perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari...

56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN STATUS G HALUS BALITA U SAMBUNG U Memp PROGRAM STUDI D UNIVERSIT GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTO USIA 3-5 TAHUN di WILAYAH PUSKESMA G MACAN II KABUPATEN SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan peroleh Gelar Sarjana Saint Terapan Oleh : Christine Natalia R 0107016 D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTE TAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 ORIK AS ERAN

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

HALUS BALITA USIA 3

SAMBUNG MACAN

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

HALUS BALITA USIA 3-5 TAHUN di WILAYAH PUSKESMAS

SAMBUNG MACAN II KABUPATEN SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Oleh :

Christine Natalia

R 0107016

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

5 TAHUN di WILAYAH PUSKESMAS

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

HALUS BALITA USIA 3

SAMBUNG MACAN

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

i

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

HALUS BALITA USIA 3-5 TAHUN di WILAYAH PUSKESMAS

SAMBUNG MACAN II KABUPATEN SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Oleh :

Christine Natalia

R 0107016

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

5 TAHUN di WILAYAH PUSKESMAS

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Christine Natalia, R0107016, 2011. HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BALITA USIA 3-5 TAHUN di WILAYAH PUSKESMAS SAMBUNG MACAN II KABUPATEN SRAGEN. FakultasKedokteranJurusan D IV KebidananUniversitasSebelasMaret, Surakara

Terbentuknyasumberdaya yang berkualitasyaitusumberdayamanusia yang sehat, cerdasdanproduktifditentukanolehberbagaifaktor. Salah satufaktor yang sangatesensialadalahterpenuhinyakebutuhanpanganbernuturisikarenapentingdalam proses kematangan system sarafotakdansangatmenentukanperkembanganketrampilankhusunyamotorikhalus. Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuihubungan status gizidenganperkembanganmotorikhaluspadabalitausia 3-5 tahun di wilayahPuskesmassambungMacan II Sragen.

Rancanganpenelitianyang digunakanadalahobservasionalanalitikdenganpendekatancross sectional,pengambilansampeldengansimple random sampling.Variabelterikatpadapenelitianiniadalahperkembanganmotorikhalusdiukurdengan Denver II, sedangkan status gizisebagaivariabelbebasdiukurdengandacin, microtoicedanmetelinesertahasildihitungmenggunakantabel z-skor WHO 2005 untukmasing-masingindeksantropometri BB/U, TB/U, BB/TB, LK/U. Data dianalisismenggunakanmetodechi square, fisher’s exact testdanodds ratiountukmengujikekuatanhubungandandiolahdengan program SPSS 15for windows. Dari hasilpenelitiansebanyak 40 responden,hasilujistatistikdenganfisher’s exact test menunjukkanp >0.05 dan OR > 1 Kesimpulan yang dapatdiambiladalahtidakadahubungansignifikanantarastatus gizidenganperkembanganmotorikhalusbalitausia 3-5 tahun

Kata Kunci : Status gizi, Perkembanganmotorikhalus, Balitausia 3-5 tahun

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Perjalanansejarahbangsa-bangsa di

duniamenunjukkanbahwakualitassumberdayamanusiaterbuktisangatmenen

tukankemajuansertakeberhasilanpembangunansuatubangsadannegara.Terb

entuknyasumberdaya yang berkualitas, yaitusumberdayamanusia yang

sehat, cerdasdanproduktifditentukanolehberbagaifaktor.Salah satufaktor

yang sangatesensialadalahterpenuhinyakebutuhanpangan yang bergizi

(Syarief, 2004).

Nutrisiadalahzatgizi yang

dibutuhkanolehtubuhuntuktumbuhdanbekembang,

sertamemilikiperanpentingdalam proses perkembanganotakbayi.

Karenasemakinmatangperkembangansistimsarafotak yang

mengaturototmemungkinkanberkembangnyakompetensiatauketerampilan

motorik.Selainitunutrisiberfungsisebagaibahanbakarbagiotak (Supartini,

2004).

Masabalita, khususnya 3-5 tahun, merupakanusiapra-

sekolahdenganpertumbuhanfisikmengalamiperlambatan,

namunketerampilanmotorikhalusberkembangdengancepat.

Padausiainisangatrentankekurangankandungangizidalamsusunan menu

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

makanannya.Seperti yang dikemukakanProverawatidanWati (2010)

bahwakekuranganzatgiziyang

terjadipadamasabalitaakanmenyebabkankerusakan yangmenetap

(irreversible)danmerupakanancamangangguanperkembanganotak.

Otakmempunyaipengaruh yang

sangatmenentukanbagiaspekperkembanganindividu,

baikketerampilanmotorik, intelektual, emosional, sosial, moral

maupunkepribadian.Olehkarenaitu,

nutrisiberperansebagaifaktorpentingdalamperkembanganotakbalita

(Alimul, 2008; Desmita, 2010; SantosadanRanti, 1999;

ProverawatidanWati, 2010).

BerdasarkanRiskesdas (risetkesehatandasar) 2010,

angkakekurangangizibalita di Indonesia menurundari 28% padatahun 2005

menjadi 17,9%pada 2010. Sedangkanberdasarkanpenelitian di Jawa

Tengahpadatahun 2009,

jumlahgiziburukdenganindikatorberatbadandantinggibadansebanyak 5.598

balitaatau 0,28 %. Angkainimasihrendahdari target Indonesia Sehat 2010

sebesar 3%. (Dianti, 2011; DinkesJateng, 2006).

PuskesmasSambungMacanII adalahsalahsatupuskesmas yang terletak

di KabupatenSragendengan status

wilayahkerjarawangizi.Letakpuskesmasinijauhdaripusatkotadanmembawa

hi 4 desa, salahsatudiantaranyaadalahdesaGringging.

Studipendahuluantelahdilakukan di PuskesmasSambungMacan II

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

KabupatenSragenpadatanggal 22 Maret 2011. Berdasarkan data sekunder,

jumlahbalitadi KabupatenSragentahun 2010 adalah 69.383 balitadengan

status gizi normal 84,03%, bawahgarismerah 1,89% dangiziburuk 0,01%.

Data

sekunderuntukwilayahkerjaPuskesmasSambungMacandidapatjumlahbalita

1584 denganprevalensigizi di bawahgarismerah 1,35% danprevalensigizi

normal 89,37%. Sedangkan data sampel yang diperolehdari DKK

KabupatenSragenuntukwilayahSambungMacan II diperolehjumlahbalita

247 dengan status gizimenurutindeksberatbadan per umur (BB/U),

terdapat 247 balitadenganprevalensigiziburuk 0,40%, gizikurang 10,53%,

gizi normal 89,45%, dangizilebih 1,62%. Menurutindekstinggibadan per

umur (TB/U) jumlahbalitasangatpendek 19,43%, pendek 14,17% dan

normal 66,40%. Sedangkanmenurutindeksberatbadan per tinggibadan

(BB/TB) prevalensigizibalitasangatkurang 0,81%, gizikurang 5,26%, gizi

normal 84,21%, dangizilebih 9,72%.Sedangkan data cakupan DDTK

(DeteksiDiniTumbuhKembang) balitapada semester pertamaadalah

54,97% lebihtinggidariangkacakupankeseluruhanyaitu 39,98% danpada

semester keduaadalah 96,88%, angkainilebihtinggidariangka rata-rata

keseluruhanyaitu 77,06%.Cakupanstatus gizidi

wilayahkerjaPuskesmasSambungMacanII masih di bawah rata-rata

keseluruhantetapicakupan DDTK berada di atas rata-rata

secarakeseluruhan(DinkesSragen, 2010; PuskesmasSambungMacan 2010).

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

PenelitianserupapernahdilaksanakanolehSamudidenganjudul

“Hubungan status gizidengantingkatperkembanganmotorikhalusanakusia

4-5 tahunpadakeluargasejahtera di

KecamatanGemawangKabupatenTemanggungJawa Tengah”,

denganmetodesurveimelaluipendekatanobservasionalanalitikcross

sectional, teknikpengambilansampel yang dipilihproporsional random

sampling, ujistatistikmenggunakanbivariat Rang Spearman dengan α =

0,05. Hasilpadapenelitiantersebutadalahpadaindeks BB/U

mempunyaihubunganbermaknaantara status

gizidenganperkembanganmotorikhalusbalitausia 4-5 tahun.

Perbedaandalampenelitianinidenganpenelitiansebelumnyameliputilokasi,

sampeldanteknik sampling sertaujistatistik yang digunakan.

