Diagnosis Psikiatri Kelompok Jiwa Dr.agung
Transcript of Diagnosis Psikiatri Kelompok Jiwa Dr.agung
DIAGNOSIS PSIKIATRI
KELOMPOK IVPEMBIMBING : dr.Agung Frijanto,Sp.KJ
PENDAHULUAN
OManifestasi fenomena perilaku manusia:
1.Perilaku
2.Pikiran
3.Perasaan
OManifestasi perilaku sangat luas perlu empati dan tidak praduga/menghakimi orang lain
OTerima orang lain sebagaimana adanya
Kriteria Gangguan Jiwa
Suatu kelompok gejala atau perilaku yang secara klinis ditemukan bermakna dan yang disertai dengan penderitaan (distress) pada kebanyakan kasus, dan yang berkaitan dengan terganggunya fungsi (disfungsi/hendaya) seseorang.
Orang yang sehat jiwanya adalah seseorang yang: OMerasa sehat dan bahagiaOMampu menghadapi tantangan hidupODapat menerima orang lain sebagaimana adanya
(dpt berempati atau tidak secara apriori berpandangan negatif thd orang atau kelompok berbeda)
OMempunyai sikap positif terhadap diri dan orang lain.
Definisi Kesehatan Jiwa (WHO)
Pendekatan Komprehensif
•Gangguan jiwa bukanlah sesuatu hal yg berdiri sendiri.•Sbg dokter apabila kita memeriksa dan mengobati harus juga menilai aspek perilaku, pikiran dan perasaan pasien. •Berlaku utk sebaliknya juga jika keluhan utama adalah keluhan mental jgn lupa menjajaki
OBersifat netral tanpa melihat mengapa gejala itu terjadi dari suatu sudut pandang atau paradigma
OCara pendekatan: memasuki situasi itu dan membiarkan “kesadaran sensorik” (sensory awareness) untuk menemukan “apa yg ada” (what is obvious/given)
OMerupakan suatu pengalaman atau penghayatan interaktif (bukan hanya berdasarkan alloanamnesis saja)
OPerlu membina rapport butuh empati
Pendekatan Deskriptif Fenomenologis
Evaluasi multiaksial
Berguna untuk memahami pasien secara menyeluruh baik dari segi:
1.Ada tidaknya gangguan jiwa 2.Kepribadian3.Kondisi medik/fisikal4.Problem psikososial-lingkungan5.Fungsinya sebagai makhluk psikososial secara menyeluruh Dengan evaluasi ini terapi dpt dilakukan secara lebihkomprehensif
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AKSIS I
AKSIS VAKSIS IV
AKSIS II AKSIS III
Aksis I
1. Semua gangguan jiwa yg terdapat dalam blok F0 – F9 (kecuali F60 dan F61) Khusus blok F7 – F9 adalah gg.jiwa yg awitannya mulai masa kanak atau remaja. Pd anak dan remaja dpt pula ditemukan gg.jiwa yg terdapat dlm blok F0 –F6 asalkan memenuhi kriteria diagnostiknya.
2. Kode Z dan kode V : problem kehidupan yg tidak memenuhi kriteria gg.jiwa tetapi membuat orang itu datang untuk minta pertolongan atau kondisi medis yg memerlukan perhatian/terapi.
Aksis II1.Gangguan Kepribadian (F60 dan F61) atau Ciri Kepribadian (tidak menggunakan kode diagnostik)2.Retardasi mental (F7)
Aksis III
Kondisi medis umum
Aksis IV • problem psikososial dan lingkungan
Aksis V
OPenilaian fungsi secara global (menyeluruh) dalam fungsi psikologis, sosial dan okupasionalOUntuk memastikan suatu diagnosis gg.jiwa perlu beberapa syarat:1.Kumpulkan gejala-gejala menjadi suatu kumpulan gejala (sindrom) yg bermakna2.Pikirkan secara urutan hierarkis mulai dari F0 sampai F5 dlm upaya membedakan pelbagai DD.3.Telusuri jangka waktu/berapa gejala itu sudah ada serta lama perjalanan penyakit termasuk ada tidaknya serta sifat dari awitan gejala
Urutan hierarkis
ODefinisi: pada umumnya gangguan-gangguan jiwa yang secara hierarkis terletak dalam urutan di atas mempunyai lebih banyak unsur (gejala) dari gg.jiwa yg terletak dalam blok di bawahnya.
