DIARE

24
DIARE SEPTIAN EMMA D. J

description

-

Transcript of DIARE

DIARESEPTIAN EMMA D. J

PENGANTAR

Latar Belakang Salah satu penyakit endemis KLB Termasuk 10 penyakit terbesar,

menduduki urutan ke 5DefinisiKondisi dimana terjadi perubahan : Frekuensi Isi konsistensi

PEMBAGIAN

Lama diare :- diare akut : < 7 hari- diare prolong : 7 – 14 hr- diare persisten kronis : > 14 hr

Konsistensi :- diare cair : air > ampas, tanpa L/D, - diare disentriform : berlendir/darah

EPIDEMIOLOGI (DepKes)

I. Penyebaran kuman yang menyebabkan Diare fecal oral yi : makanan dan minuman yang tercemar tinja dan

atau kontak langsung dengan tinja penderita.1. Infeksi :a. virus : ???

rotavirus, norwalk, adenovirus, dsbb. bakteri : ???

shigela, salmonela, e coli, gol vibrio, bassilus aureus, clostridium perfringens, stap.aureus, campylobacter aeromonas

c. parasit : ???protozoa, entamoeba hist, giardia lambria ; cc perut: ascaris,trichuris,strongiloides, dsb ; jamur, kandida

Fakor agent : daya penetrasi yang dapat merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi toksin yang mempengaruhi sekresi cairan di usus, daya ekat kuman

2. Faktor malabsorbsi, 3. Faktor makanan , 4. Faktor Psikologis

Cont. EPIDEMIOLOGI (DepKes)

II. Faktor pejamu Tidak memberikan ASI sampai 2 Tahun antibodi <, berisiko

6x terkena diare Kurang gizi ↑ anak gizi buruk. Mukosa usus pd malnutrisi peka thdp

infeksi. Campak 4 minggu terakhir penurunan kekebalan tubuh Imunodefesiensi /Imunosupresi : sistem imun tdk berfungsi scr

adekuat mudah, berulang, berat dan lama, e.g : pasca campak & AIDS

lebih banyak terjadi pada golongan Balita (55%) integritas mukosa usu sblm sempurna

III. Faktor lingkungan dan perilaku Penyakit berbasis lingkungan dua faktor yang dominan,

yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja kedua faktor , berinteraksi dengan perilaku manusia faktor lingkungan + perilaku manusia = kejadian penyakit

diare.

INTERAKSI AGENT, HOST, LINGKUNGAN

Interaksi faktor host, agent, dan environment pada penyakit diare merupakan interaksi antara ketiga variabel tersebut.

Lingkungan yang tidak bersih dapat menyebabkan kuman penyebab diare berkembang dengan pesat.

Perilaku host juga dapat menjadi penyebab kuman penyebab diare masuk ke dalam tubuh host sendiri melalui jalur fecal oral.

FAKTOR RISIKO

Perilaku dapat menyebabkan penyebaran kuman enterik dan meningkatkan risiko terjadinya diare perilaku tersebut antara lain :

Tidak memberikan ASI ( Air Susi Ibu ) secara penuh 4-6 bulan pada pertama ASI, perlindungan 4X

Menggunakan botol susu sussah dibersihkan Menyimpan makanan masak pada suhu kamar tercemar dan

berkembang biak, Menggunakan air minum yang tercemar . (sumber, penyimpanan,

tangan tercemar) Tidak mencuci tangan s(esudah buang air besar, sesudah

membuang tinja anak, sebelum makan dan menyuapi anak) Tidak membuang tinja ( termasuk tinja bayi ) dengan benar. (tinja

bayi, > virus dan bakteri) Tidak menggunakan jamban dikebun/dilobang ditimbun

PATOGENESIS

Bakteri Invasif (Enteroinfasif)↓

Kerusakan dinding usus halus↓

Nekrosis dan ulserasi bersifat sekretorik eksudatif↓

Daya absorbsi usus besar berkurang, gangguan pertukaran air dan elektrolit di dinding usus

↓Cairan diare bercampur lendir dan darah

↓Bakteri yang merusak mukosa usus, diantaranya adalah

Enteroinvasif E.coli (EIEC), Salmonella, Shigella. Sifat diarenya sekrertorik eksudatif.

Cont. PATOGENESIS..

Bakteri non-invasif (Enterotoksigenik)↓

Menghasilkan toksin↓

Terikat pada mukosa usus halus tapi tidak merusak mukosa↓

Meningkatkan kadar siklik AMP dalam sel↓

Sekresi aktif anion klorida dalam lumen usus diikuti air, ion karbonat, kation natrium, kalium

↓Diare seperti cucian beras

↓Meninggalkan dubur secara deras dan banyak.

Bakteri yang tidak merusak mukosa usus, misal Enteroinfasif V.cholerae Eltor, Enterotoksigenik (ETEC).

MANIFESTASI KLINIS

Muntah-muntahDemamNyeri perutKematian kekurangan cairan (haus, BB

berkurang, mata cekung, lidanh kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun)

Denyut nadi cepat,tekanan darah menurunpucat

EHEC

Agen : E.Coli strain enterohemoragikaGejala : variasi ringan tanpa darah/darahPatogenesis : produksi toksin Shiga Reservoir : ternak (terpenting), manusia, Cara penularan : mengkonsumsi makanan yg

terkontaminasi (daging sapi yg tdk dimasak dg baik, susu mentah, buah/sayran terkontaminasi kotoran binatang salmonellashigella orang ke orang di pesantren

Cara pencegahan Langkah mengurangi distribusi penyakit : 1. mengelola kegiatan rumah pemotongan hewan, klorinasi air sumber air/kolam renang,higiene perorangan, masak daging sapi 68 °C

ETEC

Identifikasi : penyebab utama travelers diarrhea, diare aku tanpa/lendir

Gejala : kejang perut, muntah, lemah, dehidrasi, demam ringan 5 hari

Penyebab penyakit : memproduksi toksinDistribusi penyakit : negara berkembang, anak

mengalami kekebalan jarang dewasa. Dan pelancong

Reservoir : manusiaCara penularan : makanan (sering makanan

tambahan bayi), minuman, tangan tercemar tinjaCara pencegah : pencegahan penularan fecal-oral,

pelancong antibiotik profilaksis (norfloxacin 400mg/hari), sosialisasi sistem pembuangan tinja yg memadai

KOLERA

Identifikasi : Sering KLB, risk factor : penyediaan air bersih yg buruk, Lokasi : pemukinan dekat sungai/laut

Agent : Vibrio KoleraGejala : tinja spt cucian beras, bau amis, onset tiba”,

diare terus menerus, tanpa sakit perut, disertai muntah dan mual diawal sakit, sering shock (4-6 jm setelah diare kematian )

Cara penularan : makanan/minuman terkontaminasi lgs/tdk lgs oleh tinja/muntahan si sbr penular

Cara pencegahan : sosialisasi CTPS, standar mutu makanan/minuman, ASI, sarana air bersih, penjelasan lebih pada penderita & carrier, BAB di jamban,

VIRUS

Rotavirus Masa inkubasi : 1 – 7 hr (biasa <48 jam Gejala : muntah seblum diare, suhu naikNorwalk agent Masa inkubasi : + 48 jam Gejala : mual, muntah, kejang perut,

lesu, demam, suhu badan naikVirus lain : Adenovirus, Coranavirus,

Enterovirus, Astrovirus, Calcivirus, dan Minirotavirus.

TIPE DIARE YANG DITIMBULKAN OLEH ENTEROPATOGEN

ENTEROPATOGEN ACUTE WATERY DISENTRY PERSISTEN

BAKTERIV.CholeraeETEC, EPECEIECEHECShigella, SalmonellaC.jejuni, Y.enterocliticaC.DefficileM.TuberculosaAeromonas

+++++++--

--+++++++

---+++++-

VIRUSRotavirusAdenovirus Smaal Bowel Structured VirusCytomegalovirus

++++

----

----

PROTOZOAG.LambliaE.HistolyticaC.ParvumMicrosporidium sppIsospora belliCyclospora cayatenensis

++++++

-+----

++++++

CACINGStrongyloides stercoralisSchstosoma sppCapilaria philippinensisTrichuris trichuiria

--+-

-+-+

++++

‘Rice Water’ Stools in Cholera

Stool in Rotavirus Diarrhea

PERLU DICATAT

tidak semua kasus diare gejalanya khasperlu ketrampilan untuk melacak kemung

kinan penyebab diare t.u dari anamnesispemeriksaan penunjang belum tentu

membantu untuk menentukan penyebab, hanya sebagian kasus yg penyebabnya dapat ditemukan dari pemeriksaan feses

sebagian besar penyebab diare sulit dideteksi / dibuktikan (tidak diketahui)

Diare KEMATIAN

Penyebab terbanyak : DEHIDRASIPenyebab lain :

- infeksi sepsis- infeksi kronis gizi buruk- invaginasi nekrosis usus

TATA LAKSANA ??

Mengatasi & mencegah dehidrasiPemberian nutrisi adekuat, ASISuplemen : Zn, vit ASimtomatik : antiemetik, antipiretik, antispasmodik Kausal : antibiotik/antiviral

REHIDRASI

1. Jenis cairan RL, NaCl, oralit2. Jumlah cairan disesuaikan dengn

jumlah cairan yang keluar Skor daldiyono Skor x 10% x kgBB x 1L

153. Jalan masuk/cara pemberian cairan4. Jadwal pemberian cairan

Diare menular

Menular bila penyebab infeksi / mikro-organisme : virus, bakteri, parasit

Cara penularan ? melalui (media): - tangan (terbanyak) - alat makan/minum / mainan - makanan / minuman - lain2 : udara, serangga (lalat)Sumber : - lingkungan : wc, sampah, comb - penderita, dsb

PENCEGAHAN

PERILAKU SEHAT1. Pemberian ASI2. Makanan pendamping ASI3. Menggunakan air bersih yang cukup4. Mencuci tangan dengan sabun5. Menggunakan jamban6. Membuang tinja bayi dengan benar7. Pemberian imunisasi campak

TERIMA KASIH