perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id...

37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH KONSUMSI MINUMAN JERUK KEMASAN TERHADAP PERUBAHAN pH SALIVA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Nur Nubli Julian Parade G0008034 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN JERUK KEMASAN TERHADAP

PERUBAHAN pH SALIVA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Nur Nubli Julian Parade

G0008034

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011. Pengaruh Konsumsi Minuman Jeruk Kemasan terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman jeruk kemasan terhadap perubahan pH Saliva.

Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah Pre-Post Test Only. Sampel yang digunakan adalah 40 siswa SMA Negeri 1 Gresik yang berumur 14-17 tahun. Sampel tersebut didapat secara simple random sampling, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang masing-masing berjumlah 20 sampel. Kelompok kontrol diberi minum air putih dan kelompok perlakuan diberi minuman jeruk kemasan. Masing-masing kelompok diukur pH salivanya setelah menit ke-2, menit ke-6, dan menit ke-10. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik Mann-Whitney, menggunakan program SPSS 17.0 for Windows.

Hasil Penelitian: Penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh pemberian minuman jeruk kemasan terhadap perubahan pH saliva. Hasil kelompok perlakuan tampak signifikan pada menit ke-2 ( 6,47 ± 0,46 dan p = 0,000), menit ke-6 ( 6,18 ± 0,30 dan p = 0,005) dan menit ke-10 ( 6,66 ± 0,27 ). Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan hasil yang tidak signifikan, pada menit ke-2 ( 7,01 ± 0,13 dan p = 0,823 ), menit ke-6 ( 7,03 ± 0,14 dan p = 0,578) dan menit ke-10 ( 7,06 ± 0,11 dan p = 0,338). Secara keseluruhan perbedaan nilai pH saliva lebih signifikan pada kelompok minuman jeruk kemasan.

Simpulan Penelitian: Terdapat pengaruh konsumsi minuman jeruk kemasan terhadap perubahan pH Saliva. Minuman jeruk kemasan memberikan pengaruh yang bermakna dalam menurunkan pH Saliva.

Kata kunci : minuman jeruk kemasan, pH Saliva

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 4

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 4

1. Saliva ............................................................................................... 4

2. Minuman Jeruk Kemasan ................................................................ 8

3. Karbohidrat dan pH Saliva.............................................................. 9

4. Pengukuran pH Saliva...................................................................... 10

B. Kerangka Pemikiran............................................................................. 12

C. Hipotesis ............................................................................................ .. 13

BAB III. METODE PENELITIAN........................................................................ 14

A. Jenis Penelitian................................................................................. 14

B. Lokasi Penelitian.............................................................................. 14

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

C. Subjek Penelitian........................................................................... 15

D. Teknik Sampling .......................................................................... 15

E. Rancangan Penelitian .................................................................... 17

F. Identifikasi Variabel Penelitian ..................................................... 18

G. Skala Varibel ................................................................................. 18

H. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 19

I. Instrumen Penelitian ..................................................................... 22

J. Cara Kerja .................................................................................... 23

K. Teknik Analisis Data ..................................................................... 23

BAB IV. HASIL PENELITIAN ........................................................................... 24

A. Karakteristik Sampel ........................................................................ 24

B. Analisis Statistika ............................................................................. 26

BAB V. PEMBAHASAN .................................................................................... 30

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 33

A. Simpulan .......................................................................................... 33

B. Saran................................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 34

LAMPIRAN

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang tersebar luas di

masyarakat Indonesia. Hasil studi morbiditas Survey Kesehatan Nasional

(Surkesnas) 2001 menyatakan bahwa penyakit gigi menduduki urutan pertama

dari 60 % jumlah penduduk (Depkes RI, 2007). Penyakit gigi dan mulut yang

sering dialami oleh anak usia sekolah dan sebagian orang dewasa adalah karies

dan periodontitis (WHO, 2005). Karies adalah penyakit pada jaringan keras

gigi yang disebabkan oleh kerja mikroorganisme, ditandai oleh adanya

demineralisasi mineral email dan dentin, diikuti oleh kerusakan bahan-bahan

organik (Kidd, 2005). Karies disebabkan berbagai faktor, di antaranya adalah :

karbohidrat, mikroorganisme dan waktu terpapar. (Soesilo et al., 2005) .

Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa konsumsi jus buah dengan

pH rendah dapat menyebabkan penurunan pH Saliva di bawah nilai kritis pH

dan jika tetap ada selama beberapa menit akan berpotensi terhadap kerusakan

gigi (Preethi et al., 2010). Touyz (1994) dan Bamise et al., (2007)

menyimpulkan bahwa jus buah Kanada memiliki pH di bawah nilai kritis,

sehingga dapat melarutkan email gigi. Dalam studi In vitro telah dibuktikan

juga bahwa minuman yang lembut dengan pH rendah dapat menyebabkan

erosi gigi dan penurunan pH Saliva dapat meningkatkan risiko erosi gigi.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pada saat ini anak usia remaja banyak mengkonsumsi berbagai macam

jenis minuman yang ada dipasaran. Akan tetapi, informasi mengenai dampak

mengkonsumsi minuman tersebut terhadap kesehatan rongga mulut masih

sangat sedikit (Andam, 2008). Menurut beberapa pengamatan, mengkonsumsi

makanan atau minuman tertentu dapat mempengaruhi pH Saliva yang

berakibat mengganggu kesehatan gigi dan mulut. Mengkonsumsi minuman

yang mengandung asam seperti minuman jeruk kemasan juga dapat

mengakibatkan proses demineralisasi gigi karena terjadi kelarutan email gigi

dalam saliva (Ilyas dan Yusri, 2007 ; Preethi et al., 2010).

