SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

12
SENTHONG, Vol. 2, No.1, Januari 2019 121 DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK PADA BANGUNAN PAUD UNTUK MERESPON PERILAKU ANAK USIA DINI Dania Nurulhuda, Maya Andria Nirawati, Ummul Mustaqimah Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] Abstrak Penelitian berikut, mengangkat sebuah permasalahan respon desain terhadap perilaku pengguna, yang belum terealisasikan pada sebuah bangunan. Bangunan yang akan menjadi bahan penelitian adalah sebuah bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan pengguna utama, yaitu anak usia dini usia 1-6 tahun. Penelitian berikut, bertujuan untuk mengaplikasikan desain yang ramah terhadap anak pada bangunan PAUD, dengan merespon perilaku anak. Pengaplikasian desain ramah anak, sebelumnya sudah dikaji, dievaluasi, dan ditetapkan oleh lembaga pendidikan internasional UNICEF pada tahun 2005 dan 2006. Hal tersebut yang menjadikan metode penelitian terapan dipilih untuk menerapkan standar desain ramah anak, pada sebuah bangunan PAUD ramah anak. Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi lapangan, yang kemudian disimpulkan menjadi sebuah pedoman untuk analisis perancangan bangunan ramah anak. Dari analisis pendekatan konsep tersebut, didapat hasil penerapan desain ramah anak dengan merespon perilaku unik anak yang difokuskan pada penataan area indoor dan area outdoor PAUD Ramah Anak. Kata kunci: Perilaku anak usia dini, pendidikan anak usia dini, desain ramah anak. 1. PENDAHULUAN PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini merupakan sebuah satuan pendidikan anak dari usia lahir hingga usia 6 (enam) tahun, yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak. Pada usia 1-6 tahun, anak memasuki masa emas yang cenderung lebih aktif bergerak, bereksplorasi, dan lebih peka terhadap berbagai rangsangan. Pola perilaku yang terjadi berbeda-beda di masing-masing usia. Pada masa emas anak, peran orang tua sebagai lingkungan pertama yang dikenal anak, sangat penting untuk proses perkembangan, baik dalam pembentukan budi pekerti maupun dalam pembentukan kepribadian anak. Ada beberapa pola perilaku anak usia dini yang unik, yaitu memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap sesuatu sehingga membuat anak senang berimajinasi tinggi. Anak juga memiliki potensi yang besar dalam sebuah pembelajaran, hanya saja daya konsentrasinya yang pendek seringkali mengganggu proses belajarnya. Dibalik sifat sosial anak yang tinggi, terkadang anak juga memiliki sikap egosentris (memahami sesuatu hanya dari sudut pandang sendiri). Dalam proses perkembangan dan pertumbuhan anak membutuhkan kesempatan untuk melakukan trial and error, karena ketika kegiatan dilakukan berulang kali maka anak dapat dengan mudah mengerti apa yang dilakukan. Anak juga membutuhkan kesempatan untuk bertanya dan memperoleh jawaban. Hal tersebut dikarenakan pemikiran anak dan orang dewasa berbeda. Di setiap proses tumbuh kembang anak, harus didukung dengan keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan kesehatan. Kegiatan anak dibagi menjadi lima macam yang disesuaikan oleh tingkatan usia, 1,5 tahun hingga 5 tahun, yaitu motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif/pemecahan masalah, dan sosial/emosional. Kemampuan motorik kasar di awal tahun pembelajaran akan berupa gerakan- gerakan sederhana, seperti membungkuk dan berjalan dengan berpegangan. Kemampuan motorik anak mengalami peningkatan, anak mulai dapat melompat dengan dua kaki dan sudah ada keinginan untuk menaiki anak tangga. Pada usia 3-4 tahun kegiatan melompat dan menaiki anak tangga akan lebih lancar. Hingga pada usia 5 tahun anak sudah mulai melakukan kegiatan bersepeda dengan tiga roda. Kemampuan motorik halus anak didominasi oleh gerakan tangan seperti melepas pakaian di usia 1,5 tahun, menggambar lingkaran di usia 3 tahun, dan menuliskan nama di usia 5 tahun. Kegiatan-

Transcript of SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

Page 1: SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

121

DESAINARSITEKTURRAMAHANAKPADABANGUNANPAUDUNTUKMERESPONPERILAKUANAKUSIADINI

DaniaNurulhuda,MayaAndriaNirawati,UmmulMustaqimahProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta

[email protected]

