Persepsi Diri & Persepsi Sosial

30
PERSEPSI DIRI & PERSEPSI SOSIAL Oleh : Kelompok 2 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Banjarmasin

description

Persepsi Diri, Persepsi Sosial, Persepsi Diri & Persepsi Sosial, Persepsi, Psikologi Sosial

Transcript of Persepsi Diri & Persepsi Sosial

Page 1: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

PERSEPSI DIRI &

PERSEPSI SOSIAL

Oleh :Kelompok 2

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Banjarmasin

2014

Page 2: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

Nama Anggota kelompok 2

1. M. Ikhsan Nugraha D1A1130842. Khairul Ilmi D1A1132093. Anjani D1A1130124. R. A Heriza Putri A D1A1130815. Siti Kamilah D1A1130166. Retno Wulandari D1A1130207. Nelvi Nelvarin.E D1A110041

Page 3: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

Kata Pengantar

  Assalamualaikum Wr.Wb

Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa Karena berkat

rahmat dan hidayahnya, tugas saya ini dapat diselesikan dengan tepat waktu dan

dengan tidak mengurangi rasa hormat, Saya ucakan banyak terima kasih kepada

Bapak Enly Hadiyanor, S.Ip, M.Si Karena telah membimbing saya dalam

menyelesaikan makalah ini.

Tugas ini di susun dalam rangka memenuhi tugas mata Pendidikan

kewarganegaraan. Tugas ini juga disusun agar pembaca dapat memahami

PEMILU & DEMOKRASI.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna . Oleh

karena itu,kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini dari

pembaca untuk saya sangat diperlukan. Semoga makalah ini dapat bermaaf dan

menambah ilmu tidak hanya unuk saya tetapi juga untuk para pembaca.

PENULIS

Page 4: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

Daftar Isi

Hal

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Pembelajaran

BAB 2 PEMBAHASAN A. Pengertian Persepsi B. Syarat-syarat terjadinya persepsi C. Faktor yang mempengaruhi persepsi D. Proses persepsi E. Macam-macam persepsi

1. Persespsi Diri a. Pengertian persepsi diri b. Teori persepsi diri

1. SELF-KNOWLEDGE (sumber pengetahuan diri) 2. SELF-ESTEEM (penilaian diri) 3. SELF DISCREPANCY ( ketidaksesuaian diri ) 4. SELF AWARENESS (kesadaran diri) 5. SELF PRESENTATION (Presentasi diri)

2. Persepsi Sosial a. Pengertian persepsi social b. Tiga dimensi persepsi social c. Bias dalam Persepsi Sosial

BAB 3 PENUTUP Kesimpulan Saran Daftar Pustaka

Page 5: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di pusat dunia kita, hal yang paling penting bagi kita melebihi apa pun

adalah diri kita sendiri.Seiring kita mengarungi kehidpan kita hari demi

hari, kesadaran akan diri kita-menerus meibatkan diri kita dengan dunia

kita.

Perhatikan contoh ini: Suatu pagi, Anda bangun dan menemukan

rambut anda lengket dengan sudut aneh di kepala Anda. Sudah sangat

terlambat untuk mandi dan Anda tidak dapat menemukan topi, Sehingga

Anda merapikan rambut Anda yang terdiri acak-acakan dan segera keluar

rumah untuk pergi kuliah.Sepanjang pagi itu, Anda Terus memikirkan

tentang rambut Anda yang tampil buruk tersebut. Mengejutkan, teman-

teman Anda di kelas tidak ada yang berkomentar. Apakah mereka diam-

diam menertawakan Anda karena rambut Anda yang kacau itu, ataukah

mereka terlalu sibuk dengan diri mereka sendiri, sehingga tidak

memperhatikan rambut Anda yang acak-acakan?