Selain memiliki pH yang rendah, minuman jeruk kemasan juga

memiliki kandungan yang lain di antaranya : glukosa, fruktosa, sukrosa, dan

kandungan gula lainnya. Bakteri dalam mulut dapat memfermentasikan

karbohidrat (glukosa, fruktosa, sukrosa) dan menghasilkan asam yang dapat

merusak email gigi, karena minuman yang manis sering meningkatkan risiko

karies gigi.

Berdasarkan dari uraian tersebut di atas, maka perlu diteliti apakah ada

pengaruh konsumsi minuman jeruk kemasan terhadap perubahan pH Saliva.

B. Perumusan Masalah

Apakah ada pengaruh konsumsi minuman jeruk kemasan terhadap

perubahan pH Saliva?

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman jeruk kemasan

terhadap perubahan pH Saliva.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah kepada

masyarakat mengenai pengaruh konsumsi minuman jeruk kemasan

terhadap kesehatan gigi dan mulut.

2. Manfaat Aplikatif

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih makanan atau

minuman yang akan dikonsumsi.

b. Memberi masukan tentang manfaat dan efek samping konsumsi

minuman jeruk kemasan terhadap kesehatan gigi dan mulut.

c. Memberi masukan tentang pencegahan dari pengaruh buruk konsumsi

minuman jeruk kemasan terhadap kesehatan gigi dan mulut.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Saliva

Saliva adalah cairan dalam rongga mulut yang dihasilkan oleh kelenjar

saliva besar (mayor) di antaranya : glandula parotis, glandula submandibularis,

dan glandula sublingualis, bersama dengan cairan sekresi kelenjar saliva kecil

(minor) yang terdapat di sekitarnya (Kahn et al., 2010). Cairan tersebut

disebarkan dari peredaran darah melalui celah di antara permukaan gigi dan

gusi, yaitu sulkus ginggivalis. Jumlah dan susunannya sangat menentukan bagi

kesehatan mulut.

Kelenjar saliva mayor terletak agak jauh dari rongga mulut dan

sekretnya disalurkan melalui duktusnya ke dalam rongga mulut. Kelenjar saliva

mayor terdiri dari kelenjar parotis yang terletak di bagian bawah telinga di

belakang ramus mandibula, kelenjar submandibularis yang terletak di bagian

bawah korpus mandibula dan kelenjar sublingualis yang terletak di bawah lidah

(Martini, 2005) . Selain itu terdapat juga kelenjar saliva minor yang terdiri dari

kelenjar labial, kelenjar bukkal, kelenjar lingual, kelenjar Von Ebner dan

kelenjar Weber (Myers dan Ferris, 2007).

Kelenjar parotis merupakan kelenjar ludah terbesar yang terletak di

anterior dari aurikel telinga di mana posisinya antara kulit dan otot maseter.

Duktus kelenjar ini bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pipi dan gusi dihadapan molar 2 atas. Saluran keluar utama disebut duktus

stenon (stenson) terdiri dari epitel berlapis semu (Fritsch dan Kuehnel, 2007).

Kelenjar submandibularis merupakan kelenjar yang memproduksi air

liur terbanyak dan mempunyai saluran keluar (duktus ekskretoris) yaitu duktus

Whartoni yang bermuara pada dasar rongga mulut pada frenulum lidah, di

belakang gigi seri bawah ( Fritsch dan Kuehnel, 2007).

Kelenjar sublingual merupakan kelenjar terkecil dari kelenjar saliva

mayor. Kelenjar ini terletak di lapisan submukosa, di atas otot mylohyoid dan

di sebelah lateral dari oto genioglossus. Duktus kelenjar ini disebut duktus

Rivinus. Aliran dari sublingualis memasuki rongga mulut melalui sejumlah

muara yang terdapat sepanjang plica sublingualis, yaitu suatu lingir mukosa

anteroposterior di dasar mulut yang menunjukkan alur dari ductus

submandibularis, atau melalui ductus utama (yaitu ductus Bartholin) yang

berhubungan dengan ductus submandibularis (Mafee et al., 2005 ; Pramanik,

2007a)

Kelenjar Saliva minor merupakan kelenjar mukosa, serosa atau

campuran, yang melapisi seluruh rongga mulut dan jumlahnya sekitar 600-

1000. Kelenjar ini memiliki saluran sendiri yang bermuara langsung ke dalam

rongga mulut. Kelenjar ini terkonsentrasi di daerah bukal, bibir, langit-langit

dan lingual. Kelenjar Saliva juga dapat ditemukan di bagian atas dari tonsil

(kelenjar weber), pilar tonsil dan dasar lidah (Newlands et al., 2006).

