Demokrasi Indonesia

download Demokrasi Indonesia

of 6

Transcript of Demokrasi Indonesia

DEMOKRASI INDONESIA

Pendahuluan Dewasa ini terjadi kecenderungan global dimana demokrasi tidak sekedar menjadi wacana intelektual (intellectual discourse), melainkan juga impian (obsesi) politik berbagai Negara, khususnya negara-negara berkembang. Megapa berakhirnya perang dingin (cold war) antara negar-negara adi daya-AS dan Uni Soviet (sebelum mengenai disintegrasi) berdampak positif bagi semaraknya gagasan dan proses demokratis di berbagai Negara. Berakhirnya Perang Dingin mengalihkan perhatian dunia dari persoalan militerisasi, perang konvensional, persaingan senjata dan pertarungan ideologis kepada persoalan-persoalan demokratis dan hak asasi manusia (HAM). Demokrasi kemudian menjadi agenda utama dunia pasca perang dingin. Duniua menjadi begitu peka terhadap masalah-masalah demokratisasi di suatu negara. Lambat laun, demokrasi juga diakui sebagai sebuah sistem nilai kemanusiaan yang paling menjanjikan bagi masa depan umat manusia yang lebih baik dari saat ini. Dasarnya adalah karena demokrasi sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Demokrasi nilai sesuai dengan tuntutan-tuntutan kebutuhan non-material manusia. Nilai-nilai demokrasi dipercaya dapat memanusiakan manusia (humanization of man), sebab nilai-nilai bertitik tolak dari nilai-nilai luhur. Anggapan ini muncul karena berbagia faktor, diantaranya : penderitaan manusia akibat fasisme, totaliterianisme, komunisme dan paham-paham antidemokrasi lainya pada beberapa decade lalu. Runtuhnya rezim-rezim komunis totaliter seperti Uni Sofeit dan negara-negar Eropa Timur juga merupakan faktor penting yang menyebabkan demokrasi kini menjadi obsesi politik dunia. Keruntukhan rezim-rezim itu, bagi banyak kalangan menimbulkan kesan bahwa demokrasi ternyata merupakan senjata ampuh melawan totaliterianisme serta sistem pemerintahan anti demokrasi lainya. Keruntuhan Uni Sofeiet juga membawa isu demokrasi yang mengalami internasionalisasi. Rezim-rezim anti demokrasi yang sebelumnya menutup pintu bagi arus demokratisisasi, kimni lebih terbuka pada aru demokratisasi. Sebab menutup diri dari araus deokratisasi akan menyebabkan Negara tersebut terisolisasi-teralineasi dari struktur politik nasional. Negar ini akan dikucilkan, atau paling tidak akan disorot tajam sebagai Negara yang anti demokrasi. Bagi negara-negara berkembang yang memiliki ketergantungan ekonomi dan politik pada negara-negara demokratis seperti AS dan negar-negar Eropa, menolak konsep demokrasi akan berarti penghentian atau tersendatnya bantuan ekonomi, politik atau militer kepada mereka.

Rumusan masalah 1. Bagaimana konsep dan hakikat demokrasi ? 2. Apa sajakah macam atau jenis demokrasi ? 3. Bagaimana demokrasi dan sistem politik di Indonesia ? Tujuan 1. Mendeskripsikan konsep dan hakekat demokrasi 2. Mendeskripsikan jenis atau macam-macam demokrasi 3. Manganalisis demokarasi dan sistem politik di Indonesia Manfaat 1. Dapat memehami konsep dan hakekeat demokrasi 2. Dapat mengerti apa saja jenis atau macam-macam dari demokrasi 3. Dapat menganalisa nbagaimana perkembangan demokrasi dan sieitem demokrasi di Indonesia Landasan Teori 1. Konsep Demokrasi Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu terdiri dari dua kata demos dan kratos atau kratein. Demos artinya rakyat dan kretos atai kratein berarti kekuasaan atau berkuasa. Jadi pengetian demokrasi dapat diartikan sebagai rakyat berkuasa (goverment or rule by the people (pemerintahan untuk rakyat)). Dengan kata lain demokrasi berarti pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui perwakilan) setelah adanya proses pimilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujurr dan adil, sering disebut luber dan jurdil. Ada banyak pengertian tentang demokrasi, diantaranya definisi demokrasi tersebut yaitu : 1. Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (The goverment from the people, by the people, and for the people). (Abraham Lincoln) 2. Demokrasi adalah suatu sistem politik yang di dalamnya terdapat jaminan bagi setiap element pluralitas untuk mengekspresikan kepentingan dengan tetap terjaganya kestabilan dan kelangsungan system politik tersebut. (Clark D. Neher, 1992)