AbstrakPenelitianberikut,mengangkatsebuahpermasalahanrespondesainterhadapperilakupengguna,yang

belumterealisasikanpadasebuahbangunan.BangunanyangakanmenjadibahanpenelitianadalahsebuahbangunanPendidikanAnakUsiaDini (PAUD) dengan penggunautama, yaitu anak usia dini usia 1-6 tahun.Penelitianberikut,bertujuanuntukmengaplikasikandesainyangramahterhadapanakpadabangunanPAUD,denganmeresponperilakuanak.Pengaplikasiandesainramahanak,sebelumnyasudahdikaji,dievaluasi,danditetapkan oleh lembaga pendidikan internasional UNICEF pada tahun 2005 dan 2006. Hal tersebut yangmenjadikanmetode penelitian terapan dipilih untukmenerapkan standar desain ramah anak, pada sebuahbangunanPAUD ramahanak.Metodepengumpulandatadilakukanmelalui studi lapangan, yangkemudiandisimpulkan menjadi sebuah pedoman untuk analisis perancangan bangunan ramah anak. Dari analisispendekatankonseptersebut,didapathasilpenerapandesainramahanakdenganmeresponperilakuunikanakyangdifokuskanpadapenataanareaindoordanareaoutdoorPAUDRamahAnak.Katakunci:Perilakuanakusiadini,pendidikananakusiadini,desainramahanak.

1.PENDAHULUAN

PAUDatauPendidikanAnakUsiaDinimerupakansebuahsatuanpendidikananakdariusialahirhinggausia6(enam)tahun,yangbertujuanuntukmerangsangpertumbuhandanperkembanganjasmanidanrohanianak.Padausia1-6tahun,anakmemasukimasaemasyangcenderunglebihaktifbergerak, bereksplorasi, dan lebih peka terhadap berbagai rangsangan. Pola perilaku yang terjadiberbeda-beda dimasing-masing usia. Padamasa emas anak, peran orang tua sebagai lingkunganpertamayangdikenalanak,sangatpentinguntukprosesperkembangan,baikdalampembentukanbudipekertimaupundalampembentukankepribadiananak.

Adabeberapapolaperilakuanakusiadiniyangunik,yaitumemilikirasaingintahuyangbesarterhadapsesuatusehinggamembuatanaksenangberimajinasitinggi.Anakjugamemilikipotensiyangbesar dalam sebuah pembelajaran, hanya saja daya konsentrasinya yang pendek seringkalimengganggu proses belajarnya. Dibalik sifat sosial anak yang tinggi, terkadang anak jugamemilikisikapegosentris(memahamisesuatuhanyadarisudutpandangsendiri).

Dalam proses perkembangan dan pertumbuhan anak membutuhkan kesempatan untukmelakukantrialanderror,karenaketikakegiatandilakukanberulangkalimakaanakdapatdenganmudah mengerti apa yang dilakukan. Anak juga membutuhkan kesempatan untuk bertanya danmemperolehjawaban.Haltersebutdikarenakanpemikirananakdanorangdewasaberbeda.Disetiapproses tumbuhkembanganak,harusdidukungdengankeselamatan,keamanan,kenyamanan,dankesehatan.

Kegiatananakdibagimenjadi limamacamyangdisesuaikanoleh tingkatanusia,1,5 tahunhingga 5 tahun, yaitu motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif/pemecahan masalah, dansosial/emosional. Kemampuan motorik kasar di awal tahun pembelajaran akan berupa gerakan-gerakan sederhana, sepertimembungkukdanberjalandenganberpegangan.Kemampuanmotorikanakmengalamipeningkatan,anakmulaidapatmelompatdenganduakakidansudahadakeinginanuntukmenaikianaktangga.Padausia3-4tahunkegiatanmelompatdanmenaikianaktanggaakanlebihlancar.Hinggapadausia5tahunanaksudahmulaimelakukankegiatanbersepedadengantigaroda.

Kemampuanmotorikhalusanakdidominasiolehgerakantangansepertimelepaspakaiandiusia1,5tahun,menggambarlingkarandiusia3tahun,danmenuliskannamadiusia5tahun.Kegiatan-

Page 2: SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

122

kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang harus dilakukan berulang kali untuk memperlancarkemampuan. Hal tersebut dikarenakan kemampuan motorik halus, seperti menulis adalahkemampuanyangdipertimbangkanketikamemasukijenjangpendidikanyanglebihtinggi.Berbahasaadalahkemampuanmenyebutkankosakatabaruyangberawaldari10-25kata,hinggadiusia5tahunanaksudahdapatmenyebutkan5000kata.Kemampuanberbahasaberjalanberiringandengankemampuankognitifanak.Kemampuankognitifdidominasidengankegiatanberhitungdanmembaca.Kemampuankelimaadalahkemampuansosial/emosional.Kemampuanberbahasamelatihanak di usia 1,5-2 tahun untuk mengekspresikan kebebasan diri. Anak belajar menyetujui ataumenolak suatu hal sesuai keinginan tanpa ada paksaan. Kemampuan bersosialisasi dengan temansebayaakanberlangsungketikaanakmenginjakusia4tahun.Anaksudahmulaimengertibagaimanacarabersikapkooperatif.Haltersebutyangkemudianmemunculkankemampuananakuntukbermaindalamsebuahkelompokdanmengikutisebuahaturanpermainan(Dosman,2014).

