Diagnosis Insect Bite Reaction

6
D. DIAGNOSIS Anamnesis Kebanyakan pasien sadar dengan adanya gigitan serangga ketika terjadi reaksi atau tepat setelah gigitan, namun paparannya sering tidak diketahui kecuali terjadi reaksi yang berat atau berakibat sistemik. Pasien yang tinggal di daerah tropis dan memakai pakaian yang tipis serta memiliki sejarah sering berada di luar rumah, seperti sering bekerja di sawah, kawasan hutan atau berumput, tidak memiliki rumah atau pernah tinggal di tempat penampungan atau perumahan yang padat mungkin mengalami paparan terhadap serangga. Anak-anak juga memiliki predileksi yang lebih tinggi digigit serangga akibat bermain di luar dan masih terlalu muda untuk mengetahui tempat yang harus dihindari. Paparan dengan binatang liar maupun binatang peliharaan seperti anjing dan kucing juga dapat menyebabkan paparan terhadap gigitan serangga. Reaksi akibat gigitan muncul beberapa menit hingga beberapa hari setelah gigitan. Durasi lesi beragam mulai dari beberapa jam, hari, minggu, hingga beberapa bulan. Gejala yang timbul berupa edema, pruritus, nyeri, rasa panas pada daerah yang digigit, bekas gigitan, serta gejala sistemik misalnya demam, muntah-muntah, pusing dan malaise, obstruksi jalan napas bahkan syok anafilaktik.

description

Insect Bite Reaction

Transcript of Diagnosis Insect Bite Reaction

Page 1: Diagnosis Insect Bite Reaction

D. DIAGNOSIS

Anamnesis

Kebanyakan pasien sadar dengan adanya gigitan serangga ketika terjadi reaksi atau tepat setelah gigitan, namun paparannya sering tidak diketahui kecuali terjadi reaksi yang berat atau berakibat sistemik. Pasien yang tinggal di daerah tropis dan memakai pakaian yang tipis serta memiliki sejarah sering berada di luar rumah, seperti sering bekerja di sawah, kawasan hutan atau berumput, tidak memiliki rumah atau pernah tinggal di tempat penampungan atau perumahan yang padat mungkin mengalami paparan terhadap serangga. Anak-anak juga memiliki predileksi yang lebih tinggi digigit serangga akibat bermain di luar dan masih terlalu muda untuk mengetahui tempat yang harus dihindari. Paparan dengan binatang liar maupun binatang peliharaan seperti anjing dan kucing juga dapat menyebabkan paparan terhadap gigitan serangga. Reaksi akibat gigitan muncul beberapa menit hingga beberapa hari setelah gigitan. Durasi lesi beragam mulai dari beberapa jam, hari, minggu, hingga beberapa bulan. Gejala yang timbul berupa edema, pruritus, nyeri, rasa panas pada daerah yang digigit, bekas gigitan, serta gejala sistemik misalnya demam, muntah-muntah, pusing dan malaise, obstruksi jalan napas bahkan syok anafilaktik.

Page 2: Diagnosis Insect Bite Reaction

Gejala Klinis

Pada reaksi lokal, pasien mungkin akan mengeluh tidak nyaman, gatal, nyeri sedang maupun berat, eritema, panas, dan edema pada jaringan sekitar gigitan. Pada reaksi lokal, keluhan terdiri dari kelainan kulit dengan effloresensi primer seperti:

i. Papul urtikariaii. Papul pruritusiii. Makula eritemiv. Bekas pungsi hemoragikv. Papul eritem dengan vesikel-vesikel kecilvi. Ekzemavii. Bulla

Effloresensi sekunder biasanya terjadi akibat iritasi, garukan dan terjadinya infeksi pada daerah yang digigit. Antaranya adalah:

i. Impetigoii. Follikulitisiii. Selulitisiv. Limfangitisv. Absesvi. Erosivii. Krusta

