Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik...

63
DETEKSI USIA KEHAMILAN DAN JANIN TRIMESTER KEDUA DI LABORATORIUM ULTRASONOGRAFI JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II Skripsi Diajukan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir Program Diploma IV Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Ilmu Terapan (S.ST) Disusun Oleh : ALMI SUJIATMOKO NIM: P2.31.30.4.11.011 PROGRAM DIPLOMA IV TEKNIK RADIOLOGI JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II 2012

description

USG Obgyn Trimester Kedua

Transcript of Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik...

Page 1: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

DETEKSI USIA KEHAMILAN DAN JANIN TRIMESTER

KEDUA DI LABORATORIUM ULTRASONOGRAFI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

JAKARTA II

Skripsi

Diajukan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir Program Diploma IV

Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Jakarta II untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Ilmu Terapan (S.ST)

Disusun Oleh :

ALMI SUJIATMOKO

NIM: P2.31.30.4.11.011

PROGRAM DIPLOMA IV TEKNIK RADIOLOGI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II

2012

Page 2: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II
Page 3: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II
Page 4: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II
Page 5: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

ABSTRACT

ENGINEERING DEPARTMENT RADIODIAGNOSTIC AND RADIOTHERAPY

POLYTECHNIC MINISTRY OF HEALTH JAKARTA II

SKRIPSI, 2012

ALMI SUJIATMOKO

DETECTION OF AGE PREGNANCY AND FETUS SECOND

TRIMESTER IN ULTRASOUND LABORATORY ENGINEERING

DEPARTMENT RADIOLOGY POLYTECHNIC MINISTRY OF HEALTH

JAKARTA II.

x, V CHAPTER, 46 Page, 41 Fig, 4 Table, 5 Attachments.

This study aims to apply the technique of ultrasound examination in the

second trimester in the womb ultrasound laboratory polytechnic Ministry of Health

Jakarta II. The research was conducted by a qualitative case study.

The research was conducted in the ultrasound laboratory polytechnic Ministry

of Health Jakarta II during September to October 2012. While the study sample was

women entering the second trimester of gestation, amounting to 4 people.

From the results of this research is the estimated weight and age of the fetus

based on fetal biometry measurements. Fetal biometry measurements in this study

using the Hadlock 2. Where biometric used is BPD, AC, FL.

Keywords : Obstetric ultrasound, Hadlock 2, Fetal biometry, Gestational Age,

Fetal Weight.

Reading List : 9 (2004 - 2012)

Page 6: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

INTISARI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

SKRIPSI, 2012

ALMI SUJIATMOKO

DETEKSI USIA KEHAMILAN DAN JANIN TRIMESTER KEDUA DI

LABORATORIUM ULTRASONOGRAFI JURUSAN TEKNIK RADIOLOGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II.

x, V BAB, 46 Hal, 41 Gambar, 4 Tabel, 5 Lampiran.

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknik pemeriksaan USG

kandungan pada trimester kedua di laboratorium USG Poltekkes Kemenkes Jakarta

II. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus yang bersifat kualitatif.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium USG Poltekkes Kemenkes Jakarta II

selama bulan September sampai Oktober 2012. Sedangkan sampel penelitiannya

adalah wanita yang memasuki umur kehamilan trimester kedua yang berjumlah 4

orang.

Dari hasil penelitian dapat diketahui perkiraan berat dan umur janin

berdasarkan hasil pengukuran biometri janin. Pengukuran biometri janin dalam

penelitian ini menggunakan metode Hadlock 2. Dimana biometri yang digunakan

yaitu DBP, LP, PF.

Kata Kunci : USG Obstetri, Hadlock 2, Biometri Janin, Umur Kehamilan, Berat

Janin.

Daftar Baca : 9 (2004 - 2012)

Page 7: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan

Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan

baik. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir

pada pendidikan Diploma IV Teknik Radiologi Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Jakarta II Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menemukan banyak kesulitan dan

hambatan tetapi berkat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak baik dukungan

moriil dan spiritual maupun bimbingan secara akademik sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tidak

terhingga kepada:

1. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan do’a dan bantuan moril

maupun materil dalam penyusunan skripsi ini.

2. Dra. Hj. Susy Suswaty, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Teknik

radiodiagnostik dan radioterapi Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Jakarta II.

3. Drs. Suhartono BP, DFM selaku dosen pembimbing materi dalam

penulisan skripsi ini.

4. Dra. Hj. Gando Sari, M. Kes selaku dosen pembimbing teknis dalam

penulisan skripsi ini.

Page 8: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

5. Drs. Win Priantoro, DMS selaku dosen yang telah memperkenalkan dunia

USG kepada saya.

6. dr. Daniel Makes, Sp. Rad (K), dr. Effendi Mansoor, Sp. Rad, dr. Rosiana

Anneke, Sp. Rad, dr. Ade Indrawan, Sp.Rad, dr. Lestari, Sp. Rad terima

kasih atas ilmu sonopatologi dan teknik skening yang telah diberikan.

7. Bpk. Hery Hasan B, S.ST (Radiologi RS. Jantung HarKit), Ibu Neni dan

Ibu Nina (Echo RS. Jantung HarKit) terima kasih atas kesempatan yang

diberikan untuk belajar lebih banyak lagi dibidang USG sehingga dapat

menambah wawasan saya.

8. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta II terima kasih atas

bimbingannya.

9. PT. Ethica Industri Farmasi, terutama Bpk. Andre Wijaya dan

Ibu Dr. Nathalia Wijaya terima kasih atas kesempatan yang telah

diberikan kepada saya untuk bekerja dan belajar tentang alat USG

Samsung Medison.

10. Rekan-rekan mahasiswa Program Diploma IV Teknik Radiologi

Peminatan USG angkatan VI (2011-2012). Lujeng Prayitno, Rahayu Nia

Pratiwi, Pricilya Elletra Amanda terima kasih atas support kalian.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari

Page 9: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

banyak pihak.

Jakarta, Nopember 2012

Almi Sujiatmoko

Page 10: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRACT ............................................................................................................ i

INTISARI ................................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 2

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

A. Kajian Teori ...................................................................................... 4

1. Uterus .......................................................................................... 4

2. Prinsip Dasar Ultrasonografi ...................................................... 6

3. Panduan PemeriksaanUSG Trimester Kedua dan Ketiga ........... 7

4. Metode Pengukuran Biometri Janin ........................................... 13

5. Pengukuran Biometri Janin Pada Trimester Kedua dan Ketiga . 14

B. Kerangka Konsep ............................................................................ 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................. 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 23

C. Sampel Penelitian ............................................................................ 23

Page 11: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

D. Instrumen Penelitian ........................................................................ 23

E. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 24

F. Pengolahan dan Analisa Data .......................................................... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ................................................................................................. 25

1. Alat dan Bahan ........................................................................... 27

2. Persiapan Pasien ......................................................................... 29

3. Teknis Pemeriksaan USG ........................................................... 29

4. Pelaksanaan Pemeriksaan ........................................................... 30

5. Hasil Gambaran USG ................................................................. 33

B. Pembahasan ..................................................................................... 41

1. Pasien 1 ....................................................................................... 41

2. Pasien 2 ....................................................................................... 42

3. Pasien 3 ....................................................................................... 43

4. Pasien 4 ....................................................................................... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................................... 45

B. Saran ................................................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 47

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 12: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Anatomi Uterus...................................................................................... 4

Gambar 2. Gambaran Sagital Uterus ....................................................................... 6

Gambar 3. Detak Jantung Janin ............................................................................... 8

Gambar 4. Pengukuran ICA berdasarkan empat kuadran ....................................... 10

Gambar 5. Pengukuran ICA pada trimester kedua dan ketiga ................................ 11

Gambar 6. Plasenta Praevia ..................................................................................... 12

Gambar 7. Bidang Potong Ventrikel Lateral ........................................................... 15

Gambar 8. Bidang Potong Thalamus....................................................................... 15

Gambar 9. Pengukuran Lingkar Perut ..................................................................... 18

Gambar 10. Pengukuran Panjang Femur ................................................................... 20

Gambar 11. Philips HD 9 .......................................................................................... 28

Gambar 12. Informasi Data Pasien ............................................................................ 30

Gambar 13. Pemilihan Transduser ............................................................................ 31

Gambar 14. Letak Plasenta dan Pengukuran DBP Ny. N ......................................... 34

Gambar 15. Pengukuran LP dan Pengukuran PF Ny. N ........................................... 34

