DESINFEKSI

7
DESINFEKSI Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan kebanyakan organisme patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia cair. Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor: Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda. Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba. Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya. Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan Struktur fisik benda Suhu dan PH dari proses desinfeksi. DEKONTAMINASI ² Membuang semua material yang tampak (debu,kotoran)pada benda,lingkungan,permukaan kulit dengan menggunakan sabun, air dan gesekan. Tujuan prosedur dekontaminasi: 1. Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan lingkungan. 2. Untuk membuang kotoran yang tampak. 3. Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme). 4. Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat pensteril atau desinfektan. 5. Untuk melindungi personal dan pasien. Terdapat 3 tingkat desinfeksi: ² Desinfeksi tingkat tinggi Membunuh semua organisme dengan perkecualian spora bakteri. ² Desinfeksi tingkat sedang Membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali spora bakteri. ² Desinfeksi tingkat rendah Membunuh kebanyakan bakteri beberapa virus dan beberapa jamur tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri. STERILISASI ² Defenisi Secara komplit membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri pada benda yang telah didekontaminasi dengan tepat ² Tujuan Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai. Hal-Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Memilih Metode Sterilisasi ² Sifat bahan yang akan disterilkan ² Metode yang paling mudah, murah namun cukup efektif. ² Bila terdapat beberapa fasilitas untuk melakukan sterilisasi, haruslah dipilih cara yang baik Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara: 1. Sterilisasi dengan pemanasan kering a. Pemijaran/flambir

Transcript of DESINFEKSI

Page 1: DESINFEKSI

DESINFEKSIDesinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan kebanyakan

organisme patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia cair. Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor:

Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.Konsentrasi desinfektan dan waktu pajananStruktur fisik bendaSuhu dan PH dari proses desinfeksi.

DEKONTAMINASI²  Membuang semua material yang tampak (debu,kotoran)pada

benda,lingkungan,permukaan kulit dengan menggunakan sabun, air dan gesekan.         Tujuan prosedur dekontaminasi:

1.    Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan lingkungan.

2.    Untuk membuang kotoran yang tampak. 3.    Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).4.    Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat pensteril

atau desinfektan.5.    Untuk melindungi personal dan pasien.

Terdapat 3 tingkat desinfeksi:²  Desinfeksi tingkat tinggi

          Membunuh semua organisme dengan perkecualian spora bakteri.²  Desinfeksi tingkat sedang

          Membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali spora bakteri.²  Desinfeksi tingkat rendah

Membunuh kebanyakan bakteri beberapa virus dan beberapa jamur tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri.STERILISASI

²  DefenisiSecara komplit membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri

pada benda yang telah didekontaminasi dengan tepat²  Tujuan

Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai.Hal-Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Memilih Metode Sterilisasi

²  Sifat bahan yang akan disterilkan ²  Metode yang paling mudah, murah namun cukup efektif.²  Bila terdapat beberapa fasilitas untuk melakukan sterilisasi, haruslah dipilih cara

yang baik Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara:1. Sterilisasi dengan pemanasan kering    a. Pemijaran/flambir

Cara ini dipakai langsung, cara ini sederhana, cepat dan dapat menjamin sterilisasinya,hanya penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja, misalnya:                          - Benda-benda dari logam (instrument)                        - Benda-benda dari kaca.                        - Benda-benda dari porselen.     

²  Caranya:ü  Siapkan     :  - Bahan yang disterilkan

                                       - Waskom besar yang bersih                                       - Brand spritus                                       - Korek api.             

Page 2: DESINFEKSI

ü   Kemudian brand spritus dituangkan secukupnya ke dalam waskom tersebut. Selanjutnya dinyalakan dengan api.

ü  Alat-alat instrumen dimasukkan ke dalam nyala api.b. Dengan cara udara panas kering

Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan basah.            Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini:

ü  Benda-benda dari logam.ü  Zat-zat seperti bubuk, talk,vaselin,dan kaca. ²  Caranya :ü  Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahuluü  Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya ü  Berilah indikator pada setiap set               ü  Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai kertas aluminium foil.ü  Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.ü  Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.

