CSS - TMJ - NITA.docx
-
Upload
nitaandriani -
Category
Documents
-
view
283 -
download
0
Transcript of CSS - TMJ - NITA.docx
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 1/19
KLASIFIKASI
I. Masticatory muscle disorders
• Merupakan penyebab paling umum dari nyeri dan terbatasnya fungsi mastikasi
pada pasien.
• Sumber nyeri dan disfungsinya berasal dari otot, dengan otot mastikasi mengalami
tenderness dan nyeri sebagai hasil dari fungsi otot yang abnormal atau
hiperaktivitas. Fungsi otot abnormal tersebut seringkali berhubungan dengan
clenching atau bruxism.
•
Penyebabnya diperkirakan multifaktorial. Namun, yang paling sering
menyebabkan adalah bruxism akibat stress dan cemas, dengan oklusi sebagai
faktor modifikasi atau yang memperburuk. Penyakit ini juga dapat terjadi akibat
masalah internal dari sendi, seperti kelainan pergeseran discus atau penyakit sendi
degeneratif.
• Keluhan pasien
Nyeri preaurikular yang sulit dilokalisasi dan menyebar, seta dapat melibatkan
otot mastikasi lain, seperti otot temporal dan pterygoid lateral.
Pasien dengan bruxism, nyerinya akan lebih hebat pada pagi hari.
!erdapat reduksi pembukaan rahang, serta nyeri ketika melakukan fungsi,
misalnya mengunyah.
Sakit kepala di daerah hitemporal berhubungan dengan penyakit ini.
Nyeri bertambah parah ketika dalam kondisi stress dan cemas.
• Pemeriksaan pada pasien menghasilkan
Tenderness yang difus pada otot mastikasi.
"mumnya !M# tidak terasa nyeri ketika palpasi
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 2/19
Pergerakan mandibula yang terbatas, berhubungan dengan penyimpangan
mandibula menuju sisi yang terlibat.
$igi umumnya terlihat aus. Namun, jika tidak terlihat keausan, bukan berarti
mengeliminasi bruxism sebagai etiologi.
%adiograf !M# biasanya normal. &eberapa pasien menunjukkan perubahan
degeneratif, seperti kontur permukaan, erosi, atau osteophytes 'daerah dengan
densitas lebih tinggi di sekitar sendi( yang terjadi secara sekunder ataupun
terjadinya tidak berhubungan dengan masalah penyakit ini.
II. !emporomandibular joint '!M#( disorders
). *erangement of the +ondyle*isc +ompe- 'ketidakteraturan hubungan diskus
kondilus(
*isc *isplacement
*alam fungsi !M# yang normal, fungsi pergerakkan kondil adalah
rotasi dan sliding 'glidimg joint(. Selama pembukaan mulut yang
maksimal, kondil tidak hanya berotasi pada sumbu sendi tetapi juga
bertranslasi kedepan, ke posisi di dekat bagian articular eminence yang
paling inferior.
Selama berfungsi , posisi articulating disc terletak diantara kondil
dan fossa mandibularis, dengan kondil terletak pada intermediate /one0
pada disc selama posisi membuka dan menutup mulut.
). *isc *islocation 1ith %eduction
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 3/19
a pada kelainan ini, articulating disc terletak di anterior dan
medial dari kondil pada posisi menutup mulut.
b Saat membuka mulut, kondil bergerak mele2ati posterior band
dari disc, dan kembali ke posisi normal 'terletak pada
intermediate /one dari disc(. Sedangkan saat menutup mulut,
kondil bergerak kembali ke posterior dan bersandar pada
retrodiscal tissue, dengan disc yang bergerak kembali ke posisi
displaceanterior dan medial dari kondil
c Pada pemeriksaan yang dilakukan pada pasien, terdapat rasa
nyeri sendi dan otot. Suara sendi 'clicking( juga biasanya
terdengar se2aktu membuka mulut, ketika kondil bergerak dari
daerah posterior disc ke daerah konkaf yang tebal di tengah
tengah disc. Pada beberapa kasus, clicking dapat terdengar atau
terpalpasi selama gerakan menutup. Pembukaan mulut
maksimal dapat terjadi secara normal atau sedikit terbatasi,
dengan diikuti suara clicking saat pergerakan membuka.
