Ergonomi Antropometri - Perancangan Meja Dan Kursi Komputer Berdasarkan Prinsip Antropometri
LAPEN ANTROPOMETRI
Transcript of LAPEN ANTROPOMETRI
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
1/19
LAPORAN
PRAKTIKUM ANTHROPOMETRI
DISUSUN OLEH :
FARICHATUL M. 6512040079
GALI BURHAN 6512040082
RACHMAD DUTA D. 6512040083
ALVIN HOSY F. 6512040090AGUS SALIM ANSHORI 6512040091
TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA
2014
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
2/19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat ini seiring dengan berkembangnya zaman yang lebih
modern, kebutuhan hidup manusia juga semakin bertambah dalam segi sosial dan
materiil. Hal ini sangat berbeda dengan kondisi pada masa lampau yang masih
hidup dalam kondisi lingkungan alam yang natural. Perubahan waktu secara
perlahan telah merubah manusia dengan keadaannya dan manusia akan melakukan
adaptasi secara terus menerus sesuai kondisi lingkungan yang semakin modern.
Salah satu faktor yang dominan terlihat sebagai pembuktian perkembangan zaman
ialah manusia tertuntut semakin kreatif dalam membuat atau menciptakan suatu
produk untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang semakin meningkat.
Para pembuat produk berlomba lomba meningkatkan kreatifitas penciptaan
sebuah produk dengan selalu melakukan perubahan perancangan untuk
menghasilkan suatu produk yang efisien agar mampu bersaing di pasaran.
Sebuah produk yang dapat bersaing di pasaran, tentu saja tidak hanya terlihat
dari segi fisik atau penampilan yang menarik terlebih sebuah produk yang telah
memenuhi aspek kenyamanan saat digunakan. Rasa nyaman dari suatu produk
tersebut terlihat apabila oleh sebagian manusia telah merasa sesuai dengan anggota
dimensi tubuh manusia masing masing jika menggunakan produk tersebut
sehingga perancangan suatu produk terlebih dalam fasilitas kerja dapat disesuaikan
dengan dimensi tubuh manusia pada umumnya.
Proses perancangan suatu produk terlebih dalam fasilitas kerja yang dilakukan
untuk pemenuhan kebutuhan manusia di era globalisasi ini yang tidak terlepas dari
aspek ergonomi agar menghasilkan suatu produk yang benilai memberikan
keselamatan, kenyamanan, kesehatan dan menunjang peningkatan pelayanan dalam
jasa produksi terhadap manusia. Pentingnya memperhatikan nilai ergonomis dalam
perancangan produk fasilitas kerja adalah suatu hal yang wajib untuk dilakukan.
Dari aspek ergonomi yang telah masuk dalam perancangan produk fasilitas kerja
tentunya tidak terlepas dari pembahasan mengenai anthropometri dimana hal ini
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
3/19
digunakan sebagai proses pengukuran dimensi tubuh manusia untuk menunjang
perancangan suatu produk fasilitas kerja yang ergonomis. Metode anthropometri
merupakan suatu metode dimana dengan melakukan pengukuran dimensi tubuh
baik seorang manusia atau beberapa kumpulan manusia tertentu dalam jumlah
banyak sebagai sample yang dilakukan sebelum melakukan perancangan suatu
produk yang ergonomis. Tidak hanya itu, metode anthropometri ini akan
memberikan penjelasan secara tidak langsung bahwa satu manusia berbeda dengan
manusia lainnya.
Berdasarkan ulasan ataupun uraian diatas, maka dilakukan praktikum
anthropometri ini sebagai pengetahuan dasar jika akan melakukan suatu
perancangan produk terlebih dalam fasilitas kerja. Dari praktikum ini, dapat
diperoleh data anthropometriatau dimensi tubuh beberapa orang yang tepat, maka
dengan data yang tepat tersebut seorang perancang produk fasilitas kerja akan
mampu menyesuaikan bentuk dan ukuran dari produk rancangnya berdasarkan
bagian tubuh yang nantinya akan mengoperasikan produk tersebut. Dapat dikatakan
bahwa metode anthropometri memegang peranan utama dalam merancang suatu
produk terlebih dalam fasilitas kerja.
1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum anthropometriini adalah :
1. Bagaimana mengetahui cara pengukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala,
dan kaki untuk kepentingan ergonomi ?
2. Bagaimana cara membuat tabel anthropometri?
3.