Kegiatan-kegiatan tersebut akan mempengaruhi perkembangan kemampuan anak, yangmenuntut lingkungan untukmenyesuaikan diri terhadap pola perilaku anak.Menciptakan sebuahlingkunganyangdapatmeresponpolaperilakuanakdenganmemberirasaaman,nyaman,dansehatdirasapentingpadamasaemasanak.Faktayangterjadidi lapangan,desainPAUDyangsudahadabelum dapat merespon pola perilaku anak tersebut. Menurut lembaga Internasional yang fokusterhadappendidikananakyaituUNICEF,sekolahyangramahterhadapanakmemilikibeberapahalyang harus diperhatikan seperti kesehatan, keamanan, keselamatan, kenyamanan, psikologis, danjuganutrisibagianak(UNICEFSouthAfrica,2006).Daripenjelasandiatas,bangunanPAUDyangakandatangdiharapkandapatmeresponkegiatananakdenganoptimal.

2.METODEPENELITIAN

MetodeyangdigunakandalampenelitianmengenaidesainPAUDramahanakadalahmetodeappliedresearch (penelitianterapan).MetodetersebutdigunakanagardapatmenerapkanstandardesainramahanakyangtelahditetapkanolehUNICEFtahun2005dan2006diNewYork,USApadabeberapabangunanPAUDyangtelahdiobservasi.UNICEFtelahmelakukanstudikasusselamalebihdari3,5tahundi155Negaradanwilayahdiseluruhdunia.Hasildaristuditersebuttelahdievaluasibersamadenganberbagaimitrapendidikanberkualitasuntukmenciptakanpendidikanyangramahterhadap anak. Dalam standar desain ramah anak terdapat konsep keamanan, keselamatan,kenyamanan,dankesehatanbagianakyangharusdiperhatikansecaradetail.

Pada tahappertama,dilakukanmetodemembangunkonsepdengancaramelakukan studilapangan pada PAUD yang sudah terbangun. Berdasarkan studi tersebut didapatkan bahwa PAUDyang sudah ada belum mampu merespon perilaku unik anak. Hal tersebut menyebabkanpertumbuhandanperkembangananaktidakterjadisecaraoptimal.Untukdapatmeresponperilakuunikanak,dapatdilakukandengancaramemfasilitasi setiapperilakuanak tersebutdengandesainyangramahanak.

Tahapan kedua adalah metode eksplorasi data dan proses pengolahan data. Pada tahapkedua, dilakukan dengan sebuah studi komparatif, yaitu membandingkan PAUD yang sudah adadenganstandarPAUDnasionalmaupuninternasionalyangtelahditetapkan.Padaproseseksplorasidata,kegiatanwawancaradenganpelakupendidikanterkaitjugadiperlukangunamendapatkandatayangrelevan.

Padatahapterakhirdilakukanpencariandatasekunder.Datasekunderdidapatkandaristudiliteratur dan studi instansional. Pada proses studi literatur, didapatkan beberapa teori mengenaidesainbangunan ramahanakyangdapatmeresponperilakuanak. Studi literaturdifokuskanpadateoriyangdikeluarkanolehUNICEFsebagai lembaga internasional,yangberfokuspadapendidikananak, dan teori yang disampaikan oleh Sarah Scott pada bukunya yang berjudul Architecture ForChildren(2010).Keduateoritersebutmembahastentangkriteriadesainramahanakuntukbangunansekolah.

Page 3: SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

123

TeoriyangdikeluarkanolehUNICEFmemfokuskan7(tujuh)kriteriadesain,sedangkanSarahScott memiliki kriteria yang lebih detil dengan 17 (tujuh belas) kriteria desain. Penelitian berikutmengambil7(tujuh)kriteriadarikeduateoriyangmeresponlangsungperilakuanak.Kriteria-kriteriatersebutkemudiandisimpulkanmenjadi2(dua)poinutamayangakandibahassecaradetail,yaitukonsepkriteriaareaindoordanareaoutdoor.

3.HASILDANPEMBAHASAN

Terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah ruangpendidikan bagi anak, seperti terdapat transparansi ruang, areaoutdoor, fleksibilitas ruang, detailruang,area imajinatif,danareaberkumpul.Hal tersebuttelahditerapkanolehAshmolePreschool,London, dan menghasilkan sebuah sekolah yang sukses, bahagia, serta terpadu oleh Sarh Scottseorangahliarsitekturramahanak.

