DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

98
DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA (Studi di MTs Laboratorium UIN STS Jambi) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Bimbingan Penyuluhan Islam Pada Fakultas Dakwah Disusun Oleh : YULIANA UB. 160262 PRODI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2020

Transcript of DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

Page 1: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI

SISWA (Studi di MTs Laboratorium UIN STS Jambi)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) dalam Bimbingan Penyuluhan Islam

Pada Fakultas Dakwah

Disusun Oleh :

YULIANA

UB. 160262

PRODI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2020

Page 2: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

i

Page 3: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

ii

Page 4: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

iii

Page 5: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

iv

MOTTO

حين ي الش حوه الش ثغن الله

ل غبء ه ن أى ينا خيشا ه ه م عغ ي ق م ه ب ٱلزيي ءاها ل يغخش ق أي أى يه ه ي غبء عغ

ل ر ا أفغنن ل رلوض ي هي لن يني خيشا ه ي يوه ت ثئظ ٱلعن ٱلفغق ثعذ ٱل بثضا ثٱللقه

لوى ئل ن ٱلظه

له ﴾۱۱﴿الحجشاد : يزت فأ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki

merendahkan kumpualan yang lainnya, boleh jadi yang ditertawakannya itu lebih

baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merenahkan kumpulan

lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela

dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengadung ejekan.

Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang

siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (Q.S. AL-

Hujurat: 11)1

1Kementrian Agama Republik Indonesia.Alquran dan terjemahnya.Bandung, 2010.

Page 6: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

v

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena yang terjadi yaitu banyaknya

kasus bullying yang terjadi pada anak-anak terutama pada lingkungan sekolah.Hal ini

ditambah lagi dengan pengamatan peneliti yang mendapati siswa yang melakukan

bullying terhadap temannya di MTS Laboratorium Kota Jambi.

Kebanyakan anak-anak tidak mengetahui dampak dari bullying yang terjadi di

lingkungan mereka, dikarenakan kurangnya sosialisasi dan pemahaman terhadap

dampak bullying.Banyak dari siswa siswi yang tidak mengetahui dampak bullying ini,

apabila dilakukan terus menerus dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri terhadap

anak.Kurang beraninya korban untuk melaporkan adanya kasus bullying.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian

kualitatif yang bersifat fenomenologis untuk menjawab mengapa dan bagaimana

suatu peristiwa terjadi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,

wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis data, yaitu

Reduksi Data, Penyajian data dan Penarik Kesimpulan.

Hasil penelitian menemukan bahwa ada dua bentuk bullying yang terjadi di

Madrasah Laboratorium Kota Jambi, diantaranya adalah kasus bullying verbal dan

bullying fisik. Akan tetapi kasus yang marak terjadi di sekolah adalah kasusbullying

verbal, di karenakan kebanyakan siswa melakukkan bullying tersebut adalah untuk

ajang lelucuan bagi mereka dan teman-teman yang memang sering melakukan

bullying.Bullying verbal yang sering dilakukan oleh siswa adalah dengan sengaja

mengolok-olok, menggosip, mengejek dengan penyebutan nama orang tua,

mencemooh, dan lainnya. Jika kasus bullying ini tidak ditangani dengan tepat bisa

membuat siswa yang menjadi pelaku bullying akan semakin merasa kuat.

Page 7: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil‟alamin….

Yang pertama kalinya, tidak lupa pula saya panjatkan rasa puji dan syukur kehadirat

Tuhan yang Maha Esa.Yaitu Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta

beserta isinya.

kebanggaan bagi keluargaku tercinta Ku persembahkan karya ini….

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga

kupersembahkan karya kecil ini untuk kedua Orang tua ku Papa yang tercinta (Drs.

Tabrani) dan Mama yang tercinta ( Ruwaidah ) yang amat sangat aku cinta dan aku

banggakan yang selalu ada untuk diriku dan keluarga.

Untuk Kakak ku ( Rani Darliana) yang selalu ada dan selalu mensupport, yang pasti

aku cintai dan aku sayangi dan juga keluarga saya yang lain yang telah banyak

memberikan saya semangat beserta dukungan kepada saya.

Saya ucapkan ribuan terima kasih juga kepada bapak dosen pembimbing I dan II

memberi masukan untuk membimbing penulisan skripsi ini, dan kepada bapak ketua

jurusan, sekretaris jurusan, beserta seluruh dosen Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Ucapan terimakasih ini ku persembakan juga untuk sahabatku yang sangat

membantuku dan sangat aku banggakan (Yuli Hasna),(Surtina),(Reti Shintia),(Nurul

Hikmah), (Siti Zuhratunnisa),(Ria Susanti) dan seluruh Teman-teman BPI angkatan

2016 yang tidak bisa disebutkan namanya., Kepada semua teman KKN ku keluarga

besar Posko 38 terima kasih tiada tara atas segala support yang telah diberikan

selama ini dan semoga saudaraku tercinta dapat menggapai keberhasilan di

kemudian hari.

Terimakasih.

Page 8: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

vii

KATA PENGANTAR

حين حوي الش الش ثغن الل

„‟Dengan Menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang‟‟

Segala puji bagi Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, atas taufiq

dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan

baik dan benar tanpa ada halangan sekalipun. Shalawat serta salam buat baginda Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya kealam yang terang benderang

dengan cahaya iman, taqwa dan Ilmu pengetahuan.

Perjalanan panjang yang luar biasa, yang sangat melelahkan kerja keras siang

dan malam demi menyelesaikan karya sederhana ini, namun akan terasa begitu indah

akan selalu penulis ingat dan kenang sebagai kebangaan dan candaan untuk anak dan

suami diwaktu yang telah di takdirkan nanti, suka cita senang dan bahagia semua itu

telah di rasakan dalam merampungkan dan menyelesaikan skripsi yang berjudul

”Dampak Bullying Terhadap Tingkat Kepercayaan Diri Remaja Studi di MTS

Laboratorium Kota Jambi’’.Untuk mendapatkan gelar Strata Satu (S1) Jurusan

Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah di UIN STS Jambi, pencapaian ini

adalah titik akhir dengan penuh sangat rasa syukur dan bahagia.

Skripsi ini bukanlah hasil karya dari perjuangan diri sendiri, namun banyak

pihak yang turut membantu serta memeotivasi, bantuan dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu ucapan terimakasih yang tak terhingga

penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asyari, M.A, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Ibu Dr. Rofidah, S.E., M,EI selaku Wakil

Rektor I, Bapak Dr. As‟ad Isma, M.Pd selaku Wakil Rektor II, Bapak Dr. Bahrul

Ulum, S.Ag., MA selaku Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Zulqarnin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr.D.I Ansusa Putra, LC,M.A.M.Hum selaku Wakil Dekan I Fakultas

Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Arfan Aziz, M.Soc,Sc.,Ph.D selaku wakil Dekan II Fakultas Dakwah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. Samin Batubara, M. HI selaku Wakil Dekan III Fakultas Dakwah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Bapak Dr. A Yunus, M. Pd. I selaku ketua prodi Bimbingan Penyuluhan Islam

beserta bapak Ahdiyat Mahendra, M. Hum selaku seketaris Prodi Bimbingan

Penyuluhan Islam.

7. Bapak Dr. Sya‟roni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang selalu membimbing

dan memotivasi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

Page 9: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

viii

8. Ibu Neneng Hasanah, M. Pd. I selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan yang positif kepada penulis untuk

menghasilkan skripsi yang lebih baik lagi.

9. Bapak Prof. Dr. Ahmad Syukri, SS.,M.Ag, selaku Pembimbing Akademik yang

sudah membimbing dan memotivasi saya selama ini.

10. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, terima kasih banyak atas Ilmu

yang telah diberikan semoga dapat bermanfaat bagi penulis didunia dan akhirat.

11. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah UIN

STS Jambi.

12. Kepala Perpustakaan UIN STS Jambi, beserta staffnya serta kepala Perpustakaan

Wilayah Jambi

13. Kepala Madrasah Tsanawiyah Laboratorium, ustadz dan ustadzah, beserta staff.

14. Teman Seperjuangan angkatan 2016 Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI).

Penulis ucapkan terimakasih yang sebesa-besarnya kepada semua pihak

yang telah berpatrisipasi dalam penyusunan skripsi ini.Semoga Allah SWT

melimpahkan ridha dan keberkahan-Nya dalam kehidupan kita.

Page 10: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

NOTA DINAS ..................................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ..................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................... iii

MOTTO .............................................................................................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Permasalahan .......................................................................... 5

C. Batasan Masalah ..................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................ 5

E. Kerangka Teori ....................................................................... 7

F. Metode Penelitian .................................................................. 23

G. Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................ 27

H. Studi Relevan ........................................................................ 28

BAB II PROFIL MTS LABORATORIUM KOTA JAMBI

A. Sejarah MTS Laboratorium Kota Jambi ................................ 31

B. Geografis MTS Laboratorium Kota Jambi ............................. 31

C. Struktur Organisasi MTS Laboratorium Kota Jambi ............. 32

D. Visi dan Misi MTS Laboratorium Kota Jambi ....................... 33

E. Tujuan MTS Laboratotium Kota Jambi ................................. 34

F. Sarana dan Prasarana MTS Laboratorium Kota Jambi .......... 34

Page 11: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

x

G. Jumlah Ustadz dan Ustadzah .................................................. 37

BAB III BENTUK DAN DAMPAK BULLYING

A. Definisi Terhadap .................................................................. 41

B. Bentuk-bentuk Bullying .......................................................... 43

C. Pihak Yang Terlibat Bullying ................................................. 45

D. Dampak Bullying .................................................................... 50

BAB IV PENANGANAN TERHADAP KORBAN BULLYING

DI MADRASAH LABORATORIUM KOTA JAMBI

A. Upaya Pencegahan Kasus Bullying ........................................ 55

B. Penanganan Yang di Lakukan Oleh Guru BK ....................... 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 59

B. Implikasi Penelitian ................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 12: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Organisasi ....................................................................... 32

Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana ................................................................... 35

Tabel 2.3 Data Ruang .................................................................................... 36

Table 2.4 Data Jumlah Kursi dan Meja ........................................................ 36

Table 2.5 Data Jumlah Lemari dan Komputer ............................................ 36

Tabel 2.6 Tenaga Pengajar ............................................................................. 37

Tabel 2.7 Data Karyawan ............................................................................... 39

Tabel 2.8 Jumlah Siswa/Siswi ........................................................................ 39

Tabel 2.9 Jumlah Siswa/Siswi ....................................................................... 40

Page 13: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

xii

PEDOMAM TRANSLITERASI2

A. Alfabet

Arab Indonesia Arab Indonesia

Ṭ ط „ ا

ẓ ظ B ة

„ ع T د

Gh غ Ts س

f ف J ج

q ق H ح

k ك Kh خ

l ه D د

m م Dh ر

n ى R س

Z h ص

S W ط

, ء Sy ػ

ṣ Y ص

ḍ ض

B. Vokal dan Harkat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

ىب A ا

Ā ا ḭ

Aw ا Á ا U ا

Ū ا I ا

Ay ا

2Tim penyusun, PanduanPenulisanKaryaIlmiahMahasiswaFakultasUshuluddin IAIN STS

Jambi (Jambi: Fak.UShuluddinIAIN STS Jambi, 2014), 136-137.

Page 14: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

xiii

C. Tā’ Marbūṭah

Transliterasi untuk ta marbutah ini ada dua macam:

1. Tā’ Marbūṭahyang mati atau mendapat harakat sukun, makatransliterasinya

adalah /h/.

Arab Indonesia

ṣalah صلاح

Mir‟āh هشاح

2. Tā’ Marbūṭahhidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah, dandammah,

maka transliterasinya adalah /t/.

Arab Indonesia

Wizāratal-Tarbiyah صاسالزشثي

Mir‟ātal-zaman هشاح الضهي

3. Tā’ Marbūṭahyang berharkat tanwin maka translitnya adalah /tan/tin/tun.

Contoh:

Arab Indonesia

فجخ

Page 15: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa sekarang banyak terjadinya bullying, bahkan banyak di bicarakan

sehubungan dengan meluasnya kasus penghinaan di sertai dengan ejekan di media

sosial maupun di lingkungan masyarakat, khususnya di kalangan remaja. Perilaku

bullying dari waktu kewaktu terus menghantui anak-anak, mulai dari usia remaja

hingga dewasa.

Bullying adalah pengalaman yang biasa dialami oleh banyak anak-anak dan

remaja, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Perilaku bullying dapat berupa

ancaman fisik atau verbal. Bullying terdiri dari perilaku langsung seperti mengejek,

mengancam, mencela, memukul, dan merampas yang dilakukan oleh satu orang atau

lebih kepada korban atau anak yang lain.3

Perilaku bullying dari waktu kewaktu terus menghantui anak-anak, mulai dari

usia remaja hingga dewasa. Bullying dapat dilihat ketika seseorang atau sekelompok

orang berulangkali mencoba untuk menyakiti seseorang yang lemah, seperti

memukul, menendang atau dengan menggunakan nama panggilan yang kurang baik,

mengejek, menghina, serta menggoda atau dengan cemooh seksual, menyebarkan

rumor atau mencoba untuk membuat orang lain menolak seseorang.4

Keberadaan internet bagaikan pisau bermata dua. Disatu sisi, jika digunakan

kearah yang positif maka akan sangat bermanfaat. Internet memudahkan seorang

anak dalam mengakses informasi, pengetahuan, bersosialisasi, dan berkomunikasi.

Namun disisi lain, internet juga bisa memberikan dampak negatif yang sangat serius

jika disalahgunakan. Tidak sedikit anak yang menjadi korban pelecehan ataupun

premanisme di internet.Istilah ini dikenal dengan istilah cyberbullying, yaitu perilaku

3Imas Kurnia, Bullying ( Yogyakarta: Istana Media, 2016), 1.

4Masdin. “Fenomena Bullying Dalam Pendidikan”, Jurnal Al Ta‟dib, 6, No.2 (2013). 74.

1

Page 16: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

2

sosial yang melecehkan atau merendahkan seseorang (kebanyakan menimpa anak-

anak dan remaja) baik dilakukan secara online maupun telepon seluler.5

Bullying terdiri dari tiga macam antara lain adalah, fisik (memukul, menampar,

memalak atau meminta paksa yang bukan miliknya), Verbal (memaki, mengejek,

menggosip, membodohkan, dan mengkerdilkan), Psikologi (mengintimidasi,

mengecilkan, mengabaikan, mengdiskriminasi kan).6 Sebagaimana yang disebutkan

dalam Al- Qur‟an surat al-Hujurat ayat 11 yang berbunyi:

ل غبء ه ن أى ينا خيشا ه ه م عغ ي ق م ه ب ٱلزيي ءاها ل يغخش ق أي أى يه ه ي غبء عغ

يني خيشا ه ي يوه ت ثئظ ٱلعن ٱلفغق ثعذ ٱل ل ربثضا ثٱللقه ا أفغنن ل رلوض هي لن ي

لوى ئل ن ٱلظه

له ﴾۱۱﴿الحجشاد : يزت فأ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpualan yang

lainnya, boleh jadi yang ditertawakannya itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan

perempuan merenahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah

suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengadung ejekan. Seburuk-

buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat,

maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (Q.S. AL-Hujurat: 11)7

Ayat di atas memberi petunjuk bahwa mengolok-olok adalah perilaku yang

tidak baik. Allah dengan jelas melarang hambanya mengejek atau mengolok-olok

orang lain dengan sengaja dan ini akan menimbulkan pertikaian antar sesama

manusia, larangan ini menggunakan bentuk kata yang mengandung makna timbal

balik, karena gelar buruk biasanya disampaikan secara terang-terangan dan sengaja.

Dampak yang diakibatkan oleh tindakan ini pun sangat luas. Remaja yang

menjadi korban bullying sangat beresiko mengalami berbagai masalah kesehatan,

baik secara fisik maupun mental. Adapun dampak dari bullying bagi korban antara

5Donny BU (ICT Watch), Usir Galau dengan Internet, (Yogyakarta: Andi Offset, 2013), hal

41. 6Imas Kurnia, Bullying ( Yogyakarta: Istana Media, 2016), 1.

7Kementrian Agama Republik Indonesia.Alquran dan terjemahnya.Bandung, 2010.

Page 17: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

3

lain munculnya berbagai masalah seperti depresi, rendahnya kepercayaan diri/minder,

pemalu, dan penyendiri, merosotnya prestasi akademik, merasa terisolasi dalam

pergaulan.8

Menurut Craig dan Pepler dalam Murtie, bullying dikatakan sebagai tindakan

negatif secara verbal maupun fisik yang dilakukan pelaku terhadap korbannya dengan

menunjukkan sikap permusuhan. Bullying sebagai agresi yang dilakukan seseorang

dengan tujuan menyakiti orang lain.9

Bullying adalah penghambat besar bagi seorang anak untuk mengaktualisasi

diri.Bullying tidak memberi rasa aman dan nyaman, membuat para korban bullying

merasa takut dan terintimidasi, rendah diri serta tak berharga, sulit erkonsentrasi

dalam belajar, pribadi yang tak percaya diri dan sulit berkomunikasi. Korban bullying

akan kehilangan rasa percaya kepada lingkungannya.

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa manusia bahwa

tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu. Kepercayaan diri itu

lahir dari kesadaran bahwa jika memutuskan untuk melakukan sesuatu, maka sesuatu

itu pula yang harus dilakukan. Kepercayaan diri itu akan datang dari kesadaran

individu bahwa individu tersebut memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai

tujuan yang ia inginkan tercapai. Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik

terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya.10

Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang penting dalam

masa perkembangan remaja. Percaya diri adalah suatu perasaan dan keyakinan

terhadap kemampuan yang dimiliki untuk dapat meraih kesuksesan dengan berpijak

8Imas Kurnia, Bullying ( Yogyakarta: Istana Media, 2016), 4.

9Fajar Setiawan, “Dampak Perilaku Bullying Terhadap Kehidupan Sosial Siswa Sekolah Dasar

Di Kecamatan Driorejo Kabupaten Gresik”, Jurnal Inventa, 2, No. 1 ( 2018 ), 88. 10

Amandha UnzillaDeni&Ifdil, “KonsepKepercayaanDiriRemajaPutri”, JurnalPendidikan

Indonesia, 2, No.2 (2016), 44.

Page 18: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

4

pada usahanya sendiri dan mengembangkan penilaian yang positif bagi dirinya

sendiri maupun lingkunganya sehingga, seseorang dapat tampil dengan penuh

keyakinan dan mampu menghadapi segala sesuatu dengan tenang. Kepercayaan diri

berperan dalam memberikan sumbangan yang bermakna dalam proses kehidupan

seseorang. Kepercayaan diri merupakan salah satu modal utama kesuksesan untuk

menjalani hidup dengan penuh optimisme dan kunci kehidupan berhasil dan bahagia.

Kepercayaan diri memiiki fungsi sebagai pendorong remaja meraih

kesuksesan. Untuk itu remaja yang menjadi korban bullying perlu diberikan perhatian

khusus dan memfokuskan pada kelebihan yang dimiliki, serta cara mengurangi

kelemahannya. Dengan begitu seorang remaja akan memiliki pandangan yang baik

terhadap dirinya dan akhirnya akan memiliki kepercayaan diri yang baik.11

Hakekatnya manusia mempunyai rasa percaya diri, namun antara satu dengan

yang lain ada perbedaan yaitu ada yang memiliki rasa percaya diri rendah dan ada

yang rasa percaya dirinya tinggi. Sehingga keduanya menampakkan perbedaan

tingkah laku. Jika seseorang mempunyai rasa percaya diri kurang, ia akan

menunjukkan perilaku yang berbeda dengan orang pada umumnya seperti tidak bisa

berbuat banyak, selalu ragu dalam menjalankan tugas, tidak berani berbicara banyak

jika tidak mendapat dukungan dan lain sebagainya. Seseorang mempunyai rasa

percaya diri lebih, ia merasa yakin dengan kemampuannya sendiri sehingga dapat

dilihat tingginya keberanian, hubungan sosial, tanggung jawab serta harga dirinya.

Adapun yang mengalami tingkat kepercayaan diri yang rendah dikarnakan terjadinya

bullyingyang dilakukan oleh teman sekolahnya maupun orang-orang yang

dilingkungan tempat tinggal.

Berdasarkanhasil observasiawal yang dilakukan di MTS Laboratorium Kota

Jambi. Bahwa terdapat lima anak yang mengalami kurangnya kepercayaan diri seperti

11

Shakina Ayesha Rizal, “Hubungan Antara Bullying Dengan Kepercayaan Diri Siswa MAN

TLOGO”, Skripsi (Malang: Universitas Islam NegriMaulana Malik Ibrahim Malang,2013), 8.

Page 19: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

5

cemas, sulit menyesuaikan dirinya terhadap lingkungannya, seringmenyendiri. Hal

tersebut dapat berpengaruh terhadap kepercayaan diri anak tersebut baik dalam

lingkungan sosial maupun dalam nilai akademiknya.12

Permasalahan yang telah dikemukakan ini, penulis merasa tertarik untuk

meneliti dan menelaah lebihlanjut mengenai“ Dampak Bullying Terhadap Tingkat

Kepercayaan Diri Remaja (Studi di MTS Laboratorium Kota Jambi).

B. Permasalahan

Pokok masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

BagaimanaDampakBullying Terhadap Tingkat KepercayaanDiriRemajaMTS

Laboratorium Kota Jambi. Pokok masalah ini dapat dirumuskan dalam beberapa

pertanyaan penelitian yaitu:

1. Apa bentuk-bentuk bullying yang terjadi MTS Laboratorium Kota Jambi?

2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan daribullying terhadap tingkat kepercayaan

diri remaja di MTS Laboratorium Kota Jambi?

3. Bagaimana upaya penanganan terhadap siswa yang mengalami bullying?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan-batasan secara tegas

mengingat luasnya pembahasan ini, penulis hanya membahas tentang bagaimana

dampak bullying dan bagaimana penanganannya terhadap tingkat kepercayaan diri

anak kelas VIII di MTS Laboratorium Kota Jambi, khususnya anak kelas VIII C dan

VIII D.

12

Observasi Awal, 12 Mei 2020.

Page 20: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih banyak tentang bentuk,

dampak, dan bagaimana cara penanganan bullying terhadap tingkat kepercayaan diri

remaja yaitu:

1. Mengetahui apa bentuk-bentuk bullying yang terjadi di MTS Laboratorium Kota

Jambi.

2. Mengetahui dampakyang di timbulkan dari bullying serta bagaimana cara

penanganannya.

Dari tujuan penelitian tersebut, diharapkan penelitian ini mampu memberikan

kegunaan bagi beberapa pihak yakni sebagai berikut:

1. Diharapkan dapat menambah pemahaman dan pengalaman serta memperkaya

pengetahuan.

2. Dapatmengetahui tentang bentuk, dampak, dan penanganan bullying terhadap

tingkat kepercayaan diri siswa.

3. peneliti ini dapat digunakan oleh peneliti sendiri, yaitu sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar strata (S-1) di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

Fakultas Dakwah, Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam.

E. Kerangka Teori

Untuk menghindari kesalah pahaman dan kekeliruan dalam memahami istilah-

istilah yang terkandung dalam tulisan ini maka perlu terlebih dahulu penulis

menjelaskan istilah-istilah tersebut. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan

dalam skripsi ini adalah:

1. Pengertian Bullying

Kata bullying berasal dari bahasa inggris, yaitu dari kata bull yang berarti

banteng yang senang menyeruduk kesana kemari. istilah ini akhirnya diambil untuk

menguraikan suatu tindakan destruktif. Sedangkan menurut kamus besar bahasa

Page 21: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

7

indonesia (KBBI) istilah bullying merupakan padanan kata dari perundungan.

Perundungan berasal dari kata rundung yang memiliki arti mengganggu, mengusik

terus-menerus, menyusahkan. Perundungan berarti proses, cara, perbuatan

merundung yang dapat diartikan sebagai seseorang yang menggunakan kekuatan

untuk menyakiti atau mengintimidasi orang-orang yang lebih lemah dari pelaku

perundungan.13

Bullying adalah pengalaman yang biasa dialami oleh banyak anak-anak dan

remaja di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Perilaku bullying dapat berupa

ancaman fisik atau verbal. Bullying terdiri dari perilaku langsung seperti mengejek,

mengancam, mencela, memukul, dan merampas yang dilakukan oleh satu atau lebih

kepada korban atau anak yang lain.14

Bullying juga berupa perilaku tidak langsung, misalnya dengan mengisolasi

atau dengan sengaja menjauhkan seseorang yang dianggap berbeda. Baik bullying

langsung maupun tidak langsung pada dasarnya bullying adalah bentuk intimidasi

fisik ataupun psikologi yang terjadi berkali-kali dan secara terus-menerus membentuk

pola kekerasan.15

Kesimpulan dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

bullyingadalah suatu prilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok

secara berulang-ulang, dilakukan dengan sadar dan sengaja baik secara fisik, verbal,

ataupun psikologisyang bertujuan untuk menyakiti orang lain merendahkan korban

sehingga menimbulkan trauma dan hilangnya rasa percaya diri.Bullying tidak hanya

dalam bentuk memukul, tetapi menggertak atau mengancam juga termasuk kedalam

katagori bullying, dan pelaku bullying tidak hanya teman sebayanya, akan tetapi

orang tua juga bisa menjadipelaku bulli. tindakan tersebut dilakukan oleh anak yang

lebih kuat terhadap anak yang lebih lemah.

13

Ida Mega Sripurwaningsih, “Hubungan Perundungan (bullying) Dengan Kepercayaan Diri

Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar”, Skripsi (Surakarta: Institut Islam Negeri

Surakarta, 2017). 14

Imas Kurnia, Bullying ( Yogyakarta: Istana Media, 2016), 1. 15

Ibid, 1.

Page 22: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

8

a. Bentuk-bentuk bullying

Bullying terbagi menjadi dua bentuk yaitu,

1) perilaku bullying secara fisik dan non-fisik. Bullying secara fisik terkait

dengan suatu tindakan yang dilakukan pelaku terhadap korbannya dengan

cara menggigit, menarik rambut, memukul, menendaang, mengunci dan

mengintimidasi korban di ruangan dengan cara mengitari, memelintir,

menonjok, mendorong, mencakar, meludahi, dan merusak kepemilikan

korban. Bullying secara fisik mudah dilihat, jika berlebihan akan akan

membuat pelaku menjadi pembunuh.16

2) Perilaku bullying secara non fisik terbagi menjadi dalam dua bentuk yaitu

verbal dan non-verbal. Bullying verbal dilakukan dengan cara

mengancam, berkata yang tidak sopan kepada korban, pemalakan yang

dilakukan oleh pelaku bullying terhadap korbannya, menyebarluaskan

kejelekan korban. Bullying non-verbal dilakukan dengan cara menakuti

korban, melakukan gerakan kasar seperti memukul, menendang,

melakukan hentakan mengancam kepada korban, memberikan muka

mengancam, mengasingkan korban dalam pertemanan.

Menurut Hymel , Nickerson, & Swearer, bentuk-bentuk bullying terbagi

menjadi 4, yaitu antara lain : 17

1. Bullying Verbal

Bullying Verbal merupakan bentuk bullying yang dapat ditangkap oleh indra

pendengaran, yaitu mengejek, menggoda, menghina, mengolok-olok,

16

Dede Misybah Fauziah, “Bimbingan Konseling Rational Emotif Behavior Therapy Teknik

Homework Assigment Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Korban Bullying”, Skripsi,

(Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2016), 42. 17

Andi Muhammad Ikhsan Janatung, “Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Bullying di

SMAN 2 Barru”, Skripsi, (Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin Makassar, 2018), 15.

Page 23: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

9

mencela,mengancam, gossip, penghinaan ras, mempermalukan didepan umum,

menuduh, dll..

Bullying verbal dapat dilihat dengan kasat mata, contoh dalam kehidupan sehari-

hari adalah sebagai berikut:

1. “Goblok lo”

2. “Norak lo”

3. “Dasar cungkring”

4. “Sok tau”

5. “Dasar culun”

6. “Hei, kamu bukan kelompok kita”

Bullying dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis bully yang paling mudah

dilakukan, dan bullying dalam bentuk verbal akan menjadi awal dari perilaku bullying

yang lainnya, serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih

lanjut.

2. Bullying Fisik

Bullying fisik merupakan bentuk bullying yang terjadi dan dilakukan dengan

sentuhan fisik antara pelaku dan korban yang dapat dilihat dengan mata.Yang

termasuk disini yaitu menampar, mencekik, memukul, mendorong, menendang,

meninju, mengigit, mencakar, merusak, meludahi, memalak, mengacam, dll.

Bullying fisik termasuk dalam katagori kekerasan langsung yang mengacu pada

tindakan yang menyerang fisik atau psikologis seseorang secara lansung, yang

termasuk dalam katagori ini seperti penculikan, penyiksaan, dan penganiayaan,

Page 24: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

10

semua tindakan tersebut merupakan tindakan yang tidak benar yang mengganggu

hak-hak asasi manusia yang paling mendasar, yakni hak untuk hidup.18

Berdasarkan definisi di atas bullying fisik adalah salah satu bullying yang sangat

mudah di temukan, karena dampak perilaku bullying fisik lansung terlihat oleh mata,

seperti memukul dan bekas pukulan tidak langsung hilang dari tubuh korban.

3. Bullying Mental/Psikologis

Bullying Mental / Psikologis merupakan bentuk bullying yang tidak ditangkap

mata dan telinga.Yang termasuk disini adalah memandang sisnis / penuh ancaman,

mengucilkan, menjauhkan, mendiamkan, mencibir, meneror, dll.Bullying dalam

bentuk ini sangat sulit untuk di deteksi dari luar, karena kasus bullying ini sulit di

tangkap dengan mata ataupun telinga.

Bullying secara relasional mencapai puncak kekuatannya diawal masa remaja,

karena saat itu tejadi perubahan fisik, mental emosional dan seksual remaja.Ini adalah

saat ketika remaja mencoba untuk mengetahui diri mereka dan menyesuaikan diri

dengan teman sebaya.

4. Cyberbullying

Cyberbullying merupakan bentuk bullying yang terbaru yang dilakukan melalui

media elektronik seperti computer, handphone, internet, dan media social

lainnya.Selain itu dapat berupa tulisan, gambar dan video yang bertujuan untuk

mengintimidasi menakuti dan menyakiti korban.

Cyberbullying yang berkepanjangan bisa mematikan rasa percaya diri anak,

membuat anak menjadi murung, khawatir, selalu merasa bersalah atau gagal karena

tidak mampu mengatasi sendiri gangguan yang menimpanya.

18

Eli Wardiati. “Pengaruh Bullying Terhadap Moralitas Siswa Pada SMP Negeri Darul Hikmah

Kabupaten Aceh Jaya”, Skripsi, (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Rniry

Darusalam Banda Aceh, 2018), 15.

Page 25: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

11

Bullying elektronik salah satu bullying yang mudah di identifikasi, karena anak

yang kena korban bullying elektronik dapat memberikan handpone atau emailnya

untuk membela diri jika terjadi kasus bullying yang berkepanjangan pada anak

tersebut, biasanya kasus bullying elektronik jarang terjadi, apalagi sekolah tersebut

letaknya dipelosok, karena bullying elektronik sering terjadi pada anak yang memiliki

pehaman yang cukup baik terhadap sarana teknologi informasi.

Kesimpulan dari pengertian di atas adalah bullying terbagi menjadi 4 yaitu:

1. Bullying verbal yang mana bentuk bullying ini yang paling mudah

dilakukan,

2. Bullying fisik, bullying yang sangat mudah di temukan karena dampak dari

bullying fisik itu langsung terlihat oleh mata dan membekas,

3. Bullying mental/psikologis, bullying yang taidak dapat di ukur dan tidak

dapat terlihat oleh mata maupun terdengar di telinga, bahkan dapat

menyebabkan menurunnya mental seseorang, dan

4. Cyberbullying kasus ini yang mudah untuk di identifikasi karena korban

bullying elektronik dapat memberikan nama sosial medianya ke semua

teman-temannya. Tetapi kasus ini jarang terjadi dikarenakan masih banyak

anak yang tidak menggunakan sarana teknologi, khususnya anak-anak

yang tinggal di daerah pelosok.

b. Ciri-ciri Bullying

Ciri-ciri bullying antara lain ;19

1) Bullying dilakukan oleh seseorang atau kelompok (geng) yang bertujuan

untuk membuat korbannya tidak dapat memperthankan dirinya.

2) Bullying merupakan tindakan agresif yang dilakukan berkali-kali

19

Dina Amalia, “Hubungan Persepsi Tentang Bullying Dengan Itensi Melakukan Bullying

Siswa SMA Negeri 82 Jakarta”, Skripsi (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2010),

37.

Page 26: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

12

3) Bullying menyebabkan perasaan tidak nyaman dan tidak senang pada

seseorang yang dapat menyebabkan sesuatu tertentu.

Ciri-ciri Pelaku Bullying,antara lain:

1) Hidup berkelompok dan menguasai kehidupan sosial siwa di Sekolah

2) Menempatkan diri ditempat tertentu disekolah

3) Merupakan tokoh popular disekolah

4) Dapat ditandai seperti berjalan didepan, sengaja menabrak, berkata kasar,

melecehkan

Ciri-ciri korban bullying Susanto, antara lain :20

1) Secara akademis, korban terlihat kurang cerdas dari orang yang tidak menjadi

korban atau sebaliknya.

2) Secara sosial, korban terlihat memiliki hubungan erat dengan orang tua

mereka.

3) Secara mental dan perasaan, korban melihat diri mereka sendiri sebagai orang

yang bodoh dan tidak berharga

4) Secara fisik, korban adalah orang yang lemah, korban yang laki-laki lebih

sering mendapatkan siksaan secara langsung. Dan korban Perempuan

mendapatkan siksaan tidak langsung yaitu dengan kata-kata.

5) Secara antar individu, walaupun korban menginginkan penerimaan secara

sosial, mereka jarang sekali untuk memulai kegiatan-kegiatan yang

menjerumus kea rah sosial.

20

Ibid, 38.

Page 27: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

13

c. Karakteristik bullying

Seperti penelitian para ahli, antara lain oleh Rigby, bullying yang banyak

dilakukan sekolah umumnya mempunyai tiga karakteristik yang terintegrasi sebagai

berikut:

1) Adanya perilaku agresif yang menyenangkan pelaku untuk menyakiti

korbannya.

2) Tindakan itu dilakukan secara tidak seimbang sehingga menimbulkan

perasaan tertekan korban.

3) Perilaku itu dilakukan secara berulang atau terus menerus.21

d. Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Bullying

Peristiwa bullying yang telah terjadi banyak di sekolah-sekolah tidak

mendapatkan konsekuensi negative dari pihak guru/sekolah, jika dilihat dari teori

belajar, bully mendapatkan reward dari perilakunya. Si bully mempersiapkan bahwa

semua tindakan yang telah dilakukannya mendaptkan pembenaran bahkan

memberinya identitas sosial yang membanggakan. Pihak outsider, seperti guru,

murid, orang-orang yang bekerja disekolah, orang tua, walaupun mereka mengetahui

adanya peraktik bullying, namun tidak melaporkan, tidak mencegah, dan hanya

membiarkan saja praktik bullying.

Banyak sekali faktor penyebab mengapa seseorang berbuat bullying, pada

umumnya orang yang melakukan bullying karena merasa tertekan, terancam, terhina,

dendam dan sebagainya. Maraknya beberapa kasus bullying, antara lain dipicu oleh

belum adanya kesamaan persepsi antara pihak sekolah maupun masyarakat dalam

melihat pentingnya permasalahan bullying serta penanganannya, dan belum adanya

kebijakan secara menyeluruh dari pihak pemerintah dalam rangka menanganinya.

Beberapa remaja mengalami satu gangguan yang disebut dengan conduct disorders,

21

Ika Indrawati, “Upaya Guru Kelas Untuk Mengatasi Perilaku Bullying Pada Siswa Kelas IV

di Sekolah Madrasah Islam Lukman Hakim Pakisaji Malang”, Skripsi (Malang: Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2016), 23.

Page 28: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

14

yaitu suatu gangguan yang melibatkan adanya pola perilaku agresi, argumentatif,

menindas pihak yang lebih lemah secara fisik (bully), ketidakpatuhan, dan setiap

masalah mempunyai latar belakang tertentu, begitu juga dengan kasus bullying, ada

banyak latar belakang yang mengakibatkan seorang menjadi perilaku bullying.

Perilaku bullying yang kerap terjadi di Indonesia ini sering terjadi karena

berbagai faktor seperti:22

1) Senioritas atau perploncoan, saat siswa-siswi baru datang dn itu menjadikan

bahan lelucun atau balas dendam dari para senior mereka yang dilakukan

tidak hanya sekali, bahkan berkali-kali.

2) Perbedaan strata sosial, beberapa siswa-siswi merasa mereka paling kuat,

unggul, atau bahkan lebih tinggi strata sosialnya dari pada siswa-siswi yang

lain, dan itu menjadikan mereka mudah untuk melakukan tindakan bullying

kepada korbannya yang biasanya merasa kurang percaya diri dan pendiam

saat dikelas.

e. Dampak bullying

Teman sebaya (peer group) merupakan dunia yang tak terpisahkan dan

penting bagi anak, namun di sisi lain anak dapat mengalami stress dan sensitive

dalam pergaulannya dengan teman sebaya. Hal ini antara lain muncul akibat dari

perkataan negatif teman sebaya terhadap kondisi fisiknya. Priyohadi mengemukakan

bahwa pergaulan dengan teman sebaya anak dapat menjadi mudah tersinggung oleh

kekurangan-kekurangan “bawaan”.23

Korban bullying cenderung merasa takut, cemas, dan memiliki self esteem

yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak menjadi korban bullying.

Menurut Duncan dalam aluedse juga menjatakan bila dibandingkan dengan anak

yang tidak menjadi korban bullying, korban bullying akan memiliki self esteem yang

22

Ibid, 24. 23

Nindya Alfian Muliasari, “Dampak Perilaku Bullying Terhadap Kesehatan Mental Anak

(Studi Kasus di MI MA‟ARIF Cekok Babadn Ponorogo)”, Skripsi (Ponorogo: Institut Agama Islam

Negeri Ponorogo, 2019), 21.

Page 29: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

15

rendah, kepercayaan diri rendah, penilaian diri yang buruk, tingginya tingkat depresi,

kecemasan, ketidakmampuan, hipersensitivitas, merasa tidak aman, panic dan gugup

di sekolah, konsentrasi terganggu, penolakan oleh rekan atau teman,

Menurut Coloroso, Mengemukakan bahayanya jika bullying menimpa korban

secara berulang-ulang. Konsekuensi bullying bagi para korban, yaitu korban akan

merasa depresi dan marah, Ia marah terhadap dirinya sendiri, terhadap pelaku

bullying, terhadap orang-orang di sekitarnya dan terhadap orang dewasa yang tidak

dapat atau tidak mau menolongnya. Hal tersebut kemudan mulai mempengaruhi

prestasi akademiknya. Berhubung tidak mampu lagi muncul dengan cara-cara yang

konstruktif untuk mengontrol hidupnya, ia mungkin akan mundur lebih jauh lagi ke

dalam pengasingan. Beberapa dampak bullying yaitu;24

1) Dampak Bagi Pelaku

Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Coloroso mengungkapkan bahwa siswa

akan terperangkap dalam peran pelaku bullying, tidak dapat mengembangkan

hubungan yang sehat, kurang cakap untuk memandang dari perspektif lain, tidak

memiliki empati, serta menganggap bahwa dirinya kuat dan disukai sehingga dapat

mempengaruhi pola hubungan sosialnya di masa yang akan datang, dengan

melakukan bullying, pelaku akan beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan

terhadap keadaan. Jika dibiarkan terus-menerus tanpa intervensi, perilaku bullying ini

dapat menyebabkan terbentuknya perilaku lain berupa kekerasan terhadap anak.

2) Dampak bagi korban dan siswa lain yang menyaksikan bullying

Jika bullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, maka para siswa lain yang menjadi

penonton dapat berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara

sosial. Dalam kondisi ini, beberapa siswa mungkin akan bergabung dengan penindas

karena takut menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya akan

24

Ibid 18

Page 30: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

16

diam saja tanpa melakukan apapun dan yang paling parah mereka merasa tidak perlu

menghentikannya.

Kesimpulan dari dampak bullying, dampak negatif adalah terganggunya kesehatan

fisik, menurunnya kesejahteraan psikologis (yang tidak terlihat namun bejangka

panjang) seperti rasa cemas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, sehingga ingin

bunuh diri, kesulitan menyesuaikan diri di lingkungan sosial.Dampak positif adalah

dari setiap perkataan atau ejekan yang dilakukan dari pembully bisa dijadikan sebuah

motivasi untuk melakukan intropeksi diri dan termotivasi supaya tidak direndahkan

lagi.

3) Siswa lain yang menyaksikan bullying

Jika bullying dibiarkan tanpa ada tindak lanjut, maka siswa lain yang menjadi

penonton dapat berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara

sosial. Beberapa siswa mungkin akan bergabung dengan pelaku bullying, karena takut

akan menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya diam saja

tanpa melakukan apapun dan yang paling parah mereka akan merasa tidak perlu

untuk menghentikan kasus bullying.

Selain dampak-dampak bullying yang telah di paparkan di atas, bahwa bullying

mengakibatkan dampak-dampak negative dan positif sebagai berikut:25

1. Dampak negatif

a. Menimbulkan berbagai masalah mental seperti depresi. Kegelisahan dan

masalah tidur. Maslah tersebut bisa jadi akan terbawa hingga korban dewasa.

b. Mengalami keluhan fisik sakit kepala, sakit perut dan ketegangan otot

c. Merasa tidak aman ketika berada di lingkungan

d. Mengurangi semangat belajar dan bahkan prestasi menjadi menurun

e. Dalam kasus yang langka, korban bullying akan menunjukkan sikap kekerasan

25

Reka Damayanti, “Dampak Bullying Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak”,

Skripsi(Kota Jambi: Universitas Islam Negeri STS Jambi, 2019), 8.

Page 31: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

17

f. Kecemasan

g. Dan depresi

2. Dampak Positif

Sedangkan dampak positif dari bullying bisa di jadikan pendorong timbulnya

berbagai perkembangan positif pada korban bullying.Korban akan cenderung:26

a. Lebih kuat tegar dalam menghadapi masalah

b. Lebih termotivasi menunjukkan potensi supaya tidak di rendahkan lagi

c. Termotivasi untuk melakukan intropeksi diri

2. KepercayaanDiri

a. Pengertian Kepercayaan Diri

Setiap anak memiliki kepercayaan diri alami yang dibawa sejak anak itu

lahir, tetapi ada juga mereka yang minder dengan kemampuan yang dimiliki

sehingga rasa kepercayaan diri yang ia miliki tidak berkembang secara maksimal.

Hal itu dapat dipengaruhi dengan berbagai aspek, yaitu bisa dari diri anak itu

sendiri dan bisa juga dari lingkungan sekitar anak tersebut.27

Kepercayaan diri adalah suatu aspek kepribadian yang penting pada

seseorang. Kepercayaan diri merupakan atribut yang sangat berharga pada diri

seseorang dalam kehidupan bermasyarakat, tanpa adanya kepercayaan diri akan

menimbulkan banyak masalah pada diri seseorang. Kepercayaan diri sangat

diperlukan baik oleh seorang anak maupun orang tua, secara individu maupun

kelompok.

26

Ibid, 8. 27

Ida Mega Sripurwaningsih, “Hubungan Perundungan (bullying) Dengan Kepercayaan Diri

Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar”, Skripsi (Surakarta: Institut Islam Negeri

Surakarta, 2017), 20.

Page 32: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

18

Dalam kamus psikologi juga disebutkan bahwa, percaya diri adalah

kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari

kemampuannya yang dimiliki, serta dapat memanfaatkan secara tepat .28

Percaya diri berasal dari bahasa inggris yakni self confidence yang artinya

percaya pada kemampuan, kekuatan dan penilaian diri sendiri.Jadi dapat

dikatakan bahwa penilaian tantangan diri sendiri adalah berupa penilaian yang

positif. Penilaian positif inilah yang nanti akan menimbulkan sebuah motivasi

dalam diri individu untuk lebih mau menghargai dirinya.29

Adler menyatakan bahwa kebutuhan manusia yang paling penting adalah

kebutuhan akan rasa percaya diri dan rasa superioritas. Rasa percaya diri juga

dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki

setiap orang dalam kehidupan serta bagaimana orang tersebut memandang dirinya

secara utuh dengan mengacu pada konsep dirinya.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri

Rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang, tetapi

terdapat proses tertentu didalam pribdinya sehingga terjadilah pembentukan rasa

percaya diri, yang mana prosesnya tidak secara instan tetapi melalui proses yang

panjang yang berlangsung sejak dini. Kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor tesebut:30

1. Konsep diri

Terbentuknya kepercayan diri pada diri seseorang diawali dengan

perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulannya dalam suatu

kelompok. Hasil interaksi yang terjadi akan menghasilkan konsep diri.

28

Shakinah Ayesha Rizal, “Hubungan Antara Bullying Dengan Kepercayaan Diri Siswa MAN

TLOGO”, Skripsi (Malang: Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2013), 20-21. 29

Mustofa Rifki, “Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Islam

Almaarif Singosari”, Skripsi(Malang:Universitas Negeri (UIN) Malang, 2008), 11. 30

Ibid 37.

Page 33: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

19

2. Harga diri

Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif pula.

Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri.

3. Pengalaman

Pengalaman dapat menjadi faktor munculnya rasa percaya

diri.Sebaiknya, pengalaman juga dapat menjadi faktor menurunnya rasa

percaya diri seseorang.

4. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah akan menjadikan

orang tersebut tergantung dan berada di bawah kekuasaan orang lain yang

lebih pandai darinya. Sebaliknya, orang yang mempunyai pendidikan tinggi

akan memiliki tingkat kepercayaan diri lebih dibandingkan yang

berpendidikan rendah.

Kesimpulan dari berbagai pengertian di atas adalah kepercayaan diri

dimiliki oleh setiap anak yang di bawa sejak anak itu dilahirkan.Tetapi ada juga

anak yang minder dengan kemampuan yang dia miliki, sehingga kepercayaan diri

anak tersebut tidak dapat berkembang dengan baik. Kepercayaan diri dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: konsep diri, harga diri, pengalaman

dan pendidikan. Rasa percaya diri dibentuk atas pandangan yang dimiliki individu

terhadap kelebihan dan kelemahan yang di milikinya. Individu yang memandang

kelebihan dan kekurangannya secara positif, maka perilaku yang di tunjukkan

akan positif pula serta mengetahui cara mengolah kelebihan dan kelemahan

tersebut.

Page 34: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

20

c. Cara meningkatkan percaya diri

Percaya diri muncul ketika anak merasa dianggap kehadirannya dan

perannya. Menurut Lauster langkah-langkah untuk meningkatkan percaya diri

seseorang, yaitu:31

1. Mencari sebab-sebab adanya rasa rendah diri.

2. Mengatasi kelemahan yang di miliki.

3. Mengembangkan bakat dan kemampuan lebih jauh.

4. Bahagia dengan keberhasilan dalam bidang tertentu dan tidak ragu utntuk

bangga atasnya.

5. Membebaskan diri dari pendapat orang lain.

6. Mengembangkan bakat melalui suatu hobi.

7. Mengerjakan suatu pekerjaan yang sukar dengan rasa optimis.

8. Tidak terlalu bercita-cita.

9. Tidak terlalu sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

3. Anak Remaja

a. Pengertian Remaja

Istilah “remaja” dalam bahasa inggris dikenal dengan puberty yang berarti

masa remaja/pubertas. Puberty sering diartikan sebagai masa tercapainya

kematangan seksual ditinjau dari aspek biologisnya.32

Di negara-negara barat,

istilah remaja dikenal dengan “adolescence” yang berasal dari kata dalam bahasa

latin “adolescere” (kata bendanya adolescintia = remaja), yang berarti tumbuh

menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa.Masa remaja adalah

masadimana ada perubahan atau transisi darianak-anak dan dewasa yang

diawalipada usia 12 tahun dan akan berakhirpada usia awal 22 tahun. Pada

31

Ambarini Widjaya, “Hubungan Antara Percaya Diri Dengan Penyusuaian Sosial Siswa Kelas

X di SMA Negeri 3 Bantul”, Skripsi, (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta, 2017), 15. 32

Prof Dr. H. Baharuddin. M .Pd.I, Pendidikan & Psikoogi Pekembangan (Jogjakarta: AR-

RUZZ M EDIA, 2017), 111.

Page 35: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

21

usiaremaja itulah fenomena seputar gayahidup mudah dan cepat berkembangserta

banyak diikuti oleh remajaperempuan.Usia remaja dimanamerupakan masa

transisi yangmenjadikan remaja mudah mengikutidan terbawa arus perubahan.33

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak

dan masa kehidupan orang dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan

perkembangan biologis dan psikologis.Secara biologis ditandai dengan tumbuh

dan berkembangnya seks primer dan seks sekunder sedangkan secara psikologis

ditandai dengan sikap dan perasaan, keinginan dan emosi yang labil atau tidak

menentu.Dimasa remaja perubahan akhlak sering terjadi, baik itu perubahan

akhlak kearah baik maupun kearah yang tidak baik.

Remaja memiliki tempat diantara anak-anak dan orang tua karena sudah

tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa

atau tua.Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan

karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status

anak.Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa

perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya.Mereka bukanlah anak-

anak baik bentuk badan ataupun car berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula

orang dewasa yang telah matang.Hal senada diungkapkan oleh Santrock bahwa

remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa

dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.

Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga

21 tahun.

Rentang wktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu:34

a. Masa remaja awal, 12 -15 tahun

b. Masa remaja pertengahan, 15 – 18 tahun

c. Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun

33

Ibid ,111 34

Ibid, 112.

Page 36: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

22

Untuk merumuskan sebuah definisi yang memadai tentang remaja tidaklah

mudah, sebab kapan masa remaja berakhir dan kapan anak remaja tumbuh

menjadi seorang dewasa tidak dapat ditetapkan secara pasti. Kesulitan untuk

memastikan kapan berakhirnya masa adolesen ini, diantaranya karena adolesen

sesungguhnya merupakan suatu ciptaan budaya, yakni suatu konsep yang muncul

dalam masyarakat modern sebagai tanggapan terhadap perubahan sosial yang

menyertai perkembangan industri pada anak ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat.

Setidaknya hingga akhir abad ke-18, konsep Adolesen belum digunakan untuk

menunjukkan suatu priode tertentu dari kehidupan manusia. Baru sejak abad ke-

19 muncul konsep adolesen sebagai suatu priode kehidupan tertentu yang berbeda

dari masa anak-anak dan masa dewasa.

Terlepas dari kesulitan untuk merumuskan definisi dan menentukan batas

akhir masa remaja, namun dewasa ini istilah “adolesen” atau remaja telah

digunakan secara luas untuk menunjukkan suatu tahap perkembangan antara masa

anak-anak dan masa dewasa, yang ditandai oleh perubahan perubahan fisik umum

serta perkembangan kognitif dan sosial.

b. Karakteristik remaja

1. Pertumbuhan fisik

Pertumbuhan meningkat cepat dan mencapai puncak kecepatan. Pada

fase remaja awal (11 - 14 tahun) karakteristik seks sekunder mulai tampak,

seperti penonjolan payudara pada remaja perempuan, pembesaran testis pada

remaja laki laki, pertumbuhan rambut ketiak, atau rambut pubis. Karakteristik

seks sekunder ini tercapai dengan baik pada tahap remaja pertengahan (usia 14

- 17 tahun) dan pada tahap remaja akhir (17 - 20 tahun) struktur dan

pertumbuhan reproduktif hampir komplit dan remaja telah matang secara fisik.

2. Kemampuan belajar

Pada tahap awal remaja mencari-cari nilai dan energi baru serta

membandingkan normalitas dengan teman sebaya yang jenis kelaminnya sama.

Page 37: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

23

Sedangkan pada remaja tahap akhir, mereka telah mampu memandang masalah

secara komprehensif dengan identitas intelektual sudah terbentuk.

3. Identitas

Pada tahap awal, ketertarikan terhadap teman sebaya di tunjukkan dengan

penerimaan atau penolakan. Remaja mencoba berbagai peran, mengubah citra

diri, kecintaan pada diri sendiri meningkat, mempunyai banyak fantasi

kehidupan, idealistis, stabilitas harga diri dan definisi terhadap citra tubuh serta

gender hampir menetap pada remaja di tahap akhir. 35

4. Hubungan dengan orang tua

Keinginan yang kuat untuk tetap bergantung pada orang tua adalah ciri

yang dimiliki oleh remaja pada tahap awal. Dalam tahap ini, tidak terjadi

konflik utama terhadap kontrol orang tua. Remaja pada tahap pertengahan

mengalami konflik utama terhadap kemandrian dan kontrol. Pada tahap ini

terjadi dorongan besar untuk emansipasi dan fisik dari orang tua dapat dilalui

dengan sedikit konflik ketika remaja akhir.

5. Hubungan dengan sebaya

Remaja pada tahap awal dan pertengahan mencari afiliasi dengan teman

sebaya untuk menghadapi ketidak stabilan yang di akibatkan oleh perubahan

yang cepat, pertemanan lebih dekat dengan jenis kelaminan yang sama, namun

mereka mulai mengeksplorasi kemampuan untuk menarik lawan jenis. Mereka

berjuang untuk mengambil tempat di dalam kelompok, standar prilaku

dibentuk oleh kelompok sebaya sehingga penerimaan oleh sebaya adalah hal

yang sangat penting. Sedangkan pada tahap akhir, kelompok sebaya mulai

berkurang dalam hal kepentingan yang berbentuk pertemanan individu.

