Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

17
O AP S Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli2016 Arsitektur dan Studi Perkotaan dan Lingku Kritik Perencanaan dan Arsit Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan A Teknik-Universitas Udayana y dalamsetahun.w Oka Saraswati, AAA; WidyaParamadhyak P; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri Salain, IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susan IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Sury M ISSN:9 JURUS FAKULT UNIVER n Desain Riset ungan Binaan tektur Binaan Arsitektur-Fakultas yang terbit dua kali www.ojs.unud.ac.id ksa, IN; Syamsul, i, NM; Rumawan nta, IN; Suryada, yada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A. 9 772338 505762 SAN ARSITEKTUR TAS TEKNIK RSITAS UDAYANA

Transcript of Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

Page 1: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

Oka Saraswati

AP;

Salain, IP;

Vo

lum

e (

4)

No

mo

r (2

) E

dis

i Ju

li2

01

6

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur

Teknik-Universitas Udayana yang terbit

dalamsetahun.www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati, AAA; WidyaParamadhyaksa, IN

AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM

Salain, IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susanta, IN; Suryada,

IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB;

Muktiwibowo, A

ISSN:9 772338 5057

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS

dan Desain Riset

Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan rsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Universitas Udayana yang terbit dua kali

www.ojs.unud.ac.id

WidyaParamadhyaksa, IN; Syamsul,

Swanendri, NM; Rumawan

Susanta, IN; Suryada,

Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel

Muktiwibowo, A.

9 772338 505762

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

Page 2: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (

e-Jurnal Arsitektur

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi

menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA

UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata d

desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka

peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsi

perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi

pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk

JA UNUD mempublikasikan stud

dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi d

arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,

pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.

merupakan hasil studi/skrips

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi

faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah p

perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur

sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil

pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

� Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia

�+62 361 703384

[email protected]

@ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

Jurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016

Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi

menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA

UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan

desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka

peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,

perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi

pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,

dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

Arsitektural dan Desain Riset:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer

arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,

pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.

merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi

faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah p

perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur

sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil

pengamatan terhadap studi kasus.

Bali, Indonesia

[email protected]

www.ar.unud.ac.id

i

) Universitas Udayana

Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi

menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA

unia kerja dalam bidang arsitektur dan

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka

tektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,

perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi

i riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,

dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

an desain berkelanjutan, komputer

arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,

pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.Artikel biasanya

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi

faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,

perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang

sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil

Page 3: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

ii eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505762

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab

Anak Agung Ayu Oka Saraswati

Pengarah

I Nyoman Widya Paramadhyaksa

Ketua

Syamsul Alam Paturusi

Sekretaris

I Wayan Yuda Manik

Bendahara

Ni Made Swanendri

Penyunting dan Reviewer

I Putu Rumawan Salain

Ngakan Putu Sueca

Gusti Ayu Made Suartika

I Nyoman Susanta

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Validasi

I Ketut Mudra

Ngakan Putu Sueca

Syamsul Alam Paturusi

I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Penerbit

I Made Widja

Ngakan Putu Sueca

I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover

Antonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016

ISSN No. 9 772338 505762

Hak Cipta 2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Udayana

Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur

UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan

mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada

website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id

Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung

jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh

kontributor.

Page 4: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 iii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah

populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,

spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45

cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.

3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.

4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.

Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis

sebagai referensi).

5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan

alamat email di bawah institusi.

6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci

(keyword) diletakkan setelah abstrak

7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,

spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital

8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.

9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi

diletakkan sebelum daftar pustaka

10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya

harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak

miring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan

kata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.

3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria

yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis

naskah untuk ditanggapi.

Page 5: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

iv eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505762

Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,

ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan

secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di

Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang

mudah.Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,

menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya.Selain

itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya.Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,

dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor

2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang

sangat terbatas mewarnai volume keempat ini.Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir

arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal

mudah.Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas

akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester.Sehingga diharapkan diperoleh

keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan.Dalam

kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 2 ini.

Redaktur

Page 6: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 v

Daftar Isi

Halaman

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ........................................................................................................ ii

Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii

Editorial ............................................................................................................................................................ iv

Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v

1. Pengembangan Universitas Dhyana Pura di Badung:Esensi, Konsep, dan Output Pengembangan. (Made Joshua Evan Arnawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Wayan Yuda Manik) .................................................. 1-6

2. Apartemen Taman Pintar Sains di Denpasar, Bali:Sarana Melali sambil Melajah Sains yang Menyenangkan (Made Agastia Bethari Rahayu, Widiastuti, dan I Wayan Wiryawan) ..................................................................... 7-10

3. Galeri Kain Bali di Kabupaten Gianyar, Bali:Perancangan Arsitektur pada Bangunan Galeri Kain. (Kadek Suwi Yantari, I Nyoman Surata, dan I Ketut Mudra) ................................................................................ 11-14

4. Fasilitas Agrowisata Terintegrasi Dengan Permukiman Tradisional Bali Aga di Desa Sukawana Kintamani Bangli Bali:Modifikasi Rumah Tradisional Bali Aga Sebagai Penginapan (I Putu Arys Wira Wicaksana, I Wayan Kastawan,dan EvertEdward Moniaga) ................................................... 15-18

5. Pusat Sosial Remaja di Denpasar:Implementasi Konsep atau Gaya “Industrial Pop-Art”. (Putu Gama Yasa, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Gusti Bagus Budjana) ................................................ 19-22

6. Gedung Planetarium di Bali:Bentuk dan Tampilan pada Bangunan. (Dewa Ayu Citra Dewi, Nengah Keddy Setiada, dan I Nyoman Surata) .............................................................. 23-26

7. Resort Hoteldi Klungkung, Bali: Penerapan Gaya Arsitektur Tropis (I Made Darma, I Putu Rumawan Salain, dan I Nyoman Sudiarta) ...................................................................... 27-32

8. Chinese Garden Restaurant And Family Karaokedi Gianyar, Bali:Karakter ‘Oriental Modern’pada Rancangan

(Ni Wayan Bella Handayani,, I Nyoman Widya Paramadhyaksa,dan Ida Bagus Gde Primayatna)..................... 33-38