Desainramahanakjugamemiliki4(empat)prinsipsebagaidasarKonvensiHak-HakAnakyangtercantum dalam UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada bab II pasal 2, yaitunondiskriminasi; kepentingan yang terbaik bagi anak; hak untuk hidup, kelangsungan hidup, danperkembangan; dan terakhir penghargaan terhadap anak. Prinsip nondiskriminasi jika diterapkanpadasebuahdesainbangunanakanmenghasilkandesainyangdapatmemfasilitasisemuapengguna,baik anaknormalmaupunanakberkebutuhankhusus.Prinsip kepentingan terbaikbagi anak, saatditerapkanpadabangunanakanmunculsebuahdesainyangmenyesuaikankeinginandankebutuhananak dalam beraktivitas. Prinsip ketiga, yaitu hak untuk hidup, keberlangsungan hidup, danperkembangan. Hal tersebut dimaksudkan setiap anak harusmendapatkan prioritas utama dalamkeberlangsungan hidup. Jika hal tersebut diterapkan pada desain bangunan anak, bangunan akanmemperhatikan keselamatan, keamanan, dan kesehatan anak. Prinsip yang terakhir, yaitupenghargaanterhadapanak.Keinginananakuntukdidengardanditanggapimenjadisalahsatubentukhakanak.Kebebasanuntukberpendapatdanberpartisipasi dalammemilihmainan,menjadi salahsatuhal kecil yang terjadidi kehidupananak. Jikaprinsip tersebutditerapkanpada sebuahdesainbangunan,makaakanmenghasilkansebuahdesainyangdapatmemberikebebasanpadaanakuntukmenuangkanide,pikiran,dankreativitasanak.

PenerapanarsitekturramahanakpadabangunanPAUDakandifokuskanpadaareaindoordanarea outdoor. Indoor area, mencakup ruang-ruang yang digunakan sebagai media pembelajaran,sepertiruangbelajaryangterbagimenjadi4(empat)zona(zonamotorik,seni,drama,dantenang),perpustakaan,laboratorium,areabermainindoor,ruangmakan,ruangmedis,danruanglain.Semuaruangtersebutharusmemenuhistandarkeamananaksesyangdapatmemenuhikebutuhan,baikanaknormalmaupunanakberkebutuhankhusus,keselamatananaksaatberaktivitas,kenyamanan(termal,akustik,penglihatan,cahaya),dankesehatananak.

Ruangbermaindanbelajarakanterbagimenjadi4zonayangmemilikifungsiberbeda,yaituzonamotorik,zonakreasi,zonadrama,danzonatenang.Keempatzonatersebutmemilikifungsidankriteriayangberbeda.Zonamotorikberfungsisebagaiareabermainaktifanak.Padazonamotorikakan dilengkapi dengan permainan-permainan atraktif seperti slide, terowongan, dan jaring-jaringuntukmemanjat.Zonamotorikmemilikiareayangpalingluasdibandingkandenganzonalain,karenazonamotorikdibutuhkananakuntukberlari,melompat,merangkak,menari,danberbagaikegiatanaktif.Zonamotorikakandilapisidenganmateriallantaiyanglunaksepertikarpetdanpuzzlematagardapatmelindungianakdariciderasaatterjatuh(Gambar1).Zonamotorikjugaakandilengkapidenganfurnitur yang fleksibel, agar anak dapat denganmudahmemindahkan kursi ataupunmeja sesuaikeinginan.Haltersebutdilakukanuntukmelatihmotorikkasarpadaanak,danmemberikankebebasanpadaanakuntukmenentukankegiatanpembelajaran.

Page 4: SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

124

Gambar1.

IlustrasiPenggunaanPuzzleMatpadaRuangBermainAnak

Anak menyukai sebuah tantangan. Anak tidak suka duduk teratur seperti orang dewasa,mereka lebih menyukai sebuah rintangan, jalan rahasia dan bermacam cara untuk berkegiatan.Mereka tidak hanya berjalan, tetapi juga melompat, merangkak, melewati, meliku, berayun, danberlari. Banyak hal yang dapatmerespon perilaku anak tersebut sepertimenyediakan area untukmemanjat,areadenganpermukaanlicin,areadenganterowonganrahasia,danareadenganpintu-pintuyangkecilsertatanggayangdapatmenjadiareabermain.Padazonamotorikdapatdilengkapidenganpermainan-permainanyangpenuhdengantantangan(Gambar2).

Gambar2.