3. Demokrasi adalah sebuah sistem politik yang memelihara keseimbangan anatara konflik dan konsensus. Demokrasi dengan demikian memberikan peluang bagi perbedaan pendapat, persaingan dan pertentangan di antara individu, kelompok atau diantara keduanya, diantara induvidu dengan pemerintah dsan diantara lembaga-lembaga pemerintah itu sendiri. Namun demokrasi mensyaratkan bahwa segenap konflik itu berada dalam tingkatan yang tidak menghancurkan system politik. ( Alfian, 1986) Dalam sistem pemerintahan demokrasi, kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Secara singkat, demokrasi dapat diartikan mengacu pada ucapan Abrham Lincoln, the goverment from the people, by the people and for the people (suatu pemerintahan dan rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat). Menurut Alamudi (1991) dalam Sapriya 2002, demokrasi sesuungguhnya adalah sepperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan, tetapi juga mencakup seperangkat praktek dan prosedur tang terbentuk melalui sejarah panjang dan sering berliku-liku, sehungg demokrasi sering disebut suatu palembagaan dan kebebasan. Demokrasi sebagai dasar sistem pemerintahan yang konstitusional yang menjujung tinggi kebebasan, HAM, dan persamaan di depan hukun yang harus dimiliki oleh setiap induvidu dan masyarakat. Namun demikian, dalam hal perkembangannya demokrasi telah mengalami pasang surut. Hal ini ditandai oleh antara lain terdapatnya istilah atau terdapatnya nama daro demokarasiyang menunjukkan bentuk pelaksanaan sistem pemerintahan demokarsi di suatu negara. Kita mengenal istilah demokrasi konstitusionil, demokrasi parlementer, demokrasi rakyat, demokrasi nasional, demokrasi Rusia, demokrasi terpimpin, demokrasi Pancasila. Semua menganggap sistem pemerintahan negara dilaksanakan secara demokratis. Demokratis atau tidaknya dikembalikan pada hakekat dari demokrasi. Alamudi (1991), dalam Sapriya 2002 mengemukakan soko guru demokrasi sebagai berikut : Kedaulatan rakyat Pemerintahan berdasarkan persetujuan dan yang di perintah Keskuasaan mayoritas Hak-hak minonitas Jaminan HAM Pemilihan yang bebas dan jujur Persamaan didepan hukum Proses hukum yang wajar Pembatasan pemerintah secara konstitusionil Pluralisme sosial, ekonomi dan poolitik Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam negara yang demokratis warganya bebas mengambil keputusan melalui kekuasaan mayoritas namun tidak benar bahwa keputusan mayoritas itu selalu demokratis. Tidak dapat dikatan adil apabila warga yang berjumlah 51% diperbolehkan menindas penduduk yang sisanya 49%. Suatau negara dapat dikatan demokratis apabila kekuasaan mayonitas asasi manusia. Kelompok mayonitas dapat melindungi kaum minoritas. Hak-hak minoritas tidak dapat oleh suara mayoritas. Semua kelompok, golongan atau warga negara hendaknya mendapat perlindungan hukum atau mendapat jaminan menurut undang-undang. 2. Hakekat Demokrasi Sebagai suatu sistem sosial kenegaraan, demokrasi merupakan system gagasan yang berdiri tegak diatas landasan berupa 11 (sebelas) pilar soko guru (the eleven pillars of democracy). Kesebelas pilar atau soko guru sebagaimana dimaksud adalah : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. 3. Kedaulatan rakyat Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintahkan Kekuasaan mayoritas Hak-hak minoritas Jaminan Hak-hak Asasi Manusia Pemilihan yang bebas dan jujur Persamaan di depan hukum Proses hukum yang wajar Pembatasan pemerintah secara konstitusional Pluralisme sosial, ekonomi dan politik Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat.