OKumpulan gejala itu bisa terdapat pada beberapa dx dgn gejala yg sama atau mirip upaya untuk memastikan sebuah diagnosis sering sukar jika hanya didasarkan pd kumpulan gejala
OMakin ke atas hierarki biasanya makin berat tingkat keparahan atau kedaruratannya
Blok Deskripsi
F0 Gg. Mental Organik termasuk gg.mental simptomatik
F1 Gg. Mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
F2 Skizofrenia, gg.skizotipal dan gg.waham (gg. Psikotik non-organik)
F3 Gg. Suasana perasaan (mood/afektif)
F4 Gg.neurotik, Gg.somatoform dan Gg. Yang berkaitan dgn stres
F5 Sindrom perilau yang berhubungan dgn gg.fisiologis dan faktor fisik
F6 Gg. Kepribadian dan Perilaku masa dewasa
F7 Retardasi mental
F8 Gg. Perkembangan psikologis
F9 Gg.Perilaku dan emosional dgn awitan biasanya pd masa anak dan remaja
• Yang dimuat disini hanya ciri khas dari kelompok gangguan jiwa atau gangguan jiwa yang spesifik,bukan kriteria diagnosis
• F00-F09 : gangguan mental organik termasuk gangguan mental simptomatik (PPDGJ-III hal 49-83)– Gambaran klinis beraneka ragam, namun persamaannya
adalah:• Disfungsi primer pada otak akibat pelbagai
penyakit,cedera, atau rudapaksa pada otak yang menyebabkan gangguan fisiologis pada otak
• Disfungsi sekunder pada otak oleh penyakit pada tubuh(diluar otak) yang kemudian secara sistemik menimbulkan gangguan fisiologis pada otak
Blok-blok gangguan jiwa secara rinci
• Gejala yang ditimbulkan dapat berupa– Gangguan sensorium (kesadarnan) seperti
gangguan kesadaran dan perhatian misalnya pada F05: delirium bukan akibat alkohol atau zat psikoaktif lainnya
– Gangguan fungsi kognitif seperti daya ingat, daya fikir, daya belajar, misalnya pada demensia (F00-F03); sindroma amnestik organik bkan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya
– Gangguan persepsi(mis : F06 halusinasi organik), gangguan isi pikir atau gangguan suasana perasaan dan emosi
– Perubahan kepribadian atau perilaku
• Blok F 0- gg.jiwa (mentalnya) disebabkan oleh:
1.Penyakit yg secara primer mempengaruhi otak secara fisiologis sehingga terjadi disfungsi otak
2.Penyakit atau kondisi fisik diluar otak yang secara sekunder atau secara sistemik mempengaruhi fungsi otak secara fisiologis sehingga trjadi disfungsi otak
Utk memastikan dx perlu bukti dari riw.penyakit, pem.fisik, pem.lab yg menyokong
Blok F1 : gg.mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktifGangguan disebabkan oleh akibat langsung dari penggunaan zat psikoaktif yg secara fisiologis mempengaruhi otak danmenimbulkan gg.mental dan perilaku.
Blok F2Gangguan dasarnya adalah gejala psikotik: halusinasi, waham, perilaku katatonik, perilaku kacau yg umumnya disertai oleh tilikan yg burukGejala psikotik ini mendominasi gambaran klinisnya Satu-satunya gg.mental yg tidak mempunyai gejala psikotik gg. Skizotipal (telah terbukti secara genetik bahwa gg.ini termasuk dalam famili skizofrenia)
Blok F3 Gg. Suasana Perasaan (Mood/Afektif)
Gejala dasar: gg.suasana perasaan/mood (depresi/manik) yg pada umumnya bersifat episodik Perlu diingat bahwa lama/durasi waktu gejala psikotik selalu lebih pendek dari lama waktu episode gg.mood yg mendasarinya.