Page 6: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

B. Rumusan Masalah

Apa Pengertian persepsi ? Apa syarat terjadinya persepsi ? Faktor apa yang mempengaruhi persepsi ? bagaimana proses persepsi ? Apa itu persepsi diri ? Bagaimana teori persepsi diri itu ? Apa itu SELF-KNOWLEDGE ? Apa itu SELF-ESTEEM ? Apa itu SELF-AWARENESS ? Apa itu SELF-PRESENTATION ? Bagaimana kondisi bagi persepsi diri ? Apa itu Persepsi Sosial ? Apa itu tiga dimensi persepsi social ? Apa itu bias dalam persepsi sosial

C. Tujuan Pembelajaran

Mengetahui Pengertian persepsi Mengetahui syarat terjadinya persepsi Mengetahui Faktor yang mempengaruhi persepsi Mengetahui bagaimana proses persepsi Mengetahui Apa Itu persepsi diri Mengetahui Bagaimana teori persepsi diri itu Mengetahui tentang SELF-KNOWLEDGE Mengetahui tentang SELF-ESTEEM Mengetahui tentang SELF DISCREPANCY Mengetahui tentang SELF-AWARENESS Mengetahui tentang SELF-PRESENTATION Mengetahui Bagaimana kondisi bagi persepsi diri Mengetahui tentang Persepsi Sosial Mengetahui tentang dimensi persepsi social Mengetahui tentang bias dalam persepsi sosial

BAB II

PEMBAHASAN

Page 7: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

A. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam

merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya.Persepsi mengandung

pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah

memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya

mengandung makna yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

persepsi adalah tanggapan (penerimaan)langsung dari sesuatu. Proses seseorang

mengetahui beberapa hal melaluipanca inderanya.

B. Syarat Terjadinya Persepsi

Menurut Sunaryo (2004: 98) syarat-syarat terjadinya persepsi adalah

sebagai berikut:

a. Adanya objek yang dipersepsi

b. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu

persiapan dalam mengadakan persepsi.

c. Adanya alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus

d. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak,

yang kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon.

C. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Miftah Toha (2003: 154), faktor-faktoryangmempengaruhi

persepsi seseorang adalah sebagai berikut :

Page 8: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

a) Faktor internal:perasaan,sikapdankepribadianindividu,

prasangka,keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses

belajar, keadaan fisik,gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga

minat, dan motivasi.

b) Faktor eksternal: latar belakang keluarga, informasi yang

diperoleh,pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran,

keberlawanan,pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau

ketidak asingan suatuobjek.

Menurut Bimo Walgito (2004: 70) faktor-faktor yang berperan dalam

persepsi dapat dikemukakan beberapa faktor, yaitu:

a) Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau

reseptor.Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi,

tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan

yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai

reseptor.

b) Alat indera, syaraf dan susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus,

disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk

meneruskanstimulusyangditerimareseptorkepusatsusunansyaraf,yaitu

otaksebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan

respondiperlukan motoris yang dapat membentuk persepsi

seseorang.

c) Perhatian

Untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi diperlukan

adanyaperhatian, yaitu merupakan langkah utama sebagai suatu

persiapan dalamrangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan

pemusatan ataukonsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang

ditujukan kepada sesuatusekumpulan objek.

Page 9: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

Faktor-faktor tersebut menjadikan persepsi individu berbeda satu sama lain dan

akan berpengaruh pada individu dalam mempersepsi suatu

objek,stimulus,meskipun objek tersebut benar-benar sama. Persepsi seseorang

atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain

sekalipun situasinya sama.Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya

perbedaan-perbedaan individu, perbedaan- perbedaan dalam kepribadian,

perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. Pada dasarnya proses

terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri seseorang, namun persepsi juga

dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan pengetahuannya.

D. Proses Persepsi

Menurut Miftah Toha (2003: 145), proses terbentuknya persepsi

Didasaripadabeberapatahapan,yaitu:

a) Stimulus atau Rangsangan

Terjadinyapersepsidiawaliketikaseseorangdihadapkanpadasuatustimulus/

rangsangan yang hadir dari lingkungannya.

b) Registrasi

Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampakadalahmekanismefisik yang

berupa penginderaan dan syarat seseorang berpengaruhmelalui alat indera yang

dimilikinya. Seseorang dapat mendengarkanatau melihat informasi yang terkirim

kepadanya, kemudian mendaftarsemua informasi yang terkirim kepadanya

tersebut.

c) Interpretasi

Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangatpenting

yaitu proses memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya.Proses

interpretasi tersebut bergantung pada cara pendalaman, motivasi,dan kepribadian

seseorang.

