DEFINISI METODE ILMIAH

20
DEFINISI METODE ILMIAH Dulu kalau kita mendengar penelitian, orang sering membayangkan suatu kesibukan di laboratorium dan penelitian kerap kali menjadi kegiatan yang dimonopoli para ahli. tapi sangat disayangkan kalau anggapan itu menimpa para mahasiswa, mereka lupa kalau semua orang harus meneliti, karena hanya dengan penelitian ilmu dapat dikembangkan secara ilmiah. Kita tentunya sudah memahami tentang metode ilmiah dan penelitian ilmiah. Yang perlu kita ketahui adalah bahwa penelitian ilmiah berusaha untuk menemukan, mengembangkan, dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Dengan selalu melakukan penelitian ilmiah, ilmu pengetahuan akan selalu berkembang. Berdasarkan Wikipedia Indonesia, metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris : scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam ataupun fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar. Dengan menyusun prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut akan diuji dengan melakukan eksperimen. Apabila suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Jadi dengan kata lain, metode ilmiah dapat disebut juga sebagai cara / alat analisis bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitian ilmiah. Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli :

Transcript of DEFINISI METODE ILMIAH

Page 1: DEFINISI METODE ILMIAH

DEFINISI METODE ILMIAH

Dulu kalau kita mendengar penelitian, orang sering membayangkan suatu kesibukan

di laboratorium dan penelitian kerap kali menjadi kegiatan yang dimonopoli para ahli. tapi

sangat disayangkan kalau anggapan itu menimpa para mahasiswa, mereka lupa kalau semua

orang harus meneliti, karena hanya dengan penelitian ilmu dapat dikembangkan secara

ilmiah.

Kita  tentunya sudah memahami tentang metode ilmiah dan penelitian ilmiah. Yang perlu kita

ketahui adalah bahwa penelitian ilmiah berusaha untuk menemukan, mengembangkan, dan

mengkaji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Dengan selalu

melakukan penelitian ilmiah, ilmu pengetahuan akan selalu berkembang.

Berdasarkan Wikipedia Indonesia, metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris :

scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara

sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk

hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam ataupun fenomena yang terjadi

di lingkungan sekitar. Dengan menyusun prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut

akan diuji dengan melakukan eksperimen. Apabila suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka

hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Jadi dengan kata lain, metode ilmiah

dapat disebut juga sebagai cara / alat analisis bagi seorang peneliti dalam melakukan

penelitian ilmiah.

Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli :

1.      Nasir (1988:51)

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai

tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.

2.      Sugiyono (2004: 1)

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.

3.      Winarno (1994)

Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti

dan sistematik.

4.      Muhiddin Sirat (2006)

Metode penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan penentuan judul penelitian.

Page 2: DEFINISI METODE ILMIAH

Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi

permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid.

Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman

dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian ilmiah melibatkan theory

construction dan theory verification. Konstruksi teori yang akan digunakan untuk

mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan

menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.

Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-

langkah tertentu. Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian

dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. 1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.

2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin

dipecahkan.

3. Membangun sebuah bibliografi.

4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.

5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.

6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data

atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.

7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok

dasar dalam masalah.

8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.

9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.

10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.

11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.

12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.

13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.

14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).

15. Menulis laporan penelitian.

Page 3: DEFINISI METODE ILMIAH

Dalam melaksanakan penelitian secara ilmiah. Abclson (1933) memberikan 5 langkah

berikut:

1.Tentukan judul

Judul dinyatakan secara singkat.

2. Pemilihan masalah

Dalam pemilihan masalah ini harus:

Nyatakan apa yang disarankan oleh judul.

Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya diselidiki masalah

menurut kepentingan umum.

Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi. situasi dan hal- hal

lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.

3. Pemecahan masalah.

Dalam memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut:

Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bentuk yang sistematis dan logis. Demikian

juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.

Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.

Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan

Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang

digunakan.

Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah.

Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase

penelitian.

4. Kesimpulan

Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin

diperoleh

Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesa

dengan memberikan beberapa inferensi.

Page 4: DEFINISI METODE ILMIAH

5. Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan

masalah

Nyatakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan referensi bibliografi

yang mungkin ada manfaatnya scbagai model dalam memecahkan masalah.

Dari pedoman beberapn ahli di atas, maka dapal disimpulkan balnwa penelitian dengan

mcnggunakan metode ilmiah sckurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah

berikut:

5.1.Merumuskan serta mcndefinisikan masalah

Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan.

