DESAIN RISET BISNIS.doc

9
DESAIN RISET BISNIS 1. Desain Riset 1.1 Definisi Desain Riset Desain riset memiliki cakupan topik yang sangat luas sehingga terdapat beberapa definisi desain riset yaitu sebagai berikut. (1) Desain riset merupakan cetak biru pengumpulan, pengukuran, dan analisis data. (2) Desain riset membantu periset dalam pengalokasian sumber daya yang terbatas dengan menempatkan pilihan- pilihan penting dalam metodologi. (3) Desain riset adalah rencana dan struktur investigasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan riset. Rencana mencakup garis besar dari yang akan dilakukan seorang investigator mulai dari penulisan hipotesis serta implikasi operasionalnya hingga ke analisis akhir data. (4) Desain riset mengungkapkan struktur masalah riset, kerangka kerja, organisasi, atau konfigurasi hubungan antar variabel suatu studi dan rencana investigasi yang digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dari hubungan tersebut. Inti dari desain riset antara lain: (1) suatu rencana berbasis aktivitas dan waktu, (2) suatu rencana yang selalu didasarkan pada pertanyaan riset, (3) suatu petunjuk untuk memilih sumber dan jenis informasi, (4) suatu kerangka 1

description

metodologi penelitian

Transcript of DESAIN RISET BISNIS.doc

Page 1: DESAIN RISET BISNIS.doc

DESAIN RISET BISNIS

1. Desain Riset

1.1 Definisi Desain Riset

Desain riset memiliki cakupan topik yang sangat luas sehingga terdapat

beberapa definisi desain riset yaitu sebagai berikut.

(1) Desain riset merupakan cetak biru pengumpulan, pengukuran, dan analisis data.

(2) Desain riset membantu periset dalam pengalokasian sumber daya yang terbatas

dengan menempatkan pilihan-pilihan penting dalam metodologi.

(3) Desain riset adalah rencana dan struktur investigasi yang dibuat sedemikian rupa

sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan riset. Rencana mencakup garis besar

dari yang akan dilakukan seorang investigator mulai dari penulisan hipotesis serta

implikasi operasionalnya hingga ke analisis akhir data.

(4) Desain riset mengungkapkan struktur masalah riset, kerangka kerja, organisasi, atau

konfigurasi hubungan antar variabel suatu studi dan rencana investigasi yang

digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dari hubungan tersebut.

Inti dari desain riset antara lain: (1) suatu rencana berbasis aktivitas dan waktu,

(2) suatu rencana yang selalu didasarkan pada pertanyaan riset, (3) suatu petunjuk untuk

memilih sumber dan jenis informasi, (4) suatu kerangka kerja untuk merinci hubungan

antar variabel dalam studi, dan (5) suatu garis prosedural untuk setiap kegiatan riset.

1.2 Klasifikasi Desain Riset

Klasifikasi dalam desain riset dibagi menjadi delapan kategori yaitu: (1) sejauh

mana pertanyaan riset telah dikristalisasi dan dapat dilakukan dengan pilihan studi

eksplorasi atau studi formal, (2) metode pengumpulan data dengan pilihan pemantauan

atau studi komunikasi, (3) kemampuan periset untuk memberikan efek pada variabel

yang sedang dalam studi dengan pilihan eksperimental atau sesudah fakta, (4) tujuan

dari studi dengan pilihan deskriptif atau sebab akibat, (5) dimensi waktu dengan pilihan

lintas bagian atau longitudinal, (6) cakupan topik dengan pilihan kasus atau studi

statistic, (7) lingkungan riset dengan pilihan situasi lapangan atau riset laboratorium

atau simulasi, dan (8) persepsi orang yang ikut telibat dalam riset dengan pilihan

rutinitas sehari-hari atau rutinitas yang dimodifikasi.

1

Page 2: DESAIN RISET BISNIS.doc

1.3 Derajat Kristalisasi Pertanyaan Riset

Suatu studi dapat dipandang sebagai eksplorasi atau formal. Studi eksplorasi

cenderung berstruktur longgar dengan tujuan untuk mengetahui tugas-tugas atau

kesempatan riset di masa yang akan datang. Tujuan jangka pendek dari eksplorasi

biasanya mengembangkan hipotesis atau pertanyaan untuk riset yang selanjutnya. tepat.