E. Macam-macam Persespsi

1. Persepsi Diri

Page 10: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

a) Pengertian persepsi diri

yakni bagaimana jika membuat kesan pertama, prasangka yang apa yang

mempengaruhi mereka, jenis informasi apa yang kita pakai untuk sampai

pada kesan tersebut, dan bagaimana akuratnya kesan itu.

b) Teori persepsi diri

Pada mulanya teori disonansi kognitif mengilhami penelitian tentang

efek prilaku terhadap perubahan sikap dan bagi usaha bertahun-tahun yang

menghasilkan satu-satunya interprestasi teoretik tentang penemuan ini.

Namun pada tahun 1967 Bem mengusulkan interprestasi lain di pandang

dari sudut teori persepsi diri. dalam bagian sebelumnya, dia menyatakan

bahwa sebagian besar sikap kita hanya didasarkan pada persepsi kita

tentang prilaku kita sendiri dan / atau keadaan dimana prilaku itu terjadi.

Bila kita makan jeruk dan seseorang bertanya kepada kita apa yang

kita rasakan dengan jeruk itu, kita katakan pada diri kita sendiri” saya

benar-benar makan jeruk; tak seorangpun memaksa saya untuk

memakannya; oleh karena itu, saya harus menyukai jeruk.” Sesuai dengan

hal itu, kita katakan pada orang itu bahwa kita menyukai jeruk. Demikian

juga bila kita memberikan suara bagi partai reoublik dalam suatu

pemilihan bebas, kita terasumsi bahwa kita menyukai sikap partai

republik; jika kita pergi ke tempat ibadah, kita berasumsi bahwa kita

adalah seorang religious, dsb. Jadi penjelasan persepsi diri ini menyatakan

prediksi yang sama dengan teori disonasi.

Persepsi diri terbagi lagi kedalam berbagai teori secara lebih dalam ,yaitu

sbb :

1) SELF-KNOWLEDGE ( sumber pengetahuan diri )

Kenrick, dkk (2002:43) menyatakan ada tiga macam sumber

pengetahuan diri (self-knowledge).

Page 11: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

1. Cara pertama adalah dengan konsep yang pernah ditulis Daryl

Bem (1972) tentang teori persepsi diri (self perception theory)

yaitu self-perception process. Pada proses ini seseorang

mempersepsi dirinya melalui perilaku-perilaku yang ditunjukkan

dalam kehidupan kesehariannya. Misalnya orang akan

mengatakan dirinya termasuk yang baik hati apabila dalam

kesehariannya ia suka memberikan pertolongan pada orang lain,

rendah hati, tidak pemarah, lemah lembut dalam bertutur kata, dan

sebagainya.

2. Cara kedua dikenal sebagai a reflected appraisal process (Mead,

1934; Sullivan, 1953). Dalam proses ini individu melakukan

refleksi diri (berkaca) dengan mengobservasi atau berimajinasi

apa yang dikatakan orang lain tentang diri sendiri. Dengan cara ini

seorang anak yang dikatakan oleh orang tuanya bahwa dia

berbakat, menyenangkan, dan gemuk akan berpikir tentang

dirinya seperti apa yang dikatakan orang tuanya tersebut. Charles

Horton Cooley (1902) menggambarkan proses ini dengan istilah

the looking glass self.

3. Cara ketiga yaitu dikenal dengan perbandingan sosial (social

comparison) seperti yang pernah diungkapkan oleh Leon

Festinger (1954). Dalam cara ini seseorang membandingkan

kemampuannya, sikap-sikapnya, dan keyakinan atau system

beliefnya dengan orang lain. Orang akan mengatakan dirinya

pandai apabila di dalam kelas ia memiliki nilai tertinggi. Orang

akan memandang dirinya paling cantik apabila teman-teman

sebayanya berpenampilan jelek. Sebaliknya orang tidak akan

Page 12: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

berani mengatakan dirinya paling pandai, paling cantik, paling

kaya dan sebagainya apabila tidak ada pembandingnya.

