Definisi Menstruasi Dan Siiklusnya

12
DEFINISI Haid atau menstruasi adalah perdarahan yang bersifat periodik dan siklik dari uterus yang di sertai deskuamasi atau pelepasan endo metrium. Dikatakan siklik karena berlangsung secara teratur dalam satu bulan mulai dari hari pertama yang lalu sampai hari pertama haid pada bulan berikutnya. Siklus haid yang normal adalah 28 4 hari (24-32 hari). Jika kurang dari 24 hari disebut polymenorrhoe, 28 4 hari disebut eumenorrhoe, dan lebih dari 32 hari di sebut sebagai oligomenorrhoe. Siklus haid ini sangat berervariasi, tidak hanya antar individu namun juga dalam satu individu (wanita yang sama), skalipun kembar identik (bentuk fisik mungkin serupa, namun siklus haidnya berbeda). Jika siklus haid kurang dari 18 hariatau lebih dari 42 hari dan tidak teratur, maka ada kemungkinan siklusnya tidak disertai dengan ovulasi atau disebut sebagai menstruasi anovulatoir. Disebut periodik karena lamanya haid berkisar antara 3-5 hari, atau dengan variasi jika berlangsung 1-2 hari di sebut sebagai hipomenorrhoe, 3-5 hari disebut sebagai eumenorrhoe,dan jika 7-8 hari disebut sebagai hipermenorrhoe. Banyaknya darah yang keluar dalam satu periode menstruasi berkisar antara 33,2 16 cc atau sekitar 17,2 cc – 49,2 cc atau sekitar 50 cc. Jika leih dari 80cc maka dianggap patologis. Deskuamasi endometrium adalah lepasnya sebagian endometrium dan keluar bersama darah menstruasi. Endometrium sendiri tersusun atas 3 lapisan, yaitu zona compacta, zona spongiosa,dan zona basalis. Pada saat menstruasi yang

description

bab 2

Transcript of Definisi Menstruasi Dan Siiklusnya

Page 1: Definisi Menstruasi Dan Siiklusnya

DEFINISI

Haid atau menstruasi adalah perdarahan yang bersifat periodik dan siklik dari uterus

yang di sertai deskuamasi atau pelepasan endo metrium. Dikatakan siklik karena berlangsung

secara teratur dalam satu bulan mulai dari hari pertama yang lalu sampai hari pertama haid

pada bulan berikutnya. Siklus haid yang normal adalah 28 4 hari (24-32 hari). Jika kurang

dari 24 hari disebut polymenorrhoe, 28 4 hari disebut eumenorrhoe, dan lebih dari 32 hari

di sebut sebagai oligomenorrhoe. Siklus haid ini sangat berervariasi, tidak hanya antar

individu namun juga dalam satu individu (wanita yang sama), skalipun kembar identik

(bentuk fisik mungkin serupa, namun siklus haidnya berbeda). Jika siklus haid kurang dari 18

hariatau lebih dari 42 hari dan tidak teratur, maka ada kemungkinan siklusnya tidak disertai

dengan ovulasi atau disebut sebagai menstruasi anovulatoir.

Disebut periodik karena lamanya haid berkisar antara 3-5 hari, atau dengan variasi

jika berlangsung 1-2 hari di sebut sebagai hipomenorrhoe, 3-5 hari disebut sebagai

eumenorrhoe,dan jika 7-8 hari disebut sebagai hipermenorrhoe. Banyaknya darah yang keluar

dalam satu periode menstruasi berkisar antara 33,2 16 cc atau sekitar 17,2 cc – 49,2 cc atau

sekitar 50 cc. Jika leih dari 80cc maka dianggap patologis.

Deskuamasi endometrium adalah lepasnya sebagian endometrium dan keluar bersama

darah menstruasi. Endometrium sendiri tersusun atas 3 lapisan, yaitu zona compacta, zona

spongiosa,dan zona basalis. Pada saat menstruasi yang mengalami proses deskuamasi adalah

semua zona compacta dan sebagian zona spongiosa. Adapun komposisi darah menstruasi

adalah :

a. Darah

b. Jaringan endometrium yang mengalami deskuamasi

c. Sekret cervix uteri

d. Sekret endometrium

e. Enzim fibrinolisin. Adanya enzim ini menyebabkan darah menstruasi tidak dapat

membeku/menjendal.

