MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

23
Di Susun Oleh KELOMPOK I ANDI MUHAMMAD ARASY AGUNAWAN WAHAB ANDIRWAN SAPUTRA DZUL IKRAM EMIL ILHAM ISMAYATI SUTINA AZIS NURMUTMAINNAH

Transcript of MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Page 1: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Di Susun Oleh

KELOMPOK I

ANDI MUHAMMAD ARASY

AGUNAWAN WAHAB

ANDIRWAN SAPUTRA

DZUL IKRAM

EMIL ILHAM

ISMAYATI SUTINA AZIS

NURMUTMAINNAH

Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Parepare

Tahun Ajaran 2007 / 2008

Page 2: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

berkah, rahmat, dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana

yang kami harapkan.

Ada hal yang mendasar dari penyusunan makalah ini, yakni dalam sejarah

Perkembangan Demokrasi Indonesia, ada banyak peristiwa yang terjadi dan menjadi

tonggak sejarah perkembangan demokrasi Indonesia. Kebetulan kami ditunjuk untuk

membahas tema tentang Pelaksanaan Demokasi Liberal mewarnai kehidupan

demokrasi di Indonesia.

Kemudian dengan selesainya makalah ini, kami menghaturkan rasa terima

kasih kepada Ibu guru yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.

Khususnya kepada guru mata pelajaran Sejarah. Semoga malakah yang telah kami

susun ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi para pembaca dan pelajar yang

sedang menuntut ilmu.

Parepare, 11 February 2008

Kelompok I

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 2

Page 3: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

DAFTAR ISI

Halaman Judul ---------------------------------------------------------------------------- 1

Kata Pengantar --------------------------------------------------------------------------- 2

Daftar Isi ----------------------------------------------------------------------------------- 3

Bab I Pendahuluan ---------------------------------------------------------------- 4

Bab II Pembahasan ----------------------------------------------------------------- 5

A. Peristiwa – peristiwa Penting pada Awal Pelaksanaan Demokrasi

Liberal di Indonesia ---------------------------------------------------- 5

a) Peristiwa APRA --------------------------------------------------------- 5

b) Peristiwa Andi Azis ---------------------------------------------------- 6

c) Peristiwa RMS ---------------------------------------------------------- 6

d) Peristiwa PRRI -------------------------------------------------------- 7

e) Peristiwa Permesta --------------------------------------------------- 7

B. Kehidupan Politik dan Pemerintahan pada Masa Demokrasi

Liberal ------------------------------------------------------------------- 8

a) Pemberlakuan Sistem Kabinet Parlementer ------------------- 8

b) Pemilihan Umum I --------------------------------------------------- 11

c) Upaya Konstituante menyusun UUD ---------------------------- 12

d) Dekrit Presiden 5 Juli 1959 --------------------------------------- 12

Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------------ 14

Daftar Pustaka -------------------------------------------------------------------------- 15

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 3

Page 4: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

Pada tanggal 15 Agustus 1950, dengan resmi RSI dibubarkan dan dibentuk

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Undang – Undang Dasar yang

dipergunakan dalam NKRI pada waktu itu adalah UUDS 1950 (Undang – Undang Dasar

Sementara 1950) yang mengandug unsur – unsur UUD 1945 dan UUD RIS.

Dalam UUDS 1950, unsur UUD RIS terlihat dengan ditetapkannya sistem

Demokrasi Liberal (demokrasi bebas). Dengan sistem Demokrasi Liberal, peranan partai

politik menjadi besar. Partai politik dapat membentuk kabinet partai politik karena

berhasil mendudukkan wakilnya dalam kabinet. Selanjutnya, partai itu disebut partai

pemerintah. Partai yang tidak memiliki wakil di pemerintahan (kabinet) disebut partai

oposisi. Partai oposisi inilah yang selalu berusaha menjatuhkan kabinet yang sedang

memerintah.

