perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id...

85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN OLEH GURU PKn SMP DI KOTA SURAKARTA Skripsi Oleh : Tri Winarni NIM K6404058 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN OLEH GURU PKn SMP DI KOTA

SURAKARTA

Skripsi

Oleh :

Tri Winarni

NIM K6404058

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN OLEH GURU PKn SMP DI KOTA

SURAKARTA

Oleh :

Tri Winarni

NIM K6404058

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN OLEH GURU PKn SMP DI KOTA SURAKARTA . Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Juli 2012

Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1). Mengetahui pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru PKn SMP di Surakarta, 2). Mengetahui penerapan pendekatan PAIKEM pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan oleh guru PKn SMP di Surakarta, 3). Mengetahui hasil dari penerapan metode PAIKEM dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan adalah informan, dokumen, serta tempat dan peristiwa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi berperan pasif, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Validitas data dilakukan dengan cara trianggulasi data. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) tahap pra lapangan, (2) tahap penelitian lapangan, (3) tahap analisis data, dan (4) tahap penulisan laporan.

Kesimpulan hasil penelitian adalah : (1).Bahwa pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru PKn SMP di Surakarta sebagian besar sudah menggunakan metode PAIKEM. Dari 8 sekolah yang di teliti yaitu SMPNegeri 14 Surakarta, SMP Negeri 15 Surakarta, SMP Negeri 20 Surakarta, SMP Kristen 4 Surakarta, dan SMP Murni 1 Surakarta sudah menggunakan metode CTL. SMP Kristen 3 Surakarta menggunakan metode pembelajaran terpadu, sedangkan SMP Negeri 16 Surakarta dan SMP Muhammadiyah 7 Surakarta menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif, (2). Bahwa penerapan pendekatan PAIKEM yang diterapkan di SMP Negeri 14 Surakarta, SMP Negeri 15 Surakarta, SMP Negeri 16 Surakarta, SMP Negeri 20 Surakarta, SMP Kristen 3 Surakarta, SMP Kristen 4 Surakarta, SMP Muhammadiyah 7 Surakarta dan SMP Murni 1 Surakarta sudah berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dari kerjasama antara guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah dan guru dengan siswa dalam mewujudkan tujuan yang sama yaitu peningkatan kualitas pendidikan. Penerapan pendekatan PAIKEM selain dapat ditemukan secara langsung dengan jalan observasi mengikuti kegiatan pembelajaran PKn di dalam kelas, juga dapat ditemukan secara implicit dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru yang mengajar pada mata pelajaran PKn, Pada RPP yang disusun oleh beberapa guru pendidikan kewarganegaraan, terkandung secara implicit penerapan pendekatan PAIKEM dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terlihat dari penerapan metode diskusi, pengkaitan dengan masalah nyata yang sedang terjadi yang digunakan dalam beberapa pertemuan untuk membahas sebuah kompetensi dasar. Penerapan dari diskusi dan pengkaitan dengan masalah yang ada memperlihatkan adanya praktik penerapan pendekatan PAIKEM, (3). Bahwa hasil dari pendekatan PAIKEM yang digunakan di SMPNegeri 14 Surakarta, SMP Negeri 15 Surakarta, SMP Negeri 16 Surakarta, SMP

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Negeri 20 Surakarta, SMP Kristen 3 Surakarta, SMP Kristen 4 Surakarta, SMP Muhammadiyah 7 Surakarta dan SMP Murni 1 Surakarta dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu: prestasi, motivasi dalam belajar meningkat, siswa berani bicara dan mengungkapkan pendapat, siswa lebih paham dan menguasai IPTEK dan bisa menerapkannya langsung. Siswa lebih aktif dalam KBM karena tidak terpancang pada guru saja dan lebih menikmati proses KBM karena merasa nyaman dalam belajar.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Tri Winarni. IMPLEMENTATION OF PAIKEM ON CIVIC EDUCATION BY CIVIC TEACHER OF SMP IN CURRICULUM BASED ON SCHOOL UNIT LEVEL IN SURAKARTA. Undergraduate thesis. Surakarta: education and teacher training, Sebelas Maret University. April 2012.

The aims of this research are: (1) to know learning approach used by the civic teacher of SMP in Surakarta, (2) to know the implementation PAIKEM approach on civic education by civic (Pkn) teacher of SMP in Surakarta, (3) to know the result of PAIKEM method implementation in curriculum based on school unit level.

This research used descriptive qualitative method with one focus strategy. Data source used were informant, document, place and events. The data collecting technique used were passive observation, deep interview, and document analysis. Validity and interactive analysis consisted of collecting data, reducing data, showing data and concluding data. The research procedures followed these steps: (1) pre-field step, (2) field research step, (3) data analysis, and (4) writing report.

The conclusions of the research result are: (1). That approach learning that is used by civics teacher of Junior High School in Surakarta most of them are using PAIKEM method. From 8 schools which were researched, SMP Negeri 14 Surakarta, SMP Negeri 15 Surakarta, SMP Negeri 20 Surakarta, SMP Kristen 4 Surakarta, SMP Murni 1 Surakarta are using CTL mrthod. SMP Kristen 3 Surakarta are using integrated learning approach, whereas SMP Negeri 16 Surakarta and SMP Muhammadiyah 7 Surakarta using cooperative learning approach, (2). That application of PAIKEM approach that is applicated in SMP Negeri 14 Surakarta, SMP Negeri 15 Surakarta, SMP Negeri 16 Surakarta, SMP Negeri 20 Surakarta, SMP Kristen 3 Surakarta, SMP Kristen 4 Surakarta, SMP Muhammadiyah 7 Surakarta and SMP Murni 1 Surakarta is running smoothly.This can be seen from cooperation between teachers and teachers, teachers and headmaster, and teachers and students in realizing the same purpose; it is enhancement of education quality. That the implementation of PAIKEM approach besides it could be found directly by observing the learning and teaching process in the class. It also could be found implicitly on its lesson plan (RPP) which was arranged by the teacher of Pkn, on some RPP of Pkn teacher there were the implementation of PAIKEM implicitly on doing teaching process. It could be seen from the using of discussion method, connecting real problem happen now were used in some meetings to discuss basic competence. Connecting real problem happen now showed the implementation of PAIKEM approach, (3). That the result of PAIKEM approach that is used in in SMP Negeri 14 Surakarta, SMP Negeri 15 Surakarta, SMP Negeri 16 Surakarta, SMP Negeri 20 Surakarta, SMP Kristen 3 Surakarta, SMP Kristen 4 Surakarta, SMP Muhammadiyah 7 Surakarta and SMP Murni 1 Surakarta used in teaching learning process such as: good achievement, increasing motivation on learning, students were brave to talk and deliver the ideas, students were more understand and master IPTEK and they could applied it directly. Students became more active in teaching and learning

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

process because they were not focus on the teacher only and they enjoyed the teaching and learning process because they felt safe and secure in learning.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

“ Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan..”

(Q.S AL Baqarah : 286)

“ Fa inna ma’al Usri Yusraa ( Yusran)” artinya: sesungguhnya bersama kesulitan

itu ada kemudahan.

(Q.S Al Insyirah: 5)

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada:

Bapak dan Ibu atas doa, semangat, dan

kasih sayangnya

Kakak-kakak tercinta

Achmad Maulana dan Farah terkasih

Keluarga Tante Ema

Teman-Teman PKn Angkatan 2004

Almamater

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan, untuk memenuhi sebagian

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan

yang timbul dapat teratasi. Untuk itu segala bentuk bantuannya, disampaikan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi dan penelitian

lapangan

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

ijin penyusunan skripsi

3. Ketua Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, yang telah memberikan

pengarahan dan ijin atas penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dra. C.H Baroroh, M.Si sebagai Pembimbing I yang telah memberikan

curahan pikiran, mengarahkan dan membimbing serta memotivasi penulis

dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini

5. Bapak Drs. Utomo, M.Pd, Pembimbing II yang telah mengarahkan dan

membimbing serta memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi, dan

menyelesaikan studi ini

6. Ibu Erna Yuliandari, S.H, Pembimbing Akademik yang telah memberikan

bimbingan dan saran selama penulis menempuh pendidikan di Program Studi

Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

7. Segenap Dosen Pengajar Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan dan wawasan kepada penulis

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

8. Kepala SMP Negeri dan swasta di Surakarta yang telah memberi ijin untuk

melakukan penelitian, sehingga diperoleh data yang berhubungan dengan

skripsi dari penulis.

9. Guru-Guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri dan Swasta untuk

wawancaranya sehingga diperoleh data yang berhubungan dengan skripsi dari

penulis.

10. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah

membantu tersusunnya skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan

dari Tuhan Yang Maha Esa.

Walaupun disadari dalam skripsi ini masih ada kekurangan, namun

diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga

dunia pragmatika.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................. i

PERNYATAAN............................................................................................... i

PENGAJUAN.................................................................................................. i

PERSETUJUAN .............................................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................... iii

ABSTRAK…………………………………………………………………... iv

MOTTO……………………………………………………………………... viii

PERSEMBAHAN…………………………………………………………… ix

KATA PENGANTAR……………………………………………………….. x

DAFTAR ISI………………………………………………………………… xii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xv

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………... xvi

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………......................

B. Perumusan Masalah................................……………………….....

C. Tujuan Penelitian……………………………………………............

D. Manfaat Penelitian............................................…………............

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka……………………………………………………...

1. Tinjauan Mata Pelajaran PKn....................................................

a. Pengertian Mata Pelajaran Pkn..............................................

b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKn......................................

c. Sejarah dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan...................

2. Metode PAIKEM.....................................................................

a. Pendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL)...............

b. Model Pembelajaran Kuantum...............................................

c. Model Pembelajaran Terpadu..................................................

1

6

6

7

8

8

8

12

13

14

14

22

25

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

d. Model Pembelajaran Kooperatif.............................................

e. Model Pembelajaran PBL......................................................

3. Peranan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.............................

a. Peranan Guru.......................................................................

b. Proses Belajar Mengajar.........................................................

4. Penerapan PAIKEM oleh Guru Dalam Pembelajaran PKn..............

B. Kerangka Pemikiran......................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………........................

1. Tempat Penelitian.......................................................................

2. Waktu Penelitian........................................................................

B. Bentuk dan Strategi Penelitian..........................................................

1. Bentuk Penelitian.......................................................................

2. Strategi Penelitian……………………….......................................

C. Sumber Data..................................................................................

D. Teknik Sampling............................................................................

E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………..

F. Validitas Data.................................................................................

G. Analisis Data..................................................................................

H. Prosedur Penelitian.........................................................................

BAB lV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian.............................................................

1. Keadaan Umum Kota Surakarta................................................

a. Letak Geografis dan Luas Kota Surakarta.............................

b. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk.....................................

c. Tenaga Kerja.....................................................................

d. Pendidikan........................................................................

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian..................................................

1. Pendekatan Pembelajaran yang Digunakan Oleh Guru PKn

SMP di Surakarta....................................................................

2. Penerapan Pendekatan PAIKEM Pada Mata Pelajaran

28

29

32

32

34

37

37

39

39

39

40

40

41

41

42

43

45

46

48

49

49

49

50

50

51

52

52

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Pendidikan Kewarganegaraan oleh Guru PKn SMP di Surakarta....

3. Hasil dari Pendekatan PAIKEM dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan.....................................................................

C. Temuan Studi.................................................................................

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan....................................................................................

B. Implikasi........................................................................................

C. Saran.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................

55

57

59

62

63

64

66

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perbedaan pembelajaran CTL dan Tradisional.................................. 20

Tabel 2. Tempat Penelitian ............................................................................ 39

Tabel 3. Waktu dan Kegiatan Penelitian ........................................................ 40

Tabel 4. Jumlah Penduduk Surakarta tahun 2002 .......................................... 50

Tabel 5. Banyaknya Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan tahun

2002 .................................................................................................. 50

Tabel 6. Jumlah Sekolah Tiap Kecamatan di Kota Surakarta tahun

2002/2003……................................................................................. 51

Tabel 7. Pendekatan Pembelajaran yang digunakan Guru PKn SMP di

Surakarta……................................................................................... 53

Tabel 8. Pendekatan Pembelajaran yang digunakan Guru PKn SMP di

Surakarta……................................................................................... 54

Tabel 9. Hasil Penggunaan Pendekatan PAIKEM……................................... 58

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir ............................................................. 38

Gambar 2. Model Analisis Interaktif .............................................................. 47

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Foto-foto Penelitian ................................................................. 68

Lampiran 2. Pedoman Wawancara .............................................................. 73

Lampiran 3. Petikan Hasil Wawancara ....................................................... 74

Lampiran 4. Trianggulasi Data .................................................................... 100

Lampiran 5. Pedoman Reduksi Data ........................................................... 102

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan SMP di Surakarta .................... 103

Lampiran 7. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Dekan

FKIP UNS .............................................................................. 143

Lampiran 8. Surat Keputusan Dekan FKIP UNS Tentang Ijin

Penyusunan Skripsi/Makalah ................................................. 144

Lampiran 9. Surat Permohonan Ijin Research/Try Out Kepada Rektor

UNS ........................................................................................ 145

Lampiran 10. Surat Pemberian Ijin Penelitian Kepada KESBANG

LINMAS Surakarta ................................................................. 146

Lampiran 11. Surat Pemberian Ijin Penelitian Kepada Kepala Bapeda

Surakarta. ................................................................................ 147

Lampiran 12. Surat Permohonan Ijin Penelitian di SMP Negeri 14

Surakarta…………………………………………………... .. 148

Lampiran 13. Surat Permohonan Ijin Penelitian di SMP Negeri 15

Surakarta…………………………………………………... .. 149

Lampiran 14. Surat Permohonan Ijin Penelitian di SMP Negeri 16

Surakarta…………………………………………………... .. 150

Lampiran 15. Surat Permohonan Ijin Penelitian di SMP Negeri 20

Surakarta…………………………………………………... .. 151

Lampiran 16. Surat Permohonan Ijin Penelitian di SMP Kristen 3

Surakarta…………………………………………………... .. 152

Lampiran 17. Surat Permohonan Ijin Penelitian di SMP Kristen 4

Surakarta…………………………………………………... .. 153

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Lampiran 18. Surat Permohonan Ijin Penelitian di SMP Murni 1

Surakarta…………………………………………………... .. 154

Lampiran 19. Surat Permohonan Ijin Penelitian di SMP Muhammadiyah 7

Surakarta…………………………………………………... .. 155

Lampiran 20 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari SMP

Negeri 14 Surakarta................................................................. 156

Lampiran 21 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari SMP

Negeri 15 Surakarta................................................................. 157

Lampiran 22 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari SMP

Negeri 16 Surakarta................................................................. 158

Lampiran 23 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari SMP

Negeri 20 Surakarta................................................................. 159

Lampiran 24 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari SMP

Kristen 3 Surakarta.................................................................. 160

Lampiran 25 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari SMP

Kristen 4 Surakarta.................................................................. 161

Lampiran 26 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari SMP

Murni 1 Surakarta ................................................................... 162

Lampiran 27 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari SMP

Muhammadiyah 7 Surakarta ................................................... 163

Lampiran 28 Surat Permohonan Ijin Kepada Kepala Dinas Dikpora

Surakarta ................................................................................. 164

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Percepatan arus informasi dalam era globalisasi dewasa ini menuntut

semua bidang kehidupan untuk menyusun visi, misi, tujuan dan strategi agar

sesuai dengan kebutuhan serta tidak ketinggalan jaman. Penyesuaian tersebut

secara langsung mengubah tatanan dalam sistem makro, meso maupun mikro.

Demikian pula dalam sistem pendidikan, sistem pendidikan nasional senantiasa

harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi

baik ditingkat lokal, nasional, global.

Keberhasilan dalam pendidikan nasional diperlukan sistem dan

manajemen pendidikan yang tepat dan sesuai dengan tuntutan perkembangan di

era globalisasi. Serta melalui sistem pendidikan nasional yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengembangkan fungsi tersebut

pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana

yang tercantum dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Dalam upaya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dengan

tuntutan perkembangan IPTEK dan globalisasi yang menyebabkan terjadinya

perubahan pada berbagai aspek kehidupan manusia, maka diperlukan sumber daya

manusia yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur. Untuk itu diperlukan

perubahan dalam pola pikir dalam memberikan suatu materi pembelajaran yang

baik dan berkualitas.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Berbagai komponen yang berpengaruh terhadap terjadinya suatu kegiatan

pendidikan yang baik diantaranya yaitu “Peserta didik, pendidik atau guru,

interaksi edukatif antara peserta didik dan pendidik, isi pendidikan dan suasana

pendidikan“. Soedomo Hadi,dkk(1999 :19-27). Dari beberapa komponen yang

berpengaruh terhadap kegiatan sekolah khususnya dalam proses belajar mengajar,

guru perlu mendapat perhatian yang khusus di dalam pendidikan karena baik

buruknya suatu pendidikan pada dasarnya tergantung dari aktifitas dan kreatifitas

guru tersebut.

Guru dalam memberikan suatu materi pembelajaraan semestinya diberikan

kebebasan yang lebih leluasa untuk mengembangkan suatu materi sesuai dengan

kurikulum yang ada. Materi yang disampaikan oleh seorang guru lebih dahulu

dipersiapkan sebelum melakukan suatu pembelajaran.

Menurut Moh Uzer Usman (2001 :5) “Persiapan yang harus dilaksanakan seorang guru sebelum kegiatan belajar mengajar meliputi Merumuskan Tujuan pembelajaran Khusus(TPK) yang hendak dicapai, menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan tersebut, menentukan metode mengajar yang merupakan wahana pengembangan materi pelajaran sehingga dapat diterima dan menjadi milik siswa. Kemudian menentukan alat peraga pengajaran yang dapat digunakan untuk memperjelas dan mempermudah penerimaan materi pelajaran oleh siswa serta dapat menunjang tercapainya tujuan trersebut. Langkah yang terakhir adalah menentukan alat evaluasi yang dapat mengukur tercapai tidaknya tujuan yang hasilnya dapat dijadikan feedback bagi guru dalam meningkatkan kualitas mengajarnya maupun kualitas belajar siswa”.

Dalam dunia pendidikan, Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu

pendidikan yang memiliki peran yang sangat penting. Hal ini terbukti

diwajibkannya pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mulai dari tingkat SD

hingga perguruan tinggi. Hal ini mengingat Pendidikan Kewarganegaraan

memiliki peran yang sangat penting untuk menjadikan dan menghasilkan

manusia-manusia yang mampu berwarga negara yang baik dan benar serta sadar

akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan sangat luas, yang itu tidak

terlepas dari kehidupan sehari-hari. Seperti contohnya : HAM, Peradilan Nasional,

Hubungan Internasional dan masih banyak lagi materi yang lain. Kesemuanya itu

tidak terlepas dari hak dan kewajiban warga negara ataupun hak dan kewajiban

negara, karena materi yang menjadi lingkup Pendidikan kewarganegaraan

berhubungan dengan kenyataan atau fenomena kehidupan sehari-hari yang sedang

terjadi di masyarakat.

Hasil pembelajaran dalam dunia pendidikan di Indonesia masih belum

menggembirakan. Menurut Sumarna dalam Wasis (2006: 2), ”kebanyakan peserta

didik mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan

nyata”. Hal tersebut disebabkan adanya kecenderungan pembelajaran di kelas

yang berorientasi pada penguasaan materi yang terbukti berhasil dalam kompetisi

mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali siswa memecahkan

persoalan kehidupan jangka panjang. Pembelajaran lebih banyak memaparkan

fakta, pengetahuan dan hukum kemudian dihapalkan bukan mengaitkannya

dengan pengalaman empiris dalam kehidupan nyata. Pendidikan hendaknya

mampu menjadikan peserta didik dapat memperkaya pengalaman belajarnya

sehingga mampu membangun pemahaman dan pengetahuan terhadap dunia

sekitarnya.

Upaya pemerintah dalam memperbaiki dan meningkatkan mutu

pendidikan di Indonesia terus dilaksanakan, beragam program inovatif digunakan

untuk restrukturisasi pendidikan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh

pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan nasional adalah dengan

penyempurnaan kurikulum. Di Indonesia telah mengalami perubahan kurikulum

beberapa kali. Saat ini kurikulum yang wajib digunakan oleh tiap-tiap satuan

pendidikan adalah Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan. Dengan penerapan KTSP mulai tahun ajaran 2006/2007 yang

merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasisi Kompetensi (KBK), maka

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sekolah memiliki wewenang yang luas dalam menyusun kurikulum sendiri.

Dengan demikian, kurikulum dari sekolah satu dengan sekolah yang lainnya bisa

berbeda. Namun demikian, kurikulum yang dibuat sekolah harus mengacu pada

standar nasional yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BNSP).

Kurikulum tingkat satuan pendidikan menggambarkan bahwa siswa yang

telah mengikuti kegiatan belajar menguasai konsep pengetahuan dan mampu

menganalisis kebutuhan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang

diperolehnya di sekolah setelah mengikuti berbagai mata pelajaran. Hal ini

menuntut kualitas guru yang memadai. Kualitas guru dapat dilihat dari bagaimana

guru menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Dalam kurikulum tingkat

satuan pendidikan, guru diharapkan dapat menggunakan metode dan pendekatan

pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kurikulum tingkat satuan

pendidikan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru mempengaruhi

berhasil tidaknya peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Proses belajar

mengajar harus menggunakan model-model pendekatan yang efektif untuk

mengembangkan kecakapan hidup siswa yang meliputi kemampuan untuk belajar

sepanjang hayat, kemampuan berpikir kompleks, kemampuan berkolaborasi,

kemandirian dan sebagainya. Menurut Uzer Usman (2005:30-33) bahwa ”dalam

menciptakan belajar mengajar yang efektif sedikitnya ada lima jenis variabel yang

menentukan keberhasilan belajar siswa yaitu melibatkan siswa secara aktif,

menarik minat dan perhatian siswa, membangkitkan motivasi siswa, prinsip

individualitas, peragaan dalam pengajaran.

Seorang guru yang baik harus mampu menyusun strategi pembelajaran,

sehingga mampu membawa siswa untuk aktif belajar karena kesadaran dan

ketertarikan siswa cukup tinggi. Guru dapat menyajikan kegiatan belajar mengajar

yang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa. Menurut Gary dan Margaret

dalam Mulyasa (2007:21)mengemukakan bahwa ”guru yang efektif dan

kompeten secara profesional memiliki karakteristik sebagai berikut :1) memiliki

kemampuan menciptakan iklim belajar yang kondusif, 2) kemampuan

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

mengembangkan strategi dan manajemen pembelajaran, 3) memiliki kemampuan

memberikan umpan balik (feedback) dan penguatan (reinforcement), dan 4)

memiliki kemampuan untuk peningkatan diri.”Usaha untuk membangun motivasi

siswa dapat diperoleh dari unsur eksternal yaitu suasana kelas untuk belajar harus

efektif. Suasana kelas yang efektif dalam belajar dapat diperoleh dengan

menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran.

Pelajaran Pkn merupakan pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan,

tetapi pada kenyataannya masih banyak guru yang belum menggunakan metode

yang sesuai, metode pembelajaran yang masih banyak dipakai adalah metode

ceramah. Pada proses belajar mengajar di kelas, metode ceramah memposisikan

guru sebagai subjek sentral dan siswa sebagai objek sehingga membuat siswa

jenuh dan malas dalam menerima pelajaran. Keaktifan siswa dengan

menggunakan metode ceramah sangat kurang karena siswa terkondisikan untuk

mendengarkan ceramah guru. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya prestasi

belajar siswa.

Salah satu komponen dalam KTSP yang harus dipenuhi oleh tiap satuan

pendidikan adalah mengoptimalkan proses pembelajaran dengan salah satu

metode pembelajaran yang berbasis nilai. Contoh metode pembelajaran yang

berbasis lingkungan adalah pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan (PAIKEM).

Pembelajaran dilandasi strategi yang berprinsip pada:berpusat pada

peserta didik, mengembangkan kreativitas peserta didik, suasana yang menarik,

menyenangkan, dan bermakna, prinsip pembelajaran aktif, Inovatif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan (PAIKEM), mengembangkan beragam kemampuan

yang bermuatan nilai dan makna, belajar melalui berbuat, peserta didik aktif

berbuat, menekankan pada penggalian, penemuan, dan penciptaan, pembelajaran

dalam situasi nyata dan konteks sebenarnya, menggunakan pembelajaran tuntas di

sekolah.

Konsep-konsep sains dan lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah

dikuasai siswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dampak positif dari

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

diterapkannya pendekatan lingkungan yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa

keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Seperti yang

terdapat dalam empat pilar pendidikan yakni learning to know (belajar untuk

mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to do

(Belajar untuk mengerjakan sesuatu) dan learning to life together (belajar untuk

bekerja sama) dapat dilaksanakan melalui pembelajaran dengan pendekatan

lingkungan yang dikemas sedemikian rupa oleh guru.

Dalam pembelajaran Pkn masih banyak guru yang menggunakan

pendekatan konvensional dimana guru masih menggunakan metode ceramah,

sehingga siswa merasa jenuh dalam menerima pelajaran, hal ini menyebabkan

kreativitas dan ketertarikan siswa dalam mempelajari pelajaran Pkn sangat kurang

dan pada akhirnya prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Pkn masih kurang.

Berdasarkan pemaparan masalah di atas, maka penulis bermaksud untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan PAIKEM Pada Mata

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Guru Pkn SMP Di Kota

Surakarta”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Pendekatan pembelajaran apakah yang digunakan oleh guru PKn SMP di

Surakarta ?

2. Bagaimanakah penerapan pendekatan PAIKEM pada mata pelajaran

pendidikan kewarganegaraan oleh guru Pkn SMP di Surakarta?

3. Bagaimanakah hasil dari pendekatan PAIKEM SMP di Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru PKn SMP di

Surakarta.

2. Penerapan pendekatan PAIKEM pada mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan oleh guru Pkn SMP di Surakarta

3. Hasil dari metode pendekatan PAIKEM SMP di Surakarta.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan

kontribusi positif bagi dunia pendidikan, baik manfaat secara praktis maupun

teoritis, yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan kontribusi positif yang bermanfaat dalam dunia pendidikan,

khususnya dalam bidang belajar mengajar mengenai peranan pendekatan

PAIKEM terhadap kualitas proses pembelajaran.

b. Sebagai bahan pertimbangan dan pengembangan bagi penelitian-penelitian

yang dilakukan di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Memberikan kemudahan dalam belajar PKn dan memahami materi PKn

dengan pendekatan PAIKEM.

b. Bagi guru

Sebagai masukan bagi guru di bidang studi PKn sebagai suatu pendekatan

pembelajaran alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas

proses pembelajaran kepada siswanya.

c. Bagi peneliti

Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah penulis terima di dalam

perkuliahan, khususnya tentang pembelajaran PKn serta menambah

wawasan dan pengetahuan penulis tentang dunia pembelajaran.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan

a. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang

standar isi untuk pendidikan dasar menengah menetapkan bahwa ” Mata pelajaran

pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada

pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu memiliki hak-hak dan

kewajibannya untuk menjadi warganegara indonesia yang cerdas, terampil, dan

berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

(PERMENDIKNAS RI No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah)

Pendidikan Kewarganegaraan berkaitan dengan misi dan tugasnya

memiliki fungsi. :

1) Membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan

2) Membentuk peserta didik memiliki rasa cinta tanah air.3) Membentuk peserta didik untuk menerapkan kebersaman dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. (E. Mulyasa,2006:97 )

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu.2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi.

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. (http://ucupneptune:blogspot.com, 01 April 2009)

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pendidikan demokrasi di sekolah dalam pendidikan kewarganegaraan

diwujudkan dengan cara kesempatan belajar pada siswa secara aktif pada

pembelajaran. Pembelajaran aktif dengan menciptakan suatu kondisi dimana

siswa dapat berperan aktif, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator

merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan guru untuk

mengembangkan nilai-nilai demokrasi di sekolah. Siswa dengan bebas

mengungkapkan gagasan dan pikirannnya tanpa ada rasa ketakutan terhadap guru.

Hal ini akan tercipta menumbuhkan demokratisasi dalam kelas, yang akan

mendorong terciptanya suasana yang kondusif dalam meningkatkan keaktifan

siswa dalam pembelajaran yang optimal.

Pembelajaran pendidikan kewarganegaran hendaknya mengutamakan

proses pembinaan nilai, sikap dan perilaku-perilaku positif supaya dapat

internalisasaikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan harus dibuat pada suatu kondisi yang menyenangkan sehingga

siswa akan termotifasi sampai akhir proses pembelajaran. Siswa akan belajar

dengan baik serta mudah mengikuti proses pembelajaran dengan baik serta mudah

mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran yang sesuai.

Menurut Arnie Fajar (2005: 141) mengatakan bahwa “ mata pelajaran

pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada

pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia, dan

suku bangsa untuk menjadi warganegara indonesia yang cerdas, terampil, yang

berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945”. Pendidikan

kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang mengandung nilai-nilai moral yang

akan mempengaruhi cara berfikir dan bertingkah laku anak, baika yang

berhubungan dengan dirinya sendiri maupun orang lain. Bidang studi ini telah

ditetapkan oleh MPR dengan Tap MPR No. II/MRR/1998 yang mana sebagai

realisasinya dalam GBHN sebagai berikut:

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Bahwa pendidikan kewarganegaraan termasuk pendidikan pancasila dan

unsur-unsurnya yang dapat meneruskan dan mengembangkan jiwa dan

nilai-nilai 45 kepada generasi muda di masukkan dalam kurikulum du

sekolah-sekolah, mulai dari TK sampau Unuversitas baik negewri

maupun swasta. (Depdikbud, 2006: 53)

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa perhatian pemerintah sangat

besar terhadap bidang studi ini, sehingga pemerintah menetapkan untuk diadakan

mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di setiap jenjang pendidikan mulai

dari taman Kanak-Kanak Sampai Perguruan Tinggi. Mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk

mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral tersebut diharapkan dapat

mewujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu

maupun sebagai anggota masyarakat dan mahkluk ciptaan Tuhan.

Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan membakali siswa dengan

budi pekerti, pengetahuan kemanusiaan dasar berkenaan dengan hubungan antar

warga Negara dengan Negara serta pendidikan pendahuluan bela Negara agar

menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh Bangsa dan Negara.

Pendidikan kewarganegaraan adalah “ pendidikan yang mengembangkan

semangat kebangsaan dan cinta tanah air”. (Pasal 37 Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional)

Pendidikan kewarganegaraan dianggap sebagai pendidikan demokrasi

yang menjadi strategis dan mutlak bagi perwujudan masayarakat dan negara

demokrasi. Demokrasi dalam suatu negara hanya akan tumbuh subur apabila

dijaga oleh warga negara yang demokratis. Warganegara yang demokratis bukan

hanya dapat menikmati hak kebebasan individu, tetapi juga harus memikul

tanggung jawab secara bersama-sama dengan orang lain untuk membentuk masa

depan yang cerah. Sesungguhnya, kehidupan yang demokratis adalah cita-cita

yang dicerminkan dan diamanatkan oleh para pendiri bangsa dan negara ketika

mereka pertama kali merumuskan pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan agar setiap warga Negara

memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan

Pancasila, semua itu diperlukan demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil, akan

membuahkan sikap mental bersifat cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta

didik dengan perilaku sebagai berikut:

1) Beriman dan bertagwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati

nilai-nilai falsafah bangsa.

2) Berbudi pekerti luhur, disiplin dalam bermasyarakat, bangsa dan Negara.

3) Bersikap rasional, dinamis dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai

warga Negara.

4) Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran Bela Negara.

5) Aktif memenfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk

kepentingan kemanusiaan, bangsa dan Negara.

Melalui pendidikan kewarganegaraan ini diharapkan mampu untuk

memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh

masyarakat, bangsa dan negaranya secara berkesinambungan dan konsisten

dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam pembukaan

UUD 1945.

Dari uraian tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa dalam mengisi

kemerdekaan menghadapi pengaruh global, maka setiap warganegara harus tetap

pada jatidirinya yang berjiwa patriotik dan cinta tanah air di dalam perjuangan

non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing di dalam semua aspek

kehidupan, khususnya untuk memerangai keterbelakangan, kemiskinan,

kesenjanagan sosial, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia guna

memiliki daya saing/kompetitif, transparan dan memelihara serta menjaga

persatuan dan kesatuan bangsa, berfikir objektif rasional dan mandiri, sehingga

menjadi bangsa yang dapat diperhitungkan dalam peraturan global dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia tetap utuh, tegak dan jaya sepanjang masa.

Menurut Winarno, 2005: 10 Pendidikan Kewarganegaraan berkaitan

dengan misi dan tugasnya memiliki fungsi sebagai berikut:

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1) Sebagai pendidikan kewarganegaraan dalam arti sesungguhnya yaitu civic education. Pendidikan kewarganegaraan bertugas membina dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan peserta didik bergkenaan dengan peran, tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai warganegara dalam berbagai aspek kehidupan bernegara.

2) Sebagai pendidikan nilai dan karakter. Dalam hal ini pendidikan kewarganegaraan bertugas membina dan mengembangkan nilai / kepribadian kewarganegaraan yang dianggap baik sehingga terbentuk warganegara yang berkarakter baik bagi bangsa yang bersangkutan.

3) Sebagai pendidik demokrasi (politik). Pendidikan kewarganegaraan mengembban tugas menyaiapkan peserta didik menjadi warganegara yang demokratis untuk mendukung tegaknya demokrasi Negara. Dengan pendidikan kewarganegaraan maka akan ada sosialisasi, diseminasi dan penyebarluasan nilai-nilai demokrasi pasda masyarakat.

4) Sebagai pendidik bela negara. Pendidikan kewarganegaraan bertugas membentuk peserta didik agar memiliki kesadaran bela negara sehingga diandalkan untuk menjaga kelangsungan negara dari berbagai ancaman.

b. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi

aspek-aspek sebagai berikut:

1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan,

cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa indonesia, Sumpah Pemuda,

Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam

pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik

Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.

2) Norma hukum dan persatuan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga,

tata tertib disekolah, Norma yang berlaku dimasyarakat5, Peraturan-

peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan bangsa dan bernegara,

Sistem hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional.

3) Hak asasi manusia, meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban

anggota masyarakart, Instrumen nasional dan Internasional HAM,

Pemajuan, Penghormatan dan perlindungan HAM.

4) Kebutuhan warganegara, meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri

sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan

mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,

Persamaan kedudukan warganegara.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

5) Konstitusi Negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang

pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di indonesia,

Hubungan dasar negara denagan konstitusi.

6) Kekuasaan dan Politik, meliputi: Pemerintah desa dan kecamatan,

Pemerintah daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem

politik, budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani,

Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi.

7) Pancasila, meliputi: Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan

idiologi Negara, Proses perumusan pancasaila sebagai dasar Negara,

Pengalaman nilai-nilai poancasila dalam kehidupan seharai-hari, Pancasila

sebagai idiologi terbuka.

8) Globalisasi, meliputi: globalisasi dilingkungan, Politik luar negeri

Indonesia di era globalisasi, Hubungan internasional dan organio sasi

internasional, dan Menevaluasi globalisasi.

c. Sejarah dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia mengalami perkembangan

dan perubahan seiring dengan tuntutan zaman dan pergantian rezim.

“Pendidikan Kewarganegaraan dimulai dengan mata pelajaran

kewarganegaraan (1957), Civic (1962), Pendidikan kewargaan Negara (1968),

Pendidikan Moral Pancasila / PMP (1984), Pendidikan Pancasila dan

Kwarganegaraan / PPKn (1994), dan pelajaran Pendidikan Kewaganegaraan

(2004)”. (Winarno, 2005:8)

“Pendidikan Kewarganegaraan yang kita kenal sekarang telah

mengalami perjalanan panjang dan melalui kajian kritis sejak tahun 1960-an yang

dikenal dengan mata pelajaran “Civic” di sekolah dasar dan merupakan embrio

dari “Civic Education” sebagai “the body of knowledge”. Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai instumen pengetahuan diarahkan untuk membangun

masyarakat demokrasi yang beradap”.(Syahrial Syarbaini, 2006: 3)

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2. Metode PAIKEM

a. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

1) Pengertian CTL

Contextual Teaching and Learning atau disebut juga pembelajaran

kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru dalam

mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata dan memotivasi siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajarinya dengan kehidupan

mereka (Depdiknas, 2007: 19). Melalui pembelajaran kontekstual diharapkan

konsep-konsep materi pelajaran dapat diintegrasikan dalam konteks kehidupan

nyata dengan harapan siswa dapat memahami apa yang dipelajarinya dengan lebih

baik dan mudah.

CTL adalah sebuah sistem yang menyeluruh, yang terdiri dari bagian-

bagian yang terhubung satu sama lain, maka dihasilkan pengaruh yang melebihi

hasil yang diberikan bagian-bagian secara terpisah. Setiap bagian yang berbeda ini

memberikan sumbangan dalam menolong siswa memahami tugas sekolah. Secara

bersama-sama, mereka membentuk suatu sistem yang memungkinkan para siswa

melihat makna di dalamnya, dan mengingat materi akademik. (Elaine B Johnson,

2007: 65)

Melalui pendekatan pembelajaran kontekstual diharapkan guru dapat

menghadirkan situasi dunia nyata ke kelas dan mendorong siswa untuk membuat

dan menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan penerapannya

dalam kehidupan nyata sehari-hari.

2) Elemen dalam CTL

Dalam CTL terdapat beberapa elemen yang harus diperhatikan oleh guru

ketika melakukan kegiatan pembelajaran. Menurut Zahorik dalam E. Mulyasa

(2005: 138), ada lima elemen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran

kontekstual, yaitu :

(1) Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik. (2) Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju ke bagian-bagiannya secara khusus (dari umum ke khusus). (3) Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara: menyusun konsep sementara, melakukan sharing untuk memperoleh masukan dari orang lain serta merevisi dan mengembangkan konsep. (4) Pembelajaran ditekankan pada upaya

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

mempraktekkan secara langsung apa-apa yang dipelajari. (5) Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan pengetahuan yang dipelajari.

Kelima elemen CTL tersebut mengarah pada pembelajaran yang berpusat

pada siswa yang merupakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Oleh karena itu, kelimanya harus

dilaksanakan pada saat guru melakukan kegiatan pembelajaran.

3) Komponen-komponen CTL

Pendekatan pembelajaran kontekstual memiliki tujuh komponen yang

melandasi pelaksanaan proses pembelajaran. Menurut Depdiknas (2007: 5),

ketujuh komponen tersebut adalah : konstruktivisme (constructivism),

menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning

community), pemodelan (modeling), refleksi (reflektion) dan penilaian

sesungguhnya (autentic assesment). Suatu kelas dikatakan menggunakan

pendekatan kontekstual jika telah menerapkan ketujuh komponen tersebut dalam

kegiatan pembelajaran.

1.Konstruktivisme (Constructivism)

Konstruktivisme adalah teori belajar yang menyatakan bahwa orang

menyusun atau membangun pemahaman mereka dari pengalaman-pengalaman

baru berdasarkan pengetahuan awal dan kepercayaan mereka (Depdiknas, 2007:

5). Dalam hal ini tugas guru antara lain :

a) Guru menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswab) Guru memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya

sendiric) Guru menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri

2.Menemukan (Inquiry)

Inquiry adalah proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan

penemuan melalui proses berpikir secara sistematis (Wina Sanjaya, 2006;119).

Secara umum proses inquiry ini meliputi kegiatan sebagai berikut :

a) Siswa merumuskan masalah

b) Siswa mengamati atau melakukan observasi

c) Siswa menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan,

bagan, table dan karya lain.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

d) Siswa mengkomunikasikan / menyajikan hasil karya kepada pembaca,

teman sekelas, guru atau audien lain.

3.Bertanya (Questioning)

Dalam proses pembelajaran kontekstual, guru tidak menyampaikan

informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa dapat menemukan

sendiri. Oleh karena itu, peran bertanya sangat penting, karena melalui

pertanyaan-pertanyaan tersebut guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa

untuk menemukan setiap materi yang dipelajarinya.

Tujuan dari proses bertanya menurut Depdiknas (2007: 6), sebagai berikut:

a) Guru menggali informasi dari siswa

b) Guru membangkitkan respon siswa

c) Guru mengecek pemahaman siswa

d) Guru memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki oleh

guru

e) Guru menyegarkan kembali pengetahuan siswa

4.Masyarakat Belajar (Learning Community)

Masyarakat belajar adalah sekelompok siswa yang terikat dalam kegiatan

belajar agar terjadi proses belajar lebih dalam (Depdiknas, 2007: 7). Konsep ini

menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain.

Penerapan konsep masyarakat belajar menurut Depdiknas (2007: 7) terwujud

dalam :

a) Pembentukan kelompok kecil

b) Pembentukan kelompok besar

c) Mendatangkan “ahli” ke kelas

d) Bekerja dengan kelas sederajat

e) Bekerja kelompok dengan kelas di atasnya

f)Bekerja dengan masyarakat

5.Pemodelan (Modelling)

Pemodelan adalah proses penampilan suatu contoh agar orang lain

berpikir, bekerja dan belajar (Depdiknas, 2007: 8). Jadi dalam kegiatan belajar

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

mengajar guru memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh

setiap siswa.

6.Refleksi (Reflection)

Refleksi memungkinkan cara berpikir tentang apa yang telah siswa pelajari

dan untuk membantu siswa menggambarkan makna personal siswa sendiri.

Menurut Depdiknas (2007: 8) refleksi yang dapat diterapkan oleh guru adalah

sebagai berikut :

a) Pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperoleh siswa pada hari ini

b) Catatan di buku siswa

c) Kesan dan saran siswa tentang pembelajaran hari ini

d) Diskusi

e) Hasil karya

7.Penilaian Otentik (Autentic Assesment)

Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang

perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui

berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan

secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah

benar-benar dikuasai dan dicapai. Hal-hal yang dapat digunakan sebagai dasar

penilaian menurut Abdul Majid (2006: 186) antara lain :

a) Proyek/kegiatan dan laporannyab) Pekerjaan rumahc) Kuisd) Karya siswae) Presentasi / penampilan siswaf) Demonstrasi g) Laporanh) Jurnal i) Hasil tes tulisj) Karya tulis

4) Pelaksanaan Pembelajaran kontekstual

Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika telah

menerapkan ketujuh komponen CTL, yaitu jika filosofi belajarnya adalah

kontruktivisme selalu ada unsur bertanya, pengetahuan dan pengalaman diperoleh

dari kegiatan menemukan terbentuk masyarakat belajar, ada model yang ditiru dan

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dilakukan penilaian yang sebenarnya. Penerapan CTL dalam kelas secara garis

besar langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan lebih bermakna dengan cara

bekerja sendiri, menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan

keterampilan barunya.

2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik

3) Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya

4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)

5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran

6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan

7) Lakukanlah penialaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

Agar proses pembelajaran kontekstual dapat efektif, terdapat beberapa

tahap yang perlu dilakukan guru. Tahap tersebut adalah : perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian (Depdiknas, 2007: 11).

1) Perencanaan

Perencanaan merupakan kegiatan pertama yang harus dilakukan sebelum

melaksanakan pembelajaran. Menurut Depdiknas (2007: 11), untuk keperluan

perencanaan, guru diharapkan melaksanakan beberapa hal sebagai berikut :

a) Mengkaji konsep, teori atau kompetensi yang akan dipelajari siswa. b) Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama. c) Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa, selanjutnya memilih dan mengkaitkannya dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam proses pembelajaran kontekstual. d) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan kehidupan mereka.

Melalui perencanaan pembelajaran ini diharapkan guru dapat

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dalam hal ini

adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

2) Pelaksanaan

Pada dasarnya, pelaksanaan pembelajaran mengacu pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya. Dalam hal ini,

aktivitas pembelajaran yang melibatkan siswa mengikuti tahap-tahap yang telah

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dirancang dalam RPP. Menurut Depdiknas (2007: 14), dalam pelaksanaan

pembelajaran kontekstual diperlukan strategi sebagai berikut :

a) Menekankan pada pemecahan masalah. b) Mengakui kebutuhan pembelajaran terjadi di berbagai konteks, misalnya rumah, masyarakat dan tempat kerja. c) Mengontrol dan mengarahkan pembelajaran siswa sehingga mereka menjadi pembelajar yang mandiri. d) Mempertimbangkan keragaman konteks hidup yang dimiliki siswa. e) mendorong siswa untuk belajar dari sesamanya dan bersama-sama atau menggunakan group belajar interdependen. f) melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong siswa untuk mengkaitkan apa yang sedang dipelajari dengan pengetehuan / pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dan mengkaitkan apa yang dipelajarinya dengan fenomena kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan pembelajaran kontekstual harus mencakup semua strategi

diatas. Apabila salah satu strategi ditinggalkan, maka pembelajaran tidak akan

berhasil dengan baik. Oleh karena itu, seorang guru harus menguasai konsep CTL

sebelum mempraktekkannya di kelas.

3) Penilaian

Untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar, dalam pembelajaran

kontekstual digunakan penilaian autentik. Penggunaan penilaian autentik pada

pembelajaran kontekstual diharapkan mampu membangun pengetahuan dan

keterampilan, dengan cara yang bermakna melalui pengikutsertaan siswa kedalam

kehidupan nyata atau konteks autentik.

5) Bentuk Pembelajaran Kontekstual

Dalam proses pembelajaran kontekstual, siswa akan melalui satu atau

lebih daripada bentuk pembelajaran sebagai berikut :

1) Relating (Mengaitkan) yaitu belajar dalam konteks menghubungkan

pengetahuan baru dengan pengalaman hidup

2) Experiencing (Mengalami) yaitu belajar dalam konteks penemuan dan

daya cipta

3) Applying (Mengaplikasikan) yaitu belajar dalam konteks bagaimana

pengetahuan atau informasi dapat digunakan dalam berbagai situasi

4) Cooperating (Bekerja sama) yaitu belajar dengan konteks menghubungkan

pengetahuan baru dengan pengalaman hidup

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

5) Transferring yaitu belajar dalam konteks pengetahuan yang ada atau

membina dari apa yang sudah diketahui. (Ella Yulaelawati, 2004: 119)

6) Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual/CTL

Sebagaimana pendekatan pembelajaran yang lain dalam pembelajaran

kontekstual terdapat kelebihan dan kelemahan yang dapat disimpulkan sebagai

berikut :

Kelebihan pembelajaran kontektual/CTL:

1) Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa lebih bermakna,

karena diperoleh melalui kontruktivisme dan penemuan sendiri (inquiry)

2) Siswa dapat menjadi lebih aktif dalam pembelajaran

3) Siswa melakukan kerja bukan menghafal

4) Menjadikan siswa lebih kritis/berani mengungkapkan pendapat

Kelemahan/kekurangan pendekatan kontektual

1) Membutuhkan waktu yang lama untuk melaksanakan seluruh komponen

2) Memerlukan persiapan yang cukup banyak

3) Pembelajaran kontekstual berpusat pada siswa, sehingga memungkinkan

suasana kelas yang gaduh/ramai.

7) Perbedaan Pembelajaran CTL dan Tradisional

Tabel 1. Perbedaan pembelajaran CTL dan tradisional

NO CTL Tradisional

1 Menyandarkan pada pemahaman

makna

Menyandarkan pada hafalan

2 Siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran

Siswa secara pasif menerima

informasi

3 Pembelajaran dikaitkan dengan

pengetahuan yang telah diperoleh

siswa

Memberikan tumpukan

informasi

4 Cenderung mengintegrasikan

beberapa bidang

Cenderung terfokus pada satu

disiplin ilmu

5 Pembelajaran dikaitkan dengan Pembelajaran bersifat teoritis

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

kehidupan nyata/masalah yang

disimulasikan

6 Pembelajaran terjadi di berbagai

tempat, seting dan konteks

Pembelajaran hanya terjadi di

kelas

7 Keterampilan dikembangkan atas

dasar pemahaman

Keterampilan dikembangkan

atas dasar ilmiah

8) Pola Pembelajaran CTL

Untuk mencapai kompetensi yang sama dengan menggunakan CTL guru

melakukan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :

1) Pendahuluan

a) Guru harus menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat

dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang

dipelajari.

b) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL

c) Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh

setiap siswa

2) Inti

a) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan melakukan

eksperimen terkait dengan pemahaman mereka terhadap penjelasan

yang diberikan oleh guru.

b) Siswa mencatat hal-hal yang ditemukan selama pengerjaan tugas

tersebut.

c) Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka.

d) Setiap siswa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa

lain.

e) Siswa melaporkan hasil diskusi.

3) Penutup

a) Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil eksperimen sesuai

dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai

b) Pembelajaran kontekstual merupakan salah satu pendekatan

pembelajaran yang relevan untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Tingkat Satuan Pendidikan. Pengembangan dan penerapan pendekatan

konstektual perlu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan

kualitas proses pembelajaran di sekolah.

b. Model Pembelajaran Kuantum

1) Pengertian Pembelajaran Kuantum

Quantum Learning atau disebut juga pembelajaran kuantum merupakan

istilah yang bermakna interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya

karena semua kehidupan adalah energi. Di samping itu, dalam pembelajaran

kuantum diyakini juga adanya keberagaman dan interdeterminisme menurut

DePorter dalam (Sugiyanto,2008:67).

Ada bermacam-macam dasar pandangan dan pikiran yang menjadi

landasan pembelajaran kuantum. Diantaranya seperti yang dikemukakan oleh

DePorter yang menyatakan Quantum Learning menggabungkan sugestologi,

teknik percepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode sendiri.

Termasuk diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar

yang lain, seperti: 1) Teori otak kanan/kiri, 2) Teori otak triune(3 in 1), 3) Pilihan

modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) , 4) teori kecerdasan ganda, 5),

Pendidikan holistic (menyeluruh), 6) Belajar berdasarkan pengalaman, 7) Belajar

dengan simbol, 8) Simulasi atau permainan.

2) Karakteristik Pembelajaran Kuantum

Menurut Sugiyanto (2008:69-74) pembelajaran kuantum memiliki

karakteristik umum yang dapat memantapkan dan menguatkan sosoknya.

Beberapa karakteristik umum yang tampak membentuk sosok pembelajaran

kuantum sebagai berikut:

1. Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika

kuantum meskipun sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai. Oleh karena

itu, pandangan tentang pembelajaran, belajar, dan pembelajar diturunkan,

ditransformasikan, dan dikembangkan dari berbagai teori psikologi

kognitif;bukan teori fisika kuantum.

2. Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empiris,

”hewan-istis”, dan atau nativistis. Manusia selaku pembelajar menjadi pusat

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

perhatiannya. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi, dan

sebagainyadari diyakini dapat berkembang secara maksimal atau optimal.

3. Pembelajaran kuantum lebih bersifat konstruktivis(tis), bukan positivistia-

empiris, behavioristis. Pembelajaran kuantum menekankan pentingnya

peranan lingkungan dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan

optimal dan memudahkan keberhasilan tujuan pembelajaran. Pmbelajaran ini

berupaya memadukan, menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi

diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai

konteks pembelajaran.

4. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu

dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna. Di sini proses pembelajaran

dipandang sebagai penciptaan interaksi-interaksi bermutu dan bermakna yang

dapat mengubah energi kemampuan pikiran dan bakat alamiah pembelajar

menjadi cahaya-cahaya yang bermanfaat bagi keberhasilan penbelajar.

5. Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran

dengan taraf keberhasilan tinggi. Menurut pembelajaran kuantum, proses

pembelajaran harus berlangsung cepat dengan keberhasilan tinggi. Oleh

karena itu, segala hambatan dan halangan yang dapat melambatkan proses

pembelajaran harus disingkirkan.

6. Pembelajaran kuantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses

pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.

Kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar, sehat,

rileks, santai, dan menyenangkan, sedang keartifisialan dan kepura-puraan

menimbulkan suasana tegang, kaku dan membosankan.

7. Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan

proses pembelajaran. Oleh karena itu, segala upaya yang memungkinkan

terwujudnya kebermaknaan dan kebermutuan pembelajaran harus dilakukan

oleh pengajar atau fasilitator.

8. Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi

pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan,

landasan yang kukuh, lingkungan yang menggairahkan dan rancangan belajar

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

yang dinamis. Isi pembelajaran meliputi penyajian yang prima, pemfasilitasan

yang lentur, ketrampilanbelajar untuk belajar dan ketrampilan hidup.

9. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan

keterampilan akademis, keterampilan hidup, dan prestasi fisikal atau material.

10. Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian

penting proses pembelajaran. Tanpa nilai dan keyakinan tertentu, proses

pembelajaran kurang bermakna.

11. Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan

keseragaman dan ketertiban. Di sini perlu diakui keragaman gaya belajar siswa

atau pembelajar, dikembangkannya aktivitas-aktivitas pembelajar yang

beragam, dan digunakannya bermacam-macam kiat dan metode pembelajaran.

12. Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam

proses pembelajaran.

3) Prinsip Utama Pembelajaran Kuantum

Pembelajaran kuantum dibangun di atas aturan aksi, hukum, aksioma, dan

atau doktrin. Menurut Sugiyanto (2008:74) setidaknya ada tiga prinsip utama

yang ada dalam pembelajaran kuantum, yaitu sebagai berikut:

1. Prinsip utama pembelajaran kuantum berbunyi : bawalah dunia mereka

(Pembelajar) ke dalam dunia kita (pengajar), dan antarkan dunia kita (pengajar)

ke dalam dunia mereka(pembelajar). Dengan jalan ini pengajar akan mudah

membelajarkan pembelajar baik dalam bentuk memimpin, mendampingi, dan

memudahkan pembelajar menuju kesadaran dan ilmu yang lebih luas. Ini

berarti dunia pembelajar diperluas, dan dunia pengajar diperluas.

2. Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran

merupakan permainan orkestra simfoni. Prinsip-prinsip dasar ini ada lima

macam yaitu : a) ketahuilah bahwa segalanya berbicara, b) ketahuilah bahwa

segalanya bertujuan, c) sadarilah bahwa pengalaman mendahului penamaan, d)

akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran, e) sadarilah bahwa

sesuatu yang layak dipelajari layak pula dirayakan.

3. Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran harus

berdampak bagi terbentuknya kunggulan. Delapan kunci keunggulan itu yaitu :

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

a) terapkanlah hidup dalam integritas, b) akuilah kegagalan dapat membawa

kesuksesan, c) berbicaralah dengan niat baik, d) tegaskanlah komitmen, e)

jadilah pemilik, f) tetaplah lentur, g) pertahankanlah keseimbangan, h)

TANDUR sebagai kerangka perencanaan pembelajaran model kuantum

(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan)

c. Model Pembelajaran Terpadu

1) Pengertian Model Pembelajaran TerpaduModel pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu

pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual

maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip

secara holistik dan pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukan

beberapa pokok bahasan ( Sugiyanto, 2008:110).

Melalui pembelajaran terpadu siswa dapat memperoleh pengalaman

langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, an

memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Menurut Ujang

Sukardi, dkk dalam Sugiyanto (2008:110) pengajaran terpadu pada dasarnya

sebagai kegiatan mengajar dengan memadukan beberapa mata pelajaran dalam

satu tema. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan cara

ini dapat dilakukan dengan mengajarkan beberapa materi pelajaran disajikan tiap

pertemuan.

2) Prinsip Dasar Pembelajaran TerpaduMenurut Ujang Sukardi, dkk dalam Sugiyanto (2008:111), pembelajaran

terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia siswa, dan ada kaitannya

dengan kehidupan sehari-hari.tema ini menjadi alat pemersatu materi yang

beragam dari beberapa materi pelajaran.

Pembelajaran terpadu harus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran

yang termuat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam

satu tema perlu mempertimbangkan karakteristik siswa, seperti minat,

kemampuan,kebutuhan dan pengetahuan awal. Materi pelajaran tidak perlu terlalu

dipaksakan. Artinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.

Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran terpadu dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1. Prinsip Penggalian Tema

Prinsip penggalian tema merupakan prinsip utama dalam pembelajaran

terpadu. Artinya tema-tema yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitan

menjadi target utama dalam pembelajaran.

2. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran

Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu

menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses. Artinya guru harus

menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran.

3. Prinsip Evaluasi

Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus dalam setiap kegiatan, karena suatu

kerja dapat diketahui hasilnya apabila dilakukan evaluasi.

3) Karakteristik Pembelajaran TerpaduMenurut Depdikbud dalam Sugiyanto (2008:116), pembelajaran terpadu

sebagai suatu proses mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri sebagai

berikut:

1. Holistik

Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam

pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus,

jadi pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu

fenomena dari segala sisi.

2. Bermakna

Pengkajian suatu fenomena dengan banyak membentuk jalinan antar

konsp-konsep yang berhubungan menghasilkan skemata. Hal ini akan berdampak

pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Selanjutnya akan mengakibatkan

pembelajaran fungsional dan siswa mampu menerapkan perolehan untuk

memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam kehidupannya.

3. Otentik

Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara langsung

prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara

langsung. Dengan memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan pemberitahuan

guru, informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi otentik.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

4. Aktif

Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran

baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil

belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat dan kemampuan

siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus menerus belajar.

4) Langkah-langkah (Sintak)Pembelajaran TerpaduMenurut Prabowo dalam (Sugiyanto, 2008:122), pada dasarnya langkah-

langkah (Sintak) pembelajaran terpadu mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam

setiap model pembelajaran yang meliputi tiga tahap yatu:

1. Tahap Perencanaan

a. Menentukan Jenis Mata Pelajaran dan Jenis Ketermpilan yang dipadukan

b. Memilih Kajian Materi, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan

Indikator

c. Menentukan Sub Keterampilan yang dipadukan

d. Merumuskan Indikator Hasil Belajar (TIK)

e. Menentukan Langkah-langkah Pembelajaran

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pembelajaran mengikuti skenario langkah-langkah

pembelajaran. Menurut Muchlas dalam (Sugiyanto, 2008:124), tidak ada model

pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topik dalam pembelajaran terpadu.

Artinya, dalam satu tatap muka dipadukan beberapa model pembelajaran.

3. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi

hasil pembelajaran. Tahap evaluasi menurut Departemen Pendidikan Nasional

dalam (Sugiyanto, 2008:125), hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi

pembelajaran terpadu.

1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di

samping untuk evaluasi.

2) Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang

teliti berdasarkan kriteria keberhasilan harapan, tujuan yang akan dicapai.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

d. Model Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (Cooperativ learning) adalah pendekatan

pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk

bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan

belajar. ( Sugiyanto, 2008:110).

Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih, dan asuh

sehingga tercipta masyarakat belajar (Learning community). Siswa tidak hanya

belajar dari guru, tetapi juga dari sesama siswa. Pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih

asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat

menimbulkan permusuhan sebagai latihan hidup di masyarakat.

2) Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

1. Saling Ketergantungan Positif

Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang

mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan saling

membutuhkan ini yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif.

2. Interaksi Tatap muka

Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam

kelompok sehingga mereka dapat berdialog dan dialog tidak hanya dilakukan

dengan guru akan tetapi juga dengan teman sebaya.

3. Akuntabilitas Individual

Akuntabilitas individual merupakan penilaian kelompok yang didasarkan

atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individual.

4. Ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi

Ketrampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman,

tidak mendomonasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat

dalam menjalin hubungan antar pribadi.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

3) Keuntungan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial

2. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan,

informasi, perilaku sosial, dan pandang-pandangan.

3. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.

4. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan

komitmen

5. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri.

6. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa.

7. Berbagi ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan

saling memutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekan.

8. Meningkatkan rasa saling percaya kepada semua manusia.

9. Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai

perspektif.

10. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih

baik.

11. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan

kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan

orientasi tugas.

4) Beberapa Metode Pembelajaran Kooperatif

1. Metode STAD ( Student Achievement Divisions )

2. Metode Jigsaw

3. Metode GI (Group Investigation)

4. Metode struktural

e. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

1) Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah

PBL (Problem Based Learning) mengambil psikologi kognitif sebagai

dukungan teoritisnya. Fokusnya tidak banyak pada apa yang sedang dikerjakan

siswa (perilaku mereka), tetapi pada apa yang siswa pikirkan(kognisi mereka)

selama mereka mengerjakannya. Meskipun peran guru dalam pelajaran berbasis

masalah kadang-kadang juga melibatkan mempresentasikan dan menjelaskan

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

berbagai hal kepada siswa, tetapi guru lebih harus sering memfungsikan diri

sebagai pembimbing dan fasilitator sehingga siswa dapat belajar untuk berpikir

dan menyelesaikan masalahnya sendiri. ( Sugiyanto, 2008:110).

2) Merencanakan dan Melaksanakan PBL

1. Merencanakan Pelajaran PBL

a. Memutuskan Sasaran dan Tujuan

PBL dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan seperti ketrampilan

intelektual dan investigatif, memahami peran orang dewasa, dan membantu siswa

untuk menjadi pelajar yang mandiri. Sebagian pelajaran PBL mungkin

dimaksudkan untuk mencapai semua tujuan ini secara simultan. Akan tetapi,

kemungkinan yang lebih besar adalah guru hanya akan menekankan pada satu

atau dua tujuan dalam pelajaran tertentu.

b. Merancang Situasi Bermasalah yang Tepat.

PBL didasarkan pada premis bahwa situasi bermasalah yang

membingungkan atau tidak jelas akan membangkitkan rasa ingin tahu siswa

sehingga membuat mereka tertarik untuk menyelidiki. Sebuah situasi bermasalah

yang baik harus memenuhi lima kriteria yang penting, yaitu:

Pertama, situasi mestinya autentik. Hal ini berarti bahwa masalahnya harus

dikaitkan dengan pengalaman riil siswa dan bukan dengan prinsip-prinsip disiplin

akademis tetentu. Kedua, masalah itu mestinya tidak jelas atau tidak sederhana

sehingga menciptakan misteri atau teka-teki. Ketiga,.masalah itu seharusnya

bermakna bagi siswa dan sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual.

Keempat, masalah itu mestinya cakupannya luas sehingga memberikan

kesempatan kepada guru untuk memenuhi tujuan instruksionalnya, tetapi tetap

dalam batas-batas yang layak bagi pelajarannya dilihat dari segi waktu, ruang, dan

keterbatasan sumber daya. Kelima, masalah yang baik harus mendapatkan

manfaat dari usaha kelompok, bukan justru dihalanginya.

c. Mengorganisasikan Sumber Daya dan Merencanakan Logistik

Hal ini merupakan tugas utama perencanaan utama para guru PBL, PBL

mendorong siswa untuk bekerja dengan beragam bahan dan alat, sebagian

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

beralokasi diruang kelas, sebagian lainnya diperpustakaan sekolah atau

laboratorium computer, dan sebagian lagi di luar sekolah.

2. Melaksanakan Pelajaran PBL

a. Tahap-tahap dalam Pembelajaran model PBL

1) Memberikan Orientasi tentang Permasalahannya kepada siswa

Guru seharusnya mengkomunikasikan dengan jelas maksud pelajarannya,

membangun sikap positif terhadap pelajaran itu, dan mendeskripsikan sesuatu

yang diharapkan untuk dilakukan siswa.

2) Mengorganisasikan Siswa untuk Meneliti

PBL mengharuskan guru untuk mengembangkan ketrampilan kolaborasi

diantara siswa dan membantu mereka untuk menginvestigasi masalah secara

bersama-sama. PBL juga mengharuskan guru untuk membantu siswa dalam

merencanakan tugas investigatif dan pelaporannya.

3) Perencanaan Kooperatif

Untuk sebagian proyek, tugas perencanaannya adalah membagi situasi

bermasalah yang lebih umum menjadi sub-sub topik yang tepat dan kemudian

membantu siswa untuk memutuskan sub-sub topik mana yang akan diselidiki.

4) Investigasi, Pengumpulan Data dan Eksperimentasi

Investigasi yang dilakukan secara mandiri berpasangan atau dalam tim-tim

studi kecil adalah inti PBL. Meskipun setiap situasi masalah membutuhkan teknik

investigasi yang agak berbeda. Kebanyakan melibatkan proses mengumpulkan

data dan eksperimentasi.

5) Mengembangkan Hipotesis, Menjelaskan, dan Memberi Solusi

Di sini guru terus memberikan berbagai pertanyaan yang membuat siswa

memikirkan tentang ketautan hipotesis dan solusi mereka dan tentang kualitas

informasi yang telah mereka kumpulkan.

3. Bentuk Evaluasi PBL

Prosedur-prosedur evaluasi harus selalu disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Tugas evaluasi untuk PBL tidak cukup hanya

dalam bentuk tes-tes tertulis, tetapi memerlukan asesment performance, asesment

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

portofolio, asesment autentik. Beberapa bentuk evaluasi untuk PBL antara lain:

Tes pemahaman, checklist, rating skill.

3. Peranan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar

a. Peranan Guru

Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar membawa

konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya karena

proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh

peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu

menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola

kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal.

Menurut Gary dan Margaret dalam Mulyasa, (2007:21) mengemukakan bahwa:

“guru yang efektif dan kompeten secara professional memiliki

karakteristik sebagai berikut: 1) memiliki kemampuan menciptakan

iklim belajar yang kondusif, 2) kemampuan mengembangkan strategi

dan manajemen pembelajaran, 3) memiliki kemampuan memberikan

umpan balik (feedback) dan penguatan (reinforcement), dan 4) memiliki

kemampuan untuk peningkatan diri.”

Dalam sistem pendidikan guru terdapat beberapa komponen menurut

Oemar Hamalik, (2004 : 9-11) meliputi “lulusan, input, proses pendidikan guru,

metode, materi, evaluasi, feed back (umpan balik), dan masyarakat”. Komponen

tersebut saling berkaitan dan berhubungan, baik antar komponen maupun seluruh

komponen untuk mencapai tujuan pendidikan guru. Perubahan yang terjadi dalam

sebuah komponen maka akan berpengaruh terhadap system secara keseluruhan.

Menurut Oemar Hamalik (2004:9-11) peran guru berpengaruh terhadap

pelaksanaan pendidikan sekolah diantaranya:

1) Guru sebagai demonstratorMelalui perananya sebagi demonstrator atau pengajar guru harus dapat

memiliki kestabilan emosi sebagai upaya memajukan peserta didik, bersikap realitas, jujur, dan terbuka. Senantiasa peka terhadap perkembangan, terutama inovasi pendidikan. Untuk dapat mencapai semua itu guru harus memiliki pengetahuan yang luas, menguasai teori dan praktek pendidikan, serta menguasai kurikulum dan metodologi pembelajaran.

Salah satu yang harus diperhatikan oleh guru bahwa ia sendiri adalah pelajar. Ini berarti bahwa guru belajar terus menerus. Dengan cara demikian ia

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

akan memperkaya dirinya dengan berbgai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan demonstrator sehingga mampu memperagakan apa yang diajarkan secara langsung. Maksudnya agar apa yang disampaikan itu betul-betul dimiliki oleh anak didik.

2) Guru sebagai pengelola kelasDalam perannya sebagai pengelola kelas guru hendaknya mampu

mengelola kelas sebagai lingkungan belajar yang nyaman dan semua kegiatan mengarah pada tujuan-tujuan pendidikan lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar. Memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.

Guru bertanggung jawab memelihara lingkungan kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan atau membimbing proses-proses intelektual dan sosial di dalam kelasnya. Dengan demikian guru tidak hanya memungkinkan siswa belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif di kalangan siswa.

3) Guru sebagai mediator dan fasilitatorSebagi mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman

yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan meupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajr mengajar. Dengan demikian media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Moh. Uzer Usman, (2004:11) mengatakan “bahwa guru tidak hanya cukup

memiliki pengetahuan tentang media pendidikan, tetapi juga harus memiliki

ketrampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu dengan

baik”. Untuk itu guru perlu mengalami latihan-latihan praktik secara kontinu dan

sistematis. Dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran harus sesuai

dengan tujuan, materi, metode, evaluasi dan kemampuan guru serta minat dan

kemampuan siswa.

Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar

yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar

mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah ataupun surat kabar.

Mulyasa (2003:119) menyatakan bahwa guru sebagai fasilitator adalah :

“Guru selalu mencoba untuk membuat siswanya lebih aktif pada proses

belajar mengajar karena siswanya bukanlah objek dalam proses belajar

mengajar. Guru selalu menciptakan sebuah kondisi bahwa siswa itu aktif

bartanya dan menjawab dalam proses kegiatan belajar mengajar”.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4) Guru sebagai evaluatorDalam hal ini guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan,

penguasaan siswa terhadap pelajaran serta ketetapan atau keefektifan metode mengajar. Tujuan lain dari penilaian ini adalah untuk mengetahui kedudukan siswa di dalam kelas atau kelompoknya. Hal ini mempermudah bagi guru untuk mengklasifikasikan apakah siswa termasuk kelompok siswa pandai, sedang, kurang, atau cukup baik di kelasnya jika dibanding dengan teman-temannya.

Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik.

b. Proses Belajar Mengajar

1) Pengertian Belajar

Kegiatan pendidikan adalah suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi

tanpa interaksi antar pribadi. Belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi juga

proses sosial yang terjadi ketika masing masing orang berhubungan dengan yang

lain dan membangun pengertian dan pengetahuan bersama. Sementara itu belajar

dapat pula dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan

atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran

khusus yang berkaitan dengan pola berperilaku yang diperlukan individu untuk

mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu.

Oemar Hamalik (2003: 37) menyatakan bahwa “belajar merupakan suatu

proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”.

Menurut Biggs dalam Muhibbin Syah (2005: 67) mendefinisikan belajar dalam

tiga macam rumusan yaitu :

1. Secara kuantitatif( ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisisan atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya.

2. Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses validasi(pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari.

3. Secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsiran dunia disekeliling siswa.

Dengan demikian dapat disimpulkan pengertian belajar secara umum yaitu

suatu proses usaha yang dilakukan oleh seorang individu untuk menumbuhkan

dan meningkatkan pengetahuan (kognitif, afektif, dan psikomotorik) dalam

dirinya, sehingga dapat menciptakan suatu perubahan tingkah laku secara

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

keseluruhan baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung

sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.

2) Pengertian Mengajar

Para ahli pendidikan memberikan batasan atau pengertian mengajar

berbeda-beda rumusannya. Hal ini disebabkan karena perbedaan titik pandang

terhadap makna mengajar. Nana Sudjana (2001: 19) mengemukakan, “Mengajar

adalah membimbing kegiatan siswa belajar, mengajar adalah mengatur dan

mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitar siswa, sehingga dapat

mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar”. Pada dasarnya

pembelajaran bermaksud menata nalar, membentuk sikap siswa, dan

menumbuhkan kemampuan menggunakan / menerapakan. Ini berarti dalam proses

pembelajaran tidak cukup bila hanya memberi tekanan pada terampil mengerjakan

soal. Perhatian khusus juga harus diberikan pada bagaimana nalar dan sikap siswa

dapat terbentuk serta kemampuan menerapkan pembelajaran akan merupakan

penopang penting terbentuknya kemampuan siswa untuk memecahkan masalah

yang mungkin dihadapinya.

Mengajar sendiri merupakan suatu perbuatan yang memerlukan

tanggungjawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa

tergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya.

Moh. Uzer Usman, (2004:6) menyatakan :

”Bahwa mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan

belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan usaha

untuk mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan

bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar”.

Berdasarkan dari berbagai definisi yang telah disampaikan di atas

mengajar tidak hanya proses menyampaikan materi kepada peserta didik saja,

melainkan juga proses membentuk nalar dan sikap siswa, sehingga siswa mampu

memecahkan setiap masalah yang mungkin dihadapinya.

3) Pengertian Pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar akan terjadi interaksi antara peserta didik

dan pendidik atau guru. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

yang menerima pelajaran yang dibutuhkan, sedangkan pendidik adalah seseorang

yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar agar dapat

berlangsung secara efektif.

Menurut Oemar Hamalik (2003: 57), ”Pembelajaran merupakan suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan

pembelajaran”. Oemar Hamalik (2003:57) juga mengemukakan bahwa ada tiga

pengertian pembelajaran berdasarkan teori belajar, yaitu :

1) Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar para peserta didik.

2) Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik.

3) Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari

E. Mulyasa (2007: 117) berpendapat bahwa, “pembelajaran merupakan

aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan

menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah

diprogramkan”. Knirk dan Gustafon dalam Syaiful Sagala (2005: 64),

“Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan,

pelaksanaan dan evaluasi”.

Jadi, pembelajaran dapat diartikan sebagai sebagai bentuk aktualisasi

kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan

kegiatan peserta didik melalui tahap rancangan, pelaksanaan dan evaluasi. Proses

belajar mengajar (pembelajaran) merupakan suatu kegiatan yang komponennya

bekerja sama sejak awal kegiatan sampai dengan kegiatan berakhir. Hendaknya

pembelajaran yang terjadi dapat dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sungguh-

sungguh agar tujuan dari setiap pembelajaran mencapai hasil akhir yang

memuaskan.

Hal utama yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan proses belajar

mengajar (pembelajaran) adalah kesiapan input (intake/siswa dan masukan

instrumental yaitu kurikulum, guru, strategi-metode-teknik pembelajaran dan

pengajaran, media pendidikan, waktu, tempat, dsb.) yang diperlukan untuk

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

penyelenggaraan proses belajar mengajar sehingga kejituan proses belajar

mengajar dapat dilaksanakan.

A. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan arah penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis untuk dapat sampai

kepada pemberian jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka

berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses pemerolehan informasi dan

pengembangan potensi yang dimiliki seseorang. Keberhasilan dalam

pembelajaran berhubungan dengan peran guru dan siswa yang menjalaninya. Oleh

karena itu, komunikasi dan interaksi sangat diperlukan agar apa yang dipelajari

pada setiap pertemuan dapat tersampaikan dengan baik. Demikian pula dengan

penggunaan pendekatan pembelajaran yang juga mempengaruhi keberhasilan

dalam proses pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran mata

pelajaran PKn, umumnya saat ini masih menggunakan pendekatan konvensional

dalam hal ini metode ceramah. Waktu atau jam pelajaran yang diberikan dalam

mata pelajaran PKn sangat terbatas, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar

harus berjalan secara efektif. Dengan penerapan metode konvensional ini,

pembelajaran terpusat kepada guru sehingga siswa hanya menerima dan mencatat

informasi dari guru. Siswa cenderung beranggapan bahwa dalam mempelajari

PKn hanya semata-mata menghafal, bukan memahami konsep dan prinsip.

