DESAIN RISET BISNIS.doc
-
Upload
rahayudamayanti -
Category
Documents
-
view
168 -
download
9
description
Transcript of DESAIN RISET BISNIS.doc
DESAIN RISET BISNIS
1. Desain Riset
1.1 Definisi Desain Riset
Desain riset memiliki cakupan topik yang sangat luas sehingga terdapat
beberapa definisi desain riset yaitu sebagai berikut.
(1) Desain riset merupakan cetak biru pengumpulan, pengukuran, dan analisis data.
(2) Desain riset membantu periset dalam pengalokasian sumber daya yang terbatas
dengan menempatkan pilihan-pilihan penting dalam metodologi.
(3) Desain riset adalah rencana dan struktur investigasi yang dibuat sedemikian rupa
sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan riset. Rencana mencakup garis besar
dari yang akan dilakukan seorang investigator mulai dari penulisan hipotesis serta
implikasi operasionalnya hingga ke analisis akhir data.
(4) Desain riset mengungkapkan struktur masalah riset, kerangka kerja, organisasi, atau
konfigurasi hubungan antar variabel suatu studi dan rencana investigasi yang
digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dari hubungan tersebut.
Inti dari desain riset antara lain: (1) suatu rencana berbasis aktivitas dan waktu,
(2) suatu rencana yang selalu didasarkan pada pertanyaan riset, (3) suatu petunjuk untuk
memilih sumber dan jenis informasi, (4) suatu kerangka kerja untuk merinci hubungan
antar variabel dalam studi, dan (5) suatu garis prosedural untuk setiap kegiatan riset.
1.2 Klasifikasi Desain Riset
Klasifikasi dalam desain riset dibagi menjadi delapan kategori yaitu: (1) sejauh
mana pertanyaan riset telah dikristalisasi dan dapat dilakukan dengan pilihan studi
eksplorasi atau studi formal, (2) metode pengumpulan data dengan pilihan pemantauan
atau studi komunikasi, (3) kemampuan periset untuk memberikan efek pada variabel
yang sedang dalam studi dengan pilihan eksperimental atau sesudah fakta, (4) tujuan
dari studi dengan pilihan deskriptif atau sebab akibat, (5) dimensi waktu dengan pilihan
lintas bagian atau longitudinal, (6) cakupan topik dengan pilihan kasus atau studi
statistic, (7) lingkungan riset dengan pilihan situasi lapangan atau riset laboratorium
atau simulasi, dan (8) persepsi orang yang ikut telibat dalam riset dengan pilihan
rutinitas sehari-hari atau rutinitas yang dimodifikasi.
1
1.3 Derajat Kristalisasi Pertanyaan Riset
Suatu studi dapat dipandang sebagai eksplorasi atau formal. Studi eksplorasi
cenderung berstruktur longgar dengan tujuan untuk mengetahui tugas-tugas atau
kesempatan riset di masa yang akan datang. Tujuan jangka pendek dari eksplorasi
biasanya mengembangkan hipotesis atau pertanyaan untuk riset yang selanjutnya. tepat.
Tujuan dari desain riset formal adalah untuk menguji hipotesis.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Proses pengamatan meliputi studi dimana periset memeriksa kegiatan suatu
subjek atau sifat suatu material tanpa berupaya untuk mendapatkan tanggapan dari
siapapun. Studi komunikasi merupakan suatu studi yang mempelajari tentang tata cara
periset mengajukan pertanyaan kepada subjek dan mengumpulkan tanggapan subjek
tersebut secara pribadi atau non pribadi. Data yang dikumpulkan dapat berupa hasil
wawancara atau pembicaraan melalui telepon, instrumen yang dikelola sendiri atau
yang dikirim sendiri, instrumen yang disajikan sebelum atau setelah perlakuan.