Bagaimana cara menentukan korelasi dan kesetaraan di antara segmen tubuh ?
4.
Bagaimana cara mengetahui sumber variabilitas dimensi tubuh manusia ?
1.3Tujuan Praktikum
Dalam praktikum anthropometri, praktikan diharapkan :
1. Mengetahui pengukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala, dan kaki untuk
kepentingan ergonomi.
2.
Membuat tabel anthropometri.
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
4/19
3.
Mengetahui korelasi dan kesetaraan di antara segmen tubuh.
4. Mengetahui sumber variabilitas dimensi tubuh manusia.
1.4Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum anthropometriini adalah :
1. Praktikan dapat melakukan pengukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala,
dan kaku untuk kepentingan ergonomi.
2. Praktikan mampu membuat tabel anthropometriberdasarkan data pengukuran.
3. Praktikan mampu menentukan korelasi dan kesetaraan di antara segmen tubuh.
4.
Praktikan dapat mengetahui sumber variabilitas dimensi tubuh manusia.
1.5Batasan Masalah dan Asumsi
1.5.1 Batasan Masalah
Batasanbatasan dari praktikum anthropometriyang dilakukan ini adalah :
1. Pengambilan pengukuran data anthropometri dilakukan dengan
melakukan pengambilan sample secara acak sebanyak 31 orang, yang
terdiri dari 20 sample pria dan 11 sample perempuan.
2. Sample yang diambil dan diamati adalah mahasiswa Teknik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja PPNS kelas VC angkatan 2012.
3. Variabel yang digunakan dalam pengolahan data anthropometri ini
adalah jenis kelamin.
4.
Pelaksanaan praktikum dilakukan di ruang Laboratorium Ergonomi.
5. Alat ukur yang digunakan dalam melaksanakan praktikum
anthropometriini ialah mistar, meteran, dan alat penunjang lainnya yang
telah tersedia di Laboratorium Ergonomi.
6. Dalam pengujian anthropometritubuh didasarkan oleh variabilitas jenis
kelamin yang dilakukan uji korelasi dan uji regresi.
7. Aplikasi software yang digunakan dalam pengolahan data untuk
menentukan korelasi dan kesetaraan dalam praktikum anthropometriini
adalah MS. Excel, SPSS
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
5/19
1.5.2 Asumsi
Asumsi yang digunakan pada praktikum anthropometriini adalah :
1. Data yang diambil dari praktikum anthropometri ini dianggap telah
memenuhi syarat sehingga dapat digunakan untuk pengolahan data lebih
lanjut.
2. Data pengukuran yang diperoleh dari praktikum adalah benar.
3. Peralatan yang digunakan saat melakukan praktikum anthropometri ini
dianggap dalam keadaan baik dan normal.
4. Praktikan yang melakukan pengukuran dalam praktikum ini dianggap
telah memiliki ketelitian yang sama.
5. Tidak terdapat kecacatan atau dianggap normal saat meakukan
pengukuran baik praktikan maupun sample yang diukur.
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
6/19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Antropometri
Seorang ahli ergonomi dalam memproses rancang bangunan fasilitas kerja harus
memperhatikan aspek-aspek ergonomi untuk meberikan keamanan dan
kenyamanan bagi pengguna. Ergonomi memiliki beberapa metode dalam
merancang bangunan fasilitas kerja, salah satunya adalah antropometri.
Antropometri berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan metron yang
berarti ukuran Secara khusu antropometri dapat diartikan sebagai sebuah studi yang
berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia. Antropometri menurut Stevenson
(1989) dan Nurmianto (1991) adalah satu kumpulan data numerik yang
berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk, dan
kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.
Penerapan metode antropometri memerlukan data berupa nilai rata-rata dan standar
devisiasi dari distribusi normal.Ada 3 filosofi dasar untuk desai yang akan digunakan oleh ahli ergonomi
sebagai data antropometri yang akan diaplikasikan, yaitu :
1. Perancangan produk untuk individu yang mempunyai ukuran ekstrim
2. Perancangan produk yang dapat dioperasikan di antara rentangan ukuran
tertentu.
3. Perancangan produk dengan menggunakan ukuran rata-rata.
Antropometri dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu antropometri statis dan
antropometri dinamis. Antropometri statis adalah pengukuran yang dilakukan pada
tubuh manusia dalam keadaan diam. Sedangkan antropometri dinamis adalah
pengukuran dimensi tubuh di berbagai posisi dalam keadaan bergerak.