f. Sel-sel epitel vagina yang mengalami deskuamasi

PERUBAHAN HISTOLOGIS PADA ENDOMETRIUM

Pada masa reproduksi dan dalam keadaan tidak hamil, selaput lendir uterus

(endometriun) akan mengalami perubahan-perubahan siklik yang berkaitan erat dengan

aktivitas ovarium. Dapat dibedakan empat fase endometrium dalam siklus haid:

1. Fase menstruasi atau desquamasi

Page 2: Definisi Menstruasi Dan Siiklusnya

a. Pada masa ini endometrium dilepasan dari dinding uterus disertai perdarahan

b. Hanya stratum atau zona basalis yang utuh

c. Berlangsung sekitar 3-5 hari

2. Fase pasca haid atau regenerasi

a. Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian berangsur-angsur dan

tertutup kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel-sel epitel

endometrium.

b. Tebal endometrium 0,5 mm

c. Fase ini telah dimulai sejak fase menstruasi dan berlangsung sekitar 4 hari

3. Fase intermenstrum atau proliferasi

a. Tebal endometrium menjadi 3,5 mm

b. Brlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid

c. Fase ini dibagi menjadi 3 sub-fase, yakni:

1) Fase Proliferasi Dini, berlangsung antara hari ke-6 sampai dengan hari ke-7.

Epitel permukaan tipis dan epitel mengalami regenerasi terutama dari mulut

kelenjar. Kelenjar kebanyakan lurus,pendek, dan sempit. Sel-sel kelenjar

mengalami mitosis,sel-selnya berbentuk bintang dan lonjong dengan tonjolan-

tonjolan anastomosis. Nukleus sel stroma relatif besar sbab sitoplasma relatif

sedikit

2) Fase Proliferasi Lanjut, berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10.

Merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dai bentuk epitel permukaan yang

berbentuk kuboid. Kelejar berlekuk-lekuk dan bervariasi. Sejumlah stroma

mengalami edema (pembengkakan). Banyak mitosis dengan inti jelas.

3) Fase Proliferasi Akhir, berlangsung dari hari ke-11 sampai hari ke-14.

Permukaan kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stroma tumbuh aktif dan

cepat.

4. Fase Pra-Haid atau Sekresi

a. Fase ini terjadi setelah ovulasi, berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke-28 dari

hari pertama menstruasi

b. Tebal endometrium kira-kira tetap

c. Bentuk kelenjar memanjang,berlekuk-lekuk,dan mengeluarkan sekret atau getah

yang makin lama makin nyata

d. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan zat kapur (kalsium) yang kelak

sangat dibutuhkan untuk nutrisi ovum yang telah dibuahi

Page 3: Definisi Menstruasi Dan Siiklusnya

SIKLUS MENSTRUASI

Hari pertama terjadinya pendarahan dihitung sebgai awal dari setiap siklus

menstruasi. Siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi

berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang meiliki siklus 28 hari. Jarak antara

siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan saat sebelum

menopouse.

Pada awalnya, siklus mungkin tidak teratur jarak antara dua siklus bisa berlangsung

selama dua bulan atau dalam satu bulan terjadi 2 siklus. Hal ini adalah sesuatu yang normal.

Setelah beberapa lama, siklus akan menjadi lebih teratur. Siklus dan lamanya menstruasi bisa

di ketahui dengan membuat catatan pada kalender. Tandailah siklus menstruasi setiap

bulannya. Setelah beberapa bulan bisa diketahui pola siklus menstruasi. Hal ini dapat

membantu untuk memperkirakan siklus menstruasi yang akan datang. Tandai hari ke-1

dengan tanda silang lalu hitung sampai tanda silang berikutnya.

Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus mentruasi, endometrium mulai tumbuh dan

menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14,

terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telu ini akan masuk ke dalam salah satu

tuba pallofi. Di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperrma. Jika terjadi pembuahan, sel

telur akan masuk kedalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.

Sekitar hari ke-28, jika tidak erjadi pembuahan, maka endometrium akan dilepaskan

dan terjadi pendarahan (siklus menstruasi). Siklus bisa berlangsung selama 3-5 hari, kadang

sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada

sikus berikutnya.

