KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR …v2.app.sippd-jatim.net/cms/output.php?url=upload/Paparan...
Transcript of KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR …v2.app.sippd-jatim.net/cms/output.php?url=upload/Paparan...
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Disampaikan pada acara:
MUSRENBANG DAERAH
PROVINSI JAWA TIMUR
Surabaya, 16 April 2012
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR DALAM
MENUNJANG PEMBANGUNAN
DAERAH JAWA TIMUR
Profil Jawa Timur
Isu Strategis Bidang Infrastruktur
RTRW Jawa Timur
Kebijakan Pembangunan Nasional
Arah Kebijakan Pembangunan Infrastuktur PU
Program Strategis Kementerian PU
Penganggaran
Koordinasi Pusat-Daerah
Agenda
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Luas Wilayah : 47.922 km2
Penduduk : 37.476.011 jiwa
Ibu Kota : Surabaya
Lingkup
Adminitrasi : 29 Kabupaten, 9 Kota, 662
Kec. dan 8.506 Desa
Koordinat : 9º 0' - 4º 50‘ LS dan 110º 30'
- 116º 30’ BT
1. PROFIL JAWA TIMUR
Sumber: berbagai media, diolah 2
POTENSI
Pertambangan dan Energi : Minyak
Bumi, PLTA, PLTU, PLTGU.
Perindustrian: Kapal, Kertas, Rokok,
Semen, dll.
Pariwisata: Gunung bromo, Prigen,
Trawas, Kebun Raya Purwodadi,
Pasuruan, Wista Bahari Lamongan,
dll.
2. ISU STRATEGIS BIDANG INFRASTUKTUR (1/3)
PENATAAN RUANGPENATAAN RUANG
• Perlunya dukungan terhadap implementasi RTRW kota/kabupaten dan RTR KSN Perkotaan;
• Kawasan Strategis Nasional (KSN) Gerbangkertosusila belum ditetapkan dengan Peraturan
Presiden;
• Kawasan Lumpur Sidoarjo ber dampak terganggunya kelancaran transportasi regional;
• Pengembangan zonasi di Kawasan Ekonomi Unggulan dan zonasi di kawasan agroindustri
Gelang;
• Perlunya sosialisasi bidang penataan ruang ke semua lapisan masyarakat;
• Perlu segera disusun rencana rinci kabupaten/kota sebagai tindak lanjut Perda RTRW
Kabupaten/Kota;
• Kompetensi aparat yang menangani bidang penataan ruang perlu ditingkatkan;
• Perlunya pemutakhiran data dan informasi tentang penataan ruang kabupaten/kota;
• Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang perlu semakin ditingkatkan pasca
ditetapkannya Perda RTRW Kabupaten/Kota;
• Perlunya pengembangan kawasan perdesaan berkelanjutan;
• Perlunya penyelesaian Perpres RTR KSN.
Konreg PU 7-8 Maret 2012
3
SUMBER DAYA AIRSUMBER DAYA AIR
• Perlunya pembangunan prasarana dan sarana penyedia air baku di Nganjuk, Bangkalan,
Trenggalek, Sampang, Malang, Kediri, tulungaagung, Semiri, Karangpandan, Bojonegoro,
Surakarta, Karanganyar dan Wonogiri;
• Perlunya rehabilitasi, operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi/rawa/air tanah;
• Pembangunan tanggul di Sukoharjo, Sragen, Ngawi, Lamongan, Bojonegoro;
• Pengerukan/normalisasi Sungai di Ponorogo, Madiun dan Bojonegoro;
• Perlunya pembangunan Seawall di Gresik dan Tuban;
• Perlunya penanganan kawasan konservasi di Provinsi Jawa Timur.
2. ISU STRATEGIS BIDANG INFRASTUKTUR (2/3)
Konreg PU 7-8 Maret 2012
4
CIPTA KARYACIPTA KARYA
• Pemenuhan kebutuhan air bersih di perkotaan dan perdesaan dengan target MDGs Tahun 2015;
• Terpenuhinya infrastruktur permukiman kumuh perkotaan serta penanganan kemiskinan;
• Meningkatkan pelayanan sektor sanitasi (persampahan, air limbah dan drainase) untuk
tercapainya standar pelayanan minimal dan target MDGs;
• Meningkatkan kawasan RTH, Tradisional, dan Penataan Revitalisasi Kawasan dan Optimalisasi
penerapan Undang-Undang Bangunan Gedung serta Peningkatan Pengelolaan Negara Golongan
III.