Tujuan dari desain riset formal adalah untuk menguji hipotesis.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Proses pengamatan meliputi studi dimana periset memeriksa kegiatan suatu

subjek atau sifat suatu material tanpa berupaya untuk mendapatkan tanggapan dari

siapapun. Studi komunikasi merupakan suatu studi yang mempelajari tentang tata cara

periset mengajukan pertanyaan kepada subjek dan mengumpulkan tanggapan subjek

tersebut secara pribadi atau non pribadi. Data yang dikumpulkan dapat berupa hasil

wawancara atau pembicaraan melalui telepon, instrumen yang dikelola sendiri atau

yang dikirim sendiri, instrumen yang disajikan sebelum atau setelah perlakuan.

1.5 Pengontrolan Variabel oleh Periset

Periset berupaya mengontrol atau memanipulasi variabel dalam studi ketika

melakukan eksperimen. Pengamat tersebut tidak memiliki kemampuan untuk

memanipulasi dengan adanya desain laporan sesudah fakta. Pengamat hanya bisa

melaporkan yang telah terjadi dan yang sedang terjadi.

1.6 Tujuan Studi

Perbedaan utama antara studi deskriptif dan studi sebab akibat terletak pada

tujuannya. Jika suatu riset berkaitan dengan menemukan siapa, apa, dimana, kapan atau

berapa banyak, maka studinya adalah deskriptif. Jika berkenaan dengan mempelajari

mengapa yang menyatakan bagaimana satu variabel mengakibatkan perubahan pada

variabel lain, ini adalah studi sebab akibat.

1.7 Dimensi Waktu

Studi lintas bagian dilakukan hanya sekali dan mewakili satu periode tertentu.

Studi longitudinal dilakukan berulang kali dalam jangka waktu tertentu. Keuntungan

dari studi longitudinal adalah kemampuan menelusuri perubahan sepanjang waktu.

2

Page 3: DESAIN RISET BISNIS.doc

1.8 Cakupan Topik

Studi statistik didesain untuk memperluas studi bukan untuk memperdalamnya.

Studi statistik berupaya memperoleh karakteristik populasi dengan membuat

kesimpulan dari karakteristik sampel. Studi kasus lebih menekankan analisis

kontekstual penuh terhadap kejadian atau kondisi yang lebih sedikit jumlahnya serta

hubungan yang terjadi diantara mereka.

1.9 Lingkungan Riset

Desain akan berbeda tergantung juga pada penggunaanya dalam kondisi

lingkungan aktual atau di bawah kondisi yang dimanipulasi. Kondisi lingkungan aktual

merupakan kondisi lingkungan yang sesungguhnya tanpa adanya manipulasi. Kondisi

lingkungan aktual dikenal juga dengan sebutan kondisi lapangan.. Melakukan simulasi

adalah membuat tiruan esensi suatu proses atau sistem, Simulasi semakin banyak

digunakan dalam riset khususnya dalam operasi riset.

1.10 Persepsi Peserta

Persepsi peserta dapat mempengaruhi hasil riset secara tidak terlihat. Tiga

tingkatan peserta yaitu peserta tidak merasakan adanya penyimpangan dari rutinitas

sehari-hari, peserta merasakan adanya penyimpangan, tetapi tidak terkait dengan periset,

dan peserta merasakan adanya penyimpangan yang diakibatkan oleh periset.

2. Studi Eksplorasi

Eksplorasi mampu mengembangkan konsep dengan lebih jelas, menetapkan

prioritas, mengembangkan definisi operasional, dan memperbaiki desain akhir riset.

Tujuan dari eksplorasi dapat dicapai melalui teknik yang berbeda. Teknik kualitatif dan

kuantitatif sama-sama dapat diterapkan. Pada saat teknik kualitatif dan kuatitatif

dikombinasikan, muncul empat teknik eksplorasi dengan tingkat penerapan yang luas

yaitu: (1) analisis data sekunder, (2) survey pengalaman, (3) kelompok fokus, dan (4)

desain dua tahap.

2.1 Analisis Data Sekunder

Periset harus memulai dengan mencari data milik organisasi. Sumber kedua dari

data sekunder adalah dokumen yang dipublikasikan oleh pengarang di luar organisasi.

3

Page 4: DESAIN RISET BISNIS.doc

2.2 Survei Pengalaman

Data yang dipublikasikan secara tertulis seringkali tidak dapat diakses oleh

periset luar. Oleh karena itu, periset akan sangat terbantu apabila mendapat informasi

dari mereka yang berpengalaman dan mendapatkan informasi dari ingatan dan

pengalaman kolektif mereka.