Antropometri dinamis memiliki tiga kelas pengukuran (Anonim,2010), yaitu :
a. Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti
keadaan mekanis dari suatu kegiatan atau aktivitas.
Contoh : ketika mempelajari peforma atlet.
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
7/19
b.
Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja.
Contoh : jangkauan dari gerakan dan tangan dan kaki efektif saat bekerja
dilakukan dengan berdiri atau duduk.
c.
Pengukuran variabilitas kerja.
Contoh : Analisis kemampuan kinematikan dan kemampuan jari dari seorang
juru ketik.
2.2 Sumber dari Variabilitas
Manusia satu dengan yang lainnya memiliki dimensi yang berbeda bila
dimasukkan ke dalam beberapa populasi. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh
beberapa faktor seperti berikut ini :
Keacakan/random
Faktor ini juga dapat mempengaruhi perbedaan walaupun terdapat kelompok
populasi yang jelas seperti suku,agama,jenis kelamin, namun akan tetap
memiliki perbedaan yang signifikan antara berbagai macam masyarakat.
Jenis kelamin
Perbedaan ukuran tubuh pria yang umumnya lebih panjang dibandingkan
wanita menunjukan adanya variabelitas yang berbeda, sehingga dalam
antropometri data pria dan wanita disajikan secara terpisah.
Usia
Perbedaan dimensi tubuh dapat dipengaruhi oleh faktor usia karena setiap
detik manusia mengalami pertumbuhan. Contohnya panjang badan bayi
dengan panjang badan orang dewasa.
Jenis pekerjaan
Misalnya seorang pegawai kantoran memiliki ukuran tubuh rata-rata lebih
kecil daripada pekerja dilapanga. Hal itu dikarenakan pekerja lapangan
tersbiasa bekerja lebih berat daripada pekerja kantoran.
Pakaian
Sumber variabelitas inni dikarenakan perbedaan musim. Contohnya orang
yang hidup di daerah yang dingin akan menggunakan baju lebih tebal
dibandingkan orang yang hidup di daerah panas.
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
8/19
Faktor kehamilan wanita
Faktor ini jelas sekali terlihat perbedaannya antara wanita yang tidak hamil
dengan wanita yang sedang hamil.
Cacat tubuh secara fisik
Pembangunan fasilitas yang terus berkembang meberikan kenyamanan dan
keamaanan bagi kaum distabilitas.
2.3 Persentil dalam Anthropometri
Data anthropometrisebagian besar dinyatakan dalam bentuk persentil. Dimana
persentil merupakan suatu nilai yang menyatakan bahwa suatu persentase tertentu
yang didapatkan dari sekelompok atau populasi orang yang ukurannya relatif sama
atau lebih dari nilai yang didapatkan setelah perhitungan persentil (Nurmianto,
2005). Suatu kelompok orang yang diperlukan untuk kepentingan studi metode
anthropometri ini dibagi dalam seratus kategori persentase, dimana pada suatu
ukuran tubuh tertentu menghasilkan suatu nilai yang akan diurutkan dari data
terkecil hingga terbesar. Persentil digunakan untuk menunjukkan suatu nilai
persentase tertentu seseorang yang memiliki ukuran sesuai pada atau di bawah nilai
tersebut. Sebagai contoh dari penjelasan diatas ialah misal 95th persentil akan
menunjukkan 95% sekelompok orang akan berada pada atau berada di bawah
ukuran tersebut, sebaliknya apabila 5th persentil akan menunjukkan 5%
sekelompok orang akan berada pada atau di bawah ukuran itu (Wignjosoebroto,
2008). Penetapan data anthropometriberdasarkan penerapan distribusi yang normal
dan dapat diformulasikan berdasarkan nilai rata rata dan standar deviasi dari data
yang tersedia kemudian digabungkan dengan nilai persentil yang tertera pada
gambar di bawah ini (Nurmianto, 2005).