Berdasarkanuraian di atas, penelititertarikuntukmeneliti

“Hubunganantara status gizidenganperkembanganmotorikhalusbalitausia

3-5 tahun di wilayahPuskesmasSambungMacanII KabupatenSragen”.

B. RumusanMasalah

Rumusanmasalahpadapenelitianiniadalah “Adakahhubunganantara

status gizidenganperkembanganmotorikhalusbalitausia 3-5 tahun di

wilayahPuskesmasSambungMacan II KabupatenSragen?”

C. TujuanPenelitian

1. TujuanUmum

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Mengetahuihubunganantara status

gizidenganperkembanganbalitausia 3-5 tahun di

wilayahPuskesmasSambungMacan II KabupatenSragen.

2. TujuanKhusus

a. Mengukur status gizimenurutberatbadanbalitausia 3-5 tahun

b. Mengukur status gizimenuruttinggibadanbalitausia 3-5 tahun

c. Mengukur status gizimenurutberatbadanterhadaptinggibadan

d. Mengukur status gizimenurutlingkarkepalapadabalitausia 3-5 tahun

e. Mengetahuimanfaat status

gizibagitingkatperkembanganmotorikhaluspadabalitausia 3-5 tahun

D. ManfaatHasilPenelitian

1. ManfaatTeoritis

Menambahpengetahuan, wawasantentanghubunganantara status

gizidanperkembanganmotorikhalussertapengalamanpenelitian di

bidanggizi,

jugasebagaibahanreferensiuntukstudilebihlanjutbagipenelitianselanjutn

ya.

2. ManfaatAplikatif

Memberimasukkanbagiprofesibidanuntukmemberikan

penyuluhanpentingnyakeadaan status gizibalitakhususnyaumur 3-5

tahunterhadapperkembanganotakkhususnyaperkembanganmotorikhalu

s, memberikanmotivasibagi orang tuakhususnyaibuanakbalita 3-5

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

tahunmengenaipentingnyamemberikannutrisi yang seimbang agar

perkembangananak optimal,

menambahpengetahuanpenelititentangdampak status

gizibagiperkembanganotakkhususnyamotorikhalusbalitausia 3-5 tahun.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Status gizi

a. Pengertian

Proverawati dan Wati (2010) menjelaskan bahwa gizi adalah

suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal

oleh suatu organisme melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak

digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan

fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

Status gizi adalah suatu tingkat kesehatan yang merupakan

akibat dari intake (masukkan) dan penggunaan semua nutrisi yang

terdapat dalam makanan sehari-hari.Terdiri atas gizi seimbang, gizi

kurang dan gizi lebih.Gizi baik adalah asupan gizi yang

seimbang antara kualitas dan kuantitasnya untuk mencukupi

kebutuhan tubuh. Gizi kurang adalah keadaan tidak sehat

(patologis) yang timbul karena asupan gizi yang kurang baik

kualitas dan kuantitasnya untuk mencukupi kebutuhan tubuh

selama periode tertentu. Gizi lebih adalah keadaan patologis (tidak

sehat) yang disebabkan asupan gizi baik kualitas dan

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kuantitas melebihi kebutuhan tubuh untuk periode waktu tertentu

(Budiyanto, 2002; Proverawati dan Wati, 2010).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi :

1) Keterbatasan ekonomi : tidak mampu membeli bahan

makanan yang berkualitas baik

2) Pembagian makanan : ayah mempunyai prioritas utama

atas jumlah dan jenis makanan tertentu

3) Kebiasaan makan : tidak didasarkan atas keperluan

fisik akan zat gizi yang terkandung dalam makanan

4) Selera makan : mempengaruhi dalam pemenuhan

kebutuhan gizi untuk energi dan pertumbuhan serta

perkembangan dan kesehatannya

5) Pengetahuan gizi : kurangnya pengetahuan dan salah

persepsi tentang kebutuhan pangan dapat mempengaruhi

perilaku seseorang dalam memenuhi kebutuhan gizinya

6) Kesukaan terhadap jenis makanan tertentu : pemenuhan

gizi akan menurun atau sebaliknya akan berlebih

7) Media : iklan berpengaruh pada asupan

makanan anak pra-sekolah karena masih belum dapat berpikir

kritis terhadap iklan

8) Infeksi : infeksi berhubungan dengan

gangguan gizi dengan mempengaruhi nafsu makan,

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

menyebabkan kehilangan bahan makanan karena diare atau

muntah

(Santoso dan Ranti, 1999)

c. Penilaian

Supariasa (2002) menjelaskan bahwa penilaian status gizi dapat

dilakukansecara langsung meliputi antropometri, biokimia, klinis

dan biofisik.Sedangkansecara tidak langsung meliputi survei

konsumsi, statistik vital dan faktor ekologi.

Antropometri gizi adalah berbagai macam pengukuran dimensi

tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat

gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian status gizi

dan kombinasi beberapa parameter disebut indeks antropometri.

Macam-macam indeks antropometri yaitu berat badan menurut

umur, tinggi badan menurut umur, berat badan menurut tinggi

badan dan lingkar kepala (Proverawati dan Wati, 2010; Supariasa,

2002 ).

Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil

menggambarkan massa tubuh. Dalam keadaan normal, kesehatan

baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi

terjamin, maka berat badan mengikuti pertambahan

umur.Kelebihan indeks BB/U yaitu baik untuk mengukur status

gizi akut atau kronis, sangat sensitif terhadap perubahan kecil,

dapat mendeteksi kegemukan, lebih mudah, penentu status gizi

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

khususnya bagi balita.Kekurangan BB/U yaitu umur sulit ditaksir

di daerah pedesaan, memerlukan data umur akurat, sering terjadi

kesalahan pengukuran (Supariasa, 2002; Proverawati dan Wati,

2010).

Indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) menggambarkan

status gizi pada masa lalu.Kekurangan indeks TB/U yaitu

ketepatan umur sulit didapat, tinggi badan tidak cepat naik,

pengukuran relatif sulit karena anak harus berdiri tegak (Supariasa,

2002; Proverawati dan Wati 2010).

Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi

badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan

searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan

tertentu. Indeks BB/TB merupakan indikator yang baik untuk

menilai status gizi saat ini (sekarang).Keuntungan BB/TB yaitu

tidak memerlukan data umur dan dapat membedakan proporsi

badan (gemuk, normal dan kurus).Kelemahan BB/TB yaitu tidak

dapat memberikan gambaran, apakah anak tersebut pendek, cukup

tinggi badan atau kelebihan tinggi badan menurut umurnya, sering

terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran, terutama bila

dilakukan oleh sekelompok non-profesional (Supariasa, 2002).

Lingkar kepala digunakan sebagai salah satu parameter untuk

menilai pertumbuhan otak, karena biasanya besar tengkorak

mengikuti perkembangan otak.Sehingga bila ada hambatan pada

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

perkembangan tengkorak, maka perkembangan otak juga

terhambat.Akan tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan

keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun juga ukuran otak dan

lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai dengan

keadaan gizi yang artinya ukuran lingkar kepala akan (sedikit)

berpengaruh pada usia kedua (Arisman, 2002; Hidayat, 2008;

Proverawati dan Wati 2010; Supariasa, 2002).

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Tabel 3.1 Klasifikasi keadaan gizi berdasarkan indikator

BB/U,TB/U dan BB/TB yang disajikan data Z-Skor

Indeks Status Gizi Ambang Batas

BB/U

Gizi lebih > + 2 SD

Gizi baik ≥ -2 SD sampai +2 SD

Gizi kurang

≥ -3 SD sampai < -2

SD

Gizi buruk < -3 SD

TB/U

Tinggi >+2 SD

Normal ≥ -2 SD sampai +2 SD

Pendek < -2 SD

BB/TB

Gemuk > + 2 SD

Normal ≥ -2 SD sampai +2 SD

Kurus

≥ -3 SD sampai < -2

SD

Sangat kurus < -3 SD

LK / U

besar > +2 SD

normal ≥ -2 SD sampai +2 SD

kecil < - 2 SD

Sumber: 920/Menkes/SK/VIII/2002

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Perkembangan motorik halus

a) Pengertian

Perkembangan adalah penampilan kemampuan (skill) yang

diakibatkan oleh kematangan sistim saraf pusat khususnya di otak.

