Crs Anastesi Yulaaaan

38
BAB I PENDAHULUAN Jutaan pasien dengan disfungsi ginjal mengalami operasi setiap tahunnya, dampak social dan keuangan pada system perawatn kesehatan sangatlah besar. Batu saluran kemih merupakan keadaan patologisnyang sering dipermasalahkan baik dari segi kejadian (insiden), etiologi, pathogenesis maupun dari segi pengobatan. Kejadia (insiden) maupun komposisi batu saluran kemih tidak sama diberbagai belahan bumi, bervariasi meurut suku bangsa dan geografi, diamaerika serikat sekitar 5-10% penduduknya menderita batu saluran kemih setiap tahun, diseluruh dunia rata-rata trdapat 1-2%, kejadian pada pria empat kali lenih tinggi dari pada wanita, dan usia rata-rata batu saluran kemih terjadi pada usia 30- 50 tahun. 1 Terbentuknya batu saluran kemih di duga ada hubungannya dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolic, infeksi saluran kemih dehidrasi dan idiopatik, secra epidemiologi terdapat beberapa factor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada sesorang, faktor-faktor itu adalah faktor interinsik dan eksterinsik. 1,2 Berdasarkan letaknya batu saluran kemih terdiri dari batu ginjal, batu ureter, batu buli-buli dan batu uretra, batu sauran kemih umumnya mengandung unsur kalsium fosfat (MAP), xantin dan sistin, semua tipe batu saluran kemih memliki potensi untuk membentuk batu satghorn. 3 1

description

laporan kasus anestesi

Transcript of Crs Anastesi Yulaaaan

BAB I PENDAHULUAN

Jutaan pasien dengan disfungsi ginjal mengalami operasi setiap tahunnya, dampak social dan keuangan pada system perawatn kesehatan sangatlah besar. Batu saluran kemih merupakan keadaan patologisnyang sering dipermasalahkan baik dari segi kejadian (insiden), etiologi, pathogenesis maupun dari segi pengobatan. Kejadia (insiden) maupun komposisi batu saluran kemih tidak sama diberbagai belahan bumi, bervariasi meurut suku bangsa dan geografi, diamaerika serikat sekitar 5-10% penduduknya menderita batu saluran kemih setiap tahun, diseluruh dunia rata-rata trdapat 1-2%, kejadian pada pria empat kali lenih tinggi dari pada wanita, dan usia rata-rata batu saluran kemih terjadi pada usia 30-50 tahun.1Terbentuknya batu saluran kemih di duga ada hubungannya dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolic, infeksi saluran kemih dehidrasi dan idiopatik, secra epidemiologi terdapat beberapa factor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada sesorang, faktor-faktor itu adalah faktor interinsik dan eksterinsik. 1,2Berdasarkan letaknya batu saluran kemih terdiri dari batu ginjal, batu ureter, batu buli-buli dan batu uretra, batu sauran kemih umumnya mengandung unsur kalsium fosfat (MAP), xantin dan sistin, semua tipe batu saluran kemih memliki potensi untuk membentuk batu satghorn.3

BAB IILAPORAN KASUS

1. IDENTITAS PASIENTanggal: 3 maret 2014Nama : Ny. NJenis Kelamin : Perempuan Umur : 55 tahunBB: 41 kgRuang : B1WNo. MR : 756794Diagnosis : PielolitiasisTindakan : pielolitotomy 1. HASIL KUNJUNGAN PRA ANESTESIANAMNESIS 1. Keluhan utamaSusah buang air kecil 3 minggu SMRS1. Riwayat penyakit sekarangSejak 1 SMRS os mulai merasakan susah untuk buang air kecil, setiap buang air kecil os merasakan nyeri, os sempat berobat di puskesmas dan di berikan obat pelancar BAK tetapi keluhan tetap berulang. 2 bulan sebelum SMRS os tidak dapat BAK namun os tetap menjalan kan pengobatan yang di berikan oleh puskesmas tetapi tidak ada perubahan lalu os datang kepoli bedah dan di pasang kateter.saat ini os sering merasakan perut terasa mual, BAK terasa nyeri di kemaluan, terasa tidak tuntas saat BAK dan pinggang terasa nyeri seperti di tusuk-tusuk, kencing berdarah (-), demam (-).Riwayat penyakit dahulu1. Riwayat hipertensi (-) 1. Riwayat diabetes melitus (-)1. Riwayat sakit jantung (-)1. Riwayat astma (-)1. Riwayat batuk lama (-)1. Riwayat operasi sebelumnya (-)Riwayat kebiasaan : merokok (-), Alkohol (-), Narkotik (-)1. Riwayat alergi obat Os mengaku tidak ada alergi obat dan makanan tertentu1. Tidak menggunakan gigi palsu

PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis Keadaan umum : Kesadaran : compos mentis Vital Sign1. Tekanan darah : 130/90 mmHg1. Nadi : 95 x/menit1. Suhu : 37C1. Respirasi : 27 x/menitKepala : normocepaliMata : pupil isokor ka=ki, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)Leher : pembesaran KGB (-), JVP 5-2 cm H2OThoral :1. Paru :Inspeksi : simetris Palpasi : stem fremitus kanan = kiri Perkusi : sonor di kedua lapangan paru Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

1. Jantung :Inspeksi : Iktus tidak terlihat Palpasi : thirill tidak teraba Perkusi : Batas jantung normal

Auskultasi : BJ I dan II Reguler, Murmur (-), Gallop (-)Abdomen : 1. Inspeksi : Datar1. Auskultasi : Bising usus (+) normal1. Palpasi : nyeri tekan (-),nyeri lepas(-)1. Perkusi : Timpani Ekstremitas : akral hangat, edema (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Laboratorium :Wbc: 10,4 H 103/mm3(3,5-10,0)Rbc : 3,65 L 106(3,80-5,80)Hgb : 10,4 L gr/dl (11-16,5 gr/dl)Hct: 32,5 L %(35-50%)Plt : 273 103/mm3(150-400.103/mm3)Pct : 197 %(100-500)Bleeding time : 2 menit(1-3 menit) Clotting time : 4 menit (2-6 menit)GDS : 136 mg/dl