Cost Management

15
RESUME AKUNTANSI MANAJEMEN MANAJEMEN BIAYA DAN PRODUKTIVITAS Penyusun: RULIARSA ARIF PRANOWO (VII-SMX1 / 09.1.02.04102) STIESIA SURABAYA - 1 -

description

Makalah

Transcript of Cost Management

Page 1: Cost Management

RESUME AKUNTANSI MANAJEMEN

MANAJEMEN BIAYA DAN PRODUKTIVITAS

Penyusun:

RULIARSA ARIF PRANOWO (VII-SMX1 / 09.1.02.04102)

STIESIA SURABAYA

- 1 -

Page 2: Cost Management

Pokok Bahasan:

1. PENDAHULUAN

2. INFORMASI MANAJEMEN BIAYA

3. LINGKUNGAN BISNIS KONTEMPORER

4. TEKNIK MANAJEMEN KONTEMPORER

5. MENGEMBANGKAN STRATEGI KOMPETITIF

- 2 -

Page 3: Cost Management

PERTEMUAN-1

MANAJEMEN BIAYA DAN STRATEGI

1. PENDAHULUAN

Memiliki informasi terbaik merupakan kunci keberhasilan. Pada lingkungan bisnis

dewasa ini, pengembangan dan penggunaan informasi – khususnya informasi

manajemen biaya – merupakan faktor kritis dalam manajemen yang efektif pada

perusahaan dan organisasi. Dengan melakukan pengelolaan informasi tersebut secara

efktif dapat mengarahkan perusahaan kearah keberhasilan kompetitif.

Sebagaimana lingkungan bisnis yang telah berubah, peran informasi manajemen telah

berkembang pada semua fungsi manajemen. Informasi tersebut digunakan oleh para

manajer untuk mengambil keputusan yang menguntungkan untuk perusahaannya.

Pengertian Manajemen Biaya (Cost Management) itu sendiri dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Filosofi dalam upaya perbaikan terus menerus dalam peningkatan pelayanan

dengan biaya rendah,

2. Sikap proaktif/kebiasaan yang mendasarkan bahwa setiap biaya produksi (keluaran)

merupakan hasil keputusan manajemen,

3. Teknik/rangkaian teknik dalam menentukan /mencapai tujuan organisasi.

Setelah kita mengetahui apa itu manajemen biaya, kita juga perlu mengetahui

siapa itu Manajer Biaya (Cost Manager). Seorang manajer biaya dapat digambarkan

sebagai seorang manajer multi fungsi yang mempunyai kemampuan finansial dan juga

seorang konsultan bisnis yang mampu mengelola data mentah menjadi suatu laporan

tetapi juga sekaligus mengubah laporan itu sebagai alat bantu pengambilan keputusan,

perbaikan dan evaluasi kinerja, pemasaran, produksi dan pelayanan dengan menekan

biaya sekecil mungkin yang pada akhirnya menghasilkan keuntungan yang sebesar-

besarnya.

Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk

mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi keuangan saja

dapat mengakibatkan misleading karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada

jangka pendek.

- 3 -

Page 4: Cost Management

2. INFORMASI MANAJEMEN BIAYA

Informasi manajemen biaya meliputi informasi yang bersifat keuangan maupun

non keuangan yang penting bagi keberhasilan perusahaan. Informasi keuangan saja

dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena informasi tersebut cenderung berfokus

pada jangka pendek. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan, perusahaan perlu

memfokuskan terutama pada faktor-faktor yang mempunyai jangka waktu yang lebih

panjang, seperti kualitas produk dan loyalitas pelanggan. Sebagai contoh, penekanan

pada informasi keuangan saja dapat mengarahkan manajer untuk menekankan pada

penurunan biaya dan mengabaikan atau menurunkan satandar kualitas. Keputusan ini

dapat menjadi kekeliruan yang fatal, mengarah pada hilangnya pelanggan dan pasar

pada jangka panjang.

Informasi manajemen biaya disediakan untuk masing-masing fungsi utama

manajemen yaitu :

1. Manajemen stratejik yang merupakan pengembangan posisi kompetitf sehingga

keunggulan kompetitif dapat menyebabkan kesuksesan yang berkesinambungan.

