Current Cost Accounting

5
CURRENT COST ACCOUNTING Dasar Pemikiran Current Cost Accounting Current Cost Accounting (CCA) adalah suatu sistem akuntansi dimana asset dinilai pada harga beli pasar sekarang dan profit ditentukan dengan alokasi yang didasarkan pada biaya sekarang(current costs). Mengapa menggunakan current cost? Sebelum menjawab, kita perlu mempertimbangkan jenis-jenis keputusan manajer dihadapkan pada jalannya bisnis. Manajer ingin tahu bagaimana seharusnya mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk memaksimalkan profit. Menurut Edwards dan Bell masalah mendasar tersebut diungkapkan menjadi 3 pokok permasalahan: Masalah ekspansi: berapa jumlah asset yang seharusnya dipegang/dipertahankan pada saat-saat tertentu. Masalah komposisi: apa bentuk asset yang sesuai? Masalah pendanaan: bagaimana aset-aset tersebut didanai? Manajer dalam membuat keputusan mengenai tiga pertanyaan di atas mendasarkan pada harapan di masa yang akan datang. Untuk merumuskan harapan tersebut secara tepat, manajer perlu untuk mengevaluasi kegiatan dan keputusan di masa lampau. Alat yang digunakan dalam evaluasi ini adalah perbandingan data akuntansi untuk sebuah periode yang telah ditentukan dengan harapan-harapan pada periode tersebut. Jika perbandingan tersebut mengungkapkan bahwa harapan-harapan tidak akurat, maka kejadian atau harapan di masa sekarang bisa diubah. Sebagai contoh, jika data akuntansi mengungkapakan bahwa total biaya bahan mentah lebih tinggi daripada yang dianggarkan karena harga bahan mentah lebih tinggi dari yang diharapkan, maka perusahaan perlu mengubah perkiraan harga bahan mentah di masa yang akan datang dan mengubah keputusan penganggaran harga bahan mentah di masa datang.

Transcript of Current Cost Accounting

Page 1: Current Cost Accounting

CURRENT COST ACCOUNTING

Dasar Pemikiran Current Cost Accounting

Current Cost Accounting (CCA) adalah suatu sistem akuntansi dimana asset dinilai pada

harga beli pasar sekarang dan profit ditentukan dengan alokasi yang didasarkan pada biaya

sekarang(current costs). Mengapa menggunakan current cost? Sebelum menjawab, kita perlu

mempertimbangkan jenis-jenis keputusan manajer dihadapkan pada jalannya bisnis. Manajer

ingin tahu bagaimana seharusnya mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk

memaksimalkan profit.

Menurut Edwards dan Bell masalah mendasar tersebut diungkapkan menjadi 3 pokok

permasalahan:

Masalah ekspansi: berapa jumlah asset yang seharusnya

dipegang/dipertahankan pada saat-saat tertentu.

Masalah komposisi: apa bentuk asset yang sesuai?

Masalah pendanaan: bagaimana aset-aset tersebut didanai?

Manajer dalam membuat keputusan mengenai tiga pertanyaan di atas mendasarkan

pada harapan di masa yang akan datang. Untuk merumuskan harapan tersebut secara tepat,

manajer perlu untuk mengevaluasi kegiatan dan keputusan di masa lampau. Alat yang

digunakan dalam evaluasi ini adalah perbandingan data akuntansi untuk sebuah periode yang

telah ditentukan dengan harapan-harapan pada periode tersebut. Jika perbandingan tersebut

mengungkapkan bahwa harapan-harapan tidak akurat, maka kejadian atau harapan di masa

sekarang bisa diubah. Sebagai contoh, jika data akuntansi mengungkapakan bahwa total biaya

bahan mentah lebih tinggi daripada yang dianggarkan karena harga bahan mentah lebih tinggi

dari yang diharapkan, maka perusahaan perlu mengubah perkiraan harga bahan mentah di

masa yang akan datang dan mengubah keputusan penganggaran harga bahan mentah di masa

datang. Agar informasi akuntansi berguna dalam pengambilan keputusan, informasi akuntansi

harus mengukur kejadian aktual dari suatu periode seakurat mungkin. Menurut Edwards dan

Bell bahwa pergerakan harga dalam suatu periode tertentu adalah kejadian yang penting untuk

manajemen.

Walaupun Edwards dan Bell menekankan kebutuhan informasi untuk manajemen,

mereka menentang bahwa data-data tersebut juga penting untuk pihak luar seperti pemegang

saham dan kreditor. Pemegang saham dan kreditor tertarik dengan evaluasi kinerja dari

manajer dan juga perusahaan. Dari teori tersebut informasi akuntansi melayani dua tujuan:

Page 2: Current Cost Accounting

Evaluasi oleh manajer terhadap keputusan masa lalu untuk membuat keputusan

yang paling baik di masa datang.

Evaluasi terhadap manajer oleh pemegang saham, kreditor, dan yang lainnya.

Evaluasi baik oleh pihak internal atau eksternal menyediakan alat untuk keberhasilan fungsi

ekonomi karena sumber daya akan dialokasikan lebih efisien. Tujuan sampingan dari informasi

akuntansi adalah menyediakan dasar yang pantas dan terukur untuk perpajakan.

Konsep Profit Bisnis

Dua keputusan yang sering dihadapi manajemen:

Holding decisions : apakah akan “menahan” aset dan kewajiban atau untuk melepas

keduanya (contoh. Apakah menjual aset atau membayar utang)

Operating decisions: bagaimana menggunakan dan mendanai operasi perusahaan.

