DEFINISI GEOMORFOLOGI

4
DEFINISI GEOMORFOLOGI Aristoteles , berpandangan bahwa air yang keluar dari mata air itu berasal dari air hujan yang mengalami perkolasi ke bawah permukan tanah; air yang ada di dalam bumi berasal dari kondensasi di udara yang masuk ke permukaan bumi, dan air yang berada di dalam bumi menguap dengan berbagai jalan. Wenner Batuan dasar yang berupa batuan granit tidak berfosil Setiap gradien sungai akan mencapai tingkat keseimbangan, dan gradien sungai merupakan fungsi dari kecepatan, debit dan muatan sedimen; Seluruh sistem sungai merupakan suatu sistem yang terintegrasi. Agassiz, terkenal dengan teori glasialnya, bersama-sama dengan Buckland mengadakan perjalanan ke Swiss. Mereka mengadakan pengamatan terhadap pantai dasar glasial, yang akhirnya menghasilkan formulasi tentang struktur endapan glasial, endapan “till “, karakteristik “moraine”, striasi dan gravel glasial. Jukes , mengemukakan pandangannya bahwa erosi marin tidak dapat membentuk lembah. Jukes adalah orang pertama yang mengidentifikasikan peranan vegetasi dalam pembentukan bentukahan. Jadi geomorfologi merupakan suatu studi yang mempelajari asal (terbentuknya) topografi sebagai akibat dari pengikisan (erosi) elemen-elemen utama, serta terbentuknya material-material hasil erosi. Melalui geomorfologi dipelajari cara-cara terjadi, pemerian, dan pengklasifikasian relief bumi. Relief bumi adalah bentuk-bentuk ketidakteraturan secara vertikal (baik dalam ukuran ataupun letak) pada permukaan bumi, yang terbentuk oleh pergerakan-pergerakan pada kerak bumi. KONSEP W.M DARVIS W.M. Davis menyatakan bahwa dalam siklus geomorfik bahwa semua bentuk lahan akan berkembang menurut tiga stadium, yaitu : stadium muda, dewasa, dan tua. Konsep trilogi tersebut menjelaskan bahwa bentukahan ditentukan oleh struktur, proses dan tahapan.

Transcript of DEFINISI GEOMORFOLOGI

Page 1: DEFINISI GEOMORFOLOGI

DEFINISI GEOMORFOLOGI

Aristoteles, berpandangan bahwa air yang keluar dari mata air itu berasal dari air hujan yang mengalami perkolasi ke bawah permukan tanah; air yang ada di dalam bumi berasal dari kondensasi di udara yang masuk ke permukaan bumi, dan air yang berada di dalam bumi menguap dengan berbagai jalan.

Wenner Batuan dasar yang berupa batuan granit tidak berfosil Setiap gradien sungai akan mencapai tingkat keseimbangan, dan gradien sungai

merupakan fungsi dari kecepatan, debit dan muatan sedimen; Seluruh sistem sungai merupakan suatu sistem yang terintegrasi.

Agassiz, terkenal dengan teori glasialnya, bersama-sama dengan Buckland mengadakan perjalanan ke Swiss. Mereka mengadakan pengamatan terhadap pantai dasar glasial, yang akhirnya menghasilkan formulasi tentang struktur endapan glasial, endapan “till “, karakteristik “moraine”, striasi dan gravel glasial.

Jukes, mengemukakan pandangannya bahwa erosi marin tidak dapat membentuk lembah. Jukes adalah orang pertama yang mengidentifikasikan peranan vegetasi dalam pembentukan bentukahan.

Jadi geomorfologi merupakan suatu studi yang mempelajari asal (terbentuknya) topografi sebagai akibat dari pengikisan (erosi) elemen-elemen utama, serta terbentuknya material-material hasil erosi. Melalui geomorfologi dipelajari cara-cara terjadi, pemerian, dan pengklasifikasian relief bumi. Relief bumi adalah bentuk-bentuk ketidakteraturan secara vertikal (baik dalam ukuran ataupun letak) pada permukaan bumi, yang terbentuk oleh pergerakan-pergerakan pada kerak bumi.

KONSEP W.M DARVIS

W.M. Davis menyatakan bahwa dalam siklus geomorfik bahwa semua bentuk lahan akan berkembang menurut tiga stadium, yaitu : stadium muda, dewasa, dan tua. Konsep trilogi tersebut menjelaskan bahwa bentukahan ditentukan oleh struktur, proses dan tahapan.

