ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2....

57

Transcript of ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2....

Page 1: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup
Page 2: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

i

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

ILMU ANESTESIOLOGIDAN TERAPI INTENSIF

Page 3: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

ii

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

Lingkup Hak CiptaPasal 11. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan

prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpamengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketentuan PidanaPasal 1131. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf I untuk Penggunaan Secara Komersial dipidanadengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan / atau pidana denda palingbanyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan / atau tanpa izin Pencipta atau pemegang HakCipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalamPasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan / atau huruf h untuk Penggunaan SecaraKomersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan / atau pidanadenda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 4: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

iii

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAHDENPASAR

2017

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

ILMU ANESTESIOLOGIDAN TERAPI INTENSIF

Page 5: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

iv

Hak Cipta pada Penulis.Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang :

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku initanpa izin tertulis dari penerbit.

Tim Penyusun:

Tim Editor:Putu Wardani

IGA Harry Sundariyati

Repro

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

ILMU ANESTESIOLOGIDAN TERAPI INTENSIF

Made WiryanaI Ketut SinardjaIB Gde SujanaI Made SubagiarthaI Gusti Putu Sukrana SidemenI Wayan SuranadiI Gede BudiartaI Putu Pramana SuarjayaTjokorda Gde Agung SenapathiI Made Gede WidnyanaPutu Agus Surya PanjiI Wayan Aryabiantara

I Ketut Wibawa NadaDewa Ayu Mas ShintyaDewiI Gusti Ngurah Mahaalit AribawaIGAG. Utara HartawanPontisomaya ParamiI Putu KurniyantaKadek Agus Heryana PutraCynthia Dewi SinardjaI Made Agus Kresna SucandraIB Krisna Jaya SutawanTjahya Aryasa EM

Page 6: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

v

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang HyangWidhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena Buku

Panduan Belajar Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi ini dapatterselesaikan.

Buku ini dibuat dengan tujuan sebagai pegangan bagimahasiswa pendidikan dokter tingkat profesi (koas) agar lebihterarah dalam mengikuti proses belajar mengajar di BagianIlmu Anestesiologi dan Terapi Intensif, maupun saat bertugas dibagian lain.

Buku ini mengacu pada Standar Kompetensi DokterIndonesia tahun 2012 yang berisi daftar kasus klinik danketerampilan klinik yang harus dikuasai oleh seorang doktermuda. Pendekatan dalam buku ini menggunakan pendekatanterhadap gejala klinis (symptom approached) dari keluhan padapenyakit di bidang Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensifyang sering dijumpai. Berdasarkan gejala yang didapatkan,maka dokter muda diajak untuk berpikir secara sistematisdan komprehensif dengan cara melakukan proses anamnesis,pemeriksaan fi sik, pemeriksaan penunjang, perumusan masalahatau diagnosis klinis, hingga menetapkan manajemen terapi padakasus tersebut.

Ucapan terimakasih kami haturkan kepada semua pihakyang telah membantu tersusunnya buku ini, terutama kepadaDekan, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,Tim Pendidik Klinik, Department of Medical Education, dan seluruhstaf Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas

Page 7: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

vi

Kedokteran Universitas Udayana. Kami menyadari buku inibelumlah sempurna dan akan terus mengalami perbaikan seiringperkembangan kemajuan pendidikan kedokteran, utamanyadi bidang Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif, sehinggamasukan untuk perbaikan di masa yang akan datang sangatkami nantikan. Akhirnya kami berharap semoga Buku Panduanini dapat memberikan manfaat utamanya bagi calon dokterumum yang akan menjalankan kepaniteraan klinik di BagianIlmu Anestesiologi dan Terapi Intensif.

Januari, 2017Tim Penyusun

Page 8: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

vii

CARA MENGGUNAKANPANDUAN BELAJAR

Buku panduan belajar ini ditujukan untuk mempelajarikasus klinis dan keterampilan klinik di bidang

Anestesiologi dan Reanimasi saat bertugas stase di BagianAnestesiologi dan Terapi Intensif. Kompetensi yang tercakupdalam buku panduan ini adalah kompetensi minimal seorangdokter umum yang harus anda kuasai saat anda belajar danbertugas di rotasi pendidikan klinik.

Buku ini tersusun atas 6 (enam) bab, berdasarkan kasusyang dapat ditangani seorang dokter umum. Setiap bab memuattujuan belajar, pertanyaan terkait kesiapan dokter muda, daftarketerampilan/ prosedur klinik, dan algoritma kasus yang harusdikuasai.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bukupanduan ini adalah :1. Bacalah daftar kompetensi kasus klinis dan keterampilan

klinik yang harus anda kuasai selama anda belajar danbertugas di Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. Daftarkompetensi ini juga dapat anda temukan di buku kerjaharian (buku log dokter muda).

