Difficult Ventilation

7
DIFFICULT VENTILATION Difficult Ventilation / Kesulitan Ventilasi: Menurut The American Society of Anesthesiology adalah ketidakmampuan dari ahli anestesi yang berpengalaman untuk menjaga SO2 > 90 % saat ventilasi dengan menggunakan masker wajah, dan O2 inspirasi 100%, dengan ketentuan bahwa tingkat saturasi oksigen ventilasi pra masih dalam batas normal. Kemungkinan terjadi kesulitan intubasi pada: 1. Mandibula yang tajam 2. Orang gemuk 3. Leher pendek 4. Rahang atas lebih ke depan/ prominent incisor 5. Rahang bawah kecil 6. Susah membuka mulut (trismus) /mulut kecil 7. Kontraktur/ parut bekas trakeostomi 8. Lidah besar 9. Tremor pada mulut, faring dan laring 10. Perdarahan di daerah mulut Peniliaiaan Kesulitan VentilasiIngat : a snoring (OBESE) Santa 1. Over weight (body mass index > 26 kg/m2) 2. Beard 3. Elderly (> 55 tahun) 4. Snoring 5. Edentulous

description

anestesi fatma

Transcript of Difficult Ventilation

DIFFICULT VENTILATION Difficult Ventilation / Kesulitan Ventilasi: Menurut The American Society of Anesthesiology adalah ketidakmampuan dari ahli anestesi yang berpengalaman untuk menjaga SO2 > 90 % saat ventilasi dengan menggunakan masker wajah, dan O2 inspirasi 100%, dengan ketentuan bahwa tingkat saturasi oksigen ventilasi pra masih dalam batas normal.

Kemungkinan terjadi kesulitan intubasi pada:1. Mandibula yang tajam2. Orang gemuk3. Leher pendek4. Rahang atas lebih ke depan/ prominent incisor5. Rahang bawah kecil6. Susah membuka mulut (trismus) /mulut kecil7. Kontraktur/ parut bekas trakeostomi8. Lidah besar9. Tremor pada mulut, faring dan laring10. Perdarahan di daerah mulut

Peniliaiaan Kesulitan VentilasiIngat : a snoring (OBESE) Santa 1. Over weight (body mass index > 26 kg/m2)2. Beard3. Elderly (> 55 tahun)4. Snoring5. EdentulousDua factors positif (+) Kemungkinan tinggi difficult mask ventilation (DMV) (sensitivity, 0.72; specificity, 0.73)

Magboul Difficult Mask Ventilation (DMV) Prediction Score

Prediksi Score = Mendekati positf 5 (+5) maka kemungkinan adanya Difficult Mask Ventilation (DMV)

DIFFICULT INTUBATION Difficult intubation / Kesulitan Intubasi: Menurut The American Society of Anesthesiology adalah dibutukkannya > 3 kali usaha intubasi atau usaha intubasi yang terakhir > 10 menit.

Penilaian Kesulitan IntubasiIngat: MAGBOUL 4 (M & Ms) score dengan tanda (STOP) 1. Mallampati2. Measurement 3-3-2-1 OR 1-2-3-3 Fingers3. Movement of the neck4. Malformation of the Skull (S), Teeth (T), Obstruction (O), Pathology (P)& STOPM = Mallampati Class I = Visualisasi soft palate, fauces, uvula, pilar anterior dan posterior. Class II = Visualisasi soft palate, fauces and uvula Class III = Visualisasi soft palate dan base of the uvula Class IV = Semua soft palate tidak terlihat

M = Measurements 3-3-2-1 or 1-2-3-3 Fingers 3 - Fingers Mouth Opening 3 - Fingers Hypomental Distance. 3 Fingers between the tip of the jaw and the beginning of the neck (under the chin) 2 - Fingers between the thyroid notch and the floor of the mandible (top of the neck) 1 - Finger Lower Jaw Anterior subluxation

M = Movement of the NeckSudut diatara tegak dan memanjang pada ektensi leher "normal" adalah 35 o (The atlanto-oksipital/ A-O joint). Keterbatasan ektensi sendi terdapat pada spondylosis, rheumatoid arthritis, halo-jaket fiksasi, pasien dengan gejala yang menunjukkan kompresi saraf dengan ekstensi servikal.

Ms =Malformation of the skull, teeth, obstruction, pathology (STOP)S = Skull (Hydro and Mikrocephalus) T = Teeth (Buck, protruded, & gigi ompong, makro dan mikro mandibula) O = Obstruction (obesitas, leher pendek dan bengkak disekitar kepala and leher) P = Pathologi (kraniofacial abnormal & Syndromes: Treacher Collins, Goldenhars, Pierre Robin, Waardenburg syndromes)

Jika skore pasien 8 atau lebih, maka kemungkinan ada kesulitan intubasi

Persiapkan pada kesulitan Manajemen Airway :1. Laryngoscope bilah kaku dengan beberapa alternatif desain dan ukuran dari yang biasa dipakai orang-orang secara rutin.2. Endotrakea tube berbagai macam ukuran.3. Pemandu endotrakeal tube. Contohnya stylets semirigid dengan atau tanpa lubang tengah untuk jet ventilasi, senter panjang, dan mangil tang dirancang khusus untuk dapat memanipulasi bagian distal endotrakeal tube.4. Peralatan Intubasi fiberoptik.5. Peralatan Intubasi retrograd.6. Perangkat ventilasi jalan nafas darurat nonsurgical. Contohnya sebuah jet transtracheal ventilator, sebuah jet ventilasi dengan stylet ventilasi, LMA, dan combitube.7. Peralatan yang sesuai untuk akses pembedahan napas darurat (misalnya, cricothyrotomy).8. Sebuah detektor CO2 nafas (kapnograf).