Laporan Desain Desain Arsitektur 3

29
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urbanisasi, pertambahan penduduk dan perkembangan aktivitas,menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan ruang-wadah aktifitas tersebut sendiri. Ini menyebabkan semakin meluasnya wiayah terbangun, menyemoitnya ruang terbuka-publik, dan semakin tingginya kepadatan penduduk di berbagai pelosok dan daerah pinggiran Industri,sehingga menyebabkan kepadatan penduduk tinggi. Lahan akan semakin menyempit dan mahal harganya. Kabupaten Malang memiliki luas 35,35 km² dan tercatat sebagai Kabupaten terluas kedua dipulau jawa setelah Kabupaten Banyuwangi. Sebagian besar wilayahnya dipergunakan untuk pertanian dan industri. Begitu banyaknya kegiatn industry di Malang memberikan dampak percepatan pertumbuhan pernduduk dan urbanisasi di wilayah itu sendiri. Kecamatan Pakis di kenal dengan berbagai khas industrinya. Disetiap gang dan sepanjang jalan selalu terdapat industri-industri kecil sampai besar, seperti industri obat, genteng, sabun, rokok, dan berbagai macam industri lain ada di sana. Banyaknya industri ini semakin memacu urbanisasi, untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih layak. Tetapi ini tidak diimbangi dengan pengadaan tempat tinggal. Ini dikarenakan semakin lama lahan semakin mahal, dan ruang terbuka dan ruang untuk aktivitas perduduk semakin berkurang. Selain itu seiring bertambahnya penduduk, terbatasnya lahan dan biaya banyak terbangun bangunan liar dan berada di sekitar sungai yang kurang sesuai dengan standar pemukiman yang telah ditentukan oleh pemerintah. Dengan semakin berkembangnya aktivitas, maka buruh membutuhkan spesifikasi ruang khusus yang guna mendukung aktivitas mereka. Ruang yang didesain secara baik dengan mempertimbangkan kebutuhan ruang yang mereka perlukan. selain hunian, perlu adanya nilai plus

description

Laporan final tugas akhir Desain Arsitektur 3 Universitas Brawijaya

Transcript of Laporan Desain Desain Arsitektur 3

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Urbanisasi, pertambahan penduduk dan perkembangan aktivitas,menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan ruang-wadah aktifitas tersebut

    sendiri. Ini menyebabkan semakin meluasnya wiayah terbangun, menyemoitnya ruang terbuka-publik, dan semakin tingginya kepadatan

    penduduk di berbagai pelosok dan daerah pinggiran Industri,sehingga menyebabkan kepadatan penduduk tinggi. Lahan akan semakin

    menyempit dan mahal harganya.

    Kabupaten Malang memiliki luas 35,35 km dan tercatat sebagai Kabupaten terluas kedua dipulau jawa setelah Kabupaten Banyuwangi.

    Sebagian besar wilayahnya dipergunakan untuk pertanian dan industri. Begitu banyaknya kegiatn industry di Malang memberikan dampak

    percepatan pertumbuhan pernduduk dan urbanisasi di wilayah itu sendiri.

    Kecamatan Pakis di kenal dengan berbagai khas industrinya. Disetiap gang dan sepanjang jalan selalu terdapat industri-industri kecil sampai

    besar, seperti industri obat, genteng, sabun, rokok, dan berbagai macam industri lain ada di sana. Banyaknya industri ini semakin memacu

    urbanisasi, untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih layak. Tetapi ini tidak diimbangi dengan pengadaan tempat tinggal. Ini dikarenakan

    semakin lama lahan semakin mahal, dan ruang terbuka dan ruang untuk aktivitas perduduk semakin berkurang. Selain itu seiring bertambahnya

    penduduk, terbatasnya lahan dan biaya banyak terbangun bangunan liar dan berada di sekitar sungai yang kurang sesuai dengan standar

    pemukiman yang telah ditentukan oleh pemerintah.

    Dengan semakin berkembangnya aktivitas, maka buruh membutuhkan spesifikasi ruang khusus yang guna mendukung aktivitas mereka.

    Ruang yang didesain secara baik dengan mempertimbangkan kebutuhan ruang yang mereka perlukan. selain hunian, perlu adanya nilai plus

  • 2

    yang dimungkinkan untuk para buruh beraktivitas yang lebih produktif sehingga mereka mendapatkan penghasilan lebih, dikarenakan rata-

    rata buruh menengah kebawah.