2. Pada setiap bab, bacalah tujuan belajar yang harus dicapaisaat mempelajari bab tersebut. Selanjutnya cobalah menjawabpertanyaan-pertanyaan yang tersedia dengan menggunakanprior knowledge anda. Apabila anda mengalami kesulitansaat menjawabnya, anda dapat menggunakan bukureferensi yang dianjurkan, tercantum pada bagian akhirbuku ini. Setelah anda mampu menjawab semua pertanyaan

Page 9: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

viii

pertanyaan tersebut, mulailah membaca algoritma kasusyang digunakan. Anda dapat menggunakan referensi untukmengklarifi kasi algoritma tersebut. Baca juga beberapaketerangan tambahan yang terdapat pada algoritma kasus.

3. Kemudian bacalah daftar keterampilan yang diperlukanuntuk menangani kasus yang bersangkutan. Beberapaprosedur penting yang belum anda peroleh di Skill Labdijelaskan dalam buku ini.

Jika terdapat pertanyaan yang berkaitan dengan materiyang ada dalam buku panduan belajar ini, dan anda kesulitanmendapat jawabannya meskipun telah membaca referensi yangada, tanyakan dan diskusikan pada saat kegiatan pendidikanklinik.

Page 10: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

ix

STANDAR KOMPETENSIDOKTER INDONESIA

ILMU ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

Dalam melaksanakan praktek kedokteran, seorangdokter harus mampu bekerja berdasarkan keluhan

atau masalah pasien, melakukan pemeriksaan, menganalisis dataklinis sehingga dapat membuat diagnosis yang tepat agar dapatmelakukan penatalaksanaan yang sesuai. Untuk itu diperlukanpembelajaran dan pelatihan yang berkesinambungan. Agarpembelajaran terarah maka dibuatlah standar minimal yangharus dimiliki seorang dokter dengan diterbitkannya StandarKompetensi Dokter Indonesia. Diharapkan lulusan dokter dapatmemiliki keterampilan minimal sesuai yang telah ditetapkan.Untuk mencapai kompetensi sesuai Standar Kompetensi DokterIndonesia diperlukan strategi pembelajaran dengan menerapkantarget. Target tingkat kompetensi dibagi menjadi 4, yaitu:1. Tingkat kompetensi 1 (Knows) Mampu mengetahui pengetahuan teroritis termasuk aspek

biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehinggadapat menjelaskan kepada pasien atau klien dan keluarganya,teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi,dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan inidapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi,penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan penilaiannyadapat menggunakan ujian tulis.

2. Tingkat Kompetensi 2 (Knows How) Pernah melihat atau didemonstrasikan. Menguasai

pengetahuan teoritis dari keterampilan ini denganpenekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta

Page 11: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

x

berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilantersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaanlangsung pada pasien atau masyarakat.

3. Tingkat Kompetensi 3 (Shows) Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah

supervisi. Menguasai pengetahuan teori keterampilan initermasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososialketerampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat danmengamati keterampilan tersebut dalambentuk demonstrasiatau pelaksanaan langsung pada pasien atau masyarakat,serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga danatau pasien standar.

4. Tingkat kompetensi 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri. Dapat memperlihatkan

keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruhteori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan,komplikasi, dan pengendalian komplikasi. 4A. Kompetensiyang dicapai pada saat lulus dokter.

Pada akhir siklus stase, diharapkan kompetensi yang harusdimiliki oleh seorang Koas di Bagian Anestesiologi dan Reanimasiberdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012:1. Mampu mendiagnosis dan mendeteksi kegawatdaruratan

medis.2. Mampu mengelola kasus kegawatdaruratan medis (advance

life support).3. Mampu untuk menjawab kasus yang seharusnya dirujuk.4. Mengelola pasien yang sedang dirujuk dengan baik.5. Mampu mengelola nyeri.

Page 12: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

xi

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

NO Daftar Kompetensi Keterampilan KlinikTarget

KompetensiI Pengelolaan Jalan Nafas

1. Inspeksi Leher2. Penilaian Respirasi3. Inspeksi Dada4. Palpasi Dada5. Perkusi Dada6. Auskultasi Dada7. Terapi Oksigen8. Laringoskopi, Intubasi9. Manuver Heimlich10. Membuka dan membersihkan jalan nafas11. Triple Airway Manuver (Bantuan Hidup Dasar)

4A4A4A4A4A4A4A3

4A4A4A

II Syok1. Syok Septik2. Syok Hipovolemik3. Syok Kardiogenik4. Syok Neurogenik

3B3B3B3B

III Terapi Cairan dan Nutrisi1. Resusitasi Cairan2. Punksi Vena3. Punksi Arteri4. Pemeriksaan turgor kulit untuk menilai dehidrasi5. Inspeksi bibir & kavitas oral6. Pemasangan Pipa Nasogastrik7. Nasogastric Suction8. Manajemen Cairan pada Shock

4A4A3

4A4A4A4A4A

Page 13: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

xii

IV Resusitasi Jantung Paru dan Otak1. Airway (Bantuan Hidup Dasar)2. Breathing (Bantuan Hidup Dasar)3. Mask Ventilation4. Circulation (Bantuan Hidup Dasar)5. Pijat Jantung Luar6. Drug & Fluids7. Resusitasi Cairan8. Life Threatening Electrocardiography9. EKG pemasangan & interpretasi hasil EKG

sederhana(VES, AMI, VT, AF)