2. Sterilisasi dengan pemanasan basah.            Ada beberapa cara :

a)    Dimasak dalam air biasa.Suhu tertinggi 100 ºC, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan

tetapi bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karna itu agar efektif membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan phenol 5%.

²  Caranya :ü  Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau kotoran lain.ü  Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.ü  Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati     ü  Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope –Rusia).ü  Seluruh permukaan harus terendam.b)    Dengan uap air.

Cara ini cukup efektif dna sangat sederhana. Dapat dipakai dengan dandang yang bagiannya diberi lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir bagian alat yang akan disterilkan.waktu sterilisasi 30 menit.

²  Caranya :ü  Alat-alat yang akan disterilkan: dicuci, dibersihkan, disikat serta didesinfeksi.ü  Kemudian dibungkus dan dimasukkan dalam dandang c)    Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi.

Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum digunakan dalam setiap rumah sakit.menggunakan alat yang disebut autoclave.

²  Caranya : ü  Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat, dan didesinfeksi.ü  Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.ü  Kemudian dibungkus kain/kertas.ü  Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave.    

3.Sterilisasi dengan penambahan zat-zat kimia²  Cara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan cara pemanasan kering. Cara

ini dipergunakan pada bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau cara lain tidak bisa dilaksanakan karena keadaan.            Contoh zat kimia         : Formaldehyda, hibitane, Cidex.4. Sterilisasi dengan radiasi.

²  Radiasi ultravioletKarena disemua tempat itu terdapat kuman2x, maka dilakukan sterilisasi

udara dan biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus.Misalnya: di kamar operasi, kamar isolasi, dsb. udaranya harus steril.Hal ini

dapat dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi ultraviolet. 5. Sterilisasi dengan filtrasi

Page 3: DESINFEKSI

²  Cara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk cairan. Filtrasi udara disebut HEPA (Hight Efficiency Paticulate Air).

²  Tujuannya :Filtrasi cairan secara luas hanya digunakan dalam produksi obat-obatan atau

pada sistem irigasi dalam ruang operasi, maupun dalam perawatan medik lainnya yang membutuhkan adanya cairan steril.

Jenis filternya yang penting ialah pori-porinya harus lebih kecil dari jenis kuman. Pori-pori filter ukurannya minimal 0,22 micron.

ASEPTIK/ASEPSIS ²  Aseptik tidak adanya patogen penyebab sakit.²  Teknik aseptik adalah usaha mempertahankan klien sedapat mungkin bebas dari

mikroorganisme.²  Asepsis ada 2 macam:1.    Asepsis medis

Tehnik bersih, termasuk prosedur yang digunakan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme.

ex: mencuci tangan,mengganti linen tempat tidur, dan menggunakan cangkir untuk obat.     

2.    Asepsis bedahTeknik steril, termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh

mikroorganisme dari suatu daerah.    Prinsip-Prinsip Tindakan Asepsis Yang Umum

²  Semua benda yang menyentuh kulit yang merekah atau diamsukkan ke dalam kulit untuk menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh, atau yang dimasukkan ke dalam rongga badan yang dianggap steril, haruslah steril.  

²  Jangan sekali-kali menjauhi atau membelakangi tempat yang steril.²  Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang dengan demikian objek-

objek itu selalu akan terlihat jelas dan ini mencegah terjadinya kontaminasi diluar pengawasan.

²  Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu objek yang steril²  Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada kain atau kertas yang sudah

steril. ²  Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa, sehingga ujung pembungkusnya

tidak mengarah pada si petugas.²  Objek yang steril menjadi tercemar, jika bersentuhan dengan objek yang tidak steril.²  Cairan mengalir menurut arah daya tarik bumi, jika forcep dipegang sehingga cairan

desinfektan menyentuh bagian yang steril, maka forcep itu sudah tercemar.

