Debi Cys Ovari

9
PENDAHULUAN A. Definisi Kista adalah pembesaran suatu organ yang di dalam berisi cairan seperti balon yang berisi air. Pada wanita organ yang paling sering terjadi Kista adalah indung telur. Tidak ada keterkaitan apakah indung telur kiri atau kanan. Pada kebanyakan kasus justru tak memerlukan operasi. Kista adalah suatu jenis tumor, penyebab pastinya sendiri belum diketahui, diduga seringnya memakai kesuburan. (Soemadi, 2006). Cystoma ovarri adalah katub tertutup yang normal / abnormal, berlais jaringan eitel dan mengandung cairan/bahan setengah padat pada ovarium (Kapita Selekta Kedokteran, 2000) B. Sifat Kista 1. Kista Fisiologis Kista yang bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal normal saja. Sasuai suklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang, dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 5 cm, dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang. Jadi ,kista yang bersifat fisiologis tidak perlu

description

kista ovarium

Transcript of Debi Cys Ovari

LAPORN PENDAHULUAN

PENDAHULUANA. DefinisiKista adalah pembesaran suatu organ yang di dalam berisi cairan seperti balon yang berisi air. Pada wanita organ yang paling sering terjadi Kista adalah indung telur. Tidak ada keterkaitan apakah indung telur kiri atau kanan. Pada kebanyakan kasus justru tak memerlukan operasi. Kista adalah suatu jenis tumor, penyebab pastinya sendiri belum diketahui, diduga seringnya memakai kesuburan. (Soemadi, 2006). Cystoma ovarri adalah katub tertutup yang normal / abnormal, berlais jaringan eitel dan mengandung cairan/bahan setengah padat pada ovarium (Kapita Selekta Kedokteran, 2000)

B. Sifat Kista1. Kista FisiologisKista yang bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal normal saja. Sasuai suklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang, dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 5 cm, dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang. Jadi ,kista yang bersifat fisiologis tidak perlu operasi, karena tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keganasan, tetapi perlu diamati apakah kista tersebut mengalami pembesaran atau tidak.

Kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia reproduksi karena dia masih mengalami menstruasi. Bila seseorang diperiksa ada kista, jangan takut dulu, karena mungkin kistanya bersifat fisiologis. Biasanya kista fisiologis tidak menimbulkan nyeri pada saat haid.

2. Kista Patologis (Kanker Ovarium)Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60-70% pasien dating pada stadium lanjut, penyakit ini disebut juga sebagai silent killer. Angka kematian penyakit ini di Indonesia belum diketahui dengan pasti.

Pada yang patologis, pembesaran bisa terjadi relative cepat, yang kadang tidak disadari si penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa gejala seperti penyakit umumnya. Itu sebabnya diagnosa aalnya agak sulit dilakukan. Gejala gejala seperti perut yang agak membuncit serta bagian bawah perut yang terasa tidak enak biasanya baru dirasakan saat ukuranya sudah cukup besar. Jika sudah demikian biasanya perlu dilakukan tindakan pengangkatan melalui proses laparoskopi, sehingga tidak perlu dilakukan pengirisan di bagian perut penderita. Setelah di angkat pemeriksaan rutin tetap perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kista itu akan muncul kembali atau tidak.

Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat jinak dan ganas..Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar. Meski jinak kista ini dapat berubah menjadi ganas. Sayangnya sampai saat ini, belum diketahui dengan pasti penyebab perubahan sifat tersebut.Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat sekat dan dinding sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista fisiologis yang hanya berisi cairan, kista abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan dapat bersifat ganas.