10. Penilaian Kesadaran11. Koma

4A4A4A4A4A4A4A4A4A

4A3B

V Monitoring1. Tanda vital2. Pengukuran Tekanan Darah3. Pengukuran Tekanan Vena Jugularis4. Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas5. EKG Pemasangan & Interpretasi Hasil EKG (VES,

AMI, VT, VF)6. Fibrilasi Ventrikel7. Aritmia Lainnya8. Henti Napas Henti Jantung9. Penilaian Tingkat Kesadaran GCS10. Pemeriksaan Refleks gag11. Koma

4A4A4A4A4A3B2

3B4A4A3B

VI Pengelolaan Nyeri1. Anestesi Infiltrasi2. Pemberian Analgesik3. Nyeri Alih4. Nyeri Neuropatik

4A4A3A3A

Page 14: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

xiii

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

DAFTAR ISI

PRAKATA ......................................................................................... v

CARA MENGGUNAKAN PANDUAN BELAJAR ................vii

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIAILMU ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI ......................... ix

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK .............................................. xi

BAB 1 AIRWAY MANAGEMENT ...............................................1

BAB 2 SYOK .....................................................................................6

BAB 3 TERAPI CAIRAN DAN NUTRISI ................................17

BAB 4 RESUSITASI JANTUNG PARU DAN OTAK ............21

BAB 5 MONITORING PASIEN .................................................29

BAB 6 PENGELOLAAN NYERI .................................................33

DAFTAR PUSTAKA .................................................................38

Page 15: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

xiv

Page 16: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

1

BAB 1AIRWAY MANAGEMENT

1. Mampu menjelaskan anatomi dan fi siologi jalan nafas.2. Mampu mengetahui gejala dan tanda kegawatdaruratan

jalan nafas.3. Mampu membebaskan jalan nafas secara manual dan dengan

alat sederhana.4. Membersihkan jalan nafas dari benda asing.5. Mampu melakukan bantuan nafas dengan sungkup muka.6. Mampu melakukan terapi oksigen.7. Mampu melakukan pemeriksaan laringoskopi dan intubasi

endotrakeal.8. Mengetahui indikasi dan indikasi kontra intubasi

endotrakeal.9. Mengetahui komplikasi dan tatalaksanakomplikasi intubasi

endotrakeal.10. Mengetahui beberapa teknik pengelolaan jalan nafas

darurat.11. Mampu menjelaskan dan melakukan beberapa teknik airway

management terkini.

Tujuan Pembelajaran Mahasiswa

Page 17: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

2

1. Jelaskan anatomi dan fi siologi jalan nafas?2. Jelaskan fi siologi pertukaran gas pernafasan di alveolus?3. Sebutkan gejala dan tanda kegawatan jalan nafas?4. Jelaskan cara sederhana membebaskan jalan nafas tanpa

alat?5. Apa indikasi kontra untuk triple airway maneuver?6. Jelaskan cara membersihkan benda asing di jalan nafas

secara manual.7. Jelaskan cara memberikan bantuan nafas dengan sungkup

muka.8. Jelaskan bagaimana cara-cara memberikan terapi oksigen.9. Sebutkan tanda intubasi berhasil.10. Jelaskan komplikasi laringoskopi dan intubasi.11. Jelaskan macam-macam pengelolaan jalan nafas pada

kondisi yang darurat.12. Sebutkan beberapa teknik pengelolaan jalan nafas terkini.13. Jelaskan posisi stabil untuk pasien yang tidak sadar.

1. Melakukan pemasangan oropharyngeal airway2. Melakukan laringoskopi dan intubasi endotrakea3. Melakukan assessment dan koreksi setiap langkah airway

management.4. Melakukan bantuan nafas dengan sungkup muka.5. Memposisikan pasien pada posisi stabil.

Pertanyaan dan Kesiapan Dokter Muda

Page 18: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

3

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Pasien kesadaranmenurun

Tidak mampu menjaga jalan nafas(airway)

Head-tilt chin lift ( tidak ada trauma servikal )

Jaw thrust ( bila ada kecurigaan trauma servikal )

Page 19: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

4

Keterangan :(A) Kehilangan kesadaran sering disertai dengan hilangnya

tonus otot sub-mandibula.(B) Sumbatan jalan nafas akibat lidah dapat diatasi dengan

head–tilt chin lift atau(C) Jaw thrust.

