cp

4
PENDAHULUAN Cerebral palsy (CP) merupakan terminologi yang digunakan untuk menunjukkan adanya gangguan fungsi motorik akibat lesi non-progresif (statik) pada awal proses perkembangan otak. Cerebral palsy dapat disebabkan oleh faktor genetika, metabolik, iskemik, infeksi, serta etiologi “didapat” lainnya. Pada awalnya cerebral palsy disebut sebagai static encephalopathy, namun terminologi ini kurang tepat mengingat gambaran neurologis cerebral palsy biasanya berubah seiring dengan waktu. Cerebral palsy biasanya berhubungan dengan gangguan bicara, penglihatan, serta intelektual. Meskipun demikian, cerebral palsy merupakan gangguan secara selektif terhadap sistem motorik otak. Banyak anak dan dewasa dengan cerebral palsy memiliki kemampuan intelektual yang baik dan menempuh pendidikan tinggi tanpa adanya tanda disfungsi kemampuan kognitif. 1

description

CP

Transcript of cp

Page 1: cp

PENDAHULUAN

Cerebral palsy (CP) merupakan terminologi yang digunakan untuk

menunjukkan adanya gangguan fungsi motorik akibat lesi non-progresif (statik)

pada awal proses perkembangan otak. Cerebral palsy dapat disebabkan oleh faktor

genetika, metabolik, iskemik, infeksi, serta etiologi “didapat” lainnya. Pada

awalnya cerebral palsy disebut sebagai static encephalopathy, namun terminologi

ini kurang tepat mengingat gambaran neurologis cerebral palsy biasanya berubah

seiring dengan waktu. Cerebral palsy biasanya berhubungan dengan gangguan

bicara, penglihatan, serta intelektual. Meskipun demikian, cerebral palsy

merupakan gangguan secara selektif terhadap sistem motorik otak. Banyak anak

dan dewasa dengan cerebral palsy memiliki kemampuan intelektual yang baik dan

menempuh pendidikan tinggi tanpa adanya tanda disfungsi kemampuan kognitif.

Meskipun metode dan peralatan medis untuk perawatan neonatus telah

berkembang secara signifikan, insidensi cerebral palsy tidak mengalami

perubahan dalam lebih dari 4 dekade terakhir. Prevalensi cerebral palsy di negara-

negara maju adalah 2-2.5 kasus per 1000 kelahiran hidup, dimana bayi prematur

merupakan kelompok prevalensi tertinggi. Pada negara berkembang, prevalensi

cerebral palsy tidak begitu jelas diketahui, namun diperkirakan antara 2-2.5 kasus

per 1000 kelahiran hidup. Semua kelompok ras memiliki potensi yang sama

terkena cerebral palsy. Status sosioekonomi yang rendah serta jenis kelamin laki-

laki merupakan risiko tinggi kejadian cerebral palsy (Abdel-Hamid, 2013).

1

Page 2: cp

Prevalensi cerebral palsy berkisar antara 1.5 hingga 2.5 per 1000 kelahiran

hidup dengan variabilitas yang kecil bahkan hampir tidak ada pada negara-negara

barat (Grecco,”2”). Studi yang dilaksanakan oleh The Collaborative Perinatal

Project dengan melibatkan 45.000 anak yang dimonitor sejak intra-uterus hingga

usia 7 tahun menunjukkan bahwa sebagian besar anak dengan cerebral palsy tidak

berhubungan dengan proses persalinan dan kelahiran. Pada 80% kasus cerebral

palsy ditemukan adanya hubungan faktor antenatal yang menyebabkan terjadinya

abnormalitas perkembangan otak. Kurang dari 10% anak dengan asfiksia

intrapartum yang mengalami cerebral palsy. Infeksi intra-uterus (chorioamnitis,

inflamasi membran plasenta, inflamasi tali pusat, cairan amnion berbau busuk,

sepsis maternal, suhu tubuh > 38 saat persalinan, infeksi saluran kemih)

diketahui berhubungan secara signifikan dengan peningkatan risiko cerebral palsy

pada bayi dengan berat lahir normal. Peningkatan kadar sitokin merupakan salah

satu indikator bayi baru lahir dengan prognosis akan menderita cerebral palsy

(Kliegman, 2007).

2

Page 3: cp

3