CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

download CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

of 10

Transcript of CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

  • 7/26/2019 CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

    1/10

    CORNELL NOTE

    TUGAS AKHIR : DIKERJAKAN

    BERKELOMPOK

    10/296425/KG/8585 Noviani Dwi Rachmawati

    10/296467/KG/8586 Conita Nugrahet

    10/296567/KG/8588 !ngg Nata "i#taningrum

    10/296590/KG/8590 !nteng "ara# $a%u&i10/296641/KG/8592 'ntan Kuma%a(ewi

    10/296665/KG/8594 Ri#ta $utri )

    1. Tugas / perta!aa : "er#at$ per#asa%a&a pa'a %as$a '$(a)a& $$*(a+a perta!aa,perta!aa pa'a a-&$r presetas$ -asus 'ega#e!erta-a su#(er reeres$

    "ASE PRESENTATION

    Mrs. Miriam Brodsky is an active 77-year-old female who resents

    to yo!r dental o"ce#

    which is located in her winter lace of residence# with a chief

    comlaint of $% need a check!.&Des+r$pt$0:

    The atient's last dental visit was three months a(o at a rivate

    dental o"ce in her home city

    )*#+,, miles away# where she resides aroimately /ve

    months o!t of the year. 0he received

    a dental rohylais and eam at that visit. Mrs. Brodsky reveals

    that altho!(h her niece is her

    dentist at home and does rovide a $friends and family disco!nt

    of *,1#& she wo!ld like to see

    whether she can receive treatment for a lower cost. Mrs. Brodsky

    is a rivate-ay atient and is

    willin( to ay for 2!ality dental care 3!t states she has limited discretionary reso!rces availa3le.

    0he also has more time availa3le for contin!o!s dental care in her winter residence. Mrs.

    Brodsky's rimary hysicians reside in her home city# altho!(h she does maintain an internist at

    her winter residence for emer(encies.

    Me'$+a% H$st0r!:

    %llnesses4 Cardiovasc!lar disease# hyercholesterolemia# hyertension# cardiac arrhythmia#

    myocardial infarction *556

    ositali8ations4 9,,*:;endectomy# *556:C;B< =

    Medications4 Co!madin4 +m( fo!r days and 9.+m( three days

    >ravachol =,m(4 once a day )O?

    ;tenolol 9+m(4 twice a day )B%?

    ydrochlorothia8ide )CT@ 9+m(4 two ta3s once a day )O?

    >remarin ,.A9+m(4 once a day )O?

    Ca +,, m(4 twice a day )B%?M!lti-vitamin4 once a day )O?

    >rotoni =,m(4 once a day )O?

    ;ller(ies4 No known dr!( aller(ies )N?;

    S0+$a% H$st0r!4 ?enies to3acco rod!cts and recreational dr!(s and drinks socially on occasion.

    a#$%! H$st0r!4 Married three timesD fo!r children

    ather deceased at a(e 5+# !nknown ca!se

    Mother deceased at a(e 5FD history of cardiac disease and hyercholesterolemia

    Gital 0i(ns4 B>4 *F+H6+ >!lse 79R R4 *= T4 56.9

    "%$$+a% E2a#:

    Etraoral4 No asymmetries# lesions# or (rowths notedD no lymhadenoathyD no TM? noted

    %ntraoral4 0oft tiss!e4 M 3rid(e work I9-*=# I9,-9*# I96-F*D

  • 7/26/2019 CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

    2/10

    distal comosite I99D defective distal comosite I9FD lin(!al endo access comosites I9=# 9+#

    disto3!ccal decay IF*

    >eriodontal ro3in( reveals ocket deths no (reater than three millimeters. Mo3ility4 F I9=# 9+