2.3 Kelompok Fokus

Kelompok fokus adalah suatu kelompok orang (biasanya 6 hingga 10 peserta),

dipimpin oleh moderator yang terlatih. Fasilitator atau moderator menggunakan prinsip

dinamika kelompok untuk memfokuskan atau mengarahkan kelompok dalam bertukar

ide, perasaan, dan pengalaman tentang topik tertentu.

2.4 Desain Dua Tahap

Pada tahap ini, eksplorasi menjadi tahapan pertama yang terpisah dan dengan

tujuan yang terbatas yaitu: (1) mendefinisikan pertanyaan riset dengan jelas, dan (2)

mengembangkan desain riset.

3. Studi Deskriptif

Studi yang lebih formal disusun dengan hipotesis atau pertanyaan investigatif

yang dinyatakan secara jelas. Studi formal digunakan dengan tujuan riset yaitu

penjabaran suatu fenomena atau karakteristik berkaitan dengan suatu populasi,

memprakirakan proporsi dari populasi, dan menemukan hubungan antara variabel yang

berbeda. Studi deskriptif yang paling sederhana berhubungan dengan pertanyaan atau

hipotesis yang bervariasi tunggal, dimana kita mempertanyakan tentang atau

menyatakan sesuatu tentang ukuran, bentuk, distribusi, atau eksistensi suatu variabel.

Studi ini juga terkadang menarik untuk memastikan informasi tentang variabel lain.

4. Studi Sebab Akibat

4.1 Konsep dari Sebab

Secara empiris, kita tidak akan pernah dapat mendemontrasikan sebab akibat A-

B dengan kepastian. Ini disebabkan karena kita tidak mendemonstrasikan hubungan

sebab akibat tersebut secara deduktif atau menggunakan format atau menggunakan

validasi atas premis yang dibutuhkan oleh deduksi untuk menarik kesimpulan. Agar

memenuhi standar ideal sebagai penyebab, maka persyaratan bahwa suatu variabel

4

Page 5: DESAIN RISET BISNIS.doc

harus selalu menyebabkan terjadinya suatu variabel lainnya, dan tidak ada variabel lain

yang memiliki dampak sebab akibat yang sama, harus dipenuhi.

4.2 Hubungan Sebab Akibat

Analisis sebab akibat adalah bagaimana suatu variabel mempengaruhi, atau

bertanggung jawab atas perubahan yang terjadi pada variabel lain. Riset bisnis lebih

tertarik untuk memahami, menjelaskan, memprediksi dan mengontrol hubungan antara

variabel ketimbang dalam memahami penyebab yang benar.

Jika mempertimbangkan alternatif hubungan yang mungkin terjadi antara dua

variabel dapat diberikan tiga kemungkinan yaitu simetris, dimana dua variabel

berfuktuasi secara bersamaan tetapi kita beramsumsi bahwa tidak ada perubahan pada

masing-masing variabel yang disebabkan oleh perubahan pada yang lain. Kedua adalah

hubungan timbal balik dimana saat dua variabel saling mempengaruhi atau memperkuat

satu sama lain. Ketiga adalah ubungan asimetris dimana perubahan pada satu variabel

bertanggung jawab atas perubahan pada variabel yang lain.

4.3 Menguji Hipotesis Sebab Akibat

Ketika tidak satu orang pun yang dapat memastikan bahwa variabel A

menyebabkan munculnya variabel B, seseorang dapat mengumpulkan bukti yang

meningkatkan kepercayaan bahwa A yang menyebabkan munculnya variabel B.

(1) Penyebab dan Desain Eksperimen

Pembuatan kesimpulan dari desain eksperimen harus memenuhi dua persyaratan

lainnya. Yang pertama adalah kontrol dan yang kedua adalah penempatan acak

subjek pada group.

(2) Penyebab dan Desain Laporan Sesudah Fakta

Desain sesudah fakta banyak digunakan dalam riset bisnis dan sering sekali menjadi

pendekatan yang paling memungkinkan untuk dipakai, khususnya, seseorang

mencari penjelasan sebab akibat.

(3) Kekeliruan Akibat Urutan Waktu

Kekeliruan akibat urutan waktu selama ini digunakan untuk menjelaskan

kesimpulan yang sering terjadi namun tidak dapat dijamin.

5

Page 6: DESAIN RISET BISNIS.doc

6