Cover Laporan Imunologi Imunodifusi

9
LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI IMUNODIFUSI GANDA OLEH : NUR ALIMIN [0901037] KELOMPOK V-A/ GANJIL TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS, 13 DESEMBER 2012 DOSEN PEMBIMBING: ADRIANI SUSANTY, M.Farm.,Apt. ASISTEN : ALFIONITA Br. SARAGIH ONA SISCANOVA SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU PEKANBARU 2012

description

imunologi

Transcript of Cover Laporan Imunologi Imunodifusi

Page 1: Cover Laporan Imunologi Imunodifusi

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI

IMUNODIFUSI GANDA

OLEH :

NUR ALIMIN [0901037]

KELOMPOK V-A/ GANJIL

TANGGAL PRAKTIKUM :

KAMIS, 13 DESEMBER 2012

DOSEN PEMBIMBING:

ADRIANI SUSANTY, M.Farm.,Apt.

ASISTEN :

ALFIONITA Br. SARAGIH

ONA SISCANOVA

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

PEKANBARU

2012

Page 2: Cover Laporan Imunologi Imunodifusi

IMUNODIFUSI GANDA

1. TUJUAN PERCOBAAN

– Mengamati presipitasi putih pada difusi antigen dengan serum uji

dengan metoda imunodifusi ganda

2. TINJAUAN PUSTAKA

Difusi

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/ berpindahnya suatu zat dalam pelarut

dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.

Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.

Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau

mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi

walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah

pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh

lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi yang paling

sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan

dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.

(L. Diffundere = menyebar) suatu proses menyebarnya molekul-molekul

zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Proses menyebarnya

molekul-molekul zat yang tidak terpengaruh oleh faktor konsentrasi larutan, tetapi

hanya diperlukan energi pengaktifan saja disebut transpor aktif. Proses difusi

dalam pengangkutan zat melalui membran sel terdapat dua jenis, yaitu :

1. Difusi Sederhana

Mekanisme pengkutan zat secara difusi sederhana adalah zat terangkut

dari gradien/daerah yang konsentrasinya lebih tinggi ke gradien yang

konsentrasinya lebh rendah dengan jumlah molekul terbatas.

Page 3: Cover Laporan Imunologi Imunodifusi

Gambar difusi

2. Difusi dengan fasilitas

Mekanisme pengangkutan zat secara digusi dengan fasilitas adalah zat

tersalurkan melalui fasilitas tertentu seperti adanya pori-pori membran atau zat

carier (zat pembawa). mekanisme pengangkutan hampir sama dengan difusi

sederhana, hanya proses pengangkutannya dibantu oleh adanya protein pembawa

sebagai zat karier atau ion tertentu (seperti ion Na) atau memanfaatkan zat

penyusun membran sel (molekul lemak dan protein karier). protein karier

memiliki perlekatan dengan molekul zat yang diangkutnya. cara-cara

pengangkutannya dapat secara rotasi (berputar dengan molekul lemak yang

menyusun membran sel), lewat pori-pori membran yang dibentuk oleh protein

saluran .

Gambar difusi terfasilitasi

Page 4: Cover Laporan Imunologi Imunodifusi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi difusi yaitu:

1. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, samkin cepat partikel itu

akan bergerak, sehingga kecepatan difusi samakin tinggi.

2. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan

difusi.

3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan

difusinya.

4. Jarak. Semakin besar jarak anatara dua konsentrasi, semakin lambat

kecepatan difusinya.

5. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak

dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Imunodifusi

Imunodifusi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk

mendiagnosa penyakit jamur. Fiksasi komplemen juga digunakan untuk menguji

beberapa penyakit jamur.

Jenis spesifik imunodifusi disebut microimmunodiffusion ganda

(Ouchterlony). Prosedur ini melibatkan penambahan antigen dan antibodi untuk

sumur dalam gel agarosa. Antigen dan antibodi radial menyebar dari sumur. Garis

presipitin terbentuk di mana antigen bertemu antibodi spesifik.

Page 5: Cover Laporan Imunologi Imunodifusi

Gambar penuangan agarose dalam plate/ petri disk

Gambar sumur dalam plate

Interaksi Antigen-antibody imunodifusi

Salah satu uji serologi adalah imunodifusi precipitasi test . Dalam metode

ini menggunakan prinsip antigen-antibody. Antibody dalam metode ini disebut

precipitins. Raksi yang terjadi jika antigen yang terlarut dan akan menimbulkan

suatu precipitasi. Jika partikel-partilek dari antigen berbentuk dalam larutan maka

reaksi yang terjadi adalah terbentuknya cincin precipitasi.

Reaksi precipitasi terjadi adanya kombinasi antara antibody yang terlarut

dengan substansi yang terdapat antigen. Hal yang perlu diperhatikan dalam

deteksi ini adalah menggunakan gel agarose. Gel agarose ini digunakan sebagai

matrix combining diffusion precipitasi.

