan dalam koordinasi perencanaan umum dan evaluasi.

6.2. Kegiatan Posyandu6.2.1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)a. Ibu HamilPelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:1. Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh kader kesehatan. Jika ada petugas puskesmas ditambah dengan pengukuran tekanan darah dan pemberian imunisasi TT. Bila tersedia ruang pemeriksaan, ditambah dengan pemeriksaan batinggi fundus. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke puskesmas.2. Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu diselenggarakan kelompok ibu hamil pada setiap hari buka posyandu atau pada hari lain sesuai dengan kesepakatan. Kegiatan kelompok ibu hamil anatara lainsebagai berikut:a. Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan, persalinan, persiapan menyusui, KB dan gizib. Perawatan payudara dan pemberian ASIc. Peragaan pola makan ibu hamild. Peragaan perawatan bayi baru lahire. Senam ibu hamil

b. Ibu Nifas dan Menyusuipelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup:1. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan kebersihan jalan lahir.2. Peberian vitamin A dantablet besi3. Perawatan payudara4. Senam ibu nifas5. Jika ada tenaga kesehatan puskesmas dan tersedia ruangan, dilakukan pemeriksaan payudara, pemeriksaan tinggi fundus dan oemeriksaan lochia.

c. Bayi dan Anak BalitaPelayanan posyandu untuk balita harus dilaksanakan secara menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak. Jika ruang pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran pelayanan, anak balita sebaiknya tidak digendong melainkan dilepas bermain sesame balita dengan oengawasan orang tua dibawah bimbingan belajar.Untuk itu perlu disediakan sarana permainan yang sesuai dengan umur balita. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan [posyandu untuk balita mencakup:1. Penimbangan berat badan 2. Penentuan status pertumbuhan3. Penyuluhan4. Jika da tenaga kesehatan kembang. Apabila dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisai dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan segera dirujukke puskesmas.

6.2.2. Keluarga BerencanaPelayanan KB di posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan puskesmas dilakukan suntikan KB, dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang dilakukan pemasangan IUD. 6.2.3. GiziPelayanan gizi di posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hami dan WUS. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A dan pemberian sirup Fe. Khusus untuk ibu hamil dan ibu nifas ditambah dengan pemberian tablet serta kapsul yodium untuk yang bertempat tinggal di daerah gondok endemic. Apabila setelah 2 kali penimbangan tidak ada kenaikan berat badan segera dirujuk ke puskesmas.

6.2.4. Pencegahan dan Penanggulangan DiarePencegahan diare di posyandu dilakukan anatara lain dengan penyuluhan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Penanggulangan diare di posyandu dilakukan antara lain penyuluhan, pemberian larutan dula garam yang dapat dibuat sendiri oleh masyarakat atau pemberian oralit yang disediakan.

6.2.5. Kegiatan Pengembangan/ TambahanDalam keadaan tertentu masyarakat dapat menambah kegiatan posyandu dengan kegiatan baru, disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan. Kegiatan baru tersebut misalnya pebaikankesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan berbagai program pembangunan masyarakat desa lainya. Posyandu yang seperti ini disebut dengan nama posyandu plus.Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila lima kegiatan utama telah dilakukan dengan baik dalam arti cakupan diatas 50%, serta tersedia sumber daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat yang tercermin dari hasil Survei Mawas Diri dan disepakati bersama melalui forum musyawarah masyarakat desa.Pada saat ini telah dikenal beberapa kegiatan tambahan posyandu yang telah diselenggarakan antara lain:a. Bina Keluarga Balitab. Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anakc. Penenmuan dini dan pengamatan penyakit potensial kejadian luar biasa, misalnya: ISPA, DBD, gizi buruk, polio, campak, difteri, pertusis, tetanus neonatorum.d. Pengembangan Anak Usia DIni e. Usaha kesehatan gigi masyarakat desaf. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemkimang. Program diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatn pekarangan melalui tanaman obat keluargah. Desa siagai. Pos malaria deaj. Kegiatan ekonomi produktif, seperti: usaha peningkatan pendapatan keluarga, usaha simpan pinjamk. Tabungan ibu bersalin, tabungan masyarakat

6.2.6. Sasaran Penyelenggaraan posyanduSasarannya meliputi:a. Bayi usia kurang dari 1 tahunb. Anak balita usia 1-5 tahunc. Ibu hamil, menyusui dan ibu nifasd. Wanita usia subur

6.3. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)6.3.1. Pengertian Program KIAUpaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.

6.3.2. Tujuan Program KIA6.3.2.1. Tujuan UmumTujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehatmelalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menujuNorma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatananak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagipeningkatan kualitas manusia seutuhnya.

6.3.2..2. Tujuan Khususa. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya.b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secaramandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK.

c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki. d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu m