perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan...

107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) PANDAN WANGI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2006-2010 SKRIPSI Oleh: SUTINI NIM K 7404029 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA April 2012

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA

DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA

KOPERASI UNIT DESA (KUD) PANDAN WANGI KECAMATAN

KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN 2006-2010

SKRIPSI

Oleh:

SUTINI

NIM K 7404029

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

April 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sutini

Nim : K7404029

Jurusan/Prodi : P. IPS/ BKK Tata Niaga

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN

MODAL KERJA DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS

EKONOMI PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) PANDAN WANGI

KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

2006- ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber

informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, April 2012

Yang membuat pernyataan

Sutini

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA

DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA

KOPERASI UNIT DESA (KUD) PANDAN WANGI KECAMATAN

KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN 2006-2010

Oleh:

SUTINI

NIM K 7404029

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

April 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRAK

Sutini. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) PANDAN WANGI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2006-2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur penggunaan modal kerja pada

efisien atau belum dilihat dari : (1) rasio aktivitas bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan, (2) rasio likuiditas bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan, (3) rasio solvabilitas bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan, dan (4) rasio rentabilitas ekonomi bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis kuantitatif (dokumenter). Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi (teknik dokumenter untuk memperoleh informasi umum atau sejarah KUD, untuk memperoleh data personalia dan struktur organisasi KUD, dan untuk mendapatkan data berupa laporan keuangan, neraca, dan laporan rugi laba tahun buku 2006-2010) dan obervasi (aktivitas kerja pengurus dan karyawan dalam koperasi yang bersangkutan, dan kondisi fisik koperasi). Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis data dengan alat pengukur rasio finansial secara time series analysis yang dilakukan dengan jalan membandingkan rasio finansial koperasi dari suatu periode ke periode lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan berdasarkan analisis rasio : (1) aktivitas menunjukkan bahwa penggunaan modal kerja pada KUD Pandan Wangi belum efisien dilihat dari rasio aktivitas ( perputaran piutang, perputaran persediaan, dan perputaran modal kerja) bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan. Tingkat perputaran piutang dari tahun 2006-2010 adalah 0,17x, 0,14x, 0,21x, 0,22x, dan 0,19x dengan standart pengukuran yang telah ditetapkan pada interval rasio <5 kali berada pada kriteria tidak efisien. Tingkat perputaran persediaan dari tahun 2006-2010 adalah 10,66x, 5,39x, 10,00x, 5,50x, dan 3,80x dengan standart pengukuran yang telah ditetapkan pada interval rasio 5 kali-1 kali berada pada kriteria kurang efisien. Tingkat perputaran modal kerja dari tahun 2006-2010 adalah 0,64x, 0,53x, 0,79x, 0,75x, dan 0,60x dengan standart pengukuran yang telah ditetapkan pada interval rasio 1 kali-0 kali berada pada kriteria kurang efisien, (2) likuiditas menunjukkan bahwa penggunaan modal kerja pada KUD Pandan Wangi belum efisien dilihat dari rasio likuiditas (current rasio dan cash ratio) bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan. Current ratio dari tahun 2006-2010 adalah 134,43%, 136,13%, 136,90%, 142,95%, dan 143,93%

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

dengan standart pengukuran yang telah ditetapkan pada interval rasio 125%-149% berada pada kriteria kurang efisien. Quick ratio dari tahun 2006-2010 adalah 132,51%, 133,84%, 134,66%, 136,65%, dan 141,01% dengan standart pengukuran yang telah ditetapkan pada interval rasio 125%-149% berada pada kriteria efisien, (3) solvabilitas menunjukkan bahwa penggunaan modal kerja pada KUD Pandan Wangi belum efisien dilihat dari rasio solvabilitas ( total debt to equity ratio dan total debt to total capital asset ) bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan. Total debt to equity ratio dari tahun 2006-2010 adalah 142%, 141,48%, 139,10%, 137,87%, dan 135,89% dengan standart pengukuran yang telah ditetapkan pada interval rasio 131%-150% berada pada kriteria efisien. Total debt to total capital asset dari tahun 2006-2010 adalah 58,43%, 58,26%, 57,89%, 57,66%, dan 57,39% dengan standart pengukuran yang telah ditetapkan pada interval rasio <110% berada pada kriteria tidak efisien, (4) rentabilitas ekonomi menunjukkan bahwa rasio rentabilitas ekonomi belum digunakan secara efisien dalam menghasilkan laba pada KUD Pandan Wangi bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan. Rasio rentabilitas ekonomi dari tahun 2006-2010 adalah 0,33%, 0,16%, 0,38%, 0,50%, dan 0,38% dengan standart pengukuran yang telah ditetapkan pada interval rasio <1% berada pada kriteria tidak efisien.

Kata Kunci: Koperasi, Finansial, Aktivitas, Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas Ekonomi.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

ABSTRACT Sutini. An Analysis on the Efficiency of Work Capital Use in the attempt of improving economic sustainability in Pandan Wangi Village Unit Cooperatives (KUD) of Karangpandan Sub-district of Karanganyar Regency in 2006-2010. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, April 2012.

The objective of research is to measure whether or not the use of work capital

in Pandan Wangi Village Unit Cooperatives (KUD) of Karangpandan Sub-district of Karanganyar Regency has been efficient viewed from: (1) activity ratio compared with the predetermined measurement standard, (2) liquidity ratio compared with the predetermined measurement standard, (3) solvability compared with the predetermined measurement standard, and (4) sustainability ratio compared with the predetermined measurement standard.

This research employed a descriptive method with quantitative (documentary) analysis. Technique of collecting data used were documentation (documentary technique to obtain general information or the history of KUD, to obtain the

constituting, financial statement, balance, and profit-loss report in 2006-2010 book

concerned cooperative, and physical condition of cooperatives). The analysis used in this research was the financial ratio measurement instrument with time series analysis

Based on the result of research, it could be concluded that from ratio analysis:

(1) the use of work capital in KUD Pandan Wangi had not been efficient viewed from the activity ratio (receivables circulation, supply circulation, and work capital circulation) compared with the predetermined measurement standard. The receivables circulation level from 2006 to 2010 was 0.17x, 0.14x, 0.21x, 0.22x, and 0.19x, with the predetermined measurement standard in ratio interval of < 5 in inefficient criteria. The supply circulation level from 2006 to 2010 was 10.66x, 5.39x, 10.00x, 5.50x, and 3.80x, with the predetermined measurement standard in ratio interval of 5:1 in less efficient criteria. The work capital circulation level from 2006 to 2010 was 0.64x, 0.53x, 0.79x, 0.75x, and 0.60x, with the predetermined measurement standard in ratio interval of 1: 0 in less efficient criteria. (2) The use of work capital in KUD Pandan Wangi had not been efficient viewed from the liquidity ratio (current ratio and cash ratio) compared with the predetermined measurement standard. The current ratio from 2006-2010 was 134.43%, 136.13%, 136.90%, 142.95% and 143.93% with the predetermined measurement standard in ratio interval of 125%: 149% in less efficient criteria. The Quick ratio from 2006-2010 was 132.51%, 133.84%, 134.66%, 136.65% and 141.01% with the predetermined measurement standard in ratio interval of 125%: 149% in efficient criteria. (3) The use of work capital in KUD Pandan Wangi had not been efficient viewed from the solvability ratio (total debt to equity ratio and total

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

debt to total capital asset ratio) compared with the predetermined measurement standard. The total debt to equity ratio from 2006-2010 was 142%, 141.48%, 139.10%, 137.87% and 135.89% with the predetermined measurement standard in ratio interval of 131%: 150% in efficient criteria. The total debt to total capital asset ratio from 2006-2010 was 58.43%, 58.26%, 57.89%, 57.66% and 57.39% with the predetermined measurement standard in ratio interval of <110% in inefficient criteria. (4) Viewed from the economic sustainability, the economic sustainability ratio had not been used efficiently in generating profit in KUD Pandan Wangi compared with the predetermined measurement standard. The economic sustainability ratio from 2006-2010 was 0.33%, 0.16%, 0.38%, 0.50, and 0.38% with the predetermined measurement standard in ratio interval of <1% in inefficient criteria.

Keyword: Cooperative, Financial Performance, Activity, Liquidity, Solvency, Rentability Economic.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

MOTTO

Keberanian bukan berarti tanpa ketakutan, tetapi keberanian adalah kesadaran

(Penulis)

sangat tajam. Oleh karena itu tutupilah kekurangsempurnaan pekertimu dengan

kemurahan hatimu, dan perang

(Mutiara Nahjul Balaghoh, Mizan, 1989)

(Napoleon Hill)

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukur kepada ALLAH SWT.

Karya ini kupersembahkan untuk:

Ibu dan Bapak Tercinta, atas kasih sayang, doa,

dan semua pengorbanan yang diberikan

untukku.

Suamiku dan kakakku tercinta yang selalu

memberiku semangat.

Teman-teman Pendidikan Tata Niaga 2004

Almamater

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

Analisis

Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Dalam Usaha Meningkatkan Rentabilitas

Ekonomi Pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pandan Wangi Kecamatan Karangpandan

Kabupaten Karanganyar Tahun 2006-

untuk memenuhi sebagian Persyaratan dalam rangka memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Atas terselesainya penulisan skipsi ini, tidak lupa penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

Surat Keputusan Penyusunan Skipsi dan memberikan ijin riset.

2. Drs. Saiful Bachri, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah menyetujui permohonan penulisan skripsi ini.

3. Dra. Sri Wahyuni, M.M selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga, yang telah memberikan ijin penulisan

skripsi ini.

4. Dra. Harini, M. Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan

bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Aniek Hindrayani, SE, M. Si selaku pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan sehingga dapat memperlancar penyusunan skripsi ini.

6. Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan sehingga dapat

menunjang dalam penulisan skripsi ini.

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

7. Soewarso selaku sekretaris Koperasi Unit Desa Pandan Wangi Kecamatan

Karangpandan, yang telah memberikan ijin kepada peneliti dan membantu dalam

pengumpulan data serta memberikan informasi dalam penyusunan skripsi.

8. Tumino selaku manajer Koperasi Unit Desa Pandan wangi Kecamatan

Karangpandan, yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

9. Seluruh staf dan karyawan Koperasi Unit Desa Pandan Wangi.

10. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberikan bantuan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih sangat

banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pembaca yang budiman.

Surakarta, Februari 2012

Penulis,

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

HALAMAN PERNYATAAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

HALAMAN PENGAJUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

HALAMAN PERSETUJUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv

HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

HALAMAN ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi

HALAMAN MOTTO. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . x

HALAMAN PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xii

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xv

DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvi

DAFTAR GAMBAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvii

DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xviii

BAB I. PENDAHULUAN . 1

A. Latar Belakang Masalah .. 1

B. Identifikasi Masalah 4

C. Pembatasan Masalah 5

D. Perumusan Masalah 6

E. Tujuan Penelitian . 7

F. Manfaat Penelitian 7

BAB II.LANDASAN TEORI . 9

A. Tinjauan Pustaka 9

1. Tinjauan Tentang Koperasi 9

2. Tinjauan Tentang Laporan Keuangan .. 15

3. Tinjauan Tentang Modal Kerja 18

4. Tinjauan Tentang Analisis Rasio Keuangan 32

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

B. Penelitian yang Relevan .. 41

C. Kerangka Berpikir .. 42

D. Hipotesis . 46

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .. 47

A. Tempat dan Waktu Penelitian 47

B. Metode Penelitian . 47

C. Populasi dan Sampel . 49

D. Teknik Pengumpulan

Data . 50

E. Teknik Analisis Data . 52

BAB IV. HASIL PENELITIAN . 55

A. Deskripsi Hasil

Penelitian 55

B. Pengujian Hipotesis . 69

C. Pembahasan Hasil Penelitian .. 70

BAB V. PENUTUP . 83

A. Kesimpulan . 83

B. Implikasi .. 84

C. Saran .. . 84

DAFTAR PUSTAKA 86

LAMPIRAN .. 88

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Standar Pengukuran Efisiensi Penggunaan Modal Kerja .. . . . . . . 39

2. Perhitungan Perputaran dan Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang 56

3. Perhitungan Perputaran dan Periode Rata-rata Persediaan Tersimpan 56

4. Perhitungan Modal Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58

5. Perhitungan Perputaran Modal Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 58

6. Perhitungan Rasio Lancar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59

7. Perhitungan Rasio Cepat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 60

8. Perhitungan Total Debt to Equity Ratio . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61

9. Perhitungan Total Debt to Total Capital Asset Ratio . . . . . . . . . . . . 62

10. Perhitungan Rasio Rentabilitas Ekonomi . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 63

11. Analisis Perputaran dan Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang . 64

12. Analisis Perputaran dan Periode Rata-rata Persediaan . . . . . . . . . . 65

13. Analisis Perputaran Modal Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65

14. Analisis Rasio Lancar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66

15. Analisis Rasio Cepat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67

16. Analisis Total Debt to Equity Ratio . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67

17. Analisis Total Debt to Total Capital Asset Ratio. . . . . . . . . . . . . . . . 68

18. Analisis Rasio Rentabilitas Ekonomi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1.

Skema Kerangka Berpikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Sejarah Berdirinya Koperasi KUD Pandan Wangi Karangpandan. . . . . 88

2. Gambar Stuktur Organisasi KUD Karangpandan . . . . . . . . . . . . . . . . . 90

3. Data Pengelola dan Data Karyawan W . . . . . . . . . 93

4. Tabel Perkembangan Anggota Koperasi Unit Desa KUD . . . . . . . . . . . 94

5. Tabel Perkembangan Jumlah Simpanan Anggota Koperasi. . . . . . . . . . 95

6. Bidang Usaha KUD Pandan Wangi Karangpandan.. . . . . . . . . . . . . . . 95

7. Laporan Neraca KUD Pandan Wangi Tahun 2006. . . . . . . . . . . . . . . . 96

8. Laporan Perhitungan Sisa Hasil Usaha KUD Pandan Wangi 2006.. . . . 97

9. Laporan Neraca KUD Pandan Wangi Tahun 2007. . . . . . . . . . . . . . . . . 98

10. Laporan Perhitungan Sisa Hasil Usaha KUD Pandan Wangi 2007. . . . 99

11. Laporan Neraca KUD Pandan Wangi Karangpandan Tahun 2008.. . . 100

12. Laporan Perhitungan Sisa Hasil Usaha KUD Pandan Wangi 2008. . . 101

13. Laporan Neraca KUD Pandan Wangi Karangpandan Tahun 2009.. . . 102

14. Laporan Perhitungan Sisa Hasil Usaha KUD Pandan Wangi 2009. . . 103

15. Laporan Neraca KUD Pandan Wangi Karangpandan Tahun 2010.. . . . 104

16. Laporan Perhitungan Sisa Hasil Usaha KUD Pandan Wangi 2010. . . . 105

17. Surat Permohonan Ijin Penyusunan Skripsi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 106

18. Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi. . . . . . 107

19. Surat Permohonan Izin Observasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 108

20. Surat Permohonan Izin Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . 109

21. Surat Keterangan Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 110

22. Surat Izin dari Kesbangpollinmas. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . 111

23. Surat Izin dari Bappeda. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 112

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi yang sedang

mendapatkan perhatian pemerintah. Koperasi merupakan organisasi yang berbadan

hukum. Pembangunan koperasi di Indonesia merupakan bagian dari usaha

pembangunan nasional secara keseluruhan. Koperasi harus di bangun untuk

menciptakan usaha dan pelayanan dalam menciptakan azas kekeluargaan. Usaha

koperasi adalah usaha yang sesuai dengan demokrasi ekonomi, karena di dalam

demokrasi ekonomi terdapat unsur unsur usaha koperasi. Pengertian koperasi secara

umum adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak di bidang perekonomian,

beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi atas dasar persamaan hak

dan kewajiban melakukan suatu usaha di bidang ekonomi. Koperasi mempunyai

tujuan yang berorientasi pada kebutuhan para anggotanya.

Seiring dengan tuntutan dunia usaha yang semakin kompleks, koperasi

harus mampu bangkit dan sejajar dengan BUMN dan BUMS. Koperasi akan mampu

untuk bersaing dalam dunia usaha, jika koperasi dapat meningkatkan efektifitas dan

efisien dalam mengelola usahanya dan koperasi harus mampu menilai kinerja

keuangannya melalui laporan keuangan. Laporan keuangan suatu koperasi merupakan

interpretasi kondisi keuangan suatu koperasi selama periode tertentu , sehingga fungsi

laporan keuangan memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan.

Menurut Pandji Anoraga dan Djoko Sudantoko (2002: 77), modal koperasi terdiri

dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok,

simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah sedangkan modal pinjaman berasal dari

anggota, koperasi lainnya dan / atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan

lainnya, penerbitan obligasi, surat utang lainnya dan sumber lain yang sah. Elemen

modal kerja menurut Baswir (2000: 173) adalah semua aktiva lancar. Sedangkan

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang dimaksud dengan aktiva lancar adalah seluruh aktiva yang diharapkan dapat

kembali menjadi bentuk asalnya dalam waktu satu tahun / satu siklus kegiatan normal

usaha. Dengan demikian yang diperhitungkan sebagai modal kerja biasanya adalah

kas, piutang, dan persediaan.

Modal ini sangat dibutuhkan didalam proses produksi yang perlu

penanganan secara professional dalam pengelolaannya. Penggunaan modal aktif

disebut modal kerja (Working capital), modal ini sangat erat kaitannya dengan

pembelanjaan operasi sehari-hari koperasi seperti untuk persekot pembelian barang,

membayar honor petugas, meningkatkan omzet penjualan, untuk membayar semua

kewajiban koperasi tepat pada waktunya, untuk memiliki persediaan barang dalam

jumlah yang cukup dan sebagainya. Uang atau dana yang telah dikeluarkan itu

nantinya akan masuk kembali ke koperasi lagi dalam jangka pendek dengan melalui

hasil penjualan barang/jasa dan bunga dari usaha penjualan secara kredit, kemudian

uang tersebut digunakan lagi untuk membiayai operasi sehari-hari, begitulah

perputaran modal tersebut dari periode ke periode.

Pengelolaan modal kerja perusahaan/koperasi dituntut untuk selalu

mempertahankan jumlah modal kerja yang menguntungkan, agar perusahaan/koperasi

dapat beroperasi secara berkesinambungan. Pengelolaan modal kerja sangat penting

karena secara umum modal kerja dapat digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas

perusahaan/koperasi dan juga dapat digunakan dalam pengelolaan penyusunan

perencanaan. Hal ini menunjukkkan bahwa pengelolaan modal kerja yang baik akan

berpengaruh pada keberhasilan perusahaan/koperasi secara keseluruhan.

Modal kerja yang cukup sangat penting bagi perusahaan/koperasi agar dapat

beroperasi dengan ekonomis dan efisien. Sekaligus perusahaan/koperasi tidak

mengalami kesulitan dalam menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena

adanya krisis atau kekacauan keuangan. Modal kerja yang berlebih menunjukkan

adanya dana yang tidak produktif dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi

perusahaan/koperasi, karena adanya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan

telah disia-siakan. Sebaliknya adanya ketidakcukupan modal kerja merupakan sebab

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

utama kegagalan suatu perusahaan/koperasi. Keuntungan/laba yang besar belumlah

merupakan ukuran bahwa perusahaan/koperasi itu telah bekerja secara efisien. Efisien

baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan

atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain ialah menghitung

rentabilitasnya.

Kabupaten Karanganyar adalah badan usaha yang berbadan hukum. Unit usaha

-macam (multipurpose) yaitu unit warung serba ada

(waserda), usaha jasa simpan pinjam, usaha penggilingan padi, dan unit usaha

pembayaran rekening lisrik. Dalam menjalankan kegiatan koperasi tidak terlepas dari

adanya modal kerja. Setiap bidang usaha yang dijalankan dapat memberikan

kontribusi berupa sisa hasil usaha yang dapat digunakan untuk meningkatkan

pelayanan koperasi terhadap anggotanya. Hal tersebut dapat terwujud salah satunya

dengan penggunaan modal kerja yang efektif sehingga akan menghasilkan sisa hasil

usaha yang lebih maksimal.