    Kondisi ini menuntut adanya sebuah spesifikasi desain arsitektur yang mampu memberikan solusi terhadap masalah-masalah fungsional, tapak

    dan lingkungan kota. Salah satu upaya untuk penyediaan sarana pemkiman bagi penduduk pada lahan yang terbatas adalah dengan

    pembanguanan rumah susun sederhana yang manfaatnya akan dapat mengurangi penggunaan tanah dan mendekatkan penghuni ke tempat

    sentra Genteng Pakis, memperpendek jaringan prasarana dan utilitas kota dan membuat ruang-ruang terbuka yang lebih legan dan nyaman.

    Untuk itu dierlukan pembangunan fasilitas publik akomodasi berupa RUMAH SUSUN SEDERHANA dan penunjang-bisnis yang memenuhi

    persyaratan-persyaratan fungsional, teknis lingkungan, dan peraturan pembangunan yang telah di tentukan oleh pemerintah.

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Bagaimana merancangrusunawa yang sesuai dengan keadaan lingkungan , lahan yang berkontur, massa majemuk, dan bertingkat

    menengah?

    2. Bagaimana menyesuaikan keseimbangan antara RTH dengan rusunawa yang akan terbangun di Genteng Pakis?

    3. Bagaimana merancang rusunawa yang mewadahi aktifitas hunian dan memberikan fungsi lebih untuk menunjang perekonomian di

    Rusun Genteng Pakis?

    1.3 Tujuan

    1. Untukmerancang rusunawa yang sesuai dengan keadaan lingkungan, lahan yang berkontur, massa majemuk, dan bertingkat menengah

    2. Untuk menyesuaikan keseimbangan antara RTH dengan rusunawa yang akan terbangun di Genteng Pakis

  • 3

    3. Untuk Bagaimana merancang rusunawa yang mewadahi aktifitas hunian dan memberikan fungsi lebih untuk menunjang perekonomian

    di Rusun Genteng Pakis?

    1.4 Batasan

    Alamat tapak: Jalan Kapiworo Kec. Pakis Kab. Malang

    Luas lantai bangunan total bangunan fungsional: >8.000- 10.000 m

    Jumlah massa: majemuk (>2 massa)

    Jumlah lantai bertingkat rendah-menengah (2-6 lantai), untuk massa fungsi utama: 4-6 lantai (termasuk lantai basement- bila ada)

    Koefisien Dasar Bangunan (KDB): maksimal 60%.

    GSB dengan sungai >15m

    Topografi tapak berkontur mulai > 10% sampai dengan maks. 20%;

    Tema & Sub Tema Objek:

    Tema objek : RUMAH SUSUN SEDERHANA

    Sub tema objek : Rumah Susun Masyarakat Industri Kecil

    o Rumah Susun Sederhana Sewa Genteng Pakis

    1.5 Metode Program dan Desain

    1.5.1 Metode Pengumpulan Data

    Data Primer

    Metode pengumpulan data primer merupakan pengamatan secara langsung pada kawasan industrial (kampung genteng).

    Data primer diperoleh melalui:

  • 4

    - observasi lapangan dengan cara meninjau secara langsung kondisi exsisting sekitar tapak,

    - wawancara kepada penduduk setempat untuk mengetahui pemasalahan intern dan ekstern yang terjadi pada kawasan tapak.

    - serta dokumentasi (berupa foto-foto dan video).

    Data Sekunder

    Mengumpulkan data-data dari berbagai literatur yang berkaitan dengan rumah susun kawasan industrial dengan berbagai

    sumber media seperti internet, buku, Koran, televisi, radio, dll.

    1.5.2 Metode Pengolahan Data

    Data primer yang telah di peroleh dalam bentuk data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi diolah dan dianalisis

    permasalahan-permaslahan yang timbul kemudian mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tang terjadi pada kawasan tersebut.

    Sementara data sekunder yang di peroleh dijadikan sebagai referensi/ keterangan tambahan dan sebagai pembanding dalam proses

    pembuatan desain selanjutnya.

