Psikologi komunikator dan psikologi pesan

10
Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan By : Kelompok 9 Elga Megri Windi Pradini Novetra Pulko Ratih Yuswita Sari Maria Laura Sitinjak Nestina

description

Persentase

Transcript of Psikologi komunikator dan psikologi pesan

Page 1: Psikologi komunikator dan psikologi pesan

Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanBy :Kelompok 9

Elga MegriWindi PradiniNovetra Pulko

Ratih Yuswita SariMaria Laura Sitinjak

Nestina Wahyu Fajar

Page 2: Psikologi komunikator dan psikologi pesan

Psikologi KomunikatorLaswell (1948) menyebutkan komunikasi

sebagai “who says what channel to whom whit what effect”. Untuk what channel to whom with what effect sudah dibahas pada materi sebelumnya. Pada psikologi komunikator ini kita akan membahas who says sedangkan what akan kita bahas pada psikologi pesannya.

Who says berarti siapa yang berbicara, artinya ketika komunikator berkomunikasi yang berpengaruh bukan saja apa yang ia katakan, tetapi juga keadaan dia sendiri, ia tidak dapat menyuruh pendengar memperhatikan apa yang ia katakan. Kadang – kadang siapa lebih penting dari apa.

Aristoteles menyebut karakter komunikator ini sebagai ethous. Ethous terdiri dari pikiran baik (good sense), akhlak yang baik ( good moral character), dan maksud yang baik ( good will).

Page 3: Psikologi komunikator dan psikologi pesan

Dimensi – dimensi ethos.Ethos atau faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikator terdiri atas:•Kredibelitas•Atraksi•Kekuasaan

Page 4: Psikologi komunikator dan psikologi pesan

PSIKOLOGI PESANSeorang Psikolinguistik dari Rockefeller University,

George A. Miller pernah menulis :“Kini ada seperangkat perilaku yang dapat megedalikan pikiran dan tindakan orang lai secara perkasa. Teknik pengendalian ini dapat menyebabkan Anda melakukan sesuatu yang tidak terbayangkan. Anda tidak dapat melakukannya tanpa adana teknik itu. Teknik itu dapat mengubah pendapat dan keyakinan, dapa digunakan untuk menipu anda dapat membuat anda gembira dan sedih, dapat memasukkan gagasan-gagasan baru ke dalam kepala Anda, dapat membuat anda menginginkan sesuatu yang tidak Anda miliki. Anda pun bahkan dapat menggunakannya untuk mengendalikan diri Anda sendiri. Teknik ini adalah alat yang luar biasa perkasanya dan dapat digunakan untuk apa saja.” (miller, 1974: 4)

Teknik ini tidak ditemukan oleh psikolog, tidak berasal dari pemberian mahluk halus, tidak juga diperoleh secara para psikologis atau lewat ilmu klenik. Teknik ini telah dimiliki bahasa. Dengan bahasa, yang merupakan kumpulan kata-kata, anda dapat mengatur perilaku orang lain.

Page 5: Psikologi komunikator dan psikologi pesan

Manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara-cara tertentu. Setiap cara berkata memberikan maksud tersendiri. Cara-cara ini kita sebut paralinguistic. Akan tetapi, manusia juga menyampaikan pesan dengan cara-cara lai selain dengan bahasa, misalnya dengan isyarat; ini disebut pesan ekstralinguistik. Pesan paralinguistik dan ekstralinguistik akan kita uraikan dalam satu bagian yang kita sebutPesan nonverbal. Selanjutnya kita akan membicarakan struktur dan imbauan pesan.

Page 6: Psikologi komunikator dan psikologi pesan

1. Pesan LinguistikAda dua cara mendefinisikan bahasa : fungsional dan formal. Definisi fungsional melihat bahasa dari segi fungsinya, sehingga bahasa diartikan sebagai “alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan” (socially shared means for expressing ideas). Definisi formal menyatakan bahasa sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tata bahasa (all the conceivable sentences that could be generated according to the rules of its grammar).

2. Pesan NonverbalOrang mengungkapkan penghormatan kepada orang lain dengan cara yang bermacam-macam. Orang Arab menghormati orang asing dengan memeluknya. Orang-orang Polinesia menyalami orang lain dengan saling memeluk dan mengusap punggung. Orang Jawa menyalami orang yang dihormatinya dengan sungkem, Orang Jawa duduk bersial menyambut kedatangan orang yang mulia; orang belanda malah berdiri tegak. Tepuk tangan, pelukan, usapan, duduk, dan berdiri tegak adalah pesan nonverbal yang menerjemahkan gagasan, keinginan, atau maksud yang terkandung dalam hati kita.

Page 7: Psikologi komunikator dan psikologi pesan

Sturuktur PesanBayangkan Anda harus menyampaikan informasi di hadapan khalayak yang tidak sefaham dengan anda. Anda harus menentukan apakah bagian penting dari argumentasi anda yang harus didahulukan atau bagian yang kurang penting. Ataukah kita harus membiarkan hanya argument-argument yang menunjang kita saja atau harus membicarakan yang pro dan kontra sekaligus.untuk menjawab sekaligus pertanyaan yang pertama banyak penelitian telah dilakukan disekiotar konsep primacy-recency.

Imbauan Pesan (Message Appeals)Bila pesan-pesan kita dimaksudkan untuk mempengaruhi orang lain maka kita harus menyentuh motif yang menggerakan atau mendorong prilaku komunikate. Dengan perkataan lain, kita secara psikologis mengimbau khalayak untuk menerima dan melaksanakan gagasan kita. Dalam uraian kita yang terakhir ini, kita akan membicarakan imbauan rasional, imbauan emosional, imbauan takut, imbauan ganjaran dan imbauan motivasional. Imbauan rasional didasarkan pada anggapan bahwa manusia pada dasarnya makhluk rasional yang baru bereaksi pada imbauan rasional, bila imbauan rasional tidak ada. Menggunakan imbauan rasional artinya menyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau penyajian bukti-bukti.

Page 8: Psikologi komunikator dan psikologi pesan

Organisasi,Struktur dan Imbauan PesanAristoteles, dalam buku klasik tentang komunikasi De Arte

Rhetorica, menerangkan peranan taxsis dalam memperkuat efek pesan persuasive. Yang dimaksud dengan taxsis adalah pembagian atau rangkaian penyusunan pesan. Ia menyarankan agar setiap pembicaraan disusun menurut urutan: pengantar, pertanyaan, argument, dan kesimpulan. Pada tahun 1952, Beighley meninjau kembali berbagai penelitian yang ,membandingkan efek pesan yang tersusun dengan pesan yang tidak tersusun. Ia menemukan bukti yang nyata yang menunjukkan bahwa pesan yang diorganisasikan dengan baik lebih mudah dimengerti dari pada pesan yang tidak tersusun dengan baik.Alan H.Monroe pada akhir tahun 1930-an. Menyarankan lima langkah dalam penyusunan pesan :1) attention (perhatian)2) need (kebutuhan)3) satisfaction (pemuasan)4) visualization (visualisasi)5) action (tindakan)

Page 9: Psikologi komunikator dan psikologi pesan

KESIMPULAN

Dalam konsep psikologi komunikator, proses komunikasi akan sukses apabila berhasil menunjukkan source credibility atau menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan.Pengaruh komunikasi kita pada orang lain, sebagaimana dikemukakan oleh Herbert C. Kelman berupa 3 hal, yaitu : Internalisasi, Identifikasi, dan Ketundukan (compliance)Dalam ilmu psikologi pesan terdapat konsep yang berupa teknik pengendalian perilaku orang lain yang disebut bahasa. Dengan bahasa yang merupakan kumpulan kata, komunikator dapat mengatur perilaku komunikate (orang lain). Berbicara atau berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Dan selanjutnya, bahasa adalah pesan dalam bentuk kata-kata dan kalimat, yang disebut pesan linguistik.Pesan merupakan salah satu unsur yang penting dalam berkomunikasi, sehingga makna dari pesan itu sendiri memperlancar interaksi social antar manusia. Sementara tujuan dari komunikasi akan tercapai bila makna pesan yang disampaikan komunikator sama dengan makna yang diterima komunikan. Maka untuk mencapai tujuan itu, pesan yang disampaikan biasanya diungkapkan melalui perpaduan antara pesan verbal dan nonverbalKaraketristik makna pesan meliputi : 1) makna ditentukan oleh komunikator, 2). Makna yang disampaikan lewat pesan verbal dan nonverbal tidak lengkap, 3). Makna bersifat unik, 4) Makna mencakup makna denotatif dan konotatif, 5) Makna harus didasarkan pada konteks.

Page 10: Psikologi komunikator dan psikologi pesan

Atas perhatiannya, terimakasih