diagnosis banding referat besar!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

7
1. Dermatitis Kontak Adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan/ substansi yang menempel pada kulit. Terbagi atas 2 yaitu, dermatitis kontak alergi dan dermatitis kontak iritan. Penyebabnya adalah bahan yang bersifat iritan seperti detergen, bahan pelarut, minyak pelumas, asam alkali. Manifestasi klinisnya pun beragam mulai dari kulit terasa pedih, panas, eritem, edem, papul, pustule, bulla, skuama, linkenifikasi, fisura, ataupun nekrosis. Pada DKA biasnya teras gatal,eritem, papulovesikel, vesikel atau bulla. 1 Gambar 1: dermatitis kontak iritan pada tukang las. 2 Gambar 2: dermatitis iritan pustular dari garam nikel. 2

description

DERMATOLOGI

Transcript of diagnosis banding referat besar!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

1. Dermatitis KontakAdalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan/ substansi yang menempel pada kulit. Terbagi atas 2 yaitu, dermatitis kontak alergi dan dermatitis kontak iritan. Penyebabnya adalah bahan yang bersifat iritan seperti detergen, bahan pelarut, minyak pelumas, asam alkali. Manifestasi klinisnya pun beragam mulai dari kulit terasa pedih, panas, eritem, edem, papul, pustule, bulla, skuama, linkenifikasi, fisura, ataupun nekrosis. Pada DKA biasnya teras gatal,eritem, papulovesikel, vesikel atau bulla.1

Gambar 1: dermatitis kontak iritan pada tukang las. 2

Gambar 2: dermatitis iritan pustular dari garam nikel.2

Gambar 3: dermatitis kontak iritan akut yang disertai dengan pencelupan pada konsentrasi pemutih2

2. Bulla drug eruptionErupsi obat dapat terjadi karena pemakaian obat. Yareaksi alergi pada kulit atau daerah mukokutan yag terjadi sebagai akibat dari pemberian obat yang biasanya sistemik. Yang dimaksud dengan obat adalah zat yang dipakai untuk menegakkan diagnosis, profilaksis, dan pengobatan. Reaksi terdapat 4 tipe yaitua. reaksi tipe 1 (reaksi cepat, reaksi anafilaktik)b. reaksi tipe 2 (reaksi sitostatik)c. teaksi tipe 3 (reaksi kompleks imun)d. reaksi tipe 4 (reaksi alergik selular tipe lambat)1

Gambar 6: bula erupsi obat.3

3. Pempigus vulgarisPemfigus adalah kumpulan penyakit autoimun berbula kronik, menyerang kulit membran mukosayang secara histologik ditandai dengan bula intraepidermal. Gejala klinis umumnya keadaan penderita buruk. Penyakit dapat mulai sebagai lesi di kulit kepala. Yang berambut, erosimyang disertai krusta. Bulla yang timbul berdinding kendur, mudah pecah dengan meninggalkan kut yang terkelupas diikuti dengan pembentukan krusta yang lama bertahan.4

Gambar 4: pempigus vulgaris pada mulut2

Gambar 5: Pemfigus vulgaris. erosi dan area penyembuhan pada punggung2

4. Pempigus bulosa Pempigo bulosa adalah penyakit autoimun kronik yang ditandai oleh adanya bula sub epidermal yang besar dan berdinding tegang. Keadaan umumnya baik, terdapatpada semua umur khususnya orang tua. Kelaina berupa bula yang bercampur dengan vesikel, berdinding tegang, sering disertai eritem. Tempat predileksi ialah diketiak, lengan bagian flexor, lipat paha. Jika bula pecah terdapat area erosive yang luas, tetapi tidak bertambah seperti pemfigus vulgaris. 4

Gambar 6: pemfigoid bulosa. Gambaran eritema dengan perluasan terlihat bula. 2

Gambar 7: pemfigoid bulosa. Terlihat Bula hemoragik2

5. Trauma thermisLuka bakar mempunyai khas pada luas dan beranekaragam warna sebagai efek yang bisa terjadi. Luka ini pada dasarnya disebabkan oleh perubahan energi patologis dengan suatu jaringan yang menghasilkan gangguan satu fungsi. Luka bakar derajat 2. 2

Gambar 9: sebagian permukaan kulit terbakar gadis muda yang mandi dengan air panas. Tampak tanda bergumpal. 2

Gambar 10: luka bakar dalam pada punggung akibat ledakan. Kulit hangus. Luka sembuh dalam 3 hari dengan terapi konservatif.2

6. Staphylococcus skin (Toxic epidermal nekrosis)Adalah sel-permukaan reseptor mati yang memicu apoptosis yang diikuti interaksi yang respektif Fas ligan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh viard dkk. Mengususulkan bahwa regulasi keratinosit FasL pemiicu kritis untuk nekrosis keratinolisis dengan karakteristik Toxic Epidermal Nekrolisis (TEN). 2

Gambar 11: toksik epidermal nekrolisis (TEN) dapat terlihat eritema multiform yang berat. Reaksi khas pada obat, kulit menjadi eritem dan lunak.

1. djuanda a. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. In: djuanda pDda, editor. 6 ed. jakarta: fakultas kedokteran universitas indonesia; 2010. p. 59.

2. F. wojnarowska VAv. immunobullous disease. In: tony burns sb, neil cox, christoper griffits, editor. Rook's textbook of dermatology. United Kingdom: wiley-blackwell; 2010. p. 40.31.

3. janjua s. bullous drug eruption. In: Global skin atlas 2007.4. wiryadi be. Dermatosis vesikobulosa kronik. In: prof.Dr.dr.adhi djuanda dmh, prof.Dr.dr.siti

aisyah, editor. 6 ed. jakarta: fakultas kedokteran universitas indonesia; 2011. p. 204-205.