    Radio(rahic eamination reveals4

    Missin( teeth I*# *+# *A# *7# *6# *5# F,# F9

    RCT I+# A# 7# 6# 5# *,# *=# 9=# 9+# 96

    >;> I9=# 9+

    rior to the renderin( of dental treatment# what medical iss!es m!st /rst 3e addressedJ9 Khat is the roer medical mana(ement for atients takin( the re(iment of rescrition

    medications that Mrs. Brodsky has 3een rescri3edJF Khich# if any# la3oratory eval!ations may 3e re2!ired rior to treatmentJ= Khat# if any# medical iss!es are imacted 3y Mrs. Brodsky's oral conditionJ+ Khat concerns sho!ld a treatin( dentist have re(ardin( Mrs. Brodsky's livin( arran(ementsJA ow mi(ht Mrs. Brodsky's family history imact the dental treatment lansJ7 Khat recommendations for rational dental treatment mi(ht 3e resented to Mrs. BrodskyJ6 Khat harmacothera!etic dr!(s may 3e !sed or avoided in ostoerative mana(ementJ

    ANS3ER :

    1* $rior to the ren(ering o+ (enta% treatment, what me(ica% i##ue# mu#t +ir#t -e

    a((re##e(.

    Berkaitan dengan terapi dental yang akan dilakukan, permasalahan medis yang perlu di

    perhatikan adalah penyakit kardiovaskular pasien. Hipertensi atau tekanan darah tinggi pada

    pasien juga perlu mendapat perhatian sebelum dilakukan perawatan. Pasien dengan

    hipertensi terkontrol tidak memberikan resiko besar pada praktek kedokteran gigi.

    Konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk mengetahui tingkat pengontrolan

    hipertensi dan obat-obatan yang diresepkan saat itu. Pasien diinstruksikan untuk

    mengkonsumsi obat-obatan seperti biasa saat perawatan gigi. Untuk perawatan gigi, tekanandarah pasien harus dicatat dan apabila nilai tekanan darah tinggi, perlu dilakukan penundaan

  • 7/26/2019 CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

    3/10

    perawatan sampai tekanan darah terkontrol.

    edical history pasien yang menyebutkan bahwa pasien menjalani !"B# $!oronary artery

    bypass surgery% juga perlu mendapatkan perhatian sebelum dilakukan perawatan.

    Pemeriksaan gigi dan mulut harus berlangsung secara intensive pada pasien setelah

    menjalani beberapa prosedur pembedahan jantung untuk menilai resiko berkembangnyabakterial endokarditis. Pasien dengan resiko yang ringan seperti septum atrial tidak

    meningkatkan resiko yang lebih parah bila segera dioperasi. &ebagian pasien yang berada

    pada resiko tinggi untuk berkembangnya bakterial endokarditis post operati' harus

    mendapatkan intervensi pre operati' yang agresi' meringankan resiko.Perbedaan prosedur

    pembedahan jantung menempatkan pasien pada berbagai macam resiko untuk

    berkembangnya bakterial endokarditis post operati' dan memerlukan perbedaan intervensi

    terapi gigi dan mulut.

    Pasien yang beresiko rendah adalah yang menjalani prosedur bypass arteri coronaria dan

    perbaikan primer arterial septal de'ek type sekundum tidak melibatkan peningkatan

    berkembangnya bakterial endokarditis melebihi periode post operati' segera. Pasien yang

    beresiko bermakna adalah pasien yang memerlukan pemasangan katup atau perbaikan lesi

    kongenital $yang lainnya dari pada atrial septal de'ek tanpa komplikasi% berada pada resiko

    yang bermakna untuk berkembangnya bakterial endokarditis selanjutnya. ereka harus

    mendapatkan pemeriksaan yang teliti dan setiap usaha yang dilaksanakan harus membuat

    kesehatan oral yang optimal sebelum pembedahan jantung. Pemeriksaan gigi dan mulut

    harus termasuk inspeksi jaringan lunak ekstra oral dan intra oral, ocllusal, caries dan

    pemeriksaan periodental, dan serangkaian total radiography terbaru. Pemeriksaan ini harus

    dilaksanakan secara spesi'ik untuk mendeteksi beberapa in'eksi akut atau sub akut yang

    dapat mencegah komplikasi pada pasien setelah operasi. "bses akti', 'istula, penyakitperiapical dan penyakit periodontal yang akti' ditandai degan meningkatnya bakterimia

    transiennya dan dapat menimbulkan bakterial endokarditis pada pasien yang rentan $&tephen

    ( )**+%.

