CTPS SLB
-
Upload
fauzia-halida -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
Transcript of CTPS SLB
-
7/25/2019 CTPS SLB
1/125
STIKES NGUDI WALUYO
SKRIPSI
PERBEDAAN KEMAMPUAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN
SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN PENDIDIKAN
KESEHATAN DENGAN METODE SIMULASI PADA
ANAK SINDROM DOWN DI SEKOLAH DASAR
LUAR BIASA (SDLB) NEGERI UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG
Oleh :
TRI WULANDARI BUDI S
0301120!!
PROGRAM STUDI DI" KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO
UNGARAN
201#
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak tetrdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
-
7/25/2019 CTPS SLB
2/125
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Dan apabila dikemudian hari terbukti
bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman/sanksi
apapun sesuai peraturan yang berlaku.
Ungaran, Februari 20!
T$% W&l''$% B&% S
"#$. 0%02b0&&
Se*+l'h T%,,% Il-& Ke.eh'/' N,&% W'l&+ U,'$'
P$+,$'- S/&% DI" Ke%''S*$%.% e$&'$% 201#
T$% W&l''$% B&% S
Pe$e'' Ke-'-&' C&4% T',' P'*'% S'& Seel&- D' Se/el'h
Pe-e$%' Pe%%*' Ke.eh'/' De,' Me/+e S%-&l'.% P'' A'*
S%$+- D+5 D% Se*+l'h D'.'$ L&'$ B%'.' Ne,e$% U,'$' K'&'/e
Se-'$', 201#
-
7/25/2019 CTPS SLB
3/125
(6%7 8 92 h'l'-' 8 /'el 8 ,'-'$ 8 9 l'-%$')
ABSTRAK
'uci tangan pakai sabun dapat menghilangkan (irus dan bakteri penyebab
berbagai macam penyakit pernafasan dan percernaan. )nak dengan *indrom
Down mengalami penurunan kemampuan adaptif, seperti mencuci tangan dan
mereka rentan mengalami penyakit pernafasan dan pencernaan. +leh karena itu
sangat penting untuk mengajari mereka untuk mencuci tangan yang benar. ujuan
penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kemampuan cuci tangan pakai sabun
sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan dengan metode simulasi
pada anak *indrom Down di *D- "egeri Ungaran abupaten *emarang tahun
20!.
Desain penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan
rancangan one group pretest-posttest. umlah populasi penelitian ini sebanyak &1siswa di *D- "egeri Ungaran abupaten *emarang dan sampel penelitian ini
berjumlah ! responden. )nalisis data menggunakan uji 3ilco4on.
5asil penelitian menunjukan bahwa kemampuan cuci tangan pakai sabun
sebelum pemberian pendidikan kesehatan dengan metode simulasi pada anak
*indrom Down dalam kategori kurang yaitu 6,78, cukup 6&,978 dan baik
6%,%78. emampuan cuci tangan setelah pemberian pendidikan kesehatan
didapatkan kategori kurang 60,078, cukup 6%,78dan baik 69:,178. )danya
perbedaan kemampuan cuci tangan pakai sabun sebelum dan setelah pemberian
pendidikan kesehatan dengan metode simulasi pada anak *indrom Down di *D-
"egeri Ungaran 6p (alue ; 0,000 < 0,08.
=enggunaan metode simulasi dapat meningkatkan kemampuan cuci tangan
pakai sabun pada siswa *indrom Down di *D- "egeri Ungaran abupaten
*emarang. *aran bagi pihak sekolah untuk lebih berkomitmen melaksanakan
pendidikan kesehatan dengan menerapkan metode simulasi dan membiasakan
hidup bersih dan sehat.
ata kunci > emampuan, cuci tangan, metode simulasi, sindrom Down
epustakaan > 2& 62000?20%8
N,&% W'l&+ S4h++l +; He'l/h U,'$'
D%l+-' I" +; M%5%;e$ S/& P$+,$'-The.%. e$&'$ 201#
T$% W&l''$% B&% S
The D%;;e$e4e. % A%l%/ /+ + H'
-
7/25/2019 CTPS SLB
4/125
(6%7 8 92 ',e. 8 /'le. 8 ;%,&$e. 8 9 'e%4e.)
ABSTRACT
5and?washing with soap can eliminate the (iruses and bacteria that cause(arious respiratory and digesti(e diseases. he children with Down syndrome
decreased adapti(e ability, such as washing hands and they are susceptible to
respiratory and digesti(e diseases. herefore it is (ery important to teach them to
do hand?washing properly. he purpose of this research was to find the
differences in the ability to do hand?washing with soap between before and after
getting education pro(ided by simulation method in children with Down
*yndrome at *D- Ungaran in 20!.
his was a pre? e4perimental study with one?group pretest?posttest design.
he population in this study was all students with Down *yndrome at *D-
Ungaran who were &1 students and the samples were ! respondents. Data
analysis used the 3ilco4on test.he result of this study indicated that the ability to do hand?washing with
soap before the health education pro(ided by simulation method in children with
Down *yndrome was in the pour category of ,7, in the sufficient of &,97
and in the good category of %,%7. )fter the health education, the children who
were in the pour was 0,07, in the sufficient was %,7 and in the good category
was 9:,17. #t can be concluded that there is an influence of health education
about hand?washing with simulation method toward the children with Down
*yndrome at *D- 6p value = 0.000 )bility to do hand?washing, simulation method, Down *yndrome
ibliographies> 2& 62000?20%8
PERSETU=UAN
*kripsi ini telah, disetujui, diperiksa dan siap dipertahankan di hadapan tim
penguji skripsi penelitian =rogram *tudi D?#@ ebidanan *#A* "gudi 3aluyo
Ungaran, pada>
5ari > amis
anggal > 20 Februari 20!
Ungaran, 20 Februari 20!
-
7/25/2019 CTPS SLB
5/125
=embimbing #
6=uji -estari, *.ep.,"s.,$.es Apid88
=embimbing ##
6Meilita Dwi
Pundrianagari.,S.TP.,M.Gizi8
-
7/25/2019 CTPS SLB
6/125
PANITIA SIDANG U=IAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI D
-
7/25/2019 CTPS SLB
7/125
=roses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari masukan, bantuan, bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. $aka pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada>
. 5. )saat =itoyo, *.p., $.es., selaku etua *#A* "gudi 3aluyo
Ungaran.
2. 5. dr. )dil ulkarnaen, *p.+E 68, selaku etua =rogram *tudi D?#@
ebidanan *#A* "gudi 3aluyo Ungaran yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian pendahuluan.
%. =uji -estari, *.ep.,"s.,$.es 6Apid8 dan Meilita Dwi Pundrianagari,
S.TP.,M.Gizi., selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan, bantuan, moti(asi dan masukan yang sangat
berarti dalam penyusunan skripsi ini.
!. *eluruh staff *#A* "gudi 3aluyo Ungaran yang telah membantu dalam
kelancaran penyusunan skripsi.
. epala *ekolah Dasar -uar iasa 6*D-8 "egeri Ungaran abupaten
*emarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
9. edua orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan semangat dan
moti(asi untuk menyelesaikan skripsi.
&. eman?teman satu angkatan dan sahabat?sahabatku, ulinda -aska, "i =utu
Aka Gatnasari, ecky )ffifah *anti )marta yang selalu ada buatku dalam
menyelesaikan pendidikan iniH.-o(e ou )ll.
:. Gikchi *etiawan yang selalu membantu dan memberikan moti(asi untuk
menyelesaikan skripsi ini, makasih sayang.
-
7/25/2019 CTPS SLB
8/125
1. *emua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan demi kelancaran penyusunan skripsi ini.
=enulis menyadari dengan segala keterbatasan dan kendala yang ada,
penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. +leh karena itu, penulis
mengharapkan saran yang membangun untuk koreksi kearah perbaikan. )khir
kata, penulis berharap skripsi ini dapat dilanjutkan dan membawa manfaat bagi
berbagai pihak.
Ungaran, Februari 20!
=enulis
DATAR ISI
5)-)$)" UDU-........................................................................................i
)*G)........................................................................................................ii
)*G)'.....................................................................................................iii
-A$)G =AG*AUU)".............................................................................i(
-A$)G =A"EA*)5)"..............................................................................(
)) =A"E)")G.......................................................................................(i
D)F)G #*#.....................................................................................................(iii
D)F)G )A-.............................................................................................4iii
D)F)G E)$)G........................................................................................4i(
D)F)G -)$=#G)".....................................................................................4(
) # =A"D)5U-U)"
). -atar elakang....................................................................................... Gumusan $asalah.................................................................................
'. ujuan...................................................................................................
. ujuan Umum.................................................................................
2. ujuan husus................................................................................
D. $anfaat =enelitian................................................................................9
. $anfaat eoritis..............................................................................9
2. $anfaat =raktis...............................................................................9
-
7/25/2019 CTPS SLB
9/125
) ## #")U)" =U*))
). =endidikan esehatan...........................................................................:
. Definisi =endidikan esehatan.......................................................:
2. ujuan =endidikan esehatan.........................................................:%. ahap?tahap =endidikan esehatan................................................1
!. Faktor?faktor yang $empengaruhi dalam =endidikan esehatan. 0
. $etode =endidikan esehatan.......................................................2
9. $edia =endidikan esehatan.........................................................2
&. *asaran =endidikan esehatan.......................................................2%
. $etode *imulasi...................................................................................2
'. =erilaku 5idup ersih dan *ehat..........................................................2&
. =engertian ......................................................................................2&
2. #ndikasi =enilaian =5* *ekolah...................................................2:
%. =entingnya =5* untuk )nak *ekolah..........................................2:
!. )nak Usia *ekolah > Usia BGawan =enyakitC dan *ebagai
B'hange )gentC =5*........................................................................................................
21
. Faktor?faktor yang $empengaruhi Gendahnya =elaksanaan
=5*........................................................................................................
%09. *asaran =5* di *ekolah...............................................................%0
&. $anfaat =5* di *ekolah..............................................................%0
D. $encuci tangan ....................................................................................%
. =engertian $encuci angan ..........................................................%
2. $anfaat $encuci angan.....................................................................%2
%. ujuan $encuci angan ................................................................%2
!. 'ara $encuci angan....................................................................%2
. 3aktu $encuci angan ................................................................%
A. *indrom Down .....................................................................................%!
. =engertian......................................................................................%!
2. Apidemiologi..................................................................................%
%. Atiologi...........................................................................................%
!. Eejala linis..................................................................................%:
. umbuh embang )nak Dengan *indrom Down.........................!0
9. Diagnosis.......................................................................................!9
&. =enatalaksanaan.............................................................................!&
:. =rognosis........................................................................................!