Untuk menghilangkan keragu-raguan. masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Sampai ke

mana luas masalah yang akan dipecahkan Sebutkan beberapa kata kunci (key words) yang

terdapal dalam masalah Misalnya. masalah yang dipilih adalah Bagaimana pengaruh

mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?Berikan definisi tentang usaha tani,

tentang mekanisasi, pada musim apa. dan sebagainya.

5.2. Mengadakan studi kepustakaan

Setelah masalah dirumuskan, step kedua yang dilakukan dalam mencari data yang

tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah

yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di perpustakaan merupakan hal yang tak dapat

dihindarkan olch seorang peneliti. Ada kalanya. perumusan masalah dan studi keputusan

dapat dikerjakan secara bersamaan.

5.3. Memformulasikan hipotesa

Setelah diperoleh infonnasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada sangkut-

pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan. maka tiba saatnya peneliti memformulasikan

hipotesa-hipolesa unttik penelitian. Hipotesa tidak lain dari kesimpulan sementara tentang

hubunggan sangkut-paut antarvariabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesa merupakan

kesimpulan tentatif yang diterima secara sementara sebelum diuji.

5.4. Menentukan model untuk menguji hipotesa

Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan. kerja selanjutnya adalah merumuskan cara-cara

untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-ilmu sosial yang telah lebih berkembang. scperti

Page 5: DEFINISI METODE ILMIAH

ilmu ekonomi misalnva. pcnguji’an hipotesa didasarkan pada kerangka analisa (analytical

framework) yang telah ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan

hubungan antarfenomena yang secara implisif terdapal dalam hipotesa. untuk diuji dengan

teknik statistik yang tersedia. Pengujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk

keperluan tersebut. Data tersebut bisa saja data prime ataupun data sekunder yang akan

dikumpulkan oleh peneliti.

5.5. Mengumpulkan data

Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang merupakan

fakta yang digunakan untuk menguji hipotesa perlu dikumpulkan. Bcrgantung dan masalah

yang dipilih serta metode pcnelitian yang akan digunakan. teknik pengumpulan data akan

berbeda-beda. Jika penelitian menggunakan metode percobaan. misalnya. data diperoleh dan

plot-plot pcrcobaan yang dibual sendiri oleh peneliti Pada metodc scjarah ataupun survei

normal, data diperoleh dengan mcngajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. baik

secara langsung ataupun dengan menggunakan questioner Ada kalanya data adalah hasil

pengamatan langsung terhadap perilaku manusia di mana peneliti secara partisipatif berada

dalam kelompok orang-orang yang diselidikinya.

5.6. Menyusun, Menganalisa, and Menyusun interfensi

Setelah data terkumpul. pcneliti menyusun data untuk mengadakan analisa Sebelum

analisa dilakukan. data tersebul disusun lebih dahulu untuk mempermudah analisa.

Penyusunan data dapat dalam bentuk label ataupun membuat coding untuk analisa dengan

komputer. Sesudah data dianalisa. maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap

data tersebut.

5.7. Membuat generalisasi dan kesimpulan

Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari penemuan-

penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi

ini harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima. ataukah hiporesa

tersebut ditolak.

Page 6: DEFINISI METODE ILMIAH

5.8. Membuat laporan ilmiah

Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang

hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik

tersendiri.

Sedangkan menurut Suryabrata (1989) langka-langka penelitian meliputi 11 langkah, yaitu :

1. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian

1.1 Identifikasi Masalah Penelitian

Masalah penelitian dapat bersumber dari :

a.Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian

b.Seminar, diskusi, konferensi dan lain-lain pertemuan ilmiah

c.Pernyataan pemegang otoritas

d.Pengamatan selintas

e.Pengalaman pribadi

f.Perasaan intuitif

1.2 Pemilihan masalah penelitian

Dalam memilih masalah penelitian ada 2 hal yang perlu dijadikan pertimbangan yaitu :

a.Pertimbangan dari arah masalahnya

b. Pertimbangan dari arah calon peneliti

1. 3 Perumusan masalah penelitian

a.Perumusan hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya

b.Rumusan hendaklah padat dan jelas

c. Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.

2.Penelaahan Kepustakaan

a. Penelaahan sumber-sumber yang berupa buku

b.Pemilihan berdasarkan pada prinsip:

1.Relevansi

2. Kemutakhiran ( kecuali studi sejarah )

Page 7: DEFINISI METODE ILMIAH

c. Penelaahan sumber-sumber yang berupa laporan hasil penelitian.

Penilikan berdasarkan atas prinsip :

1.Relevansi

2.Kemutakhiran

3. Bobot

3. Perumusan Hipotesis

Perumusan hipotesis hendaklah mempertimbangkan:

a. Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih

b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan

c. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat

d.Hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya hendaklah orang mungkin mengumpulkan data

menguji kebenaran hipotesis itu.

4. Identifikasi, Klasifikasi dan Pendefinisian Variabel

a.Mengidentifikasi variabel.

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau

faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti

b. Mengklarifikasi variabel

Berdasarkan proses kauantifikasinya, variabel digolongkan menjadi:

1.Variabel nominal

2.Variabel ordinal

3.Variabel interval

4. Variabel rasio

Berdasarkan atas fungsinya dalam penelitian variabel dibedakan menjadi:

1.Variabel tergantung

2.Variabel bebas

3.Variabel moderator

4.Variabel kendali

5. Variabel rambang

c.Merumuskan definisi operasional variabel-variabel

Definisi operasional dirumuskan berdasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan

yang dapat diamati (diobservasi)

Page 8: DEFINISI METODE ILMIAH

1. Yang berdasar atas kegiatan-kegiatan (operations) yang harus dilakukan agar yang

didefinisikan itu terjadi

2. Yang berdasar atas bagaimana hal yang didefinisikan itu nampaknya (seringkali menunjuk

kepada alat pengambil datanya)

5.Pemilihan atau Pengembangan Alat Pengambil Data

Alat pengambil data harus memenuhi syarat-syarat:

1.validitas

2. Reliabilitas

6. Penyusunan rancangan penelitian

7. Penentuan sampel

8. Pengumpulan data

9. Pengolahan dan analisis data

10. Interpretasi hasil analisis

11. Penyusunan laporan

Dari beberapa pendapat para pakar yang telah disebutkan di atas dapat di ambil suatu

kesimpulan bahwa pelaksanaan kegiatan penelitian dibagi dalam empat fase/tahap kegiatan,

yaitu :

1.Persiapan

2.Pengumpulan data/informasi

3.Pengolahan data/informasi

4. Penulisan laporan penelitian

Pada intinya langkah-langkah penelitian sama dengan langkah-langkah dalam metode ilmiah.

Bagi penelitian remaja atau penelitian yang dilakukan oleh siswa SLTP dan SLTA dapat

digunakan langkah-langkah penelitian sebagai berikut :

1.Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian

Yaitu menetapkan masalah penelitian, apa yang dijadikan masalah penelitian dan apa

obyeknya. Sedangkan mengidentifikasi atau menyatakan masalah yang spesifik dilakukan

dengan mengajukan pertanyaan penelitian ( research question), yaitu pertanyaan yang belum

dapat memberikan penjelasan yang memuaskan berdaarkan teori (hokum/dalil) yang ada.

Page 9: DEFINISI METODE ILMIAH

Ada beberapa hal yang diperlukan dalam menemukan suatu masalah pada suatu kegiatan,

yaitu mengamati apakah yang seharusnya terjadi memang terjadi seperti yang dimaksud

ataukah tidak; apakah terdapat pandangan, pendapat atau sikap yang berbeda terhadap hal

yang sama; dan memperkirakan apakah yang akan timbul sebagai akibat sekiranya proses

yang biasa itu diubah, ditiadakan atau diganti.

2. Telaah Kepustakaan

Penelitian dimulai dengan penelusuran/telaah pustaka yang berhubungan dengan

subyek penelitian tersebut. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk

mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Penelusuran pustaka dapat

menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka dapat

diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan dimana hal itu dilakukan.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai pendapat sementara yang dianggap benar sebelum

dapat diuji kebenarannya, karena itu hipotesis perlu dirumuskan secara teliti, terinci dan baik

sebab bukan tidak mungkin hipotesis yang dituliskan merupakan jawaban yang sebenarnya

terhadap permasalahan penelitian. Merumuskan hipotesis yang baik sangat berguna untuk

menjelaskan masalah, petunjukpemilihan metodologi yang tepat dan menyusun langkah dan

pembuktian penelitian.

Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah. Dengan adanya

hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis.

Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan

sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang diteliti. Hipotesis mempunyai

peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah

penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian

tanpa tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan

hipotesis.

Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah, logis tumbuh dari atau ada hubungannya dengan

lapangan ilmu pengetahuan yang sedang dijelajahi oleh peneliti remaja; jelas, sederhana, dan

terbatas; dan dapat diuji. Kegagalan merumuskan hipotesis yang baik akan mengaburkan

Page 10: DEFINISI METODE ILMIAH

hasil penelitian. Hipotesis yang abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian,

tetapi juga sukar diuji secara empiris (pengalaman pengamatan).

3.1 Rumusan Hipotesis

Ada beberapa persyaratan untuk merumuskan hipotesis, diantaranya adalah :

a) Hipotesis dirumuskan dalam kalimat berita, bukan dalam kalimat tanya.

b) Hipotesis harus jelas tidak bermakna ganda.

c) Hipotesis dirumuskan secara opreasional sehingga memudahkan pengujiannya.

Misalnya, hipotesis yang berbunyi : “ Laku penampilan guru yag baik berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa” kurang operasional dibandingkan misalnya “ Sikap guru yang

demokratis akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa “.

3.2 Macam-Macam Hipotesis

Macam-macam hipotesis yang sering dijumpai adalah :

a) Hipotesis Deskriptif

Hipotesis “lukisan”, menunjukkan dugaan sementara bagaimana (how) benda-benda,

peristiwa-peristiwa, atau variable-variabel itu terjadi. Hipotesis ini menggambarkan

karakteristik suatu sample menurut variable tertentu.

Contoh :

Proporsi mahasiswa yang kaya hasrat untuk maju yang menyusun tesis bermutu lebih banyak

daripada yang miskin hasrat untuk maju.

b) Hipotesis Argumentasi

Hipitesis “penjelasan” , menunjukkan dugaan sementara tentang mengapa (why) benda-

benda, peristiwa-peristiwa, atau variable-variabel itu terjadi. Hipotesis ini merupakan

pernyataan sementara yang diatur secara sistematis sehingga salah satu pernyataan

merupakan kesimpulan (konsekuen) dari pernyataan yang lainnya (antiseden).

c) Hipotesis Kerja

Merupakan hipotesis yang meramalkan atau menjelaskan akibat-akibat dari suatu

variable yang menjadi penyebabnya. Jadi hipotesis ini menjelaskan suatu ramalan bahwa jika

suatu variable berubah maka variable tertentu akan berubah pula.

Rumusan Hipotesis Kerja ( H1 ) :

Page 11: DEFINISI METODE ILMIAH

(1) Jika………….., maka………………..

Contoh :

H1 : Jika orang banyak makan, maka berat badanya akan naik

(2) Ada perbedaan antara……….. dan ……………….

Contoh :

H1 : Ada perbedaan antara penduduk kota dan penduduk desa dalam cara berpakaian.

d) Hipotesis Nol / Hipotesis Statistik

Hipotesis statistic bertujuan memeriksa ketidakbenaran suatu dalil/teori dengan perangkat

statistic/matematik, yang selanjutnya akan ditolak melalui bukti-bukti yang sah. Hipotesis nol

kebalikan dari hipotesis kerja.

Rumusan hipotesis nol ( H0 ) :

(1) Tidak ada perbedaan antara ……………. dengan …………………

Contoh :

H0 : Tidak ada perbedaan antara siswa tingkat I dengan iswa tingkat II dalam disiplin belajar.

(2) Tidak ada pengaruh ……………… terhadap ………………….

Contoh :

H0 : Tidak ada pengaruh jarak rumah ke sekolah terhadap kerajinan siswa berangkat ke

sekolah

4. Identifikasi dan Klasifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang

bervariasi ( H. Purwo Sutanto & Yuli Pratomo Akhadi : 2007). Peneliti perlu menentukan

variabel-variabel penelitian. Misalnya, apabila seorang peneliti ingin menyelidiki apakah

benar bahwa susu menyebabkan badan menjadi gemuk, maka yang menjadi obyek

penelitiannya adalah susu dan berat badan orang. Maka susu dan berat badan merupakan

variabel penelitian.

Ada beberapa jenis variabel yang dipakai dalam penelitian, yaitu antara lain :

a. Variabel Variabel Bebas atau Variabel Penyebab (Independent Variable), yaitu variabel

yang mempengaruhi variabel yang lain atau diduga sebagai penyebab timbulnya variabel

yang lain. Variabel bebas disebut juga variabel X.

Page 12: DEFINISI METODE ILMIAH

b. Variabel Tergantung atau Variabel Terikat (Dependen Variable), yaitu variabel yang

dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel yang muncul sebagai akibat dari variabel bebas.

Variabel terikat disebut juga variabel Y.

Dalam contoh penelitian di atas susu merupakan variabel bebas ( X )dan berat badan

merupakan variabel terikat ( Y ).

c. Variabel Moderator, yaitu variabel-variabel atau factor-faktor lain yang mempengaruhi

jalanya penelitian.

d. Variabel Kontrol, yaitu variabel yang dikontrol oleh peneliti untuk menetralkan

pengaruhnya terhadap variabel tergantung.

Misalnya, jika peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas X

SMK yang diajar dengan strategi problem solving dengan siswa yang diajar dengan metode

latihan ?

Maka yang dijadikan sebagai variabel moderator misalnya adalah sarana belajar mengajar,

kemampuan dasar siswa, latar belakang siswa, lingkungan belajar siswa, dan lain-lain.

Sedangkan variabel kontrolnya berupa siswa kelas X SMK yang tidak diajar dengan metode

problem solving maupun metode latihan.

5. Merumuskan Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel tidak menjelaskan definisi variabel secara istilah seperti

dalam kamus, tetapi menjelaskan definisi atau pengertian variabel yang dikehendaki oleh

peneliti. Misalnya, jika ada variabel hasil belajar siswa maka definisi operasional variabel

yang dikehendaki peneliti adalah skor tes harian siswa, skor tes semester siswa dan lain-lain.

6. Menetapkan Rancangan Penelitian / Desain Penelitian

Apakah desain eksperimen itu ? Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan

dengan setiap langkah tindakan yang terdefinisikan, sehingga informasi yang diperlukan atau

berhubungan dengan persoalan yang akan diteliti dapat dikumpulkan secara faktual. Dengan

kata lain, desain sebuah eksperimen merupakan langka-langkah lengkap yang perlu diambil

jauh sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh

sehingga akan membawa ke analisis obyektif dan kesimpulan yang berlaku dan tepat

menjawab persoalan yang dibahas.

Desain penelitian atau rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan

dalam penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan

Page 13: DEFINISI METODE ILMIAH

teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu

keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian.

7.Menetapkan Populasi dan Sampel

Populasi didefinisikan sebagai himpunan atau kelompok (yang lengkap atau

sempurna) dari semua unit penelitian yang mungkin. Jumlah populasi dapat diketahui

ataupun tidak dapat diketahui. Jadi populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Obyek

penelitian terdiri dari unit-unit penelitian. Unit penelitian dapt berupa orang (individu), rumah

tangga, kelompok, organisasi,lembaga dan lain-lain. Populasi dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Populasi Target adalah populasi yang merupakan sumber informasi representative yang

diinginkan.

b. Populasi Contoh atau Populasi Sampel ( populasi Penelitian) adalah populasi dari mana

suatu contoh atau sampel benar-benar diambil.

Misalnya, seorang peneliti ingin mempelajari kependudukan di Provinsi Jawa Tengah dengan

mengambil sampel di tiga kabupaten/kota di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Tegal, Kota

Tegal, dan Kabupaten Brebes. Dalam hal ini, penduduk Jawa Tengah populasi target dan

penduduk ditiga kabupaten/kota merupakan populasi sampel.

Sampel atau contoh adalah anggota populasi yang dianggap dapat mewakili obyek penelitian.

8. Menentikan Alat Pengambil Data atau Instrument Penelitian

9. Pengumpulan Data

10. Pengolahan dan Analisis Data

11. Menulis Laporan Penelitian

Page 14: DEFINISI METODE ILMIAH

Daftar Pustaka

Wiratha, I Made. 2005. Pedoman Penulisan : Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis. Cetakan

Pertama. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Nasution, S. 2006. Metode Risearch. Cetakan 8. Jakarta : Bumi Aksara.

Arifin, E. Zaenal. 1987. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Cetakan 8. Jakarta: PT

Gramedia.

Sutrisno dan SRDm Rita Hanafie. 2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian.

Yogyakarta: Andi.

Djuharie, O. Setiawan. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Yrama

Widya.

Djuharie, O. Setiawan. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis: Resensi, Laporan Buku,

skripsi, Tesis, Artikel, Makalah, Berita, Essei, Dll. Bandung. Yrama Widya.

Sutano, H. Purwo dan Yuli Pratomo Akhadi. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah aliyah Kejuruan ( MAK). Klaten: Saka Mitra

Kompetensi