BINA MARGABINA MARGA
• Penanganan kerusakan jalan yang menjadi prioritas (Pasuruan, Banuwangi, Nganjuk dan
Sidoarjo);
• Pelebaran jalan yang menjadi prioritas (Pacitan, Trenggalek, Kediri, Probolinggo, dan
Pacitan);
• Pembangunan Jalan Lintas Selatan Jatim (Malang);
• Penghubung Lintas Selatan Madura (Sampang);
• Pembangunan jalan baru (Bangkalan, Surabaya dan Mojokerto);
• Penumpukan volume yang menyebabkan kemacetan di ruas Jombang – Kertosono
(Jombang);
• Pembangunan flyover Puspa Agro (Sidoarjo);
• Pembangunan jembatan Ploso Baru (Jombang);
• Kelancaran arus lalu lintas menuju jalur wisata Kota Batu (Malang);
• Penuntasan infrastruktur pada ruas jalan Ponorogo – Pacitan (Ponorogo dan Pacitan)
• Pengembangan Kawasan Terpadu di Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan
Sumenep);
• Duplikasi Jembatan Sembayat (Gresik).
2. ISU STRATEGIS BIDANG INFRASTUKTUR (3/3)
Konreg PU 7-8 Maret 2012
5
6
3. PETA STRUKTUR RUANG RTRW JAWA TIMUR
Prioritas 5 Tahun Pertama (2010-2014) :
WS Strategis Nasional Pelabuhan Internasnl
Bandara Tersier
PKN
PKW
Jalan Bebas Hambatan
Jalan Lintas Selatan
Jalan Lintas Tengah
Jalan Lintas Utara
Pelabuhan Nasional
STRUKTUR RUANG PROV. Jawa Timur(PP. No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional)
A. STRUKTUR RUANG
7
Sistem Perkotaan
NasionalPelabuhan Bandar Udara Jalan Bebas Hambatan Jaringan Jalan Lintas
Wilayah
Sungai
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PKN :
1. Kawasan
Perkotaan
(Gerbangkerto-
susila)
2. Malang
PKW :
1. Pasuruan
2. Tuban
3. Kediri
4. Cilacap
Internasional :
Tanjung Perak
dalam satu sistem
dengan Tanjung
Bumi (Prov. Jawa
timur)
Nasional :
Gresik
Primer :
Juanda
Sekunder :
-
Tersier :
Abdulrachman
Saleh
Antar Kota :
1. Mantingan – Ngawi
2. Ngawi – Kertosono
3. Kertosono – Mojokerto
4. Mojokerto – Surabaya
5. Surabaya – Madura
6. Gempol – Pandaan
7. Pandaaan – Malang
8. Gempol – pasuruan
9. Paruruan –
Probolinggo
10. Probolinggo –
Banyuwangi
11. Gresik – Tuban
12. Demak – Tuban
Dalam Kota :
1. Surabaya – Gempol
2. Surabaya – Gresik
3. Waru (Aloha) –
Wonokromo –
Tanjung Perak
4. SS Waru – Bandara
Juanda
5. Bandara Juanda –
Tanjung Perak
Jaringan Jalan Lintas Utara Pulau Jawa:
Tuban – Surabaya – Sidoarjo – Pasuruan –
Probolinggo – Situbondo – Banyuwangi.
Jaringan Jalan Lintas Tengah Pulau Jawa:
Ngawi – Madiun – Nganjuk – Jombang –
Mojokerto – Surabaya.
Jaringan Jalan Lintas SelatanPulau Jawa:
Pamengpeuk – Pangandaran – Pacitan –
Trenggalek – Tulungagung – Lumajang –
Jember – Banyuwangi.
Jaringan Jalan Pengumpan yang
menghubungkan jalan lintas
utara/tengah/selatan yang menghubungkan:
1. Probolinggi – Lumajang, Gempol – Malang –
Kepanjen, Jombang – Kertosono – Kediri –
Tulungagung, Madiun – Ponorogo –
Pacitan.
2. Jaringan jalan lintas Pulau Madura untuk
mendukung fungsinya sebagai jaringan
jalan arteri primer yang menghubungkan
kota-kota pesisir di Pulau Madura:
Bangkalan – Ketapang – Sumenep -
Pamekasan – Sampang – Bangkalan.