d Secara anatomis, clicking pada saat membuka mulut
berhubungan dengan usaha disc untuk kembali kepada posisi
normalnya, sedangkan clicking pada saat gerakan menutup
'reciprocal click(, berhubungan dnegan kegagalan disc untuk
kembali ke posisi normalnya, diantara kepala kondil dan
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 4/19
articular eminence, melainkan tergelincir ke anterior 'displaced
position(. 3repitus dapat terdeteksi dan biasanya merupakan
hasil dari pergerakan disc mele2ati permukaan yang irregular
e $ambaran yang terlihat pada foto radioraf !M# sederhana
pasien dengan kelainan ini dapat terlihat normal ataupun
terdpat sedikit abnormalitas tulang. %adiograf M%I dapat
digunakan untuk melihat anterior displacement yang terjadi.
4. *isc *islocation 1ithout %eduction
a pada jenis ini , displacement dari disc tidak dapat direduksi,
menyebabkan kondil tidak dapat bertanslasi penuh ke anterior,
yang mencegah pembukaan maksimal dari mulut dan
menyebabkan deviasi mandibula ke sisi yang terkena
b pada pasien ini tidak terdapat clicking, karena ketidakmampuan
kondil untuk bertanslasi ke bagian posterior disc.
3etidakmampuan translasi ini dapat menyebabkan pembukaan
yang terbatas, deviasi pada sisi yang terkena dan mengurangi
lateral e-cursions ke sisi kontralateralnya.
c Pada evaluasi radiograf, terdapat kemiripan dengan anterior
disk displacement 2ith reduction. *engan menggunakan
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 5/19
radiograf !M# sederhana, kelainan dapat tampak normal,
sedangkan dengan +! Scan atau M%I memperlihatkan
displacement anteromedial.
*islokasi akut terjadi akibat trauma atau reaksi distonik, namun
biasanya disebabkan oleh pembukaan mulut yang berlebihan seperti
menguap, anestesi umum, ekstraksi gigi, muntah, atau kejang.
*islokasi anterior juga dapat terjadi setelah prosedur endoskopik.
*islokasi kronik akut disebabkan oleh mekanisme yang sama pada
pasien dengan faktor risiko seperti fossa mandibularis yang dangkal
'kongenital(, kehilangan kapsul sendi akibat ri2ayat disloasi
sebelumnya, atau sindrom hipermobilitas.
*islokasi kronik terjadi akibat dislokasi !M# yang tidak ditangani
sehingga condylus tetap berada dalam posisinya yang salah dalam
2aktu lama. &iasanya dibutuhkan reduksi terbuka.
*islokasi %ekuren 3ronis
*islokasi !M# sering terjadi dan disebabkan oleh hipermobilitas
mandibula. Subluksasi adalah displacement dari kondil, yang sembuh
dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pera2atan medis. 3ondisi
yang lebih serius terjadi ketika kondil bertranslasi ke anterior di depan
articular eminence dan terkunci pada posisi tersebut. *islokasi dapat
terjadi unilateral atau bilateral dan dapat terjadi secara spontan setelah
membuka mulut lebarlebar, seperti saat menguap, makan dan selama
prosedur dental. *islokasi kondil dapat persisten selama lebih dari
beberapa detik dan menjadi sangat sakit yang berhubungan dengan
spasme otot yang parah
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 6/19
4.
3etidaksesuaian bentuk permukaan artikular
*eviasi &entuk
5desi
Subluksasi '6ypermobility(
*islokasi Spontan '7pen 8ock(
9. $angguan Inflamasi !M#
Synovitis atau capsulitis
%etrodiscitis
5rthritides
Penyakit Sendi Degeneratif (Arthrosis, Osteoarthritis)
• *#* terdiri dari banyak jenis temuan antomis, seperti disc yang irregular,
perforasi dalam hubungannya dengan abnormalitas permukaan artikular,
seperti flattening, erosi dan formasi osteophyte.