Strategi adalah seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik, yang

apabila dicapai akan memberikan suatu keunggulan kompetitif yang diharapkan.

Manajemen stratejik (strategic manajemen) meliputi pengindentifikasian dan

pengimplementasian tujuan-tujuan dan rencana-rencana tindakan tersebut.

2. Perencanaan dan pengambilan keputusan meliputi penganggaran dan perencanaan

laba, pengelolaan arus kas dan keputusan-keputusan lain yang berkaitan dengan

operasi perusahaan, seperti misalnya kapan perusahaan harus menyewa atau

membeli fasilitas, kapan peralatan harus diperbaiki atau harus memulai

pengembangan produk baru.

3. Pengendalian operasional berlangsung ketika para manajer menengah (misalnya

manajer pabrik, manajer produk, manajer regional) memonitor aktivitas para manajer

operasional dan para karyawan (misalnya supervisor produksi dan para kepala

departemen). Sebaliknya, pengendalian manajemen merupakan evaluasi terhadap

para manajer tingkat menengah oleh para menajer diatasnya (controller atau CFO)

4. Penyusunan laporan keuangan

- 4 -

Page 5: Cost Management

Manajemen tunduk pada persyaratan pelaporan yang dikeluarkan industri sejenis,

kelompok profesional yang relevan. Informasi laporan keuangan juga mencakup tiga

fungsi manajemen lainnya, karena informasi ini seringkali merupakan bagian yang

penting dari perencanaan, pengambilan keputusan dan manajemen stratejik

3. LINGKUNGAN BISNIS KONTEMPORER

Lingkungan bisnis yang dinamis sangat berpengaruh dalam praktek manajemen biaya.

Perubahan-perubahan tersebut adalah :

1) Lingkungan bisnis global

Perkembangan penting yang mendorong perubahan yang meluas dalam lingkungn

bisnis kontemporer adalah pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional.

Para manajer dan pemilik perusahaan paham akan pentingnya untuk mengejar

penjualan dan aktivitas produksi di negara lain, juga untuk mengejar manfaat

melakukan investasi. Meningkatnya persaingan di lingkuangan bisnis global

mempunyai arti bahwa kebutuhan perusahaan terhadap informasi manajemen

biaya semakin meningkat supaya mampu bersaing. Perusahaan membutuhkan

informasi keuangan dan non keuangan tentang bagaimana melakukan bisnis dan

bagaimana cara bersaing secara efektif.

2) Teknologi informasi dan pemanufakturan

Supaya dapat tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan global yang semakin

ketat, perusahaan di seluruh dunia mengadopsi teknologi informasi dan

pemanufakturan yang baru. Sebagai contoh adalah penggunaan metode

persediaan tepat waktu (Just in Time Inventory) untuk mengurangi biaya

penyimpanan persediaan, dana penggunaan mesin berteknolgi tinggi.

3) Fokus pada pelanggan

Perubahan kunci dalam lingkungan bisnis adalah meningkatnya harapan

pelanggan (customer expectation) terhadap fungsionalitas dan kualitas produk.

Akibatnya siklus hidup produk (product life cycle) menjadi lebih pendek, sehingga

perusahaan berusaha untuk menambah model baru dan produk baru secepat

mungkin.

4) Organisasi manajemen

Organisasi manajemen telah telah berubah dalam merespon perubahan

pemasaran dan produksi, karena fokusnya adalah kepuasan pelanggan, maka

- 5 -

Page 6: Cost Management

tekanannya telah berubah dari ukuran kinerja yang bersifat keuangan dan

berbasis laba menjadi ukuran kinerja yang berorientasi pada pelanggan, bersifat

non keuangan, seperti kualitas dan pelayanan.

5) Pertimbangan-pertimbangan social, politik dan budaya

Di samping perubahan-perubahan yang ada pada lingkungan bisnis, perubahan

signifikan juga terjadi pada perubahan lingungan social, politik dan udaya yang

mempengaruhi bisnis.

