Presentasi Desinfeksi Dan Sterilisasi

36
DISINFEKSI DAN STERILISASI Oleh : Ana Faridatun N. Kurrotun Ayni B. PEMBIMBING : dr. UTCHU TEDJA MULYA, Sp.B. KEPANITERAAN KLINIK MADYA LABORATORIUM ILMU BEDAH RSD MARDI WALUYO BLITAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2012

description

Presentasi Desinfeksi Dan Sterilisasi

Transcript of Presentasi Desinfeksi Dan Sterilisasi

  • DISINFEKSI DAN STERILISASIOleh :Ana Faridatun N.Kurrotun Ayni B.PEMBIMBING :dr. UTCHU TEDJA MULYA, Sp.B.KEPANITERAAN KLINIK MADYALABORATORIUM ILMU BEDAHRSD MARDI WALUYO BLITARFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG2012

  • Pendahuluan Alat- alat medis Pemakaian terhadap pasienPencegahan InfeksiSterilisasi dan Disinfeksi

  • Rumusan Masalah

  • Tinjauan PustakaSterilisasi adalah suatu proses dimana dapat membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme.Disinfeksi adalah proses eliminasi berbagai macam mikroorganisme patogen (tidak termasuk spora) pada objek yang hidup ataupun tidak hidup.DEFINISI

  • Proses Dekontaminasi

  • STERILISASI

  • Faktor yang mempengaruhi :Jenis MikroorganismeJumlah MikroorganismeJumlah dan jenis materi organik yang melindungi bakteriJumlah retakan atau celah pada instrumen

  • METODE STERILISASISTERILISASI PANAS Baik untuk iklim yang lembab Hanya dapat digunakan pada benda gelas atau logam. Harus digunakan sesegera mungkin, kecuali:- Dibungkus dengan lapisan ganda kain katun, kertas.- Disimpan dalam wadah kering dan steril berpenutup rapat.

  • Sterilisasi uap bertekanan tinggiSyarat dapat memenuhi 4 kondisi: Kontak yang memadai Suhu yang sangat tinggi Waktu yang tepat Kelembapan yang memadaiKelebihan - metode yang paling sering dipakai dan efektif- waktu sterilisasi yang dibutuhkan lebih pendek.

  • CONTINUE...Kekurangan : membutuhkan sumber panas yang terus-menerusMembutuhkan alat yang harus dipelihara dengan cermat agar tetap berfungsi dengan baik. Membutuhkan kepatuhan waktu, suhu, dan tekanan secara ketat.Sukar menghasilkan paket kering karena gangguan prosedur.Siklus sterilisasi yang berulang- ulang dapat menyebabkan bopeng dan penumpulan sisi instrumen yang tajam.Bahan- bahan plastik tidak tahan suhu tinggi.

  • Sterilisasi panas keringEfektivitas sterilisasi panas kering ini tercapai dengan proses konduksi panas. Panas di absorbsi oleh permukaan luar dari sebuah instrumen dan kemudian dikirimkan ke lapisan berikutnya. Pada akhirnya keseluruhan objek mencapai suhu yang dibutuhkan untuk sterilisasi.Kekurangan : Instrumen plastik dan karet tidak dapat disterilisasi karena suhu yang digunakan terlalu tinggi. Panas kering memenetrasi materi secara lambat dan tidak merataMembutuhkan oven dan sumber listrik secara terus- menerus.

  • Kelebihan : Metode yang sangat efektif, seperti sterilisasi panas- kering dengan konduksi menjangkau seluruh permukaan instrumen, bahkan untuk instrumen yang tidak dapat dibongkar pasang. Bersifat protektif atas benda tajam (penumpulan lebih sedikit) Tidak meninggalkan sisa kimia Mengurangi masalah paket basah di iklim lembab.

  • STERILISASI KIMIA Beberapa disinfektan tingkat tinggi akan membunuh endospora setelah paparan berkepanjangan (10-24 jam). Disinfektan umum yang dapat digunakan yaitu glutaraldehid dan formaldehid.

  • Glutaraldehid, seperti Cidex jarang tersedia di pasaran dan harganya sangat mahal sterilan yang praktis untuk instrumen tertentu, seperti laparoskop yang tidak dapat dipanaskan. Baik gluteraldehid atau formaldehid membutuhkan penanganan khusus dan meninggalkan sisa pada instrumen yang sudah ditangani.

  • Kelebihan: Larutan glutaraldehid dan formaldehid tidak begitu mudah dinonaktifkan oleh materi organik. Kedua larutan ini dapat digunakan untuk instrumen yang tidak tahan sterilisasi panas. Larutan formaldehid dapat digunakan hingga 14 hari. Sebagian glutaraldehid dapat digunakan hingga 28 hari.