    2* hat i# the &ro&er me(ica% management +or &atient# taing the regiment o+

    &re#cri&tion me(ication# that r#* ro(# ha# -een &re#cri-e(.

    rang lanjut usia biasanya mengkonsumsi berbagai obat obatan dan telah merubah

    metabolisme dan sensitivitasnya terhadap obat yang diresepkan. Kebanyakan obat yang

    dikonsumsi orang lanjut usia memiliki pengaruh negati' terhadap kesehatan mulutnya.

    Kondisi klinis , seperti hipertensi , terapi antikoagulasi , dan hipoglikemia , dapat memicu

    kondisi darurat selama perawatan gigi . Pasien dengan diabetes sering memiliki penyakit

    jantung dan lebih rentan terhadap in'eksi jika penyakit ini tidak dikontrol dengan baik .

    eskipun kontroversial , pro'ilaksis antibiotik mungkin diperlukan untuk prosedur gigi pada

    orang tua lemah untuk mencegah in'eksi. &ementara petugas kesehatan gigi memberikan

    penilaian pro'esional mereka mengenai kondisi khusus , konsultasi dengan pro'esi kesehatan

    lainnya sering diperlukan untuk mengoptimalkan perawatan pasien . &emua penyedia

    layanan kesehatan harus akrab dengan pedoman pengobatan dari organisasi pro'esi untuk

    mem'asilitasi interaksi antara perawatan interdisipliner .Hampir sebagian besar lansia menderita penyakit sistemik. Hal tersebut akan sangat

  • 7/26/2019 CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

    4/10

    berdampak pada kesehatan rongga mulutnya akibat obat-obatan yang dikonsumsinya. 'ek

    obat tertentu pada periodontium kelihatannya meningkat pada populasi lansia. Beberapa

    obat antihipertensi, contohnya metildopa, dapat menyebabkan reaksi lichenoid pada jaringan

    gingiva.

    3* hich, i+ an, %a-orator eva%uation# ma -e reuire( &rior to treatment.

    Hiperkolesterolemia merupakan kondisi patologis dari transport lipid terutama yang

    disebabkan oleh kelainan bawaan. Untuk menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi

    atau rendah, semuanya harus mengacupada pedoman umum yang telah disepakati dan

    digunakan di seluruh dunia yaitu pedoman dari /!P "(P 000 $National cholesterol

    Education Program, Adult Panel Treatment III%, yang antara lain menetapkan bahwa 1

    ) (otal Kolesterol 1

    /ilai /ormal 2 344 mg5dl

    Perbatasan tinggi 344 36* mg5dl(inggi 7 384 mg5dll

    3 9:9 Kolesterol 1

    ptimal 2 )44 mg5dl

    endekati optimal )44 )3* mg5dl

    Perbatasan tinggi )64 )+* mg5dl

    (inggi );4 )riedewaid kalau kadar trigliserida2 844 mg5d, sebagai berikut $Bahri 3448% 1 Kadar

    kolesterol 9:9 ? Kolesterol (otal kolesterol H:9 )5+ trigliserid.

    Penyumbatan pembuluh arteri menyebabkan kerusakan jaringan hati dalam

    kaitannya dengan 0&!H0" dan dapat menimbulkan in'raksi miokardial. Umumnya

    gangguan artery menyebabkan terbentuknya sebuah thrombus. &ebuah diagnosa awal dari

    in'raksi miokardial akut $0"% adalah sangat penting untuk mempersiapkan manajemen.