Komponen saliva, yang dalam keadaan larut disekresi oleh kelenjar

saliva, dapat dibedakan atas komponen organik dan anorganik. Namun

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

demikian, kadar tersebut masih terhitung rendah dibandingkan dengan serum,

karena pada saliva bahan utamanya adalah air yaitu sekitar 99 % (Pramanik,

2007b). Komponen anorganik saliva antara lain : Sodium, Kalsium, Kalium,

Magnesium, Bikarbonat, Khlorida, Rodanida dan Thiocynate (CNS), Fosfat,

Potassium dan Nitrat, sedangkan komponen organik pada saliva meliputi

protein yang berupa enzim amilase, maltase, lisozim, kalikrein dan musin

(Pramanik, 2007a ; Vasudan dan Sreekumari, 2007). Susunan saliva dapat

berubah dilihat dari segi derajat keasaman (pH), elektrolit, dan protein yang

ditentukan oleh antara lain : waktu siang dan malam, sifat dan kekuatan

rangsang, keadaan psikis, diet, kadar hormon, gerak badan, dan obat-obatan

(Amerongen, 1991).

Saliva mempunyai fungsi yang sangat penting untuk kesehatan rongga

mulut karena mempunyai hubungan dengan proses biologis yang terjadi dalam

rongga mulut. Secara umum saliva berperan dalam proses perlindungan pada

permukaan mulut, pengeluaran virus dan produk metabolisme organisme

sendiri dan mikrorganisme, pengaturan kandungan air (kelembapan rongga

mulut), pencernaan makanan dan pengecapan serta diferensiasi, dan

mengeskresi logam berat seperti tiosianat (Pramanik, 2007b).

Saliva juga berfungsi sebagai buffer dan netralisasi pH rongga mulut

jika terdapat makanan yang bersifat asam ataupun basa. Saliva juga

berpengaruh dalam proses demineralisasi dan remineralisasi, dengan adanya

ion-ion Ca dan Fosfat yang merupakan mekanisme penolakan yang terpenting

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

terhadap dekalsifikasi email gigi dalam lingkungan asam (Ilyas dan Yusri,

2007).

Saliva dapat melindungi jaringan di dalam rongga mulut dengan

berbagai cara, yaitu dengan: pembersihan mekanis yang dapat menghasilkan

pengurangan plak, pelumuran elemen-elemen gigi yang akan mengurangi

keausan oklusi yang disebabkan oleh daya pengunyahan, pengaruh buffer

sehingga naik turunnya derajat asam (pH) dapat ditekan dan dekalsifikasi

elemen gigi-geligi dapat dihambat, agregasi bakteri yang dapat merintangi

kolonisasi mikroorganisme, serta aktivitas anti-bakterial sehingga menghalang-

halangi pertumbuhan bakteri. Untuk semua pengaruh perlindungan ini tidak

hanya diperlukan cukup ludah, tetapi juga susunan ludah yang optimal

(Amerongen, 1991; Khurana, 2006).

Susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit di dalam saliva menentukan

pH dan kapasitas buffer. Derajat keasaman saliva tergantung dari perbandingan

antara asam dengan kapasitas buffer terutama disebabkan oleh susunan

bikarbonat yang naik dengan kecepatan sekresi. Ini berarti pH dan kapasitas

buffer saliva juga naik dengan naiknya kecepatan sekresi (Barron et al., 2003).

Kapasitas cairan buffer dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan

untuk menahan perubahan pH (Ilyas dan Yusri, 2007). Derajat asam dan

kapasitas buffer selalu dipengaruhi perubahan-perubahan misalnya: waktu

siang dan malam, diet makan, dan perangsangan kecepatan sekresi saliva.

Kelenjar saliva dapat dirangsang dengan berbagai cara antara lain : mekanis

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

(mengunyah makanan), Kimiawi (rangsangan asam, manis, pahit, asin dan

pedas), neuronal, emosional dan rangsangan rasa sakit (Pedersen et al., 2002).

2. Minuman Jeruk Kemasan

Minuman jeruk kemasan tergolong minuman yang bersifat asam,

minuman ini termasuk dalam kategori minuman ringan non alkohol. Secara

umum minuman ringan dapat berupa air berasa, air bergas, teh manis,

lemonade, squash dan fruitpunch (Erik dan Kevin, 2002). Minuman jeruk

kemasan(Nutrisari rasa jeruk manis) mengandung komposisi antara lain :

karbohidrat total 11 gr 3%, gula 10 gr, natrium 20 mg, vitamin A 200 IU 10 %,

vitamin B1 (Thiamin) 0.12 mg 10 %, vitamin B3 (Niasin) 2.4 mg 15 %,

vitamin B6 0.4 mg 30 %, vitamin C 60 mg 100 %, vitamin E 4 mg 40 %, asam

fosfat 0.04 mg 10 %, kalsium 38 mg 6 %, fosfor 20 mg 2 % (BPOM, 2007).

Jenis asam yang terdapat di makanan dan minuman bermacam-macam

seperti asam asetat, asam benzoat, asam malat, asam propionat, asam maleat,

asam sitrat, asam fosfor, asam tartarat, asam askorbat (vitamin C) dan lain-lain.