Pengurus dalam menjalankan kegiatan usaha koperasi perlu memperhatikan

dan menjaga kondisi keuangan koperasi dengan baik. Pengelolaan keuangan yang

baik akan sangat menentukan keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya.

Kondisi kesehatan suatu koperasi dari aspek keuangan ini dapat diketahui dengan

melakukan analisis terhadap laporan keuangan koperasi untuk mengetahui efisiensi

penggunaan dana koperasi. Analisis keuangan yang sering digunakan untuk menilai

efisiensi suatu koperasi adalah analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan dapat

diketahui tingkat aktivitas, tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas, dan tingkat

rentabilitas koperasi. Tingkat aktivitas untuk menilai kemampuan koperasi dalam

melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dengan mengetahui tingkat likuiditas suatu

perubahan, maka akan dapat diketahui kemampuan koperasi dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya dengan jaminan harta lancarnya, tingkat likuiditas ini

sangat berguna bagi kreditur yang memberikan kredit jangka pendek. Tingkat

solvabilitas untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam memenuhi semua

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

kewajibannya dengan jaminan harta yang dimilikinya, tingkat solvabilitas ini sangat

berguna khususnya bagi kreditur baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Tingkat rentabilitas untuk mengetahui kemampuan koperasi dengan menghasilkan

laba dengan modal yang dimilikinya, hal ini sangat penting untuk mengetahui

efisiensi suatu koperasi. Dengan mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, dan

rentabilitas suatu koperasi, maka akan dapat diketahui keadaan koperasi yanga

bersangkutan, apakah koperasi tersebut sudah efisien atau belum efisien. Setelah

diketahui efisien atau tidaknya suatu koperasi, maka akan dapat diperkirakan tentang

kelangsungan hidup koperasi yang bersangkutan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk memilih judul:

MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI UNIT

DESA (KUD) PANDAN WANGI KECAMATAN KARANGPANDAN

KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2006-2010

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka peneliti dapat

mengidentifikasi masalah yang ada di Koperasi Unit Desa Pandan Wangi sebagai

berikut:

1. Modal mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjalankan usaha

koperasi namun masih ada koperasi yang belum memaksimalkan penanganannya

secara profesional dalam pengelolaan keuangannya.

2. Modal kerja harus digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka

meningkatkan pendapatan/penghasilan tetapi masih ada koperasi yang belum dapat

menggunakan modalnya secara produktif.

3. Modal kerja harus dimanfaatkan secara tepat, cermat, dan dalam mengalokasikan

dana berdasarkan perencanaan yang tepat, akan tetapi ada koperasi yang belum

memanfaatkan modalnya dengan tepat dan belum tepat sasaran.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

4. Keadaan keuangan KUD Pandan Wangi belum pernah dianalisis dengan

menggunakan analisis rasio maka tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas

ekonomi dan keadaan keuangan koperasi tidak dapat diketahui dan juga tidak

diketahui apakah kenaikan modal koperasi tersebut menguntungkan atau tidak.

Apabila kebijakan keuangan koperasi tidak menguntungkan maka akan diambil

kebijakan oleh pengurus koperasi.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian ini terarah dan tidak

menyimpang dari masalah yang sebenarnya, maka perlu adanya pembatasan masalah.

Kejelasan arah permasalahan merupakan salah satu hal untuk menghindari

kesimpangsiuran dalam menguraikan masalah sekaligus dapat memberikan kajian

yang lebih mendalam terhadap permasalahan. Penulis membatasi ruang lingkup

masalah hanya mengenai analisis ratio laporan keuangan KUD Pandan Wangi tahun

buku 2006-2010 dan menitikberatkan pada penganalisaan laporan keuangan atas

pengelolaan koperasi, khususnya tingkat efisiensi penggunaan modal kerja tiap

periode akuntansi dengan asumsi tiap tahun 365 hari. Sehubungan dengan banyaknya

teknik penganalisaan laporan keuangan maka penulis menganalisa laporan keuangan

dengan menggunakan:

1. Rasio aktivitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

melaksanakan aktivitas sehari-hari atau kemampuan perusahaan dalam penjualan,

penagihan piutang, maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki. Rasio ini terdiri

dari perputaran modal kerja (kas), rasio periode pengumpulan rata-rata, dan

perputaran persediaan.

2. Rasio likuiditas menggambarkan tentang kemampuan suatu perusahaan atau

koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (hutang lancar) dengan

tetap memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal sehingga

perusahaan dapat bekerja secara optimal. Rasio likuiditas terdiri current rasio

(rasio lancar) dan quick ratio(rasio cepat).

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3. Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio solvabilitas terdiri dari total debt to

equity ratio,dan total debt to total capital assets.

4. Rasio rentabilitas ekonomi perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak

dengan total aktiva. Dengan demikian laba yang diperhitungkan untuk

menghitung laba yang berasal dari operasi perusahaan yaitu laba usaha.

D. Perumusan Masalah

Berhasil tidaknya operasi salah satunya tergantung pada kemampuan

perusahaan/koperasi dalam menggunakan modal kerjanya secara efisien. Penggunaan

modal kerja yang efisien berarti perusahaan/koperasi dapat mencukupi kebutuhan

operasi awalnya, dengan demikian dapat dihindari kelebihan atau kekurangan modal

kerjanya. Kelebihan modal kerja berarti menimbulkan pemborosan, sehingga dapat

menekan rentabilitas perusahaan/koperasi dan sebaliknya apabila kekurangan modal

kerja akan berakibat mengganggu kelancaran usahanya.

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahannya sebagai

berikut:

1.

Karangpandan Kabupaten Karanganyar sudah efisien dilihat dari rasio aktivitas

bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan?

2.

Karangpandan Kabupaten Karanganyar sudah efisien dilihat dari rasio likuiditas

bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan?

3. Apakah pen

Karangpandan Kabupaten Karanganyar sudah efisien dilihat dari rasio solvabilitas

bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan?

4.

Karangpandan Kabupaten Karanganyar sudah efisien dilihat dari rasio rentabilitas

ekonomi bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan?

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengukur

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar sudah efisien atau belum

dilihat dari rasio aktivitas bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang

telah ditetapkan.

2. Untuk mengukur

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar sudah efisien atau belum

dilihat dari rasio likuiditas bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang

telah ditetapkan.

3. Untuk mengukur penggunaan modal kerja pa

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar sudah efisien atau belum

dilihat dari rasio solvabilitas bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang

telah ditetapkan.

4.

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar sudah efisien atau belum

dilihat dari rasio rentabilitas ekonomi bila dibandingkan dengan standar

pengukuran yang telah ditetapkan.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian diharapkan mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan, sehingga dalam penelitian ini diharapkan

mampu memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta lebih

mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Manfaat Praktis

a. apat digunakan

sebagai bahan pertimbangan atau masukan informasi dalam pengambilan

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

kebijaksanaan mengenai efisiensi penggunaan modal kerja guna menjaga

kelangsungan hidup.

b. Bagi pengurus koperasi dapat mengalokasikan dana modal kerja seefektif dan

seefisien mungkin dalam pengembangan usaha.

c. Bagi peneliti dapat digunakan sebagai suatu perbandingan antara teori yang

diperoleh dengan praktek sesungguhnya di lapangan.

d. Bagi lembaga pendidikan (FKIP) dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk

mengadakan penelitian lebih lanjut.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Tinjauan tentang Koperasi

a. Pengertian Koperasi

co operation

(operasi) yang berarti bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah bekerja sama. Menurut

Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, disebutkan bahwa,

adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus

Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi I

badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya

ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha

ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya pada khususnya dan

ekonomi rakyat dan soko guru perekonomian nasional.

Berdasarkan pengertiaan di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah

badan usaha yang beranggotakan orang-seorang yang mengorganisir pemanfaatan

dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip

koperasi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang bertujuan meningkatkan taraf

hidup anggotanya pada khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya.

b. Landasan Koperasi

Landasan koperasi adalah suatu dasar atau tempat berpijak yang

memungkinkan koperasi untuk tumbuh dan berdiri kokoh serta berkembang dalam

melaksanakan usaha-usahanya untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Landasan

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

yang berlaku menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian

terbagi atas:

1) Landasan Idiil

Penempatan pancasila yang menjadi falsafah Negara dan bangsa Indonesia telah

menjadi landasan idiil koperasi. Kelima sila itu yang terdiri dari keTuhanan,

kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan harus dapat

mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dan perkoperasian. Pancasila dijadikan

landasan koperasi Indonesia, karena Pancasila sebagai pandangan dan ideologi

bangsa Indonesia. Pancasila merupakan jiwa dan semangat bangsa Indonesia

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan nilai-nilai yang ingin

diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

2) Landasan Struktural

Landasan struktural koperasi adalah tempat berpijak koperasi dalam hidup

bermasyarakat. Landasan struktural koperasi adalah Undang-Undang Dasar 1945.

Landasan gerak koperasi adalah pasal 33 ayat (1) beserta penjelasannya,

Pasal tersebut pada dasarnya mengatur perikehidupan ekonomi bangsa Indonesia

yang di dalam pelaksanaannya didasarkan pada prinsip demokrasi ekonomi,

artinya usaha pemenuhan kebutuhan ekonomi warga Negara harus dilakukan

melalui usaha bersama di antara para anggota masyarakat. Dengan demikian,

kegiatan ekonomi merupakan kegiatan untuk mencapai kepentingan ekonomi

bersama melalui suatu organisasi kerjasama yang bergerak di bawah pimpinan

dan pengawasan secara demokratis oleh warga atau anggota masyarakat sendiri.

Tujuannya adalah untuk mencapai kemakmuran masyarakat yang sebesar-

besarnya.

3) Landasan Mental

Agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rangka mencapai

tujuannya, koperasi harus ditunjang oleh sifat mental para anggotanya yaitu setia

kawan dan kesadaran pribadi. Rasa setia kawan sangat penting karena tanpa rasa

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

setia kawan maka tidaklah mungkin ada rasa kerjasama dalam koperasi sehingga

usaha bersama dalam kesamaan hak dan kewajiban akan terwujud dan tercermin

dalam gotong-royong, sedangkan kesadaran berpribadi akan harga diri dan

percaya diri sangat berguna sehingga kedinamisan dan hasrat untuk maju dari

setiap anggota yang bermanunggal dan koperasi Indonesia akan selalu ada.

c. Tujuan Koperasi

Koperasi didirikan dan dikembangkan secara umum bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya. Sebagaimana disebutkan dalam

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun

tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan

Berdasarkan bunyi pasal 3 UU no. 25 tahun 1992, dapat disaksikan bahwa

tujuan koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi 3 hal sebagai berikut:

1) Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya.

2) Memajukan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

3) Ikut membangun tatanan perekonomian nasional, (Hudiyanto, 2001: 79).

d. Fungsi, Peran, dan Prinsip koperasi

Koperasi memiliki banyak fungsi dan peran dalam kehidupan perekonomian

Indonesia:

1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi, (Baswir, 2000: 71).

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Prinsip koperasi adalah landasan pokok koperasi dalam menjalankan asahanya

sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat. Prinsip-prisip koperasi menurut

Undang-Undang RI No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 5, disebutkan

bahwa prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut:

1) Koperasi melaksanakan prinsip ekonomi sebagai berikut:

a) Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.

Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa

menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun dan dapat

mengundurkan diri dari koperasinya dengan syarat yang ditentukan oleh

anggaran dasar koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti dalam

keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk

apapun.

b) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.

Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas

kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang

dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

c) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya

jasa usaha masing-masing anggota.

Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan

modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi tetapi berdasarkan

perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan yang demikian

ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.

d) Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal.

Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan

anggota dan bukan sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu, balas jasa

terhadap modal yang diberikan kepada anggota juga terbatas dan tidak

didasarkan semata-mata atau besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dengan terbatas adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang

berlaku di pasar.

e) Kemandirian.

Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri tanpa tergantung

pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan,

keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri. Kemandirian terkandung pula

pengertian kebebasan yang bertanggungjawab, otonomi, swadaya, berani

mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola

diri sendiri.

2) Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi malaksanakan pula prinsip

koperasi sebagai berikut:

a) Pendidikan perkoperasian.

Penyelenggaraan pendidikan perkoperasian merupakan prinsip koperasi yang

penting dalam meningkatkan kemampuan dan memperluas wawasan anggota

dalam mewujudkan tujuan koperasi.

b) Kerjasama antar koperasi.

Kerjasama dalam koperasi akan memperkuat solidaritas antar koperasi.

Kerjasama antar koperasi dapat dilakukan di tingkat local, regional, nasional,

dan internasional.

e. Penggolongan Koperasi

Penggolongan koperasi adalah pengelompokkan koperasi ke dalam

kelompok-kelompok tertentu berdasarkan kriteria dan karakteristik tertentu.

Penggolongan tersebut dapat dibedakan sebagai berikut :

1) Berdasarkan bidang usaha, koperasi digolongkan menjadi empat jenis yaitu:

a) Koperasi Konsumsi

Yaitu koperasi yang berusaha dalam bidang penyediaan barang-barang

konsumsi yang dibutuhkan oleh para anggotanya.

b) Koperasi Produksi

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Yaitu koperasi yang kegiatan utamanya melakukan pemprosesan bahan baku

menjadi barang jadi atau setengah jadi.

c) Koperasi Simpan Pinjam

Yaitu koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dari para

anggotanya untuk kemudian di pinjamkan kembali kepada para angggota yang

memerlukan bantuan modal.

d) Koperasi Pemasaran

Yaitu koperasi yang dibentuk terutama untuk membantu para anggotanya

dalam memasarkan barang-barang yang mereka hasilkan.

2) Berdasarkan jenis komoditi, koperasi dibagi menjadi:

a) Koperasi pertambangan.

Koperasi yang melakukan usaha dengan menggali dan memanfaatkan sumber-

sumber alam secara langsung tanpa atau dengan sedikit mengubah bentuk dan

sifat-sifat sumber alam tersebut.

b) Koperasi pertanian dan peternakan.

Koperasi yang melakukan usaha sehubungan dengan komoditi pertanian dan

perternakan tertentu.

c) Koperasi industri dan kerajinan.

Koperasi yang melakukan usahanya dalam bidang usaha industri dan

kerajinan.

3) Berdasarkan daerah kerja, koperasi digolongkan menjadi :

a) Koperasi primer.

Koperasi yang beranggotakan orang-orang, yang biasanya didirikan pada

lingkup kesatuan wilayah terkecil tertentu.

b) Koperasi sekunder.

Koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi primer, yang biasanya

didirikan sebagai pemusatan dari beberapa koperasi primer dalam suatu

lingkup wilayah tertentu.

c) Koperasi tersier.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi sekunder, yang

berkedudukan di ibukota Negara.

4) Berdasarkan sifat kegiatan usaha, koperasi digolongkan menjadi :

a) Koperasi tunggal usaha (Single Purpose).

Koperasi yang megusahakan hanya satu macam kegiatan usaha meskipun ada

kesempatan untuk memperluas usaha.

b) Koperasi serba usaha (Multi Purpose).

Koperasi yang menyelenggarakan usaha lebih dari satu macam kebutuhan

ekonomi atau kepentingan ekonomi para anggotanya.

5) Berdasarkan status hukum yang dimilikinya, koperasi dapat digolongkan dalam

dua jenis yaitu:

a) Koperasi berbadan hukum.

Koperasi yang telah memperoleh badan hukum kperasi sehingga dapat

melakukan tindakan hukum berkenaan dengan seluruh kegiatan usahanya.

b) Lembaga kerjasama ekonomi masyarakat yang belum berbadan hukum.

Bentuk kerjasama ekonomi masyarakat yang belum berbadan hukum sehingga

tidak dapat melakukan tindakan hukum berkenaan dengan seluruh kegiatan

usaha (Baswir, 2000).

2. Tinjauan tentang Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan

Sawir (2001) berpendapat

proses akuntansi, (hlm. 21). Media yang dapat

dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang

terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi, ikhtisar laba yang ditahan, dan laporan

posisi keuangan. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi.

Darsono dan Ashari ( 2005) menyatakan :

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode dan juga menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukkan dengan

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan(hlm. 4).

Pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan yang

pokok terdiri dari neraca dan laporan laba rugi, keputusan serta untuk menilai kondisi

kesehatan perusahaan dan dapat digunakan untuk memprekdisi laba dan devisa di

masa depan.

b. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja keuangan bagi perusahaan, termasuk manajemen (di dalam

mengelola perusahaan), kreditur, dan pemerintah (untuk perpajakan). Pada sisi

laporan keuangan untuk memberikan informasi yang dapat di percaya mengenai

sumber-sumber ekonomi serta modal suatu perusahaan dan sumber-sumber ekonomi

netto (sumber dikurangi kewajiban) yang timbul dari aktivitas-aktivitas usaha dalam

rangka memperoleh laba, memberikan informasi keuangan yang membantu para

pemakai laporan dalam mengestimasikan potensi perusahaan di dalam menghasilkan

laba, dan memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber-

sumber ekonomi dan kewajiban.

Sugiri dan Riyono merumuskan tujuan dan manfaat laporan keuangan:

1) Laporan keuangan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva, utang,

dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu. Posisi keuangan dipengaruhi oleh

sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, solvabilitas, serta

kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Informasi sumber daya

dan kemampuan perusahaan dalam memodifikasi sumber dana ini di masa lalu

berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaaan dalam menghasilkan kas di

masa depan. Informasi struktur keuangan berguna untuk memprediksi kebutuhan

pinjaman di masa depan dan bagaimana penghasilan bersih dan arus kas di masa

depan dapat didistribusikan kepada mereka yang melakukan hak di dalam

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

perusahaan. Informasi likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi

kemampuan perusahaan dalam pemenuhan komitmen keuangannya pada saat

jatuh tempo.

2) Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja atau prestasi perusahaan.

Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai

perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa

depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan

dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada dan memberikan

informasi yang berguna dalam perumusan perimbangan tentang efektivitas

perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

3) Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi keuangan

perusahaan.

Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai

aktivitas investasi, pendanaan, dan operasi selama periode pelaporan. Informasi

ini berguna bagi pengguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan kas serta kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus

kas tersebut.

4) Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan relevan

dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan.

Informasi keuangan sangat penting bagi perusahaan karena bermanfaat bagi

sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan

keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan

pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum

menggambarkan pengaruh keuangan di kejadian di masa lalu dan tidak

diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan(2004).

c. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

Prastowo dan Juliaty, menyatakan dua jenis laporan keuangan (utama) yang

umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah neraca dan laporan rugi laba (dan

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

biasanya dilengkapi dengan laporan perubahan modal), yang masing-masing dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi

keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

2) Laporan rugi laba

Laporan rugi laba adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai

kemampuan (potensi perusahaan) dalam menghasilkan laba atau kinerja selama

periode tertentu(2005).

Neraca dan laporan rugi laba adalah dua dokumen terpisah, akan tetapi

keduanya memiliki hubungan yang sangat kuat dan saling terkait serta merupakan

suatu siklus. Antara neraca dan laporan rugi laba sering disebut laporan perubahan

modal (laba ditahan) yang memberikan informasi mengenai perubahan modal selama

periode tertentu.

