CRS - Diare Akut Non-disentri Dengan Dehidrasi Berat
-
Upload
pevpratista -
Category
Documents
-
view
262 -
download
2
Embed Size (px)
description
Transcript of CRS - Diare Akut Non-disentri Dengan Dehidrasi Berat

KETERANGAN UMUM
• Nama : An. A
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 14 Bulan
• Alamat : Komplek Pln V Ciateul
• Tgl Masuk RS : 08 Desember 2014
• Tgl Pemeriksaan : 08 Desember 2014
Identitas Orang Tua
• Nama Ibu : Ny. A
• Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
• Nama Ayah : Tn. A
• Pekerjaan Ayah : Karyawan
1

ANAMNESIS
(heteroanamnesa dari orang tua bayi)
Keluhan Utama : Mencret
Keluhan Tambahan : demam dan muntah
Pasien datang ke rumah sakit muhamadiyah dengan keluhan utama BAB mencret sejak
empat hari yang lalu. Pasien mengalami mencret sebanyak empat sampai delapan kali dalam
sehari, terus menerus, kosistensi cair namun masih mengandung ampas, berlendir dan tidak
disertai adanya darah.
Keluhan disertai adanya muntah dan demam sejak empat hari yang lalu. Muntah tanpa
disertai adanya darah dan tidak berwarna hijau. Demam hanya turun ketika ibunya memberikan
sanmol.
Ibu pasien menyangkal bahwa pasien mengalami gejala batuk, pilek, keluar cairan dari
telinga, sesak napas, penurunan kesadaran, kejang, buang air kecil yang meningkat atau rewel
saat buang air kecil. Ibu pasien menyatakan bahwa anaknya tidak aktif dari biasanya dan terdapat
penampakan yang lebih kurus pada pasien.
Pasien tidak mengetahui makanan atau minuman apa yang dapat menyebutkan keluhan
pada pasien. Sebelum pergi ke rumah sakit pasien belum pernah pergi berobat ke dokter. Pasien
memberikan sanmol untuk menurunkan demamnya dan oralit untuk diarenya.
Riwayat penyakit pada keluarga yang diturunkan
Tidak ada penyakit pada keluarga yang diturunkan.
Riwayat keluarga diberikan
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan sama dengan pasien.
2

Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Selama hamil, ibu pasien rutin kontrol ke bidan dan tidak pernah mengalami sakit. Pasien
lahir melalui persalinan normal (pervaginam) dengan berat badan 3,6 Kg dan ibu melahirkan
pada bulan ke sembilan.
Riwayat makanan
0 – 12 bulan : ASI
12 bulan – sekarang : ASI dan PASI
Riwayat Imunisasi
Pasien sudah mendapatkan imunisasi BCG, Hepatitis B, polio, DTP dan campak.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit ringan
Kesadaran : Stupor
Tanda-tanda Vital
• Nadi : 130x/menit, regular, equal, isi cukup
• Tekanan Darah : 110/80 mmHg
• Respirasi : 44 x/menit, torakoabdominal
• Suhu : 37,5 º C
Antropometri :
• Umur : 1 tahun 2 bulan
• Berat badan : 8,6 kg
• Panjang badan : 73 cm
• TB/U (WHO) : 0 s/d -2 SD = normal
• BB/U (WHO) : 0 s/d -2 SD = normal
3

Kepala
• Ubun-ubun besar : sangat cekung, belum menutup
• Mata : mata cekung, air mata(+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
• Rambut : Hitam, tidak mudah rontok
• Telinga : Simetris, secret -/-
• Hidung : Simetris, secret +/+, pernafasan cuping hidung (-)
• Mulut : mukosa kering
Leher
• Kelenjar getah bening (tidak membesar)
• Retraksi (-)
Thorax
Paru
• Inspeksi : bentuk normal,
• Palpasi : gerakan dada simetris
• Auskultasi : VBS ka=ki, tidak terdapat bunyi tambahan .
Jantung
Auskultasi : Bunyi jantung murni reguler, S1 > S2. murmur (-)
Abdomen
• Inspeksi : datar, retraksi epigastrik (-).
4

