Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan … · 2017-06-04 · arsitektur, metoda...

14
Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. www.ojs.unud.ac.id Suarya, IM; Djaja Baruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A. Volume (2) Nomor (2) Edisi Juli 2014 ISSN: 9 772338 505007 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Transcript of Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan … · 2017-06-04 · arsitektur, metoda...

Arsitektur dan Desain RisetStudi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur BinaanElektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.www.ojs.unud.ac.id

Suarya, IM; Djaja Baruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP;Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP;Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB;

Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; KarelMuktiwibowo, A.

Volu

me

(2)N

omor

(2)E

disi

Juli

2014

ISSN: 9 772338 505007

JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (2) Nomor (2) Edisi Juli 2014 i

e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studimenyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JAUNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dandesain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbukapeluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusipemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputerarsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanyamerupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasifaktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yangsedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasilpengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA

Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia+62 361 703384 [email protected]@ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

ii eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505007

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung JawabI Made Suarya

PengarahA.A. Gde Djaja Bharuna

I Ketut Mudra

KetuaSyamsul Alam Paturusi

SekretarisI Wayan Yuda Manik

BendaharaNi Made Swanendri

Penyunting dan ReviewerPutu Rumawan Salain

Ngakan Putu SuecaGusti Ayu Made Suartika

I Nyoman SusantaI Gusti Agung Bagus Suryada

Tim ValidasiI Ketut MudraI Made Widja

Syamsul Alam PaturusiI Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim PenerbitI Made Widja

Ngakan Putu SuecaI Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer CoverAntonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain RisetStudi Perkotaan dan Lingkungan BinaanKritik Perencanaan dan Arsitektur Binaanejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-FakultasTeknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (2) Nomor 2 Edisi Juli 2014ISSN No. 9 772338 505007

Hak Cipta 2014 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UniversitasUdayana

Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal ArsitekturUNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, danmempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik padawebsite OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id

Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggungjawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan olehkontributor.

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (2) Nomor (2) Edisi Juli 2014 iii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiahpopuler (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.

3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.

Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulissebagai referensi).

5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis danalamat email di bawah institusi.

6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci(keyword) diletakkan setelah abstrak

7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital

8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi

diletakkan sebelum daftar pustaka10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya

harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetakmiring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahankata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria

yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulisnaskah untuk ditanggapi.

iv eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505007

Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikansecara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi diIndonesia. Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yangmudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selainitu, dukungan kebijakan, sumber daya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan,evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah volume 2nomor 2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktuyang sangat terbatas mewarnai jurnal ini. Seluruh artikel volume ini merupakan hasil perasan dari TugasAkhir mahasiswa. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir arsitektur yang didominasigambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal mudah. Namun ini adalahpilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugasakhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperolehkeberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalamkesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepadaberbagai pihak yang telah membantu terwujudnya volume 2 nomor 2 ini.

Redaktur

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (2) Nomor (2) Edisi Juli 2014 v

Daftar Isi

Halaman

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ........................................................................................................ ii

Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii

Editorial ............................................................................................................................................................ iii

Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v

1. Fasilitas Kebugaran dan Olahraga di Denpasar, Bali(Arie Fadrian, Nengah Keddy Setiada, Nyoman Surata)..........................................................................................1-6

2. Museum Sepeda Onthel di Denpasar(I Made Agung Sudharsana Prayoga, Syamsul Alam Paturusi, dan Ida Bagus Sarjana).......................................7-12

3. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Pariwisata di Buleleng, Bali(I Gede Hocky Indrawan, I Ketut Mudra, dan I Gusti Bagus Budjana) .................................................................13-16

4. Pusat Pengobatan Tradisional Bali di Bali(I Made Dony Swiyoga Putra, Putu Rumawan Salain, dan I Gusti Bagus Budjana) ............................................17-22

5. Rumah Pengantin di Kabupaten Badung, Bali(I Dewa Gede Agung Eka Wirapati, Widiastuti, I Ketut Muliawan Salain) ............................................................23-28

6. Redesain Pasar Anyar, Batu Kandik, di Denpasar Barat(I Made CL Dwi Mussoma, A.A. Gde Djaja Bharuna S, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ....................................35-40

7. Taman Belajar Remaja di Denpasar, Bali(Luh Putu Rany Vertina dan I Putu Sugiantara) ..................................................................................................41-44

