RANGSANGAN PERKEMBANGAN OVARI LOBSTER PASIR …digilib.unila.ac.id/28861/3/SKRIPSI TANPA BAB...

29
RANGSANGAN PERKEMBANGAN OVARI LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) PADA WADAH BUDIDAYA MELALUI ABLASI MATA (Skripsi) Oleh FIRMANSYAH JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of RANGSANGAN PERKEMBANGAN OVARI LOBSTER PASIR …digilib.unila.ac.id/28861/3/SKRIPSI TANPA BAB...

RANGSANGAN PERKEMBANGAN OVARI LOBSTER PASIR(Panulirus homarus) PADA WADAH BUDIDAYA MELALUI ABLASI

MATA

(Skripsi)

OlehFIRMANSYAH

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

ABSTRACT

STIMULATION OF SPINY LOBSTER (PANALIRUS HOMARUS)

OVARIAN DEVELOPMENT IN CULTIVATED CONTAINER WITH

EYESTALK ABLATION

By

Firmansyah

Larviculture of spiny lobster (Panulirus homarus) have contraints with limitedtechnology of broodstock maturation. Eyestalk ablation techniques has been usedfor broodstock maturation of black tiger shrimp (Penaeus monodon) and Pacificwhite shrimp (Litopenaeus vannamei) and able to maturing ovaries in short timeand spontaneously. Moreover, eyestalk ablation not been used for maturation inspiny lobster particulary in Indonesia. This study aimed to examined the effect ofeyestalk ablation in spiny lobster to level of maturation, gonadal somatic index(GSI) and histology. Two treatments consist of female spiny lobster stock witheyestalk ablation and female spiny lobster stock without eyestalk ablation wasused. Fiber with illuminated plastic tanks used for captivity with squid or fishfillets used for feed the spiny lobster stocks. Three individuals taken randomly in5th, 7th, 14th and 21st after treatments. Results showed maturation of ovary fast ineyestalk ablation treatments compared to other treatment. GSI significantlydifference in eyestalk ablation (P<0.05) compared to without eyestalk ablation.Ovary histology showed two steps of vitellogenic phases: pre-vitellogenic andpost-vitellogenic.

Keywords : eyestalk ablation, female spiny lobster, GSI, vitellogenesis,maturation.

ABSTRAK

RANGSANGAN PERKEMBANGAN OVARI LOBSTER PASIR

(Panulirus homarus) PADA WADAH BUDIDAYA MELALUI ABLASI

MATA

OLEH

FIRMANSYAH

Pembenihan lobster pasir (Panulirus homarus) belum berkembang pesatmengikuti pembenihan jenis krustasea lainnya seperti udang windu (Penaeusmonodon) dan udang vaname (Litopenaeus vannamei) karena teknologipematangan gonad induknya belum diketahui. Meskipun teknik ablasi tangkaimata telah lama diaplikasikan pada pembenihan krustasea untuk mempercepatkematangan ovari secara serentak pada waktu yang bersamaan tetapi pengaruhablasi tangkai mata pada induk betina lobster pasir belum banyak dilakukan.Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh ablasi tangkai mata padakecepatan tingkat kematangan ovari, gonado somatik indeks (GSI) dan perubahanjaringan ovarinya sehingga dapat bermanfaat untuk pengembangan metodepematangan gonad induk lobster dalam pembenihan. Dua perlakuan digunakanyaitu stok induk betina dengan ablasi satu tangkai mata dan tidak ablasi digunakandengan mengambil 3 ekor induk betina pada hari ke-5, 7, 14 dan 21 setelahperlakuan. Stok induk setiap perlakuan dipelihara dalam bak fiber dengan pakandaging cumi-cumi atau ikan selama pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkanterdapat percepatan tingkat kematangan ovari pada perlakuan induk betina denganablasi mata dibandingkan tidak ablasi. Gonado somatik indeks juga menunjukkanperubahan yang signifikan pada perlakuan induk betina dengan ablasi mata(P<0,05). Perubahan jaringan ovari pada tingkat kematangan ovari yang berbedamenunjukkan dua tahapan pematangan telur yaitu pre-vitelogenesis dan post-vitelogenesis.

Kata kunci: ablasi, induk betina, GSI, lobster, vitelogenesis.

RANGSANGAN PERKEMBANGAN OVARI LOBSTER PASIR(Panulirus homarus) PADA WADAH BUDIDAYA MELALUI ABLASI

MATA

OlehFIRMANSYAH

SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANANPada

Jurusan Perikanan dan KelautanFakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Batang, pada tanggal 3 Juni 1993

sebagai putra kedua dari 2 bersaudara, dari pasangan Bapak

Erwan S.os. dan Ibu Miketati yang di beri nama

Firmansyah .