Keberadaan polybasic acid pada minuman sangat penting karena

kemampuannya untuk mengikat (Chelate) kalsium bahkan pada pH yang

tinggi. Penelitian yang dilakukan pada binatang menunjukkan asam fosfor

sangat erosif pada pH 2,5-3,3. Asam sitrat, maleat dan tartarat sangat kuat sifat

erosifnya karena sifat asam dan kemampuannya dalam mengikat kalsium

walaupun pada pH yang tinggi.

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3. Karbohidrat dan pH Saliva

Hampir semua karbohidrat dalam diet terdiri atas polisakarida atau

disakarida besar yang merupakan gabungan monosakarida yang saling

berikatan satu sama lain melalui kondensasi. Ini berarti bahwa sebuah ion

hidrogen telah dipindahkan dari salah satu monosakarida, dan satu ion

hidroksil telah dipindahkan dari monosakarida lainnya. Kedua monosakarida

kemudian bergabung satu sama lainnya pada tempat pemindahan, dan ion

hidrogen dan ion karboksil bergabung untuk membentuk air. Bila karbohidrat

dicernakan kembali menjadi monosakarida, maka enzim pencernaan dalam

mulut (enzim ptialin) akan mengembalikan ion hidrogen dan hidroksil ke poli

sakarida, dan dengan demikian memisahkan monosakarida satu sama lain.

Proses ini disebut hidrolisis, adalah sebagai berikut :

R”-R’ + H2O R”OH + R’H (Guyton dan Hall, 2007).

Hasil dari proses hidrolisis tersebut adalah monosakarida yang

merupakan pendonor ion H+, sehingga salivapun akan bersifat asam (pH

Saliva turun).

Penurunan pH Saliva juga dapat disebabkan karena adanya proses

fermentasi karbohidrat oleh bakteri-bakteri asidogenik dalam mulut yang

menghasilkan asam. Karbohidrat yang paling kariogenik adalah sukrosa dalam

bentuk gula bebas, sebab sukrosa paling mudah difermentasi oleh bakteri plak,

juga karena perubahannya menjadi glukans ekstraseluler oleh bakteri glukosil

transverase, serta mudah dikonversi menjadi polimer intraseluler (Soames dan

Southam, 1998). Sukrosa merupakan pemanis makanan yang paling umum

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

digunakan dan terkadang dikombinasi dengan sirup fruktosa. Sukrosa ini

dicerna melalui reaksi hidrolisis asam. Sukrosa merupakan makronutrien yang

menyediakan sumber energi yang cepat diserap tubuh, kelebihan konsumsi

sukrosa dapat menyebabkan beberapa efek samping terhadap kesehatan. Yang

paling sering dijumpai adalah karies gigi di mana bakteri oral akan

mengkonversi gula (termasuk sukrosa) dari makanan menjadi asam sehingga

merusak email gigi (Khoswanto dan Soehardjo, 2005).

Selesai mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung

karbohidrat pH Saliva yang semula 6,8-7,2 turun hingga 4,5 dalam waktu 5

menit, titik ini disebut dengan pH kritis, pada kondisi ini jika tidak terjadi

proses remineralisasi maka proses karies akan berlanjut. Proses remineralisasi

membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembalikan pH Saliva ke nilai

normal yang mana sebagian kristal hidroksiapatit yang terurai akan

memperoleh ikatan baru antara fosfat dengan fluoride dan membentuk

fluorapatit yang mempunyai daya larut lebih rendah terhadap asam (Alamsyah,

2010).

4. Pengukuran PH Saliva

Ada beberapa cara untuk mengukur pH Saliva. pH Saliva normal

berkisar pada angka 6,8 - 7,2. Pada saat akan menguji pH, saliva diambil 1-2

jam sebelum makan. Sampel diinstruksikan untuk mengumpulkan saliva dalam

mulut, kemudian sampel saliva ditampung dalam gelas ukur. Pengujian saliva

dapat menggunakan kertas indikator pH ataupun pH meter. pH meter

merupakan instrumen elektronik yang digunakan untuk mengukur pH

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(keasaman atau kebasaan) dari suatu cairan dengan menggunakan probe khusus

yang biasa digunakan untuk mengatur pH bahan semisolid. ( Alamsyah, 2010).

Menurut Walsh (2008) dan Rooban et al (2006) bahwa pengukuran pH

Saliva dapat dilakukan dengan cara menginstruksikan sampel untuk tidak puasa

kurang lebih sekitar 60 menit dan mengumpulkan saliva pada gelas ukur.

Kemudian sampel saliva dapat langsung diukur pada gelas ukur tersebut dengan

menggunakan pH meter atau dengan menggunakan pipet, saliva diambil dengan

menggunakan pipet dan diteteskan pada kertas pH.

Eddy (2006) menyatakan bahwa untuk mengukur pH Saliva, sampel

diinstruksikan untuk berpuasa selama 30 menit. Kemudian sampel diinstruksikan

untuk mengumpulkan saliva pada sebuah wadah dan mengukurnya dengan

menggunakan kertas pH meter.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

B. Kerangka Pemikiran

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Minuman jeruk kemasan

Sukrosa, Glukosa,Fruktosa Karbohidrat

Hidrolisis R”- R + H2

Monosakarida R”OH + R’H

Enzim Ptialin

Pendonor H+

Asam

Keasaman Saliva

pH Saliva

Faktor luar : Irama siang dan

malam, diet, mekanis, kimiawi, neuronal,

emosional, rasa sakit, hormonal

Dalam Saliva : Bikarbonat

HPO4-

Ureum Protein

Bakteri Asidogenik

- Asam Askorbat (vitamin C)

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

C. Hipotesis

Ada pengaruh konsumsi minuman jeruk kemasan terhadap perubahan pH

Saliva.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang dipakai adalah eksperimental pretest-posttest

only.