Ketrampilan motorik halus adalah gerakan tubuh atau bagian

tubuh yang disengaja, cepat dan akurat meliputi kegiatan pusat

sarafdan otot kecil yang terkoordinasi (Hurlock, 1997; Supariasa,

2002; Yusuf, 2011).

b) Faktor yang mempengaruhi laju perkembangan motorik anak

1) Sifat dasar genetik : merupakan modal dasar dalam

mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak.

2) Infeksi dan penyakit : anak yang menderita infeksi dan

penyakit menahun dan akut akan terganggu tumbuh kembang

dan pendidikannya

3) Sanitasi lingkungan : berkaitan erat dengan penyakit

saluran pernafasan, saluran pencernaan, serta penyakit akibat

nyamuk

4) Stimulasi : perangsangan dari luar antara lain

berupa latihan atau bermain. Anak yang banyak mendapat

stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibanding

dengan yang kurang bahkan tak mendapat stimulasi.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

5) Pendapatan orang tua : pendapatan yang memadai akan

menunjang perkembangan anak karena mampu menyediakan

kebutuhan anak

6) Pendidikan ayah-ibu : semakin tinggi pendidikan maka

orang tua dapat menerima informasi tentang tumbuh kembang

anak

7) Kelahiran : kelahiran yang sukar khususnya

apabila ada kerusakan pada otak akan memperlambat motorik

dan kelahiran sebelum waktunya

(Hurlock, 1997; Narendra 2002; Soettjiningsih 1998)

c)Penilaian

DDST (Denver Developmental Screening Test) adalah salah

satu metode skrining kelainan perkembangan anak, bukan tes

diagnostik atau IQ, dan memenuhi semua persyaratan yang

diperlukan untuk metode skrining yang baik.Tes ini mudah dan

cepat, dapat diandalkan serta menunjukkan validitas yang tinggi

(Soetjiningsih, 1998).

3) Hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus

Pada anak usia 2-3 tahun, di samping masukkan makronutrien

seperti energi dan protein, masukkan mikronutrien, seperti seng, besi

dan vitamin A perlu mendapat perhatian yang layak karena ada

relevansi dengan perbanyakan sel tertentu dan bagian dari otak.

Perkembangan motorik mengikuti hukum arah perkembangan.Keadaan

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

kurang gizi menimbulkan kekacauan struktural dan metabolisme

sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan pematangan susunan saraf

pusat dan otot untuk melaksanakan tugas menjadi sangat terbatas.

Sumber energi utama otak berasal dari glukosa. Kebutuhan glukosa

yang dibawa aliran darah ke otak akan meningkat apabila sel-sel saraf

(neuron) aktif melakukan fungsinya. Sel otak atau neuron terdiri dari

sel saraf dan axon. Axon merupakan proses penghantar rangsangan

menuju sel saraf dan dihubungkan oleh sinaps. Lebih banyak dendrit

terbentuk berarti lebih banyak sinaps. Jika pada masa puncak

pembentukan dendrit tidak tersedia cukup zat gizi maka jumlah sinaps

yang terbentuk akan berkurang. Dengan matangnya koordinasi antara

otot, serabut saraf dan otak maka kegiatan motorik dapat dilakukan

dengan baik dan tepat. Dalam ketrampilan motorik yang terkoordinasi

baik, otot yang lebih kecil memainkan peranan yang besar (Hurlock,

1997; Soetjiningsih, 1998; Santoso dan Ranti, 1999; Yusuf, 2011).

B. Kerangka Konsep

1. Pengetahuan gizi 2. Infeksi dan penyakit 3. Keterbatasan ekonomi 4. Lingkungan

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Gambar 3.1 Kerangka konsep hubungan status gizi terhadap

perkembangan motorik halus (Hurlock, 1997; Soetjiningsih, 1998;

Santosa dan Ranti, 1999; Yusuf, 2011)

Keterangan :

Gizi tidak normal / malnutrisi

Status gizi

Asupan gizi

Kegiatan dan kematangan pusat saraf, otot dan otak tak terkoordinasi

Kemampuan motorik halus baik

Koordinasi struktural dan metabolisme baik

Gizi normal

Koordinasi struktural dan metabolisme terganggu

Kegiatan dan kematangan pusat saraf, otot dan otak terkoordinasi

Kemampuan motorik halus buruk

1. Faktor penyakit 2. Faktor kecacatan 3. Faktor berat badan lebih 4. Kondisi psikologis

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

: diteliti

: tidak diteliti

C. Hipotesis

“Ada hubungan antara status gizi baik dengan perkembangan motorik

halus balita usia 3-5 tahun”

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

dengan pendekatan Cross Sectional untuk mempelajari hubungan antara status

gizi dengan perkembangan motorik halus anak usia 3-5 tahun.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sambung Macan

II, Desa Gringging, Kabupaten Sragen pada bulan Januari-Mei 2011.

C. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2006)

1. Populasi Target adalah populasi yang menjadi sasaran aktif dengan

parameter akan diketahui melalui penelitian. Dalam penelitian ini yaitu

balita usia 3-5 tahun.

2. Populasi Aktual adalah bagian dari populasi target tempat sampel

diambil. Dalam penelitian ini yaitu balita berusia 3-5 tahun di wilayah

kerja Puskesmas Sambung Macan II, Desa Gringging, Kabupaten Sragen.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampeladalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006).

Padapenelitian ini sampel diambil dari sebagian anak yang terdaftar di wilayah

kerja Puskesmas Sambung Macan II, Desa Gringging, Kabupaten Sragen dan

ada saat penelitian dilakukan, yang memenuhi kriteria inklusi.

Dalam penelitian ini bentuk teknik sampling yang akan digunakan adalah

tehnik randomsederhana (simple random sampling) yaitumetode mencuplik

sampel secara acak dengan masing-masing subjek atau unit dari populasi

memiliki peluang sama dan independen untuk terpilih ke dalam sampel

(Bhisma Murti, 2010).

E. Estimasi Besar Sampel

Rumus besar sampel

n = N�挠∝挠. p. qd挠纵N − 1邹+ Z挠 ∝挠. p. q

Keterangan :

N : besar populasi

P : perkiraan prevalensi penyakit yang ditelitiatau paparan pada

populasi

Q : 1-p

Zα : nilai statistikZαpada kurva normalstandartpada tingkat

kemaknaan (α = 0.05)

d : presisiabsolutyangdikehendakipadakeduasisi proporsi

populasi, misalnya + / -5%

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

n : besar sampel

Perhitungan :

n = 棺�挠∝挠.贵.刽圭挠纵棺− 1邹+ �挠 ∝挠.贵.刽

= (Ʀm )(Ʀ,%淖潜) 铺(难,Ʀ ) 铺( 难,馁呢)纵难,Ʀ难邹潜纵Ʀm挠邹嫩(难,m )

= 33 balita

Alasan pemilihan rumus estimasi besar sampel di atas adalah penelitian ini

cross sectional yang bertujuan mendeskripsikan karakter populasi berdasarkan

pengamatan pada sampel dan merupakan data nominal dengan sampel tunggal

untuk estimasi proporsi suatu populasi, sehingga representativitas sampel

menjadi sangat penting agar taksiran karakteristik tidak menyimpang jauh

(Bhisma Murti, 2010; Sastroasmoro, 2002; Taufiqurahman, 2008).

