DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan...

91
DETERM ASOSIA PRO PASCASA MINAN INVESTASI SWASTA ASINYA DENGAN PENGELUA PEMERINTAH (STUDI DI INDONESIA) PROPOSAL DISERTASI Oleh: RETNO FITRIANTI 117020106111007 OGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI ARJANA FAKULTAS EKONOMI & BI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 DAN ARAN ISNIS

Transcript of DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan...

Page 1: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

DETERMINAN INVESTASI SWASTA DANASOSIASINYA

PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMIPASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI &

DETERMINAN INVESTASI SWASTA DANASOSIASINYA DENGAN PENGELUARAN

PEMERINTAH

(STUDI DI INDONESIA)

PROPOSAL DISERTASI

Oleh:

RETNO FITRIANTI

117020106111007

PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMIPASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2013

DETERMINAN INVESTASI SWASTA DANPENGELUARAN

BISNIS

Page 2: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

ii

Proposal Penelitian

Judul : Determinan Investasi Swasta dan Asosiasinya

dengan Pengeluaran Pemerintah (Studi di

Indonesia)

Nama Mahasiswa : Retno Fitrianti

Nim : 117020106111007

Program Studi : Program Doktor Ilmu Ekonomi

Komisi Promotor:

Promotor : Prof. Munawar Ismail, S.E., DEA, Ph.D.

Ko-Promotor : Dr. Ghozali Maskie, S.E., M.S.

Ko-Promotor : Devanto Shasta Pratomo, S.E., M.Si,

M.A.,Ph.D.

Komisi Penguji:

Penguji 1 : Prof. Candra Fajri A, S.E., M.Sc., Ph.D.

Penguji 2 : Dr. Moh. Khusaini, S.E., M.S., M.A.

Penguji 3 : Setyo Tri Wahyudi, S.E., M.Ec., Ph.D.

Page 3: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR GAMBAR iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.1.1. Fenomena Investasi Di Indonesia 7

1.1.2. Keragaman Hasil Dampak Pengeluaran Pemerintah TerhadapInvestasi Swasta

11

1.1.3. Keragaman Variabel Determinan Investasi Swasta 14

1.2. Permasalahan Penelitian 17

1.3. Tujuan Penelitian 19

1.4. Manfaat Penelitian 20

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 22

2.1. Tinjauan Teoritik 22

2.1.1. Defenisi Investasi 22

2.1.1.1. Pengertian dan Konsep Investasi 22

2.1.1.2. Apakah Investasi Penting 24

2.1.2. Teori –Teori Investasi 25

2.1.2.1. Teori Keynes 25

2.1.2.2. Teori Akselerator 26

2.1.2.3. Teori Jorgenson 27

2.1.2.4. Teori Q-Tobin 29

2.1.3. Teori Pengeluaran Pemerintah 31

2.1.3.1. Tinjauan Pengeluaran Pemerintah 31

Page 4: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

iv

2.1.3.2. Teori Makro Pengeluaran Pemerintah 33

2.1.4. Dampak Pengeluaran Pemerintah Terhadap Investasi Swasta 34

2.1.4.1. Efek Crowding Out 34

2.1.4.2. Teori Keynes Crowding In 36

2.1.4.3. Teori Richardian Equivalence Hypothesis (REH) 39

2.1.5. Determinan Investasi Swasta 41

2.2. Tinjauan Empirik 42

2.2.1. Studi Empirik Dampak Pengeluaran Pemerintah terhadap

Investasi Swasta42

2.2.2. Studi Empirik Determinan Investasi Swasta 51

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL PEMIKIRAN 59

3.1. Kerangka Pikir 59

3.2. Hipotesis Penelitian 65

3.3. Definisi Konsep Operasional 66

BAB IV METODE PENELITIAN 68

4.1. Pendekatan Penelitian 68

4.2. Jenis dan Sumber Data 69

4.3. Analisis Data 70

DAFTAR PUSTAKA 80

Page 5: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Investasi Swasta dan Pengeluaran Pemerintah Indonesia Periode

2002-2011 (Milyar Rupiah)

5

Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Investasi Di Indonesia 9

Gambar 1.3 Perkembangan Investasi di ASIA Periode 1990-2010 Persentasi

PDB10

Gambar 1.4 Peringkat Kemudahan Melakukan Bisnis di ASIA

Periode 2011-201210

Gambar 2.1 Imbalance Through SOC-DPA dan DPA-SOC 38

Gambar 3.1 Kerangka Pikir 55

Page 6: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai

keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara atau wilayah. Konsumsi,

investasi dan ekspor neto merupakan faktor penggerak dalam pertumbuhan dari

sisi permintaan. Secara teoritis, bahwa pertumbuhan ekonomi yang ditopang

oleh konsumsi tidak akan menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan merupakan pertumbuhan ekonomi

yang ditopang oleh investasi. Pertumbuhan yang ditopang oleh investasi

dianggap dapat meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya dapat

membantu penyerapan tenaga kerja (Kuncoro, 2004). Dengan meningkatnya

pertumbuhan ekonomi diharapkan mampu memberikan kontribusi yang besar

dalam menunjang pembangunan ekonomi.

Investasi merupakan salah satu pilar utama yang fundamental dalam

pembangunan ekonomi. Investasi swasta memainkan peranan penting dalam

proses pertumbuhan dalam mengembangkan perekonomian (Jongwanich dan

Kohpaibon, 2008). Melalui Investasi swasta, arus modal yang digunakan untuk

perbaikan usaha dan membangun usaha yang baru dapat meningkatkan

kesempatan kerja, mendukung proses produksi, transfer teknologi, akses pasar

internasional melalui produk-produk ekspor, serta pengendalian mutu. Kegiatan

produksi itulah yang akan memberi manfaat bagi perekonomian secara

keseluruhan bagi negara. Begitu pentingnya investasi bagi suatu negara maka

Page 7: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

2

berdasar hal tersebut sehingga setiap negara berusaha untuk menjaga

persediaan investasinya jangan sampai mengalami kekurangan.

Dalam rangka mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan

berkesinambungan dibutuhkan investasi, dana untuk membiayai investasi

tersebut paling baik berasal dari tabungan domestik (Nurcholis, 2006). Namun,

berhubung keterbatasan sumberdaya finansial, maka pemerintah terlebih dahulu

melakukan investasi publik terutama dalam bentuk penyediaan Social Overhead

Capital (SOC) berupa jalan, jembatan, pelabuhan, kelistrikan, telekomunikasi,

pengairan, pendidikan dan sebagainya untuk mendorong investasi swasta dalam

bentuk Direct Produktive Activities (DPA) atau kegiatan produktif yang langsung

menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Kebijakan seperti ini

oleh Hirschman disebut Imbalance Through SOC-DPA (Yotopoulus dan Nugent,

1985 ; Jhingan, 1990).

Perlu juga dipahami bahwa investasi swasta merupakan komponen

penting atas permintaan agregat kedua terbesar setelah konsumsi, namun relatif

sulit diperhitungkan karena bersifat volatile atau lebih tidak stabil dibandingkan

konsumsi swasta (Samuelson, 2002). Selain itu, investasi swasta juga

meningkatkan modal, kapasitas produksi perekonomian. Salah satu alasan

negara-negara dengan pertumbuhan tinggi adalah karena mereka mencurahkan

bagian substansial output mereka ke dalam Investasi (Dornbusch, 2008).

Pemerintah telah menempuh berbagai cara untuk meningkatkan peran

investasi dalam pertumbuhan ekonomi. Salah satunya melalui intervensi

pemerintah. Intervensi pemerintah diperlukan untuk mengatasi kompleksitas dari

intensititas permasalahan yang muncul dalam masyarakat. Untuk mengatasi itu,

pemerintah mempunyai dua perangkat kebijakan perekonomian makro yakni

kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Intervensi pemerintah dalam bidang

ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan secara

Page 8: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

3

langsung maupun secara tidak langsung, tergantung pada konteks dan

kebutuhannya. Salah satu bentuk intervensi pemerintah secara langsung adalah

dengan intervensi anggaran (budget interventions) melalui kebijakan fiskal (fiscal

policy) yang ditempuh melalui berbagai paraturan maupun regulasi pemerintah.

Kebijakan Fiskal ekspansif dinilai dapat peningkatan permintaan agregat

yang menurut Keynes sangat dibutuhkan untuk meningkatkan investasi.

Kebijakan fiskal ekspansif ditandai dengan peningkatan pengeluaran pemerintah

sebagai salah satu instrumen kebijakan fiskal. Namun, sebagai konsekuensinya

maka peningkatan pengeluaran pemerintah tersebut seringkali diiringi dengan

peningkatan defisit anggaran pemerintah.

Salah satu topik yang menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan ahli

ekonomi baik secara teoritis maupun empiris adalah hubungan antara

pengeluaran pemerintah dengan kinerja perekonomian khususnya kegiatan

ekonomi sektor swasta. Secara teoritis ada dua pandangan yang berbeda

mengenai dampak pengeluaran pemerintah terhadap investasi swasta.

Ekonomom Klasik berpendapat bahwa peningkatan pengeluaran

pemerintah menyebabkan meningkatnya suku bunga dan mendorong investasi

swasta menurun (Crowding out). Crowding Out terjadi ketika kebijakan fiskal

ekspansioner menyebabkan suku bunga meningkat, sehingga mengurangi

pengeluaran swasta, terutama investasi (Dornbusch, Fischer, dan Startz, 2008 :

259).

Dengan demikian Klasik berpendapat bahwa aktivitas sektor publik

(pemerintah) bersaing dengan sektor swasta terhadap sumberdaya yang langka

dan mendorong harga tinggi. Hal ini terjadi terutama pada kasus dimana aktivitas

sektor publik dibiayai melalui pinjaman yang mengarah pada peningkatan suku

bunga pasar dan peningkatan biaya modal terhadap sektor swasta. Hasilnya

adalah crowding-out investasi swasta melalui investasi sektor publik. Secara

Page 9: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

4

umum percaya bahwa investasi sektor swasta mampu mempercepat kegiatan

ekonomi karena swasta fokus terhadap efisiensi dan maksimisasi profit, selain itu

peningkatan pengeluaran pemerintah atas biaya atau biaya sektor swasta

berdampak negatif pada investasi swasta (Hussain, Mohammad, Akram, dan Lal,

2009).

Disisi lain ekonom Keynesian berpendapat bahwa peningkatan

pengeluaran pemerintah menyebabkan infrastruktur, kesehatan, pendidikan lebih

baik sebagai hasil merangsang investasi swasta, karena pengeluaran ini dapat

mengurangi biaya produksi perusahaan dan konsekuensinya (crowding-in)

terhadap investasi swasta. Jadi menurut keynesian, investasi swasta menjadi

saluran penting bagi efektivitas kebijakan fiskal dalam peningkatan

pembangunan ekonomi (Ahmad&Miller, 1999 ; Ahmad&Qayyum, 2008 ;

Mohammad&Husain, 2009).

Berikut data perkembangan investasi swasta dan pengeluaran

pemerintah di Indonesia selama duapuluh dua tahun terakhir. Data tersebut

menunjukkan bahwa selama duapuluh dua tahun terakhir perkembangan

investasi swasta di Indonesia cenderung masih mengalami peningkatan. Ini

mencerminkan bahwa pertumbuhan investasi di Indonesia perlahan-lahan telah

menunjukkan ke arah yang lebih baik.

Secara empiris peran aktif pemerintah dalam perekonomian di Indonesia

masih cukup besar. Hal ini ditandai dengan pengeluaran pemerintah yang

cenderung mengalami peningkatan secara berkesinambungan pada periode

tersebut. Namun trend peningkatan pengeluaran pemerintah tersebut ternyata

tidak sejalan dengan investasi swasta di Indonesia.

Pada grafik tersebut nampak bahwa pada awal tahun 1990 pengeluaran

pemerintah mengalami peningkatan, namun investasi swasta justru mengalami

penurunan. Hal ini mengindikasikan adanya hubungan Crowding Out terhadap

Page 10: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

5

investasi swasta. Selanjutnya pada tahun 1993 – 1997, pengeluaran pemerintah

terus mengalami peningkatan dan diikuti oleh peningkatan Investasi Swasta

secara perlahan. Ini menunjukkan mulai membentuk pola hubungan Crowding In

terhadap investasi swasta. Pada tahun 1998 pengeluaran pemerintah terus

meningkat akan tetapi terjadi penurunan yang tajam pada Investasi swasta yakni

sebesar 42,72 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan bahwa ketika

itu pasca krisis ekonomi yang dibarengi dengan runtuhnya pemerintahan rezim

orde baru yang membawa perubahan besar pada Indonesia. Namun pada tahun

1999 pengeluaran pemerintah menurun sebesar 74,18 persen dari tahun

sebelumnya, akan tetapi pada tahun 2000 pengeluaran pemerintah kembali

meningkat ekstrim pasca krisis sebesar 396,77 persen dalam rangka perbaikan

dan pemulihan ekonomi di Indonesia, ini terjadi hingga tahun 2011. Sebaliknya

investasi swasta mengalami penurunan pada tahun 1998 lalu meningkat pada

tahun 1999 dan cenderung konstan hingga tahun 2003. Tahun 2004 pengeluaran

pemerintah meningkat dan diikuti oleh peningkatan investasi swasta yang

menunjukkan hubungan Crowding In hingga tahun 2011. Hal ini dapat dilihat

pada grafik berikut:

Gambar 1.1Investasi Swasta dan Pengeluaran Pemerintah Indonesia

Periode 1990-2011 (Milyar Rupiah)

- 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000

1990

1992

1994

1996

1998

2000

2002

2004

2006

2008

2010

I

G

Page 11: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

6

Sumber: BPS, World Bank, SEKI Bank Indonesia, 2012

Dari gambar 1.1 tersebut di atas bahwa sebenarnya hubungan antara

pengeluaran pemerintah dan investasi swasta di Indonesia masih ambigu.

Selama periode tersebut ternyata pengeluaran pemerintah yang terus meningkat

ternyata belum diikuti oleh meningkatnya investasi swasta sehingga hubungan

antara pengeluaran pemerintah dan investasi swasta apakah sejalan atau

bertentangan. Karena secara teoritis kedua hal tersebut masih dalam perdebatan

hingga saat ini. Secara khusus dalam rentang waktu tertentu pola hubungan

tersebut di Indonesia belum jelas, oleh karena itu melakukan penelitian ini.

Selanjutnya dalam rangka mendorong pembangunan di negara-negara

berkembang, salah satu tujuan kebijakan fiskal adalah meningkatkan investasi

swasta dan pemerintah dalam perekonomian. Hal ini sejalan dengan pendapat

Narayan (2004) bahwa pengeluaran pemerintah sebagai investasi publik penting

sebagai motor penggerak bagi investasi swasta yang pada gilirannya mendorong

pertumbuhan ekonomi.

Namun terkadang upaya pemerintah dalam rangka mendorong investasi

melalui kebijakan fiskal dapat meningkatkan investasi swasta, akan tetapi disisi

lain kebijakan fiskal itu justru tidak bersifat kondusif. Sebagai contoh, misalnya

menaikkan pajak, hal itu akan mendorong penerimaan pemerintah meningkat

namun disisi lain ternyata sangat tidak mendorong investasi swasta dengan

pajak yang tinggi karena menambah biaya produksi.

Demikian pula secara deskriptif bahwa kebijakan fiskal ekspansif yang

dilakukan melalui instrumen peningkatan pengeluaran pemerintah belum dapat

menjamin adanya peningkatan investasi secara signifikan. Hal ini dapat saja

terjadi bilamana peningkatan pengeluaran pemerintah yang masih didominasi

atas pengeluaran yang bersifat konsumtif. Sehingga, Asumsi Keynes bahwa

pengeluaran pemerintah yang dapat berpengaruh secara positif terhadap

Page 12: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

7

investasi swasta mungkin saja tidak terbukti. Begitu pula dengan defisit anggaran

terhadap investasi.

Meskipun pengeluaran pemerintah dapat mempengaruhi investasi

swasta, namun secara teoritis dan empiris masih terdapat variabel lain yang

dapat mempengaruhi investasi swasta itu sendiri. Pengeluaran investasi

umumnya berfluktuasi karena tergantung pada sejumlah faktor dan responsif

terhadap PDB dan siklus bisnis (Dornbusch, 2008). Selain itu mengingat bahwa

di negara berkembang perilaku investasi swasta perlu mengakomodasi sejumlah

variabel selain yang selama ini dikenal secara teoritis yakni variabel pengeluaran

pemerintah, nilai tukar, beban hutang luar negeri dan faktor non ekonomi

mencakup stabilitas dalam negeri, kepercayaan investor dan kepastian hukum

(Greene, 1991). Berdasarkan hal tersebut maka penting untuk mengekplorasi

determinan investasi swasta guna merumuskan kebijakan stabilitas dalam usaha

meminimalkan pengaruh buruk fluktuasi investasi dalam perekonomian.

1.1.1. Fenomena Investasi di Indonesia

Indonesia menjadi primadona investasi di kawasan Asia Tenggara. Di

mata para investor, Indonesia dengan segala kekurangannya yang ada masih

tetap dinilai paling menarik untuk investasi dibandingkan dengan sembilan

negara anggota ASEAN lainnya. Hasil survei daya saing ASEAN yang dilakukan

Lee Kuan Yew School of Public Policy dan National University of Singapore

selama 2011-2012 menyebutkan bahwa Indonesia paling diminati investor

dibanding beberapa negara ASEAN lainnya. (Kompas, November 2012).

Nilai investasi menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal mulai

triwulan I-2012 sampai triwulan III-2012 berturut-turut Rp 71,2 triliun, Rp 76,9

triliun, dan Rp 81,8 triliun. Secara akumulatif, realisasi investasi mencapai Rp

Page 13: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

8

229,9 triliun atau 81,09 persen dari target. Survei daya saing ASEAN atas

sponsor ABAC dilakukan September 2011-Maret 2012. Sebanyak 405 responden

dari beragam pelaku usaha di 10 negara ASEAN terlibat. Profil usahanya meliputi

sektor jasa (45 persen), manufaktur (35 persen), dan lain-lain (18 persen) seperti

pertanian serta pertambangan.

Skala usahanya mulai usaha kecil (40 persen), usaha menengah (24

persen), sampai usaha besar (36 persen). Dari kelompok usaha skala besar, 16

persen di antaranya perusahaan multinasional level Asia dan 14 persen

multinasional level global. Dari skala daya tarik investasi 0-10, Indonesia

mendapatkan nilai 6,89 atau tertinggi dibandingkan dengan sembilan negara

ASEAN lainnya. Setelah Indonesia, menyusul Vietnam, Singapura, Thailand, dan

Malaysia. ( Doing Business Report, World Bank, 2011)

Namun ada sejumlah faktor yang sangat berpengaruh pada baik

buruknya iklim berinvestasi di Indonesia. Faktor-faktor tersebut tidak hanya

menyangkut stabilitas politik dan sosial, tetapi juga stabilitas ekonomi, kondisi

infrastruktur dasar (listrik, telekomunikasi dan prasarana jalan dan pelabuhan),

berfungsinya sektor pembiayaan dan pasar tenaga kerja (termasuk isu-isu

perburuhan), regulasi dan perpajakan, birokrasi (dalam waktu dan biaya yang

diciptakan), masalah good governance termasuk korupsi, konsistensi dan

kepastian dalam kebijakan pemerintah yang langsung maupun tidak langsung

mempengaruhi keuntungan neto atas biaya resiko jangka panjang dari kegiatan

investasi, dan hak milik mulai dari tanah sampai kontrak.

Seperti telah diketahui bersama bahwa peningkatan investasi menjadi

pendorong utama bagi pertumbuhan Indonesia yang kuat saat ini, yang

selanjutnya menjadi penting untuk mempertahankan pertumbuhan yang akan

Page 14: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

9

datang. Berikut data perkembangan investasi Indonesia beberapa tahun terakhir.

Nampak bahwa terjadi fluktuasi terutama pada saat krisis.

Gambar 1.2. Grafik Perkembangan Investasi di Indonesia

Sumber: CEIC Data Company Ltd dan IMF staff calculation, 2012

Indonesia telah mengalami peningkatan investasi yang cukup besar

dalam beberapa tahun terakhir. Data diatas menunjukkan bahwa investasi

menurun pada akhir tahun 1990 an dan mulai membaik belum lama ini. Investasi

agregat mencapai 30 persen dari PDB sebelum krisis tahun 2008. Namun

demikian, investasi publik yang rendah mencerminkan peningkatan yang tajam

pada investasi swasta (Zhou, 2012).

Selanjutnya fenomena investasi di Indonesia dibandingkan dengan

beberapa negara ASIA lainnya sangat rendah. Penurunan yang tajam nampak

pada akhir tahun 1990 an terutama setelah krisis pada tahun 1998 yang

membuat Indonesia mengalami penurunan investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 15: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

10

Gambar 1.3. Perkembangan Investasi di ASIA (1990-2010) persentasi PDB

Sumber: IMF, WEO database dan staff calculations, 2011

Kontras dengan daya tarik Investasi Indonesia, yang menjadi salah satu

penghambat investasi di Indonesia dibandingkan dengan negara lain adalah

daya saing bisnis di Indonesia yang menurut data Doing Business, Indonesia

berada pada peringkat 30 pada tahun 2011 dan peringkat 31 pada tahun 2012

dibandingkan dengan negara lain di ASIA.

Gambar 1.4. Peringkat Kemudahan Melakukan Bisnis di ASIAperiode 2011-2012

Sumber : Doing Business, World Bank, 2012

Page 16: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

11

Data di atas menunjukkan bahwa kemudahan melakukan bisnis di

Indonesia relatif buruk dan ketidakfleksibelan kerja yang tinggi justru menjadi

penghambat investasi. Reformasi iklim usaha dapat membantu peningkatan

investasi Asing Langsung dan domestik serta meningkatkan pertumbuhan PDB

potensial. Survei menunjukkan bahwa proses yang lebih efisien bagi penciptaan

bisnis, fleksibilitas tenaga kerja dan kerangka hukum serta peraturan yang lebih

baik bagi pengusaha dan kebangkrutan akanmengurangi persepsi atas resiko

dalam berinvestasi.

Hal tersebut penting untuk dikaji kembali dalam rangka meningkatkan

daya saing Indonesia terutama Investasi. Sehingga menjadi daya tarik positif

bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia. Menjadi suatu dilema ketika daya

tarik sumber daya alam yang melimpah dan potensi pasar yang besar untuk

berinvestasi di Indonesia sementara di sisi lain berbagai polemik non ekonomi

justru menjadi penghambat Investasi swasta di Indonesia.

1.1.2. Keragaman mengenai dampak pengeluaran pemerintah terhadap

Investasi Swasta

Dampak pengeluaran pemerintah terhadap investasi swasta telah

menimbulkan isu penting dalam perdebatan kebijakan fiskal, meskipun sejumlah

studi telah dilakukan dan memberi kontribusi terhadap isu tersebut namun tetap

masih menimbulkan kontroversi (Wang, 2005). Studi empiris yang telah

dilakukan pada beberapa negara mengenai hubungan pengeluaran pemerintah

terhadap investasi swasta memberikan hasil yang tidak konsisten dan berbeda.

Apakah pengeluaran pemerintah sebagai pelengkap atau bahkan substitusi

terhadap investasi swasta (Erden dan Holcombe, 2005 ; Hatano, 2010).

Page 17: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

12

Bukti empiris yang ditemukan oleh sejumlah peneliti pada satu negara

sample Pradhan, Ratha dan Sarma (1990); Gannely (2000); Voss (2002);

Narayan (2004); Kustepeli (2005); Basar dan Temurlenk (2007); Ang (2009)

bahwa pengeluaran pemerintah berupa investasi pemerintah memberikan efek

Crowding Out terhadap investasi swasta. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Gannely (2000) lebih lanjut menemukan adanya efek Crowding Out secara

langsung investasi pemerintah terhadap investasi swasta yang memberikan efek

positif terhadap output dalam jangka pendek pada perekonomian tertutup.

Penelitian dengan menggunakan data panel secara khusus yang

dilakukan di negara-negara berkembang dan negara-negara maju. Giannaros,

Kolluri dan Panik (1999); Ahmad dan Miller (2000); Atukeren (2005); Furceri dan

Sausa (2011) menemukan pengeluaran pemerintah memberikan efek crowding

out terhadap investasi swasta terutama di negara-negara berkembang. Dampak

Pengeluaran pemerintah yang diklasifikasikan atas pengeluaran pembangunan

dan pengeluaran non pembangunan terhadap investasi swasta Ahmad dan

Qayyum (2008); Andreoni dan Payre (2011) menemukan bahwa pengeluaran

non pembangunan menimbulkan efek Crowding Out terhadap investasi swasta

dalam jangka panjang.

Kontras dengan hipotesis Klasik (crowding out), dampak pengeluaran

pemerintah terhadap investasi swasta bersifat crowding in yang mendukung

hipotesis Keynes. Sejumlah studi empiris yang menemukan efek crowding in atas

pengeluaran pemerintah terhadap investasi swasta. Bahmani dan Oskooee

(1999); Hyder (2001); Ang (2009); Hasan, Othman dan Zaini (2011) menemukan

bahwa investasi publik memberikan efek crowding in terhadap investasi swasta

secara signifikan dalam jangka panjang.

Hipotesis Keynes ditemukan pula pada sample sejumlah negara-negara

berkembang yang disajikan dalam analisis panel. Erden dan Helcome (2005);

Page 18: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

13

Afonso dan Alegre (2008), Afonso dan Aubyn (2008); Cavallo dan Daude (2011)

menemukan bukti empiris bahwa investasi publik memberi efek crowding out

terhadap investasi swasta. Secara khusus di Jepang, Alani (2006) dengan

menggunakan analisis dekriptif menemukan adanya hubungan positif antara

investasi publik terhadap investasi swasta. Sementara Hatano (2010)

menemukan bukti empiris di Jepang bahwa hubungan antara investasi swasta

dan publik dalam keseimbangan jangka panjang memberikan efek crowding in

dengan mempertimbangkan stok ekuilibrium jangka panjang.

Dampak lebih lanjut atas pengeluaran pemerintah terhadap investasi

swasta secara spesifik diukur melalui kategori atau komponen pengeluaran

secara parsial memberi efek yang berbeda. Mengikuti saran Aschuer (1989)

pada Wang (2005) bahwa penelitian tersebut tidak hanya terbatas dilakukan

secara agregat atas pengeluaran pemerintah, namun terpenting menguji

dampaknya terhadap jenis pengeluaran pemerintah terhadap investasi swasta.

Ahmad dan Miller (2000); Mohammad dan Husain (2009); Laopadis

(2001); Wang (2005). Pengeluaran pemerintah atas pendidikan, kesehatan,

transportasi, infrastruktur memberikan efek crowding in terhadap investasi

swasta dalam jangka panjang. Pengeluaran militer, pembiayaan hutang,

pelayanan umum dan perumahan crowding out terhadap investasi swasta dalam

jangka panjang. Penelitian tersebut memberikan bukti yang mendukung hipotesis

bahwa pengeluaran pemerintah mendorong investasi swasta bilamana

difokuskan untuk pengeluaran produktif.

Raju dan Mukhrjee (2010) memiliki temuan yang berbeda dari penelitian

sebelumnya, hasil penelitiannya mengenai dampak pengeluaran pemerintah dan

investasi swasta tidak mendukung adanya efek crowding out maupun efek

crowding in dalam hipotesisnya, melainkan mendukung hipotesis Richardian

Equivalence pada hutang publik.

Page 19: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

14

Secara khusus penelitian yang dilakukan di Indonesia dengan

menggunakan model AIDS yakni Kuncoro (2000) dan Hidayat (2005) bahwa

ekspansi pengeluaran pemerintah menyebabkan terjadinya crowding out

terhadap investasi swasta dan crowding in terhadap konsumsi swasta.

Paradigma Richardian Equivalen tidak terbukti di Indonesia. Di Indonesia

Kebijakan fiskal ekspansif mampu menggairahkan sektor swasta dalam jangka

pendek.

Bukti empiris yang telah diuraikan di atas memberikan implikasi atas

pengeluaran pemerintah terhadap investasi swasta masih menunjukkan hasil

yang kontroversial secara teoritis maupun empiris. Hasilnya memberikan efek

Crowding out (substitusi), Crowding in (Komplementer) dan mendukung hipotesis

Richardian Equivalence (Netral). Baik diteliti pada satu negara maupun sejumlah

negara yang disajikan dalam suatu panel, yang diamati atas pengeluaran

pemerintah secara agregat maupun yang diteliti pada komponen pengeluaran

pemerintah (Erden dan Helcome, 2005). Hasil tersebut telah menjadi kontroversi

yang kuat dalam teori ekonomi dan kebijakan, baik implikasinya di Indonesia

maupun di negara lain.

Secara khusus di Indonesia, berdasarkan studi empiris dan data

perkembangan pengeluaran pemerintah dan investasi swasta yang telah

diuraikan di atas menunjukkan bahwa hubungan tersebut masih ambigu. Hal ini

terutama ketika meneliti efeknya lebih jauh terhadap klasifikasi pengeluaran

pemerintah. Studi mengenai topik tersebut disinyalir belum banyak diteliti dan

secara umum masih bersifat global, maka menarik untuk diteliti lebih lanjut.

1.1.3. Keragaman Variabel Determinan Investasi Swasta

Investasi merupakan isu utama dalam teori ekonomi makro karena

memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini

Page 20: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

15

menjadi penting terutama dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi

ekonomi dan kemajuan teknologi melalui penggunaan teknik baru.

Bagi pemerintah tujuan utama investasi yang dilakukan terutama

menggerakkan kegiatan dalam perekonomian, sementara bagi pelaku ekonomi

swasta adalah untuk memaksimalkan profit. Sebagai upaya untuk

memaksimalkan profit tersebut, investasi swasta dipengaruhi oleh sejumlah

faktor penentu investasi.

Secara teoritis faktor penentu investasi yakni; penerimaan, biaya

termasuk tingkat bunga dan ekspektasi mengenai kondisi perekonomian dimasa

yang akan datang (Samuelson dan Nordhauss, 2002: 469). Selain faktor penentu

investasi tersebut, terdapat sejumlah faktor lain turut mempengaruhi investasi

swasta antara lain seperti ketidakstabilan ekonomi makro itu sendiri dapat

menjadi hambatan utama dalam investasi swasta, investasi pemerintah sebagai

komplementer atas investasi swasta terutama dalam penyediaan SOC,

pertumbuhan kredit bagi sektor swasta dan keamanan (Assante, 2000).

Sejumlah peneliti sepakat bahwa variabel non pemerintah seperti tingkat

bunga, Produk Domestik Bruto (PDB), kredit sektor swasta dan stabilitas politik

dianggap sebagai determinan investasi yang sangat penting (Samuelson dan

Northaus, 2002, Dornbush,et all, 2008; Ang, 2009; Mondaria, Wu dan Zhang,

2010; Misati dan Nyomogo, 2011; Morrissey dan Udomkerdmongkol, 2012)

Secara teoritis suku bunga berhubungan negatif terhadap investasi

swasta. Suku bunga yang tinggi akan meningkatkan real cost of capital yang

pada gilirannya akan menghambat investasi swasta (Nurdeen, 2009). Namun hal

yang berbeda diungkapkan secara teoritik oleh McKinnon (1973) dan Shaw

(1973) dalam Khan dan Khan (2007) menyatakan bahwa kemungkinan ada

hubungan positif antara investasi dengan tingkat suku bunga rill, karena

peningkatan suku bunga rill akan meningkatkan tabungan sebagai hasilnya

Page 21: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

16

volume kredit dalam negeri akan meningkatdan menghasilkan ekuilibrium

investasi yang lebih tinggi. Hipotesis tersebut dikenal dengan McKinnon dan

Shaw hipotesis yang berdasar pada asumsi bahwa kuantitas sumberdaya

keuangan merupakan kendala utama investasi jika dibandingkan dengan

kuantitas sumberdaya pembiayaan. Hal ini sejalan dengan temuan Ang (2009)

bahwa suku bunga berhubungan positif terhadap investasi swasta.

Variabel ketidakpastian makroekonomi yang mewakili variabel inflasi

berhubungan negatif terhadap investasi swasta (Ahmad dan Qayyum, 2008; Ang,

2009; Acosta dan Loza, 2005) dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Ouattara, (2004) menemukan bukti bahwa Investasi Swasta secara positif

dipengaruhi oleh PDB rill dan bantuan asing, sementara kredit ke sektor swasta

dan perdagangan berdampak negatif.

Variabel yang berbeda sebagai determinant Investasi Swasta di Argentina

diungkapkan oleh Acosta dan Loza (2005) mengungkapkan bahwa variabel

ekonomi makro yang berpotensi dapat mempengaruhi keputusan investasi pada

suatu negara. Keputusan investasi jangka pendek ditentukan oleh gejolak

revenues (nilai tukar, liberalisasi perdagangan) dan permintaan agregat.

Bukti empiris yang ditemukan Nurdeen (2009) pada kasus Nigeria atas

determinan investasi swasta, bahwa pertumbuhan pendapatan rill, nilai tukar,

keterbukaan ekonomi dan tabungan yang lebih tinggi memiliki efek positif

terhadap investasi swasta. Di sisi lain, kredit yang tinggi justru menghambat

investasi.

Berbeda dengan Nurdin (2009), yang menemukan variabel kredit

menghambat investasi, Jongwanic dan Kohipaibon (2008) menemukan kredit

justru mempengaruhi investasi swasta dalam jangka pendek. Sementara dalam

jangka panjang dipengaruhi oleh peluang bisnis (business opportunity) dan biaya

investasi. Variabel yang berbeda untuk menentukan investasi swasta oleh Khan

Page 22: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

17

dan Khan (2007), bahwa faktor tradisional dan faktor non tradisional

mempengaruhi investasi swasta secara positif dalam jangka pendek dan jangka

panjang.

Stasavage (2002) mengemukakan bahwa determinan investasi

dipengaruhi oleh faktor kelembagaan melalui variabel chek and balances yang

dapat memberi manfaat terhadap investasi. Variabel ini masih kurang di

aplikasikan pada penelitian lain sehingga menarik untuk mengembangkan lebih

lanjut variabel political institution sebagai salah satu variabel non ekonomi yang

dianggap dapat mempengaruhi investasi.

Keragaman variabel dalam mempengaruhi investasi swasta telah

diungkapkan diatas terutama variabel makroekonomi. Namun sejumlah peneliti

telah mengembangkan variabel non ekonomi yang secara empiris telah

menunjukkan pengaruh terhadap investasi swasta di berbagai negara seperti

korupsi, kualitas pemerintahan maupun kelembagaan. Penelitian ini mencoba

mengeksplorasi variabel political institution yang secara spesifik belum dilakukan

di Indonesia.

1.2. Permasalahan Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada determinan investasi swasta. Seperti

diketahui bahwa selain investasi publik, investasi swasta juga sangat diperlukan

untuk kemajuan ekonomi, sebab secara umum percaya bahwa investasi swasta

mampu mempercepat kegiatan ekonomi karena mereka fokus terhadap efisiensi

dan maksimisasi profit.

Secara teoritis bahwa pengeluaran investasi swasta yang secara umum

berfluktuatif karena ditentukan oleh sejumlah faktor dan siklus bisnis (Dornbush,

Fichser dan Richard, 2008: 339), maka berdasarkan hal tersebut masih sangat

penting untuk mengeksplorasi determinan investasi swasta. Selain itu mengingat

Page 23: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

18

bahwa determinan investasi swasta secara teoritis dan empiris berbeda di setiap

negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang.

Fokus kedua penelitian ini adalah meneliti dampak pengeluaran

pemerintah terhadap investasi swasta di Indonesia. Mengingat bahwa ada

kecenderungan pengeluaran pemerintah yang meningkat juga dibarengi dengan

peningkatan investasi swasta di Indonesia. Berkenaan dengan hal tersebut,

menimbulkan pertanyaan penting yang mendasar yakni; apakah pengeluaran

pemerintah dan Investasi swasta bersifat crowding out, crowding in atau bahkan

netral satu sama lain?

Kebijakan fiskal ekspansif yang selalu diterapkan pemerintah pada

awalnya bertujuan untuk turut mendorong peningkatan investasi di Indonesia.

Akan tetapi, pengeluaran pemerintah yang selalu meningkat tersebut tidak diikuti

dengan semakin intensifnya investasi swasta di Indonesia.

Dampak pengeluaran pemerintah terhadap investasi swasta memberikan

efek yang berbeda, satu sisi mendukung hipotesis Klasik, disisi lain mendukung

hipotesis Keynes, atau bahkan tidak mendukung keduanya. Hasil ini memberikan

efek yang tidak konsisten apakah sebagai pelengkap atau substitusi terutama di

negara berkembang (Erden dan Halcombe, 2005: Helcombe, 2006).

Berdasarkan perbedaan pandangan tersebut secara teoritis dan empiris maka

sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut hubungan pengeluaran pemerintah

dengan investasi swasta di Indonesia.

Alasan utama diangkatnya tema ini sebagai objek penelitian karena

Pertama, Pentingnya investasi dalam suatu negara karena menyangkut prospek

pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta perbaikan produktivitas kerja,

sehingga tanpa adanya investasi berarti tidak adanya ekspansi usaha dan

mengarah pada stabilitas perekonomian di Indonesia. Oleh Karena itu perlu dikaji

Page 24: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

19

lebih lanjut mengenai determinan Investasi swasta di Indonesia dalam jangka

pendek dan panjang, yang dipengaruhi oleh variabel ekonomi. Kedua, belum

ditemukan efek yang jelas antara pengeluaran pemerintah dan investasi swasta

di Indonesia apakah crowding in atau crowding out. Ketiga,, penelitian mengenai

dampak pengeluaran pemerintah yang dikalifikasikan berdasarkan fungsi

pengeluarannya terhadap investasi swata di Indonesia masih relatif terbatas dan

disinyalir belum banyak yang mengeksplorasi masalah tersebut. Menurut

Aschouver (1989) dalam Wang (2005) bahwa penelitian empiris tidak hanya

memeriksa efek belanja pemerintah secara agregat namun terpenting meneliti

efek dari berbagai jenis pengeluaran pemerintah terhadap investasi swasta

secara parsial. Secara umum penelitian serupa di Indonesia melihat secara

global atas pengeluaran pemerintah, sementara dalam penelitian ini mengkaji

secara spesifik pengeluaran pemerintah menurut fungsi pengeluarannya

sehingga diharapan nantinya dapat diperoleh hasil yang lebih spesifik atas efek

yang ditimbulkan terhadap investasi swasta, tentu saja ini menarik untuk dikaji

lebih lanjut. Keempat, penelitian ini menggunakan variabel political institution

(Stasavage, 2002) yang disinyalir masih belum banyak mengeksplor variabel

tersebut.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya karena

penelitian sebelumnya secara umum meneliti determinan investasi swasta pada

suatu negara atau wilayah saja tanpa melihat lebih jauh efek yang ditimbulkan

oleh pengeluaran pemerintah terhadap investasi swasta. Demikian pula melihat

secara terpisah dampak pengeluaran pemerintah secara parsial menimbulkan

efek crowding out atau crowding in terhadap investasi swasta. Sementara pada

penelitian ini mencoba melihat determinan investasi swasta yang meliputi PDB,

suku bunga, pengeluaran pemerintah, inflasi dan tenaga kerja. Selain itu

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek yang ditimbulkan oleh

Page 25: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

20

pengeluaran pemerintah secara parsial berdasarkan fungsi pengeluarannya

terhadap investasi swasta di Indonesia.

Berdasarkan pertimbangan dan pemikiran seperti yang diungkapkan di

atas, maka permasalahan penelitian dapat disusun sebagai berikut:

1.2.1. Apakah PDB, Suku Bunga, Pengeluaran Pemerintah, Inflasi, Upah dan

Political Institution berpengaruh terhadap investasi swasta di Indonesia

dalam jangka panjang maupun jangka pendek?

1.2.2. Apakah pengeluaran pemerintah bersifat crowding out atau crowding in

terhadap Investasi Swasta di Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, tujuan

penelitian disusun sebagai berikut:

1.3.1. Untuk mengetahui apakah PDB, Suku Bunga, Pengeluaran Pemerintah,

Inflasi, upah dan political institution berpengaruh terhadap keseimbangan

investasi swasta di indonesia dalam jangka panjang dan jangka pendek.

1.3.2. Untuk mengetahui apakah pengeluaran pemerintah bersifat Crowding Out

atau Crowding In terhadap investasi swasta di Indonesia.