Mereka mulai menguji hubungan antara pria dan wanita terhadap kemungkinan

hubungan yang permanen.36

35

Ade Wulandari, “Karakteristik Pertumbuhan Perkembangan Remaja Dan Implikasinya

Terhadap Masalah Kesehatan Dan Keperawatannya”, Jurnal Keperawatan Anak, 2, No.1 (2014), 40. 36

Ibid 41

Page 38: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

24

Kesimpulan dari berbagai pengetian diatas adalah masa remaja adalah masa

dimana ada perubahan dari anak-anak dan dewasa yang diawali pada usia 12 tahun

dan akan berakhir pada usia 21 tahun. Dalam penelitian ini remaja yang saya teliti

adalah remaja awal yang mana rata-rata berada di rentang usia 12 tahun sampai usia

15 tahun, sedangkan direntang usia 15 sampai 18 tahun dikategorikan dalam remaja

fase pertengahan, dan di rentang usia 18 sampai 21 tahun dikategorikan dalam remaja

fase akhir.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif yang didefinisikan oleh bogdan dan taylor sebagai prosedur penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan data deskriftif yang tertulis atau yang diucapkan oleh

orang dan perilaku yang diamati penelitian dilapangan.

Pendekan kualitatif langsung diarahkan pada setting serta individu-individu

dan kelompok masyarakat dimana mereka berada.37

Penelitian ini dilakukan di

Madrasah Laboratorium Kota Jambi.

2. Setting dan Subyek Penelitian

a. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini dilakukan di MTS Laboratorium Kota Jambi.

Dengan terpilihnya lokasi ini, secara pengamatan awal peneliti sudah mengenal

dan mengetahui lokasi yang akan diteliti, dengan situasi geoggrafisnya, serta

kondisi secara fisik disisi lain lokasi penelitian ini adanya kemudahan untuk

dijangkau.

b. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif ini terdiri atas tiga

elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang

37

Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2007), 84.

Page 39: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

25

berinteraksi secara sinergis, yang oleh Spraddley dinamakan “Social Situation”

atau situasi sosial.38

Subjek penelitian berpusat pada orang tua serta anak yang

menjadi korban bullying. Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang aktif,

cukup mengetahui, memahami atau berkepentingan dengan aktifitas yang akan

diteliti, serta memiliki waktu untuk memberikan informasi secara benar. Dalam

penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling. Teknik purposive sampling didasarkan pada ciri atau sifat-sifat yang

ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Jadi, subjek penelitian ini

dalam penelitian kualitatif ini terdiri dari Guru BK dan siswa.Mengingat subjek

yang baik adalah subjek yang terlibat aktif, cukup mengetahui, memahami atau

berkepentingan dengan aktifitas yang diteliti, serta memiliki waktu untuk

memberikan informasi secara benar.

3. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi, dan

dokumentasi.Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun tindakan orang yang

bisa memberikan data melalui wawancara.Sumber data suasana/peristiwa berupa

suasana yang bergerak (peristiwa) ataupun diam (suasana), meliputi ruangan,

suasana, data dan proses.Sumber data tersebut merupakan objek yang diobservasi.

Sumber data dokumenter atau dokumentasi ialah sumber data yang digunakan untuk

referensi yang akan menjaadi bahan rujukan dan berkaitan langsung dengan masalah

yang diteliti.

Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data skunder. Data primer

adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan melalui sumber pertama biasanya

melalui observasi, wawancara, angket, dan lain-lain.39

Dalam penelitian ini data

primer yangpeneliti maksudkan adalah data yang diperoleh langsung yang berkaitan

dengan permasalahan antara lain: Dampak bullying terhadap tingkat kepercayaan diri

38

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,2007), 49. 39

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, 67.

Page 40: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

26

siswa di Madrasah Laboratorium Kota Jambi. Sementara data skunder adalah data

yang diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi serta peristiwa yang bersifat

lisan dan tulisan. Adapun data skunder tersebut yang menyangkut jumlah anak-anak

Madrasah Laboratorium Kota Jambi. Struktur organisasi, jumlah ustadz/ustadzah,

jumlah murid, sejarah Madrasah Laboratorium , letak geofrafis, visi dan misi, tujuan

Madrasah, sarana dan prsarana.

4. Metode Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam studi ini menggunakan tiga teknik yang

dilakukan secara berulang-ulang agar keabsahan datanya dapat dipertanggung

jawabkan, yaitu:

Pertama,Observasi diartikan sebagai pengamatan secara sistematik terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

observasi tak berstruktur. Observasi tak berstruktur adalah yang tidak dipersiapkan

secara sistemtis tentang apa yang akan diobservasi.40

Data yang penulis inginkan

adalah data tentang dampak bullying terhadap tingkat kepercayaan diri remaja di

MTS Laboratorium Kota Jambi.

Kedua, kata wawancara/interview adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancarai (Narasumer) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu.41

Wawancara merupakan kegiatan untuk menghimpun data dengan

cara melakukan tujuan penelitian.42

Maka dari itu pendapat diatas peneliti pahami bahwa metode wawancara

adalah suatu metode yang dilakukan untuk mendapatkan data melalui percakapan

langsung dengan responden. Dalam penelitian ini metode wawancara yang

40

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,67 41

Lexy Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 20002),

135. 42

Anas Sudijon. 1993, Metode Research Dan Bimbingan Penelitian Skripsi. (Yogyakarta: UD

Rama) hal 193.

Page 41: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

27

digunakan adalah wawancara tak berstruktur. Metode ini penulis gunakan untuk

memperoleh data yang berkenaan dengan dampak bullying terhadap tingkat

kepercayaan diri remaja, hasil pencapaian dan faktor penghambat serta pendukung,

hasil pencapaian di MTS Laboratorium Kota Jambi.

Ketiga, dokumentasi merupakan metode pengumpulan data melalui data-data

dokumenter, berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda ataupun

jurnal yang dapat memberikan informasi tentang objek yang diteliti.43

Metode

penelitian merupakan metode pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

metode wawancara. Dengan menggunakan metode dokumentasi ini maka hasil dari

penelitian akan mendaatkan hasil yang lebih akurat. Metode ini, penulis gunakan

untuk memperoleh data yang berkenaan dengan: Sejarah MTS Laboratorium Kota

Jambi, visi misi, jumlah ustadz/ustazah, jumlah murid, sarana dan prasarana MTS

Laboratorium Kota Jambi.

Ketiga teknik pengumpulan data di atas digunakan secara simultan dalam

penelitian ini, dalam artian digunakan untuk saling melengkapi antara data satu

dengan data lain. Sehingga data yang akan diperoleh memiliki validasi dan keabsahan

yang baik untuk di jadikan sumber sebagai sumber informasi.

5. Teknik Analisis Data

Menganalisis merupakan kegiatan inti yang paling penting dan paling

menentukan dalam penelitian. Analisisi adalah proses pengaturan urutan data,

mengorganisasikan dalam suatu pola, kategori dan uraian dasar.

Analisis data ini sangat penting dalam penelitian dan digunakan mulai dari

sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan selesai di lapang4an. Analisis

dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data skunder, yang akan

digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini

43

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2013), 188.

Page 42: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

28

masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di

lapangan.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data secara

keseluruhan.Data kemudian dicek kembali secara berulang dan untuk mencocokkan

data yang diperoleh, data disistematiskan dan diintreprestasikan secara logis,

sehingga data yang absah dan kredibel.

Adapun metode analisis data dalam penelitian ini mengandung tiga komponen

utama44

yaitu:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan teknik pengumpulan data sebanyak-banyaknya dengan

fokus penelitian lalu memilih mana yang termasuk data primer baik kejadian

langsung di lapangan maupun kejadian-kejadian yang lain yan berkaitan, dan mana

yang termasuk data skunder.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan bentuk penyajian data yang berisi sekumpulan

informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan.

c. Penarikan Kesimpulan

Adapun langkah ketiga yang digunakan yakni dengan cara penarikan kesimpulan

dan verifikasi data. Kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapang4an

menumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan

yang kridibilitas

44

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 247.

Page 43: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

29

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data berisi cara-cara yang digunakan untuk penjamin

bahwa data yang diperoleh dapat dipercaya dan valid seperti dengan cara-cara

berikut:

1. Memperpanjang masa pengamatan

Pelaksanaan perpanjang4an keikutsertaan dilakukan lewat keikutsertaan

peneliti lokal secara langsung dan cukup lama, dalam upaya mendeteksi dan

memperhitingkan penyimpanan yang mungkin menurangi keabsahan data, karena

kesalahan peneliti, dan data penelitian atau responden, sengaja atau tidak disengaja.

2. Pengamatan yang terus menerus

Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara meng4adakan pengamatan

secara teliti, rinci, dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol

dalam penelitian. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi berbagai distorsi

data yang timbul akibat keterburuan peneliti untuk menilai suatu persoalan, ataupun

distorsi data yang timbul dari kesalahan informasi yang memberikan data secara tidak

benar, misalnya berdusta, menipu, dan berpura-pura.

3. Trianggulasi

Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekkan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Triangulasi data ini menggunakan berbagai sumber

data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan

mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang

berbeda.

4. Diskusi Dengan Teman Sejawat

Langkah terakhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan melakukan

diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data yang diterima benar-

benar real dan bukan semata persepsi sepihak dari peneliti atau informan. Melalui

cara tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukan, dan saran

yang berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.

Page 44: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

30

H. Studi Relevan

Studi relevan memiliki fungsi yang sama dengan tinjauan pustaka dalam

penelitian pustaka, yaitu memuat bahasan tentang penelusuran penulis terhadap

berbagai bahan literatur yang4 berkaitan dengan topik pembahasan atau juga bahan-

bahan literatur yang telah membeikan inspirasi dalam pendalaman materi penelitian

1. Skripsi ini membahas tentang bullying terhadap anak usia dini di kelurahan muara

bulian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (studi kasus), subjek

pada penelitian ini yaitu pada anak usia dini yang berada di sekitar lingkungan

atau perkarangan kelurahan muara bulian Rt. 26. Tindakan bullying yang dialami

korban dalam bentuk bullying secara verbal non fisik. Hasil penelitian ini dapat

disimpulkan, yaitu dari kasus bullying tersebut menimbulkan dampak negative

terhadap koban yaitu, anak korbanbersikap anti sosialterhadap teman sebaya dan

lingkungan bermain, sehingga anak lebih suka menyendiri.45

2. Peneliti dilakukan oleh Ricca Novalia, Mahasiswi Prodi ilmu kesejahteraan sosial

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta “Dampak Bulyying Terhadap Kondisi Psikososial Anak di

Perkampungan Sosial Pingit “ Penelitian ini di latar belakangi oleh banyaknya

media masa yang memberitakan mengenai tindakan bullying yang dilakukan oleh

anak-anak maupun remaja pada zaman sekarang. Penelitian ini dilakukan di

Perkampungan Sosial Pingit. Subjek dalam penelitian ini yaitu anak-anak yang

mengikuti belajar bersama yang dilakukan pada hari senin dan kamis

diperkampungan sosial pingit. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatifdeskriktif, metode pengumpulan data menggunakan observasi non

partisipatif, wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan. Teknik analisis data

45

Reka Damayanti, “Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini: Fakultas Tarbiyah Dan

Keguruan”, Skripsi (Jambi: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2019)

Page 45: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

31

yang yang dilakukan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan.46

3. Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena yang terjadi di lingkungan sosial

banyak sekali permasalahan-permasalahan yang terkait dengan sosial diantaranya

adalah bullying. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatifdiskriptif

dengan mendeskripsikan bahwa banyak sekali bullying yang terjadi pada anak

khususnya di LAPAS anak. Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif ini

terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas

(activity) yang berinteraksi secara sinergis, yang oleh Spraddley dinamakan

“Social Situation” atau situasi sosial. Pengumpulan data berupa observasi,

wawancara, dan dokumentasi.47

Sebagaimana terlihat dari studirelevan ini bahwa sudah banyak pembahasan

mengenai dampak bullying terhadap tingkat kepercayaan diri remaja. Dari tiga studi

relevan di atas, dapat dilihat perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian

yang tengah peneliti kerjakan. Dimana penelitian yang tengah peneliti kerjakan

sekarang lebih fokus ke dampak bullying terhadap tingkat kepercayaan diri remaja,

serta perbedaannya adalah dari waktu penelitian dan lokasi penelitian.

46

Ricca Novalia, “ Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial: Fakultas Dakwah dan Komunikasi”,

Skripsi (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016) 47

Mustakim, “Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam: Fakultas Dakwah”, Skripsi (Jambi:

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2019)

Page 46: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

32

BAB II

MADRASAH TSANAWIYAH LABORATORIUM UIN SULTHAN THAHA

SAIFUDDIN JAMBI

A. Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Laboratorium

Pembangunan Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN STS Jambi beriringan dengan Madrasah Aliyah Laboratorium

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. Sekolah ini bercirikan agama

islam, namun pelajarannya sama dengan sekolah menengah pertama dan juga

mempunyai pelajaran tambahan seperti Aqidah Akhlak, Quran Hadis, Fiqh, Ilmu

Tafsir, Tasauf, SKI, Qowaid, dan Bahasa Arab.

Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Jambi, telah berdiri sejak tahun 2005

mempunyai dua alasan. Pertama untuk membantu Mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN

STS Jambi untuk praktek mengajar. Kedua setiap guru ingin siapapun yang tamat

dari Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN STS Jambi

mengetahui Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Sekolah ini memiliki luas 1000 M2,

luas bangunan 800 M2.48

B. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah Laboratorium

Sekolah ini bernama Madrasah Tsamawiyah Swasta Laboratorium dan terletak

di Jalan Arif Rahman Hakim Telanai Pura Jambi. Merupakan daerah yang strategis,

karena lokasi ini berada dipusat kota Jambi dan tidak jauh dari sarana pendidikan

lainnya. Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

STS Jambi letaknya juga bersebelahan dengan Madrasah Aliyah Laboratorium

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi dan juga merupakan bagian dari

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.

48

Sumber Arsip Sekolah Madrasah Laboratorium Kota Jambi.Diambil pada 20 Oktober 2020.

Page 47: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

33

C. Struktur Organisasi

Secara Organisasi Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Swasta Merupakan

bagian dari organisasi lembaga pendidikan di bawah naungan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi dengan susunan organisasi adalah sebagai berikut :

Bagan Stuktur Organisasi Madrasah Laboratorium Kota Jambi Tahun Pelajaran

2019/2020.

Tabel. 2.1

Struktur Organisasi

MTS LABORATORIUM UIN STS KOTA JAMBI

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

KEPALA TATA USAHA

Holil Arahman, S. Pd. I

WAKA KURIKULUM

Hikmawati, S. Pd., M. Pd

WAKA KESISWAAAN

M. Husni, S. Pd. I

WAKA SARANA PRASARANA

Yuliyah, S. Pd. I

WAKA HUMAS

M. Aris, S. Ag

MAJELIS GURU PEMBINA PRAMUKA

Dwi Laksana Pridatu, S.

Sos.I

PEMBINA OSIS

Ragayah, S. Pd

SISWA

PENASIHAT

Rektor UIN STS Jambi

Prof.Dr.Mukh

PELINDUNG

Dekan Fakultas Tarbiyah

KEPALA SEKOLAH

Tabroni, S. Ag., M. Pd

KOMITE

Aan Firnando Z

PEMBINA PMR

M. Rinto Alanuari, S. Pd

Page 48: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

34

D. Visi, Misi dan Tata Tertib Madrasah Laboratorium

Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi yang merupakan sebuah

lembaga pendidikan, tentunya memiliki sebuah visi dan misi untuk mewujudkan

suatu tujuan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari visi dan misi Madrasah

Laboratorium Kota Jambi berikut:49

1. Visi

Visi Madrasah adalah mencetak peserta didik yang terampil dan cerdas

dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dan mencetak peserta didik yang

memiliki iman dan taqwa.

2. Misi

Mempersiapkan siswa untuk mengembang dirinya sendiri sesuai jalur dengan

ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga siswa sebagai anggota masyarakat

dapat berinteraksi dengan sosial, lingkunga sosial, budaya dan alam berdasarkan

ajaran agama Islam. Madrasah dapat menyelenggarakan pendidikan secara

professional, inovatif dan selalu berupaya meningkatkan pelayanan dan kepuasan

stake holder.

Untuk mewujudkan misi yang telah dirumuskan maka langkah-langkah nyata

yang harus dilakukan oleh Madrasah adalah :

a. Mendorong aktifitas dan kreatifitas secara optimal kepada seluruh komponen

Madrasah terutama para siswa

b. Mengoptimalkan pembelajaran dalam rangka meningkatkan keterampilan

siswa supaya mereka memiliki prestasi yang dapat dibanggakan.

c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga

kecerdasan siswa terus diasah agar terciptanya kecerdasan intelektual dan

emosional yang mantap.

d. Antusias terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

49

Dokumentasi Madrasah, yang diperoleh dari bapak M. Rinto Alanuari Bidang Staff TU.

Page 49: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

35

e. Menanamkan cinta kebersihan dan keindahan kepada semua komponen

Madrasah.

f. Menimbulkan penghayatan yang dalam dan pengalaman yang tinggi terhadap

ajaran agama Islam, sehingga tercipta kematangan dalam berfikir dan

bertindak.

3. Tata Tertib Sekolah

a. Ketentuan jam sekolah dan kegiatan pembelajaran

1. Sekolah di mulai dengan jam yang telah ditentukan

2. Semua siswa harus hadir di sekolah selambat-lambatnya 10 (sepuluh)

menit sebelum pelajaran dimulai.

3. Waktu pelajaran berlangsung tidak boleh ada gangguan, pengumuman

sangat penting atau pengontrolan kelas harus seizin kepala sekolah.

4. Selama pelajaran siswa tidak boleh menerima tamu kecuali dalam hal yang

sangat penting dan harus seizin kepala sekolah atau waktu istirahat.