1. =encegahan....................................................................................!
-
7/25/2019 CTPS SLB
10/125
) ### AG)"E) AG) =A"A-##)"
). erangka eori......................................................................................
. erangka onsep..................................................................................9
'. @ariabel =enelitian................................................................................9D. 5ipotesis =enelitian..............................................................................9
A. Definisi +perasional.............................................................................&
) #@ $A+DA =A"A-##)"
). Desain =enelitian..................................................................................1
. =opulasi, *ampel dan eknik *ampling................................................90
'. empat dan 3aktu =enelitian...............................................................92
D. )lat =engumpulan Data........................................................................92
A. eknik =engumpulan Data....................................................................9%
F. Atika =enelitian.....................................................................................9E. =engolahan Data...................................................................................9&
5. )nalisis Data ........................................................................................9:
) @ 5)*#- =A"A-##)"
). )nalisis Uni(ariat.................................................................................&0
. )nalisis i(ariat...................................................................................&2
) @# =A$)5)*)"
). )nalisis Uni(ariat..............................................................................................................
&%
. )nalisis i(ariat..............................................................................................................
&:
'. eterbatasan =enelitian........................................................................:0
) @## A*#$=U-)" D)" *)G)"
). esimpulan...........................................................................................:
. *aran.....................................................................................................:2
D)F)G =U*))
-)$=#G)"
-
7/25/2019 CTPS SLB
11/125
-
7/25/2019 CTPS SLB
12/125
DATAR TABEL
abel 2. Fenotif arakteristik ayi dengan *indrom Down..........................%:
abel 2.2 ingkat Getardasi $ental, =erkiraan Gentan #I, dan enis ingkah
laku )daptif yang erlihat...............................................................................!!
abel %. Definisi +perasional.........................................................................&
abel . Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kemampuan cuci tangan
sebelum pemberian pendidikan kesehatan dengan metode simulasi................&0
abel .2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kemampuan cuci tangan
sebelum pemberian pendidikan kesehatan dengan metode simulasi................&
abel .% =erbedaan kemampuan cuci tangan pakai sabun sebelum dan setelah
pemberian pendidikan kesehatan dengan metode simulasi..............................&2
-
7/25/2019 CTPS SLB
13/125
DATAR GAMBAR
Eambar 2. Gata?rata tinggi badan anak dengan *indrom Down....................!2
Eambar 2.2 Gata?rata berat badan anak dengan *indrom Down......................!2
Eambar 2.% Fungsi intelektual anak dengan *indrom Down...........................!%
Eambar %. erangka eori..............................................................................
Eambar %.2 erangka onsep..........................................................................9
-
7/25/2019 CTPS SLB
14/125
DATAR LAMPIRAN
-ampiran adwal =enelitian
-ampiran 2 *urat #Jin =enelitian =endahuluan
-ampiran % *urat alasan Dari A*)"E=+- dan -#"$)*
-ampiran ! *urat #Jin =enelitian
-ampiran *urat alasan Dari *D- "egeri Ungaran abupaten *emarang
-ampiran 9 *urat eterangan =enelitian
-ampiran & *atuan )cara =enyuluhan 6*)=8
-ampiran ! *urat =ermohonan *ebagai Gesponden
-ampiran -embar =ersetujuan Gesponden
-ampiran 9 abulasi Data
-ampiran & +utput *=**
-ampiran : -embar onsul
BAB I
-
7/25/2019 CTPS SLB
15/125
PENDAHULUAN
A> L'/'$ Bel'*',=erilaku 5idup ersih dan *ehat 6=5*8 disekolah adalah
sekumpulan perilaku yang di praktikan oleh peserta didik, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat 6=romkes Depkes G#, 200:8.)da beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran menilai =5*
sekolah, antara lain mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, karena lebih terjamin
kebersihannya, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, serta menjaga
kebersihan jamban, olahraga dan aktifitas fisik yang teratur dan terukur,
sehingga mengingkatkan kebugaran dan kesehatan peserta didik,
memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin, tidak merokok di
sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan peseta didik
setiap 9 bulan untuk memantau pertumbuhan peserta didik, membuang
sampah pada tempatnya.
*alah satu komponen dalam delapan =5* di sekolah yang mulai
digalakkan oleh pemerintah yaitu 'uci angan =akai *abun 6'=*8.
$encuci tangan merupakan hal yang penting karena tangan merupakan
sumber media penyebaran infeksi sehingga menyebabkan beberapa
penyakit seperti diare dan #nfeksi *aluran =ernapasan )kut 6#*=)8.
-
7/25/2019 CTPS SLB
16/125
$encuci tangan adalah salah satu proses pembuangan kotoran dan debu
secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan
air mengalir 6usmiyati, 200&8. angan terkena kuman sewaktu kita
bersentuhan dengan orang lain, hewan atau permukaan yang tercemar
kuman, kemudian kuman tersebut dapat masuk ke tubuh ketika tangan
menyentuh mata, hidung dan mulut.
)nak usia sekolah merupakan objek yang perlu ditanamkan cara
mencuci tangan yang benar karena pada masa ini mereka masih belum
paham akan kebersihan tubuhnya, sedangkan kuman ada dimanapun
sehingga mencuci tangan merupakan salah satu cara untuk menghilangkan
kuman dan untuk menghindari penularan penyakit. $asalah kesehatan
seperti diare, #nfeksi *aluran =ernapasan )kut 6#*=)8, bahkan cacingan
timbul karena kurang kebersihan terhadap makanan yang dimakan dan
kebersihan anggota tubuh seperti kedua tangan. +leh karena itu sangat
penting untuk diketahui dan diingatkan bahwa perilaku cuci tangan pakai
sabun merupakan perilaku sehat yang sangat efektif untuk mencegah
penyebaran berbagai penyakit menular yang diakibatkan karena kurang
terjaganya kebersihan tangan 6Gompas, 20%8.
ebiasaan dan kemampuan cuci tangan tidak timbul begitu saja,
tetapi harus dibiasakan sejak kecil. )nak?anak merupakan obyek
perubahan untuk memberikan edukasi baik untuk diri sendiri dan
lingkungannya sekaligus mengajarkan pola hidup bersih dan sehat
6atanoa, 200:8. idak hanya pada anak?anak normal, kebiasaan cuci
-
7/25/2019 CTPS SLB
17/125
tangan ini juga harus dibiasakan pada anak?anak berkebutuhan khusus
seperti pada anak dengan *indrom Down.
)nak?anak *indrom Down mengalami defisit atau gangguan,
diantaranya defisit memori karena #I anak *indrom Down di bawah rata?
rata anak normal, gangguan kemampuan berbahasa atau berbicara,
sehingga sulit untuk belajar disekolah pada umumnya mereka cenderung
tidak terkordinasi dan kurang memiliki tekanan otot yang cukup sehingga
sulit bagi mereka untuk melakukan tugas?tugas fisik dan terlibat dalam
aktifitas bermain seperti anak?anak yang normal, mereka juga sulit
menyesuaikan diri dan susah berkembang, selain itu terjadi penurunan
keterampilan adaptif antara lain keahlian memperhatikan dan merawat diri
serta mengemban tugas sosial seperti berinteraksi dengan kawan sebaya,
kontrol diri, berpakaian, buang air, makan, kebersihan diri seperti cuci
tangan 6"e(id,200%8, mereka membutuhkan pendidikan khusus yang
sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam memberikan pendidikan
kesehatan mengenai cuci tangan pakai sabun perlu teknik atau metode
yang tepat dan sesuai dengan keterbatasan anak *indrom Down, sehingga
teori yang disampaikan dapat diterima dengan baik. *alah satu metode
yang dapat digunakan pada anak *indrom Down adalah metode simulasi.
$enurut =usat ahasa Depdiknas 62008 simulasi adalah satu
metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan
6imakan8 yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya, penggambaran
-
7/25/2019 CTPS SLB
18/125
suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistik atau
pemeran. eunggulan dari metode simulasi ini adalah siswa dapat
melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya, dapat
membina hubungan personal yang positif, dapat membangkitkan imajinasi,
dan membina hubungan komunikatif serta bekerja sama dalam kelompok.
$etode simulasi ini diharapkan mampu membantu keterampilan motorik,
meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki postur tubuh dan keseimbangan
pada anak *indrom Down.
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 0!
+ktober 20%, di *ekolah Dasar -uar iasa "egeri Ungaran menggunakan
daftar tilik 6checklist8 cuci tangan pakai sabun, didapatkan hasil dari 0
responden yang diambil secara acak, di temukan hanya 2 responden yang
dapat melakukan cuci tangan dengan benar, sedangkan pada : responden
yang lain, teknik mencuci tangan belum benar. erdasarkan latar belakang
tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti Bperbedaan kemampuan cuci
tangan pakai sabun sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan
dengan menggunakan metode simulasi pada anak *indrom Down di
*ekolah Dasar -uar iasa 6*D-8 "egeri Ungaran abupaten *emarangC
-
7/25/2019 CTPS SLB
19/125
B> R&-&.' M'.'l'h
erdasarkan latar belakang tersebut, rumusan dalam penelitian ini
B)dakah perbedaan kemampuan cuci tangan pakai sabun sebelum dan
sesudah pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode
simulasi pada anak *indrom Down di *ekolah Dasar -uar iasa 6*D-8
"egeri Ungaran abupaten *emarang KC.
C> T&?&' Peel%/%'
. ujuan Umum$engetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan
menggunakan metode simulasi terhadap kemampuan cuci tangan pakai
sabun pada anak *indrom Down usia di *ekolah Dasar -uar iasa
6*D- 8 "egeri Ungaran abupaten *emarang.
2. ujuan husus
a. $engetahui kemampuan cuci tangan pakai sabun sebelum
diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode
simulasi pada anak *indrom Down di *ekolah Dasar -uar iasa
6*D-8 "egeri Ungaran abupaten *emarang.
b. $engetahui kemampuan cuci tangan pakai sabun setelah diberikan
pendidikan kesehatan dengan metode simulasi pada anak *indrom
Down di *ekolah Dasar -uar iasa 6*D-8 "egeri Ungaran
abupaten *emarang.
c. $enganalisis perbedaan kemampuan cuci tangan pakai sabun
sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan
menggunakan metode simulasi pada anak *indrom Down di
-
7/25/2019 CTPS SLB
20/125
*ekolah Dasar -uar iasa 6*D-8 "egeri Ungaran abupaten
*emarang.
D> M';''/ Peel%/%'. $anfaat eoritis
5asil penelitian yang telah dilakukan dapat menjadi bahan masukan
untuk ilmu pengetahuan dan penelitian ini dapat digunakan untuk
bahan pengembangan penelitian selanjutnya.