Ada beberapa hal bisa menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, diantaranya

adalah:

a. Stres

Sters adalah penyebab umum dari menstruasi yang tidak teratur.

Lelah,khawatir,atau cemas dapat menyebabkan hormon menjadi tidak seimbang

b. Diet

Diet yang buruk atau penurunan berat badan yang ekstrim juga dapat

mempengaruhi hormon. Akibatnya, menstruasi pun akan mnejadi tidak teratur

c. Menopause

Menopause dapat menyebabkan kadar hormon dalam tubuh. Selain itu datangnya

masa menopause sering di tandai dengan menstruasi tidak teratur.

Page 4: Definisi Menstruasi Dan Siiklusnya

d. KB

KB menjadi salahsatu faktor yang menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur.

Kondisi ini bisa berlangsung dalam waktu yang agak lama sebab tubuh harus

menyesuaikan diri hingga keadaan menjadi normal kembali.

e. Penyakit radang usus

Penyakit ini juga merupakan salah satu penyebab dari menstruasi yang tidak

teratur. Hal ini diketahui dari salah satu gejala yaitu menstruasi yang tidak teratur

FASE-FASE SIKLUS MENSTRUASI

a. Fase folikuler

Secar konvensional fase ini dikenal sebagai fase pertama yang merupakan

suatu fase pada siklus menstruasi sampai terjadinya ovulasi. Pada siklus menstruasi 28

hari, fase ini meliputi 144 hari pertama. Pada siklus ovulatoir yang lebih atau kurang

dari 28 hari , adanya penyimpangan lamanya siklus tersebut terutama disebabkan oleh

perbedaan lamanya fase folikuler.

Slama fase ini, sekelompok folikel ovarium akan mulai matang, walaupun

hanya satu yang akan menjadi folikel dominan, yang disebut dengan folikel de Graaf.

Perkembangan folikel dari bentuk primordia atau bentuk istirahatnya dalam ovarium

dimulai selama beberapa hari sebelum dimulainya menstruasi pada siklus

sebelumnya,wlaupun seleksi terhadap folikel mana yang akan matang dalam suatu

siklus mungkin dapat terjadi beberapa bulan sebelum pembentukan morfologis.

Setelah satu siklus berakhir, kematian dari corpus luteum yang telah di program

menyebabkan penurunan sekresi hormon drastis. Penuruan total estradiol serum

melepaskan inhibisi umpan balik negatif pusat pada sekresi FSH. Penurunan

progesteron dan inhibin A terlihat dalam drajat yang lebih rendah. Meningkatkan

sekresi FSH. Selama fase luteal akhir di sertai oleh peningkatan frekuensi denyut

sekresi LH.

Hari pertama pendarahan menstruasi ditetapkan sebagai hari pertama fase

folikuler selama 4 atau 5 hari pertama fase ini,perkembangan folikel ovarium awal

ditandai oleh proliferasi dan aktivitas aromatase sel granulosa yang diinduksi oleh

FSH. Sel teka pada folikel yang berkembang menghasilkan prekursor androgen.

Perkursor ini dikonversi menjadi estradiol dalam sel granulosa yang berdekatan.

Proses ini disebut dengan hipotesis dua-sel. Dengan demikian kadar estradol

meningkat. Folikel-folikel yang direkrut kini memiliki beberapa lapis sel granulosa

yang mengelilingi oositnya dan sedikit akumulasi cairan folikuler. FSH menginduksi

Page 5: Definisi Menstruasi Dan Siiklusnya

sintesis reseptor FSH tambahan pada sel granulosa, yang memperbesar efeknya

masing-masing. FSH juga menstimulasi sintesis reseptor LH yang baru pada sel

granulosa, yang kemudian memulai respon LH.

Pada hari ke-5 sampai dengan ke-7 siklus mestruasi, sebuah folikel

mendominasi folikel lain, dan akan menjadi matang dan berovulasi antara hari ke-13-

15. Folikel predominan memiliki indeks mitosis paling tinggi dari semua folikel yang

ada, memiliki kapasitas yang optiimal untuk retensi FSH pada cairan folikelnya, dan

meliliki kemampuan estradol dan inhibin B yang tinggi. Folikel yang tidak dominan

memiliki rasio androgen:estrogen yang meningkat pada cairan folikulernya,

menunjukan induksi subotimal pada aktivitas aromatase, dan akan mengalami atresia.