9. Pusat Pelatihan Anak Berkebutuhan Khusus di Bangli, Bali:Perencanaan Konsep Desain Pada Rancangan (Ida Ayu Dian Kurniantari, Nengah Keddy Setiada, dan I Nengah Lanus) ........................................................... 39-44

10. Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan, Bali. (Ni Nyoman Ayuk Widiari, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Dewa Gede Agung Diasana Putra) ........................ 45-50

11. Pusat Modifikasi dan Penjualan Aksesoris Mobil di Denpasar, Bali. (I Gusti Bagus Sukma Esa, I Wayan Gomudha, dan I Ketut Muliawan Salain) .................................................... 51-56

12. Perancangan UPT Puskesmas Kuta Selatan 2, Badung, Bali. (I Gusti Ngurah Eddy Suryadinata, Syamsul Alam Paturusi, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ............... 57-62

13. Beach Mall di Gianyar, Bali. (I Wayan Parsika Utama, Ciptadi Trimarianto, dan I Nyoman Susanta)............................................................... 63-68

14. Perancangan Elite Basketball Academy di Denpasar, Bali. (Cokorda Widhiyani, I Made Suarya, dan I Ketut Mudra) ..................................................................................... 69-72

15. Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar, Bali. (Andi Rayno Ulvania Saransi, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) .................................. 73-78

16. Sirkuit Motocrossdi Tabanan:Penerapan Tema Harmonis pada Rancangan. (I Made Adi Gunawan, Ngakan Putu Sueca, dan I Nyoman Surata) .................................................................... 79-84

Page 7: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

vi eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505762

17. Pusat Pengembangan Kesenian Jegog di Jembrana, Bali: Pengaplikasian Tema Neo-Vernakular pada Tampilan Desain (I Gede Arya Pradnya Prasana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Ni Made Swanendri) ..............................85-88

18. Wadah Komunitas Perancang Mode di Denpasar, Bali. (I Nyoman Bagus Sakhapradnya Batan, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Wayan Wiryawan) .........................89-94

19. Tempat Penitipan Anak Usia Dini di Denpasar, Bali:Implementasi Tema dalam Perancangan. (I Wayan Windrayana Raditya, Widiastuti, dan I Wayan Yuda Manik) .................................................................95-98

20. Fasilitas Penunjang Wisata Alam di Cluster Destinasi Abang Airawang Kintamani, Bangli:Integrasi Ekowisata dengan Perumahan Penduduk. (I Putu Sutama Mandala, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) .......................................................99-102

21. Redesain Polsek Ubud, Gianyar, Bali:Penerapan Arsitektur Bali dalam Rancangan Desain Bangunan. (I Wayan Ekayana Saputra, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Nyoman Sudiarta) ............................................. 103-108

22. Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Negara-Bali:Penerapan Langgam Neo Vernakular pada Desain. (I Putu Adhi Adnyana Artha, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nyoman Surata) ...................................... 109-114

23. Wedding Chapeldi Kuta Selatan, Bali:Penerapan Tema dan Konsep dalam Perancangan. (Nadia Griselda, Nengah Keddy Setiada, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ....................................................... 115-120

24. Galeri Seni Kriya Logam, Kulit, dan Rotan di Denpasar, Bali (Ida Bagus Anom Artha Lingga, I Putu Rumawan Salain, dan I Putu Sugiantara) ........................................... 121-126

25. Agrowisata Kopi Luwak di Petang, Badung. (I Putu Dedy Sumantra, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Ketut Muliawan Salain) ................................................. 127-130

26. Industri Pembuatan Selai Salak di Bebandem, Karangasem-Bali (Ida Ayu Agung Martadewi, Syamsul Alam Paturusi, dan I Ketut Mudra) ......................................................... 131-136

27. Badung Sports Centre, Bali: Fasilitas Olahraga dengan Pendekatan Green Arsitektur dan Postmodern. (I Kadek Jery Yasa, Ciptadi Trimarianto, dan I Nyoman Susanta) ................................................................... 137-140

28. Pabrik Pengolahan Kakao di Buleleng, Bali: Penerapan Tema Arsitektur Humanis. (Putu Siskha Pradnyaningrum, I Made Suarya, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ........................................... 141-146

29. Galeri Seni Rupa Murni Nasional Indonesia di Gianyar, Bali:Konsep Perancangan. (Simon Togar Kurniawan, I Made Adhika, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ................................................ 147-150

30. Bali Surf Training Camp di Kabupaten Badung, Bali. (I Komang Ari Wijaya Kusuma Putra, Ngakan Putu Sueca, dan I Wayan Wiryawan) ...................................... 151-154

31. Makerspace Bengkel Kreatif di Denpasar, Bali: Penerapan Tema “Tropical Artistic” dalam Perancangan. (Made Ukrania Sanjiwani, Widiastuti, dan Evert Edward Moniaga) .................................................................. 155-158

32. Pengembangan Desain Wisata Pantai Lepang, di Klungkung, Bali: Pola Penataan Zonasi dan Bangunan Pelindung Pantai. (I Gede Agus Prayoga, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ............................ 159-164

33. Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali. (I Gusti Ayu Mirah Tiarasani Artawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Ketut Mudra) ................................... 165-170

34. Water Sport di Pantai Melasti, Ungasan, Bali: Teori dan Perancangan Fasilitas Water Sport. (I Putu Gede Jayantara, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nyoman Sudiarta).......................................... 171-176

35. Taman Budidaya Lebah Madu Organik di Karangasem, Bali. (Putu Ari Martina Dewi, Ida Ayu Armeli, dan I Ketut Muliawan Salain) ............................................................. 177-180

36. Taman Budaya Karangasem di Amlapura: Penerapan Tema Regionalisme dalam Konsep Perancangan. (I Wayan Andy Priawan, I Putu Rumawan Salain, dan Ida Bagus Gde Primayatna)........................................ 181-186

Page 8: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 vii

37. Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Denpasar-Bali: Implementasi Green Architecture. (Azvin Ghara Krisopras, Nengah Keddy Setiada, dan I Nengah Lanus) .......................................................... 187-190

38. Universal Wedding Venue di Kecamatan Ubud, Bali (Violeta Charisma Saragih, I Wayan Gomudha, dan I Nyoman Susanta) ........................................................ 191-196