A B

C

Jaw thrust

Page 20: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

5

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Keterangan :Kedua tangan penolong mengepal dan saling mengkait satusama lain, diletakkan pada ulu hati perut penderita di bawahprocessus xyphoideus kemudian menekan abdomen keatasbelakang dengan hentakan keras.A. Heimlich Maneuver on an unconscious victimB. Heimlich Maneuver on conscious victim ( standing victim )

Tabel Alat dan Sistem Yang Digunakan Dalam Terapi OksigenPemberian Oksigen

Alat dan Sistem Ketepatan Aliran Oksigen( L/min ) FiO2 Range

Nasal Cannula

1234

5-6

0,21-0,240,23-0,280,27-0,340,31-0,380,32-0,44

Simple Mask 5-67-8

0,30-0,450,40-0,60

Mask With Reservoir 5 0,35-0,50

Partial rebreathing mask-bag 715

0,35-0,750,65-1,00

Nonrebreathing mask-bag 7-15 0,40-1,00

Venturi Mask and jetnebulizer

4-6 (total Flow = 15 )4-6 (total Flow = 45 )8-10 (total Flow =45 )8-10 (total Flow =33 )8-12 (total Flow =33 )

0,240,280,350,400,50

Page 21: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

6

BAB 2SYOK

1. Mampu menjelaskan patofi siologi syok.2. Mampu menganalisa tanda dan gejala syok.3. Mampu melakukan tatalaksana awal syok.4. Mampu menerangkan komplikasi dan kegawatan syok.5. Mampu menerangkan jenis-jenis syok.6. Mengetahui dan bisa menggunakan obat-obat inotropic dan

vasopressor.

1. Mampu menjelaskan patofi siologi syok.2. Sebutkan pembagiansyok berdasarkan penyebabnya!3. Bagaimana penatalaksanaan awal pasien syok?4. Apakah defi nisi dan contoh inotropic dan vasopressor?5. Bagaimanakah cara menggunakaninotropic dan vasopressor?6. Apakah indikasi dan indikasi kontra obat-obat inotropic dan

vasopressor?7. Apakah komplikasi syok?8. Kapan pasien dengan syok harus dirujuk?

Tujuan Pembelajaran Dokter Muda

Pertanyaan dan Kesiapan Dokter Muda

Page 22: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

7

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

1. Mampu mengetahui tanda dan gejala syok.2. Mampu melakukan bantuan hidup dasar pada penderita

syok.3. Mampu melakukan pemasangan kanul intravena.4. Mampu memberikan cairan resusitasi secara cepat.

5. Mengetahui obat-obat inotropic dan vasopressor.6. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi obat inotropic dan

vasopressor.7. Mengetahui tatalaksana merujuk pasien syok.

Page 23: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

8

ALGORITME KASUS

Page 24: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

9

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Syok Anafilaksis

Reaksi Anafilaksis

DiagnosisOnset AkutAncaman airway dan ataubreathing dan atau circulationSeringkali disertai perubahan padakulit

Minta PertolonganPosisikan pasien telentang /supineTinggikan kaki pasien

Adrenaline

Apabila memiliki keterampilan danperalatan tersedia:

Amankan airwayOksigen tinggiIV fluid challengeChlorpeniramineHydrocortisone

Monitoring :Oksimeter NadiElektrokardiografiTekanan darah

Airway, Breathing, Circulation, Disability,Exposure

Page 25: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

10

• Masalah yang mengancam:Airway edema, suara serak, stridorBreathing takipneu, wheezing, fatique, sianosis, SpO2 <

92%, bingungCirculation pucat, basah berkeringat, tekanan darah

rendah, faintness, drowsy/coma

• Adrenalin : Berikan IM, kecuali berpengalaman memberikan adrenalin

IV Dosis IM 1:1000 adrenalin (diulang setiap 5 menit apabila

belum ada perbaikan) Dewasa 500 mikrogram IM (0,5 mL) Anak> 12 tahun 500 mikrogram IM (0,5 mL) Anak 6-12 tahun 300 mikrogram IM (0,3 mL) Anak< 6 tahun 150 mikrogram IM (0,15 mL) Adrenalin IV hanya diberikan oleh spesialis yang

berpengalaman, dengan dosis titrasi. Dewasa 50 mikrogram, anak-anak 1 mikrogram/kgbb

• IV Fluid challenge : Dewasa 500-1000 mL Anak kristaloid 20 mL/kg Stop IV koloid bila hal ini yang dianggap sebagai penyebab

anafi laksis

• Chlorpeniramine (IM atau IV perlahan) Dewasa / anak>12 tahun 10 mg Anak 6-12 tahun 5 mg Anak 6 bulan – 6 tahun 2,5 mg Anak< 6 bulan 2 50 mikrogram/kgbb

Page 26: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

11

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

• Hidrokortison (IM atau IV perlahan) Dewasa / anak>12 tahun 200 mg Anak 6-12 tahun 100 mg Anak 6 bulan – 6 tahun 50 mg Anak< 6 bulan 25 mg

Klasifi kasi Syok:Berdasarkan mekanisme dan penyebabnya, syok dapat

diklasifi kasikan sebagai berikut :1. Syok hipovolemik

• Syok hemoragik (kehilangan darah)Perdarahan eksternal (trauma)Perdarahan internal (hematoma, hematothoraks, dll)

• Kehilangan plasmaLuka bakarDermatitis eksfoliatif

• Kehilangan cairan dan elektrolit Kehilangan eksternal (muntah, diare, keringat, keadaan

hiperosmolar,dll) Kehilangan internal (pankreatitis, ascites, obstruksi

saluran cerna)2. Syok kardiogenik

• Disritmia• Kegagalan pompa (sekunder akibat miokard infark,

kardiomiopati)• Disfungsi katup akut (terutama regurgitasi)• Ruptur septum ventrikel