• Auskultasi : Bising usus (+)
• Palpasi : Lembut, pembesaran hepar dan lien (-), turgor kulit < 2 detik.
• Perkusi : Timpani
Anogenital : Tidak dilakukan
Ekstremitas :
Atas : simetris, tidak sianosis, hangat, CRT <2 detik
Bawah : simetris, tidak sianosis, hangat, CRT <2 detik
Diagnosa Banding
• Diare akut non-disentri e.c. Rotavirus dengan dehidrasi berat
• Diare akut non-disentri e.c Lactose intolerans dengan dehidrasi berat
Usulan Pemeriksaan
• Lab darah rutin (Hb, Leukosit, hematokrit, trombosit), diff count
• Elektrolit (Na, K, Cl)
• Ureum, kreatinin
• Feses
-Makroskopik : warna, lendir, darah, konsistensi.
- Mikroskopik : leukosit, eritrosit, bakteri, sel epitel.
- PH
5

Penunjang
Diagnosis kerja
Diare Akut non-disentri dengan dehidrasi berat
Penatalaksanaan
Umum
• Rl 258 cc dalam 30 menit
• Rl 120 cc/ jam selama 2,5 jam
• Rl 10 cc/jam
Khusus
• Odansentron 3 X 0,6cc
• Thiamphenicol 3 X 1
6

• Parasetamol 3 X 0,9 cc
• Probiotik 1 X 1
• KCl 3 X 225 mg
Prognosis
• Quo ad vitam : Ad bonam
• Quo ad functionam : Ad bonam
7

Pembahasan
Diare akut
Definisi
Buang air besar dengan konsistensi yang lebih lunak atau cair yang terjadi dengan
frekuensi >3x dalam 24 jam dan berlangsung dalam waktu <14 hari. (pada pasien terjadi BAB
dengan kosistensi cair dengan frekuensi 4 – 8 kali per harinya dan terjadi selama empat hari)
Epidemiologi
8

Klasifikasi diare – dehidrasi
PENILAIAN A B C
Bila ada 2 tanda atau lebih
LIHAT :
K.U
Mata
Air mata
Mulut/lidah
Rasa haus (beri
air minum
Baik,sadar
Normal
Basah
Basah
Minum biasa/
Tidak haus
Gelisah,rewel
Cekung
Kering
kering
Haus, ingin minum
banyak
Lesu,lunglai,
kesadaran menurun
Sangat cekung
Sangat kering
Sangat kering
Malas/tidak bisa
minum
Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Sangat lambat (lebih
2 detik)
Derajat
dehidrasi
RENCANA
PENGOBATAN
Defisit cairan
Tanpa dehidrasi
Rencana terapi A
<5% atau
<50ml/kbBB
Dehidrasi ringan-
sedang
Rencana
Terapi B
5-10% atau 50-100
ml/kbBB
Dehidrasi berat
Rencana
terapi C
>10% atau >100
ml/kgBB
9

• Pada pasien
– Ubun-ubun : cekung (B)
– Mata : mata cekung (B), air mata(+/+) (A)
– Mulut : mukosa kering (B)
– Lidah : Basah (A)
– Turgor kulit : > 2 detik. (C)
– Defisit cairan : 13% (C)
• Termasuk kategori dehidrasi berat dan melakukan rencana terapi C
Klasifikasi-bentuk klinis diare
Diagnosa Didasarkan pada keadaan
Diare akut • Buang air besar dengan konsistensi yang lebih lunak atau cair yang terjadi dengan frekuensi >3x dalam 24 jam dan berlangsung dalam waktu <14 hari.
• Tidak mengandung darah
Kolera • Diare air cucian beras yang sering dan banyak dan cepat menimbulkan dehidrasi berat atau
• Diare dengan dehidrasi berat selama terjadi KLB kolera atau
• Diare dengan hasil kultur tinja positif untuk V. kolera
Disentri • Diare berdarah (terlihat atau dilaporkan)
Diare persisten • Diare berlangsung selama 14 hari atau lebih
Diare dengan gizi buruk • Diare jenis apapun dengan disertai adanya tanda gizi
10

buruk
• pada pasien terjadi BAB dengan kosistensi cair dengan frekuensi 4 – 8 kali per harinya dan terjadi selama empat hari, tidak disertai darah, tidak seperti cucian beras. Pada pemeriksaan antropometri menunjukkan hasil yang baik yang berarti hal ini menunjukkan tidak adanya KEP pada pasien.
Klasifikasi diare-patogenesis
1. diare sekretorik
• aktif adenilsiklase : atp--> camp
• camp --> sekresi cl- + air, na +, k+, hco3-
• Vibrio, ETEC, Shigella, Clostridium
• Salmonella dan Campylobacter
2. diare invasif
• invasi mikroorganisme pada mukosa usus
• Rotavirus (tidak berdarah)
• Bakteri : Shigella,Salmonella Campylobacter,EIEC, Yersinia
• Parasit : Amoeba
3. diare osmotik
– tekanan osmotik lumen meningkat
– malabsorpsi kh
– fermentasi flora usus --> as. laktat & h+
– Rotavirus akan menyebabkan defisiensi enzim laktase sehingga terjadi diare osmotik.
– Malabsorbsi karbohidrat
11

Etiologi
• Infeksi :
A. Virus : Rotavirus (sebanyak ± 40 -60 %), Adenovirus
B. Bakteri : E. Coli 20-30% (EPEC, ETEC, EIEC, EHEC), Shigella 10 %, Salmonella
sp., Yersinia, Vibrio.
C. Parasit : Entamoeba Histolytica, Giardia Lamblia.
• Malabsorbsi
• Alergi
• Keracunan
• Imunodefisiensi
• Penyebab pada kasus ini kemungkinan, yaitu rotavirus karena pada pemeriksaan feses rutin didapatkan sebagai berikut
– warna : kuning
– cair
– Eritrosit -
– lendir +
– Leukosit : 0-1/ Lpb
– Amuba : -
– Cysta : -
– Amylum : -
– Lemak : -
– Telur cacing : -
12

Patogenesis
Diagnosis
• Pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis feses
• Darah
– Elektrolit
– Hb, Ht, leukosit dan trombosit
13

Penatalaksanaan
• Umum
– Rl 258 cc dalam 30 menit (sudah memenuhi dengan perhitungan 8,6 Kg X 30 cc/Kg = 258 cc)
– Rl 120 cc/ jam selama 2,5 jam (tidak sesuai dengan perhitungan 8,6kg X 70 cc/kg : 2,5 = 240,8 cc)
– Rl 40 cc/jam (tidak sesuai dengan rencana terapi c dengan perhitungan 8,6 X 5cc/kg = 43 cc/jam dalam bentuk oralit)
• Khusus
– Ondansentron 3 X 0,6cc (dosis odndansentron dapat dihitung sebagai berikut 0,15 cc/kg/hari x 8,6 kg / 3 = 0,43 cc)
14

– Thiamphenicol 3 X 1 (thiamphenicol diberikan sehari sebanyak tiga kali)
– Parasetamol 3 X 0,9 cc (parasetamol dapat diberikan tiap 4-6 jam)
– KCl 3 X 225 mg (diberikan untuk meningkatkan kalium dan chlorid)
Komplikasi
• Dehidrasi
• Gangguan keseimbangan asam-basa (metabolik asidosis) : pernapasan cepat, teratur dan dalam (kuszmaull).
• Hipoglikemia
• Gangguan gizi
• Gangguan sirkulasi : shock hipovolemik
Pada kasus ini sudah ada dehidrasi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
• Dehidrasi
• Gangguan keseimbangan asam-basa (metabolik asidosis) : pernapasan cepat, teratur dan dalam (kuszmaull).
• Hipoglikemia
• Gangguan gizi
• Gangguan sirkulasi : shock hipovolemik
Pada kasus ini sudah ada dehidrasi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
15

Follow up
16