F. Kriteria Restriksi (Inklusi dan Eksklusi)

1. Kriteria Inklusi

Adalah kriteria yang menentukan subjek boleh dimasukkan ke dalam

sampel penelitian (Bhisma Murti, 2010). Pada penelitian ini kriteria

inklusi adalah sebagai berikut :

a. Balita yang berumur 3-5 tahun penduduk tetap wilayah kerja

Puskesmas Sambung Macan Kabupaten Sragen II, Desa Gringging,

Kabupaten Sragen dan hadir saat dilakukan penelitian.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b. Balita dalam keadaan sehat dan dapat beraktifitas seperti biasa (dari

dokumen data pribadi anak didapatkan keterangan bahwa anak tidak

sedang menderita penyakit infeksi atau kelainan kongenital dan tidak

sedang mengalami keterlambatan perkembangan)

c. Subjek bersedia secara sukarela

2. Kriteria Eksklusi

Adalah kriteria yang menentukkan subjek harus digusur ke luar sampel

(Bhisma Murti, 2010). Pada penelitian ini kriteria eksklusi adalah sebagai

berikut :

a. Menderita penyakit dan infeksi selama sebulan

sebelum penelitian seperti cacingan, campak, diare, ISPA, TBC

b. Riwayat persalinan sulit seperti vakum ekstraksi

c. Anak dengan obesitas > +2 SD

d. Anak menolak melakukan tes yang diujikan

e. Anak tidak berkesempatan karena ada hambatan

G. Definisi Operasional

1. Variabel Bebas ( status gizi )

a. Definisi Operasional : suatu tingkat kesehatan yang merupakan

akibat dari intake (masukkan) dan penggunaan semua nutrisi yang

terdapat dalam makanan sehari-hari

b. Skala pengukuran : nominal dikotomik

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

1) Indeks BB / U

a) Gizi tidak normal

(ambang batas baku antara ≥ -3 SD sampai < -2 SD)

b) Gizi normal

(ambang batas baku antara ≥ -2 SD sampai +2 SD)

2) Indeks TB / U

a) Gizi tidak normal

(ambang batas baku antara ≥ -3 SD sampai < -2 SD dan > +2

SD)

b) Gizi normal

(ambang batas baku antara ≥ -2 SD sampai +2 SD)

3) Indeks BB / TB

a) Gizi tidak normal

(ambang batas baku antara ≥ -3 SD sampai < -2 SD dan > +2 SD)

b) Gizi normal

(ambang batas baku antara ≥ -2 SD sampai +2 SD)

4) Indeks lingkar kepala

a) Lingkar kepala tidak normal

(ambang batas baku antara ≥ -3 SD sampai < -2 SDdan > +2

SD)

b) Lingkar kepala normal

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

(ambang batas baku antara ≥ -2 SD sampai +2 SD)

(Budiyanto, 2002; Proverawati dan Wati, 2010)

2. Variabel Terikat ( perkembangan motorik halus )

a) Definisi Operasional : perkembangan gerakan tubuh atau

bagian tubuh yangdisengaja, cepatdanakuratmeliputikegiatan pusat

saraf dan otot yang terkoordinasi

b) Skala pengukuran : nominal dikotomik

1) Lulus : balita dapat melakukan semua item dengan

baik atau orang tua / pengasuh melaporkan secara

terpercaya bahwa anak dapat menyelesaikan item tersebut atau

tugas perkembangan dengan garis umur terletak antara persentil 25

dan 75

2) Tidak lulus : bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan

pada 2 sektor atau lebih atau bila dalam 1 sektor didapatkan 2 atau

lebih keterlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan 1

keterlambatan dan pada sektor tersebut tidak ada yang lulus pada

kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia atau tugas

perkembangan dengan garis umur terletak antara persentil 75 dan

90

(Nugroho, 2009; Soetjiningsih, 1998)

Populasi

Balita usia 3-5 tahun di wilayah kerja puskesmas Sambung Macan II, Desa Gringging, Kabupaten Sragen

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian Hubungan Status Gizi dengan

Perkembangan Motorik Halus Balita usia 3-5 tahun di Wilayah Puskesmas

Sambung Macan II, Desa Gringging, Kabupaten Sragen.

1. Cara Kerja

Cross sectional Simple Random Sampling

Sampel (n = 33)

Analisis Data

Perkembangan motorik halus buruk (tidak lulus)

Perkembangan motorik halus baik (lulus)

Uji Chi Kuadrat (x2)

Status Gizi dengan antropometri (BB/U, TB/U, BB/TB)

Gizi baik Gizi kurang/malnutrisi

Denver II Denver II

Odd Ratio (OR)

Uji Nyata dan Fisher (Fisher’s Exact Test)

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

a. Status gizi

1) Metode pengukuran, perhitungan dan wawancara

2) Alat ukur

a) Berat badan : dengandacin bermerkGEA dengan satuan

kilogram, ketelitian 0,0 kg

b) Tinggi badan : dengan microtoicebermerk Stanley Mabo

dengan satuaan centimeter, ketelitian 0,1 cm

c) Lingkar kepala : denganmetelinebermerk butterflydengan

satuan centimeter, ketelitian 0,1 cm

d) Umur : dihitung dengan bulan

e) Status gizi : dengan WHO chart and curve for boys

and girls 2005

3) Cara Pengambilan data

a) Berat badan

Penimbangan diselenggarakan pada pagi hari, tidak lebih

dari pukul 10.00 wib. Sebelum digunakan, dacindiperiksa secara

seksama apakah masih dalam kondisi baik atau tidak.

Menggantungkan dacinpada palang rumah dan memeriksa apakah

sudah tergantung dengan kuat dan tarik batang dacin ke bawah

kuat-kuat. Sebelum dipakai, letakkanbandul geser pada angka 0.0

kg, jarum penunjuk berada pada posisi seimbang kemudian batang

dacin dikaitkan dengan tali pengaman. Setelah alat timbang lainnya

(celana timbang) dipasang pada dacin lakukan peneraan yaitu

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dengan cara menambah beban pada ujung tangkai dacin, yaitu

plastik berisi batu. Penimbangan dilakukan sebanyak 3 kali

pengulangan. Subyek ditimbangtanpa menggunakan alas kaki

maupun barang bawaan yang lain. Subyek duduk di kantong celana

timbang.Pencatatan langsung dilakukan saat pengukuran selesai

dilaksanakan.

b) Tinggi badan

Menempelkanmicrotoicedengan paku pada dinding yang lurus

dan datar setinggi tepat 2 meter, angka 0 (nol) pada lantai yang

datar dan rata.Melepaskan alas kaki. Anak harus berdiri tegak, kaki

lurus, tumit, pantat, punggung, dan kepala bagian belakang harus

menempel pada dinding dan muka menghadap lurus dengan

pandangan ke depan. Menurunkan microtoice sampai rapat pada

kepala bagian atas, siku-siku harus lurus menempel pada

dinding.Membaca angka pada skala yang nampak pada lubang

dalam gulungan microtoice.Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali

pengulangan.Pencatatan dilaksanakan setelah pengukuran selesai

dilakukan.

c) Lingkar Kepala

Subyek dilakukan pengukuran dengan posisi kepala tegak dan

meteline dilingkarkan ke kepala mulai dari glabella sampai ke tonjolan

tulangoccipital. Pengukuran dilakukan 3 kali pengulangan .Pencatatan

dilaksanakan setelah pengukuran selesai dilakukan.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

d) Umur

Mencatat tanggal, bulan dan tahun dilakukan tes. Mengurangi

dengan carabersusun dengan tanggal, bulan dan tahun kelahiran anak.

Jika jumlah hari yang dikurangi lebih besar, ambil jumlah hari yang

sesuai dari angka bulan di depannya (misal Agustus 31 hari,

September 30 hari). Hasilnya adalah usia anak dalam tahun, bulan dan

hari (contoh : 1). Ubah usia anak ke dalam satuan bulan jika perlu.

(Arisman, 2002; Nugroho, 2009; Supariasa, 2002)

b. Perkembangan motorik halus

1) Metode pengukuran : observasi dengan Denver II

2) Alat ukur

a) Lembar formulir Denver II

b) Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara melakukan

dan menilai

c) Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus

warna merah-kuning-hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola

tenis, kertas dan pensil

3) Cara pengambilan data

a) Mengujikan semua item yang harus diujikan dan sesuai dengan

prosedur yang telah terstandarisasi (sesuai pedoman pelaksanaan

tes per item)

b) Melakukan tes dengan kerja sama yang aktif dan baik antara

peneliti dengan responden serta dilakukan di ruang yang cukup

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

luas dengan ventilasi baik, memberi kesan santai dan

menyenangkan.

c) Memberi tahu orang tua bahwa tes ini bukan tes kepandaian atau

IQ melainkan tes perkembangan anak secara keseluruhan.

Memberitahukan bahwa anak tidak selalu dapat melaksanakan

semua tugas yang diberikan.

d) Melakukan tes dengan :

i) Mendahulukan item yang lebih mudah. Memberikan pujian

pada anak jika ia dapat menyelesaikan tugas dengan baik, juga

saat ia mampu menyelesaikannya tetapi kurang tepat.

ii) Melakukan item dengan alat yang sama dan sebaiknya

dilakukan secara berurutan.

iii) Meletakkan alat yang hanya akan digunakan saja

iv) Melaksanaan tes untuk semua sektor dimulai dari item yang

terletak di sebelah kiri garis umur, lalu dilanjutkan ke item di

sebelah kanan garis umur

(Nugroho, 2009)

2. Rencana Pengolahan dan Analisis Data

a. Pengolahan data

1) Editingadalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh. Langkah dilakukanpadatahap pengumpulanatau setelah

data terkumpul.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2) Coding merupakan kegiatanpemberian kode numerik(angka) terhadap

data yang terdiri dari beberapa kategori.