2. $anfaat =raktis
a. agi *ekolah
*etelah penelitian ini dilakukan dapat memberikan cara yang tepat
dalam melakukan cuci tangan yang benar dan memberikan
gambaran mengenai dampak bahaya apabila tidak melakukan cuci
tangan pakai sabun.
b. agi #nstitusi =endidikan
=enelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai informasi
bagi pihak institusi pendidikan untuk lebih mendorong siswa?
siswinya untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di
kehidupan sehari?hari.
c. agi =eneliti
=enelitian ini dapat digunakan sebagai sarana menerapkan ilmu dan
teori yang telah diperoleh di bangku pendidikan. 5asil penelitian
ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar untuk
melaksanakan penelitian lebih lanjut.
-
7/25/2019 CTPS SLB
21/125
BAB II
LANDASAN TEORI
A> Pe%%*' Ke.eh'/'
1> De;%%.% Pe%%*' Ke.eh'/'
$enurut "otoatmodjo 6200%8 =endidikan kesehatan adalah suatu
penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan. Dilihat dari
segi pendidikan, pendidikan kesehatan adalah suatu pedagogik praktis
atau praktek kesehatan. =endidikan kesehatan merupakan Bbehavioral
-
7/25/2019 CTPS SLB
22/125
investementC jangka panjang. 5asil in(estement pendidikan kesehatan
baru dapat dilihat beberapa tahun kemudian. Dalam waktu yang
pendek 6immediate impact8 pendidikan kesehatan hanya menghasilkan
perubahan atau peningkatan pengetahuan masyarakat, sedangkan
peningkatan pengetahuan saja belum akan berpengaruh langsung
terhadap indikator kesehatan.
=engetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai
hasil jangka menengah 6intermediate impact8 dari pendidikan
kesehatan. *elanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh kepada
meningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran
6outcome8 pendidikan kesehatan.
2> T&?&' Pe%%*' Ke.eh'/'
=endidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau
usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat,
kelompok atau indi(idu. Dengan harapan bahwa dengan adanya
pesan tersebut, masyarakat, kelompok atau indi(idu dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.
)khirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh
terhadap perilakunya.
3> T'h'
-
7/25/2019 CTPS SLB
23/125
$enurut $aulana 620018, pendidikan kesehatan dilaksanakan
secara ilmiah melalui tahap sensitisasi, publisitas, edukasi, dan
moti(asi.
a. ahap *ensitisasi
Untuk tahap itu dilakukan pemberian informasi untuk
menumbuhkan kesadaran pada masyarakat terhadap adanya hal?hal
penting berkaitan dengan kesehatan 6misalnya kesadaran terhadap
adanya pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan, dan kegiatan
imunisasi8. egiatan pada tahap ini tidak dimaksudkan untuk
meningkatkan pengetahuan dan tidak mengarah pada perubahan
sikap serta tidak atau belum bermaksud mengubah perilaku
tertentu. entuk kegiatan radiospot,poster, dan selebaran.
b. ahap =ublisitas
ahap ini merupakan kelanjutan tahap sensitisasi yang bertujuan
menjelaskan lebih lanjut jenis pelayanan kesehatan, misalnya di
=uskesmas, =osyandu, =olindes,dan =ustu.
c. ahap Adukasi
ahap selanjutnya adalah tahap edukasi, yang bertujuan
meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap, dan mengarahkan
perilaku yang diinginkan oleh kegiatan tersebut. 'ara yang
-
7/25/2019 CTPS SLB
24/125
digunakan oleh kegiatan tersebut. 'ara yang digunakan adalah
dengan belajar mengajar.
d. ahap $oti(asi
$oti(asi ini merupakan kelanjutan dari tahap edukasi. #ni berarti
bahwa setelah mengikuti pendidikan kesehatan, indi(idu, atau
masyarakat mampu mengubah perilaku sehari?hari sesuai dengan
perilaku yang dianjurkan. egiatan?kegiatan secara berurutan dan
bertahap. +leh karena itu, pendidikan kesehatan harus menguasai
ilmu komunikasi untuk tahap sensitisasi dan publisitas serta
menguasai ilmu belajar mengajar untuk melaksanakan pendidikan
kesehatan pada tahap edukasi dan moti(asi.
#> '*/+$
-
7/25/2019 CTPS SLB
25/125
!8 *uara kurang dapat didengar atau terlalu kecil
b. Faktor sasaran
8 ingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit mencerna
pesan yang disampaikan
28 ingkat sosial ekonomi
%8 epercayaan dan adat istiadat
!8 ondisi lingkungan
c. Faktor proses dalam pendidikan kesehatan
8 3aktu pendidikan kesehatantidak sesuai dengan waktu yang
diinginkan sasaran
28 empat pendidikan kesehatandekat dengan keramaian
%8 umlah sasaran terlalu banyak
!8 $etode yang digunakan kurang tepat
8 ahasa yang digunakan sulit dimengerti
d. Guang lingkungan pendidikan kesehatan
8 Dimensi *asaran
a8 =endidikan kesehatan indi(idual dengan sasaran indi(idu
-
7/25/2019 CTPS SLB
26/125
b8 =endidikan kesehatan kelompok dengan sasaran
kelompok
c8 =endidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran
masyarakat
28 Dimensi tempat pelaksanaannya
a8 =endidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah
dengan sasaran murid yang pelaksanaannya
diintegrasikan dengan Upaya esehatan *ekolah 6U*8
b8 =endidikan kesehatan di pelayanan kesehatan, dilakukan
di =usat esehatan $asyarakat, alai esehatan, Gumah
*akit Umum maupun khusus dengan sasaran pasien dan
keluarga pasien
c8 =endidikan kesehatan di tempat?tempat kerja dengan
sasaran buruh atau karyawan
%8 ingkat pelayanan =endidikan esehatan
a8 =romosi esehatan 6Health Promotion8
b8 =erlindungan husus 6Specific Protection8
-
7/25/2019 CTPS SLB
27/125
c8 Diagnosa dini dan pengobatan segera 6Early Diagnosis
and Prompt Treatment8
d8 =embatasan cacat 6Disability Limitation8
e8 Gahabilitasi 6ehabilitation8. 6$ubarak, 20098
@> Me/+e Pe%%*' Ke.eh'/'
Dalam proses pendidikan kesehatan diperlukan beberapa metode
yang berbeda. 5al ini berarti, bahwa untuk masukan 6sasaran
pendidikan8 tertentu, harus menggunakan cara tertentu pula, materi
juga harus disesuaikan dengan sasaran.
Di bawah ini akan diuraikan beberapa metode pendidikan
indi(idual, kelompok dan massa 6=ublic8.
a. $edia =endidikan #ndi(idual 6Perorangan8
Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang
bersifat indi(idual ini digunakan untuk membina perilaku baru,
atau seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan
perilaku atau ino(asi. $isalnya seorang ibu yang baru saja
menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik
terhadap imunisasi karena baru saja memperoleh/mendengar
pendidikan kesehatankesehatan. =endekatan yang digunakan agar
ibu tersebut menjadi akseptor yang lestari atau ibu hamil tersebut
segera meminta imunisasi, maka harus didekati perorangan.
-
7/25/2019 CTPS SLB
28/125
=erorangan disini tidak hanya berarti kepada ibu?ibu yang
bersangkutan, tetapi mungkin juga kepada suami atau keluarga
dari ibu tersebut. Dasar digunakannya pendekatan indi(idual ini
disebabkan karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan
yang berbeda?beda sehubungan dengan penerimaan atas perilaku
baru tersebut. )gar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat,
serta membantunya maka perlu menggunakan metode 6cara ini8.
entuk dari pendekatan ini, antara lain >
8 imbingan dan pendidikan kesehatan6guidance and
counseling8
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih
intensif, setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat
dikorek, dan dibantu penyelesaiannya. )khirnya klien
tersebut akan dengan sukarela dan berdasarkan kesadaran,
penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut
6mengubah perilaku8.
28 #nter(iew 6!a!ancara8
'ara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan
penyuluhan. 3awancara antara petugas kesehatan dengan
klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum
menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima
-
7/25/2019 CTPS SLB
29/125
perubahan, untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah
atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan
kesadaran yang kuat. )pabila belum maka perlu pendidikan
kesehatanyang lebih mendalam lagi.
b. $etode =endidikan elompok
Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus
mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidik
formal pada sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya
akan lain dengan kelompok kecil. Afekti(itas suatu metode akan
tergantung pola pada besarnya sasaran pendidikan.
8 elompok esar
ang dimaksud kelompok besar disini adalah peserta
pendidikan kesehatanitu lebih dari orang. $etode yang baik
untuk kelompok besar ini, antara lain >
a8 "eramah > $etode ini baik untuk sasaran yang
berpendidikan tinggi maupun rendah. 5al?hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah >
68 Persiapan
'eramah yang berhasil apabila penceramah itu
sendiri menguasai materi dari yang akan
diceramahkan. Untuk itu penceramah harus
-
7/25/2019 CTPS SLB
30/125
mempersiapkan diri dengan > 8 $empelajari materi
dengan sistematika yang baik, lebih baik lagi apabila
disusun dalam diagram atau skema, 28 $enyiapakan
alat?alat bantu pengajaran misalnyaL makalah
singkat, slide, transparan, sound system dan
sebagainya.
628 Pela#sanaan
unci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah
apabila penceramah tersebut dapat menguasai
sasaran ceramah. Untuk dapat menguasai sasaran
6dalam arti psikologis8, penceramah dapat
melakukan hal?hal sebagai berikut >
8 *ikap dan penampilan yang menyakinkan, tidak
boleh bersikap ragu?ragu dan gelisah.
28 *uara hendaknya cukup keras dan jelas.
%8 =andangan harus tertuju ke seluruh peserta
ceramah.
!8 erdiri di depan 6di pertengahan8, tidak boleh
duduk.
8 $enggunakan alat?alat bantu lihat 6)@)8
semaksimal mengkin.
-
7/25/2019 CTPS SLB
31/125
b8 Seminar
$etode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar
dengan pendidikan menengah ke atas. *eminar adalah
suatu penyajian 6presentasi8 dari suatu ahli atau beberapa
ahli tentang suatu topic yang dianggap penting dan
biasanya dianggap hangat di masyarakat.