Blok F4 Gg. Neurotik, Gg. Somatoform dan gangguan yg berkaitan stres
Gejala utama Kelompok gg.cemas dan fobik:Kecemasan yg dapat bersifat kronis atau episodik atauKecemasan timbul bila dihadapkan pd situasi/objek
Blok F5 Sindrom perilaku yg berhubungan dgn faktor fisiologis dan faktor fisik
Jenisnya: gg.makan, gg.tidur non-organik, disfungsi seksual non-organik, gg.jiwa dan perilaku yg berhubungan dgn masa nifas yg tidak diklasifikasikan di tempat lain, faktor psikologis dan perilaku yg berhubungan dgn gg.atau penyakit yg diklasifikasikan di tempat lain (YDK)
Blok F6 Gg. Kepribadian dan Perilaku Masa DewasaOKhusus untuk F60: gg.kepribadian dan F61: gg.kepribadian campuran dan lainnya tercatat dalam aksis IIOCiri khas: blok ini mencakup berbagai keadaan dan pola perilaku yg secara klinis bermakna yg cenderung menetap dan merupakan ekspresi dari gaya hidup yg khas dari seseorang serta cara berhubungan dgn diri sendiri dan org lain. OJenis: gg.kepribadian khas, gg.identitas jenis kelamin, gg.preferensi seksual
Axis II
F60 : Gangguan kepribadian khas:Usia 17 ke atasSifat dan perilaku tak serasi, berlangsung lama, jangka panjangBersifat maladaptifMenjurus pada penderitaan pribadiSering berhubungan dengan problem hubungan sosial & prestasi pekerjaanDibagi lagi menjadi berbagai jenis seperti gangguan kepribadian paanoid, skizoid, dissosial, tak stabil, histrionik, anankastik, cemas, narsistik
F68 : gangguan kepribadian & perilaku masa dewasa lainnya
F66 : gangguan yg berhubungan dg perkembangan & orientasi seksual
F65 : gangguan preferensi seksual
F64 : gangguan identitas jenis kelamin
F63 : gangguan kebiasaan & impuls
F62 : gangguan kpribadian lama
F61 : gangguan kepribadian campuran lain
Blok F7F7 : Retardasi mental
Awitan usia < 18 tahun Jika IQ dibawah 70 dan awitan baru timbul setelah usia 18 tahun demensiaPerkembangan mental terhenti, ditandai timbulnya hendaya (disfungsi) ketrampilanMempengaruhi semua tingkat intelegensiaTes psikometrik : IQ < 70 (bervariasi dr ringan sampai sangat berat)
Blok F8 Gangguan Perkembangan PsikologisJenis:Gg. Perkembangan khas (F80-F83)
O Disfungsi pada 1 aspek perkembangan sajaO IQ normalO Dibagi lagi menjadi gangguan berbicara & berbahasa, belajar, motorik,
campuran, pervasif, emosional
Gg. Perkembangan pervasif (F84)Abnormalitas kualitatif dalam interaksi timbal balik dgn org lain sehingga
akibatnya pd kasus yg berat terjadi retardasi mental, awitan dalam masa bayi atau di bawah usia 5 tahun
Blok F9Gg. Perilaku dan Emosional dgn awitan bisanya pd
masa kanak dan remajaJenis: F90: Gg. HiperkinetikF91: Gg. Tingkah lakuF92: Gg. Campuran tingkah laku dan emosiF93: Gg. Emosional dgn awitan khas pada masa kanak jenis: gg.ansietas perpisahan masa anak, dllF94: Gg. Fungsi sosial dgn awitan khas masa kanak dan remaja jenis: mutisme elektifF95: Gg. Tik jenis: gg.tik sementara, dllF96: Gg. Perilaku dan emosional dgn awitan biasanya pd masa kanak dan remaja jenis: enuresis non-organik, gagap, dll..
Hubungan antara taraf berat stresor dengan gangguan jiwa
Tidak secara linier (dalam hubungan sebab akibat) akan menimbulkan suatu gangguan jiwa tertentuDiagnosis gangguan jiwa tidak bergantung dari ada/tidak ada atau jenis stresor tetapi dari gangguan klinis yang adaTimbulnya gangguan jiwa bergantung dari 2 faktor
Taraf berat stresor secara objektifKemampuan adaptasi,daya tahan, motivasi,kepribadian, dan persepsi subjektif seseorang
Faktor-faktor yang mempengaruhi sakit / tidak sakitnya, atau keparahan penyakit seseorang
BERAT
TARAF BERAT
STRESOR
RINGAN
SAKIT
TIDAK SAKIT
DAYA TAHAN / PERSEPSI, KEPRIBADIAN
KUAT RENDAH / LEMAH
Manfaat grafik untuk terapiTherapy is the art of the possible
Pertama assessmentSelanjutnya mengurangi taraf berat stresor
Memperkuat daya adaptasiMerubah persepsi subjektif terhadap stresorMembantu dirinya mengontrol/mengandalikan gejala/ atau problem kehidupannyaKombinasi pelbagai upaya diatasMenggunakan pelbagai aspek Humaniora