3) Entri dataadalah memasukkan data ke komputer menggunakan

aplikasi program SPSSfor Windows versi 15.

4) Tabulatingadalah pengklasifikasian data agar dengan mudah dilakukan

perhitungan statistik deskriptif.

(Bhisma Murti, 2009)

b. Analisis data

1) Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan dengan hasil

distribusi frekuensi dalam bentuk presentasi atau proporsi dari tiap

variabel penelitian. Distribusi frekuensi meliputi status gizi dan

perkembangan motorik halus

2) Analisis bivariat adalah analisis yang melibatkan sebuah variabel

dependen dan sebuah variabel independen. Variabel tersebut adalah

status gizi (variabel independen) dan perkembangan motorik

halus (variabel dependen).

c. Uji statistik

Pengujian statistik dalam penelitian ini menggunakan uji Chi kuadrat

atau x2 dan analisa korelasi antar kedua variabel menggunakan Odds

Ratio (OR) karena variabel bebas dan variabel terikat menggunakan skala

nominal dikotomik, dengan taraf signifikan (α) 0,05 dan p = 0,05. Uji ini

digunakan dengan syarat menuntut frekuensi-frekuensi yang diharapkan

(Eij) tidak boleh terlalu kecil, kalau tuntutan ini tidak terpenuhi, hasil-hasil

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

uji menjadi tidak berarti. Untuk uji Chi kuadrat dengan db > 1 (tabel

dengan baris > 2 dan atau kolom > 2), maka uji ini dapat dilakukan jika

jumlah sel dengan frekuensi yang diharapkan < 5 tidak boleh > 20% dari

jumlah seluruhnya dan tidak satu sel pun boleh memiliki frekuensi yang

diharapkan < 1. Jika persyaratan tersebut tidak terpenuhi dengan data yang

ada, maka peneliti harus menggabungkan kategori-kategori yang

berdekatan, sehingga meningkatkan harga-harga Eij dalam berbagai sel.

Kemudian hasil penggabungan tersebut sudah memenuhi apa belum, kalau

sudah memenuhi dilanjutkan dengan menerapkan Chi kuadrat sehingga

hasilnya dapat berarti. Bila penggabungan kategori tersebut jumlah selnya

mencapai 2x2, syarat penggunaan Chi kuadrat terpenuhi.Maka

penggunaan rumus Chi kuadrat sebaiknya menggunakan Yate’s

correction. Namun, bila penggabungan kategori-kategori tersebut selnya

sampai mencapai 2x2 dan masih belum memenuhi syarat penggunaan chi

kuadrat dimana frekuensi harapan < 1 masih ada dan atau frekuensi

harapan < 5 lebih dari 20 %, maka gunakan uji Nyata dan Fisher (Fisher’s

Exact Test). Uji Fisher merupakan proporsi dari 2 kelompok sampel

dengan tabel 2x2 yang umumnya mempunyai sampel kecil. Sehingga

dapat digunakan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan

perkembangan motorik halus pada balita usia 3-5 tahun. Penghitungan

terhadap data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 for

windows. Peneliti menggunakan tabel kontingensi baris 2 kolom 2.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel 4.1 Format tabel kontingensi 2x2 untuk indikator BB/U, TB/U,

BB/TB dan LK/U(Budiarto, 2002)

Perkembangan Status Gizi

Lulus Tidak Lulus Jumlah

Normal a b a+b

Tidak Normal c d c+d

Jumlah a+c b+d a+b+c+d

1) Rumus uji chi kudrat (x2) untuk perrhitungan status gizi normal dan tidak

normal

果挠= ∑ (譬+d能琵+d)潜琵+d

=屁 (频Ė能贫品)潜(频嫩贫)(品嫩Ė)

= (频嫩贫嫩品嫩Ė)(频Ė能贫品)潜(频嫩贫)(品嫩Ė)

Keterangan :

x2 : Nilai Chi kuadrat

N :Jumlah sampel

OR : Odds Ratio

2) Rumus harga p Fisher’s Exact Test

OR = a x d

b x c

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

贵= 纵故+ 顾邹!纵固+ 雇邹!纵故+ 固邹!纵顾+ 雇邹!棺!故!顾!固!雇!

3) Membandingkan x2 hitung dengan x2 tabel

a) Apabila X2 hitung >X2 tabel maka hasilnya signifikan (H1 diterima

dan Ho ditolak)

b) Apabila X2 hitung <X2 tabel maka hasilnya tidak signifikan (H1

ditolak dan Ho diterima)

c) H0 = Tidak ada hubungan status gizi dengan perkembangan

motorik halus

d) H1 = Ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik

halus

e) OR< 1, berarti bahwa faktor yang diteliti tersebut justru menurunkan

terjadinya efek

f) OR = 1, berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara faktor resiko

dengan efek

g) OR> 1, berarti bahwa faktor yang diteliti tersebut meningkatkan

terjadinya efek

4) Membandingkan harga p dengan tingkat signifikansi (α)

Ho ditolak apabila harga uji statistik p < α

(Budiarto, 2002; Bhisma Murti, 2009; Sastroasmoro, 2002)

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus balita

usia 3-5 tahun di wilayah Puskesmas Sambung Macan II Kabupaten Sragen

dilakukan terhadap 40 responden. Responden yang digunakan adalah balita

umur 3-5 tahun yang berdomisili di desa Gringging .

Desa Gringging merupakan salah satu desa di wilayah kerja Puskesmas

Sambung Macan II Kabupaten Sragen. Batas wilayah Desa Gringging adalah

batas bagian utara yaitu Desa Klinge, , batas bagian selatan yaitu Desa Celep,

batas bagian timur yaitu Desa Kedungkalang dan batas bagian barat yaitu

Desa Trobayan.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 April 2011, 19 April 2011 dan 6

Mei 2011 pada acara posyandu balita dan lansia. Melakukan wawancara

kepada ibu responden kemudian responden diukur berat badan, tinggi badan,

lingkar kepala dan diuji perkembangan motorik halusnya.

B. Karakteristik Responden

Subjek penelitian hubungan status gizi dengan perkembangan motorik

halus dilakukan pada balita usia 3-5 tahun dengan jumlah responden adalah 40

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

balita. Distribusi frekuensi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin

tercantum pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1. Laki-Laki 20 50

2. Perempuan 20 50

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel diatas menunjukkanjumlah responden yang berimbang antara balita

dengan jenis kelamin laki-laki 20 (50%) dengan jenis kelamin perempuan 20

(50%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Balita Jumlah Persentase (%)

1. 3-4 16 40%

2. 4-5 24 60%

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel 4.2 menunjukkan distribusi usia balita sebagian besar adalah

kelompok usia 4-5 tahun yaitu sebanyak 24 responden (60%). Sedangkan

besar distribusi usia balita umur 3-4 tahun adalah 16 responden (60%).

C. Data Status Gizi

Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Status Gizi Indeks BB / U

BB / U Frekuensi Persentase (%)

Normal 29 72.5 Tidak Normal 11 27.5

Jumlah 40 100.0

Sumber : Data Primer, 2011

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 40 responden, jumlah

status gizi normal berdasarkan indeks BB / U yakni sebanyak 29 balita

(72.5%) dan jumlah kelompok responden dengan status gizi tidak normal

sebanyak 11 responden (27.5%).

Tabel 4.4 Distribusi Tingkat Status Gizi Indeks TB / U

TB / U Frekuensi Persentase (%)

Normal 35 87.5

Tidak Normal 5 12.5

Jumlah 40 100.0

Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 40 responden, jumlah

status gizi normal berdasarkan indeks TB / U yakni sebanyak 35 balita

(87.5%) dan jumlah kelompok responden dengan status gizi tidak normal

sebanyak 5 responden (12.5%).

Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Status Gizi Indeks BB / TB

BB / TB Frekuensi Persentase (%)

Normal 31 77.5

Tidak Normal 9 22.5

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 40 responden, jumlah

status gizi normal berdasarkan indeks BB / TB yakni sebanyak 31 balita

(77.5%) dan jumlah kelompok responden dengan status gizi tidak normal

sebanyak 9 responden (22.5%).

