Diagnosis Banding Panik

Hiperinsulinemia / Hipoglikemia• Hiperinsulinemia adalah suatu kondisi dimana kadar insulin di

dalam darah terlalu tinggi dan terjadi juga hipoglikemia• Gejala :

– hipotermia– takikardia (bradikardi pada neonatus)– takipnea– hipertensi atau hipotensi– berkeringat– gemetar– status mental terganggu– atensi terganggu– mual dan muntah– gangguan kesadaran– kejang

Hiperinsulinemia / Hipoglikemia

• Penanganan yang telat dapat berakibat fatal, oleh karena itu penting untuk mendapatkan diagnosis untuk ini.

• Dari anamnesis seharusnya kita sudah dapat mengetahui dengan pasti apakah pasien panik atau hiperinsulinemia atau hipoglikemia:– apakah pasien menderita penyakit diabetes (bisa karena obat

yang berlebihan, atau karena tidak makan setelah minum obat)– apakah pasien mengganti pola makan atau sedang menjalani

diet.– Atau kita bisa langsung menggunakan pemeriksaan penunjang

sederhana seperti pemeriksa glukosa darah.

Hipertiroidisme• Kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan gejala peningkatan

sistem saraf simpatetik, seperti hiperaktivitas dan tremor pada orang muda, dan dyspnea atau fibrilasi atrial dengan berat badan turun pada orang tua.

• Gejala-gejala yang lain :– Tidak tahan panas– Palpitasi– Oligomenorea– Takikardi– Hipertensi sistolik

• Pada pemeriksaan fisik jika sudah menunjukkan gejala Grave’s Disease dengan tanda-tanda khas. Ditambah pemeriksaan laboratorium akan didapatkan peningkatan FT4 dan / atau FT3 untuk meyakinkan diagnosis.

Infark Miokardium

• Infark miokardium merupakan suatu keadaan di mana terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung yang dapat menyebabkan otot jantung (miokardium) mengalami nekrosis karena kekurangan oksigen

• Infark miokardium hampir selalu disebabkan oleh atherosklerosis arteri koroner.

• Penyebab lain dari infark miokardium adalah adanya embolus yang terdapat di dalam jantung yang mungkin tersangkut di arteri koroner

• Sebagian besar pasien infark miokardium merasakan nyeri dada yang hilang timbul, sesak nafas, atau kelelahan beberapa hari sebelum terjadinya serangan.

– Nyeri dada akan semakin sering muncul bahkan setelah melakukan aktivitas fisik yang ringan, dapat menjalar ke punggung, rahang atau lengan kiri, atau yang lebih jarang ke lengan kanan & akan berkurang dengan istirahat.

• Gejala lain yang dirasakan adalah jantung berdebar.• Selama serangan, pasien dapat merasa gelisah, berkeringat, cemas, dan dapat

merasa takut akan kematian. • Untuk menegakkan diagnosis, dapat dilakukan pemeriksaan EKG, pemeriksaan darah

untuk menentukan kadar enzim tertentu, ekokardiogram, dan pemeriksaan imaging :- EKG elevasi segmen ST menunjukkan adanya pola jejas dan biasanya terjadi pada perubahan awal pada infark miokardial. - Pemeriksaan darah enzim CKMB dapat dilepaskan ke dalam darah jika terjadi kerusakan jantung; peningkatan kadar enzim ini tampak dalam waktu 6 jam setelah serangan dan menetap 36-48 jam. - Ekokardiogram akan menggambarkan berkurangnya pergerakkan sebagian dinding ventrikel kiri yang merupakan petunjuk adanya kerusakan karena serangan jantung.- Radionuclide imaging penggambaran dengan radionuklir dapat menunjukkan berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otot jantung

Feokromositoma• Suatu tumor dari sel-sel kromafin kelenjar adrenal yang menyebabkan

pembentukan katekolamin berlebihan.• Tanda klinis yang paling menonjol adalah peningkatan tekanan darah yang

jelas, bahkan pada sekitar 50% penderita, peningkatan tekanan darah ini bersifat menetap dan dapat mencapai 250/140 mmHg. Tanda-tanda lain :

– Jantung berdebar-debar dan takikardi– Berkeringat– Takipnea– Muka kemerahan– Kulit dingin dan lembab– Sakit kepala– Nyeri dada dan perut– Mual dan muntah– Kesemutan pada jari tangan– Konstipasi

• Untuk mendiagnosis feokromositoma dapat dilakukan dengan pemeriksaan CT-scan atau MRI