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
9/19
Gambar 2.1Grafik distribusi normal standar deviasi dan nilai persentil
(Sumber: Stevenson, 1989; Nurmianto, 1991)
Pemakaian nilai nilai distribusi persentil yang secara umum
diaplikasikan dalam perhitungan menggunakan metode anthropometri dapat
dilihat dalam tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1 Perhitugan Persentil DataAnthropometri
Persentil Perhitungan
1st - 2,2325*SD
2,5th - 1,96*SD
5th - 1,645*SD
10th - 1,28*SD
50t
90th + 1,28*SD
95th + 1,645*SD
97,5th + 1,96*SD
99th + 2,325*SD
(Sumber : Stevenson, 1989; Nurmianto, 1991)
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
10/19
Berikut merupakan tabel data anthropometriyang digunakan dalam perhitungan
ketika telah mendapatkan seluruh dari data pengukuran yang dipergunakan :
Tabel 2.2 Antropometri masyarakat Indonesia yang didapat dari interpolasi masyarakat
British dan Hongkong (Pheasant, 1986) terhadap masyarakat indonesia
(Sumamur, 1989) serta istilah dimensionalnya dari (Nurmianto, 1991a;
Nurmianto, 1991b)
Dimana: X: nilai rata-rata (mean), T: nilai standar deviasi (SD), 5%: nilai 5 persentil, 95%:
nilai 95 persentil
NO DIMENSI TUBUHPRIA WANITA
5% X 95% S.D 5% X 95% S.D
1. Tinggi tubuh posisi berdiri tegak1.53
21.63
21.73
261
1.464
1.563
1.662
60
2 Tinggi mata1.42
51.52
01.61
558
1.350
1.446
1.542
58
3 Tinggi bahu1.24
71.33
81.42
955
1.184
1.272
1.361
54
4 Tinggi siku 9321.00
31.07
443 886 957
1.028
43
5Tinggi genggaman tangan(Knuckle) pada posisi relaks kebawah
655 718 782 39 646 708 771 38
6 Tinggi badan pada posisi duduk 809 864 919 33 775 834 893 36
7 Tinggi mata pada posisi duduk 694 749 804 33 666 721 776 33
8 Tinggi bahu pada posisi duduk 523 572 621 30 501 550 599 30
9 Tinggi siku pada posisi duduk 181 231 282 31 175 229 283 33
10 Tebal paha 117 140 163 14 115 140 165 15
11 Jarak dari pantat ke lutut 500 545 590 27 488 537 586 30
12Jarak dari lipat lutut (popliteal)ke pantat
405 450 495 27 488 537 586 30
13 Tinggi lutut 448 496 544 29 428 427 516 27
14 Tinggi lipat lutut (popliteal) 361 403 445 26 337 382 428 2815 Lebar bahu (bideltoid) 382 424 466 26 342 385 428 26
16 Lebar panggul 291 330 371 24 298 345 392 29
17 Tebal dada 174 212 250 23 178 228 278 30
18 Tebal perut (abdominal) 174 228 282 33 175 231 287 34
19 Jarak dari siku ke ujung jari 405 439 473 21 374 409 287 34
20 Lebar kepala 140 150 160 6 135 146 157 7
21 Panjang tangan 161 176 191 9 153 168 183 9
22 Lebar tangan 71 79 87 5 64 71 78 4
23Jarak bentang dari ujung jaritangan kanan ke kiri
1.520
1.663
1.806
871.40
01.52
31.64
675
(Sumber: Nurmianto, 1991)
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
11/19
Lanjutan Tabel 2.2 Antropometri masyarakat Indonesia yang didapat dari interpolasi
masyarakat British dan Hongkong (Pheasant, 1986) terhadap masyarakat
indonesia (Sumamur, 1989) serta istilah dimensionalnya dari (Nurmianto,
1991a; Nurmianto, 1991b)
Dimana: X: nilai rata-rata (mean), T: nilai standar deviasi (SD), 5%: nilai 5 persentil, 95%:
nilai 95 persentil
NO DIMENSI TUBUHPRIA WANITA
5% X 95% S.D 5% X 95% S.D
24
Tinggi pegangan tangan (grip)pada posisi tangan vertikal keatas & berdiri tegak
1.79
5
1.92
3
2.05
178
1.71
3
1.84
1
1.96
979
25
Tinggi pegangan tangan (grip)pada posisi tangan vertikal keatas & duduk
1.06
5
1.16
9
1.27
363 945
1.03
0
1.11
552
26
Jarak genggaman tangan (grip)ke punggung pada posisi tanganke depan (horisontal)
649 708 767 37 610 661 712 31
(Sumber: Nurmianto, 1991)
Gambar 2.2Dimensi Tubuh Manusia(Sumber:Nurmianto, 1991)
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
12/19
Tabel 2.3 Antropometri telapak tangan orang indonesia yang didapat dari interpolasi data
Pheasant (1986) dan Sumamur (1989) dan Nurmianto (1991). Semua dimensi dalam
satuan mm
NO DIMENSI TUBUHPRIA WANITA
5th 50th 95th S.D 5th 50th 95th S.D
1. Panjang tangan 163 176 189 8 155 168 181 8
2 Panjang telapak tangan 92 100 108 5 87 94 101 4