Konsekuensi dari adanya lingkungan yang baru adalah meningkatkan kebutuhan

perusahaan untuk lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan-perubahan yang

terjadi.

4. TEKNIK MANAJEMEN KONTEMPORER

Para manajer menggunakan teknik berikut ini untuk mengimplementasikan strategi

perusahaan untuk mencapai keberhasilan. Teknik- teknik itu adalah :

1) Benchmarking

Benchmarking merupakan prtoses di mana perusahaan mengidentifikasikan factor

keberhasilan, mempelajri tentang prkatek-praktek terbaik yang pernah dilakukan

oleh perusahaan lain dan kemudian mengimplementasikan perbaikan-perbaikan

dalam proses perusahaan untuk mencapai kinerja yang sama bahkan lebih baik

dengan para pesaiangnya.

2) Manajeman Kualitas total (Total Quality Management)

TQM merupakan teknik di mana manajemen mengembangkan kebijakan-

kebijakan dan praktek-praktek untuk meyakinkan bahwa produk dan jasa

perusahaan memenuhi harapan pelanggan. Pendekatan ini meliputi peningkatan :

functionality (fungsionalitas produk)

realibility (kehandalan)

durability (ketahanan)

serviceability (kemudahan produk untuk diperbaiki)

3) Continous Improvement

Continous Improvement (dalam bahasa jepang disebut kaizen) merupakan teknik

manajemen di mana para manajer dan pekerja setuju terhadap program

“continous improvement” dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan.

4) Activity-Based Costing dan Activity-Based Management

- 6 -

Page 7: Cost Management

Banyak perusahaan dapat memperbaiki perencanaan, penentuan harga pokok

produk, pengendalian operasional dan pengendalian manajemen dengan

menggunakan analisis aktivitas untuk mengembangkan gambaran rinci tentang

aktivitas spesifik yang dilakukan dalam operasi perusahaan.

Activity-based costing digunakan untuk meningkatkan akurasi analisis biaya

dengan memperbaiki cara penelusuran biaya ke objek biaya.

Activity based management menggunakan analisis aktivitas untuk meningkatkan

pengendalian operasional dan pengendalian manajemen.

5) Reengineering

Reengineering merupakan proses untuk menciptakan keunggulan kompettitif di

mana perusahaan mengorganisasikan kembali fungsi organisasi dan

manajemennya, seringkali juga menghasilkan pesanan/pekerjaan yang sudah

dimodifikasi, digabungkan atau dihilangkan.

6) The Theory of Constraint

The Theory of Constraint (teori kendala) merupakan teknik stratejik untuk

membantu perusahaan untuk mengubah bahan menjadi produk secara efektif

meningkatkan facto keberhasilan.konsep utama dalam TOC adalah throughput,

yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas melalui penjualan atau

sama dengan penjualan dikurangi bahan yang dibutuhkan dalam produk yang

terjual. Throughput dapat diperbaiki secara langsung dengan meningkatkan

kecepatan produk diproses sampai dengan dijual.

7) Mass Customization

Mass Customization merupakan teknik manajemen di mana pemasaran dan

proses produksi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menangani

meningkatnya variasi yang timbul dari pengiriman produk pesanan dan jasa

kepada pelanggan.

8) Target Costing

Target Costing merupakan teknik manajemen yang menentukan biaya yang

diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga

produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan. Jadi biaya

ditentukan oleh harga.

9) Life Cycle Costing Life Cycle Costing

- 7 -

Page 8: Cost Management

Merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasikan dan

memonitor biaya produk selama siklus hidup produk. Siklus hidup produk meliputi

tahap-tahap :

a. Riset dan pengembangan

b. Perancangan produk termasuk membuat prototype dan pengujian

c. Produksi/pembuatan, inspeksi, pengepakan dan penggudangan

d. Pemasaran, promosi dan distribusi

e. Penjualan dan pelayanan.

