Dilema Etik Tentang Aborsi

download Dilema Etik Tentang Aborsi

of 4

Transcript of Dilema Etik Tentang Aborsi

  • 8/9/2019 Dilema Etik Tentang Aborsi

    1/4

    DILEMA ETIK TENTANG ABORSI

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Abortus telah menjadi salah satu masalah etika. Berbagai pendapat baik yang pro maupun

    kontra. Abortus secara umum dapat diartiakan sebagai penghentian kehamilan secara spontan.Pihak yang pro mengatakan bahwa aborsi adalah mengakhiri atau menghentikan kehamilan yang

    tidak diinginkan, sedangkan pihak antiaborsi cenderung mengartikan aborsi sebagai membunuh

    manusia yang tidak bersalah.

    Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin

    termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah Abortus Provocatus Criminalis . Abortus

    provocatusadalah istilahLatinyang secara resmi dipakai dalam kalangan kedokteran dan

    hukum. Maksudnya adalah dengan sengaja mengakhiri kehidupan kandungan dalam rahim

    seseorang perempuan hamil. Karena itu abortus proocatus harus dibedakan dengan abortus

    spontaneus, dimana kandungan seorang perempuan hamil dengan spontan gugur. !adi perlu

    dibedakan antara " abortus yang disengaja# dan "abortus spontan#.

    1.2 Tujuan

    a. Tujuan Uu

    $. Agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang Aborsi.

    %. Agar mahasiswa dapat mengantisipasi hal tersebut agar tidak melanggar &tika Kebidanan.

    !. Tujuan K"u#u#

    $. 'ntuk mengetahui pengertian Abortus.

    %. 'ntuk mengetahui jenis Abortus secara medis.

    (. 'ntuk mengetahui dilema etik tentang Abortus.

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Pengert$an

    )alamKamus Bahasa Indonesiadisebutkan bahwa makna Aborsi adalah pengguguran.

    Aborsi ini dibagi menjadi dua *

    Pertaa %Aborsi Kriminalitas adalah aborsi yang dilakukan dengan sengaja karena suatu alasan

    dan bertentangan dengan undang-undang yang berlaku.

    Ke&ua* Aborsi +egal, yaitu Aborsi yang dilaksanakan dengan sepengetahuan pihak yang

    berwenang.

    Menurut medis Aborsi dibagi menjadi dua juga *

    $. Aborsi spontan Abortus Spontaneus, yaitu aborsi secara secara tidak sengaja dan

    berlangsung alami tanpa ada kehendak dari pihak-pihak tertentu. Masyarakat mengenalnya

    dengan istilah keguguran.

    %. Aborsi buatan Aborsi Provocatus, yaitu aborsi yang dilakukan secara sengaja dengan

    tujuan tertentu. Aborsi Proocatus ini dibagi menjadi dua *

    a. !ika bertujuan untuk kepentingan medis dan terapi serta pengobatan, maka disebut

    denganAbortus Profocatus Therapeuticum

  • 8/9/2019 Dilema Etik Tentang Aborsi

    2/4

    b. !ika dilakukan karena alasan yang bukan medis dan melanggar hukum yang berlak, maka

    disebutAbortus Profocatus Criminalis

    ang dimaksud dengan Aborsi dalam pembahasan ini adalah * menggugurkan secara paksa janin

    yang belum sempurna penciptaannya atas permintaan atau kerelaan ibu yang mengandungnya .

    2.2 '(nt(" Ka#u# &ala &$lea et$k ke!$&anan

    Ada seorang calon ibu yang sedang hamil muda tetapi mempunyai penyakit jantungkronik yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya.Ketika dia

    datang memeriksakan dirinya pada seorang )okter.

    )okter pun berpendapat kalau janin tersebut harus digugurkan menurut dugaan kuat atau

    hampir bisa dipastikan nyawa ibu tidak akan selamat atau mati. /al ini dilakukan untuk

    menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa ibunya.0ang calon ibu pun sangat takut dan bersedih

    dengan masalah yang dia alami.1etapi ini semua sudah atas pertimbangan medis yang matang

    dan tidak ada jalan keluar lain lagi.

    2amun ibu tersebut tidak mau menggugurkan kandunganya karena ingin melihat anaknya

    hidup didunia meskipun harus mempertaruhkan nyawanya. 0edangkan sang suami sepakat

    dengan pendapat dokter untuk menggugurkan kandungan istrinya karena sang suami sangatmencintai istrinya dan tidak bisa hidup tanpanya.

    )alam kondisi seperti ini, kehamilannya boleh dihentikan dengan cara menggugurkan

    kandungannya.)i gugurkan jika janin tersebut belum berusia enam bulan,tetapi kalau janin

    tersebut tetap dipertahankan dalam rahim ibunya,maka nyawa ibu tersebut akan terancam.)i

    samping itu,jika janin tersebut tidak digugurkan ibunya akan meninggal,janinnya pun sama

    padahal dengan janin tersebut,nyawa ibunya akan tertolong.

    /al ini dilakukan untuk menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa ibunya.0ang calon

    ibu pun sangat takut dan bersedih dengan masalah yang dia alami.1etapi ini semua sudah atas

    pertimbangan medis yang matang dan tidak ada jalan keluar lain lagi.

