Desain Note (BAU.8 - BP.1)
Transcript of Desain Note (BAU.8 - BP.1)
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA
DINAS SUMBER DAYA AIRJln. Tgk. Chik Ditiro No 19 - Telp (0645) 43763 Fax (0645) 43994LHOKSEUMAWE - 24312
DESIGN NOTE
PEKERJAAN PERENCANAAN TEKNIS JARINGAN IRIGASI WADUK DAN PENANGGULANGAN BANJIR
SALURAN SEKUNDER BAU.8 – BP.1KECAMATAN LHOKSUKON – KABUPATEN ACEH UTARA
TAHUN ANGGARAN 2006
Konsultan Perencana
CV. TOTAL ENGINEERING CONSULTANTJln. Kenari No. 9B – Telp./Fax. 0645 – 41538LHOKSEUMAWE - 24312
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka mengoptimalkan pengoperasian saluran-saluran irigasi yang ada yang
berada dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara, maka pemerintah daerah
memprogramkan kegiatan rehabilitasi terhadap ruas-ruas saluran yang sudah ada
tersebut. Dinas Sumber Daya air Kabupaten Aceh Utara sebagai satuan unit kerja
pengelolaan jaringan irigasi yang berada di Kabupaten Aceh Utara melalui Bagian
Survey, Perencanaan dan Desain Teknis Sistem Irigasi Primer/Sekunder melakukan
kegiatan dalam pengembangan Sistem Irigasi Teknis pada areal persawasan. Di sisi lain
peningkatan sistem irigasi yang ada menjadi sistem irigasi teknis ini tentunya dapat
meningkatkan pendapatan petani melalui eksploitasi dan pemeliharaan yang efektif dan
efisien, sehingga tercipta tingkatan dan waktu pemanfaatan dari sistem irigasi yang
sesuai dengan desain /perencanaan.
Lokasi pekerjaan survei dan perencanaan teknis ini dilakukan pada jaringan irigasi D.I.
Alue Ubay, tepatnya pada ruas saluran BAU.8 – BP.1 yang melayani kebutuhan air di
sawah untuk masyarakat di Desa Cempedak.
II. KAJIAN ASPEK HIDROLIS
Rehabilitasi saluran dilakukan untuk memaksimalkan pengaliran debit air yang sesuai
dengan kebutuhan area persawahan. Lebar dan bentuk penampang saluran ditentukan
berdasarkan hasil perencanaan yang sudah ada. Demikian juga halnya dengan
kemiringan dasar saluran yang peroleh dari beda tinggi antar elevasi dasar bangunan
air yang sudah tersedia.
Sebagai gambaran, besar kapasitas rencana masing-masing saluran yang akan
direhabilitasi diperoleh berpedoman pada skema jaringan irigasi yang ada (Gambar 01
dan Gambar 02).
Untuk memaksimalkan pengaliran debit, perlu dilakukan pengangkatan sedimen
(pembersihan) serta melapisi beberapa ruas saluran dengan pasangan beton. Diharapkan
dengan terlapisi seluruh ruas saluran, dapat meminimalkan kehilangan air akibat
kebocoran dan rembesan.
2.1 Kriteria Penentuan Kecapatan Aliran
Pada saluran yang diberi pelapisan (pasangan), kecepatan maksimum yang diizinkan,
yaitu kecepatan yang tidak menimbulkan erosi, dapat diabaikan asal airnya tidak
mengangkut pasir, kerikil atau batu-batu.
Kriteria Perencanaan Irigasi Bagian Saluran (KP-03) memberikan batasan kecepatan
maksimum dengan memperhatikan Bilangan Froude. Saluran dengan Bilangan Froude
antara 0,55 dan 1,4 dapat menimbulkan pola aliran dengan gelombang tegak (muka air
bergelombang, yang akan merusak kemiringan talud).
Kecepatan minimum yang diizinkan adalah kecepatan terendah yang tidak
menyebabkan pengendapan partikel dengan diameter maksimal yang diizinkan (0,06-
0,07) mm.
Untuk mencegah terjadinya pengendapan tersebut, dalam perencanaan saluran irigasi
perlu dijaga agar kapasitas angkutan sediment per satuan debit masing-masing ruas
saluran disebelah hilir setidak-tidaknya konstan atau lebih besar.. Untuk tercapainya
kondisi tersebut, maka sangat dianjurkan agar nilai untuk masing-masiang ruas
saluran adalah konstan atau makin besar ke arah hilir.
2.2 Tinggi Jagaan
Tinggi jagaan suatu saluran adalah jarak vertikal dari puncak saluran ke permukaan air
pada kondisi rancang. Jarak ini harus mencukupi untuk mencagah gelombang atau
kenaikan muka air yang melimpah ke tepi.
Besar tinggi jagaan minimum yang mesti diberikan pada saluran primer dan sekunder
dikaitkan dengan debit rencana saluran ditentukan berdasarkan tabel berikut (KP-03,
Kriteria Perencanaan Bagian Saluran, 1985).
Tabel 01Tinggi jagaan minimum untuk saluran pasangan
Debitm3/detik
Tanggul (F)m
Pasangan (FI)m
< 0,50 0,40 0,20
0,50 – 1,50 0,50 0,20
1,50 – 5,00 0,60 0,25
5,00 – 10,00 0,75 0,30
10,00 – 15,00 0,85 0,40
> 0,50 1,00 0,50
SKEMA JARINGAN
SKEMA JARINGAN BAU.8 – BP.1
2.3 Kemiringan Dasar Saluran Rencana
Kemiringan dasar saluran direncanakan berdasarkan hasil pengukuran topografi terhadap
profil memanjang saluran yang ada. Kemiringan rencana dihitung berdasarkan beda
elevasi antara masing-masing bangunan bagi sebagaimana diperlihatkan pada tabel
berikut.
2.4 Dimensi Saluran Rehab
Perhitungan dimensi rehabilitasi saluran dilakukan dengan metode trial and error sebagai
berikut
Kontrol
Kedalaman hidrolik :
m
Bilangan Froude yang terjadi
< 0,55
PERHITUNGAN ELEVASI DASAR SALURAN DAN MUKA AIR RENCANA