Androgen tampak merupakan kunci terjadinya proses atresia, seperti sel granulosa

yang mengalami apoptosis jika di berikan androgen secara in vitro.

Selama fase folikuler tengah hingga akhir, kadar estradol dan inhibin B yang

terus meningkat dalam sirkulasi akan menekan sekresi FSH, sehingga mencegah

pengambilan folikel yang baru. Peningkatan estradol dalam sirkulasi yang sangat

tinggi dan terus-menerus menimbulkan efek yang tidak diharapkan pada kelenjar

hipopisis: peningkataneksponensial pada sekresi LH. Ovarium juga menunjukan

respon yang meningkat terhadap gonadotropin. Akhirnya, kadar estrogen yang tinggi

menyebabkan pertumbuhan jaringan endometrium ini dapat dibedakan secara

mikroskopis dan disebut sebagai fase proliferasi.

b. Fase Ovulasi (ovulatoir)

Fase dalam siklus menstruasi ini ditandai dengan lonjakan sekresi LH

hipopisis, yang memuncak saat dilepaskannya ovum yang matang melalui kapsul

ovarium. 2-3 hari sebelum onset lonjakan LH (LH surge), estradiol dan inhibin B

yang bersirkulasi meningkat secara cepat dan bersamaan. Sintesis estradiol berada

dalam keadaan maksimal dan tidak lagi bergantung pada FSH. Progesteron mulai

meningkat saat lonjakan LH menginduksi sintesis progesteron oleh sel granulosa.

Kunci dari ovulasi adalah efek umpan balik positif estrogen pada sekresi LH

pada pertengahan siklus. Bukti bahwa peningkatan estrogen ovarium merupakan pusat

dari ovulasi didasarkan pada observasi bahwa lonjakan gonadotropin dapat terjadi

ketika terdapat peningkatan yang terus menerus pada konsentrasi estradol yang

bersirkulasi pada percobaan dengan memberikan estrogen eksogen selama 2-3 hari.

Efek peningkatan estrogen yang bersirkulasi lebih jauh lagi diperkuat dengan adanya

progesteron ovarium. Lokasi kerja umpan balik positif estrogen pada siklus

Page 6: Definisi Menstruasi Dan Siiklusnya

pertengahanterhadap sekresi LH tampaknya terjadi di dalam sel-sel neuroendokrin

hipotalamus dan gonadotropin hipopisis. Mekanisme yang pasti bagaimana estrogen

menginduksi lonjakan LH pada pertengahan siklus belum diketahui, namun

melibatkan modulasi neuronal dopaminergik dan a-endorfinergik generator denyut

GnRH. Pada kenyataannya, pada pertengahan siklus terdapat peningkatan sensitivitas

gonadotropin hipofisis terhadap GnRH sebanyak 20 kali lipat. Lebih jauh lagi,

generator denyut GnRH dapat dihambat oleh opoid alami maupun sintetis, yang

mnunjukan bahwa opoid memiliki peran dalam kendali saraf lonjakan LH pada

pertenngahan siklus ini kemungkinan merupakan respons terhadap sinyal GnRH.

Ovulasi tampaknya membutuhkan LH. Mekanisme yang pasti mengenai efek

ini belum diketahui, walaupun protalglandin diperkirakan merupakan salah satu

mediatornya. Untuk hal ini,LH telah diketahui menstimulasi biosintesis prostaglandin

oleh sel ovarium dan inhibitor sintesis prostaglandin mengahambat ovulasi pada

binatang. Aktivasi plasminogen juga terlibat. Aktivator plasminogen, yang merupakan

suatu protease serin yang mengkonversi plasminogen menjadi enzim plasmin yang

aktif secara proteolitik, diproduksi oleh sel ovarium sebagai respons terhadap FSH

dan mungkin memperantarai efek lonjakan FSH pada pertengahan siklus saat ovulasi.

c. Fase luteal

Setelah ovulasi, gambaran morfologis dan fungsional yang dominan pada

ovarium adalah pembentukan dan pemeliharaan corpus luteum. Pada manusia, sel

luteal membuat estrogen dan inhibin dalam jumlah besar. Sebenarnya, kosentrasi

estrogen yang bersirkulasi selama fase lutealberada dalam keadaan praovulatoir,

dengan umpan balik positif. Akan tetapi ciri-ciri fase luteal adalah konsentrasi

progesteron dan 17-hidroksiprogesteron yang tinggi yang di sekresi oleh corpus

luteum. Progesteron pada kadar yang meningkat ini mencegah estrogen untuk

menstimulasi lonjakan LH yang lain dari hipopisis. Selain itu, pada keadaan tidak

terdapatnya kombinasi antara tingginya konsentrasi progesteron dan estrogen,

frekuensu denyut GnRH preovulator menurun, menyebabkan sekresi FSH dan LH

hanya pada garis dasar.

Lamaya fase luteal lebih konsisten daripada fase folikuler, biasanya 14 2

hari. Jika tidak terjadi kehamilan, corpus luteum secara spontan akan mengalami

regresi dan perkembangan folikel berlanjut ke siklus berikutnya. Hanya sedikit LH

yang diperlukan untuk mempertahankan corpus luteum pada siklus yang normal.

Namun demikian setelah 14 hari, sekresi LH basal pun tidak mampu menunjang

Page 7: Definisi Menstruasi Dan Siiklusnya

fungsi endokrin kelenjar. Jika terjadi kehamilan, pemeliharaan corpus luteum dan

produksi progesteronya sangat penting untuk keberhasilan gestasi awal. hCG

merupakan hormon yang homolog dengan LH. hCG disekresi oleh jaringan placenta

(trofoblas) pada kehamilan. Dengan adanya kehamilan, hCG yang disekresi oleh

trofoblas gestasional dapat memelihara corpus luteum sampai tropoblas mengambil

alih fungsi sekresi progesteron. Kadar progesteron yang tinggi juga menciptakan ‘fase

sekretorik’ di dalam endometrium, yang ditandai oleh pematangan endometrium

yang memungkinkan implikasi zigot. Pemicu yang pasti untuk kematian corpus

luteum pada siklus yang tidak menghasilkan kehamilan belum diketahui. Fragmentasi

DNA menandai ciri-ciri apoptosis yang terdapat pada corpus luteum sejak fase luteal

tengah sampai akhir.

Peningkatan sekresi FSH menjelang fase luteal bergantung pada penurunan

kadar progesteron, estrogen, estradol,dan inhibin dalam sirkulasi yang masih

berlangsung. Pemberian antagonis estrogen seperti klomifen sitrat (obat penyubur)

pada fase luteal bermakna secara klinis meningkatkan kadar FSH dalam sirkulasi dan

mengawali penambahan folikel.

d. Fase menstruasi

Hari pertama menstruasi menandai permulaan siklus berikutnya. Sekelompok folikel

yang baru telah direkrut dan akan berlanjut menjadi folikel yang matang dan salah

satunya, akan berevolusi. Fenomena yang disebut menstruasi sebagiang besar

merupakan peristiwa endometrial yang dipicu oleh hilangnya dukungan progesteron

terhadap corpus luteum pada siklus non-konsepsi.

Perubahan struktur yang mencolok terjadi di dalam endometrium selama menstruasi

yang dikendalikan oleh mekanisme yang komplek dan hanya sebagian telah di

mengerti. Protease pemecah matriks dan lisosom yang dikendalikan secara hormonal

tampaknya terlibat. Protease pemecah matriks merupakan bagian dari golongan enzim

metaloproteinase (MMP) yang substraknya mengandung kolagen dan matriks protein

lainnya. Diantara golongan MMP,terdapat tujut anggota yang di ekpresikan dengan

pola spesifik sel dan pola spesifik siklus menstruasi. Selain itu, endotolin yang

merupakan vasokonstriktor poten,tampaknya memiliki aktivitas maksimal pada akhir

fase luteal. Pada akhirnya,penurunan progesteron premenstruasi berhubungan dengan

penurunan aktivitas 1 5-hidroksiprotaglandin dehidrogenase. Hal ini menghasilkan

peningkatan availabilitas prostaglandin PGF2a, suatu stimulator menyebabkan

kontraaksi miometrium dan vaskular di dalam uterus. Pengendalian kontraktilitas

Page 8: Definisi Menstruasi Dan Siiklusnya

tersebut berpusat pada terjadinya iskemia endometrium, yang merupkan awal dari

peluruhan (deskuamasi) endometrium dan penghentian perdarahan menstruasi.