Macam Dan Landasan Demokrasi Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang menganut system demokrasi yang bagaimana diterpakan di negara kita yang terdapat dalam UUD 1945. Pada bagian penjelasan umum dan topik system pemerintahan negara pada bagian tersebut dinyatakan bahwa : 1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum, tidak berdasarkan kekuasaan belaka. 2. Sistem konstitusional Pemerintahan berdasarkan atas sistem kosntitusi(hukum dasar), tidak bersifat Absolutisme (kekuasaan yang terbatas).

Dari ketentuan tentang sistem pemerintahan negara di atas dijelaskan bahwa Indonesia menganut demokrasi konstitusional. Lebih jelas lagi di tegaskan pada bagian pembukaan Uud 1945 alenia ke empat dan skaligus bunyi sila ke empat pancasila yang merupakan ciri khas demokrasi di Indonesia, yyakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Definisi demokrasi konstitusional sebagai suatu gagasan pemerintahan demokrasi yang kekuasaannya terbatas dan kekuasaan pemerintahanya tidak sewenang-wenang. Ketentuan dan peraturan hukum yang membatasi kekuasaan pemerintah ini ada dalam konstitusi sehingga demokrasi konstitusional sering disebut pemerintahan berdasarkan konstitusi. Istilah lain yang sering pula digunakan adalah constitutional govverment, limited goverment atau restrained goverment. Ada pembatasan dalam sistem pemerintahan demokrasi konstitusioanl sangat penting, mengingat seringkali makna demokrasi di-identikkan dengan kebangsaan. Macam demokrasi di Indonesia adalah demokrasi konstitusional dengan landasanya adalah Alenia empat pembukaan UUD 1945 khususnya sila ke empat pancasial Penjelasan umum UUD 1945, khususnya tentang system pemerintahan negara. Pada bagian tersebut dinyatakan bahwa 1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum, tidak berdasarkan kekuasaan belaka. 2. Sistem konstitusional Pemerintahan berdasarkan atas sistem kosntitusi(hukum dasar), tidak bersifat Absolutisme (kekuasaan yang terbatas).

Karakteristik Setiap bangsa dan negara memiliki ciri khas dalam menyelenggarakan demokrasi konstitusionilnya. Sanusi (1999) mengidentifikasikan 10 pilar demokkrasi konstitusional Indonesia yang dikenal dengan the ten pillars of Indonesian contitutional democrycy berdasarkan filsafat bangsa pancasila dan konstitusi Negara RI UUD 1945 sebagai berikut 1. 2. 3. 4. 5. 6. Demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa Demokrasi berdasarkan Hak Asasi Manusia Demokrasi berdasarkan Kaedaulatan Rakyat Demokrasi Kecerdasan Rakyat Demokrasi berdasarkan Pemisahan Kekuasaan Negara Demokrasi berdasarkan Otonomi Daerah

7. Demokrasi berdasarkan Supermasi Hukum 8. Demokrasi berdasarkan Peradilan yang bebas 9. Demokrasi berdasarkan Kesejahtraan rakyat 10. Demokrasi berdasarkan Keadailan sosial Bila dibandingkan, sesungguhnya secara esensial terdapat kesesuaian antara 11 pilar demokrasi universal ala USIS (1995) dengan 9 pilar dari 10 pilar demokrasi indonesia ala Sanusi. Yang tidak terdapat dalam pilar demokrasi universal adalah salah satu pilar demokrasi indonesia yaitu Demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dan inilah yang merupakan ciri khas demokrasi Indonesia, yang dalam pandangan Maududi dan Kaum Muslim (Elposito dan Voll, 1999) disebut Teodemokrasi. Yakni demokrasi dalam konteks Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan akata lain demokrasi Universal adalah demokrasi yang bernuansa sekuler, sedangkan demokrasi Indonesia adalah demokrasi ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.