Page 6: Cover Laporan Imunologi Imunodifusi

Imunodifusi Antibodi dicampurkan di dalam agar. Antigen yang

dimasukkan di dalam lubang akan berdifusi dan bereaksi dengan antibodi

membentuk lingkaran presipitasi putih. Diameter lingkaran dapat dipakai sebagai

ukuran konsentrasi antigen, bila dibandingkan dengan larutan antigen yang

diketahui konsentrasinya.

Assay kompleks Ag-Ab bertujuan mendeteksi antigen atau antibodi; cara

ini paling banyak digunakan di bidang diagnostik atau biomedis. Secara teknis

relatif sederhana dan murah. Prosedur seperti reaksi aglutinasi, imunodifusi ganda

dan presipitasi berazaskan model ini. Biasanya dalam model ini tidak

menggunakan label dan kepekaannya terbatas, meskipun demikian reaksi

imunodifusi dapat mendeteksi 0,005 µg protein/ml suspense.

Gambar prosedure mikroimunodifusi

3. ALAT & BAHAN

a. Alat

– petri disk

– pipet tetes

– gel punch

– pipet mikro

Page 7: Cover Laporan Imunologi Imunodifusi

b. Bahan

– agarose

– larutan buffer

– natrium azida

– reagen coombs

– serum

– larutan NaCl fisiologis

4. CARA KERJA

– larutkan agarose dalam larutan penyangga personal atau penyangga posfat

hingga diperoleh konsentrasi 1%

– masukkan pengawet natrium azida dengan konsentrasi 0.01%

– panaskan sampai agarose larut hingga larutan tampak jernih

– letakkan cawan petri di atas meja horizontal

– tuangkan larutan agarose dengan volume tertentu sehingga ketebalannya 3

mm

– setelah agarose membeku, buat sumur-sumur dengan menggunakan gel

punch. Jarak antara sumur dengan sumur yang lain 2-4 mm dengan

diameter sumur 1 mm.

– Ke dalam sumur yang di tengah dimasukkan antisera (reagen coombs)

sebanyak 5-10 mikroliter dan ke dalam sumur yang lain dimasukkan

serum uji

– inkubasi selama 24-48 jam

– perhatikan adanya garis presipitasi di antara sumur yang berisi antibodi

dan sumur yang berisi antigen

5. Hasil & Pembahasan

A. Hasil pengamatan

Hasil dari pengamatan tidak terlihatnya garis presipitasi pada sumur.

Page 8: Cover Laporan Imunologi Imunodifusi

B. Pembahasan

Imunodifusi ganda menurut Ouchterlony. Teknik ini menggunakan lapisan

agar sebagai media yang memisahkan antigen dari antibodi. Pada lapisan

agar tersebut dibuat sumur-sumur, kemudian ke dalam sumur yang

berhadapan masing-masing dimasukkan antigen dan antibodi. Setelah itu

antigen dan antibodi dibiarkan mendifusi kedalam lapisan agar dan

ditempat dimana keduanya bertemu dan mencapai keseimbangan akan

terbentuk kompleks antigen-antibodi berupa garis presipitasi. Teknik ini

dapat dipakai untuk menetapkan antigen atau antibodi secara

semikuantitatif, yaitu dengan melakukan beberapa pengenceran dan

melaporkan pengenceran tertinggi yang masih dapat membentuk

presipitasi.

Pada imunodifusi ganda (Ouchterlony), molekul dengan berat molekuler

yang lebih rendah bergerak lebih cepat melalui agar, menyebabkan

lengkung presipitan dapat terlihat bila antigen dan antibodi mendekati

keseimbangan. Pada keseimbangan, lengkung presipitan tetap tidak

bergerak. Jika konsentrasi antisera konstan, maka jarak lengkung

presipitan dari antigen sesuai dengan konsentrasi antigen.

Namun dalam percobaan kali ini tidak tampak adanya presipitan dalam

waktu inkubasi 24 jam.

6. KESIMPULAN

– Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa aktivitas

antibodi pada pengujian imunodifusi ganda negatif karena tidak adanya

garis putih presipitasi pada sumur-sumur serum uji.

Page 9: Cover Laporan Imunologi Imunodifusi

DAFTAR PUSTAKA

– Wibowo, Michael Haryadi. 2003. Identifikasi Serologis Virus Infectious

Laryngoraheitis Isolat Mangestoni Farm dengan Uji Agar Gel Presipitasi

dan Uji Netralisasi. Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran

Hewan, Universitas Gadjah Mada,Sekip Unit II, Bulaksumur : Jogjakarta.

– Mamik Ponco Rahayu, Reslely Harjanti. Efek Pembarian Ekstrak Etanol

Biji Jinten (Nigella sativa, L) dan Herba Sambiloto (Andrographis

paniculata, Nees) terhadap Peningkatan Titer Antibodi Kuning Telur Ayam

yang diinduksi Vaksin BCG. Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi;

Surakarta. -

– http://pelajaribiologi.blogspot.com/2012/05/difusi.html

– http://www.dshs.state.tx.us/lab/serology_id.shtm