C. Jenis KistaJenis kista indung telur meliputi:1. Kista Fungsional.Sering tanpa gejala, timbul gejala rasa sakit bila disertai komplikasi seprti terpuntir/ pecah, tetapi komplikasi ini sangat jarang. Dan sangat jarang pada kedua indung telur. Kista bisa mengecil dalam waktu 1-3 bilan. 2. Kista Dermoid.Terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang, lemak. Kista dapat terjadi pada kedua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit bila kista terpuntir/ pecah. 3. Kista Cokelat. (Edometrioma)Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam ragim tetapi melekat pada dinding luar indung telur. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilakan darah haid yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa 1 pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid/ sexsuale intercourse.4. Kistadenoma.Berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh menjadi kista. Kista jenis ini juga dapat menyerang indung telur kanan dan kiri. Gejala yang timbul biasanya akibat penekanan pada bagian tubuh sekitar seperti VU sehingga dapat menyebabkan inkontinensia. Jarang terjadi tetapi mudah menjadi ganas terutama pada usia diatas 45 tahun atau kurang dari 20 tahun.

Contoh Kistadenoma;1. Kistadenoma ovarii serosum.Berasal dari epitel germinativum. Bentuk umunya unilokuler, bila multilokuler perlu dicurigai adanya keganasan. Kista ini dapat membesar, tetapi tidak sebesar kista musinosum.Gambaran klinis pada kasus ini tidak klasik. Selain teraba massa intraabdominal, dapat timbul asites. Penatalaksanaan umumnya sama seperti Kistadenoma ovarii musinosum.2. Kistadenoma ovarii musinosum. Asal kista belum pasti. Menurut Meyer, kista ini berasal dari teratoma, pendapat lain mengemukakan kista ini berasal dari epitel germinatifum atau mempunyai asal yang sama dengan tumor Brener. Bentuk kista multilobuler, biasanya unilatelar dapat tumbuh menjadi sangat bersar.Gambaran klinis terdapat perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif sehingga timbul pelekatan kista dengan omentum, usus dan peritoneum parietal. Selain itu, bisa terjadi ileus karena perlekatan dan produksi musin yang terus bertambah akibat pseudomiksoma peritonei.Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista tanpa pungsi terlebih dahulu dengan atau tanpa salpingo ooforektomi tergantung besarnya kista.

D. Gejala Klinis1. Nyeri tekan pada perut baghian bawah2. Perubahan pola eliminasi urin3. Pembesaran jaringan ovarium4. Kadang disertai pola menstruasi5. Kadang disertai oedem6. CemasE. Faktor Resiko

Penyebab kista ovarium dan beberapa faktor resiko berkembangnya ovariumadalah wanita yang biasanya memiliki:(Wiknjosastro, 2007). Riwayat kista ovarium terdahulu Siklus haid tidak teratur Perut buncit Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)Sulit hamil Penderita Hipotiroid Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterap

F. PatofisiologiPatogenesis :

Menekan jaringan sekitar ovarium blader, ususNekrosis hemoragik dalam tumorBendungan darah dalam kistaMembentuk kista ovariumNon NeoplastikPeradanganPertumbuhan abnormal di el ovariumNeoplastikGenetikBahan karsinogik

Menginvasi jaringan sekitar ovarium

PerdarahanGangguan pola eliminasiObstipasiPeting oedem

Robekan dinding kista

Resti kekurangan vol cairan

Implantasi sel kista pada peritoniumPeradangan skunder peritonium

Perlekatan pada rongga perut (pseudomiksoma peritoni) ileus, inisiasi usus, divertikuli usus

Resti Hipertermi

Obstruksi usus

Perubahan pola elminasi

G. Pemeriksaan Penunjang1. USGHasil: Terdapat masa / benjolan di ovarium2. Foto RontgenHasil: Terjdi pembesaran ovarium, terdapat perdarahan3. Pemeriksaan MikroskopikHasil: Dinding kista dilapisi oleh epitel, sitoplasma eosinofil dan inti sel yang besar dan berwarna gelap

H. PenatalaksanaanOperatif dilakukan salfingo ovarektomi (pengangkatan ovarium dan tuba falopi)Masalah Keperawatan1. Pre Operasia. Nyerib. Cemasc. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatand. Perubahan pola eliminasi feses2. Post Operasia. Nyerib. Resiko Infeksic. Resti kekurangan volume cairan