    1.5.3 Metode Desain

    Metode tipologi: Metode ini digunakan sebagai alat analisis obyek. Dengan metode ini, suatu objek arsitektural dianalisa

    perubahan-perubahannya, yaitu yang menyangkut bangun dasar, sifat dasar, serta proses perkembangan bangun dasar tersebut

    sampai kebentuk yang sekarang serta fungsi dari objek tersebut, kita dapat menentukan tipe dari objek dan menempatkannya secara

    benar dalam klasifikasi tipe yang sudah ada.

    Metode pragmatik: Metode ini merupakan tahapan transformasi konsep perancangan dan perancangan secara grafis ke dalam

    gambar perencanaan dan perancangan sebagai hasil atas rumusan permasalahan yang ada. Proses ini dilakukan dengan cara trial

    and eror dengan mencoba menuangkan suatu khayalan dan pengalaman yang pernah terekam dalam ingantan (intuisi) hingga

  • 5

    memunculakan suatu bentuk yang terlihat sesuai tujuan perancangan dan dengan mengaplikasikan teori-teori yang telah di tentukan

    sehingga menjadika bangnan rusunawa dengan beberapa massa menjadi satu kesatuan (unity)

    Metode Kanonik : metode dengan pendekatan-pendekatan dan penyelesaian pada desain untuk mengkomposisikan bangunan

    bermassa majemuk. Dengan menggunakan standar-standar tertentu yang telah baku. Standar-standar bangunan dan ruang dengan

    ukuran tertentu yang telah baku juga diterapkan, dimaksudkan untuk mempermudah menentukan dimensi. Metode ini menggunakan

    aturan standar baku yang jelas, sehingga dapat terwujud suatu desain bangunan bermassa majemuk yang seimbang, terukur cermat

    dan berestetika.

  • 6

    BAB II

    PEMBAHASAN HASIL DESAIN

    2.1. Data Tapak

    1. Judul Proyek

    Rumah Susun Sederhana Sewa

    2. Lokasi Proyek

    Jalan Kapiworo, Pakis, Kel. Mangliawan, Kab. Malang

    3. Tema Resort

    Modern Minimalis

    4. Luas Tapak

    12.000 m2

    5. Jumlah Lantai

    5 lantai

    JL. SOEKARNO

    HATTA

    Gambar 1: Tapak Ditinjau Dari Kota Malang

  • 7

    Gambar 2: Tapak

    118 m

    168 m

    59 m

    151 m

    59 m

    Terdapat sungai pada bagian barat laut tapak

    Gambar 2: Data Tapak

  • 8

    2.2 Pengolahan Massa dan Ruang Luar

    2.2.1 Tata Massa Kelompok

    1. Massa Hunian Rusun 1

    2. Massa Hunian Rusun 2

    3. Parkir Pegawai Pengelola

    4. Parkir Penghuni

    5. Kantin

    6. Musholla

    7. Ruang Mesin

    8. Gudang

    9. Open Space

    10. Ruang Produksi

    11. Gallery

    12. Pos Satpam

    13. Sirkulasi

    14. Parkir Pengunjung

    Gambar 3: Tata Massa dan Ruang

  • 9

    2.2.2 Tata Massa Desain Individu

    Desain rumah susun sederhana sewa yang penulis buat memindahkan posisi massa hunian ke area massa penunjang

    dari konsep yang telah dibuat kelompok, karena untuk memudahkan fleksibilitas bentuk massa utama terhadap tapak.

    Lapangan Olahraga

    Mushola

    Ruang Mesin

    Massa Hunian A

    Main Entrance

    Massa Penunjang

    Massa Hunian B

    Gambar 4: Zoning Tapak

  • 10

    2.3 Bangunan Utama

    Bangunan utama pada tapak ini berjumlah 2 buah massa dengan bentukan massa yang sama namun berbeda orientasi. Bangunan

    tersebut diletakkan sejajar dan menghadap ke akses utama.

    Gambar 5: Orientasi Bangunan

  • 11

    Bentuk denah massa utama dibentuk dengan

    mengikuti pola kontur dengan sedikit

    pengolahan cut and fill sehingga terdapat

    perbedaan ketinggian pada bagian sayap

    masing-masing bangunan.

    Gambar 6: Potongan Bangunan

    Gambar 7: Denah Bangunan

  • 12

    Detil pada bagian depan

    bangunan menggunakan dinding

    green wall, untuk menambah

    estetika dan menyejukkan suhu

    ruangan yang ada disekitarnya

    Gambar 8: Tampak Depan

    Area publik yang terdapat Lobby, Ruang Bersama, dan Ruang Pengelola.