3. Syok obstruktif• Tension peumothoraks• Pericardial diseases• Left atrial mural thrombus• Obstructive valvular diseases (aortic / mitral stenosis)

Keterangan

Page 27: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

12

4. Syok distributif• Septik syok• Anafi laksis syok• Neurogenik syok• Obat vasodilatasi

Sistem Saraf Pusat Ensefalopati (Iskemik atau septik)

Jantung

Takikardia, BradikardiaSupraventrikular takikardiaVentrikular EktopikMiokardial iskemiaMiokardial depresi

Sustem PernapasanGagal napas akutSindrom Gangguan Napas

GinjalGagal ginjal prerenalAcute tubular necrosis

Sistem Gastrointestinal

IleusGastritis erosifaPankreatitisKolesistitis AkalkulusPendarahan submucosa kolonTransluminal translocation of bacteria/antigens

HatiHepatitis iskemikSyok hatiKolestatis intrahepatic

Sistem HematologiDICDilutional thrombocytopenia

Metabolic

HiperglikemiaGlikogenolisisGlukoneogenesisHipoglikemiaHipertrigliseridemia

Sistem ImunDepresi fungsi sawar ususDepresi imunitas selulerDepresi imunitas humoral

Disfungsi Sistem Organ dalam Syok

Page 28: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

13

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Respon Kompensasi Syok

Page 29: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

14

Klinis (Diagnosis primer)Takikarkadia, takipnea, sianosis, oliguria, ensefalopati, (bingung), hipoperfusi perifer(mottled anggota gerak), hipotensi (tekanan darah sistol < 90 mmHg)

LaboratoriumHemogloblin, Sel Darah Putih, TrombositPT/PTTElektrolit, Analisa Gas Darah ArterialCa, MgBUN, KreatininSerum LaktatEKG

PemantauanPantau napas dan EKG berkelanjutanKateter tekanan arteriMonitor tekanan vena sentralOksimetri venaKateter arteri pulmonalis Curah Jantung Tekanan oklusi arteri paru Saturasi oksigen darah vena/arteri campuran (Berkala atau berkelanjutan)OksimetriEkokardiogram

PencitraanRontgen dadaRontgen abdomenCT-Scan dada dan abdomenEkokardiogramPulmonary perfusion scan

Pendekatan Pada Syok: Diagnosis Awal dan Evaluasi

Page 30: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

15

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Hemodinamik• MAP >60 sampai 65 mm Hg (lebih tinggi targetnya pada

kasus penyakit jantung koroner)• CVP = 8 sampai 12 mm Hg/PAOP = 12 sapai 15 mm Hg (lebih

tinggi nilainya pada kasus syok kardiogenik• CI > 2.1 L/min/m2

Optimasi Pengiriman Oksigen• Hemoglobin > 9 g/dL; > 7 g/L pasca syok adalah cukup• Saturasi arterial > 92%• MVO2 > 60%, sCVO2 >70%• Normalisasi serum laktat (hingga <2.2 mM/L)

Reverse Organ System Dysfunction• Reverse encelopathy• Pertahanakn produksi urin > 0.5 mL/kg/jam

Pendekatan Umum Pada Syok : Target Menengah

Page 31: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

16

Potensi Penggunaan Vasopresor/Inotropik IV DalamKeadaan syok

Page 32: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

17

BAB 3TERAPI CAIRAN DAN NUTRISI

1. Mengetahui fi siologi dan patofi siologi cairan tubuh.2. Memahami pengaturan cairan dan elektrolit.3. Mengetahui indikasi terapi cairan.4. Mengetahui macam-macam cairan rumatan dan cairan

terapi.5. Mengetahui gejala dan tanda kekurangan cairan dan

elektrolit.6. Mampu melakukan terapi cairan.7. Mengetahui pemberian nutrisi enteral dan parenteral.8. Mampu melakukan pemeriksaan status nutrisi pasien.9. Mengetahui indikasi dan indikasi kontra pemberian nutrisi

enteral.10. Mampu melakukan pemasangan nasogastric tube (NGT) dan

kanul intra vena.11. Mengetahui fungsi dan pemasangan kanul vena sentral.12. Mampu melakukan pengambilan sampel darah vena dan

arteri.13. Mampu melakukan permintaan pemeriksaan darah,

elektrolit, fungsi organ dan analisa gas darah.

Tujuan Pembelajaran Dokter Muda

Page 33: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

18

1. Bagaimana distribusi cairan kedalam tubuh?2. Terangkan dan sebutkan komposisi cairan ekstra dan intra

seluler?3. Sebutkan macam macam cairan rumatan dan

komposisinya?4. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan status nutrisi

pasien?5. Bagaiman cara memasang NGT, kanulasi intravena dan vena

sentral?6. Apa indikasi dan indikasi kontra pemberian nutrisi enteral?7. Apa indikasi dan indikasi kontra pemberian nutrisi

parenteral?8. Bagaiman cara melakukan pengambilan sampel darah vena,

arteri?

1. Mampu melakukan penilaian status cairan dan nutrisi.2. Mengetahui cara memberikan terapi cairan dan nutrisi.3. Mampu melakukan pemasangan kanulasi vena perifer dan

NGT.4. Mampu melakukan pengambilan contoh darah vena dan

arteri.5. Mengetahui cara pemasangan vena sentral.

Pertanyaan dan Kesiapan Dokter Muda

Page 34: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

19

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Tabel Perkiraan Kebutuhan Cairan PemeliharaanBerat badan (kg) Kebutuhan cairan tiap jam

10 kg pertama 4 ml/kg/jam

10 kg berikutnya Tambahkan 2 ml/kg/jam

Tiap kg (diatas 20 kg) Tambahkan 1 ml/kg/jam

Tabel Tanda Kehilangan Cairan (hipovolemia)

TandaKehilangan cairan (ditunjukkan dalam persentase berat

badan)

5% 10% 15%

Membranmukosa Kering Sangat kering Pecah-pecah

Sensoris Normal Letargik Tidak sadar

Perubahan ortostatik-pada denyut nadi-pada tensi darah

Tidak adaAda

Ada, sangatbermakna

>15 x/menit ↑> 10 mmhg ↓

Produksi urinSedikitberkurang

Berkurang Sangat berkurang

Denyut nadiNormal ataumeningkat

Meningkat>100x/menit

Sangat meningkat>120 x/menit

Tekanan darah NormalSedikit berkurangterhadap variasirespirasi

Berkurang

Tabel Volume DarahUsia Volume darah

NeonatusPrematur

Matur95 ml/kg85ml/kg

Infants 80 ml/kg

AdultsLaki-lakiPerempuan

75 ml/kg65 ml/kg

Keterangan

Page 35: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

20

Tranfusi tidak direkomendasikan sampai hematokritdibawah 24% atau hemoglobin di atas 8gr/dL, tetapi tetapmemperhatikan jumlah kehilangan darah yang masih terjadidan komorbid masing–masing pasien (missal penyakit jantungdan sebagainya). Guidelines klinis yang umum digunakan antaralain:1. Satu unit RBC akan meningkatkan hemoglobin 1gr/dL dan

hematokrit 2-3% pada orang dewasa.2. Transfusi 10 ml/kg RBC akan meningkatkan konsentrasi

hemoglobin sebanyak 3gr/dL dan hematokrit sebanyak10%.

Rincian Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

Darah hilang mL %

< 750< 15

750 - 150015 - 30

> 1500-2000>30-40

> 2000> 40

Detak jantung < 100 >100 < 120 > 140

Tekanan darah Normal Normal Menurun Menurun

Tekanan nadi Normal Menurun Menurun Menurun

Laju napas 14 - 20 20 – 30 30 – 40 > 40

Urine buang(mL/jam)

> 30 20 – 30 5 - 15 Tak terukur

Status mental Agak cemasLumayancemas

Sangat cemas Panik

Terapi cairan KristaloidKristalod/Koloid

Kristaloid dandarah

Kristaloid dandarah

Keterangan

Page 36: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

21

BAB 4RESUSITASI JANTUNG PARU DAN OTAK

1. Mampu mengenali tanda dan gejala gawat darurat padapasien (life threatening).

2. Mampu melakukan bantuan hidup dasar (basic life support).3. Mampu melakukan bantuan hidup lanjut (advance life

support).4. Mampu melakukan nafas buatan dari mulut ke mulut dan

dari alat ke mulut.5. Mampu melakukan pijat jantung paru dengan satu atau dua

penolong.6. Mampu melakukan evaluasi dari tindakan resusitasi.7. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi resusitasi jantung

paru dan otak.8. Mengetahui kapan harus menghentikan resutasi jantung

paru dan otak.9. Mengetahui obat-obat emergensi dan cara pemberiannya.10. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemakaian obat-

obatan emergensi.11. Mengetahui jenis, jumlah dan cara resusitasi cairan.12. Mengetahui dan mengenali gambaran EKG yang mengancam

jiwa.13. Mengetahui cara, indikasi, dan kontra indikasi penggunaan

DC shock, automated eksternal defi brillator (AED), maupundefi brillator.

Tujuan Pembelajaran Dokter Muda

Page 37: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

22

1. Keadaan apa saja yang dapat mengancam jiwa seseorang?2. Bagaimanacara melakukan bantuan hidup dasar?3. Bagaimana cara melakukan bantuan hidup lanjut?4. Bagaimana cara melakukan resusitasi jantung paru dan otak

(RJPO) dengan satu atau dua orang penolong?5. Apa saja yang harus dinilai setiap melakukan resusitasi dan

kapan?6. Kapan resusitasi dihentikan?7. Kapan resusitasi tidak perlu dilakukan?8. Apa saja macam-macam obat-obat emergensi dan bagaimana

pemberiannya?9. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi obat emergensi?10. Bagaimana cara memberikan resusitasi cairan?11. Apa saja pemilihan cairan yang diberikan untuk resusitasi?12. Bagaimana menilai kecukupan cairan?13. Bagaimana gambaran EKG yang mengancam jiwa?14. Ada berapa macam DC shock?15. Apa indikasi dan kontraindikasi DC shock?16. Bagaimana cara melakukan DC shock?17. Bagaimana cara memonitor keberhasilan tindakan

kardioversi dengan DC shock?

Pertanyaan dan Kesiapan Dokter Muda

Page 38: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

23

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

1. Mampu melakukan pertolongan bantuan hidup dasar.2. Mampu melakukan bantuan hidup lanjut.3. Mengatuhui macam dan cara pemberian obat-obat

emergensi.4. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi obat-obat

emergensi.5. Mengetahui cara resusitasi cairan.6. Mengetahui gambaran EKG yang mengancam jiwa.7. Mengetahui jenis alat AED, DC shock serta dapat

menggunakannya.8. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi AED dan DC shock.

Page 39: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

24

Page 40: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

25

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Ringkasan Komponen Bantuan Hidup Dasar Yang BerkualitasUntuk Resusitasi Jantung Paru.

Page 41: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

26

Bantuan Hidup Dasar Untuk Resusitasi Jantung Paru PadaPasien Dewasa Yang Berkualitas.

Page 42: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

27

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Algoritme Gawat Darurat ( Dewasa ) Yang Terkait Opoid

Page 43: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

28

Algoritme Gawat Darurat ( Dewasa ) Yang Terkait Opoid

HENTI JANTUNG

± Raba denyut nadi carotis

BHD

Precordial Thumb

PasangkanDefibrilator/ Monitor ECG

Tentukan aritmia

Selama RJP:Periksa konta kelektroda/padlleUpayakan jalan napas bebas,oksigenasi, akses vena.Adrenalin 1 mg i.v.tiap 3 menitPertimbangkan :

Na BikarbonatObat anti aritmiaAtropine/pacujantung

VF/VT

DC-shock kalauperlu 3x

RJP2 menit

Penyebab Henti Jantung (yang perlukoreksi):HipoksiaHipovolemiaHiper/hypokalemia & gangguan metabolikHipotermiaTension pneumothoraksTamponade perikardialToksik / over dosis obatThromboemboli

Bukan VF/VT

RJP 3 menit(1 menit jika sudahdiberi DC-shock)

Page 44: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

29

BAB 5MONITORING PASIEN

1. Mengetahui tanda dan gejala dini kegawatan.2. Mampu melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.3. Mengetahui pemeriksaan tekanan darah kontinyu.4. Mengetahui pemeriksaan EKG kontinyu.5. Mengetahui pemeriksaan pulse oksimetri.6. Mengetahui pemeriksaan tekanan vena sentral.7. Mengetahui pemeriksaan analisa gas darah.8. Mengetahui pemeriksaan tingkat kesadaran.9. Mengetahui pemeriksaan mati batang otak.

1. Apa saja yang bisa menyebabkan kematian?2. Apa saja pemeriksaan tanda-tanda vital?3. Sebutkan macam-macam kegawatan jantung?4. Bagaimana cara mengukur dan kegunaan tekanan vena

sentral?5. Apakah Glassgow Coma Scale?6. Sebutkan tanda-tanda mati batang otak?7. Sebutkan cara pemeriksaan mati batang otak?

Tujuan Pembelajaran Dokter Muda

Pertanyaan dan Kesiapan Dokter Muda

Page 45: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

30

1. Mampu melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.2. Mengetahui tanda-tanda kegawatan jantung.3. Mampu melakukan pemeriksaan dan penelitian EKG

kontinu.4. Mampu mengukur tekanan vena sentral dan mengetahui

maknanya.5. Mampu melakukan pemeriksaan pulse oksimetri dan

mengetahui maknanya6. Mampu melakukan penilaian tingkat kesadaran.7. Mampu melakukan penilaian mati batang otak.

Cardiac Arrest.Penyebab kematian tersering pada penyakit kardiovaskuler,

terutama penyakit jantung iskemik. Dapat juga disebabkan olehemboli paru, gangguan elektrolit, hipoksemia, hiperkapnea,hipotensi, vagal refl ex, hipotermi, anafi laksis, sengatanlistrik,obat-obatan, dan manipulasi pada organ jantung. Gambaranelektrokardiografi pada henti jantung dapat berupa:

VF ( Ventrikel Fibrilasi ) biasanya berhubungan dengan iskemikmiokard. Temuan tersering (lebih kurang 60%), prognosis palingbaik.

Keterangan

Page 46: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

31

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Asystole ditemukan pada lebih kurang 30% kasus. Irama ini seringditemukan pada keadaan hipoksemia dan hipovolemia. Asystolesering ditemukan pada bradikardia yang diakibatkan oleh refl eksvagal.

