Cost of Quality 

3
1. Cost of quality (COQ) atau biasa disebut juga dengan quality cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah buruknya kualitas atau kegagalan dalam memenuhi kebutuhan customer, atau biaya yang terjadi karena buruknya kualitas poduk/jasa perusahaan. 2. Quality cost diklasifikasikan kedalam 4 kategori: a. Prevention Costs: Biaya-biaya yang timbul karena aktivitas yang secara khusus dirancang untuk mencegah produk berkualitas buruk (poor quality). Contoh “poor quality”: Kesalahan pengkodean, Kesalahan desain, Kekeliruan dalam buku petunjuk penggunaan (user manuals), Dokumentasi yang buruk sehingga kode-kode yang sangat kompleks tdk dapat dipelihara. b. Appraisal Costs: Biaya-biaya karena adanya aktivitas yang dirancang untuk menemukan masalah kualitas, seperti inspeksi kode-kode dan tipe testing lainnya. Review Design sebagian merupakan prevention costs dan sebagian lainnya appraisal cost. Aktivitas untuk mencari kesalahan dalam usulan desain merupakan bagian dari appraisal cost. Aktivitas yang berkaitan dengan bagaimana cara memperkuat/memperbaiki desain merupakan bagian dari Prevention costs. c. Internal Failure Costs: Kegagalan biaya yang timbul sebelum perusahaan Anda memasok produknya kepada pelanggan. Biaya ini melampaui biaya yang jelas untuk menemukan dan memperbaiki bug. Banyak dari biaya kegagalan internal ditanggung oleh kelompok- kelompok di luar Pengembangan Produk. d. External Failure Costs (Biaya Kegagalan Eksternal): Biaya kegagalan yang timbul setelah perusahaan mendistribusikan ke pelanggan, seperti Biaya Customer Service, atau biaya perbaikan produk yang sdh di rilis, dan pendistribusian produk yang diperbaiki. 4 Perspektif Balance Scorecards: Financial ( kinerja keuangan ) ROA ROE, EPS etc. Ukuran- ukuran ini penting untuk menggambarkan secara singkat konsekuensi ekonomi dari strategi Customer ( kepuasan pelanggan ) Para Manajer harus mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana berkompetisi Internal Processes and Capacity ( pengembangan proses bisnis internal ) Mengembangkan ukuran-ukuran untuk menelusuri kemampuan unit bisnis untuk menciptakan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Learning & Growth ( adanya peluang dan memungkinkan organisasi untuk belajar dan tumbuh ) Learning and growth mengidentifikasi infrastruktur organisasi yang harus dibangun untuk menciptakan pertumbuhan dan peningkatan jangka panjang. Pertumbuhan bisa berasal dari: Karyawan, sistem dan prosedur organisasi. 4 Proses dalam mengkaitkan sasaran jangka panjang dengan tindakan jangka pendek: Translating the vision - Menterjemahkan visi Communicating and linking - Pengkomunikasian dan pengkaitan Business planning - Perencanaan bisnis Feedback and learning - Umpan balik dan pembelajaran

description

-

Transcript of Cost of Quality 

Page 1: Cost of Quality 

1. Cost of quality (COQ) atau biasa disebut juga dengan quality cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah buruknya kualitas atau kegagalan dalam memenuhi kebutuhan customer, atau biaya yang terjadi karena buruknya kualitas poduk/jasa perusahaan.

2. Quality cost diklasifikasikan kedalam 4 kategori:

a. Prevention Costs: Biaya-biaya yang timbul karena aktivitas yang secara khusus dirancang untuk mencegah produk berkualitas buruk (poor quality).

Contoh “poor quality”: Kesalahan pengkodean, Kesalahan desain, Kekeliruan dalam buku petunjuk penggunaan

(user manuals), Dokumentasi yang buruk sehingga kode-kode

yang sangat kompleks tdk dapat dipelihara.b. Appraisal Costs: Biaya-biaya karena adanya

aktivitas yang dirancang untuk menemukan masalah kualitas, seperti inspeksi kode-kode dan tipe testing lainnya.

Review Design sebagian merupakan prevention costs dan sebagian lainnya appraisal cost.

Aktivitas untuk mencari kesalahan dalam usulan desain merupakan bagian dari appraisal cost.

Aktivitas yang berkaitan dengan bagaimana cara memperkuat/memperbaiki desain merupakan bagian dari Prevention costs.

c. Internal Failure Costs: Kegagalan biaya yang timbul sebelum perusahaan Anda memasok produknya kepada pelanggan. Biaya ini melampaui biaya yang jelas untuk menemukan dan memperbaiki bug. Banyak dari biaya kegagalan internal ditanggung oleh kelompok-kelompok di luar Pengembangan Produk.

d. External Failure Costs (Biaya Kegagalan Eksternal): Biaya kegagalan yang timbul setelah perusahaan mendistribusikan ke pelanggan, seperti Biaya Customer Service, atau biaya perbaikan produk yang sdh di rilis, dan pendistribusian produk yang diperbaiki.