K1 : Kelompok perlakuan

K2 : Kelompok kontrol

S1 : Sampel saliva perlakuan

S2 : Sampel saliva kontrol

E : Efek

(Sastroasmoro dan Ismael, 1995).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gresik.

Sampel

K1

K2

S1

S2

E

E

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

C. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Siswa SMA Negeri 1 Gresik dengan

kriteria sebagai berikut :

1. Umur ( 14 – 17 ) tahun

2. Jenis kelamin laki – laki dan perempuan yang tidak dalam masa haid

3. Keadaan umum baik, tidak punya penyakit sistemik

4. Tidak makan dan minum 30 menit sebelum penelitian

5. Tidak merokok

6. Tidak mengkonsumsi obat-obat

7. Tidak mempunyai masalah penyakit gigi (gigi berlubang)

D. Teknik Sampling

1. Populasi Sumber

Populasi adalah keseluruhan kelompok subjek dapat berupa

manusia, hewan percobaan, data laboratorium, dan lain-lain yang ciri-

cirinya akan diteliti (Taufiqurahman, 2004). Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SMA Negeri 1 Gresik yang memenuhi kriteria.

2. Metode pengambilan sampel

Adapun metode pengambilan sampel yang dipakai pada penelitian

ini adalah menggunakan teknik Simple Random Sampling (Murti, 2004).

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3. Besar Sampel

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.

Sampel pada penelitian ini adalah setiap anggota populasi sumber yang

memenuhi kriteria dari subjek penelitian. Sampel yang digunakan

sebanyak 40 anak yang diperoleh secara random (Murti, 2004).

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

E. Rancangan Penelitian

Rancangan Penelitian eksperimental:

Sampel

Menggosok gigi

Kelompok 1:

20 orang siswa SMA N 1 Gresik

Kelompok 2:

20 orang siswa SMA N 1 Gresik

Ukur pH saliva pada:

1. Menit ke 2 2. Menit ke 6 3. Menit ke 10

Data

Analisis dengan uji Mann-Whitney

Puasa 30 menit

Ukur pH Saliva

Kelompok 1

Minum air jeruk kemasan

Kelompok 2

Minum air mineral

Ukur pH saliva pada:

1. Menit ke 2 2. Menit ke 6 3. Menit ke 10

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

F. Identifikasi Variabel

1. Variabel terikat : Derajat keasaman (pH) Saliva

2. Variabel bebas : Minum air jeruk kemasan

3. Variabel luar (perancu) :

a. Terkendali :

1) Perubahan waktu siang dan malam ( waktu pengambilan sampel )

2) Volume air jeruk kemasan

3) Rangsang mekanis dan kimiawi

4) Rangsang sakit

5) Merokok

6) Obat-obatan

7) Mempunyai masalah penyakit gigi (gigi berlubang)

b. Tak terkendali :

1) Susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit dalam saliva

2) Kekentalan saliva

3) Kontaminasi udara

4) Kebersihan mulut ( nilai plak )

5) Diet

G. Skala Variabel

1. Minuman jeruk kemasan : Skala Kategorikal

2. pH saliva : Skala Kontinyu

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

H. Definisi Operasional Variabel

1. Minuman jeruk kemasan

Minuman jeruk kemasan adalah jenis minuman yang bersifat asam

. Minuman ini termasuk dalam kategori minuman ringan non alkohol.

Secara umum minuman ringan dapat berupa air berasa, air bergas, teh

manis, lemonade, squash dan fruitpunch. Minuman jeruk kemasan

(nutrisari) tergolong dalam kategori air berasa. Minuman jeruk kemasan

memiliki banyak kandungan natrium, vitamin, dan karbohidrat.

Minuman jeruk kemasan dalam bentuk serbuk, dilarutkan dalam air

sebanyak 250 ml dan diminum seperti kebiasaan minum sehari-hari,

dihabiskan dalam waktu 3 menit. Air jeruk kemasan yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah Nutrisari rasa jeruk manis.

2. pH Saliva

pH Saliva merupakan derajat keasaman dari suatu cairan yang

diproduksi oleh kelenjar ludah di dalam rongga mulut (pH adalah

logaritma negatif konsentrasi H+ : - log (H+) pada suhu 25° C ). Suatu

larutan akan bersifat netral jika pH-nya sama dengan 7, dan jika < 7 maka

pH-nya bersifat asam, jika pH-nya > 7 bersifat basa.

Saliva diambil dari siswa SMA Negeri 1 Gresik yang sebelumnya

di instruksikan untuk menggosok gigi dengan pasta gigi sebelum diambil

salivanya. Untuk mengembalikan kadar kualitas maupun kuantitas dari

saliva, sampel diinstruksikan untuk puasa 30 menit terlebih dahulu. pH

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

saliva diukur sebelum dan sesudah minum air jeruk kemasan/air mineral

dengan menggunakan pH meter. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali,

pada menit ke-2, menit ke-6, dan menit ke-10.