3. Tinjauan Tentang Modal Kerja

a. Pengertian Modal Kerja

Modal kerja yang cukup dan digunakan secara perencanaan yang matang

akan menguntungkan, sebab dengan modal kerja yang cukup dapat memungkinkan

koperasi beroperasi secara ekonomis dan dapat membuat koperasi terhindar dari

kesulitan. Kesalahan dalam mengalokasaikan modal kerja untuk operasional koperasi,

analisis yang salah akan merugikan koperasi. Maka perlu bagi para pengurus koperasi

untuk dapat menggunakan modal kerja sebaik-baiknya. Pengertian modal kerja secara

umum dapat dikatakan sebagai keseluruhan aktiva lancar yang dikurangi utang lancar

atau net working capital. Kartosapoetra (2000) berpendapat,

modal/uang yang diperlukan untuk membiayai koperasi sehari-hari, seperti untuk

pembelian barang-barang bagi koperasi konsumsi, pemberian pinjaman bagi koperasi

simpan pinjam, pembelian bahan-bahan mentah dan lain-lain bagi koperasi produksi

dan sebagainya . Uang yang masuk dari hasil usaha segera dikeluarkan

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kembali untuk melangsungkan usahanya sehingga modal atau dana tersebut akan

berputar setiap periodenya selama berlangsungnya koperasi.

Riyanto mengemukakan beberapa konsep modal kerja yaitu:

1) Konsep kuantitatif

Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsure-

unsur aktiva lancar dimana aktiva yang sekali berputar dan akan segera kembali

dalam bentuk semula atau aktiva dimana dana yang tertanam di dalamnya akan

dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Menurut konsep ini modal kerja

adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar atau disebut modal kerja bruto

(gross working capital).

2) Konsep kualitatif

Pada konsep ini modal kerja tidak hanya dikaitkan pada jumlah aktiva lancar saja,

tetapi juga dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang lancar atau hutang yang

harus segera dibayar. Modal kerja menurut konsep ini sebagian dari aktiva lancar

yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai perusahaan tanpa

mengganggu likuiditasnya yaitu merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang

lancarnya. Sering disebut juga modal kerja netto (net working capital).

3) Konsep fungsional

Konsep ini berdasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan

(income). Setiap dana yang digunakan dimaksudkan untuk menghasilkan

pendapatan atau current income(2001).

Permodalan merupakan unsur yang penting untuk menjalankan setiap

usaha dalam koperasi. Modal kerja koperasi terdiri dari modal sendiri dan pinjaman.

UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 41 adalah sebagai berikut:

a) Modal sendiri berasal dari:

(1) Simpanan pokok yaitu sejumlah uang yang sama banyak yang wajib

dibayar oleh anggota kepada koperasi saat masuk menjadi anggota.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

(2) Simpanan wajib yaitu simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib

dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan

tertentu.

(3) Dana cadangan yaitu sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU

yang dimaksudkan untuk menumpuk modal sendiri dan menutup kerugian

koperasi bila diperlukan.

b) Modal pinjaman disebut juga modal dari luar koperasi, modal pinjaman

berasal dari:

(1) Anggota yaitu modal pinjaman yang diperoleh dari anggota maupun dari

calon anggota yang memenuhi syarat.

(2) Koperasi lain dan atau anggotanya yaitu pinjaman dari koperasi lainnya

dan atau anggotanya, didasari dengan perjanjian kerjasama antar koperasi.

(3) Bank dan lembaga keuangan lainnya yaitu pinjaman dari bank dan

lembaga keuangan lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

(4) Sumber lain yang sah yaitu pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan

tidak melalui penawaran secara umum.

b. Jenis-jenis Modal Kerja

Jenis-jenis modal kerja dapat digolongkan menjadi:

1) Modal kerja permanent (permanent working capital)

Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk menjalankan

fungsinya atau modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk

kelancaran usaha. Permanent Working Capital dapat dibedakan dalam :

(a) Modal kerja primer (primary working capital)

Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk

menjamin kontinuitas usahanya.

(b) Modal kerja normal (normal working capital)

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Yaitu modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi

yang normal atau dinamis.

2) Modal kerja variable (variable working capital)

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan

keadaan. Modal Kerja ini dibedakan:

(a) Modal kerja musiman (seasonal working capital)

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena

fluktuasi musim.

(b) Modal kerja siklis (cyclical working capital)

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena

fluktuasi kunjungtur.

(c) Modal kerja darurat (emergency working capital)

Yaitu modal kerja yang berubah-ubah karena adanya darurat yang tidak

diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir,

perubahan keadaan ekonomi yang mendadak)(Riyanto, 2001).

c. Unsur-unsur Modal Kerja

Efisiensi penggunaan modal kerja sangat dipengaruhi oleh masing-masing

unsur modal kerja, demikian pula perputaran modal kerja yang menunjukkan

beberapa lama terikatnya dana dalam unsur modal kerja. Panjang pendeknya

perputaran modal kerja tergantung dari lamanya periode perputaran dari masing-

masing unsur modal kerja tersebut, antara unsur yang satu dengan yang lain berbeda.

Adapun unsur-unsur modal kerja adalah sebagai berikut:

1) Kas

Kas dalam manajemen keuangan dapat diartikan sebagai uang beserta pos-

pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sehingga dapat dipakai sebagai alat

untuk membayar kebutuhan finansial. Kas juga dapat diartikan sebagai aktiva yang

paling likuid artinya dipakai sebagai alat pembayaran dan diterima oleh semua pihak.

Soemarsono (2004) berpendapat,

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat

(hlm. 296). Sulistiawan dan Feliana (2006)

berpendapat,

kertas, uang logam, dan simpanan di bank (atau tempat selain bank) yang setiap saat

bisa diambil untuk digunakan bertransaksi, baik berupa mata uang asing maupun

(hlm. 39).

Berdasarkan penjelasan di atas yang dimaksud kas adalah nilai konstan yang

ada dalam perusahaan dan dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat

pembayaran kebutuhan finansial yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat

likuiditasnya.

Tiga motif memiliki kas yaitu:

a) Motif transaksi

Motif memegang kas untuk merencanakan pembayaran barang (bahan baku),

pajak, deviden, dan gaji. Motif transaksi memungkinkan perusahaan menjalankan

operasi sehari-hari seperti melakukan pembelian dan penjualan yang

berhubungan dengan likuiditas karena itu disebut juga motif likuiditas.

b) Motif berjaga-jaga

Motif memegang kas untuk melindungi perusahaan dari ketidakmampuan

memenuhi kebutuhan akan kas. Motif ini berhubungan dengan ramalan atau

proyeksi dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Bila ramalan cukup baik

maka lebih sedikit kas yang dibutuhkan untuk menjaga keadaan darurat. Kas

dibutuhkan lebih banyak jika perusahaan tidak dapat mencari pinjaman dalam

waktu singkat untuk menutupi kebutuhan kas dengan segera. Hal ini tergantung

pada bonafiditas perusahaan di suatu bank/lembaga keuangan non bank lainnya.

Motif ini dapat dipenuhi dengan memiliki aktiva yang mudah diuangkan.

c) Motif spekulasi

Motif memegang kas untuk memanfaatkan dana yang tidak digunakan atau untuk

mencari keuntungan secara cepat dengan memanfaatkan peluang yang tidak di

duga dari perubahan-perubahan yang diharapkan dari harga-harga surat berharga.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Bila tingkat bunga yang diharapkan naik dan harga surat-surat berharga turun,

motif ini menganjurkan bahwa perusahaan harus memegang uang kas. Bila bunga

yang diharapkan turun, kas dapat diinvestasikan dalam surat-surat berharga,

perusahaan akan untung dengan turunnya tingkat bunga dan naiknya harga surat-

surat berharga.

Brigham dan Houston menjelaskan keuntungan perusahaan memiliki aktiva

kas dengan jumlah yang memadai :

a) Agar dapat memperoleh potongan harga (trade discount). Potongan harga

merupakan pengurangan harga yang ditawarkan oleh pemasok kepada para

pelanggannya untuk pembayaran tagihan yang lebih cepat.

b) Dapat membantu perusahaan mempertahankan peringkat kreditnya. Peringkat

kredit yang kuat memungkinkan perusahaan membeli barang dari pemasoknya

dengan syarat yang menguntungkan dan untuk menjaga adanya ketersediaan

kredit berbiaya rendah dari bank.

c) Dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang

menguntungkan.

d) Untuk menjaga diri dari keadaan-keadaan darurat, contohnya: pemogokan,

kebakaran, atau kampanye pemasaran pada competitor dan untuk mengatasi

penurunan musiman dan siklus (2006).

2) Piutang

Soemarsono (2004) berpendapat,

untuk memberikan kelonggaran kepada pelanggan pada waktu melakukan

(hlm. 338). Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan, biasanya dalam

bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan

barang/jasa yang dilakukan penjualan dengan syarat dengan demikian disebut

penjualan kredit. Sulistiawan dan Feliana (2006) berpendapat,

(hlm. 79).

Berdasarkan penjelasan tersebut yang dimaksud piutang adalah jumlah tagihan yang

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dimiliki perusahaan sebagai hasil dari penjualan barang/pemberian jasa dalam

kegiatan usahanya. Piutang dapat di klasifikasikan berdasarkan :

a) Berdasarkan asal transaksi :

(1) Piutang usaha

Yaitu piutang yang dihasilkan dari transaksi penjualan produk perusahaan

dengan pembayaran beberapa waktu setelah penyerahan barang.

(2) Piutang bukan usaha (piutang lain-lain)

Yaitu piutang yang bukan berasal dari transaksi penjualan produk atau jasa

utama perusahaan.

b) Berdasarkan bentuknya :

(1) Piutang tanpa janji tertulis

Yaitu pemberian piutang tanpa janji tertulis ini secara formal diberikan oleh

penjual kepada pembeli atas dasar kepercayaan . Dasar penagihan piutangnya

hanya berdasarkan bukti transaksi berupa faktur.

(2) Piutang dengan janji tertulis (piutang wesel)

Yaitu piutang yang muncul dari hasil penjualan barang/jasa yang disertai

dengan janji tertulis. Piutang wesel memiliki kekuatan hukum karena disertai

dengan janji tertulis dari debiturnya untuk membayar sejumlah uang tertentu

pada waktu yang telah ditentukan.

c) Berdasarkan pada sudut pandang jatuh tempo :

(1) Piutang jangka pendek

Yaitu piutang yang jatuh temponya kurang dari satu periode akuntansi atau

satu siklus operasi normal.

(2) Piutang jangka panjang

Yaitu piutang yang jatuh temponya lebih dari satu periode akuntansi.

Brigham dan Houston mengemukakan faktor-faktor yang menentukan

kebijakan kredit sebagai berikut:

a) Masa Kredit

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Merupakan jangka waktu yang diberikan kepada pembeli untuk melunasi

pembeliannya.

b) Potongan Harga

Potongan harga yang diberikan untuk pembayaran lebih cepat, termasuk

persentasi potongan harga dan seberapa cepat pembayaran harus dilakukan untuk

memenuhi persyaratan pemberian potongan harga.

c) Standar Kredit

Standar kredit memiliki arti kekuatan keuangan yang di isyaratkan atas

pelanggan yang menerima fasilitas kredit.

d) Kebijakan Penagihan

Kebijakan penagihan diukur seberapa keras/lunaknya perusahaan dalam usaha

menagih akun-akun yang lambat pembayarannya(2006).

3) Persediaan

Sulistiawan dan Feliana (2006) berpendapat,

tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal dalam proses produksi dan/ atau

dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan (supplier) untuk

(hlm. 99). Sedangkan Sundjaja

dan arlian (2003) berpendapat, g /bahan yang

diperlukan dalam proses produksi dan di distribusikan menunggu untuk di proses

(hlm. 296). Berdasarkan penjelasan tersebut yang dimaksud

dengan persediaan tidak hanya meliputi barang dagangan (dibeli untuk dijual

kembali) saja, tetapi juga barang yang sedang dalam proses produksi, barang hasil

produksi, dan bahan baku untuk produksi itu sendiri.

Macam-macam persediaan sebagai berikut :

a) Persediaan bahan mentah

Bahan mentah merupakan persediaan yang dibeli oleh perusahaan untuk diproses

menjadi barang setengah jadi dan akhirnya barang jadi atau produk akhir dari

perusahaan.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Jumlah bahan mentah yang harus dipertahankan oleh perusahaan akan sangat

bergantung pada:

1) Lead time (waktu yang dibutuhkan sejak saat pemesanan sampai dengan bahan

di terima).

2) Jumlah pemakaian.

3) Jumlah investasi dalam persediaan.

4) Karakteristik fisik dari bahan mentah yang dibutuhkan.

b) Persediaan dalam proses produksi

Merupakan keseluruhan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi

tetapi masih membutuhkan proses lebih lanjut untuk menjadi barang yang siap

untuk dijual (barang jadi).

c) Persediaan barang jadi

Merupakan persediaan barang-barang yang telah selesai diproses oleh perusahaan

tetapi masih belum terjual(Syamsuddin, 2004).

Sundjaja dan Barlian menjelaskan manfaat memiliki persediaan sebagai

beriku :

a) Menghindari kehilangan penjualan

Jika perusahaan tidak mempunyai barang yang tersedia untuk dijual maka

perusahaan dapat kehilangan penjualan. Kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan yang cepat dan ketepatan pengiriman sangat tergantung

pada manajemen persediaan yang baik.

b) Memperoleh diskon kuantitas

Jika perusahaan ingin mempunyai persediaan yang besar untuk suatu produk

tertentu maka perusahaan dimungkinkan untuk membeli barang dalam jumlah

besar guna memperoleh diskon kuantiti.

c) Mengurangi biaya persediaan

Setiap kali menempatkan pesanan untuk persediaan, perusahaan akan

mengeluarkan sejumlah biaya sehubungan dengan memiliki persediaan tersebut.

d) Mencapai biaya produksi yang efisien

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Secara jangka panjang persediaan dapat membuat perusahaan mencapai produksi

yang efisien. Persediaan bahan baku yang cukup juga mengurangi kemungkinan

kekurangan barang yang dapat menunda /mengganggu produksi(2003).

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Modal Kerja

Modal kerja yang dibutuhkan suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi

oleh beberapa factor sebagai berikut :

1) Sifat atau tipe perusahaan

Perusahaan yang memproduksi barang akan membutuhkan modal kerja yang

lebih besar daripada perusahaan perdagangan atau perusahaan eceran, karena

perusahaan yang memproduksi barang harus mengadakan investasi yang relative

besar dalam bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.

2) Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan

dijual serta harga per satuan dari barang tersebut.

Semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang maka

semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. Dan juga semakin besar harga

pokok per satuan barang yang dijual akan semakin besar pula kebutuhan akan

modal kerja.

3) Syarat pembelian bahan atau barang dagangan

Jika syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian menguntungkan, makin

sedikit uang kas yang diinvestasikan dalam persediaan barang dagangan

sebaliknya bila pembayaran atas barang yang dibeli tersebut harus dilakukan

dalam jangka waktu yang pendek maka uang kas yang diperlukan untuk

membiayai persediaan semakin besar pula.

4) Syarat penjualan

Untuk memperkecil jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang

dan untuk memperkecil resiko adanya piutang yang tidak dapat ditagih,

sebaiknya perusahaan memberikan potongan tunai kepada para pembeli karena

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dengan demikian para pembeli akan tertarik untuk segera membayar hutangnya

dalam periode diskonto.

5) Tingkat perputaran persediaan

Tingkat perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan tersebut

diganti dalam arti dibeli dan dijual kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran

persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin rendah.

Hal ini akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang disebabkan karena

penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, di samping itu akan

menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan.

6) Tingkat perputaran piutang

Kebutuhan modal kerja tergantung pada periode waktu yang diperlukan untuk

mengubah piutang menjadi uang kas. Untuk mencapai tingkat perputaran piutang

yang tinggi diperlukan pengawasan piutang yang efektif dan kebijaksanaan yang

tepat sehubungan dengan perluasan kredit, syarat kredit penjualan, maksimal

kredit bagi layanan, serta penagihan piutang,

7) Pengaruh konjungtur

Pada periode makmur aktivitas perusahaan meningkat dan perusahaan cenderung

membeli barang lebih banyak memanfaatkan harga yang masih rendah. Ini berarti

perusahaan memperbesar tingkat persediaan, peningkatan jumlah persediaan

membutuhkan modal kerja yang lebih banyak. Sebaliknya pada periode depresi

volume perdagangan menurun, perusahaan cepat-cepat berusaha menjual

barangnya dan untuk menarik piutang.

8) Derajat resiko kemungkinan menurunnya harga jual aktiva jangka pendek

Menurunnya nilai riil dibanding dengan harga buku dari surat-surat berharga,

persediaan barang, dan piutang akan menurunkan modal kerja. Apabila resiko

kerugian ini semakin besar berarti diperlukan tambahan modal kerja untuk

membayar bunga atau melunasi utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo.

9) Pengaruh musim

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Perusahaan yang dipengaruhi oleh musim membutuhkan jumlah maksimal modal

kerja untuk periode yang relative pendek. Modal kerja yang ditanamkan dalam

bentuk persediaan barang berangsur-angsur meningkat dalam bulan-bulan

menjelang puncak penjualan.

10) Credit rating dari perusahaan

Jumlah modal kerja dalam bentuk kas dibutuhkan perusahaan untuk membiayai

operasinya tergantung pada kebijaksanaan penyediaan uang kas. Credit rating

merupakan kemampuan meminjam uang dalam jangka pendek(Jumingan, 2007).

e. Sumber-sumber Modal Kerja

Sumber-sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari:

1) Hasil operasi perusahaan

Hasil operasi perusahaan adalah jumlah net income yang nampak dalam laporan

perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Jumlah ini

menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan.

Adanya keuntungan atau laba dari hasil operasi perusahaan akan menambah

modal perusahaan.

2) Keuntungan dari penjualan surat berharga (investasi jangka pendek)

Adanya penjualan surat berharga menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur

modal kerja yaitu bentuk surat berharga berubah menjadi uang kas. Keuntungan

dari penjualan surat berharga merupakan suatu sumber bertambahnya modal

kerja, sebaliknya apabila mengalami kerugian maka akan mengurangi modal

kerja.

3) Penjualan aktiva tidak lancar

Hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar

lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan, perubahan dari aktiva tersebut

menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar

hasil penjualan tersebut.

4) Penjualan saham atau obligasi

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Adanya emisi saham baru atau pengeluaran saham baru kemudian dijual di bursa

atau kepada pemilik saham dapat menambah modal. Perusahaan juga dapat

mengeluarkan obligasi atau bentuk utang jangka panjang untuk memenuhi

kebutuhan modal kerja.

f. Penggunaan Modal Kerja

Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan

bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tapi

penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya

jumlah modal kerja yang dimiliki perusahaan. Penggunaan aktiva lancar yang

mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut:

1) Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan meliputi pembayaran

upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies kantor, dan

pembayaran biaya-biaya lainnya.

2) Kerugian-kerugian yang diderita perusahaan karena adanya penjualan surat

berharga atau efek maupun kerugian insidentil lainnya.

3) Adanya pembentukan dana atau pemisahan akyiva lancar untuk tujuan-tujuan

tertentu dalam jangka panjang misalnya dana obligasi, dana pensiun pegawai,

dana ekspansi ataupun dana-dana lainnya.

4) Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau

aktiva lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau

timbulnya utang lancar yang beralibat berkurangnya modal kerja.

5) Pembayaran utang-utang jangka panjang yang meliputi utang hipotik, utang

obligasi, maupun bentuk utang jangka panjang lainnya, serta penarikan atau

pembelian kembali saham perusahaan yang beredar atau adanya penurunan utang

jangka panjang.

6) Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk

kepentingan pribadinya atau adanya pengambilan bagian keuntungan oleh pemilik

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

perusahaan perseorangan dan persekutuan atau adanya pembayaran deviden

dalam perseroan terbatas(Munawir, 2001).

g. Arti pentingnya Modal Kerja

Modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai

pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan/koperasi sehari-hari, karena dengan

modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan/koperasi, disamping

memungkinkan bagi perusahaan/koperasi untuk beroperasi secara ekonomis atau

efisien. Adapun kegunaan modal kerja sebagai berikut :

1) Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar , seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harga merosot.

2) Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.

3) Memungkinkan perusahaan dapat membeli barang dengan tunai sehingga mendapatkan keuntungan berupa potongan harga.

4) Menjamin perusahaan memiliki credit standing dan dapat mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga seperti kebakaran, pencurian, dan sebagainya.

5) Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna melayani permintaan konsumen.

6) Memungkinkan perusahaan dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada pelanggan.

7) Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, dan suplai yang dibutuhkan.

8) Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi maupun depresi(Jumingan, 2007: 67).

h. Jenis dan Efisiensi Koperasi

Pengukuran efisiensi organisasi dan usaha ada beberapa rasio yang dapat

digunakan yang didasarkan pada keragaan koperasi yang bersangkutan. Jenis efisiensi

koperasi dapat digolongkan menjadi 5 lingkup efisiensi yaitu:

1) Efisiensi intern masyarakat

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Efisiensi ini merupakan efisiensi perbandingan terbaik dari excess cost (ekses

biaya) dengan actual cost (biaya sebenarnya). Hal ini dapat dikaitkan dengan

perbandingan net value of input dengan net value of output.

2) Efisiensi alokatif

Efisiensi ini berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya dan dana dari semua

komponen koperasi tersebut. Misalnya, penyaluran tabungan anggota untuk

pinjaman anggota, penyaluran simpanan sukarela untuk investasi jangka panjang

dan pendek. Hal ini biasanya dilihat pada perbandingan pertumbuhan simpanan

sukarela dan modal sendiri dengan pertumbuhan pinjaman, silang pinjam

atauinvestasi tahunan. Efisiensi alokatif juga mencakup perbandingan antara

penggunaan sumber-sumber finansial di dalam koperasi atau di kuar koperasi

(financial leverage) dengan melihat perbandingan antara pendapat dan biaya-

biaya atau pendekatan dengan menggunakan margin-margin analisisnya. Sebagai

dasar tingkat pengukuran efisiensi digunakan laporan keuangan koperasi (neraca,

laporan rugi-laba/laporan sisa hasil usaha) di samping tentu saja data-data lain

yang diperlukan seperti yang tercantum dalam laporan pertanggungjawaban

pengurus.

3) Efisiensi ekstern

Efisiensi ini menunjukkan bagaimana efisiensi pada lembaga-lembaga dan

perseorangan di luar koperasi yang ikut memacu secara tidak langsung efisiensi di

dalam koperasi.

4) Efisiensi dinamis

Efisiensi ini biasanya dikaitkan dengan tingkat optimasi karena ada perubahan

teknologi yang dipakai. Setiap perubahan teknologi akan dapat membawa dampak

terhadap output yang dihasilkan. Tentu saja teknologi baru akan di pakai jika

menghasilkan produktivitas yang lebih baik daripada sebelumnya.

5) Efisiensi sosial

Efisiensi ini sering dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya dan dana secara

tepat, karena tidak menimbulkan biaybiaya atau beban-beban sosial(Mutis, 2004).

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Penelitian ini termasuk dalam lingkup jenis efisiensi alokatif yaitu dengan

membandingan antara penggunaan sumber-sumber finansial di dalam koperasi

dengan melihat perbandingan antara pendapatan dan biaya-biaya atau pendekatan

dengan menggunakan margin-margin analisisnya. Sebagai dasar tingkat pengukuran

efisiensi digunakan laporan keuangan koperasi (neraca, laporan rugi-laba/laporan sisa

hasil usaha) di samping tentu saja data-data lain yang diperlukan seperti yang

tercantum dalam laporan pertanggungjawaban pengurus.

4. Tinjauan tentang Analisis Rasio Keuangan

a) Pengertian analisis rasio keuangan

nalisis rasio keuangan adalah rasio yang menggambarkan suatu hubungan /pertimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lainnya dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio perbandingan yang digunakan sebagai

(hlm. 64).

Penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardistick tertentu dalam

mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan. Ukuran yang sering

digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Ratio hanyalah alat yang dinyatakan

dalam aritmathical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara

2 macam data keuangan yaitu:

1) Membandingkan rasio sekarang dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu

atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang

dari perusahaan yang sama.

2) Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio semacam

dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio industri/ratio rata-rata/rasio

standard) untuk waktu yang sama.

Ada 2 macam cara yang dilakukan didalam membandingkan rasio keuangan

yaitu:

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1) Cross sectional approach adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan

membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan

lainnya yang sejenis pada saat bersamaan dan pembanding tersebut harus

memenuhi persyaratan antara lain perusahaan sejenis, periode/tahun

pembandingan sama, dan ukuran perusahaan relatif sama besar.

2) Time series analysis yaitu dilakukan dengan jalan membandingkan hasil yang

dicapai perusahaan dari periode yang satu ke periode lainnya sehingga akan

diketahui hasil yang dicapai apakah mengalami kemajuan atau

penurunan(Jumingan, 2007).

b) Klasifikasi rasio Keuangan atau Rasio Modal Kerja

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah

tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio

akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik

buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan tertentu, apabila angka

rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio perbandingan yang digunakan

sebagai standar. Pengukuran efisiensi modal kerja pada koperasi, penulis akan

menggunakan beberapa alat analisis yaitu rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio

solvabilitas, dan rasio rentabilitas ekonomi.

1) Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

melaksanakan aktivitas sehari-hari atau kemampuan perusahaan dalam penjualan,

penagihan piutang, maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki.Menurut Jumingan,

rasio aktivitas antara lain:

(a) Rasio perputaran modal kerja (working capital turnover ratio)

Rasio perputaran modal kerja disebut juga rasio perputaran kas. Rasio

perputaran modal kerja merupakan rasio antara penjualan netto dengan modal

kerja. Perputaran modal kerja menunjukkan jumlah rupiah penjualan netto

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

yang diperoleh bagi setiap rupiah modal kerja dan berapa kali dana yang

tertanam dalam modal kerja berputar dalam satu periode.

kerja M odalnettoPenjualan

kerja modal perputaran Rasio

Modal kerja = Aktiva lancar Kewajiban lancar

Gill dan Chatton (2003) berpendapat

rasio perputaran kas atau modal kerja adalah penjualan harus sebesar 5 atau 6

(hlm. 42) . Jika rasio rendah maka perusahaan akan

mendapat dana yang ditahan dalam aktiva lancar yang menghasilkan kas

dengan rendah. Hal ini berarti bagi perusahaan akan memiliki lebih sedikit

uang tunai. Sebaliknya rasio tinggi rentan terhadap kreditur, seperti

ketidakmampuan untuk membayar gaji atau tagihan-tagihan utilitas.

(b) Rasio periode pengumpulan rata-rata ( average collection period ratio)

Rasio antara piutang dengan penjualan netto per hari secara kredit. Rasio ini

menunjukkan berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar

dalam satu tahun/periode, makin kecil rasio makin baik. Jika rasio rendah,

maka perputaran cepat karena kebijakan pengumpulan yang ketat atau

pelanggan yang membayar dengan cepat. Sebaliknya jika rasio tinggi, maka

perputaran lambat karena sejumlah tagihan yang belum dibayar atau dari

pengumpulan pajak atau dari piutang yang digunakan untuk aktivitas

penjualan.

bersihPenjualan

thn1 dlm hari Jml x dagang Piutang rata-ratan pengumpula Periode

1 tahun = 365 hari

piutang rata-Rata

Penjualan piutang perputaran Rasio

2akhir piutang Saldo awal piutang Saldo

piutang rata-Rata

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Perputaran piutang yang tinggi menunjukkan semakin cepat pengembalian

modal dalam bentuk kas karena periode pengumpulan piutang lebih pendek.

Sebaliknya periode pengumpulan piutang lebih panjang dari term of credit

berarti kurang baik atau kurang efisien.

(c) Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio)

Rasio antara penjualan dengan rata-rata persediaan yang dinilai berdasarkan

harga jual atau kemungkinan rasio ini dihitung dengan memperbandingkan

harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan. Rasio ini menunjukkan

berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan berputar dalam satu

tahun/periode, makin besar turnover berarti semakin baik. Perputaran

persediaan yang rendah berarti masih banyak persediaan yang belum terjual

dan akan menghambat arus kas sehingga berpengaruh terhadap keuntungan.

Gill dan Chatton (2003) berpendapat, Standar umum yang dipakai dalam

rasio persediaan adalah 6 atau 7 kali berputar dalam satu periode .

persediaan rata-Rata HPP

persediaan perputaran Rasio

2akhir persediaan Saldo awal persediaan Saldo

persediaan rata-Rata

2) Rasio likuiditas

Likuiditas menggambarkan tentang kemampuan suatu perusahaan atau koperasi

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (hutang lancar) dengan tetap

memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal sehingga

perusahaan dapat bekerja secara optimal. Sebuah perusahaan yang mampu

memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi digolongkan

sebagai perusahaan tersebut adalah likuid. Sebaliknya jika perusahaan tidak

mampu memenuhi kewajiban finansial yang harus segera dipenuhi maka

perusahaan tersebut dikatakan Ilikuid. Tingkat likuiditas diukur dengan

meggunakan alat analisis sebagai berikut:

(a) Current Ratio

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Current ratio merupakan alat pengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kesanggupan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.

%100lancar Hutanglancar Aktiva

RatioCurrent

Current Ratio dihitung dengan jalan membandingkan antara aktiva lancar

dengan hutang lancar. Jumingan (2007) berpendapat, edoman current ratio

200% dikatakan sudah mencukupi . Riyanto (2001), edoman

current rasio 2: 1 atau 200% tetapi itu bukan merupakan pedoman yang

mutlak karena setiap perusahaan menggunakan pedoman masing-

masing Current ratio tinggi menunjukkan adanya uang kas yang

berlebihan dibanding dengan tingkat kebutuhan/adanya unsur aktiva lancar

yang rendah likuiditasnya (seperti persediaan) yang berlebihan sebaliknya

current ratio yang rendah relatif riskan tetapi menunjukkan bahwa manajemen

telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif, saldo kas dibuat minimal

sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perputaran piutang dan persediaan

diusahakan maksimal.

(b) Quick Ratio

Quick ratio juga disebut rasio cepat (acid test), rasio ini merupakan ukuran

kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajibaannya denagan tidak

memperhitungkan persediaan. Rasio ini lebih tajam daripada current ratio,

karena hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid (mudah dicairkan

atau diuangkan dengan hutang lancar). Persediaan tidak ikut diperhitungkan

karena dipandang memerlukan waktu relatif lama untuk direalisasi menjadi

uang dan tidak ada kepastian apakah persediaan bisa terjual atau tidak.

%100lancar Hutang

Piutang Kas RatioQuick

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Menurut Jumingan (2007) berpendapat, edoman quick ratio 1:1 atau 100%,

apabila quick ratio kurang dari 100% maka dianggap kurang baik atau kurang

efisien tingkat likuiditasnya .

3) Rasio solvabilitas

Solvabilitas perusahaan menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka panjang. Kreditur jangka panjang menaruh perhatian

yang lebih pada rasio solvabilitas karena disamping harus mengetahui tentang

kemampuan membayar kewajiban jangka pendeknya yaitu bunga atas pinjaman

yang diberikan dan jaga mengetahui kemampuan membayar kewajiban jangka

panjangnya yaitu pengembalian pinjaman itu sendiri. Rasio yang bisa digunakan

untuk mengukur solvabilitas antara lain:

(a) Total debt to equity ratio

Rasio antara total utang dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan berapa

dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminin uang. Bagi

perusahaan makin besar rasio ini akan semakin menguntungkan tetapi bagi

pihak bank makin besar rasio ini berarti akan semakin besar resiko yang

ditanggung atas kegagalan perusahaan yang mungkin terjadi.

%100sendiri M odal

panjangjgk Utanglancar Utang ratioequity debt to Total

(b) Total debt to total capital assets

Rasio yang membandingkan antara utang lancar dan utang jangka panjang

dengan jumlah modal atau aktiva yang dimiliki.

%100vamodal/aktiJumlah

pnjgJgk Utanglancar Utang assets capital totaldebt to Total

Menurut Jumingan (2007)berpendapat, edoman umum yang dipakai dalam

mengukur solvabilitas adalah 100%, apabila solvabilitas kurang dari 100%

maka dianggap kurang baik atau kurang efisien tingkat solvabilitasnya

136).

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

4) Rasio rentabilitas ekonomi

Riyanto (2001) berpendapat,

antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk

(hlm. 36). Oleh karena

pengertian rentabilitas dalam suatu perusahaan, maka rentabilitas ekonomi sering

pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang

bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba. Adapun pengertian lain dari

rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak

dengan total aktiva. Dengan demikian laba yang diperhitungkan untuk menghitung

laba yang berasal dari operasi perusahaan yaitu laba usaha (net operating income).

Modal yang diperhitungkan dalam rentabilitas ekonomi adalah modal usaha yang

menghasilkan laba netto.

%100Aktiva

UsahaLaba Ekonomi asRentabilit

Kriteria penilaian rentabilitas ekonomi sebagai berikut:

(1) Sangat baik = lebih dari 17%

(2) Baik = 12%-17%

(3) BEP = 9%

(4) Buruk = 7%-8%

(5) Sangat buruk = kurang dari 2%,(Riyanto, 49)

c). Penilaian Efisiensi Penggunaan Modal Kerja

Efisiensi penggunaan modal kerja suatu koperasi dapat diukur dengan

menggunakan analisis rasio yaitu rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas,

dan rasio rentabilitas ekonomi. Hasil dari perhitungan tersebut dapat memberikan

gambaran tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu koperasi apabila

dibandingkan dengan angka rasio standar. Standar pengukuran efisiensi modal kerja

suatu koperasi biasanya telah ditetapkan oleh Departemen Koperasi dan PPKM,

dimana standar tersebut mengalami pembaharuan sesuai dengan pekembangan

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

koperasi di Indonesia. Dalam penelitian ini penulis menggunakan standar terbaru

yaitu sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah, Nomor: 129/Kep/M/KUKM/XI/2002, tetapi standar tersebut belum

mencakup keseluuhan dar analisis rasio yang penulis gunakan dalam penelitian.

Untuk melengkapi standar pengukuran tersebut penulis menetapkan standar

pengukuran dengan beracuan pada standar pengukuran yang di keluarkan oleh

Departemen Koperasi dan PPKM lama dan penulis berusaha menyesuaikan dengan

kriteria standar pengukuran terbaru.

Tabel di bawah ini merupakan standar pengukuran efisiensi penggunaan

modal kerja baik standar terbaru maupun standar lama yang disesuaikan oleh penulis.

Tabel 1

Standar Pengukuran Efisiensi Penggunaan Modal Kerja

Analisis Rasio Aktivitas

No Rasio Interval Rasio Kriteria

1 Perputaran

modal kerja

(working capital

turnover)

> 3 kali

3 kali - 2 kali

1 kali - 0 kali

< 0 kali

Sangat Efisien

Efisien

Kurang Efisien

Tidak Efisien

2 Perputaran

piutang

(receivable

turnover)

>15 kali

10 kali - 14 kali

5 kali - 9 kali

< 5 kali

Sangat Efisien

Efisien

Kurang Efisien

Tidak Efisien

3 Perputaran

persediaan

(inventory

turnover)

>10 kali

10 kali - 6 kali

5 kali - 1 kali

<1 kali

Sangat Efisien

Efisien

Kurang Efisien

Tidak Efisien

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Analisis Rasio Likuiditas

No

Rasio

Interval Rasio

Kriteria

1. Rasio lancar

(Current ratio)

175%-200%

150%-174% atau 225%-249%

125%-149% atau 250%-274%

< 125% atau > 275%

Sangat Efisien

Efisien

Kurang Efisien

Tidak Efisien

2. Rasio cepat

(quick ratio)

100%

75%-99% atau 125%-149%

50%-74% atau 150%-174%

< 50% atau >175%

Sangat Efisien

Efisien

Kurang Efisien

Tidak Efisien

Analisis Rasio Solvabilitas

No Rasio Interval Rasio Kriteria

1 Total debt to

equity ratio

151% - 160%

131% - 150% atau 161% -180%

110% - 130%

<110% atau >180%

Sangat Efisien

Efisien

Kurang Efisien

Tidak Efisien

2

Total debt to

total capital

assets

151% - 160%

131% - 150% atau 161% -180%

110% - 130%

<110% atau >180%

Sangat Efisien

Efisien

Kurang Efisien

Tidak Efisien

Analisis Rasio Rentabilitas Ekonomi

No Rasio Interval Rasio Kriteria

1 Rentabilitas

Ekonomi

>10%

6% 9%

1% - 5%

<1%

Sangat Efisien

Efisien

Kurang Efisien

Tidak Efisien

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

5. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah

Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia, Volume 7, No. 2, 2005, Hlm 125-132 oleh

Finansial Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pengalengan di Jawa Barat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai rasio financial sejak tahun

1993-2002, dan membandingkan keadaan finansial pada periode yang sama. Data

yang diperoleh, dianalisis dengan analisa rasio finansial yang terdiri atas likuiditas,

aktivitas, solvabilitas, dan rentabilitas.

Hasil penelitian menunjukkan besarnya nilai keragaan financial KPBS dari

tahun 1993-2002 adalah: (a) rasio likuiditas, nilai tertinggi adalah 218,96% pada

tahun 1997 dan terendah adalah 152,03% di tahun 2002, kondisi ini masih dinyatakan

likuid karena berada di atas 100%; (b) rasio aktivitas, nilai tertinggi adalah 73,73 kali

pada rasio perputaran persediaan tahun 2001 dan terendah adalh 4,85 kali perputaran

piutang tahun 1995; (c) rasio solvabilitas, nilai tertinggi tahun 1995 sebesar

386,57%pada rasio modal dengan aktiva tetap (berada dalam kondisi solvable karena

sudah di atas 100%), dan terendah pada rasio modal dengan total aktiva yaitu 36,64%

pada tahun 1994; (d) rentabilitas nilai tertinggi tahun 1993 sebesar 19,05% dan

terendah tahun 1995 sebesar 0,6%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

kondisi finansial KPBS mengalami kenaikan atau penurunan disebabkan belum

efisiennya pengadaan dan alokasi dana serta akibat penurunan finansial KPBS dari

tahun ke tahun disebabkan adanya penggunaan ransom concentrate (RC) dengan

kadar protein di bawah standar RC nasional yaitu hanya 12% dari 18% atau hanya

75% dari yang seharusnya, sehingga sangat berdampak pada volume penjualan susu

dan berdampak pada keragaan finansial KPBS.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan

adalah sama-sama membandingkan keadaan keuangan pada periode yang sama

dengan menggunakan teknik analisis data dengan alat pengukur rasio finansial secara

time series analysis dan variabel-variabelnya sama yang terdiri dari rasio aktivitas,

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas ekonomi. Perbedaan

penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan adalah terletak pada

jangka waktunya, penelitian terdahulu jangka waktu 10 tahun sedangkan penelitian

yang penulis lakukan jangka waktu 5 tahun dan perbedaannya terletak juga pada jenis

koperasi. Kelemahan penelitian terdahulu adalah tidak dicantumkan secara jelas

standar pengukuran finansial pada koperasi karena standar ini digunakan untuk

mengetahui apakah penggunaan modal kerja itu sudah efisien atau belum efisien.

B. Kerangka Berpikir

Koperasi sebagaimana layaknya badan usaha lain dalam suatu kurun waktu

perlu melakukan evaluasi guna melihat sampai seberapa jauh kinerja yang dicapai.