10) The Balanced Scorecard

Untuk menekankan pada pentingnya pengguanaan informasi, baik yang bersifat

keuangan maupun non keuangan, sekarang seringkali akuntansi melaporkan

kinerja perusahaan berdasarkan factor-faktor keberhasilan dalam empat dimensi,

yaitu :

a. Kinerja keuangan

b. mengukur profiabilitas di antara perusahaan-perusahaan lain, sebagai

indicator seberapa baik perusahaan memuaskan pemilik dan pemegang

saham.

c. Kepuasan pelanggan

d. kepuasan mengukur kualitas, pelayanan dan rendahnya biaya dibandingkan

dengan perusahaan lain sebagai indicator seberapa baik perusahaan

memuaskan pelanggan.

e. Proses bisnis internal

f. mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam produksi dalam

memoduksi produk dan jasa.

g. Inovasi dan pembelajaran

h. mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan

memanfaatkan sumber daya manusia sehingga tujuan perusahaan dapat

tercapai untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.

CONTOH KASUS

Pursuit . Com adalah sebuah perusahaan telekomunikasi (jasa) yang berorientasi pada

pelayanan usaha kecil/menengah yang sedang berkembang.

Kendala :

- 8 -

Page 9: Cost Management

1. Pursuit . Com adalah perusahaan berskala kecil menengah yang memiliki

keterbatasan dalam teknologi, SDM, dan Modal,

2. Selama ini karyawan Pursuit . Com berorientasi pada pelayanan skala menengah ke

atas, hal ini menyebabkan tujuan perusahaan dalam skala menengah ke bawah

tidak tecapai dan kalah bersaing dengan perusahaan besar yang mempunyai

kelebihan dalam segala hal,

3. Manajemen Pursuit . Com selama ini masih berorientasi manajemen tradisional,

yaitu berorientasi pada peningkatan internal kontrol dan bersifat menyajikan dan

mengelola data mentah/informasi laporan-laporan,

4. Pembagian tugas dalam Pursuit . Com ialah dengan membentuk departemen

berdasarkan fungsi (Functional Roles) yaitu pembagian tugas yang difokuskan

pada jenis kegiatan.

Solusi :

1. Pursuit . Com menyewa/mengontrak seorang cost manajer yang diharapkan mampu

mengubah manajemen tradisioanl yang selama ini dijalankan menjadi bersifat

manajemen modern (Cost Management),

2. Melekukan analisis SWOT terhadap perusahaan secara menyeluruh,

3. Perbaikan sistem pembagian tugas dari Functional Roles ditambah menjadi Cross

Functioanl Team Decision Making yaitu suatu tim yang anggotanya bersumber

dari berbagai latar belakang fungsional untuk mendorong terciptanya ide-ide atau

penyelesaian masalah yang lebih inovatif (Entrepenual Decision making) yaitu

keputusan yang bersifat mencari yang baru tanpa haru melupakan yang lalu/lama.

ISTILAH- ISTILAH DALAM MANAJEMEN BIAYA

Dalam Manajemen Biaya dikenal istilah-istilah sebagai berikut :

1. Customer Value (Nilai Pelanggan) : nilai yang ditentukan oleh harga yang mau

dikorbankan/dibayarkan oleh pelanggan untuk mendapatkan kepuasan atas sutu

produk atau service.

2. Cost Management System : rangakaian teknik manajemen biaya yang berfungsi

secara bersamaan untuk mencapai tujuan organisasi.

3. Competitive Advantage (Keunggulan Bersaing) : kelebihan/keunggulan

perusahaan dari perusahaan lain dalammenghasilkan produk/service yang bernilai

di mana konsumen mau membayar lebih untuk produk/service tersebut.

- 9 -

Page 10: Cost Management

4. Bencmarking Technique (Patokan) : teknik untuk menentukan keunggulan

perusahaan dalam hal produksi, pelayanan, dan operasi dengan membandingkan

kinerja/standar perusahaan tersebut dengan perusahaan terbaik.

5. Bencmarking (Patokan) : sebuah standar dalam mengukur keunggulan

perusahaan dengan perusahaan sejenis / dalam industri yang sama.

6. Value Chain (Rantai Nilai) : rangkaian operasi yang saling berkaitan / proses yang

dimulai dengan penyediaan bahan baku dan berakhir dengan penyediaan

produk/service yang memenuhi nilai pelanggan.