8. Klinik Geriatri di Gianyar(Ni Made Ari Amannika Putri, I Ketut Mudra, dan Ciptadi Trimarianto) ................................................................51-56

9. Taman Ekowisata Hutan Mangrove di kedonganan, Bali(I Kadek Premanda Sunggraha, I Ketut Muliawan Salain, dan I Made Suarya) ...................................................57-62

10. Agrowisata Perkebunan di Desa Gobleg, Buleleng, Bali(Gian Luvmi Suharta, I Wayan Kastawan, dan I Made Adhika) ..........................................................................63-68

11. Pusat Olah Raga Rekreasi di Denpasar, Bali(Made Dwiguna Satyadi, I Putu Sugiantara, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ..........................................69-74

12. Kafe Agrowisata Kopi di Payangan, Gianyar(Gde Bagus Andhika Wicaksana, Ni Made Swanendri, dan Ida Ayu Armeli.) .....................................................75-80

13. Wisata Spiritual di Kawasan Taman Wisata Alam Danau Tamblingan-Bali(I Gede Pradhana A.W, I Wayan Wiryawan, Ni Made Swanendri) .....................................................................81-86

14. Industri Keramik Stoneware di Denpasar, Bali(I Ketut Teja Winata Yasana, I Wayan Yuda Manik, dan I Ketut Muliawan Salain) .............................................87-92

15. Redesain Museum Perjuangan Puputan Margarana di Tabanan Bali(I Wayan Yogik Adnyana Putra, Ida Ayu Armeli, dan Putu Gede Sukarsana) .....................................................93-96

16. Panggung Kesenian Terbuka di Ubud, Bali(I Gde Banyu Priautama, I Ketut Muliawan Salain, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ..........................................97-102

17. Akademi Fotografi di Denpasar, Bali(Indah Setya Fitri, Evert Edward Moniaga, dan A.A. Gde Djaja Bharuna S) ....................................................103-106

18. Pengembangan Kawasan Pura Luhur Batukaru, Tabanan, Bali(Ni Wayan Nayaswari, I Made Suarya, dan I Ketut Mudra)..............................................................................107-112

19. Resort Terpadu di Desa Kaba-Kaba, Tabanan - Bali(A.A. Ngurah Agung Raditya Wasudewa, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik) ..............................113-116

vi eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505007

20. Klinik Kesehatan dan Kecantikan Gigi di Gianyar, Bali(Made Chryselia Dwiantari, Nyoman Surata, dan A.A. Gede Djaja Bharuna) ..................................................117-122

21. Cottages Herbal dan Organik di Ubud, Gianyar(Ranis Hasna Devy Riyadi, I Nyoman Sudiarta, dan I Nengah Lanus) ............................................................123-128

22. Kolam Renang Indoor International di Denpasar, Bali(Kresna Aditya Ramadhan Paturusi, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Made Adhika) ..................................129-132

23. Sekolah Musik Anak-Anak di Gianyar, Bali(Putu Bulan Ratna Aggraeni, Widiastuti, I Made Suarya).................................................................................133-138

24. Pusat Rehabilitasi dan Pengobatan Narkoba, Denpasar, Bali(I Putu Herry Darmawan, I Wayan Yuda Manik, dan Ciptadi Trimarianto) ......................................................139-142

25. Restoran Makanan Tradisional, Di Sulanyah Kabupaten Buleleng-Bangli(Celia Teresa Mota Pereira, I Nyoman Susanta, dan Syamsul Alam Paturusi)................................................143-146

26. Healthy Organic Restaurant dan Agrowisata di Tabanan, Bali(I Putu Alit Surya Dinata, I Putu Sugiantara, dan I Made Widja) ......................................................................147-150

27. Sekolah Tinggi Perfilman dan Pertelevisian di Denpasar, Bali(Gusti Ayu Putu Sri Maharani Febrianti, I Ketut Mudra, dan Ida Bagus Sarjana) .............................................151-154

28. Pusat Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Topeng Bali di Badung(I Made Agus Dian Mahendra, Ni Made Swanendri, dan Nengah Keddy Setiada) ........................................155-158

29. Villa Resort di Tabanan-Bali(I Putu Edy Rapiana, Putu Gede Sukarsana, dan Putu Rumawan Salain) ......................................................159-162

30. Kantin Universitas Udayana di Bukit Jimbaran, Bali(Yennifer Suryani Wijaya Halim, Putu Rumawan Salain, dan I Putu Gede Sukarsana) ...................................163-166