3 Panjang ibu jari 45 48 51 2 42 45 48 2
4 Panjang jari telunjuk 62 67 72 3 60 65 70 3
5 Panjang jari tengah 70 77 84 4 69 74 79 3
6 Panjang jari manis 62 67 72 3 59 64 69 3
7Panjang jarikelingking
48 51 54 2 45 48 51 2
8 Lebar jari ibu (IPJ) 19 21 23 1 16 18 20 1
9 Tebal ibu jari (IPJ) 19 21 23 1 15 17 19 1
10Lebar jari telunjuk(PIPJ)
18 20 22 1 15 17 19 1
11Tebal jari telunjuk(PIPJ)
16 18 20 1 13 15 17 1
12Lebar telapak tangan(metacarpal)
74 81 88 4 68 73 78 3
13Lebar telapak tangan(sampai ibu jari)
88 98 108 6 82 89 96 4
14Lebar telapak tangan(minimum)
68 75 82 4 64 59 74 3
15Tebal telapak tangan(metacarpal)
28 31 34 2 25 27 29 1
16Lebar telapak tangan(sampai ibu jari)
41 48 47 2 41 44 47 2
17Diameter genggaman
(maksimum)45 48 51 2 43 46 49 2
18Lebar maksimum (ibujari ke jari kelingking)
177 192 206 9 169 184 199 9
19
Lebar fungsionalmaksimum (ibu jari kejari lain)
122 132 142 6 113 123 134 6
20
Segi empat minimumyang dapat dilewatitelapak tangan
57 62 67 3 51 56 61 3
(Sumber: Nurmianto, 1991)
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
13/19
Gambar 2.3Dimensi Tangan Manusia(Sumber: Nurmianto, 1991)
Tabel 2.4 Antropometri kepala orang indonesia yang didapat dari interpolasi data Pheasant
(1986), Sumamur (1989), dan Nurmianto (1991)
Dimana: Lebar kepala: 9,2% tinggi badan pria dan 9,3% tinggi badan wanita. Semua dimensi
dalam satuan mm
NO DIMENSI TUBUHPRIA WANITA
5th 50th 95th S.D 5th 50th 95th S.D
1 Panjang kepala 166 176 186 6 158 168 178 6
2 Lebar kepala 132 140 148 5 121 129 137 5
3Diameter maksimum dari
dagu217 230 243 8 198 209 221 7
4 Dagu ke pundak kepala 192 203 215 7 185 196 208 7
5 Telinga ke puncak kepala 70 77 84 4 69 74 79 3
6 Telinga ke belakang kepala 62 67 72 3 59 64 69 3
7 Antara dua telinga 48 51 54 2 45 48 51 2
8 Mata ke puncak kepala 19 21 23 1 16 18 20 1
9 Mata ke belakang kepala 19 21 23 1 15 17 19 1
10 Antara dua pupil mata 18 20 22 1 15 17 19 1
11 Hidung ke puncak kepala 16 18 20 1 13 15 17 1
12 Hidung ke belakang kepala 74 81 88 4 68 73 78 3
13 Mulut ke puncak kepala 88 98 108 6 82 89 96 4
14 Lebar mulut 68 75 82 4 64 59 74 3
(Sumber: Nurmianto, 1991)
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
14/19
Gambar 2.4Dimensi Kepala Manusia(Sumber: Nurmianto, 1991)
Tabel 2.5 Antropometri Kaki Orang indonesia yang didapat dari interpolasi data
Dempster (1995), Reynolds (1978), dan Nurmianto (1991)
Dimana : Panjang telapak kaki : 15,2% tinggi badan pria dan 14,7% tinggi badan
wanita
NO DIMENSI TUBUHPRIA WANITA
5th 50th 95th S.D 5th 50th 95th S.D
1 Panjang telapak kaki 230 248 266 11 212 230 248 11
2Panjang telapak
lengan kaki165 178 191 8 158 171 184 8
3Panjang kaki sampai
jari keliling186 201 216 9 178 191 204 8
4 Lebar kaki 82 89 96 4 81 88 95 4
5 Lebar tangkai kaki 61 66 71 3 49 54 59 3
6 Tinggi mata kaki 61 66 71 3 59 64 69 3
7Tinggi bagian tengah
kaki68 75 82 4 64 69 74 3
8Jarak horisontal
tangkai mata kaki49 52 55 2 46 49 52 2
(Sumber: Nurmianto, 1991)
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
15/19
Gambar 2.5Dimensi kaki manusia(Sumber: Nurmianto, 1991)
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
16/19
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Flowchart MetodologiPenelitian
Mulai
Latar Belakang Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Metodologi Penelitian
Peralatan dan Prosedur Praktikum
Pengambilan Data Anthropologi
Rekap Data Penelitian
Pengolahan Data Hasil
Penelitian
Analisis dan Interpretasi Data
PenutupKesimpulan dan Saran
Selesai
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
17/19
3.2 Perlatan Praktikum
Peralatan yang digunakan dalam praktikum pengukuran dengan metode
antrhopometri adalah sebagai berikut :
Anthropometer
Mistar
Meteran
Jangka Sorong
Observation Sheet
Ms. Exel dan SPSS
3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Langkah kerja yang harus dilakukan dalam praktikum pengukuran dengan
metode anthropometri adalah sebagai berikut :