    &ejarah pasien yang merasakan sakit di dada dan garis gra'ik debar jantung merupakanproblema dalam diagnosis 0". leh karena itu, ukuran sirkulasi protein $protein en@im-

  • 7/26/2019 CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

    5/10

    en@im dan nonen@im% yang dikeluarkan dari jaringan miokardial /!=(0! adalah

    berguna dalam diagnosis 0".

    Karakteristik dari tanda penyakit miokardial yang ideal khusus pada penderita

    jantung, kecepatan munculnya serum, peningkatan substansial dari penggunaan klinik dalam

    jangka waktu tertentu dan kesenangan serta kecepatan uji analitik. &aat ini, tak ada satupuntanda serum yang memenuhi semua kriteria di atas. Beberapa pemberi tanda yang muncul

    dalam plasma adalah mioglobin, 9:H, !K, dan troponin. Ukuran yang terbentuk pada

    interval waktu yang tepat berdasar pada kelahiran penanda dalam plasma. penanda yang

    sering digunakan adalah !KB dan troponin kardiak 0 $c(n 0%. troponin terdiri dari 6

    protein berbeda 0, ! dan ( dan diekspresikan dalam jantung dan otot skeletal. (iga troponin

    compleA ini mengatur interaksi kalsium-dependen dari myosin dengan "ctin. (roponin

    dikodekan melalui gen-gen yang berbeda. 0so'orm kardiak 0 dan ( memiliki struktur yang

    unik berbeda dari rekan otot skeletalnya. Bagaimanapun juga, c(n ( seperti !KB

    mengalami rekapitulasi ontogenik dan diepsresikan ulang dalam regenerasi otot skeletal dan

    pada pasien penderita gagal ginjal kronis. !KB juga ada dalam otot skeletal, sekalipun

    dalam konsentrasi yang kecil. :ibandingkan dengan miokardium $sekitar 6;4-844 g%, otot

    skeletal memiliki massa yang besar $sekitar 84 dari massa tubuh%. :alam rhabdomiolysis $

    disintegrasi atau gangguan otot% !KB dan mioglobin muncul dalam plasma dalam jumlah

    yang signi'ikan. ioglobin, salah satu penanda awal berkurangnya spesi'itas, dan !KB

    dinaikan dalam beberapa keadaan dibanding penyakit jantung lainnya,$contohnya1

    rhabdomiolysis, penyakit ginjal kronis dan penyakit degenerati' dari otot skeletal%. !KB

    memiliki sub'orm dalam plasma yang pada kenyataannya subunit mengalami

    pembelahan dari sebuah residu lisin dari terminus karboAi melalui en@im plasma

    karbok@ipeptida /. Caringan dan sub'orm plasma dari !KB memiliki bentuk berturut-turutsebagai !KB 3 dan !KB ). Perbandingan level serum, !KB 35!KB ) dapat juga

    menghasilkan in'ormasi yang berguna dalam diagnosis awal dari 0". Ukuran dari

    isoen@im 9:H $9:H ) dan 9:H 3% juga mengurangi spesi'itasD kemudian mereka muncul

    secara signi'ikan setelah menderita penyakit miokardial dan menunjukan rekapitulasi

    ontogenik. (roponin kardiak 0, penanda khusus tertinggi utuk 0, tidak menderita kerugian

    ini dan muncul dalam plasma semula !KB dan tetap bertahan sejauh isoen@im 9:H. Utuk

    alasan ini, ukuran rangkaian serum c(n 0, mugkin menjadi superior dalam in'raksi

    miokardial pada pasien dengan penyakit ginjal kronis, rhabdomiolysis, atau penyakit

    regenerasi otot skeletal $contohnya peyakit otot%.Kemudian juga dibutuhkan pemeriksaan gula darah. "da berbagai macam

    pemeriksaan gula darah, yaitu pemeriksaan gula darah sewaktu $#:&%, gula darah puasa

    $#:P%, dan gula darah darah 3 jam setelah makan $post prandial%. Pemeriksaan Hb")c

    memeriksa kondisi gula darah dalam 6 bulan terakhir. Pada ibu "nda, mungkin diperiksa

    gula darah 3 jam setelah makan. Kadar gula darah 3 jam setelah makan memang seharusnya

    lebih tinggi dari #:P karena setelah makan kadar gula dalam darah akan meningkat.