31. Gedung Pertunjukan Teater di Bali(Ida Bagus Angga Pramana Uthama, Ida Ayu Armeli, dan I N Widya Paramadhyaksa) .................................167-170

32. Pondok Wisata di Pantai Lakey, Dompu(G. Brian Andhika Putra, Ida Bagus Sarjana, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ..........................................171-176

33. Pusat Pelatihan Spa di Gianyar(I Made Teguh Budiana, I Wayan Meganadha, dan I Wayan Kastawan) .........................................................177-182

34. Strategi dan Konsep Revitalisasi Puri Mas dan Catus Patha Desa Mas di Gianyar(Tjokorda Gede Dalem Suparsa, Syamsul Alam Paturusi, dan I Nyoman Susanta) .......................................183-188

35. Spa di Denpasar, Bali(Putu Rahayu Sitha Dewi, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik) ......................................................189-192

36. Penataan Kawasan Wisata Pantai Jimbaran, Bali(Putu Issnadewi Paramitha Wirya, I Made Suarya, dan Widiastuti) .................................................................193-198

37. Sekolah Tinggi Mode di Denpasar, Bali(Gusti Ayu Dwi Purnama Sari, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan Ida Bagus Gde Primayatna)...........................199-202

38. Redesain Gedung Tunadaksa, Yayasan Senang Hati di Gianyar, Bali(Made Anggita Wahyudi Linggasani, Ida Bagus Gde Primayatna, dan Ida Bagus Bagus Ngurah Bupala) .....203-206

39. Restoran dan Bar Tepi Pantai di Jimbaran, Bali(Ruth Christina Natalia Voerman, Ngakan Putu Sueca, dan Nyoman Surata) ................................................207-210

40. Redesain Gor Yuwana Mandala Tembau, Denpasar, Bali(Winta Agnesia Ningrum, A.A. Gde Djaja Bharuna S, dan I Gusti Bagus Budjana) .........................................211-216

41. Wujud Patung Dwarapala Pada Gerbang Utama di Desa Singapadu, Bali(Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan I Wayan Wiryawan) ........217-222

42. Panti Sosial Lanjut Usia “Tresna Wredha” di Kabupaten Bangli, Bangli(I Putu Agoes Yamuna, Ida Bagus Gde Primayatna, dan I Gusti Bagus Budjana)...........................................223-226

43. Pusat Seni Musik Modern di Denpasar, Bali(A.A Bagus Bharanakha Jaya Negara, I Wayan Yuda Manik, dan Ciptadi Trimarianto) .................................227-230

44. Gedung Karawitan Instrumental di Kabupaten Badung, Bali(I Kadek Yusantara, I Nyoman Susanta, dan Syamsul Alam Paturusi) ............................................................231-234

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (2) Nomor (2) Edisi Juli 2014 vii

45. Gedung Pertunjukan Seni Musik di Denpasar, Bali(Marco Budianto Ham, I Gusti Bagus Budjana, dan I Nengah Lanus) .............................................................235-238

46. Gedung Pertunjukan Seni Musik di Denpasar, Bali(Andre Pradiktha, I Gusti Bagus Budjana, dan I Nengah Lanus) .....................................................................239-244

I D. G. Agung Eka Wirapati (0804205079)1), Ida Bagus Ngurah Bupala2), dan I Ketut Muliawan Salain3)-RumahPengantin di Kabupaten Badung, Bali 23

PENDAHULUAN

Pernikahan adalah momen yang akan dilewati oleh sebagian besar manusia dan merupakan momenmembahagiakan yang tak mudah untuk dilupakan. Oleh karena itu, banyak pasangan calon pengantin selaluberusaha mempersiapkan acara pernikahannya dengan sebaik mungkin. Eksotisme Pulau Bali memangtidak perlu diragukan lagi keindahannya. Tidak jarang turis asing maupun domestik menjatuhkan pilihannyauntuk menikah di Bali. Hal ini dibuktikan dengan adanya perkembangan vendor pernikahan di Bali yangmeningkat hampir 30%, seperti yang dilansir Indonesian Business News Bali Online. Bahkan 30% dari biro

RUMAH PENGANTIN DI KABUPATEN BADUNG, BALI

I D.G. Agung Eka Wirapati1), Widiastuti2), dan I Ketut Muliawan Salain3)

1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas [email protected]

2) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas [email protected]

3) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas [email protected]