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 4.6 Distribusi Tingkat Status Gizi Indeks LK / U

LK / U Frekuensi Persentase (%)

Normal 37 92.5

Tidak Normal 3 7.5

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 40 responden, jumlah

status gizi normal berdasarkan indeks LK / U yakni sebanyak 37 balita

(92.5%) dan jumlah kelompok responden dengan status gizi tidak normal

sebanyak 3 responden (7.5%).

D. Data Perkembangan Motorik Halus

Tabel 4.7 Distribusi Perkembangan Motorik Halus Balita Usia 3-5 Tahun

Perkembangan Frekuensi Persentase (%)

Lulus 33 82.5

Tidak Lulus 7 17.5

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang lulus

dalam tes perkembangan motorik halus yaitu sebanyak 33 responden (82.5%).

Sedangkan responden yang tidak lulus dalam tes perkembangan motorik halus

sebanyak 7 responden (17.5%).

E. Pengujian Hipotesa

Kedua data yang telah berhasil dikumpulkan kemudian di analisis dengan

menggunakan rumus Chi Squaredan Fisher’s Exact Test untuk mengetahui

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

apakah ada hubungan

Analisis data dilakukan dengan bantuan program

Berikut ini hasil analisis data antara variabel status gizi dan

motorik halus.

Tabel 4.8 Tabel Kontingensi 2x2

Perkembangan Motorik Halus I

Berat Badan

Normal

Tidak Normal

Total

Sumber: Data Primer, 2011

Gambar 4.1 Hubungan Status Gizi den

Indeks

Sumber: Data Primer, 2011

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan status gizi

normal menunjukkan

banyak dibandingkan dengan respo

normal untuk indeks BB / U

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

antara status gizi dengan keteraturan siklus menstruasi.

Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows

Berikut ini hasil analisis data antara variabel status gizi dan perkembangan

Tabel Kontingensi 2x2 Hubungan Status Gizi deng

Perkembangan Motorik Halus Indeks BB / U

Berat Badan Perkembangan Motorik

TotalLulus Tidak Lulus

Normal 25 4

Tidak Normal 8 3

Total 33 7

Sumber: Data Primer, 2011

Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus

BB / U

Sumber: Data Primer, 2011

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan status gizi

normal menunjukkan lulus dalam tes perkembangan motorik yang

banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki status gizi tidak

normal untuk indeks BB / U.

62,50%

20,00%

82,50%

10,00% 7,50%17,50%

Normal Tidak Normal Jumlah

Lulus

Tidak Lulus

36

antara status gizi dengan keteraturan siklus menstruasi.

for windows versi 15.

perkembangan

Hubungan Status Gizi dengan

Total

29

11

40

Perkembangan Motorik Halus

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan status gizi

perkembangan motorik yang lebih

status gizi tidak

Lulus

Tidak Lulus

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dilihat dari tabel 4.8

perkembangan motorik halus

status gizi normal dan lulus dalam tes perkembangan motorik hal

responden (62.5%), disusul k

dalam tes perkembangan motorik halus adalah 8 responden (20.0

Selanjutnya kelompok

halus tidak lulus sebanya

gizi tidak normal dan

halussebanyak 3responden (

Tabel 4.9 Tabel Kontingensi 2x2

Perkembangan Motorik Halus

Tinggi

Normal

Tidak Normal

Total

Sumber: Data Primer, 2011

Gambar 4.2Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus

Indeks TB / U

Sumber: Data Primer, 2011

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Dilihat dari tabel 4.8 tabel kontingensi 2x2 hubungan status gizi deng

perkembangan motorik halus, balita terbanyak pada kelompok yang memiliki

al dan lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah 25

%), disusul kelompok dengan status gizi tidak nomal dan lulus

dalam tes perkembangan motorik halus adalah 8 responden (20.0

Selanjutnya kelompok status gizi normal dan hasil tes perkembangan motorik

halus tidak lulus sebanyak 4 responden (10.0%). Sedangkan kelompok status

dan tidak lulus dalam tes perkembangan motorik

responden (7.5%).

Tabel Kontingensi 2x2 Hubungan Status Gizi deng

Perkembangan Motorik Halus Indeks TB / U

Tinggi Badan Perkembangan Motorik

Lulus Tidak Lulus

Normal 30 5

Tidak Normal 3 2

Total 33 7

Sumber: Data Primer, 2011

Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus

ndeks TB / U

Sumber: Data Primer, 2011

75,00%

7,50%

82,50%

12,50% 5,00%17,50%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Normal Tidak Normal Jumlah

Lulus

Tidak Lulus

37

hubungan status gizi dengan

terbanyak pada kelompok yang memiliki

us adalah 25

elompok dengan status gizi tidak nomal dan lulus

dalam tes perkembangan motorik halus adalah 8 responden (20.0%).

status gizi normal dan hasil tes perkembangan motorik

ngkan kelompok status

tidak lulus dalam tes perkembangan motorik

Hubungan Status Gizi dengan

Total

35

5

40

Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus

Lulus

Tidak Lulus

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan status gizi

normal menunjukkan lulus dalam tes perkembangan motorik yang lebih

banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki status gizi tidak

normal untuk indeks TB / U.

Dilihat dari tabel 4.9 tabel kontingensi 2x2 hubungan status gizi dengan

perkembangan motorik halus, balita terbanyak pada kelompok yang memiliki

status gizi normal dan lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah 30

responden (75.0%), disusul kelompok dengan status gizi tidak nomal dan lulus

dalam tes perkembangan motorik halus adalah 3 responden (7.5%).

Selanjutnya kelompok status gizi normal dan hasil tes perkembangan motorik

halus tidak lulus sebanyak 5 responden (12.5%). Sedangkan kelompok status

gizi tidak normal dan tidak lulus dalam tes perkembangan motorik

halussebanyak 2 responden (5.0%).

Tabel 4.10 Tabel Kontingensi 2x2 Hubungan Status Gizi dengan

Perkembangan Motorik Halus Indeks BB / TB

Berat Badan/Tinggi

Badan

Perkembangan Motorik Total

Lulus Tidak Lulus

Normal 27 4 31

Tidak Normal 6 3 9

Total 33 7 40

Sumber: Data Primer, 2011

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4.3Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus

Indeks BB / TB

Sumber: Data Primer, 2011

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan status gizi

normal menunjukkan

banyak dibandingkan dengan respo

normal untuk indeks BB / TB

Dilihat dari tabel 4.

perkembangan motorik halus

status gizi normal dan lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah

responden (67.50%), disusul k

lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah

Selanjutnya kelompok

halus tidak lulus sebanyak

gizi tidak normal dan

halussebanyak 3responden (

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus

ndeks BB / TB

Sumber: Data Primer, 2011

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan status gizi

normal menunjukkan lulus dalam tes perkembangan motorik yang

banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki status gizi tidak

normal untuk indeks BB / TB.

Dilihat dari tabel 4.10 tabel kontingensi 2x2 hubungan status gizi deng

perkembangan motorik halus, balita terbanyak pada kelompok yang memiliki

al dan lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah

%), disusul kelompok dengan status gizi tidak nomal dan

lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah 6 responden (

Selanjutnya kelompok status gizi normal dan hasil tes perkembangan motorik

halus tidak lulus sebanyak 4 responden (10.0%). Sedangkan kelompok

dan tidak lulus dalam tes perkembangan motorik

responden (7.5%).

67,50%

15,00%

82,50%

10,00% 7,50%

17,50%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Normal Tidak Normal Jumlah

Lulus

Tidak Lulus

39

Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan status gizi

lulus dalam tes perkembangan motorik yang lebih

gizi tidak

hubungan status gizi dengan

terbanyak pada kelompok yang memiliki

al dan lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah 27

elompok dengan status gizi tidak nomal dan

responden (15.0%).

status gizi normal dan hasil tes perkembangan motorik

ngkan kelompok status

tidak lulus dalam tes perkembangan motorik

Lulus

Tidak Lulus

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.11 Tabel Kontingensi 2x2

Perkembangan Motorik Halus I

Lingkar Kepala

Normal

Tidak Normal

Total

Sumber: Data Primer, 2011

Gambar 4.4Hubungan Status Gizi deng

Indeks LK

Sumber: Data Primer, 2011

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan status gizi

normal menunjukkan

banyak dibandingkan dengan respo

normal untuk indeks LK

Dilihat dari tabel 4.1

perkembangan motorik halus

status gizi normal dan lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah 31

responden (77.50%), disusul k

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Tabel Kontingensi 2x2 Hubungan Status Gizi deng

Perkembangan Motorik Halus Indeks LK / U

Lingkar Kepala Perkembangan Motorik

TotalLulus Tidak Lulus

Normal 31 6

Tidak Normal 2 1

Total 33 7

Sumber: Data Primer, 2011

Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus

LK / U

Sumber: Data Primer, 2011

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan status gizi

normal menunjukkan lulus dalam tes perkembangan motorik yang

banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki status gizi tidak

LK / U.