ANTISEPTIK²  Anti Septik yaitu suatu zat atau bahan yang dapat menghambat pertumbuhan

bakteri.  ²  Tujuan : Memusnahkan semua kuman-kuman patogen, tetapi spora dan virus yang

mempunyai daya tahan yang sangat kuat masih tetap hidup.             Macam-macam bahan yang sering digunakan untuk antiseptik dan kegunaanya:

1. Ethyl alkohol

Larutan alkohol yang dipakai sebaiknya 65-85% karena daya kerjanya akan menurun bila dipakai konsentrasi yang lebih rendah atau lebih tinggi.

2. Jodium Tinctura.

Larutan 2% jodium dalam alkohol 70% adalah suatu desinfeksi yang sangat kuat. Larutan ini dipakai untuk mendisinfeksi kulit dengan membasmi kuman-kuman yang ada pada permukaan kulit.Penggunaan desinfektan/antiseptic :

²  Desinfeksi kulit secara umum (Pre Operasi).

Page 4: DESINFEKSI

            Larutan savlon 1:30 dalam alkohol 70%. Hibiscrup 0,5% dalam alkohol 70%.²  Desinfeksi tangan dan kulit

            Chlorrhexidine 4% (hibiscrup) minimal 2 menit²  Untuk kasus Obgin (persiapan partus,vulva hygiene, neonatal hygiene).

            Hibiscrup 0,5% dalam Aquadest Savlon 1:300 dalam aqua hibiscrup.

Desinfeksi adalah proses penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme patogen pada benda-benda yang ada, tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut. Tindakan ini juga untuk membunuh organisme-organisme patogen yang dilakukan terhadap benda mati.

Di mana dalam proses disinfeksi dilakukan dengan menggunakan zat yang disebut Desinfektan. Desinfektan adalah zat kimia yang digunakan untuk mrmbunuh mikroba patogen pada benda-benda, misalnya : pada lantai ruangan, meja operasi, dan sebagainya.

Desinfektan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara , antara lain yaitu dengan cara pembersihan, sinar matahari, pendinginan, dan pemanasan.

CARA-CARA DESINFEKSI

a. PembersihanPembersihan benda-benda atau permukaan tubuh akan mengurangi jumlah mikroba

sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya infeksi, misalnya : cuci tangan dengan sabun dan dibelas dengan air sebelum melakukan operasi.Mencuci tangan harus dengan sabun kemudian dibasahi dengan menggunakan alkhohol 70%. Cui luka khususnya luka kotor menggunakan betadine. Mencuci kulit atau jaringan tubuh yang akan di operasi dengan larutan iodium tinktur 3 %, kemudian dilanjutkan dengan alkohol.

b. Sinar matahariSinar ultraviolet dalam sinar matahari bersifat germicida. Dapat membunuh bakteri bentuk vegetatif maupun bentuk spora, walaupun untuk membunuh bentuk spora waktunya harus lebih lama.Sinar ultra violet juga digunakan untuk desinfeksi air , sterilisasi ruang bedah,dan ruang industri farmasi.Walaupun sinar ultraviolet sangat panas terhadap mikroba, tetapi daya tembusnya kurang, sehingga hanya dapat mematikan mikroba-mikroba yang terdapat pada permukaan saja.

c. PendinginanSuhu randah menyebabkan pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba terhenti. Cara ini dipakai untuk mengawetkan bahan makanan yang mudah membusuk. Pada suhu -20 derajat C, mikroba tidak bisa merombak makanan sehingga tidak terjadi pembusukan.bakteri patogen mati pada suhu 0 derajat C, misalnya neisseria gonorrhoea, treponema pallida.

d. Pemanasan Pada umumnya bakteri bentuk vegetatif mati dalam waktu 5-10 menit pada suhu 65 derajat C. Sedangkan bentuk spora perlu waktu lebih lama.Pemanasan dapat mematikan bakteri, karena menggumpalkan (koagulasi ) protoplasmanya (protein). Koagolasi protoplasma akan lebih cepat bila terdapat banyak air karena itu desinfeksi dengan uap air panas akan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan udara panas kering. Bentuk spora clostridium botilinum dengan uap air panas suhu 120 derajat C