Dengan demikian penerapan metode konvensional mengakibatkan kondisi siswa

cenderung terlihat kurang termotivasi dan kurang aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran sehingga prestasi belajar yang dicapai siswa tidak maksimal.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mengeluarkan aturan dengan

kewajiban mennggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang

merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-

masing satuan pendidikan. Dengan penerapan KTSP mulai tahun ajaran

2006/2007, maka sekolah memiliki wewenang yang luas dalam menyusun

kurikulum sendiri. Salah satu komponen dalam KTSP yang harus dipenuhi oleh

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

tiap satuan pendidikan adalah mengoptimalkan proses pembelajaran dengan salah

satu metode pembelajaran yang berbasis lingkungan. Contoh metode

pembelajaran yang berbasis lingkungan adalah pembelajaran aktif, inovatif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).

Pembelajaran dilandasi strategi yang berprinsip pada: 1) berpusat pada

peserta didik, 2) mengembangkan kreativitas peserta didik, 3) suasana yang

menarik, 4) menyenangkan, dan bermakna, 5) prinsip pembelajaran aktif, Inovatif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM), 6) mengembangkan beragam

kemampuan yang bermuatan nilai dan makna, 7) belajar melalui berbuat, peserta

didik aktif berbuat, 8) menekankan pada penggalian, penemuan, dan penciptaan,

pembelajaran dalam situasi nyata dan konteks sebenarnya, 9) menggunakan

pembelajaran tuntas di sekolah.

Oleh karena itu, dengan penelitian yang akan dilakukan ini akan diketahui

sejauh mana kesiapan guru SMP dalam penerapan PAIKEM pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai upaya menyongsong kurikulum tingkat

satuan pendidikan.

Gambar 2. Alur Kerangka Pemikiran

Guru PKn

Siswa

Prestasi Belajar Siswa

KTSPPAIKEM

KONVENSIONAL

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penulis mengambil lokasi penelitian SMP Negeri dan swasta di Kota

Surakarta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel. 2 Tempat Penelitian

No Nama Sekolah Alamat Sekolah

1. SMP Negeri 14 Surakarta Jl. Prof. WZ. Yohanes No. 254

2. SMP Negeri 15 Surakarta Jl. Purwonegaran No.60

3. SMP Negeri 16 Surakarta Jl. Kol. Sutarto No. 188

4. SMP Negeri 20 Surakarta Jl. Surya No. 155

5. SMP Kristen 3 Surakarta Jl. W. Mongonsidi No. 58

6. SMP Kristen 4 Surakarta Jl. Jend. A. Yani No. 2

7. SMP Murni 1 Surakarta Jl. Dr. Wahidin No. 33

8. SMP Muhamadiyah 7 Surakarta Jl. Tentara Pelajar No. 1

( Sumber Data Sekunder, 2009)

Alasan penulis mengambil lokasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tersedia data yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dalam

penelitian.

b. Tempat tersebut belum pernah diadakan penelitian yang sejenis sehingga

diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan tersebut.

c. Lokasi sangat strategis dan mudah dijangkau oleh sarana transportasi sehingga

memudahkan penelitian dan menghemat biaya.

1. Waktu Penelitian

Penulis merencanakan pelaksanaan penelitian pada bulan Agustus 2009

sampai bulan Juli 2010. Waktu ini meliputi kegiatan penyusunan proposal sampai

penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Table 3. Waktu dan Kegiatan Penelitian

No Tahap Waktu

Agst Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

1 Penyusunan

Proposal

2 Perijinan

3 Pengumpulan Data

4 Analisis Data

5 Penulisan Laporan

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang akan digunakan adalah bentuk penelitian

deskriptif kualitatif yakni dengan mengumpulkan data berupa kata-kata, kalimat,

pencatatan dokumen maupun arsip yang memiliki arti yang lebih penting untuk

mengukur penerapan PAIKEM pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

oleh guru Pkn SMP dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di Surakarta.

Data berupa kata-kata dapat diperoleh melalui wawancara, baik dari informan atau

narasumber, yang terdiri dari kepala sekolah, guru dan siswa SMP, tempat dan

peristiwa atau aktivitas belajar mengajar (di kelas).

Sedangkan tujuan metode deskriptif seperti yang diungkapkan oleh Traves

mengatakan bahwa “Tujuan deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat suatu

keadaan sementara” (Consuelo, 1993: 71).

Jadi dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini

berusaha untuk memecahkan masalah, dengan cara menghimpun data-data

kualitatif, dengan observasi langsung dan wawancara mendalam dengan informan

atau narasumber, yang terdiri dari kepala sekolah, guru dan siswa SMP, tempat

dan peristiwa atau aktivitas belajar mengajar (di kelas), sehingga dari data tersebut

dapat digunakan untuk mendiskripsikan tingkat kesiapan guru SMP dalam

penerapan PAIKEM pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di Surakarta.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2. Strategi Penelitian

Penelitian ini menggunakan strategi tunggal Terpancang. Maksud dari

strategi tunggal terpancang mengandung pengertian, tunggal artinya hanya dalam

satu lokasi yaitu di kota Surakarta. Sedang terpancang artinya hanya pada tujuan

untuk mengetahui penerapan PAIKEM pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan oleh Guru PKn SMP Di Surakarta.

C. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh melalui :

1. Narasumber atau Informan

Dari wawancara yang dilakukan akan didapatkan informasi yang dapat

dijadikan sumber data. Oleh karena itu didalam memilih siapa yang akan menjadi

informan, peneliti wajib memahami posisi dengan beragam peran serta yang ada

sehingga dapat diperoleh informasi pernyataan maupun kata-kata yang diperoleh

dari informan yang disebut sebagai data primer atau sering disebut sebagai

informan kunci (key informan).

Adapun informan dalam penelitian ini akan digali dari beragam

sumber data dan jenis data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi :

a) Guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP di Surakarta Tahun Pelajaran

2009-2010:

1) Guru PKn SMP N 14 Surakarta : Mastyasto, S.Pd

2) Guru PKn SMP N 15 Surakarta : Pujiarti, S.Pd

3) Guru PKn SMP N 16 Surakarta : Nur Wijayanti, SH

4) Guru Pkn SMP N 20 Surakarta : Sri Nyamanto, S.Pd

5) Guru PKn SMP Kristen 3 Surakarta : Dra. Sunari

6) Guru PKn SMP Kristen 4 Surakarta : Diana Kusumastuti, S.Pd

7) Guru PKn SMP Muhammadiyah 7 Surakarta : Dra. Tri Mundaryati

8) Guru PKn SMP Murni 1 Surakarta : Happy Wahyuni S, S.Pd

b) Kepala Sekolah SMP di Surakarta Tahun Pelajaran 2009-2010

1) Kepala sekolah SMP N 14 Surakarta : Drs. Y. Himawan Samodra

2) Kepala sekolah SMP N 15 Surakarta : Hariadi Giyarso, S.Pd

3) Kepala sekolah SMP N 16 Surakarta : Drs. M. Amir khusni, MM

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

4) Kepala sekolah SMP N 20 Surakarta : Drs. H. Sambodo, MM

5) Kepala sekolah SMP Kristen 3 Surakarta : Christine Sutarni, S.Pd

6) Kepala sekolah SMP Kristen 4 Surakarta : R. Yuwono Sulispriyanto, S.Pd

7) Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 7 Surakarta : Drs.Heru Sutanto, SE

8) Kepala sekolah SMP Murni 1 Surakarta : Drs. Solichin

c) Tempat dan peristiwa atau aktivitas belajar mengajar (di kelas).

2. Dokumen dan arsip

Dokumen ada dua yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi, dokumen

pribadi yaitu tulisan tentang diri seseorang yang ditulisnya sendiri, sedang

dokumen resmi adalah dokumen yang dikeluarkan suatu instansi. Sumber arsip

merupakan informasi yang dapat diperoleh peneliti tentang subjek yang akan

diteliti. Macam-macam dokumen yang digunakan disini meliputi seluruh

dokumen resmi tentang hal-hal yang terkait dengan kegiatan pendidik dalam

pengelolaan kelas yaitu antara lain:

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim

Pendidikan Nasional

b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan.

c. RPP guru SMP Negri dan swasta di Surakarta

3. Tempat dan peristiwa

Kegiatan penelitian kualitatif tidak lepas dari wawancara dan observasi

yang akan melibatkan tempat, pelaku dan peristiwa yang terjadi. Hal ini dilakukan

agar peneliti dapat berhasil sesuai dengan tujuan. Melalui tempat dan peristiwa

peneliti dapat memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu

dengan menggunakan wawancara maupun observasi. Dalam penelitian ini lokasi

yang dijadikan tempat penelitian adalah kelas-kelas yang ada di SMP Negri dan

swasta di Surakarta.

D. Teknik Sampling

Jumlah sampel menurut Suharsimi Arikunto (1996 : 120-121), jika jumlah

subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15%, atau 20 – 25% atau lebih,

tergantung setidak-tidaknya dari :

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian

yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih

baik.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampling untuk tujuan tertentu saja.

Disini, peneliti dengan sengaja menentukan anggota sampelnya berdasarkan

kemampuan dan pengetahuannya tentang keadaan populasi. Sampel yang ada di

sini tidak sebagai yang mewakili populasinya, tetapi lebih cenderung mewakili

informasinya.

Sampel penelitian terdiri dari 8 SMP di Surakarta yaitu SMP N 14

Surakarta, SMP N 15 Surakarta, SMP N 16 Surakarta, SMP N 20 Surakarta, SMP

Kristen 3 Surakarta, SMP Kristen 4 Surakarta, SMP Murni 1 Surakarta, SMP

Muhammadiyah 7 Surakarta dengan menggunakan guru Pkn dan kepala sekolah

sebagai representatif pada masing-masing sekolah.

E.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode

yang saling melengkapi, yaitu:

a. Observasi berperan pasif (Observasion non-partisipan)

Metode ini dilakukan pada saat guru sedang mengajar di kelas khususnya

pada mata pelajaran PKn. Peneliti mengamati proses pembelajaran tanpa ikut

dalam kegiatan tersebut dan mencatat poin-poin dalam proses pembelajaran yang

muncul saat guru sedang mengajar. Poin-poin tersebut menurut Abdul Majid

(2006: 7) antara lain :

1) Kemampuan guru dalam membuka pelajaran

2) Kemampuan guru dalam menyajikan materi

3) Kemampuan guru dalam menggunakan metode

4) Kemampuan guru dalam menggunakan alat peraga

5) Kemampuan guru dalam menggunakan bahasa yang komunikatif

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

6) Kemampuan guru dalam mengorganisasi kegiatan

7) Kemampuan guru dalam berinteraksi dengan siswa secara komunikatif

8) Kemampuan guru dalam menyimpulkan pelajaran

9) Kemampuan guru dalam memberikan umpan balik

10) Kemampuan guru dalam melaksanakan penilaian

11) Kemampuan guru dalam menggunakan waktu

Selain hal itu, dicatat juga poin-poin mengenai komponen kompetensi

profesional yang harus dikuasai oleh guru. Menurut Djam’an Satori (2007: 2.24-

2.34), guru harus menguasai beberapa komponen kompetensi profesional.

Komponen konpetensi profesional tersebut adalah :

1) Penguasaan bahan bidang studi

2) Pengelolaan program belajar mengajar

3) Pengelola kelas

4) Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar

5) Penguasaan landasan-landasan kependidikan

6) Mampu menilai prestasi belajar mengajar

7) Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan

di sekolah

8) Menguasai metode berpikir

9) Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi profesional

10) Terampil memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik

11) Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan

12) Mampu memahami karakteristik peserta didik

13) Mampu menyelenggarakan administrasi sekolah

14) Memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan

15) Berani mengambil keputusan

16) Memahami kurikulum dan perkembangannya

17) Mampu bekerja terencana dan terprogram

18) Mampu menggunakan waktu secara tepat

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b. Wawancara mendalam (dept interview)

Metode wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data dari kepala

sekolah dan guru PKn SMP. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang

bersifat “open-ended” dan mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan

dengan cara yang tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan

subyek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi

dasar bagi penggalian informasi secara lebih jauh dan mendalam.

Hasil wawancara ini digunakan sebagai data pendukung angket dan

observasi. Materi wawancara dan item pertanyaan dalam kegiatan wawancara

adalah sebagai berikut :

1) Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

a) Apakah di sekolah sudah menggunakan KTSP

b) Media yang digunakan untuk mengetahui KTSP

c) Persiapan yang dilakukan pada saat berlakunya KTSP

2) Tentang Kegiatan Pembelajaran

a) Media pembelajaran yang digunakan

b) Metode pembelajaran yang digunakan

c) Kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran

3) Tentang penerapan PAIKEM

a) Apakah pernah menerapkan PAIKEM dalam pembelajaran

b) Kesan yang diperoleh saat menggunakan PAIKEM

c) Kesulitan yang dihadapi saat menggunkan PAIKEM

c. Analisis Dokumen

Dalam penelitian ini dokumen yang dianalisa adalah dokumen yang

berupa catatan maupun laporan tentang penerapan PAIKEM pada mata pelajaran

PKn oleh guru SMP dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan di Surakarata.

F. Validitas Data

Suatu penelitian untuk menjamin keabsahan data yang diperoleh, maka

validitas datanya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

1. Trianggulasi

Pengertian trianggulasi menurut Lexy J. Moleong (2000: 178) bahwa

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

“Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan

pembanding terhadap data itu”.

Menurut H. B. Sutopo menyebutkan bahwa ada 4 (empat) macam

triangulasi data yaitu :

a. Trianggulasi data, artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenaranya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

b. Trianggulasi metode, jenis trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda.

c. Trianggulasi peneliti, hasil penelitian baik data atau simpulan mengenai bagian yang tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.

d. Trianggulasi teori, trianggulasi ini dilakukan peneliti dengan menggunakan prespektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. (H. B. Sutopo 2002: 78-82).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi data dan

trianggulasi metode. Penelitian ini menggunakan beragam sumber data yang

tersedia, yakni data yang sama atau sejenis yang diperoleh akan lebih mantap

kebenarannya jika digali dari berbagai sumber yang berbeda, dan menggunakan

trianggulasi metode dimana selain melakukan wawancara mendalam peneliti juga

menguji dengan melakukan observasi secara langsung.

G. Analisis Data

Menurut Lexy J. Moleong (2000: 103) “Analisis data adalah proses

mengorganisasikan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga

dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti disarankan

oleh data”. Adapun komponen utama dalam proses analisis ini adalah :

1. Pengumpulan Data

Kegiatan ini digunakan untuk memperoleh informasi yang berupa kalimat-

kalimat yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi, wawancara dan dokumen.

Data yang diperoleh masih berupa data yang mentah yang tidak teratur.

2. Reduksi Data

Merupakan suatu proses seleksi, pemfokusan penyederhanaan dan abtraksi

dari field note (data mentah). H. B. Sutopo (2002: 92) berpendapat bahwa :

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

“Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting dan

mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan”.

3. Sajian Data

Merupakan rakitan dari organisasi informasi yang memungkinkan

kesimpulan riset dapat dilakukan. Sajian data dapat berupa matriks, gambar atau

skema, jaringan kerja kegiatan dan table. Semuanya dirakit secara teratur guna

mempermudah pemahaman informasi.

4. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan akhir akan diperoleh bukan hanya sampai pada akhir

pengumpulan data, melainkan dibutuhkan suatu verifikasi yang berupa

pengulangan dengan melihat kembali field note (data mentah) agar kesimpulan

yang diambil lebih kuat dan bisa dipertanggung jawabkan.

Keempat komponen utama tersebut merupakan suatu rangkaian dalam

proses analisis data yang satu dengan yang lain sehingga tidak dapat dipisahkan,

dimana komponen yang satu merupakan langkah menuju komponen yang lainnya,

sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif tidak bisa mengambil

salah satu komponen.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam bagan berikut ini:

1Pengumpulan data

3Sajian data 2

Reduksi data

4Verifikasi/pengambilan

Kesimpulan

Gambar 2. Analisis Data Model Interaktif

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah penelitian dari awal

hingga akhir sebagai berikut

1. Tahap Pra Lapangan

Tahap ini terbagi dalam enam kegiatan yang dilakukan meliputi :

a. Menyusun rancangan penelitian

b. Memilih lapangan penelitian

c. Mengurus perizinan

d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan penelitian

e. Menyiapkan perlengkapan penelitian

f. Memilih dan memanfaatkan informan

2. Tahap Penelitian Lapangan

a. Memahami latar penelitian dan persiapan

b. Memasuki lapangan

c. Berperan serta dalam mengumpulkan data dari informan

d. Mencari informasi melalui pengamatan praktek di lapangan

3. Tahap Analisis Data

Tahap ini penulis melakukan beberapa kegiatan yang berupa mengatur,

mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode dan mengorganisasikan dan

kemudian setelah itu data yang sudah terkumpul, maka data tersebut akan

dianalisis untuk mengetahui permasalahan yang diteliti sehingga dapat ditemukan

tema dan dirumuskan dugaan sementara ataupun adanya temuan studi.

4. Tahap Penulisan Lapoan

Setelah tahap penganalisisan data, maka langkah yang dilakukan

selanjutnya yaitu menarik kesimpulan dari permasalahan yang diteliti kemudian

hasil dari penelitian tersebut nantinya akan ditulis dalam bentuk laporan.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Keadaan Umum Kota Surakarta

a. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kota Surakarta

Secara geografis wilayah Kota Surakarta berada antara 110º45’15”- 110º45’35”

BT dan7º36’00”- 7º56’00”LS dengan luas wilayah 44,04 Km² dengan batas-batas sebagai

berikut:

a. Batas Utara : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali

b. Batas Selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

c. Batas Timur : Kabupaten Sukoharjo

d. Batas Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

Kota Surakarta terdiri dari 5 kecamatan seluas keseluruhan 44,04 km2 dengan

jumlah penduduk sesuai sensus tahun 2000 sejumlah 490.214 jiwa. Kecamatan yang

mempunyai luas wilayah paling besar yaitu Kecamatan Banjarsari (14,81 km2),

sedangkan kecamatan yang mempunyai luas paling kecil yaitu Kecamatan Serengan.

Wilayah kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di

Kecamatan Pasar Kliwon (915.418 jiwa/km2) dan terendah terdapat pada Kecamatan

Laweyan (10.127 jiwa/km2).. Secara umum kota Surakarta merupakan dataran rendah

dan berada antara pertemuan kali/sungai-sungai Pepe, Jenes dengan Bengawan Solo,

yang mempunyaiketinggian ±92 dari permukaan air laut.

49

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

b. Jumlah dan pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2002 sebanyak 554.630 jiwa.

Seperti yang ada pada tabel di bawah ini:

Tabel 4 Jumlah Penduduk Kota Surakarta Tahun 2002

No Kecamatan Luas(KM²) Penduduk Jumlah

Kepadatan

1 Laweyan 8,64 107.62212.459

2 Serengan 3,19 61.94519.394

3 Pasar Kliwon 4,82 85.59317.776

4 Jebres 12,50 136.76210.870

5 Banjarsari 14,81 162.70810.986

Total 44,04 554.63012.594

c. Tenaga Kerja

Jumlah pencari kerja pada akhir tahun 2002 sebanyak 5.380 jiwa yang terdiri dari

3.238 laki-laki dan 2.142 perempuan. Tingkat pendidikan pencari kerja di Kota Surakarta

adalah Sarjana (S1) yaitu sekitar 57%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel

berikut:

Tabel.5 Banyaknya Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2002No Tingkat

Pendidikan

Sisa akhir

tahun lalu

Yang

Terdaftar

Penempatan Dihapuskan Sisa

akhir

tahun

LP LP L P L P LP

1 SD 313 2513 18 11 6 2 413

2 SLTP 206311 3077 277 328 51 46 68

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3 SLTA 1.213.400 1.2821

132

274 719 792 474 1.429.

278

4 DI/DII 8074 8074

5 DIII 35749 176 206 89 93 189 130 255.1

50

6 SI 1.193 1.113 776 997 40 37 465 403 1.464

1 619

Jumlah 3.1411960 2.2982

425

698 1.1

88

1.56

3

1.055 3.238

2 142

d. Pendidikan

Menurut data pada tahun 2002/2003, kota Surakarta memiliki fasilitas pendidikan

yang terdiri dari Taman Kanak-kanak sebanyak 258 unit, Sekolah Dasar 294 unit, SLTP

75 unit, SMU 44 unit, SMK 41 unit. Selain itu kota Surakarta juga memiliki Perguruan

tinggi sebanyak 32 unit

Tabel. 6 Jumlah sekolah tiap kecamatan dikota Surakarta tahun 2002/2003

No Kecamatan TK SD SLTP SMU SMK PT

N S N S

1 Laweyan 56 57 18 12 13

2 Serengan 32 30 11 3 3

3 Pasar Kliwon 35 50 9 5 2

4 Jebres 63 69 17 6 6

5 Banjarsari 1 71 95 20 18 17

Jumlah 1 257 294 75 44 41

3 29

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Pendekatan Pembelajaran yang Digunakan oleh Guru Pkn

SMP di Surakarta

Untuk melakukan kegiatan belajar mengajar yaitu menyampaikan materi

pembelajaran kepada peserta didik diperlukan pendekatan pembelajaran yang

tepat.Penggunaan pendekatan pembelajaran disesuaikan dengan tujuan dan materi

pelajaran yang akan dikuasai oleh peserta didik. Pertimbangan utama yang

digunakan untuk menentukan pendekatan pembelajaran adalah bahwa metode

mengajar yang akan digunakan harus dapat membantu kelancaran dan keefektifan

kegiatan belajar mengajar.

Pendekatan pembelajaran sangat banyak dan bervariasi sehingga dalam

menentukan metode mengajar yang akan digunakan, guru PKn tetap

memperhatikan pola pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bedasarkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Dalam hal ini guru PKn harus dapat menentukan pendekatan

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dipelajari

peserta didik. Namun dalam menentukan metode pembelajaran, guru PKn tetap

berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu menumbuhkan

aktivitas dan kretivitas peserta didik di dalam maupun di luar kelas.

Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun

ajaran 2006/2007 ini menuntut agar guru menerapkan pendekatan pembelajaran

yang berbasis pada lingkungan. Contoh metode pembelajaran yang berbasis

lingkungan adalah pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan (PAIKEM).

Pembelajaran dilandasi strategi yang berprinsip pada:berpusat pada peserta

didik, mengembangkan kreativitas peserta didik, suasana yang menarik,

menyenangkan, dan bermakna, prinsip pembelajaran aktif, Inovatif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan (PAIKEM), mengembangkan beragam kemampuan

yang bermuatan nilai dan makna, belajar melalui berbuat, peserta didik aktif

berbuat, menekankan pada penggalian, penemuan, dan penciptaan, pembelajaran

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dalam situasi nyata dan konteks sebenarnya, menggunakan pembelajaran tuntas di

sekolah.

Berdasarkan wawancara dengan ibu Pujiarti menjelaskan bahwa:”dalam

kegiatan belajar mengajar selalu mengembangkan berbagai metode pembelajaran,

hal ini dilakukan agar siswa tidak merasa bosan dalam KBM dan demi

peningkatan mutu peserta didik”.(Wawancara di SMP N 15 Surakarta tanggal 29

Juli 2009).

Kemampuan di dalam memahami penggunaan pendekatan PAIKEM yang

digunakan di SMP Surakarta merupakan hal yang harus dikuasai oleh setiap guru

PKn, sehingga perencanaan pengajaran yang di buat dapat dilakukan secara

sistematis dan terencana serta dapat membantu siswa dalam mencapai suatu

tujuan pembelajaran yang optimal. Di peroleh keterangan dari Bpk. Sri Nyamanto

bahwa:”

Adanya penguasaan metode pembelajaran, situasi dan kondisi di kelas bisa dikendalikan, walaupun guru harus lebih optimal dalam mengarahkan kepada siswa tentang materi yang disampaikan dengan menggunakan metode pembelajaran baru. Hal ini akan mendukung kegiatan belajar mengajar, keefektifan media pengajaran dalam membantu guru dan peserta didik mencapai suatu kompetensi.(Wawancara di SMP N 20 Surakarta tanggal 22 Juli 2009).

Dalam penelitian ini, peneliti mengetahui pendekatan pembelajaran

yang digunakan oleh guru PKn SMP di Surakarta dengan metode wawancara

dalam bentuk tabel di bawah ini:

Tabel 7.Pendekatan Pembelajaran yang Digunakan Guru PKn SMP di Surakarta

Nama Sekolah CTL Kuantum Terpadu Kooperatif PBL

SMP N 14 Surakarta √

SMP N 15 Surakarta √

SMP N 16 Surakarta √

SMP N 20 Surakarta √

SMP Kristen 3 Surakarta √

SMP Kristen 4 Surakarta √

SMP Muhammadiyah 7 √

SMP Murni 1 Surakarta √

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

(Sumber : Hasil wawancara dengan guru PKn)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan yang digunakan

oleh guru PKn SMP di Surakarta ada 5 sekolah yang menggunakan pendekatan

PAIKEM yaitu CTL, 1 sekolah menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu,

dan 2 sekolah menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif.

Selain berdasarkan hasil wawancara, peneliti juga mengamati dari RPP

yang di gunakan guru Pkn. Dari 8 RPP yang di gunakan 8 sekolah tersebut, secara

tersurat dapat di lihat bahwa metode PAIKEM sudah di gunakan dalam setiap

pemberian materi di kelas meskipun tidak dalam setiap kompetensi dasar. Dalam

penelitian ini, peneliti mengetahui pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh

guru PKn SMP di Surakarta dari RPP yang di gunakan dalam bentuk tabel di

bawah ini:

Tabel 8.Pendekatan Pembelajaran yang Digunakan Guru PKn SMP di Surakarta

Nama Sekolah CTL Kuantum Terpadu Kooperatif PBL

SMP N 14 Surakarta √

SMP N 15 Surakarta √

SMP N 16 Surakarta √

SMP N 20 Surakarta √

SMP Kristen 3 Surakarta √

SMP Kristen 4 Surakarta √

SMP Muhammadiyah 7 √

SMP Murni 1 Surakarta √

(Sumber : RPP yang di gunakan guru PKn)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan yang digunakan

oleh guru PKn SMP di Surakarta ada 5 sekolah yang menggunakan pendekatan

PAIKEM yaitu CTL, 1 sekolah menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu,

dan 2 sekolah menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2. Penerapan Pendekatan PAIKEM pada Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan oleh Guru Pkn SMP di

Surakarta

Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru mempengaruhi

berhasil tidaknya peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Proses belajar

mengajar harus menggunakan model-model pendekatan yang efektif untuk

mengembangkan kecakapan hidup siswa yang meliputi kemampuan untuk belajar

sepanjang hayat, kemampuan berpikir kompleks, kemampuan berkolaborasi,

kemandirian dan sebagainya. Menurut Uzer Usman (2005:30-33) bahwa ”dalam

menciptakan belajar mengajar yang efektif sedikitnya ada lima jenis variabel yang

menentukan keberhasilan belajar siswa yaitu melibatkan siswa secara aktif,

menarik minat dan perhatian siswa, membangkitkan motivasi siswa, prinsip

individualitas, peragaan dalam pengajaran.

Seorang guru yang baik harus mampu menyusun strategi pembelajaran,

sehingga mampu membawa siswa untuk aktif belajar karena kesadaran dan

ketertarikan siswa cukup tinggi. Guru dapat menyajikan kegiatan belajar mengajar

yang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa. Menurut Gary dan Margaret

dalam Mulyasa (2007:21)mengemukakan bahwa ”guru yang efektif dan kompeten

secara profesional memiliki karakteristik sebagai berikut :1) memiliki kemampuan

menciptakan iklim belajar yang kondusif, 2) kemampuan mengembangkan

strategi dan manajemen pembelajaran, 3) memiliki kemampuan memberikan

umpan balik (feedback) dan penguatan (reinforcement), dan 4) memiliki

kemampuan untuk peningkatan diri.”Usaha untuk membangun motivasi siswa

dapat diperoleh dari unsur eksternal yaitu suasana kelas untuk belajar harus

efektif. Suasana kelas yang efektif dalam belajar dapat diperoleh dengan

menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran.

Pelajaran Pkn merupakan pelajaran yang berstruktur jelas dan memiliki

kesulitan cukup tinggi dalam mempelajarinya, tetapi pada kenyataannya masih

banyak guru yang belum menggunakan metode yang sesuai, metode pembelajaran

yang masih banyak dipakai adalah metode ceramah. Pada proses belajar mengajar

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

di kelas, metode ceramah memposisikan guru sebagai subjek sentral dan siswa

sebagai objek sehingga membuat siswa jenuh dan malas dalam menerima

pelajaran. Keaktifan siswa dengan menggunakan metode ceramah sangat kurang

karena siswa terkondisikan untuk mendengarkan ceramah guru. Hal ini dapat

menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa.

Salah satu komponen dalam KTSP yang harus dipenuhi oleh tiap satuan

pendidikan adalah mengoptimalkan proses pembelajaran dengan salah satu

metode pembelajaran yang berbasis lingkungan. Contoh metode pembelajaran

yang berbasis lingkungan adalah pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan (PAIKEM).

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Himawan Samodra menjelaskan

bahwa:

Pelaksanaan metode PAIKEM berdasarkan pada KTSP ini dikatakan sudah cukup berjalan. Guru-guru saling bekerja sama dalam menyukseskan metode pembelajaran tersebut. Para guru mampu menerima dan melaksanakannya secara kontinyu. Para guru juga ikut berpartisipasi dalam penyempurnaan metode tersebut.(Wawancara di SMP N 14 Surakarta tanggal 22 Juli 2009)

Pembelajaran dilandasi strategi yang berprinsip pada:berpusat pada

peserta didik, mengembangkan kreativitas peserta didik, suasana yang menarik,

menyenangkan, dan bermakna, prinsip pembelajaran aktif, Inovatif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan (PAIKEM), mengembangkan beragam kemampuan

yang bermuatan nilai dan makna, belajar melalui berbuat, peserta didik aktif

berbuat, menekankan pada penggalian, penemuan, dan penciptaan, pembelajaran

dalam situasi nyata dan konteks sebenarnya, menggunakan pembelajaran tuntas di

sekolah.