Dilihat dari tabel 4.11 tabel kontingensi 2x2 hubungan status gizi deng

perkembangan motorik halus, balita terbanyak pada kelompok yang memiliki

al dan lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah 31

%), disusul kelompok dengan status gizi tidak nomal dan

67,50%

15,00%

82,50%

10,00% 7,50%17,50%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Normal Tidak Normal Jumlah

Lulus

Tidak Lulus

40

Hubungan Status Gizi dengan

Total

37

3

40

an Perkembangan Motorik Halus

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan status gizi

lulus dalam tes perkembangan motorik yang lebih

nden yang memiliki status gizi tidak

hubungan status gizi dengan

terbanyak pada kelompok yang memiliki

al dan lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah 31

i tidak nomal dan

Lulus

Tidak Lulus

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah 2 responden (5.0%).

Selanjutnya kelompok status gizi normal dan hasil tes perkembangan motorik

halus tidak lulus sebanyak 6 responden (15.0%). Sedangkan kelompok status

gizi tidak normal dan tidak lulus dalam tes perkembangan motorik

halussebanyak 1 responden (2.5%).

Hasil uji analisa korelasi Chi Squaredan Fisher’s Exact Test dengan

bantuan SPSS for Windows versi 15, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.12Uji komparatif Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus

Indeks BB / U

Chi-Square Testsdan Fisher’s Exact Test

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 1.004(b) 1 0.316

Fisher’s Exact Test 0.369

Jumlah sampel

valid

40 1

Sumber: Data Primer, 2011

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio 2.344 .430 12.772

Jumlah sampel valid 40

Sumber : Data Primer, 2011

Hasil perhitungan statistik diperoleh X2 hitung = 1.004 dengan taraf

signifikansi 5%, derajat kebebasan (df) = 1, X2 tabel = 3.841, nilai

signifikansi 0,316 > 0,050, p = 0.369 dan OR = 2.344 berarti tidak terdapat

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

hubungan yang signifikan antara status gizi dengan perkembangan motorik

halus pada balita untuk indeks BB / U, tetapi memiliki kecenderungan untuk

meningkatkan resiko.

Tabel 4.13 Uji Komparatif Status Gizi dengan Perkembangan Motorik

Halus Indeks TB / U

Chi-Square Testsdan Fisher’s Exact Test

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 2.004(b) 1 0.157

Fisher’s Exact Test 0.204

Jumlah sampel valid 40 1

Sumber : Data Primer, 2011

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio 4.000 .528 30.281

Jumlah sampel valid 40

Sumber : Data Primer, 2011

Hasil perhitungan statistik diperoleh X2 hitung = 2.004 dengan taraf

signifikansi 5%, derajat kebebasan (df) = 1, X2 tabel = 3.841, nilai signifikansi

0,157 > 0,050, p = 0.204 dan OR = 4.000 berarti H1 ditolak dan H0 diterima,

yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan

perkembangan motorik halus pada balita untuk indeks TB / U, tetapi memiliki

kecenderungan untuk meningkatkan resiko.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 4.14 Uji Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus

Indeks BB / TB

Chi-Square Tests dan Fisher’s Exact Test

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 2.016(b) 1 0.156

Fisher’s Exact Test 0.316

Jumlah sampel valid 40 1

Sumber : Data Primer, 2011

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio 3.375 .593 19.205

Jumlah sampel valid 40

Sumber : Data Primer, 2011

Hasil perhitungan statistik diperoleh X2 hitung = 2.016 dengan taraf

signifikansi 5%, derajat kebebasan (df) = 1, X2 tabel = 3.841, nilai signifikansi

0,156 > 0,050, p = 0.316 dan OR = 3.375berarti tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus pada balita

untuk indeks BB / TB, tetapi memiliki kecenderungan untuk meningkatkan resiko.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 4.15 Uji Komparatif Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus

Indeks LK / U

Chi-Square Testsdan Fisher’s Exact Test

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 0.563(b) 1 0.453

Fisher’s Exact Test 0.448

Jumlah sampel valid 40 1

Sumber : Data Primer, 2011

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio 2.583 .201 33.240

Jumlah sampel valid 40

Sumber: Data Primer, 2011

Hasil perhitungan statistik diperoleh X2 hitung = 0.563 dengan taraf

signifikansi 5%, derajat kebebasan (df) = 1, X2 tabel = 3.841, nilai signifikansi

0,453 > 0,050, p = 0.448 dan OR = 2.583 berarti tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus pada balita

untuk indeks LK / U, tetapi memiliki kecenderungan untuk meningkatkan

resiko.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB V

PEMBAHASAN

A. Status Gizi

Status gizidapatdipengaruhiolehberbagaifaktorantaralainkonsumsipangan,

polaasuh, genetik, pendidikandanfaktorpsikologi (Narendra, 2002;

Proverawati, 2010; Soetjiningsih,

1998).Anakdapatmenjadikurusdapatdisebabkanolehpolamakananak yang

tidakbaiksehinggatinggidanberatbadananaktidaksesuaiusianya,

anaksulitmakan, aktivitasanak yang berlebih,

gangguanpencernaandanpenyerapansertaanakmenderitasakitsepertiterpaparinf

eksi,TBC (Elviana, 2009).

MenurutProverawatidanWati (2010)

menyatakanbahwabilagiziburukmakaperkembanganotak pun

kurangdanakanberpengaruhpadakehidupannya di usiasekolahdanprasekolah.

Semakinmatangnyaperkembangan system syarafotak yang

mengaturototmemungkinkanberkembangnyaketrampilanmotorikanakkhususny

amotorikhalus (Dahlan, 2010).

Hasilpenelitiandari 40 balita di wilayahkerjaPuskesmasSambungMacan II

desaGringgingkabupatenSragenmenunjukkanbahwabalitadengan status gizi

normal menurutindeks BB / U sebanyak29balita (72.5%), indeks TB / U

sebanyak35 balita (87.5%), indeks BB / TB sebanyak 31 balita (77.5%)

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

danindeks LK / U sebanyak37 balita (92.5%). Sedangkanbalitayang

memilikiberatbadantidak normalmenurutindeks BB / U sebanyak11 balita

(27.5%), indeks TB / U sebanyak5balita (12.5%),indeks BB / TB 9balita

(22.5%) danmenurutindeks LK / U sebanyak 3 balita (7.5%).Wilayah

PuskesmasSambungMacan II terutamaDesaGringging,

merupakansalahsatudaribeberapadesa yang berstatusrawangizi.Responden di

tempatiniterdapatanakdengan status

giziburukkarenadisebabkanolehbeberapafaktordiantaranyaadalahnafsumakana

nak yang berkurang, anakmemilikiaktivitasfisik yang

berlebihdenganasupanmakanan yang tidaksesuaidenganjumlahenergi yang

digunakan, anak yang kurangmendapatperhatiandari orang

tuakarenaharusbekerja.

B. PerkembanganBalitaUsia 3-5 Tahun

Faktor yang dapatmempengaruhiperkembanganbalitaadalahfaktorpasca

natal

yaitukebutuhanpsikososialmeliputikebutuhanakankasihsayangdanstimulasi.

Kebutuhankasihsayangmerupakancerminanartikebutuhanasih yang

dapatmemberikankehidupandanketentramansecarapsikologispadaanak

(Hidayat, 2008).SedangkanKebutuhanstimulasi (asah) sangatmembantudalam

proses pembelajarandanperncapaianperkembangansecara optimal.

Stimulasidapatdilakukandengancaramemberikanpermainanataubermain

(Hidayat, 2007). Narendra (2002) berpendapatbahwaadabeberapafaktor yang

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dapatmenyebabkangangguanperkembanganmotorikantara lain faktorketurunan

(keluarga yang mengalamiperkembanganmotoriklambat), faktorlingkungan

(anak yang tidakmendapatkesempatanuntukbelajar, sanitasilingkungan yang

kurangbaik, kurangsinarmatahari, paparansinarradioaktifdanpolusitertentu),

danfaktorkepribadian ( anak yang penakut).