Gambar 16. Letak Plasenta dan Pengukuran LP Ny. D ............................................ 36

Gambar 17. Pengukuran DBP dan Pengukuran PF Ny. D ........................................ 36

Gambar 18. Letak Plasenta dan Pengukuran DBP Ny. DV ..................................... 38

Gambar 19. Pengukuran LP dan Pengukuran PF Ny. DV ....................................... 38

Page 13: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Gambar 20. Pengukuran PF dan Letak Plasenta Ny. NN ......................................... 40

Gambar 21. Pengukuran DBP dan Pengukuran LP Ny. NN ..................................... 40

Gambar 22. Letak Plasenta Janin Ny. N ................................................................... 50

Gambar 23. Jenis Kelamin Janin Ny. N .................................................................... 50

Gambar 24. Detak Jantung Janin Ny. N .................................................................... 50

Gambar 25. Pengukuran ICA Ny. N ......................................................................... 50

Gambar 26. Laporan Pemeriksaan Ny. N ................................................................. 50

Gambar 27. Letak Plasenta Janin Ny. D ................................................................... 51

Gambar 28. Jenis Kelamin Janin Ny. D .................................................................... 51

Gambar 29. Detak Jantung Janin Ny. D .................................................................... 51

Gambar 30. Pengukuran ICA Ny. D ......................................................................... 51

Gambar 31. Laporan Pemeriksaan Ny. D ................................................................. 51

Gambar 32. Letak Plasenta Janin Ny. DV ................................................................ 52

Gambar 33. Jenis Kelamin Janin Ny. DV ................................................................. 52

Gambar 34. Detak Jantung Janin Ny. DV ................................................................. 52

Gambar 35. Pengukuran ICA Ny. DV ...................................................................... 52

Gambar 36. Laporan Pemeriksaan Ny. DV .............................................................. 52

Gambar 37. Letak Plasenta Janin Ny. NN ................................................................ 53

Gambar 38. Jenis Kelamin Janin Ny. NN ................................................................. 53

Gambar 39. Detak Jantung Janin Ny. NN ................................................................. 53

Gambar 40. Pengukuran ICA Ny. NN ...................................................................... 53

Gambar 41. Laporan Pemeriksaan Ny. NN .............................................................. 53

Page 14: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengukuran semikuantitatif (satu kantong) volume cairan amnion ....... 9

Tabel 2. Indeks cairan amnion berdasarkan pengukuran empat kuadran

menurut Phelan ....................................................................................... 10

Tabel 3. Metode Pengukuran Biometri Janin ....................................................... 13

Tabel 4. Biometri standar pada trimester kedua dan ketiga.................................. 21

Page 15: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ultrasonografi saat ini telah dipandang sebagai sesuatu yang tidak dapat

dipisahkan dari pelayanan obstetri dan ginekologi. Dapat kita lihat di ruang

poliklinik kandungan hampir setiap ruangan poliklinik terdapat satu mesin

ultrasonografi (USG). Karena dengan USG dapat dilihat bagaimana keadaan janin

dalam kandungan, apakah janin tersebut dalam keadaan sehat atau dalam keadaan

abnormal.

Salah satu tujuan utama dari pemeriksaaan USG di bidang obstetri

adalah untuk menentukan usia gestasi secara lebih tepat, memantau pertumbuhan

janin dan melakukan deteksi dini adanya kelainan janin pada masa antenatal

(Endjun, 2007). Oleh karena itu pada setiap pemeriksaan USG obstetri apapun

indikasinya, biometri janin dan struktur anatomi janin harus diperiksa dengan

cermat dan sistematis (Endjun, 2007).

Pemeriksaan USG pada trisemester pertama digunakan untuk

menentukan adanya kehamilan, mengevaluasi ada tidaknya denyut jantung janin,

menentukan jumlah janin, mengevaluasi uterus, struktur adneksa, kavum Douglas

dan Retzii (Endjun, 2007). Sedangkan pada trisemester kedua dan ketiga

digunakan untuk mengevaluasi tanda kehidupan, jumlah, presentasi, evaluasi

Page 16: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

prakiraan volume cairan amnion, evaluasi lokasi plasenta, penentuan usia gestasi

berdasarkan biometri janin, penghitungan taksiran berat janin, evaluasi keadaan

uterus dan struktur adneksa serta evaluasi anatomi janin (Endjun, 2007).

Berdasarkan hal di atas penulis ingin melakukan penelitian untuk

mengetahui bagaimana mendeteksi usia kehamilan dan janin pada trimester kedua

di laboratorium USG Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Poltekkes

Kemenkes Jakarta II.

B. Formulasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis memformulasikan

masalah yaitu bagaimana aplikasi teori dalam praktik untuk mendeteksi usia

kehamilan dan janin pada trimester kedua di laboratorium USG Jurusan Teknik

Radiodiagnostik dan Radioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta II?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan formulasi masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan

dari penelitian adalah:

1. Tujuan Umum

Untuk menerapkan teknik pemeriksaan USG kandungan pada trimester kedua di

laboratorium USG Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Poltekkes

Kemenkes Jakarta II.

Page 17: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mendeteksi usia kehamilan pada trimester kedua di laboratorium

USG Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Poltekkes

KemenKes Jakarta II.

b. Untuk mendeteksi berat janin pada trimester kedua di laboratorium USG

Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Poltekkes Kemenkes

Jakarta II.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan dari penulisan yang telah dikemukakan diatas, maka

manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang bagaimana mendeteksi usia

kehamilan dan janin pada trimester kedua.

2. Manfaat Praktis

Agar hasil penelitian ini dapat meningkatkan kompetensi sonografer dalam

melakukan pemeriksaan USG kandungan khususnya pada usia kandungan

trimester kedua.

Page 18: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

A. Kajian Teori

1. Uterus

Menurut Pearce (2006), uterus adalah organ yang tebal, berotot,

berbentuk seperti buah pir. Terletak di dalam rongga pelvis, antara rektum

yang dibelakang dan kandung kencing di depannya. Ototnya disebut

miometrium dan selaput lendir yang melapisi sebelah dalamnya disebut

endometrium. Peritonium menutupi sebagian besar tetapi tidak seluruhnya

permukaan luar uterus. Letak uterus yang sedikit antefleksi pada bagian

lehernya dan antervesi (meliuk agak memutar ke depan) dengan fundusnya

terletak di atas kandung kencing. Di bawahnya bersambung dengan vagina

dan di atasnya terdapat tuba uterina.

Gambar 1. Anatomi Uterus (Pearce, 2008)

Rongga badan

uterus

Tuba uterina

Ampul

Ovarium

Folikel Graafian

yang pecah

Pinggiran

dengan fimbria

Cervix

Spermatozoa

dalam vagina

Os interna

Os externa

Page 19: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Ligamentum latum uteri dibentuk oleh dua lapis peritoneum dan

disetiap sisi uterus terdapat ovarium dan tuba uterine. Panjang uterus adalah 5

sampai 8 cm dan beratnya 30 sampai 60 gram. Uterus terbagi atas tiga bagian

yaitu fundus, badan uterus dan isthmus. Fundus bagian cembung di atas

muara tuba uterine, badan uterus yang melebar dari fundus ke serviks,

sedangkan antara badan dan serviks terdapat isthmus. Bagian bawah yang

sempit pada uterus disebut serviks. Rongga serviks bersambung dengan

rongga badan uterus melalui os interna (os = mulut) dan bersambung dengan

rongga vagina melalui os externa.

Ligamentum teres uteri ada dua buah, di sebelah kiri dan sebelah

kanan, terdiri atas jaringan ikat dan otot. Berisi pembuluh darah dan ditutupi

peritoneum. Ligamen ini berjalan dari sudut atas uterus kedepan dan

kesamping, melalui annulus inguinalis profundus ke kanalis inguinalis. Setiap

ligamen panjangnya 10 sampai 12,5 cm.

Peritoneum melipat diantara badan uterus dan kandung kencing di

depannya, membentuk kantong utero-vesikuler. Disebelah belakang,

peritoneum membungkus badan dan serviks uteri dan melebar ke bawah

sampai fornix posterior vagina, selanjutnya melipat di depan rektum dan

membentuk ruang rekto-vagina (Douglass).