• mekanisme terjadinya degenerasi !M#
tidak terlalu jelas dimengerti tetapi
memiliki 9 kemungkinan penyebab
yang berasal dari trauma trauma
mekanis langsung, trauma hypoksia
reperfusion dan inflamasi neurogenik.
• !rauma mekanis dapt merupakan hasil dari trauma yang signifikan pada sendi
atau microtrauma seperti tekanan mekanis yang berlebihan. Stress:tekanan
berlebihan yang dihasilkan pada sendi dapat menghasilkan disrupsi molekuler
dan radikal bebas menghasilkan stress oksidatif dan kerusakan intraseluler.
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 7/19
!ekanan berlebihan juga dapat mempengaruhi populasi local sel dan
mengurangi kemampuan reparative dari sendi
• !eori hypo-iareperfusion mengira bah2a tekanan hidrostatis intrakapsular
yang berlebihan pada !M# dapat meningkatkan tekanan perfusi pembuluh
darah menghasilkan hipoksia. !eori ini terlihat pada pasien yang
mengalami clenching dan bruksism. 3etika tekanan pada sendi dikurangi dan
perfusi terjadi lagi, terbentuklah radikal bebas. %adikal bebas ini dapat
berinteraksi dengan substansi lain pada sendi 'mis. 6emoglobin( untuk
menghasilkan kerusakan yang lebih besar lagi
• Inflamasi neurogenik dihasilkan ketika berbagai jenis substansi dilepaskan dari
neuron perifer. Pada kasus disk displacement , terdapat hipotesa bah2a
kompresi:meregangnya retrodiscal tissue yang kaya saraf dapat menghasilkan
terlepasnya neuropeptid proinflamasi. !erlepasnya sitokin menghasilkan
pelepasan dan akivasi berbagai substansi lainnya, seperti prostaglandin,
leukotriens, dan en/im degradasi matriks. Substansi ini tidak hanya
memegang peranan dalam proses penyakit tetapi juga sebagai biologic
markers untuk membantu diagnosis dan pera2atannya, dan harus dimengerti
bah2a tidak mungkin untuk memprediksi progress dari penyakit sendi.
• Pasien dengan *#* biasanya merasakan sakit yang berhubungan dengan
clicking: krepitasi pada !M#. &iasanya, terdapat keterbatasan pembukaan
mulut dan gejalagejala lain. !emuan radiografis secara umum
memperlihatkan adanya berkurangnya luas rongga sendi, erosi permukaan,
osteophytes dan meratanya kepala kondil. Selin itu, iregularitas fossa
mandibula dan articular eminence juga dapat terlihat.
Kondisi Arthritik Sistemik
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 8/19
• &erbagai macam kondisi arthritis sistemis diketahui mempengaruhi !M#.
&entuk yang paling umum adalah %heumatid 5rthritis '%5(, sedangkan
contoh yang lain adalah penyakit lupuys. Pada kasus ini, gejala tidak hanya
terjadi pada daerah !M#, tetapi pada daerah tubuh yang lain juga terdapat
gejala dan tanda dari %5. Pada %5, proses inflamasi menghasilkan proliferasi
abnormal dari jaringan membrane synovial disebut pannus formation.
• $ejala !M# yang dihasilkan dari %5 dapat terjadi pada usia dini dibandingkan
pada *#*. &erlainan dengan *#*, yang biasanya terjadi unilateral, %5 dan
kondisi sistemis lainnya biasa terjadi dan mempengaruhi !M# secara bilateral.
• !emuan radiograf !M# pada a2alnya memperlihatkan perubahan erosive pada
aspek anterior dan posterior kepala kondil. Perubahan ini dapat berkembang
menjadi daerah erosi yang luas dan nantinya meninggalkan tampakan kondil
yang kecil, yang terletak pada fossa yang besar. 3adangkadang, tampak
keseluruhan kondil dan leher kondil mengalami kerusakan total. !es
laboratorium, seperti rheumatid factor dan laju sedimentasi eritrosit dapat
membantu dalam mendiagnosa %5.