Penilaian ini juga dimaksudkan untuk melihat kondisi kesehatan koperasi dalam

melakukan kegiatan. Penilaian kinerja keuangan adalah penilaian kuantitatif yang

pada umumnya melihat kondisi keuangan suatu koperasi, dengan menganalisis

laporan hasil kegiatan koperasi selama kurun waktu tertentu. Analisis laporan

keuangan dilakukan untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal kerja dilihat dari

rasio aktivitas, rasio likuiditas, dan rasio rentabilitas ekonomi. Sebuah koperasi

dalam menjalankan aktivitas usahanya harus memperhatikan bagaimana upaya yang

dapat dilakukan agar posisinya tetap menguntungkan sehingga kelangsungan

usahanya dapat terjaga maka koperasi harus di kelola dengan baik. Salah satu aspek

pengelolaannya adalah dengan melakukan pencatatan dalam suatu sistem pembukuan

yang disebut akuntansi. Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan

yang menunjukkan hasil-hasil usaha koperasi dan keadaan keuangan koperasi.

Laporan keuangan koperasi terdiri dari neraca dan laporan rugi laba.

Laporan ini sangat penting sebagai dasar pengambilan keputusan baik oleh pengelola

maupun pihak-pihak yang melakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut.

Rasio keuangan akan mempermudah dalam upaya pembandingan kinerja koperasi

dengan standar Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah, No: 129/Kep/M/KUKM/XI/2002. dari hasil analisis dapat diketahui

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

kesehatan koperasi dan perkembangan koperasi. Analisa rasio dapat menunjukkan

hubungan diantara pos-pos yang terpilih dari data laporan keuangan serta untuk

mengetahui kelemahan dan kekuatan finansial koperasi. Penelitian ini peneliti

melakukan analisis beberapa periode laporan keuangan Koperasi Unit Desa Pandan

Wangi yaitu dari tahun 2004-2008 dengan menggunakan rasio sebagai metode

analisisnya yaitu dengan rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio sovabilitas, dan rasio

rentabilitas ekonomi.

Rasio aktivitas untuk menilai kemampuan koperasi dalam melaksanakan

aktivitas sehari-hari. Rasio aktivitas terdiri dari perputaran modal kerja, perputaran

piutang, dan perputaran persediaan. Rasio perputaran modal kerja merupakan rasio

antara penjualan netto dengan modal kerja. Jika rasio rendah maka perusahaan akan

mendapat dana yang ditahan dalam aktiva lancar yang menghasilkan kas dengan

rendah. Hal ini berarti bagi perusahaan akan memiliki lebih sedikit uang tunai.

Sebaliknya rasio tinggi rentan terhadap kreditur, seperti ketidakmampuan untuk

membayar gaji atau tagihan-tagihan utilitas. Rasio perputaran piutang yaitu dengan

membagi total kredit yang di berikan dengan piutang rata-rata. Perputaran piutang

tinggi menunjukkan semakin cepat pengembalian modal dalam bentuk kas karena

periode pengumpulan lebih pendek. Sebaliknya periode pengumpulan piutang lebih

panjang dari term of credit berarti kurang baik atau kurang efisien. Rasio persediaan

merupakan rasio antara penjualan dengan rata-rata persediaan yang dinilai

berdasarkan harga jual atau kemungkinan rasio ini dihitung dengan

memperbandingkan harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan. Perputaran

persediaan yang rendah berarti masih banyak persediaan yang belum terjual dan akan

menghambat arus kas sehingga berpengaruh terhadap keuntungan.

Rasio likuiditas adalah kemampuan koperasi untuk mengukur dalam

membayar hutang jangka pendek. Rasio likuiditas terdiri current rasio dan cash ratio.

Current ratio menunjukkan tingkat keamanan kreditur jangka pendek atau

kemampuan koperasi untuk membayar hutang-hutang. Semakin tinggi curret rasio

menunjukkan adanya kelebihan uang kas dikarenakan dana tidak digunakan untuk

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

operasi. Jika terlalu lama sebuah koperasi memiliki dana menganggur maka akan

mengalami penurunan pendapatan sehingga menyebabkan laba menurun. Quick ratio

adalah kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban dengan tidak

memperhitungkan persediaan. Tingginya quick ratio juga akan mempengaruhi

perolehan laba dalam koperasi.

Rasio solvabilitas adalah kemampuan suatu koperasi dalam membayar semua

hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio solvabilitas

terdiri total debt to equity ratio,dan total debt to total capital asset. Total debt to

equity ratio membandingkan antara total utang dengan modal sendiri. Rasio ini

menunjukkan berapa dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminin uang.

Total debt to total capital assets membandingkan antara utang lancar dan utang

jangka panjang dengan jumlah modal atau aktiva yang dimiliki.

Rasio rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba dengan aktiva

atau modal yang menghasilkan laba, analisis-analisis tersebut kemudian

diperbandingkan sehingga dapat dilihat bagaimana kinerja dan kondisi koperasi

dalam keadaan aktif, likuid, sovabel, dan memiliki rentabilitas ekonomi yang tinggi

atau tidak, karena ke empat hal tersebut adalah cerminan kondisi finansial yang

menunjukkan efisiensi atau tidak efisiensi dalam pembelanjaan dan pengadaan dana

KUD Pandan Wangi.

Guna memberikan kemudahan dalam memahami alur pikir dalam penelitian

ini, dibuatlah suatu gambaran/skema secara keseluruhan tentang proses maupun alur

berfikir teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Laporan Keuangan Neraca dan lap R/L

Rasio Aktivitas: 1. Perputaran

Modal Kerja 2. Perputaran

piutang 3. Perputaran

Persediaan

Rasio Likuiditas:

1. Current Ratio

2. Quick Ratio

Rasio Solvabilitas:

1. Total debt to equity ratio

2. Total debt to total capital assets

Rentabilitas Ekonomi

Masing-masing rasio dihitung tiap-tiap

tahun

Efisien/tidak penggunaan modal

kerja menurut standar pengukuran

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah yang sedang diteliti.

Jawaban sementara itu ditemukan dalam teori yang dikaji dengan kerangka berpikir

tertentu. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Diduga bahwa penggunaan modal kerja pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pandan

Wangi Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar belum efisien dilihat

dari rasio aktivitas bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah

ditetapkan

2. Diduga bahwa penggunaan modal kerja pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pandan

Wangi Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar belum efisien dilihat

dari rasio likuiditas bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah

ditetapkan

3. Diduga bahwa penggunaan modal kerja pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pandan

Wangi Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar belum efisien dilihat

dari rasio solvabilitas bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah

ditetapkan

4. Diduga bahwa penggunaan modal kerja pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pandan

Wangi Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar belum efisien dilihat

dari.rasio rentabilitas ekonomi bila dibandingkan dengan standar pengukuran

yang telah ditetapkan

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari masalah yang

diteliti. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Unit Desa Pandan Wangi

Karanganyar. Dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. Di lokasi tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang permasalahan yang

peneliti lakukan sekarang ini.

b. Tersedianya data yang diperlukan sesuai dengan masalah yang diteliti.

c. Adanya izin dari pihak Koperasi Unit Desa Pandan Wangi Karanganyar

d. Adanya keterbukaan dari pihak instansi dalam memberikan informasi yang

membantu untuk pelaksanan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penulis mengadakan penelitian dengan perkiraan waktu selama 6 bulan

yaitu dari bulan Juni sampai bulan November 2008, yang meliputi kegiatan persiapan

sampai seleseinya penyusunan laporan penelitian.

B. Metode penelitian

Peneliti harus menentukan dan memilih metode yang tepat sesuai dengan

masalah yang diteliti agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada beberapa

metode penelitian yang dapat digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan suatu

penelitian. Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan, mengolah,

dan menganalisis guna memperoleh kebenaran ilmiah. Penelitian harus menggunakan

prosedur, metode, dan cara tertentu agar penelitian tersebut sesuai dengan metode

yang ditetapkan. Menurut Husaini Usman dan Purnomo S. Akbar (2000: 42),

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

langkah-langkah sist

menyatakan bahwa :

Metode merupakan suatu cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan. Berdasarkan kedua pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan metode adalah suatu cara berpikir dan berbuat dalam rangka untuk

mencapai tujuan dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematis.

upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta

dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis untuk mewujudkan

menemukan dan mengembangkan serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas

prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses intensif

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah

suatu kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan suatu pengetahuan untuk

memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan menggunakan teori-teori secara

sistematis dalam mewujudkan kebenaran. Setelah diketahui masing-masing

pengertian dari metode dan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan mengenai

metode penelitian yaitu suatu cara berpikir dan berbuat untuk menemukan,

mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran dari pengetahuan atau peristiwa yang

dilakukan dengan metode-metode ilmiah.

Pemilihan metode yang akan digunakan dalam suatu penelitian sangat

tergantung pada tujuan masalah yang akan diteliti, karena tidak semua metode

penelitian tepat dan sesuai untuk memecahkan suatu masalah. Menurut Winarno

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Surakhmad (2004: 133) menyebutkan ada 3 metode penelitian yaitu :

Pendapat tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :

1) Metode historik adalah metode pemecahan masalah ilmiah dari perspektif

historik sesuatu masalah yang terjadi dalam masa lampau yang bertujuan

untuk menemukan generalisasi.

2) Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang aktual dengan

jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikan, menganalisa

dan menginterpretasikannya dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang

sesuatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi. Adapun jenis

penelitian deskriptif yaitu teknik survey, studi kasus, studi komparatif, studi

waktu dan gerak, analisis tingkah laku, analisis kuantitatif (dokumenter), dan

studi operasional.

3) Metode eksperimental adalah metode yang mempergunakan cara berpikir

logik yaitu dengan mempergunakan logika formal untuk mengungkapkan

hubungan sebab-akibat dua variabel atau lebih, dengan mengendalikan

pengaruh variabel lain.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, karena

penelitian ini bersifat memecahkan masalah yang diselidiki pada saat sekarang

berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya dan penelitian ini tidak

hanya sebatas menggambarkan atau melukiskan fakta-fakta dari masalah yang

diselidiki, tetapi juga dilanjutkan dengan analisis dan interprestasi dari data tersebut.

Jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa

kuantitatif (dokumenter). Analisa ini akan diperoleh gambaran sistematik mengenai

isi suatu dokumen. Dokumen tersebut diteliti isinya, kemudiaan diklasifikasi menurut

kriteria atau pola tertentu, dan analisa atau dinilai. Biasanya penyelidikan serupa ini

menitikberatkan pengumpulan data pada yang kuantifikasi, misalnya dengan

menghitung frekuensi, perbandingan atau intensitas faktor tertentu yang terdapat

dalam dokumen itu.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

C. Populasi dan Sampel

Suatu penelitian tidak terlepas dari populasi dan sampel, karena itulah

populasi dan sampel merupakan subyek penelitian yang harus ditetapkan. Agar

diperoleh kejelasan maka peneliti menjelaskan pengertian populasi dan sampel

sebagai berikut:

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan anggota suatu grup atau kelompok yang

dimaksudkan untuk dijadikan subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2001: 72)

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Menurut Riduwan (2004: 55)

mengemukaka

wilayah dan memenuhi syarat-

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan laporan keuangan pada Koperasi

Unit Desa Pandan Wangi Karanganyar.

2. Sampel

Pengambilan sampel harus representatif, yaitu sampel harus mewakili

keseluruhan populasi yang diteliti. Sampel yang bersifat representatif apabila terdiri

dari unsur-unsur yang mewakili sifat populasi. Walaupun jumlahnya kecil, hasil

penelitian yang representatif tidak akan jauh berbeda dengan hasil penelitian

Sedangkan menurut Winarno Surakhmad (2004: 93)

ikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa

sampel merupakan wakil dari populasi yang digunakan untuk penyelidikan dalam

penelitian. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah laporan keuangan

Koperasi Unit Desa Pandan Wangi Karanganyar tahun buku 2006-2010.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

D. Teknik pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk

mendapatkan data yang diperlukan dengan menggunakan suatu alat tertentu. Dengan

memilih alat atau instrumen yang tepat akan mempermudah dan memperlancar dalam

pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian. Untuk mendapatkan data yang

obyektif dan valid diperlukan teknik pengumpulan data sebagai landasan pemecahan

masalah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik dokumenter sebagai

teknik utama serta teknik observasi. Dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan

dokumen-dokumen serta catatan-catatan dan sebagainya yang digunakan sebagai

sumber data. Menurut Margono (2004: 181) yang dimaksud dengan teknik

arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-

hukum dan lain-

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan

tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumenter untuk

memperoleh informasi umum atau sejarah KUD, untuk memperoleh data personalia

dan struktur organisasi KUD, dan untuk mendapatkan data berupa laporan keuangan,

neraca, dan laporan rugi laba Koperasi Unit Desa Pandan Wangi Karanganyar tahun

buku 2006-2010.

2. Observasi

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2005: 70) mengemukakan bahwa,

an dengan cara mengamati dan

mencatat secara sistematik gejala- Sedangkan menurut

dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

pengobservasi (observer) dan pihak yang diobservasi disebut terobservasi (observee).

Berdasarkan pendapat di atas, penulis melakukan pengamatan langsung

terhadap obyek yang diteliti meliputi observasi keadaan modal kerja yang

sebenarnya, aktivitas kerja pengurus dan karyawan dalam koperasi yang

bersangkutan, dan kondisi fisik koperasi. Kegiatan ini dilakukan bertujuan agar

peneliti dapat mengetahui kondisi koperasi yang sesungguhnya terjadi.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan untuk membuktikan

diterima atau tidaknya hipotesis yang telah dirumuskan setelah data terkumpul

seluruhnya dengan lengkap dan benar, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis

data. Tujuan dari penganalisaan data ini adalah untuk menyederhanakan data ke

dalam bentuk yang lebih mudah dibaca serta diinterprestasikan. Analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dengan alat pengukur rasio

finansial untuk menilai efisiensi penggunaan modal kerja melalui analisis laporan

keuangan koperasi secara time series analysis yang dilakukan dengan jalan

membandingkan rasio finansial koperasi dari satu periode ke periode lainnya.

Pembandingan antar rasio yang dicapai saat ini dengan masa lalu akan

memperlihatkan apakah koperasi mangalami kemajuan/kemunduran. Adapun rasio

yang digunakan dalam analisis penggunaan modal kerja ini adalah sebagai berikut:

1. Rasio Aktivitas (Jumingan, 2007: 228)

a) Perputaran modal kerja (working capital turn)

Perputaran modal kerja menunjukkan jumlah rupiah penjualan netto yang

diperoleh bagi setiap rupiah modal kerja dan berapa kali dana yang tertanam

dalam modal kerja berputar dalam satu periode.

kerja M odalnettoPenjualan

kerja modal perputaran Rasio

Modal kerja = Aktiva lancar Kewajiban lancar

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b) Rasio periode pengumpulan rata-rata ( average collection period ratio)

Rasio ini menunjukkan berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini

berputar dalam satu tahun/periode, makin kecil rasio makin baik.

bersihPenjualan

thn1 dlm hari Jml x dagang Piutang rata-ratan pengumpula Periode

1 tahun = 360 hari

piutang rata-Rata

Penjualan piutang perputaran Rasio

2akhir piutang Saldo awal piutang Saldo

piutang rata-Rata

c) Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio)

Rasio ini menunjukkan berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan

berputar dalam satu tahun/periode, makin besar turnover berarti semakin baik

persediaan rata-RataHPP

persediaan perputaran Rasio

2akhir persediaan Saldo awal persediaan Saldo

persediaan rata-Rata

2. Rasio Likuiditas (Jumingan, 2007: 123-126)

a) Current Ratio

Current ratio merupakan alat pengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kesanggupan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.

%100lancar Hutanglancar Aktiva

RatioCurrent

b) Quick Ratio

Quick ratio juga disebut rasio cepat (acid test), rasio ini merupakan ukuran

kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajibaannya denagan tidak

memperhitungkan persediaan.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

%100Lancar Hutang

Piutang Kas RatioQuick

3. Rasio Solvabilitas (Jumingan, 2007: 229)

a) Total debt to equity ratio

Rasio ini menunjukkan berapa dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan

jaminin uang

%100sendiri M odal

panjangjgk Utanglancar Utang ratioequity debt to Total

b) Total debt to total capital assets

Rasio yang membandingkan antara utang lancar dan utang jangka panjang

dengan jumlah modal atau aktiva yang dimiliki.

%100vamodal/aktiJumlah

pnjgJgk Utanglancar Utang assets capital totaldebt to Total

4. Rasio Rentabilitas Ekonomi (Bambang Riyanto, 2001: 37)

Modal yang diperhitungkan rentabilitas ekonomi hanya modal yang bekerja

dalam koperasi. Rentabilitas ekonomi disebut juga earning power. Rumus sebagai

berikut:

%100Aktiva

UsahaLaba Ekonomi asRentabilit

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis efisiensi penggunaan

Kecamatan Karangpandan Kabupaten

Karanganyar terdiri dari rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio

rentabilitas ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Analisis Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan koperasi dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam

perputaran modalnya. Semakin cepat tingkat perputarannya atau semakin pendek

periode terikatnya berarti semakin efisien penggunaannya. Besarnya tingkat aktivitas

atan Karangpandan Kabupaten Karanganyar dapat

diketahui dengan menggunakan rasio aktivitas sebagai berikut:

a. Perputaran dan Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang (Receivable Turnover

and Average Collection Period)

Perputaran piutang adalah kemampuan dana yang tertanam dalam piutang yang

berputar dalam periode tertentu. Perputaran piutang dapat dihitung dengan

membandingkan antara jumlah penjualan kredit dengan rata-rata piutang

sedangkan untuk periode rata-rata pengumpulan piutang dapat dihitung dengan

membagi jumlah hari dalam setahun (360 hari) dengan hasil perputaran piutang.

Perputaran dan periode rata-

tahun 2006-2010

dapat dilihat dalam perhitungan pada tabel di bawah ini:

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 5. Perhitungan Perputaran dan Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang

Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010

Penjualan

Piutang:

Awal

Akhir

Piutang

rata2

Perputaran

piutang

Periode

terikat

751.398.345,49

4.332.318.887,60

4.370.739.529,60

4.351.529.208,60

0,17x

2 hari

618.679.004,01

4.370.739.529,60

4.409.235.951,60

4.389.987.740,60

0,14x

3 hari

954.525.947,29

4.409.235.951,60

4.380.310.815,48

4.394.773.383,54

0,21x

2 hari

996.576.844,15

4.380.310.815,48

4.423.058.219,60

4.401.684.517,54

0,22

2 hari

866..777.159,66

4.423.058219,60

4.526.502.639,60

4.474.780.429,60

0,19

2 hari

Perhitungan di atas dapat diketahui tingkat perputaran piutang dan periode

pengumpulan piutang tahun 2006 adalah 0,17 kali dan 2 hari yang berarti dalam

tahun 2006 rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar 0,17 kali dan piutang

dikumpulkan rata-rata setiap 2 hari sekali. Tahun 2007 adalah 0,14 kali dan 3 hari

yang berarti dalam tahun 2007 rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar

0,14 kali dan piutang dikumpulkan rata-rata setiap 3 hari sekali. Tahun 2008 adalah

0,21 kali dan 2 hari yang berarti dalam tahun 2008 rata-rata dana yang tertanam

dalam piutang berputar 0,21 kali dan piutang dikumpulkan rata-rata setiap 2 hari

sekali. Tahun 2009 adalah 0,22 kali dan 2 hari yang berarti dalam tahun 2009 rata-

rata dana yang tertanam dalam piutang berputar 0,22 kali dan piutang dikumpulkan

rata-rata setiap 2 hari sekali. Sedangkan tahun 2010 adalah 0,19 kali dan 2 hari yang

berarti dalam tahun 2010 rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar 0,19

kali dan piutang dikumpulkan rata-rata setiap 2 hari sekali.

b. Perputaran dan Periode Rata-rata Persediaan Tersimpan di Gudang (Inventory

Turnover and Average Days Inventory)

Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan diganti dalam artian

dibeli dan dijual kembali. Perputaran persediaan dapat dihitung dengan

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

membandingkan antara jumlah harga pokok penjualan dengan rata-rata

persediaan sedangkan untuk periode rata-rata persediaan tersimpan di gudang

dapat dihitung dengan membagi jumlah hari dalam setahun (360 hari) dengan

hasil perputaran persediaan. Perputaran dan periode rata-rata persediaan

tersimpan di gudang pada KUD

Kabupaten Karanganyar tahun 2006-2010 dapat dihitung dalam perhitungan pada

tabel di bawah ini:

Tabel 6. Perhitungan Perputaran dan Periode Rata-rata Persediaan Tersimpan di Gudang

keterangan 2006 2007 2008 2009 2010

HPP

Persediaan:

awal

akhir

Persediaan

rata2

Perputaran

persediaan

Periode

terikatnya

464.107.978,88

29.437.987,38

57.660.188,50

43.549.087,94

10,66 x

34 hari

345.756.262,27

57.660.188.50

70.548.256,23

64.104.272,37

5,39 x

67 hari

623.587.299,52

70.548.256,23

53.490.712,71

62.019.534,47

10,05 x

36 hari

678.164.065,56

53.490.712,71

193.030.547,15

123.260.629,93

5,50 x

65 hari

538.005.253,79

193.030.547,15

87.883.373,36

140.456.960,25

3,8 x

94 hari

Sumber: Data Laporan Keuangan K

Perhitungan di atas dapat diketahui tingkat perputaran persediaan dan

periode rata-rata persediaan tersimpan di gudang tahun 2006 adalah 10,66 kali dan 34

hari yang berarti dalam tahun 2006 rata-rata dana yang tertanam dalam persediaan

berputar 10,66 kali dalam setahun dan periode rata-rata persediaan berada di gudang

rata-rata selama 34 hari sekali. Tahun 2007 adalah 5,39 kali dan 67 hari yang berarti

dalam tahun 2007 rata-rata dana yang tertanam dalam persediaan berputar 5,39 kali

dalam setahun dan periode rata-rata persediaan berada di gudang rata-rata selama 67

hari sekali. Tahun 2008 adalah 10,05 kali dan 36 hari yang berarti dalam tahun 2008

rata-rata dana yang tertanam dalam persediaan berputar 10,05 kali dalam setahun dan

periode rata-rata persediaan berada di gudang rata-rata selama 36 hari sekali. Tahun

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

2009 adalah 5,5 kali dan 65 hari yang berarti dalam tahun 2009 rata-rata dana yang

tertanam dalam persediaan berputar 5,5 kali dalam setahun dan periode rata-

ratapersediaan berada di gudang rata-rata selama 65 hari sekali. sedangkan tahun

2010 adalah 3,8 kali dan 94 hari yang berarti dalam tahun 2010 rata-rata dana yang

tertanam dalam persediaan berputar 3,8 kali dalam setahun dan periode rata-rata

persediaan berada di gudang rata-rata selama 94 hari sekali.

c. Perputaran Modal Kerja (Working Turnover Capital)

Perputaran modal kerja adalah kemampuan modal kerja (netto) berputar dalam

satu periode siklus kas dari perusahaan . perputaran modal kerja dapat dihitung

dengan membandingkan antara penjualan netto dan rata-rata modal kerja.

Kabupaten Karanganyar tahun 2006-2010 dapat dilihat dalam perhitungan pada

tabel di bawah ini:

Tabel 7. Perhitungan Modal Kerja

Tahun Aktiva lancar

(Rp)

Hutang lancar

(Rp)

Modal kerja

(Rp)

2005

2006

2007

2008

2009

2010

4.447.893.092,42

4.476.160.470,99

4.529.570.342,22

4.521.004.546,63

4.711.958.068,57

4.709.404.508,28

3.242.784.074,14

3.329.716.328,14

3.327.374.213,00

3.302.325.071,78

3.296.184.854,64

3.271.971.456,17

1.205.109.018,28

1.146.444.142,85

1.202.196.129,22

1.218.679.474,85

1.415.773.213,93

1.437.433.052,11

Sumber:

Tabel 8. Perhitungan Perputaran Modal Kerja

Ket Penjualan

(Rp)

MK awal

(Rp)

MK akhir

(Rp)

MK rata-rata

(Rp)

Perputaran

MK

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2006

2007

2008

2009

2010

751.398.345,49

618.679.004,01

954.525.947,29

996..576..844,15

866..777.159,66

1.205.109.018,28

1.146.444.142,85

1.202.196.129,22

1.218.679.474,85

1.415.773.213,93

1.146.444.142,85

1.202.196.129,22

1.218.679.474,85

1.415.773.213,93

1.437.433.052,11

1.175.776.580,57

1.174.320.136,04

1.210.437.802,04

1.317.226.344,39

1.426.603.133,22

0,64 x

0,53 x

0,79 x

0,75 x

0,60 x

Sumber: yang diolah

Perhitungan di atas dapat diketahui tingkat perputaran modal kerja tahun

2006 adalah 0,64x yang berarti dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-

rata 0,64x dalam setahunnya. Tahun 2007 adalah 0,53x yang berarti dana yang

tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 0,53x dalam setahunnya. Tahun 2008

adalah 0,79x yang berarti dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata

0,79x dalam setahunnya. Tahun 2009 adalah 0,75x yang berarti dana yang tertanam

dalam modal kerja berputar rata-rata 0,75x dalam setahunnya. Sedangkan tahun 2010

adalah 0,60x yang berarti dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata

0,60x dalam setahunnya

2. Analisis Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk menganalisa dan

menginterprestasikan posisi keuangan jangka pendek suatu koperasi. Besarnya

Karanganyar dapat diketahui dengan menggunakan dua rasio yaitu:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar adalah rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam

melunasi utang yang segara dipenuhi dengan aktiva lancar . rasio lancar dapat

dihitung dengan membandingkan antara jumlah aktiva lancar dengan utang

andan Kabupaten

Karanganyar tahun 2006-2010 dapat dilihat dalam perhitungan pada tabel di

bawah ini:

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 9. Perhitungan Rasio Lancar

Tahun Aktiva lancar

(Rp)

Utang lancar

(Rp)

Rasio lancar

(%)

2006

2007

2008

2009

2010

4.476.160.470,99

4.529.570.342,22

4.521.004.546,63

4.711.958.068,57

4.709.404.508,28

3.329.716.328,14

3.327.374.213,00

3.302.325.071,78

3.296.184.854,64

3.271.971.456,17

134,43

136,13

136,90

142,95

143,93

Sumber:

Perhitungan di atas dapat diketahui rasio lancar yang dicapai tahun 2006

adalah 134,43% yang berarti setiap utang lancar Rp 100,00 dijamin dengan aktiva

lancar Rp 134,43. Tahun 2007 adalah 136,13% yang berarti setiap utang lancar Rp

100,00 dijamin dengan aktiva lancar Rp 136,13. Tahun 2008 adalah 136,90% yang

berarti setiap utang lancar Rp 100,00 dijamin dengan aktiva lancar Rp 136,90. Tahun

2009 adalah 142,95% yang berarti setiap utang lancar Rp 100,00 dijamin dengan

aktiva lancar Rp 142,95. Sedangkan tahun 2010 adalah 143,93% yang berarti setiap

utang lancar Rp 100,00 dijamin dengan aktiva lancar Rp 143,93.

b. Ratio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat adalah rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi untuk

membayar utang lancar yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang

lebih likuid. Rasio cepat dapat dihitung dengan membandingkan antara jumlah

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar tahun 2006-2010 dapat dilihat

dalam perhitungan pada tabel dibawah ini:

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 10. Perhitungan Ratio Cepat

Tahun Kas

(Rp)

Piutang

(Rp)

Utang lancar

(Rp)

Rasio cepat

(%)

2006

2007

2008

2009

2010

41.561.846,24

44.046.175,74

66.532.435,44

81.257.174,82

87.536.949,32

4.370.739.529,60

4.409.235.951,60

4.380.310.815,48

4.423.058.219,60

4.526.502.639,60

3.329.716.328,14

3.327.374.213,00

3.302.325.071,78

3.296.184.854,64

3.271.971.456,17

132,51

133,84

134,66

136,65

141,01

Sumber:

Perhitungan di atas dapat diketahui rasio cepat yang dicapai tahun 2006

adalah 132,51% yang berarti setiap utang lancar Rp 100,00 dijamin aktiva yang lebih

likuid (kas, efek, dan piutang) Rp 132,51. Tahun 2007 adalah 133,84% yang berarti

setiap utang lancar Rp 100,00 dijamin aktiva yang lebih likuid (kas, efek, dan

piutang) Rp 133,84. Tahun 2008 adalah 134,66% yang berarti setiap utang lancar Rp

100,00 dijamin aktiva yang lebih likuid (kas, efek, dan piutang) Rp 134,66. Tahun

2009 adalah 136,65% yang berarti setiap utang lancar Rp 100,00 dijamin aktiva yang

lebih likuid (kas, efek, dan piutang) Rp 136,65. Tahun 2010 adalah 141,00% yang

berarti setiap utang lancar Rp 100,00 dijamin aktiva yang lebih likuid (kas, efek, dan

piutang) Rp 141,00.

3. Analisis solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan kemampuan suatu koperasi untuk memenuhi

semua utang-utangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Besarnya tingkat

dapat diketahui dengan menggunakan rasio sebagai berikut:

a. Total Debt to Equity Ratio

Rasio ini menunjukkan berapa dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan

jaminin uang. Rasio dapat dihitung dengan membandingkan total utang dengan

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

modal sendiri. Total debt to equity ratio n

Karangpandan Kabupaten Karanganyar tahun 2006-2010 dapat dilihat dalam

perhitungan pada tabel di bawah ini:

Tabel 11. Perhitungan Total Debt to Equity Ratio

Tahun Hutang

(Rp

Modal sendiri

(Rp)

Total Debt to Equity

Ratio (%)

2006

2007

2008

2009

2010

3.393.976.919,48

3.391.634.804,34

3.366.585.663,12

3.360.445.445,98

3.336.232.047,51

2.389.667.635,60

2.397.193.655,00

2.420.261.555,50

2.437.249.275,82

2.455.001.808,16

142

141,48

139,10

137,87

135,89

Sumber: ng diolah

Perhitungan di atas dapat diketahui Total debt to equity ratio tahun 2006

adalah 142% yang berarti utang ( utang lancar + utang jangka panjang) Rp 100,00

dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 142,00. Tahun 2007 adalah 141,48% yang

berarti utang ( utang lancar + utang jangka panjang) Rp 100,00 dijamin oleh modal

sendiri sebesar Rp 141,48. Tahun 2008 adalah 139,10% yang berarti utang )utang

lancar + utang jangka panjang) Rp 100,00 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp

139,10. Tahun 2009 adalah 137,87% yang berarti utang )utang lancar + utang jangka

panjang) Rp 100,00 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 137,87. Tahun 2010

adalah 135,89% yang berarti utang )utang lancar + utang jangka panjang) Rp 100,00

dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 135,89.

b. Total Debt to Total Capital Assets

Rasio ini dapat dihitung dengan membandingkan antara utang lancar dan utang

jangka panjang dengan jumlah modal atau aktiva yang dimiliki koperasi. Total

debt to total capital assets dan

Kabupaten Karanganyar tahun 2006-2010 dapat dilihat dalam perhitungan pada

tabel dibawah ini:

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 12. Perhitungan Total Debt to Total Capital Assets

Tahun

Jumlah hutang

(Rp)

Jumlah aktiva

(Rp)

Total debt to total capital

assets (%)

2006

2007

2008

2009

2010

3.393.976.919,48

3.391.634.804,34

3.366.585.663,12

3.360.445.445,98

3.336.232.047,51

5.808.890.942,24

5.822.026.903,92

5.815.346.675,78

5.827.192.275,67

5.813.037.956,08

58,43

58,26

57,89

57,66

57,39

Sumber:

Perhitungan di atas dapat diketahui Total debt to total capital assets yang

dicapai tahun 2006 adalah 58,43% yang berarti utang ( utang lancar + utang jangka

panjang) Rp 100,00 dijamin oleh aktiva sebesar Rp 58,43. Tahun 2007 adalah

58,26% yang berarti utang ( utang lancar + utang jangka panjang) Rp 100,00 dijamin

oleh aktiva sebesar Rp 58,26. Tahun 2008 adalah 57,89% yang berarti utang ( utang

lancar + utang jangka panjang) Rp 100,00 dijamin oleh aktiva sebesar Rp 57,89.

Tahun 2009 adalah 57,66% yang berarti utang ( utang lancar + utang jangka panjang)

Rp 100,00 dijamin oleh aktiva sebesar Rp 57,66. Tahun 2010 adalah 57,39% yang

berarti utang ( utang lancar + utang jangka panjang) Rp 100,00 dijamin oleh aktiva

sebesar Rp 57,39.

4. Analisis Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas ekonomi merupakan kemampuan suatu koperasi dengan seluruh

modal yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba. Modal yang

diperhitungkan dalam rentabilitas ekonomi hanyalah modal yang bekerja di dalam

koperasi (operating capital/assets) sedangkan laba yang diperhitungkan dalam

rentabilitas ekonomi hanyalah laba yang berasal dari operasinya koperasi yang

disebut dengan laba usaha (net operating income). Rentabilitas ekonomi KUD

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

bupaten Karanganyar tahun 2006-

2010 dapat dilihat dalam perhitungan pada tabel dibawah ini:

Tabel 13. Perhitungan Rentabilitas Ekonomi

Tahun Laba Usaha

(Rp)

Aktiva

(Rp)

Rentabilitas Ekonomi

(%)

2006

2007

2008

2009

2010

19.535.984,16

9.889.103,68

22.230.388,16

29.497.553,89

21.804.100,41

5.808.890.942,24

5.822.026.903,92

5.815.346.675,78

5.827.192.275,67

5.813.037.956,08

0,33

0,16

0,38

0,50

0,37

Sumber:

Perhitungan di atas dapat diketahui rentabilitas ekonomi yang dicapai tahun

2006 adalah 0,33% yang berarti setiap Rp 100,00 modal/aktiva menghasilkan

keuntungan sebesar Rp 0,33 untuk semua investor. Tahun 2007 adalah 0,16% yang

berarti setiap Rp 100,00 modal/aktiva menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,16

untuk semua investor. Tahun 2008 adalah 0,38% yang berarti setiap Rp 100,00

modal/aktiva menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,38 untuk semua investor. Tahun

2009 adalah 0,50% yang berarti setiap Rp 100,00 modal/aktiva menghasilkan

keuntungan sebesar Rp 0,50 untuk semua investor. Tahun 2010 adalah 0,37% yang

berarti setiap Rp 100,00 modal/aktiva menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,37

untuk semua investor.

5. Penilaian Efisiensi Penggunaan Modal Kerja

Setelah mengetahui perhitungan dari segi aktivitas, likuiditas, solvabilitas,

dan rentabilitas ekonomi selanjutnya untuk menilai efisiensi dilakukan dengan

membandingkan hasil dari perhitungan rasio tersebut dengan standar pengukuran

yang telah ditetapkan.

a. Analisis Rasio Aktivitas

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Analisis rasio aktivitas yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Perputaran dan Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang

Tabel 14. Penilaian Perputaran dan Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang

Tahun Perputaran

piutang

Rata-rata

pengumpulan

piutang

Standar Kriteria

2006

2007

2008

2009

2010

0,17x

0,14x

0,21x

0,22x

0,19x

2 hari

3 hari

2 hari

2 hari

2 hari

< 5x

< 5x

< 5x

< 5x

< 5x

Tidak efisien

Tidak efisien

Tidak efisien

Tidak efisien

Tidak efisien

Sumber:

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perputaran dan periode rata-

Kabupaten Karanganyar yang dicapai pada tahun 2006 adalah 0,17x dan 2 hari, tahun

2007 adalah 0,14x dan 3 hari, tahun 2008 adalah 0,21x dan 2 hari, tahun 2009 adalah

0,22x dan 2 hari dan tahun 2010 adalah 0,19x dan 2 hari. Bila perputaran dan periode

rata-rata pengumpulan piutang tersebut dibandingkan dengan standar pengukuran

maka perputaran dan periode rata-rata pengumpulan piutang pada tahun 2006-2010

termasuk dalam kriteria tidak efisien.

2) Perputaran dan Periode Rata-rata Persediaan Tersimpan di Gudang

Tabel 15. Penilaian Perputaran dan Periode Rata-rata Persediaan Tersimpan di

Gudang

Tahun Perputaran

persediaan

Rata-rata

Persediaan di

Simpan

Standar Kriteria

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2006

2007

2008

2009

2010

10,66 x

5,39 x

10,00 x

5,50 x

3,80 x

34 hari

67 hari

36 hari

65 hari

94 hari

> 10 kali

5kali 1kali

10kali- 6kali

5kali 1kali

5kali 1kali

Sangat efisien

Kurang efisien

efisien

Kurang efisien

Kurang efisien

Sumber:

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perputaran dan periode rata-

Karangpandan Kabupaten Karanganyar yang dicapai pada tahun 2006 adalah 10,66x

dan 34 hari, tahun 2007 adalah 5,39x dan 67 hari, tahun 2008 adalah 10,00x dan 36

hari, tahun 2009 adalah 5,50x dan 65 hari, dan tahun 2010 adalah 3,80x dan 94 hari.

Bila perputaran dan periode rata-rata persediaan tersimpan di gudang tersebut

dibandingkan dengan standar pengukuran maka perputaran dan periode persediaan

tersimpan di gudang pada tahun 2006 termasuk dalam kriteria sangat efisien, tahun

2007 termasuk kriteria efisien, dan tahun 2007, 2009,& 2010 termasuk dalam kriteria

kurang efisien.

3) Perputaran Modal Kerja

Tabel 16. Penilaian Perputaran Modal Kerja

Tahun Perputaran Modal

Kerja

Standar Kriteria

2006

2007

2008

2009

2010

0,64 x

0,53 x

0,79 x

0,75 x

0,60 x

1 kali 0 kali

1 kali 0 kali

1 kali 0 kali

1 kali 0 kali

1 kali 0 kali

Kurang efisien

Kurang efisien

Kurang efisien

Kurang efisien

Kurang efisien

Sumber:

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perputaran modal kerja KUD

arangpandan Kabupaten Karanganyar yang dicapai

pada tahun 2006 adalah 0,64x, tahun 2007 adalah 0,53x, tahun 2008 adalah 0,79x,

tahun 2009 adalah 0,75x, dan tahun 2010 adalah 0,60x. Bila perputaran modal kerja

tersebut dibandingkan dengan standar pengukuran maka pada tahun 2006-2010

termasuk dalam kriteria kurang efisien.

b. Analisis Rasio Likuiditas

Analisis rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Rasio Lancar

Tabel 17. Penilaian Rasio Lancar

Tahun Rasio lancer Standar Kriteria

2006

2007

2008

2009

2010

134,43%

136,13%

136,90%

142,95%

143,93%

125% - 149%

125% - 149%

125% - 149%

125% - 149%

125% - 149%

Kurang efisien

Kurang efisien

Kurang efisien

Kurang efisien

Kurang efisien

Sumber:

Ber

2006 adalah 134,43%, tahun 2007 adalah 136,13%, tahun 2008 adalah 136,90%,

tahun 2009 adalah 142,95%, dan tahun 2010 adalah 143,93%. Bila angka-angka

tersebut dibandingkan dengan standar pengukuran maka rasio lancar pada tahun

2006-2010 termasuk dalam kriteria kurang efisien.