IlustrasiPermainanAnakpadaAreaIndoor

Zona kreasi berfungsi untuk area kreativitas anak. Pada zona kreasi dilengkapi denganwastafeluntukmenjagakebersihananak, selain itu zonakreasimenggunakanmaterial lantai yangmudahdibersihkandantidaklicinsepertilinonelum.Linoleumadalahmateriallantaipenggantivinylberbahan plastik PVC, jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang dapat berbahaya bagikesehatananak.Linoleumberbahandasaralamiyaituminyakbijirami,serbukgabus,tepungkayu,danseratkainyangkuat.Linoleumtahanterhadapapidanairsertajarangterjadikasusalergiyangdialami oleh pengguna sehingga aman untuk anak. Tekstur yang tidak terlalu licin akan amandigunakan pada area-area yang paling sering digunakan oleh anak. Hal tersebut sebagai upayamenjagakeamanandankeselamatananaksaatberaktivitas.Anaksukamengekspresikanide,pikiran,danperasaanmelaluiberbagaimedia.Olehsebabitu,detailzonakreasidapatdirancangsemenarikdan seinteraktif mungkin guna merangsang anak dalam menyampaikan keinginan. Penyediaanberbagai media untuk berkreasi seperti dinding dan meja dapat dilakukan pada zona kreasi.Penggunaanbahancatpadadindingzonakreasidipilihyangamanbagianak.Catyangdipilihmemiliki

Page 5: SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

125

kidsprooftechnologyyaitucatyangmudahdibersihkandanberbahanamanyangminimpenggunaanVOC(VolatileOrganicCompound).

Zonadramamemilikifungsiyangtidakterlaluberbedadenganzonakreasi.Padazonadrama,anak dipacu untuk berkreativitas dalam berimajinasi. Memerankan sebuah karakter yang pernahdilihat ataupun belum sama sekali dapatmenjadi salah satu kegiatan imajinasi. Zona drama akandilengkapidengansebuahpanggungkecildanareagantikostum.Zonatenangmemilikifungsiyangberbedadenganketigazonalainyangmelakukankegiatanaktif.Zonatenangakanberfungsisebagaizonauntukmelakukankegiatanpasifsepertimembaca,bercerita,danberistirahat.Zonatenangakandilengkapidenganelemenpenenangsepertitanaman,boneka,atauakuariumkecil.

Proporsi ruang yang terlalu besar, dapat membuat anak menjadi pusing dan bingung,sedangkanruangyangsempitdapatmembuatanakmenjadigelisahdanstres.Desainproporsiruangharussesuaidengankebutuhananak,tidaklebih,tidakkurang.Skalapermainananakyanglebihkecildapatmemberisebuahtantanganbaruuntukanak.Penyediaanterowongandenganberbagaimacambentukdapatmeningkatkanrasaaman,danjugamengontrolemosianak.Plafondirancangdenganketinggian2,5metersesuaiuntukkebutuhanaktivitasanakdancukupnyamanuntukorangdewasa.HaltersebuttelahdibuktikanolehTezukaArchitectspadasalahsaturancanganPAUDyangberdesainramahanak,yaituFujiKindergartendiTokyo,Jepang.

Selainproporsiruangyangharussesuaidengankebutuhananak,proporsifurnituruntukanakpunharusdiperhatikan.Furnituryangdigunakanharussesuaiproporsitubuhanakagaranakdapatmengatur situasi belajar dan bermain sesuai keinginan, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.Furniturmenghabiskanspaceuntukkegiatananak,akanlebihbaikjikafurniturdapatdigunakanuntukbermacamkegiatan. Lokerpada ruanganakdigunakanuntukmenyimpanberbagaibarangpribadianak.Haltersebutdapatmeningkatkanrasakepemilikandantanggungjawabanakterhadapbarang-barangpribadianak.Padagambar3,ukuranfurniturdisesuaikandenganproporsitubuhanakuntukmemberikenyamanandankeamananpadaanakketikaberaktivitas.Proporsitubuhanakpunakanberbedadisetiaptingkatanusia.Semakinbesarusiaanakmakaketinggianfurnitur(kursidanmeja)akansemakinbertambah.Sudut-sudutmeja,kursi,danlemaripundidesaintumpulagarlebihamanbagikegiatananak.

Tepifurniture(kursi,meja,lemari,dsb)didesaintumpulagartidakmelukai.

0.25m

0.34m0.30m

0.4m

Mejabelajarusia3th

Gambar3.

IlustrasiFurniturRamahAnak(MejadanKursi)

0.15m

1.3m 0. 6m

Tempattidurusia4-5th Gambar4.