    !reatinine ibu "nda masih normal. /amun, baik #:P dan gula darah 3 jam sesudah makan

    pada ibu "nda masih tinggi. Berikut kami sertakan kriteria pengendalian :1

  • 7/26/2019 CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

    6/10

    4 hat, i+ an, me(ica% i##ue# are im&acte( - r#* ro(## ora% con(ition.

    bat-obatan antihipertensi seperti atenolol dan hydrochlorothia@ide dapatmempengaruhi aliran saliva secara langsung dan tidak langsung. Bila secara langsung akan

    mempengaruhi aliran saliva dengan meniru aksi sistem syara' autonom atau dengan bereaksi

    pada proses seluler yang diperlukan untuk saliva. &timulasi sara' parasimpatis menyebabkan

    sekresi yang lebih cair, sedangkan sara' simpatis memproduksi saliva yang lebih sedikit dan

    kental. &edangkan secara tidak langsung akan mempengaruhi saliva dengan mengubah

    keseimbangan cairan dan elektrolit atau dengan mempengaruhi aliran darah ke kelenjar.

    $Hadyanto 344*%

    Penggunaan obat-obatan antihipertensi yang kurang tepat sering menimbulkan keluhan

    mulut kering, dimana sering disebut sebagai penyakit Aerostomia. Eerostomia merupakan

    kekeringan pada mulut akibat dis'ungsi kelenjar saliva. ulut kering dapat meningkatkan

    kejadian kerusakan gigi terutama di bagian akar gigi, karena berkurangnya saliva

    merupakan 'aktor predisposisi pada penambahan insiden karies, penyakit periodontal, dan

    in'eksi oral, terutama kandidosis. Eerostomia bukanlah suatu diagnosis, namun merupakan

    suatu gejala yang kemungkinan dapat terjadi dengan berbagai penyebab, seperti e'ek

    samping obat-obatan, demam, diare, diabetes, gagal ginjal, berolahraga, stres, berna'as

    melalui mulut, kelainan syara', usia, radiasi pada daerah leher dan kepala, dan gangguan

    lokal pada kelenjar saliva. bat-obatan adalah penyebab paling umum berkurangnya saliva,

    dan obat antihipertensi termasuk salah satu golongan obat yang dapat menyebabkan e'eksamping berupa Aerostomia. leh karena itu sangat penting mengetahui dan mengenal jenis

    ai

    )e(ang uru

    #:P $mg5dl%

  • 7/26/2019 CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

    7/10

    obat antihipertensi. $>oA 344

  • 7/26/2019 CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

    8/10

    penanganan dental rs. Brodsky adalah pada penatalaksanaan penyakit sistemiknya. (ujuan

    utama manajemen pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular adalah untuk memastikan

    bahwa setiap perubahan hemodinamik yang disebabkan oleh tindakan dental tidak melebihi

    cadangan kardiovaskular dari pasien. anajemen pasien dengan penyakit kardiovaskular

    dilakukan dengan meminimalkan setiap perubahan hemodinamik selama perawatan, yaitu,

    dengan menjaaga tekanan darah optimum pasien, detak dan irama jantung, cardiac output

    dan myocardial oAygen demand. &elain itu, pasien dapat juga mengalami stres psikologik

    dan 'isiologik selama perawatan. &ehingga, dibutuhkan stress-reduction protocol, yang

    termasuk1

    ) Iaktu pertemuan yang singkat, lebih diutamakan ketika pagi hari dimana pasien

    sudah beristirahat cukup dan cadangan energi 'isik yang besar.3 Penggunaan pro'ound local anesthesia untuk meminimalkan ketidaknyamanan.