ABSTRACT

Wedding is a moment that will be past by most people and is a happy moment that is not easy to forget. Type ofbusiness services to support the wedding ceremony so many and varied, but these types of business services is stillinadequate and well organized with a spread of venues wedding service providers admittedly quite difficult for the brideto prepare for her wedding. This project is a wedding facility where all the wedding needs of brides available. Rangingfrom bridal make up and dress for the bride and groom before the happy day given in a wedding package and combinethem with the facility to hold the wedding it self. This project takes the theme of romance natural meaningful romancepresented through the natural beauty and potential that are tailored to the functions and services provided is the facilityto hold the wedding procession for the bridal couple with romantic atmosphere. In build up with an area of 11.000 squaremeters, expected to get into a facility that can provide an unforgettable experience in the hold weddings.

Keywords : wedding facitlity, bridal, wedding, badung

ABSTRAK

Pernikahan adalah momen yang akan dilewati oleh sebagian besar manusia dan merupakan momenmembahagiakan yang tak mudah untuk dilupakan. Jenis usaha jasa yang mendukung upacara pernikahansangat banyak dan variatif, namun jenis usaha jasa tersebut masih kurang memadai dan teroganisir denganbaik dengan tersebarnya tempat-tempat penyedia jasa pernikahan diakui cukup mempersulit para calonpengantin untuk mempersiapkan acara pernikahannya. Rumah Pengantin di Kabupaten Badung inimerupakan fasilitas pernikahan dimana segala kebutuhan pernikahan calon pengantin tersedia. Mulai daritata rias & busana pengantin (bridal & salon) bagi calon pengantin menjelang hari bahagia yang diberikandalam satu paket pernikahan serta mengkombinasikannya dengan fasilitas untuk menyelenggarakan acarapernikahan itu sendiri. Rumah Pengantin di Kabupaten Badung menggunakan tema Romansa Alam yangberarti keromantisan yang dihadirkan melalui keindahan dan potensi alam yang disesuaikan dengan fungsidan pelayanan yang diberikan yaitu sebagai fasilitas untuk melangsungkan prosesi pernikahan bagipasangan pengantin dengan suasana yang romantis. Di bangun dilahan dengan luas 11.000 m2 diharapkanagar mendapat menjadi sebuah fasilitas yang dapat memberikan pengalaman yang tak terlupakan di dalammelangsungkan kegiatan pernikahan.

Kata kunci : fasilitas pernikahan, rumah pengantin, pernikahan, badung

24 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (2) Nomor (2) Edisi Juli 2014–ISSN No. 9 772338 505007

perjalanan wisata di Bali menyertakan pelayanan paket wisata pernikahan dan pelayanan seperti ini diyakiniakan terus berkembang dari tahun ke tahun.

Berdasarkan realita tersebut maka pengadaan Rumah Pengantin ini bisa menjadi alternatif pilihan yangtepat untuk melaksanakan kegiatan pernikahan. Dengan segala fasilitas yang disediakan dapatmengakomodir segala hal yang berkaitan dengan kegiatan pernikahan.

Rumah Pengantin di Kabupaten Badung adalah merupakan fasilitas pernikahan yang mewadahi kegiatanprosesi pernikahan secara terpadu dimana segala kebutuhan pernikahan calon pengantin tersedia, mulaidari tata rias & busana pengantin (bridal & salon). Berlokasi di kabupaten Badung, tepatnya wilayahJimbaran akan menanfaatkan view alam secara maksimal sebagai nilai jual bangunan dengan potensi tapaksebagai kawasan pariwisata.

Rumusan permasalahan dalam perancangan ini adalah bagaimana merumuskan spesifikasi umum,spesifikasi khusus, tema, pemrograman arsitektur dan konsep perancangan dari Rumah Pengantin,sehingga tujuan yang ingin dicapai pada perancangan ini tentunya adalah untuk memperoleh spesifikasiproyek, tema dasar, program ruang, program tapak, serta konsep dasar perancangan. Metode perancanganterdiri atas metode pengumpulan data, baik bersifat primer dan sekunder. Data primer merupakan data hasilobservasi langsung ke lapangan dan wawcanara dengan pihak terkait, sedangkan data sekundermerupakan data dari instansional, buku literatur, dan sumber internet.