UUDS 1950 menetapkan sistem pemerintahan parlementer. Dalam sistem ini,

kekuatan pmerintahan tertinggi dipegang oleh perdana menteri. Perdana menteri dan

para menteri bertanggungjawab kepada DPR. Jadi pemerintah (kabinet) harus dapat

membuat kebijakan atau kebijaksanaan yang sesuai dengan tuntutan DPR. Apabila

kebijaksanaan pemerintah tidak mendapatkan kepercayaan DPR, kabinet itu akan jatuh

dan dibubarkan kemudian dibentuk kabinet baru lagi. Dengan kata lain, pada Demokrasi

Liberal pergantian kabinet sering terjadi atau kabinet tidak berumur panjang dan

pemerintahan tidak stabil.

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 4

Page 5: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

BAB II PEMBAHASAN

A. Peristiwa – peristiwa Penting pada Awal Pelaksanaan Demokrasi Liberal di

Indonesia.

Pada masa demokrasi Liberal, bangsa Indonesia diuji kemampuannya untuk

menghadapi berbagai gangguan dan hambatan yang berasl dari dalam negeri. Kemelut

yang terjadi sangat menghambat upaya negara untuk mengisi kemerdekaan dengan

kegiatan yang dapat memakmurkan rakyat dan mewujudkan ketentraman serta

kedamaian di Indonesia. Pergolakan di beberapa daerah itu antara lain, yaitu

Pemberontakan APRA, Andi Azis, RMS, PRRI, dan Permesta.

a) Peristiwa APRA di Bandung

Salah satu bunyi kesepakatan KMB menyatakan bahwa KNIL dibubarkan dan

selanjutnya bekas anggota KNIL yang masih berkeiniginan menjadi anggota angkatan

perang diwajibkan bergabung dengan Angkatan Peran Republik Indonesia Serikat

(APRIS). Namun, pada kenyatannya pembentukan APRIS telah menimbulkan

ketegangan – ketegangan yang berakhir dengan pertumpahan darah. Di kalangan TNI

sendiri ada keengganan bergabung dengan bekas KNIL. Sebaliknya bekas anggota

KNIL menuntut agar kesatuan – kesatuannya ditetapkan sebagai angkatan perang negara

bagian.

Di Bandung, bekas anggota KNIL yang tidak mau bergabung dengan APRIS

membentuk organisasi Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA ) yang dipimpin Raymond

Westerling, bekas perwira Belanda. APRA menuntut agar organisasinya diakui tapi

tidak digubris oleh pemerintah. Oleh karena itu maka pada 23 Januari 1950 APRA

melancarkan serangan terhadap kota Bandung. Mereka membunuh tiap anggota TNI

yang dijumpainya dan berhasil menduduki markas staf divisi Siliwangi setelah

membunuh 15 orang regu jaganya termasuk Letkol Lembong.

Penyerbuan APRA tidak diduga sebelumnya hingga mereka dapat dengan mudah

menguasai kota Bandung. Untuk menanggulangi pemberontakan APRA, pemerintah

RIS segera mengirimkan bala bantuan ke Bandung dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 5

Page 6: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

Semetara itu di Jakarta, Drs Moh Hatta dan Komisaris Tinggi Belanda

mengadakan pertemuan dan memutuskan agar Mayjen Engels sebagai komandan tentara

di Bandung di minta medesak Westerling untuk meninggalkan Bandung.

b) Peristiwa Andi Azis di Makasar

Andi Azis beserta para pengikutnya (bekas pasukan KNIL) melakukan

pemberontakan terhadap pemerintah pada tanggal 5 April 1950. Sebelum

pemberontakan, Andi Azis beserta anak buahnya telah terima oleh APRIS pada 30

Maret 1950. Ia diangkat sebagai komandan kompi dengan angkat kapten. Pengangkatan

tersebut disaksikan oleh Letkol A. Y. Mokoginta.

Beberapa hari setelahnya pada pukul 05.00, Andi Azis beserta pasukannya

menyerang maracas TNI di Makasar dan terjadilah pertempuran antara Andi Azis dan

TNI. Pasukan TNI dapat dikalahkan dengan mudah karena jumlahnya sedikit. Banyak

anggota TNI yang menjadi korban dan tawanan termasuk Mokoginta.