28 elompok ecil
)pabila peserta kegiatan itu kurang dari orang, biasanya
kita sebut kelompok kecil. $etode?metode yang cocok untuk
kelompok kecil ini antara lain >
a8 Dis#usi $elompo#
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota
kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi, maka
formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa
sehingga mereka dapat berhadap?hadapan atau saling
memandang satu sama lain, misalnya dalam bentuk
lingkaran atau segi empat. =emimpin diskusi/ penyuluh
juga duduk di antara peserta, sehingga tidak menimbulkan
kesan ada yang lebih tinggi. epatnya mereka dalam taraf
yang sama, sehingga tiap anggota kelompok ada
kebebasan/keterbukaan untuk mengeluarkan pendapat.
-
7/25/2019 CTPS SLB
32/125
Untuk memulai diskusi, pemimpin diskusi harus
memberikan pancingan?pancingan berupa pertanyaan?
pertanyaan atau kasus sehubungan dengan topik yang
dibahas. )gar terjadi diskusi yang hidup, pemimpin
kelompok harus mengarahkan, dan mengatur sedemikian
rupa sehingga semua orang dapat kesempatan berbicara,
sehingga tidak menimbulkan dominasi dari salah seorang
peserta.
b8 "urah Pendapat %&rain Storming'
$etode ini merupakan modifikasi metode diskusi
kelompok. =rinsipnya sama dengan metode diskusi
kelompok. edanya pada permulaannya pemimpin
kelompok memancing dengan satu masalah kemudian tiap
peserta memberikan jawaban?jawaban atau tanggapan.
anggapan atau jawaban?jawaban tersebut ditampung dan
ditulis dalam flipchart atau papan tulis. *ebelum semua
peserta mencurahkan pendapatnya, tidak boleh diberi
komentar oleh siapa pun. aru setelah semua anggota
mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat
mengomentari, dan akhirnya terjadilah diskusi.
c8 &ola Sal(u %Sno! &alling'
-
7/25/2019 CTPS SLB
33/125
elompok dibagi dalam pasangan?pasangan 6
pasang 2 orang8. emudian dilontarkan suatu pertanyaan
atau masalah. *etelah lebih kurang menit tiap 2 pasang
bergabung menjadi satu. $ereka tetap mendiskusikan
masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya. emudian
tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan ! orang ini
bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian
seterusnya akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas.
d' $elompo# $ecil-#ecil %&ru)) *roup'
elompok langsung dibagi menjadi kelompok
kecil?kecil 6bruJJ group8 kemudian dilontarkan suatu
permasalahan?permasalahan sama/tidak dengan kelompok
lain dan masing?masing kelompok mendiskusikan masalah
tersebut. *elanjutnya kesimpulan dari tiap kelompok
tersebut dan dicari kesimpulannya.
e' ole Play %+emai#an Peranan'
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok
ditunjuk sebagai pemegang peranan tertentu untuk
memainkan peranan, misalnya sebagai dokter =uskesmas,
sebagai perawat atau bidan dan sebagainya, sedangkan
-
7/25/2019 CTPS SLB
34/125
anggota yang lain sebagai pasien atau anggota masyarakat.
$ereka meragakan misalnya bagaimana interaksi/
komunikasi sehari?hari dalam melaksanakan tugas.
f' Permainan Simulasi %Simulasi *ame'
$etode ini adalah merupakan gambaran antara role
play dengan diskusi kelompok. =esan?pesan kesehatan
disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti
permainan monopoli dengan menggunakan dadu, gaco
6penunjuk arah8, selain beberan atau papan main.
eberapa orang menjadi pemain dan sebagian lagi
berperan sebagai nara sumber.
c. $etode =endidikan $assa 6public8
$etode pendidikan 6pendekatan8 massa untuk
mengkomunikasikan pesan?pesan kesehatan yang ditujukan
kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public, maka cara
yang paling tepat adalah pendekatan massa. +leh karena sasaran
ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur,
jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat
pendidikan, dan sebagainya maka pesan?pesan kesehatan yang
akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa, sehingga
dapat ditangkap oleh massa tersebut. =endekatan ini biasanya
digunakan untuk menggugah Ba!arenessC atau kesadaran
-
7/25/2019 CTPS SLB
35/125
masyarakat terhadap suatu ino(asi, belum begitu diharapkan
sampai dengan perubahan perilaku. "amun demikian bila sudah
sampai berpengaruh terhadap perubahan perilaku adalah wajar.=ada umumnya bentuk pendekatan 6cara8 massa ini tidak
langsung. iasanya menggunakan atau melalui media massa.
eberapa contoh metode ini, antara lain >
. 'eramah umum 6public spea#ing8
=ada acara?acara tertentu, misalnya pada 5ari esehatan
"asional. $enteri esehatan atau pejabat kesehatan lainnya
berpidato dihadapan massa rakyat untuk menyampaikan
pesan?pesan kesehatan. *afari juga merupakan salah satu
bentuk pendekatan massa.
2. =idato?pidato diskusi tentang kesehatan melalui media
elektronik baik @ maupun radio, pada hakikatnya adalah
merupakan bentuk pendidikan kesehatan massa.
%. *imulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas
kesehatan lainnya tentang suatu penyakit atau masalah
kesehatan melalui @ atau radio adalah juga merupakan
pendekatan pendidikan kesehatan massa. 'ontoh > B =raktek
Dokter 5erman *usiloC di ele(isi pada waktu yang lalu.
!. *inetron BDokter *artikaC di dalam acara @ juga merupakan
bentuk pendekatan pendidikan kesehatan massa.
-
7/25/2019 CTPS SLB
36/125
. ulisan?tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk
artikel maupun hanya anya jawab/konsultasi tentang
kesehatan antara penyakit juga merupakan bentuk pendekatan
pendidikan kesehatan massa.
9. ill oard, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk poster
dan sebagainya adalah juga bentuk pendidikan kesehatan
massa. 'ontoh> illboard B)yo ke =osyanduC.
> Me%' Pe%%*' Ke.eh'/'
ang dimaksud dengan media pendidikan kesehatan pada
hakikatnya adalah alat bantu pendidikan 6)@)8. Disebut media
pendidikan karena alat?alat tersebut merupakan alat saluran 6channel8
untuk menyampaikan kesehatan karena alat?alat tersebut digunakan
untuk mempermudah penerimaan pesan?pesan kesehatan bagi
masyarakat atau klien. erdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan?
pesan kesehatan 6media8, media ini dibagi menjadi %, yakni >
a. $edia cetak
$edia cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan?pesan
kesehatan sangat ber(ariasi antara lain >
8 ooklet, ialah suatu media untuk menyampaikan pesan?pesan
kesehatan dan bentuk buku, baik tulisan maupun gambar.
-
7/25/2019 CTPS SLB
37/125
28 -eaflet, ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan?
pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat.
%8 Flyer 6selebaran8, ialah seperti leaflet tetapi tidak dalam
bentuk lipatan.
!8 Flip chart 6lembar balik8, media penyampaian pesan
kesehatan dalam bentuk lembar balik. iasanya dalam bentuk
buku, di mana tiap lembar 6halaman8 berisi gamabr peragaan
dan dibaliknya berisi kalimat sebagai pesan atau informasi
berkaitan dengan gambar tersebut.
8 Gubik atau tulisan?tulisan pada surat kabar
98 =oster, ialah bentuk media cetak berisi pesan atau informasi
kesehatan, yang biasanya ditempel di tembok?tembok di
tempat umum, atau di kendaraan umum.
&8 Foto yang mengungkapkan informasi?informasi kesehatan.
b. $edia elektronik
$edia elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan?
pesan atau informasi kesehatan berbeda?beda jenisnya, antara lain
> Gadio, tele(ise, internet, telepon, handphone, teleconference.
c. $edia lain > *urat
-
7/25/2019 CTPS SLB
38/125
!> S'.'$' Pe%%*' Ke.eh'/'
ujuan akhir atau (isi promosi kesehatan adalah kemampuan
masyarakat untuk memelihara dan meningkatakan kesehatan mereka
sendiri. Dari (isi ini jelas bahwa yang menjadi sasaran utama
pendidikan kesehatan adalah masyarakat, khususnya lagi perilaku
masyarakat. "amun demikian, karena terbatasnya sumber daya, akan
tidak efektif apabila upaya atau kegiatan promosi kesehatan, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta itu, langsung
dialamatkan kepada masyarakat. +leh sebab itu perlu dilakukan
pentahapan sasaran promosi kesehatan. erdasarkan pentahapan
upaya promosi kesehatan ini, maka sasaran dibagi menjadi dalam tiga
kelompok sasaran 6"otoatmodjo, 200%8.
a. *asaran =rimer 6Primary Target8
$asyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung
segala upaya pendidikan atau promosi kesehatan. *esuai dengan
permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat dikelompokan
menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu
hamil dan menyusui untuk masalah #) 6esehatan #bu dan
)nak8, anak sekolah untuk kesehatan remaja dan sebagainya.
Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran primer ini
-
7/25/2019 CTPS SLB
39/125
sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat
6empo!erement8.
b. *asaran *ekunder 6Secondary Target8
=ara tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan
sebagainya. Disebut sasaran sekunder, karena dengan
memberikan pendidikan kesehatan kelompok ini diharapakan
untuk selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat disekitarnya. Di samping itu dengan
perilaku sehat para tokoh masyarakat sebagai hasil pendidikan
kesehatan yang diterima, maka para tokoh masyarakat ini akan
memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat
sekitarnya. Upaya promosi kesehatan yang ditujukan sasaran
sekunder ini adalah sejalan dengan startegi dukungan sosial
6social support8.
c. *asaran ersier 6Tertiary Target8
=ara pembuat keputusan atau penentu kebiakan baik di
tingkat pusat maupun daerah adalah sasaran tersier pendidikan
kesehatan. Dengan kebijakan?kebijakan atau kepurtusan yang
dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap
perilaku para tokoh masyarakat 6sasaran se#under8, dan juga
kepada masyarakat umum 6sasaran primer8. Upaya promosi
-
7/25/2019 CTPS SLB
40/125
kesehatan yang ditujukan kepda sasaran tersier ini sejalan dengan
strategi ad(okasi 6advocacy8.
B> Me/+e S%-&l'.%
$enurut *yaefudin 62008, metode simulasi adalah sebuah
replikasi atau (isualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya
perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu.
adi dapat dikatakan bahwa simulasi adalah sebuah model yang berisi
seperangkat (ariabel yang menampilkan ciri utama dari sebuah sistem
kehidupan yang sebenarnya.
Dalam pengajaran modern teknik ini banyak dilakukan sehingga
siswa bisa berperan seperti orang?orang atau dalam keadaan yang
dikehendaki.