    Gambar 9: Denah Lantai 1

    Area semi publik yang difungsikan sebagai ruang serbaguna, diperuntukkan sebagai sarana

    kegiatan sosial bagi penghuni rusunawa ini.

    Area privat yang merupakan unit hunian dengan dua macam tipe yang disesuaikan dengan

    kebutuhan penghuni, yaitu tipe 45 bagi buruh yang sudah berkeluarga dengan jumlah unit 4

    buah, dan tipe 51 untuk buruh yang memiliki anggota keluarga yang difabel dengan jumlah unit

    5 buah.

  • 13

    2.4 Massa Penunjang

    Gambar 9: Denah lantai 1

    Area privat yang dengan dua macam tipe, yaitu tipe 45 bagi buruh yang sudah berkeluarga

    dengan jumlah unit 9 buah per lantainya, dan tipe 21 untuk buruh yang masih lajang dengan

    jumlah unit per lantainya 5 buah.

    Gambar 10: Denah Lantai 2-5

    Area semi publik yang difungsikan sebagai ruang bersama dan ruang cuci diperuntukkan bagi

    penghuni rusunawa ini.

    Gambar 11: Bangunan Penunjang

    Massa dan ruang penunjang pada desain rusunawa buruh pabrik genteng pakis terdapat antara lain:

    1. Musholla Musholla memiliki tempa wudhu dan area untuk sholat dengan luas 170 m2.

    2. Workshop Pengrajin Gerabah Terdapat 2 bangunan yang terhubung secara tidak langsung, yaitu massa display dan massa

    workshop. Area workshop pengrajin gerabah ini juga memiliki gudang produksi khusus namun

    hanya memiliki akses khusus dari massa workshop.

    3. Kantin Massa kantin memiliki luas 71 m2 dan terdapat kamar mandi umum didalamnya.

  • 14

    2.5 Area Parkir

    Area parkir ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu area parkir penunjang

    dari massa workshop kerajinan gerabah dan area parkir penghuni

    rusunawa. Area parkir pengunjung diperuntukkan untuk mobil dan

    umum. Sedangkan area parkir penghuni berada persis disamping

    massa hunian dan diperuntukkan bagi penghuni rusunawa.

    Parkir pengunjung workshop

    Parkir penghuni rusunawa

    Gambar 12: Area Parkir

  • 15

    2.6 Ruang Terbuka Hijau

    Lapangan futsal dan voli diletakkan di area kontur yg relatif datar dan berdekatan dengan kedua massa hunia agar mudah untuk

    diakses oleh penghuni rusun.

    Playground berada ditengah dari masing-masing massa hunian, agar para orang tua dalam rusun ini dengan mudah melakukan

    aktifitas harian sekaligus memantau anak-anaknya yang bermain di playground.

    Gambar 13: Ruang Terbuka Hijau

    Lap. futsal

    Lap. voli

    Playground

  • 16

    2.7 Sirkulasi

    2.7.1 Sirkulasi dalam tapak

    Sirkulasi dalam tapak mengikuti pola kontur dan posisi

    bangunan utama dan membentuk linear ke bangunan-bangunan

    disekitarnya.

    Gambar 14: Sirkulasi Tapak

  • 17

    2.7.2 Sirkulasi Dalam Bangunan

    Sirkulasi dalam bangunan berbentuk linier dan mengelilingi bangunan.

    Tangga Darurat

    Tangga Utama

    Gambar 15: Sirkulasi Dalam Bangunan

  • 18

    2.8 Tabel Kebutuhan Ruang

    LUAS BANGUNAN UTAMA KELOMPOK

    Nama Ruang Luas (m)

    Jumlah Total (m)

    Lantai 1

    Lobi 56 1 56

    Ruang Pengelola 8 1 8

    Kamar Mandi Umum Pria 3 2 6

    Kamar Mandi Umum Wanita 3 2 6

    Unit 45 45 4 180

    Unit 51 51 5 255

    Tangga Utama 20 2 40

    Tangga Darurat 18 2 36

    Ruang ME dan Utilitas Vertikal

    2.5 1 2.5

    Ruang Cuci 24 1 24

    Ruang Serbaguna 100 1 100

    Sirkulasi (Koridor) 20% 142.7

    Total 856.2

    Nama Ruang Luas (m)