ISI

Spesifikasi Proyek

Jenis ruang lingkup pelayanan proyek Rumah Pengantin ini bersifat profit oriented dengan tujuan utamasebagai bangunan fasilitas pernikahan komersial. Ruang lingkup pelayanan utama adalah pelayananupacara pernikahan, pelayanan resepsi pernikahan. Pelayanan penunjang meliputi pelayanan administrasidan servis, sedangkan pelayanan pelengkap seperti halnya pelayanan pra pernikahan, butik gaunpengantin, pelayanan pasca pernikahan seperti penyedian tempat untuk area persiapan keluarga dan untukberbulan madu bagi pasangan pengantin.

Pemilihan lokasi tapak berada di wilayah Jimbaran-Bali dengan lokasi tapak berada di Jl. Pantai Balangandan merupakan jalan utama di kawasan Jimbaran, memiliki potensi view laut yang menakjubkan, konturtanah relatif miring dengan jenis tanah kapur dengan luas 11.000 m2

Tema Perancangan

Tema perancangn yang akan diterapkan pada Rumah Pengantin di Kabupaten Badung ini menggunakantema ‘Romansa Alam’. Tema perancangan ini diangkat terkait dengan karakteristik sasaran, pelayanan danditinjau dari segi fungsi serta estetika dari failitas Rumah Pengantin ini. Maksud dari tema ‘Romansa Alam’yang berarti keromantisan yang dihadirkan melalui keindahan dan potensi alam yang diaplikasikan dengan

Gambar 1. Lokasi TapakSumber: Wirapati, 2014

I D. G. Agung Eka Wirapati (0804205079)1), Ida Bagus Ngurah Bupala2), dan I Ketut Muliawan Salain3)-RumahPengantin di Kabupaten Badung, Bali 25

menampilkan unusr-unsur alami yang seoptimal mungkin pada bangunan dengan cara menggunkankombinasi material alam dan teknologi kekinian yang disesuaikan dengan fungsi dan pelayanan yangdiberikan yaitu sebagai fasilitas untuk melangsungkan kegiatan prosesi pernikahan bagi pasanganpengantin dan tetap menampilkan cri khas arsitektur setempat.

Tipologi arsitektur neo-vernakular digunakan sebagai acuan dalam konsep penentuan pola dan bentukdasar massa bangunan. Bentuk dasar segi empat dianggap dapat mewakili konsep ‘Romansa Alam’ yangingin ditampilkan. Bentuk dasar persegi juga pada umumnya diganakan pada bangunan tradisonal Bali.Penentuan pola massa bangunan disesuaikan dengan penerepan fungsi bangunan tradisianl Bali yangdiaplikasikan pada proyek ini yaitu dengan menggunakan pola massa majemuk yang mana pada setiapmassa memiliki fungsi khusus. Terdapat area terbuka (natah) sebagai pengikat antar massa bangunan.Pada setiap massa bangunan memiliki view tersendiri sehingga memperkuat kesan romansa alam padamasing-masing massa bangunan.

Perancangan Main Gate

Penentuan main gate dan zoning tapak didasarkan pada sirkulasi dan civitas di dalamnya. Main Gate tapakdibagi menjadi dua, yaitu main gate bagi pengunjung fasilitas pernikahan, side gate bagi pengelola dankegiatan servis. Dimensi jalan utama yang tidak terlau lebar untuk mencegah terjadinya kemacetan makapencapaian terhadap main gate tapak dirancang dengan pembelokan (taper) agar kendaraan dapat masukdan memungkinkan bagi pengguna kendaraan untuk mengendalikan kendaraannya dari kecepatan tinggi kekecepatan rendah ketika memasuki kawasan dengan nyaman dan aman.

Secara umum perancangan main gate pada Rumah Pengantin ini dibagi menjadi dua, yaitu : main gate bagipengunjung tamu undangan pernikahan, side entrance bagi karyawan dan pengelola,. Pada main gateakses in dan out diletakan pada satu titik dan dipisahkan oleh boulevard dengan tujuan mempermudahpengawasan. Pada side gate utnuk akses pengelola dan kegiatan servis juga diletakan pada satu titik untukmempermudah pengawasan.

Mengambil gaya arsitektur neo-vernakular, bentuk main gate masih mempertahankan konsep Tri Anggapada arsitektural Bali (kepala, badan, kaki) yang tentunya pada perancangan ini tentu memiliki beberapapertimbangan filosofis yang berdampak pada bentuk desain bangunan. Pada main gate, konsep ‘RomansaAlam’ diwujudkan pada pengaplikasian material alam seperti batu dan bambu dan kombinasi elemen floralsebagai dekorasinya. Bentuk bentuk dasar segitiga dan segi empat yang melambangkan sesuatu yangterpusat, tinggi, dan memuncak yang memberikan kesan monumental.