IlustrasiFurniturRamahAnak(Kasur)

Page 6: SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

126

Transparencydiaplikasikanpadastrukturdinding.Penggunaandindingtransparanbertujuanagaranaktidakmerasaterkurung,karenaanakakandenganmudahmelihatlingkungansekitardaridalamruang.Orangtuapunakandapatmengawasikegiatananakdenganmudahdananakdapatmengetahui kedatangan dan kepergian orang tuamereka.Hal tersebut juga dapatmemberi rasatenangpadaanak,karenaanakmemilikikoneksiyangkuatterhadaplingkungan luar.Penggunaansliding-wall bermaterial kaca pada dinding di beberapa zona, bertujuan untukmerespon perilakuanakyangsukamelihatlingkunganluartanpaadabatasanyangmenghalangi(Gambar5).

Gambar5.

IlustrasiRuangBelajarAnak

Dalammeresponsuaramenggunakanbahandanmaterialyangdapatmeredamkebisingan.Beberapa ruangmembutuhkan ketenangan seperti ruang tidur anak, perpustakaan, ruang ibadah,ruangmusik,danruangbelajaranak.Meminimalisirbisingdilakukankarenaperilakuanakyangtidakdapatfokuspadasatutitik.Ketikaanaksedangbelajardanmendengarsuarayangcukupmengganggu,makaanakakanmencarisumbersuara.Untukmeredamkebisingan,dindingmenggunakanmaterialbataringanyangdiplestersertadilapisidenganwall-paper,sedangkanplafondidesainmenggunakanbahanakustikberupagypsumboard.

Indoor area didukung dengan kenyamanan termal dan keamanan bagi kegiatan anak.Kenyamanan termal pada ruang belajar direspon dengan penggunaan bukaan-bukaan lebar, agarsirkulasiudaraberjalandenganoptimal.BukaanpadasisiBaratdanTimurakandillengkapidengansun-shadinguntukmeminimalisir cahayamatahari yangmasuk ke dalam ruang (Gambar 6). Padaruang-ruangtertentusepertiruangtidur,ruangperpustakaan,ruangpengelolaan,danruangmedismenggunakanpenghawaanbuatanberupaAC(AirConditioner)untukmenjagasuhutetapnormal.

Gambar6.

IlustrasiDesainBukaandanSun-Shading

Page 7: SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

127

Keamananberlakupadaelementransportasivertikalsepertitanggadanramp.Penggunaantangga terkadang membuat orang tua khawatir terhadap keselamatan anak. Untuk mendukungperkembangan kemampuan motorik anak di usia 2-4 tahun, dibutuhkan kegiatan menaiki danmenuruni anak tangga. Anakmemiliki perilaku yangmenyukai tantangan, jatuh dari anak tanggamenjadi hal yang umum terjadi ketika anak berada pada masa aktif bergerak. Untuk meresponperilakuanak tersebut,dilakukanperancangan tanggadan rampyang interaktifdanmenarikbagianak,dengantetapmemperhatikankeamanandankenyamanananakketikaberkegiatan.Materialyangdigunakanpunberupamaterialyangamansepertikayuyangtelahdihaluskanpadarak-rakbukuyangadadibagiantepitangga,materialyangtidaklicinuntukpijakantangga,materialplastikyangtidakmelukaiuntukslide,danmaterialkayuuntukhandrailtanggadanramp(Gambar7).

Gambar7.IlustrasiPemanfaatanTransportasiVertikalSebagaiAreaBermaindanBelajar

Selainmaterial,dimensitanggayangramahterhadapanakjugapentinguntukkeamanananaksaatberaktivitas.Tinggipijakananaktangga15cmdanlebaranaktangga20-30cm,sedangkantinggihandrailkisaran0,85-1m(Gambar8).

Gambar8.

IlustrasiDimensiTanggaRamahAnakWarna berfungsi sebagai pemisah area sesuai kegiatan. Area bermain aktif akan

menggunakanwarna-warnacerahsepertioranye,hijau,danunguagarmendukungmoodanakuntuktetap ceria. Berbeda dengan area aktif, area-area yang membutuhkan ketenangan dapatmenggunakanwarna-warnayang lebih lembutseperticoklat,krem,danabu-abu.Pemilihanwarnacerahjugaditerapkansebagaielemenpendukungsepertimerah,biru,kuning,danhijau.

Page 8: SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

128

Perilakuanakyangsukamencari-carisesuatudenganberbagaicara,dapatdirespondenganpemanfaatanplafondandinding sebagaimediabermaindanbelajar anak.Keduaelemen strukturtersebutdapatdiberidetailtertentu,sepertimemasangberbagaimacamkaryapadaplafondanjugamembebaskan anak berkarya pada dinding yang mudah dibersihkan. Dinding digunakan sebagaisarana belajar yang interaktif untuk mendukung perilaku perkembangan dan pertumbuhan anak.Kegiatan kognitif/pemecahan masalah berupa menghitung 1-10 atau penyebutan warna dapatmemanfaatkandinding-dindingpembatasruangan(Gambar9).

.