Selain ketiga cara di atas, seseorang juga dapat melihat diri dari

memory autobigrafinya (Brehm & Kassin, 1996:50).Egocentris Bias

2) SELF-ESTEEM ( penilaian diri )

Self-esteem dapat diartikan sebagai penilaian (evaluasi) kita yang

positif atau pun negative terhadap diri kita sendiri.

•Harga diri seseorang bisa lebih tinggi ataupun lebih rendah daripada orang

lain. Oleh karena penilaian ini berada di sistem kognitif maka penilaian

seseorang terhadap diri sendiri sangat tergantung kepada perubahan

konsep diri penilai terhadap atribut yang melekat berubah, maka harga

diri seseorang juga dapat berubah.

(1) self yang anda inginkan, artinya anda menginginkan atau memiliki

harapan agar diri anda seperti apa

(2) karakteristik yang penting orang lain (misalnya orang tuamu) yang

disebut juga ideal self-others

(3) karakteristik yang seharusnya anda miliki berkaitan dengan tugas,

tanggung jawab dan kewajiban terhadap orang lain (ought self)

(4) karakteristik yang penting bagi orang lain yang anda rasakan harus

dimiliki (oughtself-others).

3) SELF DISCREPANCY ( ketidaksesuaian diri )

Sejumlah peneliti menggunakan alat ukur yang terdiri dari

perbandingan ukuran tubuh yang dipersepsikan dalam gambar skema

dengan ukuran ideal yang dipilih (Fallon & Rozin, 1985 dalam Thompson

1999). Berdasarkan penelitian ini dan besarnya tekanan sosial budaya

Page 13: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

mengenai berat badan dan penampilan tubuh ideal, Thompson (1999)

menyusun hipotesis self-ideal discrepancy untuk menjelaskan

perkembangan gangguan citra tubuh. Teori ini menekankan pada

kecenderungan individu untuk membandingkan penampilan yang mereka

persepsikan dengan standar ideal yang mereka imajinasikan atau standar

ideal lain.

Teori self discrepancy menghubungkan jarak antara persepsi konsep diri

individu dengan standar pribadi individu tersebut. Kesenjangan diri

terfokus pada kecenderungan individu untuk membandingkan penampilan

yang mereka persepsi (aktual) dengan penampilan ideal yang mereka

bayangkan atau orang lain yang ideal (Cash & J.K Thompson, 1999).

4) SELF AWARENESS (kesadaran diri)

Teori kesadaran diri (self-awareness theory) yang dikemukakan

oleh Robert Wicklund dan koleganya menyatakan bahwa perhatian yang

terfokus pada diri (self-focused attention) mendorong seseorang untuk

memperhatikan diskrepansi diri sehingga memotivasi untuk lari dari

kesadaran diri atau mengubah perilakunya (Brehm & Kassin, 1996:58).

Ada dua macam fokus perhatian diri ini :

1. Self-focusing situation terjadi manakala seseorang tidak melakukan

focus diri tetapi lebih pada situasi yang terprediksikan.

2. Self focusing person individu lebih memperhatikan diri daripada

orang lain.

Penelitian Fenigstein dkk (1975) dan Buss (1980) menunjukkan bahwa

individu itu memilikiprivat self-consciousness dan public self-

consciousness. Privat self-consciousness cenderung untuk melakukan

introspeksi kedalam pikiran dan perasaan kita sendiri, sedangkan public

self-consciousness merupakan kecenderungan untuk memfokuskan pada

image atau citra publik.

5) SELF PRESENTATION ( Presentasi diri )

Page 14: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

• Presentasi diri merupakan proses ketika kita mencoba untuk

mengendalikan kesan orang lain tentang diri kita.

• Strategi presentasi-diri merupakan usaha-usaha kita untuk

membentuk kesan orang lain dalam cara tertentu dalam rangka untuk

mendapatkan pengaruh, kekuatan., simpati, dan perhatian.