39. Penataan Kawasan Daya Tarik Wisata Taman Bali Raja, Desa Tamanbali Bangli, Bali: Perwujudan Tema Green Architecture. (Desak Putu Korpiyoni, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Anak Agung Gede Djaja Bharuna S.) ............. 197-200

40. Museum dan Cafe Kopi di Kintamani, Bali: Penerapan Tema Rastik Tempo Dulu pada Desain. (Ni Komang Nalatri Sudapradnyani, Syamsul Alam Paturusi,dan I Nyoman Surata) ....................................... 201-204

41. Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih, Tabanan-Bali: Pengembangan Fasilitas Wisata Berwawasan Lingkungan dan Konservasi. (I Gede Bayu Pratama, Ciptadi Trimarianto, dan I Putu Sugiantara)................................................................ 205-210

42. Penataan Kawasan Wisata Spiritual Pancoran Solas di Desa Guliang Kangin, Tamanbali-Bangli, Bali: Penataan Kawasan Wisata Spiritual. (I Putu Adi Sumar Bawa, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati)............................... 211-214

43. Agrowisata Coklat di Badung Utara, Bali:Sustainable Architecture pada Rancangan. (I Gede Gandhi Silantara, Anak Ayu Agung Oka Saraswati, dan I Wayan Wiryawan) ..................................... 215-218

44. Redesain Pasar Desa Adat Blahkiuh, Badung-Bali: Tinjauan Tema, Konsep Perencanaan, dan Konsep Perancangan. (I Putu Indra Pramartha Pande Usadi, I Made Suarya, dan I Wayan Yuda Manik) .......................................... 219-222

45. Sirkuit Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung. (I Gede Wahyu Kusuma, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan Evert Edward Moniaga) ...................................... 223-228

46. Museum Nelayan Tradisional Bali di Kabupaten Klungkung: Penerapan Tema Profesi, Tradisi, dan Prosesi Nelayan Tradisional Bali Pada Rancangan. (I Putu Aditya Oka Pratana, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, danI Nengah Lanus) ..................................... 229-232

47. Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura, Bali: Kapasitas Gedung Gereja dan Tata Letak Bangunan. (I Komang Ari Gunawan, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Nyoman Surata) .................................................... 233-238

48. Co-working Spacedi Kota Denpasar, Bali: Penerapan Tema Perancangan “Creative Urban Space”. (Cynthia Indah Prayanti, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan Ida Bagus Ngurah Bupala).............................. 239-242

49. Redesain GOR Basket Ngurah Rai Denpasar, Bali:Implementasi Tema “We Play As One”. (Putu Rahadi Setiawan, Widiastuti, dan I Gusti Bagus Budjana) ..................................................................... 243-246

50. Redesain Mandala Wisata Samuantiga, Bali: Penerapan Teman Neo Vernakular (I Made Ari Suryawan, Ida Ayu Armeli, dan I Ketut Muliawan Salain) .............................................................. 247-250

51. E-Sport Arena Berstandar Internasional di Badung, Bali: Teori dan Perancangan E-Sport Arena. (Julio, I Putu Rumawan Salain, dan I Nyoman Susanta).................................................................................. 251-256

52. Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan. (Kadek Ayu Inten Lestari, Nengah Keddy Setiada, dan I Ketut Mudra) ........................................................... 257-262

53. Pengembangan Pasar Tradisional Desa Sidemen, Karangasem-Bali: Pengaplikasian Tema Rekreasi pada Konsep Perancangan Pasar. (I Dewa Ayu Sukma Dewi, I Made Suarya, I Wayan Yuda Manik) ................................................................... 263-266

54. Ekowisata Cagar Budaya Gunung Kawi di Sebatu Kabupaten Gianyar, Bali: Penataan dan Pengembangan Kawasan Cagar Budaya. (I Gede Wirawan, Ciptadi Trimarianto, danI Gusti Agung Bagus Suryada) ...................................................... 267-272

55. Bali United Football Academy di Gianyar, Bali. (Deny Indra Yuliasmadi, Syamsul Alam Paturusi, dan Ni Made Swanendri) .................................................... 273-278

56. Redesign Pasar Kodok di Tabanan, Bali: Penerapan Tema pada Ruang Luar dan Ruang Dalam. (I Putu Eka Apriliantara, I Made Adhika, dan I Nengah Lanus) ........................................................................ 279-282

57. Museum Transportasi Darat di Bali: Penerapan Tema Teknologi Edukatif pada Rancangan. (Anak Agung Kresna Mahadhipa, Ngakan Putu Sueca, dan I Wayan Wiryawan) ............................................ 283-288

Page 9: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

viii eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505762

58. Taman Kupu-Kupu di Badung, Bali: Perancangan Fasilitas Rekreasi dan Pelestarian Alam. (I Nyoman Triwikrama, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan I Nyoman Susanta) .......................................... 289-292

59. Bali Skatepark di Badung, Bali: Penerapan Tema “The Beauty of Extreme” pada Rancangan. (A.A. Gd. Raka Fajar Raditya, Widiastuti, dan I Nyoman Surata) .................................................................... 293-296

60. Pusat Rehabilitasi Narkoba di Bangli: Tema “Home Sweet Home” dengan Menerapkan Bentuk Neo-Vernakular. (Cok Gde Agastya Prawira Putra, I Wayan Kastawan, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ................................... 297-300

61. Pusat Komunitas Fotografi di Bali: Penerapan Tema Light and Shadow pada Bangunan. (Made Resta Handika, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nengah Lanus) ................................................ 301-306

62. Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja Bali: Harmonisasi Unsur Modern dan Tradisional Bali dalam Fungsi Pertunjukan Seni. (Gede Yogi Swara Pradita Nanda, Nengah Keddy Setiada, dan I Gusti Bagus Budjana) ................................ 307-310

63. Kompleks Komersial dan Hunian Terpadu di Badung, Bali: Penerapan Arsitektur Bioklimatik pada Rancangan. (I Kadek Saka Anggarika Suwirna B, Syamsul Alam Paturusi, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ................ 311-314

64. Pusat Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Pelegongan di Gianyar, Bali:Fasilitasi Produk Seni Tari Legong. (I G. N. Surya Suta Riadi, Ciptadi Trimarianto, dan Ni Made Swanendri) ........................................................ 315-320