Uterus berfungsi untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama

perkembangan. Sebutir ovum setelah dikeluarkan dari ovum kemudian

diantarkan melalui tuba uterine ke uterus. Pembuahan ovum secara normal

Page 20: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

terjadi di dalam tuba uterine. Endometrium disiapkan untuk penerimaan ovum

yang telah dibuahi, dan ovum akan masuk ke dalam. Sewaktu hamil secara

normal kira-kira 40 minggu. Uterus bertambah besar, dindingnya menjadi

tipis dan kuat akan membesar sampai keluar pelvis masuk ke dalam rongga

abdomen pada masa pertumbuhan fetus.

Pada waktu saatnya tiba tanda-tanda melahirkan mulai, uterus

berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi dan plasenta keluar kemudian

kembali ke ukuran normalnya melalui proses yang dikenal sebagai involusi.

2. Prinsip Dasar Ultrasonografi

Ultrasonik adalah suara dengan frekuensi melebihi 20.000 Hz suara

ini berada diluar kemampuan pendengaran manusia, pemeriksaan

ultrasonografi menggunakan frekuensi 1-10 MHz. Transduser bekerja sebagai

pemancar sekaligus penerima gelombang. Transduser akan merubah pulsa

Gambar 2. Gambaran Sagital Uterus (Pearce, 2008)

Labia

Ovarium

Uterus

Ruang utero-vesikalis

Kandung kencing

Uretra Vagina

Tuba uterina

Ruang Douglas

Rektum

Anus Badan perineum

Page 21: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

listrik menjadi energi akustik yang dipancarkan ke bagian tubuh yang

diperiksa, sehingga akan terjadi suatu interaksi ultrasound di dalam media dan

di dalam jaringan. Transduser ultrasonografi terdiri dari Kristal piezoelektrik

dan sub komponen tambahan. Material piezoelektrik yang umum digunakan

adalah Lead Zirconate Titanate (Boer, 2006).

Karena ultrasound dalam media yang berbeda bergerak dengan

kecepatan berbeda, maka pada interface antaradua media panjang

gelombangnya akan berubah. Sedangkan frekuensinya tetap konstan. Panjang

gelombang adalah faktor utama yang membatasi resolusi. Panjang gelombang

lebih kecil (frekuensi lebih tinggi) memberikan resolusi dan rincian citra lebih

baik. Ultrasound yang tergerak melalui suatu media juga akan mengalami

pemantulan, pembiasan, dan atenuasi (Boer, 2006).

Pantulan ekho dan jaringan akan ditangkap oleh transduser dan

diubah menjadi pulsa listrik yang diperkuat dan selanjutnya ditampilkan

dalam bentuk cahaya pada layar oskiloskop (Boer, 2006).

Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedansi akustik

tertentu, jadi didalam alat ultrasonografi pada layarnya terdiri dari tiga bagian

pokok, yaitu alat pemancar dan penerima gema (transduser), alat pengolah

gema, serta alat peraga dan perekam gambar (Boer, 2006).

3. Panduan Pemeriksaan USG Trimester Kedua dan Ketiga

Menurut Endjun (2007), panduan dalam pemeriksaan USG

kandungan pada trimester kedua dan ketiga antara lain yaitu:

Page 22: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

a. Evaluasi tanda kehidupan, jumlah presentasi dan aktivitas janin.

Laporkan adanya gangguan irama atau frekuensi denyut jantung

janin (DJJ) yang abnormal. Adanya abnormalitas DJJ harus dilanjutkan

dengan mencari penyebabnya dan bila mungkin memberikan terapi pada

janin melalui ibunya (misalnya pada aritmia kordis). Bila ditemukan

kehamilan ganda, cantumkan keterangan jumlah KG, jumlah janin, jumlah

plasenta, ada tidaknya sekat amnion-khorion, jenis kelamin (bila tampak),

perbandingan berat janin, dan perbandingan volume cairan ketuban pada

masing-masing janin.

b. Evaluasi prakiraan volume cairan amnion.

Dikenal tiga cara pengukuran volume cairan amnion, yaitu secara

subyektif, semikuantitatif (pengukuran satu kantong) dan pengukuran

empat kuadran menurut Phelan. Penilaian subyektif volume cairan

amnion didasarkan atas pengalaman subyektif pemeriksa didalam

menentukan volume tersebut berdasarkan apa yang dilihatnya pada saat

pemeriksaan.

Gambar 3. Detak Jantung Janin (Endjun, 2007)

Page 23: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Penilaian semikuantitatif dilakukan melalui pengukuran satu

kantong (single pocket) amnion terbesar yang terletak antara dinding

uterus dan tubuh janin, tegak lurus terhadap lantai. Tidak boleh ada bagian

janin yang terletak didalam area pengukuran tersebut. Pada tabel 1 dapat

dilihat klasifikasi volume cairan amnion berdasarkan pengukuran

semikuantitatif.

Hasil Pengukuran Interpretasi

2 cm, < 8 cm Volume cairan amnion

normal

> 8cm Polihidamnion

• 8-12 cm • Polihiramnion ringan

• 12-16 cm • Polihiramnion sedang

• > 16 cm • Polihiramnion berat

≥ 1 cm, ≤ 2 cm Volume cairan amnion me-

ragukan normal (borderline)

< 1 cm Oligohidramnion

Pengukuran volume cairan amnion empat kuadran atau indeks cairan

amnion (ICA) diajukan oleh Phelan dkk (1987) lebih akurat dibandingkan

cara lainnya. Pada pengukuran ini, abdomen ibu dibagi atas empat

kuadran. Garis yang dibuat melalui umbilikus vertikal ke bawah dan

transversal kemudian transduser ditempatkan secara vertikal tegak lurus

lantai dan cari diameter terbesar dari kantong amnion, tidak boleh ada

bagian janin atau umbilikus di dalam kantong tersebut. Setelah diperoleh

Tabel 1. Pengukuran semikuantitatif (satu kantong) volume cairan amnion (Weber, 2005)

Page 24: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

empat pengukuran, kemudian dijumlahkan dan hasilnya ditulis dalam

milimeter atau sentimeter.

Hasil Pengukuran Interpretasi

50 - 250 mm Normal

> 250 mm Polihidramnion

< 50 mm Oligohidramnion

Nilai ICA sebaiknya disesuaikan dengan hasil pada tabel

pengukuran berdasarkan usia gesatasi janin. Pada tabel di atas, hasil

pengukuran tersebut dibuat berdasarkan nilai yang berlaku secara umum.

Chudleigh T dkk (2004) menuliskan batasan hidramnion adalah bila ICA

> 25 cm. Selain itu, harus juga diperhatikan garis pengukuran pada layar

Gambar 4. Pengukuran ICA berdasarkan empat kuadran (Weber, 2005)

Tabel 2. Indeks cairan amnion berdasarkan pengukuran empat kuadran menurut Phelan

(Weber, 2005)

Page 25: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

monitor. Kesalahan yang sering terjadi adalah tidak membuat garis tegak

lurus lantai atau garis yang dibuat menabrak tubuh janin atau tali pusat.

c. Evaluasi lokasi plasenta, gambaran plasenta (derajat maturasi) dan

hubungan plasenta dengan ostium intra uteri (OIU) serta pemeriksaan

keadaan tali pusat.

Lokasi plasenta pada awal kehamilan dapat saja berbeda dari

kehamilan trisemester ketiga, hal ini berhubungan dengan adanya proses

migrasi plasenta akibat pembesaran uterus dan pembentukan segmen

bawah rahim (SBU). Kandung kemih ibu yang terlalu penuh (over

distensi) atau adanya kontraksi segmen bawah uterus dapat membuat salah

diagnosis adanya plasenta praevia atau mioma uteri.

Pemeriksaan USG transabdominal, transperineal atau transvaginal

dapat memvisualisasi lebih baik hubungan OUI dengan plasenta.

Gambar 5. Pengukuran ICA pada trimester kedua dan ketiga (Endjun, 2007)

Page 26: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

d. Penentuan usia gestasi berdasarkan pemeriksaan awal biometri janin pada

trimester pertama

Pengukuran biometri pada trimester ketiga tidak akurat dalam

menentukan usia gestasi. Oleh karena itu, setiap penentuan usia gestasi

berdasarkan biometri janin harus mengacu kepada pemeriksaan USG pada

trimester pertama (awal kehamilan), yaitu CRL, diameter bi parietal

(DBP), lingkar kepala (LK) dan atau panjang femur (PF), dengan cara ini

hasilnya akan lebih akurat.