*imulasi adalah tingkah laku seseorang untuk seperti orang yang
dimaksudkan, dengan tujuan agar orang dapat mempelajari lebih
mendalam tentang bagaimana orang merasa dan berbuat sesuatu. adi,
siswa itu berlatih memegang peran sebagai orang lain.
$etode simulasi dalam pendidikan kesehatan adalah pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk meniru suatu
kegiatan yang dituntut dalam pekerjaan sehari?hari atau berkaitan dengan
tanggung jawabnya.
ujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode simulasi
antara lain adalah >
. )gar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain.
-
7/25/2019 CTPS SLB
41/125
2. Dapat belajar bagaimana membagi tanggug jawab.
%. Dapat merangsang kelas untuk berfikir dan memecahkan masalah.
!. $erangsang kelas untuk berfikir dan memecahkan masalah.
$etode simulasi selain mempunyai beberapa kelebihan dan
kekurangan, sebagai berikut >
8 elebihan $etode *imulasi
a8 $enyenangkan siswa
b8 $enggalakkan guru untuk mengembangkan kreati(itas siswa
c8 $emungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan
lingkungan yang sebenarnya
d8 $engurangi hal?hal yang (erbalistis atau abstrak
e8 idak memerlukan pengarahan yang pelik dan mendalam
f8 $enimbulkan semacam interkasi antar siswa yang memberi
kemungkinan timbulnya keutuhan dan kegotong?royongan serta
kekeluargaan yang sehat
g8 $enimbulkan respon yang positif dari siswa yang lamban atau
kurang cakap
h8 $enumbuhkan cara berfikir yang kritis
-
7/25/2019 CTPS SLB
42/125
i8 $emungkinkan guru bekerja dengan tingkat abilitas yang berbeda?
beda.
28 elemahan $etode *imulasi
a8 Afekti(itas dalam memanjukan belajar siswa belum dapat
dilaporkan
b8 erlalu mahal biayanya
c8 anyak yang meragukan hasilnya karena tidak diikutsertakannya
elemen?elemen yang penting
d8 $enghendaki pengelompokan fleksibel, perlu ruang dan gedung
e8 $enghendaki banyak imajinasi dari guru maupun siswa
f8 $enimbulkan hubungan informasi antara guru dan siswa yang
melebihi batas
,) *ering medapat kritik dari orang tua karena dianggap permainan
saja 6Goestiyah, 200:8.
C> Pe$%l'*& H%& Be$.%h ' Seh'/
1> Pe,e$/%'
=erilaku 5idup ersih dan *ehat 6=5*8 disekolah adalah
sekumpulan perilaku yang di praktikan oleh peserta didik, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
-
7/25/2019 CTPS SLB
43/125
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat 6=romkes Depkes G#, 200:8.*ekolah sebagai salah satu sasaran =5* di tatanan institusi
pendidikan. 5al ini di sebabkan karena banyaknya data yang
menyebutkan bahwa munculnya sebagian menyebutkan bahwa
munculnya sebagian penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah
69?08, misal diare, kecacingan dan anemia ternyata umumnya berkaitan
dengan =5*. Dampak lainnya dari kurang dilaksanakannya =5*
diantaranya yaitu suasana belajar yang tidak mendukung karena
lingkungan sekolah kotor, menurunnya , menurunkan citra sekolah di
masyarakat 6$aryunani, 20%8.
2> I%*'/+$ Pe%l'%' PHBS Se*+l'h
)da beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran menilai =5*
sekolah, antara lain >
a. $encuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
b. $engkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, karena lebih terjamin
kebersihannya.
c. $enggunakan jamban yang bersih dan sehat, serta menjaga
kebersihan jamban.
d. +lahraga dan aktifitas fisik yang teratur dan terukur, sehingga
mengingkatkan kebugaran dan kesehatan peserta didik.
-
7/25/2019 CTPS SLB
44/125
e. $emberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin.
f. idak merokok di sekolah.
g. $enimbang berat badan dan mengukur tinggi badan peseta didik
setiap 9 bulan untuk memantau pertumbuhan peserta didik.
h. $embuang sampah pada tempatnya.
3> Pe/%,' PHBS &/&* A'* Se*+l'h
a. )nak usia sekolah termasuk kelompok masyarakat yang
mempunyai resiko tinggi.
b. )nak usia sekolah adalah waktu yang paling tepat untuk
menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat.
c. )nak sekolah merupakan kelompok terbesar dari golongan anak?
anak, terutama di negera yang mengenal wajib belajar.
d. *ekolah adalah salah satu institusi masyarakat yang telah
terorganisir secara baik.
e. esehatan anak usia sekolah akan menentukan kesehatan
masyarakat dan bangsa di masa depan.
#> A'* U.%' Se*+l'h : U.%' R'5' Pe'*%/ ' Se','%
Ch',e A,e/ PHBS
-
7/25/2019 CTPS SLB
45/125
a. *ekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat
menjadi ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan
baik. -ebih dari itu, usia sekolah bagi anak juga merupakan masa
rawan terserang berbagai penyakit.
b. umlah anak di #ndonesia rata?rata %0 7 dari total penduduk
#ndonesia dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk
menanamkan nilai?nilai perilaku hidup bersih dan sehat 6=5*8
sehingga berpotensi sebagai Bchange agent atau agen perubahanC
untuk mempromosikan =5*, baik di lingkungan sekolah, keluaga
dan masyarakat. =eserta didik atau murid pada hakekatnya
merupakan kelompok paling mudah dan cepat untuk menerima
perubahan. Di harapkan dengan kelompok sasaran anak sekolah ini
maka apabila sejak kecil terbiasa, budaya hidup bersih dan sehat
akan terbawa sampai besar dan pada saat dewasa budaya tersebut
tidak akan berubah lagi.
@> '*/+$
-
7/25/2019 CTPS SLB
46/125
d. Faktor geografis
e. Faktor kurangnya upaya promotif tentang kesehatan khususnya
mengenai =5* dari puskesmas dan instansi kesehatan lain.
> S'.'$' PHBS % Se*+l'h
*asaran pembinaan =5* di sekolah, di tujukan untuk >
a. *iswa / peserta didik.
b. 3arga sekolah, antara lain > epala *ekolah, Euru, aryawan
sekolah, omite sekolah dan orangtua siswa.
c. $asyarakat lingkungan sekolah 6penjaga kantin, satpam, dan lain?
lain8.
!> M';''/ PHBS % Se*+l'h
a. erciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan
dan ancaman penyakit.
b. $eningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak
pada prestasi belajar siswa.
c. 'itra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat
sehingga mampu menarik minat orang tua.
d. $eningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan.
-
7/25/2019 CTPS SLB
47/125
e. $enjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.
D> Me4&4% T','
1> Pe,e$/%' Me4&4% T','
egagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan
yang tepat dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang
menular di pelayanan kesehatan, penyebaran mikroorganisme
multiresisten dan telah diakui sebagai kontributor yang penting
tehadap timbulnya wabah 6oyce dan =itter, 2002 dalam usmiyati
200:8. 'uci tangan dianggap sebagai salah satu langkah paling efektif
untuk mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi.
$encuci tangan adalah membersihkan tangan dari kotoran,
mulai dari ujung jari hingga siku dan lengan atas dengan cara tertentu
sesuai kebutuhan. $encuci tangan mencegah terjadinya infeksi silang
melalui tangan dan menjaga kebersihan indi(idual. )dapun (ariasi
mencuci tangan adalah dengan mencuci tangan bersih dan mencuci
tangan steril.
'uci tangan dengan sabun biasa dan air sama efektifnya dengan
cuci tangan menggunakan sabun anti microbial, iritasi kulit jauh lebih
rendah apabila menggunakan sabun biasa 6usmiyati, 200:8.
2> M';''/ Me4&4% T','
-
7/25/2019 CTPS SLB
48/125
angan kita adalah bagian dari tubuh yang paling sering
bersentuhan dengan mulut dan hidung. $ulut sebagian tempat
masuknya makanan dan minuman, sekaligus juga tempat masuknya
kuman penyakit. +leh karena itu, berdasarkan hasil penelitian dengan
melakukan cuci tangan pakai sabun 6'=*8 dengan bahan dan cara
yang bena, dan saat yang tepat, akan menurunkan angka kejadian
diare sebesar !& 7 dan angka kejadian #nfeksi *aluran =ernafasan
)kut 6#*=)8 sebesar %07 6ain, 2008.
3> T&?&' Me4&4% T','
ujuan dari melakukan cuci tangan, antara lain 6usmiyati, 200:8 >
a. $engurangi mikroorganisme, antara lain > Staphylococcus sp,
Staphylococcus aureus, Salmonella sp, eisseria mucosa,
Pseudomonas aeruginosa, &asillus cereus, Escherichia coli pada
tangan dan mencegah kontaminasi.
b. $encegah atau mengurangi peristiwa infeksi.
c. $emelihara tekstur dan integritas kulit tangan dengan tepat.
#> C'$' Me4&4% T','
a. =ersiapan alat
8 ak cuci dengan air hangat yang mengalir 6sesuaikan dengan
kondisi yang ada8.
-
7/25/2019 CTPS SLB
49/125
28 *abun biasa atau antiseptik.
%8 5anduk bersih dan tissue.
b. =rosedur pelaksanaan
8 *iapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
28 Eulungkan lengan baju yang panjang hingga di atas
pergelangan tangan anda. -epaskan perhiasan dan jam tangan.
%8 -akukan 1 langkah cuci tangan, meliputi 6 usmiyati, 200:8 >
6a8 asahi kedua telapak tangan anda dengan air mengalir dan
tuang sabun ke telapak tangan. *elanjutnya, gosok kedua
telapak tangan kearah depan dan belakang.
6b8 Eosok punggung tangan anda dan masukkan jari ada ke
sela jari secara bergantian.
6c8 Eosok sela jari dengan jari?jari tangan yang berlawanan,
lakukan secara bergantian.
6d8 Eosok punggung jari secara bergantian.
6e8 Eosok ibu jari secara bergantian.
6f8 Eosok ujung jari pada telapak tangan secara bergantian.
6g8 ilas kedua tangan dengan air bersih yang mengalir.
-
7/25/2019 CTPS SLB
50/125
6h8 utup kran dengan tissue atau handuk bersih.
6i8 eringkan tangan dengan handuk bersih.