5. Siswa wajib masuk kelas dengan tertib.

b. Keterlambatan

i. Siswa yang datang terlambat tidak diperbolehkan langsung masuk kelas,

melainkan harus melapor pada petugas piket/guru wakil kepala sekolah

kesiswaan dan mengisi buku pribadi.

ii. Siswa yang datang terlambat diperkenankan masuk kelas pada jam pelajaran

berikutnya setelah mendapat izin dari petugas piket/guru/wakil kepala

sekolah kesiswaan.

iii. Siswa yang datang terlambat akan diberikan sanksi poin sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

c. Izin meninggalkan pelajaran/sekolah

i. Izin meninggalkan pelajaran yang direncanakan sebelumnya harus

menyerahkan surat izin/buku pribadi yang ditanda tangani orang tua kepada

wali kelas/wakil kepala sekolah kesiswaan.

Page 50: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

36

ii. Izin meninggalkan pelajaran secara mendadak karena sakit atau hal lain

yang mendesak, dilakukan dengan melapor kepada petugas piket/guru/

wakil kepala sekolah kesiswaan dengan mengisi buku pribadi.

iii. Siswa yang meninggalkan pelajaran pada pergantian jam, wajib minta izin

kepada guru yang mengajar berikutnya.

iv. Siswa yang meninggalkan pelajaran/sekolah tanpa izin dianggap membolos.

d. Tidak Masuk Sekolah

i. Siswa yang absen pada saat masuk sekolah, harus membawa surat

keterangan/buku pribadi yang telah diisi dan ditanda tangani orang tua/wali

dan diserahkan pada wali kelas atau wakil kepala sekolah kesiswaan

ii. Izin tidak masuk sekolah yang direncanakan/diketahui sebelumnya, harus

minta izin kepada wakil kepala sekolah kesiswaan/kepala sekolah, paling

lambat 1 hari sebelumnya.

iii. Siswa yang tidak masuk sekolah, selama 1-6 hari berturut-turut tanpa

keterangan wajib menghadap wakil kepala sekolah kesiswaan/kepala

sekolah dan kepadanya dapat dikenai sanksi.

e. Kewajiban Siswa

i. Siswa wajib mengikuti pelajaran tiap hari dengan tertib.

ii. Siswa wajib mentaati tatabtertib sekolah.

iii. Siswa wajib menghargai dan menghormati guru, karyawan, dan sesama

teman baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

iv. Siswa wajib memakai seragam sesuai dengan ketentuan sekolah.

v. Siswa wajib berambut pendek, rapih dan terprlihara untuk siswa putra dan

siswi putri yang berambut panjang supaya di kepang.

vi. Membawa buku pribadi dan buku agenda setiap hari serta menjaga

kebersihannya.

vii. Membawa sarana belajar sesuai dengan kebutuhan ( buku paket, alat tulis,

buku catatan, dan lain-lain).

Page 51: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

37

viii. Melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh

guru/sekolah.

ix. Mengikuti kegiatan upacara bendera dengan baik dan khidmat.

x. Bersikap disiplin, jujur dan mandiri.

xi. Memenuhi kewajiban membayar uang sekolah selambat-lambatnya tanggal

10 (sepuluh) setiap bulannya.

xii. Membudayakan gerakan 4S (Senyum, Sapa, Salam, Santun) dan 5R (Rajin,

Resik, Ringkes, Rapi dan Rawat).

f. Larangan Siswa

i. Meninggalkan sekolah selama kegiatan belajar pada jam efektif tanpa izin.

ii. Berkelahi atau bertindak yang menyebabkan kerugian bagi orang lain.

iii. Meminta atau mengikuti les privat kepada guru di unit sendiri.

iv. Membentuk atau menjadi anggota ”GENG” tertentu.

v. Membawa rokok atau merokok, gambar porno serta hal-hal lain yang

melanggar norma.

vi. Mengenakan perhiasan yang berlebihan.

vii. Membawa senjata tajam dan sejenisnya yang dapat membahayakan orang

lain.

viii. Makan/minum di dalam kelas selama kegiatan belajar berlangsung.

ix. Membeli makanan/minuman di luar kantin sekolah selama jam sekolah.

x. Membawa dan menggunakan corector pen (stipo, tip ex, dan sejenisnya).

xi. Pinjam meminjam buku paket dan pakean olahraga.

xii. Membawa HP selama kegiatan belajar di sekolah.

xiii. Membawa barang elektronik (Audio Visual) kecuali mendapat tugas dari

sekolah.

xiv. Membawa dan memakan permen karet di sekolah.

xv. Melakukan kecurangan saat ulangan.

xvi. Membawa uang berlebihan.

xvii. Mengecat rambut.

Page 52: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

38

E. Tujuan Madrasah Laboratorium

Tujuan dari Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah ingin

menggabungkan antara iptek dan imtaq dengan Visi Misi yang menunjang

pendidikan.

1. Perolehan Nilai Ujian Nasional rata-rata naik memenuhi standar kelulusan

2. Memiliki kegiatan ekstra kurikuler yang maju dan berprestasi disegala bidang

3. Terwujudnya disiplin yang tinggi dari seluruh warga Madrasah.

4. Terwujudanya suasana pergaulan sehari-hari yang berlandaskan keimanan dan

ketaqwaan.

5. Terwujudnya manajemen Madrasah yang transparan dan partisipatif,

melibatkan seluruh warga Madrasah dan kelompok kepentingan yang terkait.

6. Terwujudnya lingkungan Madrasah yang bersih, indah, asri dan islami.

F. Sarana dan Prasarana Madrasah Laboratorium

Sarana dan fasilitas dalam sebuah lembaga pendidikan sangatlah penting

dalam suatu organisasi berguna untuk memperlancar semua proses kegiatan belajar

dan mengajar. Apabila saana dan prasarana kurang maka pelaksanaan kegiatan

menjadi kurang. Sarana dan prasarana ini berkaitan dengan bangunan-bangunan yang

ada di dalam madrasah sebagai suatu penunjang proses kegiatan yang ada, untuk

mengetahui sarana dan fasilitas di Madrasah Laboatorium Kota Jambi.

Dalam kegiatan pembelajaran setidaknya palingsedikit ada tiga faktor yang

harus ada yaitu guru, siswa, dan instrument belajar. Ketiadaan salah satu dari faktor

tesebut maka tidak akan mungkin terjadi proses belajar mengajar. Satu bentuk dari

instrument belajar yaitu sarana dan prasarana, sarana dan prasarana merupakan salah

satu faktor yang vital dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran, karenaitu

apabila sarana dan prasarana kurang mendukung maka penyelenggaraan proses

belajar mengajar di sekolah tidak dapat berjalan dengan baik.

Madrasah Swasta Laboatorium Kota Jambi sebagai lembaga pendidikan

formal tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang dimiliki sebagai pusat

Page 53: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

39

pendidikan dan pembelajaran. Adapun sarana yang dapat menunjang berlangsungnya

sebuh proses belajar mengajar di Madrasah Laboratorium Kota Jambi dapat dilihat

pada table berikut:50

Table.2.2

JUMLAH SARANA DAN PRASARANA

No. Jenis sarana Jumlah Keterangan

1. Ruang kepala sekolah 1 Baik

2. Ruang guru 1 Baik

3. Perpustakaan 1 Baik

4. Laboratorium computer 1 Baik

5. Laboratorium IPA 1 Baik

6. Ruang BK 1 Baik

7. Ruang Kelas 1 Baik

8. Ruang TU 1 Baik

9. Komputer 30 Baik

10. Lemari 3 Baik

11. Kursi 514 Baik

12. Meja 514 Baik

50

Data Sekolah Madrasah Laboratorium Kota Jambi, diambil pada 20 Oktober 2020.

Page 54: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

40

Table 2.3

Data Ruang

KELA

S

RUA

NG

RUANG

KEPAL

A

SEKOL

AH

RUANG

MAJEL

IS

GURU

PERPUSTAK

AAN

LAB

KOMPU

TER

LAB

IPA

RUAN

G UKS

JM

L

VII 5 163 1 1 1 1 0 10

VIII 5 176 5

IX 5 150 5

JUMLAH

19

Table 2.4

Data Jumlah Kursi dan Meja SISWA

URAIAN KELAS

VII VIII IX JUMLAH

Kursi 175 163 176 514

Meja 175 163 176 514

Tabel 2.5

Data Jumlah Lemari dan Komputer

NO URAIAN BANYAKNYA

1 Lemari 3

2 Komputer 30

JUMLAH 33

Page 55: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

41

G. Jumlah Tenaga Ustadz/Ustazah dan Murid

1. Keadaan Guru

Guru memegang peran pentig sebuah lembaga pendidikan, karena guru

bertanggung jawab atas prosesnya belajar mengajar di lembaga pendidikan, sebagai

pengajar adalah menyiapkan materi pembelajaran dan tanpa melalaikan kewajibannya

untuk membina, memberi telada yang baik terhadap siswa maupun siswi, dan

mengarahkan peserta didik kearah yang lebih baik.51

Tabel.2.6

Jumlah tenaga pengajar di Madrasah Laboratorium Kota Jambi

No Nama Pendidikan Jabatan Bidang Studi

1 Tabroni, S. Ag., M. Pd. I S2 IAIN Kepala Sekolah -

2 Hikmawati, S. Pd., M. Pd S2 UNJA WAKA Kurikulum Matematika

3 M. Husni, S. Pd. I SI IAIN WAKA Kesiswaan BK

4 Yuliyah, S. Pd. I SI IAIN WAKA Sarana IPA

5 M. Aris, S. Ag SI IAIN WAKA Infokum Qur‟an Hadist

6 Yunita Lestari, S.Pd S1 IAIN Guru IPA

7 Dra. Hj. Salmiah S1 IAIN Guru Qur‟an Hadits

8 Hj. Eni Gusniarni, S.Ag S1 IAIN Guru Bhs.Indonesia

9 Iskaryadi,STh.I S1 IAIN Guru Bhs. Arab

10 Hj. Isma Dewi, S.Ag S1 IAIN Guru Aqidah Akhlak

11 Rozalina, S.Pd.I S1 IAIN Guru Fikih

12 Fitri Yani, S. Pd S1 IAIN Guru IPS Geografi

13 Mutmainnah, S.Pd.I S1 IAIN Guru PKN

14 Hj. Jusni Feri, S.Pd S1 UNJA Guru Bhs. Inggris

15 Dwi laksana pridatu, S.Sos.I S1 IAIN Guru IPS Sejarah

16 Budi Santoso, S.Pd S1 UAD Guru KTIK

51

Dokumentasi Madrasah, yang diperoleh dari bapak M. Rinto Alanuari Bidang Staff TU

Page 56: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

42

17 Rahmanida, S. Ag S1 IAIN Guru Bahasa Arab

18 Asnawiyah, S. Ag, M. Pd S2 IAIN Guru SKI

19 Nenti Fitriyani, S. Pd S1 UNJA Guru Bhs.Indonesia

20 Refky Wardana, S.Pd S1 UNJA Guru Bhs.Inggris

21 Hariza Nazifah, S.Pd.I S1 IAIN Guru Kesenian

22 Ragayah, S.Pd S1 UNJA Guru Kesenian

23 Eny Darianti, S.Pd S1 IAIN Guru IPA

24 Holil Arahman, S. Pd. I S. IAIN Guru PKN

25 Dra. Nurhayati Sayuthi S1 IAIN Guru IPS Ekonomi

26 Ratna, S.Pd.I S1 IAIN Guru SKI

27 Nafiah, S. Pd.I S1 IAIN Guru Matematika

28 Juli Syaprianto, S. Pd S1 UNJA Guru Penjas

29 Helda Ningsih, S. Pd S1 IAIN Guru Bhs. Inggris

30 Abu Bakar, S. Ag SI IAIN Guru Mulok

31 M. Rinto Alanuari, S. Pd S1 IAIN Guru Matematika

32 Rika Ersya Putri, S. Pd S1 UNJA Guru Matematika

33 Fitri Nauli, S. Pd S1 UNJA Guru IPS

34 Elisa, S. Pd. I S1 IAIN Guru PKn

35 Liya Wahyuni, S. Pd S1 UNJA Guru Bhs. Indonesia

36. Annajmi Ningsih, S. Pd S1 UNJA Guru BK

Jumlah Guru Negeri : 13 Orang

Jumlah Guru Honor : 23 Orang

Jumlah Keseluruhan : 36 Orang

Page 57: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

43

Tabel.2.7

Data Karyawan Madarasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN

STS Jambi tahun ajaran 2019/2020.

No Nama Pendidikan Jabatan

1 Tabroni, S. Ag., M. Pd. I S2 IAIN Kepala Sekolah

2 Hikmawati, S. Pd., M. Pd S2 UNJA Waka Kurikulum

3 M. Husni, S. Pd. I S1 IAIN Waka Kesiswaan

4 Yuliyah, S. Pd. I S1 IAIN Waka. Saran-prasarana

5 M. Aris, S. Ag S1 IAIN Waka. Infokom

6 Holil Arahman. S. Pd. I S1 IAIN Kepala Tata Usaha

7 M. Rinto Alanuari, S. Pd SI IAIN Staff TU

8 Aan Firnando Z SMA Komite

9 Abdul Sani, S. Ip SI UIN Staff Perpustakaan

10 Adios Samara SMA Scurity

2. Jumlah Murid

Keadaan siswa di Madrasah Laboratorium Kota Jambi, berdasarkan siswa

yang terdaftar dapat dilihat dari data tabel di bawah ini:52

52

Dokumentasi Madrasah, yang diperoleh dari bapak M. Rinto Alanuari Bidang Staff TU

Page 58: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

44

Tabel.2.8

Jumlah siswa/siswi Madrasah Laboratorium Kota Jambi.

No

Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1

Kelas VII A 23 10 33

Kelas VII B 21 14 35

Kelas VII C 21 11 32

Kelas VII D 20 12 32

Kelas VII E 19 12 31

2

Kelas VIII A 22 14 36

Kelas VIII B 17 19 36

Kelas VIII C 18 16 34

Kelas VIII D 18 17 35

Kelas VIII E 19 16 35

3

Kelas IX A 19 11 30

Kelas IX B 18 12 30

Kelas IX C 18 12 30

Kelas IX D 18 12 30

Kelas IX E 18 12 30

Jumlah Seluruh 289 200 489

Page 59: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

45

Tabel.2.9

Jumlah siswa/siswi Madrasah Laboratorium Kota Jambi.

KELAS

JUMLAH PESERTA DIDIK ROMBEL

PRIA WANITA JUMLAH

VII 104 59 163 5

VIII 94 82 176 5

IX 91 59 150 5

JUMLAH 289 200 4489 15

Page 60: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

46

BAB III

BENTUK DAN DAMPAK BULLYING DI MTS LABORATORIUM KOTA

JAMBI

A. Definisi Terhadap Perilaku Bully

Prilaku bullying adalah suatu tindakan yang dilakukan seseorang atau

sekelompok orang yang melakukan kekerasan baik secera fisik, verbal, ataupun

psikologis yang bertujuan untuk merendahkan korban, sehingga menimbulkan trauma

dan hilangnya rasa percaya diri terhadap anak.

Bullying adalah suatu pengalaman yang biasanya dialami oleh anak-anak dan

remaja baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.Prilaku bullying ini

biasanya dapat berupa ancaman fisik ataupun ancaman verbal.

Beberapa ayat dalam Al-Qur‟an telah menjelskan tentang betapa tidak baiknya

seseorang yang melakukan tindakan kekerasan kepada sesama. Sebagaimana yang

disebutkan dalam Al-Qur‟an surat Al-Ahzab ayat 58 yang berbunyi:

اثوب ه زبب ا ث ا فقذ احزول ذ ثغيش هب امزغج ه الوؤه ى الوؤهيي الزيي يؤر جيب

( ٨٥ ٱلحضاة: )

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa

kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul

kebohongan dan dosa yang nyata.” (Q.S Al-Ahzab ayat 58)53

Dalam surat Al-Ahzab ayat 58 di atas telah dijelaskan bahwa menyakiti orang

lain tanpa alasan itu sama saja mereka memikul kebohongan dan dosa yang

seharusnya tak mereka dapatkan jika tidak melakukan tindkan kekerasan tersebut.

Definisi Bullying menurut PEKA (Peduli Karakter Anak) bullying adalah

penggunaan agresi dengan tujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik

53

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemah.