3. Variabel luar :

a. Terkendali

1) Perubahan siang dan malam (waktu pengambilan saliva)

Saliva diambil antara pukul 7-10 pagi.

2) Volume air jeruk kemasan

Air jeruk kemasan yang digunakan pda penelitian ini menggunakan

Nutrisari rasa jeruk manis 14 gram yang dilarutkan dalam air sebesar

250 ml.

3) Rangsang mekanis dan kimiawi

Pada penelitian ini, tidak digunakan rangsang mekanis dan kimiawi

seperti mengunyah permen, atau makan-makanan yang keras untuk

menstimulasi saliva, melainkan perlakuan menggosok gigi sebelum

dilakukan perhitungan pH Saliva.

4) Rangsang sakit

Pada penelitian ini, sampel dipilih dengan keadaan giginya baik tidak

ada radang atau gingivitis.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

5) Merokok

Merokok dapat menyebabkan peningkatan aliran saliva sehingga pH

Saliva menjadi basa dan meningkat. Maka dari itu, pada penelitian

ini kriteria subjek yang digunakan adalah sampel yang tidak

merokok.

6) Obat-obatan

Terdapat beberapa kelompok obat yang dapat menyebabkan

penurunan sekresi saliva, antara lain: anti konvulsan, diuretik,

antiemetik, antihistamin, dekongestan. Maka dari itu, pada

penelitian ini criteria subjek yang digunakan adalah sampel yang

sedang tidak mengkonsumsi obat-obatan tersebut.

7) Mempunyai masalah penyakit gigi (gigi berlubang)

Pada penelitian ini sampel yang dipilih adalah yang tidak

mempunyai masalah penyakit gigi (gigi berlubang).

b. Tak terkendali

1) Susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit dalam saliva

Jumlah elektrolit dalam ludah yang berbeda-beda pada masing-

masing sampel mempengaruhi perubahan pH Saliva.

2) Kekentalan saliva

Kekentalan (viskositas) saliva masing-masing sampel yang berbeda-

beda mempengaruhi perubahan pH Saliva.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3) Kontaminasi udara

Udara sering kali bercampur dengan zat organik dan anorganik yang

dapat mempengaruhi pH Saliva.

4) Kebersihan mulut (plak gigi)

Kebersihan mulut (nilai OHI-S) pada masing-masing sampel

berbeda. Perbedaan ini mengindikasikan adanya perbedaan jumlah

plak dan bakteri mulut pada masing-masing sampel.

5) Diet

Jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi masing-masing sampel

setiap hari.

I. Instrumen Penelitian

1. Panduan wawancara

2. Minuman jeruk kemasan

3. Saliva

4. Penampung minuman jeruk kemasan

5. Penampung saliva

6. Kapas

7. pH meter strip

8. Jam tangan / Stopwacth

9. Aquadest

10. Sikat gigi dan pasta gigi

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

J. Cara kerja

1. Alat ukur : pH meter

2. Cara pengukuran :

a. Pengambilan data dilakukan pagi hari.

b. Sampel diminta untuk menggosok gigi, setelah menggosok gigi

diinstruksikan tidak boleh makan dan minum selama 30 menit.

c. Saliva ditampung dan diperiksa dengan indikator pH.

d. Kemudian sampel pada kelompok 1 diminta untuk meminum air jeruk

kemasan sebanyak 250 ml dan kelompok 2 diminta untuk meminum air

mineral (aquadest) sebanyak 250 ml langsung diminum seperti biasa

dari gelas selama kurang lebih 30 detik.

e. Saliva ditampung pada menit ke-2, ke-6, dan ke-10. Kemudian diukur

pH-nya.

K. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji non-

parametrik analisis Mann-Whitney.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Sampel

Gambaran karateristik sampel yang menjadi komponen dalam

penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, minuman jeruk kemasan, pH

kontrol dan pH perlakuan. Penyajian dalam penelitian ini akan

digambarkan sesuai dengan jenis data dari masing-masing karateristik

sampel. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu karateristik sampel

penelitian:

Tabel 1. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Sampel Penelitian

(Data Kategorik) di SMA 1 Gresik, Agustus 2011 (N = 40)

No Variabel Frekuensi Persentase

1 Jenis kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

27

13

67,5 %

32,5 %

2 Minuman jeruk kemasan

a. Minum

b. Tidak minum

20

20

50 %

50 %

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Hasil analisis didapatkan subjek penelitian paling banyak berjenis

kelamin laki-laki yaitu 27 orang (67,5 %). Jumlah minuman jeruk kemasan

sama antara yang minum dan tidak minum masing-masing 20 orang (50

%).