7. Extended Value of Chain : penambahan nilai dengan cara menggunakan

organisasi / sumber lain dalam melakukan proses penyediaan bahan baku,

produksi, distribusi dan lain-lain.

8. Virtual Organization : Organisasi yang hanya berintikan operasi-operasi yang

penting saja dan yang lainnya bersumber dari luar.

9. Cost Benefit Analysis : teknik analisa dengan cara menyajikan keuntungan dan

biaya / kerugian dalam suatu gagasan agar dapat dibandingkan untung – ruginya.

5. MENGEMBANGKAN STRATEGI KOMPETITIF

Tekanan stratejik juga membutuhkan pemikiran yang integratif/menyeluruh, sehingga

mampu mengindentifikasi dan memecahkan masalah dari sudut pandang yang bersifat

lintas fungsi (cross functional). Fungsi bisnis sering diidentifikasi sebagai pemasaran,

produksi, keuangan dan akuntasi/controllership. Fungsi tersebut bukan dipandang sebagai

permasalahan, seperti permasalah produksi, permasalahan pemasaran dan permasalahan

akuntansi dan keuangan, pendekatan yang menyeluruh/integratif menggabungkan

keahlian dari semua fungsi secara simultan dengan menggunakan tim yang bersifat lintas

fungsi. Pendekatan yang integratif diperlukan dalam lingkungan yang dinamis dan

kompetitif. Perhatian perusahaan difokuskan pada pemuasan kebutuhan pelanggan, dan

semua sumber daya perusahaan, dari semua fungsi, diarahkan untuk tujuan tersebut.

Manajemen biaya stratejik merupakan pengembangan informasi manajemen biaya untuk

membantu fungsi manajemen utama, yaitu menejemen stratejik.

Fokus pada Pelanggan

Perubahan kunci dalam lingkuangan bisnis adalah meningkatnya harapan

pelanggan (customer expectation) terhadap fungsionalitas dan kualitas produk.

Akibatnya siklus hidup produk (product life cycle) menjadi lebih pendek, sehingga

- 10 -

Page 11: Cost Management

perusahaan berusaha untuk menambah model baru dan produk baru secepat mungkin,

oleh karena itu, meningkatkan intensitas persaingan secara keseluruhan.

Nilai produksi untuk pelanggan mengubah orientasi manajer dari produksi baiya

rendah dan kuantitas besar ke arah kualitas, pelayanan, ketepatan waktu penyerahan

dan kemamapuan untuk merespon pada harapan pelanggan terhadap model yang

spesifik. Faktor keberhasilan kritis (the critical success factors) sekarang ini berorentasi

pada pelanggan. Praktik-praktik manajemen biaya juga berubah; laporan manajemen

biaya sekarang ini memasukkan pula ukuran tentang preferensi pelanggan dan

kepuasan pelanggan.

INTISARI

1. Manajemen biaya meliputi semua informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajer

untuk dapat melakukan pengelolaan secara efektif yang dapat mengarahkan

perusahaan kearah keberhasilan kompetitif.

2. Informasi manajemen biaya meliputi informasi yang bersifat keuangan maupun non

keuangan yang penting bagi keberhasilan perusahaan.

3. Peran spesifik dari manajemen biaya dalam perusahaan berbeda-beda tergantung

pada strategi kompetitifnya, jenis organisasi, dan fungsi-fungsi manajemen di

mana informasi manajemen biaya itu diterapkan.

4. Lingkungan bisnis yang dinamis selalu berubah yang dipengaruhi oleh lingkungan

global, teknologi informasi dan pemanufakturan, harapan pelanggan, organisasi

manajemen, dan pertimbangan sosial, politik, dan budaya.

5. Manajemen biaya dapat membantu perusahaan dalam menggunakan teknik-teknik

manajemen yang baru seperti Benchmarking, Manajeman Kualitas total (Total

Quality Management), Continous Improvement, Activity-Based Costing dan

Activity-Based Management, Reengineering, The Theory of Constraint, Mass

Customization, Target Costing, Life Cycle Costing, dan The Balanced Scorecard.

- 11 -