1. Mengambil data secara acak (random) kepada seluruh praktikan yang lain.
2. Membagi tugas kepada anggota kelompok yang mendapat kesempatan
mengambil data menjadi :
1 orang sebagai objek yang diukur
1 orang sebagai pengukur
1 orang sebagai pencatat data
3. Melakukan proses pengukuran anthropometri yang dapat dibagi menjadi 4
tahapan, yaitu :
a. Tahap Pertama (Anthropometri Tubuh)
Menyiapkan alat ukur yaitu anthropometer (untuk mengukur
observation sheet anthropometri tubuh nomor D6-D10, D15-D16)
dan meteran / mistar (D1-D5, D11-D14, D17-D26).
Mengukur dimensi tubuh praktikan yang menjadi objek, dimana
dimensi tubuh yang diukur sebanyak 26 buah.
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
18/19
b.
Tahap Kedua (Anthropometri Tangan)
Menyiapkan alat ukur mistar (untuk mengukur observation sheet
anthropometri tangan nomor T1-T7, T18) dan jangka sorong (T8-
T17)
Mengukur dimensi tangan praktikan yang menjadi objek, dimana
dimensi tangan yang diukur sebanyak 20 buah.
c. Tahap Ketiga (Anthropometri Kepala)
Menyiapkan alat ukur mistar (H1-H14)
Mengukur dimensi kepala praktikan yang menjadi objek, dimana
dimensi kepala yang diukur sebanyak 14 buah.
d. Tahap Keempat (Anthropometri Kaki)
Menyiapkan alat ukur mistar (F1-F8)
Mengukur dimensi kaki praktikan yang menjadi objek, dimana
dimensi kaki yang diukur sebanyak 8 buah.
-
8/10/2019 LAPEN ANTROPOMETRI
19/19
DAFTAR PUSTAKA
Aonim.2010.Modul antropometri dan desain produk praktikum genap
2010/2011.Universitas Islam Indonesia
Dempster, W.T (1955). Space Requirments of the seated operator : geometrical,
kinematic and mecjanical aspect of the body with special reference to the lim.
WADC Tech. Note 55-159, Wright Patterson Air Force Base, OH
Nurmianto, E. (1991a). Aplikasi desain tempat kerja ditinjau dari human factor
engineering dalam perencanaan pesawat terbang. Proceedings Simposium
Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Rekayasa Aeronautika, IPTN
Bandung.
Nurmianto, E. (1991b), Desain stasiun industri : Tinjauan ergonomi dalam industri.
Seminar Nasional Desain Produk Industri, FTSP-FTI ITS, Surabaya.
Nurmianto, E. 2005. Ergonomi konsep dasar dan aplikasinya. Surabaya:Guna Widya
Pheasant, S. (1986). Body Space : anthopometry, ergonomics and design. London :
Taylor and Francis
Reynolds, H.S (1978). The inertial properties of the body and its segments. In NASA
(1978). Op. Cit., Vol I, Chapter IV.
Sumamur, P.K.(1989).Ergonomi untuk produktifitas kerja. Jakarta : CV. Haji
Masagung
Stevenson, M.G. (1989). Lecture notes on the principles of ergonomics, Centre for
Safety Science, Univ. Of New South Wales, Sydney.
Wignjosoebroto, Sritomo. 1996.Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Jakarta: PT Guna
Widya.