    Jumlah Total (m)

    Lantai

    2-5

    Unit 21 21 20 420

    Unit 45 45 36 1620

    Tangga Utama 20 2 40

    Tangga Darurat 18 2 36

    Ruang ME dan Utilitas Vertikal

    2.5 4 10

    Ruang Bersama 43 4 172

    Ruang Cuci 24 4 96

    Dapur 3 4 12

    Sirkulasi (Koridor) 20% 481.2

    Total 2887.2

  • 19

    LUAS BANGUNAN PENUNJANG KELOMPOK

    Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)

    Pos Satpam 3.5 1 3.5

    Kamar Mandi Umum 3 1 3

    Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)

    Ruang Produksi 74 1 74

    Kamar Mandi Umum 3 2 6

    Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)

    Ruang Galeri 94 1 94

    Kamar Mandi Umum 3 2 6

    Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)

    Kantin 32.5 2 65

    Kamar Mandi Umum 3 2 6

    Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)

    Musholla 160 1 160

    Tempat Wudhu 5 2 10

    Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)

    Ruang Mesin 200 1 200

    Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)

    Gudang 32 1 32

    Massa Produksi

    Massa Galeri

    Massa Gudang Produksi

    Massa Kantin

    Massa Mesin

    Massa Musholla

    Massa Pos Satpam

  • 20

    TOTAL LUAS LANTAI MASSA UTAMA INDIVIDU TOTAL LUAS LANTAI BANGUNAN INDIVIDU

    Lantai Luas Lantai

    Lantai 1 1757.25

    Lantai 2 1639

    Lantai 3 1639

    Lantai 4 1639

    Lantai 5 1639

    Total Luas Lantai 8313.25

    No Nama Massa Luas (m2)

    1 Massa Rusun 1 4156.625

    2 Massa Rusun 2 4156.625

    3 Pos Satpam 3.5

    4 Ruang Produksi 80

    5 Ruang Galeri 100

    6 Gudang 32

    7 Kantin 65

    8 Musholla 170

    9 Ruang Mesin 200

    10 Parkir 407

    Total 9370.75

  • 22

    BAB III

    SPESIFIKASI MATERIAL & ESTIMASI BIAYA

    3.1 Spesifikasi Teknis Material

    No Aplikasi Material Jenis/merk/dimensi/war

    na

    Spesifikasi

    1. Penutup atap Rangka atap baja ringan

    Sumber : http://www.google.com/

    Merk : Sky Truss

    Komposisi aluminium&zinc

    Sumber : https://sites.google.com/site/merkbajaringanterbaik/

    Beton Atap datar

    Contoh aplikasi pada mid-

    rise building Sumber : http://www.google.com/

    Terbuat dari beton yang langsung di cor, diterapkan dengan

    bahan polycarbonate dengan kemiringan minimum 2o ,

    dengan membuat sedikit kenaikkan. Struktur rangka atap

    dasar menggunakan beton bertulang konvensional, beton

    fabrikasi dengan beton ringan aerasi/ beton komposit.

    Kelebihan : praktis, fleksibel karena struktur rangka tidak

    terlalu rumit serta kemiringan nyaris datar sehingga mudah

    diaplikasikan.

    Kekurangan : berpotensi menimbulkan genangan air sehingga

    memungkinkan terjadinya kebocoran, beton kurang mampu

    menyerap panas sehingga dapat diatasi dengan memberi

    ruang sirkulasi udara antara atap dan plafon minimum

    sebesar 30-50cm.

    Atap datar digunakan pada bangunan utama.

  • 23

    Sumber : http://www.bangunrumahelegan.com/membangun-rumah-

    dengan-atap-datar/

    Genteng keramik berglazur

    Sumber : http://www.google.com/

    Ukuran (26,7 x 27,4)cm

    Berat 41, 1 kg/m2

    Warna : beragam

    Tanah liat dibakar dan finishing dengan glazur. Kemiringan

    atap mencapai 25o-45o . digunsksn pada seluruh massa

    bangunan

    Kelebihan : meredam panas dan suara dengan baik, tahan

    lama.

    Kekurangan : risiko bocor, berat.

    Genteng keramik berglazur digunakan pada bangunan

    cottage

    Sumber: seri rumah ide 30 matrial inovatif. Imelda Akmal.

    2011.