@> W'*/& Me4&4% T','
)da 9 saat penting untuk melakukan cuci tangan pakai sabun
menurut ain 62008, yaitu >
a. *ebelum makan
b. *esudah buang air besar atau buang air kecil di toilet
c. *ebelum memegang bayi
d. *esudah menceboki anak
e. *ebelum menyiapkan makanan
f. *etelah batuk atau bersin yang mencemari tangan
E> S%$+- D+5
1> Pe,e$/%'
ohn -angdom adalah seorang dokter dari #nggris yang pertama
kali menggambarkan kumpulan gejala dari *indrom Down pada tahun
::9. etapi sebelumnya AsMuirol pada tahun :%: dan *enguin pada
-
7/25/2019 CTPS SLB
51/125
tahun :!9 telah melaporkan seorang anak yang mempunyai tanda?
tanda mirip dengan *indrom Down 6Durand, 200&8.
*umbangan Down yang terbesar adalah kemampuannya untuk
mengenali karakteristik fisik yang spesifik dan diskripsinya yang jelas
tentang keadaan ini, yang secara keseluruhan berbeda dengan anak
normal. arena matanya yang khas seperti bangsa $ongol maka dulu
disebut juga sebagai B$ongoloidC, tetapi sekarang istilah ini sudah
tidak digunakan lagi karena dapat menyinggung perasaan suatu
bangsa 6*oetjiningsih, 118.)nak dengan *indrom Down adalah indi(idu yang dapat
dikenali dari fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas,
yang terjadi akibat jumlah kromosom 2 yang berlebih. Diperkirakan
bahwa materi genetik yang berlebih tersebut terletak pada bagian
lengan bahwa dari kromosom 2 dan interaksinya dengan fungsi gen
lainnya menghasilkan suatu perubahan homeostasis yang
memungkinkan terjadinya penyimpangan perkembangan fisik dan
susuna saraf pusat 6"e(id,200%8.
2> E%e-%+l+,%
*indrom Down merupakan kelainan kromosom autosomal yang
paling banyak terjadi pada manusia. Diperkirakan angka kejadiannya
terakhir adalah ,0?2,0 per 000 kelahiran hidup, dimana 20 tahun
sebelumnya dilaporkan ,9 per 000. =enurunan ini diperkirakan
berkaitan dengan menurunnya kelahiran dari wanita yang berumur.
-
7/25/2019 CTPS SLB
52/125
Diperkirakan 20 7 anak dengan *indrom Down dilahirkan oleh ibu
yang berumur diatas % tahun.
*indrom Down dapat terjadi pada semua ras. Dikatakan bahwa
angka kejadiannya pada bangsa kulit lebih tinggi dari pada kulit
hitam, tetapi perbedaan ini tidak bermakna. *edangkan angka kejadian
pada berbagai golongan sosial ekonomi adalah sama.
3> E/%+l+,%
*elama satu abad sebelumnya banyak hipotesis tentang
penyebab *indrom Down yang dilaporkan. etapi semenjak
ditemukan adanya kelainan kromosom pada *indrom Down pada
tahun 11, maka sekarang perhatian lebih dipusatkan pada kejadian
non dis(unctional.sebagai penyebabnya, yaitu >
a. Eenetik
Diperkirakan terdapat predisposisi genetik terhadap non
dis(unctional.. ukti yang mendukung teori ini adalah
berdasarkan atas hasil penelitian epidemiologi yang menyatakan
adanya peningkatan risiko berulang bila dalam keluarga terdapat
anak dengan *indrom Down.
b. Gadiasi
Gadiasi dikatakan merupakan salah satu penyebab terjadinya
non dis(unctional. pada *indrom Down ini. Uchida 1:
6dikutip =ueschel dkk.8 menyatakan bahwa sekitar %07 ibu yang
-
7/25/2019 CTPS SLB
53/125
melahirkan anak *indrom Down, pernah mengalami radiasi di
daerah perut sebelum terjadinya konsepsi. *edangkan peneliti lain
tidak mendapatkan adanya hubungan antara radiasi dengan
penyimpangan kromosom.
c. #nfeksi
#nfeksi juga dikatakan sebagai salah satu penyebab terjadinya
*indrom Down. *ampai saat ini belum ada peneliti yang mampu
memasukkan bahwa (irus dapat mengakibatkan terjadinya non
dis(unction..
d. )utoimun
Faktor lain yang juga diperkirakan sebagai etiologi *indrom
Down adalah autoimun. erutama autoimun tiroid atau penyakit
yang dikaitkan dengan tiroid. =enelitian Fialkow 199 6dikutip
dari =ueschel dkk.8 secara konsisten mendapatkan adanya
perbedaan autoantibody tiroid pada ibu yang melahirkan anak
dengan *indrom Down dengan ibu control yang umurnya sama.
e. Umur ibu
)pabila umur ibu diatas % tahun, diperkirakan terdapat
perubahan hormonal yang dapat menyebabkan non dis(unction.
pada kromosom. =erubahan Androkrin, seperti meningkatnya
sekresi endrogen, menurunnya kadar hidroepiandrosteron,
menurunnya konsentrasi estradiol sistemik, perubahan konsentrasi
-
7/25/2019 CTPS SLB
54/125
reseptor hormon, dan peningkatan secara tajam kadar -5
6-ueteiniJing 5ormone8 dan F*5 6Follicular *timulating
5ormone8 secara tiba?tiba sebelum dan selama menopause, dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya non dis(unction..
f. Umur ayah
*elain pengaruh umur ibu terhadap *indrom Down, juga
dilaporkan adanya pengaruh dari umur ayah. =enelitian
sitogenetik pada orangtua dari anak *indrom Down mendapatkan
bahwa 20?%07 kasus ektra kromosom 2 bersumber dari
ayahnya. etapi korelasinya tidak setinggi dengan umur ibu.
Faktor lain seperti gangguan intragenetik, organisasi nucleolus,
bahan kimia dan frekuensi koitus masih didiskusikan kemungkinan
sebagai penyebab dari *indrom Down.
#> Ge?'l' Kl%%.
erat badan pada waktu lahir dari bayi dengan *indrom Down
pada umunya kurang dari normal. Diperkirakan 207 kasus
mempunyai berat badan lahir 200 gram atau kurang. omplikasi
pada masa neonatal lebih sering daripada bayi yang normal.
=ueschel,1:% dalam 6*oetjiningsih,20008 membuat suatu tabel
tentang frekuensi yang secara fenotip karakteristik dan paling sering
terdapat pada bayi dengan *indrom Down, yaitu >
T'el 2>1> abel fenotif karakteristik bayi dengan *indrom Down
arakteristik Frekuensi 678
-
7/25/2019 CTPS SLB
55/125
*utura sagitalis yang terpisah 1:
Fisura palpebralis yang miring 1:
arak yang lebar antara jarak kaki # dan ## 19
Fontanela BpalsuC 1
BPlantar crease C jari kaki # dan ## 195iperfleksibilitas 1
=eningkatan jaringan sekitar leher :&
entuk palatum yang abnormal :
5idung hipoplastik :%
elemahan otot :
5ipotonia &&
ercak rushfield pada mata &
$ulut terbuka 9
-idah terjulur :
-ekukan epikantus &Single palmar crease.pada tangan kiri
Single palmar crease.pada tangan kanan 2
&rachyclinodactily.pada tangan kiri
&rachyclinodactily.pada tangan kanan 0
arak pupil yang lebar !&
angan yang pendek dan lebar %:
+ksiput yang datar %
Ukuran telinga yang abnormal %!
aki yang pendek dan lebar %%
entuk/ struktur telinga abnormal 2:
-etak telinga yang abnormal 9
elainan tangan lainnya %
elainan mata lainnya
*idaktili
elainan kaki lainnya :
elainan mulut lainnya 2
=enelitian yang lain mungkin akan mendiskripsikan fenotip
yang berbeda, terutama kalau diketemukan pada anak dengan *indrom
Down dengan umur yang lebih besar. 5al ini disebabkan oleh
karakteristik yang berubah dengan bertambahnya umur anak. *eperti
lekukan epikantus atau jaringan tebal sekitar leher akan berkurang
dengan bertambahnya umur anak. *ebaliknya celah lidah yang dalam
-
7/25/2019 CTPS SLB
56/125
atau kelainan pada gigi akan nampak jelas dengan bertambahnya umur
anak. Demikian pula dengan retardasi mental ataupun perawakan
pendek akan bertambah jelas dengan bertambahnya umur anak.erdasarkan atas diketemukannya karakteristik dengan
frekuensi yang tinggi pada *indrom Down, maka gejala?gejala
tersebut dianggap sebagai Bcardinal signC dan petunjuk diagnostik
dalam mengidentifikasi *indrom Down secara klinis. etapi yang
perlu diketahui adalah tidak adanya kelainan fisik yang terdapat secara
konsisten dan patognomonik pada *indrom Down. entuk muka anak
dengan *indrom Down pada umumnya mirip dengan lainnya,
sehingga nampak seperti saudara.
@> T&-&h Ke-', A'* De,' S%$+- D+5
eanekaragaman faktor biologis, fungsi dan prestasi yang
terdapat pada manusia yang normal, juga terdapat pada anak dengan
*indrom Down. *ehingga pada anak dengan kelainan ini juga terdapat
(ariasi yang luas pada semua aspek kehidupannya. =ola pertumbuhan
fisiknya dapat berkisar dari anak yang sangat pendek sampai yang
tinggi diatas rata?rata. Dari anak yang beratnya kurang sampai yang
obesitas. Demikian pula dengan kemampuan intelektual anak, yaitu
dari anak yang retardasi mental sampai yang intelegensinya normal.
*eperti halnya perilaku dan emosinya yang juga ber(ariasi sangat luas.
*eorang anak dengan *indrom Down dapat lemah dan tidak aktif,
sedangkan yang lainnya agresif dan hiperaktif. *ehingga gambaran
-
7/25/2019 CTPS SLB
57/125
stereotif dimasa lalu tentang anak dengan *indrom Down yang
pendek, gemuk, tak menarik, dengan mulut yang selalu terbuka dan
lidah yang terjulur keluar, serta retardasi mental yang berat adalah
deskripsi yang tidak sepenuhnya benar.
ecepatan pertumbuhan fisik anak dengan *indrom Down lebih
rendah bila dibandingkan dengan anak yang normal 6Eambar 2. dan
2.2, dikutip dari =ueschel *$, 1:%8. =erlu dilakukan pematauan
pertumbuhannya secara berkelanjutan pada anak ini, karena sering
disertai juga adanya hipotiroid. *ehingga kalau pertumbuhannya
kurang dari yang diharapkan, sebagainya diperiksa kadar hormon
tiroidnya. *elain itu, anak dengan penyakit jantung bawaan yang
berat, juga lebih pendek bila dibandingkan dengan yang tanpa
komplikasi.
Eangguan makan juga dapat terjadi pada anak yang disertai
dengan kelainan congenital yang lain, sehingga berat badannya sulit
naik pada masa bayi/prasekolah. etapi setelah masa sekolah atau
pada masa remaja, malah sering terjadi obesitas.