65. Sport Club di Denpasar, Bali (A.A. Ngr. Manik Satriya Wicaksana, I Made Adhika, dan I Wayan Wiryawan) ................................................ 321-326

66. Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker di Denpasar, Bali:Naungan Kegiatan Paliatif, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Penderita Kanker (I Gusti Agung Ngurah Wisnu Maha Adi, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Wayan Yuda Manik) ........................... 327-330

67. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh, Bali: Suatu Pendekatan terhadap Pengembangan Fasilitas Wisata Air. (Ajus Wiranata, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Evert Edward Moniaga) ............................................... 331-336

68. Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar, Bali: Penerapan Tema “Smart Market” dalam Konsep Perancangan. (Ida Bagus Joni Mantara, Ngakan Putu Sueca, dan I Nyoman Sudiarta) ......................................................... 337-342

69. Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintahan Kabupaten Badung, Bali: Penerapan Suasana Ramah dan Bersahabat terhadap Kegiatan dalam Bangunan. (I Putu Indra Satyawan, Widiastuti, dan I Nyoman Surata) .............................................................................. 343-346

70. Wisata Alam Persawahan di Ubud, Bali:Penerapan Tema dalam Desain Arsitektur Kegiatan Wisata Alam. (Ida Bagus Gede Eka Arimbawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) .......................... 347-352

71. Penataan Kawasan Daya Tarik Wisata Ceking Tegallalang, Gianyar-Bali: Pengembangan Pariwisata dan Konservasi Persawahan. (I Wayan Muliana, Gusti Ayu Made Suartika, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ................................................. 353-358

72. Redesain Sasana Budaya di Tabanan, Bali: Tema Perancangan Arsitektur. (Anak Agung Yudi Adi Wedana, I Wayan Kastawan, dan I Wayan Wiryawan) ................................................ 359-362

73. Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur di Denpasar, Bali: Pengaplikasian Rain Catcher Tree sebagai Solusi Sistem Konservasi Air Hujan. (Ketut Ryan Budhi Saputra, I Made Suarya, dan I Nengah Lanus) .................................................................. 363-368

74. Industri Pengolahan Buah Stroberi di Desa Pancasari, Bali: Penerapan Tema “Fresh and Healthy” dalam Desain. (Gede Fendi Permana Putra, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan I Nyoman Sudiarta) .............................. 369-372

75. Pet Care Center di Denpasar, Bali: Penerapan Tema dan Konsep Perancangan dalam Desain Bangunan. (I Gede Rai Dwija Putra, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Gusti Bagus Budjana) ............................................ 373-376

76. Objek Wisata Alam di Bukit Asah, Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali: Merancang Massa Bangunan di Area Bertransis. (Ida Bagus Wisnawa Wiantara, Ida Ayu Armeli, dan I Nyoman Surata.) .......................................................... 377-382

Page 10: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 ix

77. Pusat Kerajinan Bahan Daur Ulang di Denpasar, Bali: Teori dan Perancangan. (Putu Sutristya Adi Putra, Nengah Keddy Setiada, dan I Wayan Yuda Manik) ................................................ 383-388

78. Redesain Pasar Umum Sukawati di Kabupaten Gianyar, Bali: Arsitektur Neo Vernakular (Rangga Seta Ugrasena, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Nengah Lanus) ........................................................... 389-392

79. Rumah Duka dan Krematorium di Tabanan, Bali. (Puspita Yuliana Dewi, Widiastuti, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ................................................................. 393-396

80. Organic Bakery di Denpasar, Bali: Desain Interior Organic Bakery dengan Konsep Open Kitchen. (Hapsari Widya Pratiwi, Widiastuti, dan I Ketut Muliawan Salain) .................................................................... 397-400

81. Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali: Penerapan Tema “Back To Nature” pada Rancangan. (Ignasius Gede Irwan Dinata, Widiastuti, dan Ni Made Swanendri) ................................................................. 401-404

82. Redisain Pasar Hewan Kayuambua di Kabupaten Bangli, Bali: Penerapan Konsep Tri Angga pada Desain. (I Komang Budi Suryawan, Syamsul Alam Paturusi, dan Ni Made Swanendri) ............................................... 405-410

83. Taman Mini Rumah Tradisional Bali di Kabupaten Badung, Bali: Pengembangan Arsitektur Tradisional Manjadi Pariwisata di Bali (I Made Gandhi Pramana Putra, Ngakan Putu Sueca, dan Nengah Keddy Setiada) ....................................... 411-414

84. Pasar Wisata Tradisional di Gianyar, Bali. (I Putu Arik Okayana Suputra, I Gusti Bagus Budjama, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ................................. 415-418

85. Eco Resort Villadi Kecamatan Kuta Selatan: Penerapan Green Roof pada Unit Honeymoon Suite Villa dalam Eco Resort Villa di Kecamatan Kuta Selatan, Bali. (A. A. Ngr. Gde Wirottama Putra, I Made Suarya, dan Ni Made Swanendri) ................................................... 419-426

86. Redesain Pasar Tampaksiring di Kabupaten Gianyar, Bali: Konsep Tampilan dan Material Bangunan. (Putu Manik Yoga Sahadewa, I Nyoman Surata, dan I Wayan Yuda Manik) ................................................... 427-430

87. Redesain Kantor Bupati Bangli, Bali. (Indra Pranananda, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) ............................................................. 431-434

88. Stadion Softball di Kota Denpasar, Bali: Penerapan Konsep Bentuk Massa Bangunan dan Ruang Luar pada Stadion Softball. (I Wayan Juliarta, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ........................................................ 435-438

89. Sport Center di Gianyar, Bali: Penerapan Tema, Bentuk, dan Tampilan Bangunan. (I Kadek Darma Putra, I Wayan Kastawan, dan I Nyoman Susanta) ............................................................... 439-442

90. Pusat Budidaya Anggrek Hibrida di Tabanan, Bali: Penerapan Konsep Tampilan dan Interior pada Bangunan. (I Kadek Adi Pramana, Nengah Keddy Setiada, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) .............................. 443-448

91. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Vokal di Denpasar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan Bangunan dan Ruang Dalam. (Anggi Yogiarta, I Wayan Gomudha, dan Anak Agung Ayu Oka Saraswati) .................................................... 449-454