Lintas
Provinsi :
-
Strategis
Nasional :
1. Brantas
8
PETA POLA RUANG RTRW JAWA TIMUR
Kawasan Andalan Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung
(1) (2) (3)
1. Kawasan Gresik, Bangkalan,
Mojokarto, Surabaya, Sidoarjo,
Lamongan (Gerbangkertosusila) (sektor
unggulan)
2. Kawasan Malang dan sekitarnya
(sektor unggulan: pariwisata)
3. Kawasan Probolinggo – pasuruan –
Lumejang (sektor unggulan: industri)
4. Kawasan Madiun dan sekitarnya
(sektor unggulan: industri)
5. Kawasang Kediri – Tulung Agung –
Blitar (sektor unggulan: industri)
6. Kawsan Situbondo – Bondowoso –
Jember (sektor unggulan: perkebunan)
7. Kawasan Tuban – bojonegoro (sektor
unggulan: pariwisata, industri,
perkebunan, pertanian, perikanan,
pertambangan)
8. Kawasan Madura dan Kepulauan
(perikanan)
1. Kawasan Perkotaan Gresik –
Bangkalan – Mojokerto – Surabaya –
Sidoarjo – Lamongan
(Gerbangkertosusila) (Provinsi Jawa
timur)
2. Kawasan Stasiun Pengamat
Dirgantara Watukosek (Provinsi Jawa
Timur)
1. CA gunung celering
2. TN Gunung Merapi
3. TN Gunung Merbabu
4. TWA Laut Daerah Pantai
Ujungnegoro – Roban
5. CA Geologi Karangsembung
6. TN Laut Karimun Jawa
B. POLA RUANG
POLA RUANG PROV. JAWA TIMUR(PP. No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional)
9
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
4. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
1
2 Pendidikan
3 Kesehatan
4 Penanggulangan Kemiskinan
5 Ketahanan Pangan
6 Infrastruktur
7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8 Energi
9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
11 Prioritas Nasional
Kabinet Indonesia Bersatu II
2010-2014
11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
Sumber : Perpres No. 5/2010
Catatan:
Tedapat prioritas lainnya, al: Polhukam, Perekonomian dan Kesra
PRIORITAS NASIONALRPJM NASIONAL 2010-2014
10
GROUNDBREAKING
2011 - 2012
Fase 1: Implementasi Quickwins
• Pelaksanaan groundbreaking
Perpres 32/2011 tentang MP3EI 2011-2025
Kerangka Desain MP3EI
1. Pengembangan potensi daerah melalui 6 Koridor Ekonomi (Sumatera; Jawa; Kalimantan; Sulawesi; Bali
& Nusa Tenggara; Papua & Kep.Maluku)
2. Pengembangan konektifitas intra dan inter koridor serta internasional
3. Penguatan kemampuan SDM dan IPTEK Nasional
11
Keterkaitan Pembangunan Infrastruktur PU dan
Permukiman pada Kawasan Koridor Ekonomi
KAWASAN
KORIDOR
INFRASTRUKTUR
BIDANG PU
INFRASTRUKTUR
PEMERINTAH LAINNYA
INFRASTRUKTUR
OLEH SWASTA
KOMODITI
UNGGULAN
DEBOTTLENECKING
REGULASI
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
JALANAIR BAKU& AIR
BERSIH
PENGENDALIAN
BANJIR
PUSAT EKONOMI
NON-KORIDORK
ON
EK
TIV
ITA
S
JALA
N
KO
NE
KT
IVIT
AS
JALA
N
PENGELOLAAN
AIR LIMBAH
Pembangunan Kawasan Koridor Mengacu RTRW dan RTR KawasanPembangunan Kawasan Koridor Mengacu RTRW dan RTR Kawasan
12
MP3EI 2011-2025 Kegiatan Investasi
Pemerintah 108 123.204 T
Badan Usaha 40 356.803 T
Total 148 480.007 T
Jakarta
Bandung Surabaya
Tj.Priok
Cirebon Tj.Emas
Semarang
Tj.Perak
Sumber: Roadmap Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Industri
Utama
Strategi
Ekonomi
Arahan Pengembangan
Infrastruktur PU
Industri Tekstil
Membatasi import ilegal dan meningkatkan efisiensi
produksi, serta mengembangkan desain dan
peningkatan peralatan industri.
Meningkatkan konektivitas dengan jaringan jalan handal
(tol/jalan raya) antara pelabuhan ekspor, kawasan
industri, dan pusat-pusat ekonomi (hubs/mega hubs).
Industri Makanan dan
Minuman
Memperbaiki distribusi dan logistik, memperluas
pengetahuan /teknologi dan SDM.
Meningkatkan ketersediaan air baku bagi industri dan air
minum permukiman di pusat-pusat ekonomi dari sumber
air yang ada.
Menyediakan pengelolaan air limbah di kawasan industri
dan pusat-pusat ekonomi.
Industri Manufaktur
(Peralatan Transportasi
dan Perkapalan)
Memperluas jaringan ekspor serta meningkatkan
nilai tambah produk.
Memperkuat keandalan sistem pengendalian banjir di
pusat-pusat ekonomi dan kawasan industri.
Pembangunan 6 Koridor Ekonomi adalah kebijakan pemerintah
untuk mendukung dan mengembangkan ekonomi khususnya pada
jalur utama diastribusi barang. Untuk Pulau Jawa, koridor ekonomi
ada pada jalur Lintas Utara Jawa.
Rencana Pembangunan Jaringan Jalan di Kota Surabaya
SKETSA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR AIR BERSIH UMBULAN
(METROPOLITAN GERBANGKERTOSUSILA)
� Fasilitas intake yang untuk
mengambil air dari Mata Air
Umbulan memiliki kapasitas
4.000 l/s untuk melayani
Kabupaten Pasuruan, Kota
Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo,
Kota Surabaya, dan Kabupaten
Gresik.