Gambar 3. Tampilan Main Gate

Gambar 2. Perancangan Main Gate dan Side Gate

Sumber: Wirapati, 2014

Sumber: Wirapati, 2014

26 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (2) Nomor (2) Edisi Juli 2014–ISSN No. 9 772338 505007

Penentuan Zoning

Penentuan zoning didasarkan atas pertimbangan pola aktivitas, kelompok civitas, kemudahan sirkulasi,kenyamanan, hubungan kelompok ruang, dan bentuk tapak. Penentuan zoning berdasarkan konsep SangaMandala dimana arah orientasi massa bangunan dipusatkan pada area tengah (natah) yang difungsikan

sebagai garden hall. Massa bangunan di buat majemuk dengan pembagian zona fasilitas utama (areaperjamuan, area keg. ritual) dan zona fasilitas penunjang dan pelengkap (area dapur, area komersil,pengelola, preparation room). Terdapat natah sebagai garden hall sekaligus sebgai ruang pengikat antarmassa bangunan. Penentuan zoning makro juga berdampak pada penentuan zoning mikro, berikut iniadalah penentuan zoning pada fasilitas pernikahan Rumah Pengantin :

Penzoningan massa bangunan juga terkait pada orientasi massa bangunan. Massa bangunan penunjang(area komersil& pengelola) lebih berorientasi ke arah jalan utama karena bangunan bersifat komersial danmengundang, sedangkan massa bangunan kegiatan ritual dan area perjamuan berorientasi ke arah natahdan ke arah laut (barat site) dikarenakan bangunan ini memerlukan view menarik dan bersifat privat.

Ruang Luar dan Ruang Dalam

Konsep ruang luar dibagi atas softscape dan hardscape. Hardscape mengutamakan prinsip harmonis,estetik, fungsional dan nyaman bagi civitas. Pemilihan softscape atau vegetasi dibedakan berdasarkankarakter dan fungsinya, seperti halnya vegetasi pengarah jalan (pohon sadeng), barrier, penghias danpeneduh (palem sikas).

Konsep ruang dalam menampilkan tema ‘Romansa Alam’ yang diaplikasikan pada pemilihan furniture,material finishing dan desain yang menampilkan karakter natural, namun tetap terlihat elegan dan agung.Konsep ruang dalam juga terkait pada pemilihan dari struktur bangunan. Pemilihan struktur bangunanberbeda-beda setiap massa, disesuaikan pada bentuk tampilan bangunan.

Keterangan :A : Kawasan Suci

(Padmasana)B : Areal Parkir pengunjungC : Area ParkirPengelola&servisD : Area Bangunan Penunjang(Area komersil&pengelola)E : Area Bangunan keg. ritualF : Area Bangunan PerjamuantertutupG : Area Perjamuan Terbuka(Garden Hall)H : Area Bangunan PersiapankeluargaI. Area BangunanDapurJ. Area Bangunan ServisK. Zona penerimaan awal

CK

B

I J D

EGF

H A

Gambar 4. Zoning Tapak dan Bangunan

Utamaning Nista Utamaning Madya Utamaning Utama

Nistaning Nista Nistaning Madya Nistaning Utama

Gambar 5. Suasana Ruang Luar

Publik

SemiPrivat

Privat

Sumber: Wirapati, 2014

Sumber: Wirapati, 2014

I D. G. Agung Eka Wirapati (0804205079)1), Ida Bagus Ngurah Bupala2), dan I Ketut Muliawan Salain3)-RumahPengantin di Kabupaten Badung, Bali 27

Tampilan Bangunan

Tampilan bangunan yang memberikan kejelasan bentuk dan konsep Tri Angga yakni kepala, badan dankaki. Secara umum pada tampilan bangunan mempergunakan perpaduan bentuk dasar segi empat dangaris lurus sebagai aksen. arsitektur Bali yang mengutamakan unsur material alamiah pada bangunannyadan juga memodifikasi bentuk, ornamen dan material yang digunakan sehingga memunculkan tampilanyang baru namun tetap mencirikan unsur tradisional Bali.

Tampilan bangunan banquet hall dan bangunan kegiatan ritual didesain unik dengan panel-panel sun-shading kayu sebagai aksen dan dikombinasi dengan kaca transparan sebagai bukaan kedalam bangunan.Permainan bidang horizontal dan vertikan pada tampilan bangunan memberikan kesan tegas danmonumental pada bangunan. Penggunaan panel kayu dan material kombinasi batu alam pada dindingbangunan merupakan upaya transformasi konsep bentuk dasar dari tema ‘Romansa Alam’ yang diangkatpada perancangan ini. Pada bangunan pun mempergunakan bentuk dasar segiempat yang telahdimodifikasi. Penentuan bentuk tersebut didasari atas faktor estetika dan vocal point agar terlihat selarasdengan bangunan disekitarnya.

Gambar 7. Tampak Keseluruhan Bangunan

Gambar 10. Tampilan Bangunan Penunjang

Gambar 8. Tampilan Bangunan

Gambar 4. Suasana Ruang Dalam

Gambar 6. Suasana Ruang Dalam

Sumber: Wirapati, 2014

Sumber: Wirapati, 2014

Sumber: Wirapati, 2014

28 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (2) Nomor (2) Edisi Juli 2014–ISSN No. 9 772338 505007

Tampilan bangunan persiapan keluarga lebih mengutamakan kesan ‘homey’ dengan perpaduan desaintradisional dan modern. Kesan tradisional Bali tetap dipertahankan dengan penggunaan atap limasan danmaterial seperti kayu dan batu alam. Potensi view alam dari laut di daerah Jimbaran yang terkenal akankeindahannya, dimanfaatkan secara maksimal sebagai view langsung ke arah fasilitas banquet hall dan areaperjamuan terbuka (garden hall). Untuk bangunan kegiatan ritual, banquet hall, memiliki tingkat privasi lebihtinggi, maka penataan softscape dan hardscape berperan penting. Pada area garden hall dibatasi sekatakses jalan dan tumbuhan barrier penghalang visual sehingga setiap civitas didalamnya tetap merasanyaman dalam beraktivitas.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Semakin berkembangnya jaman dan meluasnya kekerabatan dalam masyarakat berakibat pula padasemakin maraknya perkembangan bangunan komersial fasilitas pernikahan. Fasilitas pernikahan komersialdibutuhkan mengingat rumah dianggap sudah tidak mampu lagi memenuhi kapasitas tamu undangan dankerabat calon pengantin. Rumah Pengantin merupakan fasilitas pernikahan yang dapat memfasilitasi prosesipernikahan modern dan tradisi baik itu kegiatan ritual maupun kegiatan resepsi pernikahan. Berada didaerah Jimbaran, yang merupakan daerah pariwisata terkenal di Bali dengan view laut menakjubkan, hal initentu mampu memberi nilai tambah bagi fasilitas pernikahan ini dan memberikan suasana momenpernikahan yang romantis dan sakral.

Saran

Perancangan bangunan fasilitas pernikahan komersial hendaknya memperhatikan dari kebutuhan dan polaaktivitas dari prosesi pernikahan tersebut. Tidak hanya kebutuhan dalam hal teknis seperti ruang danperalatan namun juga kebutuhan psikologis dari pengguna bangunan tersebut, seperti halnya view alamyang menarik, sentuhan estetika yang unik dan inovatif, serta kenyamanan visual. Faktor-faktor tersebuttentu dapat menjadi nilai jual lebih bagi fasilitas komersial yang dituntut mampu bersaing dengan fasilitassejenis lainnya yang telah ada.

REFERENSI

Ashihara, Yoshinobu. 1974. ‘Merencana Ruang Luar’ . Surabaya: PT. Dian Suryabali.antaranews.com. ‘Perkembangan Vendor Pernikahan di Bali’ (diakses tanggal 23 November 2011)Inspiring Trend. Mahligai. Vol. 10 Juni – Agustus 2010.Inspiring Trend. Weddingku. Vol. 12 Desember 2010-Februari 2011.Marlina, Endy. 2008. ‘Panduan Perancangan Bangunan Komersial’.Yogyakarta: AndiNeufert, Ernest. 1996. ‘Data Arsitek’, edisi 33 jilid 1. Terj, Sunarto Tjahjadi. Jakarta : ErlanggaOnny Bianty, Tantri.Natasha.Edisi XVIII Mei-Juni 2010.

Gambar 9. Perspektif Tampilan BangunanSumber: Wirapati, 2014