Tujuan strategi presentasi diri :

1. Ingratiation : yaitu suatu tindakan yang dilandasi motivasi untuk

mencapai sesuatu ( to get along) dan disukai orang lain.

2. Self-promotion : yaitu suatu istilah yang menggambarkan tindakan-

tindakan yang dimotivasi oleh keinginan untuk menjadi tertentu (to

get ahead) dan disegani (respected) atas kompetensi kita (Arkin, 1981;

Jones & Pittman, 1982).

2. Persepsi sosial

a) Pengertian Persepsi social

objek persepsi dapat berada di luar individu yang mempersepsi,

Bila objek persepsi terletak di luar orang yang mempersepsi, maka objek

persepsi dapat bermacam-macam, yaitu dapat berwujud benda-benda

situasi dan juga berwujud manusia. Bila objek persepsi berwujud benda-

benda disebut persepsi benda (things perception) atau juga disebut non-

social perception,sedangkan objek persepsi berwujud manusia atau orang

disebut persepsi sosial atau social. perception.Namun disamping istilah-

istilah tersebut, khususnya mengenai social perception masih terdapat

istilah-istilah lain yang digunakan, yaitu persepsi orang atau person

perception. 

Dalam individu mempersepsi benda-benda mati bila dibandingkan dengan

mempersepsi manusia, terdapat segi-segi persamaan di samping terdapat

segi-segi perbedaan. Adanya persamaan bila dilihat bahwa manusia atau

orang itu dipandang sebagai benda fisik seperti benda-benda fisik lainnya

yang terikat pada waktu dan tempat, pada dasarnya tidak berbeda. Namun

Page 15: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

karena manusia itu semata-mata bukan hanya benda fisik saja, tetapi

mempunyai kemampuan- kemampuan yang tidak dipunyai oleh benda

fisik lainnya, maka hal ini akan membawa perbedaan antara mempersepsi

benda-benda dengan mempersepsi manusia. 

Mempersepsi seseorang, individu yang dipersepsi itu mempunyai

kemampuan-kemampuan, perasaan, harapan, walaupun kadarnya berbeda

seperti halnya individu yang mempersepsi. Orang yang dipersepsi dapat

berbuat sesuatu terhadap orang yang mempersepsi, sehingga kadang-

kadang atau justru sering hasil persepsi tidak sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya. Orang yang dipersepsi dapat menjadi teman, namun

sebaliknya juga dapat menjadi lawan dari individu yang mempersepsi. Hal

tersebut tidak akan dijumpai bila yang dipersepsi itu bukan manusia atau

orang. Ini berarti orang yang dipersepsi dapat memberikan pengaruh

kepada orang yang mempersepsi. 

Persepsi sosial merupakan suatu proses seseorang untuk mengetahui,

menginterprestasikan dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi,

tentang sifat-sifatnya, kualitasnya dan keadaan yang lain yang ada dalam

diri orang yang dipersepsi, sehingga terbentuk gambaran mengenai orang

yang dipersepsi. Namun demikian seperti telah dipaparkan diatas, karena

yang dipersepsi itu manusia seperti halnya dengan yang mempersepsi,

maka objek persepsi dapat memberikan pengaruh kepada yang

mempersepsi. Dengan demikian dapat dikemukakan dalam mempersepsi

manusia atau orang (person) adanya dua pihak yang masing-masing

mempunyai kemampuan-kemampuan, perasaan-perasaan, harapan-

harapan, pengalaman-pengalaman tertentu yang berbeda satu dengan yang

lain, yang akan dapat berengaruh dalarn mempersepsi manusia atau orang

tersebut.

Berdasarkan uraian diatas maka  ada beberapa hal yang dapat ikut

berperan dan dapat berpengaruh dalam mempersepsi manusia yaitu:

1. Keadaan stimulus, dalam hal ini berwujud manusia yang akan

dipersepsi.

2. Situasi atau keadaan sosial yang melatar-belakangi stimulus.

Page 16: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

3. Keadaan orang yang mempersepsi.

Walaupun stimulus personnya sama, tetapi jika situasi sosial yang melatar

belakangi stimulus person berbeda akan berbeda hasil persepsinya.