92. Pengembangan Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali: Studi Mengenai Penentuan Tema yang Ideal. (Dian Fajar Prasetyo, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan Ciptadi Trimarianto) ............................................. 455-458

93. Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan. (Putu Yoga Pratama Adi Putra, Ida Ayu Armeli, dan Putu Gede Sukarsana) .................................................. 459-462

94. Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan. (Wayan Gede Aldi Sujaya, Nengah Keddy Setiada, dan Gusti Ayu Made Suartika) ........................................ 463-468

95. Galeri Gambuh dan Gong Kebyar di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan Luar pada Bangunan. (Ida Bagus Gede Eka Narayana Mas, I Made Adhika, dan Putu Gede Sukarsana) ........................................ 469-474

96. Perencanaan Fasilitas Sistem Resi Gudang di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan dan Interior pada Bangunan. (I Wayan Gus Widiarta, Nengah Keddy Setiada, dan Ngakan Putu Sueca) .................................................... 475-480

Page 11: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

x eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505762

97. Redesain Pasar Blahbatuh, Gianyar: Tema, Tampilan Entrance, dan Tampilan Bangunan. (I Made Saptika, I Nengah Lanus, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ...................................................... 481-486

98. Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi di Kecamatan Abiansemal, Badung-Bali (I Wayan Wahyu Raditya, I Made Adhika, dan I Putu Sugiantara) ................................................................... 487-492

99. Wedding House di Desa Kelating, Tabanan, Bali: Perancangan dengan Tema Romantis dan Tipologi Bangunan Neo-Vernakular. (Dewa Ayu Putu Nanda Pradnya Dianti, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Bagus Budjana)..................................... 493-496

100. Redesain Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit Buleleng, Bali: Penataan dan Pengembangan Dermaga. (I Gusti Bagus Made Sumertadana, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Gusti Bagus Budjana) ........................... 497-500

101. Pusat Bisnis Kerajinan Kulit di Kabupaten Badung, Bali. (I Gede Bayu Dewanthara, I Putu Rumawan Salain, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ....................... 501-506

102. Hotel Resort Agro di Desa Belimbing, Tabanan: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan. (Aika Andreyana, I Putu Rumawan Salain, dan Anak Agung Ayu Oka Saraswati) .......................................... 507-510

103. Pengembangan Hunian sebagai Akomodasi Wisata di Desa Pangsan, Badung-Bali: Penerapan Konsep Tampilan Bangunan. (Dewa Putu Gede Angga Darmawan, Ida Ayu Armeli, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ..................... 511-514

104. Relokasi Pasar Tradisional Desa Adat Buduk, Bali: Penerapan Langgam Arsitektur Tropis. (I Putu Handy Mahendrayasa, Widiastuti, dan Evert Edward Moniaga) ........................................................... 515-518

105. Museum Sepeda Motor di Kabupaten Badung, Bali: Tema dan Konsep Perancangan. (Perdana Putra, Ida Ayu Armeli, dan Syamsul Alam Paturusi) ......................................................................... 519-524

Page 12: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

Ni Nyoman Ayuk Widiari (1204205011)1)

, Ida Bagus Ngurah Bupala2)

, dan I Dewa Gede Agung Diasana Putra3)

–Pusat

Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan, Bali 45

PUSAT PELATIHAN YOGA DI KABUPATEN TABANAN, BALI

Ni Nyoman Ayuk Widiari1)

, Ida Bagus Ngurah Bupala2)

, dan I Dewa Gede Agung Diasana Putra3)

1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected] 2)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected] 3)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected]

ABSTRACT

Balance in life is needed to maintain a healthy body, mind and environment in this progressing technology

era which affect the mindset , lifestyle and human behavior . Yoga Training Centre in Tabanan is one of the

facilities to accommodate the activities of yoga training in Tabanan which located in the tourist area Balian

Beach.This project planning is based on the development of yoga tourism in Bali especially in Tabanan

which has not providedyoga tourism facility. One of the favorite tourist area of foreign tourists in Tabanan is

Balian beach area. Balian beach itself is famous because of its beautiful beaches and cliffs. Having black

sand beach that gives impression of exotic for tourists. Waves on the Balian Beach also becomes the main

attraction for surfers to spend vacation time. With its potential, thus; the development of tourism in Balian

Beach is quite rapidly. Tourism facilities like cafes, bars, surf training center, restaurants, villas, hotels,

resorts and other tourism facilities have developed quite well in Balian Beach With potential of the region and

the opportunities, it is expected that these facilities can organize yoga activity which brings traditional

atmospher of Bali, especially the traditional atmosphere of Tabanan. With the theme of Essential and Bal-

ance which refers to sustainable design, traditional and binding the rules to traditional local values such as

Balinese traditional philosophies and concepts in Balinese architecture .

Kata Kunci: yoga, traditional.

ABSTRAK

Keseimbangan dalam menjalani kehidupan sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan jiwa, raga, dan

lingkungan ditengah kemajuan teknologi yang berpengaruh terhadap pola pikir, gaya hidup, dan tingkah laku

manusia. Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan merupakan salah satu fasilitas yang mewadahi

kegiatan pelatihan yoga di Kabupaten Tabanan, tepatnya berada di kawasan wisata Pantai Balian.

Perencanaan proyek ini berdasarkan kepada perkembangan wisata yoga di Bali khususnya di Kabupaten

Tabanan yang belum menyediakan fasilitas wisata yoga. Salah satu daerah wisata favorit para wisatawan

mancanegara di Kabupaten Tabanan adalah wilayah pantai Balian. Pantai Balian Sendiri terkenal karena

keindahan pantai dan juga tebingnya. Memiliki pasir pantai berwarna hitam yang memberikan kesan eksotik

bagi wisatawan. Ombak di Pantai Balian juga menjadi daya tarik tersendiri bagi peselancar untuk

menghabiskan waktu liburan. Dengan potensi yang dimiliki maka perkembangan wisata di daerah Balian ini

terbilang cukup pesat. Fasilitas pariwisata seperti cafe, bar, surf training centre, restoran, villa, hotel, resort

dan fasilitas wisata lainnya telah berkembang cukup baik di daerah Balian. Dengan potensi wilayah dan

peluang yang dimiliki diharapkan fasilitas ini dapat mewadahi kegiatan wisata yoga yang menghadirkan

nuansa dan suasana tradisional Bali, khususnya nuansa tradisional Tabanan.Dengan mengusung tema

Essential and Balance yang mengacu pada desain yang berkelanjutan, tradisional dan berpegang teguh

kepada nilai-nilai lokal seperti filosofi tradisional Bali dan konsep-konsep dalam arsitektur Bali.