    3. Gypsum

    Plafon Kelebihan-kelebihan gypsum : 1. Mudah diaplikasikan

    2. Ekonomis

    3. Untuk pemotongan dan penyambungan papan

    gypsum lebih rapi daripada triplex dan grc yang

    memang sulit untuk disambung hasilnya terkadang

    tidak rata, dan kemungkinan 6 bulan keatas bagian

    sambungan akan terlihat.

    4. Gypsum akan lebih terlihat rata seperti tanpa

    sambungan

    Kekurangan gypsum :

    1. Tidak tahan terhadap air ataupun kelembaban

    http://gypsumindonesia.blogspot.com/2010/10/keleb

    ihan-dan-kekurangan-menggunakan.html

    2. Kolom Beton - Kolom struktur (45x 45)

    cm

    3 D 16mm , belgel

    (20x25)cm

    Terdapat pertulangan besi. Kolom struktur sebagai penopang

    bangunan utama dengan jarak tertentu sesuai dengan modul,

    sedangkan kolom praktis terlentak diantara bentangan jarak

    kolom struktur utama. Kolom struktur utama dapat

    http://www.bangunrumahelegan.com/membangun-rumah-dengan-atap-datar/http://www.bangunrumahelegan.com/membangun-rumah-dengan-atap-datar/http://partisigypsum.blogspot.com/http://partisigypsum.blogspot.com/http://jasagypsum.blogspot.com/http://gypsumindonesia.blogspot.com/2010/10/kelebihan-dan-kekurangan-menggunakan.htmlhttp://gypsumindonesia.blogspot.com/2010/10/kelebihan-dan-kekurangan-menggunakan.html

  • 24

    - Kolom praktis (15x15) cm

    2 D 16 mm, belgel (20x20)

    cm

    membentuk sistem struktur biring wall, sedangkan kolom

    praktis sebagai berpungsi membantu kolom utama dan juga

    sebagai pengikat dinding agar dinding stabil.

    Digunakan pada bangunan hotel dan resort.

    Sumber : http://erwinsianturi.blogspot.com/2011/04/kolom-

    beton-dalam-konstruksi-bangunan.htmlKolom Beton Dalam

    Konstruksi Bangunan

    3. Dinding Batu bata

    Sumber : http://www.google.com/

    Batu bata merah Batu bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang

    dibakar. Untuk dapat digunakan sebagai bahan

    bangunan yang aman maka pengolahannya harus

    memenuhi standar peraturan bahan bangunan Indonesia

    NI-3 dan NI-10 (peraturan bata merah). Dinding dari

    pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu

    (non struktural) dan min. 1 batu (struktural) Sumber :

    http://edwardpgultom.blogspot.com/2011/08/kontruksi-

    bangunan-untuk-tahan-gempa.html

    Hebel (Bata Ringan)

    Tembok Kelebihan-kelebihan Hebel : 1. Kuat, Proses aerasi yang homogen dan

    terkendali secara komputerisasi menghasilkan

    beton ringan dengan kuat tekan yang paling

    tinggi namun paling ringan di kelasnya.

    Produk Hebel dapat digunakan sebagai sistem

    Struktur Dinding Pemikul (Load Bearing Wall)

    2. Ringan, Dengan struktur homogen (tanpa rongga vertikal dan horizontal di dalammya) dan berat

    1/5 beton biasa, produk Hebel dapat mengurangi

    resiko gempa. Penanganan dan proses

    transportasi lebih ringan, pekerjaan menjadi

    lebih mudah meski dengan peralatan sederhana,

    juga mengurangi keletihan pekerja.

    3. Ekonomis, Material sisa (waste material) yang rendah, kepastian penggunaan material

  • 25

    pelengkap semen instan Prime Mortar, dan

    kekuatan struktur yang terukur, dapat

    meringankan biaya konstruksi dan biaya

    operasional bangunan pada saat digunakan.

    4. Ukuran akurat, Standar proses produksi DIN (Deutsch Industrie Norm) dan

    cara pemotongan flat-cake yang merupakan

    satu-satunya di dunia industri beton ringan,

    memastikan semua produk mempunyai ukuran

    yang presisi dengan rejected-rate terendah.

    5. Kedap suara, massa yang rendah mengakibatkan energi bunyi yang memantul dan

    merayap di permukaan beton ringan Hebel tidak

    diteruskan dengan baik. Sehingga dinding dapat

    meredam kebisingan dan kenyamanan penghuni

    terjaga.