2) Rasio cepat

Tabel 18. Penilaian Rasio Cepat

Tahun Rasio cepat Standar Kriteria

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

2006

2007

2008

2009

2010

132,51%

133,84%

134,66%

136,65%

141,01%

125% - 149%

125% - 149%

125% - 149%

125% - 149%

125% - 149%

Efisien

Efisien

Efisien

Efisien

Efisien

Sumber:

Berdasarkan tabel di atas menunjukka

2006 adalah 132,51%, tahun 2007 adalah 133,84%, tahun 2008 adalah 134,66%,

tahun 2009 adalah 136,65%, dan tahun 2010 adalah 141,01% . Bila angka-angka

tersebut dibandingkan dengan standar pengukuran maka rasio cepat pada tahun

2006-2010 termasuk dalam kriteria efisien.

c. Analisis Rasio Solvabilitas

Analisis rasio solvabilitas adalah sebagai berikut:

1) Total Debt to Equity Ratio

Tabel 19. Penilaian Total Debt to Equity Ratio

Tahun Total debt to

equity ratio

Standar Kriteria

2006

2007

2008

2009

2010

142%

141,48%

139,10%

137,87%

135,89%

131% - 150%

131% - 150%

131% - 150%

131% - 150%

131% - 150%

Efisien

Efisien

Efisien

Efisien

Efisien

Sumber: Data Laporan

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rasio total debt to equity

ratio ar

yang dicapai pada tahun 2006 adalah 142%, tahun 2007 adalah 141,48% , tahun 2008

adalah 139,10%, tahun 2009 adalah 137,87%, dan tahun 2010 adalah 135,89% . Bila

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

angka-angka tersebut dibandingkan dengan standar pengukuran maka rasio total debt

to equity ratio pada tahun 2006-2010 termasuk dalam kriteria efisien.

2) Total Debt to Total Capital Assets

Tabel 20. Penilaian Total Debt to Total Capital Assets

Tahun Total debt to total

capital assets

Standar Kriteria

2006

2007

2008

2009

2010

58,43%

58,26%

57,89%

57,66%

57,39%

< 110%

< 110%

< 110%

< 110%

< 110%

Tidak Efisien

Tidak efisien

Tidak efisien

Tidak efisien

Tidak efisien

Sumber:

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rasio total debt to total

capital assets

Karanganyar yang dicapai pada tahun 2006 adalah 58,43%, tahun 2007 adalah

58,26%, tahun 2008 adalah 57,89%, tahun 2009 adalah 57,66% dan tahun 2010

adalah 57,39%. Bila angka-angka tersebut dibandingkan dengan standar pengukuran

maka rasio total debt to total capital pada tahun 2006-2010 termasuk dalam kriteria

tidak efisien.

d. Analisis Rentabilitas Ekonomi

Tabel 21. Penilaian Rentabilitas Ekonomi

Tahun Rentabilitas

Ekonomi

Standar Kriteria

2006

2007

2008

2009

2010

0,33%

0,16%

0,38%

0,50%

0,38%

< 1%

< 1%

< 1%

< 1%

< 1%

Tidak Efisien

Tidak efisien

Tidak efisien

Tidak efisien

Tidak efisien

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Sumber:

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rasio rentabilitas ekonomi

dan Kabupaten Karanganyar yang

dicapai pada tahun 2006 adalah 0,33%, tahun 2007 adalah 0,16%, tahun 2008 adalah

0,38%, tahun 2009 adalah 0,50%, dan tahun 2010 adalah 0,38% . Bila angka-angka

tersebut dibandingkan dengan standar pengukuran maka rasio rentabilitas ekonomi

pada tahun 2006-2010 termasuk dalam kriteria tidak efisien.

B. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan

yang ditemukan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila fakta-

fakta empiris atau data yang terkumpul dapat mendukung pernyataan hipotesis dan

sebaliknya hipotesis akan ditolak apabila fakta-fakta empiris tidak mendukung.

Setelah data terkumpul, kemudian penulis mengadakan analisis data, dari analisis

tersebut penulis berusaha untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah

diajukan dan untuk memecahkan permasalahan yang terkandung dalam penelitian.

Langkah yang dilakukan dalam analisis ini adalah menghitung dahulu rasio aktivitas,

rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas ekonomi kemudian hasilnya

dibandingkan dengan standar pengukuran untuk mengetahui efisien atau tidak.

Setelah diadakan perhitungan di atas maka kesimpulan dari pengujian hipotesis

adalah sebagai berikut:

1. Tingkat rasio aktivitas belum digunakan secara efisien dalam melaksanakan

kegiatan usaha pada KUD Pandan Wangi Kecamatan Karangpandan Kabupaten

Karanganyar.

2. Tingkat rasio likuiditas belum digunakan secara efisien dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya pada KUD Pandan Wangi Kecamatan

Karangpandan Kabupaten Karanganyar.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

3. Tingkat rasio solvabilitas belum digunakan secara efisien dalam memenuhi

kewajiban jangka panjangnya pada KUD Pandan Wangi Kecamatan

Karangpandan Kabupaten Karanganyar.

4. Tingkat rentabilitas ekonomi belum digunakan secara efisien dalam menghasilkan

laba pada KUD Pandan Wangi Kecamatan Karangpandan Kabupaten

Karanganyar.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini adalah membahas pengukuran tingkat

aktivitas, tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas, dan tingkat rentabilitas ekonomi pada

ten Karanganyar sejak

tahun 2006-2010.

1. Pembahasan Analisis Rasio Aktivitas

a. Perputaran dan Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang

Secara terperinci keadaan perputaran dan periode rata-rata pengumpulan

piutang

Karanganyar sejak tahun 2006-2010 adalah sebagai berikut:

Tahun 2006

Pada tahun ini perputaran piutang 0,17x dengan periode terikat 2 hari, penjualan

mencapai Rp 751.398.345,49 dan piutang rata-rata Rp 4.351.529.208,60.

Tahun 2007

Penjualan mengalami penurunan sebesar Rp 132.719.341,48 (17,66%) yaitu Rp

751.398.345,49 menjadi Rp 618.679.004,01 dan diikuti kenaikan piutang rata-rata

sebesar Rp 38.458.532 (0,88%) dari Rp 4.351.529.208,60 menjadi Rp

4.389.987.740,60. hal ini menyebabkan perputaran piutang mengalami penurunan

menjadi 0,14x dan periode terikatnya 3 hari.

Tahun 2008

Penjualan mengalami kenaikan sebesar Rp 335.846.943,28 (54,28%) yaitu Rp

618.679.004,01 menjadi Rp 954.525.947,29 dan diikuti kenaikan piutang rata-rata

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

sebesar Rp 4.785.642,94 (0,10%) dari Rp 4.389.987.740,60 menjadi Rp

4.394.773.383,54. hal ini menyebabkan perputaran piutang mengalami kenaikan

menjadi 0,21x dan periode terikatnya 2 hari.

Tahun 2009

Penjualan mengalami kenaikan sebesar Rp 42.050.896,86 (4,40%) yaitu Rp

954.525.947,29 menjadi Rp 996.576.844,15 dan diikuti kenaikan piutang rata-

rata sebesar Rp 6.911.134 (0,15%) dari Rp 4.394.773.383,54 menjadi Rp

4.401.684.517,54. Hal ini menyebabkan perputaran piutang mengalami kenaikan

menjadi 0,22x dan periode terikatnya 2 hari.

Tahun 2010

Penjualan mengalami penurunan sebesar Rp129.799.684,49 (13,02%) yaitu Rp

954.525.947,29 menjadi Rp 866..777.159,66 dan diikuti kenaikan piutang rata-

rata sebesar Rp 73.095.911,92 (1,66%) dari Rp 4.401.684.517,54 menjadi Rp

4.474.780.429,60. Hal ini menyebabkan perputaran piutang mengalami

penurunan menjadi 0,19x dan periode terikatnya 2 hari.

Dari rincian di atas dapat diketahui bahwa tingkat perputaran piutang

K

rendah (tidak efisien), hal ini membuktikan bahwa kebijakan dalam pengumpulan

piutangnya tidak optimal, akibat dari keadaan tersebut adalah kemungkinan

piutang yang tidak terbayar. Tingkat perputaran piutang rendah disebabkan pula

karena tingginya saldo piutang yang belum tertagih sehingga nilai realisasinya

lebih kecil yang mengakibatkan rendahnya tingkat perputaran piutang dan periode

rata-rata pengumpulan piutang sangat pendek Periode terikat piutang tersebut

sangat pendek yang berarti kebijakan kredit terlalu ketat sehingga hal tersebut

dapat menurunkan volume penjualan dan besar kemungkinan koperasi akan

kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Rendahnya tingkat

perputaran piutang dapat diantisipasi dengan cara menetapkan kebijaksanaan baru

mengenai ketentuan pembatasan maksimal kredit yang diberikan kepada anggota

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

dan pengumpulan piutang harus dilakukan secara aktif agar piutang dapat

terbayar tepat pada waktunya.

b. Perputaran dan Periode Rata-rata Persediaan Tersimpan di Gudang

Secara terperinci keadaan Perputaran dan Periode Rata-rata Persediaan

Kabupaten Karanganyar sejak tahun 2006-2010 adalah sebagai berikut:

Tahun 2006

Pada tahun ini HPP mencapai Rp 464.107.978,88, persediaan rata-rata mencapai

Rp 43.549.087,94, dan perputaran persediaan 10,66x dengan periode terikatnya

34 hari.

Tahun 2007

Pada tahun ini HPP mengalami penurunan sebesar Rp 118.351.716,61 (25,50%)

yaitu Rp 464.107.978,88 menjadi Rp 345.756.262,27 dan diikuti kenaikan

persediaan rata-rata sebesar Rp 20.555.184,43 (47,20%) dari Rp 43.549.087,94

menjadi Rp 64.104.272,37. hal ini menyebabkan penurunan perputaran

persediaan menjadi 5,39x dengan periode terikatnya 67 hari.

Tahun 2008

Pada tahun ini HPP mengalami kenaikan sebesar Rp 227.831.037,25 (80,35%)

yaitu Rp 345.756.262,27 menjadi Rp 623.587.299,52 dan diikuti penurunan

persediaan rata-rata sebesar Rp 2.084.737,25 (3,25%) dari Rp 64.104.272,37

menjadi Rp 62.019.534,47. hal ini menyebabkan kenaikan perputaran persediaan

menjadi 10,00x dengan periode terikatnya 36 hari.

Tahun 2009

Pada tahun ini HPP mengalami kenaikan sebesar Rp 54.576.766,04 (8,75%) yaitu

Rp 623.587.299,52 menjadi Rp 678.164.065,56 dan diikuti kenaikan persediaan

rata-rata sebesar Rp 61.241.095,46 (98,74%) dari Rp 62.019.534,47 menjadi Rp

123.260.629,93. hal ini menyebabkan penurunan perputaran persediaan menjadi

5,50x dengan periode terikatnya 65 hari.

Tahun 2010

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Pada tahun ini HPP mengalami penurunan sebesar Rp 140.158.810,78 (20,66%)

yaitu Rp Rp 678.164.065,56 menjadi Rp538.005.253,79

dan diikuti kenaikan persediaan rata-rata sebesar Rp 17.196.330,31(13,95%) dari

Rp 123.260.629,93 menjadi Rp140.456.960,25. hal ini menyebabkan penurunan

perputaran persediaan menjadi 3,8x dengan periode terikatnya 94 hari.

Dari rincian di atas dapat diketahui bahwa tingkat perputaran piutang

h

besarnya tingkat perputaran persediaan menunjukkan trend kenaikan, namun pada

tahun 2008 besarnya perputaran persediaan mengalami penurunan apabila

dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu dari 10,66x menjadi 5,39x tetapi pada

tahun 2009 perputaran persediaan mengalami kenaikan sebesar 10,00x. Hal ini

menunjukkan bahwa pengelolaan persediaan sudah efisien sehingga dapat

berpengaruh dalam meningkatkan keuntungan. Perputaran persediaan bila

dibandingkan dengan standar pengukuran maka perputaran persediaan pada

tahun 2005 dan 2008 termasuk dalam kriteria kurang efisien, tahun 2006 dan

2009 termasuk dalam kriteria efisien, dan tahun 2007 termasuk dalam kriteria

sangat efisien. Rendahnya perputaran persediaan pada tahun 2005 dan tahun 2008

disebabkan karena persediaan rata-rata tinggi dan tidak diikuti dengan kenaikan

HPP begitu pula pengumpulan piutang tahun 2005 dan tahun 2008 lebih lama

dibandingkan tahun 2006, 2007, dan 2009 yang menyebabkan kerugian dan

memperkecil keuntungan.

Rendahnya tingkat perputaran persediaan dapat diantisipasi dengan

menetapkan kebijakan baru yang berkaitan dengan penjualan persesediaan barang

dagangan agar persediaan tersebut tidak terlalu banyak menumpuk di gudang

yaitu dengan cara memberikan potongan tunai baik penjualan tunai maupun kredit

dengan tetap menentukan harga jual sesuai dengan laba yang dikehendaki.

Dengan adanya potongan tunai tersebut akan menarik minat anggota untuk

membeli. Disamping itu koperasi juga jangan terlalu banyak mengadakan

pembelian barang yang nantinya akan berakibat menumpuknya persediaan barang

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

dagangan di gudang. Pembelian dilakukan setelah persediaan barang dagangan

benar-benar dalam keadaan sefety stock (persediaan inti), persediaan inti

merupakan jumlah minimal dari dana yang diinvestasikan dalam persediaan untuk

mempertahankan kontinuitas usahanya.

c. Perputaran Modal Kerja

Secara terperinci keadaan perputaran modal kerja KUD

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar sejak tahun 2006-2010

adalah sebagai berikut:

Tahun 2006

Pada tahun ini penjualan mencapai Rp 751.398.345,49, modal kerja rata-rata Rp

1.175.776.580,57 dengan perputaran modal kerja 0,64x.

Tahun 2007

Penjualan mengalami penurunan sebesar Rp 132.719.341,48 (17,66%) yaitu Rp

751.398.345,49 menjadi Rp 618.679.004,01 dan diikuti penurunan modal kerja

rata-rata sebesar Rp 1.456.444,53 (0,12%) dari Rp 1.175.776.580,57 menjadi Rp

1.174.320.136,04. hal ini menyebabkan penurunan perputaran modal kerja

sebesar 0,53x.

Tahun 2008

Penjualan mengalami kenaikan sebesar Rp 335.846.943,28 (54,28%) yaitu Rp

618.679.004,01 menjadi Rp 954.525.947,29 dan diikuti kenaikan modal kerja

rata-rata sebesar Rp 36.117.666 (3,07%) dari Rp 1.174.320.136,04 menjadi Rp

1.210.437.802,04 . hal ini menyebabkan kenaikan perputaran modal kerja sebesar

0,79x.

Tahun 2009

Penjualan mengalami kenaikan sebesar Rp 42.050.896,86 (4,40%) yaitu Rp

954.525.947,29 menjadi Rp 996.576.844,15 dan diikuti kenaikan modal kerja

rata-rata sebesar Rp 106.788.542,35 (8,82%) dari Rp 1.210.437.802,04 menjadi

Rp 1.317.226.344,39. Hal ini menyebabkan perputaran modal kerja mengalami

penurunan menjadi 0,75x.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tahun 2010

Penjualan mengalami penurunan sebesar Rp129.799.684,49 (13,02%) yaitu Rp

954.525.947,29 menjadi Rp 866..777.159,66 dan . diikuti kenaikan modal kerja

rata-rata sebesar Rp 109.376.788,70 (8,30%) dari Rp 1.317.226.344,39 menjadi

Rp 1.426.603.133,22. Hal ini menyebabkan perputaran modal kerja mengalami

penurunan menjadi 0,60x.

Dari rincian di atas dapat diketahui bahwa tingkat perputaran modal kerja

aten Karanganyar adalah

rendah/ kurang efisien. Rendahnya Tingkat perputaran modal kerja tersebut

menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang tidak lain disebabkan karena

adanya kelebihan dana yang diinvestasikan pada piutang dan persediaan, dengan

keadaan tersebut menunjukkan tidak diterapkannya manajemen modal kerja yang

tepat. Koperasi perlu memperhatikan kebijaksanaan dalam manajemen modal

kerja yaitu kebijaksanaan dalam penentuan besarnya dana yang diinvestasikan

dalam unsur-unsur modal kerja sesuai dengan kebutuhan usaha

2. Pembahasan Analisis Rasio Likuiditas

a. Rasio Lancar

Secara terperinci keadaan rasio lanca

Karangpandan Kabupaten Karanganyar sejak tahun 2005-2009 adalah sebagai

berikut:

Tahun 2006

Aktiva lancar mencapai Rp4.476.160.470,99,utang lancar Rp3.329.716.328,14

dengan rasio lancar 134,43%.

Tahun 2007

Aktiva lancar mengalami kenaikan sebesar Rp 53.409.871,23 (1,19%) yaitu dari

Rp 4.476.160.470,99 menjadi Rp 4.529.570.342,22 dan diikuti penurunan utang

lancar sebesar Rp 2.342.115,14 (0,07%) dari Rp 3.329.716.328,14 menjadi Rp

3.327.374.213,00. hal ini menyebabkan rasio lancar mengalami kenaikan menjadi

136,13%.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Tahun 2008

Aktiva lancar mengalami penurunan sebesar Rp 8.565.795 (0,18%) yaitu dari Rp

4.529.570.342,22 menjadi Rp 4.521.004.546,63 dan diikuti penurunan utang

lancar sebesar Rp 25.049.141,22 (0,75%) dari Rp 3.327.374.213,00 menjadi Rp

3.302.325.071,78 . hal ini menyebabkan rasio lancar mengalami kenaikan

menjadi 136,90%.

Tahun 2009

Aktiva lancar mengalami kenaikan sebesar Rp 190.953.521,9 (4,22%) yaitu dari

Rp 4.521.004.546,63 menjadi Rp 4.711.958.068,57 dan diikuti penurunan utang

lancar sebesar Rp 6.140.217,10 (0,18%) dari Rp 3.302.325.071,78 menjadi Rp

3.296.184.854,64. Hal ini menyebabkan rasio lancar mengalami kenaikan menjadi

142,95%.

Tahun 2010

Aktiva lancar mengalami penurunan sebesar Rp 2.553.360,3 (0,05%) yaitu dari

Rp 4.711.958.068,57 menjadi Rp4.709.404.508,28 dan diikuti penurunan utang

lancar sebesar Rp 24.213.398,5 (0,73%) dari Rp 3.296.184.854,64 menjadi Rp

3.271.971.456,17. hal ini menyebabkan rasio lancar mengalami kenaikan menjadi

143,93%.

Dari rincian di atas dapat diketahui bahwa

kurang efisien, besarnya rasio lancar cenderung tidak beraturan, apabila rasio ini

tidak ditingkatkan akan dapat mengakibatkan koperasi tidak likuid atau tidak

dapat memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek. Keadaan demikian

menunjukkan bahwa kemampuan membayar utang jangka pendek koperasi

kurang terjamin, meskipun koperasi memiliki banyak cadangan dalam bentuk

piutang yang dapat digunakan untuk membayar utang jangka pendek. Piutang

masih memerlukan satu langkah lagi untuk berubah menjadi kas sehingga dapat

digunakan untuk membayar utang jangka pendek. Kekurangan kas dapat

diantisipasi dengan cara menjalin hubungan baik dengan bank-bank setempat agar

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

mudah mendapatkan kredit apabila sewaktu-waktu harus membayar utang jangka

pendek.

b. Rasio Cepat

Secara terperinci keadaan rasio cepat KUD

Karangpandan Kabupaten Karanganyar sejak tahun 2006-2010 adalah sebagai

berikut:

Tahun 2006

Pada tahun ini rasio cepat yang dicapai 132,51%. Besarnya jumlah aktiva lancar

yang lebih likuid (kas, efek, dan piutang) ini disebabkan karena besarnya saldo

piutang koperasi sehingga banyak cadangan yang dapat digunakan untuk

melunasi utang jangka pendeknya bila sewaktu-waktu ditagih. Jumlah aktiva

lancar yang likuid sebesar Rp 4.412.301.375,84 dengan utang lancar sebesar Rp.