Kata Kunci: yoga, tradisional.

PENDAHULUAN

Pulau Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata internasional yang dimiliki Indonesia. Seni budaya, kearifan lokal dan tradisi masyarakat menjadikan Bali terkenal dikalangan pariwisata internasional. Dalam

Page 13: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

46 eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016-ISSN No. 9 772338 505762

perkembanganya pariwisata di Bali telah terbagi menjadi beberapa sub wisata seperti wisata alam, wisata budaya, wisata kesehatan, hingga wisata komersial telah berkembang pesat di Bali. Dengan beragamnya jenis wisata yang ditawarkan akan mendorong minat para wisatawan untuk memilih jenis kegiatan yang sesuai dengan usia, tingkat ekonomi, status sosial, dan keinginan mereka.

Tujuan utama para wisatawan adalah berlibur, dan melepas stress dari rutinitas sehari-hari dengan menikmati pengalaman baru di alam Bali yang terkenal dengan keasriannya. Dalam hal ini gaya hidup sehat diperlukan untuk menunjang kebugaran tubuh dan memberikan ketenangan. Dengan potensi alam Bali yang masih asri dan natural, didukung dengan kebudayaan lokal masyarakat Bali, maka potensi pengembangan wisata olahraga dan rohani sudah selayaknya berkembang di Bali. Untuk itu pemerintah provinsi Bali mengembangkan wisata yoga yang dapat menarik minat khusus wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Seiring dengan perkembangan teknologi, yoga telah menjadi trend di masyarakat. Dengan banyaknya publik figur yang memposting kegiatan yoga mereka di media sosial memberikan dampak yang besar bagi masyarakat untuk mengetahui lebih banyak mengenai yoga. Selain itu, faktor lain yang mendukung perkembangan yoga adalah terdapatnya peningkatan penderita depresi pada masyarakat ditengah rutinitas sehari-hari di berbagai usia, dan kalangan. Di Bali telah terdapat beberapa fasilitas pelatihan yoga yang menawarkan kelas pelatihan yang beragam, mulai dari pesraman atau kelompok masyarakat yang melakukan pelatihan yoga untuk meningkatkan keseimbangan rohani, hingga pusat pelatihan yoga yang bersifat komersial. Di beberapa tempat dengan perkembangan pariwisata yang pesat seperti Kuta, Canggu dan Ubud telah terdapat beberapa pusat pelatihan yoga yang menawarkan berbagai fasilitas. Tabanan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang memiliki keindahan dan keasrian alam, dan merupakan salah satu sentra kunjungan wisatawan terbesar setelah Kuta dan Ubud. Tabanan pada saat ini merupakan salah satu daerah yang tengah mengembangan pariwisata di bagian pesisir selatan berupa pantai. Maka pembangunan pariwisata di wilayah pesisir pantai di Tabanan pada saat ini berkembang dengan pesat. Terdapat beberapa fasilitas wisata yang dibangun untuk menunjang variasi wisata yang ditawarkan. Berdasarkan hal tersebut penulis memiliki ketertarikan untuk membuat suatu fasilitas wisata yoga di Kabupaten Tabanan.

PEMROGRAMAN

Tema

Tema rancangan untuk Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan adalah “Essential and Balance”. Essential merupakan suatu kebutuhan mendasar dalam hal memelihara kesehatan badan baik dalam hal makanan bergizi, udara segar, dan gerak badan. Balance (keseimbangan) menurut equilibrium adalah equality (sama dengan/persamaan), stability (stabil) dan harmony (harmonis). Dalam hal penerapan tema pada Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan ini balance yang digunakan adalah arti kata balance pada filosofi, balance pada alam dan tubuh manusia, serta balance dalam arsitektur.

Lokasi Perancangan

Gambar 1. Gambaran Tapak PErancangan Sumber: Widiari, 2016:106

Lokasi yang dipilih sebagai tempat pelatihan yoga harus mengacu kepada kharakteristik pengguna, potensi alam yang dimiliki, dan daerah harus memiliki prospek pengembangan wisata yang stabil di masa depan.

Page 14: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

Ni Nyoman Ayuk Widiari (1204205011)1)

, Ida Bagus Ngurah Bupala2)

, dan I Dewa Gede Agung Diasana Putra3)

–Pusat

Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan, Bali 47

Berdasarkan studi alternatif pemilihan tapak, maka Perencanaan pusat pelatihan yoga di Kabupaten Tabanan berlokasi di Jalan Pantai Balian, Br. Pengasahan, Desa Lalang Linggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan. Terletak di jalur utama Denpasar-Gilimanuk dan daerah mudah dikenali oleh wisatawan. Daerah Balian Beach, merupakan kawasan pariwisata yang sudah memiliki daya tarik di kalangan wisatawan. Berdasarkan hasil penghitungan studi dan kapasitas ruang maka dibutuhkan tapak seluas 7.000 m

2 untuk fasilitas Pusat Pelatihan Yoga. Site terletak di pinggir pantai, yang memiliki

pemandangan dari permukaan tebing di Pantai Balian. Suasana natural dan view pantai sangat mendukung kharakteristik pelaku kegiatan yoga dalam berlatih.

KONSEP PERANCANGAN Tampilan Bangunan Penerapan tema Essential and Balance akan menggunakan konsep tampilan bangunan Arsitektur Bali. Mengingat lokasi proyek berada di Kabupaten Tabanan maka konsep tampilan bangunan akan cenderung bernuansa Arsitektur Tabanan yang memiliki ciri khas tersendiri dan merupakan salah satu dari bagian arsitektur Bali yang terdapat di Daerah. Arsitektur Tabanan memiliki ciri khas yang menggambarkan keadaan alam dan budaya di Kabupaten Tabanan. Dimana kabupaten Tabanan terkenal dengan “Lumbung Padi”nya yang secara tidak langsung menggambarkan keadaan sosial budaya di Kabupaten Tabanan sebagai daerah agraris.