Ankilosis
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 9/19
• Ankilosis intrakapsular . 5nkilosis intrakapsular atau berfusinnya sendi, dapat
mengurangi pembukaan mandibula, yang berkisar dari reduksi parsial fungsi
sampai immobilitas dari rahang. 5nkilosis intrakapsular dihasilkan dari
berfusinya kondil, disc dan fossa mandibula, sebagai hasil dari formasi
jaringan fibrosa, berfusinya tulang atau kombinasi dari keduanya.
• penyebab paling umum ankilosis
adalah trauma makro, biasanya
berhubungan dengan fraktur kondil.
Penyebab lainnya adalah pera2atan
bedah sebelumnya yang
menghasilkan scar dan pada kasus
kasus tertentu menghasilkan infeksi.
• Pemeriksaan pasien memperlihatkan pembukaan yang terbatas pada saat
membuka mulut lebarlebar, deviasi pada sisi yang terkena dan menurunnya
lateral e-cursions pada sisi kontralateral. #ika ankilosis dihasilkan dari
jaringan fibrosa, pergerakan rahang terjadi lebih baik daripada jika ankilosis
dihasilkan oleh berfusinya tulang.
• *alam foto radiograf, memperlihatkan adanya permukaan articular yang
irregular dari kondil dan fossa mandibularis, dengan derajat kalsifikasi yang
berbedabeda diantara permukaan artikular
• Ankilosis ekstrakapsular . !ipe ankilosis ini biasanya melibatkan prosesus
koronoid dan otot temporalis. &iasanya penyebab dari kelainan ini adalah
pembesaran koronoid, atau hyperplasia dan trauma pada daerah lengkung
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 10/19
/igomatik. Infeksi di sekitar otot temporal dapat juga menghasilkan kelainan
ini.
• 52alnya pasien memiliki keterbatasan dari pembukaan mulut dan deviasi
pada sisi yang terkena. Pada kasus ini, keterbatasan pembukaan rahang secara
penuh biasanya jarang dan bila terjadi pergerakan protrusi dan lateral yang
terbatas berarti bukan indikasi ankilosis intrakapsular.
• Foto radiograf panoramik umumnya menunjukkan elongasi dari prosesu
koronoid. %adiograf submental verte- dapat berguna dalam menunjukkan
impingement yang disebabkan oleh fraktur lengkung /igomatik atau
kompleks /ygomaticomaksilaris
DIA!OSIS
*iagnosis penyakit : gangguan fungsi !M# tergantung pada pemeriksaan klinis dan
ri2ayat yang menyeluruh serta ketepatan interpretasi hasil rontgen.
3eluhan utama yang paling sering dirasakan pada penyakit : gangguan fungsi sendi
temporomandibula adalah rasa nyeri dan rasa tidak enak yang disertai dengan kliking
'clicking( atau keluhan sendi lainnya.
Diagnosis dari MDS dapat ditegakkan berdasarkan gejala yang
disebutkan pasien dan fungsi yang berubah atau berlebihan. Keadaan ini
bisa mengakibatkan kelelahan atau cedera derajat rendah. Nyeri di atas
daerah kondilus atau ramus menunjukkan daerah-daerah spasme pada
otot. Kondisi infeksi dan degeneratif dapat disingkirkan dengna diagnosis
banding, dengan uji laboratorium jika dibutuhkan. Di samping itu,
beberapa bentuk ketegangan emosional biasanya juga dijumpai.
*iagnosis dapat ditegakkan secara berurutan berdasarkan
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 11/19
AnamnesisAnamnesis kronologis dan komprehensif dan pemeriksaan sik pasien,
meliputi anamnesis dan pemeriksaan gigi, penting untuk mendiagnosis
kondisi kondisi spesik untuk menentukan pemeriksaan lebih lanjut, jika
ada, dan untuk memberikan terapi spesik.
a. !asien mungkin memiliki ri"ayat penggunaan komputer berlebihan
#dihubungkan dengan terjadinya gangguan $M%&b. Satu pertiga pasien memiliki ri"ayat masalah psikiatric. !asien mungkin memiliki ri"ayat trauma fasial, pera"atan gigi yang
buruk, dan atau stress emosional.d. !asien dengan gangguan makan kronik menyebabkan pre'alensi
tinggi gangguan $M%.e. (anyak pasien dengan gangguan $M% juga mengalami nyeri leher
dan bahu.f. !asien mengalami )clenching* di siang hari atau malam hari.
)Clenching* di siang hari memiliki asosiasi yang kuat dengan
dislokasi $M% dibandingkan dengan bruksisme malam hari.
g. !asien akan mengeluhkan gejala berikut+• Nyeri+ nyeri biasanya periaurikuler, dihubungkan dengan
mengunyah, dan menyebar ke kepala tetapi tidak seperti sakit
kepala. Mungkin unilateral pada sisi dislokasi $M%, kecuali pada
rheumatoid arthritis. Nyeri+ biasanya sering dideskripsikan
sebagai nyeri yang dalam disertai dengan nyeri tajam yang
intermiten seiring dengan gerakan rahang• (unyi sendi $M% terdiri dari “clicking” dan ‘krepitus’ . “Clicking”
adalah bunyi singkat yang terjadi pada saat membuka atau
menutup mulut, bahkan keduanya. Krepitus adalah bersifat
difus, yang biasanya berupa suara yang dirasakan menyeluruh
pada saat membuka atau menutup mulut bahkan keduanya.
Krepitus menandakan perubahan dari kontur tulang seperti
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 12/19
pada osteoartrosis. Clicking dapat terjadi pada a"al,
pertengahan, dan akhir membuka dan menutup mulut. (unyi
“click” yang terjadi pada akhir membuka mulut menandakan
adanya suatu pergeseran yang berat.
• pisode )terkunci* dan pembukaan rahang yang terbatas/
)Keadaan terkunci* dapat terbuka atau tertutup, )open lock *
adalah ketidakmampuan untuk menutup mulut dan terlihat saat
dislokasi anterior kondilus mandibular di depan tonjolan artikuler.
%ika tidak dikurangi segera maka sangat menyakitkan. )Closed
lock * adalah ketidakmampuan untuk membuka mulut karena
nyeri atau perubahan lokasi sendi.
• Nyeri kepala+ Nyeri dislokasi tidak seperti nyeri kepala biasa.
Dislokasi $M% mungkin menjadi pencetus pada pasien untuk
mengalami sakit kepala, dan saat berkaitan dengan dislokasi $M%
akan cenderung untuk menjadi berat secara alamiah. (eberapa
pasien mungkin memiliki ri"ayat nyeri kepala yang tidak
berrespon terhadap pengobatan. !encetus dari kelainan $M% tidak
boleh disingkirkan pada pasien tersebut karena diagnosis penting
dalam pengobatan nyeri kepala ini.
Pemeriksaan klinis
"# Inspeksi
"ntuk melihat adanya kelainan sendi temporomandibular perlu diperhatikan gigi,
sendi rahang dan otot pada 2ajah serta kepala dan 2ajah. 5pakah pasien
menggerakan mulutnya dengan nyaman selama berbicara atau pasien seperti
menjaga gerakan dari rahang ba2ahnya. !erkadang pasien memperlihatkan
kebiasaankebiasaan yang tidak baik selama intervie2 seperti bru-ism.
$ange of motion
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 13/19
Pemeriksaan pergerakan 0 Range of Motion0 dilakukan dengan pembukaan mulut
secara maksimal, pergerakan dari !M# normalnya lembut tanpa bunyi atau nyeri.
Pemeriksa memeriksa pembukaan dan penutupan rahang serta deviasi lateral
bilateral. %entang normal gerakan untuk pembukaan mulut adalah ; cm dan
gerakan lateral mandibula adalah ) cm. Pasien sering mengurangi pembukaan
mulut. Pemeriksaan tulang %elakang dan &er'i&al
<valuasi pada cervikal dilakukan dengan cara
a. Menyuruh pasien berdiri pada posisi yang relaks, kemudian dokter menilai
apakah terdapat asimetris kedua bahu atau deviasi leher
b. Menyuruh pasien untuk menghadap kesamping untuk melihat postur leher
yang terlalu ke depan
b. Menyuruh pasien untuk memutar 'rotasi( kepalanya ke setiap sisi, dimana
pasien seharusnya mampu untuk memutar kepala sekitar => derajat ke setiap
sisi.
c. Menyuruh pasien mengangkat kepala ke atas 'ekstensi( dan ke ba2ah 'fleksi(,
normalnya pergerakan ini sekitar ?> derajat
d. Menyuruh pasien menekuk kepala kesamping kiri dan kanan, normalnya
pergerakan ini ;@ derajat
4. Palpasi
Palpasi terbaik !M# adalah lateral sebagai lekukan tepat di ba2ah sudut
/igomatikum, )4 cm di depan tragus. 5spek posterior sendi dipalpasi melalui kanal
auditori eksternal. Sendi sebaiknya dipalpasi baik pada posisi terbuka maupun
tertutup dan baik lateral maupun posterior. Saat palpasi, pemeriksa sebaiknya
merasakan spasme otot, konsistensi otot atau sendi, terdapat nyeri dan bunyi sendi.
7tot yang dipalpasi sebagai bagian dari pemeriksaan !M# lengkap yaitu masseter,
temporalis, pterygoid medial, pterygoid lateral, dan sternokleidomastoid.
Pemeriksaan Penunang
Pemeriksaan radiografi
Sudah banyak radiograf sendi temporomandibula yang dibuat untuk mengetahui sindrom
ini dan cukup banyak radiasi yang terabsorbsi dengan hanya sedikit bukti diagnostik.
Penulisan pribadi dihantui rasa bersalah bila mengirim pasien untuk dibuat radiograf, sama
seperti peklinik lain dalam katiannya dengan akibat radiasi.
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 14/19
3ebanyakan sendi dengan kondisi degeneratif atau terinfeksi dan memiliki tandatanda
radiograf sudah didiagnosis dan dira2at sebelum mencapai bagian klinik gigi. lebih lanjut,
satusatunya proyeksi radiografi yang bisa diandalkan untuk melihat kondilus adalah
tomograf karena tidak ada ruang pada kapsul sendi yang berfungsi sebagai pembanding
dengan proyeksi biasa.
5natomi !M# yang dapat terlihat secara radiografi meliputi komponen dasar dari
sendi temporomandibula yaitu
• 3omponen mandibula, termasuk kepala kondilus
• Potongan Sendi !emporomandibular
• 3omponen tulang temporal termasuk Fossa $lenoidalis dan <minensia 5rtikularis
• 3apsul di sekitar persendian
am%ar# .3omponen tulang pada persendian
dilihat dari samping .3epala kondilus
dilihat dari aspek anterior *.&asis rahang dilihat dari
ba2ah. Fossa glenoidalis
'yang ditunjukkan oleh anak panah( dan
angulasinya terhadap bidang koronal.
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 15/19
%# *iagram potongan sagital kanan !M#
yang menunjukkan komponenkomponennya
3linisi juga perlu mengetahui jenis dan luasnya pergerakan sendi dan bagaimana
gambaran dari sendi yang berubah karena berbagai gerakan tersebut. "ntuk mendapatkan
gambaran radiografi dapat dilakukan dalam beberapa teknik pemotretan yaitu transkranial,
transfaringeal, panoramik, tomografi, computed tomography (CT)
• !ranscranial radiografi Menggunakan sinar A, untuk dapat menilai kelainan.
• Panoramik %adiografi Menggunakan sinar A, dapat digunakan untuk melihat hampir
seluruh regio ma-ilomandibular dan !M# serta dapat menunjukkan adanya fraktur,
tanda osteoarthritis, dan pergeseran diskus.