    6. Tahan lama, Dengan ciri yang kuat dan tahan terhadap perubahan cuaca maka menjadikan

    produk Hebel, stabil dan awet

    7. Mudah pengerjaan, Bobot yang ringan dan kuat menjadikan produk Hebel mudah digergaji,

    dibor, dibentuk dan dikerjakan hanya dengan

    menggunakan peralatan kayu biasa.

    Kekurangan Hebel :

    1. Perekat yang digunakan harus disesuaikan

    dengan ketentuan produsennya, umumnya

    adalah semen instan.

    2. Nilai kuat tekannya (compressive strength)

    terbatas, sehingga sangat tidak dianjurkan

    penggunaan untuk perkuatan (struktural).

  • 26

    http://mankar-truss.blogspot.com/2012/06/kelebihan-

    dan-kekurangan-beton-ringan.html

    Kayu Kayu jati, kayu kamper Sebagai kolom dapat digunakan untuk menyangga bangunan

    bertingkat rendah, seperti bungalow.

    Papan partisi fiber semen

    Sumber : http://www.google.com/

    Fiber semen

    Ukuran : (120x240) cm ;

    (120,270) cm ; (120x300)

    cm

    Ketebalan : 8mm

    Tekstur : rata

    Warna : abu muda

    Bahan dasar terbuat dari semen, serat mineral fiber dan

    bahan penguat. Partisi ini dapat diaplikasikan pada

    ruangan kering maupun basah. Untuk meredam panas

    dan suara, rongga antara dua papan dapat diisi dengan

    glasswool, setelah dinding berdiri kokoh dapat dilapisi

    dengan cat biasa/ keramik. Selain itu material ini tahan

    air, tahan api, pemasangan cepat dan mudah dibongkar

    pasang.

    Sumber: seri rumah ide 30 matrial inovatif. Imelda Akmal.

    2011.

    Digunakan pada office room bagi pengelola.

    uPVC panel

    Sumber : http://www.google.com/

    Unplastizied polyvinyl

    chloride

    Ukuran : (25x 595) cm

    Ketebalan : 5-8 mm

    Tekstur : datar, halus

    Warna : motif kayu, metal,

    marmer, walpaper

    Bahan dasar Unplastizied polyvinyl chloride sejenis plastik. Panel ini merupakan aplikasi interior sebuah ruangan untuk

    memberi kesan luas dan natural, dengan finishing khusus

    membuat permukaanya tahan terhadap goresan. Pemasangan

    panel ini dapat menggunakan besi hollow/ baja ringan,

    sambungan antar panel bisa menggunakan

    interlockingdengan rel sepanjang ujungnya.

    Kelebihan : anti rayap, anti air, anti karat, tidak merambatkan

    api.

    Kekurangan : lebar panel yang terbatas. Sumber: seri rumah ide 30 matrial inovatif. Imelda Akmal.

    2011

    Digunakan pada ruang-ruang tidur, office room, dan beberapa

    ruang lain.

    http://mankar-truss.blogspot.com/2012/06/kelebihan-dan-kekurangan-beton-ringan.htmlhttp://mankar-truss.blogspot.com/2012/06/kelebihan-dan-kekurangan-beton-ringan.html

  • 27

    4. Lantai Lantai vinyl

    Sumber : http://www.google.com/

    Ukuran : (30x30)cm ,

    (18x26)cm untuk tile ;

    (1,82 x 9) m untuk sheet

    Ketebalan : 2-3 mm

    Tekstur : halus,bertekstur

    Warna : polos, motif

    kayu,batu, marmer

    Lantai vinyl terbuat dari PVC , lapisan printing, fiberglass,

    coating. Pilihan motif lantai ini sangat beragam mulai dari

    motif polos, batuan, marmer, kayu. Kesan natural, hangat,

    santai dapat diperoleh melalui pemilihan jenis motif, warna

    dan tekstur lantai vinyl. Biasanya dipergunakan sebagai

    bagian dari interior

    Kelebihan : antislip, anti air,anti rayap, peredam suara dan

    benturan, stabil terhadap suhu dan mudah dibersihkan.

    Kelemahan : mudah tergores, warnanya mudah pudar jika

    sering terekspos sinar matahari.

    Sumber: seri rumah ide 30 matrial inovatif. Imelda Akmal.