Dalam penerapan nilai-nilai arsitektur yang terdapat di Bali yang dikenal dengan konsep tradisional dan filosofinya seperti konsep Tri Hita Karana, dan Tri Mandala, maka Essential and Balance juga mengedepankan nilai-nilai keseimbangan kehidupan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Lingkungan. Sedangkan untuk tampilan bangunan mengadopsi bentuk dari arsitektur daerah Tabanan dengan mengedepankan unsur nilai-nilai budaya lokal yang dianggap relevan untuk diterapkan ke dalam rancangan.

Perwujudan tema Essential Balance dapat dilihat pada tampilan bangunan dapat dilihat memadukan antara bahan modern dengan bahan-bahan berkarakter alami dan cenderung terbuka. Tampilan bangunan menggunakan ornamen-ornamen arsitektur Bali yang disesuaikan dengan peraturan-peraturan daerah setempat yang mengikat. Bentuk Bangunan yang seimbang antara kaki, badan dan kepala bangunan. Dalam hal ini merupakan perwujudan dari tema yaitu Balance. Dimana dalam filosofi masyarakat Bali, keseimbangan bangunan secara mikro vertikal telah terwujud di dalam konsep Tri Angga yaitu konsep kepala, Badan, dan kaki. Sedangkan keseimbangan horizontal diwujudkan dalam konsep Tri Mandala yaitu Utama mandala/Hulu, Madya Mandala/Tengah, dan Nista Mandala/Hilir.

Gambar 2. Penerapan Tema Essential and Balance Pada Bangunan Sumber: Widiari, 2016:138

Sedangkan untuk konsep Essential pada bangunan diterapkan dengan pemilihan bahan. Essential berarti segala sesuatu yang dapat menciptakan perasaan sejuk . dalam hal ini pemilihan bahan yang alami seperti alang-alang sangat cocok dengan tema, dan fungsi yang diwadahi. Selain itu kesan essential akan semakin kental terasa pada saat elemen lancsape, elemen artscape, dan potensi view pada site diterapkan dengan maksimal dan harmonis.

PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN YOGA Perancangan Pusat Pelatihan Yoga di kabupaten Tabanan mengacu kepada kebutuhan fasilitas wisata di Kabupaten Tabanan, dalam hal ini khususnya di wilayah pantai Balian. Berdasarkan minat dan aktifitas pariwisata di daerah pantai Balian, maka dapat diketahui fasilitas apa saja yang akan ditawarkan pada Pusat Pelatihan Yoga sebagai pasilitas penunjang dan pelengkap. Dalam merancang suatu fasilitas maka diperlukan wadah untuk menunjang kegiatan pendunkung dari fasilitas utama. Jika studio yuga merupakan

Page 15: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

48 eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016-ISSN No. 9 772338 505762

fasilitas Utama pada proyek ini, maka sebagai proyek fasilitas wisata, maka dibutuhkan wadah bagi aktifitas pendunkung lainnya. Adapun jenis-jenis aktifitas dan fasilitas yang akan ditawarkan pada Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan ini adalah sebagai berikut:

1. Fasilitas Utama Aktivitas utama dalam proyek ini adalah olah raga yoga, dan meditasi. Untuk itu dibutuhkan fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan berbagai jenis yoga yang akan diadakan. Adapun fasilitas utamanya diantaranya adalah: a. Healing Yoga Studio b. Power Yoga Studio c. General and Beginner Yoga Studio

2. Fasilitas Penunjang

Untuk mendukung aktifitas pada fasilitas utama, maka dibuktuhkan fasilitas penunjang untuk memberikan kenyamanan bagi para civitas atau pelaku kegiatan. Untuk itu maka adapun fasilitas pendukung dari Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan antara lain adalah: a. Usadha (pengobatan tradisional Bali) b. Lobby c. Guest House d. Garden Cafe (vegetarian) e. Souvenir Shop f. Gym

3. Fasilitas Servis Untuk mendukung kegitan utama dan kegiatan penunjang, maka dibutuhkan wadah untuk melangsungkan kegiatan servis atau perlayanan pada fasilitas. Adapun fasilitas servis yang disediakan adalah: a. Dapur b. Laundry c. Gudang Penyimpanan

4. Fasilitas Pengelolaan.

Untuk mengelola suatu fasilitas wisata, maka dibutuhkan tenaga kerga pengelola dalam menjalankan kelangsungan aktifitas wisata yoga. Untuk mewadahi para pekerja, maka dibuthkan suatu wadah yang menunjang kenyamanan pekerja dalam menjalankan tugas. Untuk itu dibutuhkan gedung pengelola sebagai wadah bagi para pengelola.

Perancangan Tapak Perancangan tapak dimulai dengan melakukan pembagian zonning pada tapak untuk menentukan posisi dan tata letak dari massa bangunan.

Gambar 3. Penempatan massa bangunan pada perencanaan

Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan Sumber: Widiari, 2016

Pada tapak dibagi menjadi empat zonning perancangan diantaranya zonning privat untuk fasilitas utama, zonning untk fasilitas akomodasi, zonning semi privat untuk fasilitas servis dan pengelolaan , dan zonning

Page 16: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

Ni Nyoman Ayuk Widiari (1204205011)1)

, Ida Bagus Ngurah Bupala2)

, dan I Dewa Gede Agung Diasana Putra3)

–Pusat

Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan, Bali 49

publik untuk fasilitas penerimaan. Perletakan massa bangunan pada tapak didasarkan pada masing-masing zonning, fungsi bangunan, dan tuntutan ruang pada bangunan. Pada bagian tengah site diletakkan plazza yang menjadi titik pusat dari masing-masing fasilitas. Plazza tersebut dikelilingi oleh kolam yang dapat mempengaruhi vibrasi pada fasilitas yoga.

Tampilan Bangunan Pusat Pelatihan yoga di Kabupaten Tabanan menggunakan tampilan bangunan berarsitektur Bali. untuk sebuah fasilitas pariwisata maka tampilan bangunan dibuat menyesuaikan dengan budaya dan adat istiadat di lingkungan sekitar. Untuk mendukung kegiatan yang diwadahi didalamnya maka tampilan bangunan dibuat harmonis, dan terkesan natural. Penggunaan atap alang-alang pada bangu8nan terhilat mendominasi pada fasilitas utama. Sedangkan bahan penutup dindingnya menggunakan pintu lipat pada fasilitas studio yoga. Hal ini bermaksud agar pertukaran udara menjadi maksimal, dan pengarahan view menjadi lebih optimal.