Pikiran, perasaan, kerangka acuan, pengalaman-pengalaman atau dengan

kata lain keadaan pribadi orang yang mempersepsi akan berpengaruh

dalam seseorang mempersepsi orang lain. Hal tersebut disebabkan karena

persepsi merupakan aktivitas yang integrated. Bila orang yang dipersepsi

atas dasar pengalaman merupakan seseorang yang menyenangkan bagi

orang yang mempersepsi akan lain hasil persepsinya bila orang yang

dipersepsi itu memberikan pengalaman yang sebaliknya. Demikian pula

dengan aspek-aspek lain yang terdapat dalam diri orang yang

mempersepsi.

Demikian pula situasi sosial yang melatar-belakangi stimulus person juga

akan ikut berperan dalam hal mempersepsi seseorang. Bila situasi sosial

yang melatar belakangi berbeda, hal tersebut akan dapat membawa

perbedaan hasil persepsi seseorang. Orang yang biasa bersikap keras,

tetapi karena situasi sosialnya tidak memungkinkan untuk menunjukkan

kekerasannya, hal tersebut akan mempengaruhi dalam seseorang berperan

sebagai stimulus person. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi orang

yang mempersepsinya. Karena itu situasi sosial yang melatar belakangi

stimulus person mempunyai peran yang penting dalam persepsi,

khususnya persepsi social.

Sarwono (2002) juga menjelaskan bahwa individu dapat mempunyai

persepsi social yang sama dan juga ada kemungkinan mempunyai persepsi

social yang berbeda tentang stimulus yang ada dilingkungannya. Hal ini

disebabkan antara lain oleh pengaruh social budaya dari lingkungan

individu, objek yang dipersepsi, motiv individu, dan kepribadian individu.

Lebih jauh, sarwono (2002) menambahkan bahwa persepsi social juga

sangat tergantung pada komunikasi. Artinya, bagaimana komunikasi yang

terjadi antara satu individu dengan individu lainnya akan mempengaruhi

persepsi diantara keduanya. Komunikasi disini menurut Sarwono (2002)

bukan hanya sebatas komunikasi verbal melainkan juga komunikasi non-

Page 17: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

verbal yang terjadi antara keduanya, seperti gerak tubuh, ekspresi wajah

dan lain sebagainya.

 

b) Tiga Dimensi Persepsi Sosial

persepsi sosial juga dianggap sebagai bagian dari kognisi social, yaitu

pembentukan kesan-kesan tentang karakteristik-karakteristik orang lain.

Kesan yang diperoleh tentang orang lain tersebut biasanya didasarkan pada

tiga dimensi persepsi, yaitu:

1.  Dimensi evaluasi yaitu penilaian untuk memutuskan sifat baik buruk,

disukai-tidak disukai, positif-negatif pada orang lain.

2.  Dimensi potensi yaitu kualitas dari orang sebagai stimulus yang

diamati (kuat-lemah, sering-jarang, jelas-tidak jelas).

3.  Dimensi aktivitas yaitu sifat aktif atau pasifnya orang sebagai

stimulus yang diamati.

Berdasarkan tiga dimensi tersebut, maka persepsi sosial didasarkan pada

dimensi evaluatif, yaitu untuk menilai orang. Penilaian ini akan menjadi

penentu untuk berinteraksi dengan orang selanjutnya. Artinya, persepsi

sosial timbul karena adanya kebutuhan untuk mengerti dan meramalkan

orang lain. Maka dalam persepsi sosial tercakup tiga hal yang saling

berkaitan, yaitu:

1.  Aksi orang lain, yaitu tindakan individu yang berdasarkan

pemahaman tentang orang lain yang dinamis, aktif dan independen.

2.   Reaksi orang lain,  merupakan aksi individu menghasilkan reaksi

dari individu, karena aksi individu dan orang lain tidak terpisah.

Pemahaman individu dan cara pendekatannya terhadap orang lain

mempengaruhi perilaku orang lain itu sehingga timbul reaksi.