    2011

    Digunakan pada interior lantai ruangan pada bangunan.

    Keramik ala material alami

    Keramik tile

    Ukuran : (40 x40)cm ,

    (50x50)cm, (60x60)cm

    Tekstur : datar, halus,

    bertekstur

    Warna : batu alam, marmer,

    kayu, batik

    Merk :

    Bahan dasar dari tanah liat. Keramik tile dapat dibuat glossy

    dan matte atau berserat seperti kayu. Dengan perkembangan

    yang cukup pesat, pemasangannya dapat digunakan grout

    (nat) beragam warna. Perawatancukup mudah dapat

    menggunakan sikat dan cairan pembersih, penyedot debu,

    dipel.

    Sumber: seri rumah ide 30 matrial inovatif. Imelda Akmal.

    2011

    Digunakan pada interior lantai ruangan pada bangunan.

    Mozaik

    dinding Kelebihan mozaik:

    1. Mudah dibentuk / dipotong (hanya menggunakan gunting untuk memotong jaring pada bagian

    belakang mozaik)

    2. Memiliki berbagai macam corak dan warna. 3. Memiliki tampilan yang atraktif

    Kekurangan mozaik :

    1. Dari segi ketahanan dan kekuatan kurang baik.

  • 28

    2. Harga yang relatif mahal dengan kisaran Rp. 275.000,-/m2 sampai sekitar Rp. 1000.000,-/m2

    tergantung dari merek dan motifnya.

    http://informasibangunan.blogspot.com/2012/11/kel

    ebihan-dan-kekurangan-penggunaan.html

    5. Struktur Pondasi Beton

    Pondasi foot-plat

    Pondasi ini merupakan pondasi setempat, sehingga semua

    beban bangunan yang diterima kolom kolom pendukung

    langsung dilimpahkan padanya . Pondasi footplat merupakan

    pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung kolom-kolom

    struktur utama untuk menopang bangunan. Perlu lantai

    kerja untuk peletakan tulangan besi.

    Sumber :

    http://edwardpgultom.blogspot.com/2011/08/kontruksi-

    bangunan-untuk-tahan-gempa.html

    Batu bata merah Pondasi rollag Pondasi sederhana yang fungsinya bukan menyalurkan

    beban bangunan, melainkan untuk menyeimbangkan

    posisi lantai agar tidak terjadi amblas pada ujung lantai.

    Pondasi ini biasanya digunakan untuk membuat

    perbedaan ketinggian Sumber :

    http://edwardpgultom.blogspot.com/2011/08/kontruksi-

    bangunan-untuk-tahan-gempa.html 6. Material Finishing Semen

    Semen instan

    Sumber : http://www.google.com/

    Dapat digunakan sebagai lapisan yang melapisi dinding,

    dengan ornamen sulur-sulur serta flora lainnya.

    http://informasibangunan.blogspot.com/2012/11/kelebihan-dan-kekurangan-penggunaan.htmlhttp://informasibangunan.blogspot.com/2012/11/kelebihan-dan-kekurangan-penggunaan.htmlhttp://edwardpgultom.blogspot.com/2011/08/kontruksi-bangunan-untuk-tahan-gempa.htmlhttp://edwardpgultom.blogspot.com/2011/08/kontruksi-bangunan-untuk-tahan-gempa.html

  • 29

    Karpet Karpet tile

    Sumber : http://www.google.com/

    Digunakan sebagai pelapis lantai pada ruangan-ruangan .

    Karpet juga digunakan sebagai peredam suara, dengan bahan

    yang mudah dibersihkan, karpet tile sangat baik digunakan

    sebagai interior ruangan.

    Kaca

    Dinding

    Jendela

    -

    http://www.google.com/

  • 30

    3.2 Rencana Anggaran biaya

    Harga per m3 bangunan : Rp 3.000.000,00

    Harga per m2 olahan : Rp 2.000.000,00

    Volume bangunan utama = 8313.25 m3 x 3.000.000 = Rp. 28.747.620.000

    Volume bangunan penunjang = 650.5 m3 x 3.000.000 = Rp. 1.951.500.000

    Luas parkir = 407 m3 x 2.000.000 = Rp. 814.000.000

    Luas yang diolah = 450 m3 x 2.000.000 = Rp. 900.000.000 +

    Jumlah total keseluruhan : Rp. 32.413.120.000