Setelah menguasai Makasar, Andi Azis menuntut agar APRIS diberi kekuasaan

untuk menjaga keamanan wilayah Indonesia Timur. Tapi tuntutan tersebut ditolak oleh

pemerintah, bahkan pemerintah mengeluarkan ultimatum bahwa Andi Azis harus datang

ke Jakarta dan mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam tempo 4 x 24 jam.

Setelah batas ultimatum terlewati Andi Azis belum juga menyerahkan diri sehingga

pemerintah mengirim sejumlah pasukan yang di pimpin oleh Kolonel Alex Kawilarang

untuk menumpas gerombolan Andi Azis. Hasilnya pada 15 April 1950 Andi Azis

terpaksa menyerahkan diri ke Jakarta.

c) Peristiwa RMS di Maluku

Republik Maluku Selatan (RMS) didirikan oleh Dr Soumokil (bekas Jaksa Agung

Negara Indonesia Timur) pada 25 April 1950 di Ambon. Gerakan RMS memiliki

kesamaan dengan APRA dan Andi Azis.

Semula pemerintah RIS berupaya menyelesaikan persoalan RMS dengan cara

damai yang diketuai oleh Dr J Leimena. Tapi usaha ini tidak membawa hasil yang

diharapkan sehingga pemerintah memutuskan untuk menumpas RMS dengan kekuatan

senjata. Setelah menguasai pos – pos penting di Maluku mereka kemudian melancarakn

serangan terhadap gerombolan RMS. Serangan – serangan itu dilindungi tembakan dari

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 6

Page 7: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

udara dan laut. Serangan tersebut menyebabkan pasukan RMS mundur ke Benteng

Nieuw Victoria. Pertempuran tersebut berlangsung sangat sengit dan menyebabkan

Letkol Slamet Riyadi tertembak dan menyebakan kemarahan dari pasukan APRIS

sehingga serangan pun diperhebat. Akhirnya benteng tersebut berhasil direbut, namun

sayangnya Dr Soumokil meloloskan diri. Pada tanggal 12 Desember 1963, Dr Soumokil

berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

d) Peristiwa PRRI di Sumatera

Pemberontakan PRRI muncul sebagai akibat timbulnya pertentangan antara

pemerintah pusat dengan beberapa daerah. Pokok permasalahannya berpangkal pada

masalah otonomi dan pertimabngan keuangan antara pusat dan daerah yang tidak adil.

Pada 9 Februari 1958 dilakukan pertemuan di Sungai Dareh Sumatera Barat. Pertemuan

ini dihadiri para panglima pendiri dewan – dewan dan tokoh - tokoh pihak sipil. Mereka

memperbincangkan tentang pembentukan pemerintah baru.

Keesokan harinya diadakan rapat raksasa di Padang yang dipimpin oleh Letkol

Ahmad Husein yang memutuskan agar Presiden kembali ke kedudukan semula sebagai

Presiden Konstitusional. Tapi ultimatum tersebut ditolak, bahkan Ahmad Husein dkk

dipecat dari angkatan darat. Suasana bertambah genting tatkala Ahmad Husein

mengumumkan berdirinya pemerintah revolusioner Republik Indonesia.

Pemerintah RI menilai gerakan separatis di Sumatera ini tidak boleh dibiarkan

berlarut – larut. Gerakan tersebut harus ditumpas dengan kekuatan senjata. Pemerintah

lantas membentuk operasi gabungan. Salah satu yang terkenal adalah Operasi Agustus

yang dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani.

Dalam waktu singkat operasi ini dapat menumpas perlawanan PRRI pada 29 Mei

1961. Ahmad Husein beserta pasukannya menyerahkan diri dan berakhirlah

pemberontakan PRRI.

e) Peristiwa Permesta di Sulawesi

Pada 2 Maret 1957, Panglima Tentara dan teritorium VII Letkol Ventje Sumual

memproklamasikan berdirinya Perjuangan Rakyat Semesta ( Permesta ). Gerakan ini

meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Piagam Permesta ditandatangani 51

tokoh masyarakat Indonesia Timur.

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 7

Page 8: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

Gerakan separatis di wilayah Indonesia Timur ini membahayakan keutuhan negara

RI. Pemerintah segera melancarkan operasi gabungan yaitu Operasi Merdeka yang

dipimpin oleh Letkol Rukmito Hendraningrat. Karena Permesta memiliki persenjataan

yang memadai, APRI mendapat kesulitan dalam menumpas Permesta.

Meskipun demikian, lambat laun APRI berhasil menguasai daerah – daerah

kekuasaan Permesta. Pada pertengahan tahun 1961 sisa – sisa Permesta menyerahkan

diri dan kembali ke tengah – tengah masyarakat. Sejak saat itu keamanan, di Sulawesi

dan sekitarnya dapat dipulihkan sepenuhnya.

B. Kehidupan Politik dan Pemerintahan pada Masa Demokrasi Liberal.

Pada masa Demokrasi Liberal terjadi berbagai peristiwa penting seperti pergantian

kabinet yang cepat akibat pemberlakuan sistem Kabinet Parlementer, penyelegaraan

pemilu I RI, kegagalan konstitunte yang baru dan keluarnya Dekrit Presiden 1959.

a) Pemberlakuan Sistem Kabinet Parlementer

Semenjak RIS dibubarkan berdirilah Negara kesatuan RI dengan pedoman UUDS

1950. Isi konstitusi ini menganut ide demokrasi liberal yang meniru konstitusi negara –

negara Barat.

Pelaksanaan demokrasi liberal di Indonesia antara lain ditandai dengan berlakunya

sistem parlementer dengan ciri – ciri sebagai berikut:

Kedudukan Kepala Negara tidak dapat diganggu gugat

Kabinet dipimpin perdana menteri yang bertanggungjawab kepada

parlemen

Susunan anggota dan program kabinet didasarkan atas suara terbanyak

dalam parlemen

Masa jabatan kabinet tidak ditentukan dengan pasti lamanya

Kabinet dapat dijatuhkan setiap waktu oleh parlemen, sebaliknya

pemerintah pun dapat membubarkan parlemen.

Pada masa demokrasi liberal berlaku sistem multipartai, partai – partai ini ada yang

berkuasa di dalam pemerintahan dan ada juga yang menempatkan diri sebagai partai

oposisi. Partai yang berkuasa mendudukkan wakil – wakilnya dalam kabinet setelah

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 8

Page 9: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

mendapatkan dukungan mayoritas parlemen. Namun, apabila mayoritas suara parlemen

tidak mempercayai lagi kabinet tersebut, maka jatuhlah kabinet yang berkuasa itu.

Partai – partai yang pernah berkuasa di Indonesia pada umumnya memiliki

kelemahan yang memberi peluang kepada partai oposisi untuk menjatuhkannya dalam

parlemen. Selama masa demokrasi liberal, hal ini sering terjadi sehingga menimbulkan

dampak yang kurang menguntungkan bagi kelangsungan hidup berbangsa dan

bernegara. Berikut ini kabinet yang pernah berkuasa pada masa demokrasi liberal:

Kabinet Natsir

Program kerja Kabinet Natsir antara lain:

Mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih

Dewan Kostituante

Menyempurnakan susunan pemerintah dan membentuk kelengkapan

egara

Menggaitkan usaha mencapai keamanan dan ketentraman

Meningkatkan kesejahteraan rakyat

Menyempurnakan organisasi angkatan perang

Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat

Kabinet Sukiman

Program kerja Kabinet Sukiman antara lain:

Menjalankan berbagai tindakan tegas sebagai Negara hokum unutk

menjamin keamanan dan ketentraman serta menyempurnakan organisasi

alat – alat kekuasaan negara

Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam jangka

pendek untuk mempertinggi kehidupan social ekonomi rakyat dan

mempercepat usaha penempatan bekas pejuang dalam pembangunan

Menyelesaikan persiapan pemilu untuk membentuk Dewan Konstituante

dan menyelenggarakan pemilu itu dalam waktu singkat serta mempercepat

terklaksananya otonomi daerah.

Menyampiakan UU pengakuan serikat buruh, perjanjian kerjasama,

penetapan upah minimum, penyelesaian pertikaian buruh

Menyelenggarakan politik luar negeri bebas aktif

Memasukkan Irian Barat ke wilayah RI secepatnya

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 9

Page 10: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

Kabinet Wilopo

Program kerja Kabinet Wilopo antara lain:

Mempersiapkan pemiliu

Berusaha mengembalika Irian Barat ke dalam pangkuan

RI

Meningkatkan keamanan dan kesjahteraan

Perbaharui bidang pendidikan dan pengajaran

Melaksanakan politik luar negeri bebas dan aktif

Kabinet Ali Sastromijoyo (Kabinet Ali-

Wongsonegoro)

Program kerja Kabinet Ali Sastromijoyo (Kabinet Ali-Wongsonegoro)

antara lain:

Menumpas pemberontakan DI/TII di berbagai daerah

Melaksanakan pemilu

Memperjuangkan kembalinya Irian Barat kepada RI

Menyelenggarakan Koferensi Asia Afrika

Kabinet Burhanuddin Harahap

Program kerja Kabinet Burhanuddin Harahap antara lain:

Mengembalikan kewibawaan moral pemerintah dalam hal

ini kepercayaan angkatan darat dan masyarakat

Akan dilaksanakan pemilihan umum, desentralisasi,

memecahkan masalah inflasi, dan pemberantasan korupsi

Perjuangan mengembalikan Irian Barat ke RI

Kabinet Ali Sastromijoyo II

Program kerja Kabinet Ali Sastromijoyo II antara lain:

Menyelesaikan pembatalan hasil KMB

Menyelesaikan masalah Irian Barat

Pembentukan provinsi Irian Barat

Menjalankan politik luar negeri bebas aktif

Kabinet Juanda ( Kabinet Karya )

Program kerja Kabinet Karya disebut Pancakarya yang meliputi:

Membentuk dewan nasional

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 10

Page 11: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

Normalisasi keadaan RI

Melanjutkan pembatalan

KMB

Memperjuangkan Irian Barat

Kembali ke RI

Mempercepat pembangunan

b) Pemilu I

Pada awal kemerdekaan pemerintah RI mengeluarkan Maklumat Pemerintah 3

November 1945 yang intinya menyatakan pemerintah mengahargai timbulnya partai –

partai politik untuk menyalurkan segala aliran atau paham yang ada dalam masyarakat.

Sejak saat itu, lahirlah partai – partai politik yang hidup berdampingan dengan partai

lama.

Pada masa Demokrasi Liberal sebagaian partai – partai politik yang ada tidak

bekerja sebagai penyalur aspirasi rakyat. Mereka hanya memperjuangkan kepentingan

golongan atau pribadi para pemimpin. Rakyat Indonesia menjadi frustasi melihat

kepincangan politik semacam itu sehingga rakyat menuntut diadakannya pemilihan

umum.

Persiapan menuju pemilu dirintis oleh Kabinet Ali I dan pelaksanaannya dilakukan

semasa Kabinet Burhanuddin Harahap. Pemilu I berlangsung dua tahap:

a. 29 September 1955, digunakan untuk memilih anggota DPR

b. 15 Desember 1955, pemilu dimanfaatkan untuk memilih kostituante

Pada pemilu tahap I sebanyak 39 juta rakyat Indonesia memberikan suaranya

dengan tertib dan disiplin. Pengamat luar negeri menilai pelaksanaan pemilu I

berlangsung tertib dan sukses. Dari sekitar 28 partai pemilu I di Indonesia telah

memunculkan 4 partai terkemuka yaitu Masyomi, PNI, NU, dan PKI.

Perolehan kursi DPR hasil pemilu I antara lain Masyomi 60

anggota, PNI 58 anggota, NU 47 anggota dan PKI 32 anggota.

Perolehan kursi konstituante hasil pemilu antara lain PNI 119

anggota, Masyomi 112 anggota, NU 91 anggota dan PKI 80 anggota.

Hasil pemilu yang begitu didambakan rakyat ternyata belum membuahkan hasil

yang diharapkan. Stabilitas politik tidak terwujud karena wakil – wakil rakyat yang

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 11

Page 12: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

terpilih tetap saja mementingkan partainya sendiri. Pertentangan antara partai semakin

menghebat. Kabinet Ali II yang melanjutkan tugas Kabinet Burhanuddin Harahap hanya

bertahan satu tahun Karena dijatuhkan partai – partai oposisi yang semakin kuat.

c) Upaya Konstituante Menyusun UUD

Konstituante dipilih rakyat dengan tugas merancang UUD baru sebagai pengganti

UUDS 1950. Anggota kostituante mulai bersidang 10 November 1956 ternyata sampai

tahun 1958 konstituante belum berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Hal ini

disebabkan sering timbulnya perdebatan sengit yang berlarut – larut. Masing – masing

anggota kostituante terlalu mementingkan partainya. Dalam menanggapi hal itu,

Presiden Soekarno lantas menyampaikan amanat di depan sidang kostituante pada 25

April 1959 yang isinya menganjurkan untuk kembali ke UUD 1945. Amanat Presiden

ini diperdebatkan dan akhirnya diputuskan untuk diadakan pemungutan suara.

Pada 30 Mei 1959 kostituante melaksanakan pemungutan suara. Hasilnya 269

suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak menyetujuinya. Suara yang menyetujui

memang lebih banyak daripada yang tidak setuju tetapi nyatanya suara tidak memenuhi

kuororu (dua pertiga jumlah minimum anggota yang hadir), sehingga pemungutan suara

harus diulang.

Pemungutan suara kembali diadakan 1 dan 2 Juni 1959. Dari dua kali pemungutan

suara konstituante kembali gagal mencapai dua pertiga suara yang dibutuhkan.

Akibatnya sidang – sidang berikutnya mengalami kemacetan. Pada 3 Juni konstituante

mengadakan reses yang ternyata untuk selamanya untuk mencegah akses – akses yang

membahayakan negara, pada 3 Juni 1959 pemerintah mengeluarkan peraturan yang

melarang kegiatan – kegiatan politik. Selanjutnya, rakyat yang menyadari perlunya

menjaga keselamatan negara segera melakukan pawai, rapat umum dan demonstrasi dan

penyerahan petisi. Rakyat menuntut kepada pemerintah untuk melaksanakan kembali

UUD 1945.

d) Dekret Presiden 5 Juli 1959

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 12

Page 13: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

Setelah Konstituante gagal menetapkan UUD 1945 menjadi konstitusi RI. Presiden

Soekarno mengeluarkan dekrit yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka

pada 5 Juli 1959 pukul 17.00. Isi dekrit Presiden 5 Juli 1959 yakni:

a. Pembubaran kosntituante

b. Pemberlakuan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950, dan

c. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat – singkatnya

Dekrit Presiden tersebut mendapat dukungan dari masyarakat. Kasad

memerintahkan kepada segenap anggota TNI untuk melaksanakan dan mengamankan

dekrit tersebut. Mahkamah Agung membenarkan dekrit tersebut. DPR dalam sidangnya

pada 22 Juli 1959 secara aklamasi menyatakan kesediaannya untuk terus bekerja dengan

berpedoman kepada UUD 1945.

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 13

Page 14: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

KESIMPULAN

Peristiwa – peristiwa Penting pada Awal Pelaksanaan Demokrasi Liberal di

Indonesia antara lain:

Peristiwa APRA

Peristiwa Andi Azis

Peristiwa RMS

Peristiwa PRRI

Peristiwa Permesta

Kehidupan Politik dan Pemerintahan pada Masa Demokrasi Liberal meliputi:

Pemberlakuan Sistem Kabinet Parlementer

Pemilihan Umum I

Upaya Konstituante menyusun UUD

Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 14

Page 15: MAKALAH ' Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi Di Indonesia '

Pelaksanaan Demokrasi Liberal Mewarnai Kehidupan Demokrasi di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Kurnia Anwar, Suryana Moh. 2002. Sejarah Kelas 3 SLTP. Jakarta: Yudhistira.

Mustafa, Shodiq. 2007. Wawasan Sejarah 2 Indonesia dan Dunia. Kelas XI SMA

dan MA. Solo: Tiga Serangkai.

Perkembangan Demokrasi Liberal pada Awal Kemerdekaan 15