� Panjang pipa transmisi dari Mata
Air Umbulan hingga reservoir di
Kabupaten Gresik adalah 92 km.
� Biaya total proyek adalah 2
Triliun di mana Jaringan
distribusi dibangun oleh
Pemerintah dengan biaya Rp.807
M untuk pengembangan di 5
(lima) PDAM.
� Proyek Air Minum Umbulan
Tahun 2011 ini masih berada
pada tahap pembebasan lahan.
Masa konstruksi diperkirakan
akan dimulai tahun 2012 dan
selesai tahun 2014.
1 Pembentukan dan Penguatan Institusi RAN HAM
2 Persiapan pengesahan instrumen internasional HAM
3 Harmonisasi rancangan dan evaluasi peraturan
perundang-undangan
4 Pendidikan hak asasi manusia
5 Penerapan norma dan standar hak asasi manusia
6 Pelayanan komunikasi masyarakat
7 Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
KEGIATAN RANHAM
INDONESIA
TAHUN 2011-2014
RENCANA AKSI NASIONAL HAM
Sumber : Perpres No. 23/2011
1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak memperoleh keadilan
5. Hak atas kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman
7. Hak atas kesejahteraan
8. Hak turut serta dalam pemerintahan
9. Hak perempuan
10. Hak anak
Penerapan norma dan
standar hak asasi
manusia
16
RTRWN
RPJMN / RENSTRA PU
RTRWPROV.KAB/KOTA
SPW – P/K
RIS-PU
RPIJM-PU
RPJMD
17
5. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR PU
Catatan:
SPW: Sistem Perencanan Wilayah
RIS: Rencana Induk Strategis
Kebijakan dan Strategi Bidang PU & Permukimandalam Pembangunan Nasional
K
E
M
A
K
M
U
R
A
N
&
K
E
S
E
J
A
H
T
E
R
A
A
N
R
A
K
Y
A
T
KEBIJAKAN UMUM
� Pro Poor
� Pro Growth
� Pro Job
� Pro Green
PENINGKATAN
KUALITAS
LINGKUNGAN
Aksesibilitas
Barang/Penumpang
Ketahanan Pangan
Investasi & Eksport
Penanggulangan Kemiskinan,
Peningkatan Kesempatan
Kerja
Kesenjangan Wilayah,
Dukungan terhadap Kawasan
Perbatasan Terpencil &
Terisolir
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Green Construction
Pembangunan Berbasis
Penataan Ruang
Adaptasi terhadap
Perubahan Iklim
PERTUMBUHAN
EKONOMI
Jalan dan Jembatan
Irigasi dan Rawa
�Jalan Toll/Akses Kawasan
Produksi, Industri &
Pelabuhan
Pengendalian Banjir
PNPM Mandiri:
� P2KP
� PPIP
� RISE
� Pamsimas
� Sanimas
RTRWN, RTRW Pulau, RTRW
Provinsi dan RTRW Kab/Kota
� Air Minum & Sanitasi
� Manajemen Persampahan
� Perbaikan Lingkungan
Permukiman
� PSD PU untuk MBR
Pembangunan Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat
Pengendalian Banjir
18
IKU Sasaran Strategis
1. Semakin digunakannya RTRW sebagai acuan dalam setiap
perencanaan pembangunan nasional dan daerah.
2. Meningkatnya ketersediaan SDA dan meningkatnya luas serta
kualitas layanan jaringan irigasi/rawa.
3. Semakin berkurangnya luas, frekuensi, dan lamanya genangan
banjir.
4. Meningkatnya kondisi jalan nasional dan jalan daerah dengan
untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi.
5. Terpenuhinya SPM bidang infrastruktur PU, termasuk
tercapainya target MDG’s.
6. Meningkatnya kemampuan Pemda dan stakeholders jasa
konstruksi serta meningkatnya pemahaman masyarakat
mengenai konstruksi/bangunan.