1.3.3. Untuk mengetahui dampak lebih lanjut investasi terhadap kesempatan

kerja di Indonesia

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil studi empiris yang dilakukan oleh penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat pada:

1.4.1. Manfaat Teoritis

a. Secara teoritis penelitian ini mengembangkan variabel determinan

investasi swasta. Dari segi variabel bebas peneliti mencoba

Page 26: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

21

mengembangkan variabel pengeluaran pemerintah yang secara agregat

telah dilakukan oleh sejumlah penelitian sebelumnya Ahmad dan Qayyum

(2008), Ang (2009), Akkina dan Celebi (2002), Ouarta (2004), Furceri dan

Sousa (2011). Peneliti mengembangkan variabel pengeluaran pemerintah

secara parsial mengikuti model Laopadis (2001) dan Wang (2005),

dengan meneliti secara parsial untuk membuktikan hipotesis Crowding

Out atau Crowding In terhadap investasi swastan dengan menggunakan

komponen pengeluaran pemerintah berdasarkan fungsi.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah Ilmu Ekonomi

secara khusus dalam pengembangan teori Investasi dan memperkaya

studi empiris determinan investasi swasta berdasarkan studi empiris di

Indonesia.

c. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi terutama bagi

peneliti lain yang ingin mendalami dan melanjutkan studi mengenai

determinan investasi swasta.

1.4.2. Manfaat Praktis

a. Memberikan masukan kepada pemerintah dan mendorong pemerintah

dalam menggunakan anggaran belanja secara efektif yang sesuai

dengan skala prioritas dari rencana program pembangunan nasional

yang mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi

swasta di Indonesia. Selain itu informasi hasil penelitian ini diharapkan

dapat membantu para penentu kebijakan untuk melakukan upaya

maksimal dalam meningkatkan daya tarik dan peluang investasi di

Indonesia.

Page 27: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

22

b. Dengan mengetahui bahwa hubungan pengeluaran pemerintah dengan

investasi swasta, jika ternyata ditemukan bahwa investasi swasta

merupakan komplementer dengan pengeluaran pemerintah (crowding

in) maka hal ini akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi

maupun kesempatan kerja.

Page 28: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

23

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Tinjauan Teoritik

2.1.1. Defenisi Investasi

2.1.1.1. Pengertian dan Konsep Investasi

Investasi merupakan konsep aliran (flow concept) sebab besarannya

dihitung selama satu interval periode waktu tertentu. Investasi termasuk di

dalamnya berupa investasi barang modal (capital goods) dan bangunan

(construction) adalah pengeluaran untuk pembelian pabrik, mesin, peralatan

produksi dan bangunan atau gedung baru. Seperti diketahui bahwa daya tahan

barang modal dan bangunan umumnya lebih dari satu tahun, maka seringkali

investasi disebut sebagai investasi dalam bentuk harga tetap (fixed investment).

Di Indonesia, istilah fixed investment setara dengan pembentukan modal

tetap domestik bruto (PMTDB) merupakan komponen yang menentukan

pengeluaran agregat. Tabungan dari sektor rumah tangga melalui lembaga

keuangan akan mengalir ke sektor perusahaan/ swasta. Kegiatan ekonomi

ditentukan oleh besarnya pengelauran agregat yang terdiri dari empat jenis

pengeluaran yakni, pengeluaran konsumsi rumah tangga, investasi oleh

perusahaan, pengeluran pemerintah dan net ekspor.

Dalam ekonomi makro, investasi mempunyai arti yang lebih sempit

secara tekhnis berarti; investasi adalah arus pengeluaran yang menambah stok

modal fisik (Dornbusch, Fisher dan startz, 2008). Investasi merupakan arus

(flows), sedangkan capital merupakan stock. Capital stock meliputi fixed assets

yang bukan hanya sehubungan dengan kapasitas produktif, misalnya pabrik-

pabrik, mesin-mesin, peralatan, persediaan, tetapi juga mencakup konsumsi

Page 29: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

24

untuk masa yang akan datang, misalnya residential fixed assets. Batasan penting

tentang karakteristik fixed assets, yakni pencerminan konsumsi yang ditunda:

seseorang melakukan investasi pada fixed assets karena mengharapkan barang-

barang dan jasa-jasa di masa yang akan datang.

Hampir semua ahli ekonomi menekankan arti pentingnya pembentukan

modal sebagai penentu utama pertumbuhan ekonomi. Pembentukan modal itu

sendiri sebagaimana bahwa masyarakat tidak menggunakan seluruh aktivitas

produktifnya saat ini untuk kebutuhan dan keinginan berkonsumsi melainkan

menggunakan sebagian bagi pembentukan barang modal .Secara umum

investasi dapat dibagi dalam tiga jenis pengeluaran investasi (Dornbusch, Fisher

dan startz, 2008: 348; Mankiew, 2007:476)

1) Business fixed investment, yakni investasi dalam barang-barang modal fisik

(fixed capital) seperti pabrik, mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya

yang mendukung proses produksi.

2) Residential investment, yakni investasi dalam perumahan terdiri dari

bangunan keluarga tunggal dan kediaman banyak keluarga. Teori investasi

perumahan dimulai dengan memperhatikan permintaan untuk stok rumah

yang ada. Permintaan stok rumah tergantung pada pengembalian rill netto

yang diperoleh dari memiliki rumah

3) Investasi Inventory yang terdiri atas bahan baku, barang dalam proses

produksi dan barang jadi yang disimpan perusahaan sebagai antisipasi

penjualan produk.

Ketiga jenis komponen investasi tersebut termasuk investasi bruto yang

meliputi investasi untuk menambah kemampuan produksi dalam

perekonomian dan mengganti barang modal yang telah disedresiasikan. Jika

Page 30: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

25

investasi bruto tersebut dikurangi dengan depresiasi maka akan

menghasilkan investasi neto.

2.1.1.2. Apakah Investasi Penting

Belanja investasi memainkan peranan penting tidak hanya pada

pertumbuhan jangka panjang namun juga pada siklus bisnis jangka jangka

pendek karena investasi merupakan unsur GDP yang paling sering berubah

(Mankiw, 2007: 476). Aggregate fixed investment merupakan komponen penting

aggregate demand dan sangat menentukan dalam pendapatan nasional dan

GDP.

Selain itu, investasi memiliki pengaruh yang penting terhadap

kesempatan kerja dalam perekonomian. Investasi yang dilakukan pada suatu

waktu tertentu akan mempengaruhi kegiatan ekonomi di masa yang datang

karena pembentukan sumberdaya capital yang akan digunakan untuk

menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang merupakan pembentukan

potensi produktif. Dengan demikian investasi menjadi determinan utama

pertumbuhan ekonomi. Apabila investasi dan pertumbuhan kapasitas produktif

meningkat, maka pertumbuhan ekonomi dan produktivitas akan meningkat pula

yang pada gilirannya akan meningkat produktivitas tenaga kerja, upah dan

tingkat hidup masyarakat. Sebagai salah satu komponen aggregate demand

yang mudah berubah, pengaruh investasi juga besar terhadap siklus dunia usaha

(business cycle) yang secara keseluruhan mempengaruhi perekonomian secara

makro.

Pemerintah dan lembaga-lembaga pemerintah dalam berbagai aras perlu

memahami tentang prinsip-prinsip investasi tersebut. Pengeluaran untuk

Page 31: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

26

infrastruktur publik dalam bentuk gedung-gedung, mesin-mesin dan peralatan

untuk rumah sakit, sekolah-sekolah, jalan kereta api, jalan raya, kelistrikan,

fasilitas komunikasi, fasilitas kebersihan, bendungan dan lain-lain merupakan

fixed investment yang pengaruhnya cukup besar dalam perekonomian.

2.1.2. Teori Investasi

2.1.2.1. Teori Keynes

Teori Keynes mengenai investasi bertumpu pada "marginal efficiency of

capital". Marginal efficiency of capital (MEC) merupakan determinan kunci

sekaligus ukuran tentang tingkat keuntungan yang diharapkan (expected

profitability) dari suatu investasi. Secara singkat MEC adalah suatu tingkat

diskonto yang menyamakan the present value penerimaan investasi di masa

yang akan datang dengan current supply price (current replacement cost)

investasi tersebut. Dengan demikian MEC mirip dengan teori Fisher tentang

internal rate of return. Di samping itu, Keynes sependapat dengan Fisher tentang

peranan suku bunga dalam mempengaruhi investasi. Selanjutnya menurut

Keynes bahwa investasi akan berlangsung hingga MEC sama dengan tingkat

bunga yang ada. Perbedaannya dengan Fisher, walaupun sulit dikuantifikasi,

Keynes mengakomodasikan ekspektasi dan ketidak-pastian (Nopirin, 2000;

Dornbusch, Fisher dan startz, 2008 ; Mankiew, 2007) .

Menurut Keynes bahwa MEC tidak hanya dipengaruhi oleh penilaian

obyektif, tetapi juga oleh pengaruh-pengaruh subyektif sepertl perilaku

konvensional dan psikologi massa (crowd psychology). Hal ini disebabkan oleh

ketidakpastian yang membatasi kemampuan para investor untuk menghitung

MEC secara obyektif. Dengan keterbatasan kalkulasi rasional dan animal spirits

berupa kekuatan optimisme spontan, jumlah investasi dapat lebih besar sesuai

Page 32: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

27

yang diinginkan masyarakat dibandingkan jika para investor mendasari

keputusan mereka pada kalkulasi rasional.

Selanjutnya Keynes menekankan pentingnya investasi swasta, tetapi

sejumlah kendala yang dihadapi oleh pengambil keputusan di sektor swasta

memerlukan intervensi pemerintah. Keynes juga menganjurkan kebijakan

pengeluaran pemerintah sebagai alat untuk mendorong tingkat investasi.

Investasi pemerintah dapat dilaksanakan untuk meningkatkan capital stock ke

tingkat yang dikehendaki sehingga meningkatkan efek multiplier. Setiap bentuk

investasi pemerintah akan berpengaruh secara positif dan menghambat

terjadinya kontraksi dalam kegiatan perekonomian. Oleh karena itu investasi

pemerintah seyogyanya diarahkan kepada tujuan-tujuan produktif yang

mendukung kegiatan sektor swasta (Natural Resource Character, 2010).

2.1.2.2. Teori Akselerator

Model Akselaerator dapat menjelaskan investasi inventori dengan

membandingkan investasi inventori dengan perubahan output. Hubungan antara

tingkat pertumbuhan output dan tingkat investasi neto. (Branson, 1989). Model

akselerator menyatakan bahwa pengeluaran investasi proporsional dengan

perubahan output dan tidak berpengaruh atas biaya modal (Dornbusch, Fisher

dan startz, 2008 : 359).

Teori akselerator (accelerator theory) dalam bentuknya yang sederhana

menggambarkan investasi sebagai proses penyesuaian capital stock. Desired

capital stock ditentukan oleh expected demand terhadap produksi suatu

perusahaan sehingga investasi netto yang merupakan perubahan capital stock,

merupakan fungsi pertumbuhan output (Branson, 1989). Dalam bentuknya yang

sederhana tersebut, spesifikasi model akselerator berfokus pada pertumbuhan

Page 33: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

28

output pada suatu periode tertentu yang merupakan determinan keputusan

investasi dengan mengabaikan peranan lags dalam keputusan investasi dan

pembentukan ekpektasi .

Ada dua langkah yang berbeda dalam pengembangan model flexible

accelerator. Langkah pertama melibatkan penentuan tingkat capital stock yang

diinginkan. Langkah kedua menunjukkan bagaimana pergerakan investasi aktual

yang terkait dengan keseimbangan capital stock. (Bronson, 1989)

Dalam model akselerator yang luwes (flexible accelerator models),

kelemahan tersebut ditutupi dengan memasukkan struktur lags yang

menggambarkan investasi sebagai fungsi distributed lag pertumbuhan output

dalam beberapa periode. Fungsi distributed lags tersebut merangkum (tanpa

memisahkan) berbagai sumber lags, misalnya lags yang mencerminkan

keterlambatan dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pemesanan,

penyerahan dan pemasangan proyek-proyek investasi baru, dan pembentukan

ekspektasi.

Teori akselerator secara umum dapat dihubungankan dengan pendekatan

Keynesian karena penekanan yang diberikan pada variabel kuantitas ketimbang

harga. Walaupun model akselerator ini mengandung banyak masalah teoritis,

tetapi secara empiris hasilnya dipandang baik (Mankiew, 2003).

2.1.2.3. Teori Jorgenson

Teori Jorgenson merupakan dasar teori investasi neo-klasik modern.

Jorgenson mengembangkan model investasi sebagai suatu proses penyesuaian

capital stock. Menurut Jorgenson bahwa investor yang rasional dan profit-

maximizer akan memperhitungkan present value imbalan keputusan investasinya

Page 34: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

29

dan akan menyamakan marginal benefit dengan marginal cost dari investasi

yang direncanakan. (Jorgenson, 1967)

Marginal benefit investasi merupakan marginal productivity of capital yang

diturunkan dari fungsi produksi Cobb-Douglas. Marginal cost dirangkum dalam

"user cost of capital' yang merupakan biaya-biaya yang timbul dari penggunaan

capital, termasuk biaya bunga, depresiasi, dan keuntungan atau kerugian yang

timbul akibat perubahan harga barang-barang capital. Jorgenson berasumsi

bahwa investasi yang dilakukan oleh perusahaan yang bersaing secara

sempurna berlangsung “seketika” tanpa biaya penyesuaian perbedaan antara

capital stock yang optimal di masa sekarang dengan di masa lalu. Pembentukan

ekspektasi tentang masa depan juga tidak diperlukan karena para investor dapat

melakukan respons secara cepat tanpa biaya terhadap perubahan-perubahan

yang terjadi (Jorgenson, 1967).

Model makro investasi Jorgenson dibangun dari fondasi mikro yang

menggambarkan perilaku perusahaan profit-maximizing firm yang

mengakomodasikan sejumlah asumsi tentang ekspektasi yang bersifat statis,

penyesuaian capital stock yang bersifat seketika, dan tidak adanya biaya-biaya

penyesuaian. Sejumlah asumsi restriktif melandasi teori ini, antara lain

ekspektasi yang statis, penyesuaian capital stock yang instan, tidak terdapat

biaya penyesuaian, dan keputusan investasi yang bersifat reversible.

Teori investasi Jorgenson mendapat banyak keritikan terutama fondasi

mikro yang digunakan untuk membangun model sehingga perilku agregat

dipandang hanya merupakan pembesaran (scaled-up) perilaku perusahaan yang

memaksimisasi laba dalam pasar bersaing. Hal ini terkait dengan pendekatan

neo-klasik yang berasumsi bahwa perbedaan antara mikroekonomi dengan

Page 35: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

30

makroekonomi hanya merupakan masalah agregasi. Ketergantungannya pada

hipotesis tentang perusahaan yang dianggap “mewakili’, merupakan hal

yang menyesatkan karena keseluruhan bukan merupakan penjumlahan

bagian-bagiannya. Terdapat perbedaan antara makroekonomi dan mikroekonomi

khususnya bila perilku makroekonomi dipengaruhi oleh saling-ketergantungan,

perilaku kawanan (herd-behavior), dan feedback effects (Jorgenson, 1967;

Baddeley, 2003).

2.1.2.4. Teori Q Tobin

Business fix investment ditentukan oleh produk marjinal modal dan

jumlah penyusustan atau depresiasi. Hal ini memberi indikasi bahwa salah satu

determinan investasi yang penting adalah tingkat bunga. Penurunan tingkat

bunga rill akan mengurangi biaya modal, begitu pula sebaliknya. Perusahaan

akan melakukan investasi sampai pada titik dimana biaya perolehan kapital

(harga kapital ditambah biaya penyesuaian) sama dengan nilai dari kapital

tersebut. (Romer, 2006 : 395).

Secara teoritis, rasio q mencerminkan bagaimana tambahan satu rupiah

kapital akan meningkatkan nilai sekarang dari keuntungan perusahan.

Perusahaan akan meningkatkan persediaan kapitalnya apabila nilai q > 1 dan

akan mengurangi investasi bila q < 1. Interpretasi ekonomi dari nilai q adalah

setiap kenaikan satu unit persediaan kapital perusahaan akan meningkatkan nilai

sekarang dari keuntungan perusahaan sebesar q. Dengan demikian q adalah

nilai pasar dari suatu unit kapital.

Rasio nilai pasar kapital terhadap biaya penyesuaian kapital dikenal

sebagai Q Tobin (Tobin, 1969 dalam Romer, 2006). Dengan kata lain q-Tobin

merupakan perbandingan nilai pasar perusahaan terhadap inventasi bersihnya.

Page 36: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

31

Apabila terjadi peningkatan harga saham perusahaan maka nilai pasar

perusahaan akan meningkat dan selanjutnya rasio q-Tobin akan meningkat yang

memungkinkan perusahaan melakukan investasi tetap (Fix Investment).

Keunggulan q-Tobin sebagai ukuran dari intensif untuk investasi adalah

mengimplikasikan profitabilitas modal masa depan yang diharapkan serta

profitabilitas sekarang. Teori Investasi q-Tobin menekankan bahwa keputusan

investasi bergantung tidak hanya pada kebijakan ekonomi saat ini melainkan

juga pada kebijakan yang diharapkan berlaku di masa depan (Mankiew, 2003).

Implikasi Model q

Perubahan pada output, suku bunga, dan kebijakan pajak memberikan

implikasi pada model q. Peningkatan output yang permanen mendorong

terjadinya kenaikan investasi temporer, sementara peningkatan temporer dari

output meskipun meningkatkan investasi namun dengan respon yang lebih

rendah dibandingkan dengan kenaikan output permanen (Romer, 2006).

Penurunan permanen suku bunga jangka pendek menghasilkan booming

investasi sesaat, sedangkan kenaikan suku bunga jangka pendek yang

diharapkan dimasa datang akan mengurangi investasi.

Pengaruh pemotongan pajak atas investasi akan meningkatkan investasi

dan menurunkan keuntungan industri sehingga nilai q akan turun, dan tidak

intensif bagi perusahaan untuk melakukan investasi dengan nilai q < 1.

Ketidakpastian keuntungan dimasa datang tidak memiliki dampak langsung

terhadap investasi, selama nilai kapital melebihi biaya perolehannya. Biaya

penyesuaian yang tidak simetris menyebabkan perubahan investasi yang tidak

sama saat terjadi peningkatan maupun penurunan investasi. Ketidakpastian

resiko (discount factor) yang berkorelasi negatif dengan resiko agregat akan

Page 37: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

32

meningkatkan investsi, sebaliknya ketidakpastian resiko yang berkorelasi positif

dengan resiko agregat akan mengurangi nilai kapital sehingga menurunkan nilai

investasi (Romer, 2006 : 413).

2.1.3. Teori Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah merupakan instrumen yang digunakan dalam

menentukan kontribusi peran sektor pemerintah dan sektor swasta. Selain itu,

pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai penentu pokok jumlah

pengeluaran agregat serta penentu pertumbuhan Produk Nasional Bruto rill

dalam jangka pendek.

Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila

pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa

maka pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh

pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut (Mangkoesubroto,1996 :

169). Teori mengenai pengeluaran pemerintah dapat digolongkan menjadi dua

bagian yakni teori pengeluaran pemerintah secara makro dan teori pengeluaran

pemerintah secara mikro.

2.1.3.1. Tinjauan Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah dalam hal ini pengeluaran investasi pemerintah

memiliki kedudukan yang strategis dalam meningkatkan laju pertumbuhan

ekonomi nasional. Sering pula dikatakan bahwa pengeluaran investasi

pemerintah dapat memainkan peran sebagai salah satu penggerak utama (prime

mover) dalam perekonomian, sehingga ketika perekonomian sedang mengalami

kelesuan akibat adanya resesi ekonomi yang memerosotkan kemampuan

masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian, pemerintah melalui

instrumen kebijakan yang dimiliki dapat tampil menyelamatkan keadaan dengan

Page 38: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

33

memperbesar pengeluaran pemerintah melalui anggaran belanja defisit, dan

sebaliknya. Dalam setiap sistem perekonomian, baik kapitalis atau sistem

perekonomian sosialis, pemerintah senantiasa mempunyai peranan yang

penting.

Peranan pemerintah sangat besar dalam sistem perekonomian sosialis

dan sangat terbatas dalam sistem kapitalis. Adam Smith mengemukakan teori

bahwa pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi : 1. Fungsi pemerintah untuk

memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan. 2. Fungsi pemerintah

untuk menyelenggarakan peradilan. 3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan

barang-barang yang tidak disediakan oleh pihak swasta, seperti halnya dengan

jalan, bendungan dan lain sebagainya. Dalam penelitian Gwartney, Lawson dan

Holcombe (1998), menyebutkan bahwa pemerintah mempunyai fungsi sebagai

core function. Fungsi ini dapat membuat peningkatan dalam efisiensi

perekonomian dan seterusnya dapat meningkatkan pertumbuhan.

Ada dua kategori dalam fungsi ini yang kebanyakan digunakan dalam

berbagai penelitian, yaitu ; fungsi sebagai pelindung (protective function) dan

fungsi sebagai penyedia barangbarang publik (provision of a limitedm set of

collective goods). Protective function termasuk di dalamnya penegakan peraturan

dan hukum dan hak-hak individu yang dapat melindumgi masyarakat dari

kehilangan hak-haknya.

Fungsi yang kedua yaitu provision of a limited set of collective goods,

adalah menyediakan barang-barang atau jasa seperti pertahanan, jalan,

pendidikan dan layanan masyarakat lainnya serta barang-barang yang tidak

disediakan atau disediakan dalam jumlah yang sedikit sekali oleh sektor swasta.

Dengan tersedianya barang-barang seperti disebutkan diatas dan perlindungan

hak kepemilikan dapat meningkatkan pertumbuhan PDB (Burda dan Wyplosz,

2001). Pengeluaran pemerintah secara garis besar terdiri dari pengeluaran rutin

Page 39: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

34

dan pengeluaran pembangunan. Pengeluaran konsumsi pemerintah tercakup

dalam pengeluaran rutin dan pengeluaran investasi pemerintah tercakup dalam

pengeluaran pembangunan.

2.1.3.2. Teori Makro Pengeluaran Pemerintah

Model Pembangunan ini dikembangkan oleh Rostow dan Musgrave

(Mangkoesoebroto,1996:170) yang menghubungkan perkembangan

pengeluaran pemerintah dengan tahap-tahap pembangunan ekonomi yang

dibedakan antara tahap awal, tahap menengah dan tahap lanjut. Pada tahap

awal perkembangan ekonomi, persentase investasi pemerintah terhadap total

investasi besar sebab pada tahap ini pemerintah harus menyediakan prasarana

seperti pendidikan, kesehatan, transportasi dan sebagainya. Pada tahap

menengah pembangunan ekonomi, investasi pemerintah tetap diperlukan untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat tinggal landas, namun pada

tahap ini peran investasi swasta sudah semakin membesar. Peran pemerintah

tetap besar pada tahap menengah karena perans swasta yang semakin besar

banyak menimbulkan kegagalan pasar (market failure) dan juga menyebabkan

pemerintah harus menyediakan barang dan jasa publik dalam jumlah yang lebih

banyak dan kualitas yang lebih baik. Selain itu, pada tahap ini perkembangan

ekonomi menyebabkan terjadinya hubungan antarsektor yang semakin rumit.

Musrgave berpendapat bahwa dalam suatu proses pembangunan,

investasi swasta dalam persentase terhadap GNP semakin besar dan

persentase pemerintah terhadap GNP akan semakin kecil (Mangkoesoebroto

1996:170). Sementara menurut Wagner bahwa dalam suatu perekonomian,

bilamana pendapatan per kapita meningkat, secara relatif pengeluaran

pemerintah pun akan ikut meningkat. Menurut Wagner, terdapat lima hal yang

Page 40: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

35

menyebabkan pengeluaran pemerintah selalu meningkat, yakni: (i) tuntutan

peningkatan perlindungan keamanan dan pertahanan, (ii) kenaikan tingkat

pendapatan masyarakat, (iii) Urbanisassi yang mengiringi pertumbuhan ekonomi,

(iv) perkembangan demokrasi, (v) ketidakefisienan birokrasi yang mengiringi

perkembangan pemerintah.

2.1.4. Dampak Pengeluaran Pemerintah Terhadap Investasi Swasta

Pada bagian ini akan diulas mengenai teori dampak pengeluaran

pemerintah terhadap investasi swasta dari sudut pandang yang berbeda.

Mengingat bahwa pertumbuhan defisit fiskal dan hasil peningkatan hutang

pemerintah telah menarik perhatian bagi pembuat kebijakan dan analisis pasar

keuangan. Namun, dampak faktor-faktor pada variabel ekonomi masih

kontroversial bagi kalangan ekonom terutama dalam hal efek anggaran defisit

pemerintah terhadap perekonomian terutama investasi. Ada pandangan yang

berbeda dan masih eksis pada dampak peningkatan pengeluaran pemerintah

terhadap investasi swasta (Kustepeli, 2005).

2.1.4.1. Efek Crowding Out

Teori ini dipelopori oleh kaum Klasik muncul kembali tahun 1970-an

dalam diskursus perdebatan tentang pengaruh pengaruh pengeluaran

pemerintah yang dibiayai dengan anggaran defisit. Menurut teori ini bahwa

campurtangan pemerintah dalam perekonomian menyebabkan menurunnya

(crowds-out) kegiatan sektor swasta (Bailey, 2003). Dikenal dua jenis crowding-

out, yakni a) real resource (direct) crowding-out, dan b) financial (indirect)

crowding-out. Real crowding-out terjadi jika pengeluaran pemerintah

menyebabkan pengalihan sumberdaya dari sektor swasta ke sektor pemerintah.

Berhubung sektor swasta dipandang lebih efisien dibandingkan sektor

Page 41: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

36

pemerintah, maka pengeluaran pemerintah untuk kegiatan produksi barang-

barang dan jasa-jasa akan menurunkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Financial crowding-out terjadi jika pengeluaran pemerintah,

perpajakan, dan pinjaman pemerintah menyebabkan turunnya gairah untuk

bekerja (disincentive-to-work) atau untuk investasi (disincentive-to-invest).

Disincentive-to-work terjadi jika sektor swasta memandang peningkatan

beban pajak akibat peningkatan pengeluaran pemerintah lebih besar daripada

manfaat yang diterima sehingga menurunkan dorongan untuk bekerja.

Disincentive-to-invest terjadi apabila pengeluaran pemerintah dibiayai dengan

pinjaman (obligasi) menyebabkan kenaikan tingkat bunga sehingga menurunkan

minat sektor swasta untuk melakukan investasi (Alani, 2006).

Crowding out terjadi ketika kebijakan fiskal ekspansioner menyebabkan

suku bunga naik, akibatnya mengurangi pengeluaran sektor swasta terutama

investasi (Dornbusch, Fischer dan Startz, 2008:259). Pada setiap kasus semakin

besar tingkat crowding out, semakin tinggi kenaikan suku bunga ketika

pengeluaran pemerintah meningkat.

Dampak crowding out terjadi apabila pengeluaran pemerintah bertindak

sebagai substitusi untuk pengeluaran swasta. Dampak ini bersumber dari

menurunnya investasi dan apresiasi nilai mata uang, sebagai akibat dari naiknya

tingkat bunga karena adanya stimulus fiskal. Besaran turunnya dampak

pengganda tergantung pada hal-hal berikut (Abimanyu 2005):

1. Sensitivitas investasi terhadap tingkat bunga, naiknya sensitivitas investasi

terhadap tingkat bunga akan menurunkan koefisien pengganda. Namun

demikian, apabila investasi merupakan fungsi positif dari pendapatan, maka

angka pengganda tidak terlalu berpengaruh.

Page 42: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

37

2. Hubungan antara permintaan uang dengan tingkat bunga dan pendapatan.

Semakin besar pengaruh tingkat bunga terhadap permintaan uang, akan

semakin menekan besarnya dampak pengganda, sebaliknya dengan

kenaikan pendapatan.

3. Tingkat keterbukaan ekonomi dan sistem nilai tukar yang digunakan.

Keterbukaan ekonomi menimbulkan peluang substitusi permintaan, dari

domestik menjadi impor, sehingga memperkecil dampak kebijakan fiskal

yang diharapkan. Terkait dengan sistem nilai tukar, sistem nilai tukar

fleksibel yang digunakan dapat meningkatkan crowding out, sehingga

menurunkan efektivitas stimulus fiskal.

4. Fleksibelitas harga berpengaruh secara negatif terhadap besarnya

pengganda.

5. Rational expectation, apabila kebijakan stimulus fiskal ditempuh secara

permanen, maka hal tersebut akan menimbulkan harapan akan naiknya

tingkat bunga dan menguatnya nilai tukar. Sehingga stimulus fiskal menjadi

kurang efektif, karena mempunyai crowding out yang cukup besar.

6. Pandangan Ricardian equivalen, kebijakan fiskal tidak memengaruhi

pendapatan permanen dan pola konsumsi masyarakat. Hal ini disebabkan

adanya pola pikir masyarakat yang berpendapat bahwa kenaikan

pendapatan dari stimulus fiskal pasti akan diikuti dengan kenaikan pajak

dimasa yang akan datang.

2.1.4. 2. Teori Keynes Crowding In

Teori ini dikemukakan oleh kelompok Keynesian dengan argumen bahwa

peningkatan pengeluaran pemerintah mendorong (crowds-in) kegiatan

perekonomian terutama investasi swasta karena pemerintah membantu

Page 43: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

38

pengembangan sektor swasta melalui penyediaan infrastruktur fisik dan non-fisik.

Peningkatan pengeluaran dengan anggaran defisit meningkatkan produksi dalam

negeri. Para investor swasta lebih optimis tentang perekonomian di masa depan

sehingga mereka meningkatkan investasinya (Alani, 2006).

Teori yang lain yang dapat dikaitkan dengan hal tersebut adalah teori

Hirschman tentang pembangunan yang tidak seimbang (unbalanced growth).

Untuk mendorong pembangunan di negara-negara berkembang, salah satu

tujuan kebijakan fiskal adalah adalah meningkatkan investasi swasta dan

pemerintah dalam perekonomian. Berhubung keterbatasan sumberdaya

finansial, maka pemerintah terlebih dahulu melakukan investasi terutama dalam

penyediaan social overhead capital (SOC) berupa jalanan, jembatan, pelabuhan,

kelistrikan, telekomunikasi, pengairan, pendidikan, dan lain-lain untuk mendorong

investasi swasta dalam bentuk direct productive activities (DPA) atau kegiatan

produktif yang langsung menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan

masyarakat. Kebijakan seperti ini oleh Hirschman disebut imbalance through

SOC-DPA (Yotopoulus & Nugent, 1985, Jhingan, 1990).

Sebaliknya, pemerintah dapat juga terlebih dahulu membiarkan investasi

swasta berkembang sendiri dengan hanya memberikan insentif perpajakan dan

subsidi. Pembangunan SOC oleh pemerintah dilakukan setelah munculnya

berbagai tekanan termasuk politik dari sektor swasta. Kebijakan seperti ini

disebut imbalance through DPA-SOC, Tetapi kebijakan yang terakhir sulit untuk

dilaksanakan di negara-negara berkembang karena lemahnya kekuatan sektor

swasta. Kebijakan imbalance through SOC-DPA dan DPA-SOC dapat dilihat

pada Gambar 2.1.

Page 44: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

Imbalance through SOC

Gambar 2.1. menunjukkan bahwa investasi pemerintah dalam SOC pada

sumbu datar, sedangkan investasi swasta melalui DPA pada sumbu tegak. Kurva

a, b, dan c adalah isoquants

yang menghasilkan output yang sama pada suatu waktu tertentu

Asumsinya, yaitu

dikembangkan bersamaan,

kapasitas penuh. Jika pengeluaran pemerintah pada investasi SOC terlebih

dahulu, maka perekonomian akan mengkuti garis

Sebaliknya jika DPA terlebih dahulu, maka pe

AB'BC'C.

Hirschman mengemukakan juga peranan

linkage' yang ditimbulkan, baik oleh investasi pemerintah maupun investasi

swasta dalam mendorong kegiatan perekonomian. (

Gambar 2.1.

Imbalance through SOC-DPA dan DPA-SOC

Gambar 2.1. menunjukkan bahwa investasi pemerintah dalam SOC pada

edangkan investasi swasta melalui DPA pada sumbu tegak. Kurva

isoquants yang menunjukkan berbagai jumlah SOC dan DPA

yang menghasilkan output yang sama pada suatu waktu tertentu

Asumsinya, yaitu pertama, investasi SOC dan DPA tidak dapat

dikembangkan bersamaan, kedua, capital yang digunakan bekerja dengan

kapasitas penuh. Jika pengeluaran pemerintah pada investasi SOC terlebih

dahulu, maka perekonomian akan mengkuti garis-garis terputus M'BB"C.

Sebaliknya jika DPA terlebih dahulu, maka perekonomian akan mengikuti garis

Hirschman mengemukakan juga peranan 'forward linkage'

yang ditimbulkan, baik oleh investasi pemerintah maupun investasi

swasta dalam mendorong kegiatan perekonomian. (Yotopoulus & Nugent, 1985

39

Gambar 2.1. menunjukkan bahwa investasi pemerintah dalam SOC pada

edangkan investasi swasta melalui DPA pada sumbu tegak. Kurva

jumlah SOC dan DPA

investasi SOC dan DPA tidak dapat

capital yang digunakan bekerja dengan

kapasitas penuh. Jika pengeluaran pemerintah pada investasi SOC terlebih

garis terputus M'BB"C.

rekonomian akan mengikuti garis

'forward linkage' dan 'backward

yang ditimbulkan, baik oleh investasi pemerintah maupun investasi

Yotopoulus & Nugent, 1985)

Page 45: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

40

2.1.4.3. Teori Ricardian Equivalence Hypothesis (REH)

Pendekatan ini dikemukakan oleh Barro yang berpendapat bahwa

kenaikan defisit anggaran, menyebabkan peningkatan pengeluaran pemerintah

harus di bayar saat ini atau nanti melalui total penerimaan nilai sekarang yang

ditentukan oleh total pengeluaran nilai sekarang (Kustipeli, 2005)

Prinsip umumnya adalah bahwa hutang pemerintah ekuivalen dengan

pajak masa depan dan jika konsumen cukup melihat ke depan, pajak masa

depan akan ekuivalen dengan pajak saat ini. Jadi, mendanai pengeluaran

pemerintah dengan utang adalah ekuivalen dengan mendanainya dengan pajak

(Mankiew, 2007: 431). Dengan demikian pemotongan pajak saat ini harus

diimbangi dengan peningkatan pajak masa depan, menyisahkan suku bunga

sehingga investasi swasta tidak berubah.

Implikasi atas pengeluaran pemerintah terhadap Investasi swasta dapat

memberikan efek Crowding Out, Crowding In dan Ricardian Equivalence. Muncul

pertanyaan mendasar bahwa apakah investasi pemerintah atau sektor publik dan

swasta merupakan substitusi atau komplementer telah menjadi dasar untuk

kontroversi yang kuat dalam teori ekonomi dan kebijakan. Pendukung pasar

bebas berpendapat bahwa intervensi pemerintah dalam perekonomian harus

diminimalkan. Menurut pandangan ini aktivitas sektor publik bersaing dengan

sektor swasta untuk sumberdaya yang langka dan mendorong harga meningkat.

Hal ini terjadi terutama jika investasi sektor publik yang dibiayai dari pinjaman,

maka akan menyebabkan peningkatan suku bunga pasar sehingga dengan

demikian dapat meningkatkan biaya modal bagi sektor swasta. Oleh karena itu ,

beberapa proyek sektor swasta menjadi tidak menguntungkan atau tidak layak.

Hasil akhirnya adalah crowding out investasi swasta dengan investasi sektor

Page 46: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

41

publik, karena secara umum menerima bahwa investasi sektor swasta

memberikan kontribusi lebih terhadap pertumbuhan ekonomi, peningkatan

ukuran sektor publik dengan mengorbankan sektor swasta juga menghambat

pertumbuhan ekonomi (Alani, 2006).

Disisi lain, berpendapat bahwa investasi publik mungkin bermanfaat bagi

pengembangan sektor swasta. Sektor pemerintah, misalnya mampu untuk

berinvestasi pada proyek-proyek infrastruktur yang melibatkan sunk cost besar

dan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa memperoleh manfaat atau

keuntungan. Sektor swasta dapat mengambil manfaat dari spillovers seperti

proyek sektor publik selama dan setelah selesainya proyek. Suatu infrastruktur

yang lebih baik dapat dikembangkan seperti jalan raya dan kereta api, dapat

mengurangi biaya transportasi sehingga dapat memberikan fasilitas lingkungan

usaha yang lebih baik. Selain itu, investasi publik pada pelayanan fasilitas

pendidikan dan kesehatan membantu peningkatan dan kualitas modal manusia

dalam suatu perekonomian. Selain itu, sebagai alat manajemen permintaan

agregat, investasi pemerintah dapat digunakan sebagai ukuran kebijakan

counter-cyclical ekonomi untuk memperlancar siklus bisnis dan merevitalisasi

kegiatan sektor swasta setidaknya dalam jangka pendek.

Argumentasi crowding out yang dijelaskan diatas di dasarkan pada

asumsi bahwa perekonomian beroperasi pada titik batas kemungkinan produksi

dan telah berkembang dengan baik dan efisiensi fungsi pasar keuangan. Kondisi

ini tidak selalu terpenuhi terutama pada negara-negara berkembang.

Dengan demikian, investasi sektor publik belum tentu bersaing dengan

sektor swasta untuk sumber daya langka dan terbatas. Sejumlah investasi sektor

swasta mungkin juga tidak akan dibiayai jika pasar keuangan yang terbatas.

Page 47: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

42

Dalam situasi seperti itu, investasi sektor publik mungkin memainkan peran

katalis dalam menyediakan infrastruktur ekonomi yang sangat dibutuhkan dan

jika tidak maka sulit untuk melakukan investasi. Akibatnya, sektor swasta dan

ekonomi pada umumnya dapat mengambil manfaat dari investasi sektor publik

tersebut.

2. 1. 5. Determinan Investasi Swasta

Secara teoritis determinan investasi swasta ditentukan oleh sejumlah

faktor yang di duga kuat pengaruhnya terhadap investasi. Sejumlah faktor yang

diasumsikan secara teoritis dapat mempengaruhi investasi antara lain; suku

bunga, penyusutan, kebijaksanaan perpajakan, ekpektasi penjualan dan

penerimaan serta kebijakan ekonomi (Nopirin, 2000). Selain itu iklim investasi

yang diduga mampu menggerakkan sektor rill dan meningkiatkan investasi

(Kuncoro, 2009). Determinan investasi swasta yang meliputi variabel ekonomi

dan variabel non ekonomi yang diakomodasi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Suku Bunga. Berdasarkan teori investasi salah satu komponen biaya modal

yang utama adalah suku bunga, sehingga semakin tinggi suku bunga maka

investasi akan semakin berkurang hal ini sesuai dengan teori klasik dan

Keynes. (Nurdeen, 2009). Suku bunga yang tinggi akan meningkatkan real

cost of capital yang pada gilirannya akan menghambat investasi swasta.

2. Produk Domestik Bruto (PDB). Prinsip Teori Akselerasi menyatakan bahwa

besarnya investasi proporsional terhadap perubahan output (PDB). Teori

neoklasik menunjukkan bahwa bahwa investasi swasta berhubungan positif

terhadap pertumbuhan PDB rill (Ouattara, 2004)

3. Inflasi. Salah satu faktor uncertainity secara teoritis mempengaruhi investasi

adalah inflasi (Rodrik, 1991 ; Jongwanich & Kohpaibon, 2008). Keynes

Page 48: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

43

mengakomodasikan variabel ketidak-pastian sebagai faktor determinan

investasi. Demikian pula Teori portofolio menyatakan bahwa salah satu

faktor penentu investasi adalah tingkat inflasi (Setyari, 2008). Semakin tinggi

inflasi maka orang akan cenderung menukarkan kekayaan jenis uang (surat

berharga) dengan kekayaan jenis barang fisik seperti rumah. Inflasi juga

dapat menyebabkan kenaikan investasi (produksi), karena kenaikan harga

akan mendahului upah sehingga revenue bagi pengusaha akan meningkat,

dengan asumsi pada tingkat inflasi yang moderat.

4. Upah. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang dapat

mendukung proses produksi. Secara teoritis peningkatan tenaga kerja

menyebabkan harga (upah) tenaga kerja menjadi murah sehingga biaya

produksi relatif menjadi rendah (Almeida, 2007). Hal ini akan menyebabkan

investor tertarik untuk melakukan investasi. Secara umum dinegara

berkembang, faktor produksi tenaga kerja umumnya berlimpah (abudance)

sehingga menarik bagi investor. Selain itu, tenaga kerja merupakan faktor

endowment atas determinan investasi (Blonigen, 2011).

2. 2. Tinjauan Empirik

Pada bagian ini peneliti akan mereview beberapa hasil penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan dampak pengeluaran pemerintah terhadap

investasi swasta. Demikian pula efek yang ditumbulkan atas pengeruh tersebut.

Pada bagian kedua akan direview beberapa hasil penelitian secara empiris

mengenai determinan investasi swasta. Pada bagian ini melihat sejumlah

variabel yang mempengaruhi investasi swasta di negara lain.

Page 49: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

44

2.2.1. Studi Empiris Dampak Pengeluaran Pemerintah terhadap Investasi

Swasta

Sejumlah penelitian mengenai pengeluaran pemerintah telah dilakukan di

berbagai negara termasuk di Indonesia. Penelitian tersebut mengkaji kebijakan

fiskal dalam konteks pengeluaran pemerintah maupun dalam konteks budget

deficit. Namun pada pembahasan berikut lebih ditekankan pada konteks

hubungan pengeluaran pemerintah terhadap investasi swasta. Secara umum,

sejumlah literatur yang mengkaji hubungan tersebut memberikan hasil yang

berbeda di setiap negara secara inconsistency, yakni Crowding Out, Crowding In

bahkan mendukung Richardian Equivalence.

Studi empiris atas kepekaan sektor swasta terhadap kebijakan fiskal

ekspansif (Hidayat, 2005) menemukan bahwa kebijakan ekspansif yang di

implementasikan di Indonesia sejak awal pelita I tahun 1969 hingga akhir Pelita

VI tahun 1998 memberikan efek yang berbeda terhadap investasi swasta dan

pengeluaran konsumsi masyarakat. Kebijakan fiskal merupakan substitusi

terhadap investasi swasta dan komplemeter terhadap konsumsi swasta. Namun

secara keseluruhan kebijakan fiskal ekspansif mampu mendorong pertumbuhan

ekonomi, khususnya melalui jalur konsumsi. Hal yang serupa diungkapkan

Kuncoro (2001) menemukan bahwa kebijakan ekspansioner pada pengeluaran

pembangunan tidak menyebabkan crowding out di pasar barang domestik.

Desakan pengeluaran pembangunan dari pemerintah hanya terjadi secara

parsial pada komponen pengeluaran investasi swasta (paradigma klasik berlaku).

Crowding out tidak terjadi atas pengeluran konsumsi masyarakat (paradigma

Keynes berlaku). Secara totalitas, kebijakan ekspansi anggaran akan

meningkatakan pengeluaran sektor swasta. Berbeda dengan temuan

Hadiwibowo (2010) hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan dan

pengeluaran pemerintah saat ini mempengaruhi investasi dan pertumbuhan

Page 50: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

45

ekonomi negatif. Sebaliknya, pengeluaran pembangunan memiliki efek positif

terhadap investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Penelitian yang dilakukan oleh Laopodis (2001) mengenai dampak

pengeluaran publik (militer dan non-militer) gterhadap investasi swasta dengan

menggunakan analisis kointegrasi dan koreksi kesalahan. Bukti empiris dari

empat negara Eropa menunjukkan bahwa pengeluaran publik bagi ketiga negara

(Yunani, Irlandia dan Portugis) telah memberikan positif terhadap investasi

swasta, namun pengeluaran militer tidak mempengaruhi investasi swasta. Intinya

bahwa di negara-negara dengan tingkat pembangunan yang rendah,

pengeluaran publik non militer memiliki dampak positif yang kuat terhadap

investasi swasta sementara pada negara dengan perekonomian yang lebih maju

(Spanyol) belanja publik yang tinggi secara umum dapat menggantikan investasi

swasta.

Penelitian serupa dilakukan oleh Wang (2005) mengenai dampak

pengeluaran pemerintah terhadap investasi swasta di Kanada. Dengan

menggunakan metode analisa kointegrasi dan ECM menemukan bahwa

pengeluaran pemerintah atas pendidikan dan kesehatan berdampak positif

terhadap investasi swasta, sementara pengeluaran modal dan infrastruktur justru

berpengaruh negatif terhadap investasi swasta.

Erden dan Holcombe (2005), melakukan penelitian mengenai dampak

investasi publik terhadap investasi swasta dalam mengembangkan ekonomi.

Berangkat dari literatur mengenai dampak investasi publik di negara berkembang

yang memberikan hasil yang tidak konsisten apakah sebagai pelengkap atau

substitusi terhadap investasi swasta. Dengan menggunakan data panel dari

sembilan belas negara berkembang dan dua belas negara industri dari tahun

1980 hingga 1997, menemukan bahwa investasi publik melengkapi investasi

swasta pada negara berkembang. Setiap kenaikan sepuluh persen investasi

Page 51: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

46

publik akan diikuti dengan peningkatan dua persen investasi swasta. Hasil

penelitian ini juga menemukan bahwa investasi swasta dibatasi oleh

ketersediaan kredit bank di negara berkembang. Dengan menggunakan model

empiris yang sama pada panel negara maju, menunjukkan temuan yang

berbeda. Investasi publik di negara maju crowd-out (substitusi) terhadap

investasi swasta di negara maju. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa

dalam beberapa cara penting, investasi swasta di negara maju di dipengaruhi

oleh faktor yang berbeda dari investasi swasta di negara berkembang. Model

dalam penelitian yang dilakukan Erden menggunakan Panel dinamis yang

menggunakan Fix effect dan 2SLS Non Linier Least Square dengan metode

GARCH. Dalam penelitian tersebut ditemukan hasil yang berbeda dari setiap

panel negara berkembang dan negara industri dengan penentu faktor investasi

swasta yang berbeda bagi kedua kelompok negara tersebut.

Penelitian yang dilakukan Kustepeli (2005) bertujuan untuk mengetahui

efektifitas kebijakan fiskal pemerintah dalam konteks hipotesis crowding out di

Turki. Membangun dua model dengan variabel dependen yang sama namun

salah satu variabel independennya berbeda. Secara keseluruhan model tersebut

adalah investasi sebagai fungsi dari GDP, suku bunga, dan kebijakan fiskal.

Pada model pertama variabel fiskal yang dimasukkan adalah pengeluaran

pemerintah dan model yang kedua adalah defisit fiskal. Model pertama

mencerminkan pemikiran Keynes sementara model kedua merupakan aliran

Neoklasik. Menggunakan uji kointegrasi Johansen dan Analisis VAR untuk

memverifikasi antara pandangan Keynes dan Neoklasik di Turki. Hasilnya

menunjukkan perbedaan dalam konteks crowding out maupun crowding in

dalam investasi swasta. Peningkatan pengeluaran pemerintah memberikan efek

crowding in terhadap investasi swasta, sedangkan defisit pemerintah ditemukan

memberikan efek crowding out terhadap investasi swasta di Turki. Selain itu,

Page 52: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

47

pada penelitian ini variabel antara, suku bunga berpengaruh negatif sementara

pendapatan nasional berpengaruh positif terhadap investasi swasta.

Alani (2006), meneliti efektivitas kebijakan fiskal dalam konteks hipotesis

crowding out atau crowding in di Jepang selama periode 1998 – 2006. Dengan

menggunakan analis deskriptif melihat hubungan antara hutang pemerintah dan

pasar obligasi pemerintah dan investasi sektor swasta. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara investasi sektor publik

terhadap investasi swasta. Berangkat dari pemikiran bahwa defisist anggaran

pemerintah itu menjadi bentuk penting kebijakan fiskal yang memberi efek pada

variabel makroekonomi terutama ketika hal tersebut diabiayai oleh obligasi

pemerintah sehingga jelas melalui rasio keterantungan obligasi yang besar.

Anggaran defisit pemerintah yang dibiayai oleh obligasi, dampak crowding out

dapat dihindari dengan sejumlah argumentasi: (i) suku bunga tidak sensitif

terhadap anggaran, (ii) hubungan antara investasi sektor swasta dan investasi

sektor publik yang saling melekapi, (iii) pengeluaran pemerintah yang produktif,

(iv) tingkat pengembangan pasar keuangan dan tingkat integrasi dalam pasar

keuangan internasional yang sangat tinggi, sehingga pemerintah dan

perusahaan swasta dapat melakukan pinjaman keuangan dari pasar keuangan

domestik dan internasional. Maka untuk alasan tersebut, pasar obligasi

pemerintah crowding in investasi swasta dalam perekonomian Jepang selama

periode pengamatan.

Afonso dan Aubyn (2008), melakukan penelitian dampak makroekonomi

dari investasi publik dan investasi swasta. Penelitian ini menggunakan data panel

dari empet belas negara Uni Eropa ditambah Kanada, Jepang dan Amerika

Serikat yang dianalisis dengan menggunakan metode VAR. Kemudian dari fungsi

respon impuls dapat dinilai sejauh mana dampak crowding in atau crowding out

dari kedua komponen investasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar

Page 53: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

48

adanya efek positif dari investasi publik dan investasi swasta pada output. Di sisi

lain, efek crowding in investasi publik terhadap investasi swasta bervariasi antar

negara, sementara efek crowding in investasi swasta terhadap investasi publik

dapat digeneralisir.

Cavallo dan Daude (2008) menganalisis dampak investasi publik

terhadap invesatsi swasta pada negara berkembang. Penelitian ini menggunakan

data panel sebanyak seratus enam belas negara-negara berkembang selama

periode 1980 – 2006. Dengan menggunakan metode panel dinamis, penelitian ini

menemukan adanya efek crowding out kuat dan kokoh yang nampaknya sebagai

norma bukan pengecualian baik antar daerah maupun dari waktu ke waktu. Hal

lain ditemukan bahwa efek ini dikurangi (atau bahkan hilang) pada negara-

negara dengan institusi yang lebih baik dan lebih terbuka bagi perdagangan

internasilan dan arus keuangan. Hasil tersebut konsisten terhadap hipotesis

bahwa infrastruktur publik mungkin melengkapi investasi swasta dalam fungsi

produksi agregat. Sebagimana investasi publik idealnya harus difokuskan pada

peningkatan produktivitas dan daya saing. Ada distorsi terkait dengan proses

investasi publik yang mungkin membuat crowding out atas investasi swasta

dalam membangun stok modal publik . Distorsi ini, pada gilirannya, lebih banyak

terjadi di negara-negara dengan lembaga yang buruk atau kurangnya

perdagangan dan keterbukaan keuangan.

Penelitian Hussain, Adnan dan Sulaiman (2009), meneliti efektivitas

pengeluaran pemerintah crowding in atau crowding out yang dilakukan di

Pakistan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jangka

panjang antara investasi swasta dan pengeluaran pemerintah (kebijakan fiskal).

Dengan menggunakan data time series tahunan perekonomian Pakistan selama

periode 1975 – 2008 dengan metode analisis teknik kointegrasi dan Error

Correction Model (ECM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengeluaran

Page 54: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

49

non pembangunan seperti pengeluaran pertahanan, pelunasan hutang dan lain-

lain menyebabkan crowding out investasi swasta dan pengeluaran non

pembangunan terhadap investasi swasta berkorelasi negatif terutama dalam

jangka panjang. Peningkatan cepat pengeluaran pemerintah saat ini

menyebabkan peningkatan lebih lanjut dalam defisit fiskal dan beban pajak masa

masyarakat di masa akan datang. Jika defisit fiskal dipenuhi oleh pembiayaan

defisit (meminjam dari bank sentral) dapat meningkatkan jumlah uang beredar

dalam negeri bersama dengan itu meningkatkan volatilitas nilai tukar yang

merugikan karena mempengaruhi kepercayaan investor asing. Jadi pemerintah

harus merasionalisasikan pengeluaran non pembangunan guna mendorong

investasi swasta. Di sisi lain, pemerintah harus meningkatkan pengeluaran

pembangunan seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lain–lain yang

meminimalkan biaya produksi dan berdampak positif pada investasi swasta dan

meningkatkan skala ekonomi serta produktivitas. Hasil studi ini menunjukkan

bahwa pengeluaran non pembangunan seperti pelayanan(pembiayaan) hutang

dan pertahanan mendukung crowding out seperti hipotesis ekonom klasik,

sedangkan pengeluaran pembangunan seperti infrastruktur (telekomunikasi,

transportasi, bendungan, pasar lebih baik, jalan dan jaringan kereta api jalan),

kesehatan, pendidikan dan program kesejahteraan sosial memberikan efek

crowding in dalam hipotesis ekonom Keynesian.

Hatano (2010) meneliti efek investasi publik terhadap investasi swasta

berdasarkan data empiris di Jepang. Dengan asumsi bahwa modal publik yang

terakumulasi seiring dengan akumulasi modal swasta dalam jangka panjang dari

perspektif sejarah sangat wajar bahwa ada hubungan positif antara investasi

swasta dan investasi publik. Peneltian ini mempertimbangkan kemungkinan

menganalisis hubungan jangka panjang antara investasi swasta dan publik pada

fase stok dibanding fase flow. Karena hubungan jangka panjang antara investasi

Page 55: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

50

swasta dan publik tidak berada pada hubungan flow tetapi dalam fase stok. Oleh

karena itu, dalam rangka untuk menguji hubungan antara investasi swasta dan

publik, terdapat kebutuhan untuk mempertimbangkan stok ekuilibrium jangka

panjang. Hasil empiris menunjukkan bahwa ada hubungan kointegrasi antara

modal swasta dan modal publik. Dengan demikian, hubungan antara investasi

swasta dan publik harus diwakili oleh mekanisme koreksi kesalahan yang

dirancang untuk mencapai keseimbangan stok jangka panjang. Hasil estimasi

dengan menggunakan ECM, menegaskan bahwa adanya efek crowding-in

investasi publik pada investasi swasta.

Hassan, Othman, dan Zaini (2011), melakukan penelitian Investasi

swasta dan publik di Malysia, suatu analisis panel time series. Adanya hipotesis

investasi publik yang menjelaskan bahwa hubungan positif yang eksis antara

investasi swasta dan investasi publik. Penelitian ini membahas validitas hipotesis

tersebut dengan menggunakan analisis panel time series pada empat sektor

ekonomi Malaysia yakni pertanian; industri dan perdagangan; transportasi dan

komunikasi; dan konstruksi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah panel kointegrasi untuk membuktikan adanya hubungan investasi swasta

domestik dan investasi publik dengan menggunakan data panel untuk periode

1976 – 2006 . Dua variabel berinteraksi yakni (investasi publik dan produk

domestik bruto) dan ( investasi dan kebijakan privatisasi) yang dimasukkan

sebagai variabel independen untuk memperhitungkan pengaruh dari produk

domestik bruto dan kebijakan privatisasi memberikan efek atas investasi publik

dan investasi swasta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi publik

berpengaruh positif crowding in terhadap investasi swasta di semua tiga sektor

kecuali sektor pertanian, menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah

mendorong investasi swasta lebih jika fokusnya diberikan untuk pengeluaran

yang produktif.

Page 56: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

51

Berbeda dari hasil penelitian sebelumnya di atas yang menemukan

hubungan pengeluaran pemerintah terhadap investasi swasta yang meghasilkan

efek crowding out yang mendukung hipotesis klasik ataupun memberikan efek

crowding in yang mendukung hipotesis keynes. Raju dan Mukherjee (2010)

menguji hubungan jangka panjang antara defisit fiskal, crowding out

pembentukan modal swasta dan ekspor bersih untuk ekonomi India selama

periode 1980-1981 sampai 2008-1009. Dengan menerapkan tes unit root dan

kointegrasi teknik yang memungkinkan untuk endogen struktural ditentukan,

analisis dilakukan secara terpisah dengan defisit fiskal bruto pemerintah pusat,

dan defisit gabungan dari pemerintah pusat dan negara. Hasil tidak menunjukkan

adanya hubungan jangka panjang antara variabel-variabel, meskipun terjadi

krisis neraca pembayaran dari 1990-1991 dan defisit 1997-1998 dan seterusnya.

Temuan penelitian tidak mendukung crowd out maupun crowding in dalam

hipotesis antara pengeluaran pemerintah dan investasi swasta. Sebaliknya, hasil

merujuk pada Teori Kesetaraan Ricardian (Richardian Equivalence Theorem)

pada hutang publik, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak peduli

apakah pemerintah membiayai pengeluaran dengan utang atau kenaikan pajak,

efeknya terhadap total tingkat permintaan ekonomi akan menjadi yang sama.

Penyesuaian fiskal dilakukan sebagai kombinasi dari pendapatan menambah

langkah serta penyesuaian pengeluaran yang tepat telah membantu untuk

mencapai pertumbuhan berkelanjutan ekonomi yang tinggi dengan stabilitas

makroekonomi. Sementara jumlah sebenarnya untuk mendisiplinkan defisit fiskal

masih bisa diperdebatkan, jalan ke depan untuk India adalah pengakuan bahwa

aturan tanggung jawab fiskal yang penting untuk mempertahankan pertumbuhan

output makro. Selanjutnya, target defisit fiskal secara mandiri tidak akan cukup

jika tidak didukung oleh target pendapatan atau defisit prime.

Page 57: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

52

2.2.2. Studi Empiris Determinan Investasi Swasta

Sejumlah penelitian yang melihat daterminan investasi swasta dengan

menggunakan variabel ekonomi secara berbeda yang diterapkan baik di negara

berkembang maupun di negara maju. Secara teoritis bahwa determinan investasi

antara lain penerimaan, tingkat bunga, pengeluaran pemerintah, produk domestik

bruto, ketidakstabilan makroekonomi, stabilitas politik dan kredit sektor swasta

(Samuelson dan Northaus, 2002; Dornbusch, Fischer, dan Startz, 2008 ;

Assante, 2000; Ouatra, 2004; Acosta dan Loza, 2005, Ang, 2009; Mondaria, Wu

dan Zhang, 2010; Misati dan Nyomogo, 2011; Andreoni dan Payre, 2011;

Onaran, 2010; Morrissey dan Udomkerdmongkol, 2012).

Menurut Greenee dan Villamueva (1991), Everhart (2001), Agenor (2002),

Kok dan Ersoy (2009) bahwa untuk menjelaskan fluktuasi investasi swasta di

negara-negara berkembang, perlu diperhitungkan pengaruh sejumlah variabel di

samping variabel-variabel yang selama ini dikenal secara teoritis. Hal tersebut

dipandang penting berhubung perbedaan kondisi ekonomi antara negara-

negara-negara maju dan negara-negara berkembang.

Faktor-faktor yang perlu diakomodasi sebagai determinan investasi di

negara-negara berkembang:

1) Real Per Capita Growth Rate. Terdapat kesepahaman umum di kalangan

ekonom bahwa tingkat pertumbuhan suatu negara mempengaruhi secara

positif investasi swasta. Pertumbuhan yang tinggi akan meningkatkan

kegiatan investasi swasta jika hubungan antara output riel dengan desired

capital stock relatif tetap.

2) Suku Bunga riel. Terjadi perbedaan pandangan mengenai pengaruh suku

bunga riel terhadap investasi swasta. Suku bunga yang tinggi akan

Page 58: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

53

meningkatkan real cost of capital yang pada gilirannya akan menghambat

investasi swasta. Tapi pada sisi lain, financial market di negara-negara

berkembang sangat lemah dan akses kepada pembiayaan luar negeri untuk

proyek-proyek swasta sangat rendah. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa

investasi swasta sangat ditentukan oleh tabungan dalam negeri yang secara

teoritis bereaksi positif terhadap suku bunga yang tinggi. Dengan demikian,

investasi swasta dapat berhubungan positif terhadap suku bunga di negara-

negara berkembang.

3) Tingkat Pendapatan Per Capita. Pendapatan perkapita berhubungan positif

terhadap kegiatan investasi swasta karena income yang tinggi di suatu

negara lebih diarahkan pada tabungan.

4) Investasi Pemerintah. Seperti halnya suku bunga, pengaruh tingkat investasi

pemerintah (rasio pengeluaran investasi pemerintah terhadap GDP) terhadap

investasi swasta juga tidak pasti. Investasi pemerintah dapat bersifat

komplementer dan mendukung investasi swasta. Hal ini terjadi jika investasi

pemerintah terutama melibatkan pengeluaran untuk infrastruktur dasar

seperti sekolah-sekolah, sistem transportasi, listrik, pengairan, dan fasilitas

lainnya. Proyek-proyek seperti ini cenderung meningkatkan rate of return dan

mendorong peningkatan investasi swasta. Sebaliknya, investasi pemerintah

dapat melemahkan kegiatan investasi swasta sampai batas tertentu karena

investasi pemerintah tersebut menjadi substitusi proyek-proyek swasta. Hal

ini terjadi apabila investasi melibatkan proyek-proyek perusahaan-

perusahaan pemerintah yang produknya bersaing dengan produk sektor

swasta. Tingkat investasi pemerintah yang tinggi dapat pula "crowds-out”

kegiatan investasi swasta apabila pengeluaran pemerintah yang besar untuk

proyek-proyek capital menyebabkan naiknya suku bunga, penjatahan kredit

secara ketat, atau beban pajak yang tinggi pada saat sekarang atau di masa

Page 59: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

54

yang akan datang. Dengan demikian positif atau negatifnya pengaruh

kegiatan investasi pemerintah pada tingkat investasi swasta merupakan hal

yang bersifat empiris (Ahmed dan Miller, 1999).

5) Tingkat Inflasi Dalam Negeri. Tingkat inflasi yang tinggi berpengaruh secara

negatif terhadap kegiatan investasi swasta karena meningkatkan resiko

proyek-proyek jangka panjang, menurunkan maturity rata-rata pjnjaman

komersial, menimbulkan distorsi informasi yang disinyalkan oleh harga dalam

perkonomian. Di samping itu, tingkat inflasi yang tinggi sering dipandang

sebagai instabilitas ekonomi makro dan ketidakmampuan pemerintah

mengendalikannya berpengaruh secara negatif terhadap investasi swasta.

6) Exchange Rate (Kurs). Exchange rate berpengaruh pada keputusan investasi

swasta berhubung mesin-mesin dan peralatan yang diperlukan dalam

kegiatan investasi kebanyakan harus diimpor dari negara lain dengan

menggunakan valuta asing. Di samping itu, meningkatnya nilai tukar mata

uang asing terhadap mata uang dalam negeri meningkatkan resiko

pengembalian utang-utang komersial dari luar negeri yang pada gilirannya

mempengaruhi secara negatif kegiatan investasi swasta.

7) Beban Hutang Luar Negeri. Diukur dengan debt-service ratio (DSR) dan rasio

utang luar negeri terhadapat GDP, utang luar negeri dapat besar

pengaruhnya secara negatif pada tingkat investasi swasta di suatu negara.

DSR yang tinggi berarti berarti semakin terbatasnya sumberdaya yang

tersedia untuk penggunaan dalam negeri, termasuk investasi swasta dan

pengaruhnya negatif terhadap kegiatan ekonomi dalam negeri. Selain itu,

rasio utang luar negeri yang tinggi menunjukkan bahwa suatu negara

memiliki utang besar yang tertunda dan hal ini menurunkan investasi swasta

karena porsi tertentu future return on investment harus digunakan untuk

Page 60: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

55

membayar kembali kewajiban utang sehingga menyulitkan berkembangnya

investasi swasta

8) Faktor-faktor non-ekonomi. Selain variabel-variabel ekonomi di atas,

sejumlah variabel lainnya seperti kestabilan politik, kepercayaan investor,

keamanan, korupsi dan kepastian hukum, memegang peranan yang penting

dalam mempengaruhi ekspektasi pelaku ekonomi swasta tentang

investasinya di masa yang akan datang. Tetapi diakui bahwa hal ini sukar

untuk dikuantifikasi terutama di negara-negara berkembang.

Assante (2000), meneliti determinan perilaku investasi swasta di Ghana

periode 1970 – 1992. Dengan asumsi bahwa ketidakstabilan makroekonomi telah

menjadi hambatan utama bagi investasi swasta. Penelitian ini menggunakan

analisis time series dan cross section. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kebijakan yang membahas beberapa komponen ketidakstabilan ekonomi makro

mungkin tidak cukup untuk menghidupkan kembali investasi swasta. Variabel

pertumbuhan kredit sektor rill swasta memiliki efek positif dan secara statistik

signifikan pada investasi swasta. Investasi swasta dan investasi publik yang

ditemukan untuk saling melengkapi dan dengan demikian ada kebutuhan bagi

pemerintah untuk terus mengembangkan basis infrasturktural ekonomi untuk

meningkatkan sektor swasta. Hasil ekonometrik menunjukkan bahwa variabel

non ekonomi seperti kudeta militer mungkin telah menciptakan iklim yang tidak

kondusif terhadap investasi swasta.

Penelitian yang dilakukan oleh Ouattara (2004) di Senegal, meneliti model

determinan jangka panjang investasi swasta selama periode 1970 – 2000.

Pertama menguji variabel untuk unit root menggunakan dua, relatif, pengujian

baru dengan nama Dickey-Fuller GLS de-trending tes yang diusulkan oleh Eliot,

et al (1996) dan tes Ng-perron oleh Ng dan Perron (2001). Persamaan jangka

Page 61: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

56

panjang investasi swasta diturunkan menggunakan teknik Ko-inegrasi Johansen

(Johansen,1988; Johansen dan Juselius, 1990) dan uji pendekatan terbaru yang

diajukan oleh Pesaran et al.(2001). Pada kasus ini, hasilnya mengindikasikan

bahwa investasi publik, pendapatan rill dan arus bantuan asing berdampak positif

terhadap investasi swasta, sementara dampak kredit terhadap sektor swasta dan

perdagangan adalah negatif. Penelitian ini juga menemukan bukti bahwa

investasi swasta, investasi publik, PDB riil, kredit ke sektor swasta, bantuan, dan

perdagangan secara terikat bersama-sama dalam jangka panjang. Bukti juga

menunjukkan bahwa investasi swasta secara positif dipengaruhi oleh investasi

publik, GDP riil dan bantuan luar negeri, sementara kredit kepada sektor swasta

dan perdagangan berdampak negatif. Selain itu, uji stabilitas menunjukkan

bahwa parameter diperkirakan mengalami kestabilan struktural.

Acosta dan Loza (2005) meneliti determinan jangka pendek dan panjang

investasi swasta di Argentina. Studi ini memberikan analisis empiris dari faktor

ekonomi makro yang berpotensi dapat mempengaruhi keputusan investasi di

Argentina dalam perspektif, jangka pendek menengah dan panjang. Literarur

teoritis dan empris direview untuk mengidentifikasi fungsi investasi swasta

selama tiga dekade terakhir (1970-2000). Dengan menggunakan model analisis

ECM dan kointegrasi serta menguji akar unit, hasilnya menunjukkan perubahan

struktural dalam tren investasi selama dekade terakhir, mulai akhir rezim militer

(1976-1983). Terlepas dari pergantian dari semester pertama dekade terakhir,

negara ini belum mampu memulihkan kembali arus penggabungan ibukota era

substitusi impor (1950-1977). Selain itu, eksplorasi determinan investasi swasta

selama tiga dekade terakhir mencerminkan bahwa ritme akumulasi modal dari

sektor swasta tampaknya telah ditentukan terutama, dalam jangka pendek, oleh

faktor-faktor transitori, baik oleh hasil (nilai tukar, inflasi , liberalisasi

Page 62: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

57

perdagangan), serta oleh gejolak pada tingkat permintaan agregat. Mengontrol

variabel lain, analisis menunjukkan bukti efek pergeseran ("crowding out")

berasal dari keputusan investasi pemerintah, dengan bersaing untuk sumber

daya yang bisa saja dimanfaatkan oleh sektor swasta. Selain itu, Diantara fakto-

faktor yang nampaknya telah menentukan jalur pertumbuhan ekonomi jangka

panjang, tingkat utang luar negeri dan pembatasan yang biasanya beroperasi di

pasar kredit domestik yang ditemukan menjadi relevan. Buruknya operasi sistem

kredit finansial nampaknya menjadi kendala penting bagi pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain penelitian ini menyajikan bukti penggabungan modal merupakan

bagian dari sektor swasta yang sangat erat kaitannya pada perspektif

keberlanjutan jangka panjang negara. Posisi hutang luar negeri merupakan

variabel yang berdampak pada ekspektasi investor, karena hal ini biasanya

menentukan keberlanjutan melalui waktu dari kebijakan ekonomi yang

pemerintah harus ambil.

Ahmad dan Qayyum (2008) meneliti dampak pengeluaran pemerintah

dan ketidakpastian ekonomi makro terhadap investasi swasta tetap pada sektor

jasa di Pakistan selama periode 1972 – 2005. Dengan menggunakan metode

kointegrasi dan ECM untuk menyelidiki sifat time series data dan mengestimasi

model jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran

pemerintah non-pembangunan sebagian besar muncul sebagai pengganti untuk

investasi swasta dan mempengaruhi investasi swasta dalam sektor jasa secara

negatif dalam jangka panjang. Temuan lain yang utama adalah bahwa

ketidakpastian ekonomi makro mempengaruhi investasi swasta secara negatif.

Analisis juga membuktikan bahwa ada hubungan negatif antara investasi swasta

di sektor jasa dan suku bunga. Analisis menunjukkan bahwa stabilitas ekonomi

makro tingkat tinggi dan tingkat inflasi yang rendah diprediksi memiliki respon

Page 63: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

58

yang kuat dari investasi swasta untuk insentif ekonomi. Ketidakstabilan ekonomi

makro yang menghambat investasi swasta saat ini meskipun insentif besar dan

bertanggung jawab atas buruknya kinerja dari sektor swasta. Jadi, harmoni

keseluruhan dan stabilitas di negara itu sangat penting untuk promosi investasi

swasta. Selain itu, langkah-langkah proaktif juga diperlukan untuk menjamin

stabilitas makroekonomi. Peningkatan belanja publik non-pembangunan dapat

meningkatkan defisit anggaran dan pajak berjangka. Selain itu, defisit fiskal

menyebabkan depresiasi mata uang lokal sehingga mempengaruhi kepercayaan

investor asing. Jadi pengeluaran publik non-pembangunan harus dihemat untuk

mendorong investasi swasta. Terdapat kebutuhan yang mendapat perhatian

khusus harus dibayar untuk meningkatkan belanja pembangunan publik untuk

meminimalkan biaya produksi sektor swasta, sehingga meningkatkan

profitabilitas investor dan memungkinkan mereka untuk menerimai keuntungan

dari skala ekonomi. Sehingga, pengeluaran pembangunan harus ditingkatkan

untuk mendorong investasi swasta.

Penelitian yang dillakukan oleh Afrizal (2009) mengenai Analisis Investasi

di Indonesia suatu pendekatan Model dinamik, dengan menggunakan variabel

pendapatan nasional, suku bunga internasional Libor dan angkatan kerja selama

enam belas tahun pengamatan menemukan bahwa secara parsial pendapatan

nasional rill berpengaruh nyata dan negatif terhadao investasi di Indonesia.

Sementara suku bunga internasional berpengaruh nyata terhadap investasi di

Indonesia, namun kondisi tersebut tidak sesuai dengan teori maupun hipotesis.

Selanjutnya pertumbuhan angkatan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap tingkat investasi di Indonesia.

Busse & Hefeker ( 2007), mengeksplorasi hubungan anatara resiko politik

dan kelembagaan terhadap investasi swasta, menemukan bahwa stabilitas

Page 64: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

59

pemerintahan, political institution berhubungan positif dan signifikant terhadap

investasi swsata. Hal ini sejalan dengan temuan Jansen (2006), bahwa institusi

politik demokrasi yang positif dapat mempengaruhi investasi swasta

berhubungan positif terhadap investasi swasta. Hal serupa diungkapkan oleh

Nurdeen (2009) di Turki dan Blonigen (2011) pada negara OECD.

Page 65: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

60

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN

3.1. Kerangka Pikir

Untuk mendapatkan gambaran mengenai penelitian yang akan

dilaksanakan, maka penulis merasa perlu menyajikan kerangka pikir penelitian.

Kerangka pikir menjadi penting karena pada bagian ini, menjelaskan alur pikir

yang dibangun berdasarkan literatur teoritis dan literatur empiris hingga

mencapai tujuan akhir yang ingin dicapai dalam penelitian ini.

Kebijakan fiskal ekspansif ditandai dengan peningkatan pengeluaran

pemerintah sebagai salah satu instrumen kebijakan fiskal. Namun, sebagai

konsekuensinya maka peningkatan pengeluaran pemerintah tersebut seringkali

diiringi dengan peningkatan defisit anggaran pemerintah.

Secara deskriptif bahwa kebijakan fiskal ekspansif yang dilakukan melalui

instrumen peningkatan pengeluaran pemerintah belum dapat menjamin adanya

peningkatan investasi secara signifikan. Hal ini dapat saja terjadi bilamana

peningkatan pengeluaran pemerintah yang masih didominasi atas pengeluaran

yang bersifat konsumtif.

Ada dua pandangan yang berbeda mengenai dampak pengeluaran

pemerintah terhadap investasi swasta. Ekonom Klasik berpendapat bahwa

peningkatan pengeluaran pemerintah menyebabkan meningkatnya suku bunga

dan mendorong investasi swasta menurun (crowding-out). Crowding-Out terjadi

ketika kebijakan fiskal ekspansioner menyebabkan suku bunga naik, sehingga

mengurangi pengeluaran swasta, terutama investasi (Dornbusch, Fischer, dan

Startz, 2008:259). Dengan kata lain bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah

sebagai pengganti pengeluaran sektor swasta dapat menurunkan atau

menggeser investasi swasta (Zayanderoody, 2009).

Page 66: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

61

Secara umum percaya bahwa investasi sektor swasta mampu

mempercepat kegiatan ekonomi karena swasta fokus terhadap efisiensi dan

maksimisasi profit, selain itu peningkatan pengeluaran pemerintah atas biaya

atau biaya sektor swasta berdampak negatif pada investasi swasta (Hussain,

Mohammad, Akram, dan Lal, 2009)

Disisi lain ekonom Keynesian berpendapat bahwa peningkatan

pengeluaran pemerintah menyebabkan infrastruktur, kesehatan, pendidikan lebih

baik sebagai hasil merangsang investasi swasta, karena pengeluaran ini dapat

mengurangi biaya produksi perusahaan dan konsekuensinya (crowding-in)

terhadap investasi swasta. Jadi menurut keynesian, investasi swasta menjadi

saluran penting bagi efektivitas kebijakan fiskal dalam peningkatan

pembangunan ekonomi (Ahmad&Miller, 2000 ; Ahmad&Qayyum, 2008 ;

Mohammad&Husain, 2009).

Investasi swasta memainkan peran penting dalam

pertumbuhan sebagai upaya menghasilkan proses dalam mengembangkan

perekonomian (Jongwanich dan Kohpaiboon, 2008). Peran swasta dalam proses

pembangunan sangat strategis, hal ini tercermin dalam struktur PDB yang lebih

dominan dibanding peran pemerintah. Melalui tambahan investasi yang

ditanamkan di berbagai sektor yang menyebabkan ekonomi semakin tumbuh dan

berkembang dengan indikatornya, meningkatkan penyerapan tenaga kerja,

pendapatan yang merupakan indikasi adanya peningkatan kesejahteraan.

Tidak ada yang membantah, bahwa meningkatnya investasi swasta akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi melalui

perluasan produksi dan permintaan yang berdampak tidak hanya pada bidang

ekonomi saja, akan tetapi telah meluas pada bidang-bidang sosial

kemasyarakatan.

Page 67: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

62

Investasi merupakan pengeluaran agregat kedua setelah konsumsi yang

dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi secara umum dibedakan atas

investasi publik dan investasi swasta. Pembiayaan investasi publik berupa

infrastruktur dibiayai dari pengeluran pemerintah. Sementara pembiayaan

investasi swasta dilakukan oleh sektor swasta dengan melihat determinan

investasi yang mempengaruhinya.

Bagi pemerintah tujuan utama investasi yang dilakukan terutama

menggerakkan kegiatan dalam perekonomian, sementara bagi pelaku ekonomi

swasta adalah untuk memaksimalkan profit. Sebagai upaya untuk

memaksimalkan profit tersebut, investasi swasta dipengaruhi oleh sejumlah

faktor penentu investasi, antara lain berupa variabel ekonomi dan variabel non

ekonomi.

Pengeluaran pemerintah yang digunakan dalam penelitian ini secara

spesifik menggunakan pengeluaran pemerintah berdasarkan fungsinya untuk

memperoleh hasil empiris yang relevan. Suatu implikasi penting hipotesis

crowding out dan crowding in yakni dengan mengamati pengeluaran pemerintah

berdasarkan kategori yang berbeda sehingga dapat menghasilkan dampak yang

berbeda terhadap investasi swasta (Wang, 2005). Klasifikasi pengeluaran

pemerintah menurut fungsinya mengikuti klasifikasi pengeluaran pemerintah

yang dilakukan oleh Wang (2005) dan Laopadis (2001).

Variabel sebagai indikator determinan investasi swasta yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah variabel PDB yang mewakili output, suku bunga

sebagai implikasi atas cost of capital, infalsi mewakili ketidakpastian

makroekonomi, dan upah sebagai salah satu indikator user cost.

Investasi berhubungan proporsional terhadap output. Model akselerator

menyatakan bahwa pengeluaran investasi proporsional dengan perubahan

Page 68: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

63

output dan tidak berpengaruh terhadap biaya modal, I = (Y – Y-1) (Dornbusch et

all 2008:359). Output diukur melalui kenaikan produk domestik Bruto (PDB).

(Asante, 2000 ; Celebi dan Akkina, 2002 ; Loza dan Acosta, 2005; Ang, 2009; ).

Secara empiris bahwa PDB berkorelasi positif dan signifikan terhadap investasi

swasta (Sakr dan El-Erian, 1993; Ouattara, 2004; Ang, 2009; Nurdeen, 2009;

Morrissey dan Udomlerdmongkol, 2012).

Berdasarkan tinjauan teoritis bahwa suku bunga merupakan fungsi dari

investasi, maka ketika suku bunga tinggi akan berdampak terhadap biaya modal

dan akan menurunkan rate of return (Dornbusch et all 2008:339). Dalam teori

Keynes, keuntungan yang diharapkan menurut konsep MEC berhubungan

dengan suku bunga. Sejumlah studi empiris juga memasukkan variabel suku

bunga sebagai salah satu variabel penentu investasi swasta yang berhubungan

negatif terhadap investasi swasta(Assante, 2000; Celebi dan Akkina, 2002.;

Qayyum dan Ahmad, 2008; Nurdeen, 2009). Penemuan berbeda bahwa suku

bunga berhubungan positif terhadap investasi swasta (Ang, 2009). Hal ini

mendukung Hipotesis McKinnon dan Shawn (1973) dalam Khan (2007).

Peranan penting ketidakpastian dalam keputusan investasi telah disoroti

dalam karya-karya Keynes sejak awal bahwa investasi swasta mengacu pada

volatilitas semenjak pengembalian investasi selalu tidak pasti (Ang, 2009). Inflasi

digunakan sebagai proksi ketidakpastian ekonomi yang rasional (Acosta dan

Loza, 2005) sehingga inflasi mewakili salah satu variabel ketidakpastian dalam

makroekonomi (Dornbusch, 2008). Selain itu, Teori portofolio menyatakan bahwa

salah satu faktor penentu investasi adalah tingkat inflasi. Semakin tinggi inflasi

(expected inflation) maka orang akan cenderung menukarkan kekayaan jenis

uang (surat berharga) dengan kekayaan jenis barang fisik, seperti rumah. Inflasi

dapat menyebabkan kenaikan investasi (produksi) karena dalam keadaan inflasi

Page 69: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

64

biasanya kenaikan harga akan mendahului kenaikan upah sehingga keuntungan

pengusaha meningkat. Kondisi ini tetap dalam catatan bahwa inflasi yang terjadi

merupakan inflasi yang masih dalam tingkat toleransi (creeping inflation <

10%/tahun) (Setyari, 2008).

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang dapat

mendukung proses produksi. Secara teoritis peningkatan tenaga kerja

menyebabkan harga (upah) tenaga kerja menjadi murah sehingga biaya produksi

relatif menjadi rendah (Almeida, 2007). Hal ini akan menyebabkan investor

tertarik untuk melakukan investasi. Secara umum dinegara berkembang, faktor

produksi dengan upah tenaga kerja yang murah dapat menjadi daya tarik bagi

investor.

Berdasarkan tinjauan teoritis dan studi empiris yang telah diuraikan

sebelumnya maka determinan investasi swasta yang terdiri dari variabel PDB,

suku bunga, pengeluaran pemerintah (pengeluaran pelayanan umum, ekonomi,

perumahan dan fasilitas umum, kesehatan dan pendidikan) inflasi, upah dan

political institution terhadap investasi swasta di Indonesia dapat diuraikan dalam

skema alur pikir berikut:

Page 70: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

65

3. 1. Kerangka Pikir Penelitian

Keterangan:

Area yang diteliti

Investasi

Publik Swasta

Pengeluaran Pemerintah Determinan Investasi Swasta

- Pelayanan Umum

- Ekonomi

- Perumahan & fas.Umum

- Pendidikan

- kesehatan

Faktor Ekonomi

- PDB

- Suku Bunga

- Inflasi

- Upah

Investasi Swasta

Kesempatan Kerja

Hipotesis Klasik / Crowding Out (-)

Hipotesis Keynes / Crowding In (+)

Faktor Non Ekonomi

Political Institution

Page 71: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

66

3. 2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir dan penjelasan yang telah di uraikan diatas,

maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini berdasarkan literatur teoritis

dan literatur empiris dari pengeluaran pemerintah, investasi swasta dan

determinan investasi swasta sebagai berikut:

3. 2. 1. Diduga bahwa PDB berpengaruh secara positif terhadap investasi

swasta. Hal ini sejalan dengan Model akselerator menyatakan bahwa

pengeluaran investasi proporsional dengan perubahan output dan

tidak berpengaruh atas biaya modal (Dornbusch, Fisher dan startz,

2008 : 359). Pernyataan tersebut didukung oleh Misati & Nyomongo

(2011), Ang (2009), Azzimonti (2009), Khan & Khan (2007),Acosta &

Loza (2005).

Diduga bahwa suku bunga berpengaruh secara negatif terhadap

investasi swasta. Menurut Teori Neoklasik suku bunga merupakan cost

of capital (Jorgenson, 1967), Hal ini didukung pula oleh Keynes dan Q-

Tobin (Romer, 2006). Secara empiris telah ditemukan Fujita (2011),

Nurdeen (2009), Almeida (2007), Ayson (2005), Oskooee (1999).

Diduga bahwa pengeluaran pemerintah masih ambigu terhadap

investasi swasta. Berdasarkan hipotesis Klasik Crowding Out jika

negatif dan Crowding in hipotesis Keynes jika positif.

Di duga bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap investasi swasta.

Menurut Keynes (Ahmad & Qayyum, 2008) inflasi merupakan salah

satu veriabel ketidakpastian makroekonomi selain kurs.

Page 72: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

67

Diduga bahwa upah tenaga kerja berhubungan positif terhadap

investasi swasta. Premis dasar model investasi neoklasik bahwa

perusahaan meminimalkan biaya produksi termasuk upah (Jorgenson,

1967).

Diduga bahwa Political Institution berhubungan positif terhadap

investasi swasta, ini didukung oleh hasil penelitian Blonigen (2011),

Nurdeen (2009).

2. 2. 2. Diduga bahwa Pengeluaran pemerintah berdasarkan fungsi yakni

pelayanan umum berhubungan positif terhadap investasi swasta karena

merupakan investasi publik secara teoritis Crowding In (Wang, 2005),

ekonomi berhubungan negatif terhadap investasi swasta secara teoritis

Crowding Out (Ahmad & Miler, 2000) karena termasuk di dalamnya

pembiayaan bunga dan hutang, perumahan dan fasilitas umum berhubungan

negatif mendukung hipotesis Kalsik Crowding Out karena umumnya dibiayai

dari pinjaman (Laopadis, 2001), kesehatan dan pendidikan berhubungan

positif terhadap investasi swasta, mendukung hipitesis Keynes Crowding In

(Husain, Adnan & Sulaiman, 2009) di Indonesia selama periode pengamatan.

3. 3. Definisi Konsep Operasional

a. Produk Domestik Bruto Adalah nilai akhir produksi barang dan jasa yang

dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi dalam suatu wilayah/ negara dalam

jangka waktu tertentu

b. Pengeluaran Pemerintah merupakan pengeluaran pemerintah berupa

belanja modal dan belanja barang yang tujuannya sebagai investasi

pemerintah. Secara parsial Pengeluaran pemerintah yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pengeluaran pemerintah berdasarkan fungsinya

Page 73: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

68

yang meliputi: pengeluaran pelayanan umum, pengeluaran ekonomi,

pengeluaran perumahan dan fasilitas umum, pengeluaran kesehatan dan

pengeluaran pendidikan.

c. Investasi Swasta atau investasi merupakan pembentukan modal tetap

bruto yakni pembelian barang yang nantinya akan digunakan untuk

memproduksi lebih banyak barang dan jasa. Investasi adalah jumlah dari

pembelian peralatan modal, persediaan, dan bangunan atau struktur.

Investasi pada bangunan mencakup pengeluaran untuk mendapatkan

tempat tinggal baru.

c. Suku Bunga yang digunakan dalam penelitian ini merupakan suku bunga

rill (suku bunga nominal dikurangi inflasi)

d. Upah merupakan harga atau biaya atas tenaga kerja, yang digunakan

dalam penelitian ini adalah upah minimum propinsi di Indonesia

e. Inflasi, merupakan tingkat perubahan harga yang dihitung berdasarkan

indeks harga konsumen yang dipublikasikan oleh BPS.

f. Political Institution, suatu kelembagaan politik yang membuat kebijakan

perekonomian dan sistem sosial termasuk didalamnya rezim, demokrasi,

kualitas pemerintahan, akuntabilitas.

g. Kesempatan Kerja, merupakan permintaan terhadap tenaga kerja

Page 74: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

69

BAB IV

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dideskripsikan metode penelitian yang akan digunakan

dalam penelitian ini yang terdiri atas: pendekatan penelitian, metode

pengumpulan data, defenisi dan pengukuran variabel dan analisis data. Dalam

penelitian ini, penulis mengembangkan indikator pengeluaran pemerintah dan

determinan investasi swasta dengan metode penelitian yang relevan untuk

menganalisis hubungan pengeluaran pemerintah dalam hal ini investasi publik

terhadap investasi swasta dan hubungan variabel ekonomi dan non ekonomi

sebagai determinan investasi swasta yang berpengaruh terhadap investasi

swasta di Indonesia.

4. 1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma positivistik. Dengan

pendekatan positif dan metode penelitian kuantitatif menuntut adanya rancangan

penelitian yang menspesifikasi objek secara eksplisit dieliminasikan objek-objek

lain yang tidak diteliti (Moehadjir, 1989:11). Dalam pendekatan penelitian positive

Secara teknis mencari makna yang diaplikasikan dalam bentuk mencari

signifikasi. Langkahnya analisis akan dihentikan manakala teruji kebermaknaan

dalam rangkaian uji signifikansi dengan teknik pembuktian yang didasarkan pada

frekuensi atau ragam kejadian. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan prediksi

terhadap pola hubungan kausalitas yang berangkat dari pernyataan dasar

sebagai asumsi. Asumsi yang digunakan secara logis dan konsisten berasal dari

teori atau model. Pernyataan ini dapat disampaikan dalam bentuk bahasa, grafik

maupun dalam persamaan matematis.

Pendekatan positivistik yang digunakan dalam penelitian ini menganalisis

hubungan korelasi independensi, keeksistensi dan kausaliti, demikian pula

Page 75: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

70

mampu memprediksi mengenai hal-hal yang dapat terjadi berkenaan dengan

keterkaitan antara investasi publik terhadap investasi swasta dan determinan

atas investasi swasta. Pendekatan yang digunakan tersebut bertujuan untuk

menjawab permasalahan penelitian melalui pengujian hipotesis.

Dalam pengujian hipotesis peneliti berlandaskan pada tiga metodologi

yaitu;

1. Apriori, merupakan pengetahuan yang berdasarkan pada kesimpulan dari

hal yang telah ditentukan (mengacu pada defenisi atau dari ide-ide yang

sudah diterima secara umum) dalam konteks deduktif, pasti, benar secara

universal dan intuitif.

2. Aposteriori, merupakan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan

pengalaman, setelah ada observasi atau eksperimen (bukti empiris).

3. Reduksionis, merupakan merupakan perangkat metodologi yang

membawa data dan persoalan dalam bentuk yang sesuai dengan analisis

data atau pemecahan permasalahan penelitian. Artinya dilakukan

penyederhanaan yang awalnya rumit dalam satu bentuk metodologi yang

secara prinsip dapat diterapkan pada semua gejala mengenai efek

investasi publik terhadap investadi swasta dan determinan investasi

swasta.

4. 2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia,

Bank Indonesia (BI), Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan RI, World

Bank, institusi lain dan situs internet yang relevan. Data yang dikumpulkan

meliputi Produk Domestik Bruto (PDB), Investasi Swasta (Pembentukan Modal

Tetap Bruto), Pengeluaran Pemerintah berupa Pelayanan Umum, Ekonomi,

Page 76: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

71

Perumahan dan fasilitas umum, Kesehatan, Pendidikan, Suku bunga, Tenaga

Kerja, upah, inflasi dan political institution. Data yang dikumpulkan mulai periode

1981 – 2011. Data tersebut diharapkan dapat menjelaskan determinan investasi

swasta dan asosiasinya terhadap pengeluaran pemerintah di Indonesia.

4. 3. Analisis Data

Model ekonometrik memiliki dasar pada teori investasi kalsik, teori

Keynes dan teori Akselerasi. Ketiga teori tersebut, investasi ditentukan oleh

tingkat bunga, pendapatan dan output. Seperti dikemukakan Ouattara (2004),

teori investasi neoklasik menyatakan bahwa investasi swasta berhubungan

positif dengan pertumbuhan PDB rill. Lebih lanjut dikatakan bahwa ketika

pendapatan meningkat maka tabungan domestik juga meningkat yang pada

gilirannya meningkatkan investasi. Namun, Aysan et al (2005) menyatakan

bahwa model neoklasik tidak memperhitungkan sejumlah kendala khusus yang

tidak dihadapi oleh negara berkembang. Variabel lain yang telah dikutip dalam

literatur untuk mempengaruhi investasi swasta termasuk pengeluaran

pemerintah, Tingkat Bunga Riil, Inflasi (mewakili variabel ketidakpastian), dan

Upah, dan political institution yang menggunakan model estimasi Kointegrasi dan

ECM (Misati dan Nyamongo, 2011 ; Nurdeen, 2009 ; Acosta dan Loza, 2009 ;

Ahmed dan Miller, 2000; Oskooee, 1999).

Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penelitian ini untuk menguji

hipotesis sebagai jawaban atas permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini

dilakukan dua analisis yakni analisis keseimbangan jangka panjang dengan

menggunakan persamaan kointegrasi (cointegration test) dan analisis jangka

pendek dengan metode regresi linier ECM (Error Correction Model). Sebelum

melakukan analisis terlebih dahulu dilakukan uji kestasioneran data dengan

menggunakan Unit root test menggunakan metode uji ADF (Augmented Dickey

Page 77: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

72

Fuller) dan PP (Phillips and Peron). Hal ini berarti bahwa data yang digunakan

harus bersifat stasioner, dengan kata lain data tersebut memiliki varians yang

tidak terlalu besar dan mempunyai kecenderungan untuk mendekati nilai rata-

rata (Widarjono, 2007).

Hipotesis yang dikemukakan adalah jika H0 : = 0 berarti data tidak dan

stasioner jika H1 : 0 berarti data stasioner. Teknik pengujiannya dengan

dengan membuat regresi antara ΔY1 dan Yt-1 sehingga akan diperoleh koefisien

regresinya yakni .

Dengan demikian maka untuk Indonesia, persamaan Investasi Swasta adalah

sebagai berikut:

Y = f (X1, X2, X3, X4, X5, X6) (1)

Sehingga menghasilkan persamaan 2 berikut:

Yt = 0 + 1 X1t + 2X2t + 3X3t + 4X4t + 5X5t + 6X6t + t (2)

Keterangan:

0 = intersep

1 , 2i , 3 , 4 , 5 = Koefisien regresi

Yt = Nilai Investasi Swasta pada periode t

Xit = Produk Domestik Bruto pada periode t

X2t = Suku Bunga Rill Periode t

X3t = Pengeluaran Pemerintah Periode T

X31t : Pengeluaran pemerintah untuk pelayanan umum periode t

Page 78: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

73

X32t : Pengeluaran pemerintah untuk ekonomi periode t

X33t : Pengeluaran pemerintah untuk perumahan dan fasilitas umum

periode t

X34t : Pengeluaran pemerintah untuk kesehatan periode t

X35t : Pengeluaran pemerintah untuk pendidikan periode t

X4t = Inflasi periode t

X5t = Nilai Upah pada periode t

X6t = Political Institution

t = error term

Dari regresi terhadap persamaan diatas diperoleh nilai residunya yang

selanjutnya diuji dengan menggunakan metode Augmented Dickey Fuller (ADF)

untuk melihat apakah nilai residual tersebut stasioner atau tidak. Persamaan

ADF tersebut adalah:

(3)

Nilai residu dikatakan stasioner bilamana nilai ADF lebih kecil atau lebih

besar dari nilai kritis mutlak Mc Kinnon pada =1%, 5%, atau 10% maka dapat

dikatakan regresi tersebut adalah regresi yang terkointegrasi.

Selanjutnya secara khusus dilakukan uji Granger memeriksa hubungan antara

satu atau lebih dari satu variabel lain dengan lag nya (Laopadis, 2001). Dengan

demikian maka diperoleh persamaan:

Page 79: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

74

∆ ln( ௧) = + ଵ∆ ln( ௧ ଵ) + ଶ∆ln (௧ ଵ) (4)

Dimana Y merupakan investasi swasta, X merupakan variabel determinan

investasi yang di uji. a, b1 , b2, merupakan parameter yeng diestimasi dengan

menggunakan metode OLS. Ln merupakan transformasi natural logaritma yang

diaplikasikan pada differens (Δ) variabel.

Berikutnya prosedur PP (Philips-Perron) mendiagnosa ada tidak unit root

pada masing-masing seris. Secara statistik estimasi dijabarkan dalam

persamaan berikut:

ln(௧) = ߜ + −ݐଵቀߜ

ଶቁ+ ଶߜ ln(௧ ଵ) + =ݐ௧ݑ 1,2, … (5)

Dimana T/2 mewakili trend waktu dan T merupakan ukuran sampel.

Dalam ekonometrika variabel yang saling terkointegrasi dikatakan dalam

kondisi keseimbangan jangka panjang (Widarjono, 2007). Sehingga interpretasi

model tersebut untuk menganalisis Investasi jangka panjang.

Untuk mengetahui spesifikasi model dengan ECM merupakan model

yang valid, dapat terlihat pada hasil uji stasistik terhadap koefisien residual dari

regresi pertama, yang selanjutnya disebut Error Correction Term (ECT). Model

ECM yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut:

= ( ଵ,ଶ,ଷ,ସ,ହ) (6)

ܥ = ଵ( ௧− ௧∗)ଶ + ଶ[( ௧− ௧ ଵ) − ௧( ௧− ௧ ଵ)]ଶ (7)

௧ = ( ଵ௧,ଶ௧,ଷ௧ ସ௧,ହ௧) (8)

Minimumkan ܥ →ణ

ణ= 0

2 ଵ( ௧− ௧∗) + 2 ଶ[( ௧− ௧ ଵ) − ௧( ௧− ௧ ଵ)] = 0 (9)

ଵ( ௧− ௧∗) + ଶ[( ௧− ௧ ଵ) − ௧( ௧− ௧ ଵ)] = 0 (10)

Page 80: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

75

Dengan Substitusi diperoleh:

ଵ ௧+ ଶ ௧ = ଵ ௧∗ + ଶ ௧ ଵ + ଷ ௧( ௧− ௧ ଵ) (11)

( ଵ + ଶ) ௧ = ଵ(ߙ + +ଵଵ௧ߙ +ଶଶ௧ߙ +ଷଷ௧ߙ +ସସ௧ߙ (ହହ௧ߙ + ଶ ௧ ଵ +

ଶ ௧ ௧+ ଶ ௧ ௧ ଵ (12)

= ଵߙ + ଵߙଵ ଵ௧+ ଵߙଶଶ௧+ ଵߙଷଷ௧+ ଵߙସସ௧+ ଵߙହହ௧+

ଵߙ ଶ ଵଵ௧+ ଶߙ ଶ ଶଶ௧+ ଷߙ ଶ ଷଷ௧+ ସߙ ଶ ସସ௧+ ହߙ ଶ ହ௧+ ଵߙ ଶ ଵ௧ ଵ +

ଶߙ ଶ ଶଶ௧ ଵ + ଷߙ ଶ ଷ௧ ଵ + ଷߙ ଶ ଷଷ௧ ଵ + ସߙ ଶ ସସ௧ ଵ + ହߙ ଶ ହହ௧ ଵ +

ଶ ௧ ଵ (13)

Maka:

௧ =ଵߙ

ଵ + ଵ+

ଵߙଵ

ଵ + ଶ൨ ଵ௧+

ଶߙଶ

ଵ + ଶ൨ ଶ௧+

ଵߙଷ

ଵ + ଶ൨ ଷ௧+

ଵߙସ

ଵ + ଶ൨+

ଵߙହ

ଵ + ଶ൨ ହ௧+

ଶߙଵ ଵ

ଵ + ଶ൨ ଵ௧ ଵ +

ଶߙଶ ଶ

ଵ + ଶ൨ ଶ௧ ଵ +

ଶߙଷ ଷ

ଵ + ଶ൨ ଷ௧ ଵ +

ଶߙସ ସ

ଵ + ଶ൨ ସ௧ ଵ +

ଶߙହ ହ

ଵ + ଶ൨+

ଵ ଶ௧ ଵ (14)

Sehingga diperoleh:

௧ = (1 − ߙ( + [(1 − ) + ଵ]ߙଵ ଵ௧+ [(1 − ) + ଶ]ߙଶଶ௧+ [(1 − ) +

ଷ]ߙଷଷ௧+ [(1 − ) + ସ]ߙସସ௧+ [(1 − ) + ହ]ߙହହ௧+

ଵߙ ଵଵ௧ ଵ + ଶߙ ଶଶ௧ ଵ + ଷଷ௧ߙ ଵ + ହହ௧ߙ ଵ + ௧ ଵ (15)

௧ = ߙ + ଵߙଵ ଵ௧+ ଷߙଷଷ௧+ ସߙସସ௧+ ହߙହହ௧+ ଵ௧ ଵ + ଶ௧ ଵ +

ଷ௧ ଵ + ଽସ௧ ଵ + ଵହ௧ ଵ + ଵଵ ௧ ଵ (16)

Page 81: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

76

a = a2 / (a1 + a2) g5 = [(1 – a) + af5] 5

a1 = a2 (1 – a) / a g6 = a1f1

g0 = (1 – a) / 0 g7 = a2f2

g1 = [(1 – a) + af1]1 g8 = a3f3

g2 = [(1 – a) + af2]2 g9 = a4f4

g3 = [(1 – a) + af3]3 g10 = a5f5

g4 = [(1 – a) + af4]4 g11 = a

Reparameterize :

∆ ௧ = ߙߜ + ∆ଵߙଵߜ ଵ௧+ +ଶ∆ଶ௧ߙଶߜ +ଷ∆ଷ௧ߙଷߜ +ସ∆ସ௧ߙସߜ +ହ∆ହ௧ߙହߜ

ଵ௧ߜ ଵ + ଶ௧ߜ ଶ + ߜ ଷ௧ ଷ + ଽସ௧ߜ ସ + ଵହ௧ߜ ହ− )ଵଵߜ ௧ ଵ− ଵଵ௧ߣ ଵ−

ଶଶ௧ߣ ଵ− ଷଷ௧ߣ ଵ− ସସ௧ߣ ଵ− ହହ௧ߣ ଵ (17)

Dimana:

0 = g0 6 = g6 1 = (g1 + g6) / (1 – g4)

1 = g1 7 = g7 1 = (g2 + g7) / (1 – g4)

2 = g2 8 = g8 1 = (g3 + g8) / (1 – g4)

3 = g3 9 = g9 1 = (g4 + g9) / (1 – g4)

4 = g4 10 = g10 1 = (g5 + g10) / (1 – g4)

5 = g5 11 = (1 – g11)

Page 82: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

77

∆ ௧ = ߙߛ + ∆ଶߙଵߛ ଵ௧+ +ଶ∆ଶ௧ߙଶߛ +ଷ∆ଷ௧ߙଷߛ +ସ∆ସ௧ߙସߛ +ହ∆ହ௧ߙହߛ

ߛ ଵ௧ ଵ + ଶ௧ߛ ଵ + ߛ ଷ௧ ଵ + ଽସ௧ߛ ଵ + ଵହ௧ߛ ଵ + )ଵଵߛ ଵ௧ ଵ +

ଶ௧ ଵ + ଷ௧ ଵ + ସ௧ ଵ + ହ௧ ଵ + ௧ ଵ) (18)

0 = 0 6 = 5 (1 - 1)

1 = 1 7 = 6 (1 - 2)

2 = 2 8 = 7 (1 - 3)

3 = 3 9 = 8 (1 - 4)

4 = 4 10 = 9 (1 - 5)

5 = 5 11 = - 10

Maka akan menghasilkan persamaan:

∆ ௧ = ߚ + ∆ଵߚ ଵ௧+ +ଶ∆ଶ௧ߚ +ଷ∆ଷ௧ߚ +ସ∆ସ௧ߚ +ହ∆ହ௧ߚ ∆ߚ ଵ௧ ଵ +

∆ଶ௧ߚ ଵ + ߚ ∆ଷ௧ ଵ + ଽ∆ସ௧ߚ ଵ + ଵ∆ହ௧ߚ ଵ + ௧ܥܧଵଵߚ ଵ + ߝ (19)

Selanjutnya untuk memperoleh elastisitas maka persamaan diatas diubah

menjadi persamaan berikut:

∆ ௧ = ߚ + ∆ଵߚ ଵ௧+ +ଶ∆ଶ௧ߚ ∆ଷߚ ଷ௧+ +ସ∆ସ௧ߚ ∆ହߚ ହ௧+

∆ߚ ଵ௧ ଵ + ∆ଶ௧ߚ ଵ + ߚ ∆ ଷ௧ ଵ + ଽ∆ସ௧ߚ ଵ + ∆ଵߚ ହ௧ ଵ +

௧ܥܧଵଵߚ ଵ + ߝ

Selanjutnya untuk mengoreksi keseimbangan jangka pendek menuju

pada keseimbangan jangka panjang disebut Error Corection Model (ECM).