    6 &edasi preoperati' atau intraoperati', atau keduanya

    8 "nalgesik postoperati' yang baik

    7 hat recommen(ation# +or rationa% (enta% treatment might -e &re#ente( to r#*

    ro(#.

    =ekomendasi perawatan dental untuk rs. Brodsky1

    (erdapat beberapa tahapan rencana perawatan, yaitu1

    ) Prevention program

    Program pencegahan melibatkan tiga area kunci, yakni

    " Patient education, carer5 'amily member training

    B 0ntegration o' oral health care into "ctivities o' :aily 9iving

    ! Periodic preventive pro'essional care

    3 >ase (reatment

    a Kontrol penyakit) Penggantian restorasi gigi 36 yang cacat. (umpatan yang rusak dapat

    menyebabkan karies sekunder, oleh karena itu perawatan restorasi harus segera

    dilakukan.

    3 =estorasi gigi 6) karies distobukal.

    6 dukasi, in'ormasi, dan komunikasi untuk kasus gingivitis. Pasien diberi

    edukasi untuk menjaga oral health-nya, juga systemic health-nya. &etelah itu

    dilakukan scaling dan root planing, tentunya dengan pertimbangan kondisi

    sistemiknya terkontrol.

  • 7/26/2019 CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

    9/10

    8 &plinting gigi 38 dan 3+

    + Pemasangan gigi tiruan sebagian lepasan setelah :H $dental health

    education%. Pasien diberitahu agar termotivasi untuk menggunakan gigi tiruan, dan

    diberitahu juga untuk melepas gigi tiruan di malam hari.b antenance, recall, dan evaluasi dilakukan selama 6-; bulan setelah perawatan.

    Pertimbangan preventi' dan maintenance1 care giver atau anggota keluarga yang lain yang

    tinggal bersama pasien harus diberitahu tentang pentingnya memelihara kesehatan rongga

    mulut dan sistemik.

    Pemilihan rencana perawatan hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan pendapat

    pasien mengenai rencana perawatan yang terbaik menurut autonomi pasien dan dokter gigi

    8 hat &harmacothera&uetic (rug# ma -e u#e( or avoi(e( in &o#to&erative

    management.

    &ebagai dokter gigi, kita harus berhati-hati terhadap pasien yang mempunyai riwayat

    mengkonsumsi pengobatan penyakit jantung. Penggunaan obat /&"0: lebih dari 6 minggu,

    dapat mengganggu e'ek dari beta blokers dan angiotensin-converting en@yme inhibitors.

    Penggunaan obat antimikroba juga dapat berpengaruh terhadap 'ungsi dari obat-obat jantung

    $cardiac drugs%. Penggunaan ampicilin dalam jangka waktu yang lama dapat mereduksi

    level atenololD selain itu penggunaan eritromisin dan tetrasiklin dapat meningkatkan e'ek

    toksisitas. "@ole anti'ungals , golongan makrolida seperti eritromisin, claritromisin dapat

    berinteraksi dengan statins dan meningkatkan kerusakan pada otot.

    :alam melakukan perawatan terhadap pasien, dokter gigi harus berkonsultasi

    dengan dokter yang merawat penyakit pasien tersebut, untuk mendiskusikan prosedur

    perawatan dan tingkat kondisi pasien dalam international normali@ed ratio $0/=%. :okter

    gigi tidak boleh mengganti peenggunaan obat antikoagulan tanpa adanya persetujuan dari

    dokter yang merawat. Penggunaan 0/= dapat dijadikan acuan sebagai adanya resiko

    hemostatik. 'ek dari penggunaan obat war'arin dapat meningkat dikarenakan adanya

    konsumsi dari obat lain seperti /&"0:, antibiotik, a@ole anti'ungal, dan aspirin

    Penggunaan obat antiplatelet seperti aspirin, clopidogrel, ticlopidin, dipyridamolD obat-obatan antikoagulan seperti antivitamin K atau coumarinsD dan beta-blokers, harus