1.5 Pengontrolan Variabel oleh Periset
Periset berupaya mengontrol atau memanipulasi variabel dalam studi ketika
melakukan eksperimen. Pengamat tersebut tidak memiliki kemampuan untuk
memanipulasi dengan adanya desain laporan sesudah fakta. Pengamat hanya bisa
melaporkan yang telah terjadi dan yang sedang terjadi.
1.6 Tujuan Studi
Perbedaan utama antara studi deskriptif dan studi sebab akibat terletak pada
tujuannya. Jika suatu riset berkaitan dengan menemukan siapa, apa, dimana, kapan atau
berapa banyak, maka studinya adalah deskriptif. Jika berkenaan dengan mempelajari
mengapa yang menyatakan bagaimana satu variabel mengakibatkan perubahan pada
variabel lain, ini adalah studi sebab akibat.
1.7 Dimensi Waktu
Studi lintas bagian dilakukan hanya sekali dan mewakili satu periode tertentu.
Studi longitudinal dilakukan berulang kali dalam jangka waktu tertentu. Keuntungan
dari studi longitudinal adalah kemampuan menelusuri perubahan sepanjang waktu.
2
1.8 Cakupan Topik
Studi statistik didesain untuk memperluas studi bukan untuk memperdalamnya.
Studi statistik berupaya memperoleh karakteristik populasi dengan membuat
kesimpulan dari karakteristik sampel. Studi kasus lebih menekankan analisis
kontekstual penuh terhadap kejadian atau kondisi yang lebih sedikit jumlahnya serta
hubungan yang terjadi diantara mereka.
1.9 Lingkungan Riset
Desain akan berbeda tergantung juga pada penggunaanya dalam kondisi
lingkungan aktual atau di bawah kondisi yang dimanipulasi. Kondisi lingkungan aktual
merupakan kondisi lingkungan yang sesungguhnya tanpa adanya manipulasi. Kondisi
lingkungan aktual dikenal juga dengan sebutan kondisi lapangan.. Melakukan simulasi
adalah membuat tiruan esensi suatu proses atau sistem, Simulasi semakin banyak
digunakan dalam riset khususnya dalam operasi riset.
1.10 Persepsi Peserta
Persepsi peserta dapat mempengaruhi hasil riset secara tidak terlihat. Tiga
tingkatan peserta yaitu peserta tidak merasakan adanya penyimpangan dari rutinitas
sehari-hari, peserta merasakan adanya penyimpangan, tetapi tidak terkait dengan periset,
dan peserta merasakan adanya penyimpangan yang diakibatkan oleh periset.
2. Studi Eksplorasi
Eksplorasi mampu mengembangkan konsep dengan lebih jelas, menetapkan
prioritas, mengembangkan definisi operasional, dan memperbaiki desain akhir riset.
Tujuan dari eksplorasi dapat dicapai melalui teknik yang berbeda. Teknik kualitatif dan
kuantitatif sama-sama dapat diterapkan. Pada saat teknik kualitatif dan kuatitatif
dikombinasikan, muncul empat teknik eksplorasi dengan tingkat penerapan yang luas
yaitu: (1) analisis data sekunder, (2) survey pengalaman, (3) kelompok fokus, dan (4)
desain dua tahap.
2.1 Analisis Data Sekunder
Periset harus memulai dengan mencari data milik organisasi. Sumber kedua dari
data sekunder adalah dokumen yang dipublikasikan oleh pengarang di luar organisasi.
3
2.2 Survei Pengalaman
Data yang dipublikasikan secara tertulis seringkali tidak dapat diakses oleh
periset luar. Oleh karena itu, periset akan sangat terbantu apabila mendapat informasi
dari mereka yang berpengalaman dan mendapatkan informasi dari ingatan dan
pengalaman kolektif mereka.
2.3 Kelompok Fokus
Kelompok fokus adalah suatu kelompok orang (biasanya 6 hingga 10 peserta),
dipimpin oleh moderator yang terlatih. Fasilitator atau moderator menggunakan prinsip
dinamika kelompok untuk memfokuskan atau mengarahkan kelompok dalam bertukar
ide, perasaan, dan pengalaman tentang topik tertentu.