-
7/25/2019 CTPS SLB
58/125
G'-'$ 2>1> Gata?rata tinggi badan anak dengan *indrom Down
G'-'$ 2>2> Gata?rata berat badan anak dengan *indrom Down
=ada umumnya perkembangan anak dengan *indrom Down,
lebih lambat dari anak yang normal. eberapa faktor seperti kelainan
jantung konginetal, hipotonia yang berat, masalah biologis atau
lingkungan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan
bangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri.
-
7/25/2019 CTPS SLB
59/125
*ebaliknya anak yang mendapat program inter(ensi dini, orang tua
yang memberi lingkungan yang mendukung, serta tanpa adanya
kelainan jantung bawaan, maka perkembangan anak menunjukan
kemajuan yang relatif pesat.
G'-'$ 2>3 > Eambar fungsi intelektual anak dengan *indrom Down
6Eambar yang di arsir (ertikal8
=enelitian terakhir tidak sependapat dengan kesan sebelumnya,
bahwa anak dengan *indrom Down selalu disertai dengan retardasi
mental yang besar. etapi kebanyakan mereka disertai dengan
retardasi mental yang ringan atau sedang. eberapa anak bahkan taraf
#I nya BborderlineC, hanya sedikit yang retardasi mental berat
6Eambar 2.% di kutip dari =ueschel, 1:%8.
T'el 2>2> ingkat Getardasi $ental, =erkiraan Gentang *kor #I, dan
enis ingkah -aku )daptif yang erlihat.
Pe$*%$''
Re/',
S*+$ I
U.%' P$'.e*+l'h
0
-
7/25/2019 CTPS SLB
60/125
Gingan
60?&08
*ering terlihat
tidak memiliki
gangguan tetapi
lambat dalam
berjalan, makan
sendiri, dan
bicara dibanding
anak?anak
lainnya
$enguasai
keterampilan
praktik serta
kemampuan
membaca N
aritmetika sampai
kelas %?9 *D
dengan pendidikan
khusus. Dapat
diarahkan pada
konformitas sosial
iasanya dapat
mencapai
keterampilan sosial
dan (okasional
untuk membiayai
diri sendiriL
mungkin
membutuhkan
bimbingan dan
dukungan dalam
menghadapi
tekanan sosial dan
ekonomi yang tidak
biasa.
*edang
6%?!18
eterlambatan
yang nyata pada
perkembangan
motorik,
terutama dalambicaraL berespons
terhadap
pelatihan dalam
berbagaiself-
help/
Dapat mempelajari
komunikasi
sederhana,
perawatan
kesehatan dankeselamatan dasar,
serta keterampilan
tangan sederhanaL
tidak mengalami
kemajuan dalam
fungsi membaca
dan aritmatika.
Dapat melakukan
tugas?tugas
sederhana dalam
lingkungan pusat
pelatihanLLberpartisipasi
dalam rekreasi
sederhanaL
berpergian secara
mandiri ke tempat?
tempat yang
dikenalL biasanya
tidak dapat
melakukanself
maintenance/
Pe$*%$''
Re/',
S*+$ I
U.%' P$'.e*+l'h
0
-
7/25/2019 CTPS SLB
61/125
erat
620?%!8
Ditandai dengan
adanya
keterlambatan
dalam
perkembangan
motorik,
kemampuan
komunikasi yang
minim atau tidak
ada sama sekaliL
dapat berespons
terhadap
pelatihanself-
help mendasar,misalnya makan
sendiri.
iasanya mampu
berjalan, tetapi
memiliki
ketidakmampuan
yang spesifikL
dapat mengerti
pembicaraan dan
memberikan
responsL tidak
memiliki
kemajuan dalam
kemampuan
membaca dan
aritmetika.
Dapat
menyesuaikan diri
dengan rutinitas
diri dengan
rutinitas sehari?hari
dan akti(itas
repetitifL
membutuhkan
pengarahan dan
super(ise terus?
menerus dalam
lingkungan yang
melindungi.
=arah
6di bawah
208
Getardasi
motorik kasarL
kapasitas
minimal untuk
berfungsi pada
area
sensorimotorLmembutuhkan
bantuan perawat.
eterlambatan
yang terlihat jelas
dalam semua area
perkemmbanganL
dapat menunjukan
respons emosional
dasarL mungkinberespons terhadap
pelatihan
keterampilan
dengan
menggunakan
kaki, tangan, dan
rahangL
memerlukan
seper(isi/
pengawasan yang
ketat.
Dapat berjalan,
mungkin
membutuhkan
bantuan perawat,
dapat berbicara
secara primiti(eL
terbantu denganakti(itas fisik
teraturL tidak
melakukanself-
maintenance/
*edangkan perilaku anak dengan *indrom Down pada awal
kehidupannya tidak menunjukan temperamen yang berbeda dengan
anak yang normal. Demikian pula perilaku sosialnya mempunyai pola
-
7/25/2019 CTPS SLB
62/125
interaksi yang sama dengan anak normal sebayanya. 3alaupun tingkat
responnya berbeda secara kuantitatif, tetapi polanya adalah hampir
sama.
> D%',+.%.
Diagnosis dari *indrom Down berdasarkan atas adanya gejala?
gejala klinis yang khas, serta ditunjang oleh pemeriksaan kromosom.
adang?kadang diperlukan pemeriksaan radiologi pada kasus yang
tidak khas. =ada pemeriksaan radiologi, didapatkan BbrachycephalicC,
sutura dan fontanela yang terlambat menutup. ulang ileum dan
sayapnya melebar disertai sudut asetabular yang lebih lebar, terdapat
pada :& 7 kasus.
=emeriksaan kariotiping pada semua penderita *indrom Down
adalah untuk mancari adanya translokasi kromosom. alau ada, maka
kedua ayah?ibunya harus diperiksa. alau dari salah satu ayah atau
ibunya karier, maka keluarga lainnya juga perlu diperiksa, hal ini
sangat berguna unruk pencegahan.
emungkinan terulangnya kejadian *indrom Down yang
disebabkan translokasi kromosom adalah ?7, sedangkan kalau
trisomi hanya 7.
Diagnosis antenatal dengan pemeriksaan carian amnion atau (ili
korionik dapat dilakukan secepatnya pada kehamilan % bulan. Dengan
kultur jaringan dan kariotiping 117 *indrom Down dapat didiagnosis
antenatal. Diagnosis antenatal perlu pada ibu hamil yang berumur
lebih dari % tahun, atau pada ibu yang sebelumnya pernah melahirkan
-
7/25/2019 CTPS SLB
63/125
anak dengan *indrom Down. ila didapatkan bahwa janin yang
dikandung menderita *indrom Down, maka dapat ditawarkan
terminasi kehamilan kepada orangtuanya.=emeriksaan *indrom Down secara klinis pada bayi seringkali
meragukan, maka pemeriksaan dermatologlifik 6sidik jari, telapak
tangan dan kaki8 pada *indrom Down menunjukan adanya gambaran
yang khas. Dematologlifik ini merupakan cara yang sederhana, mudah
dan cepat, serta mempunyai ketepatan yang cukup tinggi dalam
mendiagnosis *indrom Down.
!> Pe'/'l'*.''
)nak dengan *indrom Down diperlukan penanganan secara
multidisiplin. *elain penanganan secara medis, pendidikan anak juga
perlu mendapatkan perhatian, disamping partisipasi dari keluarganya.
a. =enanganan *ecara $edis
)nak dengan kelainan ini memerlukan perhatian dan
penanganan medis yang sesuai dengan anak normal. $ereka
memerlukan pemeliharaan kesehatan, imunisasi kedaruratan medis,
serta dukungan dan bimbingan dari keluarganya. etapi terdapat
beberapa keadaan dimana anak dengan *indrom Down
memerlukan perhatian khusus, yaitu dalam hal >
8 =endengarannya
-
7/25/2019 CTPS SLB
64/125
&0?:07 anak dengan *indrom Down dilaporkan terdapat
gangguan pendengaran. +leh karenanya diperlukan
pemeriksaan telinga sejak awal kehidupannya, selalu dilakukan
tes pendengaran secara berkala oleh ahli 5.
28 =enyakit antung awaan
%0?!07 anak dengan *indrom Down disertai dengan penyakit
jantung bawaan. $ereka memerlukan penanganan jangka
panjang oleh seorang ahli jantung anak.
%8 =englihatannya
)nak dengan kelainan ini sering mengalami gangguan
penglihatan atau katarak. *ehingga perlu e(aluasi secara rutin
oleh ahli mata.
!8 "utrisi
eberapa kasus, terutama yang disertai kelainan konginetal
yang berat lainnya akan terjadi gangguan pertumbuhan pada
masa bayi atau prasekolah. *ebaliknya ada juga kasus justru
terjadi obesitas pada masa remaja atau sekolah dewasa.
*ehingga diperlukan kerjasama dengan ahli giJi.
8 elainan ulang
-
7/25/2019 CTPS SLB
65/125
elainan tulang juga dapat terjadi pada *indrom Down, yang
mencakup dislokasi patella, subluksasio pangkal paha atau
ketidakstabilan atlantoaksial. ila keadaan yang terakhir ini
sampai menimbulkan depresi medulla spinalis, atau apabila
anak memegang kepalanya dalam posisi seperti tortikolis,
maka diperlukan pemeriksaan radiologis untuk memeriksa
spina ser(ikalis dan diperlukan konsultasi neurologis.
98 -ain?lain
)spek medis lainnya yang memerlukan konsultasi dengan
ahlinya, meliputi masalah imunologi, gangguan fungsi
metabolisme atau kekacauan biokimiawi.
b. =endidikan
ernyata anak dengan *indrom Down mampu berpatisipasi
dalam belajar melalui program inter(ensi dini. aman kanak?kanak,
dan melalui pendidikan khusus yang positif akan berpengaruh
terhadap tumbuh kembang anak secara menyeluruh.
8 #nter(ensi Dini
Dengan inter(ensi dini yang dilakukan pada bayi dengan
*indrom Down dan keluarganya, menyebabkan kemajuan yang
tidak mungkin dicapai oleh mereka yang tidak mengikuti
program tersebut. =ada akhir?akhir ini, terdapat sejumlah
program inter(ensi dini yang dipaki sebagai pedoman bagi
-
7/25/2019 CTPS SLB
66/125
orang tua untuk memberikan lingkungan yang memadai bagi
anak *indrom Down makin meningkat. )nak akan mendapat
manfaat dari stimulasi sensoris dini, latihan khusus yang
mencakup aktifitas motorik kasar dan halus, dan petunjuk agar
anak mampu berbahasa. Demikian pula dengan mengajari anak
agar mampu menolong diri sendiri, seperti belajar makan,
buang air besar/kecil, mandi, berpakaian, akan memberi
kesempatan anak untuk belajar mandiri. elah disepakati
secara umum bahwa kualitas rangsangan lebih penting
daripada jumlah rangsangan, Dalam membentuk
perkembangan fisik maupun mental anak. +leh karena itu
perlu dipergunakan stimuli?stimuli yang spesifik.