+omography
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 16/19
!omography sendi temporomandibular dihasilkan melalui pergerakan yang sinkron antara
tabung Aray dengan kaset film melalui titik fulkrum imaginer pada pertengahan gambaran
yang diinginkan termasuk juga 8inear tomography dan comple- tomography. &eberapa
penelitian menyatakan bah2a tomografi merupakan metode yang baik untuk menggambarkan
perubahan tulang dengan arthrosis pada sendi temporomandibular. "ntuk mengevaluasi
posisi kondil pada fossa glenoid, tomografi lebih terpercaya daripada proyeksi biasa dan
panoramik. Secara klinis, posisi kondil tetap merupakan aspek yang penting dalam
melakukan bedah orthognati and orthodontic studies. 3erugian yang paling besar dalam
tomografi adalah kurangnya visualisasi jaringan lunak sendi temporomandibular, juga pada
radiography biasa.
Arthrography
!erdapat dua tehnik arthgraphy pada sendi temporomandibular. Pada singlecontrast
arthography, media radioopak diinjeksikan ke rongga sendi atas atau ba2ah atau keduanya.
Pada doublecontrast arthography, sedikit udara diinjeksikan ke dalam rongga sendi setelah
injeksi materi kontras.Penelitian menunjukkan bah2a tidak ada perbedaan antara kedua
tehnik. #ika sejumlah kecil bahan kontras medium air disuntikkan pada ruang superior dan
inferior sendi, diskus artikularis dan perlekatannya akan terlihatbatasnya dan posisinya bisa
dilacak sepanjang pergerakan mendibula.
&agaimanapun, hanya ruang interior yang dibutuhkan untuk menetapkan posisi normal
dan abnormal dari diskus tehadap hubungannya dengan kondil selama translasi. &entuk ruang
sendi 'synovial cavities( akan bervariasi tergantung perubahan mulut apakah membuka atau
menutup dan kondil akan bertranslasi kedepan pada eminensia. 5rthrogram ini merupakan
satusatunya metode yang tersedia untuk melihat hubungan yang sebenarnya antara diskus
dan kondil yang dapat divisualisasikan, dan ia sangat penting untuk pnegakkan diagnosis
pada kelainan internal yang terjadi.
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 17/19
3eakuratan diagnosa posisi diskus =;B sampai )>>B dibandingkan dengan the
corresponding cryosectional morphology dan dari penemuan bedah. Performasi dan adhesi
juga dapat ditunjukkan dengan teknik ini. Penelitianpenelitian telah menunjukkan
pentingnya diagnosis dan identifikasi kerusakan sendi temporomandibular internal. Penelitian
yang barubaru ini dilakukan dengan menggunakan tehnik arthography, menunjukkan bah2a
arthography dapat meningkatkan keakuratan diagnosa perforasi dan adhesi diskusi Sendi
!emporomandibular dengan M%I.
*omputed tomography
+omputed tomography menggunakan sinar A, merupakan pemeriksaan yang akurat untuk
melihat kelainan tulang pada !M# dan dapat melengkapi gambaran detail struktur tulang.
Pada tahun )C=>, computed tomography '+!( mulai diaplikasikan ankilosis sendi
temporomandibular, fraktur kondil, dislokasi dan perubahan osseous. Pada laporan terdahulu,
keakuratan dalam penentuan lokasi diskus tinggi '=)B( jika dibandingkan dengan +! dan
penemuan bedah. &eberapa laporan mempertimbangkan bah2a +! dapat menggantikan
proyeksi arthrograpy dalam diagnosis dislokasi diskus pada kelainan sendi
temporomandibular. &agaimanapun, keakuratan dari penentuan dislokasi diskus hanya sekitar
;>B?DB pada +! dalam studi material spesimen autopsi. 3eakuratan dalam perubahan
osseus dari sendi temporomandibular dalam +! dibandingkan dengan material cadaver
sekitar ??B=DB. &eberapa laporan menunjukkan bah2a bukti arthrosis dalam radiograf
dapat atau tidak dapat dihubungkan dengan gejala klinis nyeri disfungsi. #adi pasien tanpa
perubahan osseus changes di sendi temporomandibular, bisa saja merasa nyeri, dan asien
tanpa gejala abnormalitas tulang bisa bebas nyeri. +! bukanlah metode yang baik untuk
mendiagnosa kelainan sendi temporomandibular.
agneti& $esonan&e Imaging
M%I lebih baik untuk melihat struktur diskus dan kelainan yang ada pada jaringan lunak.