    mendapatkan perhatian lebih. "pabila penghentian penggunaan thrombolytic medication

    dibutuhkan dalam suatu perawatan, keputusan yang dibuat sebelum menjalankan perawatan

    dental harus didiskusikan dengan dokter yang bersangkutan. Ketika penggunaan obat-obatan

    antiplatelet tidak dapat diganggu penggunaannya saat akan dilakukan perawatan dental,

    maka dokter gigi harus meminimalkan adanya resiko pendarahan dengan berdasarkan pada

    tindakan yang bersi'at meningkatkan homeostatic local seperti sutura, platelet-rich plasma,

    scalpel elektrik atau laser. engenai hipertensi, sangatlah penting bagi dokter gigi untuk

    menghindari kecemasan dan rasa sakit yang akan diterima pasien. &ebelum dilakukanperawatan dental, tekanan darah harus dicek dan dikontrol secara berkala. "pabila pasien

  • 7/26/2019 CORNELL NOTE kelompok 3 genap.docx

    10/10

    dalam keadaan hipertensi yang persisten, dokter gigi harus berkonsultasi dengan dokter

    yang merawat pasien. Pada pasien dengan kondisi seperti ini, harus dilakukan monitoring

    dan control terhadap tekanan darahnya. &etelah dilakukan perawatan dental, pasien lansia

    yang mengkonsumsi obat-obatan antihipertensi,berkemungkinan menderita orthostatic

    hypotension, dan dokter gigi harus menaikkan kembali dental chair ke dalam posisi tegaksecara perlahan dan bertahap.

    "pabila tekanan darah pasien meningkat, dokter gigi harus memberhantikan

    perawatan yang sedang dilakukan, dan menempatkan pasien adalam posisi terlentang.

    Berikan waktu pasien untuk beristirahat dan periksa ulang tekanan darah pasien setelah +

    menit. "pabila masih didapatkan hasil tekanan darah yang tinggi, dokter gigi dapat meminta

    bantuan untuk mendapatkan penanganan medis darurat.

    Pada saat pasien melakukan kunjungan untuk dilakukan perawatan hendaknya dokter

    gigi mengumpulkan in'ormasi pasien dari dokter yang merawatnya, anggota keluarga untuk

    membantu menentukan status 'isik dan mental pasien. Untuk prosedur bedah, dokter gigi

    sangat disarankan berkonsultasi dengan dokter pasien, dan mengetahui kondisi pasien yang

    palin terbaru, sehingga dapat melakukan perawatan berdasarkan pendekatan terhadap

    keadaan pasien yang mempunyai resiko thromboemboli dan hemorrhagic. Ketika terjadi

    kemungkinan terjadi komplikasi emboli sangatlah kecil dan resiko terjadinya hemorrhagic

    cenderung tinggi, terapi coumarin dapat diberhentikan sesaat ketika dilakukan pembedahan,

    dan diberikan kembali setelah selesai pembedahan $post operative%.

    Re+eren#i

    :awn, "llan,!ollen.3444.Biokimia Kedokteran Dasar.Cakarta1#!

    >oA P!, !ummins C, !ummins C. Use o' orally administered anhydrous crystalline

    maltose 'or relie' o' dry mouth. Cournal o' "lternative and !omplementary edicine

    344)D G1 66-86

    9im, Hadyanto. 344*,Farmakologi Kardiovaskuler,d. Ke-3, P(. &>:0", Cakarta

    =ose 9>., ealey B., insk 9., dan !ohen I. 3443. ral care 'or patients with

    cardiovascular disease and stroke.JADA, Jol. )66, Cune 3443

    &acher,=onald ",=ichard.3443.Tinjauan Klinis asil Pemeriksaan !a"oratorium.

    Cakarta1#!