Tabel 2. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Sampel Penelitian (Data

Numerik) di SMA 1 Gresik, Agustus 2011 (N = 40)

No Variabel Frekuensi Mean SD Min Maks

1 Usia 40 15,38 0,838 14 17

2 pH kontrol

- Pre

- 2’

- 6’

- 10’

20

20

20

20

7,00

7,01

7,03

7,06

0,14

0,13

0,14

0,11

6,8

6,8

6,8

6,9

7,3

7,2

7,3

7,3

3 pH perlakuan

- Pre

- 2’

- 6’

- 10’

20

20

20

20

7,01

6,47

6,18

6,66

0,19

0,46

0,30

0,27

6,6

5,3

5,5

6,0

7,4

6,9

6,6

7,0

Hasil analisis didapatkan usia rata-rata subjek penelitian adalah 15

tahun dengan usia paling muda 14 tahun dan usia paling tua 17 tahun

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dengan Standar Deviasi 0,838. Untuk pH kontrol dan perlakuan subjek

penelitian dibagi menjadi 4 kelompok yaitu pretest, menit ke-2, menit ke-

6 dan menit ke-10. Untuk pH pretest kontrol rata-rata 7,00 dengan nilai

terendah 6,8 dan tertinggi 7,3 dengan Standar Deviasi 0,14. Untuk pH

menit ke-2 kontrol rata-rata 7,01 dengan nilai terendah 6,8 dan tertinggi

7,2 dengan Standar Deviasi 0,13. Untuk pH menit ke-6 kontrol rata-rata

7,03 dengan nilai terendah 6,8 dan tertinggi 7,3 dengan Standar Deviasi

0,14. Untuk pH menit ke-10 kontrol rata-rata 7,06 dengan nilai terendah

6,9 dan tertinggi 7,3 dengan Standar Deviasi 0,11.

Sedangkan Untuk pH pretest perlakuan rata-rata 7,01 dengan nilai

terendah 6,6 dan tertinggi 7,4 dengan Standar Deviasi 0,19. Untuk pH

menit ke-2 perlakuan rata-rata 6,47 dengan nilai terendah 5,3 dan tertinggi

6,9 dengan Standar Deviasi 0,46. Untuk pH menit ke-6 perlakuan rata-rata

6,18 dengan nilai terendah 5,5 dan tertinggi 6,6 dengan Standar Deviasi

0,30. Untuk pH menit ke-10 perlakuan rata-rata 6,66 dengan nilai terendah

6,0 dan tertinggi 7,0 dengan Standar Deviasi 0,27.

B. Analisis Statistika

Data penelitian yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan

uji Mann-Whitney yang merupakan uji non-parametrik dengan program

SPSS 17.0. Uji Mann-Whitney ini digunakan apabila sebaran datanya

tidak normal. Untuk mengetahui bahwa data terdistribusi normal atau

tidak, maka dilakukan uji normalitas. Suatu data dikatakan mempunyai

sebaran normal jika didapatkan nilai p > 0,05 pada masing-masing

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

kelompok tersebut. Uji normalitas yang dilakukan pada masing-masing

sebaran data dapat dilakukan dengan cara deskriptif ataupun analitik. Cara

analitik memiliki tingkat objektivitas dan sensitivitas yang lebih tinggi

dibandingkan dengan deskriptif sehingga dalam penelitian ini dilakukan

dengan uji Kolmogorov-Smirnov (Dahlan, 2005).

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov Smirnov

Tabel di atas menunjukkan sebaran data yang di uji normalitas

datanya dilakukan dengan Kolmogorov Smirnov Test, dengan ketentuan

bila signifikan hitung > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut

terdistribusi secara normal, demikian sebaliknya bila nilai signifikan

Data Nilai p Keterangan

Kontrol pretest

Kontrol menit ke-2

Kontrol menit ke-6

Kontrol menit ke-10

Perlakuan pretest

Perlakuan menit ke-2

Perlakuan menit ke-6

Perlakuan menit ke-10

0,000

0,044

0,002

0,007

0,007

0,011

0,200

0,003

Distribusi tidak normal

Distribusi tidak normal

Distribusi tidak normal

Distribusi tidak normal

Distribusi tidak normal

Distribusi tidak normal

Distribusi normal

Distribusi tidak normal

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

hitung < 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal. Hanya nilai p

untuk perlakuan menit ke-6 adalah 0,2 (p > 0,05) maka sebaran data pada

perlakuan menit ke-6 normal. Sedangkan nilai p dari data sebaran lainnya

tidak normal (p < 0.05). Oleh karena itu, data harus dinormalkan terlebih

dahulu melalui proses transformasi. Setelah ditransformasi sebaran data

tetap tidak normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini tidak

dapat menggunakan uji parametrik, melainkan menggunakan uji non-

parametrik Mann-Whitney.

Tabel 4. Hasil Uji Mann-Whitney

Tabel 4 di atas menunjukkan hasil terdapat perbedaan nyata antara

kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Di mana dari hasil uji

Waktu Hasil uji Mann-Whitney

Kelompok kontrol Kelompok perlakuan

Pretest

Menit ke-2

p: 0,823 p: 0,000

Menit ke-2

Menit ke-6

p: 0,578 p: 0.005

Menit ke-6

Menit ke-10

p: 0,388 p: 0,000

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Mann-Whitney pada kelompok kontrol dari ketiga rentang waktu yang di

uji didapatkan hasil yang tidak signifikan (p > 0,05).

Untuk hasil uji Mann-Whitney pada kelompok perlakuan dari

ketiga rentang waktu yang diuji didapatkan hasil yang signifikan (p <

0,05). Selain itu, karena p < 0,05 juga dapat diintepretasikan bahwa ada

perbedaan pada taraf signifikasi 5%.