Agar dapat mengevaluasi holding decisions dan operating decisions dari manajer, Edwards

dan Bell menyarankan konsep profit yang mereka sebut dengan “profit bisnis” yang berisikan:

1. Current operating profit: kelebihan pada nilai sekarang dari output yang dijual

dibandingkan nilai biaya sekarang dari inputnya.

2. Realisable cost saving: kenaikan current cost dari aset yang dipertahankan oleh

perusahaan pada periode sekarang. Istilah yang kita gunakan untuk realisable cost

savings adalah “holding gains/losses”, yang dapat direalisasi atau tidak dapat direalisasi.

Holding gains and losses

Suatu asumsi yang mendasari CCA adalah pencampuran antara holding gains/losses

dan operating gains/losses membingungkan evaluasi terhadap keputusan manajemen dan

menyembunyikan alokasi dari sumber daya ekonomi. CCA memperkenankan pemisahan dari

kedua komponen tersebut. Dengan metode konvensional historical cost accounting, gains

dicatat hanya ketika aset dilepas. Oleh karena itu penentuan apakah kegiatan holdings

manajemen berhasil atau tidak, hampir tidak mungkin kecuali jika aset diperoleh dan dijual pada

periode yang sama. Dengan akuntansi konvensional, ketika membandingkan perusahaan kita

mungkin tidak tahu perusahaan mana yang lebih efisien. Contohnya perusahaan A memulai

usahanya 10 tahun lebih awal, maka operating profit perusahaan A saat ini lebih besar karena

beban penyusutannya lebih kecil daripada perusahaan yang baru mulai usaha tahun ini. Oleh

karena itu pemisahan holding gains dan operating profit memberikan penghargaan kepada

manajer yang tepat.

Page 3: Current Cost Accounting

Akan tetapi perdebatan mengenai pemisahan current operating profit dan holding gains

adalah tidak berarti. Menurut Drake dan Dopuch, Prakash dan Sunder mengaskan bahwa

keputusan-keputusan manajer mempengaruhi kedua komponen tersebut, sehingga keduanya

tidak bisa berdiri tersendiri. Contohnya adalah ketika aset diperoleh untuk mengurangi beban

operasi di masa akan datang.

Mengapa Holding Gains merupakan komponen profit

Edwards dan Bell meyakini bahwa holding gains menyajikan “suatu simpanan yang

diakibatkan oleh fakta bahwa input diperoleh pada kemajuan penggunaan. Simpanan tersebut

diakibatkan oleh kegiatan holding. Tapi mengapa seharusnya kenaikan current cost pada

suatu aset dianggap sebagai bagian dari profit? Edwards dan Bell tidak menyediakan jawaban

atas pertanyaan tersebut, tapi Revsine menyarankan bahwa teori tersebut ke depannya

menyajikan suatu alasan sebagai berikut : “The cost saving merupakan komponen pendapatan

karena menyajikan suatu opportunity gain, karena perusahaan membeli aset pada saat

sebelum harganya berangsur naik.”

Revsine menentang bahwa jenis dari gain mengharuskan sebuah perbandingan di

antara kejadian yang terjadi dan kejadian yang akan terjadi. Revsine memberikan penjelasan

lebih lengkap mengenai cost saving sebagai berikut: Cost saving mengukur suatu keuntungan

posisi kas perusahaan dihubungkan dengan perusahaan lain pada suatu industri yang

menguntungkan untuk menahan aset sementara harga cenderung naik. Jadi ketika perusahaan

lain membeli suatu aset, perusahan tersebut harus melakukan juga pada harga yang lebih

tinggi. Jadi argumentasi tentang opportunity gain menekankan pada perbandingan perusahaan

dengan perusahaan lainnya. Pembenaran yang lain mengapa holding gains sebagai profit

adalah untuk mengatakan bahwa apresiasi nilai pada fenomena aktual ekonomi yang dapat

direalisasikan jika perusahaan menjual asetnya.

Argumen dari Revsine menekankan bahwa current cost profit adalah suatu indikator

utama pada arus kas di masa depan. Pembenaran teoretis dari hubungan ini adalah keterkaitan

di antara current cost profit dan economic profit. Economic profit diartikan sebagai perbedaan

antara nilai sekarang dari net cash flows yang diharapkan oleh perusahaan pada dua titik

waktu, tidak termasuk tambahan investasi oleh pemilik atau yang didistribusikan untuk pemilik.

Economic profit dapat dibagi menjadi dua komponen yaitu expected profit dan unexpected

profit.

Expected profit mengukur arus kas perusahaan mampu menghasilkan pada masa

datang yang tak tentu, sedangkan unexpected profit mengukur perubahan arus kas dalam

Page 4: Current Cost Accounting

kaitan dengan faktor lingkungan yang tidak bisa diprediksi pada awal periode. Dalam ekonomi

persaingan sempurna, current cost profit hampir identik dengan economic profit. Current

operating profit pada current cost sama dengan distributable cash flow atau expected profit.

Sedangkan holding gains secara langsung berhubungan dengan unexpected profit.

Memasukkan holding gains sebagai komponen dari profit merefleksikan pandangan

financial capital. Suatu jumlah pada akhir periode yang merupakan nilai lebih dari jumlah yang

diinvestasikan pada awal periode(tidak termasuk tambahan investasi oleh dan untuk pemilik)

merupakan profit. Oleh karena itu holding gains merupakan bagian dari profit. Imbal balik

investasi adalah jumlah uang yang merupakan nilai lebih dari jumlah yang telah diinvestasikan.

Profit menggambarkan pengembalian kas yang diharapkan melebihi investasi kas.