Page 61: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

47

maupun mental. Bullying dapat berupa tindakan fisik, verbal, emosional dan juga

seksual.54

Di bawah ini adalah contoh dari tindakan yang termasuk dalam suatu kasus

bullying, baik secara individual maupun secara berkelompok antaranya adalah:

1. Menyisihkan seseorang dari pergaulan,

2. Menyebarkan gossip, membuat julukan yang bersifat ejekan,

3. Mengerjai seseorang untuk mempermalukannya.

4. Mengintimidasi atau mengancam korban,

5. Melukai secara fisik,

6. Melakukan pemalakan/pengompasan.

Mengenai pendapat tentang bullying yang terjadi di Madrasah Laboratorium

Kota Jambi, yang diungkapkan oleh Ibu Misirah selaku guru BK di Madrasah

Laboratorium beliau mengatakan Bahwa:

“[M]enurut saya bullying itu adalah suatu tindakan yang tidak baik yang

dilakukan oleh seseorang dengan sengaja yang terjadi berulang kali dengan

maksud untuk menyakiti seseorang seperti mengejek penampilan, menyakiti

secara fisik, mendorong, menghina dan masih banyak lagi. Perilaku bullying

ini dapat membawa pengaruh buruk terhadap fisik maupun psikis anak,

khususnya anak-anak yang menjadi korban bullying.55

Pendapat hampir sama yang diungkapkan oleh Annajmi Ningsih, selaku guru

BK Madrasah Laboratorium, beliau mengatakan bahwa:

“[P]erilaku bullying itu adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menyakiti

orang lain dengan perkataan atau dengan cara mengolok-olok, mengejek atau

menghina penampilan seseorang dan sifat yang dilakukan untuk melecehkan

orang lain terutama teman-teman yang berada di lingkugan pelaku bully.56

54

Imas Kurnia, Bullying (Yogyakarta: Grup Relasi Inti Media, 2006), 82 55

Misisrah, Selaku Guru BK Madrasah, wawancara dengan penulis, 19 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 56

Annajmi Ningsih, Selaku Guru BK, Wawancara dengan Penulis, 11 November 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 62: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

48

Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa Madrasah Laboratorium

Kota Jambi siswa tersebut mengatakan bahwa:

“[Y]ang saya tau bullying itu adalah suatu tindakan untuk menghina,

mengejek orang lain berulangkali mengolok-olok. Biasanya yang menjadi

korban bullying itu anak-anak yang pendiam yang tidak bisa melawan.Selain

itu bullyIing ini juga merupakan tindakan yang dapat merusak psikis korban,

apalagi jika korban ini merasa tertekan.57

Pendapat di atas hampir sama dengan apa yang diungkapkan oleh siswa

Madrasa Laboratorium Kota Jambi, beliau mengatakan bahwa:

“[B]ullying itu adalah tindakan untuk menyakiti seseorang dan menyiksa

ornag lain dan bullying itu tindakan diskriminasi yang dilakukan kepada anak

yang tidak mampu melawan dan hanya akan dilakukan pada orang yang

pendiam dan tidak mudah marah karna jika yang dibully tersebut orang yang

pemarah nanti bisa terjadi perkelahian dan juga akan masuk ruang bk.58

Dari pernyataan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa bullying itu adalah

suatu tindakan yang mana dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, dengan

tujuan untuk menyakiti atau menghina korbannya, tindakan bullying ini dilakukan

dengan sengaja maupun tidak sengaja. Dengan cara mengejek penampilan, menyakiti

secara fisik, dan yang menjadi korban kebanyakan anak yang memiliki sifat pendiam.

B. Bentuk-Bentuk Bullying di Madrasah Laboratorium Kota Jambi

Hampir setiap anak mungkin pernah mengalami suatu bentuk perlakuan yang

tidak menyenangkan dari anak yang lebih tua ataupun yang lebih kuat. Kasus bullying

sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi banyak anak-anak yang tidak mengetahui apa

itu bullying. tanpa disadari, bullying terjadi setiap hari di lingkungan rumah, sekolah,

kantor, dan dimanapun.

Pada siswa kelas VIII MTS Laboratorium Kota Jambi sering terjadi ejek-

mengejek, saling mengucilkan, dan cemoohan terhadap sesama teman di saat jam

57

AY, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020, Kota Jambi,

Catatan Hasil Wawancara. 58

CA, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 23 Oktober 2020, Kota Jambi,

Catatan Lapangan.

Page 63: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

49

belajar berlangsung maupun di saat jam istirahat.Sopan santun anak di zaman

sekarang sangatlah berbeda dengan zaman dahulu, dahulu siswa sangat patuh pada

semua gurunya, berbeda dengan zaman sekarang siswa tidak merasa takut pada guru.

Adapun setelah melakukan wawancara dengan Misirah selaku guru BK di

MTS Laboratorium Kota Jambi didapatkan hasil tentang bagaimana bentuk-bentuk

dari bullying yang terjadi di Madrasah Laboratorium Kota Jambi, sesuai dengan hasil

wawancara pada 19 Oktober 2020 beliau mengatakan bahwa:

“[G]uru BK sering menjumpai siswa maupun siswi MTS Laboratorium Kota

Jambi yang melakukan bullying dengan temannya sendiri. Sebenarnya awal

mula munculnya tindakan pembulian terhadap anak-anak ini di dasari oleh

adanya perbedaan yang sangat menonjol baik itu dari segi fisik yang anak

miliki sehingga tindakan pembulian sangat rentan untuk terjadi.Bullying yang

sering dilakukan adalah bullying verbal yaitu saling mencemooh temannya

dengan kata-kata kasar seperti “kamu bodoh”, “kamu gendut”, “kamu

jelek”,”kamu miskin” ada juga yang suka mengambil barang seperti pena

temannya dan masih banyak lagi. Sehingga dari cemoohan tersebut siswa

maupun siswi menjadi minder, merasa terkucilkan, mengakibatkan tingkat

kepercayaan diri anak tersebut menjadi rendah, pendiam dan lain

sebagainya.59

Pendapat di atas hampir sama dengan apa yang di ungkapkan oleh M. Husni

selaku guru BK Madrasah Laboratorium Kota Jambi Sesuai dengan hasil wawancara

pada 20 Oktober 2020 beliau mengatakan bahwa:

“[B]entuk bullying yang sering terjadi di sekolah biasanya yang saya jumpai

yaitu bullying verbal, cemoohan, saling ejek-ejekaan nama orang tua dan yang

seperti itu sudah menjadi suatu kebiasaan siswa meskipun tidak semua siswa

yang melakukan cemoohan itu terhadap teman-temannya. Tapi salah satu dari

siswa tersebut ada yang memang melakukannya .60

59

Misirah, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 19 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 60

M. Husni, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara dengan Penulis, 20 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 64: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

50

Pendapat di atas hampir sama dengan apa yang di ungkapkan oleh Annajmi

Ningsih selaku guru BK Madrasah Laboratorium Kota Jambi Sesuai dengan hasil

wawancara pada 11 November 2020 beliau mengatakan bahwa:

“[U]ntuk pengalaman saya di sekolah ini bentuk bullying yang saya lihat itu

seperti saling ejek mengejek, mulai dari memanggil dengan nama panggilan

atau nama julukan yang aneh-aneh, menghina orang tua, menghina kulit,

kondisi fisik, dan masih banyak lagi. Ada salah satu siswa yang memang di

asingkan sama teman-temannya, karna anak yang di bully ini pendiam, dan

ada kelambatan dalam berfikir sehingga membuat anak ini di bully oleh

temannya, dan pada akhirnya anak tersebut tidak mau untuk masuk sekolah.61

Setelah mendapatkan informasi dari guru BK tidak lupa juga saya melakukan

wawancara dengan salah satu siswa Madrasah Laboratorium Kota jambi, dalam

wawancaranya mengatakan bahwa:

“[B]ullying yang sering saya lihat sih seperti ejek-ejekan, terkadang ada yang

suka ngode-ngode atau berbisik sama genknya dengan artian mengejek fisik

teman-teman lainya yang memang fisiknya berbeda dengan teman-teman

lainnya. Ada juga yang saling mengejek nama orang tua, dan saling adu mulut

dengan kata-kata yang tidak baik.62

Pendapat hampir sama yang di ungkapkan oleh salah satu siswa yang menjadi

korban bullying:

“[S]aya juga pernah di ejek sama kawan saya kak, awal mulanya saya menjadi

korban bullying ini hanya dari sebuah candaan kawan ngata-ngatain alis saya

tebal, manggil saya dengan sebutan alis tebal, kan saya jadi kesal, saya kan

punya nama kak tapi mereka malah manggil saya seperti itu. Apalagi

terkadang kawan ini bercandanya terlalu berlebihan gitu nah, udah itu ngejek

nama orang tua saya kak, itu kan bikin saya kesal kak masak nama orang tua

saya di ejek-ejek emangnya ada masalah sama nama orang tua saya. Tapi

saya tetap berusaha untuk berfikir positif, walaupun saya tidak nyaman.63

61

Annajmi Ningsih, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 11 November

2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 62

ZR, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020, Kota Jambi,

Catatan Hasil Wawancara. 63

SI, Selaku Siswa Yang Menjadi Korban Bullying, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober

2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 65: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

51

Dari hasil wawancara diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kasus bullying

yang sering terjadi di Madrasah Laboratorium Kota Jambi adalah bullying dalam

bentuk verbal,karena pada hakikatnya bullying secara verbal ini mudah untuk

dilakukan oleh anak-anak, di karenakan kebanyakan siswa melakukkan bullying

tersebut adalah untuk ajang lelucuan bagi mereka dan teman-teman yang memang

sering melakukan bullying.Bullying verbal yang sering dilakukan oleh siswa adalah

dengan sengaja mengolok-olok, menggosip, mengejek dengan penyebutan nama

orang tua, mencemooh, dan lainnya. Maka dari itu bullying yang paling sulit untuk di

cegah oleh pihak sekolah adalah bullying secara verbal ini, mengapa demikian karena

bully ini diluar nalar dan sulit untuk diawasi.

C. Pihak Yang Terlibat Bullying

1. Pelaku Bullying

Kasus bullying yang sering terjadi di sekolah adah ketidak seimbangan

kekuatan antara pelaku bullying maupun korban bullying.Pelaku bullying

menunjukkan suatu kekuatan yang lebih dengan korban bullying di saat melakukan

tindakan bullying.

Menurut Owens (dalam Trevi, 2010) pelaku bullying cenderung berfokus pada

“bully” yang bersifat langsung dan melakukan Bullying secara fisik yang biasa

digunakan laki-laki, tetapi tidak menutup kemungkinan anak laki-laki melakukan

bullying yang bersifat psikologis dan yang menjadi korban biasanya anak perempuan.

Dalam kasus ini anak perempuan menjadi korban bullying yang bersifat tidak

langsung, seperti dihasut, mengadu domba, serta menghancurkan rasa

kesetiakawanan.64

64

Levianti, “Konformitas dan bullying pada siswa”, Jurnal Psikologi, 6, No. 1 (2008), 4.

Page 66: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

52

Mengenai pelaku bully yang terjadi di Madrasah Laboratorium Kota Jambi,

peneliti mewawancarai guru bk yang bernama M. Husni Selaku Guru BK Madrasah

Laboratorium Kota Jambi, beliau mengatakan bahwa:

“[B]iasanya saya lihat untuk pelaku itu anak laki-laki, ada juga perempuan,

dari kasus yang pernah ada dari salah satu siswa perempuan yang melakukan

bully terhadap temannya sampai melibatkan orang tua kedua belah pihak

karena kedua orang tua tau bahwa anaknya di bully.65

Pendapat hampir sama dengan apa yang di ungkapkan oleh ibu Misirah, beliau

mengatakan bahwa:

“[D]ari kasus yang pernah ada, salah satu dari siswa perempuan ada yang

saling ejek-mengejek melalui aplikasi media sosial, sehingga di ketahui oleh

pihak orang tua, dan orang tua merasa tersinggung hingga melibatkan pihak

sekolah.Kasus ini biasanya di sebut Cyberbullying.66

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan salah satu siswa mereka

mengatakan bahwa:

“[S]aya melakukan bullying itu awalnya hanya sekedar bercanda saja, karena

saya juga ikut-ikutan teman saya yang lainnya, dan yang kami bully itu pun

diam saja dan tidak melawan jadi kami bully.67

Tidak lupa penulis juga melakukan wawancara dengan siswa, mereka

mengatakan bahwa:

“[P]elaku bullying biasanya di lakukan oleh anak laki-laki, mereka membully

itu hanya untu senang-senang, yang mana pelaku tersebut pernah mengejek

atau menghina korban bully.Sehingga korban merasa terintimidasi,

terasingkan, bahkan kehilangan kepercayaan diri mereka.68

65

M. Husni, Selaku Guru Bk Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 20 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 66

Misirah, Selaku Guru Bk Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 19 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 67

JF, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020, Kota Jambi,

Catatan Hasil Wawancara. 68

NY, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 23 Oktober 2020, Kota Jambi,

Catatan Hasil Wawancara.

Page 67: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

53

Dari pernyataan diatas dapat penulis simpulkan bahwa, pelaku bullying adalah

sebagian anak yang tidak tahu apa yang mereka lakukan itu sudah termasuk dalam

konteks bully, dan kurangnya pegetahuan tentang apa itu bullting, dan mereka

melakukan itu sebagai candaan semata bahkan melakukan bullying hanya untuk

kepuasan dan melampiaskan emosi mereka.

2. Korban Bullying

Korban bullying biasanya terjadi pada anak yang lemah, pendiam, memiliki

fisik yang bisa di jadikan bahan tertawaan teman-temannya hingga berujung ke bully,

korban bullying rata-rata anak yang memiliki kepercayaan diri yang rendah.

Stephenson dan Smith ada tiga ciri korban, antara lain:

a. Korban yang pasif mempunyai sifat cemas serta self esteem dan

kepercayaan diri yang rendah, mereka selalu merasa dirinya lemah dan

tidak berdaya serta tidak dapat berbuat apa-apa unuk menjaga diri mereka.

b. Korban yang proaktif mempunyai sifat yang lebih kuat secara fisik dan

lebih aktif dibandingkankorban yang pasif. Mereka mempunyai masalah

terhadap daya konsentrasinya, mereka cenderung menciptakan suasana

yang tidak nyaman serta memprofokasi teman-teman lainnya untuk

melakukan bullying juga terhadap orang yang lebih lemah. Menyatakan

bahwa 1 dari 5 korban adalah yang bersifat provokatif.

c. Korban yang diprofokasi cenderung melakukan tindakan bullying juga dan

hal yang paling ekstrem dari korban adalah ketika mereka melakukan

tindakan agresif di bully oleh anak yang lebih kuat lalu menjadi pelaku

bullying terhadap anak yang lebih lemah.69

69

Mita Yuliana. 2018. Dampak perilaku bully terhadap 2 siswa di SMP Pangudi Luhur Klaten

Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi.Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Page 68: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

54

Mengenai dengan korban bullying yang terjadi di Madrasah Laboratorium

Kota Jambi, penulis mewawancarai Misirah selaku guru BK, beliau mengatakan

bahwa:

“[B]iasanya korban bullying itu adalah anak yang memang pendiam, suka

menyendiri, dan anak yang pendiam tidak akan berani untuk mengadu ke

guru, dan mereka takut untuk mengungkapkan kasus bully yang terjadi pada

diri mereka.70

Pendapat juga hampir sama dengan apa yang di ungkapkan oleh salah satu

siswa :

“[S]aya pernah sih ngejek kawan-kawan saya, tapikan saya cuma becanda,

main-main gitu bukanya serius kan cuma ngejek nama orang tua gitu, masa

harus marah kalau ejek-ejek gitukan masih wajar.Saya juga tidak sampai dan

pernah main pukul.71

Pendapat juga hampir sama dengan yang di ungkapkan oleh salah satu siswa

yang menjadi korban bullying:

“[S]aya juga sering di ejek sama kawan saya kak, saya dibilang gendut lah

sama teman saya, mungkin karna fisik saya seperti gini, jadi mungkin aneh

buat mereka.Ada sih rasa kesal, rasa ingin membalas dan membela diri tapi

saya mikir dari pada nanti urusannya jadi panjang ya saya diamin aja kak saya

sabar aja, saya sadar dengan fisik saya kak, karna semua orang pasti punya

kekurangan.72

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi korban

bullying adalah anak yang memang memiliki sifat yang pendiam, merasa dirinya

lemah di hadapan teman-teannya, dikrenakan fisik mereka serta takut untuk

mengungkapkan kepada gurunya bahwa mereka di bully oleh teman-temannya, dan

jika mereka mengadu ke pada guru wali kelas maupun guru Bk si korban akan merasa

terancam dan akan di bully lagi.

70

Misirah, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 71

DT, Selaku Siswa, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020, Kota Jambi, Catatan Hasil

Wawancra. 72

AF, Selaku Siswa Yang Menjadi Korban Bullying, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober

2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 69: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

55

3. Saksi Bullying

Saksi bullying menjadi pemirsa sekaligus pemeran dalam sebuah situasi

bullying. Para saksi bullying berperan dengan dua cara: aktif menyoraki dan

mendukung pelaku bullying, atau diam dan bersikap acuh tak acuh. Saksi bullying

yang aktif berseru dan mentertawakan korbannya bullyingyang tengah dianiaya, bisa

jadi telah menjadi anggota geng yang dipimpin oleh pelaku bullying. Saksi aktif ini

bisa juga bukan merupakan anggota kelompok sang pelaku bullying. Ia hanya

kebetulan berada ditempat bullying berlangsung, namun tergenta untuk menyoraki

sang korban nalurinya untuk bergabung dengan sang pelaku bullying. Lagi-lagi ini

merupakan naluri penyelamatan diri agar ia tidak menjadi korban berikutnya. Apapun

statusnya, saksi aktif ini berperan sebagai pemandu sorak, ia memberi falidasi dan

legitimasi bagi pelaku bullying untuk melancarkan aksinya sekaligus motivasi untuk

semakin merajalela.

Adapun saksi pasif yang juga berada diarea bullying lebih memilih diam

karena alasan yang wajar yaitu takut. Jika ia melakukan intervensi, ia akan turut

menjadi korban baik saat itu juga maupun nanti jika ia melaporkan pada orang

dewasa. Lagi-lagi penganiayaan akan turut menimpa dirinya.

Mengenai saksi bullying yang terjadi di Madrasah Laboratorium Kota jambi,

peneliti mewawancarai guru BK bernama M. Husni, beliau mengatakan bahwa:

“[D]alam menangani kasus bullying di sekolah ini ada siswa yang mengetahui

adanya bullying tetapi tidak berani untu melapor ke wali kelas maupun guru

lainnya, dikarenakan mereka takut di bully juga. Akhirnya pihak guru bekerja

sama dengan siswa maupun siswi yang dipercayai, jadi di setiap kelas sudah

ada siswa atau siswi untuk menjadi informan jika ada kasus bullying, dan

diharapkan untuk melapor ke wali kelas atau guru BK.73

73

M. Husni, Guru Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 20 Oktober 2020, Kota Jambi,

Catatan Hasil Wawancara.