STRUKTUR GEOMORFIK

PROSES-PROSES GEOMORFIK

Proses-proses geomorfik adalah semua perubahan fisik dan kimia yang terjadi akibat proses-proses perubahan muka bumi. Secara umum proses-proses geomorfik tersebut adalah sebagai berikut :

 

a. Proses-proses epigen (eksogenetik) :

Page 2: DEFINISI GEOMORFOLOGI

1. Degradasi ; pelapukan, perpindahan massa (perpindahan secara gravity), erosi (termasuk transportasi) oleh : aliran air, air tanah, gelombang, arus, tsunami, angin, dan glasier.

2. Aggradasi ; pelapukan, perpindahan massa (perpindahan secara gravity), erosi (termasuk transportasi) oleh : aliran air, air tanah, gelombang, arus, tsunami, angin, dan glasier.

3. Akibat organisme (termasuk manusia)

b. Proses-proses hipogen (endogenetik)1. Diastrophisme (tektonisme)2. Vulkanisme

c. Proses-proses ekstraterrestrial, misalnya kawah akibat jatuhnya meteor.

1. Proses Gradasional

Istilah gradasi (gradation) awalnya digunakan oleh Chamberin dan Solisbury (1904) yaitu semua proses dimana menjadikan permukaan litosfir menjadi level yang baru. Kemudian gradasi tersebut dibagi menjadi dua proses yaitu degradasi (menghasilkan level yang lebih rendah) dan agradasi (menghasilkan level yang lebih tinggi).

Tiga proses utama yang terjadi pada peristiwa gradasi yaitu :

1. Pelapukan, dapat berupa disentrigasi atau dekomposisi batuan dalam suatu tempat, terjadi di permukaan, dan dapat merombak batuan menjadi klastis. Dalam proses ini belum termasuk transportasi.2. Perpindahan massa (mass wasting), dapat berupa perpindahan (bulk transfer) suatu massa batuan sebagai akibat dari gaya gravitasi. Kadang-kadang (biasanya)efek dari air mempunyai peranan yang cukup besar, namun belum merupakan suatu media transportasi.3. Erosi, merupakan suatu tahap lanjut dari perpindahan dan pergerakan masa batuan. Oleh suatu agen (media) pemindah. Secara geologi (kebanyakan) memasukkan erosi sebagai bagian dari proses transportasi.

Secara umum, series (bagian/tahapan) proses gradisional sebagai berikut landslides (dicirikan oleh hadirnya sedikit air, dan perpindahan massa yang besar), earthflow (aliran batuan/tanah), mudflows (aliran berupa lumpur), sheetfloods, slopewash, dan stream (dicirikan oleh jumlah air yang banyak dan perpindahan massa pada ukuran halus dengan slope yang kecil).

 

1.1. Pelapukan Batuan

Pelapukan merupakan suatu proses penghancuran batuan manjadi klastis dan akan tekikis oleh gaya destruktif. Proses pelapukan terjadi oleh banyak proses destruktif, antara lain :

1. Proses fisik dan mekanik (desintegrasi) seperti pemanasan, pendinginan, pembekuan; kerja tumbuh-tumbuhan dan binatang , serta proses-proses desintegrasi mekanik lainnya2. Proses-proses kimia (dekomposisi) dari berbagai sumber seperti : oksidasi, hidrasi, karbonan, serta pelarutan batuan dan tanah. Proses dekomposisi ini banyak didorong oleh suhu dan kelembaban yang tinggi, serta peranan organisme (tumbuh-tumbuhan dan binatang).

Page 3: DEFINISI GEOMORFOLOGI

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan antara lain :1. Jenis batuan, yaitu komposisi mineral, tekstur, dan struktur batuan2. Kondisi iklim dan cuaca, apakah kering atau lembab, dingin atau panas, konstan atau

berubah-ubah.3. Kehadiran dan kelebatan vegetasi4. Kemiringan medan, pengaruh pancaran matahari, dan curah hujan.

Proses pelapukan berlangsung secara differential weathering (proses pelapukan dengan perbedaan intensitas yang disebabkan oleh perbedaan kekerasan, jenis, dan struktur batuan). Hal tersebut menghasilkan bentuk-bentuk morfologi yang khas seperti :

1. Bongkah-bongkah desintegrasi (terdapat pada batuan masif yang memperlihatkan retakan-retakan atau kekar-kekar),

2. Stone lattice (perbedaan kekerasan lapisan batuan sedimen yang membentuknya), mushroom (berbentuk jamur),

3. Demoiselles (tiang-tiang tanah dengan bongkah-bongkah penutup), 4. Talus (akumulasi material hasil lapukan di kaki tebing terjal), 5. Exfoliation domes (berbentuk bukit dari batuan masif yang homogen, dan mengelupas

dalam lapisan-lapisan atau serpihan-serpihan melengkung).