3.329.716.328,14

Tahun 2007

Pada tahun ini rasio cepat mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu

menjadi 133,84%. Hal ini disebabkan karena pengelolaan aktiva lancar yang lebih

likuid pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar Rp 40.980.751,5 (0,92%)

yaitu dari Rp 4.412.301.375,84 menjadi Rp 4.453.282.127,34 dan diikuti

penurunan utang lancar sebesar Rp 2.342.115,14 (0,07%) dari Rp

3.329.716.328,14 menjadi Rp 3.327.374.213,00.

Tahun 2008

Pada tahun ini rasio cepat mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu

menjadi 134,66%. Hal ini disebabkan karena pengelolaan aktiva lancar yang lebih

likuid pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar Rp 6.438.876,42 (0,14%)

yaitu dari Rp 4.453.282.127,34 menjadi Rp 4.446.843.250,92 dan diikuti

penurunan utang lancar sebesar Rp 25.049.141,22 (0,75%) dari Rp

3.327.374.213,00 menjadi Rp 3.302.325.071,78.

Tahun 2009

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Pada tahun ini rasio cepat mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu

menjadi 136,65%. Hal ini disebabkan karena pengelolaan aktiva lancar yang lebih

likuid pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp 57.472.143,5 (1,29%

yaitu dari Rp 4.446.843.250,92 menjadi Rp 4.504.315.394,42 dan diikuti

penurunan utang lancar sebesar Rp 6.140.217,10 (0,18%) dari Rp

3.302.325.071,78 menjadi Rp 3.296.184.854,64.

Tahun 2010

Pada tahun ini rasio cepat mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu

menjadi 141,01%. Hal ini disebabkan karena pengelolaan aktiva lancar yang lebih

likuid pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp 109.724.194,5 (2,43%)

yaitu dari Rp 4.504.315.394,42 menjadi Rp 4.614.039.588,92 dan diikuti

penurunan utang lancar sebesar Rp Rp 24.213.398,5 (0,73%) dari Rp

3.296.184.854,64 menjadi Rp 3.271.971.456,17.

Dari rincian

camatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar adalah sudah efisien

karena standar pengukuran berada diantara 125%-149%. Hal ini disebabkan pula

koperasi memiliki utang lancar yang lebih kecil daripada aktiva lancar lebih

likuid.

3. Pembahasan Analisis Rasio Solvabilitas

a. Total debt to equity ratio

Secara terperinci keadaan total debt to equity ratio KUD

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar sejak tahun 2005-2009 adalah

sebagai berikut:

Tahun 2006

Pada tahun ini total debt to equity ratio yang dicapai sebesar 142% dengan modal

sendiri Rp2.389.667.635,60 dan hutang Rp .3.393.976.919,48.

Tahun 2007

Pada tahun ini total debt to equity ratio mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu menjadi 141,48%. Hal ini disebabkan karena modal sendiri

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

mengalami kenaikan sebesar Rp 7.526.019,4 (0,31%) yaitu dari Rp

2.389.667.635,60 menjadi Rp 2.397.193.655, dan diikuti penurunan hutang

sebesar Rp 2.342.115,14 (0,06%) dari Rp 3.393.976.919,48 menjadi Rp

3.391.634.804,34.

Tahun 2008

Pada tahun ini total debt to equity ratio mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu menjadi 139,10%. Hal ini disebabkan karena modal sendiri

mengalami kenaikan sebesar Rp 23.067.900 (0,96%) yaitu dari Rp 2.397.193.655

menjadi Rp 2.420.261.555,50 dan diikuti penurunan hutang sebesar Rp

25.049.141,22 (0,73%) dari Rp 3.391.634.804,34 menjadi Rp 3.366.585.663,12.

Tahun 2009

Pada tahun ini total debt to equity ratio mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu menjadi 137,87%. Hal ini disebabkan karena modal sendiri

mengalami kenaikan sebesar Rp 16.987.720,3 (0,70%) yaitu dari

Rp2.420.261.555,50 menjadi Rp 2.437.249.275,82 dan diikuti penurunan hutang

sebesar Rp 6.140.217,2 (0,18%) dari Rp 3.366.585.663,12 menjadi Rp

3.360.445.445,98.

Tahun 2010

Pada tahun ini total debt to equity ratio mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu menjadi 135,89%. Hal ini disebabkan karena modal sendiri

mengalami kenaikan sebesar Rp 17.752.532,3 (0,72%) yaitu dari Rp

2.437.249.275,82 menjadi Rp 2.455.001.808,16 dan diikuti penurunan hutang

sebesar Rp 24.213.398,5 (0,72%) dari Rp 3.360.445.445,98 menjadi

Rp3.336.232.047,51.

Dari rincian di atas dapat diketahui bahwa total debt to equity ratio KUD

tidak

beraturan tetapi berada pada kriteria yang efisien dengan standar 131%-150%.

Keadaan rasio yang semakin menurun menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam menggunakan modal sendiri untuk menjamin hutangnya semakin baik.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Penurunan rasio ini terjadi karena disebabkan oleh menurunya total hutang

koperasi sedangkan modal sendiri bertambah.

b. Total debt to total capital assets

Secara terperinci keadaan total debt to total capital assets KUD

sejak tahun 2006-

2010 adalah sebagai berikut:

Tahun 2006

Pada tahun ini total debt to total capital assets yang dicapai sebesar 58,43%

dengan hutang Rp 3.393.976.919,48 dan aktiva Rp 5.808.890.942,24.

Tahun 2007

Pada tahun ini total debt to total capital assets mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu menjadi 58,26%. Hal ini disebabkan karena hutang mengalami

penurunan sebesar Rp 2.342.115,14 (0,06%) dari Rp 3.393.976.919,48 menjadi

Rp 3.391.634.804,34 dan diikuti kenaikan aktiva sebesar Rp 13.135.961,68

(0,22%) dari Rp 5.808.890.942,24 menjadi Rp5.822.026.903,92.

Tahun 2008

Pada tahun ini total debt to total capital assets mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu menjadi 57,89%. Hal ini disebabkan karena hutang mengalami

penurunan sebesar Rp 25.049.141,22 (0,73%) dari Rp 3.391.634.804,34 menjadi

Rp 3.366.585.663,12 dan diikuti penurunan aktiva sebesar Rp 6.680.228,14

(0,11%) dari Rp5.822.026.903,92 menjadi Rp 5.815.346.675,78.

Tahun 2009

Pada tahun ini total debt to total capital assets mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu menjadi 57,66%. Hal ini disebabkan karena hutang mengalami

penurunan sebesar Rp 6.140.217,2 (0,18%) dari Rp 3.366.585.663,12 menjadi Rp

3.360.445.445,98 dan diikuti penurunan aktiva sebesar Rp 11.845.600 (0,20%)

dari Rp 5.815.346.675,78 menjadi Rp 5.827.192.275,67.

Tahun 2010

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Pada tahun ini total debt to total capital assets mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu menjadi 57,39%. Hal ini disebabkan karena hutang mengalami

penurunan sebesar sebesar Rp 24.213.398,5 (0,72%) dari Rp 3.360.445.445,98

menjadi Rp3.336.232.047,51 dan diikuti penurunan aktiva sebesar Rp 14.154.320

(0,24%) dari Rp 5.827.192.275,67 menjadi Rp 5.813.037.956,08.

Dari rincian di atas dapat diketahui bahwa total debt to total capital assets

gpandan Kabupaten Karanganyar adalah

rendah (kurang efisien). Penurunan rasio disebabkan karena menurunnya hutang

koperasi sedangkan aktiva terus mengalami peningkatan, kecuali pada total aktiva

tahun 2006. penurunan ini berarti semakin kecil resiko yang dihadapi dan

kemungkinan membayar kurang cukup memadai karena memiliki aktiva lebih

besar dibanding hutangnya.

4. Pembahasan Analisis Rasio Rentabilitas Ekonomi

Secara terperinci keadaan rentabilitas ekonomi KUD

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar sejak tahun 2005-2009 adalah

sebagai berikut:

Tahun 2006

Pada tahun ini rentabilitas ekonomi yang dicapai sebesar 0,33% dengan laba

usaha Rp 19.535.984,16 dan aktiva Rp5.808.890.942,24.

Tahun 2007

Pada tahun ini rentabilitas ekonomi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya

yaitu menjadi 0,16%. Hal ini disebabkan karena laba usaha mengalami

penurunan sebesar Rp 9.646.880,48 (49,38%) dari Rp 19.535.984,16 menjadi Rp

9.889.103,68 dan diikuti kenaikan aktiva sebesar Rp 13.135.961,68 (0,22%) dari

Rp 5.808.890.942,24 menjadi Rp5.822.026.903,92.

Tahun 2008

Pada tahun ini rentabilitas ekonomi mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya

yaitu menjadi 0,38%. Hal ini disebabkan karena laba usaha mengalami kenaikan

sebesar Rp 12.341.284,48 (124,79%) dari Rp 9.889.103,68 menjadi Rp

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

22.230.388,16 dan diikuti penurunan aktiva sebesar Rp 6.680.228,14 (0,11%) dari

Rp5.822.026.903,92 menjadi Rp 5.815.346.675,78.

Tahun 2009

Pada tahun ini rentabilitas ekonomi mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya

yaitu menjadi 0,50%. Hal ini disebabkan karena laba usaha mengalami kenaikan

sebesar Rp 7.267.165 (32,69%) dari Rp 22.230.388,16 menjadi Rp

29.497.553,89 dan diikuti penurunan aktiva sebesar Rp 11.845.600 (0,20%) dari

Rp 5.815.346.675,78 menjadi Rp 5.827.192.275,67.

Tahun 2010

Pada tahun ini rentabilitas ekonomi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya

yaitu menjadi 0,37%. Hal ini disebabkan karena laba usaha mengalami

penurunan sebesar Rp 7.693.453,48 (26,08%) dari Rp 29.497.553,89 menjadi Rp

21.804.100,41 dan diikuti penurunan aktiva sebesar Rp 14.154.320 (0,24%) dari

Rp 5.827.192.275,67 menjadi Rp 5.813.037.956,08.

Dari rincian di atas dapat diketahui bahwa rentabilitas ekonomi KUD

(tidak efisien) karena berada < 1%. Pada rasio ini semakin besar maka akan semakin

bagus dan sebaliknya semakin kecil maka akan semakin buruk bagi koperasi. Tingkat

laba usaha yang tidak sebanding dengan aktiva menyebabkan penurunan rentabilitas

ekonomi. Rasio ini perlu ditingkatkan karena dengan meningkatnya rentabilitas

ekonomi, kemampuan modal untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor

juga akan meningkat. Penurunan rentabilitas ekonomi dapat diatasi dengan

memperbesar volume penjualan sehingga akan meningkatkan laba usaha koperasi dan

juga mengurangi biaya-biaya yang kurang diperlukan.

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Hasil penelitian laporan keuangan dan analisis data tentang efisiensi modal

angpandan Kabupaten Karanganyar

tahun 2006-2010 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis rasio aktivitas menunjukkan bahwa penggunaan modal kerja

pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pandan Wangi Kecamatan Karangpandan

Kabupaten Karanganyar belum efisien dilihat dari rasio aktivitas ( perputaran

piutang, perputaran persediaan, dan perputaran modal kerja) bila dibandingkan

dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan. Tingkat perputaran piutang

dari tahun 2006-2010 adalah 0,17x, 0,14x, 0,21x, 0,22x, dan 0,19x dengan

standart pengukuran yang telah ditetapkan pada interval rasio <5 kali berada pada

kriteria tidak efisien. Tingkat perputaran persediaan dari tahun 2006-2010 adalah

10,66x, 5,39x, 10,00x, 5,50x, dan 3,80x dengan standart pengukuran yang telah

ditetapkan pada interval rasio 5 kali-1 kali berada pada kriteria kurang efisien.

Tingkat perputaran modal kerja dari tahun 2006-2010 adalah 0,64x, 0,53x, 0,79x,

0,75x, dan 0,60x dengan standart pengukuran yang telah ditetapkan pada interval

rasio 1 kali-0 kali berada pada kriteria kurang efisien.

2. Berdasarkan analisis rasio likuiditas menunjukkan bahwa penggunaan modal

kerja pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pandan Wangi Kecamatan Karangpandan

Kabupaten Karanganyar belum efisien dilihat dari rasio likuiditas (current rasio

dan cash ratio) bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah

ditetapkan. Current ratio atau rasio lancar dari tahun 2006-2010 adalah 134,43%,

136,13%, 136,90%, 142,95%, dan 143,93% dengan standart pengukuran yang

telah ditetapkan pada interval rasio 125%-149% berada pada kriteria kurang

efisien. Quick ratio atau rasio cepat dari tahun 2006-2010 adalah 132,51%,

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

133,84%, 134,66%, 136,65%, dan 141,01% dengan standart pengukuran yang

telah ditetapkan pada interval rasio 125%-149% berada pada kriteria efisien.

3. Berdasarkan analisis rasio solvabilitas menunjukkan bahwa penggunaan modal

kerja pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pandan Wangi Kecamatan Karangpandan

Kabupaten Karanganyar belum efisien dilihat dari rasio solvabilitas ( total debt to

equity ratio,dan total debt to total capital asset ) bila dibandingkan dengan

standar pengukuran yang telah ditetapkan. Total debt to equity ratio dari tahun

2006-2010 adalah 142%, 141,48%, 139,10%, 137,87%, dan 135,89% dengan

standart pengukuran yang telah ditetapkan pada interval rasio 131%-150%

berada pada kriteria efisien. Total debt to total capital asset dari tahun 2006-2010

adalah 58,43%, 58,26%, 57,89%, 57,66%, dan 57,39% dengan standart

pengukuran yang telah ditetapkan pada interval rasio <110% berada pada kriteria

tidak efisien.

4. Berdasarkan analisis rasio rentabilitas ekonomi menunjukkan bahwa rasio

rentabilitas ekonomi belum digunakan secara efisien dalam menghasilkan laba

pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pandan Wangi Kecamatan Karangpandan

Kabupaten Karanganyar bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah

ditetapkan. Rasio rentabilitas ekonomi dari tahun 2006-2010 adalah 0,33%,

0,16%, 0,38%, 0,50%, dan 0,38% dengan standart pengukuran yang telah

ditetapkan pada interval rasio <1% berada pada kriteria tidak efisien.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka implikasi dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan rasio aktivitas digunakan untuk menilai kemampauan koperasi

dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Tingkat perputaran piutang pada

koperasi tersebut sangat rendah atau tidak efisien yang disebabkan tingginya

saldo piutang yang belum tertagih dan pengumpulan piutang sangat pendek

menyebabkan kebijakan kredit sangat ketat sehingga koperasi akan kehilangan

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Tingkat perputaran persediaan yang

tidak efisien disebabkan karena tingginya rata-rata persediaan yang tidak diikuti

dengan kenaikan harga pokok penjualan dan pengumpulan persediaan yang lama

akan menyebabkan kerugian atau memperkecil keuntungan. Tingkat perputaran

modal kerja tidak efisien disebabkan karena adanya kelebihan modal kerja yang

diinvestasikan pada piutang dan persediaan sehingga tidak diterapkannya

manajemen modal kerja yang tepat.

2. Tingkat rasio likuiditas digunakan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek

pada koperasi. Rasio lancar menunjukkan kriteria kurang efisien mengakibatkan

koperasi tidak likuid atau tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya dalam

jangka pendek.

3. Tingkat rasio solvabilitas digunakan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang

pada koperasi. Total debt to total capital asset tidak efisien disebabkan karena

menurunnya hutang koperasi sedangkan aktiva mengalami kenaikan yang sangat

signifikan.

4. Tingkat rentabilitas tidak efisien, disebabkan karena laba usaha yang lebih kecil

dari aktiva yang dimiliki koperasi( laba usaha < aktiva).

C. SARAN

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis atan

Karangpandan Kabupaten Karanganyar:

a) Rendahnya tingkat perputaran piutang dapat diantisipasi dengan cara

menetapkan kebijaksanaan baru mengenai ketentuan pembatasan maksimal

kredit yang diberikan kepada anggota dan meningkatkan efektivitas dalam

penagihan piutang terutama piutang yang sudah menunggak atau telah jatuh

tempo.

b) Rendahnya tingkat perputaran persediaan dapat diantisipasi dengan

menetapkan kebijakan baru yang berkaitan dengan penjualan persesediaan

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

barang dagangan agar persediaan tersebut tidak terlalu banyak menumpuk di

gudang yaitu dengan cara memberikan potongan tunai baik penjualan tunai

maupun kredit dan jangan terlalu banyak mengadakan pembelian barang.

Pembelian dilakukan setelah persediaan barang dagangan benar-benar

dalam keadaan sefety stock (persediaan inti), persediaan inti merupakan

jumlah minimal dari dana yang diinvestasikan dalam persediaan untuk

mempertahankan kontinuitas usahanya.

c) Rendahnya tingkat perputaran modal kerja koperasi perlu memperhatikan

kebijaksanaan dalam manajemen modal kerja yaitu kebijaksanaan dalam

penentuan besarnya dana yang diinvestasikan dalam unsur-unsur modal

kerja sesuai dengan kebutuhan usaha.

2. Berdasarkan analisis

Karangpandan Kabupaten Karanganyar, sebaiknya koperasi lebih meningkatkan

likuiditas koperasi khususnya untuk rasio lancer dengan mengalokasikan aktiva

lancar ke pos-pos yang lebih produktif. Pengalokasian ini penting karena jumlah

aktiva lancar yang terlalu besar / tinggi berdampak terhadap rentabilitas ekonomi

kurang baik karena aktiva kurang bisa didayagunakan untuk menambah

keuntungan.

3. B

Karangpandan Kabupaten Karanganyar, sebaiknya koperasi dalam meningkatkan

total debt to total capital mengurangi utang karena hal ini lebih mudah dilakukan

daripada menambah aktiva atau mendapatkan tambahan modal sendiri.

4. B

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar, koperasi sebaiknya

mengadakan perbaikan rentabilitas dengan cara meningkatkan penjualan, efisiensi

biaya operasional sehingga keuntungan koperasi bertambah.

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...koperasi unit desa (kud) pandan wangi kecamatan karangpandan kabupaten karanganyar tahun 2006-2010 skripsi oleh: sutini nim k 7404029

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.

Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta : BPFE.

Brigham dan Houston. 2006. Fundamentals of Financial Management. Penerjemah : Ali Akbar Yulianto. Jakarta : Salemba Empat.

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2007. Metode Penelitian. Jakarta : PT. Bumi

Aksara. Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

Yogyakarta : Andi Offset.

Dedhy Sulistiawan dan Yie Ke Feliana. 2006. Akuntansi Keuangan Menengah I. Malang : Bayumedia

. Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke Dua.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Gill, James O and Moira Chatton. 2003. Memahami Laporan Keuangan. Penerjemah

: Dwi Purbaningtyas. Jakarta: PPM. Hudiyanto. 2002. Sistem Koperasi : Ideologi dan Pengelolaan. Yogyakarta : UII

press. Husaini Usman dan Purnomo S. Akbar. 2000. Metode Penelitian. Jakarta : PT. Bumi

Aksara. Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Lukman Syamsuddin. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi

dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Mardalis. 2007. Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT. Bumi

Aksara. Munawir, S. 2001. Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke Empat. Yogjakarta: Liberty.