3.  Interaksi dengan orang lain, yaitu reaksi dari orang lain

mempengaruhi reaksi balik yang akan muncul.

c) Bias dalam Persepsi Sosial

Ada beberapa bias atau kesesatan dalam persepsi sosial, antara lain yaitu:

Page 18: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

1.   Hallo Effect

Merupakan kecenderung untuk mempersepsi orang secara

konsisten. Hallo effect ini secara umum terjadi karena individu hanya

mendasarkan persepsinya hanya pada kesan fisik atau karakteristik

lain yang bisa diamati.

 

2.   Forked Tail Effect (negative hallo)

Merupakan lawan dari hallo effect, yaitu melebih-lebihkan kejelekan

orang hanya berdasarkan satu keadaan yang dinilai buruk.

 

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 19: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

Persepsi merupakan tanggapan ( penerimaan ) langsung dari sesuatu.

Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya,

dengan syarat: Adanya objek, Perhatian, Alat/indera & Saraf sensoris.

Adapun hal yang menjadi pengaruh persepsi adalah factor internal dan

eksternal dengan melalui proses persepsi berupa : stimulus/rangsangan –

registrasi – interpretasi.

Presepsi diri adalah bagaimana membuat kesan tentang diri kita

sendiri dan terbagi menjadi beberapa teori, yaitu :

1. Self-knowledge

2. Self-esteem

3. Self-discrepancy

4. Self-awareness

5. Self-presentation

Persepsi social berarti objek yang dipersepsi berada diluar individu

yang mempersepsi dan dalam mempersepsi maka ada beberapa hal yang

ikut berperan, seperti : keadaan stimulus, situasi dan keadaan social &

keadaan orang yang dipersepsi. Ada 3 dimensi social dalam memperoleh

kesan dari orang lain , yaitu 1. Dimensi evaluasi , 2. Dimensi potensi, 3.

Dimensi aktivitas dan mencakup 3 hal yang saling berkaitan : 1. Aksi

orang lain, 2. Reaksi orang lain, 3. Interaksi dengan orang lain. Namun

persepsi social memiliki 2 bias negative : 1. Hallo effect, 2. Forked tail

effect

B. Saran

Page 20: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

1. Jika ingin mempersepsi pastikan sesuai prosedur yang baik dan benar

, jangan sampai presepsi yang kita lakukan melenceng dari kenyataan

yang sebenarnya

2. Dalam mempersepsi orang lain sebaiknya kita tidak semena-mena

dan hanya menilai berdasarkan kesan fisik dan karakteristik orang

yang dipersepsi karena terkadang sisi luar orang lain bias jauh

berbeda dengan kesan dirinya yang sebenarnya

3. Jangan melebih-lebihkan keburukan orang lain hanya karena suatu

keburukan kecil atau memang jika orang lain itu buruk sangat tidak

jika kita membeberkan keburukan tersebut

4. Fokuslah pada orang yang dipersepsi jangan sampai kesan terhadap

orang tersebut tercampur dengan kesan orang lain saat kita

mempersepsi

5. Pastikan objek yang diersepsi berada pada keadaan normal seperti

pada waktu lainnya, jangan sampai kita mempersepsi kesan tentang

seseorang yang sedang diluar kondisi normalnya (sakit,lupa

ingatan,dll)

Daftar Pustaka

Page 21: Persepsi Diri & Persepsi Sosial

1. Psikologi sosial, Oleh David O.Sears, DKK. Diterjemahkan oleh Michael

ardiyanto, Dkk Penerbit : Erlangga 1985

2. Psikologis sosial, Oleh Robert A. Baron & Donn Byrne. Penerbit ;

Erlangga

3. Pengantar Psikologi, Rita L. Atkinson, DKK. Penerbit : Interaksara

4. http://id.wikipedia.org/ : 8 maret 2014, Jam 3:15 WITA @Fisip ruang 2

5. Psikologi Pendidikan, oleh Dr. H. Mahmud, M.Si. penerbit : Pustaka Setia

tahun 2010

6. Teori - Teori Psikologi Sosial, oleh Prof. Dr.Bimo.Walgito. penerbit :

Andi Offset

7. Psikologi Sosial, oleh W.A. Gerungan . Penerbit : refika Aditama tahun

2009