Hasilpenelitianmenggunakantes Denver II

menunjukkanbahwaperkembangananakusia 3-5 tahun di

wilayahkerjaPuskesmasSambungMacan II

desaGringgingKabupatenSragenadalah lulus menurutindeks BB / U, TB / U ,

BB / TB dan LK / U sebanyak33 balita (82.5%)dantidak lulus sebanyak 7

balita (17.5%).WalaupunwilayahSambungMacan II

terutamaDesaGringgingberstatusrawangizi, sebagianbesarbalitausia 3-5

tahunmemilikiperkembanganmotorik yang baik. Hal initerjadikarena di

desainididirikansekolahuntukusiadini (PAUD). MenurutElviana (2009)

mengatakanbahwa PAUD berfungsiuntukmenstimulasi, membimbing,

mengasuh, dam memberikankegiatanpembelajaran yang

akanmenghasilkankemampuandanketrampilanpadaanak. Selainitu,

merupakansalahsatubentukpenyelenggaraan yang

menitikberatkanpadapeletakandasarkearahpertumbuhandanperkembanganfisik

(koordinasimotorikhalus), intelegensi

(dayapikirdandayacipta).Selainitufaktorgenetik, lingkungan, kesehatan,

pendidikan orang tua, kepribadian,

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

dankelahiranjugadapatmempengaruhiperkembanganmotorikhalusbalita

(Soetjiningsih¸1998).

C. Hubungan Status GizidenganPerkembanganMotorikHalusBalitaUsia 3-5

Tahun

Berdasarkanpenelitiandi wilayahkerjaPuskesmasSambungMacan II,

DesaGringging, KabupatenSragendiperolehhasilsecarastatistikdenganujiChi

Square danFisher’s Exact Test bahwatidakadahubunganyang signifikanantara

status gizidenganpekembanganmotorikhalusbalitausia 3-5 tahun (p > 0.05),

tetapisecaraepidemiologismenggunakanodds ratio adahubungan yang

ditujukkandengankecenderunganhasilperkembanganmotorikhalus lulus

apabila status gizibalitalebihbaik (OR>1).

DalampenelitianinijugadigunakanujiFisher’s Exact Test karenaadasebaran

yang tidakmemenuhisyaratpenggunaanujiChi Square yaitufrekuensiharapan<1

masihadadanataufrekuensiharapan<5 lebihdari

20%.HasilperhitunganstatistiknilaisignifikansiberdasarujiChi Square

menurutindeks BB/U = 0,316, TB/U = 0.157, BB/TB = 0.156 danLK/U =

0.453.SedangkanhasilperhitungannilaisignifikansiberdasarFisher’s Exact

Testmenurutmenurutmasing-masingindeksdiperolehBB/U = 0.369, TB/U =

0.204, BB/TB = 0.316, LK/U = 0.448.

SecaraepidemiologisperhitungandenganOdds ratio untukmasing-

masingindeksdiperolehhasil BB/U = 2.344, TB/U = 4.000, BB/TB = 3.375,

LK/U = 2.583.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Hasilanalisamenggunakanujistatistikmenunjukkanhubungan yang

tidaksignifikankarenadapatterjadiakibatkesalahanujites,

dapatdisebabkanolehsampel yang digunakantidakrepresentative, analisa yang

digunakantidakmultivariatdalammenghomogenkansampel.Namun,

secaraepidemiologisterbuktibahwahipotesisditerimayaituadakecenderunganhas

ilperkembanganmotorikhalus lulus apabila status gizilebihbaik.Hal

inisesuaidengantinjauanteoribahwa status gizimerupakansalahsatufaktor yang

dapatmempengaruhiperkembanganmotorikhalusmelaluipematangansyarafotak

yang

mengaturotothalus.Apabilanutrisitidakataukurangterpenuhimakadapatmengha

mbatpertumbuhandanperkembangan (Hidayat, 2007; ProverawatidanWati,

2010).Akan tetapi, faktorgizibukanlahsatu-

satunyafaktorutamadalammempengaruhiperkembanganmotorikhalus.Faktor

lain yang

dapatmempengaruhiperkembanganbalitaadalahfaktorpascanatalkebutuhandasa

rasihyaituadanyakasihsayangdari orang

tuasertakebutuhandasarasahyaituadanyastimulasimelaluiPAUD

(PendidikanAnakUsiaDini).

Pernyataaninijugamempunyaikemiripandenganbeberapapenelitiansebelum

nya yangdilakukanantara lain olehBiratomcia (2010) denganjudul

“PengaruhStausGiziterhadapPerkembanganMotorikHalusAnakUsiaPrasekolah

di TK KemalaBhayangkari 90 Akpol Semarang”

menyatakanbahwaadahubungan yang bermaknaantara status

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

gizidenganperkembanganmotorikhalusanakdenganhasilujiChi

Squaredidapatkannilai 23.660 nilai p sebesar 0.000 (p <

0.05).Hasilpenelitianinijugamempunyaikemiripindenganpenelitian yang

dilakukanolehSamudi (2010) denganjudul “Hubungan Status Gizidengan

Tingkat PerkembanganMotorikHalusAnakUsia 4-5 TahunpadaKeluarga

Sejahtera di KecamatanGemawangKabupatenTemanggungJawa Tengah” yang

menyatakanbahwaadahubungan yang

bermaknapadapengukuranantropometridenganindeks BB/U. Ujistatistik yang

digunakanadalahRang Bivariat

Spearmandenganteknikpengambilanproporsional random samplingdan α =

0.05.Sedangkanpadapenelitian yang dilakukanolehWulandari

(2010)denganjudul “Hubungan Status

GizidenganPerkembanganMotorikKasardanMotorikHalusAnakUsia 3-5

Tahun di Play Group Traju Mas Purworejo”.Dalampenelitiannya,

Wulandarimenyatakanbahwatidakadahubungan yang bermaknaantara status

gizidenganperkembanganmotorikkasarmaupunhalusdenganhasilujiChi

Squaredidapatkannilai p = 0.401.

Hasilpenelitianiniberbedadenganpenelitiansebelumnyameliputicarapengam

bilansampeldengansimple random samplingdanjumlahsampel yang

didapatsebanyak 40 responden,

caraperhitunganindeksantropometrimenggunakan z-skordengantabel WHO

2005, untukujistatistikmenggunakanChi squaredanFisher’s Exact Test,

pengujiankekuatanhubunganmenggunakanOdds Ratio. Dan

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

hasilakhirdaripengujianhipothesisjugaberbedakarenaresponden yang

diambildalampenelitianinitidakhanya yang mengikuti program PAUD saja,

tetapijugaresponden yang tidakmengikuti PAUD,

sehinggauntukpenelitianselanjutnyadapatmenggunakananalisismultivariatuntu

kmenghomogenkansampel.

Hambatandaripenelitianiniadalahbalita yang tidakmaumelakukan item

yang diujikandanibubalita yang tidaksabaruntukmenungguurutandilakukannya

test padabalitanya.

Sehinggauntukmengatasihalinipenelitimemintaibuuntukmemerintahanaknyam

elakukan item yang diujikan.Apabilaanakmenolaksampai 3 kali

berartidianggaptidak lulus.Untukibu yang sudahpulang,

penelitimelakukankunjunganrumah di hari yang

samadiadakanpenimbanganberatbadandantinggibadan.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS ... · tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Parameter antropometri merupakan dasar penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, sebagian besar balita usia 3-5 tahun di wilayah Puskesmas Sambung

Macan II, Desa Gringging, Kabupaten Sragen dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara status gizi terhadap perkembangan motorik halus

balita usia 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Sambung Macan II, Desa

Gringging, Kabupaten Sragen, tetapi memiliki kecenderungan hasil

perkembangan motorik halus lulus apabila status gizi lebih baik.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan bagi tenaga profesi khususnya bidan, orang tua

dan peneliti selanjutnya adalah perlu dilakukan penyuluhan dan memberikan

motivasi kepada orang tua tentang pentingnya pemberian nutrisi yang seimbang

oleh tenaga kesehatan, pengukuran status gizi sebaiknya menggunakan tabel

WHO 2005 agar diperoleh hasil yang akurat dan signifikan, serta saat melakukan

pengukuran tinggi badan sebaiknya menggunakan microtoice. Diperlukan

penelitian lebih lanjut dengan menggunakan timbangan dalam mengukur berat

badan, menghomogenkan sampel yang digunakan dan mengklasifikasikan status

gizi maupun perkembangan motorik halus agar didapatkan hubungan secara

signifikan secara statistik.