2.4 Desain Dua Tahap
Pada tahap ini, eksplorasi menjadi tahapan pertama yang terpisah dan dengan
tujuan yang terbatas yaitu: (1) mendefinisikan pertanyaan riset dengan jelas, dan (2)
mengembangkan desain riset.
3. Studi Deskriptif
Studi yang lebih formal disusun dengan hipotesis atau pertanyaan investigatif
yang dinyatakan secara jelas. Studi formal digunakan dengan tujuan riset yaitu
penjabaran suatu fenomena atau karakteristik berkaitan dengan suatu populasi,
memprakirakan proporsi dari populasi, dan menemukan hubungan antara variabel yang
berbeda. Studi deskriptif yang paling sederhana berhubungan dengan pertanyaan atau
hipotesis yang bervariasi tunggal, dimana kita mempertanyakan tentang atau
menyatakan sesuatu tentang ukuran, bentuk, distribusi, atau eksistensi suatu variabel.
Studi ini juga terkadang menarik untuk memastikan informasi tentang variabel lain.
4. Studi Sebab Akibat
4.1 Konsep dari Sebab
Secara empiris, kita tidak akan pernah dapat mendemontrasikan sebab akibat A-
B dengan kepastian. Ini disebabkan karena kita tidak mendemonstrasikan hubungan
sebab akibat tersebut secara deduktif atau menggunakan format atau menggunakan
validasi atas premis yang dibutuhkan oleh deduksi untuk menarik kesimpulan. Agar
memenuhi standar ideal sebagai penyebab, maka persyaratan bahwa suatu variabel
4
harus selalu menyebabkan terjadinya suatu variabel lainnya, dan tidak ada variabel lain
yang memiliki dampak sebab akibat yang sama, harus dipenuhi.
4.2 Hubungan Sebab Akibat
Analisis sebab akibat adalah bagaimana suatu variabel mempengaruhi, atau
bertanggung jawab atas perubahan yang terjadi pada variabel lain. Riset bisnis lebih
tertarik untuk memahami, menjelaskan, memprediksi dan mengontrol hubungan antara
variabel ketimbang dalam memahami penyebab yang benar.
Jika mempertimbangkan alternatif hubungan yang mungkin terjadi antara dua
variabel dapat diberikan tiga kemungkinan yaitu simetris, dimana dua variabel
berfuktuasi secara bersamaan tetapi kita beramsumsi bahwa tidak ada perubahan pada
masing-masing variabel yang disebabkan oleh perubahan pada yang lain. Kedua adalah
hubungan timbal balik dimana saat dua variabel saling mempengaruhi atau memperkuat
satu sama lain. Ketiga adalah ubungan asimetris dimana perubahan pada satu variabel
bertanggung jawab atas perubahan pada variabel yang lain.
4.3 Menguji Hipotesis Sebab Akibat
Ketika tidak satu orang pun yang dapat memastikan bahwa variabel A
menyebabkan munculnya variabel B, seseorang dapat mengumpulkan bukti yang
meningkatkan kepercayaan bahwa A yang menyebabkan munculnya variabel B.
(1) Penyebab dan Desain Eksperimen
Pembuatan kesimpulan dari desain eksperimen harus memenuhi dua persyaratan
lainnya. Yang pertama adalah kontrol dan yang kedua adalah penempatan acak
subjek pada group.
(2) Penyebab dan Desain Laporan Sesudah Fakta
Desain sesudah fakta banyak digunakan dalam riset bisnis dan sering sekali menjadi
pendekatan yang paling memungkinkan untuk dipakai, khususnya, seseorang
mencari penjelasan sebab akibat.
(3) Kekeliruan Akibat Urutan Waktu
Kekeliruan akibat urutan waktu selama ini digunakan untuk menjelaskan
kesimpulan yang sering terjadi namun tidak dapat dijamin.
5
6