19
Penyelenggaraan Bidang PU
Satker Tetap
Satker Tetap
S K P D
S K P D
BANG WAS
di PUSAT
TUR BIN
S K P D
S K P D
APBN Dep. PU
APBD
BIN BANG WAS
di DAERAH
Dekonsentrasi
TUR BIN WAS
Dilaksanakan Sendiri
TUR BIN BANG WAS
Tugas Pembantuan
BANG
Provinsi
Provinsi/Kab/Kota
Urusan Pemerintahan Bidang PU
UrsPem Kewenangan Pemerintah
UrsPem Kewenangan
Provinsi
UrsPem Kewenangan Kab/Kota
20
PENINGKATAN DAN PERLUASAN
PROGRAM-PROGRAM PRO-RAKYAT
I. PROGRAM RUMAH SANGAT SEDERHANA;
II. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM;
III. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT;
IV. PROGRAM LISTRIK MURAH DAN HEMAT;
V. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN; dan
VI. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
PINGGIR PERKOTAAN
21
I. Program Rumah Murah dan Sangat Murah1. Rumah Sangat Murah
� Untuk rakyat sangat miskin dan miskin,
� Harga Rp 5 juta sampai 10 juta
� Dana Bantuan Pemenrintah, BUMN dan CSR Swasta
� Bisa konsep rumah singgah “sementara”� Jika sudah siap � menuju rumah murah
2. Rumah Murah
� Untuk rakyat berpenghasilan rendah (termasuk petani penggarap, nelayan dan
buruh kelas bawah)
� Harga Rp 20 juta sampai 25 juta
� Pemberian kredit sangat lunak
� Pemerintah bantu sebagian biaya pembelian
III. Program Air Bersih untuk Rakyat� Atasi krisis air di daerah tandus dan sulit air;
� Sasaran: Tidak ada lagi krisis air tahun 2025;
� Paduan Proyek PU dan PNPM
Program Pro-Rakyat yang Terkait Kementerian PU
22
V. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan• Pembuatan rumah murah bagi nelayan;
• Membuat alternatif kegiatan/pekerjaan nelayan;
• Skema UMK dan KUR;
• Pembangunan SPBU solar dan Cold Storage;
• Angkutan umum murah;
• Fasilitas sekolah dan Puskesmas, termasuk perbankan.
VI. Program Kehidupan Masyarakat Pinggir Kota:
� Pembangunan rumah sangat sederhana;
� UMK & Pekerjaan;
� Relokasi bila perlu;
� Fasilitas khusus sekolah dan Puskesmas
23
Program Pro-Rakyat yang Terkait Kementerian PU
Tiga (3) Program Prioritas:
1. Surplus Beras
� Dari Swasembada ke surplus beras,
� Dalam waktu 5-10 tahun ke depan
2. Lapangan Kerja
� Percepatan pengurangan pengangguran
� Pengurangan satu juta per tahun
3. Transportasi Jakarta
� Kemacetan teratasi sebelum tahun 2020
� Perbaikan signifikan dirasakan sebelum 2014
24
ARAHAN PRESIDEN (Direktif Bogor)
Pendanaan Bidang PU 2010 – 2014*)
*) Tidak termasuk pendanaan dari pemerintah daerah, swasta, dan BUMN
**) Terdapat potensial proyek PPP sebesar Rp 340 miliar yang ditempatkan pada kelompok Air Baku dibawah Perumahan dan Permukiman (Ditjen Cipta Karya). Saat ini juga sedang dilakukan proses poyekPPP Water Conveyance di Banten (Karian) dan Lampung.
SEKTORPUBLIC
PRIVATE TOTAL
RUPIAH PHLN TOTAL
Bidang PU 211,15 63,18 274,33 209,17 483,50
Bidang SDA 42,91 20,59 63,50 0,0**) 63,50
Bidang Jalan 119,93 28,08 148,01 201,44 349,45
Bidang CK 37,52 14,50 52,02 7,74 59,76
Lainnya 10,80 0,0 10,80 0,0 10,80
(dalam trilyun rupiah)
25
Sumber: RPJMN 2010-2014 dan Renstra Kementerian PU 2010-2014
6. PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PU (1/3)
PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Aksesibilitas Barang/Penumpang
• Pembangunan Jalan dan Jembatan Baru : Pembangunan Jln Merr IIc, Jln Bangkalan-
socah, Jln Sendangbiru - Balekambang (PLN), Jln Pacitan Sidomulyo III, Jln Sidomulyo –
Jetak, Jln Jetak – Hadiwarno, dan Pembangunan Jmbt Trisula, Jmbt Kalimujur, Jmbt
Damas, Jmbt Kali Gunting;
• Pembangunan Fly Over/Underpass/ Terowongan : Pembangunan Fly Over Pasar
Kembang (MYC) dan Fly Over Peterongan (Multi Years Contract);
• Pelebaran Jalan : Jalan Sampang-Pameksan-Sumenep, Jalan Gempol - Bts.Kota Bangil,
Jalan Bts. Kab. Pacitan - Jarakan (Trenggalek), Jalan Glonggong-Bts. Kota Pacitan I, Jalan
Glonggong - Bts. Kota Pacitan II, Bts. Kota Pacitan - Bts. Kab. Trenggalek, Jalan Bts. Kota
Kediri - Bts. Kab. Tulungagung, Jalan Bulu (Bts. Prov. Jateng)-bts. Kota Tuban, Jalan Bts.
Kota Lamongan - Bts. Kota. Gresik, Jalan Jampirogo – Mlirip;
2. Ketahanan Pangan
• Rehabilitasi Jaringan Irigasi (Kab Malang, Kab. Kediri, Kab Sidoarjo, Kab Jember
• Kab Lumajang, Kab Banyuwangi, Kab Situbondo).
26
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1. Penaggulangan Kemiskinan dan Peningkatan Kesempatan Kerja
• Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
2. Kesenjangan Wilayah, Dukungan Terhadap Kawasan Terpencil
• Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman
Infrastruktur Kawasan Perdesaan dan Perkotaan (Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab.
Bojonegoro, Kota Probolinggo, Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, Kab. Ponorogo,
Kab. Malang, Kab. Banyuwangi);
• Infrastruktur Pedesaan/PPIP (Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar,
Kab. Kediri, Kab. Jember, Kab. Banyuwangi, Kab. Pasuruan, Kab. Mojokerto, Kab. Jombang,
Kab. Nganjuk, Kab. Madiun, Kab. Lamongan, Kab. Bangkalan, Kab. Pamekasan, Kab.
Sumenep)
• Fasilitasi penyelenggaran SPAM di IKK, MBR, Perdesaan dan SPAM Regional (Kota
Surabaya, Kab Blitar, Kab Malang, Kab Banyuwangi, Kab Madiun, Kab Sumenep, Kab
Pacitan, Kab Trenggalek, Kab Kediri, Kab Probolinggo, Kab Bangkalan, Kab Pacitan, Kab
Tulungagung, Kab Malang, Kab Banyuwangi, Kab Situbondo, Kab Mojokerto, Kab Jombang,
Kab Magetan, Kab Bojonegoro, Kab Tuban, Kab Nganjuk, Kab Madiun, Kab Lamongan, Kab.
Ngawi, Kab Bondowoso, Kab Pamekasan)
6. PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PU (2/3)
27
PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN
1. Green Construction
• Dukungan sarana dan prasarana lingkungan permukiman (Ngawi)
2. Pembangunan Berbasis Penataan Ruang
• Dekonsentrasi pembinaan pelaksanaan penataan ruang kabupaten/kota Wilayah I,
Keterpaduan Program, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan KSN Perkotaan (Tugas
Pembantuan) dan Pemenuhan SPM dan Peningkatan Kualitas Penataan Ruang Kota
(Tugas Pembantuan)
3. Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim
• Pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan sanitasi dan
persampahan: (i) Infrastruktur air limbah (Kab. Ponorogo, Kab. Ngawi); (ii)
Infrastruktur tempat pengolah sampah terpadu/3R (Kab. Ponorogo, Kab. Probolinggo,
Kab. Jombang, Kab. Ngawi, Kab. Lamongan, Kab. Gresik); (III) Infrastruktur Drainase
Perkotaan (Kab. Ponorogo, Kab. Ngawi, Kab. Gresik, Kota Surabaya).
• Pengendalian Banjir: (i) Pembangunan sarana/prasarana Pengendalian Banjir
(Trenggalek , Tulungagung , Banyuwangi); (ii) Rehabilitasi sarana/prasarana
pengendali banjir (Trenggalek , Tulungagung , Nganjuk, Jombang, dan Mojokerto); (iii)
Pembangunan Sarana/prasarana pengendalian lahar/sedimen (Blitar, Kediri dan
Lumajang); (iv) Rehabilitasi Sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen (Blitar, Kediri
dan Lumajang).
6. PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PU (3/3)
28
7. PENGANGGARAN
PROGRAM TA 2008 TA 2009 TA 2010 TA 2011 TA 2012
APBN 2.209,50 2.775,35 2.469,60 3.131,21 2.932,58
DAK 422,12 456,31 327,80 337,15 417,94
TOTAL 2.631,62 3.231,66 2.797,40 3.468,36 3.350,52
(dalam miliar rupiah)
Grafik Alokasi Dana
Alokasi (m
ilyar)
29
APBN + DAK KEMENTERIAN PU UNTUK JAWA TIMUR
-
500.00
1,000.00
1,500.00
2,000.00
2,500.00
3,000.00
3,500.00
2008 2009 2010 2011 2012
2,209.50
2,775.35
2,469.60
3,131.21
2,932.58
422.12 456.31 327.80 337.15
417.94
2,631.62
3,231.66
2,797.40
3,468.36 3,350.52
APBN
DAK
TOTAL
DITJEN 2008 2009 2010 2011 2012