EMD (electromechanical dissociation) atau PEA (pulseless electricalactivity) dapat terjadi pada kerusakan miokard luas. Irama inipaling jarang ditemukan, namun saat ditemukan memilikiprognosis paling buruk. Irama ini dapat juga ditemukan padakasus emboli paru, cardiac tamponade, dan pneumothorax.

Page 47: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

32

Page 48: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

33

BAB 6PENGELOLAAN NYERI

1. Mengetahui fi siologi dan patofi siologi nyeri.2. Mampu melakukan penilaian derajat nyeri.3. Mampu melakukan penatalaksanaan nyeri akut.4. Mengetahui penatalaksanaan nyeri kronis.5. Mengetahui cara penatalaksanaan nyeri paripurna.6. Mengetahui pemberian obat enteral dan parenteral.

1. Apakah defi nisi nyeri?2. Bagaimanakah fi siologi dan patofi siologi nyeri?3. Bagaimanakah cara melakukan penilaian derajat nyeri?4. Bagaimanakah tatalaksana nyeri akut?5. Bagaimanakah tatalaksana nyeri kronis?6. Apakah WHO dalam penanganan nyeri?7. Apakah balans analgesia?

Tujuan Pembelajaran Dokter Muda

Pertanyan dan Kesiapan Dokter Muda

Page 49: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

34

1. Mampu melakukan pemeriksaan penilaian derajat nyeri.2. Mampu melakukan penanganan nyeri akut.3. Mengetahui penanganan nyeri kronis.4. Mengetahui indikasi dan indikasi kontra obat-obat NSAIDs.5. Mengetahui indikasi dan indikasi kontra obat-obat opioid.6. Mengetahui penatalaksanaan balans analgesik.7. Mengetahui penatalaksanaan nyeri paripurna.

Page 50: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

35

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Algoritme Kasus

NYERI

(patofisiologi nyeri)

Transduksi

Transmisi

Modulasi

Persepsi

Jenis Nyeri

Nyeri Akut Nyeri kronis

Penilaian derajat nyeri Penilaian derajat nyeri

Tatalaksana nyeri akut Tatalaksana nyeri kronis

Page 51: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

36

PENILAIAN DERAJAT NYERI.

Penilaian derajat nyeri dapat dilakukan dengan menggunakanvisual analogue scale, numerical rating scale dan category rating scale.Gambar dibawah ini merupakan penilaian derajat nyeri denganmenggunakan numerical rating scale.

Gambar dibawah ini merupakan penilaian derajat nyeridengan menggunakan visual analogue scale.

Keterangan

0-10 Numeric Pain Rating Scale

No Pain Moderate Pain Worst Possible Pain

Visual Analog Scale

No Pain Worst Possible Pain

Page 52: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

37

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

TATALAKSANA NYERI AKUT DAN KRONIS

Nyeri akut Opioid Kuat

±NSAIDs

±Adjuvan

Codein

± NSAIDs

± Adjuvan

± NSAIDs

± Adjuvan

Nyeri Kronik

Page 53: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

38

DAFTAR PUSTAKA

1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, et al, eds. Clinical

Wilkins; 2013.

&Mikhail’s Clinical Anesthesiology, Fifth edition,International edition; McGrawHill Education; 2013.

3. Cancer Pain Release, a publication of the World HealthOrganization global communities program to improvecancer and HIV pain control and palliative car.whocancerpain.bcg.wisc.edu/?q=node/86.

4. Charles EA and Gary M. Pain Management Secrets, Thirdedition; Mosby Elseiver; Philadelphia; 2009.

5. Emergency treatment of anaphylactic reactions, Guidelinesfor healthcare providers Working group of the resuscitationcouncil (UK) January 2008, review date : 2016 fromwww.resus.org.uk> anaphylaxis

6. Mary FH, Michael S, Michael WD, Andrew HT, RicardoAS, et al. (2015). Highlights of the 2015 American HeartAssociation Guidelines Update for CPR and ECC. UnitedStates of America, American Heart Association.

7. Miller RD, Cohen NH, Eriksson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anesthesia, Eighth edition;Elseiver Saunders; Philadelphia; 2015.

8. Papadakos PJ, Szalados JE. Critical Care TheRequisities inAnesthesiology, Elsevier Mosby, Philadelphia, 2005.

Page 54: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

39

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

9. Parrillo JE, Dellinger RP. Critical Care Medicine Principlesof Diagnosis and Management in Adult, Fourth edition;Elseiver Saunders; Philadelphia, PA; 2014.

10. Yentis SM, Hirsch NP, Ip JK. Anaesthesia and IntensiveCare A-Z An Encyclopaedia of Principles and Practice, Fifthedition, Churchill Livingstone, Edinburgh, 2013.

11. WHO Pain and Palliative Care Communications Program.(2006). Cancer Pain Release. Available at:whocancerpain.bcg.wisc.edu/index?q=node/15

Page 55: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

40

Page 56: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

41

ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Page 57: ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF · 2017. 7. 25. · 1. Airway (B antuan Hidup Dasar) 2. Breathing (B antuan Hidup Dasar) 3. Mask Ventilation 4. Circulation (B antuan Hidup

BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS

42