3. 4 Perspektif Balance Scorecards: Financial ( kinerja keuangan ) ROA ROE, EPS etc. Ukuran-ukuran ini

penting untuk menggambarkan secara singkat konsekuensi ekonomi dari strategi

Customer ( kepuasan pelanggan ) Para Manajer harus mengidentifikasi

pelanggan dan segmen pasar dimana berkompetisi

Internal Processes and Capacity ( pengembangan proses bisnis internal )

Mengembangkan ukuran-ukuran untuk menelusuri kemampuan unit bisnis untuk menciptakan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Learning & Growth ( adanya peluang dan memungkinkan organisasi untuk belajar dan tumbuh )

Learning and growth mengidentifikasi infrastruktur organisasi yang harus dibangun untuk menciptakan pertumbuhan dan peningkatan jangka panjang. Pertumbuhan bisa berasal dari: Karyawan, sistem dan prosedur organisasi.

4. 4 Proses dalam mengkaitkan sasaran jangka panjang dengan tindakan jangka pendek:

Translating the vision - Menterjemahkan visi Communicating and linking -

Pengkomunikasian dan pengkaitan Business planning - Perencanaan bisnis Feedback and learning - Umpan balik dan

pembelajaran

6. Balanced score card dapat digunakan untuk: Mengklarifikasi dan memperbarui strategi Mengkomunikasikan strategi ke seantero

perusahaan Mengkaitkan tujuan unit dan individu dengan

strategi Menghubungkan sasaran strategik terhadap

target-target jangka panjang dan anggaran tahunan

Mengidentifikasi dan mengkaitkan inisiatif strategi

Mereview kinerja periodik untuk mengambil pelajaran dan meningkatkan strategi

6. Strategi Map: Diagram yang menggambarkan bagaimana perusahaan dapat menciptakan nilai dengan menghubungkan sasaran strategik dalam hubungan sebab akibat.

• Elemen kunci Strategy Map adalah keterhubungan ‘scorecards’ yang memonitor progres Sasaran Strategik.

• ‘scorecards’ meliputi : matriks, sasaran/target for the metrics, and strategic initiatives

8. Ecoefficiency pada dasarnya menyatakan bahwa organisasi dapat memproduksi barang dan jasa lebih bermanfaat sekaligus mengurangi dampak negatif lingkungan , konsumsi sumber daya , dan biaya.

8. Keuntungan dan sebab untuk meningkatkan efisiensi :

1) Pelanggan menuntut produk yang ramah lingkungan

2) Karyawan lebih suka bekerja untuk lingkungan masing-masing perusahaan

9. Biaya lingkungan adalah biaya yang dikeluarkan karena ada atau mungkin adanya kualitas lingkungan yang buruk. Biaya lingkungan dapat diklasifikasikan dalam empat kategori: prevention costs, detection costs, internal failure costs, and external failure costs.

11. Contoh Enviroment Product Cost: Biaya lingkungan dari proses membuat, memasarkan, dan mengirimkan produk dan biaya lingkungan setelah pembelian yang disebabkan oleh penggunaan dan pembuangan dari produk adalah contoh environmental product costs.

Page 2: Cost of Quality 

11. Full environmental costing adalah pembebanan seluruh environmental costs, baik private maupun societal, ke produk.

Full private costing adalah Private costs yang dapat diberikan dengan menggunakan data yang dibuat dalam perusahaan

12. Product stewardship adalah praktek perancangan, manufaktur, pemeliharaan, dan daur ulang produk untuk meminimalkan dampak lingkungan yang merugikan.

13. Life-cycle assessment mengidentifikasi dampak lingkungan suatu produk melalui siklus hidup, dan kemudian mencari peluang untuk mendapatkan perbaikan lingkungan.Life-cycle cost assessment memberikan biaya dan manfaat bagi konsekuensi dan perbaikan lingkungan.

14. Inventory analysis menentukan jenis dan jumlah input bahan dan energi yang dibutuhkan dan pelepasan residu yang dihasilkan dalam bentuk padat, cair dan gas ke lingkungan.

15. Impact analysis menilai dampak lingkungan dari persaingan dan memberikan peringkat relatif atas dampaknya.

16. Improvement analysis memiliki tujuan mengurangi dampak lingkungan yang diungkapkan oleh inventory step dan impact step.

17. Lima tujuan inti Environment Perspective: Minimalkan penggunaan bahan mentah Meminimalkan penggunaan bahan berbahaya Minimalkan kebutuhan energi untuk produksi

dan penggunaan produk Meminimalkan pelepasan residu padat, cair,

dan gas Memaksimalkan kesempatan untuk mendaur

ulang