Page 5: DESINFEKSI

mati dalam waktu 10 menit. Sedangkan dengan udara panas kering suhu 120 derajat C mati dalam 120 menit.

e. PengeringanPengeringan dapat menyebabkan larutan disekeliling mikroba menjadi hipertonis, sehingga air keluar dari sel mikroba dan dapat menyebabkan mikroba mati. Gangguan tekanan osmotik akan diper hebat apabila ditambahkan garam dan bumbu seperti halnya pada pembuatan ikan asin dan bandeng. Karena dengan pengeringan ini dapat menyebabkan berhentinya pembunuhan dan perkembang biakan mikroba.

f. Menggunakan zat kimia AlkoholEthyl alkohol merupakan desinfektan yang paling sering di pakai . Untuk desinfektin kulit digunakan kadar ethyl alkohol 70%. Daya kerjanya yaitu mengkoagulasikan protein dan menarik air sel. YodiumMerupakan germicida tertua. Namun kurang baik kelarutannya dalam air. Lebih baik kelarutannya dalam alkohol. Preparatnya adalah betadin yang banyak digunakan untuk membersihkan luka. Dan tindakan antiseptik pada kulit sebelum pembedahan. Yodium merupakan baktericida yang paling kuat. Preparat chlorBanyak dipakai untuk desinfeksi air minum, misalnya kaporit. Daya kerjanya berdasarkan proses oksidasi. Zat warnaMisalnya getianviolet, tertuma menghambat gram positif dan jamur. Zat warna lainnya misalnya acriflavin. Acriflavin digunakan untuk tindakan anti septik pada selaput lendir dan pengobatan luka. Daya kerja zat warna ini karena berkaitan dengan protein bakteri. Sabun dan detergent sintetisSabun juga menyebabakan menurunnya tegangan permukaan, sehingga mikroba mudah terlepas dari kulit atau pakaian. Berbagai zat yang bersifat germicida sering di tambahkan dalam pembuatan sabun. AerosolAerosol adalah zat kimia sebagai anti mikrobial yang di semprotkan di udara sehingga membentuk butiran-butiran halus dan tetap tersuspensi dalam udara untuk waktu yang cukup lama. Di pergunakan untuk desinfeksi ruangan.

2.3 SYARAT-SYARAT UNTUK PEMBUATAN DESINFEKTAN

a. Toxisitas yang tinggi terhadap mikroba. Kemampuan untuk membunuh mikroba adalah syarat utama germicida diharapkan mempunyai spectrum yang seluas-luasnya, walaupun dlam konsentrasi kecil.b. Kelarutannya tinggi, harus larut baik dalam air atau cairan jaringan agar daya kerjanya evektif.c. Stabilitasnya tinggi. Harus stabil sebab jika susunan kimianya berubah, maka akan berubah pula daya germicidanya.d. Tidak bertsifat toxis terhadap manusia dan binatange. Homogen. Preparatnya harus homogeny, terbagi rata, walaupun bercampur dengan zat-zat lainnya.

Page 6: DESINFEKSI

f. Tidak mudah membentuk ikatan kimia dengan zat organic lainnya, kecuali dengan zat organic yang ada didalam sel mikroba, sebab bila mudah berikatan dengan senyawa organic lain, maka konsentrasinya yang akan sampai ke mikroba akan berkurang.g. Bersifat toxis terhadap mikroba pada suhu kamar atau suhu badan yang sesuai dengan penggunaannya.h. Tidak bersifat korosif dan tidak memberi warna. Tidak menjadikan logam menjadi berkarat atau rusak.i. Tidak berbau yang mengganggu, kalau bisa berbau wangij. Daya tembusnya tinggi. Diharapkan mempunyai daya tembus yang besar sehingga dapat mematikan mikroba yang terdapat dilapisan yang lebih dalam.k. Bersifat detergent atau membersihkan atau mencucil. Harganya murah dan mudah dibuat.Entjang, Indan (2003). Mikrobiologi dan Parasitologi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti