Diagnosa SEMINAR

download Diagnosa SEMINAR

of 15

description

askep

Transcript of Diagnosa SEMINAR

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri akut berhubungan dengan agen penyebab cedera fisik: insisi bedah 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ditandi dengan intake makan dan minum yang tidak adekuat3. Resiko infeksi ditandai dengan faktor resiko adanya luka prosedur invasif, malnutrisi, 4. Ansietas berhubungan dengan perubahan pada status kesehatan

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN (INTERVENSI)

NoDiagnosa KeperawatanTujuan/ Kriteria hasilIntervensiRasional

1.Nyeri akut berhubungan dengan agen penyebab cedera fisik: insisi bedah (Domain 12, Kelas 1, Kode: 00132).

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam klien dapat mengontrol nyeri dan mengetahui tingkat nyeri dengan kriteria hasil:1. Mengenali onset nyeri 2. Mengunakan metode non analgesik3. Mengunakan analgesik4. Melaporkan nyeri terkontrol 5. Melaporkan nyeri ringan6. Ekpresi wajah terhadap nyeri menunjukan tidak nyeri (FRS)

Manajemen Nyeri1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan3. Observasi vital signs4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan5. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin

Pemberian Analgesik 1. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi.2. Cek riwayat alergi obat.3. Menentukan analgesik pilihan (narkotik, non narkotik atau NSAID) berdasarkan tipe dan keparahan nyeri.4. Pilih rute pemberian secara IV dari pada IM untuk pengobatan frekuensi nyeri yang sering.1. Mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan pasien untuk menentukan intervensi selanjutnya2. Memberi gambaran nyeri yang dirasakan pasien3. Mengontrol tanda tanda vital4. Meminimalkan nyeri pasien5. Mengurangi rasa nyeri

1. Mengetahui terapi pengobatan klien2. Mengetahui adanya alergi klien terhadap obat.3. Mengatasi nyeri sesuai dengan tipe dan keparahan nyeri.4. Kerja obat lebih cepat karena absorpsi melalui pembuluh darah juga cepat

NoDiagnosa KeperawatanTujuan/ Kriteria hasilIntervensiRasional

2.Resiko Tinggi Terhadap Perubahan Nutrisi Kurang Dari KebutuhanTubuh ditandai dengan intek makanan dan minuman yang tidak adekuat.1.Nanda (Imbalanced Nutrition : Less Than Body Requirements).

Pengertian : Intake nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam klien menunjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan/atau mempertahankan berat badanManajemen Nutrisi 1. Tentukan status nutrisi klien dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan gizi2. Kaji alergi atau intolerans klien terhadap makanan3. Tentukan makanan yang disukai oleh pasien4. Instruksikan pasien untuk meningkatkan intake Fe5. Ajarkan diet makanan yang mengandung tinggi serat.6. Berikan makanan sedikit dan frekuensi sering dan/atau makan diantara waktu makan

Monitoring Nutrisi 1. Monitor penurunan berat badan2. Monitor turgor kulit dan mobilitas3. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan pada jaringan konjungtiva4. Monitor status mental (misalnya depresi dan ansientas)1. Mengetahui kebutuhan gizi klien2. Mengetahui alergi klien terhadap makan3. Membantu memenuhi kebutuhan gizi klien.4. Mencegah terjadinya anemis akibat kekurangan zat Fe5. Mencegah terjadinya konstipas6. Makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster.

1. Mengetahui terjadinya penurunan berat badan2. Turgor kulit yang buruk dan bermasalah dalam mobilitas menandakan adanya malnutrisi3. Pucat, kemerahan dan kekeringan pada konjungtiva menandaikan status nutris yang buruk.4. Depresi dan ansietas dapat mempengaruhi nafsu makan

NoDiagnosa KeperawatanTujuan/ Kriteria hasilIntervensiRasional

3.Resiko infeksi ditandai dengan factor resiko : adanya luka post operasi, malnutrisi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, infeksi tidak terjadi, dengan kriteria hasil:Mencapai pemulihan luka tepat waktu, bebas dari drainase purulent, atau eritema dan demam.Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal ; adanya Dolor, Rubor, Calor, Tumor, Fungsiolesa.2. Saring pengunjung terhadap penyakit menular3. Partahankan perawatan luka aseptik. Pertahankan balutan kering.4. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase5. Dorong masukkan nutrisi yang cukup6. Dorong istirahat7. Berikan obat obatan sesuai indikasi

1. Dengan Memonitor tanda dan gejala infeksi perawat dapat mengetahui apakah terjadi infeksi atau tidak2. Untuk memutuskan mata rantai terjadinya infeksi3. Untuk mencegah terjadinya infeksi4. Untuk melihat adanya proses infeksi5. Dengan memonitori nutrisi kita dapat mempercepat penyembuhan luka agar terhindar dari infeksi6. Mengistrahatkan dan meminimalkan gerakan dapat mempercepat penyembuhan luka7. Diberikan secara profilaktik dan untuk dan untuk mengatasi infeksi.

NoDiagnosa KeperawatanTujuan/ Kriteria hasilIntervensiRasional

4.Ansietas berhubungan dengan perubahan pada status kesehatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien dapat mengontrol cemas dengan indikator:1. Monitor intensitas kecemasan2. Menyingkirkan tanda kecemasan3. Merencanakan strategi koping untuk situasi penuh stress4. Menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi cemas5. Tidak ada manifestasi perilaku kecemasan6. Melaporkan kebutuhan tidur adekuatPengurangan Cemas1. Kaji tingkat kecemasan klien2. Pahami perspektif pasien terhadap situasi stress3. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut4. Berikan informasi mengenai diagnosis, tindakan, prognosis5. Dengarkan dengan penuh perhatian6. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan7. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan.8. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi9. Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

1. Mengetahui tingkat kecemasan 2. Memahami perspektif pasien terhadap situasi stress3. Memberikan keamanan dan mengurangi takut4. Mencegah terjadinya kecemasan akibat kurangnya informasi mengenai diagnosis, tindakan dan prognosis penyakit.5. Mengetahui penyebab ansietas6. Mengetahui situasi yang menimbulkan kecemasan7. Mengetahui perasaan, ketakutan8. Mengurangi kecemasan 9. Mengurangi kecemasan

PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATANNama / Umur: Tn. N / 58 tahunRuang / Kamar: Lontara 2 Atas Depan, Digestif.NO.NO. DPTANGGALPELAKSANAAN KEPERAWATANNAMA JELAS

1

2

31

2

317 Des 2015

17 Des 2015

18 Des 2015

1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan3. Mengobservasi vital signs 4. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan5. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin.

1. Mentukan status nutrisi klien dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan gizi2. Mengkaji alergi atau intoleran klien terhadap makanan3. Mentukan makanan yang disukai oleh pasien4. Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan intake Fe5. Mengajarkan diet makanan yang mengandung tinggi serat.6. Memberikan makanan sedikit dan frekuensi sering dan/atau makan diantara waktu makan

1. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal ; adanya Dolor, Rubor, Calor, Tumor, Fungsiolesa.2. Menyaring pengunjung terhadap penyakit menular3. Mempartahankan perawatan luka aseptik. Pertahankan balutan kering.4. Menginspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase5. Mendorong masukkan nutrisi yang cukup6. Memberikan obat obatan sesuai indikasi

4

4

18 Des 2015

1. Mengkaji tingkat kecemasan klien2. Memahami perspektif pasien terhadap situasi stress3. Menemani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut4. Memberikan informasi mengenai diagnosis, tindakan, prognosis5. Mendengarkan dengan penuh perhatian6. Membantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan7. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan.8. Menginstruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi9. Memberikan obat untuk mengurangi kecemasan

FORMAT EVALUASI KEPERAWATANNama / umur : Tn. NRuang / kamar : lontara 2 atas depanNoDPTanggal Evaluasi keperawatanNama jelas

1. Nyeri 19 Des 15S : Klien mengatakan nyeri berkurangO : Keadaan umum baik Kesadaran composmentis Skala nyeri 2 A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan3. Mengobservasi vital signs 4. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan5. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin

2.Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh19 Des 15S : Klien mengatakan mulai makan sedikit sedikit Klien mengatakan masih sulit untuk makanO : Klien nampak lemasPorsi makan tidak dihabiskanA : Masalah belum teratasiP : Melanjutkan intervensi :4. Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan intake Fe5. Mengajarkan diet makanan yang mengandung tinggi serat.6. Memberikan makanan sedikit dan frekuensi sering dan/atau makan diantara waktu makan

3. Resiko infeksi ditandai dengan factor resiko : adanya luka post operasi, malnutrisi

19 Des 2015S : Klien mengatakan luka post op pada bagian abdomen dextraO : Luka post op tampak bersihTTV: TD: 140/90 N : 80 P : 20 S : 36,5A : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi5. Partahankan perawatan luka aseptik. Pertahankan balutan kering.6. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase7. Dorong masukkan nutrisi yang cukup8. Dorong istirahat9. Berikan obat obatan sesuai indikasi

4.Ansietas berhubungan dengan perubahan pada status kesehatan

19 Des 2015S : klien nampak cemasO : klien selalu bertanya tentang tindakan keperawatan A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi

FORMAT EVALUASI KEPERAWATANNama / umur : Tn. NRuang / kamar : lontara 2 atas depanNoDPTanggal Evaluasi keperawatanNama jelas

1. Nyeri 20 Des 15S : Klien mengatakan nyeri berkurangO : Keadaan umum baik Kesadaran composmentis Skala nyeri 1A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan3. Mengobservasi vital signs 4. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan5. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin

2.Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh20 Des 15S : Klien mengatakan mulai makan sedikit sedikit. Keluarga klien mengatakan aktivitas makannya mulai membaikO : klien sudah mampu untuk berjalan Keadaan umum baik Kesadaran compos mentis.A : masalah teratasiP : pertahankan intervensi

3. Resiko infeksi ditandai dengan factor resiko : adanya luka post operasi, malnutrisi

20 Des 2015S : Tidak terjadi tanda-tanda infeksiRencana pulangO : TTV: TD: 130/70 N : 80 P : 20 S : 36,5A : Masalah teratasiP : Pertahankan intervensi

4.Ansietas berhubungan dengan perubahan pada status kesehatan

20 Des 2015S : klien mengatakan sudah tidur nyenyakO : klien tampak ceriaKeadaan umum baikKesadaran compos mentisA : Masalah teratasiP : Pertahankan intervensi