Penulis menempuh pendidikan formal dari Taman Kanak-kanak (TK) Sandi Putra

KEDAMAIAN , Bandar Lampung pada tahun 1998-1999, dilanjutkan ke Sekolah

Dasar di SD 1 RAWA LAUT Tanjung Karang kota, Bandar Lampung pada tahun

1999-2005, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 17, Bandar Lampung

pada tahun 2006-2009, dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 6,

Bandar Lampung pada tahun 2009-2012. Penulis kemudian melanjutkan

pendidikan kejenjang Perguruan Tinggi di Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas

Pertanian Univesitas Lampung melalui jalur mandiri Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN) pada tahun 2012 dan telah menyelesaikan studinya pada tahun

2017.

Penulis melakukan kegiatan Praktik Umum (PU) di Ciganjur Jakarta Selatan,

dengan judul “Pembenihan ikan diskus (Shimpisodon Diskus) di Ciganjur Jakarta

Selatan pada bulan Juli-Agustus tahun 2015 dan melaksanakan kegiatan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di Desa Panca Mulya, Kecamatan Banjar Baru, Kabupaten

Tulang Bawang selama 60 hari pada bulan Januari-Maret 2016.

Pada tahun 2016, penulis melaksanakan penelitian dan menyelesaikan tugas akhir

pada tahun 2017 dalam bentuk skripsi yang berjudul “RANGASANGAN

PERKEMBANGAN OVARI LOBSTER PASIR ( Panalirus homarus ) PADA

WADAH BUDIDAYA MELALUI ABLASI MATA

PERSEMBAHAN

Dengan segala rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kenikmatan dan

kemudahan yang selalu mengiringi langkah untuk semua hambanya.

Kupersembahkan skripsi ini kepada :

Ayahanda dan ibunda tercinta, yang senantiasa

memberikan kasih sayang, do’a, dukungan, motivasi,

pengorbanan dan selalu memberikan yang terbaik untuk

anakmu. Bagiku, jasa dan pengorbanan kalian tidak akan

mampu tergantikan dengan apapun. Terimakasih

Seluruh keluarga besar yang telah memberikan do’a dan

dukungan selama masa studi.

“SPIRIT WORKING IN PROGRESS”

Teman-teman Pengejar Toga 2012 yang telah memberikan

kebersamaan dari awal hingga akhir masa studi.

Dan

Almamater tercinta “UNIVERSITAS LAMPUNG”

MOTTO

“KELUARGA ADALAH SUATU PERUSAHAAN YANG TAKKANPERNAH MENGHIANATI ANDA DAN TAKKAN PERNAH

MENGHIANATI ANDA ”

-F.S™ -

“A leader is one who sees more than others see, who seesfarther than others see, and who sees before others sees”

-Leroy Eimes -

“Berita-berita hoax yang penuh dengan fitnah lebih banyakmemprovokasi dan menebarkan kebencian di dalamnya

yang mengatas namakan rakyat hal ini dapatmembahayakn,karena berita hoax ini akan membodohi

masyarakat suatu negeri tidak akan maju, apabilamasyarakat sudah terjebak dalam kebencian dan

kebodohan”

-GUBERNUR TERMUDA ZUMI ZOLA ZULKIFLI GUBERNUR JAMBI-

SANWACANA

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan kesehatan, kekuatan dan kemudahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “RANGSANGAN

PERKEMBANGAN OVARI LOBSTER PASIR (Panalirus Homarus) pada

wadah budidaya melalui ablasi mata sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Jurusan Perikanan dan Kelautan

Universitas Lampung.

Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan

dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Universitas Lampung.

3. Bapak Tarsim,S.Pi., M.Si. selaku Pembimbing Utama yang telah

memberikan ilmu, arahan, masukan dan waktunya untuk selalu

membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

4. Bapak Yudha T.Adiputra, S.Pi.,M.Si. selaku Pembimbing kedua yang juga

telah memberikan ilmu, arahan, waktu dan bimbingannya kepada penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

5. Bapak Qadar Hasani, S.Pi.,M.Si. selaku Penguji yang telah memberikan

kritik, saran, dan masukan yang membangun terhadap skripsi ini.

6. Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah meluangkan waktu, dan membimbing penulis, sehingga kini

penulis telah menyelesaikan studi di Jurusan Perikanan dan Kelautan,

Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas

Pertanian,Universitas Lampung yang penuh dedikasi dalam memberikan

ilmu yang bermanfaat bagi penulis, serta segala bantuan yang diberikan

8. Kedua orangtuaku, Bapak Erwan Sos. dan Ibu Miketati yang telah menjadi

orangtua terhebat untukku. Terimakasih atas segala yang telah diberikan

untukku, telah senantiasa mencurahkan keringat, kasih sayang, dan doa

hanya untuk kebahagiaan anakmu, selalu mendukung dan memberikan

motivasi untukku.