Jadi dapat disimpulkan terdapat perbedaan signifikan antara rerata

pH kelompok kontrol yang diberi minuman air putih dengan pH kelompok

perlakuan yang diberi air jeruk kemasan.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB V

PEMBAHASAN

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa SMA Negeri

1 Gresik, pemberian minuman jeruk kemasan memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap perubahan pH Saliva. Penurunan pH Saliva pada kelompok

perlakuan (minum jeruk kemasan) lebih signifikan dibanding dengan pH Saliva

kelompok kontrol (minum air putih). Hal ini disebabkan karena minuman jeruk

kemasan mengandung karbohidrat, gula dan asam askorbat (vitamin C).

Minuman yang bersifat asam dapat menyebabkan demineralisasi pada

jaringan keras gigi. pH Saliva akan kembali pada keadaan normal setelah

terpapar minuman dengan cara meningkatkan produksi saliva agar pH-nya

kembali dalam keadaan netral. Minuman yang bersifat asam dapat

menyebabkan erosi gigi pada waktu kritis yaitu pada menit pertama setelah

terpapar. Namun kondisi ini dapat dikompensasi oleh protein yang terkandung

dalam saliva yang akan mengurangi kesempatan terjadinya erosi (Tahmassebi

dan Duggal, 1997).

Penurunan pH Saliva dapat juga disebabkan karena adanya proses

fermentasi karbohidrat oleh bakteri asidogenik dalam mulut yang akan

menghasilkan asam. Karbohidrat yang paling mudah difermentasi adalah

sukrosa (Soames dan Southam, 1998).

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Hasil pada penelitian ini juga menunjukkan perbedaan rata-rata pH

pretest untuk kelompok perlakuan 7,01 dengan nilai minimum 6,6 dan nilai

maksimum 7,4, sedangkan hasil rata-rata pH pretest untuk kelompok kontrol

7,00 dengan nilai minimum 6,8 dan nilai maksimum 7,3. Perbedaan itu

disebabkan adanya variasi individual. Hal ini sesuai dengan pendapat

Amerongen (1991) dan Soesilo et al. (2005) bahwa susunan saliva dapat

berubah dilihat dari segi derajat keasaman (pH), mikroorganisme rongga

mulut, elektrolit, dan protein yang antara lain ditentukan oleh: waktu siang dan

malam, sifat dan kekuatan rangsang, keadaan psikis, diet, kadar hormon, gerak

badan, dan obat-obatan.

Tabel 4. menunjukkan nilai perbedaan pH Saliva antara kelompok

kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol menunjukkan hasil yang

tidak signifikan dari pH pretest, menit ke-2, menit ke-6 dan menit ke-10. Hal

ini ditunjukkan bahwa kisaran nilai pH pada kelompok kontrol dalam rentang

netral yaitu berkisar pada 6,7 – 7,4 (Walsh, 2008).

Kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan

pada tiap rentang waktu. Dari pH pretest sebesar 7,01 turun menjadi 6,47 pada

menit ke-2 dan turun lagi menjadi 6,18 pada menit ke-6 diikuti kenaikan nilai

pH pada menit ke-10 menjadi 6,66.

Perbedaan yang signifikan kelompok perlakuan pada waktu pretest

sampai menit ke-2 disebabkan karena adanya sukrosa yang menyebabkan pH

turun secara signifikan dan juga minuman tersebut yang bersifat asam

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

(Merdad, 2011). Pada menit ke-2 sampai menit ke-6 penurunan pH masih

terjadi yaitu pada menit ke-6 pH berada pada titik terendah, namun tidak

sampai pada keadaan pH kritis (Alamsyah, 2010). Kemudian pada menit ke-6

sampai menit ke-10 terjadi kenaikan pH secara signifikan karena aktifitas

buffer saliva yang mensekresikan cairan yang bersifat basa sebagai mekanisme

homeostasis terhadap perubahan pH Saliva yang ekstrim. Derajat keasaman pH

dan kapasitas buffer saliva ditentukan oleh susunan kuantitatif dan kualitatif

elektrolit didalam saliva terutama ditentukan oleh susunan bikarbonat, karena

susunan bikarbonat sangat konstan dalam saliva (Soesilo et al., 2005 ).

Penelitian ini memiliki kelemahan dalam hal alat yang digunakan

dalam mengukur pH Saliva. Alat yang digunakan adalah pH strip yang

memiliki ketelitian lebih lemah daripada pH meter digital.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH KONSUMSI .../Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK Nur Nubli Julian Parade, G0008034, 2011.Pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa SMA

Negeri 1 Gresik dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat pengaruh konsumsi minuman jeruk kemasan terhadap perubahan

pH Saliva.

2. Penurunan pH Saliva disebabkan minuman jeruk kemasan mengandung

karbohidrat, gula dan bersifat asam.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka saran-saran penulis

adalah sebagai berikut:

1. Perlu adanya pemberian informasi mengenai manfaat dan efek samping

konsumsi minuman jeruk kemasan terhadap kesehatan gigi dan mulut.

2. Sebaiknya setelah mengkonsusmsi minuman jeruk kemasan segera

berkumur dengan air putih untuk menetralkan kembali keasaman mulut.

3. Perlu digunakannya alat yang lebih teliti dalam mengukur derajat

keasaman pH Saliva.