SDA 765,20 159,00 527,48 505,18 537,49
BM 843,30 1.682,91 1.454,42 1.782,60 1.441,55
CK 599,80 531,69 485,11 838,66 924,80
TR 1,20 1,75 2,60 4,77 28,73
TOTAL 2.209,50 2.375,35 2.469,60 3.131,21 2.932,58 30
-
500.00
1,000.00
1,500.00
2,000.00
2,500.00
3,000.00
3,500.00
TA. 2008 TA. 2009 TA. 2010 TA. 2011 TA. 2012
765.20
159.00
527.48 505.18 537.49
843.30
1,682.91
1,454.42
1,782.60
1,441.55
599.80 531.69 485.11
838.66 924.80
1.20 1.75 2.60 4.77 28.73
2,209.50
2,375.35 2,469.60
3,131.21
2,932.58 SDA
BM
CK
TR
TOTAL
NO KEGIATAN PRIORITASALOKASI
(ribu rupiah)
1PENATAAN
RUANG28.734.000
Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang Daerah I 6.144.000
Pelaksanaan Pengembangan Perkotaan 22.590.000
2 SUMBER DAYA AIR 537.491.954
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 239.159.994
Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengamanan Pantai 106.966.725
Peningkatan Kualitas Pengelolaan SDA Terpadu 31.689.303
Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya 98.079.382
Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 61.596.550
3BINA
MARGAPelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional 1.441.554.558
4 CIPTA KARYA 924.797.697
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman 11.719.000
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman 45.817.590
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan,
Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara286.409.460
Pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan sanitasi dan
persampahan398.099.169
Pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan sistem penyediaan air
minum178.840.748
Penyusunan kebijakan, progam dan anggaran, kerjasama luar negeri, data informasi dan evaluasi
kinerja3.911.730
31
(dalam milyar rupiah)
NO KAB/KOTATA. 2009 TA. 2010 TA. 2011 TA. 2012
Jalan Irigasi AMS Total Jalan Irigasi AMS Total Jalan Irigasi AMS Total Jalan Irigasi AMS Total
1 Kab. Bangkalan 7.478 2.047 2.877 12.402 4.343 1.061 1.915 7.318 5.848 1.648 2.932 10.427 6.887 2.242 2.400 11.529
2 Kab. Banyuwangi 10.035 3.567 2.666 16.268 8.344 4.405 1.757 14.506 - 3.831 0.967 4.798 7.348 3.005 2.709 13.063
3 Kab. Blitar 9.474 3.635 2.708 15.817 5.486 4.028 1.720 11.234 8.942 3.824 2.074 14.840 6.509 3.012 3.196 12.717
4 Kab. Bondowoso 5.216 2.980 2.381 10.577 4.753 3.491 1.473 9.717 6.255 3.558 1.997 11.810 7.493 4.477 2.012 13.983
5 Kab. Gresik 8.885 2.561 3.056 14.502 - 1.778 1.012 2.790 - 3.013 2.117 5.130 7.428 4.856 2.966 15.251
6 Kab. Jember 9.436 3.236 2.889 15.561 9.980 4.483 2.183 16.646 8.281 3.882 2.528 14.692 7.581 2.988 3.049 13.618
7 Kab. Jombang 7.796 2.595 2.619 13.010 - 1.949 1.676 3.625 - - 2.530 2.530 5.252 1.963 2.336 9.551
8 Kab. Kediri - 3.057 - 3.057 4.838 5.365 1.679 11.883 - 3.197 - 3.197 4.594 2.697 2.463 9.754
9 Kab. Lamongan 7.495 3.061 3.178 13.734 - 1.826 0.968 2.793 6.034 2.452 2.137 10.623 6.572 2.849 2.305 11.726
10 Kab. Lumajang 6.820 3.155 2.618 12.593 6.792 3.744 0.856 11.392 5.212 3.615 1.725 10.553 5.265 3.234 2.376 10.875
11 Kab. Madiun 8.249 2.796 2.477 13.522 3.869 1.761 1.770 7.400 5.492 2.104 1.818 9.415 4.675 2.902 2.204 9.782
12 Kab. Magetan 6.668 2.358 2.357 11.383 3.276 2.115 1.332 6.724 4.939 2.484 1.448 8.871 5.413 4.551 2.326 12.290
13 Kab. Malang 7.464 3.067 2.974 13.505 7.548 4.548 2.110 14.206 - 3.942 2.322 6.264 9.008 3.384 4.390 16.782
14 Kab. Mojokerto 8.576 3.240 2.599 14.415 - 2.498 0.830 3.329 5.326 2.778 1.923 10.026 5.311 3.177 2.203 10.691