9. Kakak dan Adikku juga saudara-saudaraku yang selalu memberikan

semangat, dukungan, doa, motivasi, kesabaran selama ini.

10. Kusus untuk tesia dan devita wardani dari fakultas kedokteran ( Besties

akooh) sponsor terbesar yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi,

dukungan, keceriaan, waktu dan tenaga, pikiran, ilmu, kesabaran, selalu

ada untukku dalam keadaan suka maupun duka selama ini.

11. Kkn desa panca mulya kevin fedrick ari dimas wicaksono,putri lepia

canita, trya saptandari, annisa efri ms, yang juga selalu memberikan doa,

motivasi, semangat, dukungan dan keceriaan (baca : cubitan, jambakan,

jeweran, pukulan selama ini.

12. Teman –teman rawa badak ciganjur jakarta selatan dharta mahardani, yoga

ipandri tanuum , gom-gom L hutagalung,the captain Risky arizal tanjung

sekaligus mentor

13. Teman-teman “Super Idiot”, Renaldo Syaputra, Tatang Purnama, Ranindia

Akbar, Auliyan Azizi, M. Rukni, Agi Ramanda, Khanif Ardiansyah, M.

Rio, yang telah memberikan semangat, doa, ilmu, motivasi, canda tawa,

kesabaran dan kebersamaannya selama ini.

14. Teman-teman seperjuangan selama mengikuti kegiatan perkuliahan

muhammad nurul fajri, doni putra, dimas adiputra dan triando kurniawan

izal juga maksum ansori serta prima devis juga ara, lita, rani fany bang

rifan atas segala bantuan, semangat, kesabaran, ilmu dan seluruh tenaga

yang telah diberikan sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar.

15. Bang Imam, Bang Puraka, Bang Agasi, Bang Jum, Bang Yuti, Bang

Dimas, Bang Sandi, Bang Rudi, Bang Mustawa, Bang Anggi yang telah

memberikan dukungan, doa, ilmu, dan kebersamaannya.

16. Kepada teman-teman seperjuangan angkatan 2012 atas kebersamaannya

selama ini, abang dan mba angkatan 2009, 2010, 2011 dan adik-adik

angkatan 2013, 2014 dan 2015 dan 2017.yang ikut serta mengidolai abang

tersyang ini

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas bantuan dan

dukungannya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas

kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih terdapat banyak sekali kekurangan, akan tetapi penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca maupun bagi

penulis untuk mengembangkan dan mengamalkan ilmu yang telah

diperoleh.

Bandar lampung, Oktober 2017Penulis,

Firmansyah

i

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR ISI.............................................................................................. iDAFTAR TABEL ..................................................................................... iiDAFTAR GAMBAR ................................................................................. iiiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. iv

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 11.2 Tujuan Penelitian .................................................................................. 21.3 Manfaat Penelitian ................................................................................ 31.4 Kerangka Pikir Penelitian ..................................................................... 31.5 Hipotesis................................................................................................. 3

II. METODELOGI PENELITIAN2.1Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 42.2 Alat dan Bahan Penelitian..................................................................... 42.3 Rancangan Penelitian ........................................................................... 42.4 Prosedur Penelitian................................................................................ 42.4.1 Persiapan Pemeliharaan ................................................................... 42.4.2 Pemeliharaan .................................................................................... 52.4.3 Pengambilan sampel dan analisis sampel ......................................... 52.4.4 Analisis data ...................................................................................... 6

III. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Pemeliharaan Induk Lobster pasir (Panalirus homarus) ...................... 83.2 Perubahan tingkat kematagan ovari induk lobster pasir ....................... 103.3 Gonado Somatik Indeks ........................................................................ 123.4 Perubahan Jaringan Ovari ..................................................................... 14

IV. KESIMPULAN DAN SARAN4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 164.2 Saran...................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 17LAMPIRAN............................................................................................... 22

ii

DAFTAR GAMBAR

HalamanGambar

1. Perubahan Tingkat Kematangan Ovari Induk Lobster Pasir........... 102. Perubahan Jaringan Ovari ............................................................... 14

iii

DAFTAR TABEL

HalamanTabel

1. Parameter kualitas air ......................................................................... 82. Gonado Somatik Indeks ..................................................................... 13

iv

DAFTAR LAMPIRAN

HalamanLampiran

1. Dokumentasi selama penelitian ......................................................... 23

1

I. PENDAHULUAN.

1.1 Latar Belakang

Lobster pasir (Panulirus homarus) merupakan salah satu jenis lobster yang

terdapat di kawasan pesisir sebelah barat Provinsi Lampung. Perikanan tangkap

lobster telah berlangsung lama sehingga diduga telah mengalami penangkapan

berlebih dengan indikasi sulitnya memperoleh lobster diluar musim dan ukuran

yang semakin kecil pada saat musim penangkapan. Pemerintah melalui

Kementerian Kelautan Perikanan telah mengeluarkan aturan untuk melarang

penangkapan lobster kecil dan penjualannya ke luar negeri.

Larangan penangkapan lobster dengan ukuran panjang karapas <8 cm

kemungkinan dapat menjadi hambatan perkembangan perikanan lobster sehingga

perlu disiasati dengan cara lain seperti dengan pembesaran dan pembenihan

lobster. Pembenihan lobster belum berkembang karena banyak faktor yang

menghambatnya. Salah satu diantaranya adalah belum berkembangnya teknik

pematangan ovari (maturasi) induk betina yang menjadi kunci awal tahapan dalam

pembenihan krustasea.

Teknik ablasi tangkai mata merupakan metode cepat untuk memperoleh induk

betina matang gonad atau ovari dalam waktu singkat dan serempak. Meskipun

teknik ablasi mata menjadi kontroversi karena dianggap melanggar hak asasi

hewan, teknik ini masih diaplikasikan pada industri pembenihan udang karena

target produksi benih yang ingin dihasilkan. Teknik ablasi mata dan pengaruhnya

terhadap perubahan fisiologi metabolisme, pergantian kulit, pertumbuhan dan

reproduksi banyak dilakukan pada krustasea antara lain berbagai jenis kepiting

(Charybdis lucifera; Chasmagnathus granulata; Eriocheir sinensis;

Oziothelphusa senex senex; Portunus sanguinolentus (Murugesan et al.,200;

Stella et al., 2000; Wu et al., 2013; Hosamani et al., 2016; Sudhakar et al., 2009).

Teknik ablasi mata juga telah diaplikasikan pada pembenihan seperti pada

berbagai jenis udang budidaya dan udang hasil tangkapan untuk pembesaran

diantaranya Macrobrachium rosenbergii, M.americanum, M.lanchesteri,

2

M.dayanum, Astacus leptodactylus, Fenneropenaeus merguiensis, Penaeus

indicus, P. monodon dan Litopenaeus vannamei (Pillai et al., 2010; Asusena et al.,

2012;Varalakshmi & Reddy, 2010;Pervaiz and Sikdar 2014; Hesni et al.,

2008;Zacharia & Kakati 2003;Makinouchi & Honculada-Primavera,

1987;Santiago 1977;Marsden et al., 2007;Sainz-Hernandez et al., 2008).

Teknik ablasi mata pada lobster mutiara (P.ornatus) dan lobster berduri (P.

japonicus; P.argus) telah dikaji dengan intensif terutama pada aspek

kelulushidupan, pertumbuhan dan efisiensi konversi pakan, fungsi antena dan

hubungan regulasi ganti kulit dan reproduksinya yang menunjukkan bahwa proses

ablasi mengubah keseluruhan fungsi fisiologis dasar dari lobster jika digunakan

sebagai komoditas budidaya (Juinio-Menez & Ruinata, 1996; Minagawa &

Higuchi, 1997; Nakamura, 1990; Quackenbush & Herrnkind, 1981; Maynard &

Dingle, 1963).

Pengaruh ablasi mata pada lobster pasir dan hubungannya dengan pertumbuhan,

maturasi ovari, laju konsumsi pakan dan konversinya. Ablasi mata dapat

meningkatkan pertumbuhan 83-100% dari kondisi normal (Remany et al., 2002).

Pada reproduksi, ablasi mata mendorong pematangan ovari berwarna merah muda

(Radhakrishnan & Vijayakumaran, 1984) dan perubahan – perubahan gonadal

somatik dan hepato somatik indeks yang berbeda dibandingkan tidak ablasi

(Remany et al., 2002). Penelitian tentang pengaruh ablasi mata pada induk-induk

betina lobster pasir yang berasal dari Indonesia belum pernah dilakukan sehingga

perlu dilakukan untuk memperoleh hasil yang dapat dimanfaatkan untuk

pematangan induk-induk betina dalam pembenihannya.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari perubahan tingkat kematangan

ovari, gonado somatik indeks dan jaringan ovari dengan ablasi satu tangkai mata

induk betina lobster pasir.

3

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi kepada masyarakat tentang manfaat ablasi tangkai mata pada induk

betina lobster pasir yang diharapkan dapat membantu pematangan ovari induk

pada pembenihan lobster pasir.

1.4 Kerangka Pemikiran

Lobster pasir telah sulit diperoleh dengan cara penangkapan diluar musim

tangkapnya. Pada saat musim tangkap, lobster pasir yang tertangkap berukuran

kecil dengan panjang karapas <8 cm sehingga dikategorikan dilarang ditangkap

dan harus dilepasliarkan kealam. Strategi untuk mengelola lobster pasir kecil hasil

tangkapan tersebut adalah dengan pembesaran atau mempersiapkannya menjadi

calon-calon induk yang potensial.

Pematangan gonad atau ovari induk betina menjadi salah satu hambatan dalam

perkembangan teknik pembenihan lobster pasir sehingga perlu diteliti lebih

mendalam. Salah satu cara untuk mempercepat kematangan ovari lobster pasir

adalah dengan teknik ablasi tangkai mata. Penelitian ini dilakukan untuk

memperlajari pengaruh ablasi tangkai mata pada induk lobster pasir dengan

perubahan tingkat kematangan ovari, gonado somatik indeks dan jaringan

ovarinya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan informasi

untuk mempercepat pematangan ovari induk lobster pasir untuk digunakan dalam

pembenihan lobster pasir di masa mendatang.

1.5 Hipotesis

Ablasi tangkai mata akan mempercepat pematangan ovari pada lobster pasir.

Pematangan ovari tersebut dapat ditunjukkan dengan perubahan tingkat

kematangan ovari, gonado somatik indeks dan perubahan jaringan ovari.

4

II. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat

Penelitian di lakukan pada September sampai Oktober 2016 bertempat di Balai

Besar Pengembangan Perikanan Budidaya Laut Lampung.

2.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat yang dipakai selama penelitian adalah wadah budidaya berupa bak fiber

berukuran 2 x 1 x 1 m, alat-alat pemeliharaan diantaranya scoopnet, keranjang,

alat-alat bedah dasar dan timbangan digital dengan ketelitian 0,1 g.

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah lobster pasir betina

dengan berat tubuh 100-150 g/ekor sebanyak 36 ekor yang diperoleh dari

pedagang pengumpul di Krui Kabupaten Pesisir Barat dan pakan berupa daging

cumi-cumi atau ikan segar yang dibeli di PPI Lempasing atau Pasar Gudang

Lelang Teluk Betung.

2.3 Rancangan Penelitian

Penelitian dirancang dengan menggunakan 2 perlakuan yaitu perlakuan induk

betina yang dipotong salah satu tangkai matanya atau ablasi mata dan perlakuan

induk betina tanpa pemotongan tangkai mata atau tidak ablasi mata. Dua

perlakuan dirancang untuk mempelajari pengaruh ablasi mata pada perubahan

tingkat kematangan ovari, perubahan gonado somatik indeks dan jaringan

ovarinya.

2.4 Prosedur Penelitian

2.4.1 Persiapan Pemeliharaan

Persiapan pemeliharaan induk betina lobster pasir dilakukan dengan cara

membersihkan bak pemeliharaan dengan cara disikat sampai bersih seluruh

dinding bak. Pemasangan kelengkapan bak pemeliharaan diantaranya filter bag,

5

pipa paralon pengeluaran dan aerator dilakukan setelah bak selesai dibersihkan

dan kering. Pengisian air dilakukan sampai ketinggian 60 cm dan aerator

berfungsi baik.

Induk lobster pasir yang merupakan hasil tangkapan nelayan, dipelihara selama

seminggu dalam bak pemeliharaan untuk beradaptasi dengan wadah dan

lingkungan baru. Selain itu adaptasi juga dilakukan dengan pakan berupa daging

cumi-cumi atau ikan yang diberikan satu kali sehari sampai lobster kenyang.

2.4.2 Pemeliharaan

Pemeliharaan induk-induk lobster pasir dilakukan dengan memilih induk-induk

yang bertahan selama masa adaptasi. Induk yang dipilih adalah induk yang

berukuran besar, mampu beradaptasi dengan pakan dan lingkungan dan tidak

membawa telur saat dipelihara. Induk-induk betina tersebut dipisahkan pada 2

wadah pemeliharaan yang berbeda untuk perlakuan. Induk-induk dengan

perlakuan ablasi mata dipotong bagian tangkai matanya dengan pisau bedah steril

dan diberi antiseptik untuk mencegah tumbuhnya mikrorganisme patogen. Induk-

induk dengan perlakuan tidak ablasi mata tidak dilakukan pemotongan tangkai

mata tetapi dipastikan kedua mata utuh dan tidak rusak.

Pemeliharaan induk-induk lobster pasir sangat terkontrol terutama dengan

pemberian pakan. Selama perlakuan berlangsung pakan yang diberikan adalah

daging cumi-cumi sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore hari sampai lobster dapat

menghabiskan pakan. Pembersihan bak dari kotoran dan sisa pakan dilakukan

pada pagi hari dan sore hari. Induk-induk betina yang mengalami pergantian kulit

tidak digunakan sebagai sampel pengamatan karena diasumsikan mendahulukan

untuk pertumbuhan dan bukan untuk reproduksi menurut Kizhakudan (2013).

2.4.3 Pengambilan Sampel dan Analisis Sampel

Sampel induk lobster pasir dari setiap perlakuan diambil sebanyak 3 ekor pada

hari ke-5;7;14 dan 21 setelah dilakukan ablasi mata dan tidak ablasi mata. Induk

yang diambil kemudian dibius menggunakan minyak cengkeh sampai terbius

yang ditandai dengan tidak adanya gerakan dan lemah. Induk yang terbius

6

kemudian ditimbang berat tubuh, panjang karapas dan dibedah dengan membuka

bagian karapasnya dengan gunting dan skalpel. Pengambilan gambar dilakukan

untuk mengamati perubahan warna pada ovari dari tiap hari pengambilan contoh.

Ovari dikeluarkan dari karapas untuk ditimbang beratnya dan disimpan untuk

perhitungan gonado somatik indeks dan pembuatan jaringan ovari.

2.4.4 Analisis Data

Data yang diamati pada penelitian ini antara lain: tingkat kematangan ovari,

gonado somatik indeks dan perubahan jaringan ovari. Tingkat kematangan ovari

diukur dengan perubahan warna ovari dari gambar yang diambil pada setiap hari

pengambilan sampel berdasarkan kriteria oleh Silva & Cruz-Landim (2006) dan

Kizhakudan (2014), sebagai berikut:

Belum matang : Ovari terlihat berpasangan transparan, warna putihcerah, struktur kurus dan tidal ada ciri adanya oosit.

Matang awal : Ovari menjadi lebih besar dan berwarna putih, cikalbakal telur yang transparan mulai tampak danpenimbunan kuning telur telah dimulai.

Matang : Ovari berwarna kuning-oranye dan ovari lebih besar, ovabelum matang semakin banyak dengan beberapa telurmatang yang dilihat dari dinding ovarinya. Akhir fase iniovari didominasi oleh telur matang.

Matang akhir : Ovari berwarna sangat oranye dengan telur berwarnaorange gelap. Ovari menempati daerah utamacepalothorasis dan dengan mudah dilihat dari bagian luarotot penghubung thoraks.

Pijah : Bagian perbagian ovari berwarna oranye putih,memisahkan bagian telur. Telur mengecil, berwarnaoranye dan bersekat.

Kosong/pemulihan : Ovari mengecil, putih atau oranye cerah dengan sisasekat dari telur dan beberapa telur tidak matang tersisa.

Gonado somatik indeks (GSI) adalah perbandingan berat ovari dengan berat

tubuh, yang dihitung dengan menggunakan rumus menurut Remany et al. (2002)

sebagai berikut: = ℎ 100

7

GSI yang diperoleh dari setiap pengambilan contoh dari setiap individu kemudian

ditabulasi dengan menggunakan uji-t. Perbedaan hasil perhitungan dan tabel dari

uji- t kemudian dijadikan asumsi untuk menentukan kesimpulan adanya pengaruh

perlakuan ablasi mata pada seluruh hari pengamatan terhadap perubahan ovari

induk lobster pasir.Uji-t untuk perhitungan GSI menggunakan cara seperti dalam

Bhujel (2008).

Perubahan jaringan ovari dilakukan dengan pembuatan sampel histologi dari

sampel-sampel ovari yang diperoleh dari pengambilan contoh di setiap hari

pengamatan. Sebanyak 0,5 g ovari disimpan dalam larutan bufer formalin sebelum

dibuat preparat histologinya. Tahapan untuk pembuatan dan analisa preparat

histologi menggunakan Bell & Lightner (1988) dan Silva & Cruz-Landim (2006).

6

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dalam kesimpulan ini antara lain:

1. Ablasi tangkai mata pada induk lobster pasir dapat mempercepat

kematangan ovari;

2. Kematangan ovari pada lobster pasir dapat diketahui dengan perubahan

tingkat kematangan ovari, gonado somatik indeks dan perubahan

jaringan ovari.

4.2 Saran

Saran dalam penelitian ini yaitu :

1. Pengamatan tingkat kematangan ovari pada lobster pasir dengan ablasi

mata dapat diperpanjang untuk mengetahui tingkat kematangan ovari,

gonado somatik indeks dan perubahan jaringan ovari yang paling

optimum.;

2. Perlu dilakukan penelitian pengaruh ablasi tangkai mata pada induk

betina lobster pasir pada bulan yang berbeda, untuk mempelajari

pengaruh musim pada maturasi induk betina lobster pasir.

7

DAFTAR PUSTAKA

Asusena A-C.J, Carlos S-H.J, Arturo F-C.J.A., & Genaro D-P.2012.The effects ofeyestalk ablation on the reproductive and immune function of femaleMacrobrachium americanum.J.Aquacult.Res.Dev. 3:1-7.

Bell T.A., & Lightner D.V.1988.A Handbook of Normal Penaeid ShrimpHistology.World Aquaculture Society.Lousiana.USA.

Bhujel R.C.2008.Statistics for Aquaculture.Wiley-Blackwell.Iowa.USA.

Chang Y.J., Sun C.L., Chen Y., Yeh S.Z., & Chiang W.C.2007.Reproductionbiology of the spiny lobster, Panulirus penicillatus, in the southeasterncoastal waters off Taiwan.Mar Biol 151:553-564.

Chimsung N.2014.Maturation diets for black tiger shrimp (Penaeus monodon)broodstock:a review.Songklanakarin J Sci Technol 36:265-273.

Fingerman M. 1997. Roles of neurotransmitters in regulating reproductivehormone release and gonadal maturation in decapods crustacean.Invertebrate Reproduction Development. 31 : 47-54

Hesni M.A., Shabanipour N., Atabati A., Bitaraf A.2008.Influence of eyestalkablation and temperature on molting and mortality of narrow-clawedcrayfish (Astacusleptodacylus).Turkish Journal of Fisheries and AquaticSciences 8:219-223.

Hosamani N., Pamuru R.R., & Pamanji S.R.2016.Natural and induced (eyestalkablation) molt cycle in freshwater rice field crab Oziothelphusa senex senex.J.Aquac Res Development 7: 424-7 p.

Hongstrand, C. 1998. Comparison Physiology, Endocrinology (Chapter H).Syllabus. Pp. 17.

Juinio-Menez M.A., & Ruinata J.1996.Survival, growth and food conversionefficiency of Panulirus ornatus following eyestalk ablation.Aquaculture146:225-235.

Kizhakudan J.K. 2014.Reproductive biology of the female shoved-nosed lobsterThenusunimaculatus (Burton and Davie,2007) from north-west coast ofIndia.Indian Journal of Marine Science 43:927-935.

Kizhakudan J.K.2013.Effect of eyestalk ablation on moulting and growth in themudspiny lobster Panulirus polyphagus (Herbst, 1793) held incaptivity.Indian J Fish 60:77-81.

8

Makinouchi S., and Honculada-Primavera J.1987.Maturation and spawning ofPenaeus indicus using different ablation methods.Aquaculture 62:73-81.

Marsden G., Mather P., & Richardson N.2007.Captivity, ablation and starvationof the prawn Penaeus monodon affects protein and lipid content in ovaryand hepatopankreas tissues.Aquacuture 271:507-515.

Maynard D.M., & Dingle H.1963.An effcet of eyestalk ablation on anttenularfunction in the spiny lobster, Panulirus argus. Zeitschrift fur vergleichendePhysiologie 46:515-540.

Melville-Smith R., Goosen P.C., & Stewart T.J. 1995.The spiny lobster Jasuslalandii (H.Milne Edwards, 1873) off the South Africa Coast:inter-annualvariations in male growth and female fecundity.Crustaceana 68:174-183.

Minagawa M., & Higuchi S.1997.Analysis of size gonadal maturation, andfunctional maturity in the spiny lobster Panulirus japonicus(Decapoda:Palinuridae).Journal of Crustacean Biology 17:70-80.

Murugesan R., Soundarapandian P., & Manivannan K. 2008. Effect of unilateraleyestalk ablation on the biochemical; changes of edible portunid crabCharybdis lucifera (Fabricius). Journal of Fisheries and Aquatic Science3:82-86.

Nakamura K.1990.Maturation of the spiny lobster Panulirus japonicus.Mem FacFish Kagishima Univ 39:129-135.

Pervaiz P.A., & Sikdar M.2014.Influence of bilateral eyestalk ablation on gonadsof freshwater prawn, Macrobrachium dayanum. Journal of EnvironmentalBiology 35:821-825.

Pillai B.R., Sahoo L., Sahu S., Vijayakumar S.M., & Sahu S.2010.Effect ofunilateral ablation on ovarian maturation and occurance of berried female inMacrobrachiumrosenbergii (de Man). Indian J.Fish 57:77-80.

Quackenbush L.S., & Herrnkind W.F.1981. Regulation of molt and gonadaldevelopment in the spiny lobster, Panulirus argus (Crustacea:Palinuridae):effect of eyestalk ablation.Comp Biochem Physiol 69A:523-527.