Gambar9.IlustrasiPemanfaatanDindingSebagaiAreaBermaindanBelajar

Pada gambar 10, dinding dimanfaatkan untuk berkegiatan anak sebagai tempatmembacaanak yang didesain interaktif. Areamembaca yang didesain padadinding berfungsi untukmelatihmotorikkasarpadaanak.Untukdapatdudukdikursiyangdidesainberbentukmelingkardandilapisiolehbusa,anakharusmemanjatpijakanberbahankaretyangtelahdisediakan.

Gambar10.IlustrasiPemanfaatanDindingSebagaiAreaBermaindanBelajar

Outdoorarea,adalahareapalingpentingdalampertumbuhandanperkembanganperilaku

anak.Perilakuanakyangmenyukaikegiatanmenantangdandidukungdenganrasakeingintahuanyangtinggimembuatanakdapatmengeksplorbanyakhalketikadiluarruang.Kegiatanbermainyangterjadidiluarruangterbagimenjadi8(delapan)macamkegiatandenganbermacamkebutuhanarea,yaitu kegiatan social playyangmembutuhkanareaberupaareapublikdanprivatdengan sirkulasipenghubungyangjelas;areabermaininteraksi;danareayangluasuntukberlari.Kegiatanimaginativeplaymembutuhkan area bermain drama ataupun area fleksibel yang dapat disesuaikan denganimajinasianak.Kegiatanconstructiveplaymembutuhkanareabermainpasir,sertaareabertanahdanberkerikil,sedangkanareaberairdigunakanuntukkegiatanexperimentalplay.Kegiatanexplorationmembutuhkan area dengan jalan setapak yang dilengkapi jembatan serta diberi halangan, areaberbukit yang dilengkapi terowongan, dan area tersembunyi. Area-area tersebut dapat digunakanuntukkegiatanchallengingplayyangberupapermainantantangan.Padaarea tersebut jugadapat

Page 9: SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

129

dilengkapidengantanaman-tanamanhiasyangdapatmerangsangsensorikanak,kegiatantersebutdisebutdengansensoryexperience.Wangibungayangtercium,teksturdedaunanyangteraba,dansuara serangga yang terdengar, juga dapat meningkatkan sensorik anak. Kegiatan yang dapatmeningkatkan kemampuan motorik halus anak dapat melalui kegiatan learning skills yangmembutuhkanareaberupaareaberkebun,areaberbunga,danareaberternak.Areakebundanminizoo lebihbaikdiletakkan jauhdariruangkelas,untukmenghindaribautidaksedapyangmasukkedalamruang.

Gambar11.

IlustrasiPermainanOutdoor

Semua kegiatan tersebut tentu harus dalam pengawasan pengasuh atau pendidik agarkeselamatan dan keamanan anak terjamin. Untuk menambah kenyamanan anak saat bermain,penggunaanvegetasisepertipohon,perdu,dantanamanhias jugaharusdiperhatikanagarsesuaidenganfungsidantidakmenggangguaktivitasanak.

Melengkapi tempat bermain anak dengan bermacam permainan yang menantang, dirasapentinguntukmemacuperkembangandanpertumbuhan anak. Permainan tersebut dapat berupapathuntuksirkulasipadatamandirancangmemilikiteksturyangberbeda-bedayaitujalanberbatuhalus, berbatu kasar, licin, berpasir, dan juga area yang berair. Hal tersebut berfungsi untukmerangsangsensoryanak(Gambar12).

Gambar12.IlustrasiAreaBermainOutdoor

Permainan-permainan juga dirancang untuk merespon perilaku anak yang aktif bergerak,sepertipermainanyangdilengkapidenganaktivitasmeluncur,memanjat,maupunbergelantung.Alatpermainaninimenggunakanmaterial-materialyangramahterhadapanak,sepertipenggunaanplastikfiberglass.Areabermaindilengkapidengangroundcoverberupapasir.Areabermaindiberipembatas

Page 10: SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

130

berupa1lapisbatubatayangdifinishinghalusmenggunakansemen.Haltersebutdilakukanagarpasirpadaareabermaintidakmengotoriarealain(Gambar13).

Gambar13.

IlustrasiPermainanOutdoor

Selain bermain, anak juga dapat belajar mengenal lingkungan pada area berkebun danberternak(minizoo).Padaareaminizoo,anakdiajarkanbagaimanacaramerawatdanmenyayangimakhlukhiduplain.Haltersebutjugadilakukanuntukmeningkatkanskillanakdalambercocoktanamdanberternak(Gambar14).Beberapaareabermaindirancangdengansirkulasiyangberlikusepertimaze, berbukit, dan dilengkapi terowongan untuk merespon perilaku anak yang senang akantantangan.Padaareamazeakandihiasidenganberbagaijenisbungauntukmengenalkanpadaanakmacam-macambunga(Gambar15).