Page 70: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

56

Senada dengan pernyataan di atas penulis wawancara dengan salah satu

siswajuga mengatakan bahwa:

“[K]orban bully biasanya yang memiliki fisik gendut, yang percaya dirinya itu

rendah, dan saat di bully si korban takut terhadap pelaku bullying, memang

maksudnya itu hanya candaan tetapi risih juga selalu di bully.karna kalau

melawan mereka akan semakin di bully.74

Penulis juga mewawancarai salah satu siswa Madrasah, mereka mengatakan

bahwa:

“[M]enjadi saksi dalam kasus bully itu tidak mudah, ya kalau kita melapor ke

guru nanti kita di ancam, dan akan jadi korban bully selanjutnya. Pernah

teman saya di bully dan saya melawan orang yang membully, saya marahkan

si pelaku bullying itu, tapi saya marahkan dengan artian menasehati.Saya

tidak melapor ke guru BK. Setelah itu saya membawa teman saya pergi agar

tidak di bully lagi.75

Pendapat hampir sama dengan yang di ungkapkan oleh salah satu siswa,

mereka mengatakan bahwa:

“[J]adi saksi kasus bullying itu dak mudah, karna akan terbawa-bawa dalam

masalah tersebut, jadi kalau ada kawan saya yang di bully, di ejek-ejek saya

diam saja dan saya pergi kekantin.76

Dari beberapa paparan di atas dapat penulis simpulkan bahwa, ada anak yang

memang mengetahui adanya kasus bullying tetapi mereka acuh tak acuh, tidak mau

melaporkan kasusbully itu ke guru dan intinya mereka hanya ingin menyelamatkan

dirinya agar tidak menjadi korban bullying selanjutnya. Ada juga sebagian anak yang

memang peduli dengan adanya kasus bullying, dan mereka menolong korban bullying

dan membela korban serta melaporkan kasus bullying ini ke wali kelas ataupun ke

guru Bk.

74

NR, Selaku siswa Madrasah, Wawancara Dengan Peneliti, 22 Oktober 2020, Kota Jambi,

Catatan Hasil Wawancara. 75

IB, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020, Kota Jambi,

Catatan Hasil Wawancara. 76

JN, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 23 Oktober 2020, Kota Jambi,

Catatan Hasil Wawancara.

Page 71: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

57

D. Dampak Bullying Terhadap Tingkat Kepercayaan Diri Siswa

Dampak dari bullying yang paling jelas terlihat adalah terganggunya kesehatan

fisik.Beberapa dampak fisik yang biasanya ditimbulkan bullying adalah sakit kepala,

sakit tenggorokan, flu, batuk, bibir pecah-pecah, dan sakit dada.Dampak lainnya yang

kurang terlihat, namun berefek jangka panjang adalah menurunnya kesejahteraan

psikologis dan penyesuaian sosial yang buruk.77

Dampak bullying dapat dibedakan

menjadi tiga yaitu:78

1. Dampak bagi korban bullying

Dampak bullying bagi korban dapat membuat remaja merasa cemas dan

ketakutan, mempengaruhi konsentrasi belajar di sekolah dan menuntun mereka untuk

menghindari sekolah. Jika bullying berlanjut dalam waktu yang lama, dapat

mempengaruhi self esteem siswa, meningkatkan isolasi sosial, memunculkan perilaku

menarik diri, menjadikan remaja rentan terhadap stres dan depresi, serta rasa tidak

aman. Dalam kasus yang lebih ekstrim, bullying dapat mengakibatkan korban berbuat

nekat, bahkan bisa membunuh atau melakukan bunuh diri.Jika bullying menimpa

korban secara berulangulang. Konsekuensinya yaitu korban akan merasa depresi dan

marah, marah terhadap dirinya sendiri, terhadap pelaku dan terhadap orangorang di

sekitarnya serta terhadap orang dewasa yang tidak dapat atau tidak mau

menolongnya.

2. Dampak bagi pelaku

Pada umumnya para pelaku bullying memiliki rasa percaya diri yang tinggi

dengan harga diri yang tinggi pula, cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang

pro terhadap kekerasan, tipikal orang yang berwatak keras, mudah marah dan

implusif, toleransi yang rendah terhadap frustasi. Para pelaku bullying memiliki

77

Mita, “Dampak perilaku bully terhadap 2 siswa di SMP Pangudi Luhur Klaten Tahun Ajaran

2017/2018” Skripsi(Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 78

Nindya Alfian Muliasari, “Dampak Perilaku Bullying Terhadap Kesehatan Mental Anak

(Studi Kasus di MI Ma‟arif Cekok Babadan Ponorogo)”, Skripsi (Ponorogo: Institut Agama Islam

Negeri Ponorogo, 3019), 21.

Page 72: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

58

kebutuhan yang kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang berempati terhadap

targetnya.

Siswa akan terperangkap dalam peran pelaku bullying, tidak dapat

mengembangkan hubungan yang sehat, kurang cakap untuk memandang dari

perspektif lain, tidak memiliki empati, serta menganggap bahwa dirinya kuat dan

disukai hingga dapat mempengaruhi pola hubungan sosialnya di masa yang akan

datang.

Sementara itu hasil wawancara penulis dengan siswa Madrasah Laboratorium

Kota Jambi, beliau mengatakan bahwa:

“[K]alo untuk dampak dari bully itu sendiri saya tidak tau kak, saya taunya

mengejek kak. Tapi saat kami di laporkan ke guru dan di kasih tau apa itu

bully dan dampaknya baru lah kami paham kenapa teman yang sering

sayabully itu tidak melawan dan diam saja, dan minder sama sayaternyata

dampak dari saya bully tadi, dan mereka takut untuk berteman sama saya, dan

takut saya bully.79

Penulis juga menyempatkan untuk mewawancarai salah satu siswa yang

menjadi korban bullying:

“[S]aya pernah di bully, diejek, dihina karena saya pernah maju kedepan kak,

dan dampak yang saya terima dari kasus bullying itu saya kurang percaya diri

lagi saat mau maju kedepan, saya pernah putus asa rasanya ingin tidak sekolah

lagi, supaya saya tidak di omongin lagi sisi jeleknya saya, terkadang saya

ingin menangis mengingat itu. Mereka tidak tau betapa tidak enaknya di bully

itu, mereka taunya membully, mengejek.80

3. Dampak bagi siswa lain yang menyaksikan bullying (bystanders)

Jika bullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, maka siswa lain yang menonton

dapat berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara sosial. Dalam

79

DS, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 23 Oktober 2020, Kota Jambi,

Catatan Hasil Wawancara. 80

KD, Selaku Siswa Yang Menjadi Korban Bullying, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober

2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 73: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

59

kondisi ini, beberapa siswa mungkin akan bergabung dengan penindas karena takut

menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya akan diam saja

tanpa melakukan apapun dan yang paling parah mereka merasa tidak perlu

menghentikannya.

Sesuai dengan wawancara yang saya lakukan dengan guru BK di MTS

Laboratorium Kota Jambi sebagaiman yang di ungkapkan oleh beliau bahwa:

“[P]erilaku bullying sangat berdampak terhadap prilaku anak, seperti tingkat

kepercayaan diri mereka menurun, gangguan terhadap psikis maupun

psikologis mereka serta mengalami depresi, ada rasa kecemasan, kurangnya

percaya diri, Ada beberapa kasus di negara-negara asing yang menjadi korban

bully yang mengalami depresi hingga memilih untuk mengakhiri hidupnya.81

Mengenai dampak bullying terhadap tingkat kepercayaan diri siswa yang

terjadi di Madrasah Laboratoium Kota Jambi, peneliti mewawancarai Misirah selaku

guru BK beliau mengatakan bahwa:

“[S]elama penanganan kasus bullying di sekolah ini, dampak yang

ditimbulkan pada korban adalah, mereka merasa cemas dan ketakutan sama

temannya yang sering membully dirinya, siswa lebih menarik diri dari

lingkungan, tidak percaya diri, dan mereka merasa tidak aman.82

Pendapat juga hampir sama yang di ungkapkan oleh Annajmi Ningsih selaku

guru BK beliau mengatakan bahwa:

“[D]ampak yang terjadi pada anak yang menjadi korban bullying anak

tersebut menjadi pendiam, dan tidak percaya diri, menyendiri dan tidak ingin

bergabung bersama teman-teman yang lainnya, sehingga membuat anak

tersebut tidak ingin untuk datang kesekolah lagi dan ingin berhenti sekolah.83

81

Misirah, Selaku Guru Bk Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 19 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 82

M. Husni, Selaku Guru Bk Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 20 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 83

Annajmi Ningsih, Selaku Guru BK Madrasah , Wawancara Dengan Penulis, 11 November

2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 74: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

60

Pendapat juga hampir sama yang di ungkapkan oleh salah satu siswa yang

menjadi korban bullying:

“[S]aya juga sering di ejek sama kawan saya kak, saya dibilang gendut lah

sama teman saya, mungkin karna fisik saya kayak gini, jadi mungkin aneh

buat mereka.Ada sih rasa kesal, ingin membalas dan membela diri tapi saya

mikir dari pada nanti urusannya jadi panjang ya saya diamin aja kak saya

sabar aja, saya sadar dengan keadaan fisik saya ini kak, karna semua orang

pasti punya kekurangan. Terkadang saya lebih milih untuk berada didalam

kelas aja, saya dak mau keluar kelas, kalaupun saya keluar paling hanya ke

kantin, dan keluarpun kalau penting saja, setelah itu saya masuk lagi kedalam

kelas.84

Pendapat juga hampir sama yang di ungkapkan oleh salah satu siswa yang

menjadi korban bullying:

“[S]aya itu tidak percaya diri kalau di suruh guru untuk maju kedepan kelas,

di suruh jawab pertanyaan dari guru, jadi serba salah, ya mungkin karna

sering di ejek sama kawan-kawan, jadi ada perasaan tidak tenang dan saya

jadi takut,jadi kalau sudah di suruh maju mulai gemeteran takut kalau kami di

bully lagi.85

Pendapat juga hampir sama yang di ungkapkan oleh salah satu siswa yang

menjadi korban bullying:

“[A]wal kami menjadi korban bullying itu dari sebuah candaan kawan.tetapi

lama kelamaan kok candaan mereka ini kok makin tiap hari gitu. Kadang

kawan ini bercandanya terlalu berlebihan gitu, saya sadarlah kalau saya ini

anaknya ada kurangnya dalam bentuk tubuh tapi yo janganlah saya ni di ejek

gendut terus. Kalo cuma sekali atau dua kali tidak apa-apa saya masih bisa

terima tapi kadang kawan ni bercandanya terlalu sering. Jadi saya setiap pas

lagi ngumpul gitu saya lebih milih untuk diam ataupun milih ngobrol samo

kawan yang lain yang bisa terima kurangnya saya. Dari pada saya ikut

ngobrol disitu eh saya malah jadi bahan ejekan samo mereka kan sakit hati

saya jadinya. Kadang saya bisa tiba-tiba dak percaya diri kalau nak bekawan

84

AF, Selaku Siswa Yang Menjadi Korban Bullying , Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober

2020, Kota Jambi, Catatan Hsil Wawancara. 85

ST, Selaku Siswa Yang Menjadi Korban Bullying, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober

2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 75: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

61

atau dekat sama kawan yang diluar sekolah, karena kami tu minder dan

kepikiran dengan apa yang kawan-kawan bilang.86

Dari hasil dari wawancara diatas, dapat penulis simpulkan bahwa dampak dari

bullying bermacam-macam seperti meurunnya kepercayaan diri seseorang, adanya

gangguan terhadap psikis, depresi, ada rasa kecemasan, merasa ketakutan, merasa

tidak aman saat berada di sekolah maupun lingkungan, menarik diri dari lingkungan,

sehingga korban bullying tidak ingin datang ke sekolahdan masih banyak lagi.

Dampaknya sangatlah berbahaya, apabila di biarkan terus menerus tanpa adanya

penanganan, pelaku bullying akan terus menerus melakukan bully terhadap teman-

teman yang lainnya yang akan menjadi korban bullying dan belajar bahwa tidak akan

ada resiko apapun bagi pelaku dan bagi korban.

86

HL, Selaku Siswa Yang Menjadi Korban Bullying, Wawancara Dengan Penulis, 23 Oktober

2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 76: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

62

BAB IV

PENANGANAN TERHADAP KORBAN BULLYING DI MADRASAH

LABORATORIUM KOTA JAMBI

A. Upaya Pencegahan kasus bullying

Bullying sudah menjadi masalah global yang kemudian tidak bisa kita abaikan

lagi.Banyak hal yang haurus bisa kita lakukan untuk menyelamatkan perkembangan

psikologis anak-anak dan remaja.Kekerasan sejak dini bukan merupakan bagian dari

perkembangan psikologis mereka, oleh sebab itu banyak elemen harus ikut terlibat,

baik orang tua, pihak sekolah, bahkan pemerintah.

Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:87

1. Orang tua membiasakan diri memberikan feedback positif bagi anak sehingga

mereka belajar untuk berperilaku sosial yang baik dan mereka mendapatkan

model interaksi yang tepat bukan seperti perilaku bullying dan agresi.

Kemudian menggunakan alternative hukuman bagi anak dengan tidak

melibatkan kekerasan fisik maupun psikologis. Selain itu, orang tua mau

menjalin relasi dengan sekolah untuk berkonsultasi jika anaknya baik sebagai

pelaku bullying ataupun kotban bullying.

2. Pihak sekolah menciptakan lingkungan yang positif misalnya dengan adanya

peraktik pendisiplinan yang tidak menggunakan kekerasan. Selain itu juga,

meningkatkan kesadaran pihak sekolah untuk tidak mengabaikan keberadaan

bullying.

87

Imas Kurnia, Bullying (Yogyakarta: Grup Relasi Inti Media, 2006), 3-4.

Page 77: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

63

Berikut ini beberapa upaya untuk menangani kasus bullying, di antaranya:88

1. Menangani perilaku bullying bagi korban, diantaranya:

a. Bekali peserta didik dengan kemampuan untuk membela dirinya sendiri,

terutama ketika tidak ada orang dewasa/guru/orang tua yang berada

didekatnya.

b. Bekali peserta didik dengan kemampuan menghadapi beragam situasi

tidak menyenangkan yang mungkin dia alami dalam kehidupannya.

c. Upaya peserta didik mempunyai kemampuan sosialisasi yang baik

dengan sebaya atau dengan orang yang lebih tua.

2. Menangani perilaku bullying bagi pelaku, diantaranya:

a. Segera ajak peserta didik bicara mengenai apa yang dia lakukan.

Upayakan bantuan dari tenaga ahlinya agar masalah tertangani dengan

baik dan selesai dengan tuntas.

b. Cari penyebab peserta didik melakukan hal tersebut. Penyebab menjadi

penentu penanganan. Peserta didik yang menjadi pelaku karena rasa

rendah diri tentu akan ditangani secara berbeda dengan pelaku yang

disebabkan oleh dendam karena pernah menjadi korban. Demikian juga

bila pelaku disebabkan oleh agresifitasnya berbeda.

c. Posisikan diri untuk menolong peserta didik dan bukan menghakimi

anak.

B. Penanganan yang di lakukan oleh guru BK

Bullying hal yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari bisa jadi di

lingkungan sekitar, atau di lingkungan pendidikan maka dari itu guru BK dan orang

tua berperan aktif kepada anak untuk meminimalisir kasus bullying.

88

Ziadatul Hamidah, “Program Studi Pendidikan Agama Islam: Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan”, Skripsi (Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019), 40.

Page 78: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

64

Masa sekarang banyak terjadinya bullying, bahkan banyak di bicarakan

sehubungan dengan meluasnya kasus penghinaan di sertai dengan ejekan di media

sosial maupun di lingkungan masyarakat, khususnya di kalangan remaja. Perilaku

bullying dari waktu kewaktu terus menghantui anak-anak, mulai dari usia remaja

hingga dewasa.

Bullying adalah perilaku menyimpang anak yang berdampak negatif buruk

anak, bullying adalah tindakan yang frontal, penindasan hingga dapat mengakibatkan

penurunan kepercayaan diri terhadap anak, maka dari itu peran penting guru BK

maupun orang tua untuk melakukan pendampingan terhadap kasus bullying.