15 Kab. Nganjuk 8.940 2.794 2.739 14.473 4.437 2.257 1.636 8.330 6.120 2.571 2.023 10.714 7.325 2.275 2.008 11.609
16 Kab. Ngawi 7.021 2.848 3.034 12.903 4.619 3.391 1.594 9.605 5.251 4.185 2.669 12.105 8.151 4.510 2.502 15.163
17 Kab. Pacitan 10.835 2.802 2.668 16.305 5.020 1.396 1.454 7.870 6.443 1.955 2.179 10.578 8.105 3.216 2.529 13.850
18 Kab. Pamekasan 7.165 1.896 2.499 11.560 4.756 1.025 1.575 7.356 4.693 1.821 1.634 8.148 3.690 1.125 1.996 6.811
NO KAB/KOTATA. 2009 TA. 2010 TA. 2011 TA. 20112
Jalan Irigasi AMS Total Jalan Irigasi AMS Total Jalan Irigasi AMS Total Jalan Irigasi AMS Total
19 Kab. Pasuruan 8.106 3.682 2.749 14.537 5.505 3.753 1.709 10.967 7.982 3.475 2.297 13.753 7.598 2.995 3.280 13.873
20 Kab. Ponorogo 10.103 3.246 2.775 16.124 6.010 2.595 1.677 10.283 5.953 2.778 2.192 10.922 7.661 3.869 2.325 13.855
21 Kab. Probolinggo - 2.682 3.746 6.428 5.827 2.794 1.965 10.586 6.584 2.845 2.042 11.471 6.316 2.549 2.292 11.157
22 Kab. Sampang 6.859 2.544 3.524 12.927 4.049 0.887 1.766 6.701 5.302 1.847 2.602 9.751 4.626 1.066 2.019 7.710
23 Kab. Sidoarjo - 3.390 2.965 6.355 6.160 - 2.331 8.492 - - 2.502 2.502 9.295 2.882 3.665 15.841
24 Kab. Situbondo 7.350 2.864 2.790 13.004 5.395 1.398 1.779 8.572 6.934 1.800 2.128 10.862 6.541 1.625 1.920 10.085
25 Kab. Sumenep - - 2.711 2.711 6.117 - 0.995 7.112 7.741 - 1.161 8.902 9.226 3.661 3.075 15.962
26 Kab. Trenggalek 7.990 2.375 2.723 13.088 5.825 1.717 1.522 9.065 6.718 2.911 1.806 11.435 5.408 1.968 2.602 9.978
27 Kab. Tuban 8.422 3.026 2.880 14.328 5.657 1.647 1.069 8.373 - 2.920 2.221 5.141 - 2.612 - 2.612
28 Kab. Tulungagung 9.289 2.749 2.678 14.716 8.227 1.663 0.819 10.710 10.727 2.250 1.967 14.943 11.481 2.936 3.057 17.474
29 Kota Blitar 6.208 2.220 2.493 10.921 1.367 0.421 1.441 3.229 3.671 0.852 1.510 6.033 2.729 729 1.971 5.430
30 Kota Madiun 7.691 - 2.696 10.387 1.743 - 1.610 3.352 7.477 - 1.498 8.975 5.025 - 1.988 7.013
31 Kota Malang - - 2.639 2.639 - - 1.220 1.220 - - 1.975 1.975 - 2.627 3.483 6.110
32 Kota Mojokerto 4.540 2.477 7.017 0.963 - 1.727 2.690 3.207 - 1.314 4.520 2.191 - 1.555 3.746
33 Kota Pasuruan 5.976 1.897 2.609 10.482 1.065 0.285 1.589 2.939 2.158 0.705 1.250 4.114 2.394 581 1.722 4.698
34 Kota Probolinggo 7.409 2.483 2.589 12.481 1.457 0.438 1.523 3.419 3.929 1.776 1.409 7.114 4.096 1.691 2.547 8.334
35 Kota Surabaya - - 3.180 3.180 6.516 - 2.882 9.399 - - 2.301 2.301 - - 5.017 5.017
36 Kota Batu 7.876 2.432 2.276 12.584 2.008 0.546 1.152 3.707 2.330 0.895 1.228 4.454 2.408 738 1.804 4.950
TOTAL K/K 255.050 82.160 84.910 422.120 247.949 88.662 101.703 438.314 156.783 69.267 58.285 284.335 203.604 88.992 90.293
382.980
37 Provinsi - - - - - 18.001 - 18.001 18.506 24.954 - 43.461 15.542 19.511 - -
TOTAL DAK 255.050 82.160 84.910 422.120 247.949 106.663 101.703 456.315 175.290 94.221 58.285 327.796 219.146 108.504
90.293 417.943
(dalam milyar rupiah)
8. KOORDINASI PUSAT-DAERAH
1. PERAN PUSAT
• Memberikan pedoman dan standar pelaksanaan urusan pemerintahan
dan teknis substansi;
• Memberikan supervisi, bimbingan dan kosultasi pelaksanaan urusan
pemerintahan dan teknis substansi;
• Koordinasi antar K/L.
2. PERAN DAERAH
• Melaksanakan kegiatan urusan pemerintahan daerah otonom dan tugas-
tugas yang didelegasikan ke daerah (Dekon-TP);
• Pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah.
3. KOORDINASI
• Adanya otonomi daerah;
• Dukungan daerah terhadap kebijakan nasional (Presiden);
• Dukungan Pusat terhadap program-program pembangunan di daerah.
34
TERIMA KASIH