Gambar14.

IlustrasiAreaOutdoor(MiniZoo)

Page 11: SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

131

Gambar15.

IlustrasiAreaOutdoor(Maze)

Lanskapdilengkapidenganduamacammaterialyaitumaterial lunak (softscape landscape)danmaterial keras (hardscape landscape).Material lunakberupa tanamanatauair yangberfungsisebagaipembentukruang,penunjukarah,pembataspandangan,pengontrol lajuangin,pengontrolintensitascahaya,peneduhdanaksentuasi.Materialkerasberupakayusebagaifurnitureataudindingpenahan tanah, bebatuan sebagai penyusun dinding atau pola penutup tanah, besi atau tembagasebagai elemen penanda dan furniture, plastik atau fiberglass sebagai bahan alat permainan, danplywoodataubetonsebagaibahanperkerasan.

Material lunak (softscape landscape) yang digunakan pada site yaitu pepohononan hijaumaupun tanamanbunga.Untuk fungsi peneduhdanpembentuk ruangmenggunakanpohon yangrimbunsepertiangsanadanakasia.Vegetasimerambat,sepertianggurdanalamandaberfungsiuntukmeminimalisir sinar matahari langsung dan sebagai elemen estetika pada sun-shading. Elemenestetikajugadapatmenggunakanvegetasihiassepertimawardanbungamatahariyangdiletakkanpada pot-pot kecil. Fungsi barrier dan penunjuk arah menggunakan vegetasi yang mudah untukdibentuk seperti bougenvil dan pohon cemara, sedangkan untuk menutupi tanah menggunakanrumputpeking.Pohonbuahdansayur-mayurdifungsikansebagaisaranapendidikanpadaareakebun.Elemenlunaklainyangdigunakanuntukmelengkapitamanyaituelemenairpadaareakolamhias.

Materialkeras(hardscapelandscape)yangdigunakanyaituperkerasanbetondigunakanpadaareaolahragadanamphitheatre(Gambar16).Penggunaankayupadabangkutamandanjembatandiarea kolam. Penyusunan batu kali pada area kolam hias yang dapat dijadikan tempat duduk.Pernyusunandindingbatusebagaipembatastaman.Penggunaanbesipadasignagedanpenggunaanplastikpadapermainananak(Gambar17).

Gambar16.

IlustrasiPenggunaanBetonpadaAreaOahraga

Page 12: SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

132

HardscapeLandscape

Fiberglass

KayuBesi

PavingBlock

Gambar17.

IlustrasiPenggunaanHardscapeLandscape

4.KESIMPULANDANSARAN

Berdasarkan2(dua)kriteriayangtelahdijelaskan,dapatdisimpulkanbahwauntukmerancangsebuahdesain yang ramahanakdiharapkandapatmerespon setiapperilakuunik anakdan setiapkebutuhananak,baikketikaanakberaktivitasdiareaindoormaupunoutdoor.Pemenuhankebutuhananak bertujuan agar anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik, serta lebih siap untukmenghadapi jenjangpendidikanyang lebih tinggi.Akan tetapi,perludiingatbahwasetiap individuanak memiliki perilaku yang berbeda-beda, sehingga tidak semua kriteria yang telah disimpulkandapat berpengaruh pada setiap individu anak dengan optimal. Dengan desain yang ramah anak,bangunan dapatmemenuhi keinginan dan kebutuhan anak usia 1-6 tahun dalam bertumbuh danberkembangsecaraaman,nyaman,dansehat.

REFERENSIAndrews, D., & Dosman, C. (2014). The Division of Developmental Pediatrics: Snapshots of

DevelopmentalMilestones,(August).Hartati, S. (2005). Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.Hurlock,E.B.(1995).PerkembanganAnak:EdisiKeenam.Jakarta:PenerbitErlangga.Mahnke,FrankH.(1996).Color,Environment,&HumanResponse.NewYork,USA:JohnWiley&Sons,

Inc.Nurulhuda,D.(2018).PusatKegiatanAnakSebagaiWadahPengembanganKemampuanMotorikdi

SurakartadenganPendekatanArsitekturRamahAnak(Vol.TugasAkhir2018).(D.Nurulhuda,Ed.)Surakarta,JawaTengah,Indonesia:ProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaret.

Scott,S.(2010).ArchitectureForChildren.Australia:ACERPress.Siegel,T.J.(2002).QualityEnvironmentsForChildren.WashingtonD.C.:LIIFUND.Suminah,E. (2015).KurikulumPendidikanAnakUsiaDini:Apa,Mengapa,danBagaimana. Jakarta:

KemendikbudRI.UNICEFSouthAfrica.(2006).TheChildFriendlySchoolManual.NewYork,USA:UNICEF.