perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu...

185
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP KEBERADAAN RADIO (Studi Kasus Tentang Persepsi Khalayak Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fenomena Keberadaan Radio di Surakarta yang Semakin Ditinggalkan) SKRIPSI Disusun oleh : KHALISTA D0207065 Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP

KEBERADAAN RADIO

(Studi Kasus Tentang Persepsi Khalayak Mengenai Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Fenomena Keberadaan Radio di Surakarta yang Semakin

Ditinggalkan)

SKRIPSI

Disusun oleh :

KHALISTA

D0207065

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan MemenuhiSyarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

pada Program Studi Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“You get what you give”

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada:

- Bapak, Pratomo Ananto, S.T dan ibu, Ir. Wiwied Widhanarti.

- Eyang Sur dan Yangti.

- My Boo, Apy.

- Adik-adik, Karlinda dan Kanindra Prahaspati.

- Merlin dan Fadhian, pecahan “Sailormoon”.

- “Capcuzz” family, vero, mia, octa, maha, hafi, wynna, maya, esfan, dan selly.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Penulis menghaturkan ucapan syukur kepada Allah, Tuhan yang Maha

Besar atas karunia dan tuntunan yang diberikan sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi yang berjudul PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP

KEBERADAAN RADIO ini.

Latar belakang penulis dalam menyusun skripsi ini, adalah ketertarikan

penulis terhadap bidang radio. Dari data-data yang penulis peroleh melalui

internet, media radio saat ini mulai tersingkirkan. Padahal pada masanya dulu,

radio sangat digemari khalayak luas. Dari situlah penulis ingin mengetahui

mengapa fenomena tersebut dapat terjadi. Sebagai penelitian komunikasi, Penulis

kemudian membatasi permasalahan ini dalam bingkai konsep persepsi.

Tak lupa, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dan mendukung penulis untuk dapat menyelesaikan tanggung

jawab ini. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:

1. Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D, selaku Dekan FISIP Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi FISIP UNS sekaligus pembimbing skripsi Penulis. Terima

kasih atas kesabaran dan kerendahan hati Ibu dalam membimbing penulis.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

3. Drs. Ign. Agung Satyawan, S.E. Terima kasih atas motivasi yang selama ini

diberikan.

4. Para informan ekspert yang telah membantu: Dra. Sri Urip Haryati, M.Si,

Hj. Nora Nailul Amal, ML.Med, Hons, dan Mahfud Anshori S.Sos, M.Si.

Terima kasih atas waktu dan pendapat yang diberikan, yang telah sangat

membantu dalam penyusunan data penelitian.

5. Para informan awam : Dhimas, Oryza, Ekawan, Hanti, dan Melisa. Terima

kasih telah membantu dalam memberikan persepsinya pada penelitian

penulis.

6. Informan yang berasal dari pengelola radio: Pak Gery, Pak David, Pak

Yosua, Mas Anas, Mas Faris dan Pak Wiby. Terima kasih telah mengijinkan

penulis untuk menggali fakta dalam radio Anda.

7. Bapak dan Ibu, yang telah bersabar sangat lama untuk melihat hasil skripsi

ini. Semoga tulisan ini dapat membuat Bapak dan Ibu tersenyum.

8. Apy, terima kasih untuk mentally support dan PC nya untuk menyelesaikan

skripsi ini.

9. Vero, untuk segala bentuk bantuannya selama ini. Maha yang kamarnya

selalu menjadi tempat singgah. Okta, yang tdak pernah sekalipun

mengeluarkan ejekan maupun sindiran pada penulis. Tika yang telah

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

bersedia repot dengan keberadaan penulis di kamarnya. Dan teman-teman

capcuss lainnya, mia, wynna, hafi, maya, esfan, dan selly atas semangat

yang diberikan.

10. Mas Budi, staff pendidikan, dan pihak-pihak yang tak dapat disebut satu per

satu, terima kasih atas kebaikannya.

Penulis menyadari bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk

skripsi ini. Untuk itu, saran, kritik, dan masukan akan dengan lapang dada penulis

terima demi semakin baiknya skripsi inisehingga dapat memberi manfaat sebesar-

besarnya.

Solo, Juli 2012

Penulis

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii

ABSTRAK ................................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 16

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 17

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 17

E. Tinjauan Teoritis ......................................................................... 18

F. Definisi Konseptual .................................................................... 34

1. Komunikasi ......................................................................... 34

2. Persepsi ................................................................................ 35

3. Radio .................................................................................... 35

G. Kerangka Berpikir ....................................................................... 35

H. Metodologi Penelitian ................................................................. 36

1. Tipe Penelitian ..................................................................... 36

2. Sumber Data ........................................................................ 39

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

3. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 40

4. Jenis Data ............................................................................. 41

5. Validitas Data ....................................................................... 42

6. Teknik Analisa Data ............................................................. 43

BAB II. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ............................................ 47

A. Gambaran Radio ...................................................................... 47

1. Ria FM ................................................................................ 47

2. Radio Dakwah Syariah (RDS) FM ..................................... 50

3. Prambors Radio .................................................................. 54

4. El Shaddai FM .................................................................... 57

5. Sas FM ................................................................................ 58

6. PTPN Radio ........................................................................ 60

B. Profil Narasumber ................................................................... 61

1. Pengelola Radio .................................................................. 61

2. Khalayak Expert ................................................................. 62

3. Khalayak Awam ................................................................. 63

BAB III. ANALISA DATA ......................................................................... 66

A. Persepsi Pengelola Radio ........................................................ 66

1. Pengelolaan Radio .............................................................. 66

2. Keberadaan Radio .............................................................. 89

3. Perkembangan Teknologi terhadap Keberadaan Radio ... 95

4. Keberadaan Radio di Era Teknologi Informasi ................. 99

5. Penghasilan dari Radio ....................................................... 102

6. Masa Depan Radio ............................................................. 105

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

B. Persepsi Khalayak ................................................................... 111

1. Pemahaman terhadap Radio ............................................... 111

2. Penggunaan Radio .............................................................. 116

3. Keberadaan Radio .............................................................. 121

4. Perubahan Media Radio ..................................................... 127

5. Pengaruh Teknologi terhadap Keberadaan Radio ............. 132

6. Pergeseran Fungsi Radio .................................................... 136

7. Masa Depan Radio ............................................................. 139

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ........................................ 145

1. Pengelola ............................................................................ 145

a. Faktor Internal ............................................................... 145

b. Faktor Eksternal ............................................................. 150

2. Khalayak ............................................................................. 152

a. Faktor Internal ............................................................... 152

b. Faktor Eksternal ............................................................ 154

BAB IV. PENUTUP ..................................................................................... 165

A. Kesimpulan ........................................................................... 165

B. Saran ..................................................................................... 169

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 173

LAMPIRAN

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gambar triangulasi sumber (data) ........................................ 42

Gambar 2 Interactive model of analysis ................................................ 43

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRAK

Khalista. D0207065. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik UNS. PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP KEBERADAANRADIO (Studi Kasus tentang Persepsi Khalayak terhadap Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Keberadaan Radio di Surakarta), Skripsi, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi khalayakterhadap keberadaan radio, sekaligus mengetahui faktor apa saja yangmempengaruhinya. Perlu diketahui, bahwa saat ini terdapat fenomena radio yangkeberadaannya semakin menghilang. Padahal pada sisi lain, radio memilikibanyak kelebihan dibandingkan dengan media lain. Maka dari itu, denganmengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan radio, hal-hal yangmenjadi penyebab kemunduran media radio akan dapat dihindari.

Penelitian ini berupa studi kasus, dan mengambil lokasi di enam radio diSurakarta, yakni Prambors, SAS FM, PTPN Radio, RIA FM, RDS FM, dan ElShaddai FM. Data yang digunakan merupakan wawancara dengan teknik indepthinterview yang telah dituangkan dalam bentuk transkrip. Wawancara tersebutmelibatkan tiga kelompok informan, yaitu pihak pengelola radio, khalayak expertyang diwakili oleh tiga dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS, dan khalayakawam yang diwakili oleh lima mahasiswa dan mahasiswi Jurusan IlmuKomunikasi FISIP UNS.

Dari data yang terkumpul dan analisa yang disusun, diperolehkesimpulan bahwa keberadaan radio saat ini memang dalam keadaan jalan ditempat dan bahkan menghilang secara perlahan. Faktor penyebabnya adalah,kurangnya daya adaptasi para pengelola radio terhadap teknologi, banyaknyamedia baru dan radio yang bermunculan tanpa segmentasi yang jelas sehinggamempengaruhi turunnya jumlah iklan yang masuk.

Bagaimanapun, faktor-faktor penyebab kemunduran radio ini diambildari persepsi khalayak yang merupakan konsumen media radio. Maka sudahselayaknya apabila pengelola radio dapat lebih bijak dalam mengelola radiomereka, demi kelangsungan media yang pernah jaya pada masanya ini.

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRACT

Khalista. D0207065. Communication Science Majors, Social and PoliticalScience Faculty, Sebelas Maret University Surakarta. PEOPLEPERCEPTION OF THE RADIO EXISTENCE (Case Study about PeoplePerception of Radio Existence Affecting Factors in Surakarta), Paper, 2012.

This research intents on understanding how people’s perception of radioexistence and the affecting factors. Nowadays, there is a rust-away-radiophenomenon. Besides, radio media has alot of abundance compared to othermedia. That’s why, by finding out the radio existence affecting factors, causationsthings of radio media decadence will be avoided.

This research is case study, and took six radio stations in Surakarta forthe sample. They are Prambors, Sas FM, PTPN Radio, Ria FM, RDS FM, and ElShaddai FM. Data which is used here, is interview with indepth interview technic,and has been re-write in transcript. That interview involved 3 groups ofinformants. They are radio executives, the experts represented by 3 ofCommunication Science Major lecturers, and the laity represented byundergradute students of Communication Science Major, Social and PoliticalScience Faculty, Sebelas Maret University Surakarta.

From the collected data and composed analysis, can clonclude that radioexistence nowadays, is, fading out slowly. The affecting factors are from the radiostation managers. They are not adaptable of technology developments. Otherfactor is the araising of new media, and emergent of radios without clearsegmentation, so that it could influence the descent of radio income from theadvertisement.

However, causing factors of radio decadence took from people’sperception who are the consumers of radio media. Then, the radio managerssupposed to be wiser in managing their radio, for the sake of this media existence.

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi di era

globalisasi seperti sekarang ini membawa banyak kemajuan dalam segala bidang

khususnya dalam dunia komunikasi. Dengan menggunakan teknologi modern di

bidang komunikasi seperti radio, televisi dan internet maka secara teoritis

komunikasi dapat mencapai sasaran dalam jumlah tak terbatas. Mempersempit

jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat

diterima secara serempak oleh komunikan/ khalayak.

Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu

media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang memenuhi kriteria

sebagai media massa adalah radio siaran, televisi, dan film.

Marshall McLuhan (1999), mengemukakan ide bahwa “ medium is

message” (pesan media ya media itu sendiri). McLuhan menganggap media

sebagai perluasan manusia dan bahwa media yang berbeda-beda mewakili pesan

yang berbeda-beda. Media juga menciptakan dan mempengaruhi cakupan serta

bentuk dari hubungan-hubungan dan kegiatan-kegiatan manusia. Pengaruh media

telah berkembang dari individu kepada masyarakat. Dengan media setiap bagian

dunia dapat dihubungkan menjadi desa global.

Pengaruh media yang demikian besar kepada masyarakat menghantarkan

pemikiran McLuhan untuk menyampaikan Teori Determinime Teknologi yang

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mulanya menuai banyak kritik dan menebar berbagai tuduhan. Ada yang

menuduh bahwa McLuhan telah melebih-lebihkan pengaruh media. Tetapi dengan

kemajuan teknologi komunikasi massa, media memang telah sangat maju. Saat

ini, media ikut campur tangan dalam kehidupan kita secara lebih cepat daripada

yang sudah-sudah dan juga memperpendek jarak di antara bangsa-

bangsa. Ungkapan Mcluhan tidak dapat lagi dipandang sebagai sebuah ramalan

belaka. Sebagai sebuah perbandingan perkembangan teknologi media dewasa ini;

dibutuhkan hampir 100 tahun untuk berevolusi dari telegraf ke teleks, tetapi hanya

dibutuhkan 10 tahun sebelum faks menjadi populer. Enam atau tujuh tahun yang

lalu, internet masih merupakan barang baru tetapi sekarang mereka-mereka yang

tidak tahu menggunakan internet akan di anggap ketinggalan.

Di masyarakat dapat disaksikan bahwa teknologi komunikasi terutama

televisi, komputer dan internet telah mengambil alih beberapa fungsi sosial

manusia (masyarakat), setiap saat kita semua menyaksikan realitas baru di

masyarakat, dimana realitas itu tidak sekedar sebuah ruang yang merefleksikan

kehidupan masyarakat nyata dan peta analog atau simulasi-simulasi dari suatu

masyarakat tertentu yang hidup dalam media dan alam pikiran manusia, akan

tetapi sebuah ruang dimana manusia bisa hidup di dalamnya. Media massa

merupakan salah satu kekuatan yang sangat mempengaruhi umat manusia di abad

21. Media ada di sekeliling kita, media mendominasi kehidupan kita dan bahkan

mempengaruhi emosi serta pertimbangan kita.

Keberadaan media dimana-mana dan telah mengubah pengalaman sosial

dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Media merupakan unsur penting dalam

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pergaulan sosial masa kini. Kebudayaan masyarakat tidak terlepas dari media, dan

budaya itu sendiri direpresentasikan dalam media.

Strinati (2003) menyatakan bahwa budaya pop dan media massa

merupakan subjek dari produksi, reproduksi, dan transformasi hegemoni melalui

masyarakat yang meliputi pendidikan, keluarga, kelompok gereja, dan lain-lain.

Media dapat menjadi kunci untuk mempengaruhi khalayak melalui informasi

yang diberikan dan ide-ide yang ditanamkan. Melalui proses ini dapat dilihat

peran media secara ideologi. Hal semacam ini dominan dilakukan oleh negara-

negara Barat yang membentuk pesan-pesan berbau hegemoni

(http://wsmulyana.wordpress.com / 16 november 2011).

Memasuki abad ke 21, industri media tengah berada di dalam perubahan

yang cepat. Kerajaan-kerajaan media mulai membangun diri dengan skala yang

besar. Merger ataupun pembelian media lain dalam industri media terjadi dimana-

mana dengan nilai perjanjian yang sangat besar. Semakin lama bisnis media

semakin besar dan melibatkan hampir seluruh outlet media yang ada dengan

kepemilikan yang makin terkonsentrasi. Masyarakat mulai tenggelam dalam dunia

yang dipenuhi oleh media. Apakah masyarakat terlayani dengan informasi yang

aktual, beragam dan sesuai dengan kepentingan mereka oleh industri ini, atau

perkembangan yang luar biasa ini hanya untuk meningkatkan keuntungan bagi

“segelintir” orang yang terlibat dalam industri ini.

Media, menurut sudut pandang model pasar (Croteau dan Hoynes,

2001), dilihat sebagai tempat pemenuhan kebutuhan masyarakat berdasarkan atas

hukum permintaan dan persediaan. Model ini memperlakukan media layaknya

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

barang dan jasa lainnya. Bisnis media beroperasi dalam apa yang disebut

sebagai “dual product” market, pasar dengan dua produk. Secara bersamaan

menjual dua jenis “produk” yang sama sekali berbeda pada dua jenis pembeli

yang sama sekali berbeda. Dalam kenyataan, konsumen yang direspon oleh

perusahaan media adalah pengiklan, bukan orang yang membaca, menonton, atau

mendengarkan media. Ini tentu saja dapat menjelaskan bagaimana acara-acara di

televisi misalnya, tampil hampir seragam. Apabila hasil riset menyatakan banyak

orang yang menontonnya maka pengiklan akan memasang iklan pada slot acara

tersebut, yang berarti pemasukan, sehingga tidak ada alasan untuk stasiun televisi

untuk mengubahnya (xa.yimg.com/ 16 november 2011).

Bila dilihat dari sudut pandang lainnya, dengan menggunakan model

ruang publik, media lebih dari hanya sekedar alat pengejar keuntungan. Media

merupakan sumber informasi yang utama dimana informasi harus beredar dengan

bebas, tanpa intervensi pemerintah yang menghalangi aliran ide. Sudut pandang

ini melihat orang lebih sebagai anggota masyarakat daripada konsumen, maka

dari itu media seharusnya “melayani” masyarakat tersebut.

Pertumbuhan media begitu pesat pada abad ke-20 dengan sejumlah

regulasi dan deregulasi yang ikut mewarnai perkembangan industri ini. Bila pada

awal abad ke-20 konglomerasi media sangat dibatasi, keadaan pada akhir abad ini

berubah drastis dimana terjadi akusisi dan merger dalam skala yang besar.

Pertumbuhan yang terjadi ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi

sehingga outlet media semakin beragam. Media yang menggunakan teknologi

yang lebih awal dipaksa untuk berevolusi untuk menghadapi media yang

berteknologi lebih baru. Contohnya peluncuran koranUSA Today pada tahun 1982

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

yang menampilkan berita dalam ukuran kecil dengan banyak foto-foto berwarna

serta dihiasi dengan tampilan grafis merupakan cara koran untuk mengimitasi

gaya dan format televisi (http://agussetiaman.wordpress.com/ 19 november 2011).

Seiring dengan berjalannya waktu, difasilitasi dengan lingkungan

regulasi yang semakin longgar, perusahaan media yang besar bergabung atau

membeli perusahaan media lainnya untuk membuat konglomerasi media yang

lebih besar dan juga global. Dilihat dari sudut pandang “pasar”, hal ini wajar

dalam rangka untuk memperbesar penjualan, efisiensi dalam produksi, dan

memposisikan diri terhadap kompetitor. Namun bila dilihat dari sudut pandang

ruang publik, hal ini tidak menjamin terlayaninya kepentingan publik (public

interest). Jumlah outlet media yang banyak belum tentu menjamin

terpenuhinya content yang menjadi kepentingan publik.

Salah satu media massa yang menjadi sebuah industri ialah media radio

yang mempunyai beberapa kekuatan, seperti mampu menjangkau jumlah

khalayak sasaran yang besar dalam waktu yang bersamaan dan cepat, dapat

menjangkau individu atau kelompok masyarakat yang berada didaerah terpencil

dan terpencar, serta mampu mengatasi kendala geografis. Pesan yang disampaikan

melalui media radio juga bersifat personal dan mudah dipahami tanpa

memerlukan kemampuan membaca (Uchjana 1990:19).

Di zaman Penjajahan Belanda, radio siaran swasta yang dikelola warga

asing menyiarkan program untuk kepentingan dagang, sedangkan radio siaran

swasta yang dikelola pribumi menyiarkan program untuk memajukan kesenian,

kebudayaan, disamping kepentingan pergerakan semangat kebangsaan. Ketika

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

pendudukan Jepang tahun 1942, semua stasiun radio siaran dikuasai oleh

pemerintah, programnya diarahkan pada propaganda perang Asia Timur Raya.

Tapi setelah Jepang menyerah kepada Sekutu 14 Agustus 1945 para angkasawan

pejuang menguasai Radio Siaran sehingga dapat mengumandangkan Teks

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia. Selanjutnya sejak

proklamasi kemerdekaan RI sampai akhir masa pemerintahan Orde Lama tahun

1965, Radio Siaran hanya diselenggarakan oleh Pemerintah, dalam hal ini Radio

Republik Indonesia atau RRI.

Secara defacto Radio siaran swasta nasional Indonesia tumbuh sebagai

perkembangan profesionalisme “radio amatir” yang dimotori kaum muda diawal

Orde baru tahun 1966; secara yuridis keberadaan radio siaran swasta diakui,

dengan prasyarat, penyelenggaranya ber-Badan Hukum dan dapat menyesuaikan

dengan ketentuan Peraturan Pemerintah RI nomor 55 tahun 1970 tentang Radio

Siaran Non Pemerintah, yang mengatur fungsi, hak, kewajiban dan

tanggungjawab radio siaran, syarat-syarat penyelenggaraan, perizinan serta

pengawasannya (http://duniaradio.blogspot.com/ 7 Januari 2012).

Sedikit lebih awal dari Indonesia, di Amerika radio mulai diminati oleh

masyarakat mulai tahun 1928. Menurut penelitian yang dilakukan Daniel Starch

(1928), sebanyak tiga perempat respondennya menyatakan secara rutin

mengkonsumsi media ini.

Three-quarters (73.4%) reported they listened about the sameamount every evening, while most of the rest indicated they listened

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

more on weekend evenings. This was another indicator that byearly 1928, network radio was becoming established as theprimary entertainment medium in the home, and that the audiencewas forming regular listening habits that advertisers could rely on.

(http://www.tandfonline.com/ 18 Juni 2012 )

Effendy (1993:137-138) menyatakan bahwa radio siaran sebenarnya

mempunyai 4 fungsi: Fungsi penerangan, fungsi pendidikan, fungsi hiburan dan

sebagai sarana propaganda. Dan seperti yang telah diketahui, radio siaran bersifat

audial, yang hanya dapat digunakan dengan cara didengarkan,tapi bukan berarti

radio siaran tidak sanggup menjalankan fungsinya sebagai media penerangan.

Radio dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang amat

memuaskan walau hanya dilengkapi dengan unsur audio.

Dan radio memiliki satu kekuatan yang disebut theatre of mind. Yang

dimaksudkan adalah melalui radio, pendengar dapat menciptakan pertunjukan

versi mereka sendiri, alur ceritanya sendiri, bahkan tokohnya sendiri. Hal ini yang

tidak ditemukan dalam media massa lain.

Pada tahun 80an, radio menjangkiti masyarakat dengan produk-produk

theater of mind. Pendengar rela meluangkan waktu setiap hari sekitar 30 menit

untuk mendengarkan kelanjutan dari cerita kesayangannya. Selingan iklan produk

obat-obatan atau kadang produk rokok yang sesekali muncul sebagai sponsor

acara tersebut nampaknya tidak mengganggu keasyikan mereka mengikuti alur

cerita. Yang sedang tidak sibuk, asyik duduk di dekat radio layaknya menonton

televisi. Bagi yang masih memiliki kegiatan lebih suka membesarkan suara

radionya agar tidak ketinggalan cerita disaat tetap harus beraktifitas.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Di jaman keemasannya, sandiwara radio banyak didominasi oleh cerita-

cerita silat berlatar belakang babad tanah Jawa, diantaranya yang kita ingat adalah

Saur Sepuh, Tutur Tinular, Misteri dari Gunung Merapi, Misteri Nini Pelet, Satria

Madangkara, Babad Tanah Leluhur, Kaca Benggala dan lain sebagainya. Yang

bukan cerita silat jauh lebih sedikit. Misalnya, Butir-butir Pasir di Laut atau Ibuku

Malang Ibuku Tersayang.

Bagaimana dengan tokohnya? Ada Brahma Kumbara dan Mantili di

Saur Sepuh, Mak Lampir di Misteri Gunung Merapi, kemudian ada Sasongko di

Ibuku Malang Ibuku Tersayang. Bahkan sampai ke pengarang ceritanya pun,

boleh coba ditanyakan ke para penggemar sandiwara radio waktu itu. Nama-nama

seperti Niki Kosasih, S Tijab, SH Mintarja dan lain sebagainya akrab ditelinga

mereka. Sampai sponsornya pun mereka hafal, mulai dari obat kulit hingga jamu

produksi Dankos, Kalbe Farma, hingga Bintang Toedjoe.

Bandingkan dengan “sandiwara televisi” – sinetron. Sesaat penonton

akan mengingat judul dan ceritanya. Namun fanatisme mereka tidak akan seperti

penggemar sandiwara radio, yang hafal nama-nama pemain, nama tokoh hingga

produk apa yang menjadi sponsor sandiwara radio tersebut. Saat ini kita akan sulit

menemukan tokoh sinetron yang bisa menandingi ketenaran Brahma Kumbara,

Jayakatwang dan Nini Pelet. Namun tetap saja binar warna layar kaca lebih

membuai sponsor dalam mengalokasikan dana promosinya

(http://radioclinic.com/ 8 Januari 2012).

Para analis dan pemasar percaya bahwa khalayak ternyata pelan-pelan

mulai berpaling dari media tradisional ke media-media baru di Internet. Dan anak

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

muda adalah salah satu kunci perubahan itu. Morgan Stanley dalam risetnya

mendapat gambaran bagaimana itu terjadi. Menurut Robson (respondennya),

anak-anak muda zaman sekarang ogah mengkonsumsi media tradisional, seperti

koran, majalah, radio, dan televisi. Mereka tak membaca koran lagi karena untuk

apa “membalik halaman demi halaman” kalau bisa “menyimak ringkasannya di

Internet atau TV” (http://blog.tempointeraktif.com/ 31 oktober 2011).

Mereka juga tak tertarik mendengarkan radio. Meski kadang masih

mencari-cari siaran beberapa stasiun radio, mereka lebih suka memilih versi

daringnya, seperti di Last.fm. Di situs layanan audio streaming ini, mereka dapat

menyeleksi sendiri lagu yang diinginkan–tanpa bantuan penyiar dan terbebas dari

gangguan iklan.

Yang lebih mengejutkan lagi, kata Robson, adalah bagaimana remaja

mengkonsumsi tayangan TV. Teman-teman sebayanya memang masih menonton

TV, menyaksikan acara-acara favorit, misalnya siaran olahraga seperti sepak bola.

Tapi jumlah mereka yang masih tekun mengikuti program regular justru merosot.

Remaja lebih suka menyaksikan siaran online streaming (Stanley, 2009).

Radio memang masih didengarkan sampai saat ini. Namun, jumlah

pendengarnya semakin menurun saja. Padahal pada tahun 2003, sesuai dengan

hasil survei Nielsen Media Research terhadap 4976 responden di Medan, Jakarta,

Bandung, Semarang dan Surabaya, jumlah pendengar radio di lima kota besar

Indonesia tersebut sempat meningkat 6 persen atau 1,6 juta menjadi 13,35 juta

orang. Walaupun sebelumnya, selama dua tahun berturut-turut angka itu

mengalami penurunan akibat munculnya beberapa stasiun televisi swasta baru

secara bersamaan (http://www.arsip.net/ 31 oktober 2011).

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Penurunan jumlah pendengar radio dari waktu ke waktu tersebut

disebabkan oleh budaya masyarakat dalam mengakses informasi yang berubah.

Generasi muda yang berusia antara 13 hingga 40 tahun, lebih memilih internet

untuk mendapatkan informasi dan melakukan interaksi sosial melalui media.

Padahal generasi muda merupakan elemen yang paling banyak dalam struktur

sosial masyarakat. Bisa dipastikan, kehilangan antusias generasi muda, kehilangan

konsumen media.

Buntutnya, karena kehilangan konsumen, radio juga kehilangan

penghasilan iklan. Sebuah survei yang dilakukan Nielsen, dari total belanja iklan

media di dunia yang mencapai 504 milyar Dollar Amerika, belanja iklan radio

hanya 7,8 persennya saja, yaitu 39 milyar Dollar Amerika (http://salmanitb.com/

5 desember 2011).

Selanjutnya, jumlah yang lebih kecil lagi terjadi di Indonesia. Dari total

belanja iklan media di Indonesia yang mencapai 48,5 triliun Rupiah, belanja iklan

radio hanya sebesar 1,3 persen saja, atau sebanyak 630 milyar Rupiah (Sunandar,

2011).

Fakta lain adalah data yang dibuat pada tahun 2005 oleh Outsell Inc.,

sebuah lembaga riset industri informasi yang melaporkan bahwa pasokan uang ke

sektor online kian banyak. Hasil studi Outsell Inc yang dirilis Januari lalu

berdasarkan survei terhadap 625 pemasang iklan di AS, mengungkapkan bahwa

pada tahun 2006 ini mereka akan membelanjakan iklan online sebesar 18 persen

daripada total belanja iklan. Ini berarti lebih besar ketimbang porsi belanja tahun

2005 yang sebesar 16 persen.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Padahal, pada saat yang sama, tahun ini mereka mencekik belanja di

media tradisional. Tahun lalu misalnya, 31.9 persen budget iklan dibelanjakan di

media teve dan radio. Kini tinggal 30.6 persen. Tahun lalu 29,2 persen belanja

iklan ditaruh di media cetak. Kini dipotong tinggal 28.5 persen.

Menyimak pelajaran data-data riset dari Outsell Inc. di atas, disebutkan

bahwa sebuah lembaga riset industri informasi melaporkan bahwa pasokan uang

ke sektor online di Amerika kian banyak. Namun tampaknya TV hingga saat ini

masih tetap menjadi pilihan utama beriklan di Indonesia. Tetapi, seperti media-

media lain pendapatan TV dari iklan akan mengalami penurunan. Yang mungkin

mengalami lonjakan adalah media-media spesialis (www.eMarketer.com/ 6

Desember 2011).

Sementara stasiun Radio, hingga kini masih dianggap sebagai media

supported. Jadi, kalau penapatan iklan di media utamanya turun, bukan berarti

dialihkan ke radio atau print ad, karena radio dan print ad pun bisa jadi turun juga.

Tetapi untuk sejumlah produk, seperti farmasi, masih tetap mengandalkan radio,

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

apalagi untuk menyasar segmen yang tinggal di daerah (www.eMarketer.com/ 6

Desember 2011).

Pertumbuhan iklan radio dalam lima tahun terakhir lalu mengalami

penurunan. Tahun 2000 - 2002, pertumbuhannya sekitar 3,5%. Sedangkan 2003 -

2005, pertumbuhannya berkisar 2,43%. Padahal, di negara-negara maju, share

untuk radio sekitar 10-12%. Di Australia dan Filipina berkisar 8%. Tetapi di

Indonesia tidak pernah tembus ke angka 4%. Meskipun dari sisi volume

pendapatan, iklan radio terus naik (http://qnoyzone.blogdetik.com/ 6 Januari

2012).

Tahun 2003 nilainya sebanyak Rp 491 miliar dari total belanja iklan

nasional yang mencapai Rp 19 Triliun. Tahun 2004 naik menjadi Rp 612 miliar

dari total belanja iklan sebesar Rp 25 Triliun. Dan tahun 2005 (hingga bulan

Oktober) naik menjadi Rp 728 miliar dari total belanja iklan yang Rp 31,5 Triliun

(http://qnoyzone.blogdetik.com/ 6 Januari 2012).

Data-data di atas cukup membuktikan bahwa saat ini telah terjadi

perubahan kebiasaan di semua stakeholder radio. Dari sisi pendengar misalnya.

Selain mendengarkan radio secara konvensional, mereka juga ingin menikmati

program radio secara online dan on demand, eksposure radio melalui sosial

media, dan bisa diakses dari mana saja dan kapan saja serta melalui perangkat apa

saja. Dengan kata lain, pendengar ingin akses konten audio melalui satu pintu,

yaitu internet.

Dengan adanya kebiasaan baru dalam menggunakan teknologi,

pemasang iklan dan regulator pun pasti berharap radio mampu meningkatkan

jaminan kepercayaan. Dari segi pemasang iklan, mereka ingin mengetahui profil

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pendengar dan respon terhadap program acara secara tepat misalnya, sehingga

mampu menentukan dengan jitu segmentasi iklannya di radio. Sedangkan

regulator, mampu memonitor siaran dengan lebih baik. Dari sisi kru radio, mereka

mampu bekerja sama menyiapkan program acara dari mana saja dan kapan saja

serta dengan usaha yang efektif dan efisien.

Kalau mengacu pada hasil survei MARS Indonesia di 8 kota (Jakarta,

Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, Palembang) yang

termuat dalam “Perilaku Belanja Konsumen Indonesia 2009” maka jumlah

pendengar radio secara total masih sekitar 37%. Semarang menjadi kota yang

warganya paling suka mendengar siaran radio, disusul kemudian Palembang dan

Surabaya . Sebaliknya, kota yang warganya paling banyak meninggalkan siaran

radio adalah Balikpapan dan Medan (http://dzumar.wordpress.com/ 19 desember

2011).

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Karakteristik pendengar radio yang masih setia tersebut mayoritas

berasal dari kelompok usia muda (18-25 tahun) dengan strata sosial ekonomi

(SES) kategori B, yaitu yang pengeluaran bulanannya di bawah Rp 2.500.000

hingga Rp 1.250.000 (http://dzumar.wordpress.com/ 19 desember 2011).

Sementara stasiun radio yang masih memiliki sihir kepada

pendengarnya adalah Gen FM yang berada pada posisi teratas untuk kota Jakarta ,

dengan jumlah pendengar mencapai 40,8%. Disusul berikutnya Muara FM (11%),

I-Radio (9,3%), Kiss FM (7,4%), dan Kayu Manis (6,5%). Sedangkan stasiun

radio terfavorit di Bandung adalah Dahlia (25,1%) dan Rama FM (22,6%),

Semarang adalah Pop FM (25%) dan Gajah Mada (22,7%), Surabaya adalah M-

Radio (34,9%), Makassar adalah Gamasi (44,9%), dan Palembang adalah Elita

FM (41,4%).

Acara yang paling banyak menyedot pendengar radio mayoritas adalah

musik (82%), lalu berita dan ceramah. Sedangkan informasi lalu lintas hanya

menduduki peringkat kelima, masih kalah dengan acara wawancara dengan nara

sumber yang berada di peringkat keempat. Tempat yang paling sering dipakai

untuk mendengarkan radio adalah rumah sebagai pilihan utama, lalu kendaraan

dan kantor/tempat kerja (http://dzumar.wordpress.com/ 19 desember 2011).

Sayangnya penelitian tersebut tidak megikutsertakan kota Solo sebagai

salah satu objek penelitiannya. Maka dari itu, penelitian ini akan diadakan untuk

mencari tahu bagaimana sebenarnya persepsi masyarakat tentang keberadaan

radio saat ini, terutama di kota Solo.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Studi tentang khalayak akan dilakukan dalam penelitian ini. Tradisi studi

khalayak dalam komunikasi massa mempunyai dua pandangan arus besar

(mainstream), pertama khalayak sebagai audience yang pasif. Sebagai audience

yang pasif orang hanya bereaksi pada apa yang mereka lihat dan dengar dalam

media. Khalayak tidak ambil bagian dalam diskusi-diskusi publik. Khalayak

merupakan sasaran media massa. Sementara pandangan kedua khalayak

merupakan partisipan aktif dalam publik. Publik merupakan kelompok orang yang

terbentuk atas isu tertentu dan aktif mengambil bagian dalam diskusi atas isu-isu

yang mengemuka.

Tradisi studi khalayak telah dimulai sejak tahun 1930 melalui penelitian

efek isi media massa pada sikap publik, dimana institusi media massa merupakan

kekuatan besar yang mampu memengaruhi khalayak yang dianggap pasif. Tahun

1960, tradisi studi khalayak bergeser pada perspektif penelitian Uses and

Gratifications yang mengedepankan penggunaan media massa oleh khalayak

dalam usahanya memenuhi kebutuhan. Khalayak aktif dalam memilih dan

menggunakan media. Sementara tahun 1970 terdapat studi budaya dalam

hubungannya dengan media massa yaitu reception, yang memfokuskan pada

hubungan pemaknaan isi media massa dan khalayak, dan tahun 1985 studi

komunikasi massa mengenal penelitian media ethnography yang memfokuskan

pada rutinitas penggunaan media massa dalam kehidupan sehari-hari

(http://puslit2.petra.ac.id/ 19 desember 2011).

Penelitian ini akan mencoba mengupas studi kasus tentang sebab-sebab

radio makin lama makin ditinggalkan sekaligus faktor yang

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

melatarbelakanginya,dimana khalayak berperan aktif dalam mempengaruhi

jawaban atas pertanyaan di atas.

Studi kasus sendiri, menurut Aziz S.R. (2003) adalah penelitian yang

terinci tentang seseorang (individu) atau sesuatu unit sosial selama kurun waktu

tertentu. Lebih tegas Aziz menambahkan bahwa penelitian studi kasus adalah

penelitian terhadap fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-

batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas; dan dimana: multi

sumber bukti dimanfaatkan (http://situsilmiah.blogspot.com/ 25 desember 2011).

B. Rumusan Masalah

Secara umum penelitian ini merumuskan permasalahan, mengapa

terdapat fenomena “radio semakin ditinggalkan khalayak pendengarnya”?

Sedangkan rumusan masalah secara khusus dalam penelitian ini adalah:

- Bagaimana persepsi pengelola radio terhadap fenomena “radio semakin

ditinggalkan khalayak pendengarnya”?

- Bagaimana persepsi khalayak terhadap fenomena “radio semakin

ditinggalkan khalayak pendengarnya”?

- Faktor apa saja, baik internal maupun eksternal yang menyebabkan

timbulnya fenomena tersebut?

C. Tujuan Penelitian

- Menjelaskan pendapat pengelola radio terhadap fenomena “radio semakin

ditinggalkan khalayak pendengarnya”.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

- Menggali lebih dalam tentang apa yang sebenarnya dirasakan oleh

khalayak, baik pendengar radio secara umum maupun dari golongan

expert, tentang fenomena “radio semakin ditinggalkan khalayak

pendengarnya”.

- Mendeskripsikan faktor apa saja yang mempengaruhi fenomena “radio

semakin ditinggalkan khalayak pendengarnya”.

D. Manfaat Penelitian

1. Pengelola Radio

- Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai

persepsi publik terhadap fenomena “radio semakin ditinggalkan

khalayak pendengarnya”. Persepsi inilah yang akan bermanfaat bagi

perusahaan untuk memperbaiki pengelolaan radio.

- Melalui penelitian ini, perusahaan dapat mengetahui langkah-langkah

apa saja yang harus diambil berkaitan dengan persepsi publik terhadap

fenomena “radio semakin ditinggalkan khalayak pendengarnya”.

2. Konsumen Radio

- Penelitian ini diharapkan mampu menumbuhkan sikap kritis dan

cerdas dalam berkonsumsi, khususnya dalam mengkonsumsi

informasi melalui radio.

3. Dunia Akademik dan Masyarakat Luas

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa kajian

dalam kaitannya dengan fenomena “radio semakin ditinggalkan

khalayak pendengar”.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

- Diharapkan penelitian ini akan bermanfaat bagi penelitian berikutnya.

E. Tinjauan Teoritis

1. Komunikasi

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial, dimana mereka

tidak dapat hidup tanpa orang lain. Manusia membutuhkan orang lain untuk

berkomunikasi, berinteraksi dan bersosialisasi. Dengan berkomunikasi,

manusia satu dengan yang lainnya menjadi lebih dekat. Seperti arti

komunikasi secara harfiah, yang berarti bersama-sama (common : Inggris).

Sedangkan John Fiske menyatakan bahwa secara umum, komunikasi

adalah interaksi sosial melalui pesan. Komunikasi melibatkan tanda (signs),

dan kode (codes). Penerimaan atau pengkonstruksian tanda/ kode/

komunikasi tersebut merupakan praktik hubungan sosial. (Fiske, 2007: 8)

Fiske menambahkan, terdapat dua mahzab utama dalam studi

komunikasi. Mahzab pertama melihat komunikasi sebagai proses atau

transmisi pesan. Ia menitikberatkan pada bagaimana si Pengirim dan

penerima mengkonstruksi pesan (encode) dan menerjemahkannya (decode),

dan bagaimana komunikator menggunakan saluran dan media komunikasi.

Dalam koridor ini, Fiske mellihat komunikasi sebagai suatu proses dimana

tujuan komunikator adalah mempengaruhi perilaku atau state of mind

komunikan. Mahzab ini cenderung menggunakan ilmu-ilmu sosial, terutama

sosiologi dan psikologi.

Mahzab kedua adalah melihat komunikasi sebagai produksi dan

pertukaran makna, atau yang lebih dikenal dengan mahzab semiotika.

Mahzab ini berhubungan dengan bagaimana pesan atau teks berinteraksi

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dengan orang-orang dalam rangka menghasilkan makna. Ia menggunakan

istilah-istilah seperti penandaan (signification) dan memandang bahwa studi

komunikasi adalah studi tentang teks dan kebudayaan. Mahzab semiotika

cenderung menggunakan linguistik dan objek seni, dan cenderung

memusatkan diri pada karya komunikasi.

Kedua mahzab tersebut mengartikan komunikasi sebagai interaksi

sosial melalui pesan dan caranya sendiri. Mahzab proses mendefinisikan

interaksi sosial sebagai poses, dimana seorang pribadi berhubungan dengan

yang lain untuk mempengaruhi perilaku, state of mind atau respon emosional

yang lain. Sedangkan mahzab semiotika mendefinisikan interaksi sosial

sebagai komponen utama yang membentuk individu sebagai anggota dari

suatu budaya atau masyarakat tertentu (Fiske, 2007: 8-9).

Penelitian ini, menggunakan mahzab komunikasi sebagai proses untuk

pijakannya. Sedangkan menurut salah satu ahli komunikasi terkemuka,

Harold Laswell, cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi

adalah dengan menjawab pertanyaan : “Who says what in which chanel to

whom with what effect?”. Jawaban bagi pertanyaan Laswell tersebut adalah

unsur-unsur proses komunikasi, yaitu communicator (komunikator), message

(pesan), media, receiver (komunikan), dan effect (efek) (Effendy, 2000: 253).

Menurut Laswell, esensi dari komunikasi tidak hanya menyampaikan

dan menerima pesan. Namun jauh lebih dari itu, dimana terjadi perubahan

sikap, pandangan, maupun perilaku komunikasi terkait dengan pesan yang

dikomunikasikan.

Level Komunikasi

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Menurut Onong Uchjana Effendy (2000), berdasarkan jumlah individu

yang terlibat dalam proses, komunikasi dapat dibagi menjadi tiga jenis.

Pertama adalah komunikasi antarpribadi/ interpersonal (dyadic

communication), dimana komunikasi terjadi antara dua orang baik secara

langsung (face to face), ataupun menggunakan media tertentu seperti telepon.

Komunikasi seperti ini memiliki sifat dua arah atau timbal balik (two way

traffic communication). Jenis yang ke dua adalah komunikasi kelompok

(group communication) , yang merupakan komunikasi seseorang dengan

beberapa orang dalam suatu kelompok. Bentuk yang ke tiga adalah

komunikasi massa, yaitu komunikasi melalui media massa baik komersil

maupun non komersil, seperti majalah, televisi, press release, newsletter, dan

sebagainya. Komunikasi massa menyampaikan pesan kepada komunikan

yang beragam dan dalam jumlah besar, bahkan massif (Effendy, 2000: 53-

86).

Penelitian ini menggunakan kajian komunikasi interpersonal, sebagai

dasar persepsi khalayak terhadap keberadaan radio. Meskipun demikian,

Jalaluddin Rakhmat (2002) memiliki istilah tersendiri untuk persepsi manusia

terhadap suatu obyek, yang disebut persepsi objek (Jalaluddin Rakhmat,

2002: 81).

Elemen Komunikasi

Komunikasi juga berarti proses pemusatan pesan dengan menggunakan

informasi. Menurut John H. Powers (1995), dalam pengertian ini, terdapat

istilah message production dan message reception. Teori ini memandang

bahwa produksi dan penerimaan pesan merupakan maslaah psikologis, yang

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

berfokus pada penjelasan mengenai sifat individual (trait explanation),

penjelasan mengenai keadaan (state explanation), dan penjelasan mengenai

proses (process explanation).

“...message production and reception as psychological mattersfocusing on individual traits, states, and process.” (Littlejohn,1999: 101)

Berikut adalah penjelasan masing-masing:

a. Trait Explanation : teori ini memprediksi apabila kita memiliki sifat

personal tertentu, kita akan cenderung berkomunikasi dengan cara yang

sama.

b. State Explanation : teori ini berfokus pada keadaan pikiran (states of mind)

dalam suatu periode. Teori ini menjelaskan bahwa kita tertarik pada

bagaimana suatu keadaan mempengaruhi pengiriman dan penerimaan

pesan.

c. Process Explanation : berfokus pada bagaimana kita mengirimkan dan

menerima pesan. Penjelasan ini berusaha menangkap suatu mekanisme

dalam pikiran kita. Teori ini menitikberatkan pada bagaimana suatu

informasi diperoleh dan diorganisir, bagaimana memori digunakan,

bagaimana kita memutuskan untuk bertindak, dan sebagainya.

Menurut Hart & Burks (1972), dalam memproduksi pesan, seorang

komunikator harus menyesuaikan pesan tersebut, tergantung pada siapa pesan

tersebut akan diberikan. Komunikasi yang efektif muncul dari sensitifitas dan

kepedulian dalam menyesuaikan apa yang komunikator hendak katakan pada

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

audiens. Sedangkan Norton (1983) berpendapat bahwa tugas seorang

komunikator tidaklah hanya memberi informasi, namun juga menyampaikan

informasi tersebut dalam suatu bentuk khusus yang memberitahukan kepada

audiens bagaimana memahami dan merespon pesan tersebut (Littlejohn,

1999: 103-104).

Penelitian ini berfokus pada bagaimana komunikan mempersepsi suatu

pesan. Maka, keakuratan interpretasi komunikan terhadap esensi pesan sangat

vital artinya. Bahkan Sperber & Wilson (1986) melalui teori relevansinya

(relevance theory) mengatakan bahwa masalah utama komunikasi adalah

bagaimana komunikator menyampaikan pesan/ maksudnya dengan jelas, dan

bagaimana komunikan memahami pesan tersebut dengan akurat.

“In communication, the chief problem for the sender is to gethis/her attention accross, and the chief problem for the receiver isto understand that intention accurately. The receiver caninterpret intentions only by making inference, and people canunderstand each other only from the perspective of their ownknowledge because one can never be sure what the other personknows.” (Littlejohn, 1999: 130)

Pemahaman satu individu dengan individu yang lain terhadap suatu

pesan bisa sangat berbeda. Hal ini dibuktikan dengan dua teori yang ada.

Teori pertama, berasal dari Delia et al (1982) yang menyebutnya sebagai teori

konstruktivisme (constructivism theory).

Menurutnya, kompleksitas kognitif (pemrosesan pesan/ informasi) satu

individu dengan individu lain terhadap suatu topik bermacam-macam. Orang

dengan kemampuan kognitif yang tinggi terhadap suatu topik, mampu

memahami pesan tersebut secara lebih baik daripada mereka yang tidak

memiliki kemampuan kognitif terhadap topik tersebut (Littlejohn, 1999: 11).

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Maka tak heran, apabila dalam penelitian ini, pengelola radio dan khalayak

expert mampu memahami permasalahan radio lebih baik dibandingkan

dengan khalayak/ pendengar awam.

Teori kedua, dikemukakan oleh Petty & Cacioppo (1981) yang melihat

bahwa pemahaman satu individu dengan individu lain disebabkan oleh

perbedaan motivasi, dan kemampuan. Teori ini disebut dengan Elaboration

Likelihood Theory, dan termasuk dalam proses menilai pesan. Ketika kita

memiliki motivasi besar, kita akan menilai secara kritis (central processing)

suatu pesan. Sebaliknya, apabila motivasi kita rendah, kita tidak akan kritis

dalam menilai pesan (peripheral processing). Selain itu, faktor kemampuan

kita dalam berpikir kritis dan memahami pesan juga sangat penting

(Littlejohn, 1999: 141-142).

Pembahasan mengenai teori-teori pada message production dan

message reception di atas memperjelas pendapat sebelumnya, bahwa

komunikasi adalah pemusatan pesan yang bergantung pada informasi.

Persepsi sendiri, adalah proses message reception.

Pada dasarnya teori yang digunakan dalam proses message reception

mengarah pada tiga tujuan yang saling berhubungan, yaitu interpreting,

organizing, dan judging.

a. Interpreting : kita memberikan arti / menginterpretasi suatu pesan,

mencoba mengetahui maksud dari pesan, kita menghubungkan sebab-

akibat.

Inilah poin yang juga beraku saat kita melakukan persepsi. Hal ini didasari

pada pengertian dari persepsi sendiri sebagai proses analisa maupun

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

interpretasi suatu individu terhadap suatu pesan atau makna, dengan

melibatkan faktor-faktor psikologis individu tersebut (Rakhmat, 2002: 51).

Pembahasan mengenai persepsi akan dijabarkan pada bagian berkutnya.

b. Organization : informasi baru terintegrasi kedalam suatu sistem

kepercayaan dan sikap yang sebelumnya sudah ada.

c. Judgement : kita melakukan penilaian (judgement) berdasarkan informasi.

Kadang kita mengevaluasi suatu pesan dengan sangat teliti, namun tak

jarang kita kurang menaruh perhatian pada pesan tersebut (Littlejohn,

1999: 150).

2. Persepsi

Dalam proses pengambilan keputusan mengkonsumsi suatu produk atau

jasa tertentu, konsumen dipengaruhi faktor psikologis, antara lain motivasi,

kepercayaan, sikap, dan yang paling penting adalah persepsi. Tiap perusahaan

berusaha merancang berbagai macam strategi agar produknya dapat menjadi

nomor satu dalam persepsi konsumen. Sedangkan konsumen juga akan

merasa puas apabila penyampaian jasa atau produk sesuai dengan apa yang

dipersepsikan konsumen. Hal ini juga berlaku untuk mengetahui perilaku

khalayak dalam menentukan pilihan mengkonsumsi suatu media massa dalam

berkomunikasi.

Persepsi sendiri adalah inti dari komunikasi, sedangkan penafsiran

(interpretasi) adalah inti dari persepsi, yang identik dengan penyandian balik

(decoding) dalam proses komunikasi. Persepsi terdiri dari tiga aktifitas, yaitu:

seleksi, organisasi, dan interpretasi (Mulyana, 2007: 180-181).

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Selanjutnya Deddy Mulyana (2007: 179) mendefinisikan persepsi

sebagai proses internal yang memungkinkan kita memilih,

mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan

proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menaksirkan

pesan (Rakhmat, 2001: 51). Dapat disimpulkan, persepsi mengandung tiga

pengertian, yaitu (1) merupakan hasil pengamatan, (2) merupakan hasil

penilaian, dan (3) merupakan pengolahan akal dari data inderawi yang

diperoleh melalui pengamatan.

Persepsi dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh

individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera

mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka.

Definisi lain tentang persepsi dapat dijumpai misalnya, dari Berelson

dan Steiner (1964) seperti yang dikutip oleh Severin dan Tankard Jr. (1988)

dalam Pawito (2007: 203-204), yang menyatakan bahwa persepsi merupakan

complex process by which people select, organize and interpret sensory

stimulation into a meaningful and coherent picture of the world. Kemudian

berkaitan dengan definisi ini, Severin dan Tankard Jr. memberi komentar

bahwa individu pada dasarnya tidak bersifat pasif dalam proses persepsi.

Faktor-faktor psikologis seperti asumsi, motivasi, penghargaan terhadap nilai-

nilai budaya, minat dan sikap turut serta mempengaruhi persepsi.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Dari definisi-definisi di atas, jelas bahwa persepsi muncul setelah

adanya komunikasi. Dari komunikasi, diterima pesan, yang kemudian

dipersepsikan oleh individu. Dengan kata lain, persepsi dipengaruhi oleh

komunikasi. Namun tidak hanya komunikasi saja yang menjadi faktor

penentu persepsi. Terdapat faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi

persepsi.

Kemudian Jalaluddin Rakhmat (2001: 51) juga menyebutkan beberapa

faktor yang mempengaruhi persepsi. Yaitu perhatian, faktor fungsional, dan

struktural. Kenneth A. Andersen dalam Jalaluddin Rakhmat (2001: 52)

menyebut perhatian sebagai proses mental ketika stimuli atau rangkaian

stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli yang lainnya

melemah. Perhatian ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan

internal. Faktor eksternal meliputi gerak, intensitas stimuli, kebaruan, dan

perulangan. Sedangkan faktor internal meliputi faktor biologis dan

sosiopsikologis.

Faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi, misalnya: kebutuhan,

pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain yang termasuk faktor personal.

Sedangkan faktor struktural berasal dari sifat-sifat stimuli fisik dan efek-efek

saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu.

Moskowitz dan Orgel (1969) dalam Walgito (1994: 53) memiliki

definisi yang berbeda. Menurut mereka, persepsi merupakan proses yang

terintegrasi dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Karena

persepsi merupakan aktifitas yang terintegrasi, maka seluruh apa yang ada

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dalam individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, kerangka

acuan, dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu akan ikut berperan

dalam persepsi tersebut (Walgito, 1994: 54).

Davidoff yang dikutip dalam Walgito (1994: 54) menyebutkan bahwa

meskipun stimulus yang diberikan sama, namun ada kemungkinan hasil

persepsi antara individu satu dengan yang lain berbeda. Hal ini dikarenakan

pengalaman, kemampuan berpikir, dan kerangka acuan yang berbeda. Dengan

demikian persepsi bersifat individual.

3. Media Radio

Radio dengan kekuatannya yang hebat dalam menyebarluaskan

informasi, mendapat julukan “kekuasaan yang kelima (the fifth estate)”

setelah pers atau surat kabar yang dianggap sebagai “kekuasaan keempat (the

forth estate)” (Sufi, 1999: 11).

Menurut Rusdi Sufi (1999: 13-16), ada beberapa faktor yang

menyebabkan radio dianggap memiliki kekuasaan demikian hebat, antara

lain: (1) Radio siaran sifatnya langsung. Maksudnya, dapat mencapai

sasarannya dengan mudah, tidak mengalami proses yang kompleks. (2) Radio

siaran tidak mengenal jarak dan rintangan. Selain waktu, ruangan pun tidak

merupakan masalah bagi radio siaran. Bagaimana pun jaraknya sasaran yang

dituju, dengan dapat dicapai dengan mudah. Dan (3) Radio siaran menguasai

daya tarik yang kuat. Beberapa hal yang membuat radio siaran menarik,

adalah adanya tiga unsur yaitu musik, kata-kata, dan efek suara. Dengan

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

harga murah, radio dapat memberikan hiburan, penerangan, dan pendidikan.

Untuk menikmatinya pun cukup dengan indera telinga saja.

Radio yang merupakan media komunikasi yang tidak kalah penting

dibandingkan media lain yang sudah ada sebelumnya. Radio memiliki

pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Radio sangat

berperan dalam menyebarluaskan informasi terutama pada masa revolusi

fisik. Fungsi dan peranan radio dalam masa revolusi fisik dikemukakan oleh

M.H. Gayo dalam Rusdi Sufi (1999: 24) berikut ini:

Pada permulaan revolusi, peranan siaran radio lebih penitng darikoran, karena hubungan satu daerah denga daerah lain diIndonesia masih sulit, dan juga karena blokade lautan oleh musuhBelanda, sehingga penyebaran-penyebaran berita pers sangatsulit, tetapi penyiaran radio RRI lebih mudah dan cepat diterimadi seluruh penjuru tanah air. Kadang-kadang radio dipergunakanuntuk menyampaikan instruksi-instruksi pemerintah pusat kedaerah-daerah.

Pada masa orde baru, RRI merupakan satu-satunya radio siaran yang

dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Dalam masa peralihan dari

orde lama ke orde baru, merupakan kesempatan bagi radio amatir untuk

mengadakan radio siaran. Perkembangannya, sangat pesat. Oleh karena itu,

muncullah peraturan guna menertibkan kegiatan di bidang radio ini (Sufi,

1999: 34).

Dalam peraturan ini, ditentukan bahwa radio non pemerintah harus

berfungsi sosial yaitu sebagai alat pendidikan, penerangan, hiburan dan bukan

politik. Namun tidak menutup kemungkinan bersifat komersial. Radio terus

berkembag pesat hingga tahun 1980. Begitu pula dalam bidang elektronika,

yang pada tanggal 17 Agustus 1976 telah diluncurkan Satelit Komunikasi

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Palapa, dimana hal ini sangat penting dan sangat ampuh bagi siaran radio

(Sufi, 1999:35).

Permasalahan Radio

Dibalik perkembangan radio yang sangat pesat, ditemui beberapa

permasalahan khususnya penyalahgunaan kekuasaan atas konten. Joseph R.

Dominick, Barry L. Sherman, dan Gary A. Copeland (1996: 32) menyebutkan

beberapa masalah tersebut. Salah satunya, datang pada tahun 1930an, dimana

konten radio digunakan untuk mempromosikan produk mereka sendiri

melalui radio milik mereka sendiri pula. Walaupun hal tersebut dapat diatasi

dengan baik oleh pemerintah pada saat itu, namun masih sangat banyak

permasalahan-permasalahan media radio yang terjadi hingga saat ini. Yang

karena permasalahannya makin beragam, dan tanpa solusi cepat,

menyebabkan kemunduran pada media radio.

Menurut James A. Brown dan Ward L. Quaal (1998), permasalahan

yang pertama, adalah masalah yang bersumber dari para pengelola radio.

Menurut Teori V dalam manajemen, menyebutkan bahwa pengaturan adalah

proses antara dua hubungan, yakni tujuan dari manajer yang diarahkan dan

dilaksanakan oleh pekerjanya (Brown & Quaal, 1998: 25). Tujuan sendiri,

ada dua jenis. Tujuan makro, dan tujuan mikro. Tujuan mikro meliputi

peraturan spesifik yang dibuat, pemeliharaan atau lebih jauh lagi hubungan

antara manajer dan pekerjanya. Sedangkan tujuan makro meliputi tujuan dan

peraturan perusahaan, pemeliharaan bahkan hubungan antara satu tingkat

manajemen dengan level manajemen lainnya.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tujuan makro menyediakan kriteria manajer, agar sukses menjadi

manajer. Yaitu dengan cara mempercepat laju perusahaan sesuai dengan

visinya melalui arahan yang diberikan, dan memotivasi pekerjanya secara

efektif agar pekerjanya dapat merespon arahan tersebut dengan baik.

Memotivasi para pekerja dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu

membagi visi manajer perusahaan dengan mereka, menginspirasi mereka

untuk membantu meraih tujuan dan nilai perusahaan (Brown & Quaal, 1998:

41).

Padahal, permasalahan yang ada di lapangan saat ini, adalah kurangnya

motivasi dari owner radio. Para pengelola radio dianggap tidak memiliki visi

misi kuat dalam pembentukan radio, dan hanya memusatkan perhatian pada

keuntungan semata, atau dapat dikatakan mengkomersialisasikan media radio.

Permasalahan lain, adalah dengan adanya kemajuan teknologi.

Perkembangan teknologi sangat berpengaruh baik terhadap kehidupan

masyarakat. Begitu pun terhadap media massa khususnya radio, seharusnya.

Pengelola radio yang baik, adalah kemampuan untuk belajar dan menerima

pengetahuan dengan cepat, baik pengetahuan tentang industri, perusahaannya

sendiri, dan pasarnya. Pengelola harus dapat mengikuti pesatnya

perkembangan untuk dapat tetap kompetitif dan menjadi pemimpin diantara

kompetitornya.

A radio manager is expected to have specialized knowledge of theindustry, his own station, and it’s market. Not only are therecontinuing changes in the bussiness world, in entertainment

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

forms, in radio ... there is continued acceleration in the rate ofchange (Brown & Quaal, 1998: 46).

Bila hal tersebut tidak dimiliki oleh para pengelola radio, maka

perkembangan teknologi akan berdampak seperti ancaman pada keberadaan

radio. Hal ini disebabkan karena pengelola radio tidak akan bersifat adaptif

terhadap kemajuan teknologi, dan tidak dapat menerima perubahan.

Akhirnya, radio yang Ia kelola akan memiliki sistem yang kuno dan tidak

update.

Pengertian manajer dalam selera komunitas, tingkat kebudayaan,

kebutuhan dan aspirasi berkontribusi pada penilaian pelayanan radio yang

seimbang. Berhubungan dengan perkembangan teknologi, bahwa pengelola

radio harus bertanggungjawab atas konten program mereka (Brown & Quaal,

1998: 54). Penggunaan teknologi harus dimbangi dengan tanggungjawab,

karena konten program berhubungan dengan publik.

Begitu pula dengan pemasangan iklan dalam program siaran. Seperti

kita tahu, bahwa iklan adalah pemasok pendapatan utama dalam radio.

Today, advertising is the major source of revenue for most radiostations. (The majority of stations operating are considered"commercial" -- i.e., they derive revenue from advertisements.There are also many "public"stations that operate on donationsand government subsidies.) Both the advertiser and thebroadcaster have a vested interest in the commercial.

(http://dspace.mit.edu/ 18 Juli 2012)

Namun pada kenyataannya, pendengar radio sangat menghindari iklan

pada saat mengkonsumsi media radio. Hal ini dikarenakan kurangnya

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

tanggungjawab dari pengelola radio untuk memilih dan memilah iklan-iklan

apa saja yang cocok disajikan dalam program tertentu.

Permasalahan selanjutnya, adalah pemilihan program dalam radio. Saat

ini, sangat banyak program radio yang berformat hiburan. Hampir seluruh

stasiun radio memiliki konten hiburan sepenuhnya, tanpa diimbangi dengan

konten program lain. Padahal, semestinya terdapat keseimbangan program

dalam tiap siaran radio.

Keseimbangan program berarti perbedaan beberapa hal di pemrogram

yang berbeda juga, seperti halnya perbedaan audiens yang beragam (Brown &

Quaal, 1998: 198). Seperti halnya televisi, program-program dalam radio juga

harus seimbang agar tidak terlalu banyak keseragaman antara radio satu

dengan radio yang lain. Dalam satu kota, tiap radio memiliki segmen yang

lebih spesifik. Radio musik saja, radio kata saja, radio olah raga saja, atau

yang lainnya. Paling tidak, dalam satu radio apabila ber-genre musik jenisnya

harus lebih beragam. Misalnya, tiap segmen menggunakan tempo musik yang

berbeda pula.

Masalah pada perkrutan tenaga kerja juga dialami oleh radio masa

sekarang. Radio di kota kecil seperti Solo harus memperhatikan kemampuan

pekerja baru mereka dalam beradaptasi dengan lingkungan, walaupun dengan

gaji yang tidak besar. Biasanya, radio merekrut orang-orang yang memiliki

sedikit pengalaman. Bahkan banyak radio yang pekerjanya hanya bekerja

untuk meningkatkan skill mereka. Setelah mereka berkembang, mereka akan

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

meninggalkan radio tersebut dan memilih berkerja di radio lain yang lebih

besar.

Maka dari itu, radio sebaiknya memilih pekerja yang lebih senang tidak

berkompetisi dan menghargai apa yang ditawarkan, dimana mereka dengan

kemampuannya akan dapat diandalkan dan diberi kesempatan untuk menjadi

pemimpin selanjutnya. Hal ini dapat memperkecil jumlah pekerja yang

berbalik arah atau mengundurkan diri setelah berbekal kemampuan yang baik

(Brown & Quaal, 1998: 115).

Masalah lain yang dapat dilihat, adalah desakan media baru yang

semakin banyak dan menarik. Media baru sangat diminati oleh orang-orang

kreatif karena semuanya baru. Hal-hal apapun akan sangat mudah dilakukan

karena pasti belum pernah ada yang melakukan sebelumnya. Sangat mudah

menjadi berbeda.

Begitu pula dengan radio jaman dulu, dimana peminatnya sangat

banyak. Pengelolaannya pun lebih mudah karena sifatnya yang ‘baru’

tersebut. Dikarenakan radio bukan lagi media baru, pengelolaan radio pun

tidak lagi mudah. Hal itulah yang membuat radio membutuhkan orang-orang

yang kreatif, yang dapat membawa radio menjadi populer kembali. Menurut

James A. Brown dan Ward L. Quaal (1998: 40),

Stations that offer little or no opportunity for experimenting tendto attrack a “plodding” type of employee satisfied by routineassignment.

Untuk mengatasi adanya perekrutan pekerja “lamban” dan menarik

SDM kreatif untuk masuk pada dunia radio, maka tantangan harus dibuat

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

sendiri oleh pengelola radio, agar dapat menarik orang-orang kreatif masuk

ke dalam industri radio kembali.

F. Definisi Konseptual

1. Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada

komunikan baik secara langsung maupun melalui suatu media, dengan tujuan

untuk mengubah perilaku komunikan tersebut (Cangara, 1998: 18). Meskipun

pengggunaan konsep komunikasi tidak terlalu menonjol dalam penelitian ini,

penulis merasa perlu untuk tetap menampilkannya, dikarenakan pemberian

persepsi terhadap suatu media khususnya dalam penelitian ini media radio,

tidak dapat terlepas dari peran komunikasi.

2. Persepsi

John R. Welburg dan William W Wilmot dalam Mulyana

mendefinisikan persepsi sebagai cara organisme memberi makna sedangkan

Rudolph F. Verderber mendefinisikannya sebagai proses menafsirkan

informasi inderawi (Mulyana, 2004: 201). Jika kedua definisi di atas

dikaitkan, maka definisi itu dapat ditemukan pada pemikiran Jalaluddin

Rakhmat bahwa persepsi adalah sebagai pengalaman tentang obyek,

peristiwa, dan hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan

informasi dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 2001: 51). Dari definisi-definisi

di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya persepsi adalah pemaknaan

(interpretasi) yang didahului oleh sensasi.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3. Radio

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal

dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang

elektromagnetik) (http://id.wikipedia.org/ 20 Juni 2012). Dalam penelitian

ini, radio yang dimaksud adalah media tempat mengelola informasi yang

menggunakan frekuensi sebagai media penyampaian informasinya.

G. Kerangka Berpikir

Gambar 1 Kerangka Berpikir

Ditinggalkan khalayak

Hasil Penelitian

Persepsi khalayak

(awam dan expert)

Persepsi

pengelola radio

Keberadaan Radio

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

H. Metodologi Penelitian

1. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan

paradigma postpositivistik rasionalisme. Pengkategorian tersebut mengacu pada

pemaparan Muhajir yang membagi paradigma menjadi tiga yaitu paradigma

positivistik, postpositivistik dan postmodern. Ada pun untuk paradigma

postpostivistik terdiri dari empat jenis yaitu postpositivistik rasionalisme,

phenomenologi-interpretif, teori kritis dan pragmatisme meta-etik (Muhajir, 2000:

79).

Secara umum, pendekatan postpositivistik bertujuan untuk mencari

makna dibalik data. Ada pun secara khusus setidaknya terdapat tiga aksioma yang

melandasi paradigma postpositivistik rasionalisme yaitu: ontologi, epistemologi

dan aksiologi.

Pertama, ontologi (realitas). Realitas adalah tunggal tetapi mengakui

adanya perspektif realitas yaitu realitas dalam perspektif sensual, realitas dalam

perspektif logik dan realitas dalam perspektif etik (Muhajir, 2000: 82). Dalam

konteks penelitian ini, yang menjadi realitas yaitu persepsi para pengelola radio

dan khalayak, baik khalayak awam maupun expert. Penelitian tidak berhenti pada

apa yang dikatakan oleh para Informan secara eksplisit tetapi mencoba

menemukan makna yang tersirat dengan didukung oleh teori-teori argumentatif

dengan memasukkan pula nilai-nilai etik.

Kedua, epistemologi (cara memperoleh realitas). Dibutuhkan pendekatan

holistik, dimana objek yang diteliti tidak dilepaskan dari konteksnya. Sifat holistik

yang dituntut oleh pendekatan rasionalistik adalah digunakannya konstruksi

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

pemaknaan atas empiri sensual, logik dan etik. Argumentasi dan pemaknaan atas

empiri menjadi penting sebagai landasan penelitian kualitatif berlandaskan

pendekatan rasionalisme (Muhajir, 2000: 84).

Ketiga, aksiologi (nilai-nilai). Rasionalisme mengakui tentang

penghayatan manusia mengenai nilai baik-buruk/ mengakui kebenaran etik

(Muhajir, 2000: 82). Semua pengetahuan pada hakikatnya adalah pengetahuan

atas kepentingan, meskipun tidak bermaksud mengaitkan dengan kepentingan

tertentu tetapi adanya penelitian itu sendiri tidak lepas dari suatu kepentingan.

Bagaimana pun orang berupaya untuk tidak mempunyai kepentingan tetap saja

ada kepentingan yang masuk. Penelitian ini sendiri berhubungan dengan

fenomena keberadaan media radio yang semakin menghilang.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus.

Menurut Robert K. Yin, studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki

fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana batas-batas antara

fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan di mana multi sumber bukti

dimanfaatkan (Yin, 2003: 18).

Selanjutnya menurut Deddy Mulyana, studi kasus didefinisikan sebagai

uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu,

suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi

sosial (Mulyana, 2006: 201). Dari kedua definisi di atas, kiranya dapat

disimpulkan bahwa esensi studi kasus terletak pada kemampuannya untuk

menangkap fenemona yang unik, menggali data mengenai fenomena itu secara

mendalam, kemudian menyajikan data secara lengkap.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Penelitian ini sendiri dapat digolongkan sebagai studi kasus karena telah

memenuhi ciri-ciri studi kasus menurut Rachmat Kriyantono. Ciri-ciri yang

dimaksud yaitu:

a. Partikularistik. Artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa,

program atau fenomena tertentu. Penelitian ini pun sudah terfokus pada

sebuah fenomena yaitu rendahnya partisipasi perempuan sebagai jurnalis

yang relatif konsisten dari masa ke masa.

b. Deskriptif. Hasil akhir metode ini adalah deskriptif detail dari topik yang

diteliti.

c. Heuristik. Metode studi kasus membantu khalayak memahami apa yang

sedang diteliti melalui interpretasi baru. Penelitian ini berniat untuk

menggali, memaparkan dan memberi wawasan bagi khalayak mengenai

fenomena perempuan khususnya terkait dengan profesi jurnalis.

d. Induktif. Studi kasus berangkat dari fakta-fakta di lapangan, kemudian

menyimpulkan ke dalam tataran teori dan konsep. Sebagaimana lazimnya

penelitian kualitatif, langkah pertama dalam penelitian ini adalah

mengumpulkan data di lapangan baru kemudian temuan data

digeneralisasikan dalam teori yang sesuai (Rachmat Kriyantono, 2008:

66).

Keempat ciri di atas merupakan indikator metode studi kasus yang

implisit. Di samping indikator implisit, studi kasus memiliki pula indikator

eksplisit yang dapat dilihat sekilas yaitu melalui tipe rumusan masalahnya. Secara

umum, studi kasus menggunakan kata tanya “how” atau “why”. Kedua kata tanya

itu dirasa dapat menjembatani keterbatasan peneliti dalam mengontrol peristiwa-

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada

fenomena kekinian di dalam konteks kehidupan nyata (Yin, 2003: 1-4).

Berdasarkan karakteristik tersebut, metode penelitian ini pun semakin kuat disebut

studi kasus karena tipe pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah penelitian

ini adalah “bagaimana” yakni bagaimana persepsi pengelola radio dan khalayak

terhadap keberadaan radio.

2. Sumber Data

Sampel menggunakan metode purposive sampling. Hal ini karena

penelitian ini menggunakan peneltian kualitatif dan juga karena peneliti

mempunyai tujuan khusus dalam mengambil sampel untuk kemudian dilakukan

penelitian. Untuk memilih sampel lebih tepat dilakukan secara sengaja (purposive

sampling). Dengan demikian informan ditentukan berdasarkan standar yang telah

ditetapkan peneliti, yaitu tingkat pengenalan terhadap media radio.

Selanjutnya apabila dalam proses pengumpulan data tidak lagi ditemukan

variasi informasi atau data sudah menjadi jenuh maka peneliti tidak perlu lagi

mencari informan baru, proses pengumpulan informasi sudah dianggap selesai

(Mulyana, 2006:182).

Narasumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah para key

informants, sehingga mampu memberikan data yang valid dan obyektif, yang

meliputi pihak pengelola radio, dan juga khalayak. Sedangkan khalayak sendiri

terdiri dari khalayak awam dan khalayak expert.

Khalayak awam merupakan konsumen media radio, tanpa ada ketentuan

khusus terhadap latar belakang pendidikan dan pengalamannya. Sedangkan untuk

khalayak expert, peneliti memilih konsumen media radio yang memiliki

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

pandangan luas terhadap radio, berpengalaman, dan berpendidikan dalam bidang

radio.

Alasan penulis untuk membagi konsumen menjadi dua kelompok adalah

agar data yang didapat bersifat menyeluruh, berimbang, dan obyektif.

3. Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yag dilakukan

secacra langsung, dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang bersifat

terbuka kepada informan yang dipilih. Hal ini dilakukan agar informasi

yang didapat bersifat mendalam dan lengkap.

Penulis melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang secara

langsung maupun tidak langsung bersinggungan dengan penggunaan media

radio.

Dari segi pengelolaan, penulis memilih informan yang merupakan

Broadcast Station Officer dari enam radio di Surakarta. Radio-

radio tersebut meliputi Sas FM, Prambors, El Shaddai FM, RDS

FM, PTPN dan Ria FM.

Sedangkan dari sisi khalayak expert, penulis memilih informan

yang memiliki pengalaman cukup banyak dalam radio, baik dari

segi pendidikan maupun pengalaman pekerjaannya. Dalam hal ini

penulis memilih tiga dosen radio di Prodi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Untuk khalayak awam, penulis memilih lima mahasiswa/mahasiswi

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS,

didasarkan pada keragaman usia, dan keragaman pengetahuan

tentang radio, sehingga diharapkan mampu memberikan pendapat

yang heterogen.

4. Jenis Data

Data yang digunakan, merupakan data yang diperoleh secara langsung

dari responden melalui indepth interview atau wawancara mendalam. Setelah

peneliti melakukan wawancara secara mendalam dengan para kinforman, maka

penulis akan menuangkannya ke dalam tulisan (mentranskrip). Dari hasil transkrip

wawancara itulah, yang penulis jadikan sebagai data primer penelitian.

5. Validitas Data

Validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi

sumber, yang biasa disebut juga dengan triangulasi data (Sutopo, 2002: 72). Cara

ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, wajib menggunakan

beragam sumber data. Dengan kata lain, data yang sama atau sejenis, akan

menjadi lebih mantap atau valid keberadaannya bila digali dari beberapa sumber

data yang berbeda.

Dalam penelitian ini, penulis pun menggunakan beberapa kelompok

sumber data yang berbeda, yaitu kelompok pengelola radio, kelompok khalayak

awam, dan khalayak expert. Pendapat mereka akan dibandingkan satu sama lain,

sehingga didapatkan persepsi mayoritas terhadap keberadaan radio.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Dalam penelitian ini, pengelola radio menyebutkan bahwa radio saat ini

sedang jalan di tempat, sedangkan khalayak expert memiliki persepsi yang hampir

sama. Menurut mereka, keberadaan radio saat ini makin menghilang. Berbeda

dengan khalayak awam, mereka menunjukkan sikap optimis terhadap keberadaan

radio, sehingga menurut mereka radio semakin berkembang. Dari berbagai macam

persepsi mereka, nantinya akan diketahui pula faktor penyebab fenomena tersebut.

Gambar 2 Triangulasi Sumber (data)

6. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakann teknik analisis interaktif (interactive model

of analysis). Penelitian ini bergerak antara tiga komponen. Yaitu reduksi data,

sajian data, dan penarikan kesimpulan dengan verifikasinya. Proses ini merupakan

sebuah siklus, dimana pada saat pengumpulan data, penulis selalu membuat

pokok-pokok temuan penting sesuai dengan fenomena yang diteliti, yang disebut

reduksi data. Kemudian dilakukan penyajian data, yang berupa cerita sistematis

dan logis dengan suntingan peneliti, agar fenomena atau peristiwa yang diteliti

menjadi semakin jelas dan mudah dipahami. Pada waktu pengumpulan data

Pengelola radio

Khalayak awam

Khalayakexpert

wawancara

data tertulis

Data

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

berakhir, penulis mulai menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan

reduksi maupun sajian datanya (Sutopo, 2002: 95-96).

Gambar 3 Interactive Model of Analysis

Penejelasan lebih komprehensif akan penulis sajikan sebagai berikut:

a Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penelitian, penulis utamanya menggunakan

teknik wawancara mendalam (indepth interview) agar mendapatkan informasi

yang utuh dan mendalam. Wawancara dilakukan kepada seluruh informan yang

telah ditentukan, yaitu 6 orang dari pengelola radio, 3 orang mewakili khalayak

expert, dan 5 orang mewakili khalayak awam. Menurut HB. Sutopo (2002:

129), kwalitatif lebih bersifat mewakili informasinya daripada populasinya,

karena penelitian kwalitatif cenderung tidak berpikir untuk melakukan

generalisasi populasi.

Pengumpulan data

Penarikankesimpulan

Sajian dataReduksi data

Bangunan teori

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Setelah melakukan wawancara, dihasilkan data audio. Data berupa audio

tersebut lalu diterjemahkan dalam tulisan, yang biasa disebut mentranskrip

wawancara. Transkrip wawancara tersebut digunakan sebagai pedoman data

penelitian. Data yang telah ditranskrip selanjutnya penulis analisa, untuk

mengetahui bagian mana yang sesuai dengan topik penelitian dan bagian mana

yang kurang relevan.

b Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemusatan perhatian serta

penyederhanaan dan abstraksi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan. Pelaksanaan reduksi data ini dilakukan selama penelitian

berlangsung, dengan tujuan pokok permasalahan yang diteliti lebih terfokus.

Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data, terutama data primer, yaitu

dengan melakukan wawancara. Hasil wawancara para informan ini penulis

rekapitulasi, dan digunakan sebagai data primer. Setelah terekapitulasi, penulis

melakukan pemusatan masalah dan membuang data yang tidak relevan dengan

penelitian ini.

c Penyajian data

Penyajian data melibatkan langkah-langkah yang mengorganisasikan

data, yakni menjalin data yang satu dengan yang lain sehingga seluruh data

yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu kesatuan. Setelah memilih

data yang relevan dan mereduksi data yang tidak sesuai dengan penelitan,

penulis melakukan penyajian data, berupa cuplikan hasil wawancara dan

beberapa sumber tertulis.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Penyajian data disesuaikan dengan rumusan masalah penelitian, yaitu

menjelaskan bagaimana pesepsi pengelola radio dan khalayak terhadap

keberadaan radio, serta faktor-faktor yang mempengaruhi fenomena tersebut.

Agar mudah dipahami dan tidak keluar dari koridor penelitian, penulis

menggabungkan data yang sudah direduksi tersebut dengan narasi dari penulis.

d Penarikan Kesimpulan

Peneliti pada dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif dengan

mempertimbangkan pola-pola data yang ada dan atau kecenderungan dari

display data yangtelah dibuat. Ada kalanya kesimpulan telah tergambar sejak

awal, namun kesimpulan final tidak dapat dirumuskan secara memadai, tanpa

peneliti menyelesaikan analisis seluruh data yang ada (Pawito, 2007: 106).

Penulis mampu memprediksi kesimpulan apa yang dapat ditarik dari

penyajian data yang telah dibuat. Meskipun demikian, berdasarkan pendapat

Pawito di atas, kemantapan kesimpulan hanya didapat setelah seluruh proses

penelitian selesai. Dari kesimpulan tersebut, didapatlah saran-saran yang

kiranya mampu memberikan kontribusi positif bagi keberadaan media radio

sampai masa yang akan datang.

e Membangun Teori

Setelah dilakukan penarikan kesimpulan, maka tahap terakhir adalah

membangun teori. Dalam penelitian ini, data yang telah dihasilkan selama

penelitian, disimpulkan, dan dikembalikan ke proses awal, yaitu penyesuaian

teori. Data-data tersebut diberikan dukungan dengan teori yang sesuai,

sehingga hasil penelitian menjadi lebih valid.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Radio

I. RIA FM

1. Sejarah Radio RIA FM

Lahirnya RIA FM berawal dari didirikannya Radio Olahraga

dan Ilmu Pengetahuan Sekolah Tinggi Olahraga Surakarta, disingkat

ROISKA pada tanggal 2 Februari 1969 oleh Yayasan Tinggi Olahrga

(STO) Surakarta. Para pengelolanya saat itu terdiri dari para dosen

dan tokoh mahasiswa STO serta didukung beberapa personil dari RRI

Surakarta sebagai tenaga pelatih. Berdirinya ROISKA dimaksud

sebagai media informasi yang berkaitan dengan dunia olahraga

sebagai sarana pengabdian kepada masyarakat. Seiring dengan

terbitnya Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 1970 tentang Radio

siaran maka ROISKA melepaskan diri dari Yayasan STO untuk

menjadi lembaga mandiri dan berbadan usaha Perseroan Terbatas (PT)

sekalipun lokasi studio tetap berada di lingkungan STO yaitu di Jl.

Brigjend. Slamet Riyadi N.26 Surakarta.

Pada tahun 183 PT. ROISKA pindah studio ke Panulara

29/IV Surakarta dan mengambil segment pendengar masyaraat strata

menengah ke bawah dengan format music dangdut. Tahun 1992 teradi

beberapa perubahan mendasar di lingkungan internal. Beberapa

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

komisaris melepaskan saham kepeilikannya secara kolekif salah

seorang komisaris yang juga pendiri ROISKA. Sejalan dengan

perubahan strktur kepemilikan maupun manajerial, maka

perusahaanpun berubah menjadi PT. Raio Irama Adinada disingkat

RIA dan berlangsung hingga sekarang.

Sebagai upaya untuk memberikan peningkatan pelayanan

kepada pendengar maupun pemasang iklan khususnya mengenai

kwalitas suara yang dipancarkan, pada tanggal 22 Desember 1998

RIA pindah ke jalur FM zzstereo di frekuensi 101,25 MH dengan

memakai nama RIA FM. Dan untuk mengantisipasi persaingan bisnis

radio yang semakin ketat di Solo, saat itu RIA FM memberanikan diri

mengambil kaum wanita sebagai segmentasi pendengar dan

memposisikan diri sebagai Femae Station-Rado Wanita yang pertama

di Solo. Kemudian pada Februari 2004, sesuai dengan keputusan

nasional pengaturan frekuensi gelombang radio, RIA FM berpindah

frekuensi menjadi 98,8 FM.

Sejak tahun 2006 RIA FM bergabung dengan Jaringan Radio

Sonora, Kelompok Kompas Gramedia. Dan sejak tahun 2007, RIA

FM pindah alamat kantor, studio dan pemancar ke Jl. Slamet Riyadi

284 (Komplek Toko Buku Gramedia) Surakarta. Tujuannya adalah

untuk meningkatkan kualitas siaran dan pelayanan RIA FM kepada

masyarakat Surakarta. Saat ini RIA FM menyandang format radio

informasi dan hiburan bagi keluarga, sesuai dengan peran radio

sebagai media informasi dan hiburan bagi masyarakat luas.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Menyajikan berbagai informasi yang penting bagi masyarakat, yang

diambil dari berbagai suber. Konsep music RIA FM adalah easy

listening, nyaman didengarkan untuk keluarga pada umumnya.

Personifikasi RIA FM adalah figure wanita yang aktif,

santun, smart dan percaya diri; moderat, akomodatif dan kooperatif,

modis namun tetap membumi; suka musik tetapi tidak fanatic. Ibarat

kakak buat remaja puti, sahabat buat wanita muda dan kerabat buat

wanita dewasa. RIA FM yang berada di kota Solo mencoba memberi

warna baru pada kehidupan keluarga dan kaum perempuan. RIA FM

menyajikan acara-acara yang menarik untuk semua usia dan utamanya

kaum perempuan usia produktif menengah ke atas yang menjadi target

audensi nya. Tetapi secara keseluruhan tetap fleksibel menyentuh

dunia pendengar di luar target audiens.

2. Visi dan Misi RIA FM

Visi dan misi dari RIA FM adalah menjadi radio informasi

dan hiburan yang terkemuka dan terpercaya serta menjadi acua bagi

warga Solo dan sekitarnya, serta dapat menjadi media komunikasi

yang efektif bagi produsen atau pemasang iklan.

3. Profil Radio RIA FM

Nama Badan Hukum : PT. Radio Irama Adinada

Call station : RIA FM

Format : Informasi & Hiburan (Radio

Keluarga)

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Facebook : Riafmsolo ([email protected])

Twitter : Riafmsolo ([email protected])

Frekuensi : 98,8 MHz

Motto : Sahabat Keluarga

4. Profil Pendengar RIA FM

Berdasarkan usia pendengar rata-rata merupakan remaja

hingga dewasa berusia 20 sampai 39 tahun. Status ekonomi pendengar

rata-rata berada pada status ekonomi C. Berdasarkan pendidikan,

pendengar rata-rata memiliki tingkat pendidikan sekolah menengah

atas dan strata satu.

5. Format Program Siaran

Format siaran yang diangkat RIA FM adalah siaran music

dengan prosentase 60% dan siaran kata dengan prosentase 40%. Jenis

musiknya sendiri mayoritas adalah pop Indonesia dan sebagian lagi

adalah pop macanegara. Dan untuk program RIA FM

mengetengahkan program hiburan dan informasi. Program siaran RIA

FM lebih banyak mengangkat tem mengenai wanita.

II. Radio Dakwah Syariah (RDS) FM

1. Sejarah Dan Perkembangan

Radio Dakwah Syari’ah atau yang populer dengan sebutan

RDS FM, merupakan salah satu Radio Islam yang berada di kota Solo.

Sejak awal mengudara pada 1 Januari 2009, RDS FM berupaya

menjadi radio yang terdepan memberikan pencerahan kepada

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

masyarakat akan pentingnya menata hidup dengan aturan Allah

Subhanahu wa ta’ala. Tujuan dasar inilah yang kemudian mereka

wujudkan dalam slogan “Dengan Syariah Hidup Menjadi Lebih

Indah.”

Dari kawasan Solo Utara, tepatnya di Jalan Adi Sumarmo

Nomor 181, Banyuanyar, Banjarsari, Solo mereka memancarkan

siaran. Dalam sehari, RDS FM mengudara selama 17 jam, terhitung

mulai pukul 5 pagi hingga 10 malam. Dalam format siaran, RDS FM

mengambil posisi sebagai radio Islam yang memfokuskan diri pada

siaran kata baik berupa kajian-kajian interaktif, informasi, renungan

hikmah, kisah, murottal Al-Qur’an serta sedikit hiburan. Disinilah

letak beda RDS dengan radio Islam lainnya yang biasanya bergerak

pada ranah kajian saja, atau ada juga yang fokus pada hiburan semata.

Melalui serangkaian program yang mereka hadirkan, di satu sisi

pendengar diajak untuk memahami Islam yang berlandaskan Qur’an

Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Di sisi lain juga peka

terhadap kondisi dan isu kekinian, terutama yang berkaitan dengan

kaum Muslimin. Dengan begitu, diharapkan akan terbentuk

pemahaman bahwa Islam yang lebih sempurna, bukan saja sebatas

perkara ibadah ritual, tapi Islam juga harus hadir dalam segenap aspek

kehidupan manusia.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Selain siaran reguler, RDS fm menyajikan program siaran

khusus berupa special dialog, dengan melakukan perbincangan

langsung berkaitan dengan isu-isu tertentu bersama dengan

narasumber berkompeten yang sengaja diundang ke studio RDS FM.

Sebagai sebuah radio yang memiliki visi menjadi radio

dakwah Islam yang bermanfaat bagi masyarakat, RDS FM

menetapkan tiga Pondasi penting dalam memproduksi program siaran

yang menjadi ruh dalam setiap materi program yang di siarkan. Yaitu:

1. Sesuai dengan nilai nilai Syariah

2. Bernilai dakwah

3. Menjaga Ukhuwwah Islamiyah

Dalam siaran dakwahnya, RDS berupaya untuk menjadikan

Islam sebagai inspirasi solusi atas berbagai persoalan ummat. Selain

juga berupaya untuk membangun tradisi keilmuan di kalangan Umat

Islam serta mempererat ukhuwah Islamiyah di atas pondasi aqidah

yang lurus.

Untuk memastikan bahwa semua sajian siaran RDS FM

berada di atas rel syari’ah, RDS FM membentuk Dewan Syari’ah yang

beranggota para Ustadz dan cendekiawan Islam yang memiliki

kepakaran dalam ilmu keislaman. Dewan Syariah RDS FM

diposisikan sebagai dewan konsultatif yang berfungsi sebagai kontrol

atas berbagai program siaran RDS FM.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

RDS FM juga menegaskan dirinya sebagai media non

partisan yang menjaga kesatuan Ukhuwwah Islamiyah. RDS bukan

milik golongan, kelompok, atau partai tertentu. RDS lahir di tengah

kebutuhan ummat akan sebuah media yang mampu menyajikan siaran

berkualitas dan mencerdaskan. Dari sinilah, RDS berupaya

menggandeng seluruh komponen Ummat Islam yang memiliki

kelebihan masing-masing dengan tujuan yang sama, ingin

mewujudkan tegaknya aturan Allah dalam seluruh aspek kehidupan.

Karena mereka yakin bahwa hanya Dengan Syariah Hidup akan

Menjadi Lebih Indah.

2. Station Profile

Nama Perusahaan : PT. Radio Media Dakwah Islamiyah

Nama Station Radio : Radio Dakwah Syari’ah

Call Station : RDS Fm

Frekuensi : 107.7 Mhz

Format Radio : Religi

Alamat Kantor : Jl. Adisumarmo nomor 181, Banyuanyar,

Banjarsari, Solo

Website : www.rdsfmsolo.com

E-mail/ ym : [email protected]

Facebook : RDS Fm Solo

Komunitas RDS FM Solo (Group)

RDSFM SOLO (Fanpage)

Twitter : @rdsfmsolo

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Live Streaming : RDS FM juga memiliki jangkauan melalui

streaming radio yang bisa diakses dari

berbagai negara

melalui www.rdsfmsolo.com.

3. Format Program Siaran

Format siaran yang diangkat RDS FM adalah murottal,

Kajian, Informasi (news), perbincangan (talk), hikmah, renungan, dan

musik. Sedangkan untuk jenis musiknya sendiri, RDS FM menyajikan

musik-musik nasyid.

4. Profil Pendengar

Berdasarkan usia, pendengar RDS FM rata-rata merupakan

remaja hingga dewasa berusia 16 hingga 40 tahun. Sedangkan bila

dilihat dari jenis kelamin, baik pria maupun wanita memiliki

prosentase yang sama.

III. Prambors Radio

1. Sejarah Prambors Radio

Awalnya Prambors merupakan radio buatan sekelompok

anak muda yang cuma bisa didengarkan di sebuah daerah di Jakarta,

yaitu Prambanan, Mendut, Borobudur, dan sekitarnya. Beberapa

anggota Prambors, Imran Amir, Mursid Rustam, Malik Sjafei dan

Bambang Wahyudi, serta Tri Tunggal, merasa perlu memberi

Prambors sebuah pemancar radio. Mereka pun merakit transmitter

sederhana dan segala macam alat pendukungnya di kamar tidur

Bambang Wahyudi. Karena dulu belum ada kaset ataupun tape player

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

portable, maka dipakailah turn table untuk memutar lagu dari piringan

hitam.

Pada tahun 1970, Pemerintah mengeluarkan aturan baru,

bahwa setiap radio berbadan hukum haruslah berbantuk Perseroan

Terbatas (PT) atau Perkumpulan. Prambors pun mematuhi aturan

tersebut, sehingga namanya menjadi PT Radio Prambors Broadcasting

Service. Akte tersebut kemudian diubah menjadi PT Radio Prambors

pada era 80-an. Pelan-pelan, ternyata Prambors sudah memiliki

komunitas pendengar yang mayoritas anak muda. Lagu-lagu dan

materi siaran pun disesuaikan dengan segmentasinya, yaitu anak

muda. Mulai tahun 1971 hingga 1978, Prambors pun makin mantap di

jalur anak muda, yang kala itu seperti tak ada saingan. Produk

Prambors makin beragam. Mulai dari kaset kompilasi, sampai acara

off air Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) yang sukses.

Di era 80-an, Prambors mulai bebenah karena di era ini mulai

terasa adanya persaingan dengan stasiun radio lain. Salah satu usaha

keras mereka untuk tetap menjaga komunitas pendengarnya adalah

melalui games. Kuis yang dikembangkan cukup bervariasi, dengan

hadiah yang kala itu cukup sensasional, misalnya mobil. Selain kuis,

di era 90-an mulai muncul pula acara-acara baru, seperti Catatan si

Boy, Diary, juga acara off air seperti Tenda Mangkal, Prambors Nite.

Komunitas pendengar Prambors makin besar, terutama didukung oleh

pembenahan kualitas audionya dengan pindah ke jalur FM 102,3 di

tahun 1987. Karena adanya penataan ulang seluruh frekuensi yang

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan, per 1 Agustus 2004

Prambors berubah frekuensi yang tadinya FM 102,3 menjadi FM

102,2. Sampai sekarang, Prambors sudah hadir di 8 kota di Indonesia,

yaitu di Prambors Jakarta 102.2 FM, Prambors Bandung 98.4 FM,

Prambors Semarang 102 FM, Prambors Solo 99.2 FM, Prambors

Yogyakarta 95.8 FM, Prambors Surabaya 89.3 FM, Prambors Medan

97.5 FM, dan Prambors Makassar 105.1 FM. Luasnya jaringan

Prambors itu makin terasa terutama dalam berbagai program yang

mengudara dari Jakarta langsung ke 8 kota.

2. Profil Pendengar Prambors Radio

Berdasarkan usia, rata-rata pendengar merupakan remaja

laki-laki dan perempuang dengan usia antara 15 tahun sampai dengan

29 tahun. Target pendengarnya adalah yang dinamis, aktif, berpikir

positif, up to date, berwawasan internasional. Mereka yang memiliki

sikap maju dan teraspirasi untuk menjadi sukses (hits), lebih memilih

untuk bersikap/keinginan untuk menjadikan diri lebih baik dan sukses,

untuk mereka sendiri maupun komunitas.

3. Lokasi Prambors Radio

Prambors radio solo bertempat di Jl. Raya Solo Permai HH-

34 Solo Baru, Solo. Dengan frekuensi 99,2 FM.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

IV. El Shaddai FM

El-Shaddai FM Radio Station On-air selama 24 jam penuh selama

7 hari dalam seminggu. Melalui Radio El-Shaddai FM, disajikan musik

Kristen kontemporer, lagu-lagu pujian dan penyembahan, serta Kotbah-

kotbah dari Pdt. Obaja Tanto Setiawan, Staff Gembala, serta Kotbah-

kotbah dalam El-Shaddai Praise Center.

El-Shaddai FM telah menjadi Stasiun Pemancar Radio yang

memperkenalkan ribuan orang pada Tuhan Yesus dan membawa banyak

yang lainnya untuk memperbaharui kembali komitmennya kepada Tuhan.

Radio El-shaddai FM dapat didengarkan dimanapun pendengarnya

berada. Di solo, pendengar dapat mendengarkan melalui frekuensi 91.3

Mhz. Jika wilayah pendengar tidak terjangkau pancarannya, pendengar

bisa menggunakan koneksi internet untuk mendengarkan El-Shaddai FM.

Karena El Shaddai FM merupakan salah satu produk pelayanan

dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Keluarga Allah, maka visi, misi, dan

prinsipnya terhubung menjadi satu dengan visi misi gereja tersebut.

1. Visi, Misi dan Prinsip

Visinya, adalah "Selamatkan Jiwa Berapapun Harganya"

dengan dasar Lukas 19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari

dan menyelamatkan yang hilang. Sedangkan misinya, menyelamatkan,

menggabungkan, memuridkan, dan mengutus. Untuk prinsip sendiri,

ada beberapa macam. Yakni:

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

1. Menomersatukan Tuhan dalam segala hal.

2. Mempercayai Alkitab adalah Firman Tuhan.

3. Melayani dengan pimpinan dan kuasa Roh Kudus.

4. Menjadi dan mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan.

5. Struktur dalam Gereja Tuhan adalah teokrasi.

6. Membangun Gereja lokal yang bertumbuh tanpa batas.

7. Menjaga keseimbangan.

8. Membangun hubungan kekeluargaan.

9. Melayani dengan karakter illahi dan roh yang menyala-nyala.

10.Setiap jemaat adalah pekerja Kristus.

2. Lokasi

Keluarga Allah Pusat (Sutan Syahrir) - Jalan Sutan Syahrir

no. 88 Widuran Surakarta.

V. SAS FM

1. Sejarah dan Perkembangan

Berawal dari sekumpulan anak muda kreatif dari Fakultas

Teknik Universitas Atmajaya Surakarta, lahirlah sebuah radio yang

seiring berjalannya waktu menjadi radio terfavoritnya Solo. SAS FM

bangga mampu melayani kota Solo, yang unik dengan khasnya

tersendiri., dengan menghadirkan hanya musik-musik pilihan sepanjang

hari. Itulah sebabnya, SAS FM juga identik dengan Trend Musik

Terkini-nya Solo.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

SAS FM sebagai radio yang kreatif dan dinamis, selalu mampu

menghadirkan acra-acara yang sangat pas untuk orang yang berjiwa

muda., berpikiran maju, dan butuh wadah aktualisasi untuk dirinya.

Ditambah dengan pengalaman manajemen dalam mengelola radio lebih

dari 40 tahun, SAS FM sudah sangat jeli dan paham dengan kebutuhan

pendengarnya di Solo. Itulah alasannya SAS FM memiliki sangat

banyak pendengar yang loyal.

Dan berdasarkan survei independen, SAS FM juga secara

konsisten menduduki urutan nomor satu kategori non dangdut di kota

Solo. Selama ini, SAS FM juga dikenal sebagai radio yang konsisten

dalam menghasilkan spending time listening pendengar yang paling

panjang.

2. Radio Profile

Call Station : SAS FM

Positioning : Trend Musik Terkini

Company : PT. Radio Sasana Adhi Suara

Address : Jl. Raya Solo Baru AA-19, Solo-57552

Frequency : 104.3 FM

3. Format Siaran Radio

Acara disiarkan selama 19 jam, mulai dari pukul 05.00-24.00

nonstop. Format yang dihadirkan merupakan format musik khusus

Indonesia, dan komposisinya menjadi 100% musik pop Indonesia.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

4. Profil Pendengar

Pendengar SAS FM mayoritas adalah pendengar remaja, yang

berusia 19-24 tahun. Dengan tingkat ekonomi C sebanyak 40%, dan

perbandingan pendengar wanita dengan prianya, adalah 60:40.

VI. PTPN

1. Sejarah Radio

Menjelang tahun 1970 perkembangan radio di Indonesia

mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kondisi ini melahirkan

gagasan bagi sekelompok mahasiswa di surakarta untuk mendirikan

sebuah pemancar stasiun radio swasta yang bersifat amatiran .

Sekelompok mahasiswa ini berasal dari Fakultas Kedokteran Perguruan

TinggiPembangunan Nasional (FK-PTPN) yang memiliki hobby dan

minat pada bidang elektronika.

Gagasan dan ide dari sekelompok mahasiswa ini kemudian

mereka lontarkan kepada Dekan Fakultas KedokteranPerguruan Tinggi

Pembangunan Nasional Surakarta dan mendapat tanggapan yang cukup

positif dari pihak kampus. Berawal dari hal ini dan setelah memdapat

bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak ,termasuk dengan

mengumpulkan peralatan yang masih sederhana dan seadanya,

mulailah Radio PTPN siaran.

Siaran percobaan pertama ini dilaksanakan pada tanggal 12

Maret 1968 dari Jln. Slamet Riyadi Surakarta.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2. Profil Pendengar

Untuk masalah social economic status (SES), PTPN Radio

mengambil segmentasi B hingga A, dimana para pendengarnya

merupakan remaja hingga dewasa yang berusia 17-35 tahun.

3. Format Siaran Radio

Musik-musik yang disiarkan oleh PTPN adalah musik Indonesia

terseleksi sebanyak 70 %, dan musik Top 40 / Pop Barat sebesar 30 %.

B. Profil Narasumber

I. Pengelola Radio

1. Nama Lengkap : Grytje Gregory Hadiwono

Jabatan : Station Manager RIA FM Surakarta

Usia : 35

Pengalaman : Bagian Rekam Medis RS Emanuel Banjarnegara

(1996-2000)

Pengelola Radio Komunitas RS Emanuel

Banjarnegara (1998-2000)

Announcer & Program Director Radio SONORA

Yogyakarta (2004-2011)

2. Nama Lengkap : Galih Jati Kuncono

Jabatan : Programer / Program Director

Usia : 32 tahun

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Pengalaman : Programer El-Shaddai FM 2003 – 2012

3. Nama Lengkap : Filter Faris Hasan

Jabatan : General Affairs RDS FM

4. Nama Lengkap : Annas Habibi

Jabatan : Program Director Prambors Radio

5. Nama Lengkap : Drs. David Wasidi

Jabatan : Broadcast Station Officer (BSO) Sas FM

Usia : 45 tahun

Pengalaman : Kepala Produksi Unit (PT. Asuransi Jiwa Wana

Artha Life) 1990-1992

Bekerja di CPP Radionet 1992-2004

Station Manager Trijaya FM-Smg 2004-2005

Station Manager Female FM-Smg 2005-2006

Station Manager RKM-Jkt 2009-2010

6. Nama Lengkap : Wiby Perkasa

Jabatan : BSO Radio PTPN

II. Khalayak Expert

1. Nama Lengkap : Dra. Sri Urip Haryati, M.Si

Jabatan : Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNS

Pengalaman : Penyiar Radio UII (1979-1981)

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Dosen Mata Kuliah Radio (sejak 1990)

2. Nama Lengkap : Nora Nailul Amal, S.Sos, ML.Med, Hons

Jabatan : Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNS

Pengalaman : Penyiar Fiesta

Penyiar PTPN (1999-2001)

Dosen Mata Kuliah Radio (sejak 2004)

3. Nama Lengkap : Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si

Jabatan : Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNS

Pengalaman : Dosen mata kuliah Radio (sejak 2006)

Kepala Laboratorium Radio dan Audio Visual

Komunikasi Terapan FISIP Universitas Sebelas

Maret (2007-2011)

Kepala Laboratorium Radio

FISIP UNS (2005-2007)

III. Khalayak Awam

1. Nama Lengkap : Hanti Kuspriyani

Usia : 21

Pekerjaan : Mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP UNS ‘09

Pengalaman : Mengikuti mata kuliah radio

Penyiar remaja OFA Radio Temanggung

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Penyiar Fiesta (FISIP UNS Station) FM

GM dan TOP Fiesta FM

2. Nama Lengkap : Ekawan Raharja

Usia : 20

Pekerjaan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS ’09

Pengalaman : Mengikuti mata kuliah radio

Music Director Fiesta FM

DJ Radio Komunitas Twitter Indonesia

3. Nama Lengkap : Oryza Defanti

Usia : 21

Pekerjaan : Mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP UNS ‘07

Pengalaman : Mengikuti mata kuliah radio

Reporter Fiesta FM

Workshop dan magang Islamic Broadcasting

Workshop MQ FM

Penyiar RDS FM

4. Nama Lengkap : Melisa Dwi Anggraeni

Usia : 20

Pekerjaan : Mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP UNS ‘09

Pengalaman : Mengikuti mata kuliah radio

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Penyiar Fiesta FM

5. Nama Lengkap : Dhimas Aryo Sekti Lanang

Usia : 23

Pekerjaan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS ‘07

Pengalaman : mengikuti Seminar KPID (September 2011)

Mengikuti Seminar yang diadakan Radio Suara

Surabaya ( Januari 2012)

TOP (Teknis, Operator, dan Produksi) Fiesta FM

sejak 2007

GM Fiesta FM (September ’09- Desember ’11)

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB III

ANALISA DATA

Dari data yang peneliti kumpulkan, diketahui bahwa penggunaan radio

sebagai media iklan semakin sedikit tiap tahunnya. Begitupun juga pada jumlah

pendengar radio di Indonesia yang sesuai dengan data, makin menurun. Hal ini

mengindikasikan adanya fenomena radio semakin ditinggalkan.

Untuk menganalisa apakah benar terdapat fenomena radio yang saat ini

makin ditinggalkan oleh khalayak pendengarnya, peneliti terlebih dahulu akan

melihat bagaimana persepsi pengelola radio dalam hal pengelolaan perusahaan

mereka selama ini, dan bagaimana mereka memandang keberadaan radio saat ini.

Dengan asumsi bahwa setelah kita melihat persepsi pengelola radio, tahap

selanjutnya peneliti akan menanyakan pula persepsi konsumen atau khalayak

pendengar radio tentang adanya fenomena ini.

A. PERSEPSI PENGELOLA RADIO

I. Pengelolaan Radio

Persepsi pengelola radio yang pertama dilihat oleh peneliti adalah

bagaimana pengelolaan sumber daya yang ada dalam radio. Dari hasil

penelitian, muncul beberapa data antara lain:

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

a. SDM memadai

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Peneliti melihat konsep memadai disini dari aturan-aturan yang

jelas tentang ketentuan kriteria SDM. Dan aturan ini diterapkan mulai dari

perekrutan pegawai sampai pembagian jobdesk.

Dari data yang ada, didapatkan empat dari enam radio sampel

sudah memiliki SDM yang memadai.

a. 1. SDM sesuai kriteria perusahaan

Dari data wawancara yang peneliti peroleh, diketahui bahwa

setiap radio memiliki kriteria tersendiri khususnya dalam perekrutan

penyiar.

Penyiar harus fun dan entertaining

Radio Prambors menyebutkan dua kriteria yang harus dimiliki

oleh penyiar. Yaitu “fun” dan “entertaining”. Seperti yang dikatakan

oleh Anas yang merupakan Broadcast Station Officer (BSO) di

Prambors:

“... kalo dulu adalah kita yang straight smart. Sekarang kikeywordnya ada dua. Fun and entertaining. Lucu, sing bisamenghibur. Pinter perlu, cerdas perlu gitu. Kalo dulu kanharus lebih detail gitu. Sekarang tuh berkembang menjadilebih dinamis gitu lho. Menjawab kebutuhan-kebutuhanyang dimau sama pendengar”. (Sumber : Anas, wawancaratanggal 27 Februari, 2012)

Dari pernyataan di atas, diketahui bahwa kriteria penyiar saat ini

sudah berbeda dengan jaman dulu. Penyiar yang dibutuhkan sekarang

adalah yang memiliki sifat menghibur dan lucu. Mengingat fungsi radio

yang dijadikan media hiburan.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Penyiar memiliki massa

Tidak lupa juga, radio lebih memprioritaskan mereka yang

memiliki massa yang banyak. Seperti yang Anas selaku BSO Prambors

tekankan:

kita golek penyiar ki yang lebih lokal, yang lebih punyamassa banyak. massa tuh dalam artian pergaulannyabanyak. Misale kowe ngeksis ning ngendi-ngendi, nah ituprioritas kita. (Sumber : Anas, wawancara tanggal 27Februari, 2012)

Sependapat dengan Prambors, radio SAS FM juga

memprioritaskan penyiar dengan massa yang banyak yang dapat

dibuktikan dari friendlist di akun Facebook dan follower dalam akun

Twitter mereka. Seperti apa yang diutarakan David, yang merupakan

BSO di SAS FM :

... Dalam hal ini selain dia bisa siaran, diharapkan dia bisamembawa massanya dia. ... Dari masuk udah kita seleksidulu. Teman FB nya berapa, follower twitternya banyakatau tidak, itu kita jadikan perbandingan. Dan yang kedua,seberapa besar dia punya komunitas. Seberapa aktif dia diluar. Kalo dia mahasiswa, seberapa aktif dia di kampus.(Sumber : David, wawancara tanggal 28 februari 2012)

Massa dalam hal ini diartikan dengan orang-orang yang

mengenal si Penyiar. Semakin banyak orang yang mengenal calon

penyiar tersebut, semakin memenuhi kriteria pula dia direkrut menjadi

penyiar dalam suatu radio. Hal ini berhubungan dengan populaitas

penyiar, yang diharapkan mampu mengangkat popularitas radio juga.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Penyiar memiliki skill siaran yang baik

Beberapa radio ternyata juga masih mementingkan skill siaran

yang baik. Misalnya saja David, yang mengatakan:

Karena tugas radio untuk mencari market yang besar itukan lewat ujung tombaknya siapa, salah satunya penyiarya. Mungkin cari orang pinter sekarang banyak. tapi cariorang pinter yang bisa siaran dan punya banyak temen itusedikit sekali, gitu. (Sumber : David, wawancara tanggal28 februari 2012)

Sedangkan radio PTPN, skill siaran diartikan dengan penyiar

yang harus kreatif, smart, dan friendly. Seperti yang diutarakan Wiby,

BSO PTPN:

Penyiar yang dibutuhkan sudah sesuai kebutuhan baik dariskill yang harus kreatif, smart, friendly. (Sumber : Wiby,wawancara tanggal 7 Maret, 2012)

Kemampuan calon penyiar dalam bersiaran juga tak kalah

penting dalam perekrutan penyiar. Biasanya, selain berwawasan luas,

penyiar juga harus diikuti dengan kemampuan bersiaran yang baik.

Dikarenakan radio merupakan media audio saja, yang akan dapat

dinikmati bila penyiar menyampaikan pesan secara baik.

Sama halnya dengan tiga radio sebelumnya, baik RDS FM, El

Shaddai FM, dan Ria FM, tetap memiliki kriteria sendiri untuk

merekrut para penyiar mereka walaupun kriterianya tidak seketat SAS

FM, Prambors, dan PTPN. Di Ria FM sendiri tidak memerlukan

persyaratan khusus untuk menjadi penyiarnya.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Penyiar berpengalaman

Pengalaman terbukti masih menjadi satu hal yang penting dalam

pekerjaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gery, BSO Ria FM yang

hanya memprioritaskan penyiar-penyiar yang memiliki pengalaman

dalam siaran, atau paling tidak sudah pernah bekerja sebagai penyiar di

radio lain. Ini untuk menguji kapabilitas di pekerjaannya sudah terbukti.

Sesuai pernyataannya:

... saya pakai mereka yang sudah pengalaman, sudahpaling nggak minimal pernah siaran lah. Kalo penyiar yaudah pernah siaran di radio lain, kalo marketing ya diaudah pernah jadi marketing atau account excecutive ditempat lain, kalo administrasi ya dia paling nggak ngerti,udah pernah kerja seperti itu. Pertimbangannya memanguntuk kapabilitas dia di pekerjaan ni udah terbukti dulugitu. (Sumber : Gery, wawancara tanggal 13 maret 2012)

Pengalaman dalam hal ini diartikan minimal sudah pernah

bekerja di bidang yang sama. Hal ini dikarenakan apabila sudah

memiliki pengalaman, maka waktu yang dibutuhkan untuk beradaptasi

lebih sedikit. Dampaknya akan baik bagi radio yang merekrutnya.

Perekrutan SDM menyesuaikan kebutuhan perusahaan

Dari hasil penelitian, terdapat radio yang merekrut SDM nya

hanya pada saat perusahaan membutuhkan. Mereka lebih memilih

merekrut SDM sesuai kebutuhan mereka. Pada saat mereka

membutuhkan penyiar, maka mereka akan membuka lowongan penyiar.

Begitupun pegawai lainnya, tanpa memiliki persyaratan khusus pada

perekrutannya seperti yang dikatakan Yoshua:

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

...kita ketika mengambil karyawan, kita sesuaikan dengankebutuhan. Misalnya kita butuh penyiar. Kita akan cariorang-orang yang kaitannya untuk penyiar. Jadi nggaksembarangan. Orang yang punya karakter kreatif ya kitamasukkan ke tim kreatif. (Sumber : Yoshua, wawancaratanggal 13 Maret, 2012)

Penyesuaian kebutuhan perusahaan mempengaruhi perekrutan

SDM. Apabila perusahaan sedang membutuhkan penyiar, maka mereka

akan hanya melakukan perekrutan penyiar saja. Begitupun seterusnya.

Hal ini dianggap efektif, sehingga dalam perekrutan SDM tidak over.

a. 2. Pembagian jobdesk yang jelas

Pembagian jobdesk yang jelas juga dapat menjadi tolok ukur

profesionalisme suatu perusahaan. Pembagian jobdesk yang

mencerminkan profesionalisme disini dapat dilihat dari setiap pegawai

yang bertanggungjawab atas satu pekerjaan yang diberikan oleh pihak

radio. Baik dari penyiar, yang merupakan ujung tombak perusahaan,

sampai ke station manajer.

Tiap orang memiliki satu tanggungjawab

Dari data yang diperoleh, Prambors sudah memiliki pembagian

tugas pada tiap pegawainya. Misalnya saja marketing hanya bertugas

sebagai pencari iklan saja, penyiar hanya bertugas bersiaran saja, dan

sebagainya. Sesuai yang dikatakan Anas, BSO Prambors:

... Produser biasanya lebih mentransfer ide-ide kreatif kayamisalnya siaran sore nanti akan dibahas apanya, gitu. ...Marketing sih link nya harus jauh lebih luas. Karenapekerjaan kita kan marketing itu di prambors banyakkerjaannya. Salah satunya, radio buying house... Misalnyaada iklan yang tidak sesuai segmen kita, kita jual ke radiolain. (Sumber : Anas, wawancara tanggal 27 Februari,2012)

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Nilai profesional disini dilihat dari pembagian jobdesk yang

jelas. Apabila tiap orang memiliki satu tanggungjawab saja dalam

pekerjaannya, maka konsentrasi tidak akan terpecah dan hasilnya akan

optimal.

Tiap jabatan memiliki tugas masing-masing

Setiap pegawai di PTPN pun memiliki tugasnya masing-masing.

Dilihat dari kriteria perekrutan pegawai yang mereka miliki. Hal ini

diterangkan oleh Wiby, selaku BSO PTPN:

Kalo Produser, harus kreatif ya yang nomer satu, pahamkebutuhan akan program ... Marketingnya ya yang punyakemampuan menawarkan program yang sudah berjalan, ...Jadi gimana cara dia cari iklan, dan gimana cara diamenawarkan program acara kita ke pengiklan. Manajersendiri, dipilih dari yang bertanggungjawab dan tau akankebutuhan radio. (Sumber : Wiby, wawancara tanggal 7Maret, 2012)

Hampir sama dengan pernyataan di atas, bahwa tiap jabatan

hendaknya memiliki tugas yang berbeda. Hal ini menghindari dobel

jabatan, dimana satu orang dapat memiliki lebih dari satu jabatan yang

berakibat kurang fokusnya pekerjaan.

Kriteria perekrutan tiap orang berbeda

Sama pula dengan Sas FM yang pembagian jobdesk nya dapat

dilihatdari kriteria perekrutan pegawainya yang berbeda satu sama lain.

Apabila penyiar di Sas FM diharapkan memiliki massa yang banyak

sesuai dengan data di atas, produser disana diharapkan memiliki

kelihaian dalam melihat peluang. Seperti yang dikatakan David, BSO

Sas Fm:

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Produser itu kan diharapkan dia punya kematangan dalammelihat peluang dalam tren di radio yang kita kelola.Misalnya kita radio anak muda. Kita harus punya produseryang dia punya kepekaan terhadap perkembangan tren,apapun yang terjadi di seputaran anak muda. (Sumber :David, wawancara tanggal 28 februari 2012)

Sedangkan untuk marketing, Sas FM lebih memilih orang-orang

yang berpengalaman dalam jabatan tersebut. Karena hal marketing di

bidang jasa seperti radio akan lebih berat tuntutannya dibandingkan

dengan marketing bidang lainnya. David mengatakan:

Untuk marketing itu agak berbeda juga ya, dibandingmarketing pada umumnya. Karena yang kita bawa adalahjasa bidang penyiaran. ... Biasanya tuntutan yang palingsusah kita menjawabnya adalah apakah kalau aku beriklandi radio kamu, aku bisa mendapatkan omzet naik?Barangku bisa lebih laris? Itu yang paling susah. Olehkarena itu marketing di radio paling tidak harus sudahberpengalaman. (Sumber : David, wawancara tanggal 28februari 2012)

Kriteria perekrutan tiap pegawai berbeda, dikarenakan tugasnya

yang juga berbeda. Apabila perekrutan sudah sesuai dengan kriteria,

maka tugas-tugas yang diberikan akan mampu terselesaikan dengan

baik, tentunya.

b. SDM kurang memadai

SDM yang kurang memadai dapat dilihat dari pembagian tugas

tiap pegawai yang masih kurang jelas. Misalnya, masih banyak pegawai

yang memiliki dua jabatan sekaligus. Penyiar sekaligus produser, atau

marketing yang ikut mengambil peran sebagai penyiar.

Dari enam sampel radio, El Shaddai FM dan RDS FM dapat

mewakili radio yang pengelolaan SDMnya masih kurang baik. Dari

data yang peneliti peroleh, dua radio ini memiliki SDM yang kurang

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

kompeten dalam bidangnya. Hal ini dibuktikan dengan keterangan dari

pengelola kedua radio tersebut yang menyebutkan bahwa masih ada

kerancuan dalam jobdesk para pegawainya, yang bisa dikatakan sebagai

ketidakprofesionalan mereka.

SDM tidak profesional

Ditemui, marketing yang menjabat juga sebagai penyiar di El

Shaddai FM yang dijelaskan oleh Yoshua:

sambil jalan, mereka bisa mengampu beberapa tugas,begitu. Marketing pun, kalau dia memiliki kemampuanuntuk siaran, di tempat kami, dia bisa siaran. (Sumber:Yoshua, wawancara tanggal 13 Maret, 2012)

Ataupun marketing yang sekaligus menjabat sebagai produser di

RDS FM. Sesuai yang dikatakan Faris selaku BSO:

Ni juga kita masih kita rangkum kalo biasanya di radio-radio lainnya kan ada satu orang yang ditugasi ya. Kalodisini tidak. Jadi kalo misalkan saya diminta untuk jadiproduser yaudah. Ke beberapa program atau acara sayasemuanya kan gitu kan. nah ini ada satu hal yangbarangkali memang tidak ideal jika dibandingkan denganradio-radio lainnya. (Sumber: Faris, wawancara tanggal 6Maret, 2012)

Disinilah letak ketidakprofesionalan tersebut. Satu jabatan

memangku dua tugas, atau satu orang diberikan dua jabatan sehingga

dalam pelaksanaan tugasnya sering tidak fokus dan hasilnya pun

setengah-setengah.

c. Permasalahan gender

Perbedaan kelamin masih menjadi suatu permasalahan dalam

dunia karir. Biasanya terdapat perbedaan perlakuan terhadap wanita dan

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

pria. Misalnya saja wanita harus berstatus single, sedangkan pria tidak.

Wanita hanya diperbolehkan bekerja dalam hal ini bersiaran sampai

waktu tertentu, sedangkan jadwal siaran pria dengan bebas diletakkan

pada waktu kapanpun.

Terdapat perbedaan perlakuan ataupun peraturan antara wanita dan

pria

Satu kesamaan yang peneliti peroleh dari keterangan pengelola

radio Pambors, SAS, dan PTPN, yakni ketentuan yang ditetapkan

bahwa wanita diharuskan berstatus single saat mereka bekerja sebagai

penyiar di ketiga radio tersebut. Hal ini dilakukan mengingat

segmentasi radio Prambors dan SAS FM adalah radio teens. David dari

BSO SAS FM mengungkapkan:

Untuk peraturan hamil dan sebagainya secara spesifik kitatidak ada aturannya. Tetapi karena ini radio teens, yangsudah ada dalam aturan adalah usia tidak lebih dari 30tahun. Setelah 30 tahun berarti kita pindahkan ke grup lainyang memungkinkan. Memang itu sudah kita beritahukandari awal. Kita juga mengharapkan penyiar masih singleya. (Sumber: David, wawancara tanggal 28 Februari, 2012)

Sedangkan PTPN sendiri melalui Wiby, beralasan bahwa

penetapan status single untuk wanita dilakukan agar tidak terjadi hal-hal

yang tidak diinginkan. Selain itu, status single dianggap lebih

meringankan beban si Penyiar sendiri dalam melakukan

tanggugjawabnya sebagai penyiar. Ia mengatakan:

Dan iya sih, kalau disini wanita harus single, untukmenjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Wanita single samaberkeluarga kan beda ya tanggung jawabnya,kebebasannya, takutnya ntar kalau dia udah berkeluarga,udah nggak bebas lagi juga. Kan ada tuh, mungkinsuaminya jealous sama pendengar cowok dan sebagainya.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gitu-gitu lah. (Sumber : Wiby, wawancara tanggal 7Maret, 2012)

Bahkan RDS FM, malah hampir tidak memiliki penyiar wanita

dalam program harian mereka. RDS hanya menugaskan penyiar wanita

untuk melakukan siaran pada hari Minggu. Itupun jamnya sangat

dibatasi. Didukung dengan pernyataan Faris selaku BSO RDS FM:

Kalo di tempat kita nggak ada wanita mbak ya, tapi kalokita khusus ada penyiar wanita di hari Minggu, itu adakhusus. ... Dan jamnya memang terbatas sekali. Jadimereka siarannya jam pagi jam 7 sampai dengan jam 9 jadihanya dua jam. Itu memang khusus untuk ibu-ibu gitu ya.Pokoknya wanita lah. (Sumber : Faris, wawancara tanggal6 Maret, 2012)

Banyaknya radio yang masih membedakan antara laki-laki dan

perempuan dengan berbagai macam alasan ternyata masih banyak

ditemui. Bisa atas dasar status yang harus single, maupun pemberian

jam kerja yang berbeda dengan kaum pria.

2. Teknologi

a. Teknologi memadai

Peneliti melihat, konsep akan teknologi yang memadai dapat

diketahui dari penggunaan beberapa teknologi dalam pengoperasian

program siaran di radio mereka. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan tiga radio berjaringan dan tiga radio non network atau

single station.

Radio berjaringan meliputi Sas FM, Prambors, dan Ria FM.

Sedangkan untuk radio single station, sampel yang digunakan adalah

PTPN, El Shaddai, dan RDS FM. Menurut persepsi para pengelola

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

radio khususnya radio network, penggunaan teknologi dalam program

siaran di radio-radio tersebut rupanya berhubungan juga dengan status

perusahaan mereka. maka dari itu, data yang peneliti peroleh akan

dibagi menjadi dua, yaitu teknologi dalam radio network dan teknologi

dalam single station.

a. 1. Dalam radio berjaringan (radio network)

Seluruh radio yang diambil menjadi sampel penelitian memiliki

teknologi yang memadai. Memadai maksudnya, setiap radio sudah

menggunakan kemajuan teknologi dalam program siaran mereka.

Misalnya menggunakan internet untuk media sosial, radio streaming,

dan sebagainya.

Facebook sebagai pengukur eksistensi

Facebook, twitter dan sebagainya dapat dijadikan sebagai

pendukung program siaran. Sas FM misalnya, telah menggunakan

teknologi-teknologi tersebut. Hal ini bertujuan agar Sas dapat mengukur

eksistensi mereka di kehidupan pendengarnya, maupun sebagai sarana

pendukung promosi. David selaku BSO Sas FM mengatakan :

Sekarang ini kita masih fokus kepada facebook....Penggunaan itu, yang pertama kita pakai untukmengukur seberapa besar pendengar aktif SAS ... Selain itukita juga pake sebagai salah satu instrumen kreatifitassiaran. ... Ini juga sebenarnya tujuan akhirnya sama ...Yang ketiga, kita pakai juga sebagai alat membantumempromokan satu kegiatan yang dilakukan oleh pihaksponsor ... (Sumber : David, wawancara tanggal 28februari 2012)

Media Sosial seperti facebook, dapat dijadikan alat ukur dari

eksistensi sebuah radio. Hal ini dapat dilihat dari seberapa banyak orang

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

yang gtelah menjadi teman dalam media sosial tersebut. Pengukur

lainnya adalah seberapa banyak aktifitas yang ada dalam media sosial,

yang menyangkut radio terkait.

Penggunaan multi “O”

Dalam penelitian, terdapat radio yang telah menggunakan

berbagai macam teknologi seperti File Transfer Protocol, dan

penggunaan multi “O” (Online, On web, On paper, On billboard, Out

door, dan On phone). Seperti yang diungkapkan oleh Anas, BSO

Prambors:

... streaming, dua menggunakan satelit. Jadi kita punyabeberapa cadangan yang terus digunakan. ... Terus selainitu kita menggunakan FTP. File Transfer Protocol. Jadi,kalo misalnya ki ono iklan ki sing kudu di download ...Kalo misalnya menggunakan email kan lama... Dan kitajuga menggunakan kabel optik khusus disitu untuk transfersiarannya. Jelas itu nggak ada gangguan. Bukan nggak adagangguan, tapi lebih diminimalisir. (Sumber : Anas,wawancara tanggal 27 Februari, 2012)

Untuk multi “O” sendiri, Prambors menggunakannya pada

sisi media sosial. Anas melanjutkan:

Terus kalo berkaitannya dengan sosial media, kitamemasuki ranah multi “O”. On web, online, on paper, onboard di billboard, outdoor dan segala macem itu, onphone, kita udah mulai masuk ke iphone kan. Besok kitaakan masuk ke aplikasi ipad. Radio juga udah mulai adakan, streamingnya. Kita punya plurk, you tube ada, terusapa namanya facebook twitter jelas ya. ... (Sumber : Anas,wawancara tanggal 27 Februari, 2012)

Sama halnya dengan kedua radio di atas, Ria FM pun memiliki

kaitan dengan corporate nya, dalam hal teknologi. Yaitu, multi

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

platform, multi channel, dan multi media. Melalui Gery, BSO Ria FM

dijelaskan bahwa :

... kita juga ada guide line dari corporate kami...diwajibkan malah ya, untuk multi platform, multi channel,sama multi media. Maksudnya gini, multi platform samamulti channel ini kan tatanan ya, ... Tapi yang multimediaini ... radio juga merambah ke dunia visual. Visual disinilewat facebook, ... twitter, ... streaming radio... (Sumber :Gery, wawancara tanggal 13 maret 2012)

Dari ketiga pernyataan di atas, dinyatakan bahwa pengelola

radio sudah menggunakan teknologi secara baik dalam pengelolaan

perusahaan mereka. Mula dari penggunaan multi “O”,yakni on board,

on phone, online, on web, on paper, sampai multi chanel, multi media,

dan sebagainya.

a. 2. Dalam single station

Single station sendiri, adalah radio mandiri yang tidak memiliki

jaringan pada radio atau media apa pun. Tiga single station yang peneliti

angkat sebagai sampel, yaitu RDS FM, PTPN, dan El Shaddai FM.

Ternyata mereka pun tidak tertinggal jauh dengan tiga radio berjaringan

dalam hal teknologi. Hampir sama dengan Sas FM, Prambors dan Ria

FM, mereka juga menggunakan perkembangan internet.

El Shaddai FM sebagai contohnya, telah memanfaatkan

teknologi secara baik, walaupun bila dibandingkan dengan radio lainnya

El Shaddai lebih sedikit menggunakan ragam teknologinya. Mereka

hanya menyebutkan internet sebagai media pendukung siaran mereka

seperti yang Yoshua, BSO El Shaddai FM katakan:

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

kalau disini saya katakan sudah sangat memadai. Karenakita hampir semua media sosial sudah kita pake sebagaisarana. Ada twitter, facebook, YM, my space, streamingpun kita udah pake. (Sumber: Yoshua, wawancara tanggal13 Maret, 2012)

Banyak hal yang dilakukan oleh pengelola radio dalam rangka

menggabungkan diri dengan teknologi. Misalnya saja penggunaan

media sosial, blog dan semacamnya dalam tiap program siaran mereka.

Menjalin kerjasama dengan provider

Dari data yang dihasilkan, ada beberapa teknologi yang dapat

digabungkan dengan radio. RDS FM misalnya, yang bekerja sama

dengan salah satu provider untuk menyiarkan program acara mereka

tiap harinya. Seperti yang dikatakan Faris, selaku BSO RDS FM:

...Jadi twitter, facebook, blog dsb kita sudah ada ya.

...Artinya kita sekarang bekerja sama dengan beberapaprovider gitu ya. Salah satunya Telkom Flexi. Jadi merekabisa mendengarkan siaran radio kita via Telkom Flexi,sehingga mereka lebih mudah dan harga yang lebih murah,mereka bisa mengakses siaran kita. ... (Sumber : Faris,wawancara tanggal 6 Maret, 2012)

Salah satu cara lain yang dilakukan pengelola radio dalam

usahanya menggabungkan teknologi, adalah dengan menjalin kerjasama

dengan provider. Dengan begitu, diharapkan pendengar akan

mendapatkan akses yang lebih mudah dalam mengkonsumsi media

radio.

Media internet sebagai pendukung promosi

Namun sedikit berbeda dengan radio lainnya, PTPN lebih

mengutamakan penggunaan media internet untuk menyebarluaskan

program yang selama ini ada di radio, sekaligus mencari data pengakses

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

yang akan digunakan sebagai data valid bagi klien yang akan memasang

iklan. Walaupun penggunaan internet dalam program siaran seperti FB

dan Twitter tetap ada dalam program acara. Wiby, BSO PTPN

mengutarakan:

kalo disini ya, penggunaan twitter, Fb, dan websitedigunakan untuk menyebarluaskan program yang selamaini ada di radio, sekaligus untuk mencari data pengaksesyang akan di gunakan sebagai data valid buat klien yangakan memasang iklan. Untuk penggunaan di program adajuga, tapi nggak terlalu ditekankan. ...Walaupun programtetep, tapi manajemen yang lagi digembleng. Gitu.(Sumber : Wiby, wawancara tanggal 7 Maret, 2012)

Apabila banyak radio yang berbondong-bondong menggunakan

teknologi dalam program acara mereka, dalam penelitian ini ditemukan

juga bahwa penggunaan teknologi dapat diakukan sebagai promosi

radio.

3. Penggunaan radio sebagai media promosi

a. Penggunaan radio sebagai media promosi masih diperhitungkan

Peneliti melihat fungsi radio sebagai media promosi masih

diperhitungkan dengan mempertimbangkan peningkatan belanja iklan

yang terjadi. Dari enam radio yang dijadikan sampel, terdapat tiga radio

yang mengalami hal ini.

Belanja iklan meningkat

Beberapa radio seperti El Shaddai FM, Sas FM, dan Prambors

adalah tiga radio yang dapat mewakili keadaan tersebut. Mereka

beranggapan bahwa belanja iklan di radio mereka sangat baik, bahkan

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Spesifikasi segmen radio

Untuk mendapatkan pendapatan yang besar dari iklan, radio

harus memiliki segmentasi yang jelas. EL Shaddai mengakui, mereka

memiliki kunci tersebut. Spesifikasi segmen radio, menguntungkan bagi

mereka. Yoshua, BSO El Shaddai menerangkan:

Kue iklan di tempat saya, naik. Bertambah. ... Kalo di ElShaddai sendiri, kelebihan kami adalah kami lebih spesifik.Maksudnya program kita kontennya kan spesifik. Ke religi.Jadi pengiklan juga jelas, sasaran mereka tepat nggak dikita. Gitu. (Sumber: Yoshua, wawancara tanggal 13 Maret,2012)

Pendapatan iklan yang bertambah dapat dijadikan indikator

media radio masih diperhitungkan sebagai media promosi oleh

pengiklan. Dan pertambahan ini, diyakini akibat dari kejelasan

segmentasi yang dimiliki oleh radio.

Radio media sekunder

Peneliti mendapatkan keunikan radio yang menjadi media

sekunder atau pelengkap malah bisa menjadikan radio akan selalu

dipakai, walaupun bukan sebagai media utama. Kelebihan iklan lokal di

radio juga dapat dilihat dari harganya yang lebih terjangkau

dibandingkan media lain. Sesuai yang dikatakan oleh David, BSO Sas

FM:

...Radio itu media sekunder ya. Justru karena diadigunakan sebagai media pelengkap, itu dia nggak akanilang ... Dalam hal iklan pun ...fungsinya kalau radio itusebagai pengingat ... Apalagi tarif di radio kan lebih murahdibandingkan dia di koran atau spanduk, baliho gitu.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Sehingga bisnis radio tidak akan mati. ...Kalo di Solo, itumasih bagus. Saya baru setahun masuk sini, perkembanganiklan lokal saya hampir 200%. (Sumber : David,wawancara tanggal 28 februari 2012)

Sebagai media sekunder, ternyata menjadikan keuntungan

tersendiri bagi radio. Radio bukan sebagai media promosi utama, tetapi

tanpa radio, promosi suatu produk pasti akan terasa kurang lengkap.

Adanya konvergensi media

Iklan lokal khususnya dalam hal ini di Solo, mengalami

peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya konvergensi media yang

ditawarkan selain iklan on air. Seperti yang dikatakan Anas, BSO

Prambors:

kita kan punya konvergensi media... Kita media cetak jugaada, kowe tuku ning aku, kita masih punya billboard kok.Nah itu makanya berkembang menjadi ada event, mediabuying, gitu. Tapi ada juga klien yang masih tetep maunyacuman iklanku diputer ning radio tok gitu. ... kalau darisini (solo, lokal-red) nggak (tidak turun-red) ...Kalo yangdari iklan lokal malah over target. (Sumber : Anas,wawancara tanggal 27 Februari, 2012)

Untuk menambah pendapatan dari iklan, segala cara dilakukan.

Termasuk menggunakan konvergensi media. Radio yang menggunakan

konvergensi media akan lebih dipilih sebagai media promosi oleh

pengiklan, karena lebih lengkap dan lebih terjamin.

b. Penggunaan radio sebagai media promosi semakin menurun

Sejalan dengan pernyataan di atas, bahwa indikasi peneliti

mengatakan bahwa penggunaan radio sebagai media promosi makin

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

menurun adalah makin kecilnya belanja iklan di radio-radio dari tahun

ke tahun.

Besar belanja iklan menurun

Tiga sampel radio selain yang disebutkan di atas, mengakui

bahwa belanja iklan mereka makin tahun makin sedikit. Walaupun

mereka menganggap belanja iklan akan kembali naik pada saat radio

berada di atas lagi. Ria FM percaya bahwa media selalu berputar. Dulu

radio berada di puncak, dan sekarang sedang di bawah. Namun pada

saatnya nanti, media radio akan kembali di atas. Seperti yang dikatakan

Gery, BSO Ria FM:

Pada kenyataannya pendengar radio itu memilikisegmentasi yang khusus. ... Walaupun radio sekarang lagidi bawah ya. Tapi siapa tahu, kalo radio bisa di atas kayadulu lagi. ...Kalo dibilang turun, mungkin secara kasatmata karena radio yang tersaji sekarang ini orang bisamengatakan menurun ya. .... (Sumber : Gery, wawancaratanggal 13 maret 2012)

Penggunaan radio sebagai media promosi oleh pengiklan diakui

menurun, dilihat dari belanja iklan yang juga turun. Namun pengelola

radio meyakini bahwa keadaan ini hanya sementara, sebelum semuanya

kembali normal.

Pengiklan beralih ke media lain

Penyebab menurunnya penggunaan media radio sebagai media

promosi adalah beralihnya pengiklan ke media lain seperti cetak atau

televisi. Namun, radio juga diyakini tidak akan tergerus waktu, karena

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

fungsi radio yang tidak akan tergantikan. Wiby mewakili PTPN

mengungkapkan:

Secara perhitungan, Radio masih mempunya fungsiReminder pada posisi promosi sebuah produk ya. ... Tapiuntuk perkembangan belanja iklan, kita bilang menurunbeberapa tahun terakhir, hal itu tuh penyebabnya soalnya sipengiklan lebih milih TV dan media cetak, tapi saya yakinkondisi tersebut akan pulih lagi, karena fungsi radio yangnggak akan bisa tergantikan. (Sumber : Wiby, wawancaratanggal 7 Maret, 2012)

Menurunnya penggunaan radio juga dipengaruhi oleh desakan

media lain. Pengiklan lebih memilih media lain seperti televisi dan

media cetak, karena popularitasnya lebih tinggi dibanding radio.

Menyiasati dengan penjualan produk lain

Dari data yang dihasilkan, penurunan iklan dapat disiasati

dengan penjualan produk lain selain iklan on air. RDS FM melalui BSO

nya pun menyatakan bahwa belanja iklan mereka turun. Namun mereka

dapat menyiasati pendapatan perusahaan mereka dengan menjual barang

produksi mereka seperti jaket, vcd, dan sebagainya. Faris menyatakan:

Kalo kita, kita punya strategi mbak. ...Kita ternyata bisajualan dari kita off air. ...Kalo mengandalkan iklan on airsaja, spot iklan ya, atau adlips itu saya pikir nggak terlalusignifikan. Tapi kalo ditambah dari beberapa produk-produk tadi, produk turunan kaya vcd, kaos, jaket, dan jugakalender dan sebagainya, itu juga cukup membantu buatkita. (Sumber : Faris, wawancara tanggal 6 Maret, 2012)

Adanya beberapa cara yang dilakukan pengelola radio untuk

tetap menambah pendapatan walaupun bukan dari pemasangan iklan on

air, adalah dengan menjual produk-produk hasil produksi mereka.

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

4. Peran jaringan terhadap perkembangan radio

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa jaringan

ternyata sangat berperan baik dalam pertumbuhan radio-radio yang

menjadi anggotanya. Ketiganya, baik Ria FM yang berjaringan dengan

Sonora, Sas FM yang berjaringan dengan CPP, dan Prambors yang

merupakan radio berjaringan juga, menyatakan bahwa mereka sangat

terbantu dengan adanya jaringan itu sendiri. Baik dari segi iklan, maupun

segi programnya.

a. Jaringan berperan dalam pendapatan iklan

a. 1. Meraih skala nasional

Jaringan dianggap sangat membantu dalam hal pendapatan iklan,

yang dapat dilihat dari pemberian bantuan pada anggotanya berupa iklan

skala nasional. Iklan yang diberikan oleh jaringan ini, dianggap dapat

menjadi pendapatan tambahan bagi radio anggotanya.

Sas FM menyatakan, iklan nasional yang diberikan oleh jaringan

pusat dapat membantu pendapatan iklan mereka tiap bulannya. David,

selaku BSO Sas FM berujar:

...Karena radio jaringan itu kita terbantu oleh iklan-iklannasional yang didapat oleh jaringan. Kan sekarang kanpengiklan maunya praktis ya. ...Praktisnya adalah diamengguanakan radio yang berjaringan. Satu kali ketemuorang, 50 radio dia dapet. Keuntungannya jaringan,membantu menjual iklan di radio-radio daerah. (Sumber :David, wawancara tanggal 28 februari 2012)

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Jaringan dianggap sangat membantu pendapatan iklan skala

nasional. Hal ini dikarenakan, jaringan akan dipilih oleh pengiklan

skala nasional untuk membagikan iklannya, sehingga dapat merata ke

berbagai daerah secara lebih praktis dan efisien.

a. 2. Membantu mendapatkan iklan lokal

Jaringan juga ikut membantu radio anggotanya, dalam usahanya

mendapatkan iklan-iklan lokal. Hal ini didukung oleh pernyataan

Prambors, melalui Anas sebagai BSO nya:

...Support banget. Itulah kenapa kalau sales dibagi menjadidua. Sales nasional dan sales lokal. ...dari sales nasional ituharus membantu jualan dari yang di solo gitu. Terus kalaumisalnya yang lokal sendiri harus bertanggungjawab kediri sendiri dan bisa mbantu koncone juga. (Sumber : Anas,wawancara tanggal 27 Februari, 2012)

Radio anggota jaringan akan terbantu pula dengan pemasukan

dari iklan lokal. Hal ini disebabkan anggota jaringan akan memiliki

seorang marketing yang dikirim langsung oleh jaringan untuk

mencarikan iklan lokal, apabila marketing yang dimiliki radio tidak

dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.

b. Jaringan berperan dalam program siaran radio

Jaringan me-relay berita nasional

Sesuai data yang peneliti peroleh, radio berjaringan memiliki

siaran yang di relay dari jaringan pusat. Walaupun anggota radio

berjaringan ini juga harus mematuhi keputusan KPID yang

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

menyebutkan bahwa siaran radio wajib menyiarkan 90% konten lokal

(bukan siaran nasional). Seperti yang dikatakan Gery, BSO Ria FM:

...Ria FM ini ikut peraturan KPID (Komisi PenyiaranIndonesia Daerah) dimana memang materi siaran itumemang harus 90% dari lokal... Jadi kalo disini, networkitu mengambil peran misalnya kalo jam 10 gitu ya, iniberitanya merka nih, tapi cuman 2 menit. Setelah itu kitaambil lagi. Nanti 1 jam berikutnya berita lagi nih, 2 menit,lha itu kita sendiri lagi. Gitu. (Sumber : Gery, wawancaratanggal 13 maret 2012)

Relay berita nasional yang dilakukan oleh jaringan, dapat

dianggap membantu program berita radio anggotanya, sehingga radio

anggota dapat memiliki berita yang lebih valid dan aktual dibandingkan

radio non jaringan atau single station.

Jaringan menghargai kreatifitas anggotanya

Bukan semata-mata mendikte anggota radionya, jaringan

ternyata juga memberikan kebebasan pada anggotanya untuk membuat

program acara mereka sendiri. Walaupun tentunya harus dibicarakan

terlebih dahulu dengan jaringan. Malah apabila proposal dari daerah

daat diterima, akan ada kompensasi yang diberikan pada kreator. Hal ini

seperti yang dikatakan David, BSO Sas FM:

Jaringan pusat akan lebih banyak membantu. ... Sekaranggini, radio jaringan di tempatku, semua ide kreatif daridaerah, itu bisa diusulkan ke pusat. Dan itu dihargai. Setiapide kreatif dari daerah yang muncul dan diangkat menjadiacara, itu ada kompensasi tambahan di luar gaji pokok.(Sumber : David, wawancara tanggal 28 februari 2012)

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Bila ada yang mengemukakan bahwa jaringan membunuh

kreatifitas anggota, maka hal itu salah. Karena pada kenyataannya,

jaringan memberikan kebebasan berkarya pada tiap anggota radionya.

II. Keberadaan Radio

Radio sempat menjadi primadona pada jaman keemasannya. Namun

seiring perkembangan jaman, radio seakan tidak mampu untuk bersaing

dengan media-media baru yang bermunculan. Faktornya, segmentasi yang

belum jelas, juga kurangnya konsistensi promosi dan pengenalan radio pada

khalayak awam. Bahkan dari data penelitian, ada yang mengakui bahwa

radio semakin ditinggalkan.

Namun dibalik pernyataan-pernyataan tersebut, ada pengelola radio

yang meyakini bahwa radio saat ini semakin maju. Walaupun dari enam

radio yang dijadikan sampel, hanya dua diantaranya yang optimis mengenai

keberadaan radio. Hal ini dilihat dari tingginya adaptasi radio terhadap

perkembangan teknologi, dan juga banyaknya radio-radio baru yang

bermunculan.

1. Radio berkembang

Percepatan teknologi

Dari hasil penelitian, perkembagan teknologi yang sangat cepat

ini ternyata dapat mendukung perkembangan radio. Asalkan, pengelola

radio dapat mengaplikasikan kreatifitas mereka dengan teknologi secara

baik. Dua radio yang menyatakan memiliki kemampuan untuk

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

berkembang adalah Prambors dan Ria FM. Mereka tidak mempercayai

fenomena keberadaan radio yang semakin menghilang.

Prambors berpendapat bahwa radio dapat mengikuti

perkembangan teknologi yang sangat pesat dengan menjadikan teknologi

sebagai pendukung program mereka. Hal ini dijelaskan oleh Anas, selaku

BSO Prambors:

kalau secara teknologi kan jauh lebih berkembang,maksudnya kita sudah masuk ke ranah radio 2.0, bahkanada radio demand. Radio demand itu adalah dimana siaranradio itu bisa diulang ... Suatu saat kita akan punyagambaran bahwa radio kuwi pas muter lagu begini, kitapunya layar monitor misalnya, kita bisa menggunakan BBatau android atau iphone, kita bisa liat live streaming.(Sumber : Anas, wawancara tanggal 27 Februari, 2012)

Selain dari sisi kekuatan teknologi, Anas meyakini bahwa orang-

orang yang bekerja di bidang radio memiliki kreatifitas yang luar biasa

untuk menjaga agar radio terus berkembang secara bisnis. Ia

menyatakan:

Terus kalau masuk ke ranah bisnis, meskipun Radex sudahmulai turun, cuman orang-orang radio tuh aku yakin kalauorang radio tuh pasti kreatif ya. (Sumber : Anas,wawancara tanggal 27 Februari, 2012)

Teknologi yang sangat pesat perkembangannya, dan juga

kreatifitas tinggi dalam tiap pekerja radio sangat membuat pengelola

radio meyakini bahwa radio berkembang keberadaannya. Karena

teknologi yang pesat tersebut dapat diadaptasi dengan baik oleh

pengelola.

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Peningkatan jumlah radio

Salah satu bukti lagi yang menyatakan bahwa radio berkembang,

adalah banyaknya radio baru yang bermunculan, menggantikan radio-

radio yang mati terlindas jaman. Yakni masih melihat banyaknya radio

baru yang bermunculan. Bukti tersebut didukung oleh Gery, BSO Ria

FM:

kenyataannya radio berkembang tuh. Sekarang gini, sayangurusin ijin misalnya, atau perpanjangan ijin dan lainnya.Ee kok ya ada tuh, radio yang mau pasang baru, cari ijinbaru, atau pindah dari am ke fm gitu. Kenyataannya kalokita pake radio kita di rumah, atau di mobil atau dimana,channel semakin banyak gitu. (Sumber : Gery, wawancaratanggal 13 Maret 2012)

Perkembangan radio ditunjukkan juga dengan peningkatan

jumlah radio yang ada seiring perkembangan jaman. Walaupun banyak

yang mengalami kebangkrutan dan akhirnya gulung tikar, namun

banyak juga radio baru yang bermunculan dan menggantikan radio

lama yang mati tersebut.

2. Radio jalan di tempat

Dari hasil temuan, peneliti mendapatkan anggapan bahwa radio

saat ini jalan di tempat. PTPN mengiyakan bahwa radio memang tidak

berkembang. Dalam pernyataannya, Wiby selaku BSO PTPN

mengatakan:

radio mungkin baru ngalamin yang namanya duduk diamya. Tidur sebentar. Mereka nggak mengalami pertumbuhanatau perkembangan yang berarti, tapi juga saya yakin radionggak akan pernah hilang. Tinggal kita aja nih, yang

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

bertanggungjawab atas keberadaan radio. (Sumber : Wiby,wawancara tanggal 7 Maret, 2012)

Pengelola radio berpendapat bahwa radio saat ini sedang jalan di

tempat. Namun, semuanya kembali pada pengelola sendiri. Bila pengelola

bisa mengelola radio dengan lebih baik, keberadaan radio diyakini akan

kembali berkembang.

Namun bukan hanya PTPN saja yang mendukung pernyataan

bahwa radio dalam keadaan jalan di tempat. Dua radio lainnya juga

berpendapat sama, walaupun dengan alasan yang berbeda. Kedua radio

tersebut adalah El Shaddai FM dan juga Sas FM.

Ketidakjelasan segmen radio

Sesuai hasil penelitian, alasan radio dianggap jalan di tempat

adalah segmentasi radio yang tidak jelas. Pengelola radio belum yakin

benar, siapa target pendengarnya sehingga masih meraba-raba memilih

segmen radio. Hal ini dinyatakan oleh Yoshua, BSO El Shaddai FM:

Kalo di Solo sih saya bilang masih berlomba-lomba, masihmilih-milih yang mana ya, segmennya. Kalo disini (ElShaddai-red) sih udah pakem. Saya jalurnya disini.Segmentasinya ini. ini nggak ada di Solo. Cuman radio kitayang bisa. Gitu. (Sumber: Yoshua, wawancara tanggal 13Maret, 2012)

Segmentasi yang kurang jelas, akan membuat radio jalan di

tempat menurut pendapat para pengelola radio. radio-radio di Solo

khususnya, masih dirasa mencari-cari segmen yang tepat bagi radio

mereka.

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Mengabaikan kompetitor

Hal ke dua yangdapat dianggap menjadi penyebab radio jalan di

tempat, adalah persaingan. Para pengelola radio sering terbuai dengan

posisi mereka dalam masyarakat, tanpa mempedulikan perkembangan

yang terjadi. Yoshua misalnya, Ia mencontohkan radio baru di Jogjakarta

yang sangat cepat populer karena dia memanfaatkan kelemahan radio-

radio senior. Yoshua mengungkapkan:

Faktornya persaingan. Karena gini, saya akhir-akhir inistudi kasus di Jogja ya. Ada radio yang baru, dia langsungtop rate di Jogja. Umurnya baru seumur jagung sih, samperadio yang udah tua-tua aja kalah. Setelah saya selidiki,ternyata dia memanfaatkan kelemahan-kelemahan radioyang sudah ada, itu yang dia ambil sebagai keunggulannyadia. (Sumber : Yoshua, wawancara tanggal 13 Maret 2012)

Persaingan dalam media radio disebabkan karena keangkuhan

media radio sendiri. Mereka menganggap radionya sudah memiliki posisi

tersendiri dalam khalayak, dan akhirnya terlena dengan hal tersebut.

Akibatnya, media lain dapat sangat mudah merebut posisi mereka dan

media radio tersingkirkan.

Pengelola radio kurang konsisten

Dari hasil wawancara, ditemukan juga bahwa radio tidak

berkembang karena kurangnya konsistensi pengelola radio untuk selalu

mempromosikan radio mereka. David yang merupakan BSO Sas

berpendapat :

Ya kalo saya melihat radio di Solo ini banyak yang diam ditempat ya. ...Saya tidak melihat temen-temen di radio tuhgerak ya, menunjukkan ini lho radioku. Saya pikir radio-

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

radio di Solo temen-temen masih perlu lebih banyakkegiatan yang ditunjukkan agar awam tahu. ...Program yabegitu, off air ya begitu, tapi iklan mereka masih jalansebenarnya. (Sumber : David, wawancara tanggal 28Februari, 2012)

Konsistensi disini maksudnya adalah promosi radio yang

seharusnya secara konstan dilakukan oleh pengelola. Karena pendengar

selalu berubah. Jarang sekali, dalam kurun waktu 15 tahun radio A

misalnya, masih memiliki pendnegar yang sama. Maka dari itu, untuk

mengimbangi perubahan pendengar, maka promosi harus selalu

dilakukan.

3. Radio semakin ditinggalkan

Pengelolaan manajerial lemah

Dari hasil penelitian, ditemukan anggapan bahwa radio semakin

ditinggalkan. Hal ini disebabkan oleh lemahnya sistem manajerial radio.

Faris yang merupakan BSO RDS FM yakin benar, yang menjadi faktor

utama kemunduran radio ini adalah dari sisi manajerialnya. Ia

berpendapat:

...Jadi nggak ada segmentasi, kemudian melayani klienbagaimana, pangsa pasarnya seperti apa, kemudian bisamenjawab berbagai tantangan dari berbagai elemen danstakeholder yang ada, itu kayaknya nggak begitudiperhitungkan ya. ... Manajemennya nggak bagus.Kemudian dari sisi perekrutan SDM nya itu juga kurangbagus. (Sumber : Faris, wawancara tanggal 6 Maret, 2012)

Dan untuk menghindari hilangnya radio, sebenarnya pendekatan

emosional dengan para pendengar dapat menjadi salah satu jawabannya.

Seperti yang dikatakan Faris, BSO RDS:

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

saya pikir gini mbak, pendekatan emosional itu harusdibangun ya. Kalo emosional sudah kita bangun, otomatispendengar pun akan memberikan kontribusi kepada kita.Karena kita kan pengennya didengarkan ya radio itu.Terkadang dari sisi radio itu egosentrismenya tinggi.(Sumber : Faris, wawancara tanggal 6 Maret, 2012)

Pengelolaan manajerial yang kurang baik, dapat dilihat dari

ketidakmampuan pengelola radio dalam melayani klien, melihat pangsa

pasar yang ada, dan lain sebagainya. Hal ini, dapat dikendalikan apabila

ada loyalitas dari para pendengar.

III. Perkembangan Teknologi Terhadap Keberadaan Radio

Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini sangat berpengaruh

baik terhadap keberadaan radio. bisa dikatakan, apabila tidak ada teknologi

khususnya internet, radio tidak akan bertahan selama ini. Misalnya saja

dengan adanya radio streaming, radio dapat didengarkan tanpa ada batasan

ruang dan waktu.

Dari hasil penelitian, semua sampel radio sependapat dengan

pernyataan ini. baik dari single station, maupun networking radio.

perbedannya, sebagian radio berjaringan memiliki keuntungan lebih dengan

adanya teknologi dibanding single station. Mereka memiliki kemudahan

dalam mendapatkan informasi terkini, dan ada pula yang dengan mudah

mengkombinasikan antara media radio dengan media cetak atau media

lainnya.

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

1. Pengaruh perkembangan teknologi dalam single station

Radio streaming adalah satu contoh kemajuan teknologi di

bidang radio yang menggunakan internet sebagai medianya. Hal ini pula

yang sangat menunjang keberadaan radio. RDS FM misalnya, yang

diwakili Faris sebagai BSO nya mengatakan:

oo jelas mendukung. Kalo kita nggak punya teknologiyang update, seperti twitter, streaming, dsb, itu kita akanterbatas di Solo. Dengan adanya perkembangan teknologi,cukup bagus ya untuk membantu kita untuk bisa punyapangsa pasar yang lebih banyak lagi. (Sumber : Faris,wawancara tanggal 6 Maret, 2012)

Begitu pula dengan El Shaddai yang mengakui kemajuan

radionya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang ada. Yoshua

selaku BSO El Shaddai FM menyatakan:

...kalo El Shaddai FM itu malah menggunakanperkembangan teknologi untuk kemajuan kita. Jadi kalomisalnya teknologinya sekarang mengarah pada sreaming,kita streaming juga. Konten-konten yang sekarang adaradio 2.0 gitu kan, okelah kita gitu juga. Kita jadikansebagai sarana. Bukan sebagai momok atau semacamnya.(Sumber : Yoshua, wawancara tanggal 13 Maret 2012)

Radio single station lainnya yang sependapat dengan pernyataan

di atas adalah PTPN. Melalui Wiby sebagai BSO nya, PTPN mengakui

juga bahwa pertumbuhan radionya sangat terbantu oleh kemajuan

teknologi khususnya internet. Ia menerangkan bahwa:

...dapat mendukung terutama website dan streaming yangdapat di akses darimana pun. Kita tahu sendiri kan, kalostreaming itu sangat membantu pertumbuhan radio....nggak semua orang bisa dengerin radio yang dia sukadari Solo misalnya, padahal dia ada di luar kota ataubahkan mungkin luar negri ya. ...Dari manapun bisa

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

denger. (Sumber : Wiby, wawancara tanggal 7 Maret,2012)

Dari ketiga pernyataan di atas, dikatakan bahwa teknologi

berpengaruh baik dalam single station. Terlebih lagi teknologi internet,

yang dirasa sangat membantu perkembangan radio. Dengan adanya

media sosial, keberadaan radio menjadi lebih terangkat.

2. Perkembangan teknologi berpengaruh baik dalam radio berjaringan

Ada keuntungan tersendiri bagi radio berjaringan kaitannya

dengan perkembangan teknologi.

Relay berita internasional

Sas misalnya, yang dapat me-relay berita skala internasional dari

program VOA yang memang sudah bekerjasama dengan jaringan pusat

(CPP). David yang menjabat sebagai BSO Sas FM menjelaskan:

...kerjasama kita dengan radio asing kaya VOA Amerika,atau dengan radio berita 68H, itu bisa membantu untukmemiliki konten non lokal. Misalnya meninggalnyaWhitney Houston, kita bisa siaran langsung dari sana,...Kemudian dari radio 68H kita dapet setiap jam beritaterbaru yang terjadi di seluruh Indonesia ini. (Sumber :David, wawancara tanggal 28 Februari, 2012)

Dengan adanya relay berita internasional, program berita radio

anggota jaringan akan memiliki nilai yang sangat baik. Bahkan lebih dari

radio-radio yang merupakan single station. Ini merupakan keuntungan

tersendiri bagi radio berjaringan.

Jaringan dapat memantau anggotanya

Untuk manajemen tingkat pusat pun, ternyata ada

keuntungannya juga. Mereka dapat memantau secara langsung bagaimana

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

keadaan anggota radio mereka di daerah dengan bantuan streaming. Sas,

melalui David misalnya:

Karena sekali lagi kita radio jaringan ya. Jadi denganteknologi itu dengan mudah manajemen di tingkat pusatngontrol kita. Lewat streaming, mereka bisa tiap detikmengetahui keadaan kita. Apakah SOP sudah jalan, apakahprogram-programnya sudah jalan, apakah misalnyapemutaran iklan sudah sesuai, itu real time ya. (Sumber :David, wawancara tanggal 28 Februari, 2012)

Pemantauan secara langsung oleh jaringan dapat memberikan

keuntungan bagi jaringan. Baik mengetahui keadaan radio anggota setiap

saat, sampai pemantauan SOP dan lain sebagainya.

Anggota jaringan saling mendukung

Dalam jaringan, terkadang terdapat beberapa media yang

berlainan. Media radio, cetak, dan sebagainya. Hal ini diakui menjadi

keuntungan tersendiri. Sependapat dengan Sas FM, Ria FM juga

mengakui adanya keuntungan menjadi radio berjaringan. Karena Ria FM

berjaringan dengan Sonora, maka Ria FM juga memiliki kaitan dengan

salah satu media cetak. Keuntungannya, Ria FM dapat mendapatkan

berita dari koran tersebut dan memberitakannya lewat radio. Targetnya,

pendengar radio yang tidak sempat membaca koran. Gery sebagai BSO

Ria FM mengatakan:

...Justru saya semakin multimedia, semakin multi channel,makin multi platform ya, justru semakin mendukung. Jadikan misal saya bacain berita dari koran, kenapa? Merekayang mendengarkan radio ini kan belum tentu ada waktuuntuk baca koran nggak sempet buka online. Nah, yangbaca koran, kita juga ada iklannya tuh, dengerin radio Ria.Jadi saling mendukung aja. (Sumber : Gery, wawancaratanggal 13 Maret, 2012)

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Dengan adanya teknologi, sesama anggota jaringan akan dapat

saling mendukung satu sama lain. Anggota jaringan bisa merupakan

media yang berbeda-beda. Media cetak, radio, dan televisi, atau yang

lainnya. Maka dari itu, sinergi antara beberapa media tersebut akan dirasa

sangat menguntungkan.

Undang-undang ITE harus jelas

Lain halnya dengan Prambors yang tidak menjelaskan adanya

pengaruh dari jaringan pusat terhadap perkembangan teknologi yang

kaitannya dengan kemajuan radio. Dari data yang peneliti peroleh,

walaupun Prambors setuju perkembangan teknologi mempengaruhi

kemajuan radio mereka, namun mereka juga mengangkat isu peraturan

pemerintah tentang penyiaran lewat internet. seperti yang dikatakan Anas,

selaku BSO Prambors:

Berpengaruh banget. Cuman, yang perlu menjadi catatanadalah undang-undang ITE harus lebih jelas. Karena kitamasuk ke ranah digital yang kadang-kadang orang bisamasuk seenaknya. ...Nah kalau lebih fokus lagi,pemerintah tuh harus memulai regulasi-regulasi sudahharus mulai diatur nih, mana aja yang boleh disiarkan,mana yang tidak diperbolehkan. (Sumber : Anas,wawancara tanggal 27 Maret, 2012)

Undang-undang ITE adalah undang-undang yang mengatur

tentang media sosial. Hal tersebut harus digodog pemerintah terebih

dahulu untuk memagari atau memberikan kontrol terhadap kemajuan

radio dalam media internet.

IV. Keberadaan Radio di Era Teknologi Informasi

Peneliti melihat, di era teknologi informasi seperti saat ini, ternyata

radio masih tetap dapat bertahan. Bahkan, radio diyakini tidak akan pernah

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

mati. Dari data yang diperoleh, semua pengelola radio yang dijadikan

sampel pun memiliki pendapat yang sama.

Radio Digital

Menanggapi wacana akan adanya radio digital, radio-radio

khususnya yang terdapat di Surakarta dapat menerima dengan baik,

mengingat radio digital dijanjikan akan berkualitas lebih baik dari radio

analog.

Hal ini ditegaskan oleh Faris, BSO RDS FM:

...Saya pikir kita nyender aja ke mereka. tinggal berbayarkan, ke provider atau mana kan gitu. ...kan digital kan kalotidak, apa ya, sepertinya ini akan bagus ya, dari suaranya.Kalo kita andalannya suara. Jadi otomatis kita mendukungsekali adanya digitalisasi radio. Dan kita pasti akan ikutserta. (Sumber : Faris, wawancara tanggal 6 Maret, 2012)

Pendapat yang sama juga diungkapakan oleh Ria FM yang akan

mengikuti perkembangan teknologi radio tanpa ada tekanan. Ditemui, Gery

selaku BSO Ria FM:

...saya nggak tau ya kecepatan pemerintah dalam menyerapperaturan. Ini sebenarnya dari ITU kan Internasionalpokoknya. Emang nggak ada analog frekwensi begininggak boleh. Makanya tergantung pemerintah mampunggak menyerap. Kalo untuk Ria sih kita harus mengikutiya. (Sumber : Gery, wawancara tanggal 13 Maret, 2012)

PTPN pun dapat memastikan keikutsertaan mereka apabila radio

digital benar-benar akan terjadi. Walaupun mereka masih belum memikirkan

dengan serius, karena menganggap wacana tersebut masih lama terealisasi.

Melalui Wiby, selaku BSO nya:

Balik lagi ke pernyataan saya tadi, bahwa radio tuh tetapakan dibutuhkan, karena fungsi reminder. Jadi apapunkeadaannya, saya yakin radio akan tetap ada. ...Kalo radiodigital saya pikir itu masih lama banget. Tapi saya bisa

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

memastikan bahwa PTPN akan ngikutin gimana ketetapanpemerintah sendiri. (Sumber : Wiby, wawancara tanggal 7Maret, 2012)

Dari ketiga pernyataan di atas, disampaikan bahwa akan ada

keikutsertaan dari radio-radio dalam wacana digitalisasi radio. Hal ini karena

pengelola radio menganggap apabila hal tersebut sudah menjadi keputusan

pemerintah, maka mereka akan mengikuti, dalam usahanya menjaga radio

tetap hidup.

Radio Analog

Penyesuaian teknologi

Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa beberapa radio telah

memiliki cara agar radio mereka dapat terus bertahan nantinya. Misalnya

saja dengan penyesuaian teknologinya. Adalah Sas FM yang diwakili oleh

David sebagai BSO yang mengatakan:

nah, dari sisi teknologi kita harus menyesuaikan. ...Pasarakan mengikuti. ...Orang kan biasanya teknologi itudibangun untuk membantu teknologi inti yang sedangdipake. Ketika nanti receiver, transistor, penerimanyaharus ganti, jadi radio FM dengan radio digital harus gantiradio. Otomatis kalo kita tidak menyesuaikan barangkali20 tahun lagi radio FM tuh sudah nggak ada. (Sumber :David, wawancara tanggal 28 Februari, 2012)

Bersinergi dengan gadget

Dengan menyatukan teknologi satu dengan yang lain, maka

radio akan tetap bertahan. Seperti yang dikatakan Anas, BSO Prambors:

...Sementara bersinergi dengan gadget yang ada, kita kanbisa memperluas pasar, distribusinya lebih gampang....dengan streaming kita bisa meraup lebih banyak. singning Australi iso ngrungokke, dsb. Yang dilakuin, kitaharus bisa menyatukan satu teknologi dengan teknologilainnya. (Sumber : Anas, wawancara tanggal 27 Februari,2012)

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Inovasi program

Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mempertahankan

produk, melalui inovasi program dan evaluasi. Dalam pernyataan di atas,

Anas menambahkan:

Lebih ke bagian mempertahankan produk. Produk itu kalausudah mulai declining, kita harus naikin lagi. Increasinglagi. Tidak boleh tiba-tiba kita sudah growing, sudah diklimaks, malah declined. Nah, yang perlu diantisipasiadalah ini. salah satu caranya dengan memperbaruiprogram, atau evaluasi. (Sumber : Anas, wawancaratanggal 27 Februari, 2012)

Mengelola kebutuhan pendengar

Agak berbeda dengan radio-radio sebelumnya, El Shaddai FM

memiliki program tersendiri untuk mempertahankan keberadaan radionya.

Yaitu dengan mengelola kebutuhan dan keinginan pendengar mereka.

dengan harapan adanya loyalitas dari pendengar. Yoshua, BSO El Shaddai

FM dalam wawancara menyatakan:

pasti langkah kami untuk kesitu ya pertama kali, kita harusmengelola listener dulu. Need and wants nya listener. Itukita kelola. Jadi mau media apapun, karena kita sudah taukebutuhan pendengar, pasti ikut kok, mereka. misalkandulu orang Solo, pindah kemana, karena kita udahmemenuhi kebutuhan mereka, kita akan dicari. (Sumber :Yoshua, wawancara tanggal 13 Maret, 2012)

Ada beberapa cara yang dilakukan oleh pengelola radio

agar radio mereka tetap bertahan. Beberapa caranya adalah,

penyesuaian teknologi, bersinergi dengan gadget, melakukan inovasi

dalam radio, dan mengelola kebutuhan pendengar.

V. Penghasilan dari Radio

Mencukupi kebutuhan hidup

Peneliti menemukan, konsep penghasilan yang murni dari radio

ternyata dapat mencukupi kebutuhan hidup orang-orang yang bekerja di

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

bidang radio. Dalam penelitian ini, data diambil dari wawancara dengan

BSO masing-masing radio.

Baik mereka yang sudah memiliki keluarga maupun yang

belum, semuanya menyatakan pendapatannya cukup. Hal ini bisa

diindikasikan pula sebagai faktor loyalitas para pekerja radio dalam dunia

radio.

Mewakili kaum single, Anas dari Prambors menyatakan bahwa

pendapatannya yang murni dari radio sebenarnya sudah mencukupi.

Dengan singkat ia mengatakan:

sampai saat ini, ya (cukup-red). (Sumber:Anas, wawancaratanggal 27 Februari, 2012)

Begitu pula dengan BSO dua radio lain, yakni Gery dari Ria FM

yang mengatakan:

kalo saya sih pendapatannya murni sih ya. Memang hanyadari radio. Dan memang mencukupi lah, gaji, dapet THR,dan laen-laen. (Sumber: Gery, wawancara tanggal 13Maret, 2012)

Dan Yoshua dari El Shaddai FM yang menyampaikan:

kalau pribadi saya sendiri cukup ya, masih cukup. Kalauperusahaan juga cukup. (Sumber: Yoshua, wawancaratanggal 13 Maret, 2012)

Penghasilan murni dari radio dianggap menjadi indikator para

pengelola radio dan pekerjanya memiliki loyalitas yang tinggi terhadap

radio.

Pandai mencari pendapatan tambahan

Pendapatan yang murni hanya dari radio, akan dirasa cukup

apabila pekerja radio dapat pandai mencari pendapatan tambahan. Faris

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

dari RDS FM yang juga sependapat dengan Anas mengakui,

pendapatannya selama ini telah mencukupi. Ia menyampaikan:

saya merasa cukup ya. Saya dari awal ya, itungannya. Dariawal terbentuknya radio ini. Pokoknya tergantungkreatifitas aja. Kalo kita mencari jalan agar pendapatandisini bertambah, pasti gampang. (Sumber: Faris,wawancara tanggal 6 Maret, 2012)

Kepandaian mencari pendapatan tambahan juga dibutuhkan

dalam memenuhi kebutuhan hidup seorang pekerja radio. Hal ini

kemungkinan disebabkan oleh kurangnya pendapatan yang murni

didapatkan dari radio.

Tergantung pada radio

Pendapatan yang murni dari radio dapat mencukupi kebutuhan

hidup pekerja radio. Namun hal itu juga tergantung dari radio dimana Ia

hidup. Wiby pun, dari PTPN menyetujui pernyataan tersebut. Dia

menyatakan

sampai saat ini sih saya ngerasa cukup. ...Kalo untuksebuah radio yang leading. (Sumber : Wiby, wawancaratanggal 7 Maret, 2012)

Pernyataan yang sama juga keluar dari David, BSO Sas FM yang

mewakili pekerja radio yang telah berkeluarga. Ia mengatakan,

pendapatannya masih mencukupi bahkan untuk membeli rumah, mobil

dan sebagainya. Dalam pernyataannya:

di Sas sendiri masih lah ya. Masih mencukupi. Masih bisaunntuk beli rumah, masih bisa beli mobil walaupunsecond, ya masih bisa lah ya. Dan itu tergantung radionya.Kalo Sas masih. (Sumber: David, wawancara tanggal 28Februari, 2012)

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Semakin baik rate radio, semakin banyak juga penghasilan yang

didapatkan. Hal ini yang tersirat dari pernyataan-pernyataan di atas.

Pekerja radio yang dijadikan sampel di atas merasa bahwa radionya

memiliki kualitas yang baik, sehingga pendapatan mereka secara murni

dari radio dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.

VI. Masa Depan Radio

Optimis

Peneliti menemukan, radio kedepan diyakini akan tetap hidup.

Walaupun ada kemungkinan radio akan lebih kompleks. Dan radio akan

lebih baik bila bersinergi dengan media massa lain untuk menunjang

kehidupannya.

Radio berjaringan lebih diuntungkan

Menurut penelitian yang dilakukan, radio berjaringan lebih

memiliki keuntungan karena memiliki pendukung. Yoshua selaku BSO

El Shaddai FM mengatakan:

Kalau dilihat dari pengelolaan radio saat ini, menurut sayaradio berjaringan pun akan malah mendapatkankeuntungan. Karena mereka akan tetap hidup. Ada yangmenyokong, walaupun kreatifitas mereka dibatasi ya.(Sumber : Yoshua, wawancara tanggal 13 Maret, 2012)

Keoptimisan pengelola radio dalam radio berjaringan sangat

bulat. Karena menurut mereka, radio berjaringan akan lebih

diuntungkan dengan adanya dukungan dari sesama anggota jaringan.

Teknologi dalam radio makin kompleks

Sedangkan Prambors, lebih menekankan pada teknologi yang

semakin lama semakin kompleks. Begitupun dengan radio. Menurut

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

pendapatnya, radio akan tetap ada apabila kreatifitas selalu dijunjung

tinggi. Dalam wawancaranya, Anas yang menjabat sebagai BSO

mengatakan:

...lebih kompleks. Karena sekarang tuh udah masuk keteknologi yang udah kompleks juga. Jadi kalau kita bicarasudah tentang radio, kita bicara tentang kreatif. ...Semuahal-hal yang menjadi tantangan tuh pasti ada jalankeluarnya. ...Pada saat ada regulasi sebagai pembatas, adajalan baru bagi radio-radio baru yang bisa dimanfaatin.Kaya radio streaming, online, segala macem. (Sumber:Anas, wawancara tanggal 27 Februari 2012)

Teknologi diyakini akan semakin kompleks. Pengelolaan radio

juga pasti akan lebih rumit dibandingkan dengan saat ini. Namun,

diyakini pula bahwa dengan kreatifitas para pekerja radio, kerumitan

apapun pasti akan dapat dilampaui.

Radio bersinergi dengan media lain

Dua radio yang berpendapat sama tentang prediksi radio

kedepan, adalah Sas FM dan Ria Fm, dimana keduanya merupakan

radio berjaringan. Pendapat mereka adalah, bahwa radio akan tetap

bertahan tetapi harus bersinergi dengan media lain. Sesuai data di atas,

disebutkan bahwa radio-radio berjaringan sangat terbantu oleh jaringan

pusatnya. Hal itu juga yang mereka yakini bahwa dengan berjaringan,

radio bisa akan lebih mudah hidup dan berkembang. Gery yang

merupakan BSO Ria FM mengatakan:

... kalo dibilang radio akan mati, saya nggak setuju. Karenamedia massa nggak ada kok yang mati sama sekali, adaradio yang mati, tapi tumbuh ada yang baru lagi. Akhirnyatuntutannya adalah mau ngggak mau harus multimedia.

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Nggak cuman radio aja, harus sambung sama koran, samatv, sama internet, gitu. Gimana kita fleksibel samaperkembangan aja. (Sumber: Gery, wawancara tanggal 13Maret, 2012)

Dan sependapat dengan Gery, David dari Sas FM menyatakan:

...sekarang ini kan sudah ada radio masa depan, yangnamanya 2.0 itu kan sinergi media yang disitu ada radio,ada tv, ada koran, ada internet, semua bisa. Hanya dengan1 gadget ya. ...Jadi semua radio harus bersinergi. Merekaharus bersinergi dengan koran, radio sinergi denganinternet dalam programnya. (Sumber : David, wawancaratanggal 28 Februari, 2012)

Rupanya tidak hanya itu. Tuntutan dari pendengar maupun klien

pun harus selalu diikuti. Perkembangan teknologi juga tidak kalah

penting untuk selalu diperhatiikan dan diikuti. Melengkapi pernyataan

di atas, David menambahkan:

mereka yang selalu mengikuti teknologi, kemudiantuntutan-tuntutan dari target audience nya diikuti,kemudian tuntutan dari klien dalam hal ini iklan diikuti,saya kira radio-radio itu yang tetep bisa bertahan. (Sumber: David, wawancara tanggal 28 Februari, 2012)

Radio harus bersinergi dengan media lain. Begitulah pendapat

para pengelola radio. Hal ini dilakukan karena dengan bersinergi

dengan media lan, beban tiap radio akan berkurang, dan banyak

keuntungan lain yang akan didapatkan.

Pesimis

Motivasi dari owner radio

Sesuai dengan data yang diperoleh selama penelitian, beberapa

sampel radio menyebutkan bahwa semuanya tergantung pengelola radio

itu sendiri. Ada beberapa syarat yang harus dapat dipenuhi oleh para

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

pengelola radio. Salah satunya, motivasi dari owner radio. Yoshua

selaku BSO dari El Shaddai menyatakan:

untuk radio itu tergantung pengelolanya. Kalau dia emangbener-bener mau mati-matian mengelola, radio itu akantetap hidup. Bisa berdiri. Tapi kalau tidak ada motivasi dariownernya, ya nggak akan bisa. (Sumber : Yoshua,wawancara tanggal 13 Maret, 2012)

Para pemilik radio saat ini dianggap tidak memiliki motivasi

pada pengelolaan radio, dan hal ini berimbas pada motivasi para

pekerjanya yang ikut menurun. Untuk tetap maju ke depan, maka owner

dari radio harus memiliki motivasi yang kuat dan dapat menularkannya

pada para pekerja radio.

Harus mampu memenuhi kebutuhan khalayak

Seperti halnya El Shaddai, RDS juga menyatakan beberapa

syarat agar radio tetap dapat hidup mengikuti jaman. Salah satunya

adalah dengan menjadi kreatif dan inovatif. Melalui Faris sebagai BSO,

dinyatakan:

...Kalo kita sekarang nggak mampu menjawab tuntutanmasyarakat, saya pikir radio tidak akan hidup ya. ...Bicarainovasi, kreatifitas, produktifitas. Kalo di tempat kita kanradio itu setiap apa harus ada perubahan. Kalo nggak,pendengar akan bosen. Padahal radio itu dituntut tinggikreatifitasnya. Bisa survive, asalkan memenuhi beberapakriteria, salah satunya tadi. Inovatif tadi. (Sumber : Faris,wawancara tanggal 6 Maret, 2012)

Untuk dapat terus bertahan, radio harus dapat memenuhi

kebutuhan khalayaknya. Pengelola radio harus memiliki inovasi,

kreatifitas, dan produktifitas yang baik, guna menjaga loyalitas

pendengar sehingga pendengar tidak bosan.

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Masa depan radio belum diketahui

Dibalik prediksi dari masing-masing radio yang diambil menjadi

sampel, dari data penelitian diketahui terdapat satu radio yang masih

belum memiliki prediksi tentang bagaimana dia melihat radio kedepan.

Hanya satu yang ia yakini, bahwa radio tidak akan mati. Hal ini

disampaikan oleh Wiby, mewakili PTPN:

Radio tetap akan dibutuhkan, karena fungsinya tadi. Jadisaya belum tau radio nantinya akan berubah menjadiseperti apa, yang jelas saya tau bahwa radio tuh nggakakan pernah mati. (Sumber: Wiby, wawancara tanggal 7Maret, 2012)

Pengelola radio belum memiliki pandangan terhadap

keberadaan radio ke depan nantinya seperti apa. Namun keyakinan

akan keberadaan radio di masa yang akan datang sangat bulat,

mengingat fungsi radio sebagai reminder, membuat radio akan

selalu dibutuhkan.

Dari hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa menurut persepsi

pengelola radio, pengelolaan radio dalam hal SDM sudah memadai. Hal ini

terlihat dari SDM yang sesuai dengan kriteria perusahaan, dan adanya pembagian

jobdesk yang jelas. Dari segi teknologi pun telah memadai, baik dari sampel radio

berjaringan, maupun single station. Dalam hal penggunaan radio sebagai media

promosi, radio sampel mayoritas mengakui masih diperhitungkan, dibuktikan

dengan belanja iklan yang meningkat.

Untuk keberadaan radio sendiri, menurut pandangan mayoritas

pengelola radio, dikatakan saat ini diam di tempat. Hal ini disebabkan karena

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

segmentasi radio yang tidak jelas, para pengelola yang mengabaikan kompetitor,

dan tidak konsistennya para pengelola dalam mempromosikan radio mereka pada

khalayak luas.

Kemajuan teknologi saat ini tidak dianggap sebagai momok bagi para

pengelola. Mereka dapat mengkombinasikan teknologi dengan program-program

mereka baik itu dari radio berjaringan, maupun single station. Malah, bagi radio

berjaringan perkembangan teknologi dapat memberikan keuntungan tersendiri

bagi mereka.

Seiring perkembangan teknologi dan adanya inovasi berupa wacana

tentang radio digital, ternyata sudah dipikirkan oleh para pengelola. Para

pengelola memiliki cara tersendiri agar radionya tidak tertelan oleh jaman.

Mereka akan berusaha bersinergi dengan gadget, melakukan inovasi program, dan

lebih mengelola kebutuhan pendengar.

Dilihat dari sisi ekonomi, para pengelola mengakui bahwa

penghasilan murni yang diperoleh dari radio mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Alasan ini yang menyebabkan adanya loyalitas dari para pengelola radio,

disamping kecintaannya terhadap media ini.

Hal itu juga yang membuat mereka optimis terhadap keberadaan radio

pada masa yang akan datang. Dengan adanya kreatifitas para pekerja radio, radio

pasti akan mampu bertahan. Mereka meyakini bahwa radio nantinya harus benar-

benar bersinergi dengan teknologi dan media lain karena hal tersebut dianggap

lebih menguntungkan.

Page 124: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

B. PERSEPSI KHALAYAK

Setelah melihat persepsi pengelola radio terhadap keberadaan radio,

akan lebih baik bila kita juga mendengarkan peresepsi khalayak sebagai

konsumen media radio. dalam penelitian ini, khalayak dibagi menjadi dua.

Khalayak yang berpengalaman di bidang radio (expert), dan khalayak awam.

Khalayak awam adalah pendengar radio yang merupakan mahasiswa

Ilmu Komunikasi FISIP UNS. Diantaranya adalah, Dhimas Aryo, Hanti

Kuspriyani, Melisa Dwi, Oryza Defanti, dan Ekawan Raharja. Sedangkan

khalayak expert merupakan akademisi di bidang radio, yang mengetahui

dengan pasti perkembangan media radio dari masa ke masa. Informan yang

mewakili khalayak expert adalah Nora Nailul Amal, Sri Urip Haryati, dan

Mahfud Anshori.

Dalam penelitian ini, akan dilihat bagaimana persepsi mereka masing-

masing dalam memandang keberadaan radio. Yang pertama, peneliti akan

menyajikan persepsi khalayak awam terlebih dahulu, baru kemudian didukung

oleh persepsi khalayak expert. Dari hasil penelitian, muncul beberapa data

antara lain:

1. Pemahaman terhadap Radio

1. 1. Kelebihan Media Radio

Dalam penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa

sebenarnya di mata khalayak, radio memiliki banyak kelebihan.

Diantaranya, radio yang tidak memerlukan waktu khusus untuk

Page 125: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

mendengarkannya, radio dapat menjadi teman yang menyenangkan

karena sifat penyiarannya yang person to person, radio yang memiliki

keunikan karena hanya sebagai media auditif, dan radio yang hanya

digunakan sebagai media sekunder.

Ada pula yang beranggapan bahwa konten dalam radio dapat

menimbulkan rasa nyaman dan adanya theater of mind dalam media

radio yang tidak dimiliki oleh media-media lainnya.

Radio tidak memerlukan waktu dan tempat khusus

Radio yang dapat dikonsumsi sambil mengerjakan aktifitas atau

kegiatan lain, bisa dikategorikan menjadi kelebihan media ini. Dari sisi

pendengar awam, Ekawan Raharja mengungkapkan:

dengerin radio tuh asik sih, bisa disambi dengan kegiatanyang laen ya. Jadinya nggak mengganggu aktifitas,aktifitas tetep berlanjut, dengerin lagu-lagu juga tetepberlanjut. (Sumber: Ekawan Raharja, wawancara tanggal12 Maret, 2012)

Begitu pula dengan Hanti Kuspriyani yang juga merupakan

pendengar awam, yang menganggap radio memang memiliki kelebihan

tersebut. Ia berujar:

kaya menurutku tuh kaya dia tuh bisa disambi gitu lho.Jadi nggak perlu spaneng di situ aja. Radio tuh media yangapa ya, jadi kaya pioneer gitu lho, dari media-medialainnya. Terus punya satu kekuatan tersendiri dari medialainnya, gitu lho. (Sumber: Hanti Kuspriyani, wawancaratanggal 12 Maret, 2012)

Hal ini didukung dengan Nora Nailul Amal sebagai pendengar

expert, yang menyatakan:

Page 126: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

...gampang sih, nggak terlalu banyak persyaratan ya,maksudnya nggak harus spaneng, matanya nggak harusspaneng, sambil di mobil, sambil ngobrol sama suami,sambil ngurus anak di dalem mobil juga masih bisa.(Sumber: Nora Nailul Amal, wawancara tanggal 16 Maret,2012)

Senada dengan Nora, Sri Urip Haryati pun sebagai pendengar

expert mengatakan hal serupa. Beliau menganggap radio dapat

didengarkan selagi menunggu waktu tidur, didengarkan sambil berjalan,

dan sebagainya. Dalam persepsinya, Beliau menyatakan:

...radio itu kan apa ya, media yang tidak harus memerlukanwaktu khusus untuk mendengarkan. Jadi bisa kitadengarkan sambil misalnya di rumah, atau malam harisebelum tidur. ... Jadi kalo tv kan kita harus perlu waktu,spaneng di depan tv, kalo radio kan nggak. Kan gitu. Jalankesana kemari bisa. (Sumber : Sri Urip Haryati,wawancara tanggal 16 Maret, 2012)

Beliau juga menambahkan kelebihan-kelebihan radio, bila

dibandingkan dengan media lain. Yaitu fleksibel, maksudnya dapat

didengarkan kapan pun dan dimana pun, dan terjangkau. Dalam

wawancara, Sri Urip Haryati, mengatakan:

...Media radio itu media yang simpel, kemudian bisadidengar dimana pun, kapan pun, ya kan. ...untukmemperoleh media itu kita tidak harus mengeluarkanbanyak uang. (Sumber : Sri Urip Haryati, wawancaratanggal 16 Maret, 2012)

Dari pernyataan-pernyataan di atas, dikatakan bahwa kelebihan

media radio yang paling menonjol adalah radio dapat dikonsumsi tanpa

membutuhkan waktu dan tempat khusus. Maksudnya, radio dapat

didengarkan dimana saja, kapan saja, dengan melakukan apa saja, dan

oleh siapa saja.

Page 127: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Radio media person to person

Sesuai data yang dihasilkan dari penelitian, ada anggapan bahwa

radio memiliki sifat yang menyenangkan. Dengan mendengarkan radio,

pendengar dapat merasakan bahwa ada yang secara langsung

menemaninya. Melisa Dwi misalnya, yang merupakan pendengar awam

berkata:

Apalagi kalo penyiarnya juga bisa membawa suasanadalam arti radio itu kan emang person to person gitu ya,jadi kalo penyiarnya asik tuh kaya jadi temen ngobrol lah,jadi dia cerita, kita dengerin, gitu yang pokoknya enak lah,kaya ngobrol sama temen gitu. (Sumber: Melisa Dwi,wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Kelebihan yang dimiliki media radio ini, dalam konteks expert

lebih ditekankan pada rasa nyaman yang ditimbulkannya. Misalnya saja

program wayang kulit di malam hari, dan semacamnya. Hal ini

dinyatakan Mahfud Anshori selaku pendengar expert. Beliau

mengatakan:

saya merasa kalo mendengarkan radio tuh jauh lebihnyaman daripada nonton televisi. Karena kontennya ya.Apalagi saya kan wis tuo ngono lho. Sukanya dengerwayang, gitu-gitu. Sering di radionya. (Sumber: MahfudAnshori, wawancara tanggal 22 Maret, 2012)

Radio media audio

Radio mengandalkan indera pendengaran saja untuk dapat

mengkonsumsinya. Hal tersebut dianggap praktis untuk dilakukan.

Dhimas Aryo pun yang merupakan pendengar awam mengungkapkan

hal yang sama. Menurut pendapatnya:

Page 128: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

radio itu suatu media, yang berbasis pada audio saja. Jadikekuatannya ada di suara, dimana semuanya apa yangdisampaikan itu semuanya adalah dalam bentuk suara olehpenyiar. Makanya radio itu mempunyai suatu keunikantersendiri, dimana media itu menyiarkan sesuatu denganhanya suara saja. (Sumber: Dhimas Aryo, wawancaratanggal 14 Maret, 2012)

Dan menurut Melisa Dwi yang juga pendengar awam, media

yang hanya bisa dikonsumsi lewat audio saja ini dapat membawa

suasana hati. Ia berujar:

...disitu dia emang cuman bisa dinikmati secara audio ajaya, tapi menurut aku impact nya itu besar banget. Dandisitu orang yang tadinya mungkin lagi bete, dengerinradio, kalo misalnya lagunya juga lagi pas, lagi enak juga,dia bisa kebawa suasana gitu, jadi bisa kaya tempat curhat.(Sumber: Melisa Dwi, wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Kelebihan yang diungkapkan oleh para pendengar awam di atas

tidak diikuti oleh pendengar expert, karena bagi pendengar expert,

pemahaman radio sebagai media audio bukan merupakan suatu

kelebihan media ini. Media audio ini hanya sebatas jenis media saja.

Terdapat theater of mind dalam media radio

Kemampuan pendengar berimajinasi dalam setiap naskah cerita

yang disajikan sangat diuji dalam media radio. Ini juga merupakan

salah satu kelebihan media radio yang ditemukan dalam penelitian ini.

Oryza Defanti yang merupakan pendengar awam menyetujui hal ini. Ia

berkata:

radio itu media yang punya keunikan tersendiri, soalnyadia kan mengutamakan indera pendengaran, daripadaindera-indera lainnya, dan salah satu kekuatan radio kankita bisa membayangkan ya. Misalnya kita mendengarkansatu berita apa dan kita membayangkan sih seperti apa gituya. Theater of mind ya. (Sumber: Oryza Defanti,wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Page 129: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Untuk mendukung pernyataan di atas, menurut Mahfud Anshori,

perasaan yang ditimbulkan pada setiap pendengar melalui cerita yang

dibawakan lewat radio selalu berbeda-beda. Sebagai pendengar expert,

Ia menyatakan:

...saya kemudian sekan-akan tuh merasakan iki ngkoceritane piye itu berbeda. Tidak sama. Meskipun rekamanepodho. Nah itu yang bisa merasakan mungkin tidak semuaorang. Karena saya menganggap bahwa radio ini sebagaimedium yang theater of mind nya itu jalan banget.(Sumber : Mahfud Anshori, wawancara tanggal 22 Maret,2012)

2. Penggunaan Radio

Sesuai dengan Kebutuhan

Penggunaan radio pada kenyataannya memang menyesuaikan pada

kebutuhan. Dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa kebutuhan khalayak

pendengar radio dapat dibagi menjadi dua. Kebutuhan akan hiburan, dan

kebutuhan akan informasi. Hiburan sendiri dapat dipisahkan menjadi

beberapa bagian, yaitu berupa acara-acara fun yang dipandu penyiar

humoris, dan hiburan berupa musik. Banyak pendengar yang menginginkan

jeda iklan yang sedikit pada acara yang mereka sukai, sampai-sampai

mereka memilih radio streaming yang minim iklan.

Hal ini didukung dengan pernyataan para expert yang menganggap

radio sebagai pemenuh kebutuhan yang meliputi kebutuhan akan hiburan

berupa musik, kebutuhan tentang informasi, dan bahkan kebutuhan batin

berupa siraman rohani.

Page 130: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

a. Pemenuhan kebutuhan akan hiburan

Hiburan berupa musik program

Media radio saat ini memang identik dengan program-program

musik yang mereka usung. Hal itu ternyata sesuai dengan kebutuhan

pendengarnya. Sesuai yang dikatakan Dhimas Aryo sebagai pendengar

awam:

Yang jelas saya suka mendengarkan acara musik.Pokoknya itu acara request musik, itu saya sukamendengarkan. ...Pokoknya semua tentang semua yangisinya request lagu lah. (Sumber: Dhimas Aryo,wawancara tanggal 14 Maret, 2012)

Namun, tidak semua pendengar radio nyaman dengan iklan yang

ditempatkan di sela-sela lagu. Ada pula yang bahkan sampai

mendengarkan radio streaming, dengan alasan minimnya iklan disana.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Ekawan Raharja selaku

pendengar awam:

...Kalo the majors radio itu full music. Jadi nggak adaiklannya, nggak ada apa-apa, semuanya full music. Jadikalo pas lagi males ngidupin mp3 pas ngerjain tugas,yaudah dengerin aja itu. ...Jadinya nggak kepotong samaiklan, nggak kepotong sama DJ DJ nya yang mau cue-up,gitu. (Sumber: Ekawan Raharja, wawancara tanggal 12Maret, 2012)

Dari data yang disampaikan di atas, kebutuhan akan musik bisa

dipenuhi melalui konsumsi media radio. Hal ini didukung dengan

pernyataan Nora Nailul Amal yang merupakan pendengar expert yang

berujar:

...karena saya lebih suka top 40 nya itu. Jadi memangmengusung lagu-lagu yang hits. (Sumber: Nora NailulAmal, wawancara tanggal 16 Maret, 2012)

Page 131: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Pernyataan di atas menjelaskan, bahwa hiburan berupa musik

tidak hanya disukai oleh khalayak awam, namun juga khalayak expert.

Hal ini merupakan bukti bahwa radio juga dapat memenuhi kebutuhan

akan hiburan berupa musik.

Hiburan berupa fun program

Acara acara lucu biasanya menyedot perhatian para pendengar.

Apalagi yang dipandu penyiar humoris. Hanti Kuspriyani yang

merupakan pendengar awam contohnya, menyatakan:

...Selamat Begi. Yang Indra Bekti sama Nycta gina itu.Soalnya iklannya nggak terlalu banyak, terus sama lucuajah. (Sumber: Hanti Kuspriyani, wawancara tanggal 12Maret, 2012)

Melisa Dwi pun yang juga pendengar awam sepakat dengan

Hanti Kuspriyani, yang mengatakan bahwa penyiar humoris merupakan

hal yang dicari oleh pendengar. Dalam pernyataannya:

Selamat Begi yang Indra Bekti sama Gina, terus kalomisalnya JakFM, aku suka programnya yang Ronal samaTike itu. ...kocak aja sih mereka, aku seneng gitu lho ya....Kalo misalnya kita lagi ada cerita-cerita lucu, merekabisa ikut ketawa, gitu kan, gokil juga. Pokoknya senengdeh, dengerin mereka. (Sumber: Melisa Dwi, wawancaratanggal 12 Maret, 2012)

Ternyata dari sisi pendengar awam, pemenuhan kebutuhan akan

hiburan didapatkan dari fun program dan music program. Sementara,

dari pendengar expert, pemenuhan kebutuhan akan hiburan hanya

didapat dari music program saja.

b. Pemenuhan kebutuhan informasi

Media radio sebagai sumber informasi ternyata masih diakui

oleh beberapa pendengar. Acara-acara yang memiliki konten sejenis

Page 132: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

feature maupun informasi ringan, masih digemari. Misalnya saja, Oryza

Defanti selaku pendengar awam yang mengaku menyukai acara-acara

informatif tersebut. Dalam pernyataannya:

acara ya kadang berita-berita itu kadang, terus kayainformasi-informasi ringan kaya feature ya. Jadi yangmembahas tentang kesehatan atau apa gitu, tema-temayang ringan lah. Yang gampang dicerna dan adamanfaatnya. (Sumber: Oryza Defanti, wawancara tanggal12 Maret, 2012)

Hal serupa juga diungkapkan Melisa Dwi sebagai pendengar

awam, yang menyukai acara dengan konten yang informatif. Ia berujar:

...udah gitu acaranya informatif juga. Kadang juga nggakcuman mereka (penyiar-red) cerita sendiri gitu kan. kadangjuga mereka ngajakin pendengar kalo misalnya mau ceritaatau apa gitu. Kan ada line telfon, sms kan di radio. Nggakcuman itu sih, kadang ada lalu lintas, itu mereka jugainformasiin di acara mereka. (Sumber: Melisa Dwi,wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Radio yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan

informasi juga didukung oleh pernyataan Sri Urip Haryati selaku

pendengar expert. Ia beranggapan bahwa dirinya lebih memilih program

siaran yang bersifat informatif. Dalam pernyataannya:

...saya lebih seneng yang info. Yang ke berita gitu. Biarnggak ketinggalan berita, tidak tertinggal banget-bangetgitu lah. (Sumber: Sri Urip Haryati, wawancara tanggal 16Maret, 2012)

Radio yang dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan informasi

ternyata masih ada. Pendapat-pendapat di atas menyatakan demikian,

dimana informasi yang dicari dari radio adalah informasi-informasi

ringan.

Page 133: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

c. Kebutuhan spiritual

Dari data yang diperoleh, radio juga berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan spiritual. Pemenuhan kebutuhan ini, dapat dilakukan dengan

mendengarkan program siaran yang mengangkat tema religi atau pun

dengan cara menjadi pendengar radio yang memiliki segmen religi.

Mahfud Anshori yang merupakan pendengar expert, mengatakan:

Saya cenderung mendengarkan kalo malam ya. Jadi sayalebih banyak mendengarkan radio-radio yang ya yangmenurut saya cukup cocok untuk suasana itu. RDS, nekwis wayah bengi ngrungokke pengajian opo opo ngono,MTA juga sering, walaupun saya bukan orang MTA tapisaya sering dengerin. Yang banyak komunitasnya lah.(Sumber: Mahfud Anshori, wawancara tanggal : 22 Maret,2012)

Hal ini hanya dikatakan oleh pendengar expert, karena dari sisi

pendengar awam mengidentikkan radio sebagai media hiburan saja.

Sedangkan pendengar expert melihat sisi lain dari hiburan, terkait

dengan kebutuhan spiritual.

Sesuai dengan Usia

Bidang sosial budaya lebih diminati

Dalam penelitian ini, ditemukan juga bahwa faktor usia dapat

mempengaruhi pilihan chanel radio, maupun program radio. Usia dewasa

lebih memilih media radio yang mengangkat isu-isu sosial budaya.

Seperti yang dijelaskan Mahfud Anshori selaku pendengar expert:

...radio-radio yang banyak mengangkat misi sosialbudayanya. ... faktor usia mungkin ya, mbak. ...Karenamenurut saya itu motif saya untuk mendengarkan media ituuntuk lebih banyak di hiburan, jadi mungkin informasi

Page 134: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

juga, tapi bukan yang hardnews gitu ya. Ya yang semacaminformasi-informasi yang features lah. (Sumber: MahfudAnshori, wawancara tanggal : 22 Maret, 2012)

Serupa dengan pernyataan di atas, Sri Urip Haryati yang juga

merupakan pendengar expert juga memiliki pendapat yang sama. Beliau

mengatakan:

kalo saya seperti saya usia merambat tua gini, hehee. Sayaseneng radio yang mengetengahkan budaya lokal. Slank(radio Slank-red) itu ya. Saya seneng. Kemudian kelebihandari radio-radio yang mengetengahkan budaya lokal inisebetulnya sangat banyak. ikut nguri-nguri budaya, jadimungkin pengaruh faktor usia. (Sumber: Sri Urip Haryati,wawancara tanggal : 16 Maret, 2012)

Pemenuhan kebutuhan yang disesuaikan dengan usia ini tidak

diungkapkan oleh pendengar awam. Hal ini disebabkan karena pendengar

awam hanya melihat dari sisi hiburan saja, maka mereka tidak memiliki

pandangan yang lebih luas hingga ke faktor usia.

3. Keberadaan radio

Banyak pihak yang optimis tentang keberadaan radio saat ini. Dari

data yang dihasilkan, beberapa responden menganggap media radio saat ini

terus berkembang mengikuti perkembangan jaman. Ada pula yang

menganggap radio tidak berkembang selama ini, walaupun tidak dapat

dianggap mati. Namun, ada pula yang beranggapan bahwa radio mengalami

kemunduran.

a. Radio mengalami perkembangan

Adanya loyalitas pendengar

Page 135: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Perkembangan radio dapat dilihat dari banyaknya pendengar dan

loyalitas mereka. Seperti yang dikatakan Hanti Kuspriyani sebagai

pendengar awam:

Jadi ada yang bener-bener suka dan itu nanti terus,maksudnya terus mengikuti radio gitu ya. Karena radiojuga kan udah ada sendiri lah, penggemarnya. (Sumber:Hanti Kuspriyani, wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Loyalitas menjadi sesuatu yang sangat penting bagi keberadaan

radio. semakin banyak pendengar atau konsumen media radio yang loyal,

semakin mudah pula media ini menjaga eksistensinya.

Banyak radio baru yang bermunculan

Terdapat banyak sekali radio baru yang bermunculan dalam tiap

tahunnya. Ekawan Raharja selaku pendengar awam mencatat terdapat

enam hingga tujuh radio baru yang muncul pada tahun 2011. Ia berujar:

...untuk di kota-kota besar tuh radio makin berkembang.Karena dalam setahun aja tuh banyak banget radio baru.Terutama tuh yang streaming hampir aku nyatet sekitar ada6 atau 7 gitu tahun kemaren. Terus kemudianpendengarnya pun makin bertambah. (Sumber: EkawanRaharja, wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Banyaknya radio baru yang bermunculan, dapat diindikasikan

sebagai perkembangan radio. Karena bila banyak tunas baru, artinya

pohon yang menaunginya masih hidup. Dan berjuang untuk tetap hidup.

Begitu pula media radio.

Page 136: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Radio memiliki tempat tersendiri

Yang menyebabkan radio tetap dianggap ada oleh khalayak,

salah satunya juga karena radio memiliki tempat tersendiri di hati

pendengarnya. Melisa Dwi yang merupakan pendengar awam

berpendapat:

sebenarnya sih menurut aku semakin maju lah ya,...hiburannya lebih banyak juga, tapi tetep informatif ya,dan ada beberapa radio juga yang programnya nggakmonoton gitu. Jadi bisa punya tempat tersendiri lah untukpara pendengarnya. (Sumber: Melisa Dwi, wawancaratanggal 12 Maret, 2012)

Dari tiga pernyataan di atas, sangat terlihat bahwa para

pendengar awam sangat optimis terhadap keberadaan radio. Sedangkan

para pendengar expert tidak seoptimis mereka. Hal ini disebabkan karena

para pendengar awam tidak mau melihat sisi buruk dari radio, sementara

pendengar expert melihat lebih dalam tentang permasalahan yang dialami

media radio saat ini.

b. Radio diam di tempat

Walaupun sebagian orang tidak setuju dengan pernyataan bahwa

radio berkembang, namun mereka juga tidak menyatakan bahwa radio

akan mati. Radio hanya diam, tetap memiliki pendengar, namun tidak

berkembang dan tidak mati.

Page 137: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Radio tetap memiliki pendengar

Seperti yang dikatakan Oryza Defanti sebagai pendengar awam,

yang meyakini bahwa radio tetap memiliki pendengarnya sendiri. Ia

mengungkapkan:

...emang sih, tidak berkembang signifikan, tapi radio tuhmenurut aku emang punya pendengarnya sendiri ya, jadiwalaupun hari gini, jamannya internet dan sebagainya itu,masih tetap ada kok orang yang suka dengerin radio.(Sumber: Oryza Defanti, wawancara tanggal 12 Maret,2012)

Diakui bahwa keberadaan radio tidak berkembang. Namun,

pendapat diatas menunjukkan adanya keoptimisan bahwa radio tetap

memiliki pendengar yang dapat membuatnya masih dapat bertahan.

Radio adalah media yang tak tergantikan

Walaupun keberadaannya diakui tidak berkembang, namun

radio juga diyakini tidak akan mati. Ini disebabkan oleh sifat media

radio yang tidak akan dapat tergantikan oleh media lain. Seperti yang

dijelaskan Dhimas Aryo sebagai pendengar awam:

kalo berkembang sepertinya tidak, menghilang perlahanpun tidak, jadi dia menurut saya ada di posisi yangsekarang lagi berhenti perkembangannya. ...Jadi nggakakan mati juga, karena itu adalah dia mempunyaikeunikan dimana dia nggak akan tergantikan media lain,seperti itu. (Sumber: Dhimas Aryo, wawancara tanggal :14 Maret, 2012)

Dari dua pernyataan di atas, terlihat bahwa walaupun

mengetahui radio memiliki masalah dalam eksistensi atau

keberadaannya saat ini, namun pendengar awam tetap melihat dari sisi

Page 138: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

positifnya. Hal inilah yang membuat pendengar awam tidak sependapat

dengan pendengar expert. Dan pendengar expert tidak memberikan

pernyataan terhadap anggapan bahwa keberadaan radio jalan di tempat.

c. Keberadaan radio semakin menurun

Dari hasil penelitian, ditemukan pula bahwa radio diakui

semakin mundur dari peredaran. Hal ini disebabkan oleh manajemen

radio yang kurang fokus dalam menangani kehidupan perusahaannya,

dan juga market share radio saat ini mulai berpindah ke new media

seperti televisi dan internet. Selain itu, walaupun teknologi dalam media

radio cukup baik, misalnya dengan adanya radio streaming, namun

segmentasi radio ternyata kurang mengimbangi perkembangan teknologi

tersebut.

Manajemen radio kurang fokus

Banyak radio yang ada saat ini, masih kurang fokus dalam

manajemennya. Manajemen radio sekarang ini sudah tidak fokus pada

konten acara mereka. Asalkan mereka bisa bertahan, konten tidak

diperhatikan lagi. Mahfud Anshori sebagai pendengar expert

berpendapat:

menurut saya, itu adalah radio-radio yang masih memakaiold fashion. Sekarang pekerja radio tidak menganggapbahwa konten itu penting. Mereka cuman asal eksis gitulho. kalo ngurusi konten, fokus kembali ke konten, maen dikontennya lagi, masa depannya akan bagus. (Sumber:Mahfud Anshori, wawancara tanggal 22 Maret, 2012)

Manajemen yang dianggap kuno disini, dimana para

pengelola radio sudah tidak peduli lagi dengan konten acara.

Page 139: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Mereka tidak memfokuskan pada konten, namun sekedar memiliki

acara-acara hiburan agar dikenal masyarakat.

Market share berpindah

Kue iklan yang ada saat ini perlahan-lahan namun pasti, direbut

oleh media-media baru seperti televisi dan internet. Padahal, radio baru

sangat banyak bermunculan. Bisa dibayangkan betapa kecilnya porsi kue

iklan yang akan diperoleh media radio. Hal ini yang peneliti dapatkan,

sebagai penyebab kemunduran media radio. Nora Nailul Amal yang

merupakan pendengar expert menerangkan:

saat ini, radio itu trennya menurun. Meskipun banyak radiobermunculan, tapi sebenernya rotinya itu, market share dariiklan, itu juga pada saat ini juga digerogoti atau sudah shrenya itu mulai ke hulu yang lain yaitu new media. Meskipunnew media tidak memakan banyak biaya, tetapi sebetulnyatv pada saat ini masih mendominasi. (Sumber: Nora NailulAmal, wawancara tanggal 16 Maret, 2012)

Dengan banyaknya radio yang bermunculan, maka porsi iklan

yang didapatkan oleh tiap radio pasti akan makin kecil. Apalagi, bila

media radio terdesak media-media baru. Dapat dibayangkan seberapa

kecilnya porsi iklan untuk media radio.

Segmentasi kurang jelas

Sering diantara radio-radio yang ada tersebut tidak memiliki

segmentasi yang jelas. Hal ini berimbas pada loyalitas pendengar yang

kurang pula. Mahfud Anshori sebagai pendengar expert berujar:

Sekarang loyalitas pendengar radio kan nggak kaya duluya. Ilang lah, karena mungkin media alternatif hiburannyakan juga banyak ya. (Sumber: Mahfud Anshori,wawancara tanggal 22 Maret, 2012)

Page 140: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Hal serupa juga diungkapkan oleh Sri Urip Haryati yang juga

pendengar expert, yang menganggap ketidakjelasan segmentasi radio

tidak mengimbangi perkembangan teknologi yang terjadi dalam dunia

radio. Beliau mengungkapkan:

Sebetulnya berkembang bagus. Tapi segmentasi radio kansudah berbeda ya. (Sumber: Sri Urip Haryati, wawancaratanggal : 16 Maret, 2012)

Faktor-faktor yang mempengaruhi mundurnya keberadaan radio

ini hanya disampaikan oleh para pendengar expert, karena pendengar

expert dapat melihat lebih dalam tentang permasalahan radio khususnya

dalam pengelolaan radio. sedangkan pendengar awam hanya melihat

kulit luar radio.

4. Perubahan Media Radio

Pada jaman keemasannya, radio dijadikan sebagai sumber

informasi satu-satunya. Keberadannya sangat dibutuhkan, karena belum ada

media lain sebagai sumber informasi. Saat ini, keadannya berbeda. Dari

hasil penelitian, media radio lebih digunakan sebagai media hiburan saja.

Keragaman media juga berpengaruh terhadap porsi iklan. Saat

radio menjadi media satu-satunya, porsi iklan yang didapatkan akan lebih

banyak dibanding dengan porsi iklan yang diperoleh radio sekarang. Begitu

pun juga dalam hal teknologi. Walaupun media radio sangat bisa mengikuti

perkembangan tersebut, namun tidak semua manusia dalam radio, yang bisa

dikatakan sebagai pengelola radio, tidak dapat beradaptasi dengan baik

terhadap teknologi yang ada.

Page 141: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Hal-hal tersebut yang dapat dianggap sebagai faktor yang

mempengaruhi kemunduran media radio yang sedang dialami saat ini,

dibandingkan rado pada jaman keemasannya.

Perubahan konten acara

Radio pada jaman dulu, lebih sering menyiarkan acara-acara

yang berisikan tentang propaganda, memusatkan diri pada pemerintahan,

dan tunduk pada kebijakan pemerintah. Namun sekarang, radio kesannya

hanya memiliki program-program hiburan saja, dan kadang diselangi

informasi ringan. Ekawan Raharja yang merupakan pendengar awam

berujar:

konten radio, jaman dulu, ...Isinya ya tentang propaganda,tentang pemerintahan, radio juga mendukung kebijakanpemerintah ...Tapi kalo sekarang, lebih kepada informatifdan hiburan sih. (Sumber: Ekawan Raharja, wawancaratanggal 12 Maret, 2012)

Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan Nora Nailul Amal

yang merupakan pendengar expert, yang menganggap juga bahwa jaman

dulu, radio digunakan sebagai sumber informasi utama oleh masyarakat.

Keberadaannya sangat penting, dan kontennya sangat diperhatikan oleh

tiap pendengarnya. Namun sekarang, radio ditiadakan pun sebenarnya

masyarakat tidak akan terlalu kehilangan. Sesuai yang dikatakan Nora

Nailul Amal:

Jaman dulu kan semua orang mendengarkan ya, danmenempatkan radio sebagai the main source of informationgitu ya. ...dia akan didengarkan semua orang. Kalosekarang, dia memang media yang.. ya media yang leisureaja. Dan memang tanpa radio sebenernya nggak apa apa.Tapi, kalo nggak ada terus, mungkin orang juga cari-cari

Page 142: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

gitu lho. (Sumber: Nora Nailul Amal, wawancara tanggal16 Maret, 2012)

Sumber informasi utama yang beralih menjadi media hiburan

semata, adalah apa yang terjadi pada radio saat ini. Hal ini yang membuat

radio dinilai tidak penting lagi. Apabila ini terus berlanjut, maka

keberadaan radio pasti akan perlahan menghilang.

Desakan media-media baru

Munculnya media baru dirasakan dapat memberikan kepuasan

lebih dalam masyarakat. Pendengar radio pun sedikit demi sedikit

mneinggalkan media radio dan beralih ke televisi maupun internet. Hal ini

disampaikan oleh Dhimas Aryo sebagai pendengar awam, yang

mengatakan:

Soalnya jaman dulu kekuatan media tuh cuman ada diradio dan televisi aja. ...Kalo sekarang kan ada 3, radio, tv,dan internet. jadi itu untuk orang-orang baru, penikmatmedia baru, mungkin mereka akan memilih internet, bukanradio lagi. ...Mungkin itu yang membuat jumlah pendengarradio menurun. (Sumber: Dhimas Aryo, wawancaratanggal 14 Maret, 2012)

Senada dengan pernyataan di atas, Hanti Kuspriyani yang juga

pendengar awam mengakui adanya desakan dari media-media baru

khususnya televisi. Hal ini mengakibatkan radio dirasa tidak sepenting

dulu lagi. Ia mengatakan:

kalo dulu sama sekarang tuh kayaknya lebih dibutuhkanjaman dulu. Karena memang sekarang kan jamannya tv,internet gitu kan mbak, jadi kalo sekarang paling jugacuman apa ya, sekedar buat sambilan aja ngerjain yanglain. (Sumber: Hanti Kuspriyani, wawancara tanggal 12Maret, 2012)

Page 143: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Kemunculan media baru juga berpengaruh terhadap popularitas

media radio itu sendiri. Alasannya, karena khalayak akan lebih memilih

untuk mengkonsumsi media baru daripada hanya setia pada media radio

saja. Melisa Dwi, selaku pendengar awam berkata:

kalo misalnya dulu, yang kita tau, banyak orang juga yangnggak punya televisi, lebih banyak yang punya radio. Jadiya popularitasnya jelas lebih banyak radio. Tapi kalomisalnya sekarang, mungkin nggak begitu banyak juga,karena udah ada televisi. (Sumber: Melisa Dwi, wawancaratanggal 12 Maret, 2012)

Munculnya media-media baru seperti yang dijelaskan di atas

diyakini Mahfud Anshori sebagai pendengar expert menjadi penyebab

berkurangnya porsi iklan dalam radio. Untuk itu, disarankan agar radio

menjadi berjaringan dengan media lain, agar mendapatkan porsi iklan yang

lebih banyak. Mahfud Anshori menjelaskan:

...porsi iklannya kan kecil. Dibandingkan konversi medialain. Sekarang permasalahannya, kenapa saya mengatakanradio itu harus jaringan, untuk memperbesar kue, porsiiklannya itu. Boleh mendiversifikasi dengan media lain, diusahanya. Bisa juga dengan beberapa radio. (Sumber:Mahfud Anshori, wawancara tanggal 22 Maret, 2012)

Pengelola tidak dapat beradaptasi dengan teknologi

Teknologi dalam dunia radio sangat pesat. Dan sebenarnya,

media radio sendiri sangat dapat beradaptasi dengan mudah terhadap

perkembangan tersebut. Namun yang disayangkan, manusianya kadang

yang malah tidak dapat beradaptasi secara cepat dan cenderung defensif

terhadap kemajuan teknologi. Seperti yang dikemukakan oleh Mahfud

Anshori sebagai pendengar expert:

mungkin kehadiran teknologi baru tu jelas mempengaruhi.Yang kedua, orang-orang di radio itu tidak terlalu cepat

Page 144: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

tidak terlalu adaptif untuk memiliki atau masuk keteknologi itu. Sehingga mereka menjadi sangat terlambat,dan kadang mereka menjadi defensif. (Sumber: MahfudAnshori, S.Sos, M.Si, wawancara tanggal : 22 Maret,2012)

Perubahan ini hanya dikemukakan oleh pendengar expert saja,

karena pendengar awam tidak melihat permasalahan radio lebih dalam,

khususnya dari sisi pengelolaan radio.

Operasionalisasi radio berbeda

Dari sisi operasionalnya pun radio jaman dulu dengan sekarang

sangat berbeda. Alat-alat yang digunakan untuk bersiaran mungkin tidak

begitu berubah. Namun Penyiar diharuskan memiliki kemampuan bidang

pengoperasian alat-alat siaran secara baik. Hal ini membuktikan, yang

dibutuhkan memang orang-orang yang memiliki adaptasi yang cepat pada

perkembangan dan perubahan. Sri Urip Haryati selaku pendengar expert

mengungkapkan:

Kalo dulu penyiar ada lawan di balik kaca, yang namanyaoperator yang mengoperasionalkan alat-alat itu. Tinggalduduk manis, kita baca, karena udah disiapkan semuanyaoleh bagian administrasi, ...Kalo sekarang kan justrupenyiarnya harus menguasai teknologi. Kalo nggakmenguasai nggak bisa. (Sumber: Sri Urip Haryati,wawancara tanggal 16 Maret, 2012)

Pendengar awam tidak mengemukakan pendapatnya tentang hal

ini, karena perubahan ini tidak begitu dimengerti oleh pendengar awam.

Hanya orang yang memiliki pengalaman pada jaman dulu saja yang

mengetahui hal ini.

Page 145: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

5. Pengaruh Teknologi terhadap Keberadaan Radio

Pengaruh teknologi dapat menjadi dua hal. Pengaruh baik, dan

pengaruh buruk. Pertumbuhan radio diyakini akan pesat apabila semua

pihak dapat menerima teknologi dengan baik, beradaptasi dengan cepat, dan

menggabungkan kemajuan teknologi dengan radionya sendiri. Namun,

perkembangan teknologi akan berdampak buruk apabila pengelola radio

tidak jeli dalam melihat peluang, atau pun malah menyalahartikan radio

menjadi radio sesat.

a. Teknologi berpengaruh baik pada perkembangan radio

Teknologi memudahkan konsumsi media radio

Pertumbuhan teknologi yang pesat saat ini berpengaruh baik

pada kelangsungan hidup radio. Teknologi dianggap sebagai alat untuk

mempermudah khalayak dalam mengkonsumsi media radio. Hanti

Kuspriyani yang merupakan pendengar awam menyatakan:

jelas berpengaruh baik. Karena ya apa ya, ada internet, jadilebih bisa lebih banyak pendengarnya, lebih bisamempermudah yang pengen ngedengerin kan itu ya.(Sumber: Hanti Kuspriyani, wawancara tanggal 12 Maret,2012)

Dengan pendapat yang sama, Melisa Dwi yang juga pendengar

awam mengutarakan:

apalagi sekarang radio nggak cuman dari radio aja tapi darihandphone bisa, kemudian lewat internet streaming jugabisa, jadi tuh lebih memudahkan orang juga. (Sumber:Melisa Dwi, wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Sri Urip Haryati sebagai

pendengar expert, yang menganggap teknologi yang ada sangat

membantu khalayak pendengar media radio. Dengan adanya aplikasi

Page 146: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

radio di handphone, mp3, dan alat-alat lain, diyakini sangat

memudahkan pendengar untuk tetap mendengarkan radio dalam

aktifitas apa pun. Seperti yang Sri Urip Haryati katakan:

radio itu sebetulnya media yang sangat cepat untukmendengarkan. Kalo misalnya di jalan, kita sambilmendengarkan radio. misalkan di kendaraan ada tv, kankita nggak mungkin terpecah ke tv di dalam mobil, gitu.Tapi kalo radio kan enak. Sambil jalan, kita mendengarkangitu. Dan itu media paling cepat untuk mendengarkansebetulnya. (Sumber: Sri Urip Haryati, wawancara tanggal16 Maret, 2012)

Sesuai dengan pernyataan-pernyataan di atas, teknologi dapat

memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi media radio maksudnya

adalah, dengan teknologi yang ada, perangkat-perangkat yang

digunakan untuk mendengarkan radio semakin banyak sehingga

memudahkan pendengar untuk mendengarkan siaran radio.

Teknologi mendukung kebutuhan media

Generasi muda yang menjadi segmen mayoritas radio saat ini

malah lebih memilih menggunakan media-media baru dibandingkan

media radio. Perkembangan teknologi inilah yang dapat membantu

media radio, untuk masuk ke target audience mereka. Nora Nailul Amal

selaku pendengar expert menjelaskan:

...digitalized itu kan ketika ada streaming, walaupun adabandwith nya juga ya. Menurut saya masih berpengaruhbaik lah ya, karena masih bisa mensupport kebutuhanmedia. Untuk bisa eksis dengan anak-anak dan generasiyang lebih mindset nya lebih ke new media. (Sumber: NoraNailul Amal, wawancara tanggal 16 Maret, 2012)

Pengaruh teknologi ini hanya diutarakan oleh pendengar expert,

karena pendengar awam tidak dapat melihat keuntungan akan adanya

Page 147: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

kemajuan teknologi terhadap perkembangan radio. Pendengar awam

hanya melihat sebatas kulitnya saja.

b. Tergantung pengelola radio

Teknologi dapat berpengaruh baik, asalkan pengelola cepat

beradaptasi

Seperti pernyataan peneliti di atas, bahwa teknologi dapat

berpengaruh baik pada perkembangan radio apabila pengelolanya dapat

beradaptasi dengan cepat terhadap kemajuan teknologi dan mau

menggabungkannya dalam proses penyiaran mereka. seperti yang

dikatakan oleh Dhimas Aryo selaku pendengar awam:

...radio Suara Surabaya, ...mereka itu sudah melakukankonvergensi media. Jadi dia mengintegrasikan antara radiodengan internet, dengan teknologi baru itu, sehinggapendengar-pendengar radio itu bisa ...interaksi antarapendengar dan penyiar ...bisa lewat website itu juga. Bisalewat email, chatting, sms juga kan termasuk teknologiya... (Sumber: Dhimas Aryo, wawancara tanggal 14 Maret,2012)

Hal serupa juga diutarakan Oryza Defanti yang juga pendengar

awam, yang meyakini apabila pengelola radio akan berkembang apabila

ada penyatuan teknologi di dalamnya. Ia bekata:

Kalo mereka mau apa ya, ya kalo mereka misalnya udahmenyatukan dengan online misalnya, ada radio streaming,seperti itu, kalo mereka mau menyesuaikan, maka radioakan berkembang. Begitupun sebaliknya. (Sumber: OryzaDefanti, wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Dari kedua pernyataan di atas, terdapat keraguan pada

pendengar awam bahwa teknologi dapat benar-benar mendukung

eksistensi radio. sedangkan pada pernyataan sebelumnya, pendengar

expert mengungkapkan dukungan teknologi terhadap kebutuhan media.

Page 148: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Hal ini yang menyebabkan tidak adanya persepsi pendengar expert

tentang pengaruh baik teknologi.

Teknologi dapat dianggap sebagai ancaman

Kemajuan teknologi akan dapat menghancurkan keberadaan

radio juga. Apabila pengelolanya tidak bertanggung jawab akan konten

acaranya. Seperti yang diungkapkan Ekawan Raharja, selaku pendengar

awam:

Kalo sisi baiknya menurutku ya dengan perangkat digitalyang sudah canggih, ...akan mempermudah radiodidengarkan oleh khalayaknya. ...Tapi yang menjadikelemahannya itu banyaknya radio-radio yang berdiri danmerusak. Misalkan menyebarkan sekte-sekte nggak benergitu. Jadi tanggungjawabnya tuh kaya nggak ada yangngontrol, nggak ada aturan yang ngatur teknologi radio.(Sumber: Ekawan Raharja, wawancara tanggal: 12 Maret,2012)

Para pengelola radio rata-rata juga bersifat antipatif terhadap

kemajuan teknologi. Mereka biasanya mempertahankan teknologi yang

sudah ada, dan melihat teknologi sebagai ancaman. Mahfud Anshori

selaku pendengar expert menyatakan:

...Cuman saya tadi mengatakan, orang radio itu sekarangini cenderung masih mempertahankan teknologi yangsudah ada gitu lho. Tidak mencoba untuk mendiversifikasi.Menganggap bahwa teknologi itu sebagai peluang. Lebihbanyak cenderung menganggap teknologi sebagaiancaman. (Sumber: Mahfud Anshori, wawancara tanggal22 Maret, 2012)

Pengelola radio dianggap tidak adaptif dengan kemajuan

teknologi. Mereka lebih menganggap kemajuan teknologgi sebagai

momok yang menakutkan, sehingga cenderung menghindari teknologi

Page 149: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

baru. Padahal apabila pengelola jeli, maka teknologi dapat menjadi

peluang untuk memajukan radio mereka.

6. Pergeseran Fungsi Radio

Dalam data penelitian, ternyata diketahui bahwa memang terjadi

pergeseran fungsi radio. Yang dulunya menjadi sumber informasi utama,

maupun propaganda, saat ini menjadi lebih menonjol hanya pada

hiburannya saja.

Ada pula anggapan yang menyebutkan adanya komersialisasi radio

oleh para pengelola, sehingga fungsinya terdahulu menjadi tidak begitu

terlihat lagi.

Media propaganda menjadi media hiburan

Fungsi radio pada jaman dulu ditekankan pada propaganda.

Namun dari data penelitian, radio lebih banyak dijadikan sebagai media

untuk mencari hiburan saja. Seperti yang dikatakan Melisa Dwi, selaku

pendengar awam:

...berubah ke hiburan. karena sekarang orang kan seringlewat facebook, atau ada gerakan-gerakan apa sebagaimedia propagandanya, udah gitu emang nggak banyak jugaradio yang menyediakan program untuk lebihmendekatkan dari pemerintah. (Sumber: Melisa Dwi,wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Pergeseran fungsi dari media propaganda ke media hiburan ini

disebabkan oleh perubahan sistem pemerintahan menjadi demokrasi.

Ekawan Raharja sebagai pendengar awam menjelaskan:

faktornya karena pemerintahan itu sendiri ya. Kalo jamandulu kita bilang semi otoriter gitu, jadi semuanya tuhdiawasi pemerintah, kemudian juga ada badan-badankhusus pemerintah yang mengawasi radio, tapi kalo

Page 150: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

sekarang kan udah demokrasi, jadi istilahnya udah bebas...(Sumber: Ekawan Raharja, wawancara tanggal 12 Maret,2012)

Hal ini ditegaskan pula oleh Sri Urip Haryati yang

mengungkapkan bahwa radio jaman dulu juga terpusat pada pemerintah.

Pemerintah memiliki kekuasaan penuh pada radio-radio swasta. Seperti

yang dikatakan Sri Urip Haryati yang merupakan pendengar expert:

Sekarang itu radio kok nampaknya lebih ke hiburan.Entertain. Kalo jaman dulu khususnya era orde baru, radioitu harus tunduk pada pemerintah, ...Baik radio swasta,apalagi radio pemerintah. Jadi sehari berapa kali gitu, diaharus merelay program pemerintah. (Sumber: Dra. Sri UripHaryati, M.Si, wawancara tanggal 16 Maret, 2012)

Perubahan fungsi radio dapat terlihat jelas dengan

embandingkan fungsinya pada jaman dulu, dengan sekarang. Salah satu

perubahannnya, adalah radio yang menjadi media propaganda. Hal ini

dianggap sebaga campur tangan pemmerintah juga, dimana saat ini

pemerintah tidak begitu gencar menggunakan media radio untuk

kepentingan program-program mereka.

Tidak lagi menjadi sumber informasi utama

Radio, dulu berfungsi sebagai sumber informasi utama. Namun

sekarang, beralih fungsi menjadi media hiburan. Kandungan informasi

dalam tiap penyiaran acara, jumlahnya sangat sedikit. Hal ini seperti yang

dikatakan Hanti Kuspriyani sebagai pendengar awam:

ya kalo dulu banget kan masa-masa perang gitu, dipakesumber informasi dan sebagainya, kalo sekarang sih akubilang lebih banyak ke hiburan ya. Fungsi lainnya nggakbegitu keliatan. (Sumber: Hanti Kuspriyani, wawancaratanggal 12 Maret, 2012)

Page 151: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Senada dengan Hanti, Dhimas Aryo sebagai pendengar awam

pun mengungkapkan bahwa media radio sekarang hanya dijadikan sebagai

media tambahan dalam mencari informasi. Hal ini disebabkan adanya media

baru yang lebih diminati masyarakat. Ia berujar:

jaman dulu itu pada saat yang ada cuman tv sama radio,orang-orang sangat membutuhkan informasi dari radiobanget. Tapi sekarang kan tv dan radio kan sekedar buattambah-tambahan aja lah, hanya sebatas kebutuhan pokokkalo lewat radio. Oo sekedar tambahan wawasan aja lah.Tapi radio sekarang ini lebih ke hiburan. (Sumber: DhimasAryo, wawancara tanggal 14 Maret, 2012)

Pernyataan di atas dapat didukung oleh Nora Nailul Amal, yang

juga berpendapat yang sama. Radio yang dulunya berfungsi sebagai

sumber informasi utama, perlahan-lahan beralih fungsi sebagai sumber

informasi tambahan. Semakin lama berubah menjadi media sosial dan

hiburan, dan akhirnya saat ini hanya menjadi media hiburan semata.

Pergeseran fungsi radio ini juga dapat dijadikan faktor kemunduran media

radio.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Nora Nailul Amal

selaku pendengar expert:

Dari dulu yang main source of information, kemudiancomplementary source of information, dengan hiburan danmedia sosial, kalo dulu kan radio buat sebagai media sosialya. Kalo sekarang facebook, dan twitter, kalo dulu menurutsaya radio ya sebagai media sosial. (Sumber: Nora NailulAmal, wawancara tanggal: 16 Maret, 2012)

Radio digunakan sebagai sumber informasi utama pada jaman

dulu. Namun sekarang, hanya sebagai media hiburan saja. Hal ini

disebabkan oleh adanya media-media baru yang menawarkan kelebihan di

Page 152: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

bidang informasi dengan kemasan yang lebih menarik bagi khalayak

sehingga mereka berpindah.

Adanya komersialisasi radio

Pergeseran fungsi radio seperti yang dinyatakan di atas, adalah

salah satu dampak dari adanya komersialisasi radio. Pengelola radio

dianggap hanya mencari keuntungan semata, tanpa mempedulikan posisi

radio dalam masyarakat atau khalayak pendengarnya. Oryza Defanti

mengungkapkan:

mungkin faktor komersialisasi. Jadi demi kepentinganyang namanya radio kan media massa, jadi merupakaninstitusi yang juga mikir nyari keuntungan tuh gimana gitulho. Mungkin mereka mikir kalo kita menambah sepertihiburan, maka pendengar kita akan makin bertambah daniklannya juga banyak, seperti itu. (Sumber: Oryza Defanti,wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Para pendengar expert tidak menganggap komersialisasi

menjadi suatu pergeseran fungsi radio, maka dari itu tidak ada

pernyataan dari pendengar expert yang mendukung persepsi pendengar

awam dalam hal ini.

7. Masa Depan Radio

Dari data yang diperoleh, beberapa anggapan menyebutkan bahwa

radio ke depan akan menjadi semakin baik dari sisi teknologinya. Ada juga

yang menyebutkan bahwa radio akan selalu berkembang, asalkan mau

berintegrasi dengan media lainnya.

Namun, pendapat lainnya menyebutkan bahwa radio dengan segala

usahanya selama ini, belum cukup untuk dapat bertahan lebih lama di masa

yang akan datang.

Page 153: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

a. Radio akan lebih maju

Radio akan semakin ramai

Khalayak diperkirakan akan segera bosan dengan media

televisi. Dan diyakini pula, bahwa mereka akan bergerak kembali pada

media radio. Hal ini dapat dilihat dari sebuah gerakan yang menyatakan

bahwa radio akan mendesak keberadaan televisi. Sesuai yang dikatakan

oleh Ekawan Raharja sebagai pendengar awam:

...semakin rame. Karena tv, kayaknya sekarang orang-oragjuga udah mulai pada bosen gitu ya, dengan tv. Oranglebih balik ke perangkat radionya. Bahkan kemaren itu adagerakan yang namanya Radio Killed TV Star jadi dimanaorang-orang berkumpul dan menyatakan bahwa radio tuhlebih ok dibandingkan dengan tv. (Sumber: EkawanRaharja, wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Para pendengar expert tidak sependapat dengan persepsi

pendengar awam dalam hal ini, karena pendengar expert tidak

terkonsentrasi akan adanya peningkatan jumlah radio ke depan.

b. Radio belum dapat dipastikan akan bertahan lama

Asalkan ada inovasi

Radio dapat lebih berkembang dari sekarang, asalkan memiliki

inovasi-inovasi yang lebih dari media lainnya. Melisa Dwi yang

merupakan pendengar awam menyatakan:

...orang-orang yang bener-bener punya kecintaan terhadapradio itu dia bisa membuat inovasi yang lebih dibandingorang yang berkecimpung di dunia televisi, itu yakinbanget kalo radio itu pasti ke depannya akan lebih majulagi dibanding sekarang. (Sumber: Melisa Dwi, wawancaratanggal 12 Maret, 2012)

Walaupun terlihat ada keraguan akan masa depan radio, namun

pendengar awam meyakini inovasi merupakan faktor pendukung agar

Page 154: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

radio tetap ada sampai masa yang akan datang. Namun keraguan tersebut

teryakinkan oleh pendengar expert yang menyebutkan radio belum tentu

dapat bertahan hingga masa yang akan datang. Bahkan dengan adanya

inovasi berupa digitalisasi radio. Keberadaan radio belum dipastikan akan

dapat bertahan lebih lama. Seperti yang diungkapkan Nora Nailul Amal:

saya rasa digitalisasi akan menyenangkan hati saya. Danmenurut saya digitalisasi radio tidak memberikan umuryang lebih panjang. Atau memberikan prospek yang cerahbagi kehidupan radio. (Sumber: Nora Nailul Amal,wawancara tanggal 16 Maret, 2012)

Pengguna radio ke depan akan menginginkan radio yang

sifatnya praktis dan murah. Beliau berujar:

karena pangsa pasar radio itu memang buat orang-orangyang nggak butuh ngetik-ngetik deh, nggak butuh ngeliatlayar deh, mereka sibuk, mereka butuh hiburan. Yangmudah, yang murah. Maksudnya bener-bener murah gitulho. (Sumber: Nora Nailul Amal, wawancara tanggal 16Maret, 2012)

Inovasi merupakan hal yang dibutuhkan oleh media radio.

diharapkan dengan inovasi, radio dapat bersinar kembali dan meraih

kepopuleran seperti masanya dulu. Namun, inovasi yang berupa

digitalisasi radio dianggap belum cukup untuk usaha tersebut.

Radio berintegrasi dengan teknologi dan media lain

Dari data penelitian, dihasilkan bahwa radio akan lebih

menggabungkan teknologi pada program-program siaran, khususnya

internet apabila ingin tetap bertahan. Seperti yang diungkapkan Dhimas

Aryo yang merupakan pendengar awam:

Page 155: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

kalo menurut saya ...memanfaatkan perkembanganteknologi seperti internet dalam hal komunikasi dengankhalayaknya, akan ada konvergensi. Dimana radio akanmendirikan web dan sebagainya, untuk lebih bisaberkomunikasi dengan pendengar, seperti itu. (Sumber:Dhimas Aryo, wawancara tanggal 14 Maret, 2012)

Pendapat di atas ternyata mendapatkan dukungan dari Mahfud

Anshori sebagai pendengar expert, yang menyebutkan Radio ke depan

diyakini akan tetap hidup dan makin berkembang. Namun, ada baiknya

bila radio menjadi berjaringan, agar kue iklan yang didapatkan lebih

banyak, dan dengan otomatis radio akan tetap berdiri. Hal ini

diungkapkan oleh Mahfud Anshori:

Dimana kalo media itu berarti disana dia tidak akan bisahidup tanpa sokongan dari iklan, dari komunitas, dansebagainya. ...Asal, pengelolanya memiliki tim pemasaranyang cukup tangguh. ...besok ke depannya radio itu harusjaringan, tidak bisa berdiri sendiri. (Sumber: MahfudAnshori, wawancara tanggal: 22 Maret, 2012)

Untuk membuat radio dapat tetap hidup dan berkembang,

diharapkan radio pada masa yang akan datang menjadi berjaringan satu

sama lain, atau dapat juga menjadi berjaringan dengan media lain. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan porsi iklan yang lebih besar dari saat ini.

Segmentasi berbeda

Perkembangan yang ditunjukkan radio selama ini sudah sangat

baik. Khususnya, perkembangan di bidang teknologi. Dengan alat apa

pun, dimana pun, dan kapan pun, radio akan tetap dapat dinikmati. Ke

depan, radio akan lebih baik lagi, walaupun dengan segmentasi yang

berbeda. Hal ini diupayakan agar radio tidak mati. Hal ini sesuai yang

dikatakan Sri Urip Haryati, selaku pendengar expert:

Page 156: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

perkembangan radio cukup bagus ya. Apalagi tadi sayakatakan ada radio streaming ya, jadi kita tidak harusterbatas atau apa ya namanya. Dimanapun kan kita bisamengakses. ...Dengan adanya radio digital pun, radio tidakakan hilang. Radio akan hidup sepanjang jaman. Cumansegmennya yang beda. (Sumber: Sri Urip Haryati,wawancara tanggal 16 Maret, 2012)

Pendengar awam pada dasarnya tidak memiliki pengetahuan

mendalam terhadap pengelolaan radio. Sehingga mereka tidak melihat

segmentasi radio sebagai faktor penunjang agar radio tetap ada hingga

masa yang akan datang.

Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman

terhadap radio dilihat dari kelebihan media radio itu sendiri. Kelebihan radio yang

paling banyak diutarakan oleh para pendengar radio adalah sifatnya, yang tidak

memerlukan waktu dan tempat khusus dalam mengkonsumsinya.

Dari hasil itu pula, diketahui bahwa penggunaan media radio terkait

dengan pemenuhan kebutuhan pendengarnya. Kebutuhan tersebut dapat berupa

hiburan dan kebutuhan akan informasi.

Sedangkan keberadaan radio sendiri, diyakini mengalami penurunan. Hal

ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu, manajemen radio yang kurang fokus,

pindahnya market share pada media-media baru yang bermunculan, dan

segmentasi radio yang dirasa belum jelas.

Penurunan eksistensi media radio juga dapat disebabkan karena

perubahan radio dari jaman dulu. Dulu, media radio belum memiliki saingan ketat

seperti sekarang. Namun saat ini, banyak bermunculan media-media baru. Hal ini

Page 157: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

membuat khalayak lebih memilih mengkonsumsi media baru dan perlahan

meninggalkan media radio.

Munculnya media baru adalah efek dari kemajuan teknologi. Namun

sebenarnya, teknologi dapat berdampak baik maupun buruk. Semua tergantung

oleh pengelola radio. Apabila pengelola dapat beradaptasi dengan baik dengan

cepatnya kemajuan teknologi, maka kemajuan teknologi akan berdampak baik.

Sebaliknya, bila pengelola tidak adaptif terhadap teknologi dan tidak memiliki

tanggungjawab yang besar atas konten program siaran mereka, teknologi pun akan

berubah menjadi ancaman.

Selain itu, pergeseran fungsi radio dapat dijadikan sebagai faktor

kemunduran media ini. dulu media radio dijadikan sebagai sarana propaganda dan

sumber informasi utama. Namun sekarang, media radio hanya digunakan sebagai

media hiburan semata. Aspek penting dari radio sudah mulai memudar.

Hal itu juga yang menjadikan para pendengar belum mengetahui akan

menjadi seperti apa, radio di masa yang akan datang nanti. Diyakini apabila radio

ingin tetap bertahan, media ini harus mengintegrasikan diri dengan media lain, dan

berintegrasi pula dengan teknologi. Segmentasi radio saat ini juga harus diganti

mengikuti perkembangan jaman. Dan harus ada inovasi yang berarti dalam dunia

radio. Walaupun dengan inovasi berupa wacana akan adanya radio digital juga

belum dapat menjamin radio akan dapat bertahan di era yang akan datang.

Page 158: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Dari hasil penelitian yang dilakukan, sesuai kesimpulan yang diambil

peneliti di depan, radio terbukti memang semakin ditinggalkan oleh khalayak

pendengarnya. Fenomena ini terjadi akibat beberapa hal. Faktor yang

mempengaruhi dapat dibagi menjadi dua. Faktor internal dan faktor eksternal.

I. Pengelola

Menurut khalayak, faktor-faktor yang menyebabkan radio semakin

ditinggalkan meliputi faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor tersebut

adalah:

1. Faktor Internal

a. SDM tidak profesional

SDM yang tidak profesional dapat dilihat dari pembagian tugas

tiap pegawai yang masih kurang jelas. Misalnya, masih banyak pegawai

yang memiliki dua jabatan sekaligus. Penyiar sekaligus produser, atau

marketing yang ikut mengambil peran sebagai penyiar. Dalam penelitian,

ditemui marketing yang menjabat juga sebagai penyiar di El Shaddai FM,

yang dijelaskan oleh Yoshua:

sambil jalan, mereka bisa mengampu beberapa tugas,begitu. Marketing pun, kalau dia memiliki kemampuanuntuk siaran, di tempat kami, dia bisa siaran. (Sumber:Yoshua, wawancara tanggal 13 Maret, 2012)

Ataupun marketing yang sekaligus menjabat sebagai produser di

RDS FM. Sesuai yang dikatakan Faris selaku BSO:

Ni juga kita masih kita rangkum kalo biasanya di radio-radio lainnya kan ada satu orang yang ditugasi ya. Kalo

Page 159: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

disini tidak. Jadi kalo misalkan saya diminta untuk jadiproduser yaudah. Ke beberapa program atau acara sayasemuanya kan gitu kan. nah ini ada satu hal yangbarangkali memang tidak ideal jika dibandingkan denganradio-radio lainnya. (Sumber: Faris, wawancara tanggal 6Maret, 2012)

Sesuai dengan dua hasil penelitian di atas, diungkapkan bahwa

ketidakprofesionalan ini berupa jobdesk yang bertumpuk pada satu

jabatan. Satu orang, dapat merangkap dua jabatan, misalnya menjadi

marketing sekaligus penyiar, ataupun produser sekaligus marketing, dan

sebagainya. Padahal, pada umumnya pekerjaan akan efektif bila satu

jabatan, hanya memiliki satu tugas pokok sehingga konsentrasi

pelakunya tidak terbagi-bagi.

b. Pengelola mengabaikan kompetitor

Hal ke dua yang dapat dianggap menjadi penyebab radio jalan di

tempat, adalah persaingan. Para pengelola radio sering terbuai dengan

posisi mereka dalam masyarakat, tanpa mempedulikan perkembangan

yang terjadi. Yoshua misalnya, Ia mencontohkan radio baru di Jogjakarta

yang sangat cepat populer karena dia memanfaatkan kelemahan radio-

radio senior. Yoshua mengungkapkan:

Faktornya persaingan. Karena gini, saya akhir-akhir inistudi kasus di Jogja ya. Ada radio yang baru, dia langsungtop rate di Jogja. Umurnya baru seumur jagung sih, samperadio yang udah tua-tua aja kalah. Setelah saya selidiki,ternyata dia memanfaatkan kelemahan-kelemahan radioyang sudah ada, itu yang dia ambil sebagai keunggulannyadia. (Sumber : Yoshua, wawancara tanggal 13 Maret 2012)

Adanya kesombongan pengelola radio yang merasa bahwa radio

mereka sudah leading dalam persaingan media, yang biasanya melanda

Page 160: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

pengelola radio senior, membuat mereka tidak mengikuti perkembangan

kebutuhan khalayak. Hal ini merupakan kelemahan yang dapat

dimanfaatkan oleh radio maupun media baru yang rata-rata masih peka

terhadap kebutuhan khalayak. Akibatnya, banyak radio yang tenggelam

dan akhirnya mempengaruhi keberadaan radio secara luas.

c. Pengelola radio kurang konsisten

Dari hasil wawancara, ditemukan juga bahwa radio tidak

berkembang karena kurangnya konsistensi pengelola radio untuk selalu

mempromosikan radio mereka. David yang merupakan BSO Sas

berpendapat:

Ya kalo saya melihat radio di Solo ini banyak yang diam ditempat ya. ...Saya tidak melihat temen-temen di radio tuhgerak ya, menunjukkan ini lho radioku. Saya pikir radio-radio di Solo temen-temen masih perlu lebih banyakkegiatan yang ditunjukkan agar awam tahu. ...Program yabegitu, off air ya begitu, tapi iklan mereka masih jalansebenarnya. (Sumber : David, wawancara tanggal 28Februari, 2012)

Kurangnya konsistensi pengelola radio dikaitkan dengan

promosi radio. Hampir sama dengan faktor poin ke dua, bahwa adanya

anggapan bahwa radio yang mereka jalankan sudah leading, maka para

pengelola terlena sehingga tidak konsisten mempromosikan radio

mereka. Padahal, makin lama, makin banyak pendengar baru yang rata-

rata jumlahnya lebih banyak dari pendengar lama. Pendengar baru ini,

akan lebih memilih radio yang mereka kenal atau jumpai melalui

promosi. Apabila pengelola radio tidak konsisten mempromosikan radio

mereka, media baru yang lebih gencar mempromosikan produknya akan

Page 161: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

lebih mudah mendapatkan perhatian khalayak. Hal ini yang dapat

menyebabkan radio dapat perlahan-lahan mati.

d. Pengelolaan manajerial lemah

Dari hasil penelitian, ditemukan anggapan bahwa radio semakin

ditinggalkan. Hal ini disebabkan oleh lemahnya sistem manajerial radio.

Faris yang merupakan BSO RDS FM yakin benar, yang menjadi faktor

utama kemunduran radio ini adalah dari sisi manajerialnya. Ia

berpendapat:

...Jadi nggak ada segmentasi, kemudian melayani klienbagaimana, pangsa pasarnya seperti apa, kemudian bisamenjawab berbagai tantangan dari berbagai elemen danstakeholder yang ada, itu kayaknya nggak begitudiperhitungkan ya. ... Manajemennya nggak bagus.Kemudian dari sisi perekrutan SDM nya itu juga kurangbagus. (Sumber : Faris, wawancara tanggal 6 Maret, 2012)

Pengelolaan manajerial yang lemah, dapat dilihat dari

segmentasi radio yang kurang jelas, para pengelola radio tidak begitu

memahami pangsa pasar mereka seperti apa, dan bagaimana cara

melayani klien. Bisa dikatakan, hal ini terjadi karena ketidakmampuan

para pengelola radio dalam mengelola radio dengan baik.

Ketidakmampuan ini, berawal dari perekrutan SDM yang tidak baik.

Pemilihan SDM sesuai kriteria perusahaan dan sesuai dengan keahlian

mereka sangat mempengaruhi pengelolaan radio. Apabila radio dikelola

dengan tidak baik, maka radio akan semakin terpuruk. Begitupun

sebaliknya.

Page 162: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

e. Motivasi dari owner radio kurang

Sesuai dengan data yang diperoleh selama penelitian, beberapa

sampel radio menyebutkan bahwa semuanya tergantung pengelola radio

itu sendiri. Ada beberapa syarat yang harus dapat dipenuhi oleh para

pengelola radio. Salah satunya, motivasi dari owner radio, dimana tidak

banyak owner radio yang bermotivasi penuh pada kehidupan radio.

Yoshua selaku BSO dari El Shaddai menyatakan:

untuk radio itu tergantung pengelolanya. Kalau dia emangbener-bener mau mati-matian mengelola, radio itu akantetap hidup. Bisa berdiri. Tapi kalau tidak ada motivasi dariownernya, ya nggak akan bisa. (Sumber : Yoshua,wawancara tanggal 13 Maret, 2012)

Motivasi dari pemilik radio sangat dibutuhkan dalam

pengelolaan radio. Karena, apabila pemilik tidak memiliki motivasi

untuk membuat radio tetap hidup dan dibutuhkan, para pekerjanya akan

terkedan lebih malas lagi dalam menjalankan tugas-tugas mereka.

Namun, apabila motivasi tinggi dimiliki oleh pemilik, dan dia dapat

memotivasi pekerja radionya sekaligus, pengelolaan radio akan baik dan

berdampak pula pada keberadaan radio secara luas.

f. Radio belum mampu memenuhi kebutuhan khalayak

Seperti halnya El Shaddai, RDS juga menyatakan beberapa

syarat agar radio tetap dapat hidup mengikuti jaman. Salah satunya adalah

dengan menjadi kreatif dan inovatif. Dalam wawancara ini, terlihat jelas

bahwa ada radio-radio yang belum mampu memenuhi kebutuhan

pendengarnya. Melalui Faris sebagai BSO, dinyatakan:

Page 163: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

...Kalo kita sekarang nggak mampu menjawab tuntutanmasyarakat, saya pikir radio tidak akan hidup ya. ...Bicarainovasi, kreatifitas, produktifitas. Kalo di tempat kita kanradio itu setiap apa harus ada perubahan. Kalo nggak,pendengar akan bosen. Padahal radio itu dituntut tinggikreatifitasnya. Bisa survive, asalkan memenuhi beberapakriteria, salah satunya tadi. Inovatif tadi. (Sumber : Faris,wawancara tanggal 6 Maret, 2012)

Dalam pernyataan di atas, dianggap bahwa kebanyakan radio

masih belum dapat menggunakan kreatifitas dengan baik. Hasilnya

adalah tidak adanya inovasi. Padahal, perubahan adalah sesuatu yang

mutlak dalam kehidupan radio. Hal ini disebabkan oleh perubahan yang

juga terjadi pada khalayak dan lingkungan tiap waktunya. Oleh karena

pengelolanya yang kurang adaptif itulah, radio semakin turun

keberadaannya.

2. Faktor Eksternal

a. Pengiklan beralih ke media lain

Penyebab menurunnya penggunaan media radio sebagai media

promosi adalah beralihnya pengiklan ke media lain seperti cetak atau

televisi. Namun, radio juga diyakini tidak akan tergerus waktu, karena

fungsi radio yang tidak akan tergantikan. Wiby mewakili PTPN

mengungkapkan:

Secara perhitungan, Radio masih mempunya fungsiReminder pada posisi promosi sebuah produk ya. ... Tapiuntuk perkembangan belanja iklan, kita bilang menurunbeberapa tahun terakhir, hal itu tuh penyebabnya soalnyasi pengiklan lebih milih TV dan media cetak, tapi sayayakin kondisi tersebut akan pulih lagi, karena fungsi radioyang nggak akan bisa tergantikan. (Sumber : Wiby,wawancara tanggal 7 Maret, 2012)

Page 164: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

Belanja iklan yang makin sedikit, dipengaruhi oleh beralihnya

pengiklan pada media lain seperti media cetak, televisi, dan media baru

lainnya seperti internet. Padahal, menurunnya belanja iklan sangat

mempengaruhi pengelolaan radio itu sendiri. Hal inilah yang

menyebabkan keberadaan radio semakin hilang.

b. Ketidakjelasan segmen radio

Sesuai hasil penelitian, alasan radio dianggap jalan di tempat

adalah segmentasi radio yang tidak jelas. Pengelola radio belum yakin

benar, siapa target pendengarnya sehingga masih meraba-raba memilih

segmen radio. Hal ini dinyatakan oleh Yoshua, BSO El Shaddai FM:

Kalo di Solo sih saya bilang masih berlomba-lomba,masih milih-milih yang mana ya, segmennya. Kalo disini(El Shaddai-red) sih udah pakem. Saya jalurnya disini.Segmentasinya ini. ini nggak ada di Solo. Cuman radiokita yang bisa. Gitu. (Sumber: Yoshua, wawancara tanggal13 Maret, 2012)

Pendengar adalah jiwa dari radio. Segmentasi radio, sangat

penting untuk mendapatkan pendengar. Apabila radio sudah tidak

memiliki segmentasi yang jelas, otomatis target pendengar mereka pun

tidak jelas. Para pengiklan pasti memiliki keraguan untuk beriklan pada

radio mereka. Efeknya, pendapatan radio berkurang dan lama-lama akan

mati.

Page 165: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

II.Khalayak

Menurut khalayak, faktor-faktor yang menyebabkan radio semakin

ditinggalkan meliputi faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor tersebut

adalah:

1. Faktor Internal

a. Pengelola tidak dapat beradaptasi dengan teknologi

Teknologi dalam dunia radio sangat pesat. Dan sebenarnya,

media radio sendiri sangat dapat beradaptasi dengan mudah terhadap

perkembangan tersebut. Namun yang disayangkan, manusianya kadang

yang malah tidak dapat beradaptasi secara cepat dan cenderung defensif

terhadap kemajuan teknologi. Seperti yang dikemukakan oleh Mahfud

Anshori sebagai pendengar expert:

…kehadiran teknologi baru tu jelas mempengaruhi.Yang kedua, orang-orang di radio itu tidak terlalu cepattidak terlalu adaptif untuk memiliki atau masuk keteknologi itu. Sehingga mereka menjadi sangatterlambat, dan kadang mereka menjadi defensif.(Sumber: Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si, wawancaratanggal : 22 Maret, 2012)

Adaptasi dibutuhkan dalam perkembangan radio. Apabila

pengelola tidak bersifat adaptif , radio akan tertinggal dan menghilang.

Perubahan ini hanya dikemukakan oleh pendengar expert saja, karena

pendengar awam tidak melihat permasalahan radio lebih dalam,

khususnya dari sisi pengelolaan radio.

b. Teknologi menjadi ancaman bagi media radio

Kemajuan teknologi akan dapat menghancurkan keberadaan

radio juga, apabila pengelolanya tidak bertanggung jawab akan konten

Page 166: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

acaranya. Seperti yang diungkapkan Ekawan Raharja, selaku pendengar

awam:

Kalo sisi baiknya menurutku ya dengan perangkatdigital yang sudah canggih, ...akan mempermudahradio didengarkan oleh khalayaknya. ...Tapi yangmenjadi kelemahannya itu banyaknya radio-radio yangberdiri dan merusak. Misalkan menyebarkan sekte-sekte nggak bener gitu. Jadi tanggungjawabnya tuhkaya nggak ada yang ngontrol, nggak ada aturan yangngatur teknologi radio. (Sumber: Ekawan Raharja,wawancara tanggal: 12 Maret, 2012)

Seperti pernyataan di atas pula, yang menganggap pengelola

dapat memberikan dampak buruk pada kehidupan radio melalui

teknologi. Mereka biasanya mempertahankan teknologi yang sudah ada,

dan melihat teknologi baru sebagai ancaman. Mahfud Anshori selaku

pendengar expert menyatakan:

...Cuman saya tadi mengatakan, orang radio itusekarang ini cenderung masih mempertahankanteknologi yang sudah ada gitu lho. Tidak mencobauntuk mendiversifikasi. Menganggap bahwa teknologiitu sebagai peluang. Lebih banyak cenderungmenganggap teknologi sebagai ancaman. (Sumber:Mahfud Anshori, wawancara tanggal 22 Maret, 2012)

Teknologi yang tadinya dapat memberikan efek yang baik

terhadap keberadaan radio, akan berbalik menjadi ancaman bila berada

pada tangan yang salah. Diperlukan pengelola radio yang baik, agar

dapat bersinergi dengan teknologi dengan baik pula. Apabila radio

dikelola oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab atau tidak

kompeten, radio akan mati perlahan.

Page 167: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

2. Faktor Eksternal

a. Manajemen radio kurang fokus

Banyak radio yang ada saat ini, masih kurang fokus dalam

manajemennya. Manajemen radio sekarang ini sudah tidak fokus pada

konten acara mereka. Asalkan mereka bisa bertahan, konten tidak

diperhatikan lagi. Mahfud Anshori sebagai pendengar expert

berpendapat:

menurut saya, itu adalah radio-radio yang masihmemakai old fashion. Sekarang pekerja radio tidakmenganggap bahwa konten itu penting. Mereka cumanasal eksis gitu lho. kalo ngurusi konten, fokus kembalike konten, maen di kontennya lagi, masa depannyaakan bagus. (Sumber: Mahfud Anshori, wawancaratanggal 22 Maret, 2012)

Manajemen yang kurang fokus, dapat dilihat dari konten acara

yang mereka miliki. Konten yang hanya sebatas hiburan saja, dianggap

kurang berbobot dan mengurangi nilai media radio. khalayak lebih

memiih media baru yang dirasa lebih lengkap dan aktual, daripada

mengkonsumsi media radio. Hal ini menyebabkan radio ditinggalkan.

b. Market share berpindah

Kue iklan yang ada saat ini perlahan-lahan namun pasti, direbut

oleh media-media baru seperti televisi dan internet. Padahal, radio baru

sangat banyak bermunculan.

Bisa dibayangkan betapa kecilnya porsi kue iklan yang akan

diperoleh media radio. Hal ini yang peneliti dapatkan, sebagai penyebab

Page 168: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

kemunduran media radio. Nora Nailul Amal yang merupakan pendengar

expert menerangkan:

saat ini, radio itu trennya menurun. Meskipun banyakradio bermunculan, tapi sebenernya rotinya itu, marketshare dari iklan, itu juga pada saat ini juga digerogotiatau sudah share nya itu mulai ke hulu yang lain yaitunew media. Meskipun new media tidak memakanbanyak biaya, tetapi sebetulnya tv pada saat ini masihmendominasi. (Sumber: Nora Nailul Amal, wawancaratanggal 16 Maret, 2012)

Market share media radio saat ini telah berpindah pada media

baru, yakni televisi. Dan sebenarnya, semakin banyakradio yang

bermunculan, semakin banyak pula kue iklan yang dibagikan pada radio.

hal itu berarti, semakin sedikit pendapatan yang diterima oleh tiap radio.

Saat pendapatan mereka menipis, radio akan perlahan gulung tikar, dan

akhirnya menghilang.

c. Segmentasi kurang jelas

Sering diantara radio-radio yang ada tersebut tidak memiliki

segmentasi yang jelas. Hal ini berimbas pada loyalitas pendengar yang

kurang pula. Mahfud Anshori sebagai pendengar expert berujar:

Sekarang loyalitas pendengar radio kan nggak kayadulu ya. Ilang lah, karena mungkin media alternatifhiburannya kan juga banyak ya. (Sumber: MahfudAnshori, wawancara tanggal 22 Maret, 2012)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Sri Urip Haryati yang juga

pendengar expert, yang menganggap ketidakjelasan segmentasi radio

tidak mengimbangi perkembangan teknologi yang terjadi dalam dunia

radio. Beliau mengungkapkan:

Page 169: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

Sebetulnya berkembang bagus. Tapi segmentasi radiokan sudah berbeda ya. (Sumber: Sri Urip Haryati,wawancara tanggal : 16 Maret, 2012)

Ketidakjelasan segmentasi berpengaruh pada target pendengar.

Dan hal ini juga berpengaruh pada pihak pengiklan. Seperti yang peneliti

ungkapkan pada faktor I, bahwa apabila pengiklan tidak yakin dengan

segmentasi radio dimana dia akan berpromosi, maka pengiklan tidak

akan mau menggunakan radio tersebut sebagai media promosinya. Dan

hal itu akan berpengaruh lagi pada pendapatan radio.

Faktor poin a, b, dan c yang mempengaruhi mundurnya

keberadaan radio ini hanya disampaikan oleh para pendengar expert,

karena pendengar expert dapat melihat lebih dalam tentang permasalahan

radio khususnya dalam pengelolaan radio. Sedangkan pendengar awam

hanya melihat kulit luar radio.

d. Perubahan konten acara

Radio pada jaman dulu, lebih sering menyiarkan acara-acara

yang berisikan tentang propaganda, memusatkan diri pada pemerintahan,

dan tunduk pada kebijakan pemerintah. Namun sekarang, radio kesannya

hanya memiliki program-program hiburan saja, dan kadang diselangi

informasi ringan. Ekawan Raharja yang merupakan pendengar awam

berujar:

konten radio, jaman dulu, ...Isinya ya tentangpropaganda, tentang pemerintahan, radio jugamendukung kebijakan pemerintah ...Tapi kalosekarang, lebih kepada informatif dan hiburan sih.(Sumber: Ekawan Raharja, wawancara tanggal 12Maret, 2012)

Page 170: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan Nora Nailul Amal

yang merupakan pendengar expert, yang menganggap juga bahwa jaman

dulu, radio digunakan sebagai sumber informasi utama oleh masyarakat.

Keberadaannya sangat penting, dan kontennya sangat diperhatikan oleh

tiap pendengarnya. Namun sekarang, radio ditiadakan pun sebenarnya

masyarakat tidak akan terlalu kehilangan. Sesuai yang dikatakan Nora

Nailul Amal

Jaman dulu kan semua orang mendengarkan ya, danmenempatkan radio sebagai the main source ofinformation gitu ya. ...dia akan didengarkan semuaorang. Kalo sekarang, dia memang media yang.. yamedia yang leisure aja. Dan memang tanpa radiosebenernya nggak apa apa. Tapi, kalo nggak ada terus,mungkin orang juga cari-cari gitu lho. (Sumber: NoraNailul Amal, wawancara tanggal 16 Maret, 2012)

Perubahan konten acara diyakini menjadi salah satu penyebab

akan kemunduran radio. Dulu, acara dalam radio berisikan tentang

propaganda dan hal-hal penting dalam pemerintahan. Radio juga

dijadikan sumber informasi utama. Namun sekarang, radio hanya

dijadikan media hiburan semata. Karena radio tidak dianggap penting

lagi, maka pendengarnya lama-lama beralih ke media lain dan

meninggalkan radio.

e. Desakan media-media baru

Munculnya media baru dirasakan dapat memberikan kepuasan

lebih dalam masyarakat. Pendengar radio pun sedikit demi sedikit

meninggalkan media radio dan beralih ke televisi maupun internet. Hal

Page 171: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

ini disampaikan oleh Dhimas Aryo sebagai pendengar awam, yang

mengatakan:

Soalnya jaman dulu kekuatan media tuh cuman ada diradio dan televisi aja. ...Kalo sekarang kan ada 3, radio,tv, dan internet. jadi itu untuk orang-orang baru,penikmat media baru, mungkin mereka akan memilihinternet, bukan radio lagi. ...Mungkin itu yangmembuat jumlah pendengar radio menurun. (Sumber:Dhimas Aryo, wawancara tanggal 14 Maret, 2012)

Senada dengan pernyataan di atas, Hanti Kuspriyani yang juga

pendengar awam mengakui adanya desakan dari media-media baru

khususnya televisi. Hal ini mengakibatkan radio dirasa tidak sepenting

dulu lagi. Ia mengatakan:

kalo dulu sama sekarang tuh kayaknya lebihdibutuhkan jaman dulu. Karena memang sekarang kanjamannya tv, internet gitu kan mbak, jadi kalo sekarangpaling juga cuman apa ya, sekedar buat sambilan ajangerjain yang lain. (Sumber: Hanti Kuspriyani,wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Kemunculan media baru juga berpengaruh terhadap popularitas

media radio itu sendiri. Alasannya, karena khalayak akan lebih memilih

untuk mengkonsumsi media baru daripada hanya setia pada media radio

saja. Melisa Dwi, selaku pendengar awam berkata:

kalo misalnya dulu, yang kita tau, banyak orang jugayang nggak punya televisi, lebih banyak yang punyaradio. Jadi ya popularitasnya jelas lebih banyak radio.Tapi kalo misalnya sekarang, mungkin nggak begitubanyak juga, karena udah ada televisi. (Sumber: MelisaDwi, wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Munculnya media-media baru seperti yang dijelaskan di atas

diyakini Mahfud Anshori sebagai pendengar expert menjadi penyebab

berkurangnya porsi iklan dalam radio. Untuk itu, disarankan agar radio

Page 172: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

menjadi berjaringan dengan media lain, agar mendapatkan porsi iklan

yang lebih banyak. Mahfud Anshori menjelaskan:

...porsi iklannya kan kecil. Dibandingkan konversimedia lain. Sekarang permasalahannya, kenapa sayamengatakan radio itu harus jaringan, untukmemperbesar kue, porsi iklannya itu. Bolehmendiversifikasi dengan media lain, di usahanya. Bisajuga dengan beberapa radio. (Sumber: Mahfud Anshori,wawancara tanggal 22 Maret, 2012)

Desakan media baru dapat digambarkan dengan berkurangnya

popularitas radio dibandingkan dengan media-media baru seperti televisi

dan internet. Hal ini mengakibatkan porsi iklan yang dibagikan pada

media radio semakin kecil. Berdampak juga pada pendapatan radio yang

makin kecil, yang akan berdampak lagi pada keberadaan radio.

f. Perubahan fungsi radio dari media propaganda menjadi media

hiburan

Fungsi radio pada jaman dulu ditekankan pada propaganda.

Namun dari data penelitian, radio lebih banyak dijadikan sebagai media

untuk mencari hiburan saja. Seperti yang dikatakan Melisa Dwi, selaku

pendengar awam:

...berubah ke hiburan. karena sekarang orang kan seringlewat facebook, atau ada gerakan-gerakan apa sebagaimedia propagandanya, udah gitu emang nggak banyakjuga radio yang menyediakan program untuk lebihmendekatkan dari pemerintah. (Sumber: Melisa Dwi,wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Pergeseran fungsi dari media propaganda ke media hiburan ini

disebabkan oleh perubahan sistem pemerintahan menjadi demokrasi.

Ekawan Raharja sebagai pendengar awam menjelaskan:

Page 173: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

faktornya karena pemerintahan itu sendiri ya. Kalojaman dulu kita bilang semi otoriter gitu, jadi semuanyatuh diawasi pemerintah, kemudian juga ada badan-badan khusus pemerintah yang mengawasi radio, tapikalo sekarang kan udah demokrasi, jadi istilahnya udahbebas... (Sumber: Ekawan Raharja, wawancara tanggal12 Maret, 2012)

Hal ini ditegaskan pula oleh Sri Urip Haryati yang

mengungkapkan bahwa radio jaman dulu juga terpusat pada pemerintah.

Pemerintah memiliki kekuasaan penuh pada radio-radio swasta. Seperti

yang dikatakan Sri Urip Haryati yang merupakan pendengar expert:

Sekarang itu radio kok nampaknya lebih ke hiburan.Entertain. Kalo jaman dulu khususnya era orde baru,radio itu harus tunduk pada pemerintah, ...Baik radioswasta, apalagi radio pemmerintah. Jadi sehari berapakali gitu, dia harus merelay program pemerintah.(Sumber: Dra. Sri Urip Haryati, M.Si, wawancaratanggal 16 Maret, 2012)

Hampir sama dengan perubahan konten acara diyakini menjadi

salah satu penyebab akan kemunduran radio. fungsi radio yang dulunya

menjadi media propaganda, sekarang beralih menjadi sekedar media

hiburan. Karena radio tidak dianggap penting lagi, maka pendengarnya

lama-lama beralih ke media lain dan meninggalkan radio.

g. Radio tidak lagi menjadi sumber informasi utama

Radio, dulu berfungsi sebagai sumber informasi utama. Namun

sekarang, beralih fungsi menjadi media hiburan. Kandungan informasi

dalam tiap penyiaran acara, jumlahnya sangat sedikit. Hal ini seperti

yang dikatakan Hanti Kuspriyani sebagai pendengar awam:

ya kalo dulu banget kan masa-masa perang gitu, dipakesumber informasi dan sebagainya, kalo sekarang sih

Page 174: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

aku bilang lebih banyak ke hiburan ya. Fungsi lainnyanggak begitu keliatan. (Sumber: Hanti Kuspriyani,wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Senada dengan Hanti, Dhimas Aryo sebagai pendengar awam

pun mengungkapkan bahwa media radio sekarang hanya dijadikan

sebagai media tambahan dalam mencari informasi. Hal ini disebabkan

adanya media baru yang lebih diminati masyarakat. Ia berujar:

jaman dulu itu pada saat yang ada cuman tv sama radio,orang-orang sangat membutuhkan informasi dari radiobanget. Tapi sekarang kan tv dan radio kan sekedarbuat tambah-tambahan aja lah, hanya sebataskebutuhan pokok kalo lewat radio. Oo sekedartambahan wawasan aja lah. Tapi radio sekarang inilebih ke hiburan. (Sumber: Dhimas Aryo, wawancaratanggal 14 Maret, 2012)

Pernyataan di atas dapat didukung oleh Nora Nailul Amal, yang

juga berpendapat yang sama. Radio yang dulunya berfungsi sebagai

sumber informasi utama, perlahan-lahan beralih fungsi sebagai sumber

informasi tambahan. Semakin lama berubah menjadi media sosial dan

hiburan, dan akhirnya saat ini hanya menjadi media hiburan semata.

Pergeseran fungsi radio ini juga dapat dijadikan faktor kemunduran media

radio.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Nora Nailul Amal

selaku pendengar expert:

Dari dulu yang main source of information, kemudiancomplementary source of information, dengan hiburandan media sosial, kalo dulu kan radio buat sebagaimedia sosial ya. Kalo sekarang facebook, dan twitter,kalo dulu menurut saya radio ya sebagai media sosial.(Sumber: Nora Nailul Amal, wawancara tanggal: 16Maret, 2012)

Page 175: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

Begitu pula dengan peralihan fungsi radio yang dulunya sebagai

media informasi utama, saat ini sekedar media hiburan. Karena radio

tidak dianggap penting lagi, maka lagi-lagi pendengarnya akan beralih ke

media lain dan meninggalkan radio.

h. Adanya komersialisasi radio

Pergeseran fungsi radio seperti yang dinyatakan di atas, adalah

salah satu dampak dari adanya komersialisasi radio. Pengelola radio

dianggap hanya mencari keuntungan semata, tanpa mempedulikan posisi

radio dalam masyarakat atau khalayak pendengarnya. Oryza Defanti

mengungkapkan:

mungkin faktor komersialisasi. Jadi demi kepentinganyang namanya radio kan media massa, jadi merupakaninstitusi yang juga mikir nyari keuntungan tuh gimanagitu lho. Mungkin mereka mikir kalo kita menambahseperti hiburan, maka pendengar kita akan makinbertambah dan iklannya juga banyak, seperti itu.(Sumber: Oryza Defanti, wawancara tanggal 12 Maret,2012)

Komersialisasi merupakan keegoisan pengelola radio yang

tidak memiliki kecintaan terhadap radio. pengelola radio tidak

mempedulikan konten dan fungsi radio, mereka hanya ingin radio

mereka didengar, dan mendapatkan income yang banyak dari

pengiklan.

Para pendengar expert tidak menganggap komersialisasi

menjadi suatu pergeseran fungsi radio, maka dari itu tidak ada

pernyataan dari pendengar expert yang mendukung persepsi

pendengar awam dalam hal ini.

Page 176: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

i. Tidak ada inovasi dalam radio

Radio saat ini dianggap tidak berkembang karena tidak adanya

inovasi. Radio akan dapat lebih berkembang dari sekarang, asalkan

memiliki inovasi-inovasi yang lebih dari media lainnya. Melisa Dwi yang

merupakan pendengar awam menyatakan:

...orang-orang yang bener-bener punya kecintaanterhadap radio itu dia bisa membuat inovasi yang lebihdibanding orang yang berkecimpung di dunia televisi,itu yakin banget kalo radio itu pasti ke depannya akanlebih maju lagi dibanding sekarang. (Sumber: MelisaDwi, wawancara tanggal 12 Maret, 2012)

Walaupun terlihat ada keraguan akan masa depan radio, namun

pendengar awam meyakini inovasi merupakan faktor pendukung agar

radio tetap ada sampai masa yang akan datang. Namun keraguan tersebut

teryakinkan oleh pendengar expert yang menyebutkan radio belum tentu

dapat bertahan hingga masa yang akan datang. Bahkan dengan adanya

inovasi berupa digitalisasi radio. Keberadaan radio belum dipastikan akan

dapat bertahan lebih lama. Seperti yang diungkapkan Nora Nailul Amal:

saya rasa digitalisasi akan menyenangkan hati saya.Dan menurut saya digitalisasi radio tidak memberikanumur yang lebih panjang. Atau memberikan prospekyang cerah bagi kehidupan radio. (Sumber: Nora NailulAmal, wawancara tanggal 16 Maret, 2012)

Inovasi sangat penting dalam pengelolaan radio. Seperti yang

sudah peneliti ungkapkan di atas, bahwa perubahan dalam radio mutlak

adanya. Inovasi sebenarnya sangat penting, agar pendengar tidak bosan

mengkonsumsi media radio dan beralih pada media lain. Namun

kenyataannya, banyak radio yang belum melakukan inovasi sehingga

radio pun makin tenggelam

Page 177: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

j. Radio belum berintegrasi dengan teknologi dan media lain

Dari data penelitian, dihasilkan bahwa radio akan lebih

menggabungkan teknologi pada program-program siaran, khususnya

internet apabila ingin tetap bertahan. Seperti yang diungkapkan Dhimas

Aryo yang merupakan pendengar awam:

kalo menurut saya ...memanfaatkan perkembanganteknologi seperti internet dalam hal komunikasi dengankhalayaknya, akan ada konvergensi. Dimana radio akanmendirikan web dan sebagainya, untuk lebih bisaberkomunikasi dengan pendengar, seperti itu. (Sumber:Dhimas Aryo, wawancara tanggal 14 Maret, 2012)

Pendapat di atas ternyata mendapatkan dukungan dari Mahfud

Anshori sebagai pendengar expert, yang menyebutkan Radio ke depan

diyakini akan tetap hidup dan makin berkembang apabila mengikuti

beberapa cara yang dihasilkan dari penelitian ini. Salah satu caranya,

adalah menjadi berjaringan agar kue iklan yang didapatkan lebih banyak,

dan dengan otomatis radio akan tetap berdiri. Hal ini diungkapkan oleh

Mahfud Anshori:

Dimana kalo media itu berarti disana dia tidak akanbisa hidup tanpa sokongan dari iklan, dari komunitas,dan sebagainya. ...Asal, pengelolanya memiliki timpemasaran yang cukup tangguh. ...besok ke depannyaradio itu harus jaringan, tidak bisa berdiri sendiri.(Sumber: Mahfud Anshori, wawancara tanggal: 22Maret, 2012)

Banyak radio yang belum mengintegrasikan dirinya dengan

media lain. Padahal, untuk mendapatkan kue iklan yang lebih besar, radio

harus menggabungkan diri dengan media lain, atau paling tidak dengan

radio lain. Hal inilah yang mengakibatkan pendapatan radio semakin

berkurang dan berpengaruh buruk terhadap keberadaan radio.

Page 178: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari persepsi-persepsi publik baik dari pengelola radio maupun

khalayak terhadap keberadaan radio, dapat disimpulkan bahwa:

1. Persepsi pengelola radio terhadap keberadaan radio

SDM sudah memadai, ditandai dengan profesionalitas SDM nya.

Namun ada pula SDM yang belum memadai, karena tidak adanya

spesifikasi pekerjaan pada tiap jabatan. Hal tersebut yang membuat

para pengelola kurang fokus dalam pengelolaan radio mereka,

sehingga menganggap radio sedang dalam keadaan diam di tempat.

Teknologi sudah memadai, dengan adanya penggunaan teknologi

dalam berbagai program radio. Hal ini berhubungan dengan adanya

inovasi tentang wacana digitalisasi radio, yang akan diterima baik

oleh media ini. Mereka akan bersinergi dengan gadget, melakukan

inovasi program, dan akan lebih baik dalam mengelola kebutuhan

pendengar.

Adanya loyalitas dan semangat dari pengelola radio inilah, yang

membuat mereka optimis terhadap keberadaan radio pada masa yang

akan datang walaupun dengan beberapa syarat.

Page 179: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

2. Persepsi khalayak terhadap keberadaan radio

Khalayak expert:

Kelebihan radio yang paling menonjol, adalah sifatnya yang tidak

memerlukan waktu dan tempat khusus untuk mengkonsumsinya.

Dengan adanya kemajuan teknologi, pendengar lebih mudah

mengkonsumsi media radio. Namun bila pengelola tidak dapat

beradaptasi dengan baik, teknologi dapat menjadi ancaman bagi

keberadaan radio.

Inilah yang mempengaruhi keberadaan radio yang diyakini

mengalami penurunan. Pengaruh lain adalah dengan adanya

perubahan dari fungsi radio dalam kehidupan masyarakat. Para

expert pun belum mengetahui radio akan menjadi seperti apa di masa

yang akan datang. Bahkan dengan inovasi berupa wacana akan

adanya radio digital sekalipun. Diyakini apabila radio ingin tetap

bertahan, media ini harus mengintegrasikan diri dengan media lain.

Khalayak awam:

Kelebihan media radio digambarkan sebagai media sekunder, media

audio, dan selebihnya sama seperti khalayak expert yakni media

yang dapat dinikmati tanpa harus menggunakan waktu dan tempat

khusus.

Dengan adanya kebutuhan yang hanya berupa hiburan dan informasi,

radio dianggap akan berkembang. Walaupun ada pula anggapan

bahwa radio mengalami duduk diam, akibat desakan media baru dan

perubahan fungsinya.

Page 180: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

Dengan teknologi yang berpengaruh baik pada media radio,

keberadaannya diyakini akan semakin berkembang juga pada masa

yang akan datang. Namun ada juga anggapan bahwa teknologi dapat

berubah menjadi ancaman bagi radio. Maka dari itu, untuk menjaga

eksistensinya, radio harus berintegrasi secara baik dengan teknologi.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi

a. Pengelola radio

Faktor Internal, yang merupakan faktor yang menyebabkan

fenomena radio semakin ditinggalkan, yang berasal dari dalam

diri radio adalah:

Kurangnya profesionalitas dari SDM. Pembagian jobdesk

yang belum jelas dapat menjadi faktor, karena adanya

jabatan yang dobel dengan tugas berbeda, mengakibatkan

tidak fokusnya para pekerja radio dalam melaksanakan

pekerjaan mereka.

Persaingan antar radio juga menjadi salah satu faktor,

karena saat ini semakin banyak radio-radio senior yang

menganggap dirinya sudah berada di posisi paling kuat

sehingga terlena, dan media baru yang muncul akan dengan

mudah menyedot perhatian dari khalayak radio. Akhirnya,

radio akan menghilang.

Page 181: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

Manajerial yang lemah merupakan salah satu faktor juga,

karena pada saat pengelola radio tidak memiliki kompetensi

yang baik di bidang radio, maka radio lama kelamaan akan

makin menghilang.

Faktor eksternal, yang merupakan faktor yang menyebabkan

fenomena radio semakin ditinggalkan, yang berasal dari luar

radio, adalah:

Beralihnya pengiklan ke media baru, mempengaruhi

pendapatan radio. apabila pendapatan iklan makin sedikit,

maka manajemen dalam radio juga akan ikut terusik. Dan

akibatnya, radio akan tenggelam nantinya

Segmentasi radio juga berpengaruh penting. Segmentasi

yang tidak jelas, berpengaruh pada keduanya, baik

pendengar maupun pengiklan. Saat segmentasi tidak jelas

arhnya, pendengar akan bingung juga dalam memilih radio

mana yang cocok untuknya. Akibatnya, pengiklan pun ragu

memasang iklan pada radio. Dengan begitu, radio akan

cepat menghilang dari peredaran.

b. Khalayak

Faktor internal, yang merupakan faktor yang menyebabkan

fenomena radio semakin ditinggalkan adalah:

Faktor yang mempengaruhi berasal dari pihak pengelola

yang tidak dapat beradaptasi dengan teknologi. Malah, ada

Page 182: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

kecenderungan defensif pada kemajuan teknologi. Hal ini

yang dapat berpengaruh buruk pada perkembangan radio.

Kemajuan teknologi juga dapat dijadikan faktor, karena

kemajuan ini berada di tangan yang salah. Dengan

pengelola yang tidak bertanggung jawab atas konten radio,

maka teknologi dapat menjadi ancaman tersediri bagi

keberadaan radio.

Faktor eksternal, yang merupakan faktor yang menyebabkan

fenomena radio semakin ditinggalkan adalah:

Segmentasi kurang jelas mempengaruhi banyak hal,

terutama pengiklan. Akibatnya, radio semakin menghilang.

Adanya perubahan fungsi radio, juga diutarakan menjadi

faktor penyebab. Khalayak menjadi lebih memilih media

lain dan biasanya media baru, yang masih memiliki konten

berbobot dan aktual, bukan yang hanya mementingkan

keuntungan semata.

Banyaknya radio yang belum berintegrasi dengan media

lain dianggap sebagai suatu kelemahan. Apabila radio

berintegrasi dengan media lain, maka kekuaannya pun akan

bertambah. Akan sulit bagi radio untuk tenggelam atau

mati.

Page 183: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

B. Saran

Beberapa saran yang penulis rekomendasikan untuk para pengelola

radio:

1. Dari Dalam Radio

Dalam penelitian didapatkan SDM dalam media radio masih

banyak yang tidak profesional. Dampaknya, terlihat pada

manajerial yang lemah. Seharusnya, pengelola radio lebih selektif

lagi dalam perekrutan tenaga kerja, sehingga orang-orang yang

bekerja dalam dunia radio merupakan orang-orang yang benar-

benar berkualitas, berkompeten dalam bidang radio, dan memiliki

kecintaan pada media ini. Selanjutnya adalah, pembagian jobdesk

yang jelas. Diharapkan, pengelola radio dapat merekrut tiap

pegawainya untuk mengerjakan hanya satu tugas inti saja. Agar

tidak terjadi dobel jabatan, sehingga mereka akan lebih fokus

dalam pekerjaannya dan hasilnya tentu akan lebih baik.

Penelitian yang telah dilakukan ini mengungkapkan bahwa

pengelola tidak dapat cepat beradaptasi dengan teknologi. Hal ini

yang menyebabkan teknologi yang seharusnya berengaruh baik

terhadap keberadaan radio, berbalik menjadi ancaman. Akan lebih

baik, bila pengelola radio mengikuti segala perkembangan

teknologi yang ada, dan berusaha mengintegrasikannya dengan

media radio. Diikuti dengan tanggungjawab yang besar, agar tidak

terjadi penyalahgunaan teknologi.

Page 184: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

2. Dari Luar Radio

Segmentasi yang kurang jelas, dalam penelitian ini sangat sering

ditemukan. Hal ini memang dirasa cukup mempengaruhi banyak

hal dalam radio. Apabila tiap radio dapat memperjelas

segmentasinya, kemunduran radio akan dapat dicegah. Karena

otomatis, tiap radio sudah memiliki konsumen yang jelas, para

pengiklan pun lebih mudah tertarik menggunakan radio sebagai

media promosi, yang nantinya akan berpengaruh pada pendapatan

radio.

Sesuai hasil penelitian, fungsi radio berubah seiring berjalannya

waktu. Yang dulunya radio sangat penting keberadaannya karena

merupakan sumber informasi utama, dan sarana propaganda,

sampai sekarang yang hanya sekedar menjadi radio hiburan semata.

Apabila pengelola mengesampingkan keegoisan mereka akan

pencarian keuntungan, radio diyakini akan tetap menjadi media

yang dianggap penting keberadaannya oleh khalayak. Diharapkan

pada para pengelola untuk lebih kritis lagi dalam memenuhi

kebutuhan khalayak tanpa menghilangkan fungsi penting dari

radio, agar radio dapat tetap dibutuhkan dan dinilai penting dalam

masyarakat.

Dalam penelitian di depan pula, diketahui bahwa single station atau

radio yang tidak berjaringan masih sangat banyak ditemui. Mereka

berjuang sendiri untuk menghidupi radionya, mencari tempat dalam

khalayak, dan lain sebagainya. Karena mereka melakukan

Page 185: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEPSI KHALAYAK .../Persepsi... · jarak dan waktu sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara serempak oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

segalanya sendiri, beban yang ditanggung akan lebih besar

dibandingkan dengan radio-radio berjaringan, yang memiliki

banyak saudara dalam satu atap. Maka dari itu, akan lebih baik

apabila radio ke depan menjadi berjaringan, agar kue iklan yang

didapatkan menjadi lebih besar, dan lebih mudah dalam

pengelolaannya.

Sedangkan saran yang penulis rekomendasikan untuk penelitian

selanjutnya adalah:

Mengingat penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,

maka pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode

penelitian kuantitaif. Dimana dalam penelitian kuantitatif dapat

menggunakan responden yang lebih banyak dari informan penelitian

ini, sehingga data yang didapatkan akan lebih kaya.

Penelitian selanjutnya diharapkan akan menggali lebih dalam tentang

persepsi khalayak maupun pengelola radio terhadap keberadaan radio,

dikarenakan dalam penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan,

misalnya pencarian jalan keluar tentang fenomena radio yang semakin

ditinggalkan khalayak ini.