Gambar 4. Tampilan Bagunan dari arah Pantai Balian

Sumber: Widiari, 2016

Pada fasilitas ini terdapat tiga jenis studio yoga yang memiliki fungsi tersendiri sesuai dengan jenis kegiatan yoga yang diwadahi. Tampilan arsitektur dari masing-masing studio juga mewakili jenis kegiatan dan aktifitas yang diwadahi. Untuk power studio yang merupakan bangunan berlantai dua memiliki tampilan bangunan yang terkesan tegas dan elegan yang melambangkan kharakter power yoga. Sedangkan general dan beginner studio memiliki tampilan bangunan yang lebih casual dan harmonis. Hal ini untuk mewakili kharakter dari pengguna studio ytang merupakan pemula dan membutuhkan penyesuaian diri terhadap lingkungan.

Tampilan untuk bangunan Healing studio menggunakan konsep dewata nawa sanga dalam filosofi arsitektur tradisional Bali. Bentuk bangunan dari Healing Studio merupakan bentuk segi delapan atau hectagonal. Segi delapan melambangkan delapan sisi yang membentuk kesatuan. Studio healing merupakan studio yoga yang lebih mengarah kepada penyatuan diri. Berbagai konsep keagamaan diterapkan dalam beberapa gerakan yoga di Healing studio. Untuk itu filosofi dewata nawa sanga diharapkan dapat mewakili kharakter penyatuan diri pada healing studio. Dalam hal ini, dimaksudkan agar pikiran yang jernih atau energi positif dapat datang dari delapan arah mata angin. Untuk penataan landscape pada area studio yoga, digunakan elemen air yang mengelilingi studio. Selain itu juga terdapat jembatan sebagai akses yang menghubungkan studio satu dengan yang studio lainnya.

Gambar 5. Tampilan Studio Yoga Sumber: Widiari, 2016

Gambar 6. Tampilan Healing Yoga Studio Sumber: Widiari, 2016

Page 17: Arsitektur dan Desain Riset 6 201 Studi Perkotaan dan ...

50 eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016-ISSN No. 9 772338 505762

Tampilan Ruang Dalam Tampilan Ruang dalam pada Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan menyesuaikan dengan standar ruang gerak yoga. Masing-masing studio yoga memiliki tampilann dan desain yang berbeda satu sama lain sesuai dengan spesifikasi dan tuntutan pada masing-masing studio agar sesuai dengan fungsi yang diwadahi.

Interior pada studio healing menggunakan konsep balance, dimana terdapat keseimbangan dari delapan sisi penyusun ruang. Penggunaan pintu lipat sebagai elemen samping membuat tampilan interior ruang dalam dapat menyatu secara harmonis dengan suasana di luar studio yaitu kolam, dan pemandangan pantai. Penutup atap menggunakan bahan alang-alang untuk mendukung kesan essential pada bangunan. Pada interior healing studio menerapkan tampilan atap ekspose, dimana kayu penyusun struktur atap diekspose untuk memperkuat kesan eksotis pada healing studio. Sedangkan untuk interior poser studio memberikan kesan yang lebih keras, dan elegan. Sesuai dengan kharakter dari aktifitas di dalam ruang, maka penggunaan bahan, material, dan pemilihan warna pada power studio lebih menonjolkan kesan yang tegas, berenergi, dan elegan. Seperti yoga pada umumnya, power studio juga menyuguhkan view terbaik bagi pelaku yoga yaitu langsung menghadap pantai Balian, dalam upaya memperkuat penyatuan diri dengan alam dalam melakukan aktifitas yoga. KESIMPULAN Pusat Pelatihan Yoga yang terletak di Jalan Pantai Balian merupakan sebuah fasilitas komersial yang diperuntukan bagi pelaku yoga dengan sasaran utama adalah wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Bali. Dalam merancanaannya, fasilitas ini menggunakan tema essential balance, dengan konsep Arsitektur Tabanan. Konsep arsitektur Tabanan diterapkan pada tampilan bangunan, dan landscape pada tapak. Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan merupakan sebuah fasilitas yang komplit dalam mendukung aktivitas yoga. Berbagai fasilitas pendukung dihadirkan dalam desain sebagai upaya dalam menunjang serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan olahraga yoga, wisata yoga, dan rohani.

DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, I Gede, Rudia, dkk. 1990, Tattwa Darsana, Jakarta. Yayasan Dharma Sharati, Ali, Matius. 2010. Filsafat India. Tangerang. Sanggar Luxor. Ariasa Giri, I Made. 2006, Yoga Asanas, Pranayama, dan Meditasi . Denpasar, IHDN Press. Badan Pusat Statistik kabupaten Tabanan Bappeda Kabupaten Tabanan 2012 Departemen Agama Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Hindu dan Budha. , 2003. Intisari Ajaran Hin-

du. Surabaya. Paramita. Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tahun 2014 Direktori Jasa Pariwisata 2012, BPS 2013 Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat. 2010. Dasar-Dasar Agama Hindu, Jakarta. Kementrian Agama

Republik Indonesia. Maswinara I Wayan. 1999. Sistem Filsafat Hindu (Yayasan Sanata Dharmasrama). Surabaya. Paramita. Neufert, Ernst. 1996. Data Arsitek Jilid 1, terj Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid II, terj Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tabanan Tahun 2012-2032 Sandjaya, I. 2005. Seni Menata Rumah: Gaya dan Tema Rumah Mungil. Jakarta.PT. Gramedia Pustaka

Utama. Somvir. 2008. Sehat Dengan Yoga dan Ayur weda. Surabaya ,Paramita. Swami Satya Prakas Saraswati, 1996, Patanjali Yoga Sutra II, Surabaya, Paramita.

Gambar 7. Interior Healing Yoga Studio

Sumber: Widiari, 2016

Gambar 8. Interior Power Yoga Studio

Sumber: Widiari, 2016

Gambar 9. Interior GYM Sumber: Widiari, 2016