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 18/19
&eberapa penelitian telah membandingkan M%i sendi temporomandibular dengan
arthography dan +!. 6asil M%I juga dibandingkan dengan observasi anatomi dan histologi.
Pada penelitian terhadap spesimen autopsi, keakuratan M%I mengevaluasi perubahan osseus
adalah ?>B sampai )>>B dan keakuratan mengevaluasi dislokasi diskus adalah D9B sampai
C@. Semua penelitian diatas menunjukkan bah2a M%I adalah metode terbaik untuk
pencitraan jaringan keras dan jaringan lunak sendi temporomandibular. &eberapa penelitian
menunjukkan bah2a dislokasi diskus yang ditunjukkan M%I ternyata memeliki hubungan
dengan cliking, nyeri, dan gejala disfungsi Sendi !emporomandibular lain. Setiap kali nyeri
kliis dan gejala disfungsi sendi temporomandibular ditemukan tanpa adanya dislokasi diskus
pada M%I maja diduga diagnosis pencintraan tersebut false positive atau false negative.
1alaupun beberapa penelitian menyetujui bah2a nyeri otot adalah salah satu aspek utama
kelainan !M#, bukti perubahan patologis otot pengunyahan tidak diperhitungkan dalam
diagnosis pencitraan. &eberapa laporan menunjukkan M%I tidak hanya merupakan metode
yang akurat untuk mendeteksi posisi diskus tetapi juga merupakan teknik potensial untuk
mengevaluasi perubahan patologis pengunyahan pada kelainan Sendi !emporomandibular.
5kan tetapi, tidak ada laporan yang menghubungkan abnormalitas otot penguyahan pada
M%I dengan gejala klinis.
DIA!OSIS A!DI!
3arena kondisi ini tidak bersifat infeksi ataupun degeneratif, perlu ditentukan diagnosis
bandingnya dari kondisikondisi berikut ini artritis reumatoid, osteoartritis, neuralgia
trigeminal, artritis infektif spesifik, sakit kepala dari penyebab sistemik, infeksi sinus dan
telinga, nyeri dengan penyebab gigi, neuralgia migren fasial, lesi pada sistem saraf pusat, dan
nyeri 2ajah atipikal
3ondisi nyeri 2ajah atipikal dan migren ini patut diperhatikan dan dimengerti oleh dokter
gigi yang menangani nyeri 2ajah dan sendi, untuk menentukan kapan dan ke mana pasien
akan dirujuk. Nyeri 2ajah atipikal umumnya nyeri menyebar 'difusi( dan tidak terlokalisir
7/23/2019 CSS - TMJ - NITA.docx
http://slidepdf.com/reader/full/css-tmj-nitadocx 19/19
pada daerah tertentu. 3ebanyakan pasien tidak memiliki ingatan yang baik0 dan sering kali
mengubah deskripsi mengenai gejala dan daerah nyerinya. Pasien neuralgia trigeminal
paroksimal dengan daerah pemicu pada 2ajah.
3arena gejala yang paling sering adala nyeri pada disfungsi !M#, perlu dilakukan
pemeriksaan secara cermat diagnosis banding dengan
Neuralgia trigeminis dan !ic *oloreu- 'dengan melihat lintasan penyebaran dan
timbulnya rasa nyeri, kelainan tersebut dapat dibedakan . 3edua kelainan tersebut
adalah kelainan saraf, sedangkan disfungsi !M# adalah kelainan otot(.
Facial Pain 'rasa nyeri pada daerah facial, tetapi tidak dirasakan meningkat bila
mandibula digerakkan, palpasi pada daerah sendi tidak menimbulan nyeri, tidak ada
kliking(
<rupsio difficilis gigi M9 ba2ah ' trismus dan palpasi pada giginya positif (
Pulpitis, nyeri berdenyutdenyut dan perkusi pada giginya positif.