Radhakrishnan E.V., & Vijayakumaran M.1984.Effect of eyestalk ablation in thespiny lobster Panulirus homarus (Linnaeus):3.On gonadal maturity.IndianJournal of Fisheries 31:209-216.

Radhakrishnan E.V.2015.Review of Prospects for Lobster Farming. In Advancesin Marine and Brackishwater Aquaculture. Perumal S, ThirunavukkarasuA.R & Pachiappan P.(Eds).Springer.India. p.173-185

9

Remany M.C., Kirubagaran R., Dharani G., Vinithkumar N.V., Inbakandan D.,Magesh P.D., Murugan S.T., Dalmin G, Leema T.M., Babu T.D., Nair K.V.,Sampath V., Subramoniam T., & Ravindaran M.2002. Effect of eyestalkablation on growth and gonadal maturation in the Indian spiny lobsterPanulirus homarus (Linnaeus, 1758) under captivity. Proc XX SympReprod Biol Comp Endocrinol. Held in Bharathidasan University,Tiruchirappalli January 7-9 2002. 155-156.

Sainz-Hernandez J.C., racotta I.S., Dumas S., & Hernandez-Lopez J.2008. Effectof unilateral and bilateral ablation in Litopenaeus vannamei male andfemale on several metabolic and immunologic variables. Aquaculture283:188-193.

Santiago Jr, A.C.1977. Successful spawning of cultured Penaeus monodonFabricius after eyestalk ablation.Aquaculture 11:185-196.

Shyamal S., Sudha K., Gayathri N., & Anilkumar G.2014.The Y-organ secretoryactivity fluctuates in relation to season of molt and reproduction in thebrachyuran crab, Metopograpsus messor (Grapsidae):ultrastructural andimmunihistological study. General and Comparative Endocrinology 196:81-90.

Silva J.R.F., & Cruz-Landim.2006.Macroscopic aspects and scanning electronmicroscopy of the ovaries of the spiny lobsters Panulirus(Crustacea:Decapoda).Braz J.Morphol Sci 23:479-486.

Stella V.S., Greco L.S.L., Rodrigues E.M. 2000.Effects of eyestalk ablation atdifferent times of the year on molting and reproduction of the estuarinegrapsid crab Chasmagnathus granulata (Decapod,Brachyura).Journal ofCrustacean Biology 20:239-244.

Subramoniam T., Kirubagaran R.2010.Endocrine regulation of vitellogenesis inlobsters.J Mar Biol Ass India 52:229-236.

Subramoniam T.2011.Mechanism and control of vitellogenesis incrustaceans.Fish Sci 77:1-21.

Sudhakar M., Manivannan K., Soundarpandian P., & Ananthan G.2009.Effect ofunilateral ablation on the biochemical changes of edible portunidae crabPortunussanguinolentus (HERBST).Middle-East Journal of ScientificResearch 4:153-157.

Swetha C.H., Sainath S.B., Reddy P.R., & Reddy P.S.2011. Reproductiveendocrinology of female crustaceans:perspective and prospective.Mar SciRes Development S3:001.doi:10.47172/2155-9910.S3-001.

Thongda W., Chung J.S., Tsutsui N., Zmora., & Katenta A.2015.Seasonalvariations in reproductive activity of the blue crab, Callinectes

10

sapidus:vitellogenin expression and levels of vitellogenin in the hemolymphduring ovarian development.Comparative Biochemistry and Physiology,Part A 179:35-43.

Varalakshmi K.N., Reddy R.2010.Effects of eyestalk ablations on growth andovarian maturation of the freshwater prawn Macrobrachium lanchesteri (deMan). Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Science 10:403-410.

Vijayakumaran M., & Radhakrishnan E.V. 1984.Effect of eyestalk ablation in thespiny lobster Panulirus homarus (Linnaeus):2.On food intake andconversion. Indian Journal of Fisheries 31:148-155.

Vijayakumaran M., Maharajan A., Rajalakshmi S., Jayagopal P., SubramanianM.S., & Remani C.2012.Fecundity and viability of eggs in wild breeders ofspiny lobster, Panulirus homarus (Linnaeus, 1758), Panulirus versicolor(Latrielle, 1804) and Panulirus ornatus (Fabricius, 1798). J.Mar.Biol.Ass.India 54(2):18-22.

Wu J., Kang X., Mu S., & Tian Z.2013.Effect of eyestalk ablation in Eriocheirsinensis on physiological and biochemichal metabolism.AgriculturalSciences 4:25-29.

Zacharia S., & Kakati V.S.2003.Effect of eyestalk ablation on ovarian maturationin the banana prawn Fenneropenaeus merguiensis de Man under differentenvironmental conditions.J Mar Biol Ass India 45:111-114.