  • Kekurangan : Glutaraldehid dan formaldehid adalah kimiawi yang menyebabkan iritasi kulitperalatan yang direndam harus dibilas dengan air steril. Karena glutaraldehid bekerja sangat baik pada suhu ruangan, sterilisasi kima tidak dijamin berfungsi baik pada lingkungan dingin (suhu kurang dari 20C/68F), bahkan dengan proses perendaman yang berkepanjangan.

  • Glutaraldehid mahal harganya. Uap dari formaldehid diklasifikasikan sebagai potensial karsinogen, dan pada derajat yang lebih rendah glutaraldehid mengiritasi kulit, mata dan saluran pernafasan. Formaldehid tidak dapat dicampur dengan klorin karena memproduksi zat yang berbahaya (bis-klorometil-eter).

  • Metode Sterilisasi Lainnya

  • Sterilisasi GasKekurangan ETOPenggunaan gas formaldehid digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada instrumen atau plastik.Gas etilen oksida (ETO) digunakan untuk proses sterilisasi instrumen yang sensitif terhadap panas dan kelembaban seperti perangkat plastik dan instrumen yang rentan. Proses yang rumit dan biaya lebih mahal daripada sterilisasi uap ataupun panas kering.Berbahaya bagi para petugas kesehatan, klien dan lingkungan.Mengandung racun pada tingkat moderat.Bersifat mengiritasi mata dan selaput lendir.

  • Sinar UV intens dapat bersifat bakterisidal dan virusidal.Sinar UV hanya dapat membunuh mikroorganisme yang terkena secara langsung oleh sinar UV.

    KEKURANGANMembutuhkan sumber listrik yang besarKurang efektif di area dengan kelembapan relatif yang tinggiLampu UV membutuhkan pembersihan secara berkala agar tetap efektifPaparan UV dapat membakar kulit dan mata

  • Sterilisasi Kimia yang LainAsam Parasetik (peroxyacetic acid)Digunakan untuk mensterilisasi jenis endoskop yang berbeda.ParaformaldehidMensterilisasi laparoskop.Sterilisasi gas plasmaMetode ini dapat mensterilisasi instrumen dalam waktu > 1jam dan hasil sampingannya tidak berbahaya.Namun tidak dapat penetrasi dengan baik dan tidak dapat digunakan pada kertas atau kain linen.

  • Penyimpanan Instrumen SterilArea penyimpanan ini paling baik ditempatkan bersebelahan dengan atau dihubungkan ke tempat sterilisasi berlangsung.

  • Digunakan saat peralatan sterilisasi tidak tersedia.Proses DTT membunuh semua mikroorganisme (termasuk bakteri vegetatif, tuberkulosis, ragi dan virus) kecuali beberapa endospora bakterial.

  • Uap PanasBakteri vegetatif akan mati pada uap panas 60- 75C dalam 10 menit.Virus hepatitis B dapat diinaktivasi dalam 10 menit jika dipanaskan pada suhu 80C.

  • Perebusan dan Pengukusan

  • Bahan KimiaLarutan Klorin

  • FormaldehidMurah dan tersedia dimana-mana.Baunya sangat merangsang dan bersifat sangat iritatif dan berpotensi menyebabkan karsinogen.Petugas harus memakai sarung tangan untuk mencegah kontak kulit dan melindungi mata dari cipratan dan uap, membatasi waktu paparan serta menggunakan larutan ini hanya pada ventilasi baik.

  • GlutaraldehidKurang iritatif dibanding formaldehid.

  • Hidrogen Peroksida (H2O2) Tersedia dimana-mana dan lebih murah daripada desinfektan kimia lainnya. Kerugian utamanya adalah sangat korosif, jangan digunakan untuk desinfektan tembaga, aluminium, seng atau kin.Dapat kehilangan kestabilannya oleh paparan panas dan sinar matahari.

  • Alkohol dan Iodofor Bahan ini tidak dapat digolongkan dengan desinfektan tingkat tinggi.Alkohol tidak dapat membunuh dan menghambat beberapa virus.Bahan kimia ini hanya digunakan jika desinfektan yang lain tidak tersedia.

  • Langkah-langkah DTT dengan Bahan Kimiawi

  • KesimpulanDisinfeksi merupakan suatu proses eliminasi berbagai macam mikroorganisme patogen (tidak termasuk spora) pada objek yang hidup ataupun tidak hidup.Disinfeksi dapat dilakukan dengan menggunakan metode fisik dan kimia.Sterilisasi adalah suatu proses dimana dapat membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme.Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara fisik, kimia dan fisiokimia.

  • Setiap metode sterilisasi mempunyai kekurangan dan kelebihan pada masing-masing instrumen.

    Proses disinfeksi tingkat tinggi yang merupakan alternatif, dapat diterima apabila tidak terdapat alat sterilisasi.

  • Saran

  • Terima Kasih

    **