Pengukuran biometri pada janin dengan cacat bawaan tidak dapat

dipakai dalam penentuan usia gestasi, misalnya pada janin dengan

hidrosefalus atau displasia skeletal.

e. Perhitungan taksiran berat janin (TBJ)

Pengukuran TBJ harus dilakukan pada akhir trimester kedua dan

ketiga berdasarkan perbandingan lingkar perut (LP) dengan DBP dan PF.

LP diukur pada potongan transversal abdomen setinggi daerah pertemuan

vena porta kiri dan kanan.

Gambar 6. Plasenta Praevia (Endjun, 2007)

Page 27: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Pengukuran LP penting dalam diagnosis pertumbuhan janin

terhambat (PJT) dan makrosomia. Evaluasi pertumbuhan janin

berdasarkan pengukuran biometri harus memperhatikan jarak waktu

dengan pemeriksa sebelumnya. Artinya, jika sebelumnya sudah dilakukan

pengukuran biometri janin, maka prakiraan laju pertumbuhan janin harus

ditentukan. Jarak waktu (interval) yang diperlukan untuk evaluasi laju

pertumbuhan janin, minimal 2 minggu.

4. Metode Pengukuran Biometri Janin

Untuk menentukan usia gestasi dan taksiran berat janin diperlukan

metode pengukuran berdasarkan hasil penelitian didalam pengukuran biometri

janin, misalnya Hadlock, Campbell atau Osaka. Pemakaian bermacam-macam

metode pada satu pemeriksaan akan semakin memperbesar kesalahan

diagnosis. Berikut tabel metode pengukuran biometri janin berdasarkan

metode penemu dan biometri yang digunakan:

Tabel 3. Metode Pengukuran Biometri Janin (Medison, 2011)

Metode

Biometri yang

digunakan

Campbell AC

Hadlock BPD AC

Hadlock 1 AC FL

Hadlock 2 BPD AC FL

Hadlock 3 AC FL HC

Hadlock 4 BPD HC AC FL

Hansman BPD TTD

Merz BPD AC

Osaka BPD FTA FL

Shepard BPD AC

Metode Biometri yang digunakan

Shinozuka 1 BPD AC FL

Shinozuka 2 BPD APTD TTD SL

Shinozuka 3 BPD APTD TTD FL

Higgin Bottom AC

Thurnau BPD AC

Warsof BPD AC

Weirner 1 AC HC

Weirner 2 AC FL HC

Woo BPD AC FL

Page 28: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

5. Pengukuran Biometri Janin Pada Trimester Kedua dan Ketiga

Pengukuran biometri dasar merupakan bagian dari penentuan usia

gestasi dan penapisan kelainan pada trimester kedua dan ketiga. Pemeriksaan

biometri dasar mencakup sefalometri (diameter bi parietal), abdominometri

(lingkar perut) dan pengukuran tulang panjang (panjang femur). Pemeriksaan

biometri dasar ini harus bisa dilakukan oleh seorang sonografer atau

sonologist (dokter) karena merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki.

a. Diameter bi parietal (DBP)

Pengukuran DBP merupakan pengukuran biometri yang paling

popular (sering dilakukan) sekaligus paling sering menimbulkan masalah

akibat kesalahan dalam pengukurannya. Kombinasi dengan pengukuran

lingkar kepala (LK) akan meningkatkan ketepatan pengukuran usia

gestasi. Dikenal dua cara pengukuran DBP yaitu melalui bidang potong

ventrikel lateral (lateral ventricle view) dan melalui bidang potong

thalamus (thalami view).

Pada potongan ventrikel lateral yang benar akan tampak gambaran

seperti bola rugby (rugby-football-shaped skull), berbentuk lebih bundar

pada daerah posterior dan lebih lancip pada daerah anterior. Ekho garis

tengah yang terletak simetris dari anterior ke posterior kepala dan berjalan

sepanjang kepala. Kavum septum pellusidum membelah ekho garis tengah

pada daerah sepertiga anterior kepala. Kedua kornu anterior ventrikel

Page 29: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

lateral terletak simetris sekitar garis tengah. Keseluruhan atau sebagian

dari kornu posterior ventrikel lateral terletak simetris sekitar garis tengah.

Pada potongan thalamus yang benar akan tampak gambaran seperti

bola rugby (rugby-football-shaped skull), berbentuk lebih bundar pada

daerah posterior dan lebih lancip pada daerah anterior. Ekho garis tengah

yang terletak simetris dari anterior ke posterior kepala hanya tampak

sebagian. Kavum septum pellusidum membelah ekho garis tengah pada

daerah sepertiga anterior kepala. Tampak gambaran thalamus sebagai

daerah hiperekhoik berbentuk seperti anak panah. Basal sisterna.

Gambar 7. Bidang Potong Ventrikel Lateral (Endjun, 2007)

Gambar 8. Bidang Potong Thalamus (Endjun, 2007)

Page 30: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Waktu terbaik untuk penentuan usia gestasi berdasarkan diameter

biparietal adalah 15-24 minggu, tetapi DBP sudah dapat diukur sejak

kehamilan 12 minggu. Setelah usia 24 minggu terdapat variasi individu

janin dalam hal ukuran biometri dan kecepatan tumbuh sehingga

penentuan usia gestasi berdasarkan DBP menjadi semakin tidak akurat.

Menurut Irianti (2011) ada beberapa cara mendapatkan bidang

potong untuk pengukuran DBP yaitu sebagai berikut:

1) Cari potongan kepala sampai mendapatkan bentuk paling simetris,

yaitu jarak antara garis tengah dan tulang kepala pada kedua sisi

harus sama.

2) Potongan harus tegak lurus pada garis tengah dan dicari potongan

yang terbesar.

3) Gunakan gain yang rendah untuk mencegah penebal tulang

tengkorak karena artefak.

4) Bentuk kepala harus oval yang dikonfirmasikan dengan indeks

sefalik (normal antara 75-85%).

5) Pada bidang yang benar akan terlihat gambaran dari thalamus,

kavum septum pelusidum, sebagian dari falks serebri, dan insula

dengan arteri serebri media.

Menurut Irianti (2011) ada beberapa cara pengukuran DBP, yaitu:

1) Outer to inner: Pengukuran dilakukan dari batas luar tulang kepala

proksimal ke batas dalam tulang kepala yang distal. Cara ini yang

Page 31: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

lazim digunakan.

2) Outer to outer: Pengukuran dilakukan pada batas-batas luar tulang

kepala di sebelah proksimal dan distal.

3) Midpoint to midpoint: Pengukuran dilakukan pada pertengahan

tulang kepala bagian proksimal dan distal.

4) Inner to inner: Pengukuran dilakukan pada batas-batas dalam tulang

kepala di sebelah roksimal dan distal.

Menurut Irianti (2011) kesalahan yang sering terjadi pada

pengukuran DBP adalah:

1) Potongan kepala yang tidak simetris.

2) Bidang potong tidak tepat, terlalu tinggi sehingga tampak adanya

ventrikel lateralis dan terlalu rendah sehingga tampak pedunkulus

serebri.

3) Penempatan kaliper tidak tegak lurus pada garis tengah.

4) Transduser terlalu ditekan sehingga kepala mengalami perubahan

bentuk.

5) Tulang parietal masih terlalu tebal oleh karena artefak, meskipun

gain telah dikecilkan.

b. Lingkar Perut (LP)

Cara mencari lingkar perut adalah sebagai berikut, ambil potongan

longitudinal tubuh janin sehingga tampak gambaran vertebra, jantung dan

vesika urinaria. Setelah tampak jantung, putarlah transduser 90 derajat

Page 32: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

sehingga tampak gambaran transversal jantung. Kemudian gerakkan

transduser beberapa milimeter ke arah inferior sehingga tampak gambaran

vertebra, gaster, dan vena umbilikalis dalam satu bidang transversal. Pada

potongan ini tidak boleh tampak gambaran jantung dan vesika urinaria dan

bentuk lingkaran perut harus sebundar mungkin. Bila tidak bundar,

lakukan koreksi sedikit dengan cara menggerakkan transduser ke kiri atau

kanan atau ke atas dan ke bawah secara perlahan-lahan.

Karakteristik lingkar perut (LP) adalah potongan sirkular perut

menunjukkan ekho kostae yang tidak terputus, pendek, dan simetris kiri

dan kanan. Pada potongan melintang korpus vertebra tampak sebagai tiga

buah titik yang membentuk gambaran segitiga. Tampak gambaran

sebagian vena porta, terletak pada sepertiga jarak antara dinding anterior

abdomen dan vertebra. Tampak gambaran gaster, berbentuk sirkular,

hipoekhoik, dan terletak disisi kiri abdomen. Pada janin presentasi kepala,

urutan tampilan vertebra, gaster dan vena umbilikalis seperti arah jarum

jam. Bila janin presentasi bokong, gambaran tersebut kebalikan dari arah

jarum jam.

Gambar 9. Pengukuran Lingkar Perut (Endjun, 2007)

Page 33: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Menurut Irianti (2011) cara pengukuran AC untuk perhitungan umur

kehamilan adalah:

1) Langsung mengukur keliling abdomen janin menggunakan tracing.

2) Menggunakan rumus:

AC = 1.57 (Diameter Transversal + Diameter Antero-posterior) x 1.57

c. Panjang femur (PF)

Agar lebih mudah mencari femur, pertama-tama tentukan letak

kepala janin. Setelah dapat, lakukan rotasi sampai tampak vertebra,

kemudian susuri sepanjang vertebra sampai ke daerah lumbal atau sakrum

dan lakukan rotasi 45 derajat ke kiri atau ke kanan untuk mencari

gambaran femur yang baik. Bila femur tampak sejajar dengan transduser

dan kedua tepinya jelas terlihat, maka gambaran femur yang baik telah

diperoleh dan dapat dilakukan pengukuran panjang femur.

Pada usia gestasi 12 minggu panjang femur (PF) sudah dapat dipakai

untuk menentukan usia gestasi. Pengukuran PF terutama bernilai bila DBP

tidak dapat diukur dengan baik, misalnya kepala sudah masuk rongga

panggul atau persyaratan pengukuran DBP yang baik tidak terpenuhi.

Selain itu gambaran femur mudah diperoleh karena merupakan tulang

terpanjang dalam tubuh janin. Usahakan letak femur sejajar dengan

transduser, hal ini untuk memperkecil kesalahan pengukuran.

Page 34: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Ketepatan pemeriksaan panjang femur (PF) dalam penentuan usia

gestasi sama seperti diameter biparietal. PF dapat diukur mulai dari

kehamilan 12 minggu hingga aterm (Endjun, 2007).

Menurut Irianti (2011) cara untuk mendapatkan tulang femur dan

mengukur PF adalah sebagai berikut:

1) Ikuti tubuh janin secara longitudinal sepanjang tulang vertebra

sampai terlihat vesika urinaria. Cari krista iliaka yang berupa dua

gema yang ekogenik pendek sepanjang vesika urinaria.

2) Gerakkan transduser sedikit kearah distal. Gema ekogenik yang

tampak dekat krista iliaka adalah femur.Kalau pangkal femur telah

ditentukan, transduser diputar 90° sampai terlihat seluruh panjang

femur.

3) Tanda seluruh panjang femur telah diambil bila dibawahnya tampak

bayangan akustik.

4) Seluruh panjang femur terlihat utuh dan tidak terputus. Pengukuran

diambil dari trokanter mayor sampai kondilus lateralis. Kaput

femoris dan epifisis tidak termasuk dalam pengukuran.

Gambar 10. Pengukuran Panjang Femur (Endjun, 2007)

Page 35: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Gestasi

DBP LK Serebellum LP PF

(5-95 Persentil) (5-95 Persentil) (5-95 Persentil) (5-95 Persentil) (5-95 Persentil)

(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)

14 31 (28-44) 110 (102-118) 14 (12-15) 90 (80-102) 17 (14-19)

15 34 (31-37) 120 (111-129) 15 (13-17) 99 (88-112) 19 (17-22)

16 37 (34-40) 130 (120-140) 16 (14-18) 108 (96-122) 22 (19-25)

17 40 (36-43) 141 (130-152) 17 (15-19) 118 (105-133) 24 (21-28)

18 43 (39-47) 152 (141-164) 18 (16-21) 128 (114-144) 27 (24-30)

19 46 (42-50) 163 (151-176) 20 (17-22) 139 (123-156) 30 (26-33)

20 49 (45-54) 175 (162-189) 21 (19-24) 149 (133-168) 32 (29-36)

21 52 (48-57) 187 (173-201) 22 (20-25) 161 (143-181) 35 (32-39)

22 56 (51-61) 198 (184-214) 24 (21-27) 172 (153-193) 38 (34-42)

23 59 (54-64) 210 (195-227) 25 (22-28) 183 (163-206) 41 (37-45)

24 62 (57-68) 222 (206-240) 26 (24-30) 195 (174-219) 43 (39-47)

25 66 (60-71) 234 (217-252) 28 (25-31) 207 (184-233) 46 (42-50)

26 69 (63-75) 245 (227-264) 29 (26-33) 219 (195-246) 48 (44-53)

27 72 (66-78) 256 (238-277) 31 (27-34) 231 (205-259) 51 (47-55)

28 75 (69-81) 267 (248-288) 32 (29-36) 243 (216-272) 53 (49-58)

29 78 (72-85) 277 (257-299) 33 (30-37) 254 (226-285) 56 (51-60)

30 81 (74-88) 287 (266-309) 35 (31-39) 266 (237-298) 58 (53-63)

31 83 (77-90) 296 (274-319) 36 (32-40) 277 (246-310) 60 (55-65)

32 86 (79-93) 304 (282-328) 37 (34-42) 287 (256-322) 62 (57-67)

33 88 (81-96) 311 (288-336) 39 (35-43) 297 (265-334) 64 (59-69)

34 90 (83-98) 317 (294-342) 40 (36-44) 307 (274-345) 66 (61-71)

35 92 (85-100) 323 (299-348) 41 (37-46) 316 (282-355) 68 (63-73)

36 94 (86-102) 327 (303-353) 42 (38-47) 324 (289-364) 69 (64-74)

37 95 (87-103) 330 (306-356) 43 (39-48) 332 (295-372) 71 (66-76)

38 96 (88-104) 332 (308-358) 44 (40-49) 339 (302-380) 72 (67-77)

39 97 (89-105) 333 (309-359) 45 (41-51) 345 (307-387) 73 (68-78)

Tabel 4. Biometri standar pada trimester kedua dan ketiga

(www.centrus.com.br/DiplomaFMF/SeriesFMF/18-23-weeks/appendix-03/normal_fetal_biometry/appendix-03.htm)

Page 36: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

B. Kerangka Konsep

Pemeriksaan USG kandungan untuk mendeteksi taksiran berat dan umur

janin pada umumnya harus menggunakan metode tertentu untuk menentukan

berapa perkiraan berat dan umur janin. Ada beberapa metode dalam menentukan

perkiraan berat dan umur janin.

Dalam studi kasus ini penulis menggunakan metode Hadlock 2 dimana

biometri yang digunakan yaitu diameter bi parietal (DBP), lingkar perut (LP) dan

panjang femur (PF). Dari hasil 3 pengukuran tersebut akan menghasilkan

perkiraan berat dan umur janin.

Deteksi Perkiraan Berat dan

Umur Janin Pada Trimester Kedua

Pengukuran

biometri DBP

Pengukuran

biometri LP

Pengukuran

biometri PF

Hasil Taksiran Berat dan

Umur Janin

Page 37: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan untuk penulisan skripsi ini adalah studi

kasus yang bersifat kualitatif tentang mendeteksi perkiraan umur dan berat janin

pada trimester kedua.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di laboratorium USG Poltekkes Kemenkes Jakarta

II selama bulan September sampai Oktober 2012.

C. Sampel Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode purposive sample dalam

menentukan sampel dimana dasar penentuan sampelnya adalah tujuan penelitian

yaitu ibu hamil dengan usia kandungan yang memasuki trimester kedua. Jumlah

pasien yang diteliti berjumlah 4 orang yang memasuki kehamilan trimester kedua.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini selain penulis sebagai instrumen penelitian, penulis

memerlukan alat dan bahan untuk pengumpulan data, diantaranya lembar

pengukuran dan alat tulis untuk mencatat data.

Page 38: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk memecahkan masalah yang terdapat dalam skripsi ini dilakukan

dengan pengumpulan data yaitu:

1. Studi kepustakaan

Dari beberapa buku literatur tentang USG, diktat, materi kuliah dan yang

lainnya yang berhubungan dengan pemeriksaaan USG kandungan yang

dijadikan sebagai sumber data pendukung dalam penulisan.

2. Observasi

Melakukan skening USG kandungan kepada ibu hamil yang dilakukan di

laboratorium USG Poltekkes Kemenkes Jakarta II.

3. Tanya Jawab

Pada penelitian USG kandungan ini dilakukan Tanya jawab kepada pasien

mengenai kapan hari pertama menstruasi teakhir, sudah pernah melahirkan

atau belum, sudah pernah keguguran atau belum dan sekarang kandungan

yang keberapa.

F. Pengolahan dan Analisa Data

Data yang diperoleh diolah dan dianalisa secara deskriptif yaitu dengan

mendeskripsikan gambar yang diperoleh dan menjelaskan hasil penelitian yang

berlandaskan pada teori yang ada sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.

Page 39: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan hasil skening penulis mengenai penatalaksanaan deteksi

perkiraan berat dan umur janin pada trisemester kedua di laboratorium Poltekkes

Kemenkes Jakarta II diperoleh data pasien sebagai berikut:

1. Pasien 1

Tanggal Pemeriksaan : 17-09-2012

Nama : Ny. N

Umur : 28 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Kehamilan : G1 P0 A0

HPHT : 05-04-2012

Usia kehamilan

berdasarkan HPHT : 23 minggu 4 hari

Letak janin : Presentasi bokong

Letak plasenta : Posterior-fundus

2. Pasien 2

Tanggal Pemeriksaan : 02-10-2012

Page 40: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Nama : Ny. D

Umur : 24 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Karyawan swasta

Kehamilan : G1 P0 A0

HPHT : 03-06-2012

Usia kehamilan

berdasarkan HPHT : 17 minggu 2 hari

Letak janin : Presentasi kepala

Letak plasenta : Anterior-fundus

3. Pasien 3

Tanggal Pemeriksaan : 06-10-2012

Nama : Ny. DV

Umur : 20 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Karyawan swasta

Kehamilan : G1 P0 A0

HPHT : 19-04-2012

Usia kehamilan

berdasarkan HPHT : 24 minggu 2 hari

Letak janin : Presentasi kepala

Letak plasenta : Posterior-fundus

Page 41: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

4. Pasien 4

Tanggal Pemeriksaan : 06-10-2012

Nama : Ny. NN

Umur : 30 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Karyawan swasta

Kehamilan : G1 P0 A0

HPHT : 02-05-2012

Usia kehamilan

berdasarkan HPHT : 22 minggu 3 hari

Letak janin : Melintang

Letak plasenta : Praevia total

Adapun hasil observasi terhadap prosedur pemeriksaan USG kandungan

pada trisemester kedua adalah sebagai berikut:

1. Alat dan bahan

Persiapan alat dan bahan untuk tindakan pemeriksaan USG kandungan

pada trisemester kedua adalah:

a. Peralatan ultrasonografi

Nama pesawat : Philips HD 9

Tegangan : 100-240 Volt

Daya : 800 Watt

Negara Produksi : Korea

Page 42: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Monitor : LCD 17”

Printer : Sony UP-897MD

Transduser : Konveks (3-6 MHz), Linier (5-12 MHz), dan

Volume (3-7 MHz)

b. Peralatan lainnya

1) Meja pemeriksaan : 1 buah

2) Bantal : 1 buah

3) Selimut : 1 buah

4) Jelly ultrasound : 1 botol

5) Tissue : 1 roll

Gambar 11. Philips HD 9 (www.umimaging.com/detail.php?id=25)

Page 43: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

2. Persiapan pasien

Tidak diperlukan persiapan khusus dalam pemeriksaan ini, tetapi

dalam pemeriksaan kandungan dianjurkan kandung kemih terisi, tujuannya

untuk melihat posisi jalan lahir.

3. Teknis pemeriksaan USG

a. Orientasi gambar USG

Gambar USG pada layar monitor mungkin saja terbalik sehingga

pada pemeriksaan skening transversal, sisi kiri pasien akan terlihat pada

sisi kanan layar. Maka sebelum skening, kita harus mengecek sisi

transduser mana yang menghasilkan sisi gambar usg yang mana. Misalnya

jika pada saat skening transversal kita ingin meletakkan indikator marker

pada monitor di sebelah kiri, maka kita letakkan juga marker transduser di

sebelah kiri pasien.

b. Transduser

Dalam melakukan pemeriksaan ini diperlukan transduser jenis

convex dengan frekuensi 3,5 MHz. Setelah memilih jenis transduser lalu

pilih aplikasi OB agar mendapatkan gambaran yang optimal.

c. Titik fokus

Letakkan titik fokus pada kedalaman tertentu sesuai dengan lokasi

kedalaman organ yang ingin dievaluasi agar mendapatkan gambaran yang

optimal.

Page 44: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

d. Gain

Atur TGC pada kontrol panel untuk mendapatkan penguatan echo

yang homogen dari kedalaman organ yang berbeda, kemudian lakukan

pengaturan overall gain untuk mendapatkan gambaran gain yang paling

optimal.

4. Pelaksanaan pemeriksaan

Pasien tidur telentang diatas meja pemeriksaan. Selanjutnya buka

sebagian baju pasien sehingga tidak menutupi bagian abdomen. Setelah itu isi

data pasien dengan menanyakan nama pasien, umur pasien, kapan hari

pertama haid terakhirnya, sekarang kehamilan yang keberapa, apakah sudah

pernah melahirkan dan apakah pernah keguguran.

Selanjutnya pemilihan transduser dengan menggunakan transduser

konveks lalu menggunakan aplikasi OB dan preset OB Gen setelah itu klik

OK.

Gambar 12. Informasi Data Pasien

Page 45: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Setelah pemilihan transduser, kita berikan jelly ultrasound

dipermukaan tubuh pasien yang akan kita periksa, letakkan transduser diatas

permukaan tubuh yang telah diberi jelly ultrasound.

Skening dimulai dari suprapubis dengan posisi transduser longitunal

untuk mendeteksi apakah plasenta menutupi cervix atau tidak. Selanjutnya

skening ke superior posisi transduser masih dalam posisi longitudinal untuk

melihat letak plasenta apakah letaknya di fundus, anterior atau posterior.

Setelah itu kita lakukan pemeriksaan biometri janin seperti DBP, LP

dan PF. Untuk mengukur DBP kita harus menampilkan potongan axial dari

kepala janin, setelah mendapatkan potongan axial, usahakan untuk

mendapatkan potongan yang simetris. Ada beberapa patokan untuk

mendapatkan gambaran DBP yaitu adanya gambaran Falx cerebri, Septum

Gambar 13. Pemilihan Transduser

Page 46: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Pellucidum, serta Thalamus. Setelah gambar didapat, lakukan pengukuran

dengan metode outer to inner lalu hasil pengukuran akan muncul.

Setelah itu kita lakukan pengukuran lingkar perut (LP) dengan cara

menampilkan potongan transversal abdomen usahakan agar bentuk sebulat

mungkin karena bila tidak akan menambah ukuran antero-posterior lalu

gambaran tidak menampilkan jantung (terlalu tinggi) dan tidak menampilkan

ginjal janin (terlalu rendah) ditandai dengan adanya gambaran lambung. Lalu

lakukan pengukuran dengan cara mengukur keliling abdomen janin

menggunakan tracing lalu hasil pengukuran akan muncul.

Setelah itu lakukan pengukuran yang lainnya yaitu panjang femur (PF)

dengan cara mengikuti tubuh janin secara longitudinal sepanjang tulang

vertebrae sampai terlihat vesika urinaria. Gerakkan transduser ke arah distal

samapi terlihat pangkal femur. Jika pangkal femur telah terlihat, putar

transduser sampai seluruh panjang femur terlihat jelas. Kemudian lakukan

pengukuran dari trokanter mayor sampai kondilus lateralis. Jika pengukuran

telah selesai maka akan keluar data perkiraan umur janin, berat janin serta

tanggal kelahiran janin.

Selain melakukan pengukuran biometri janin, kita juga harus

mengevaluasi detak jantung janin (DJJ). Untuk mengukur DJJ yaitu dengan

cara menampilkan potongan transversal. Caranya sama seperti mendapatkan

gambaran untuk pengukuran LP, tetapi potongannya lebih kearah superior

setinggi jantung. Gambaran harus menampilkan potongan 4 chamber. Jika

Page 47: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

sudah tampak potongan 4 chamber, lalu masuk ke mode pulsed wave (PW)

atau motion mode (M-Mode). Dalam penelitian ini penulis menggunakan PW.

Dalam mode PW, gunakan sample volume secukupnya dan letakkan kursor

pada gambaran 4 chamber. Lalu munculkan spektral doppler, setelah spektral

doppler muncul lakukan pengukuran dengan cara mengikuti protokol pada

mesin USG mengenai berapa jumlah siklusnya. Pada mesin ini menggunakan

2 siklus. Pengukuran dilakukan dari puncak ke puncak dengan melalui 2

siklus.

Selanjutnya melakukan pengukuran indeks cairan amnion (ICA).

Buat layar monitor menjadi empat tampilan, empat tampilan tersebut dibuat

berdasarkan 4 kuadran abdomen pasien. Letakkan transduser dengan posisi

transversal di setiap kuadrannya. Cari daerah amnion yang paling luas lalu

lakukan pengukuran dari anterior sampai posterior pada setiap

kuadrannya. Hindari pengukuran dari organ janin, jika memang terdapat

organ janin pengukuran berhenti sampai organ janin tersebut. Pengukuran

ICA ini dilakukan searah jarum jam.

5. Hasil gambaran USG

Adapun gambaran pengukuran biometri USG kandungan trimester

kedua yang didapatkan yaitu:

a. Nama Pasien : Ny. N

Umur : 28 Thn

Page 48: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

1) Deskripsi gambaran USG janin dengan usia kehamilan 23 minggu:

Tampak gambaran plasenta dengan struktur hipoekoik yang

terletak pada fundus-posterior, pada gambaran DBP tampak gambaran

Gambar 14. Letak Plasenta dan Pengukuran DBP Ny. N

Gambar 15. Pengukuran LP dan Pengukuran PF Ny. N

Page 49: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

thalamus dengan struktur anekoik dan falx cerebri dengan struktur

hiperekoik. Pada gambaran LP tampak gambaran tulang belakang

dengan struktur hiperekoik, aorta, lambung dan vena porta dengan

struktur anekoik. Pada gambaran PF tampak jelas tulang femur dengan

struktur hiperekoik.

2) Pengukuran:

DBP : 5.85 cm

LP : 19.87 cm

PF : 3.86 cm

DJJ : 154 bpm

TBJ : 623 gram

3) Temuan sonogram:

Kehamilan tunggal, intra uterin, hidup, gerakan aktif. Denyut

jantung janin 154 bpm, teratur. Presentasi bokong, punggung kanan.

Letak plasenta posterior-fundus, derajat maturasi 1 tidak menutupi

jalan lahir. Taksiran berat janin berdasarkan DBP, LP, PF adalah 623

gram sesuai dengan usia kehamilan 23 minggu. Ekstremitas lengkap.

Tidak ada tanda lilitan tali pusar. Air ketuban cukup. Perkiraan jenis

kelamin janin laki-laki.

b. Nama Pasien : Ny. D

Umur : 24 Thn

Page 50: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

1) Deskripsi gambaran USG janin dengan usia kehamilan 19 minggu:

Tampak gambaran plasenta dengan struktur hipoekoik yang

terletak pada fundus-anterior, pada gambaran LP tampak gambaran

Gambar 16. Letak Plasenta dan Pengukuran LP Ny. D

Gambar 17. Pengukuran DBP dan Pengukuran PF Ny. D

Page 51: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

lambung, vena porta dan vena umbilikal dengan struktur anekoik.

Pada gambaran DBP tampak gambaran thalamus dan cavum septum

pelucidum dengan struktur anekoik. Pada gambaran PF tampak tulang

femur dengan struktur hiperekoik.

2) Pengukuran:

DBP : 4.30 cm

LP : 14.61 cm

PF : 2.92 cm

DJJ : 158 bpm

TBJ : 294 gram

3) Temuan sonogram:

Kehamilan tunggal, intra uterin, hidup, gerakan aktif. Denyut

jantung janin 158 bpm, teratur. Presentasi kepala, punggung kiri.

Letak plasenta anterior-fundus, derajat maturasi 1 tidak menutupi

jalan lahir. Taksiran berat janin berdasarkan DBP, LP, PF adalah 294

gram sesuai dengan usia kehamilan 19 minggu. Ekstremitas lengkap.

Tidak ada tanda lilitan tali pusar. Air ketuban cukup. Perkiraan jenis

kelamin janin perempuan.

c. Nama Pasien : Ny. DV

Umur : 22 Thn

Page 52: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

1) Deskripsi gambaran USG janin dengan usia kehamilan 25 minggu:

Tampak gambaran plasenta dengan struktur hipoekoik yang

terletak pada fundus-posterior, pada gambaran DBP tampak gambaran

Gambar 18. Letak Plasenta dan Pengukuran DBP Ny. DV

Gambar 19. Pengukuran LP dan Pengukuran PF Ny. DV

Page 53: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

thalamus dan cavum septum pelucidum dengan struktur anekoik. Pada

gambaran LP tampak gambaran lambung dengan struktur anekoik dan

tulang belakang dengan struktur hiperekoik. Pada gambaran PF

tampak tulang femur dengan struktur hiperekoik dan vesika urinaria

janin dengan struktur anekoik.

2) Pengukuran:

DBP : 6.42 cm

LP : 20.43 cm

PF : 4.50 cm

DJJ : 148 bpm

TBJ : 847 gram

3) Temuan sonogram:

Kehamilan tunggal, intra uterin, hidup, gerakan aktif. Denyut

jantung janin 148 bpm, teratur. Presentasi kepala, punggung kanan.

Letak plasenta posterior-fundus, derajat maturasi 1 tidak menutupi

jalan lahir. Taksiran berat janin berdasarkan DBP, LP, PF adalah 847

gram sesuai dengan usia kehamilan 25 minggu. Ekstremitas lengkap.

Tidak ada tanda lilitan tali pusar. Air ketuban cukup. Perkiraan jenis

kelamin janin laki-laki.

d. Nama Pasien : Ny. NN

Umur : 30 Thn

Page 54: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

1) Deskripsi gambaran USG janin dengan usia kehamilan 19 minggu:

Tampak letak plasenta total plasenta previa dengan struktur

hipoekoik, pada gambaran PF tampak tulang femur dengan struktur

hiperekoik. Pada gambaran DBP tampak gambaran thalamus, cavum

Gambar 20. Pengukuran PF dan Letak Plasenta Ny. NN

Gambar 21. Pengukuran DBP dan Pengukuran LP Ny. NN

Page 55: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

septum pelucidum dengan struktur anekoik dan falx cerebri dengan

struktur hiperekoik. Pada gambaran LP tampak gambaran tulang

belakang dengan struktur hiperekoik, lambung dan vena umbilikal

dengan struktur anekoik.

2) Pengukuran:

DBP : 4.63 cm

LP : 15.22 cm

PF : 2.95 cm

DJJ : 151 bpm

TBJ : 311 gram

3) Temuan sonogram:

Kehamilan tunggal, intra uterin, hidup, gerakan aktif. Denyut

jantung janin 151 bpm, teratur. Letak janin melintang. Letak plasenta

praevia total, derajat maturasi 1 menutupi jalan lahir. Taksiran berat

janin berdasarkan DBP, LP, PF adalah 311 gram sesuai dengan usia

kehamilan 19 minggu. Ekstremitas lengkap. Tidak ada tanda lilitan tali

pusar. Air ketuban cukup.

B. Pembahasan

1. Pasien 1

Pada pasien pertama yaitu Ny. N didapatkan hasil pengukuran DBP

5.85 cm dengan perkiraan umur janin 24 minggu. Jika dibandingkan dengan

tabel biometri standar pada trimester kedua dan ketiga, hasil tersebut sesuai

Page 56: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

dengan umur 23 minggu. Sedangkan pada pengukuran LP didapatkan hasil

sebesar 19.87 cm dengan perkiraan umur janin 24 minggu 4 hari. Jika

dibandingkan dengan tabel biometri standar pada trimester kedua dan ketiga,

hasil tersebut sesuai dengan umur 24 minggu. Sedangkan pada pengukuran PF

didapatkan hasil sebesar 3.86 cm dengan perkiraan umur janin 22 minggu 3

hari. Jika dibandingkan dengan tabel biometri standar pada trimester kedua

dan ketiga, hasil tersebut sesuai dengan umur 22 minggu.

Pada pemeriksaan Ny. N ditemukan masalah ketika pada saat

pengukuran DBP. Masalah tersebut terjadi karena posisi kepala janin yang

berubah-ubah sehingga diperlukan waktu untuk mendapatkan gambaran DBP

yang sesuai kriteria.

2. Pasien 2

Sedangkan pada pasien kedua yaitu Ny. D didapatkan hasil

pengukuran DBP 4.30 cm dengan perkiraan umur janin 19 minggu. Jika

dibandingkan dengan tabel biometri standar pada trimester kedua dan ketiga,

hasil tersebut sesuai dengan umur 18 minggu. Sedangkan pada pengukuran

LP didapatkan hasil sebesar 14.61 cm dengan perkiraan umur janin 19 minggu

6 hari. Jika dibandingkan dengan tabel biometri standar pada trimester kedua

dan ketiga, hasil tersebut sesuai dengan umur 19 minggu. Sedangkan pada

pengukuran PF didapatkan hasil sebesar 2.92 cm dengan perkiraan umur janin

19 minggu. Jika dibandingkan dengan tabel biometri standar pada trimester

kedua dan ketiga, hasil tersebut sesuai dengan umur 19 minggu.

Page 57: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Pada pemeriksaan Ny. D ditemukan masalah ketika pada saat

pengukuran PF. Masalah tersebut terjadi karena pergerakan janin yang aktif

sehingga sulit untuk mendapatkan gambaran tulang femur.

3. Pasien 3

Pada pasien ketiga, yaitu Ny. DV didapatkan hasil pengukuran DBP

6.42 cm dengan perkiran umur janin 26 minggu. Jika dibandingkan dengan

tabel biometri standar pada trimester kedua dan ketiga hasil tersebut sesuai

dengan umur 25 minggu. Sedangkan pada pengukuran LP didapatkan hasil

sebesar 20.43 cm dengan perkiraan umur janin 25 minggu. Jika dibandingkan

dengan tabel biometri standar pada trimester kedua dan ketiga, hasil tersebut

sesuai dengan umur 25 minggu. Sedangkan pada pengukuran PF didapatkan

hasil sebesar 4.50 cm dengan perkiraan umur janin 24 minggu 6 hari. Jika

dibandingkan dengan tabel biometri standar pada trimester kedua dan ketiga,

hasil tersebut sesuai dengan umur 25 minggu.

Pada pemeriksaan Ny. DV tidak ditemui kendala yang berarti, evaluasi

tali pusat, biometri janin maupun evaluasi extremitas dapat dengan mudah

didapatkan, tidak tampak adanya temuan - temuan kelainan yang menyertai.

4. Pasien 4

Pada pasien keempat, yaitu Ny. NN didapatkan hasil pengukuran DBP

4.63 cm dengan perkiran umur janin 20 minggu. Jika dibandingkan dengan

tabel biometri standar pada trimester kedua dan ketiga hasil tersebut sesuai

dengan umur 19 minggu. Sedangkan pada pengukuran LP didapatkan hasil

Page 58: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

sebesar 15.22 cm dengan perkiraan umur janin 20 minggu 3 hari. Jika

dibandingkan dengan tabel biometri standar pada trimester kedua dan ketiga,

hasil tersebut sesuai dengan umur 20 minggu. Sedangkan pada pengukuran PF

didapatkan hasil sebesar 2.95 cm dengan perkiraan umur janin 19 minggu

1 hari. Jika dibandingkan dengan tabel biometri standar pada trimester kedua

dan ketiga, hasil tersebut sesuai dengan umur 19 minggu.

Pada pemeriksaan Ny. NN ditemukan masalah ketika pada saat

mengobservasi letak plasenta. Karena pada saat transduser diposisikan

longitudional tampak acoustic shadow yang kuat sehingga sulit untuk

menentukan letak plasenta apakah low lying atau previa total.

Page 59: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi kasus deteksi usia kehamilan dan janin pada

trimester kedua di laboratorium Poltekkes Kemenkes Jakarta II, didapatkan

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosedur pemeriksaan USG kandungan dimulai dengan mengevaluasi jalan

lahir, letak plasenta, letak janin, melakukan pengukuran biometri janin (untuk

mendeteksi umur dan berat janin), melakukan pengukuran detak jantung janin

yang menandakan janin hidup atau tidak, mendeteksi apakah ada lilitan tali

pusar, mengukur jumlah cairan amnion dan jenis kelamin janin.

2. Pada gambaran BPD tampak gambaran thalamus, cavum septum pelucidum

dengan struktur anekoik serta falx cerebri dengan struktur hiperekoik.

Sedangkan pada gambaran LP tampak gambaran lambung, vena porta, vena

umbilikal dengan struktur anekoik serta tulang belakang dengan struktur

hiperekoik. Lalu pada gambaran PF tampak gambaran tulang femur dengan

struktur hiperekoik.

3. Perbedaan umur janin antara pengukuran biometri janin dengan tanggal

menstruasi terakhir sangat mungkin terjadi karena adanya penyimpangan

Page 60: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

seperti penyimpangan dalam melakukan pengukuran, sistem pengukuran yang

tidak terkalibrasi dengan baik maupun adanya kelainan pada janin.

B. Saran

Dari penelitian pemeriksaan USG kandungan trimester kedua, penulis

dapat memberikan saran yaitu:

1. Sebelum pemeriksaan dianjurkan kandung kemih pasien masih terisi untuk

memudahkan dalam menganalisa jalan lahir janin.

2. Sebaiknya berikan informasi yang jelas tentang kehamilan pasien agar pasien

mengetahui dengan jelas kondisi kandungannya.

3. Sebaiknya dalam menyampaikan informasi usahakan agar tidak menyinggung

perasaan pasien, karena pasien hamil agak sensitif perasaannya.

Page 61: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

DAFTAR PUSTAKA

Chudleigh T, Thilaganathan B. 2004. Obstetric Ultrasound: How, Why and When

Third Edition. Philadelphia: Elsevier.

Endjun, Judi Januadi. 2007. Ultrasonografi Dasar Obstetri dan Ginekologi.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Irianti S, Pribadi A, Mose J, Wirakusumah F. 2011. Ultrasonografi Obstetri dan

Ginekologi. Jakarta: Sagung Seto.

Medison, Samsung. 2011. Manual Book Accuvix XG. Korea: Samsung Medison, Co.

Ltd.

Pearce, Evelyn C. 2008. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT.

Gramedia.

Sujono Hadi, Willyarto SW, Hanafi BT, Azwar Boer. 2006. Dasar-Dasar

Ultrasonografi dan Peranannya pada Keadaan Gawat Darurat.

Bandung: Alumni.

Weber G, Merz E. 2005. Ultrasound in Obstetric and Gynecology. New York:

Thieme.

www.centrus.com.br/DiplomaFMF/SeriesFMF/18-23-weeks/appendix-

03/normal_fetal_biometry/appendix-03.htm, diakses pada tanggal 10-10-2012.

www.umimaging.com/detail.php?id=25, diakses pada tanggal 11-09-2012.

Page 62: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BIODATA

NAMA : ALMI SUJIATMOKO

TTL : JAKARTA, 17 SEPTEMBER 1990

AGAMA : ISLAM

ALAMAT : JL. H. BUANG NO. 6 RT. 04/007 ULUJAMI, PESANGGRAHAN

JAKARTA SELATAN

RIWAYAT PENDIDIKAN

TK : TK DARUNNAJAH JAKARTA

LULUS TAHUN 1996

SD : SD NEGERI 02 PESANGGRAHAN JAKARTA

LULUS TAHUN 2002

SMP : SMP NEGERI 177 PESANGGRAHAN JAKARTA

LULUS TAHUN 2005

SMA : SMA NEGERI 32 CIDODOL JAKARTA

LULUS TAHUN 2008

PT : POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

Page 63: Deteksi Usia Kehamilan dan Janin Trimester Kedua di Laboratorium Ultrasonografi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

LULUS TAHUN 2011

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II TEKNIK RADIOLOGI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

PEMINATAN ULTRASONOGRAFI

LULUS TAHUN 2012

PENGALAMAN PRAKTEK

PRAKTEK KERJA LAPANGAN : RSUD CENGKARENG

RS BHINNEKA BAKTI HUSADA

PRAKTEK KERJA NYATA : RS JANTUNG HARAPAN KITA

(BAGIAN ECHO)

PENGALAMAN KERJA

2011 – 2012 : RADIOGRAFER RS. SETIA MITRA, JAKARTA SELATAN

2012 : MEDICAL EQUIPMENT APPLICANT SAMSUNG MEDISON

PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI