Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

15
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN TRISNA AGUNG PHABIOLA

Transcript of Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

Page 1: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

TRISNA AGUNG PHABIOLA

Page 2: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

MIKROORGANISME YANG BERGUNA

BAGI MANUSIA DAN LINGKUNGAN

MIKROORGANISME YANG BERGUNA

BAGI MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Page 3: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

Pengertian agens hayati :

Mikroorganisme, baik yang terjadi secara alami seperti

bakteri, cendawan, virus dan protozoa, maupun hasil rekayasa

genetik (genetically modified microorganisms) yang digunakan untuk mengendalikan organisme

pengganggu tumbuhan (FAO, 1988)

Pengertian agens hayati :

Mikroorganisme, baik yang terjadi secara alami seperti

bakteri, cendawan, virus dan protozoa, maupun hasil rekayasa

genetik (genetically modified microorganisms) yang digunakan untuk mengendalikan organisme

pengganggu tumbuhan (FAO, 1988)

PROSPEK MIKROBA ANTAGONIS

Page 4: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

DefinisiDefinisi

Beauveria basianaMetarhizium anisoplae

Lecanicillium lecanii

Entomophthora spp

Biological control = Aksi dari parasites predator atau pathogen dalam menekan kepadatan populasi organisme lain, sampai akhirnya tidak ada sama sekali.(DeBach 1964)

Biological control = Aksi dari parasites predator atau pathogen dalam menekan kepadatan populasi organisme lain, sampai akhirnya tidak ada sama sekali.(DeBach 1964)

Page 5: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

Target Biological Control

Target Biological Control

Hama Penyakit

NematodaNematoda GulmaGulma

Page 6: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

Keuntungan biological control

Keuntungan biological control

1.Aman bagi manusia musuh alami dan lingkungan

2.Dapat mencegahnya meledaknya OPT sekunder

3.Produk tanaman bebas dari residu pestisida

4.Menghemat biaya karena diaplikasikan sekali atau dua kali dalam satu musim tanam

1.Aman bagi manusia musuh alami dan lingkungan

2.Dapat mencegahnya meledaknya OPT sekunder

3.Produk tanaman bebas dari residu pestisida

4.Menghemat biaya karena diaplikasikan sekali atau dua kali dalam satu musim tanam

Page 7: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

Agent Biocontrol

These include: • bacteria• viruses• fungi

BacillusBacillus

P. fluorescensP. fluorescens

BauveriaBauveria

TrichodermaTrichoderma

Hama Penyakit

Page 8: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

JamurJamur VirusVirus

Page 9: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

A. BacillusA. BacillusBacillus dikenal sebagai

bakteri berspora dan agens biocontrol penghasil antibiotic.

Juga menghasilkan metabolit sekunder dan atau enzym sekresi

Bacillus dikenal sebagai bakteri berspora dan agens biocontrol penghasil antibiotic.

Juga menghasilkan metabolit sekunder dan atau enzym sekresi

Page 10: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

B. Pseudomonas fluorescensB. Pseudomonas fluorescens

Bakteri penghasil green flosrescens mempunyai aktifitas antagonistik karena menghasilkan:

SiderophoresBiosurfactantAntibiotics

Bakteri penghasil green flosrescens mempunyai aktifitas antagonistik karena menghasilkan:

SiderophoresBiosurfactantAntibiotics

Page 11: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

Saccharomyces dikenal sbagai yeast, agent biocontrol untuk penyakit pasca panen

Saccharomyces sp.

C. SaccharomycesC. Saccharomyces

Page 12: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

Cara Mikroba Menekan Pertumbuhan Patogen

Page 13: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

Antibiosis yaitu peristiwa penekanan mikroorganisme lain dengan senyawa penghambat (senyawa metabolik )

Menghasilkan enzim lysis

enzim lysis yang dapat menghidrolisa beberapa jenis komponen polymeric termasuk chitin, protein,`selulosa, hemiselulosa dan DNA.

senyawa lain yang mampu menekan pertumbuhan patogen seperti : Hydrogen cyanide (HCN) siderophores.

Page 14: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

• Penekanan dengan produksi antibiotik. Antibiotic Source Target pathogen Disease 2, 4-diacetyl-phloroglucinol

Pseudomonas fluorescens F113

Pythium spp. Damping off

Agrocin 84 Agrobacterium radiobacter

Agrobacterium tumefaciens

Crown gall

Bacillomycin D Bacillus subtilis AU195

Aspergillus flavus Aflatoxin contamination

Bacillomycin, fengycin

Bacillus amyloliquefaciens FZB42

Fusarium oxysporum

Wilt

Xanthobaccin A Lysobacter sp. strain SB-K88

Aphanomyces cochlioides

Damping off

Gliotoxin Trichoderma virens

Rhizoctonia solani Root rots

Herbicolin Pantoea agglomerans C9-1

Erwinia amylovora Fire blight

Iturin A B. subtilis QST713 Botrytis cinerea and R. solani

Damping off

Mycosubtilin B. subtilis BBG100

Pythium aphanidermatum

Damping off

Phenazines P. fluorescens 2-79 and 30-84

Gaeumannomyces graminis var. tritici

Take-all

Pyoluteorin, pyrrolnitrin

P. fluorescens Pf-5 Pythium ultimum and R. solani

Damping off

Pyrrolnitrin, pseudane

Burkholderia cepacia

R. solani and Pyricularia oryzae

Damping off and rice blast

Zwittermicin A Bacillus cereus UW85

Phytophthora medicaginis and P. aphanidermatum

Damping off

Page 15: Dasar dasar perlindungan tanaman (DDPT)

- ion besi Fe 3+ contoh : P. fluorescens bila ion besi konsentrasi turun Pf mampu mengikat ion besi dengan siderofor

Kompetisi. Pada lingkungannya (tanah), nutrisi yang tersedia

terbatas sehingga untuk dapat hidup mikroorganisme harus mampu berkompetisi dengan mikroorganisme lainnya. – mengkolonisasi akar, – memanfaatkan mikroelemen di dalam tanah.