Mengenai seperti apa penanganan yang telah dilakukan di Madrasah

Laboratorium Kota Jambi, peneliti mewawancarai guru BK dan didapatkan hasil:

“[S]alah satu cara yang dilakukan guru bk yaitu berperan aktif untuk

memantau aktifitas murid pada jadwal jam kosong untuk mengantisipasi

adanya kasus bullying, Sebagai guru BK kita harus memberi pengarahan

kepada para korban bullying. Bahwasanya kejadian yang pernah dialaminya

tersebut bukan semata mata ingin menindas korban, namun hanya ingin

bergurau tapi tidak tahu batas bergurau tersebut, juga memberitahu bahwa

tidak semua siswa memiliki sifat tersebut, dan tidak lupa juga melakukan

pendampingan terhadap anak yang di bully dengan cara musyawarah di mana

selaku guru BK memanggil kedua orang tua siswa korban bully dan si

pembuli untuk mengetahui sebab terjadinya bullying, terkadang bullying

terjadi karena interaksi dua siswa tersebut. Dalam kasus ini banyak siswa

yang tidak mengetahui bullying ini dalam bentuk apa saja, maka dari itu atas

kasus bullying di atas orang tua, Wali kelas, guru BK berperan aktif untuk

memberi tahu kepada anak-anak mereka bahwa bullying itu terdiri dari

kekerasan fisik dan verbal. Tidak lupa pula guru Bk memberikan motivasi

kepada anak yang menjadi korban bullying. Tidak lupa kita mendudukkan

pelaku dan korban di ajak untuk berkomunikasi, memberikan pemahaman

bahwasanya bahwa apa yang dilakukan itu adalah hal yang salah.89

89

Misirah, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara dengan Peneliti 19 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 79: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

65

Setelah mendapatkan informasi tersebut peneliti juga tidak lupa untuk

melakukan wawancara dengan guru bk yang lainnya dan didapatkan hasil:

“[U]ntuk mengatasi bentuk perilaku bullying yang dilakukan oleh siswa atau

siswi di sini, kami bekerja sama kepada semua pihak yang ada di sekolah ini.

dalam penanganan kasus bullying ini kami dari pihak sekolah akan berusaha

semaksimal mungkin karena seperti yang kita ketahu bullying ini jika

dibiarkan terus menerus tanpa adanya penanganan yang serius itu sangat

berbahaya, contohnya bisa dilihat pada media online seperti apa dampak yang

ditimbulkan oleh bullying ini. Untuk sejauh ini ada beberapa hal yang telah

kami lakukan seperti memberkan pemahaman terhadap siswa tentang bahaya

dari perilaku bullying, dan memberikan informasi kepada siswa tentang

hukuman yang akan diterimanya dari pihak sekolah jika melakukan tindakan

bullying, memberi arahan, menasehati, memberikan motivasi. Kita juga

sebagai guru BK membantu untuk menyelesaikan dan mempertemukan si

pembully dengan korban bully dengan tujun agar sikorban percaya agar tidak

akan terjadi lagi kasus bullying terhadap dirinya. Sehingga sikorban dapat

mengembalikan kepercayaan dirinya, selaku guru BK selalu menjadi

penengah dalam permasalahan kasus bullying, karena peran guru BK sebagai

hakim yang adil, serta membimbing anak-anak agar tidak lagi melakukan aksi

bully. Tidak lupa pula pihak sekolah Bekerja sama dengan pihak orang tua,

karna orang tua adalah orang yang paling dekat dengan siswa. Pihak orang

tua harus ikut berperan aktif dalam perkembangan psikologi anak mereka,

berbicara kepada anaknya apa bila ada kasus bully jangan hanya diam saja,

dan segera langsung bicarakan ke wali kelas ataupun guru BK jika anaknya

menjadi korban bully. 90

Setelah mendapatkan informasi tersebut peneliti juga melakukan wawancara

dengan guru BK yang lainnya dan didapatkan hasil:

“[K]alau dari guru BK pastinya bekerja sama kepada guru mata pelajaran,

wali kels, kesiswaan, dan semuanya baik pegawai maupun staff.Khususnya

saya selaku guru BK saya memberikan arahan, memberikan perhatia kepada

anak yang menjadi korban bully, memberikan motivasi yang dapat

membangun untuk anak yang menjadi korban, dan memberikan

pendampingan kepada anak.Kita juga selaku guru BK selalu bekerjasama

antara wali kelas dan guru BK lainnya. Kami juga tidak lupa untuk membantu

dalam peyelesaian permasalahannya, untuk pelaku dan korban bullying di

panggil dan di pertemukan agar tau apa sebab terjadinya bullying , memanggi

teman yang sudah melaporkan bahwa adanya kasus bully, dan memanggil

90

M. Husni, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara dengan Peneliti, 20 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 80: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

66

orang tua dari dua belah pihak. Karna kami disini selaku guru BK adalah

sebagai orang tua di sekolah, sebagai penengah bagi anak-anak yang ada

masalah. Selanjutnya saya dan guru-guru lainnya jika ada kasus yang seperti

bullying dan kasus-kasus lainnya biasanya kita dudukkan anak, dan kita ajak

untuk berkomunikasi dan memberi tahu bahwa apa yang mereka lakukan itu

adalah perbuatan yang tidak baik. Kemudian jika menyangkut orang lain

dalam arti menyakiti, kami ajarkan kepada mereka untuk bisa saling

memaafkan antara satu sama yang lainnya.91

Adapun dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya dari

pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam menangani kasus bullying ini

disekolah, baik itu melalui guru mata pelajaran, wali kelas, guru bk yang bekerja

sama dengan pihak guru-guru, pegawai maupun staff lainnya dan tidak lupa untuk

bekerja sama dengan para orang tua yang merupakan pihak yang paling dekat dengan

siswa. Tidak lupa dari para guru-guru selalu megajarkan kepada siswa maupun siswi

untuk bisa saling memaafkan antara satu sama yang lainnya. Selain itu dengan adanya

penanganan yang maksimal ini bisa untuk menekan perilaku bullying disekolah.

Mendapatkan informasi dari para guru BK Pada saat dilapangan beberapa

penanganan yang telah dilakukan oleh pihak sekolah, akan tetapi itu masih belum

sempurna karena masih ada juga siswa yang melakukan bullying pada saat tidak ada

guru.

91

Annajmi Ningsih, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara Dengan Peneliti, 11 November

2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 81: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis dapat

menarik kesimpulan sesuai dengan apa yang telah diajukan, yakni sebagai berikut:

1. ada dua bentuk bullying yang terjadi di Madrasah Laboratorium Kota Jambi,

diantaranya adalah kasus bullying verbal dan bullying fisik. Akan tetapi kasus

yang marak terjadi di sekolah adalah kasusu bullying verbal, di karenakan

kebanyakan siswa melakukkan bullying tersebut adalah untuk ajang lelucuan

bagi mereka dan teman-teman yang memang sering melakukan

bullying.Bullying verbal yang sering dilakukan oleh siswa adalah dengan

sengaja mengolok-olok, menggosip, mengejek dengan penyebutan nama

orang tua, mencemooh, dan lainnya.

2. dampak dari bullying sangatlah berbahaya, dampak bullying yang terlihat jelas

adalah terganggunya kesehatan fisik, sulit menyesuaikan diri terhadap

lingkungan, menarik diri dari lingkungan, hilangnya rasa percayaan diri,

merasa cemas, berlebihan. Selalu merasa takut, depresi, ingin bunuh diri, dan

gejala-gejala gangguan stres pasca trauma.

3. Upaya penanganan yang dilakukan yaitu melakukan pendampingan terhadap

anak yang menjadi korban bully, memberikan motivasi, selaku guru BK

memanggil kedua orang tua siswa korban bully dan pembully. Pihak sekolah

telah melakukan berbagai upaya dalam menangani kasus bullying ini

disekolah, baik itu melalui guru mata pelajaran, wali kelas, guru bk yang

bekerja sama dengan pihak guru-guru, pegawai maupun staff lainnya dan

bekerja sama dengan para orang tua yang merupakan pihak yang paling dekat

dengan siswa.

Page 82: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

68

B. Implikasi Penelitian

Guna mencegah terjadinya kasus bullying di MTS Laboratorium Kota Jambi,

maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan:

1. Guru harus selalu senantiasa untuk menjadi pendengar yang baik bagi siswa.

2. Sering melakukan sosialisasi kepada siswa tentang apa itu bullying dan

seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari bullying.

3. Selalu menjalin komunikasi yang baik antara guru dan orang tua siswa

Hasil penelitian ini belum sepenuhnya sempurna, mungkin masih ada yang

tertinggal atau terlupakan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan penelitian ini dapat

dilanjutkan dan dikaji ulang tentunya dengan lebih teliti lagi, kritis, dan lebih

mendekati guna menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca.

Page 83: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

DAFTAR PUSTAKA

AL-QUR’AN

Kementrian Agama Republik Indonesia.Alquran dan terjemahnya.(Bandung, 2010).

BUKU

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2013.

Baharuddin. M .Pd.I, Pendidikan & Psikologi Perkembangan, Jogjakarta: AR-RUZZ

MEDIA, 2017.

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2010.

Desmita, Pikologi Perkembangan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009.

Donny BU (ICT Watch), Usir Galau dengan Internet, (Yogyakarta: Andi Offset,

2013), 41

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Kurnia, Imas. Bullying, Yogyakarta: Grup Relasi Inti Media, 2016.

Moloeng, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2002.

Narbuko, Chollid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara,

2007.

Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2007.

Sudijon, Anas. Metodelogi Research dan Bimbingan Peneliitian Skripsi. Yogyakarta:

UD Rama, 1993.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta,2007.

Page 84: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

JURNAL

Deni, Amandha Unzilla&Ifdil. “Konsep Kepercayaan Diri Remaja Putri”, Jurnal

Pendidikan Indonesia, 2, No.2, 2016.

Fajar Setiawan, Fajar. “Dampak Perilaku Bullying Terhadap Kehidupan Sosial Siswa

Sekolah Dasar Di Kecamatan Driorejo Kabupaten Gresik”, Jurnal Inventa, 2,

No. 1, 2018.

Levianti, “Konformitas dan bullying pada siswa”, Jurnal Psikologi, 6, No. 1, 2008.

Masdin, “Fenomena Bullying Dalam Pendidikan”, Jurnal Al Ta‟dib, 6, No. 2, 2013.

Wulandari, Ade, “Karakteristik Pertumbuhan Perkembangan Remaja Dan

Implikasinya Terhadap Masalah Kesehatan Dan Keperawatannya”, Jurnal

Keperawatan Anak, 2, No.1, 2014.

SKRIPSI

Damayanti, Reka. “Dampak Bullying Terhadap Perkembangan Sosial Emosional

Anak”, Skripsi, Jambi: Universitas Islam Negeri Sukthan Thaha Saifuddin

Jambi, 2019.

Fauziah, Dede Misybah. “Bimbingan Konseling Rational Emotif Behavior Therapy

Teknik Homework Assigment Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa

Korban Bullying”, Skripsi, Lampung: Institut Agama Islam Negeri Raden

Intan Lampung, 2016.

Hamidah, Ziadatul. “Program Studi Pendidikan Agama Islam: Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan”. Skripsi, Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya, 2019.

Ikhsan Janatung, Andi Muhammad. "Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perilaku

Bullying di SMAN 2 Barru”. Skripsi, Makassar: Universitas Hasanuddin

Makassar, 2018.

Muliasari, Nindya Alfian, “Dampak Perilaku Bullying Terhadap Kesehatan Mental

Anak (Studi Kasus di MI Ma‟arif Cekok Babadan Ponorogo)”. Skripsi,

Ponorogo: Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 3019.

Page 85: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

Mustakim, “Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam: Fakultas Dakwah”,

Skripsi, Jambi: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

2019.

Novalia, Ricca. “Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial: Fakultas Dakwah dan

Komunikasi”, Skripsi, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2016.

Rizal, Shakinah Ayesha, “Hubungan Antara Bullying Dengan Kepercayaan Diri

Siswa MAN TLOGO”. Skripsi , Malang: Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang, 2013.

Sri Purwaningsih, Ida Mega. “Hubungan Perundungan (Bullying) Dengan

Kepercayaan Diri Siswa Kelas X SMA Muhammadiy 11 Karanganyar”,

Skripsi, Surakarta: Institut Islam Negeri Surakarta, 2017.

Wardiati, Eli. “Pengaruh Bullying Terhadap Moralitas Siswa Pada SMP Negeri Darul

Hikmah Kabupaten Aceh Jaya”, Skripsi, Banda Aceh: Universitas Islam

Negeri Ar-Rniry Darusalam, 2018.

Yuliana, Mita. 2018. “Dampak perilaku bully terhadap 2 siswa di SMP Pangudi

Luhur Klaten Tahun Ajaran 2017/2018” Skripsi, Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

WAWANCARA

AF, Selaku Siswa Yang Menjadi Korban Bullying, Wawancara Dengan Penulis, 22

Oktober 2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

AF, Selaku Siswa Yang Menjadi Korban Bullying , Wawancara Dengan Penulis, 22

Oktober 2020, Kota Jambi, Catatan Hsil Wawancara.

Annajmi Ningsih, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 11

November 2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Annajmi Ningsih, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 11

November 2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Annajmi Ningsih, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 11

November 2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 86: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

AY, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

CA, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 23 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Data Sekolah Madrasah Laboratorium Kota Jambi, diambil pada 20 Oktober 2020.

Dokumentasi Madrasah, yang diperoleh dari bapak M. Rinto Alanuari Bidang Staff

TU.

Dokumentasi Madrasah, yang diperoleh dari bapak M. Rinto Alanuari Bidang Staff

TU.

DS, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 23 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

DT, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancra.

HL, Selaku Siswa Yang Menjadi Korban Bullying, Wawancara Dengan Penulis, 23

Oktober 2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

IB, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

JF, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

JN, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 23 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

KD, Selaku Siswa Yang Menjadi Korban Bullying, Wawancara Dengan Penulis, 22

Oktober 2020, Kota Jambi, Catatan Haasil Wawancara.

M. Husni, Selaku Guru Bk Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 20 Oktober 2020,

Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

M. Husni, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara dengan Penulis, 20 Oktober 2020,

Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

M. Husni, Selaku Guru Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 20 Oktober 2020,

Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 87: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

M. Husni, Selaku Guru Bk Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 20 Oktober 2020,

Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Misirah, Selaku Guru BK Madrasah, wawancara dengan penulis, 19 Oktober 2020,

Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Misirah, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 19 Oktober 2020,

Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Misirah, Selaku Guru Bk Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 19 Oktober 2020,

Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Misirah, Selaku Guru BK Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020,

Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Misirah, Selaku Guru Bk Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 19 Oktober 2020,

Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

NR, Selaku siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

NY, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 23 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Observasi Awal, 12 Mei 2020.

SI, Selaku Siswa Yang Menjadi Korban Bullying, Wawancara Dengan Penulis, 22

Oktober 2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Sumber arsip Sekolah Madrasah Laboratorium Kota Jambi. Diambil pada 20 Oktober

2020 .

ST, Selaku Siswa Yang Menjadi Korban Bullying, Wawancara Dengan Penulis, 22

Oktober 2020, Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

ZR, Selaku Siswa Madrasah, Wawancara Dengan Penulis, 22 Oktober 2020, Kota

Jambi, Catatan Hasil Wawancara.

Page 88: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

SKRIPSI

“DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI

SISWA (Studi di Mts Laboratorium UIN STS Jambi)”

No JENIS DATA METODE SUMBER DATA

1. Sejarah Berdirinya MTS

Laboatorium Kota Jambi

- Dokumetasi

- Wawancara

- Kepala Sekolah

- Dokumentasi

- Sejarah

2. Letak Geografis MTS

Laboratorium Kota Jambi

- Wawancara

- Dokumentasi

- Kepala Sekolah

- Dokumentasi

3. Visi dan Misi Mts

Laboratorium

- Dokumentasi

- Kepala Sekolah

- Dokumentasi

- Dokumen Visi dan

Misi

4. Sarana/fasilitas - Observasi

- Wawancara

- Dokumentasi

- Dokumen Keadaan

Lingkungan Sekitar

- Keadaan Fasilitas

5. Struktur Organisasi - Dokumentasi - Bagan Struktur

Organisasi

6. Tenaga Pengajar - Wawancara

- Dokumentasi

- Dokumen Jumlah

Guru

7. Jumlah Murid - Wawancara

- Dokumentasi

- Dokumen Jumlah

Murid

Page 89: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

8. Pendapat Guru BK Tehadap

Bullying di Masa Remaja Mts

Laboratorium

- Observasi

- Dokumentasi

- Wawancara

- Guru BK

- Siswa

A. Panduan Observasi

No JENIS DATA Objek Observasi

1. Letak Geografis Mts Laboratorium - Keadaan letak geografis

2. Sarana dan Fasilitas Mts

Laboratorium

- Sarana dan Prasarana yang

tersedia di Madrasah

3. Keadaan Tenaga Pengajar - Situasi Kedisiplinan Tenaga

Pengajar

4. Jumlah Tenaga Pengajar - Dokumen Keadaan Tenaga

Pengajar

B. Panduan Dokumentasi

No JENIS DATA Data Dokumentasi

1. Sejarah Mts Laboratorium

- Dokumentasi Sejarah

2. Letak Geografis Mts Laboratorium - Data dokumentasi Letak

Geografis Mts Laboratorium

Page 90: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

3. Struktur Organisasi - Data Dokumentasi tentang

Struktur Organisasi

4. Visi dan Misi Mts Laboratorium - Data Dokumentasi tentang Visi,

Misi Mts Laboratorium

5. Sarana dan Prasarana - Data dokumentasi tentang sarana

dan prasarana madrasah

C. Butir-Butir Wawancara

No Jenis Data Sumber Data & Subtansi Wawancara

1. Sejarah Madrasah Kepala Sekolah

- Bagaimana sejarah

berdirinya Madrasah

Laboratorium Kota Jambi

2. Letak Geografis Madrasah Kepala Sekolah

- Bisa di jelaskan letak geografis

Madasah?

3. Sarana dan Prasarana Madrasah Kepala Sekolah

- Apa saja sarana yang dimiliki

oleh Madrasah

Page 91: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

4. Guru Bimbingan dan Konseling Guru Bimbingan dan Konseling:

- Pendapat Guru Terhadap kasus

Bullying

- Jenis bullying yang terjadi

- Cara Apa Yang dilakukan Guru

dalam Mengatasi Anak Yang

Menjadi korban bully.

- Apa saja dampak yang terjadi

pada anak yang menjadi korban

bully.

5. Siswa Madrasah Laboratorium Kota

Jambi

Siswa Kelas VIII C dan VIII D

- Pendapat siswa terhadap kasus

bullying

- Jenis bullying yang terjadi

- Apa saja dampak yang terjadi

pada anak yang menjadi korban

bully.

Page 92: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

DOKUMENTASI

Foto kegiatan wawancara

Page 93: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

Kegiatan wawancara

Melakukan kegiatan wawancara

Page 94: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

Kegiatan wawancara via online dengan siswi

Kegiatan wawancara online

Page 95: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

Wawancara online dengan siswa

Saat melakukan wawancara dengan siswa

Page 96: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …
Page 97: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

DAFTAR INFORMAN/RESPONDEN

No Nama Keterangan

1 Misirah Guru BK

2 M. Husni Guru BK

3 Annajmi Ningsih, S. Pd Guru BK

4 AY Siswa

5 CA Siswa

6 ZR Siswa

7 SI Siswa

8 JF Siswa

9 NY Siswa

10 DT Siswa

11 AF Siswa

12 NR Siswa

13 IB Siswa

14 JN Siswa

15 DS Siswa

16 KD Siswa

17 ST Siswa

18 HI Siswa

Page 98: DAMPAK BULLYING TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN …

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Yuliana

Tempat Tanggal Lahir : Kuala Tungkal, 07 Juli 1996

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jl. Karya Maju Rt. 14 Rw. 05 No. 29 Kel.

Simpang IV Sipin Kec. Telanaipura Kota Jambi

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Angkatan : 2019/2020

B. Riwayat Pendidikan

S1 UIN STS Jambi Jurusan BPI : 2016-2020

SMK Negeri 4 Kota Jambi : 2011-2014

SMP Negeri 3 Kuala Tungkal : 2008-2011

SDN.001 Sei. Terab (Riau) : 2001-2008