Metode ini adalah suatu regresi tunggal menghubungkan diferensi pertama pada

variabel terikat (ΔY) dan diferensi pertama untuk semua variabel bebas dalam

Page 83: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

78

model. Sehingga model analisis ECM secara lengkap dirumuskan sebagai

berikut:

∆ ௧ = ߚ + ∆ଵߚ ଵ௧+ +ଶ∆ଶ௧ߚ ∆ଷߚ ଷ௧+ +ସ∆ସ௧ߚ ∆ହߚ ହ௧+

∆ߚ ଵ௧ ଵ + ∆ଶ௧ߚ ଵ + ߚ ∆ ଷ௧ ଵ + ଽ∆ସ௧ߚ ଵ + ∆ଵߚ ହ௧ ଵ +

௧ܥܧଵଵߚ ଵ + ߝ (20)

Selanjutnya Pengeluaran pemerintah diklasifikasikan berdasarkan

fungsinya yakni terdiri dari pengeluaran pelayanan umum, pengeluaran ekonomi,

pengeluaran perumahan dan fasilitas umum, pengeluaran kesehatan dan

pengeluaran pendidikan. Klasifikasi pengeluaran pemerintah dalam penelitian ini

mengacu pada klasifikasi yang dilakukan oleh Wang (2005) dan Laopadis (2001).

Namun, dari sebelas klasifikasi pengeluaran pemerintah berdasarkan fungsinya

diambil lima kategori yang disinyalir dapat memberi dampak secara langsung

terhadap Investasi swasta di Indonesia. Pengeluaran pemerintah diklasifikasikan

berdasarkan fungsi untuk melihat dampak pengeluaran pemerintah secara

spesifik Crowding out ataupun crowding in terhadap investasi swasta melalui

komponen pengeluaran pemerintah secara spesifik mengacu pada model

Laopodis (2001) dan Wang (2005) sebagai berikut:

Maka berdasarkan persamaan 15 diatas dengan cara yang sama untuk

melihat spesifikasi pengeluaran pemerintah secara parsial berdasarkan fungsi

pengeluarannya menghasilkan persamaan berikut:

∆ ௧ = ߚ + ∆ଵߚ ଵ௧+ +ଶ∆ଶ௧ߚ ∆ଷߚ ଷଵ௧+ +ସ∆ସ௧ߚ ∆ହߚ ହ௧+

∆ߚ ଵ௧ ଵ + ∆ଶ௧ߚ ଵ + ߚ ∆ ଷଵ௧ ଵ + ଽ∆ସ௧ߚ ଵ + ∆ଵߚ ହ௧ ଵ +

௧ܥܧଵଵߚ ଵ + ߝ (20a)

Page 84: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

79

∆ ௧ = ߚ + ∆ଵߚ ଵ௧+ +ଶ∆ଶ௧ߚ ∆ଷߚ ଷଶ௧+ +ସ∆ସ௧ߚ ∆ହߚ ହ௧+

∆ߚ ଵ௧ ଵ + ∆ଶ௧ߚ ଵ + ߚ ∆ ଷଶ௧ ଵ + ଽ∆ସ௧ߚ ଵ + ∆ଵߚ ହ௧ ଵ +

௧ܥܧଵଵߚ ଵ + ߝ (20b)

∆ ௧ = ߚ + ∆ଵߚ ଵ௧+ +ଶ∆ଶ௧ߚ ∆ଷߚ ଷଷ௧+ +ସ∆ସ௧ߚ ∆ହߚ ହ௧+

∆ߚ ଵ௧ ଵ + ∆ଶ௧ߚ ଵ + ߚ ∆ ଷଷ௧ ଵ + ଽ∆ସ௧ߚ ଵ + ∆ଵߚ ହ௧ ଵ +

௧ܥܧଵଵߚ ଵ + ߝ (20c)

∆ ௧ = ߚ + ∆ଵߚ ଵ௧+ +ଶ∆ଶ௧ߚ ∆ଷߚ ଷସ௧+ +ସ∆ସ௧ߚ ∆ହߚ ହ௧+

∆ߚ ଵ௧ ଵ + ∆ଶ௧ߚ ଵ + ߚ ∆ ଷସ௧ ଵ + ଽ∆ସ௧ߚ ଵ + ∆ଵߚ ହ௧ ଵ +

௧ܥܧଵଵߚ ଵ + ߝ (20d)

∆ ௧ = ߚ + ∆ଵߚ ଵ௧+ +ଶ∆ଶ௧ߚ ∆ଷߚ ଷହ௧+ +ସ∆ସ௧ߚ ∆ହߚ ହ௧+

∆ߚ ଵ௧ ଵ + ∆ଶ௧ߚ ଵ + ߚ ∆ ଷହ௧ ଵ + ଽ∆ସ௧ߚ ଵ + ∆ଵߚ ହ௧ ଵ +

௧ܥܧଵଵߚ ଵ + ߝ (20e)

Keterangan:

Yt : Nilai Investasi Swasta pada periode t

X1t : Produk Domestik Bruto periode t

X2t : Tingkat Bunga periode t

X3t : Pengeluaran pemerintah periode t

X31t : Pengeluaran pemerintah untuk pelayanan umum periode t

X32t : Pengeluaran pemerintah untuk ekonomi periode t

X33t : Pengeluaran pemerintah untuk perumahan dan fasilitas umum periode t

Page 85: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

80

X34t : Pengeluaran pemerintah untuk kesehatan periode t

X35t : Pengeluaran pemerintah untuk pendidikan periode t

Secara spesifik variabel pengeluaran pemerintah yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pengeluaran pemerintah berdasarkan fungsi, yakni:

Pelayanan Umum (Gpu), Ekonomi (Ge), Perumahan dan fasilitas umum (Gpf),

Kesehatan (Gs), dan Pendidikan (Gpdk), mengikuti Wang (2005) dan Laopadis

(2001). Secara umum pengeluaran pemerintah berdasarkan fungsinya di

kelompokkan atas 11 fungsi yakni; pelayanan umum, pertahanan, ketertiban dan

keamanan, ekonomi, lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas umum,

kesehatan, parawisata dan budaya, agama, pendidikan dan perlindungan sosial.

Namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengeluaran pemerintah

yang berfungsi secara ekonomis dan disinyalir sebagai investasi bagi pemerintah

Berdasarkan model yang dikemukakan model Laopodis (2001) dan Wang

(2005), menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah memiliki efek Crowding

Out terhadap Investasi Swasta ketika nilai koefisian variabel pengeluaran

pemerintah menunjukkan negatif dan signifikan. Pengeluaran pemerintah

memiliki efek Crowding In terhadap Investasi Swasta bilamana nilai koefisien

variabel pengeluaran pemerintah menunjukkan positif dan signifikan terhadap

Investasi swasta.

Page 86: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

81

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu A. 2005. Kebijakan Fiskal dan Efektivitas Stimulus Fiskal di Indonesia.Jurnal Ekonomi Indonesia 1:1-35.

Acosta, P. & Loza, A., 2005. Short and Long Run Determinants of Private inArgentina. Journal of Applied Economic, VIII, pp.389–406.

Afrizal. 2008. Analisis Investasi Indonesia Suatu Pendekatan Model Dinamik1992.1 – 2007.4 . Jurnal Aplikasi Manajemen. Volume 7 Nomor 1. Februari2009.pp 211-219.

Afonso, Antonio., Alegere, Juan Gonzalez. 2008. Economic GrowthandBudgetary Components A Panel Assessment For The EU., Working PaperSeries No.848/Januari 2008. European Central Bank.

Afonso, Antonio., Aubyn, M.S., 2008. Macroeconomic Rates of Return of Publicand Private Investment Crowding-In and Crowding-Out Effects. SocialScience Research.

Afonso, Antonio., Sausa, Richardo.M., 2009. The Macroeconomic Effects ofFiscal Policy in Portugal: a Bayesian SVAR Analysis. Working Paper SeriesNIPE WP 3/2009

Ahmad, I. & Qayyum, A., 2008. Effect of Government Spending and Macro-Economic Uncertainty on Private Investment in Services Sector: Evidencefrom Pakistan. European Journal of Economics, Finance and AdministrativeSciences, 11(11), p.13.

Ahmed, H. & Miller, S.M., 2000. Crowding-Out and Crowding-In Effects of theComponents of Government Expenditure. Contemporary Economic Policy,18 (1), pp. 124 -133.

Akkina, krishna rao & Celebi, mehmet ali, 2002. The Determinants of PrivateFixed Investment and the Relationship between Public and Private CapitalAccumulation in Turkey. The Pakistan Development Review, 3(Autumn),pp.243–253.

Alani, E.M.A.A., 2006. Crowding-Out and Crowding-In Effects of GovernmentBonds Market on Private Sector (Japanese Case Study ). Discussion Paper,No. 74. IDE-JETRO

Almeida, R., 2007. The Labor Market Effects of Foreign Owned Firms. Journal ofInternational Economics, 72(1), pp.75–96.

Andreoni, J. & Payne, A.A., 2011. Is crowding out due entirely to fundraising?Evidence from a panel of charities. Journal of Public Economics, Volume 95Number (5-6), pp.334–343.

Page 87: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

82

Ang, J.B., 2009a. Determinants of Private Investment in Malaysia: What Causesthe Postcrisis Slumps? Contemporary Economic Policy, 28(3), pp.378–391.

Ang, J.B., 2009b. Private Investment and Financial Sector Policies in India andMalaysia. Journal of World Development, Volume 37 Number7, pp.1261–1273.

Asante, Y., 2000. Determinants of Private Investment Behaviour. , AfricanEconomic Research Consortium, Nairobi March.

Asiedu, E. & Freeman, J., 2009. The Effect of Corruption on Investment Growth:Evidence from Firms in Latin America, Sub-Saharan Africa, and TransitionCountries. Review of Development Economics, Volume13, Issue 2,pp.200–214.

Atukeren, Erdal., 2005. Interaction Between Public and Private Investment:Evidence from Developing Countries. KYKLOS, Volume 58, Number.3, pp.307 – 330.

Baddeley, Michelle.C. 2003. Investment: theories and Analysis, Palgrave., MacMillan, grest Britain.

Bahmani-Oskooee, M., 1999. Do Federal Budget Deficits Crowd Out or Crowd InPrivate Investment? Policy Modeling, Volume 21 (5), pp.633–640.

Bailey, Sthepen J., 2002, Public Sector Economics: Theory, Policy and Practice.,2nd edition., Palgrave.

Branson, William H., 1989, Macroeconomic Theory and Policy., 3rd Edition,Happer & Row, Publisher

Busse, M., & Hefeker, C. ,2007. Political Risk, Institutions and Foreign DirectInvestment. European Journal of Political Economy, 23(2), 397–415.

Cavallo, E. & Daude, C., 2011. Public investment in developing countries: Ablessing or a curse? Journal of Comparative Economics, 39(1), pp.65–81.

Chen, T. & Ku, Y., 2005. The Effects of Overseas Investment. On DomesticEmployment. eds. International Trade in East Asia, NBER-East AsiaSeminar on Economics. National Bureau of Economic Research: Universityof Chicago Press.

Cogan, J.F. et al., 2010. New Keynesian versus old Keynesian governmentspending multipliers. Journal of Economic Dynamics and Control, 34(3),pp.281–295.

Commission on Growth and Development., 2008., The Growth Report:

Strategies for Sustained Growth and Inclusive Development The

International Bank for Reconstruction and Development., The World Bank,

Washington DC

Page 88: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

83

Dornbusch, Rudiger., Fischer Stainley., & Startz, Richard., 2008, Makroekonomi,

ed.10., McGrow-Hill

Erden, L. & Holcombe, R.G., 2005. The Effects of Public Investment on PrivateInvestment in Developing Economies. Public Finance, 33(5).

Erenburg, S.J. & Wohar, M.E., 1995. Public and Private Investment: Are ThereCausal Linkages? Journal of Macroeconomics, 17(1), pp.1–30.

Everhart, S.S. & Sumlinski, M.A., 2001. Private Investment in developingCountries. Discussion Paper Number 44, The World Bank and InternationalFinancial Corporation , p.1- 66.

Furceri, D. & Sousa, R.M., 2011. The Impact of Government Spending on thePrivate Sector: Crowding-out versus Crowding-in Effects. Kyklos, 64(4),pp.516–533..

Ganelly, G., 2000. Useful Government Spending , Direct Crowding-Out andFiscal Policy Interdependence. Policy, pp.1–38.

Giannaros, D., Kolluri, B. & Panik, M., 1999. The Effects Of GovernmentSpending On Capital Investment: International Economic Journal, 13(1),pp.45–55.

Greene, Joshua & Villanueva, Delano., 1991., Private Investment in DevelopingCountries: An Empirical Analysis., IMF Staff Papers., Volume 38. Nomor 1.Pp: 33 – 58.

Hadiwibowo, Yuniarto. 2010., Fiscal Policy, Investment and Long-Run EconomicGrowth: Evidence From Indonesia., Asian Sosial Science., Volume 6.Nomor 9. pp. 1 – 9.

Hasan, Sallahuddin., Othman, Zalila., Zaini, Mohammad. 2011. Private andPublic Investment in Malaysia : A Panel Time-Series Analysis. InternationalJournal of Economics and Financial Issue, 1(4), pp.199-210.

Hatano, T., 2010. Crowding-in Effect of Public Investment on Private Investment .Public Policy, 6(1), pp.30–42.

Hidayat, Agus S. 2005. Analisis Kepekaan Sektor Swasta terhadap KebijakanFiskal Ekspansif, Widayariset, Vol.8 No.1 pp.365-381

Holcombe, R.G., 2006. The Linkage Between Public and Private Investment: ACo-integration Analysis of A Panel of Developing Countries. EasternEconomic Journal, 32(3), pp.479–492.

Hussain, Adnan, Mohammad D. Sulaiman, L.I., 2009. Effectiveness ofGovernment Expenditure Crowding-In or Crowding-Out: Empirical Evidencein Case of Pakistan. Economics, Finance and Administrative Sciences,16(16), pp1-7.

Page 89: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

84

Hyder, Kalim, 2001., Crowding-Out Hypothesis in a Vector Error CorrectionFramework: A Case Study of Pakistan., The Pakistan Development Review,Volume 40., Number 4 Part II. Pp 633 – 650.

Jhingan, M L., 1990., The Economics of Development & Planning, 2nd ., RevisedEdition., Konark Publisher PVT Ltd.

Jongwanich, J. & Kohpaiboon, A., 2008. Private Investment: Trends andDeterminants in Thailand. World Development, 36(10), pp.1709–1724.

Jorgenson, Dale W. 1967. The Theory Investment Behaviour. Electronic Book.from the National Bureau of Economic Research.

Kok, R. & Ersoy, B.A., 2009. Analyses of FDI determinants in developingcountries. International Journal of Social Economics, 36(1/2), pp.105–123.

Kuncoro, Haryo. 2000. Ekspansi Pengeluaran Pemerintah dan ResponsivitasSektor Swasta. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.5. No.1 pp. 53-63

Kuncoro, Mudrajad., 2009., Ekonomika Indonesia: Dinamika Lingkungan Bisnis diTengah Krisis Global., Cet.1., UPP SIM YKPN Yogyakarta

Kustepeli, Y., 2005. Effectiveness of Fiscal Spending: Crowding out and / orcrowding in? YÖNET M VE EKONOM, 12(1), pp.185–192.

Laopodis, Nikiforos T. 2001. Effects of Government Spending on PrivateInvestment. Applied Economics. Vol. 33 pp 1563-1577.

Misati, R.N. & Nyamongo, E.M., 2011. Financial development and privateinvestment in Sub-Saharan Africa. Journal of Economics and Business,63(2), pp.139–151.

Mondria, Jordi,. Wu, Thomas., Zhang, Yi. 2010. The Determinants ofInternational Investment and Attention Allocations: Using Internet SearchQuery Data. Journal of International Economivs, 82(1)., pp. 85-95.

Morrissey, O. & Udomkerdmongkol, M., 2012. Governance, Private Investmentand Foreign Direct Investment in Developing Countries. WorldDevelopment, 40(3), pp.437–445.

Narayan, P.K., 2004. Do public investments crowd out private investments?Fresh evidence from Fiji. Journal of Policy Modeling, 26(6), pp.747–753.

Nopirin. 2000., Ekonomi Moneter. Buku II. Edisi ke 1. Cetakan ke Sepuluh BPFEYogyakarta.

Nurcholis., 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Regional (StudiKasus Di Indonesia Tahun 2000-2004. Tesis Magister Perencanaan dankebijakan Publik, Fakultas Ekonomi Univertsitas Indonesia.

Page 90: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

85

Nurudeen, A., 2009. Modeling the Long-Run Determinants of Private Investmentin Nigeria. Journal of Financial Economics, VII(3 & 4), pp.48–63.

Ouattara, B., 2004. Modelling the Long Run Determinants of Private Investmentin Senegal. CREDIT Research Paper, No.05/04, Centre for Research inEconomic Development and International Trade, University of Nottingham.

Raju, S. & Mukherjee, J., 2010. Fiscal Deficit , Crowding Out and theSustainability of Economic Growth The Case of the Indian Economy, ifriCentre for Asian Studies.

Romer, D., 2006, Advance Macroecono0mics., 3rd Edition., McGrow-HillCompanies

Rodrik, D., 1991. Policy uncertainty and private investment in developingcountries. Journal of Development Economics, 36(2), pp.229–242.

Samuelson, Paul A., Nordhaus, William D., 2002. Economics., 17th Edition.,McGrow-Hill Companies

Samuelson, P.A., 1954. Aspects of Public Expenditure Theories , The Review ofEconomics and Statistics 40(4), pp.332–338.

Setyari, Ni P W., Purwanti, Putu AP., Meydianawanthi, Luh G., Widanta, AnakAB. 2008., Determinan Investasi di Indonesia., Buletin Studi Ekonomi.Volume 13. Nomor 2. Halalam. 159-171.

Shieh, J., Chen, J. & Lai, C., 2006. Government spending, capital accumulationand the optimal policy rule: The role of public service capital. EconomicModelling, 23(6), pp.875–889.

Statistik Indonesia., 2012, Statistical Yearbook of Indonesia., Badan PusatStatistik Indonesia

Stasavage, David., 2002, Private Investment and political Institutions, Economicsand Politics, 14(1), pp 41-63.

Todaro, Michael P., Smith, Stephen C., 2006., Economic Development., 9th ed.,Person Addison-Wesley.

Toole, C.M.O. & Tarp, F., 2012. Corruption and the Efficiency of CapitalInvestment in Developing Countries, Working Paper No . 2012 / 27.

Viren, M. et al., 2007. Do government expenditures increase private sectorproductivity? International Journal of Social Economics, 34(5), pp.345–360.

Wang, Baotai. 2005. Effects of Government Expenditure on Private Investment:Canadian Empirical Evidence. Empirical Economics. Vol. 30. Pp. 493-504.

Widarjono, Agus., 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi danBisnis, Edisi kedua, Ekonesia Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta

Page 91: DETERMINAN INVESTASI SWASTA DAN ASOSIASINYA … · 2017-10-14 · determinan investasi swasta dan asosiasinya program doktor ilmu ekonomi pascasarjana fakultas ekonomi & dengan pengeluaran

86

Yotopoulus, Pan A., Jeffrey B Nugent., 1985, Economics of Development :Empirical Investigation., Harper & Row Publisher, New York.

Zayanderoody, M., 2009. The Effect of Government Expenditures on the PrivateSectors Perception of Crowding-out. Business Review Cambridge, 13(2),pp.230–236.

Zedillo, Ernesto., Diogo,Luisa., Al-Hamed, Abdlaitf., Ibrahim, Mo., Zhang,Shengman. 2010. The Natural Resources Charter.www.naturalresourcecharter.org.

Zong, Yong Sarah., 2012., What Determines Investment in Indonesia., IMFCountry Report, Indonesia: Selected Issues. 12 (178), pp. 10 – 21.