Konsep-konsep sains dan lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah

dikuasai siswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dampak positif dari

diterapkannya pendekatan lingkungan yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa

keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Seperti yang

terdapat dalam empat pilar pendidikan yakni learning to know (belajar untuk

mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to do

(Belajar untuk mengerjakan sesuatu) dan learning to life together (belajar untuk

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

bekerja sama) dapat dilaksanakan melalui pembelajaran dengan pendekatan

lingkungan yang dikemas sedemikian rupa oleh guru.

Dari kegiatan observasi yang telah penulis lakukan di 4 SMP Negeri dan

4 SMP swasta di Surakarta, penulis melihat bahwa dalam PBM PKn di 8 SMP di

Surakarta, pengajar menggunakan Pendekatan PAIKEM yang relevan dengan

kebutuhan dunia pendidikan pada saat ini dalam proses belajar mengajar. Dan

dengan diterapkannya pendekatan tersebut, telah memudahkan mereka dalam

mengelola kelas dan mengarahkan peserta didik agar aktif dan prestasi meningkat.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengkaji masalah penggunaan

pendekatan PAIKEM yang relevan dan pengaruhnya pada keaktifan dan

peningkatan prestasi siswa yang merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan

pembelajaran. Dari pengkajian masalah tersebut dilapangan penulis mendapatkan

hasil penelitian, agar mutu pendidikan di Indonesia dapat terus ditingkatkan dari

waktu ke waktu.

Penerapan pendekatan PAIKEM yang diterapkan di 8 SMP di Surakarta

selain dapat ditemukan secara langsung dengan jalan observasi mengikuti

kegiatan pembelajaran PKn di dalam kelas, juga dapat ditemukan secara implicit

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru yang

mengajar pada mata pelajaran PKn, dalam hal ini penulis menganalisis RPP yang

disusun oleh beberapa guru di Surakarta.

Pada RPP yang disusun oleh beberapa guru pendidikan

kewarganegaraan, terkandung secara implicit penerapan pendekatan PAIKEM

dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terlihat dari penerapan metode diskusi,

pengkaitan dengan masalah nyata yang sedang terjadi yang digunakan dalam

beberapa pertemuan untuk membahas sebuah kompetensi dasar. Penerapan dari

diskusi dan pengkaitan dengan masalah yang ada memperlihatkan adanya praktik

penerapan pendekatan PAIKEM.

3. Hasil dari Pendekatan PAIKEM dalam Penerapan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan

Dalam menghadapi berbagai perubahan didunia pendidikan, guru

dituntut untuk lebih mampu dalam menjalankan pembelajaran yang sesuai dengan

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

KTSP. Pendekatan pembelajaran yang tepat merupakan syarat utama yang harus

dimiliki seorang guru supaya kurikulum berhasil dengan baik sehingga prestasi

siswapun akan meningkat. Dalam pengelolaan kelas dikenal beberapa pendekatan

yang dapat dipilih dan digunakan oleh guru agar murid-murid dapat mencapai

tujuan belajar dengan efektif dan efisien. Setiap guru harus benar-benar

memahami pendekatan yang digunakannya dalam Proses Belajar Mengajar

(PBM) sebagai alternative terbaik yang dipilihnya. Diantaranya adalah pendekatan

PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan) yang

berbasis pada lingkungan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Hariadi Giyarso menjelaskan

bahwa:

Rata-rata nilai Pkn sebelum menggunakan metode PAIKEM yaitu hanya 6,5.

Setelah menggunakan metode PAIKEM nilai PKn naik menjadi 7.

(Wawancara di SMP N 20 Surakarta tanggal 22 Juli 2009).

Berdasarkan wawancara dengan 8 guru PKn SMP di Surakarta diperoleh

hasil dari penggunaan pendekatan PAIKEM dalam kegiatan belajar mengajar

sebagai berikut:

Tabel 9.Hasil Penggunaan Pendekatan PAIKEM

Nama guru SMP Waktu

Wawancara

Hasil dari Penggunaan

Pendekatan PAIKEM

Mastyasto, S.Pd SMP N 14

Surakarta

22 Juli 2009 Prestasi dan motivasi

dalam belajar meningkat

Pujiarti, S.Pd SMP N 15

Surakarta

29 Juli 2009 Siswa berani bicara dan

mengungkapkan pendapat,

lebih aktif dan nilai

meningkat

Nur Wijayanti,

SH

SMP N 16

Surakarta

27 Juli 2009 Siswa lebih paham dan

menguasai IPTEK dan bisa

menerapkannya langsung.

Sri Nyamanto, SMP N 20 22 Juli 2009 Peningkatan nilai dan

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

S.Pd Surakarta semangat dalam belajar

Dra. Sunari SMP Kristen 3

Surakarta

1 Agustus

2009

Prestasi meningkat dan

siswa lebih kreatif dalam

KBM

Diana

Kusumastuti,

S.Pd

SMP Kristen 4

Surakarta

1 Agustus

2009

Siswa lebih semangat

dalam KBM dan tidak

merasa jenuh, prestasi

meningkat

Dra. Tri

Mundaryati

SMP

Muhammadiyah

7 Surakarta

2 Agustus

2009

Siswa lebih aktif dalam

KBM karena tidak

terpancang pada guru saja

Happy Wahyuni

S, S.Pd

SMP Murni 1

Surakarta

8 Agustus

2009

Siswa lebih menikmati

proses KBM dan merasa

nyaman dalam belajar

(Sumber : Hasil wawancara dengan guru PKn)

Berdasarkan tabel diatas berikut ini peneliti sampaikan hasil dari

pendekatan PAIKEM yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu:

prestasi, motivasi dalam belajar meningkat, siswa berani bicara dan

mengungkapkan pendapat, siswa lebih paham dan menguasai IPTEK dan bisa

menerapkannya langsung. Siswa lebih aktif dalam KBM karena tidak terpancang

pada guru saja dan lebih menikmati proses KBM karena merasa nyaman dalam

belajar.

C. Temuan Studi

Berdasarkan data penelitian yang dipaparkan di atas, peneliti menemukan

beberapa temuan studi yaitu :

1. Pendekatan Pembelajaran yang Digunakan oleh Guru Pkn SMP di

Surakarta

Peneliti menemukan bahwa pendekatan pembelajaran yang digunakan

oleh guru PKn SMP di Surakarta sebagian besar sudah menggunakan

metode PAIKEM. Dari 8 sekolah yang di teliti yaitu SMP Negeri 14

Surakarta, SMP Negeri 15 Surakarta, SMP Negeri 20 Surakarta, SMP

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Kristen 4 Surakarta, dan SMP Murni 1 Surakarta sudah menggunakan

metode CTL. SMP Kristen 3 Surakarta menggunakan metode

pembelajaran terpadu, sedangkan SMP Negeri 16 Surakarta dan SMP

Muhammadiyah 7 Surakarta menggunakan pendekatan pembelajaran

kooperatif.

2. Penerapan pendekatan PAIKEM pada mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan oleh guru Pkn SMP di Surakarta.

Peneliti menemukan bahwa penerapan pendekatan PAIKEM yang

diterapkan di SMP Negeri 14 Surakarta, SMP Negeri 15 Surakarta,

SMP Negeri 16 Surakarta, SMP Negeri 20 Surakarta, SMP Kristen 3

Surakarta, SMP Kristen 4 Surakarta, SMP Muhammadiyah 7 Surakarta

dan SMP Murni 1 Surakarta sudah berjalan dengan lancar. Hal ini dapat

dilihat dari kerjasama antara guru dengan guru, guru dengan kepala

sekolah dan guru dengan siswa dalam mewujudkan tujuan yang sama

yaitu peningkatan kualitas pendidikan. Penerapan pendekatan PAIKEM

selain dapat ditemukan secara langsung dengan jalan observasi

mengikuti kegiatan pembelajaran PKn di dalam kelas, juga dapat

ditemukan secara implicit dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang disusun oleh guru yang mengajar pada mata pelajaran PKn,

Pada RPP yang disusun oleh beberapa guru pendidikan

kewarganegaraan, terkandung secara implicit penerapan pendekatan

PAIKEM dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terlihat dari

penerapan metode diskusi, pengkaitan dengan masalah nyata yang

sedang terjadi yang digunakan dalam beberapa pertemuan untuk

membahas sebuah kompetensi dasar. Penerapan dari diskusi dan

pengkaitan dengan masalah yang ada memperlihatkan adanya praktik

penerapan pendekatan PAIKEM.

3. Hasil dari Pendekatan PAIKEM SMP di Surakarta

Peneliti juga menemukan bahwa hasil dari pendekatan PAIKEM yang

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu: prestasi, motivasi

dalam belajar meningkat, siswa berani bicara dan mengungkapkan

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

pendapat, siswa lebih paham dan menguasai IPTEK dan bisa

menerapkannya langsung. Siswa lebih aktif dalam KBM karena tidak

terpancang pada guru saja dan lebih menikmati proses KBM karena

merasa nyaman dalam belajar.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian mengenai penerapan PAIKEM pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Guru Pkn SMP Di Surakarta, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahwa pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru PKn SMP di

Surakarta sebagian besar sudah menggunakan metode PAIKEM. Dari 8

sekolah yang di teliti yaitu SMP Negeri 14 Surakarta, SMP Negeri 15

Surakarta, SMP Negeri 20 Surakarta, SMP Kristen 4 Surakarta, dan

SMP Murni 1 Surakarta sudah menggunakan metode CTL. SMP Kristen

3 Surakarta menggunakan metode pembelajaran terpadu, sedangkan

SMP Negeri 16 Surakarta dan SMP Muhammadiyah 7 Surakarta

menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif.

2. Bahwa penerapan pendekatan PAIKEM yang diterapkan di SMP Negeri

14 Surakarta, SMP Negeri 15 Surakarta, SMP Negeri 16 Surakarta, SMP

Negeri 20 Surakarta, SMP Kristen 3 Surakarta, SMP Kristen 4

Surakarta, SMP Muhammadiyah 7 Surakarta dan SMP Murni 1

Surakarta sudah berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dari

kerjasama antara guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah dan

guru dengan siswa dalam mewujudkan tujuan yang sama yaitu

peningkatan kualitas pendidikan. Penerapan pendekatan PAIKEM selain

dapat ditemukan secara langsung dengan jalan observasi mengikuti

kegiatan pembelajaran PKn di dalam kelas, juga dapat ditemukan secara

implicit dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun

oleh guru yang mengajar pada mata pelajaran PKn, Pada RPP yang

disusun oleh beberapa guru pendidikan kewarganegaraan, terkandung

secara implicit penerapan pendekatan PAIKEM dalam pelaksanaan

pembelajaran. Hal ini terlihat dari penerapan metode diskusi, pengkaitan

dengan masalah nyata yang sedang terjadi yang digunakan dalam

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

beberapa pertemuan untuk membahas sebuah kompetensi dasar.

Penerapan dari diskusi dan pengkaitan dengan masalah yang ada

memperlihatkan adanya praktik penerapan pendekatan PAIKEM.

3. Bahwa hasil dari pendekatan PAIKEM yang digunakan di SMP Negeri

14 Surakarta, SMP Negeri 15 Surakarta, SMP Negeri 16 Surakarta, SMP

Negeri 20 Surakarta, SMP Kristen 3 Surakarta, SMP Kristen 4

Surakarta, SMP Muhammadiyah 7 Surakarta dan SMP Murni 1

Surakarta dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu: prestasi, motivasi

dalam belajar meningkat, siswa berani bicara dan mengungkapkan

pendapat, siswa lebih paham dan menguasai IPTEK dan bisa

menerapkannya langsung. Siswa lebih aktif dalam KBM karena tidak

terpancang pada guru saja dan lebih menikmati proses KBM karena

merasa nyaman dalam belajar.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan sebagaimana tersebut diatas, maka implikasi

dari penelitian ini adalah :

1. Dengan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

pada tahun ajaran 2006/2007 ini menuntut agar guru menerapkan

pendekatan pembelajaran yang berbasis pada nilai. Contoh metode

pembelajaran yang berbasis nilai adalah pembelajaran aktif, inovatif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). Dan adanya

penggunaan pendekatan PAIKEM, proses belajar mengajar berhasil

meningkatkan prestasi siswa dan siswapun lebih aktif dan kreatif

mengikuti kegiatan belajar mengajar.

2. Dengan adanya penerapan pendekatan PAIKEM di 8 SMP di

Surakarta mampu membantu guru dalam mewujudkan keberhasilan

proses belajar mengajar. Untuk melakukan kegiatan belajar mengajar

yaitu menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik

diperlukan pendekatan pembelajaran yang tepat. Penggunaan metode

pembelajaran disesuaikan dengan tujuan dan materi pelajaran yang

akan dikuasai oleh peserta didik. Adanya pertimbangan utama

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

penggunaan pendekatan PAIKEM dapat membantu kelancaran dan

keefektifan kegiatan belajar mengajar.

3. Adanya pendekatan pembelajaran yang sangat banyak dan bervariasi,

sehingga menentukan metode mengajar yang akan digunakan, guru

PKn tetap memperhatikan pola pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan bedasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Hasil dari pendekatan PAIKEM yang digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar, yaitu: prestasi, motivasi dalam belajar

meningkat, siswa berani bicara dan mengungkapkan pendapat, siswa

lebih paham dan menguasai IPTEK dan bisa menerapkannya

langsung. Siswa lebih aktif dalam KBM karena tidak terpancang pada

guru saja dan lebih menikmati proses KBM karena merasa nyaman

dalam belajar.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian ini, maka peneliti

dapat mengemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada pihak SMP N 14 Surakarta, SMP N 15 Surakarta, SMP N 16

Surakarta, dan SMP N 20 Surakarta, SMP Kristen 3 Surakarta, SMP

Kristen 4 Surakarta, SMP Muhammadiyah 7 Surakarta, SMP Murni 1

Surakarta semoga lebih meningkatkan pengarahan pada seluruh staf

pengajar agar penerapan pendekatan PAIKEM proses belajar mengajar

dapat terus dijalankan oleh guru pendidikan kewarganegaraan sehingga

dapat bermanfaat untuk mata pelajaran yang lain.

2. Kepada guru pendidikan kewarganegaraan yang telah menerapkan

pendekatan PAIKEM dalam kegiatan belajar mengajar, diharapkan dapat

lebih meningkatkan kualitas dan terus mencari inovasi baru dalam rangka

pengembangan penerapan pendekatan PAIKEM sehingga semakin

mempermudah dalam mengenal karakter peserta didik dan mendukung

dalam penyampaian materi pelajaran guna meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN PAIKEM ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v ABSTRAK Tri Winarni.PENERAPAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

3. Kepada seluruh kalangan akademisi yang membaca karya tulis ini, semoga

dapat memperoleh manfaat Terutama bagi mahasiswa FKIP sebagai

seorang calon guru, semoga dengan membaca karya tulis ini, berkenan

untuk meneliti lebih jauh mengenai penerapan pendekatan PAIKEM yang

semakin berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan

zaman dan sesuai dengan perkembangan peserta didik.