    0ecara medis,penghentian kehamilan tersebut bertujuan untuk menyelamatkan nyawa ibu

    tersebut. 0ementara menurut hukum agama sendiri,hal ini sangat bertentangan. Menggugurkankandungan sama dengan membunuh jiwa.0ecara umum pun pengguguran kandungan tersebut

    dinyatakan dalam konteks pembunuhan atau penyerangan terhadap janin.

    2.) Anal$#$# Ka#u#

    2.* Pen+ele#a$an

    )idalam kasus aborsi tersebut , aborsi boleh dilakukan jika membahayakan keselamatan

    jiwa ibu. ang dinyatakan dalam '' Kesehatan 2o.(3 tahun %445 tentang aborsi, bahwa tenaga

    media diperbolehkan untuk melakukan aborsi legal pada perempuan hamil karena alasan medis

    dengan persetujuan perempuan yang bersangkutan disertai suami dan keluarganya.

    2., A!(r#$ Menurut Pan&angan I#laMembicarakan aborsi sebenarnya membicarakan perempuan. /al ini dapat dibenarkan

    karena perempuan dipandang sebagai pelaku aborsi, yang secara 6aktual ini benar-benar terjadi

    dan ada di masyarakat. Aborsi yang dilakukan oleh perempuan sebenarnya beresiko tinggi

    terhadap kesehatan dan keselamatan jiwanya, namun tetap menjadi pilihan mereka dengan alasan

    aborsi merupakan hak reproduksi atau bentuk otonomi perempuan atas tubuhnya. )alam

    pandangan hukum Islam aborsi hukumnya haram. 0eluruh ulama sepakat bahwa aborsi setelah

    kehamilan melewati masa $%4 hari adalah haram, karena pada saat itu janin telah bernyawa.

  • 8/9/2019 Dilema Etik Tentang Aborsi

    3/4

    Boleh dilakukan jika kondisi darurat, seperti apabila membahayakan jiwa si ibu. 0edangkan

    aborsi pada usia kehamilan di bawah 74 hari hukumnya makruh. Inipun dengan syarat adanya

    keridhaan dari suami dan istri serta adanya rekomendasi dari dua orang dokter spesialis bahwa

    aborsi itu tidak menyebabkan kemudharatan bagi si ibu. 2amun penulis sependapat dengan

    Imam 8ho9ali yang menyatakan bahwa aborsi adalah tindakan pidana yang haram tanpa melihat

    apakah sudah ada ruh atau belum, dengan argumen bahwa kehidupan telah dimulai sejakpertemuan antara air sperma dengan oum di dalam rahim perempuan.

    2.- A!(r#$ Menurut Pan&angan Huku

    Pasal (7: K'/P *

    Ayat $ * 0engaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa

    persetujuan, pidana penjara $% tahun

    Ayatt % * !ika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, pidana penjara $; tahun

    Pasal (7< K'/P *

    Ayat $ * 0engaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan

    persetujuannya, pidana penjara ; tahunAyat % * !ika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, pidana : tahun

    Pasal (75 K'/P *

    "Apabila tindakan pengguguran kandungan sesuai pasal (73. (7: dan (7< dilakukan oleh dokter,

    bidan atau juru obat maka pidananya diperberat dengan ditambah $=( dan dapat dicabut hak

    pro6esinya#

    Pasal %55 K'/P *

    Ayat $ * 0engaja mengobati seorang perempuan atau mengerjakan sesuatu perbuatan

    terhadap seorang perempuan dengan memberitahukan atau menimbulkan pengharapan, bahwa

    oleh karena itu dapt gugur kandungannya dihukum penjara selama-lamanya 7 empat tahun.

    Ayat % * Kalau 0i tersalah melakukan pekerjaan itu karena mengharapkan keuntungan dan

    menjadi kebiasaan dan dilakukan oleh tabib, bidan atau tukang pembuat obat maka hukumannya

    dpt ditambah $=(nya.

    AB>?0I'' 2o.(3=%445 1&21A28 K&0&/A1A2

    Pengecualian *

    $. Berdasarkan Indikasi medis

    %. Akibat perkosaan

    BAB III PENUTUP

    ).1 KESIMPULAN!ika janin tersebut belum berusia enam bulan, tetapi kalau janin tersebut tetap

    dipertahankan dalam rahim ibunya, maka nyawa ibunya akan terancam. )okter pun sepakat,

    kalau janin tersebut tetap dipertahankan menurut dugaan kuat atau hampir bisa dipastikan nyawa

    ibunya tidak akan selamat, atau mati. )alam kondisi seperti ini, kehamilannya boleh dihentikan,

    dengan cara menggugurkan kandungannya, yang dilakukan untuk menyembuhkan dan

    menyelamatkan nyawa ibunya. Alasannya, karena ?asulullah saw. memerintahkan berobat dan

    mencari kesembuhan. )i samping itu, jika janin tersebut tidak digugurkan, ibunya akan

  • 8/9/2019 Dilema Etik Tentang Aborsi

    4/4

    meninggal, janinnya pun sama, padahal dengan janin tersebut digugurkan, nyawa ibunya akan

    tertolong, sementara menyelamatkan nyawa kehidupan tersebut diperintahkan oleh Islam.

    ).2 SARAN

    )alam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan-

    kesalahan. >leh karena itu, kami senantiasa menerima saran dan kritik yang si6atnyamembangun

    DATAR PUSTAKA K. Bertens,Aborsi sebagai Masalah Etika P1. 8ramedia, !akarta* %44(

    0arwono,Pengantar Ilmu Kandungan, $55$, ayasan Pustaka.