Gambar 1. Papular urtikaria: Bekas gigitan kutu, sangat gatal, urtikaria seperti papula di lokasi gigitan kutu pada lutut dan kaki seorang anak, papula biasanya berdiameter <1 cm serta memiliki vesikel di atasnya, Bila

tergores akan mengakibatkan erosi maupun krusta

Page 3: Diagnosis Insect Bite Reaction

Reaksi lokal yang berat dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya reaksi sistemik serius pada paparan berikutnya. Pada reaksi sistemik atau anafilaktik, pasien bisa mengeluhkan adanya gejala lokal sebagaimana gejala yang tidak terkait dengan lokasi gigitan. Gejala dapat bervariasi dari ringan sampai fatal. Keluhan awal biasanya termasuk ruam yang luas, urtikaria, pruritus, dan angioedema. Gejala ini dapat berkembang dan pasien dapat mengalami ansietas, disorientasi, kelemahan, gangguan gastrointestinal, kram perut pada wanita, inkontinensia urin atau alvi, pusing, pingsan, hipotensi, stridor, sesak, atau batuk. Seiring berkembangnya reaksi, pasien dapat mengalami kegagalan napas dan kolaps kardiovaskuler.

Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium jarang dibutuhkan. Pemeriksaan laboratorium yang sesuai harus dilakukan apabila pasien mengalami reaksi yang berat dan membutuhkan penanganan di rumah sakit atau dicurigai mengalami kegagalan organ akhir atau membutuhkan evaluasi akibat infeksi sekunder, seperti sellulitis.Pemeriksaan mikroskopis dari apusan kulit dapat bermanfaat pada diagnosis scabies atau kutu, namun tidak berguna pada kebanyakan gigitan serangga.

Pemeriksaan serologis mungkin berguna dalam menentukan infeksi yang diakibatkan oleh vektor serangga, namun jarang tersedia dan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasilnya.

Page 4: Diagnosis Insect Bite Reaction

DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding insect bite reaction didasarkan oleh reaksi pada tempat gigitan (papula eritema, vesikel), organisme yang menggigit serta neksrosis kutaneous yang menyebabkan timbulnya lesi yang berbeda

a. Dermatitis Kontak Alergi

Dermatitis kontak alergi merupakan tipe delayed dari perangsangan alergi yang berasal dari kontak antara kulit dengan alergen spesifik dimana pasien memiliki sensitivitas tertentu. Reaksi alergi ini menyebabkan radang kulit yang bermanifestasi dalam berbagai bentuk eritema, edema, dan vasikulasi.Diagnosis didasarkan pada riwayat dan ditambah dengan pengetahuan tentang penyebab alergi umum dan iritan di lingkungan.Penderita umumnya mengeluh gatal. Kelainan kulit bergantung pada keparahan dermatitis dan lokalisasinya. Pada yang akut dimulai dengan bercak eritematosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula.

b. Urtikaria

Merupakan suatu bentuk prurigo yang sering pada bayi dan anak. Kelainan khas berupa urtikaria papular yaitu urtikaria yang berbentuk papula-papula berwarna kemerahan. Biasanya disebabkan oleh hipersensitifitas terhadap gigitan serangga, nyamuk, kutu, anjing/kucing. Gejala dari urtikaria ini antara lain penderita sering mengeluh gatal dengan riwayat gigitan serangga sebelum nya. Kelainan klinis khas berupa urtikaria papular yaitu urtikaria yang berbentuk papula-papula kemerahan tersebar secara diskrik dan tidak teratur, terutama pada bagian ekstensor lengan dan tungkai.

c. Skabies

Skabies adalah infeksi parasit yang umum terjadi di dunia. Arthropoda Sarcoptes scabiei var hominis menyebabkan pruritus berat dan merupakan penyakit kulit yang sangat menular, dapat menyerang pria dan wanita dari semua tingkat status sosioekonomi dan etnik.Gejala dan tanda biasanya berkembang perlahan sekitar 2-3 minggu sebelum pasien mencari penanganan medis untuk mengatasinya. Skabies muncul dalam bentuk cluster, pada individu terlihat sebagai ruam yang gatal dan papul. Diagnosis skabies dapat dipertimbangkan apabila ada riwayat banyak anggota keluarga yang mengalaminya. Pruritus nokturnal merupakan keluhan utama yang khas pada skabies. Lesi primer skabies berbentuk liang, pustul, nodul, biasanya papul dan plak urtikaria yang bertempat di sela-sela jari, area fleksor pergelangan tangan, axilla, area antecubiti, umbilicus, area genital dan gluteal, serta kaki. Lesi sekunder skabies berbentuk urtikaria, impetigo, dan plak eksematous.