28 aman ermain/ aman anak?anak
aman bermain/taman kanak?kanak juga mempunyai
peranan yang cukup penting pada awal kehidupan anak. )nak
akan memperoleh manfaat berupa peningkatan keterampilan
motorik kasar dan halus melalui bermain dengan temannya.
)nak juga dapat melakukan interaksi sosial dengan temannya.
Dengan memberikan kesempatan bergaul dengan lingkungan
diluar rumah, maka memungkinkan anak berpartisipasi dalam
dunia yang lebih luas.
-
7/25/2019 CTPS SLB
67/125
%8 =endidikan husus 6*-?'8
=rogram pendidikan khusus pada anak dengan *indrom
Down akan membantu anak melihat dunia sebagai suatu
tempat yang menarik untuk mengembangkan diri dan bekerja.
=engalaman yang diperoleh disekolah akan membantu mereka
memperoleh perasaan tentang identitas personal, harga diri dan
kesenangan. -ingkungan sekolah memberi kepada anak dasar
kehidupan dalam perkembangan keterampilan fisik, akademis
dan kemampuan sosial. *ekolah hendaknya memberi
kesempatan anak untuk menjalin hubungan persahabatan
dengan orang lain, serta mempersiapkannya menjadi penduduk
yang produktif. ebanyakan anak dengan *indrom Down
adalah rnampu didik. *elama dalam pendidikan anak diajari
untuk biasa bekerja dengan baik dan menjalin hubungan yang
baik dengan teman?temannya. *ehingga anak akan mengerti
mana yang salah dan mana yang benar, senang bagaimana
bergaul dengan masyarakat. anyak masyarakat yang
menerima anak dengan *indrom Down apa adanya.
c. =endidikan kesehatan=ada +rang uanya
egitu diagnosis *indrom Down ditegakkan, para dokter
harus menyampaikan hal ini secara bijaksana dan jujur. =enjelasan
pertama sangat menentukan adaptasi dan sikap orang tua
-
7/25/2019 CTPS SLB
68/125
selanjutnya dokter harus menyadari bahwa pada waktu memberi
penjelasan yang pertama kali, reaksi orang tua sangat ber(ariasi.
=enjelasan pertama sebaiknya singkat, oleh karena pada waktu itu
mungkin orang tua masih belum rnampu berpikir secara nalar.
$ungkin, pada waktu itu mereka masih dikuasai oleh perasaan
kecewa, sedih atau pun sebagai mekanisme pembelaan dapat saja
mereka bereaksi berupa harapan, tidak mau menerima atau
menolak. Dokter hendaknya memberi cukup waktu, sehingga orang
tua telah lebih beradaptasi dengan kenyataan yang dihadapi. )kan
lebih baik apabila kedua orang tua hadir pada waktu kita memberi
penjelasan yang pertama kali, agar mereka dapat saling
memberikan dukungan. Dokter harus menjelaskan bahwa anak
dengan *indrom Down adalah indi(idu yang mempunyai hak yang
sama dengan anak yang normal, serta pentingnya makna kasih
sayang dan pengasuhan orang tua.
=ertemuan lanjutan diperlukan untuk memberikan
penjelasan yang lebih lengkap waktu yang diluangkan dokter untuk
membicarakan berbagai pokok masalah, akan menyadarkan orang
tua tentang ketulusan hati dokter dalam menolong mereka dan anak
nya. +rang tua harus diberi penjelasan apa itu *indrom Down,
karakteristik fisik yang diketemukan dan antisipasi masalah
tumbuh kembangnya. +rang tua harus diberi tahu bahwa fungsi
motorik, perkembangan mental dan bahasa biasanya terlambat pada
-
7/25/2019 CTPS SLB
69/125
*indrom Down. Demikian pula kalau ada hasil analisa kromosom,
harus dijelaskan dengan istilah yang sederhana. #nformasi juga
menyangkut tentang risiko terhadap kehamilan berikutnya. 5al
yang penting lainnya adalah menekankan bahwa bukan ibu ataupun
ayah yang dapat dipersalahkan tentang ini. )kibat terhadap
kehidupan keluarga ataupun dampak pada saudara?saudaranya
mungkin pula akan muncul dalam diskusi. $ungkin orang tua tidak
mau untuk menceritakan keadaan anaknya ini pada anggota
keluarga lainnya. Untuk itu mereka harus dibesarkan hatinya agar
mau terbuka tentang masalah ini.
3alaupun menyampaikan masalah *indrorn Down akan
menyakitkan bagi orang tua penderita, tetapi ketidak terbukaan
justru akan dapat meningkatkan isolasi atau harapan?harapan yang
tidak mungkin dari orang tuanya.
)kan lebih baik, kalau kita dapat melibatkan orang tua lain
yang juga mempunyai anak dengan *indrom Down, agar
berbincang?bincang dengan orang tua yang belum punya anak
dengan kelainan yang sama tersebut. $endengar sendiri tentang
pengalaman dari orang yang senasib biasanya lebih menyentuh
perasaannya dan lebih dapat menolong secara efektif. *ehingga
orang tua akan lebih tegar dalam menghadapi kenyataan yang
dihadapinya dan menerima anaknya sebagaimana adanya.
9> P$+,+.%.
-
7/25/2019 CTPS SLB
70/125
*ebanyak !!7 kasus dengan *indrom Down hidup sampai 90
tahun, dan !7 sampai umur 9: tahun. erbagai faktor berpengaruh
terhadap harapan hidup penderita sindrorn Down ini, yang terpenting
adalah tingginya angka kejadian penyakit jantung bawaan pada
penderita ini mengakibatkan :07 kematian. ematian akibat dari
penyakit jantung bawaan pada penderita ini terjadi terutama pada satu
tahun pertama kehidupan. eadaan lain yang lebih sedikit
pengaruhnya terhadap harapan hidup penderita ini adalah
meningkatnya angka kejadian lekemia pada sindrorn Down, sekitar
kali dari populasi yang normal. imbulnya penyakit )lJheimer yang
lebih dini pada kasus ini, akan menurunkan harapan hiclup setelah
umur !! tahun. uga anak dengan *indrom Down ini rentan terhaciap
penyakit infeksi, yang sebabnya belum diketahui.
> Pe4e,'h'
onseling genetik, maupun amniosentesis pada kehamilan yang
dicurigai, akan sangat membantu mengurangi angka kejadian *indrom
Down. *aat ini dengan kemajuan biologi molekular, misalnya dengan
Ogene targetingO atau yang dikenal juga sebagai Ohomologous
recombinationO sebuah gene dapat di non?aktifkan. idak terkecuali
suatu saat nanti, gen?gen yang terdapat di ujung lengan panjang
kromosom 2 yang bertanggung jawab terhadap munculnya fenotip
*indrom Down dapat dinonaktifkan.
-
7/25/2019 CTPS SLB
71/125
BAB III
KERANGKA KER=A PENELITIAN
A> Ke$',*' Te+$% Peel%/%'
=endidikan kesehatan >
? imbingan dan
penyuluhan
? #nter(iew 6wawancara8
? 'eramah
? *eminar
? Diskusi kelompok
? 'urah pendapat
? ola *alju
emampuan cuci
-
7/25/2019 CTPS SLB
72/125
agan %. erangka eori
*umber > Affendy 2000, *oetjiningsih 2000, "otoatmodjo 200%
eterangan >
> Diteliti> idak Diteliti
B> Ke$',*' K+.e Te+$%
@ariabel #ndependent @ariabel Dependent
agan %.2 erangka onsep
C> "'$%'el Peel%/%'
. @ariabel #ndependent
@ariabel #ndependent dalam penelitian ini adalah pendidikan
kesehatan cuci tangan pakai sabun dengan metode simulasi.
2. @ariabel Dependent
@ariabel Dependent dalam penelitian ini adalah kemampuan cuci
tangan pakai sabun pada anak sindrom Down.
)nak *indrom Down >
- Getardasi $ental
Gingan dan *edang
- =enurunan
eterampilan
adaptif
S%-&l'.%
=endidikan kesehatan
cuci tangan pakai
sabun dengan metode
emampuan cuci
-
7/25/2019 CTPS SLB
73/125
D> H%+/e.%. Peel%/%'
erdasarkan uraian pada tinjauan pustaka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
B)da perbedaan kemampuan cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah
pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode simulasi pada
anak sindrom di *ekolah Dasar -uar iasa 6*D-8 "egeri Ungaran
abupaten *emarang C.
E> De;%%.% Oe$'.%+'l
T'el 3>1> De;%%.% Oe$'.%+'l
"'$%'el De;%%.% Al'/ '
C'$' U*&$
H'.%l U*&$ S*'l'
D'/'
"'$%'el
Independent
=endidikan
kesehatan
cuci tangan
pakai sabun
dengan
metode
simulasi
=emberian informasi
kesehatan dengan
memperagakan dan
mengikutsertakan
responden dalam
pelaksanaannya
secara langsung
< < De.'% Peel%/%'
Desain penelitian ini menggunakan Pre E#sperimental Design
dengan rancangan 0ne *roup Pretest Posttest/ Dikatakan Pre
E#sperimental Design karena design ini belum merupakan eksperimen
sungguh?sungguh, karena masih terdapat (ariabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya (ariabel dependen sehingga hasil
eksperimen yang merupakan (ariabel dependen itu bukan semata?mata
dipengaruhi oleh (ariabel independen. 5al ini dapat terjadi karena tidak
adanya (ariabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random
6*ugiyono, 2008.
Gancangan one group prestest posttest tidak ada kelompok
pembanding 6kontrol8 tetapi sudah dilakukan obser(asi pertama 6pretest8
yang memungkinkan menguji perubahan?perubahan yang mungkin terjadi
-
7/25/2019 CTPS SLB
76/125
setelah adanya eksperimen 6program8 6"otoatmodjo, 2008. entuk
rancangan ini adalah sebagai berikut >
=retest =erlakuaan =osttest
eterangan >
0 > =engukuran =ertama 6=retest8
02 > =engukuran edua 6=osttest8
P > =erlakuan atau Aksperimen
B> P+&l'.% ' S'-e* Peel%/%'
. =opulasi
=opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa *eko